ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA PADA PT SECURINDO PACKATAMA INDONESIA CABANG MARGO CITY DEPOK JAWA BARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA PADA PT SECURINDO PACKATAMA INDONESIA CABANG MARGO CITY DEPOK JAWA BARAT"

Transkripsi

1 ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA PADA PT SECURINDO PACKATAMA INDONESIA CABANG MARGO CITY DEPOK JAWA BARAT Oleh DEA RIZKY ANUGRAH H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

2 RINGKASAN DEA RIZKY ANUGRAH. H Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan Pada PT. Securindo Packatama Indonesia Cabang Margo City Depok, Jawa Barat.Di bawah Bimbingan ERLIN TRISYULIANTI. Persaingan jasa perparkiran pada era globalisasi seperti saat ini sangatlah sulit, hal ini dikarenakan semakin menguntungkannya sektor jasa perparkiran bagi perusahaan sehingga sampai januari 2012 terdapat 10 perusahaan. Margo City melakukan perluasan area untuk parkir dan pertamanan pada tahun 2011, untuk menanggapi kebijakan tersebut pihak PT. Securindo Packatama Indonesia sebagai pengelola jasa perparkiran melakukan penambahan karyawannya.namun sampai bulan januari 2012 belum terciptanya jumlah tenaga kerja yang stabil dan terdapat tugas yang terbengkalai. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis beban kerja pada karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok, menganalisis kebutuhan jumlah karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok dan memberikan solusi mengenai jumlah karyawan yang ideal pada PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok. Informasi yang diperoleh berasal dari data primer dan sekunder.data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara terhadap responden, sedangkan data sekunder diperoleh melalui informasi dari perusahaan dan literatur lainnya.metode pengambilan sampel menggunakan metode sensus, dan diperoleh 57 responden.alat analisis yang digunakan yaitu analisis pekerjaan, perhitungan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan KEP/75/M.PAN/7/2004. Hasil penelitian menunjukkan jumlah karyawan yang ideal adalah 53 orang yaitu 17 orang untuk jabatan Staf Pelayanan Pos, 31 orang untuk jabatan Staf Pelayanan Lapangan dan 5 orang untuk jabatan Pengawas Pelayanan Parkir.

3 ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA PADA PT SECURINDO PACKATAMA INDONESIA CABANG MARGO CITY DEPOK JAWA BARAT SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh DEA RIZKY ANUGRAH H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

4 Judul Skripsi : Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumberdaya Manusia Pada PT. Securindo Packatama Indonesia Cabang Margo City Depok, Jawa Barat Nama NIM : Dea Rizky Anugrah : H Menyetujui : Dosen Pembimbing (Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si) NIP Mengetahui : Ketua Departemen, (Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP Tanggal Lulus

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Majalengka, 18 Juni 1990 sebagai anak kedua dari pasangan Yadi Jayadi dan Imas Hidayah.Penulis menempuh pendidikan dasar di SDN 09 Pagi Pekayon ( ), pendidikan menengah pertama di SMPN 184 Jakarta ( ), dan pendidikan menengah atas di SMAN 106 Jakarta ( ). Pada tahun 2008 penulis di terima di Institut Pertanian Bogor pada program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen melalui jalur PMDK. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di berbagai kepanitiaan yang diselenggarakan oleh Himpunan Profesi Manajemen maupun BEM FEM. Penulis juga aktif dalam organisasi internal kampus seperti Himpunan Profesi Manajemen dan BEM FEM IPB maupun organisasi ekternal kampus seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Penulis aktif dalam mengikuti seminar dan pelatihan yang diadakan oleh fakultas maupun IPB. iii

6 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul, Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Kerja Pada PT. Securindo Packatama Indonesia Cabang Margo City Depok, Jawa Barat dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Skripsi yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Kerja Pada PT. Securindo Packatama Indonesia Cabang Margo City Depok, Jawa Barat membahas mengenai perencana an sumber daya manusia dengan cara melakukan analisis beban kerja. Dengan mempelajari dan mendalami analisis beban kerja, analis dapat menghitung jumlah kebutuhan karyawan yang efektif dan efisien serta mencari solusi untuk kemajuan PT. Securindo Packatama Indonesia. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan skirpsi ini. Karena itu penulis sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik dari berbagai pihak demi kebaikan bersama. Penulis juga memohon maaf jika banyak kekurangan dalam skripsi ini. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT dan kekurangan banyak pada pribadi penulis. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi banyak orang. Bogor, Juni 2012 Penulis iv

7 v

8 UCAPAN TERIMA KASIH Skripsi yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Kerja Pada PT. Securindo Packatama Indonesia Cabang Margo City Depok, Jawa Barat tak mungkin bisa diselesaikan tanpa bantuan orang lain. Secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membimbing dan memberikan banyak pembelajaran bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini. 2. Dra.Siti Rahmawati, M.Pd. atas kesediaannya meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji dan memberikan masukan, saran dan kritik sebagai penyempurnaan skripsi ini. 3. Dr. Ir. Muhamad Syamsun, M.Sc. atas kesediaannya meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji dan memberikan masukan, saran dan kritik sebagai penyempurnaan skripsi ini. 4. Ketua Departemen, seluruh dosen dan seluruh staf tata usaha Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manjaemen atas segala bantuan dalam hal administrasi hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 5. Papa dan Mama tercinta, yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat yang tiada henti kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Hindi, Beta dan Adila atas dukungan, saran, dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 6. KAREMATA FEM IPB yang telah menjadi keluarga kedua di Bogor. 7. Sahabat seperjuangan Kukuh, Dewa, Anto, Attar Asmawan, Harya Buntala, Rangga Warsita, Wahyu Hidayat, Wahyu Aidil, dan Wahyu Fikri Radhian. Penulis mengucapkan terima kasih atas persahabatan yang telah dibangun selama ini yang tidak akan terlupakan di hati penulis serta motivasi yang selalu diberikan kepada penulis dalam kelancaran penulisan skripsi ini. 8. Sahabat terbaik David Kristian, Manuel Leonard Sirait, Adi Permana, Nisa Ulkaromah, Fuji Tyas Nastiti, Ria Septiani, Niear Rindy, Ruth Caroline, dan vi

9 Christini RA Lubis yang tergabung dalam GURAME. Penulis mengucapkan terima kasih atas persahabatan yang telah dibangun selama ini yang tidak akan terlupakan di hati penulis serta motivasi yang selalu diberikan kepada penulis dalam kelancaran penulisan skripsi ini. 9. Teman-teman satu bimbingan, Muhammad Fadli, Niear, Wahyu Fikri Radhian, Annisa Maulidya, dan Manuel Leonard Sirait atas kerjasama serta dukungan selama penyusunan skripsi ini. 10. Teman-teman Gudang Ulqi, Tiko, Harry, Okta, Rhea, Faisal, Lintang dan Asep yang telah menjadi keluarga baru penulis di Bogor, serta selalu memberikan motivasi dalam kelancaran penyusunan skripsi ini. 11. Bapak Abdurahman selaku Carpark Manager PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok sekaligus menjadi pembimbing lapang terbaik, atas ketersediaan waktu, tempat dan kemurahan hati dalam pengambilan data yang dibutuhkan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman Manajemen 45 atas persahabatan yang telah dibangun bersamasama sejak semester 3, sedih, canda, tawa yang akan menjadi kenangan manis di hati penulis. 13. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini secara langsung maupun tidak langsung. Demikian ucapan terima kasih ini penulis sampaikan.tidak banyak yang bisa penulis berikan sebagai tanda terima kasih atas bantuan selama ini.semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dengan balasan yang berlipat ganda. vii

10 DAFTAR ISI RINGKASAN RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR.... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.... Halaman I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan Sumber Daya Manusia Pengertian Perencanaan SDM Tujuan Perencanaan SDM Manfaat Perencanaan SDM Langkah-langkah Perencanaan SDM Hambatan Perencanaan SDM Analisis Pekerjaan Pengertian Analisis Pekerjaan Uraian Pekerjaan Spesifikasi Pekerjaan Kebutuhan Sumberdaya Manusia Beban Kerja Menentukan Jumlah Tenaga Kerja PT. Securindo Packatama Indonesia Penelitian Terdahulu III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka Pemikiran Konseptual Kerangka Pemikiran Operasional iii iv v vii ix x xi viii

11 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis Data dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Metode Pengambilan Sampel IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Securindo Packatama Indonesia Gambaran Umum Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi dan Unsur Tugas Pokok Pengawas Pelayanan Parkir Staf Pelayanan Lapangan Staf Pelayanan Pos Gambaran Waktu Kerja dan Areal Tugas Karakteristik Karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja Kebutuhan Karyawan Pada Shift Pengawas Pelayanan Parkir Staf Pelayanan Lapangan Staf Pelayanan Pos Kebutuhan Karyawan Pada Shift Pengawas Pelayanan Parkir Staf Pelayanan Lapangan Staf Pelayanan Pos Kebutuhan Karyawan Pada Shift Pengawas Pelayanan Parkir Staf Pelayanan Lapangan Staf Pelayanan Pos Perbandingan Jumlah Karyawan Implikasi Manajerial KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

12 DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Jumlah karyawan pada PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok, Jawa Barat Perhitungan beban kerja Penempatan areal tugas SPP Penempatan tugas SPL Jumlah karyawan shift middle ( ) Jumlah PPP pershift Beban kerja SPL shift Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 1 hari biasa Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 1 akhir pekan Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 1 Margo City Jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 1 hari biasa Jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 1 akhir pekan Beban kerja SPL shift Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 2 hari biasa Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 2 akhir pekan Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 2 Margo City Jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 2 hari biasa Jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 2 akhir pekan Beban kerja SPL shift Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 3 hari biasa Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 3 akhir pekan Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 3 Margo City Jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 3 hari biasa Jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 3 akhir pekan Perbandingan jumlah karyawan SPP hari biasa Perbandingan jumlah karyawan SPP akhir pekan Perbandingan jumlah karyawan SPL hari biasa Perbandingan jumlah karyawan SPL akhir pekan Jumlah karyawan shift middle ( ) setelah perhitungan Perbandingan jumlah karyawan PPP Perbandingan jumlah karyawan x

13 DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Alur kerangka pemikiran konseptual Alur kerangka pemikiran operasional Karakteristik karyawan berdasarkan jenis kelamin Karakteristik karyawan berdasarkan lama bekerja Perbandingan beban kerja SPL shift 1 hari biasa dan akhir pekan Perbandingan jumlah kendaraan yang masuk dan Keluar pada shift 1 Margo City Perbandingan beban kerja SPL shift 2 hari biasa dan akhir pekan Perbandingan jumlah kendaraan yang masuk dan Keluar pada shift 2 Margo City Perbandingan beban kerja SPL shift 3hari biasa dan akhir pekan Perbandingan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 3 Margo City Perbandingan jumlah karyawan aktual dan jumlah yang dibutuhkan xi

14 DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Kuesioner penelitian Beban kerja pengawas pelayanan parkir Beban kerja staf pelayanan lapangan hari biasa Beban kerja staf pelayanan lapangan akhir pekan Beban kerja staf pelayanan pos xii

15 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan jasa perparkiran pada era globalisasi seperti saat ini sangatlah sulit, hal ini dikarenakan semakin menguntungkannya sektor jasa perparkiran bagi perusahaan sehingga sampai januari 2012 terdapat 10 perusahaan parkir yang salah satunya merupakan BUMD DKI Jakarta dan beberapa perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa perparkiran seperti PT. Securindo Packatama Indonesia, PT. Autopark Indonesia, PT. Surya Utama Nusaparka dan lainnya. Dengan adanya persaingan tersebut maka perusahaan harus memiliki strategistrategi untuk lebih unggul dalam persaingan ini. Salah satu strategi yang dilakukan oleh PT. Securindo Packatama Indonesia yaitu memupuk dan membina kerjasama yang kokoh dan dinamik dengan setiap pengelola atau pemilik properti yang telah menjadi bagian dari jaringan PT. Securindo Packatama Indonesia. Dalam pengelolaannya, PT. Securindo Packatama Indonesia memberikan kewenangan penuh pada cabang cabang di berbagai lokasi salah satunya yaitu pada cabang MargoCity. Penelitian ini dilakukan di PT.Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok dikarenakan Depok merupakan salah satu kota yang memiliki peningkatan perekonomian setiap tahunnya yang menjadikan kota Depok sebagai kota jasa dan perdagangan sedangkan Margo City merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Kota Depok sehingga dibutuhkan strategi-strategi diberbagai bidang untuk dapat lebih bersaing dengan pesaingnya seperti ITC Depok, Mall Depok dan DTS. Pengelolaan jasa perparkiran yang dilakukan oleh PT. Securindo Packatama Indonesia di Margo City Depok sudah berjalan sejak tahun 2006 hingga saat ini tahun Margo City adalah merek dagang dari PT. Puri Dibya Property yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Depok.Margo City melakukan perluasan area untuk parkir dan pertamanan pada tahun 2011, untuk menanggapi kebijakan tersebut pihak PT. Securindo Packatama Indonesia

16 2 sebagai pengelola jasa perparkiran melakukan penambahan karyawannya.namun sampai bulan januari 2012 belum terciptanya jumlah tenaga kerja yang stabil dan terdapat tugas yang terbengkalai, melihat keadaan tersebut maka dibutuhkan perencanaan sumberdaya manusia untuk memecahkan permasalahan kebutuhan karyawan yang dibutuhkan agar tidak ada lagi tugas yang terbengkalai dan terciptanya efektivitas dan efisiensi sumberdaya manusia. Tabel 1 menunjukan jumlah karyawan tiap empat bulan di PT. Securindo Packatama Indonesia di Margo City Depok. Tabel 1. Jumlah Karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok, Jawa Barat Keterangan: Jabatan Mei 2011 September 2011 Januari 2012 SPL SPP PPP CPM SPL : Staf Pelayanan Lapangan PPP : Pengawas Pelayanan Parkir SPP : Staf Pelayanan Pos CPM : Carpark Manager Sumber: PT. Securindo Packatama Indonesia di Margo City Depok, Jawa Barat Dalam mengatasi permasalahan ini, perlu dilakukannya perencanaan kebutuhan sumberdaya manusia yang berdasarkan beban kerjanya. Dengan perencanaan sumberdaya manusia yang baik dapat diperoleh keuntungan yaitu dapat meningkatkan efisiensi dan effektivitas pendayagunaan sumberdaya manusia.

17 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang didapat dari latar belakang permasalahan penelitian ini adalah : 1. Bagaimana dan jumlah beban kerja karyawan pada karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok? 2. Berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok? 3. Bagaimana alternatif solusi atau implikasi manajerial mengenai jumlah karyawan yang ideal yang dapat ditawarkan? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Menghitung dan menganalisis beban kerja pada karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok. 2. Menganalisis kebutuhan jumlah karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok. 3. Memberikan alternatif solusi mengenai jumlah karyawan yang ideal pada PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yaitu: 1. Pihak perusahaan, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat serta memberi masukan mengenai perencanaan sumberdaya manusia pada PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok. 2. Pembaca, agar dapat mengembangkan dan mengaplikasikan penelitian ini serta dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan untuk mengadakan penelitian-penelitian selanjutnya.

18 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mengenai beban kerja dankebutuhan sumberdaya manusia, dimana ruang lingkup penelitian dibatasi pada kebutuhan jumlah karyawan akibat kebijakan penambahan lahan parkir. Obyek penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia di lokasi Margo City Depok, Jawa Barat yaitu pada jabatan Pengawas Pelayanan Parkir (PPP), Staf Pelayanan Lapangan (SPL) dan Staf Pelayanan Pos (SPP).

