BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif berdasarkan data yang telah diolah, dapat dilihat dalam table 4.1 Tabel 4.1 Descriptive Statistics Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic X X X Y Valid N (listwise) 36 54

2 55 Berdasarkan tabel 4.1 hasil statistik deskriptif untuk variabel Good corporate governance (X1) menunjukkan jumlah (N) ada 36 dari 12 responden. Skor penerapan good corporate governance terkecil (Minimum) adalah 76,610 dan skor terbesar (Maximum) adalah 91,810. Rata-rata nilai skor penerapan good corporate governance adalah 84,36 dengan standar deviasi 4, Untuk hasil statistik deskriptif variabel Profitabilitas (X2) menunjukkan jumlah (N) ada 36 dari 12 responden. Skor Profitabilitas terkecil (Minimum) adalah 0,006 dan terbesar (Maximum) adalah 0,290. Rata-rata Profitabilitasnya adalah 0,7572 dengan standar deviasi 0, Untuk hasil statistik deskriptif variabel Leverage (X3) menunjukkan jumlah (N) ada 36 dari 12 responden ini skor Leverage terkecil (Minimum) adalah 0,170 dan terbesar (Maximum) adalah 0,970. Rata-rata Leveragenya adalah 0,63944 dengan standar deviasi 0, Dan Untuk hasil statistik deskriptif variabel Manajemen Laba (Y) menunjukkan jumlah (N) ada 36 dari 12 responden. Skor Manajemen Laba terkecil (Minimum) adalah 0,000 dan terbesar

3 56 (Maximum) adalah 1,000. Rata-rata Manajemen Labanya adalah 0,55556 dengan standar deviasi 0, B. Uji Asumsi Klasik 1. Multikolonieritas Uji multikolonieritas berguna untuk menguji, apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Pada umumnya, apabila ditemukan korelasi diatas 0.95 diantara variabel bebasnya maka terdapat indikasi multikolinearitas. Untuk mencegah terjadinya multikolinearitas secara variabel independen Good corporate governance, Profitabilitas, dan Leverage dilakukan pengujian dengan menggunakan matrik kolerasi. Tabel 4.2 Coefficient Correlations a Model X3 X1 X2 1 Correlations X X X Covariances X X X a. Dependent Variable: V6

4 57 Dari hasil pengujian terlihat pada tabel 4.2 di atas yang menunjukan kolerasi positif kecil antara Good corporate governance (X1), profitabilitas (X2), dan Leverage (X3), bahkan nilai kolerasi tertinggi hanya sebesar (variabel < 0.95). Hal ini menunjukan bahwa antar variabel independen tidak terjadi Multikolonieritas. Tabel 4.3 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) V V V a. Dependent Variable: V6 Berdasarkan tabel 4.3 hasil perhitungan nilai tolerance juga tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan Variance Inflation Tolerance (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

5 58 2. Autokorelasi Tabel 4.4 Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson a a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Nilai DW sebesar 1,786, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 36 (n) dan jumlah variabel independen 3 (k=3). Dari tabel 4.4 diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 1,786 (du = 1,65; 4 du = 2,28). Hal ini berarti model regresi di atas tidak terdapat masalah autokorelasi ditunjukkan dengan angka Durbin-Watson berada di antara du tabel dan (4-du tabel), oleh karena itu model regresi ini dinyatakan layak untuk dipakai. C. Analisa Regresi Logistik dan Uji Hipotesis 1. Menilai Kelayakan Model Regresi Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Jika nilai statistik Hosmer Lemeshow s Goodness of Fit Test lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi

6 59 nilai observasinya atau dapat dikataka model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya. Tabel 4.5 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig Dari hasil pengujian pada tabel 4.5 Menunjukan bahwa diperoleh nilai chi square sebesar dengan probabilitas signifikansi Nilai probabilitas signifikansi sebesar ini jauh lebih besar dari pada alpha (0.05) yang berarti keputusan yang diambil adalah menerima H0 yang berarti tidak ada perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Itu berarti model regresi logistik bisa digunakan untuk analisis selanjutnya. 2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 log likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 log likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal (initial -2LL function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir) menunjukan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2005). Log likelihood pada

7 60 regresi logistik mirip dengan pengertian sum of square error pada model regresi sehingga penurunan log likelihood menunjukan model regresi semakin baik. Tabel 4.6 Iteration History a,b,c Coefficients Iteration -2 Log likelihood Constant Step a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 49,461 c. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than,001. Tabel 4.7 Iteration History a,b,c,d Coefficients Iteration -2 Log likelihood Constant X1 X2 X3 Step a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 49,461 d. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than,001.

