CULTURE SHOCK PELAJAR MINANG DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (Studi Kasus Dalam Kajian Komunikasi Antar Budaya) Fadhli Friandes ABSTRAK
|
|
- Hadi Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 CULTURE SHOCK PELAJAR MINANG DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (Studi Kasus Dalam Kajian Komunikasi Antar Budaya) Fadhli Friandes ABSTRAK Skripsi ini berjudul Culture Shock Pelajar Minang di USU, masalah yang diangkat oleh peneliti adalah komunikasi Antarbudaya, bagaimana seorang yang keluar dari lingkungan tempat tinggal dan menempuh pendidikan di luar daerah asal (Minangkabau) ke daerah rantau yakni (Medan), perubahan apa yang akan terjadi, bagaimanana seseorang mengalami proses akulturasi, dan termasuk tingkatan Culture Shock (fase optimistik, fase masalah cultural, fase penyembuhan dan fase penyesuain). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui reaksi Culture Shock pada pelajar Minang di USU, serta untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi Culture Shock yang terjadi pada mahasiswa asal Minangkabau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yaitu memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajari sebagai suatu kasus. Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Peneliti menggunakan metode studi kasus tersebut untuk memperoleh data yang dibutuhkan tentang proses Culture Shock pelajar Minangkabau di USU dalam kajian Komunikasi Antarbudaya. Objek penelitian adalah mahasiswa asal Minangkabau dari tiga fakultas yakni FISIPOL, FIB, FKM, dengan tingakatan mahasiswa yang telah tinggal di medan dalam rentang waktu minimnal 2 tahun. Pengambilan sampling menggunakan metode Snowball Sampling, yang mana peneliti mencari narasumber melalui rekomendasi narasumber pertama untuk mendapatkan narasumber lain yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Hasil penelitian setelah melakukan wawancara dan observasi bahwa Culture Shock yang terjadi hanya dalam skala menengah, dan perempuan lebih cepat melewati masa Culture Shock dibandingkan laki-laki.rata-rata Culture Shock yang dialami rindu pada rumah/lingkungan lama (homesick) dan gangguan fisik seperti sakit perut karena tidak cocok pada makanan. Kata Kunci : Culture Shock, Minangkabau, Studi Kasus, Snowball Sampling. PENDAHULUAN "Syarak mangato Adat mamakai" Islam mambebaskan adat berkembang silahkan bermusyawarah carilah kebenaran, ciptakanlah undang-undang susunlah peraturan dan bueklah apo sajo nan katuju asalkan indakbatentangan dengan hukum Allah. Rumusan Syarak mangato Adat mamakai lah buliah dikatokan tahap final kemudian di pertegas lagi dengan Adat basandi Syarak, Syarak basandi
3 Kitabullah sebagai deklarasi alim ulama dan cadiak pandai nan basidang di Luhak nan Tigo pado wakatu itu pasca perang Paderi Deklarasi itu terkenal denganpiagam Bukik Marapalam ikolah proses Islamisasi di Minangkabau tapi alun nan tarakhir sebab kini dan sampai nanti upaya menselaraskan adat dengan syarak masih akan tatap balanjuik. Melihat filosofi di atas dapat di deskripsikan orang minangkabau memiliki nilai-nilai, etika dan kebiasaan atau budaya luhur yang mendiskiripsikan bahwa adat itu di benarkan oleh agama selama adat itu masih di dalam syari at agama dalam arti masih dalam ruang lingkup yang di benarkan oleh agama islam. Kita melihat dan sangat miris orang yang minangkabau yang tidak lagi memakai filosofi hidup mereka sendiri, terlebih generasi muda minangkabau yang saat ini dalam kondisi sikap, moral, etika dan kebiasaan yang berada di ujung jurang, siapa lagi yang akan melanjutkan kebudayaan minangkabau jika tidak di lanjutkan oleh generasi muda khususnya bagi para mahasiswa yang menjalankan proses akademis diluar daerah minangkabau, dengan berbagai macam etnis, budaya dan agama. Marantau, adalah suatu kata yang tidak asing bagi seseorang yang beretnis minangkabau banyak faktor yang menyebabkan seseorang etnis minangkabau untuk merantau, baik itu untuk mencari materi dan dalam memperoleh jenjang pendidikan Komunikasi Antarbudaya, sangat kerap terjadi didalam masyarakat tanpa kita sadari hal ini juga menimbulkan konflik, baik dengan diri sendiri atau orang lain, karena setiap orang dilahirkan dengan kebudayaan, kebiasaan yang berbeda, dan ketika berkumpul dalam satu wilayah yang kita sebut kota dan terjadilah multikulturalisme, yang mana ketika memasuki wilayah baru culture shock akan kita alami. KAJIAN PUSTAKA Komunikasi Antarbudaya Menurut Samovar dan Porter (dalam Liliweri, 2003: 10), komunikasi antarbudaya terjadi di antara produser pesan dan penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya berbeda.sedangkan menurut Charley H. Dood, komunikasi antarbudaya meliputi komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi dan kelompok dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta. Komunikasi antarbudaya lebih menekankan aspek utama yakni antarpribadi di antara komunikator dan komunikan yang kebudayaannya berbeda. Komunikasi antarbudaya memiliki dua fungsi utama, yakni fungsi pribadi dan fungsi sosial. Fungsi pribadi dirinci ke dalam fungsi menyatakan identitas sosial, fungsi integrasi sosial, menambah pengetahuan (kognitif) dan fungsi melepaskan diri/jalan keluar.sedangkan fungsi sosial meliputi fungsi pengawasan, fungsi menjembatani/menghubungkan, fungsi sosialisasi dan fungsi menghibur (Liliweri, 2003: 35). Dalam komunikasi antarbudaya terdapat beberapa masalah potensial, yaitu pencarian kesamaan, penarikan diri, kecemasan, pengurangan ketidakpastian, stereotip, prasangka, rasisme, kekuasaan, etnosentrisme dan culture shock (Samovar, Porter dan Mc. Daniel, 2007: 316).