19 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumberdaya Manusia Pengertian Perencanaan Sumberdaya Manusia Menurut Hariandja (2002), perencanaan sumberdaya manusia merupakan proses penentuan kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi dan persediaan tenaga kerja yang ada. Sedangkan menurut Hasibuan (2005), perencanaan sumberdaya manusia adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan.lebih lanjut lagi menurut Mangkuprawira (2003), perencanaan sumberdaya manusia adalah proses proyeksi bagaimana suatu perusahaan merencanakan untuk memperoleh dan memanfaatkan sumberdaya manusia dengan mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal global. Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat dikatakan bahwa perencanaan sumberdaya manusia adalah proses perencanaan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan di masa yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal dan menurut Moekijat (1992) perencanaan sumberdaya manusia merupakan slah satu proses vital dalam penerimaan karyawan. Selain itu, menurut Yuniarsih dan Suwatno (2009) keberhasilan perencanaan sumberdaya manusia akan ditentukan oleh ketepatan pemilihan strategi dalam merancang pemberdayaan personil yang ada pada saat ini dan memprediksi kebutuhan dimasa depan Tujuan Perencanaan Sumberdaya Manusia Tujuan perencanaan sumberdaya manusia menurut Rivai (2006) antara lain:

20 6 1. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi jabatan dalam perusahaan. 2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan. 3. Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. 4. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. 5. Untuk menghindari kekurangan atau kelebihan tenaga kerja. 6. Menjadi dasar dalam melakukan penilaian karyawan Manfaat Perencanaan Sumberdaya Manusia Manfaat perencanaan sumberdaya manusia menurut Nawawi (2008) antara lain: 1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendayagunaan sumberdaya manusia. 2. Menyelaraskan aktivitas sumberdaya manusia berdasarkan potensinya masing-masing dengan tugas-tugas yang sasarannya berpengaruh pada peningkatan efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. 3. Meningkatkan kecermatan dan penghematan pembiayaan dan tenaga dalam melaksanakan rekrutmen dan seleksi. 4. Perencanaan sumberdaya manusia yang profesional mendorong usaha menciptakan dan menyempurnakan Sistem Informasi Sumberdaya Manusia agar selalu akurat siap pakai untuk berbagai kegiatan manajemen sumberdaya manusia lainnya. 5. Perencanaan sumberdaya manusia dapat meningkatkan koordinasi antar manajer unit kerja/departemen yang akan berkelanjutan juga dalam melaksanakan kegiatan manajemen sumberdaya manusia lainnya, bahkan dapat dikembangkan dalam melaksanakan kegiatan bisnis yang memerlukan kerjasama.

21 Langkah-Langkah Perencanaan Sumberdaya Manusia Langkah-langkah perencanaan sumberdaya manusia menurut Rivai (2006)yaitu: 1. Perencanaan untuk kebutuhan masa depan. 2. Perencanaan untuk keseimbangan masa depan. 3. Perencanaan untuk pengadaan dan seleksi atau pemberhentian sementara. 4. Perencanaan untuk pengembangan Hambatan Dalam Perencanaan Sumberdaya Manusia Menurut Rachmawati (2008) hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam perencanaan Sumberdaya manusia adalah: 1. Tujuan yang tidak tepat. 2. Sistem kompensasi yang tidak tepat. 3. Lingkungan eksternal yang kompleks dan dinamis. 4. Kondisi persaingan yang semakin tajam. 5. Keengganan untuk mengubah tujuan. 6. Tidak memahami organisasi yang semakin dinamis. 7. Terjadi konflik internal organisasi antara manajemen dan buruh Analisis Pekerjaan Pengertian Analisis Pekerjaan Menurut Flippo (1984) analisis pekerjaan adalah proses mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaan tertentu. Hasil-hasil langsung dari analisa ini adalah uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Sedangkan menurut Hasibuan (2005) analisis pekerjaan adalah menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu dilakukan.

22 Uraian Pekerjaan Menurut Flippo (1984) uraian pekerjaan adalah suatu pertanyaan faktual yang diorganisasikan yang menyangkut tugas-tugas dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan tertentu. Singkatnya, uraian pekerjaan itu harus menunjukkan apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan mengapa. Sedangkan menurut Mangkuprawira (2004) uraian pekerjaan menggambarkan tugas-tugas, tanggung jawab, syarat-syarat kerja, dan kegiatan pekerjaan utama. Uraian pekerjaan beragam dalam hal tingkat kerincian isi, namun beberapa komponen sebenarnya terdapat pada setiap uraian pekerjaan dan menurut Rivai (2006) uraian pekerjaan adalah hasil analisis pekerjaan sebagai raangkaian kegiatan atau proses menghimpun dan mengolah informasi mengenai pekerjaan Spesifikasi Pekerjaan Menurut Flippo (1984), spesifikasi pekerjaan adalah suatu pernyataan tentang kualitas minimum manusia yang dapat diterima dan yang perlu untuk melaksanakan suatu pekerjaan sebagaimana mestinya. Secara singkat spesifikasi pekerjaan adalah suatu standar personalia dan menunjukan kualitas yang diharuskan untuk prestasi yang dapat diterima dan menurut Hasibuan (2005), spesifikasi pekerjaan disusun berdasarkan uraian pekerjaan dengan menjawab pertanyaan dengan ciri, karakteristik, pendidikan, pengalaman dan yang lainnya dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik. Sedangkan menurut Rivai (2006) spesifikasi pekerjaan adalah karakteristik atau syarat-syarat kerja yang harus dipenuhi sehingga dapat melaksanakan suatu pekerjaan atau jabatan. Secara lengkap spesifikasi pekerjaan diartikan sebagai persyaratan pengetahuan atau keahlian, kemampuan mental, dan fisik serta sifat-sifat kepribadian tertentu yang disyaratkan kepada karyawan produktif.

23 Kebutuhan Sumberdaya Manusia Menurut Mangkuprawira (2004) kebutuhan perusahaan akan sumberdaya manusia di masa datang merupakan salah satu titik sentral dari fungsi perencanaan sumberdaya manusia. Yang membedakan untuk setiap perusahaan dalam melakukan analisis kebutuhan sumberdaya manusia adalah metode atau teknik perkiraan yang dipakai, mulai dari yang sekedar intuitif sampai ke teknik yang kompleks. Menurut Mangkuprawira (2004) faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam analisis kebutuhan sumberdaya manusia adalah: 1. Perubahan lingkungan eksternal (kondisi perekonomian makro, hukum, politik, sosial, ilmu pengetahuan dan lainnya). 2. Perubahan lingkungan internal (perubahan kondisi perusahaan, perubahan kondisi karyawan) Beban Kerja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), analisis beban kerja adalah mengidentifikasi baik jumlah karyawan maupun kualifikasi karyawan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi dan menurut Mangkuprawira (2003) beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Sementara itu menurut Menpan (2004), pengertian beban kerjaadalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai dalam satu satuan waktu tertentu.menurut Moekijat (1992) analisis beban kerja memberikan atau menghasilkan alat-alat pengukuran tenaga kerja dan standar-standar penyusunan tenaga kerja yang menunjukkan jumlah-jumlah yang dipekerjakan untuk masing-masing jabatan Menentukan Jumlah Tenaga Kerja Metode yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja yaitu melalui perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja seperti yang terdapat dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

24 10 Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil. Menghitung waktu kerja efektif yang tersedia bagi pegawai selama satu tahun. 1. Perhitungannya menurut Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara: Hari kerja efektif = X1- (X2 + X3 + X4 + X5) Keterangan : X1 = Jumlah hari menurut kalender X2 = Jumlah hari sabtu & minggu dalam 1 tahun X3 = Jumlah hari libur dalam 1 tahun X4 = Jumlah cuti dalam 1 tahun X5 = lain-lain (sakit, izin, dll) Waktu efektif = 80% x jam kerja/ hari Waktu produktif dalam setahun = Hari efektif x waktu efektif 2. Mengolah data dan menghitung beban kerja pegawai 3. Menghitung jumlah pegawai yang efektif dan efisien Kebutuhan pegawai = Beban kerja dalam setahun Waktu produktif dalam setahun 2.6. PT. Securindo Packatama Indonesia PT. Securindo Packatama Indonesia adalah pemegang lisensi dari dari perusahaan pengelolaan parkir terbesar di dunia yaitu Secure Parking. Di Indonesia, PT. Securindo Packatama Indonesia telah melayani negeri ini sejak tahun 1992 dan telah memiliki lokasi parkir dalam operasional sebanyak 400 lokasi yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, yakni Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Batam, Pekanbaru, Palembang, Manado dan Jambi dengan total pengelolaan lebih dari

25 11 petak parkir dan didukung oleh lebih dari putra putri Indonesia terpilih & terlatih. Salah satu kunci sukses PT. Securindo Packatama Indonesia hari ini adalah bahwa PT. Securindo Packatama Indonesia menggabungkan teknologi-teknologi terbaru terhadap semua aspek manajemen perparkiran.pt. Securindo Packatama Indonesia merupakan satu-satunya perusahaan pengelola jasa perparkiran yang meraih sertifikat ISO 9001:2000 (Systems and Services Certification) untuk Carpark Management Systems. PT. Securindo Packatama Indonesia memiliki visi yaitu menjadi perusahaan parkir termaju dan terkemuka dan mempunyai reputasi baik di Asia melalui sumberdaya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi. Sedangkan misinya yaitu menjalankan bisnis parkir berdasarkan inovasi dan menyelenggarakan prinsip-prinsip operasional yang terbaik, sumberdaya manusia yang kompeten, memiliki hubungan keluar yang baik dengan semua pihak yang terkaitdan Konsep-konsep manajemen yang sesuai dengan acuan internasional. Serta memiliki kebijakan mutu yaitu bertekad untuk tetap menjadi perusahaan yang terkemuka dibidang jasa perparkiran yang senantiasa mengedepankan kualitas dan nilai pelayanan melalui kejujuran, sikap proaktif, keramahan dan pengembangan diri serta terus menerus mengupayakan tindakan perbaikan di segala bidang Penelitian Terdahulu Sufiati (2007) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Pengukuran Beban Kerja Karyawan Pada Divisi Produksi (Studi Kasus PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, Bogor) menyatakan bahwa PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas berupaya terus menerus untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki. Berkaitan dengan hal tersebut,

26 12 Perusahaan perlu menghitung tingkat beban kerja dengan kesesuaian jumlah karyawan yang dimiliki, sehingga ada keseimbangan antara beban kerja dengan jumlah karyawan yang efektif dan efisien. Berdasarkan penelitian tersebut, permasalahan yang terjadi pada unit meber yaitu pembagian tugas yang belum jelas untuk masing-masing karyawan dan belum adanya pelatihan mengenai pemeberan pucuk daun teh sedangkan permasalahan pada unit pelayuan yaitu kurangnya perhatian dari atasan dan insentif lembur yang kecil.begitu pula permasalahan pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis yaitu kurangnya pelatihan untuk pemeliharaan mesin dan kondisi kerja yang bising.permasalahan unit pengeringan yaitu kondisi kerja yang panas dan bising. Adapun permasalahan unit sortasi yaitu kurangnya pelatihan dan insentif yang kecil sedangkan permasalahan pada unit pengepakan yaitu kurangnya perhatian dari atasan, kurangnya pelatihan mengenai proses pengepakan dan penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan dan keahlian. Berdasarkan hasil perhitungan PBK III, jumlah karyawan yang efisien unit meber yaitu sebanyak lima orang, unit pelayuan sebanyak empat orang, unit penggilingan sebanyak dua orang, unit pengeringan sebanyak empat orang, unit sortasi sebanyak lima orang dan unit pengepakan sebanyak tujuh orang karyawan. Karliati (2007) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perencanaan Jumlah Pegawai Tata Usaha Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor menjelaskan bahwa di era persaingan yang semakin ketat, dibutuhkan keunggulan kompetitif dari organisasi. Institut Pertanian Bogor sebagai sebuah organisasi perlu melakukan perencanaan sumberdaya manusia terutama sejak IPB mencanangkan program IPB sebagai Research Based University yang salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas output. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan

27 13 sumberdaya manusia di setiap fakultas yang ada di IPB, diantaranya adalah Fakultas Ekonomi dan Manajemen.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan yang terjadi pada pegawai TU Fakultas (Dekanat) dan TU Departemen Manajemen antara lain jumlah pegawai yang masih belum cukup untuk menangani pekerjaan yang ada, gaji dan insentif yang masih kurang sesuai dengan beban kerja, serta beban kerja pegawai yang masih belum sesuai. Berdasarkan hasil penghitungan jumlah total pegawai yang efisien di TU Fakultas (Dekanat) adalah 14 orang, dan di TU Departemen Manajemen adalah delapan orang meliputi Kepala Tata Usaha, Bagian Keuangan, Bagian Administrasi, Bagian Penanggung Jawab (untuk TU Fakultas) dan Bagian Urusan Rumah Tangga. Setyawan (2008) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumberdaya Manusia (Studi Kasus Seksi Main Distribution Frame Bogor Centrum) mengemukakan bahwa persepsi karyawan tentang analisis pekerjaan dan kondisi pekerjaan yang sudah baik. Permasalahan yang terjadi di Seksi Main Distribution Frame (MDF) adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang terkadang melebihi jam kerja, peralatan yang sering dipinjam oleh unit lain, tugas dari manajemen yang datang bersamaan dengan target kerja yang tinggi dan beberapa permasalahan teknis.beban kerja di Seksi MDF dinilai terlalu besar sehingga terjadi over capacity.hal ini sejalan dengan hasil perhitungan jumlah karyawan yang efektif untuk bekerja di Seksi MDF, dimana perlu adanya penambahan jumlah karyawan. Dalam penelitian ini disebutkan pula adanya peningkatan target perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut perlu dilakukan penambahan jumlah karyawan lebih banyak dibandingkan dengan tidak ada penambahan target untuk menyeimbangkan beban kerja. Hartono (2008) dalam jurnalnya yang berjudul Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Pada Perusahaan Jasa Penyebrangan Ujung-Kamal mengemukakan bahwa jumlah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan melebihi beban kerja yang seharusnya, dan dalam jurnal tersebut juga dikemukakan dengan danya

28 14 perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat memberikan manfaat yaitu anggaran gaji karyawan yang lebih efisien. Suharyono dan Adisasmito (2006) dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja Pekarya Dengan Work Sampling di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan mengemukakan bahwa penelitian tersebut untuk mengkaji jumlah optimal kebutuhan tenaga pekarya khususnya di unit layanan gizi. Di samping itu, manajemen PKSC belum pernah melaksanakan kajian kebutuhan jumlah tenaga khususnya tenaga penunjang umum berdasarkan beban kerja nyata.kegiatan langsung tenaga pekarya di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan Saint Carolus. Produktivitas atau penggunaan waktu produktif terhadap waktu kerja dalam satu shift kerja adalah 43,57% dan penggunaan waktu produktif terhadap total waktu kegiatan dalam satu hari kerja 53,36%. Jumlah optimal kebutuhan tenaga pekarya berdasarkan pendekatan perhitungan penggunaan waktu kerja produktif dan berdasarkan perhitungan rumus WISN adalah sebanyak tujuh orang tenaga pekarya.