8 61 Tabel 4.6 Dan 4.7 menunjukan perbandingan antara nilai -2LL blok awal dengan -2LL blok akhir. Dari hasil perhitungan nilai -2LL terlihat bahwa nilai blok awal (block Number = 0) adalah dan nilai -2LL pada blok akhir (Block Number = 1) menalami penurunan menjadi Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi kedua baik. 3. Estimasi Parameter dan Interprestasinya a) Koefisien Determinasi Koefisien determinasi sama dengan pengujian R² pada persamaan regresi berganda. Dengan tujuan mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Tabel 4.8 Model Summary Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square a a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than,001. Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa nilai R sebesar atau 8.8% yang artinya variabel X (Good corporate governance, Provitabilitas, dan Leverage) mempengaruhi variabel Y

9 62 (Manajemen Laba) sebesar 8.8%. Selebihnya 92.2% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yg tidak diteliti dalam penelitian ini. b) Matrik Klasifikasi Matrik klasifikasi akan menunjukan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan terhadap praktik manajemen laba. Tabel 4.9 Classification Table a Predicted Observed M. Laba Y Percentage Correct Step 1 M. Laba Y Overall Percentage 58.3 a. The cut value is,500 Dari tabel 4.9 Menunjukan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan terhadap praktik manajemen laba adalah sebesar 58.3%. Hal ini berarti bahwa ketepatan klasifikasi secara keseluruhan sebesar 58.3%.

10 63 c) Persamaan Koefisiensi Model Regresi (Uji Parsial) Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan regresi logistik untuk mengetahui pengaruh secara parsial masing-masing variabel independen terhadap pemilihan metode depresiasi. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan SPSS versi menghasilkan output sebagai berikut : Tabel 4.10 Variables in the Equation B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Step 1 a X X X Constant a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3. Dari tabel 4.10 Terlihat bahwa Good corporate governance (X1) adalah sebesar 0,079, (X2) profitabilitas sebesar 3.359, dan (X3) Leverage sebesar Sehingga persamaan regresi logistik yang terbentuk adalah sebagai berikut : Ln (P/1-P) = -7, Good Corporate Governance + 3,359 Profitabilitas + 1,536 Leverage + e

11 64 Ha1 : Good corporate governance berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen laba. Variabel Good corporate governance menunjukan nilai dengan tingkat signifikansi sebesar lebih besar dari artinya dapat disimpulkan bahwa Good corporate governance tidak berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen laba. Ha2 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen laba. Variabel Profitabilitas menunjukan nilai dengan tingkat signifikansi sebesar lebih besar dari Artinya dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas tidak berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen laba. Ha3 : Leverage berpengaruh positif terhadap praktik manajemen laba. Variabel Leverage menunjukan nilai dengan tingkat signifikansi sebesar lebih besar dari artinya dapat disimpulkan bahwa Leverage tidak berpengaruh positif terhadap praktik manajemen laba.

12 65 d) Pengujian Secara Simultan (Omnibus Test of Model Coefficient) Pada penelitian ini, menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan regresi logistik. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan SPSS versi menghasilkan output sebagai berikut : Tabel 4.11 Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step Block Model Ha4 : Good corporate governance, Profitabilitas, dan Leverage berpengaruh terhadap praktik manajemen laba. Tabel 4.10 merupakan hasil pengujian regresi logistik yang dilakukan secara serentak. Dasar pengambilan keputusan pada pengujian ini adalah dengan melihat nilai signifikansi pada tabel Tingkat signifikansi (alpha) pada penelitian ini adalah 5%. Pada tabel 4.10 menunjukan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,487. Nilai signifikansi sebesar 0,487 > 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ha ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa secara simultan Good corporate governance, Profitabilitas, dan Leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik manajemen laba.