4 Sedangkan menurut De Vito, efektivitas komunikasi antarbudaya ditentukan oleh sejauhmana seseorang mempunyai sikap : (1) keterbukaan; (2) empati; (3) merasa positif; (4) memberi dukungan, dan (5) merasa seimbang; terhadap makna pesan yang sama dalam komunikasi antarbudaya atau antaretnik (Liliweri, 2001: 172). Culture Shock Orang yang melintasi batas budaya yang disebut sebagai pendatang.istilah ini mencakup imigran, pengungsi, eksekutif bisnis, pelajar, atau turis.orang-orang memasuki wilayah budaya dengan beragam pengalaman, latar belakang, pengetahuan dan tujuan, tetapi setiap orang asing harus menyesuaikan perilaku komunikasinya dengan pengaturan budaya baru yang individu tersebut datangi. Individu yang memasuki suatu dunia baru yang berbeda dengan lingkungan asalnya, tidak jarang akan menimbulkan kecemasan dan ketegangan. Hal inilah yang menjadi dampak dari proses akulturasi yaitu keadaan gegar budaya (Culture Shock). Pengalaman-pengalaman komunikasi dengan kontak antarpersona secara langsung seringkali menimbulkan frustasi.istilah Culture Shock pertama kali diperkenalkan oleh Antropologis bernama Oberg. Meskipun ada berbagai variasi reaksi terhadap Culture shock dan perbedaan jangka waktu penyesuaian diri, sebagian besar literatur menyatakan bahwa orang biasanya melewati empat tingkatan Culture Shock.Keempat tingkatan ini dapat digambarkan dalam bentuk kurva U, sehingga disebut U-curve (dalam Samovar, Porter dan Mc. Daniel, 2007: 336). 1. Fase Optimistik (Optimistic Phase), fase ini berisi kegembiraan, rasa penuh harapan, dan euphoria sebagai antisipasi individu sebelum memasuki budaya baru. 2. Fase Masalah Kultural (Cultural Problems), fase kedua di mana masalah dengan lingkungan baru mulai berkembang. Fase ini biasanya ditandai dengan rasa kecewa dan ketidakpuasan.ini adalah periode krisis dalam culture shock. 3. Fase Kesembuhan (Recovery Phase), fase ketiga dimana orang mulai mengerti mengenai budaya barunya. 4. Fase Penyesuaian (Adjustment Phase), fase terakhir dimana orang telah mengerti elemen kunci dari budaya barunya (nilai-nilai, khusus, keyakinan dan pola komunikasi). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu mempelajari secara intensif tentang latar belakang dan keadaan sekarang, dan interaksi suatu sosial, individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat (Usman, 2004). Peneliti menggunakan metode studi kasus tersebut untuk memperoleh data yang dibutuhkan tentang proses culture shock pelajar minang di USU dalam kajian komunikasi antarbudaya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5 Dari hasil wawancara dan pengamatan, kebanyakan informan melalui fase ini dimana mereka merasakan euforia dan semangat dalam menyambut suatu kehidupan yang baru.dilihat dari segi akreditasi USU adalah universitas negri yang terbaik di Sumatera, hal ini juga menjadi sebuah motivasi bagi mereka untuk melakukan jenjang pendidikan di USU, dan atmosfir berikut streotype bahwa Kota Medan yang besar dan suasana sosial multikultural yang akur juga turut mendukung mereka dalam memasuki lingkungan baru di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan. Dari penelitian ini, peneliti mendapatkan hasil bahwa informan mengatasi culture shock yang timbul karena perbedaan-perbedaan yang dirasakan dengan belajar dari si pemilik budaya, yakni tuan rumah, orang Medan itu sendiri. Informan membuka diri untuk berbaur dan bergabung dengan mahasiswa Medan di kampus atau bahkan di luar kampus. Ini juga dimotivasi dengan kesadaran sebagai pendatang yang harus berinteraksi dan juga kebutuhan akan hal itu demi kelangsungan hidup. Seperti yang dilakukan Gally, Hengki, Wahyu, Frezi dan Memi. Mereka bergaul dengan orang Medan tidak hanya untuk urusan kampus saja, tetapi juga hang-out bersama, bahkan seperti akmal sampai mendapatkan pekerjaan dan tempat tinggal gratis.demikian pula peneliti menyakini perspektif interaksi simbolik berusaha