29 III. METODE PENELITIAN 3.1.Kerangka Pemikiran Penelitian 3.1.1Kerangka Pemikiran Konseptual Seiring dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan parkir termaju dan terkemuka dan mempunyai reputasi baik di Asia melalui sumberdaya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi, sumberdaya manusia menjadi sorotan utama dalam visi perusahaan dan perencanaan sumberdaya manusia dibutuhkan untuk mendapatkan sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi tinggi. PT. Securindo Packatama Indonesia memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas.visi, misi dan tujuan PT. Securindo Packatama Indonesia tersebut dijabarkan melalui strategi bisnisnya. Strategi bisnis yang dijalankan oleh PT. Securindo Packatama Indonesia dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan yang memakai jasanya, dalam penelitian ini yang menjadi memakai jasa PT. Securindo Packatama Indonesia adalah Pusat Perbelanjaan Margo City Depok, untuk itu dibutuhkan strategi sumberdaya manusia untuk memenuhi permintaan atau kebijakan perusahaan dan dalam penelitian ini, kebijakan yang dikeluarkan oleh Margo City adalah memperluas lahan parkir untuk kendaraan dan lahan untuk taman sehingga dibutuhkan perencanaan sumberdaya manusia untuk memenuhi kebijakan tersebut. Perencanaan SDM dalam penelitian ini dilakukan dengan tahapan analisis pekerjaan melalui penjabaran deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Analisis pekerjaan ini digunakan sebagai basis perhitungan analisis beban kerja yang selanjutnya digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja.adanya kesesuaian antara deskripsi pekerjaan dan analisis beban kerja dapat menghasilkan pelaksanaan pekerjaan secara efektif dan efisien serta tercapainya kinerja karyawan dan perusahaan yang

30 16 baik pula.hasil yang diberikan berupa produktivitas yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Alur kerangka pemikiran konseptual tersebut terdapat pada Gambar1. Visi dan Misi PT.Securindo Packatama Indonesia Kebijakan dan Strategi Bisnis Strategi Sumberdaya Manusia Perencanaan Sumberdaya Manusia Deskripsi Pekerjaan Spesifikasi Pekerjaan Jumlah Beban Kerja Jumlah Sumberdaya Manusia Analisis Pekerjaan Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumberdaya Manusia Efisiensi dan Efektifitas Sumberdaya Manusia Produktivitas Kerja Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran Konseptual Kerangka Pemikiran Operasional Perencanaan sumberdaya manusia sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Perusahaan yang tidak melakukan perencanaan sumberdaya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia sesuai dengan tujuan perusahaan secara efektif,

31 17 terdapat kemungkinan terjadinya hal-hal yang merugikan perusahaan. Tujuan perencanaan sumberdaya manusia adalah agar perusahaan dapat mengidentifikasi tugas-tugas yang diberikan kepada setiap karyawan agar dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Beban kerja yang ditetapkan harus cukup karena beban kerja dapat memberikan dampak pada hasil pekerjaan.di dalam setiap unit perusahaan memiliki beban kerja yang berbeda sehingga kesesuaian antara beban kerja dan jumlah sumberdaya manusia dalam unit tersebut dapat dianalisis. Jika terdapat ketidaksesuaian antara beban kerja dan jumlah tenaga kerja yang ada, maka dapat dilakukan penambahan atau pengurangan tenaga kerja dalam unit tersebut. Penelitian ini dimulai dengan melihat analisis pekerjaan bagi staf pelayanan lapangan dan pengawas pelayanan parkir PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok yaitu mengenai deskripsi dan spesifikasi pekerjaan.deskripsi dan spesifikasi pekerjaan ini didapat dari dokumen yang dimiliki oleh Carpark Manager PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City yang merupakan acuan dalam menjalankan operasional perusahaan. Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis beban kerja dan kebutuhan sumberdaya manusia dengan menggunakan metode analisis beban kerja melalui pendekatan tugas pertugas untuk Pengawas Pelayanan Parkir dan Staf Pelayanan Lapangan, sedangkan untuk Staf Pelayanan Pos melalui pendekatan objek kerja. Dari analisis tersebut dapat dilihat kesesuaian antara jumlah beban kerja dan jumlah sumberdaya manusia.analisis ini dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan melalui kuesioner, wawancara dan pengamatan tentang frekuensi pelaksanaan pekerjaan dan rata-rata waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mendapatkan jumlah sumberdaya manusia yang dibutuhkan.hasil analisis dijadikan bahan evaluasi perusahaan mengenai perbandingan antara jumlah sumberdaya manusia yang dibutuhkan dengan

32 18 jumlah sumberdaya manusia yang ada pada saat ini pada perusahaan. Selanjutnya hal ini menjadi rekomendasi bagi perusahaan mengenai jumlah sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk menanggapi kebijakan perluasan lahan parkir yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memakai jasa PT. Securindo Packatama Indonesia. Alur kerangka konseptual tersebut dapat dilihat pada Gambar Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok. Pemilihan lokasi ini dengan melihat adanya permasalahan jumlah karyawan yang belum sesuai dengan beban kerja yang ada akibat kebijakan penambahan luas lahan parkir.lokasi penelitian beralamat di Jalan Margonda Raya Kelurahan Kemiri Muka Kecamatan Beji Depok, Jawa Barat.Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2012 sampai dengan April Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif mengenai deskripsi pekerjaan dan kuantitatif mengenai jumlah beban kerjanya. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.menurut Istijanto (2006) data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus sedangkan data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data primer diperoleh secara langsung melalui kegiatan wawancara tentang frekuensi tugas yang dikerjakan dan pengukuran waktu untuk menyelesaikan tugasnya. Data sekunder diperoleh dari data bagian administrasi PT. Securindo Packatama Indonesia mengenai data-data tentang tugas pokok dan deskripsi pekerjaan karyawan dari perusahaan, dan juga jurnal serta artikel lainnya.

33 19 Perencanaan Sumberdaya Manusia Analisis Pekerjaan Deskripsi Pekerjaan Spesifikasi Pekerjaan Analisis Beban Kerja Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumberdaya Manusia Perhitungan Jumlah Sumberdaya manusia yang dibutuhkan Jumlah Sumberdaya manusia yang dibutuhkan Evaluasi Jumlah Sumberdaya Manusia yang Dibutuhkan Jumlah Sumberdaya Manusia riil Rekomendasi Gambar 2. Alur Kerangka Pemikiran Operasional 3.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan observasi secara langsung kepada Seluruh karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok sebagai

34 20 respondennya dan materi wawancara meliputi pertanyaan yang terkait frekuensi pengerjaan tugasnya dan dilakukan pengukuran menggunakan stopwatch untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tugasnya untuk mengetahui beban kerjanya. Data sekunder diperoleh dari bagian administrasi PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok mengenai data tugas pokok dan deskripsi pekerjaan karyawan dari perusahaan dan juga dilakukan dengan studi pustaka.studi pustaka ini diperlukan untuk mencari referensi dan literatur yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan sebagai data pelengkap dan pembanding dari data yang ada.kemudian hasil observasi langsung dan wawancara digunakan sebagai acuan untuk menghitung jumlah karyawan yang optimal dengan rumus perhitungan jumlah karyawan Pengolahan dan Analisis Data Menggunakan formulir mengenai aspek-aspek yang akan diperiksa. Formulir tersebut diperoleh dari deskripsi pekerjaan pegawai, frekuensi pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam setahun dan jumlah beban kerja berdasarkan waktu rata-rata pegawai menyelesaikan pekerjaan. Proses pengolahan data untuk jabatan PPP dan SPL tersebut menggunakan pendekatan tugas pertugas yang memiliki beberapa tahapan proses, antara lain sebagai berikut: 1.Menghitung waktu kerja efektif yang tersedia bagi pegawai selama satu tahun. Perhitungannya menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil: Hari kerja efektif = X1- (X2 + X3 + X4 + X5) Keterangan : X1 = Jumlah hari menurut kalender X2 = Jumlah hari sabtu & minggu dalam 1 tahun X3 = Jumlah hari libur dalam 1 tahun X4 = Jumlah cuti dalam 1 tahun

35 21 X5 = lain-lain (sakit, izin, dll) Waktu efektif = 80% x jam kerja/ hari Waktu produktif dalam setahun = Hari efektif x waktu efektif 2. Mengolah data dan menghitung beban kerja pegawai Tabel 2.Perhitungan beban kerja Unsur tugas pokok Frekuensi BT SKR WPT WPT FTE Jumlah Karyawan yang dibutuhkan Keterangan : BT = Beban tugas selama 1 tahun SKR = Standar kemampuan rata-rata menyelesaikan tugas WPT = Waktu penyelesaian tugas FTE = WPT/ Waktu kerja efektif Sumber: Keputusan Menteri PANNomor : KEP/75/M.PAN/7/ Menghitung jumlah pegawai yang efektif dan efisien Jumlah pegawai efektif: Kebutuhan pegawai = Beban kerja dalam setahun Waktu produktif dalam setahun Sedangkan untuk jabatan SPP menggunakan pendekatan objek kerja menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil dengan rumus perhitungan:

36 22 Kebutuhan pegawai = Objek kerja Standar kemampuan rata x 1 orang 3.6. Metode Pengambilan Sampel Responden pada penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok.Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sensus, yaitu dengan mengambil seluruh karyawan sebagai responden yaitu sebanyak 57 orang.

37 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PT. Securindo Packatama Indonesia Gambaran Umum Perusahaan PT. Securindo Packatama Indonesia adalah pemegang lisensi dari dari perusahaan pengelolaan parkir terbesar di dunia yaitu Secure Parking. Di Indonesia, PT. Securindo Packatama Indonesia telah melayani negeri ini sejak tahun 1992 dan telah memiliki lokasi parkir dalam operasional sebanyak 400 lokasi yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, yakni Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Batam, Pekanbaru, Palembang, Manado dan Jambi dengan total pengelolaan lebih dari petak parkir dan didukung oleh lebih dari putra putri Indonesia terpilih & terlatih. Salah satu kunci sukses PT. Securindo Packatama Indonesia hari ini adalah bahwa PT. Securindo Packatama Indonesia menggabungkan teknologi-teknologi terbaru terhadap semua aspek manajemen perparkiran untuk menjadikan setiap pemilik properti dan para pengguna jasa parkir menjadi satu tanpa adanya batasan. PT. Securindo Packatama Indonesia merupakan satu-satunya perusahaan pengelola jasa perparkiran yang meraih sertifikat ISO 9001:2000 (Systems and Services Certification) untuk Carpark Management Systems Visi dan Misi Perusahaan PT. Securindo Packatama Indonesia memiliki visi yaitu menjadi perusahaan parkir termaju dan terkemuka dan mempunyai reputasi baik di Asia melalui sumberdaya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi. Misinya yaitu menjalankan bisnis parkir berdasarkan inovasi dan menyelenggarakan prinsip-prinsip operasional yang terbaik, sumberdaya manusia yang kompeten, memiliki hubungan keluar yang baik dengan semua pihak yang terkait dan konsep-konsep manajemen yang sesuai

38 24 dengan acuan internasional. Serta memiliki kebijakan mutu yaitu bertekad untuk tetap menjadi perusahaan yang terkemuka dibidang jasa perparkiran yang senantiasa mengedepankan kualitas dan nilai pelayanan melalui kejujuran, sikap proaktif, keramahan dan pengembangan diri serta terus menerus mengupayakan tindakan perbaikan di segala bidang Struktur Organisasi dan Unsur Tugas Pokok Pengawas Pelayanan Parkir PPP dibawahi dan bertanggung jawab secara langsung kepada seorang Carpark Managerdan membawahi secara langsung SPL dan SPP. Berikut adalah tujuan jabatan PPP: 1. Memberikan pengawasan pelayanan operasional perparkiran dengan tujuan profesional, aman, tertib, lancar dan ramah. 2. Memastikan pelayanan pelaanggan terbaik sesuai dengan standar perusahaan. 3. Merangkul seluruh SPP dan SPL untuk bekerja sebaik-baiknya. 4. Mengembangkan dan menjaga nama baik perusahaan. 5. Melakukan kontrol terhadap pendapatan untuk mencegah kebocoran pendapatan dengan menjaga integritas pribadi dan team. Selain itu seorang PPP juga memiliki beberapa unsur tugas pokok yaitu: 1. Memastikan seluruh SPL dan staf pelayan pos berada di area tugasnya dan bekerja sesuai dengan standard pelayanan perusahaan. 2. Memberikan briefing secara rutin kepada seluruh staf. 3. Menginput hasil pendapatan per shift. 4. Membuat laporan harian harian 5. Membuat laporan bulanan sebagai bahan evaluasi Carpark Manager.

39 25 6. Menyediakan barang yang dibutuhkan oleh SPL dan SPP (kertas struk, kertas cecklist dll). 7. Menindaklanjuti complaint pelanggan. 8. Menginput data perpanjangan langganan parkir. Standar keberhasilan dari unsur tugas pokok tersebut adalah : 1. Peningkatan kinerja bawahan. 2. Tidak adanya kebocoran pendapatan. 3. Bawahan melakukan tugas sesuai dengan standar perusahaan Staf Pelayanan Lapangan SPL merupakan jabatan terbawah yang sejajar dengan SPP dan merupakan ujung tombak perusahaan dalam melayani konsumennya.staf pelayanan lapangan dibawahi dan bertanggung jawab secara langsung oleh PPP serta bertanggung jawab secara tidak langsung kepada Carpark Manager. Berikut adalah tujuan jabatan SPL: 1. Memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada konsumen. 2. Mengembangkan nama baik perusahaan. Selain itu seorang SPL juga memiliki beberapa unsur tugas pokok yaitu: 1. Menjaga kebersihan dan kerapihan marka parkir. 2. Melaksanakan patroli keamanan kendaraan yang parkir. 3. Melaksanakan checklist kendaraan yang terparkir. 4. Membuat laporan harian. 5. Mengarahkan kendaraan yang akan terparkir. 6. Memeriksa kelengkapan kendaraan yang akan keluar (STNK dan tiket parkir). 7. Melakukan pengecekan berkala kondisi barang-barang inventaris dilapangan. Standar keberhasilan dari unsur tugas pokok tersebut adalah :

40 26 1. Tingkat kepuasan pelanggan. 2. Keamanan kendaraan yang terparkir Staf Pelayanan Pos SPP sama seperti SPL yang merupakan ujung tombak perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. SPP dibawahi dan bertanggung jawab secara langsung kepada PPP.SPP dibawahi dan bertanggung jawab secara tidak langsung kepada Carpark Manager. Berikut adalah tujuan jabatan SPP: 1. Memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada konsumen 2. Mengembangkan nama baik perusahaan. Selain itu seorang SPP juga memiliki beberapa unsur tugas pokok yaitu: 1. Menjaga kebersihan dan kerapihan pos pelayanan. 2. Memberikan tiket dan memproses kendaraan yang masuk dan keluar. 3. Membuat laporan harian. 4. Melakukan pengecekan berkala kondisi barang-barang inventaris didalam pos. Standar keberhasilan dari unsur tugas pokok tersebut adalah: 1. Kecepatan dalam pemprosesan kendaraan yang masuk dan keluar. 2. Tingkat kepuasan pelanggan Gambaran Waktu Kerja dan Areal Tugas PT. Securindo Packatama Indonesia beroperasi setiap hari dengan pembagian 4 shift yaitu pagi, middle, siang dan malam. Untuk shift pagi dimulai dari pukul hingga pukul 15.00, untuk middle pada hari sabtu dan minggu dimulai pada pukul hingga pukul yang diperuntukkan untuk staf yang meggantikan karyawan shift 1 dan 2 ketika istirahat sedangkan pada hari kerja (senin sampai jumat) shift middle dibagi menjadi 2 bagian yaitu penambahan pada pukul hingga pukul untuk pengaturan lalu lintas,

41 27 untuk shift 2 dimulai dari pukul hingga pukul dan untuk shift malam dimulai pada pukul hingga pukul Adapun penempatan areal tugas untuk tiap shift dan harinya yaitu pada Tabel 3 hingga Tabel 6. Tabel 3. Penempatan areal tugas SPP Areal Hari kerja biasa (orang) Akhir Pekan (orang) tugas I II III I II III PM PM PK PK PMM PKM PKM Total Tabel 4. Penempatan areal tugas SPL Areal Hari Kerja biasa (orang) Akhir Pekan (orang) Tugas I MD II III I II III Utara Selatan Lobi Zona Zona Zona Motor Total

42 28 Tabel 5. Jumlah karyawan shift Middle ( ) karyawan Hari Kerja biasa (orang) Akhir Pekan (orang) Jumlah Karyawan 4 orang 6 orang Tabel 6. Jumlah PPP per shift Karyawan Pengawas pelayanan Parkir Hari Kerja biasa Akhir Pekan (orang) I II III I II III Sumber: PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok 4.4. Karakteristik Karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia Responden dari penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok yang secara keseluruhan berjumlah 57 orang. Karakteriktik tersebut antara lain berdasarkan jenis kelamin dan lama bekerja Karakteristik Karyawan berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin, total karyawan yang berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 14 atau sebesar 24% orang dan laki-laki sebanyak 43 orang atau sebesar 76%. Penyebaran karyawan berjenis kelamin wanita yaitu hanya pada jabatan SPP, hal ini dikarenakan kondisi fisik dan lingkungan jabatan pekerjaan yang lain yang tidak memungkinkan seperti asap pembuangan kendaraan. Menurut pihak PT. Securindo Packatama Indonesia karyawan yang berjenis kelamin perempuan ditempatkan dalam jabatan SPP agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, karena SPP adalah karyawan yang pertama kali berhadapan dengan pelanggan. Sedangkan untuk karyawan yang berjenis kelamin laki-laki menempati semua jabatan yang ada seperti PPP, SPL dan SPP. Karakteristik karyawan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 3.

43 29 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin laki-laki wanita Gambar 3. Karakteristik karyawan berdasarkan jenis kelamin Karakteristik Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja Salah satu faktor yang mempengaruhi beban kerja karyawan adalah lamanya bekerja karyawan pada perusahaan tersebut, karena karyawan yang lebih lama bekerja dalam perusahaan akan lebih mengetahui lingkungan kerja dan tugas-tugas yang diuraikan dalam deskripsi pekerjaan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap karyawan diperoleh informasi mengenai lama bekerja yang berbeda-beda. Informasi yang diperoleh yaitu 7 orang atau sebesar 13% karyawan yang memiliki masa kerja kurang dari 1 tahun, 34 orang atau sebesar 58% karyawan yang memiliki masa kerja antara 1 tahun hingga 3 tahun dan sebanyak 16 orang atau sebesar 28% karyawan yang memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun. Karakteristik karyawan berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada Gambar 4. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja < 1 tahun 1 tahun- 3 tahun > 3 tahun Gambar 4. Karakteristik karyawan berdasarkan lama bekerja

44 Jumlah Kebutuhan Karyawan Pada Shift I Pengawas Pelayanan Parkir Perhitungan jumlah karyawan PPP shift 1 dihitung berdasarkan kebutuhannya pada setiap shift karena jam kerja PPP yang berdasarkan shift kerjanya. Sebelum menghitung jumlah kebutuhan PPP tiap shift, pertama- tama dilakukan perhitungan jumlah waktu kerja efektifnya yaitu sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 yaitu dengan pendekatan tugas pertugas. Perhitungannya yaitu sebagai berikut: Jumlah hari dalam kalender: 365 Jumlah hari libur : 52 Jumlah hari cuti: Hari Kerja Efektif Dalam 1 tahun: 301 hari Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa hari kerja efektif untuk Jabatan PPP pada shift 1, shift 2 dan shift 3 adalah 301 hari. Setelah mengetahui jumlah hari efektifnya, selanjutnya dilakukan perhitungan jam kerja efektif selama satu tahun dengan menggunakan kelonggaran waktu atau allowance sebesar 20% dari jam kerjanya.allowance yang dimaksud adalah waktu istirahat makan, pergi ke kamar mandi dan lainnya. Perhitungan jam kerja efektif dalam 1 tahun yaitu: Jam kerja efektif: 80% x 301 hari x 8 jam = 1926,4 jam Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa jam kerja PPP yaitu 1926,4 jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah beban kerja dan kebutuhan karyawannya.

45 31 Beban kerja untuk PPP pada Shift I diakumulasikan dalam periode setahun dengan satuan menit. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, beban kerja PPP pada shift I memiliki beban kerja total selama satu tahun yaitu sebesar menit. Berdasarkan total beban kerja yang telah diketahui maka dapat dihitung jumlah PPP yang dibutuhkan pada shift I adalah: Jumlah PPP yang dibutuhkan : / = 1,226 2 orang Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa jumlah PPP yang dibutuhkan pada Shift I adalah 2 orang Staf Pelayanan Lapangan Perhitungan jumlah karyawan SPL shift 1 dihitung berdasarkan kebutuhannya pada setiap shift dan harinya karena jam kerja SPL yang berdasarkan shift kerjanya dan jumlah serta beban kerja karyawan pada hari kerja biasa dan hari akhir pekan juga berbeda. Sebelum menghitung jumlah kebutuhan Staf Pelayanan Parkir tiap shift dan plotnya pada hari kerja biasa, pertama-tama dilakukan perhitungan jumlah waktu kerja efektifnya yaitu sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 dengan menggunakan pendekatan tugas pertugas. Perhitungannya yaitu sebagai berikut: Jumlah hari dalam kalender: 365 Jumlah hari sabtu minggu dalam 1 tahun : 105 Jumlah hari libur : 52 Jumlah hari cuti pada hari kerja biasa: Hari Kerja Efektif Dalam 1 tahun: 200 hari

46 32 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa hari kerja efektif pada hari kerja biasa untuk Jabatan Staf Pelayananan Lapangan pada shift 1, shift 2 dan shift 3 adalah 200 hari. Setelah mengetahui jumlah hari efektifnya, selanjutnya dilakukan perhitungan jam kerja efektif selama satu tahun dengan menggunakan kelonggaran waktu atau allowance sebesar 20% dari jam kerjanya.allowance yang dimaksud adalah waktu istirahat makan, pergi ke kamar mandi dan lainnya. Perhitungan jam kerja efektif pada hari kerja biasa dalam 1 tahun yaitu: Jam kerja efektif: 80% x200 hari x 8 jam = 1280 jam Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa jam kerja SPL yaitu jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan karyawannya. Beban kerja SPL pada akhir pekan dihitung terpisah dari perhitungan beban kerja pada hari biasa dikarenakan jumlah pengunjung yang lebih banyak dibandingkan pada hari kerja biasa sehingga mengakibatkan beban kerja pada akhir pekan lebih banyak daripada hari kerja biasa. Sebelum menghitung jumlah kebutuhan Staf Pelayanan Parkir tiap shift dan plotnya pada akhir pekan, pertama- tama dilakukan perhitungan jumlah waktu kerja efektifnya yaitu sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004. Perhitungannya yaitu sebagai berikut: Jumlah hari sabtu minggu dalam 1 tahun : `105 Jumlah hari cuti pada akhir pekan : 4 Hari Kerja Efektif Dalam 1 tahun : 101 hari Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa hari kerja efektif pada akhir pekan untuk Jabatan Staf Pelayananan Lapangan pada shift 1, shift 2 dan shift 3 adalah 101 hari. Setelah mengetahui jumlah hari efektifnya, selanjutnya dilakukan perhitungan jam kerja efektif selama satu

47 33 tahun dengan menggunakan kelonggaran waktu atau allowance sebesar 20% dari jam kerjanya.allowance yang dimaksud adalah waktu istirahat makan, pergi ke kamar mandi dan lainnya. Perhitungan jam kerja efektif pada hari kerja biasa dalam 1 tahun yaitu: Jam kerja efektif: 80% x101 hari x 8 jam = 646,4 jam Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa jam kerja SPL yaitu 646,4 jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan karyawannya. Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dengan pendekatan tugas pertugas diperoleh informasi mengenai beban kerja SPL shift I pada hari kerja biasa dan akhir pekan pada Tabel 7. Tabel 7. Beban kerja SPL Shift 1 Beban Kerja (menit/tahun) Plot Kerja Hari Biasa (Menit/tahun) Akhir Pekan (Menit/tahun) Selatan Utara Lobi Motor Total Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa beban kerja tiap plot kerja berbeda, hal tersebut dikarenakan luas lahan parkir yang berbeda yang mengakibatkan adanya waktu penyelesaian tugasnya berbeda. Terlihat bahwa jumlah beban kerja yang terbesar adalah pada plot kerja utara karena memiliki luas wilayah kerja yang lebih luas daripada yang lainnya. Pada plot kerja motor terlihat jauh lebih kecil pada shift 1 daripada plot kerja lainnya dikarenakan adanya tugas yang tidak dikerjakan pada plot kerja lainnya seperti melakukan checklist kendaraan yang terparkir. Tabel 7

48 34 memperlihatkan juga bahwa beban kerja hari biasa yaitu sebesar lebih besar daripada akhir pekan yang memiliki beban kerja sebesar karena jumlah waktu kerja efektif yang berbeda pada hari biasa lebih besar daripada pada akhir pekan, pada hari biasa jumlah waktu kerja efektifnya yaitu menit sedangkan pada akhir pekan yaitu Hal ini sebenarnya akan terlihat pada perhitungan jumlah kebutuhan SPL pada setiap plot kerjanya Perbandingan Jumlah Beban Kerja beban kerja (menit/tahun) Hari Biasa Akhir Pekan 0 Utara Selatan Lobi Motor Plot Kerja Gambar 5. Perbandingan beban kerja SPL shift 1 hari biasa dan akhir pekan Berdasarkan diagram batang tersebut dapat terlihat jelas perbedaan beban kerja tiap plot kerja pada hari biasa dan akhir pekan, jumlah beban kerja pada hari biasa lebih besar daripada akhir pekan. Perbedaan ini dikarenakan jumlah waktu kerja yang berbeda antara hari biasa dan akhir pekan, dapat dilihat juga bahwa beban plot kerja utara menempati urutan pertama terbanyak dibandingkan plot kerja selatan yang menempati urutan 2, plot kerja lobi pada urutan 3 dan plot kerja motor pada urutan 4. Setelah mengetahui jumlah beban kerja tiap plot kerja, maka dapat dihitung kebutuhan jumlah SPL. Perhitungan jumlah SPL yang dibutuhkan

49 35 dilakukan dengan cara membagi jumlah beban kerja aktual pertahun tiap plot kerja dengan jumlah beban kerja tiap satu orang pertahun. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 1 hari biasa Plot Kerja Beban Kerja (Menit/tahun) FTE Jumlah karyawan (orang) Selatan ,22 2 Utara ,246 2 Lobi ,749 1 Motor ,642 1 Total 6 orang Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa Full Time Equivalent (FTE) terbesar yaitu pada plot kerja Utara dikarenakan luas wilayah kerja yang lebih luas daripada plot kerja lain sehingga memiliki beban kerja yang besar yaitu menit dan FTE yang paling besar yaitu sebesar 1,246 sehingga membutuhkan 2 SPL untuk melakukan tugasnya di plot kerja utara. Sedangkan yang memiliki FTE terkecil yaitu pada plot kerja motor yaitu sebesar 0,642 sehingga hanya membutuhkan 1 SPL untuk melakukan tugas di plot kerja motor. Hal tersebut dikarenakan adanya tugas yang tidak dikerjakan di plot kerja motor daripada plot kerja lain sehingga mengakibatkan beban kerja yang paling kecil dan FTE yang kecil, dari perhitungan tersebut juga dapat diketahui bahwa jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari biasa shift 1 adalah sebanyak 6 orang. Dengan perhitungan yang sama maka dapat dihitung jumlah SPL pada akhir pekan. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan dapat dilihat pada Tabel 9.

50 36 Tabel 9. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 1 akhir pekan Plot Kerja Beban Kerja (Menit/tahun) FTE Jumlah karyawan (orang) Selatan ,933 2 Utara ,021 3 Lobi ,807 1 Motor ,685 1 Total 7 orang Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa plot kerja utara masih memiliki nilai FTE paling besar dibandingkan dengan plot kerja lainnya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa beban kerja akhir pekan lebih kecil dibandingkan hari biasa yang dikarenakan jumlah waktu efektif akhir pekan yang lebih sedikit dibandingkan hari biasa, tetapi dapat dilihat dari Tabel 9 jumlah FTE akhir pekan lebih besar daripada hari biasa yang menjelaskan bahwa sebenarnya secara presentase jumlah beban kerja pada akhir pekan lebih besar dibandingkan hari biasa Staf Pelayanan Pos Perhitungan kebutuhan karyawan pada bagian SPP dihitung dengan metode pendekatan objek kerja sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Objek kerja yang dimaksud disini adalah objek kerja yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaannya.metoda ini dipergunakan dalam menghitung kebutuhan karyawan SPP dikarenakan beban kerja SPP bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani, dan dalam penelitian ini objek kerjanya adalah kendaraan yang masuk dan keluar.pada penelitian ini kebutuhan jumlah karyawan SPP dihitung pada setiap shiftnya. Pertama-tama dilakukan pengamatan dan penghitungan kemampuan rata-rata kemampuan karyawan dalam melayani objek kerjanya.setelah dilakukan pengamatan dan perhitungan diperoleh bahwa kemampuan rata-

51 37 rata SPP untuk pos masuk mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau mobil/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemeriksaan oleh satpam, sedangkan kemampuan rata-rata untuk SPP masuk motor yaitu 1 motor/10 detik atau motor/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemberian tiket parkir. Kemampuan rata-rata SPP pada shift 1, shift 2 dan shift 3 untuk pos keluar mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau mobil/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pengembalian uang kepada konsumen, sedangkan untuk kemampuan rata-rata pos keluar motor yaitu 1 motor/15 detik atau motor/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan, pengecekan STNK dan pengembalian uang kepada konsumen. Tabel 10 menunjukkan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 1 dan sesuai dengan jenis harinya berdasarkan pengamatan. Tabel 10. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok perhari shift 1 Kendaraan Hari Biasa (jumlah kendaraan/hari) Akhir Pekan (jumlah kendaraan/hari) Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Motor Total Berdasarkan Tabel 10 dapat terlihat bahwa konsumen Margo City Depok yang berkendara motor lebih banyak dibandingkan konsumen yang berkendara mobil pada hari biasa namun pada akhir pekan konsumen yang berkendara mobilah yang lebih banyak dibandingkan konsumen yang berkendara motor dan terjadi peningkatan jumlah kendaran yang signifikan dari hari biasa ke akhir pekan, pada hari biasa jumlah kendaraan yang masuk adalah sebesar kendaraan dan jumlah kendaraan yang keluar

52 38 adalah sebesar sedangkan pada akhir pekan jumlah kendaraan yang masuk adalah sebesar dan jumlah kendaraan yang keluar adalah sebesar Perbandingan Jumlah Kendaraan 3000 Jumlah Kendaraan/hari Mobil (masuk) Motor (masuk) Mobil (keluar) Motor (keluar) Hari Biasa Akhir Pekan Jenis Kendaraan Gambar 6. Perbandingan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 1 Margo City Berdasarkan diagram batang tersebut dapat dilihat peningkatan jumlah kendaraan yang keluar dan masuk Margo City Depok. Hal ini mengakibatkan jumlah beban kerja SPP pada akhir pekan lebih besar dibandingkan dengan hari biasa karena yang menjadi beban kerja SPP adalah jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok. Berdasarkan diagram batang tersebut juga terlihat bahwa shift 1 pada hari biasa yang menempati urutan pertama adalah jumlah kendaraan motor masuk sedangkan pada akhir pekan yang menempati urutan pertama adalah kendaraan mobil masuk. Setelah diperoleh jumlah objek kerja yang menjadi beban kerja SPP maka dapat dihitung jumlah SPP yang dibututhkan pada shift 1 pada hari biasa. Jumlah kebutuhan SPP shift 1 pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 11.