memahami perilaku manusia dari sudut pandang subjek. Perspektif yang menyarankan bahwa perilaku manusia harus dilihat sebagai proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur perilaku mereka dengan mempertimbangkan ekspektasi orang lain yang menjadi mitra interaksi mereka.selain itu, terdapat hal-hal yang memotivasi diri untuk berkomunikasi dengan orang-orang Medan, tetapi untuk informan yang mendefinisikan dirinya sebagai pendatang yang diasingkan, ditolak dan berbeda, maka perilaku mereka cenderung lebih sering berkelompok dan hanya berkomunikasi seadanya untuk urusan perkuliahan. Hal ini dijadikan sebagai perlindungan bagi Culture Shock yang mereka alami. Memang benar bahwa menurut Deddy Mulyana (dalam Mulyana, 2004: 144), lingkungan yang berisi sesama pendatang dengan asal yang sama membantu proses penyesuaian dan penerimaan terhadap budaya lingkungan baru, tetapi alangkah baiknya upaya menanggulangi Culture Shock dengan belajar dan berkomunikasi dengan tuan rumah langsung demi penyesuaian diri. KESIMPULAN 1. Para mahasiswa asal Minangkabau memiliki kecenderunganculture Shock tergolong sedang. Hal ini berarti mereka sudah bisa menyesuaikan diri, namun untuk beberapa informan masih mengalami beberapa masalah adaptasi seperti merasa diperlakukan berbeda dalam berinteraksi dengan penduduk lokal, tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik, dan masih kurang nyaman dengan perbedaan budaya yang ada.kebanyakan informan melalui keempat fase dalam Culture Shock, yakni fase optimistik, fase masalah kultural, fase penyembuhan dan fase penyesuaian. 2. Culture Shock yang dirasakan dalam hal interaksi komunikasi antarbudaya ialah terhadap bahasa, kuat dan kasarnya cara orang Medan berbicara,
6 karakteristik orang Medan dan juga beberapa perbedaan nilai-nilai. Dari seluruh perbedaan, bahasa yang dianggap menjadi persoalan dalam berkomunikasi.dari penelitian ini, peneliti memperoleh temuan mengenai Culture Shock yang dialami informan di luar interaksi komunikasi antarbudaya, yakni makanan, keadaan lalu lintas, kegiatan merokok dan mencontek di lingkungan kampus dan fasilitas dan birokrasi kampus yang masih belum memadai, tetapi kebanyakan informan mengaku mengalami culture shock terhadap makanan dan lalu lintas kota Medan yang padat dan tidak teratur. 3. Rata-rata reaksi terhadap Culture Shock yang dialami adalah rindu pada rumah/lingkungan lama (homesick) dan gangguan fisik, seperti sakit perut karena tidak cocok dengan makanan yang ada. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti perlu mengajukan beberapa saran: 1. Hendaknya mahasiswa asal Minang mau belajar memahami budaya Indonesia pada umumnya dan Medan pada khususnya.hendaknya perbedaan dan keterkejutan budaya/culture shock yang dirasakan memotivasi mahasiswa asal Malaysia untuk terus belajar mengenal dan memahami budaya Medan yang merupakan lingkungan baru yang mereka datangi. 2. Hendaknya mahasiswa asal Minang yang masih memilih untuk hidup berkelompok dengan sesamanya karena kenyamanan yang dirasakan mulai berupaya membuka diri untuk melakukan interaksi dan komunikasi antarbudaya dengan orang-orang Medan, karena hal ini juga akan membantu menanggulangi culture shock yang dialami menuju suatu penyesuaian diri.hendaknya mahasiswa asal Minang,yang melanjutkan studi di USU meningkatkan sosialisasi dan toleransi dengan orang-orang Medan. 3. Hendaknya mahasiswa Medan juga menerima mahasiswa Minang dan daerah lain dengan baik, membantu dan menghargai perbedaan budaya yang ada untuk membantu proses adaptasi mereka juga.penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dalam melihat culture shock yang dialami etnis pendatang dan minoritas, serta membantu memberikan masukan mengenai upaya lain dalam menanggulanginya dan dalam mempercepat proses adaptasi mereka. Penelitian ini juga dapat dijadikan referensi untuk penelitian lain yang sejenis pada kondisi atau subjek yang berbeda.