53 39 Tabel 11. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 1 Pos Beban Kerja (Jumlah FTE Jumlah karyawan kendaraan/hari) (orang) Pos Masuk Mobil ,708 1 Pos Keluar Mobil ,583 1 Pos Masuk Mobil 980 0,510 1 Pos Keluar Motor 620 0,322 1 Total 4 orang Berdasarkan Tabel 11 yang memiliki nilai FTE terbesar yaitu Pos Masuk Mobil dengan nilai FTE sebesar 0,708. Jumlah setiap pos yang dinilai efektif yaitu hanya mengoperasikan satu pos untuk pos masuk mobil, pos keluar mobil, pos masuk motor dan pos keluar motor. Hal ini terlihat dari nilai FTE untuk setiap pos yang bernilai dibawah 1 sehingga untuk shift 1 pada hari biasa hanya dibutuhkan 4 orang atau pos saja.sedangkan untuk jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 1 dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 1 Beban Kerja Jumlah Pos (Jumlah FTE karyawan kendaraan/hari) (orang) Pos Masuk Mobil ,30 2 Pos Keluar Mobil ,816 1 Pos Masuk Motor ,789 1 Pos Keluar Motor 820 0,427 1 Total 5orang

54 40 Berdasarkan Tabel 12, yang memiliki nilai FTE terbesar adalah pos masuk mobil dengan nilai FTE sebesar 1,30. Berdasarkan Tabel12 juga dapat dilihat bahwa jumlah SPP untuk akhir pekan shift 1 adalah sebanyak 5 orang atau 5 pos. Jumlah tersebut lebih banyak 1 orang atau 1 pos dibandingkan hari biasa, hal ini dikarenakan jumlah mobil yang masuk lebih banyak dibandingkan hari biasa sehingga dibutuhkan 2 orang atau 2 pos pada pos masuk mobil Jumlah Kebutuhan Karyawan Pada Shift Pengawas Pelayanan Parkir Perhitungan jumlah karyawan PPP pada shift 2 dihitung berdasarkan kebutuhannya, perhitungan jumlah waktu kerja efektifnya yaitu sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 yaitu dengan pendekatan tugas pertugas. pada setiap shift karena jam kerja PPP yang berdasarkan shift kerjanya. Seperti yang sudah dijabarkan pada perhitungan kebutuhan PPP pada shift 1 diperoleh bahwa jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk PPP adalah 301 hari. Setelah diperoleh jumlah hari kerja efektif tersebut, sama seperti yang dijabarkan pada pada perhitungan kebutuhan PPP shift 1 bahwa kelonggaran waktu atau allowance yang diterima adalah 80% yaitu waktu untuk makan, pergi ke toilet, beribadah dan lain-lain. Menurut perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa waktu kerja efektif pertahunnya bagi PPP adalah 1926,4 jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah beban kerja dan kebutuhan karyawannya. Beban kerja untuk PPP pada Shift 2 diakumulasikan dalam periode setahun dengan satuan menit.berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, beban kerja PPP pada shift 2 memiliki beban kerja total selama satu tahun yaitu sebesar menit. Berdasarkan total beban

55 41 kerja yang telah diketahui maka dapat dihitung jumlah PPP yang dibutuhkan pada shift I adalah: Jumlah PPP yang dibutuhkan : / = 1,169 2 orang Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa jumlah PPP yang dibutuhkan pada Shift 2 adalah 2 orang sama seperti jumlah PPP yang dibutuhkan pada shift 1. Pembulatan ke atas dari perhitungan untuk menghindari overload beban kerja yang dilakukan oleh karyawan sehingga pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan efektif Staf Pelayanan Lapangan Perhitungan jumlah karyawan SPL shift 2 dihitung berdasarkan kebutuhannya pada setiap shift dan harinya karena jam kerja SPL yang berdasarkan shift kerjanya dan jumlah serta beban kerja karyawan pada hari kerja biasa dan hari akhir pekan juga berbeda. Pertama-tama sama seperti pada shift 1, dilakukan perhitungan jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk hari biasa dan akhir pekan sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh informasi yaitu jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk hari biasa adalah 200 hari dan untuk akhir pekan hari kerja efektifnya yaitu 101 hari. Setelah itu sama seperti pada shift 1, dilakukan perhitungan waktu kerja efektifnya pertahunnya sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh informasi yaitu jumlah waktu kerja efektif pertahun untuk hari biasa adalah jam yang setara dengan menit sedangkan untuk waktu kerja efektif pertahun untuk akhir pekan adalah 646,4 jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan karyawannya. Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dengan pendekatan tugas pertugas

56 42 diperoleh informasi mengenai beban kerja SPL shift 2 pada hari kerja biasa dan akhir pekan pada Tabel 13. Tabel 13. Beban kerja SPL pada shift 2 Beban Kerja (menit) Plot Kerja Hari Biasa (menit/tahun) Akhir Pekan (menit/tahun) Selatan Utara Lobi Motor Total Berdasarkan Tabel 13 sama seperti shift 1 dapat dilihat bahwa beban kerja tiap plot kerja berbeda, hal tersebut dikarenakan luas lahan parkir yang mengakibatkan adanya waktu penyelesaian tugasnya berbeda. Terlihat bahwa jumlah beban kerja yang terbesar adalah pada plot kerja utara karena memiliki luas wilayah kerja yang lebih luas daripada yang lainnya. Pada shift 2,plotkerja lobi terlihat jauh lebih kecil daripada plot kerja lainnya dikarenakan wilayah kerja yang sempit dan daya tampung kendaraan yang lebih sedikit dibandingkan plot kerja lainnya. Tabel 13 dapat memperlihatkan juga bahwa beban kerja hari biasa yaitu sebesar lebih besar daripada akhir pekan yang memiliki beban kerja sebesar karena jumlah waktu kerja efektif yang berbeda pada hari biasa lebih besar daripada pada akhir pekan, pada hari biasa jumlah waktu kerja efektifnya yaitu menit sedangkan pada akhir pekan yaitu Hal ini sebenarnya akan terlihat pada perhitungan jumlah kebutuhan SPL pada setiap plot kerjanya.

57 43 Perbandingan Jumlah Beban Kerja Beban Kerja (menit/tahun) Hari Biasa Akhir Pekan 0 Utara Selatan Lobi Motor Plot Kerja Gambar 7. Perbandingan beban kerja SPL shift 2 hari biasa dan akhir pekan Berdasarkan diagram batang tersebut dapat terlihat jelas perbedaan beban kerja tiap plot kerja pada hari biasa dan akhir pekan shift 2, sama seperti dengan shift 1 jumlah beban kerja pada hari biasa lebih besar daripada akhir pekan. Perbedaan ini dikarenakan jumlah waktu kerja yang berbeda antara hari biasa dan akhir pekan, dan dapat dilihat juga bahwa beban plot kerja utara menempati urutan pertama terbanyak dibandingkan plot kerja selatan yang menempati urutan 2, plot kerja motor pada urutan 3 dan plot kerja lobi pada urutan 4. Setelah mengetahui jumlah beban kerja tiap plot kerja, maka dapat dihitung kebutuhan jumlah SPL. Perhitungan jumlah SPL yang dibutuhkan dilakukan dengan cara membagi jumlah beban kerja aktual pertahun tiap plot kerja dengan jumlah beban kerja tiap satu orang pertahun. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 14.

58 44 Tabel 14. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 2 hari biasa Plot Kerja Beban Kerja (Menit/tahun) FTE Jumlah karyawan (orang) Selatan ,645 2 Utara ,775 2 Lobi ,759 1 Motor ,223 2 Total 7 orang Berdasarkan Tabel 14, sama seperti shift 1 dapat diketahui bahwa FTE terbesar yaitu pada plot kerja Utara yaitu 1,775 dikarenakan luas wilayah kerja yang lebih luas daripada plot kerja lain sehingga memiliki beban kerja yang besar dan FTE yang paling besar. Sedangkan yang memiliki FTE terkecil yaitu pada plot kerja lobi dengan nilai FTE sebesar 0,759, hal tersebut dikarenakan wilayah kerja yang sempit dan daya tampung kendaraan yang sedikit sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugasnya tidak berbeda jauh dengan shift 1 sehingga mengakibatkan beban kerja yang paling kecil dan FTE yang kecil. Pada perhitungan tersebut diketahui jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari kerja shift 2 adalah 7 orang.dengan perhitungan yang sama maka dapat dihitung jumlah SPL pada akhir pekan. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan dapat dilihat pada Tabel 15.

59 45 Tabel 15. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 2 akhir pekan Plot Kerja Beban Kerja (Menit/tahun) FTE Jumlah karyawan (orang) Selatan ,406 3 Utara ,554 3 Lobi ,916 1 Motor ,456 2 Total 9 orang Berdasarkan Tabel 15, diketahui bahwa pada akhir pekan plot kerja utara masih memiliki nilai FTE paling besar dibandingkan dengan plot kerja lainnya seperti pada shift 1 yaitu sebesar 2,554. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa beban kerja akhir pekan lebih kecil dibandingkan hari biasa yang dikarenakan jumlah waktu efektif akhir pekan yang lebih sedikit dibandingkan hari biasa, tetapi dapat dilihat dari Tabel 15. jumlah FTE akhir pekan lebih besar daripada hari biasa yang menjelaskan bahwa sebenarnya secara presentase jumlah beban kerja pada akhir pekan lebih besar dibandingkan hari biasa dan dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 2 adalah 9 orang, lebih banyak 2 orang dibandingkan shift 2 ada hari biasa Staf Pelayanan Pos Perhitungan kebutuhan karyawan pada bagian SPP pada shift 2 sama seperti padashift 1 dihitung dengan metode pendekatan objek kerja sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Objek kerja yang dimaksud disini adalah objek kerja yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaannya.metoda ini dipergunakan dalam menghitung kebutuhan karyawan SPP dikarenakan beban kerja SPP bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani, dan

60 46 dalam penelitian ini objek kerjanya adalah kendaraan yang masuk dan keluar.pada penelitian ini kebutuhan jumlah karyawan SPP dihitung pada setiap shiftnya. Sebelum dilakukan penghitungan kebutuhan karyawan, pertama-tama dilakukan pengamatan dan penghitungan kemampuan rata-rata kemampuan karyawan dalam melayani objek kerjanya.setelah dilakukan pengamatan dan perhitungan diperoleh bahwa kemampuan rata-rata SPP untuk pos masuk mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau mobil/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemeriksaan oleh satpam, sedangkan kemampuan rata-rata untuk SPP masuk motor yaitu 1 motor/10 detik atau motor/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemberian tiket parkir. Kemampuan rata-rata SPP untuk pos keluar mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau mobil/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pengembalian uang kepada konsumen, sedangkan untuk kemampuan rata-rata pos keluar motor yaitu 1 motor/15 detik atau motor/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan, pengecekan STNK dan pengembalian uang kepada konsumen. Tabel 16 menunjukkan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 2 dan sesuai dengan jenis harinya berdasarkan pengamatan. Tabel 16. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok perhari pada shift 2 Kendaraan Hari Biasa (kendaraan/hari) Akhir Pekan(kendaraan/hari) Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Motor Total

61 47 Berdasarkan Tabel 16 dapat terlihat bahwa konsumen Margo City Depok yang berkendara mobil lebih banyak dibandingkan konsumen yang berkendara motor pada hari biasa maupun akhir. Dan terjadi peningkatan jumlah kendaran yang signifikan dari hari biasa ke akhir pekan, pada hari biasa jumlah kendaraan yang masuk adalah sebesar kendaraan dan jumlah kendaraan yang keluar adalah sebesar sedangkan pada akhir pekan jumlah kendaraan yang masuk adalah sebesar dan jumlah kendaraan yang keluar adalah sebesar Perbandingan Jumlah Kendaraan 4500 Jumlah Kendaraan/hari Hari Biasa Akhir Pekan 0 Mobil (masuk) Motor (masuk) Mobil (keluar) Motor (keluar) Jenis Kendaraan Gambar 8. Perbandingan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 2 Margo City Berdasarkan diagram batang tersebut dapat dilihat peningkatan jumlah kendaraan yang keluar dan masuk Margo City Depok. Hal ini mengakibatkan jumlah beban kerja SPP pada akhir pekan lebih besar dibandingkan dengan hari biasa karena yang menjadi beban kerja SPP adalah jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok.Jumlah kendaraan mobil terlihat lebih banyak daripada kendaraan

62 48 motor baik pada hari biasa maupun pada akhir pekan, berbeda dengan shift 1 yang pada hari biasa lebih didominasi oleh kendaraan motor sedangkan pada akhir pekan lebih didominasi oleh kendaraan mobil. Setelah diperoleh jumlah objek kerja yang menjadi beban kerja SPP maka dapat dihitung jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 2 pada hari biasa. Jumlah kebutuhan SPP shift 2 pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 2 Beban Kerja Jumlah Pos (Jumlah FTE karyawan kendaraan/hari) (orang) Pos Masuk Mobil ,836 1 Pos Keluar Mobil ,013 2 Pos Masuk Motor ,464 1 Pos Keluar Motor ,216 2 Total 6 orang Berdasarkan Tabel1 7 nilai FTE terbesar yaitu pada pos keluar mobil yaitu sebesar 1,216 dan yang memiliki nilai FTE terkecil adalah pos masuk motor yaitu sebesar 0,464. Dari Tabel 17 juga dapat dlihat jumlah pos masuk mobil dan pos masuk motor yang dinilai efektif yaitu dengan mengoperasikan satu pos, sedangkan untuk pos pos keluar mobil dan pos keluar motor dinilai efektif yaitu dengan mengoperasikan dua pos. Hal ini terlihat dari nilai FTE untuk pos masuk mobil dan pos masuk motor yang bernilai dibawah 1 dan nilai FTE untuk pos keluar mobil dan pos keluar motor bernilai lebih dari 2 sehingga untuk shift 2 pada hari biasa dibutuhkan 6 orang atau pos saja.sedangkan untuk jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 2 dapat dilihat pada Tabel 18.

63 49 Tabel 18. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 2 Beban Kerja Jumlah Pos (Jumlah FTE karyawan kendaraan/hari) (orang) Pos Masuk Mobil ,523 2 Pos Keluar Mobil ,986 2 Pos Masuk Motor ,850 1 Pos Keluar Motor ,776 2 Total 7orang Berdasarkan Tabel 18, dapat dilihat bahwa pos keluar motor memiliki nilai FTE terbesar yaitu 1,776 dan yang memiliki nilai FTE terkecil yaitu pos masuk motor dengan nilai FTE sebesar 0,850. Dari Tabel 18 juga dapat dilihat bahwa jumlah SPP untuk akhir pekan shift 2 adalah sebanyak 7 orang atau 7 pos. Jumlah tersebut lebih banyak 1 orang atau 1 pos dibandingkan hari biasa, hal ini dikarenakan jumlah motor yang keluar dan mobil yang masuk dan keluar lebih banyak dibandingkan hari biasa yang mengakibatkan nilai FTE lebih dari 1 sehingga dibutuhkan 2 orang atau 2 pos pada pos masuk mobil, pos keluar mobil dan pos keluar motor Jumlah Kebutuhan Karyawan Pada Shift Pengawas Pelayanan Parkir Perhitungan jumlah karyawan PPP pada shift 3 dihitung berdasarkan kebutuhannya, perhitungan jumlah waktu kerja efektifnya yaitu sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 yaitu dengan pendekatan tugas pertugas. pada setiap shift karena jam kerja PPP yang berdasarkan shift kerjanya. Seperti yang sudah dijabarkan pada perhitungan kebutuhan PPP pada shift 1 dan shift 2 diperoleh bahwa jumlah hari kerja

64 50 efektif pertahunnya untuk PPP adalah 301 hari. Setelah diperoleh jumlah hari kerja efektif tersebut, sama seperti yang dijabarkan pada pada perhitungan kebutuhan PPP shift 1 dan shift 2 bahwa kelonggaran waktu atau allowance yang diterima adalah 80% yaitu waktu untuk makan, pergi ke toilet, beribadah dan lain-lain. Menurut perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa waktu kerja efektif pertahunnya bagi PPP adalah 1.926,4 jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah beban kerja dan kebutuhan karyawannya. Beban kerja untuk PPP pada Shift 3 diakumulasikan dalam periode setahun dengan satuan menit.berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, beban kerja PPP pada shift 3memiliki beban kerja total selama satu tahun yaitu sebesar menit. Berdasarkan total beban kerja yang telah diketahui maka dapat dihitung jumlah PPP yang dibutuhkan pada shift 3 adalah: Jumlah PPP yang dibutuhkan : 55620/ = 0,481 1 orang Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh jumlah PPP yang dibutuhkan pada Shift 3 adalah 1 orang. Walaupun dari perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa dibutuhkan 1 orang PPP pada shift 3 namun menurut Carpark Managerbahwa pada hari biasa tidak dapat menugaskan 1 PPP pada hari biasa dikarenakan beban kerja yang ada masih dapat dikerjakan oleh SPL Staf Pelayanan Lapangan Perhitungan jumlah karyawan SPL shift 3 dihitung berdasarkan kebutuhannya pada setiap shift dan harinya karena jam kerja SPL yang berdasarkan shift kerjanya dan jumlah serta beban kerja karyawan pada hari kerja biasa dan hari akhir pekan juga berbeda. Pertama-tama sama seperti pada shift 1 dan shift 2, dilakukan perhitungan jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk hari biasa dan akhir pekan sesuai dengan

65 51 pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh informasi yaitu jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk hari biasa adalah 200 hari dan untuk akhir pekan hari kerja efektifnya yaitu 101 hari. Setelah itu sama seperti pada shift 1 dan shift 2, dilakukan perhitungan waktu kerja efektifnya pertahunnya sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh informasi yaitu jumlah waktu kerja efektif pertahun untuk hari biasa adalah jam yang setara dengan menit sedangkan untuk waktu kerja efektif pertahun untuk akhir pekan adalah 646,4 jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan karyawannya.berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dengan pendekatan tugas pertugas diperoleh informasi mengenai beban kerja SPL shift 3 pada hari kerja biasa dan akhir pekan pada Tabel 19. Tabel 19. Beban kerja SPL pada shift 3 Plot Kerja Hari Biasa (menit/tahun) Beban Kerja (menit) Akhir Pekan (menit/tahun) Selatan Utara Lobi Motor Total Berdasarkan Tabel 19 sama seperti shift 1 dan shift 2 dapat dilihat bahwa beban kerja tiap plot kerja berbeda, hal tersebut dikarenakan luas lahan parkir yang mengakibatkan adanya waktu penyelesaian tugasnya

66 52 berbeda. Terlihat bahwa jumlah beban kerja yang terbesar adalah pada plot kerja utara yaitu sebanyak menit pada hari biasa dan menit untuk akhir pekan karena memiliki luas wilayah kerja yang lebih luas daripada yang lainnya. Sama seperti shift 2, beban kerja pada plot kerja lobi terlihat jauh lebih kecil daripada plot kerja lainnya yaitu sebanyak pada hari biasa dan pada akhir pekan dikarenakan wilayah kerja yang sempit dan daya tampung kendaraan yang lebih sedikit dibandingkan plot kerja lainnya. Dan dari Tabel 19 dapat dilihat juga beban kerja hari biasa yaitu sebesar lebih besar daripada akhir pekan yang memiliki beban kerja sebesar karena jumlah waktu kerja efektif yang berbeda pada hari biasa lebih besar daripada pada akhir pekan, pada hari biasa jumlah waktu kerja efektifnya yaitu menit sedangkan pada akhir pekan yaitu Hal ini sebenarnya akan terlihat pada perhitungan jumlah kebutuhan SPL pada setiap plot kerjanya. Perbandingan Jumlah Beban Kerja Beban Kerja (menit/tahun) Utara Selatan Lobi Motor Plot Kerja Hari Biasa Akhir Pekan Gambar 9. Perbandingan beban kerja SPL Shift 1 hari biasa dan akhir pekan Berdasarkan diagram batang tersebut dapat terlihat perbedaan beban kerja tiap plot kerja pada hari biasa dan akhir pekan shift 3, sama seperti dengan shift 1 dan shift 2 jumlah beban kerja pada hari biasa lebih besar

67 53 daripada akhir pekan. Perbedaan ini dikarenakan jumlah waktu kerja yang berbeda antara hari biasa dan akhir pekan. Dan dari diagram batang tersebut terlihat beban kerja terbesar yaitu pada plot kerja utara. Setelah mengetahui jumlah beban kerja tiap plot kerja, maka dapat dihitung kebutuhan jumlah karyawan. Sama seperti shift 1 dan shift 2 perhitungan jumlah SPL yang dibutuhkan dilakukan dengan cara membagi jumlah beban kerja aktual pertahun tiap plot kerja dengan jumlah beban kerja tiap satu orang pertahun. Jumlah karyawan yang dibutuhkan pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 3 hari biasa Plot Kerja Beban Kerja (Menit/tahun) FTE Jumlah karyawan (orang) Selatan ,416 1 Utara ,421 1 Lobi ,308 1 Motor ,347 1 Total 4 orang Berdasarkan Tabel 20, sama seperti shift 1 dan shift 2 dapat diketahui bahwa FTE terbesar yaitu pada plot kerja Utara sebesar 0,421 dikarenakan luas wilayah kerja yang lebih luas daripada plot kerja lain sehingga memiliki beban kerja yang besar dan FTE yang paling besar. Sedangkan yang memiliki FTE terkecil yaitu pada plot kerja lobi yaitu sebesar 0,308, hal tersebut dikarenakan wilayah kerja yang sempit sehingga waktu yang dibutuhkan tidak berbeda jauh dengan shift 1 dan shift 2 sehingga mengakibatkan beban kerjanya yang paling kecil dan FTE yang kecil. Pada

68 54 perhitungan tersebut diketahui jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari kerja shift 3 adalah 4 orang dimana dibutuhkan 1 orang tiap plot kerja. Dengan perhitungan yang sama maka dapat dihitung jumlah SPL pada akhir pekan. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 3 akhir pekan Plot Kerja Beban Kerja (Menit/tahun) FTE Jumlah karyawan (orang) Selatan ,535 1 Utara ,538 1 Lobi ,312 1 Motor ,393 1 Total 4 orang Berdasarkan Tabel 21, diketahui bahwa plot kerja utara masih memiliki nilai FTE paling besar yaitu sebesar 0,538 dibandingkan dengan plot kerja lainnya seperti pada shift 1 dan shift 2, sedangkan nilai FTE terkecil yaitu pada plot kerja lobi yaitu sebesar 0,312. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa beban kerja akhir pekan lebih kecil dibandingkan hari biasa yang dikarenakan jumlah waktu efektif akhir pekan yang lebih sedikit dibandingkan hari biasa, tetapi dapat dilihat dari Tabel 21 jumlah FTE akhir pekan lebih besar daripada hari biasa yang menjelaskan bahwa sebenarnya secara presentase jumlah beban kerja pada akhir pekan lebih besar dibandingkan hari biasa dan dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 3 pada akhir pekan adalah sama seperti dengan hari biasa yaitu 4 orang.

69 Staf Pelayanan Pos Perhitungan kebutuhan karyawan pada bagian SPP pada shift 2 sama seperti padashift 1 dan shift 2 dihitung dengan metode pendekatan objek kerja sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Objek kerja yang dimaksud disini adalah objek kerja yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaannya.metoda ini dipergunakan dalam menghitung kebutuhan karyawan SPP dikarenakan beban kerja SPP bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani, dan dalam penelitian ini objek kerjanya adalah kendaraan yang masuk dan keluar.pada penelitian ini kebutuhan jumlah karyawan SPP dihitung pada setiap shiftnya. Sebelum dilakukan penghitungan kebutuhan karyawan, pertama-tama dilakukan pengamatan dan penghitungan kemampuan rata-rata kemampuan karyawan dalam melayani objek kerjanya. Setelah dilakukan pengamatan dan perhitungan diperoleh bahwa kemampuan rata-rata SPP pada shift 1, shift 2 dan shift 3 untuk pos masuk mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau mobil/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemeriksaan oleh satpam, sedangkan kemampuan rata-rata untuk SPP masuk motor yaitu 1 motor/10 detik atau motor/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemberian tiket parkir. Kemampuan rata-rata SPP untuk pos keluar mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau mobil/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pengembalian uang kepada konsumen, sedangkan untuk kemampuan rata-rata pos keluar motor yaitu 1 motor/15 detik atau motor/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan, pengecekan STNK dan pengembalian uang kepada konsumen. Tabel 22 menunjukkan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 3 dan sesuai dengan jenis harinya berdasarkan pengamatan.

70 56 Tabel 22. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok Kendaraan Hari Biasa (jumlah Kendaraan/hari) Akhir Pekan (jumlah Kendaraan/hari) Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Motor Total Berdasarkan Tabel 22 dapat terlihat bahwa konsumen Margo City Depok pada shift 3 yang berkendara motor lebih banyak dibandingkan konsumen yang berkendara mobil pada hari biasa maupun pada akhir pekan. Sebenarnya jam operasional dari Margo City sendiri yaitu hingga pukul 02.00, sehingga kendaraan yang masuk di atas pukul adalah para pekerja dan kendaraan pemasok barang untuk toko yang ada di dalam pusat perbelanjaan Margo City. Untuk kendaraan yang masuk pada hari biasa tidaklah jauh berbeda dengan kendaraan masuk pada akhir pekan yaitu masing-masing sebanyak 185 dan 180 kendaraan, namun pada jumlah kendaraan yang keluar telihat jelas bahwa kendaraan keluar pada akhir pekan jauh lebih besar dibandingkan hari biasa yaitu masing-masing sebesar 655 dan 280 kendaraan.

71 57 Perbandingan Jumlah Kendaraan Jumlah Kendaraan/hari Hari Biasa Akhir Pekan 50 0 Mobil (masuk) Motor (masuk) Mobil (keluar) Motor (keluar) Jenis Kendaraan Gambar 10. Perbandingan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 3 Margo City Berdasarkan diagram batang tersebut dapat dilihat bahwa jumlah kendaraan yang ada jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pada shift 1 dan shift 2, hal ini dikarenakan jam operasional pusat perbelanjaan Margo City Depok hanyalah hingga pukul dan dapat dilihat juga bahwa kendaraan motor lebih banyak daripada kendaraan mobil. Dapat terlihat bahwa jumlah kendaraan motor yang keluar jauh lebih besar dibandingkan jumlah kendaraan mobil keluar, motor masuk dan mobil keluar baik pada hari biasa maupun akhir pekan. Setelah diperoleh jumlah objek kerja yang menjadi beban kerja SPP maka dapat dihitung jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 3 pada hari biasa. Jumlah kebutuhan SPP shift 3 pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 23.

72 58 Tabel 23. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 3 Beban Kerja Jumlah Pos (Jumlah FTE karyawan kendaraan/hari) (orang) Pos Masuk Mobil 20 0,011 1 Pos Keluar Mobil 60 0,031 1 Pos Masuk Motor 165 0,057 1 Pos Keluar Motor 220 0,114 1 Total 4 orang Berdasarkan Tabel 23 dapat dilihat pada hari biasa shift 3 yang memiliki nilai FTE terbesar yaitu pos keluar motor dengan nilai FTE sebesar 0,114 dan yang memiliki nilai FTE terkecil adalah pos masuk mobil dengan nilai FTE sebesar 0,011. Dan dari Tabel23 dapat dilihat jumlah setiap pos yang dinilai efektif yaitu hanya mengoperasikan satu pos untuk pos masuk mobil, pos keluar mobil, pos masuk motor dan pos keluar motor. Hal ini terlihat dari nilai FTE untuk setiap pos yang bernilai dibawah 1 sehingga untuk shift 3 pada hari biasa hanya dibutuhkan 4 orang atau pos saja. Hal ini serupa dengan jumlah SPP hari biasa pada shift 1.Sedangkan untuk jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 3 dapat dilihat pada Tabel 24.

73 59 Tabel 24. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 3 Beban Kerja Jumlah Pos (Jumlah FTE karyawan kendaraan/hari) (orang) Pos Masuk Mobil 30 0,016 1 Pos Keluar Mobil 125 0,065 2 Pos Masuk Motor 150 0,052 1 Pos Keluar Motor 430 0,223 1 Total 4 orang Berdasarkan Tabel 24, dapat dilihat pada hari biasa shift 3 yang memiliki nilai FTE terbesar yaitu pos keluar motor dengan nilai FTE sebesar 0,223 dan yang memiliki nilai FTE terkecil adalah pos masuk mobil dengan nilai FTE sebesar 0,016. Dan dari Tabel 24 dapat dilihat bahwa jumlah SPP untuk akhir pekan shift 3 adalah sebanyak 4 orang atau 4 pos. Jumlah tersebut sama banyak dengan SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift, hal ini dikarenakan jumlah kendaraan motor dan kendaraan mobil yang tidak jauh berbeda dengan hari biasa Perbandingan Jumlah Karyawan Setelah dilakukan perhitungan jumlah kebutuhan karyawan yang menggunakan analisis beban kerja untuk menjadi acuan perhitungannya, maka diperoleh perbandingan jumlah karyawan aktual dengan jumlah karyawan yang sesuai menurut perhitungan. Terdapat perbedaan jumlah karyawan aktual denagan jumlah karyawan yang sesuai dengan perhitungan baik menurut shift kerjanya maupun jenis harinya. Berikut adalah perbandingan jumlah karyawan aktual dan jumlah karyawan yang sesuai menurut perhitungan:

74 60 Tabel 25. Perbandingan jumlah karyawan SPP hari biasa Areal tugas Jumlah karyawan aktual hari kerja biasa (orang) Jumlah karyawan menurut perhitungan pada hari kerja biasa (orang) I II III I II III PM PM PK PK PMM PKM PKM Total Berdasarkan hasil perbandingan jumlah karyawan yang dibutuhkan pada jabatan SPP hari kerja biasa pada Tabel 25 dapat diketahui bahwa kondisi aktual jumlah karyawan SPP memiliki kelebihan jumlah karyawan pada pos masuk mobil pada shift 2 yang pada keadaan aktualnya terdapat 2 orang dalam areal tugas tersebut namun menurut perhitungan hanya dibutuhkan 1 orang saja untuk areal tugas tersebut. Jumlah SPP pada hari kerja biasa shift 1 dan 3 telah sesuai dengan beban kerjanya. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 1 yaitu 4 orang, untuk shift 2 yaitu 6 orang dan untuk shift 3 yaitu 4 orang sehingga SPP yang dibutuhkan pada hari biasa adalah 14 SPP.

75 61 Tabel 26. Perbandingan jumlah karyawan SPP akhir pekan Areal tugas Jumlah karyawan aktual akhir pekan (orang) Jumlah karyawan menurut perhitungan pada akhir pekan (orang) I II III I II III PM PM PK PK PMM PKM PKM Total Berdasarkan hasil perbandingan jumlah karyawan yang dibutuhkanpada jabatan SPP pada akhir pekan dapat diketahui bahwa kondisi aktual jumlah karyawan SPP memiliki kelebihan jumlah karyawan pada pos keluar motor dan pos keluar mobil pada shift 1 yang pada keadaan aktualnya terdapat 2 orang dalam areal tugas tersebut namun setelah dilakukan perhitungan untuk areal tugas tersebut hanya dibutuhkan 1 orang saja, sedangkan untuk shift 2 dan shift 3 jumlah karyawan aktual sudah sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 1 yaitu 5 orang, untuk shift 2 yaitu 7 orang dan untuk shift 3 yaitu 4 orang sehingga SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan adalah 16 SPP.

76 62 Tabel 27. Perbandingan jumlah karyawan SPL hari biasa Areal Tugas Jumlah karyawan aktual hari kerja biasa (orang) Jumlah karyawan menurut perhitungan pada hari kerja biasa (orang) I MD II III I MD II III Utara Selatan Lobi Zona Zona Zona Motor Total Berdasarkan hasil perbandingan jumlah karyawan yang dibutuhkan pada jabatan SPP pada hari kerja biasa dapat diketahui bahwa kondisi aktual jumlah karyawan SPL telah sesuai dengan perhitungan jumlah karyawan yang telah dilakukan. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari biasa shift 1 yaitu 7 orang, untuk middle 2 orang, untuk shift 2 yaitu 8 orang dan untuk shift 3 yaitu 4 orang sehingga SPL yang dibutuhkan pada hari biasa adalah 16 SPP. hal ini dapat disimpulkan bahwa Carpark Manager dan PPP telah benar dan tepat dalam melakukan penjadwalan dan penempatan karyawan yang masuk pada hari kerja biasa shift 1.