7 DAFTAR PUSTAKA Mulyana,Deddy dan Usman Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya Liliweri,Alo Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Samovar, dkk. Communication Between Cultures. USA: Thomson Higher Education ulture_shock.(diakses pada tanggal 17 mei 2012). juni.html. (diakses padatanggal 18 mei 2012)
BAB I PENDAHULUAN. bermusyawarah carilah kebenaran, ciptakanlah undang-undang susunlah peraturan dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang "Syarak mangato Adat mamakai" Islam mambebaskan adat berkembang silahkan bermusyawarah carilah kebenaran, ciptakanlah undang-undang susunlah peraturan dan bueklah apo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sangat mendasar dalam proses belajar manusia. Manusia dibesarkan, diasuh
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi layaknya nafas kehidupan manusia. Kodratnya sebagai makhluk sosial membuatnya senantiasa berinteraksi demi pemenuhan kebutuhan dan keberlangsungan
Lebih terperinciSugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta
74 Komuniti, Vol. VII, No. 2, September 2015 CULTURE SHOCK SANTRI LUAR JAWA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI JAWA (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF CULTURE SHOCK SANTRI ETNIS LUAR JAWA DENGAN SANTRI ETNIS
Lebih terperinciPOLA KOMUNIKASI MAHASISWA ETNIS MINANGKABAU YANG MENGALAMI CULTURE SHOCK
POLA KOMUNIKASI MAHASISWA ETNIS MINANGKABAU YANG MENGALAMI CULTURE SHOCK DALAM INTERAKSI SOSIAL (Deskriptif Kualitatif Pada Mahasiswa Etnis Minangkabau di Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2010-2013)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penyesuaian Diri. dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian Penyesuaian diri ialah suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku, individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhankebutuhan
Lebih terperinciCULTURE SHOCK SANTRI LUAR JAWA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI JAWA PUBLIKASI ILMIAH. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika
CULTURE SHOCK SANTRI LUAR JAWA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI JAWA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarbudaya Dalam Proses Asimilasi Pernikahan Jawa dan Minangkabau) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
13 KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dwi Nurani Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pulau sebanyak pulau, masing-masing pulau memiliki pendidikan formal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sebanyak 17.504 pulau, masing-masing pulau memiliki pendidikan formal seperti sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang berkembang pesat ini, dunia pekerjaan dituntut menciptakan kinerja para pegawai yang baik
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. remaja etnis Jawa di Pasar Kliwon Solo, sejauh ini telah berjalan baik,
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan analisa data, maka dapat disimpulkan komunikasi antarbudaya remaja etnis keturunan Arab dengan remaja etnis Jawa di Pasar Kliwon Solo, sejauh ini
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena gegar budaya atau biasa dikenal dengan culture shock sering kali dialami oleh individu ketika mereka memasuki budaya baru. Ketika memasuki budaya
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang lain dan kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai alat untuk mempersatukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurun waktu terdekat ini kemajuan disegala aspek kehidupan menuntut masyarakat untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Istilah komunikasi bukanlah suatu istilah yang baru bagi kita. Bahkan komunikasi itu sendiri tidak bisa dilepaskan dari sejarah peradaban umat manusia, dimana pesan
Lebih terperinciIDENTITAS ETNIS DAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SKRIPSI YUANITA EVIANI BR SITEPU
IDENTITAS ETNIS DAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi Kasus Peran Identitas Etnis dalam Komunikasi Antarbudaya pada Warga Negara Amerika di Kota Medan) SKRIPSI YUANITA EVIANI BR SITEPU 100904039 UNIVERSITAS
Lebih terperinciDINAMIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU DALAM MENJAGA HARMONISASI. Fipit Novita Sari
DINAMIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU DALAM MENJAGA HARMONISASI Fipit Novita Sari 100904099 ABSTRAK Skripsi ini berisi penelitian mengenai bagaimana dinamika komunikasi antarbudaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran negative yang dapat memicu lahir konflik(meteray, 2012:1).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan bangsa yang multikultural. Bangsa Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa besar dan kecil, banyak suku bangsa dengan bahasa dan identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut membuat banyak orang Korea berdatangan di negara di mana mereka. satunya di Indonesia. Selain ingin melakukan perjalanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan industri teknologi dan bisnis Korea Selatan telah membawa Korea Selatan menjadi negara maju, salah satu dampak ekspansi industri dan teknologi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat ditunjukkan oleh manusia lain sebagai pelaku komunikasi. berupa ekspresi, gerak tubuh, maupun simbol simbol tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Tindakan, ucapan, bahkan ekspresi manusia dapat disebut dengan bentuk komunikasi baik antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi yang dilakukan oleh manusia merupakan suatu proses yang melibatkan individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL
BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Karakteristik Etnis Arab dan Etnis Sunda Kata Arab sering dikaitkan dengan wilayah Timur Tengah atau dunia Islam. Negara yang berada di wilayah Timur
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif / Paradigma Kajian Paradigma (paradigm) dapat didefinisikan bermacam-macam sesuai dengan sudut pandang setiap orang. Ada yang menyatakan bahwa paradigma merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosio-budaya yang perilakunya diperoleh melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosio-budaya yang perilakunya diperoleh melalui proses belajar. Apa yang dipelajari oleh manusia pada umumnya dipengaruhi oleh sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Konteks Masalah Penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baru dijajaki merupakan proses awal untuk dapat bertahan hidup dalam sebuah lingkungan baru. Berbagai masalah-masalah akan
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA. Culture shock mengacu pada reaksi psikologis. yang dialami individu karena berada ditengah
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Konsep Culture Shock 2.1.1 Definisi Culture Shock Culture shock mengacu pada reaksi psikologis yang dialami individu karena berada ditengah budaya yang berbeda dengan budayanya
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PADA MAHASISWA FISIP UNSRAT (Studi pada Mahasiswa Angkatan 2011) Oleh : Kezia Sekeon
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PADA MAHASISWA FISIP UNSRAT (Studi pada Mahasiswa Angkatan 2011) Oleh : Kezia Sekeon 090815013 Email: keziaestersekeon@yahoo.co.id Abstrak Studi tentang komunikasi antar budaya
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GEGAR BUDAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BERSUKU MINANG DI UNIVERSITAS DIPONEGORO
HUBUNGAN ANTARA GEGAR BUDAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BERSUKU MINANG DI UNIVERSITAS DIPONEGORO Astrid Oktaria Audra Siregar 15010113140084 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. AKULTURASI 1. Defenisi Akulturasi Akulturasi berbeda dengan enkulturasi, dimana akulturasi merupakan suatu proses yang dijalani individu sebagai respon terhadap perubahan konteks
Lebih terperinciMODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA PERTEMUAN 4 MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari POKOK BAHASAN Memahami Perbedaan Perbedaan Budaya DESKRIPSI Modul ini membahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan, manusia hidup dalam suatu ruang lingkup sosial tertentu yang menjadi wadah kehidupannya. Manusia dalam aktivitasnya setiap saat memerlukan bantuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya dan komunikasi merupakan dua hal yang kaitannya sangat erat. Seseorang ketika berkomunikasi pasti akan dipengaruhi oleh budaya asalnya. Hal tersebut juga menunjukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam hidupnya. Kebutuhan akan komunikasi diawali dengan asumsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan komunikasi dalam hidupnya. Kebutuhan akan komunikasi diawali dengan asumsi bahwasanya komunikasi berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami perubahan-perubahan di berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, politik, ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau disebut makhluk bermasyarakat, selain itu manusia juga diberikan akal dan pikiran yang berkembang serta
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. lebih menarik setelah dihubungkan dengan konsep antarbudaya. Istilah
BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Antarbudaya II.1.1 Sejarah Komunikasi Antarbudaya Tema tentang komunikasi bukanlah suatu hal baru, namun akan menjadi lebih menarik setelah dihubungkan dengan konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sebagai proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka (Richard
Lebih terperinciPUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
system keyakinan, nilai dan sikap, terhadap pandangan mengenai dunia dan terhadap organisasi social diantara pelaku-pelaku dari budaya yang berbeda. Seperti hambatan yang timbul oleh rangsangan dari luar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang dicirikan oleh adanya keragaman budaya. Keragaman tersebut antara lain terlihat dari perbedaan bahasa, etnis dan agama.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya manusia selalu berkomunikasi
Lebih terperinciMANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL KALIMANTAN BARAT DI SURAKARTA
MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL KALIMANTAN BARAT DI SURAKARTA Naskah Publikasi Skripsi Ilmu Komunikasi Oleh: DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Antarbudaya Dalam ilmu sosial, individu merupakan bagian terkecil dalam sebuah masyarakat yang di dalamnya terkandung identitas masing-masing. Identitas tersebut yang
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : akomodasi, jawa, batak, interaksi
ABSTRAK Judul Skripsi : Pengalaman Akomodasi Komunikasi (Kasus: Interaksi Etnis Jawa dengan Etnis Batak) Nama : Osa Patra Rikastana NIM : 14030111140104 Jurusan : Ilmu Komunikasi Geografis Indonesia yang
Lebih terperinciKata Kunci: adaptasi, mahasiswa Pattani, culture shock.
Adaptasi Mahasiswa Pattani di Banda Aceh dalam Upaya Menghadapi Culture Shock (Studi pada Komunikasi Antar Budaya) Arief Fadhillah 1), Taqwaddin 2), Nur Anisah 3) 1) Program Studi Ilmu Komunikasi,, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia tanpa memiliki pemahaman apapun tentang apa yang harus dilakukan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Mahasiswa asing merupakan individu dimana setiap individu lahir di dunia tanpa memiliki pemahaman apapun tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Masyarakat majemuk yang hidup bersama dalam satu wilayah terdiri dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda tentunya sangat rentan dengan gesekan yang dapat
Lebih terperinciKONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT
KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Biasanya masyarakat di Indonesia mengikuti pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Zaman era globalisasi seperti saat ini, pendidikan menjadi sangatlah penting, baik untuk mengembangkan potensi dalam diri maupun untuk mencapai impian masa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
16 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma/Perspektif Kajian Paradigma menurut Harmon (dalam Moleong, 2004: 49) adalah cara mendasar untuk mempersepsikan, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunitas masyarakat matrilineal paling besar di dunia (Kato, 2005).
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Minangkabau merupakan satu-satunya budaya yang menganut sistem kekerabatan matrilineal di Indonesia. Masyarakat Minangkabau merupakan komunitas masyarakat matrilineal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergaul dan diterima dengan baik di lingkungan tempat mereka berada. Demikian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi serta membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Sebagai makhluk sosial, manusianya bisa berkembang
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Issue/Revisi : A2 Tanggal : 11 Januari 2018 Mata Kuliah : Komunikasi Lintas Budaya Kode MK : MAN-312 Rumpun MK : Mata Kuliah Minor Semester : 4 Dosen Pengampu : Dr. Hastuti Naibaho, M.Si (sks) : 3 sks
Lebih terperinciFENOMENA CULTURE SHOCK (GEGAR BUDAYA) PADA MAHASISWA PERANTAUAN DI YOGYAKARTA. Oleh: Marshellena Devinta / Nur Hidayah dan Grendi Hendrastomo UNY
Fenomena Culture Shock (Gegar Budaya) Pada Mahasiswa Perantauan di Yogyakarta 1 FENOMENA CULTURE SHOCK (GEGAR BUDAYA) PADA MAHASISWA PERANTAUAN DI YOGYAKARTA Oleh: Marshellena Devinta / Nur Hidayah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan meningkatnya ketergantungan ekonomi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan meningkatnya ketergantungan ekonomi, sensitivitas terhadap perbedaan budaya dan perubahan demografis, memberi implikasi pada semakin pentingnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Rakhmat (1992) menjelaskan bahwa komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare, yang berarti berpartisipasi untuk memberitahukan. Thoha (1983) selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan baik di lingkungan tempat mereka berada. Demikian halnya ketika
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi serta membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Sebagai makhluk sosial, manusia hanya dapat berkembang dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mencari pekerjaan. Alasan pelarangan yang dikemukakanpun sangat tidak rasional,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelarangan penggunaan jilbab sebagai atribut Islam sangat ketat di beberapa negara. Setelah umat Islam mendapat kemerdekaan menggunakan segala bentuk atribut Islam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda budaya. Bahasa Indonesia bukanlah bahasa pidgin dan bukan juga bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia dikenal sebagai bangsa besar dengan masyarakat dan bahasa yang beragam. Di antara keragaman itu, bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak kebijakan-kebijakan baru, salah satunya yaitu pertukaran pelajar antar negara pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan era modern saat ini membawa dampak positif pada bidang pendidikan. Banyak kebijakan-kebijakan baru, salah satunya yaitu pertukaran pelajar antar negara
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. adalah Samovar, dkk yang mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses dinamis
BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi II.1.1 Pengertian Komunikasi Beberapa ahli menguraikan berbagai pengertian komunikasi, diantaranya adalah Samovar, dkk yang mengatakan bahwa komunikasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. calon mahasiswa dari berbagai daerah Indonesia ingin melanjutkan pendidikan mereka ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan manusia dari generasi ke generasi untuk menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter,