77 63 Tabel 28. Perbandingan jumlah karyawan SPL akhir pekan Areal Tugas Jumlah karyawan aktual akhir pekan (orang) Jumlah karyawan menurut perhitungan pada akhir pekan (orang) I II III I II III Utara Selatan Lobi Zona Zona Zona Motor Total Berdasarkan hasil perbandingan jumlah karyawan yang dibutuhkan pada jabatan SPP pada akhir pekan dapat diketahui bahwa kondisi aktual jumlah karyawan SPL meiliki kelebihan karyawan yaitu pada plot lobi dan motor yang seharusnya hanya memerlukan 1 SPL pada shift 1 dan pada kondisi aktual jumlah karyawan pada plot utara kekurangan 1 SPL yang seharusnya 3 SPL, untuk shift 2 kondisi aktual jumlah karyawan memiliki kelebihan pada plot lobi yang seharusnya hanya 1 SPL dan memiliki kekurangan jumlah karyawan pada plot utara dan selatan yang seharunya 3 SPL, sedangkan untuk shift 3 terjadi kelebihan jumlah karyawan aktual pada plot motor yang pada keadaan actual terdapat 2 orang untuk plot tersebut namun sebenarnya hanya dibutuhkan 1 orang saja untuk plot motor. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 1 yaitu 10orang, untuk shift 2 yaitu 12 orang dan untuk shift 3 yaitu 4 orang sehingga SPL yang dibutuhkan pada hari biasa adalah 16 SPP.

78 64 Tabel 29. Jumlah karyawan shift Middle ( ) setelah perhitungan karyawan Hari Kerja biasa (orang) Akhir Pekan (orang) Karyawan Middle aktual Karyawan Middle setelah pengamatan 4 orang 6 orang 4 orang 4/5 orang Untuk karyawan yang masuk shift middle tidak dilakukan perhitungan dikarenakan banyaknya karyawan yang masuk kerja shift middle itu untuk menggantikan sementara. Setelah dilakukan pengamatan dibutuhkan 4 orang karyawan middle pada hari biasa dan akhir pekan. Namun dengan teknis bahwa pada hari Sabtu plot kerja zona 1, zona 2 dan zona 3 bergantian beristirahat karena tidak adanya pengganti oleh karyawan middle untuk plot kerja tersebut dikarenakan plot kerja tersebut berdekatan sehingga para karyawan pada plot kerja tersebut saling menggantikan ketika istirahat. Tabel 30. Perbandingan jumlah karyawan PPP Karyawan Hari Kerja biasa (orang) Akhir Pekan (orang) I II III I II III PPPP aktual PPP menurut perhitungan Berdasarkan hasil perbandingan jumlah karyawan PPP dapat dilihat bahwa sebenarnya menurut perhitungan dibutuhkan 1 PPP pada shift 3 hari kerja biasa namun menurut Carpark Manager hal ini tidak dapat dilakukan karena menurutnya beban kerja yang ada pada Shift 3 hari biasa tidaklah berat sehingga hal-hal yang berkaitan dengan tugas yang harus dilakukan oleh PPP dilakukan oleh SPL yang bekerja pada shift 3 pada hari kerja biasa. Setelah dilakukan

79 65 perhitungan, perbandingan jumlah karyawan aktual dan jumlah karyawan setelah perhitungan yaitu: Tabel 31. Perbandingan jumlah karyawan Karyawan Jumlah karyawan aktual (orang) Jumlah karyawan setelah perhitungan (orang) PPP 5 5 SPL SPP Total Data tersebut diperoleh dari perhitungan yang telah dilakukan dan saran dari PPP dan Carpark Manager. Saran dari PPP dan Carpark Managerdiperlukan karena mereka sangat berpengalaman dalam mengatur jadwal hari kerja dan hari libur. Berdasarkan saran tersebut, untuk SPL memiliki jadwal libur kerja fleksibel antara senin hingga jumat dan 1 orang pada hari sabtu dikarenakan dibutuhkannya banyak SPL pada akhir pekan dan untuk SPP memiliki jadwal libur fleksibel antara hari senin hingga jumat untuk 3 orang dan pada hari sabtu untuk 1 orang. Perbandingan Jumlah Karyawan Jumlah Karyawan (orang) PPP SPL SPP Aktual Sesuai Perhitungan Jabatan Gambar 11. Perbandingan jumlah karyawan aktual dan jumlah yang dibutuhkan

80 Implikasi Manajerial Secara umum, tugas-tugas yang diberikan sudah tertulis secara jelas untuk dilaksananakan, namun dalam pelakasanaannya terdapat beberapa permasalahan atau kendala dalam melakukannya seperti pelaksanaan tugas SPL yang memiliki kendala yaitu rawannya pencurian.hal ini sebenarnya dapat dicegah dengan dilakukannya koordinasi dengan pihak keamanan pusat perbelanjaan. Permasalahan mengenai beban kerja yang berbeda antar shift dan harinya sehingga mengharuskan perusahaan untuk dapat mengatur jumlah personil yang masuk untuk setiap shift jenis harinya. Pihak perusahaan juga sebaiknya memperhatikan penambahan dan pengurangan personil pada setiap shift dan harinya agar beban kerja karyawan sesuai dengan jumlah personil yang bekerja pada setiap shift dan harinya. Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan untuk mengetahui jumlah karyawan yang dibutuhkan adalah 53 orang. Dapat dilihat bahwa jumlah SPP yang sebenarnya dibutuhkan adalah 17 orang, hal ini sebaiknya dipenuhi oleh perusahaan agar tidak ada lagi karyawan yang awalnya adalah SPL diharuskan menjadi SPP. Hal ini dilakukan agar karyawan melakukan tugas yang sesuai dengan pelatihan yang diberikan di kantor pusat dan tidak lagi melakukan pelatihan untuk menjadikan SPL menjadi SPP. Pengurangan karyawan yang dilakukan sebaiknya sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh kantor pusat yaitu mengembalikan 4 karyawan hasil pengurangan tersebut ke kantor pusat untuk ditempatkan kembali ke cabang lain yang membutuhkan. Analisis mengenai kebutuhan karyawan ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi karyawan yang bekerja, selain itu analisis mengenai kebutuhan karyawan ini juga untuk mengefisiensikan anggaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar gaji karyawan yang bekerja.

81 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Tugas-tugas pada setiap jabatan di PT. Securindo Packatama Indonesia sudah tertulis dengan jelas.berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh bahwa hari kerja efektif untuk jabatan PPP, SPL dan SPP adalah 301 hari selama setahun.jumlah beban kerja untuk PPP pada shift 1 yaitu sebanyak menit, pada shift 2 yaitu sebanyak menit dan pada shift 3 yaitu sebanyak menit. Jumlah beban kerja untuk SPL pada shift 1 hari biasa yaitu sebanyak menit sedangkan pada akhir pekan sebanyak menit, pada shift 2 hari biasa yaitu sebanyak menit sedangkan pada akhir pekan sebanyak menit dan pada shift 3 hari biasa yaitu sebanyak menit sedangkan pada akhir pekan yaitu sebanyak menit. Jumlah beban kerja untuk SPP shift 1 adalah sebanyak kendaraan, pada shift 2 sebanyak kendaraan dan pada shift 3 sebanyak kendaraan. Berdasarkan penghitungan mengenai kebutuhan kerja diperoleh bahwa kebutuhan untuk jabatan Pengawas Pelayanan Lapangan adalah 5 orang, untuk SPL adalah 31 orang dan untuk SPP yaitu 17 orang.solusi untuk perusahaan yaitu jumlah karyawan yang dibutuhkan menurut perhitungan adalah 53 orang, solusi yang dapat diberikan sebaiknya sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh kantor pusat yaitu mengembalikan 4 karyawan hasil pengurangan tersebut ke kantor pusat untuk ditempatkan kembali ke cabang lain yang membutuhkan. 2. Saran Adapun beberapa saran yang diajukan dari skripsi dan diharapkan dapat bermanfaat yaitu : Perusahaan sebaiknya tidak merangkapkan pekerjaan tugas SPP pada SPL.

82 68 Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan beban kerja karyawannya sehingga tidak terjadi overload beban kerja. Penelitian selanjutnya tentang beban kerja sebaiknya memperhatikan adanya kebijakan manajemen sumberdaya manusia darikantor pusat. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan metode Probabilistik Montecarlo dalam menghitung beban kerja. Perusahaan sebaiknya melaksanakan evaluasi untuk menganalisis faktorfaktor yang dapat mempengaruhi beban kerja.

83 DAFTAR PUSTAKA Depdiknas Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta. Hartono Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Pada Perusahaan Jasa Penyebrangan Ujung-Kamal. Politeknik Negeri Malang, Malang. Istijanto Riset Sumber Daya Manusia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Karliati, B Analisis Perencanaan Jumlah Pegawai Tata Usaha Fakultas (Dekanat) dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia, 2004.Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil (Kep.Men. PAN Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004), Jakarta. Mangkuprawira, S Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Ghalia Indonesia, Jakarta. Masud, M. Manajemen Personalia Edisi Ke 6. Erlangga, Jakarta. Terjemahan dari Flippo, Edwin B Personel Management Sixth Edition. McGraw-Hill, Arizona. Moekijat Analisis Jabatan. Mandar Maju, Bandung. Nawawi, H. H Perencanaan SDM Untuk Organisasi Profit yang Komptetitif. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Rachmawati, I. K Manajemen Sumberdaya Manusia. Andi, Yogyakarta Rivai, V Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Rajagrafindo Perkasa, Jakarta.. Setyawan, T Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Seksi MDF Bogor Centrum Kantor Daerah Telkom Bogor, Skripsi. Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sufiati, S. H Analisis Pengukuran Beban Kerja Karyawan Pada Divisi Produksi (Studi Kasus PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, Bogor). Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

84 70 Waseso, M dan W, Adisasmito Analisis Jumlah Kebutuhan Tenaga Pekarya dengan Work Sampling di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Jakarta. Yuniarsih dan Suwatno Manajemen Sumberdaya Manusia. CV. Alfabeta, Bandung.

85 LAMPIRAN

86 72 Lampiran1. Kuesioner penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA PADA PT. SECURINDO PACKATAMA INDONESIA CABANG MARGO CITY DEPOK JAWA BARAT Nama Peneliti NRP Departemen Fakultas Perguruan Tinggi : Dea Rizky Anugrah : H : Manajemen : Ekonomi dan Manajemen : Institut Pertanian Bogor Yth. Bpk/Ibu/Sdr/Sdri Karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok Jawa Barat. Salam sejahtera. Saya bermaksud untuk mengajukan kuesioner ini dalam rangka perlengkapanbahan penelitian untuk menyusun skripsi dengan judul Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumberdaya Manusia pada Staf Pelayanan Lapangan PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok Jawa Barat.Mohon Bpk/Ibu/Sdr/Sdriberkenan untuk mengisi kuesioner ini dengan memberi jawaban yang sejujur-jujurnya dansesuai dengan yang Bpk/Ibu/Sdr/Sdri rasakan.setiap jawaban Bpk/Ibu/Sdr/Sdridijamin kerahasiaannya. Jawaban tidak akan terdeteksi secara individual karenaakan diolah secara bersama-sama.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1.Kerangka Pemikiran Penelitian 3.1.1Kerangka Pemikiran Konseptual Seiring dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan parkir termaju dan terkemuka dan mempunyai reputasi baik

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PT. Securindo Packatama Indonesia 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Securindo Packatama Indonesia adalah pemegang lisensi dari dari perusahaan pengelolaan parkir terbesar

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR)

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) Oleh SITI HANIFAH SUFIATI H24103101 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Terdapat lebih dari 150 lokasi parkir di Jakarta yang telah dikelola oleh

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Terdapat lebih dari 150 lokasi parkir di Jakarta yang telah dikelola oleh BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Terdapat lebih dari 150 lokasi parkir di Jakarta yang telah dikelola oleh secure parking namun penulis mengambil lokasi POINS SQUARE sebagai tempat penelitian.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Toko Buku Gramedia Depok merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis ritel yang bertujuan untuk melayani publik dan berfokus pada omset

Lebih terperinci

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Divisi Pemasaran dan BMS Kantor Pos Jakarta Selatan) Oleh DINI MARIANI H24103023 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 15 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian PDAM Tirta Karuhipan Kabupaten Bogor cabang pelayanan sebelas yang terletak di Cibinong merupakan salah satu anggota dari Persatuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H24104083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas PT. Securindo Packatama Indonesia. bersaudara Garth Mathews & Brett Mathews. Secure Parking kini telah

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas PT. Securindo Packatama Indonesia. bersaudara Garth Mathews & Brett Mathews. Secure Parking kini telah 16 BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas PT. Securindo Packatama Indonesia Secure Parking didirikan sejak tahun 1979 di Sydney Australia oleh 2 (dua) bersaudara Garth Mathews & Brett Mathews. Secure

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT.

PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT. PENGARUH PERUBAHAN BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KANTOR CABANG PT. BANK X) Oleh DHANIA RAMADHANI H24104052 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

: DWI ENDANG PUSPITASARI H

: DWI ENDANG PUSPITASARI H ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER BERBASIS KOMPETENSI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PELAKSANA ADMINISTRASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh : DWI ENDANG PUSPITASARI H24051522 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA. Oleh : RIZAINI LITUHAYU H

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA. Oleh : RIZAINI LITUHAYU H ANALISIS BEBAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HEAD OFFICE) PT LERINDRO INTERNASIONAL JAKARTA Oleh : RIZAINI LITUHAYU H24104038 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR)

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) Disusun Oleh: Anita Naliebrata H24103041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) Oleh : DEVIANI PERTIWI H24051693 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA. Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H

ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA. Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H24054113 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 ABSTRAK Yunditia Yulantami.

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA. Oleh TEGUH SETYAWAN H

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA. Oleh TEGUH SETYAWAN H ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Seksi MDF Bogor Centrum Kantor Daerah Telkom Bogor) Oleh TEGUH SETYAWAN H24104033 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Samsudin (2006), manajemen sumber daya manusia (human resources management) adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM dan sumber-sumber lainnya secara efektif untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Operasional Dalam menjalankan sistem produksinya, PT Mayora Indah perlu mengatur serta menganalisa beberapa kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR Oleh DEVI FITRIYANA H24066045 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi Kasus pada Wisatawan Domestik di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor) Oleh EKA TAMIA MAHAKAMI H24104056 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor) Oleh TRISNA LESTARI H24103083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh SITI CHOERIAH H24104026 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR Oleh : YULI HERNANTO H 24076139 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

Lebih terperinci

: BETTI KARLIATI H

: BETTI KARLIATI H ANALISIS PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PENUNJANG (STUDI KASUS PADA PEGAWAI TATA USAHA FAKULTAS (DEKANAT) DAN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh : BETTI KARLIATI

Lebih terperinci

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI Oleh HENNY H24103029 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR. Oleh FITRI RAHMAWATI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR. Oleh FITRI RAHMAWATI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR Oleh FITRI RAHMAWATI H24104090 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) sejatinya merupakan salah satu faktor penggerak bagi organisasi. Pentingnya peranan SDM bagi organisasi mengharuskan pengelolaan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN UMMAT (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA UNIT PELAYANAN SYARIAH, GARUT)

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN UMMAT (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA UNIT PELAYANAN SYARIAH, GARUT) ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN UMMAT (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT INDONESIA UNIT PELAYANAN SYARIAH, GARUT) Oleh HENDRA BUDIMAN H24103069 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK Oleh : EVA PUSPITASARI H24053915 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR)

ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR) ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR) Oleh BHASKARA KUSEN H24101135 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN DESAIN PEKERJAAN DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN PENERBITAN PT. YUDHISTIRA GHALIA INDONESIA

ANALISIS HUBUNGAN DESAIN PEKERJAAN DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN PENERBITAN PT. YUDHISTIRA GHALIA INDONESIA ANALISIS HUBUNGAN DESAIN PEKERJAAN DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN PENERBITAN PT. YUDHISTIRA GHALIA INDONESIA Oleh DADAN HAMDANI H24102134 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor)

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor) ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga Bogor) Oleh FIRSTRI SYANPUTRI H24104085 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR Oleh: DEWI ERAWATI H 24066003 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA SUB DIREKTORAT PROPERTY AND FACILITIES MANAGEMENT

ANALISIS DAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA SUB DIREKTORAT PROPERTY AND FACILITIES MANAGEMENT ANALISIS DAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA SUB DIREKTORAT PROPERTY AND FACILITIES MANAGEMENT PT. INDOSAT, Tbk. SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan sebuah organisasi. Bahkan bisa dikatakan sumber daya manusia merupakan unsur terpenting

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN WEAVING PT UNITEX, Tbk. Oleh ARIS HARYANA H