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Landasan Teori Penelitian dilakukan dengan landasan teori yang berperan sebagai dasar pemikiran untuk mendukung suatu permasalahan dengan jelas dan sistematis. Landasan teori
Lebih terperinciADAPTASI SOSIAL MAHASISWA ASLI PAPUA DALAM MELANJUTKAN STUDI DI PERGURUAN TINGGI (Studi Pada Mahasiswa Asli Papua di Universitas Halu Oleo Kendari)
Neo Societal; Vol. 3; No. 1; 2018 ISSN: 2503-359X; Hal. 279-287 ADAPTASI SOSIAL MAHASISWA ASLI PAPUA DALAM MELANJUTKAN STUDI DI PERGURUAN TINGGI (Studi Pada Mahasiswa Asli Papua di Universitas Halu Oleo
Lebih terperinciPERAN IDENTITAS ETNIS DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PADA KOMUNITAS INDIA TAMIL DI KAMPUNG MADRAS KOTA MEDAN SRI HANDAYANI TAMPUBOLON
PERAN IDENTITAS ETNIS DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PADA KOMUNITAS INDIA TAMIL DI KAMPUNG MADRAS KOTA MEDAN SRI HANDAYANI TAMPUBOLON 100904024 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Peran Identitas Etnis dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi antara masyarakat pendatang dengan masyarakat setempat sudah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat, manusia tidak bisa melepaskan diri dari aktifitas komunikasi. Apalagi masyarakat tersebut bertempat tinggal bersama dan mendiami suatu
Lebih terperinciAKULTURASI BUDAYA PEKERJA ASING DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
AKULTURASI BUDAYA PEKERJA ASING DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi Deskriptif Kualitatif mengenai Akulturasi Pekerja Tiongkok di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Papua adalah sebuah pulau yang terletak di ujung timur Indonesia. Dalam pulau tersebut terdapat provinsi Papua dan Papua Barat. Namun, di pulau ini tidak hanya diisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA &KERANGKA PIKIR
BAB II TINJAUAN PUSTAKA &KERANGKA PIKIR 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Antarbudaya Komunikasi dan Kebudayaan merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Pusat perhatian komunikasi dan kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan komunikasi. Dalam buku Komunikasi AntarBudaya, Jalaluddin Rakhmat dan Deddy
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seluruh manusia tercipta sebagai makhluk sosial, yang dimana tak pernah terlepas dalam kegiatan komunikasi. Dalam buku Komunikasi AntarBudaya, Jalaluddin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki masyarakat yang majemuk. Kemajemukan Indonesia dapat dibuktikan melalui semboyan lambang Negara Republik
Lebih terperinciKomunikasi Lintas Budaya Wisatawan Asing dan Penduduk Lokal di Bukit Lawang
Komunikasi Lintas Budaya Wisatawan Asing dan Penduduk Lokal di Bukit Lawang Rudianto Tasrif Syam Muhammad Said Harahap Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara rudianto215@gmail.com Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang lainnya adalah hal yang tidak bisa terhindarkan karena setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan hakikatnya sebagai makhluk social, manusia tidak bisa hidup tanpa pengaruh manusia lain, maka dari itu komunikasi antar manusia dengan manusia yang lainnya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Penelitian kompetensi komunikasi lintas budaya untuk beradaptasi dalam ruang lingkup pendidikan multikultural semakin penting dilakukan karena memiliki beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari dan menemukan pasangan hidup yang akhirnya akan. (Huvigurst dalam Hurlock, 2000).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki salah satu tugas perkembangan untuk mencari dan menemukan pasangan hidup yang akhirnya akan mengarahkan individu tersebut untuk melangsungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, dengan WNA dari budaya barat (Sabon, 2005).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, terutama di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta. Menurut Faradila, berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini arus dunia pendidikan semakin pesat. Proses itu sering disebut dengan globalisasi. Seiring berjalannya arus dunia pendidikan global di Indonesia,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Setiap mahasiswa wajar jika mengalami Culture Shock sebagai akibat
BAB V PEMBAHASAN 1. Tingkat Culture Shock (Jawa) Setiap mahasiswa wajar jika mengalami Culture Shock sebagai akibat perpindahan dari lingkungan (lama) ke lingkungan universitas (baru). Mulyana (2006, 148)
Lebih terperinciHubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.
Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan Yora Munirah ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Antara
Lebih terperinciCULTURE SHOCK COMMUNICATION MAHASISWA PERANTAUAN DI MADURA
CULTURE SHOCK COMMUNICATION MAHASISWA PERANTAUAN DI MADURA Nikmah Suryandari Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura Abstract Culture shock is a
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan terjadi peningkatan pada komunikasi antarbudaya (Sihabudin, 2013 : 2-3).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mobilitas masyarakat di seluruh dunia sedang mencapai puncaknya. Perjalanan dari satu negara ke negara lainnya, maupun perjalanan antar benua banyak dilakukan.
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DAN HUBUNGAN YANG HARMONIS
PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DAN HUBUNGAN YANG HARMONIS (Studi Kuantitatif antara Siswa Pribumi dan Siswa Tionghoa/Cina di SMA Sw. Harapan Mandiri Medan) Luktri Arsheila ABSTRAK Penelitian ini berjudul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. garis keturunan berdasarkan garis bapak (patrilinial), sedangkan pada masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umunmya sistem kekerabatan suku bangsa yang ada di Indonesia menarik garis keturunan berdasarkan garis bapak (patrilinial), sedangkan pada masyarakat Minangkabau
Lebih terperinciBAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS
BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah bentuk komunikasi yang dapat mengurangi rasa cemas
Lebih terperinciPembelajaran. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Memahami materi perkuliahan secara Umum/Menyepakati kontrak belajar
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Jln. Prof. KH. Zainal Abidin Fikry KM 3,5 Palembang RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Kode Mata Kuliah : Antar Kode : TIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nan Tigo (wilayah yang tiga). Pertama adalah Luhak Agam yang sekarang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Suku bangsa Minangkabau mendiami daratan tengah Pulau Sumatera bagian barat yang sekarang menjadi Propinsi Sumatera Barat. Daerah asli orang Minangkabau ada tiga
Lebih terperinciMemahami Perilaku Komunikasi dalam Adaptasi Budaya Pendatang dan Hostculture berbasis Etnisitas
Memahami Perilaku Komunikasi dalam Adaptasi Budaya Pendatang dan Hostculture berbasis Etnisitas Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sukunya mempunyai karakteristik yang berbeda. Perbedaan yang dimaksud antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku, yang setiap sukunya mempunyai karakteristik yang berbeda. Perbedaan yang dimaksud antara lain dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dengan ditetapkannya wajib belajar sembilan tahun yang dicanangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bidang penting bagi kehidupan manusia. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengutamakan pentingnya pendidikan, dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perspektif/Paradigma Kajian BAB II KAJIAN PUSTAKA Paradigma ibarat sebuah jendela tempat orang bertolak menjelajahi dunia dengan wawasannya. Sebagian orang menyatakan paradigma (paradigm) sebagai intelektual
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Culture Shock. Istilah "culture shock" pertama kali diperkenalkan oleh Oberg (1960)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Culture Shock 1. Pengertian Culture Shock Istilah "culture shock" pertama kali diperkenalkan oleh Oberg (1960) untuk menggambarkan respon yang mendalam dan negatif dari depresi,
Lebih terperinciSTUDI POLA PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA LUAR JAWA DI UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
STUDI POLA PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA LUAR JAWA DI UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG Zuni Mitasari 1, Yuswa Istikomayanti 2 Program Studi Pendidikan Biologi / Universitas Tribhuwana Tunggadewi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia
Lebih terperinciKOMUNIKASI ADAPTASI MAHASISWA INDEKOS
KOMUNIKASI ADAPTASI MAHASISWA INDEKOS Muhammad Thariq, Akhyar Anshori Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email : muhammadthariq@umsu.ac.id, akhyaransori@umsu.ac.id Abstrak Mahasiswa/i yang merantau
Lebih terperincia. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut
a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Ragam budaya yang terdapat di Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi di tiap-tiap penganutnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat menjadikan interaksi antar budaya tanpa terbatas ruang dan waktu. Hal ini tentunya meningkatkan pula peluang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada era globalisasi saat ini, pendidikan menjadi sesuatu yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada era globalisasi saat ini, pendidikan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam mengembangkan potensi dalam diri maupun untuk mencapai impian masa depan. Hal ini
Lebih terperincidapat menghadapi satu sama lain secara fisik, legal, kultural, dan psikologis. Maka dari itu, pendidikan dengan adanya keragaman budaya memberikan keu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya keragaman budaya dalam dunia pendidikan memberikan berbagai keuntungan, seperti yang diungkapkan oleh Gurin, Nagda, dan Lopez (2004, 19) bahwa para pelajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 KonteksMasalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang pertama kali kita masuki dimana didalamnya kita mendapatkan pembelajaran mengenai norma-norma, agama maupun proses sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dan Jepang sudah lama menjadi mitra strategis dalam berbagai bidang perekonomian. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs www.bppt.go.id kerjasama ini
Lebih terperinci