ANALISIS KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN WEAVING PT UNITEX, Tbk. Oleh ARIS HARYANA H ANALISIS KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN WEAVING PT UNITEX, Tbk Oleh ARIS HARYANA H24076018 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG. Oleh: ANDIKA BUCHORI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG. Oleh: ANDIKA BUCHORI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG Oleh: ANDIKA BUCHORI H24102111 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA JALAN TOL JAGORAWI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Oleh I MADE ARDHIKA H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA JALAN TOL JAGORAWI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Oleh I MADE ARDHIKA H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA JALAN TOL JAGORAWI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Oleh I MADE ARDHIKA H24103100 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis Beban Kerja

II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis Beban Kerja 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Beban Kerja Menurut Simamora (1995) dikutip dari Kurnia (2010), analisis beban kerja adalah mengidentifikasi baik jumlah pegawai maupun kwalifikasi

Lebih terperinci

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA. Oleh PATAR NAIBAHO H

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA. Oleh PATAR NAIBAHO H KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI PT. WISKA Oleh PATAR NAIBAHO H24050116 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK Patar Naibaho H24050116. Kajian Perencanaan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Oleh : Adi Suryo Prayogo /FE/EA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

SKRIPSI. Diajukan Oleh : Adi Suryo Prayogo /FE/EA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR PENGARUH SIKAP KERJA, GAJI, DAN PENGHARGAAN TERHADAP KEPUASAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA CABANG SIDOARJO (Studi kasus karyawan yang bekerja pada PT. POS INDONESIA Cabang Sidoarjo) SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN PADA AGROWISATA RUMAH SUTERA ALAM KECAMATAN PASIR EURIH, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN PADA AGROWISATA RUMAH SUTERA ALAM KECAMATAN PASIR EURIH, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN PADA AGROWISATA RUMAH SUTERA ALAM KECAMATAN PASIR EURIH, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT Oleh : FANDY AKHDIAR A14104101 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PENERAPAN MODEL SISTEM ORGANISASI PEMBELAJAR PADA PT TASPEN (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh ADE PUTRI UTAMI H

IDENTIFIKASI PENERAPAN MODEL SISTEM ORGANISASI PEMBELAJAR PADA PT TASPEN (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh ADE PUTRI UTAMI H IDENTIFIKASI PENERAPAN MODEL SISTEM ORGANISASI PEMBELAJAR PADA PT TASPEN (PERSERO) CABANG BOGOR Oleh ADE PUTRI UTAMI H24054128 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data BAPEPAM dalam laporan keuangan tahun 2012 menurut Prabowo (2013) bahwa data sektor asuransi menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dengan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI

ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI (Studi Kasus pada Jabatan Account Officer PT. BPRS Amanah Ummah, Bogor) Oleh : ADE SURYADY H24104087 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh SISKA NOFRIANTI H

HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh SISKA NOFRIANTI H HUBUNGAN PELATIHAN MUTU PRODUKSI BAGIAN QUALITY INSPECTION DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Departemen Quality Control PT. Krama Yudha Ratu Motor, Jakarta) Oleh SISKA NOFRIANTI H24051788 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS DEBITUR DALAM PELAYANAN KREDIT (STUDI KASUS PT. BANK JABAR CABANG RANGKASBITUNG, BANTEN)

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS DEBITUR DALAM PELAYANAN KREDIT (STUDI KASUS PT. BANK JABAR CABANG RANGKASBITUNG, BANTEN) ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS DEBITUR DALAM PELAYANAN KREDIT (STUDI KASUS PT. BANK JABAR CABANG RANGKASBITUNG, BANTEN) Oleh LYSTIA JULYANI H24104017 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE)

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR) Oleh : DESSY WULANDARI H24102092 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Oleh MELLY SILVIANI H

Oleh MELLY SILVIANI H ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN DAN BAWAHAN PADA KANTOR POS BOGOR Oleh MELLY SILVIANI H24104063 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 2 ANALISIS EFEKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan secara signifikan pada institusi ekonomi modern, hal ini nampak dari pola kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA Oleh BIMA RACHMAWATI H24102083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR SEBAGAI PERGURUAN TINGGI - BADAN HUKUM MILIK NEGARA (PT-BHMN) Oleh RIJKI SAEFULOH BASALMAH H

ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR SEBAGAI PERGURUAN TINGGI - BADAN HUKUM MILIK NEGARA (PT-BHMN) Oleh RIJKI SAEFULOH BASALMAH H ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR SEBAGAI PERGURUAN TINGGI - BADAN HUKUM MILIK NEGARA (PT-BHMN) Oleh RIJKI SAEFULOH BASALMAH H24104062 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H24104097 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ELIS SUSANTI H24104069 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA

PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS KERANJANG BELANJA PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN (STUDI KASUS TOSERBA YOGYA BANJAR) SKRIPSI. Oleh TRI LESTARI H

ANALISIS KERANJANG BELANJA PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN (STUDI KASUS TOSERBA YOGYA BANJAR) SKRIPSI. Oleh TRI LESTARI H ANALISIS KERANJANG BELANJA PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN (STUDI KASUS TOSERBA YOGYA BANJAR) SKRIPSI Oleh TRI LESTARI H24052006 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN GIANT HYPERMARKET BOTANI SQUARE BOGOR

PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN GIANT HYPERMARKET BOTANI SQUARE BOGOR PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN GIANT HYPERMARKET BOTANI SQUARE BOGOR Oleh PUTRI RESTU MELISSA H24051307 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 bulan, mulai dari bulan Juli 2016 sampai dengan September 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 bulan, mulai dari bulan Juli 2016 sampai dengan September 2016. 20 BAB III : METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT. Sinar Sosro BU NKA, yang berlamat di Jl. Raya Sultan Agung KM. 28, Medan Satria,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang memberikan tenaga,

Lebih terperinci

ESTIMASI NILAI PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP HARGA LAHAN DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH CIPAYUNG KOTA DEPOK JAWA BARAT

ESTIMASI NILAI PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP HARGA LAHAN DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH CIPAYUNG KOTA DEPOK JAWA BARAT ESTIMASI NILAI PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP HARGA LAHAN DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH CIPAYUNG KOTA DEPOK JAWA BARAT GARNA YUANA SUHAN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan terletak pada sumberdaya manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan secara tepat dengan

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA Oleh BUDI RACHMANSYAH H24104137 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik BAB V PEMBAHASAN MASALAH 5.1 Kompensasi Kompensasi yang dibahas dalam penelitian ini terdiri dari jenis kompensasi yang diberikan perusahaan dan pemberian kompensasi kepada karyawan. Jenis-jenis kompensasi

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A14104093 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang memberikan tenaga,

Lebih terperinci

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN MIGRASI PENDUDUK DI PROVINSI JAWA TENGAH PADA PRA DAN ERA OTONOMI DAERAH OLEH LINA SULISTIAWATI H

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN MIGRASI PENDUDUK DI PROVINSI JAWA TENGAH PADA PRA DAN ERA OTONOMI DAERAH OLEH LINA SULISTIAWATI H ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN MIGRASI PENDUDUK DI PROVINSI JAWA TENGAH PADA PRA DAN ERA OTONOMI DAERAH OLEH LINA SULISTIAWATI H14053044 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PEMILIHAN STRATEGI PENERAPAN SISTEM PENILAIAN KINERJA 360 DERAJAT PADA PENILAIAN KINERJA DOSEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEMILIHAN STRATEGI PENERAPAN SISTEM PENILAIAN KINERJA 360 DERAJAT PADA PENILAIAN KINERJA DOSEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PEMILIHAN STRATEGI PENERAPAN SISTEM PENILAIAN KINERJA 360 DERAJAT PADA PENILAIAN KINERJA DOSEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh : YODI DWESTA PRIMADI. S H24104068 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERUBAHAN FAKTOR LAIN TERHADAP PERMINTAAN DAN PENAWARAN BERAS DI INDONESIA: ANALISIS SIMULASI KEBIJAKAN

DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERUBAHAN FAKTOR LAIN TERHADAP PERMINTAAN DAN PENAWARAN BERAS DI INDONESIA: ANALISIS SIMULASI KEBIJAKAN DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERUBAHAN FAKTOR LAIN TERHADAP PERMINTAAN DAN PENAWARAN BERAS DI INDONESIA: ANALISIS SIMULASI KEBIJAKAN LYZA WIDYA RUATININGRUM DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi kumpulan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PT. POS INDONESIA (PERSERO) JAKARTA TIMUR 13000)

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PT. POS INDONESIA (PERSERO) JAKARTA TIMUR 13000) ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PT. POS INDONESIA (PERSERO) JAKARTA TIMUR 13000) Oleh RATNA RESTU NOVIANDARI H24103121 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN KARYAWAN (STORE ASSOCIATE) TOKO BUKU GRAMEDIA DEPOK. Oleh ADI PERMANA H

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN KARYAWAN (STORE ASSOCIATE) TOKO BUKU GRAMEDIA DEPOK. Oleh ADI PERMANA H ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN KARYAWAN (STORE ASSOCIATE) TOKO BUKU GRAMEDIA DEPOK Oleh ADI PERMANA H24080037 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP DI KAWASAN PERMUKIMAN SENTUL CITY, BOGOR, JAWA BARAT SARI INDAH OKTAVIARNI A34204018 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT (Studi Kasus pada PT Adi Putra Perkasa, Cicurug - Sukabumi) Oleh ASEP SOLEHUDIN H

KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT (Studi Kasus pada PT Adi Putra Perkasa, Cicurug - Sukabumi) Oleh ASEP SOLEHUDIN H KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT (Studi Kasus pada PT Adi Putra Perkasa, Cicurug - Sukabumi) Oleh ASEP SOLEHUDIN H24103066 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA PT. UNITEX Tbk, BOGOR. Oleh RETNA WULANDARI H

KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA PT. UNITEX Tbk, BOGOR. Oleh RETNA WULANDARI H KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA PT. UNITEX Tbk, BOGOR Oleh RETNA WULANDARI H24052635 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA. Pengertian analisis beban kerja :

ANALISIS BEBAN KERJA. Pengertian analisis beban kerja : ANALISIS BEBAN KERJA Berapa sih sebenarnya waktu kerja efektif Pegawai Negeri dalam sehari? Barangkali banyak orang yang belum mengetahuinya, orang hanya tahu masuk kantor pukul 07.30 WIB dan pulang pukul

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. DIAMOND COLD STORAGE. Oleh LIA DWI HARINI H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. DIAMOND COLD STORAGE. Oleh LIA DWI HARINI H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. DIAMOND COLD STORAGE Oleh LIA DWI HARINI H24101099 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE DALAM MENINGKATKAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT DAN KANTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ANALISIS PENERAPAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE DALAM MENINGKATKAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT DAN KANTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANALISIS PENERAPAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE DALAM MENINGKATKAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT DAN KANTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh BARITA MUTIARA H24104092 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS KESENJANGAN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE GAP) KARYAWAN PT PELNI PERSERO DIREKTORAT SDM DAN UMUM. Oleh LASMA H

ANALISIS KESENJANGAN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE GAP) KARYAWAN PT PELNI PERSERO DIREKTORAT SDM DAN UMUM. Oleh LASMA H ANALISIS KESENJANGAN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE GAP) KARYAWAN PT PELNI PERSERO DIREKTORAT SDM DAN UMUM Oleh LASMA H24052152 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INTERNAL TERHADAP PEMBELAJARAN PEGAWAI (STUDI KASUS BAKOSURTANAL CIBINONG-BOGOR) Oleh GITA AMELIA H

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INTERNAL TERHADAP PEMBELAJARAN PEGAWAI (STUDI KASUS BAKOSURTANAL CIBINONG-BOGOR) Oleh GITA AMELIA H ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INTERNAL TERHADAP PEMBELAJARAN PEGAWAI (STUDI KASUS BAKOSURTANAL CIBINONG-BOGOR) Oleh GITA AMELIA H24103067 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA ( STUDI KASUS SUPER M FITNESS CENTRE JAKARTA TIMUR)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA ( STUDI KASUS SUPER M FITNESS CENTRE JAKARTA TIMUR) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN JASA ( STUDI KASUS SUPER M FITNESS CENTRE JAKARTA TIMUR) Oleh NAWANG AFIANA H24102041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN PERSEPSI SISWA - SISWI SMU DI BOGOR. Oleh TUBAGUS M EIDRI H

ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN PERSEPSI SISWA - SISWI SMU DI BOGOR. Oleh TUBAGUS M EIDRI H ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN PERSEPSI SISWA - SISWI SMU DI BOGOR Oleh TUBAGUS M EIDRI H24104125 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

RUSLI CEP RIDHO YUSUF H

RUSLI CEP RIDHO YUSUF H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS DIVISI PRODUKSI BAGIAN SPINNING, WEAVING, YARN DYEING DAN DYEING FINISHING PT UNITEX TBK BOGOR) Oleh RUSLI CEP RIDHO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kerja merupakan dunia tempat sekumpulan individu dalam melakukan suatu aktivitas kerja, baik di dalam perusahaan maupun organisasi. Masyarakat menyadari

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN Mr. CELUP S BOGOR. Oleh EVIVANA SITUMORANG H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN Mr. CELUP S BOGOR. Oleh EVIVANA SITUMORANG H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN Mr. CELUP S BOGOR Oleh EVIVANA SITUMORANG H24102128 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

Oleh ELLA RAHMANIA H

Oleh ELLA RAHMANIA H ANALISIS PERILAKU DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PERFORMANCE RESTORAN PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PENYEDAP MASAKAN (MSG) X OLEH DISTRIBUTOR DI KOTA BOGOR (STUDI KASUS : PT. TNS)

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PENYEDAP MASAKAN (MSG) X OLEH DISTRIBUTOR DI KOTA BOGOR (STUDI KASUS : PT. TNS) ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PENYEDAP MASAKAN (MSG) X OLEH DISTRIBUTOR DI KOTA BOGOR (STUDI KASUS : PT. TNS) Oleh TIYAS SA DIAH HANI H 24066025 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT POS INDONESIA DI SURABAYA TIMUR

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT POS INDONESIA DI SURABAYA TIMUR 27 PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT POS INDONESIA DI SURABAYA TIMUR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK PERMATA TABUNGAN SYARIAH (STUDI KASUS PERMATABANK SYARIAH CABANG ARTERI PONDOK INDAH)

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK PERMATA TABUNGAN SYARIAH (STUDI KASUS PERMATABANK SYARIAH CABANG ARTERI PONDOK INDAH) ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK PERMATA TABUNGAN SYARIAH (STUDI KASUS PERMATABANK SYARIAH CABANG ARTERI PONDOK INDAH) Oleh YULI ASTRIA H24103097 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR)

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR) Oleh SITI HANIFAH SUFIATI H24103101 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAS WANITA (STUDI KASUS UKM LIFERA HAND BAG COLLECTION BOGOR) Oleh SRI WIDIYASTUTI H

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAS WANITA (STUDI KASUS UKM LIFERA HAND BAG COLLECTION BOGOR) Oleh SRI WIDIYASTUTI H ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAS WANITA (STUDI KASUS UKM LIFERA HAND BAG COLLECTION BOGOR) Oleh SRI WIDIYASTUTI H24103048 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN

ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ROSI ANRAYANI H

ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ROSI ANRAYANI H ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ROSI ANRAYANI H24050175 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

EVALUASI PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT UNITEX, Tbk. Oleh. Puji Astuti H

EVALUASI PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT UNITEX, Tbk. Oleh. Puji Astuti H EVALUASI PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT UNITEX, Tbk Oleh Puji Astuti H24103076 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Perumnas didirikan

Lebih terperinci

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KARYAWAN FOODMART EKALOKASARI BOGOR) Oleh INTAN AMETHYS PRIMA PRESTISYANA H

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KARYAWAN FOODMART EKALOKASARI BOGOR) Oleh INTAN AMETHYS PRIMA PRESTISYANA H PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS KARYAWAN FOODMART EKALOKASARI BOGOR) Oleh INTAN AMETHYS PRIMA PRESTISYANA H24104020 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan oleh

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan oleh PENGARUH MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT KERETA API INDONESIA DAOP VIII SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci