VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK"

Transkripsi

1 VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Logistik atau yang disebut model LOGIT untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali ke wisata pemandian air panas CV Alam Sibayak. Model pengolahan LOGIT juga digunakan untuk mengetahui pengaruh peubah bebas secara bersama-sama terhadap peubah respon. Variabel bebas yang diduga mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung kembali ke wisata pemandian air panas CV Alam Sibayak adalah suasana obyek wisata, keramahan pelayanan, luas areal parkir, harga tiket, jumlah dan luas kolam, ketersediaan dan kebersihan toilet, pancuran air hangat, dan ruangan ganti. Variabel tidak bebas merupakan suatu pilihan bagi wisatawan (bersifat biner), yaitu bernilai 1 jika wisatawan menyatakan akan berkunjung kembali dan bernilai 0 jika wisatawan tidak akan mengunjungi CV Alam Sibayak kembali. Dari 100 orang pengunjung yang dijadikan responden, sebanyak 91 orang menyatakan akan mengunjungi CV Alam Sibayak kembali dan sebanyak 9 orang wisatawan tidak bersedia mengunjungi CV Alam Sibayak kembali. Data tersebut berdasarkan hasil kuisioner responden CV Alam Sibayak yang diperoleh selama melakukan penelitian (Lampiran 14). Analisis Regresi Logistik dilakukan melalui empat tahap utama, yaitu menentukan model, melakukan pendugaan terhadap masing-masing koefisien dalam model, melakukan uji signifikansi masing-masing variabel penjelas dalam model sekaligus menilai kelayakan model tersebut. Selanjutnya melakukan analisis terhadap atribut-atribut yang signifikan mempengaruhi keputusan wisatawan untuk melakukan kunjungan ulang ke wisata pemandian air panas CV Alam Sibayak berdasarkan hasil analisis tahap sebelumnya. Model Regresi Logistik yang digunakan dalam penelitian telah diuraikan sebelumnya, yaitu pada bab metode penelitian. Hasil pengolahan data responden dari penyebaran kuisioner dengan model Regresi Logistik yang merupakan output program Minitab dapat dilihat pada Lampiran 15. Nilai untuk masing-masing koefisien dalam model disajikan pada Tabel 12.

2 Tabel 12. Hasil Estimasi Model Regresi Logistik Terhadap Atribut-Atribut yang Mempengaruhi Kunjungan Ulang Konsumen CV Alam Sibayak Variabel Koefisien Nilai P Odds Ratio Konstanta -4,082 0,037 - Suasana Obyek Wisata 2,230 0,017 * 9,30 Keramahan Pelayanan 0,939 0,331 2,56 Luas Areal Parkir 1,746 0,068 ** 5,73 Harga Tiket -0,247 0,767 0,78 Jumlah & Luas Kolam 1,855 0,046 * 6,39 Ketersediaan & Kebersihan Toilet 0,921 0,385 2,51 Pancuran Air Hangat 1,095 0,215 2,99 Ruangan Ganti 1,716 0,152 5,56 Keterangan: *) Signifikan/berpengaruh nyata pada taraf 5% **) Signifikan/berpengaruh nyata pada taraf 10% Tabel 12 memperlihatkan nilai koefisien masing-masing variabel penjelas yang membangun model Regresi Logistik penelitian. Nilai koefisien variabel bervariasi dengan tanda positif dan negatif. Angka pada kolom koefisien menunjukkan nilai bagi masing-masing variabel bebas dalam membangun model Y (variabel respon). Koefisien konstanta merupakan intersep bagi model Regresi Logistik tersebut. Apabila seluruh variabel yang diduga memiliki nilai sama dengan nol, maka nilai dari variabel respon (Y) adalah sebesar konstanta, yaitu -4,082. Koefisien dari masing-masing variabel bebas merupakan slope. Slope menyatakan perubahan pada LOGIT (nilai Y) sebesar nilai koefisien akibat perubahan setiap satu unit variabel prediktor. Nilai P dan odds ratio merupakan pendugaan bagi variabel yang signifikan mempengaruhi kejadian sukses dari variabel Y, yang selanjutnya dijelaskan pada uji signifikansi model dan variabel bebas pada subbab berikut Uji Signifikansi Model dan Variabel Bebas Setelah koefisien masing-masing parameter diestimasi, langkah selanjutnya adalah uji signifikansi model dan variabel bebas. Tujuan dilakukannya uji signifikansi adalah untuk mengetahui apakah variabel penjelas (variabel bebas)

3 yang diikutsertakan dalam model memiliki pengaruh yang nyata terhadap variabel respon. Pengujian signifikansi variabel bebas yang diduga berpengaruh terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali ke wisata pemandian air panas CV Alam Sibayak digunakan nilai P. Nilai P yang diperoleh dibandingkan dengan besarnya taraf nyata yang digunakan. Pada penelitian ini taraf nyata yang digunakan adalah sebesar lima persen, sesuai ketentuan program Minitab. Disamping itu, penggunaan taraf nyata sebesar 10 persen masih dimungkinkan untuk mengukur tingkat signifikansi variabel bebas. Berdasarkan Tabel 12, pada taraf nyata lima persen uji signifikansi memperlihatkan dua variabel bebas yang signifikan dan berpengaruh nyata terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali ke wisata pemandian air panas CV Alam Sibayak. Variabel pertama adalah suasana obyek wisata, dan yang ke-dua yaitu variabel jumlah dan luas kolam. Nilai P yang diperoleh untuk variabel suasana obyek wisata adalah 0,017; lebih kecil dari nilai taraf nyata lima persen (0,05). Hal yang sama terjadi pada variabel jumlah dan luas kolam, nilai P yang diperoleh adalah 0,046; lebih kecil dari taraf nyata lima persen. Pada taraf nyata 10 persen, variabel bebas yang signifikan dan berpengaruh nyata terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali ke CV Alam Sibayak bertambah menjadi tiga variabel. Selain dua variabel yang signifikan pada taraf nyata lima persen, variabel lain yang menjadi signifikan adalah luas areal parkir. Luas areal parkir memiliki nilai P sebesar 0,068. Nilai ini lebih kecil dari taraf nyata 10 persen (0,1). Luas areal parkir tidak signifikan pada taraf nyata lima persen, namun menjadi signifikan pada taraf nyata 10 persen. Variabel yang tidak signifikan dan tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan wisatawan untuk melakukan kunjungan ulang, pada taraf nyata lima persen maupun 10 persen, adalah keramahan pelayanan, harga tiket, ketersediaan dan kebersihan toilet, pancuran air hangat, dan ruangan ganti. Nilai P masingmasing variabel yang tidak signifikan tersebut diperoleh lebih besar dari taraf nyata 0,05 dan 0,1. Pengujian signifikansi keseluruhan model digunakan nilai log-likelihood serta pengujian bahwa seluruh koefisien sama dengan nol (test that all slopes are zero). Nilai log-likelihood dapat menjadi ukuran kebaikan model. Pada penelitian

4 ini diperoleh nilai log-likelihood sebesar -22,338. Semakin kecil nilai loglikelihood yang diperoleh maka semakin bagus model yang didapatkan. Pengujian seluruh koefisien sama dengan nol didapatkan P-value sebesar 0,045. Angka ini lebih kecil dari nilai taraf nyata lima persen maupun 10 persen. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan model yang digunakan dalam analisis Regresi Logistik bisa menggambarkan tujuan penelitian, artinya tidak semua variabel prediktor sama dengan nol. Pada taraf nyata sebesar lima persen maupun 10 persen dapat disimpulkan bahwa koefisien berbeda nyata dengan nol, artinya terdapat minimal satu slope model yang tidak sama dengan nol. Buktinya bahwa diperoleh tiga variabel bebas (prediktor) yang berpengaruh nyata (signifikan) pada taraf nyata 10 persen Atribut-Atribut yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Wisatawan untuk Berkunjung Kembali ke Wisata Pemandian Air Panas CV Alam Sibayak Hasil analisis LOGIT menunjukkan tiga atribut yang berpengaruh nyata dan signifikan pada taraf nyata 10 persen, dua diantaranya signifikan pada taraf nyata lima persen. Sisanya (lima atribut) dinyatakan tidak signifikan dalam mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung kembali ke wisata pemandian air panas CV Alam Sibayak. Konsep yang digunakan dalam kajian ini yaitu bahwa seluruh variabel bebas model Regresi Logistik menjadi bahasan penelitian, baik yang signifikan maupun yang tidak signifikan, karena variabel yang diduga merupakan fasilitas CV Alam Sibayak yang menjadi daya tarik obyek wisata. Oleh karena itu, seluruh hasil penilaian dalam penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen CV Alam Sibayak, yaitu untuk menentukan kebijakan dalam melakukan pengembangan usaha dan perbaikan fasilitas yang ada. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung selama berada di CV Alam Sibayak, yang akan mendorong terjadinya tindakan berkunjung kembali. Selanjutnya, setiap atribut yang termasuk dalam kajian ini akan dibahas secara berurutan satu per satu, mulai dari atribut yang paling berpengaruh hingga yang tidak berpengaruh. Hal ini dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh

5 perbedaan signifikansi masing-masing atribut CV Alam Sibayak dalam mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali. Dilakukan penilaian berdasarkan nilai P dan nilai odds ratio yang diperoleh untuk setiap atribut. Nilai P akan menunjukkan tingkat signifikansi atribut, sedangkan nilai odds ratio menggambarkan keeratan hubungan antara peubah bebas dengan peubah respon. Odds ratio merupakan peluang terjadinya kejadian sukses dari peubah respon. Dengan kata lain, odds ratio mengindikasikan seberapa lebih mungkin terjadinya kunjungan ulang ke CV Alam Sibayak pada suatu kelompok wisatawan dibandingkan dengan kelompok wisatawan lainnya. Kelompok wisatawan yang dibandingkan merupakan wisatawan dengan persepsi yang berbeda terhadap atribut yang dimiliki CV Alam Sibayak. 1) Suasana Obyek Wisata Variabel suasana obyek wisata pemandian air panas CV Alam Sibayak berdasarkan hasil analisis Regresi Logistik merupakan atribut yang paling berpengaruh secara nyata bagi wisatawan dalam melakukan kunjung kembali ke CV Alam Sibayak. Nilai P yang diperoleh sebesar 0,017 lebih kecil dari taraf nyata lima persen dan 10 persen. Suasana obyek wisata di lokasi pemandian air panas CV Alam Sibayak menjadi hal yang paling penting bagi wisatawan dalam melakukan kegiatan berendam. Diperoleh juga nilai odds ratio sebesar 9,30 untuk atribut suasana obyek wisata CV Alam Sibayak. Odds ratio merupakan peluang terjadinya kejadian sukses dari peubah respon pada kelompok wisatawan yang memiliki penilaian berbeda terhadap atribut suasana obyek wisata (nyaman dibandingkan dengan tidak nyaman). Nilai odds ratio sebesar 9,30 menunjukkan bahwa wisatawan yang memiliki penilaian nyaman terhadap suasana obyek wisata mempunyai peluang berkunjung kembali 9,3 kali lebih mungkin dibandingkan wisatawan yang memiliki penilaian tidak nyaman terhadap suasana obyek wisata, cateris paribus. Pada saat ini, suasana obyek wisata di pemandian air panas CV Alam Sibayak yang menjadi penilaian bagi pengunjung digambarkan dengan penataan lokasi yang teratur, rapi, bersih, serta bebas dari sampah. Selain itu, suasana obyek wisata di CV Alam Sibayak juga mencakup penempatan berbagai fasilitas

6 yang memudahkan wisatawan dalam menikmati wisata pemandian air panas. Diantaranya, letak toilet dan ruangan ganti yang berdekatan dengan kolam, tersedianya pelataran di pinggiran kolam sebagai tempat meletakkan pakaian dan barang-barang yang dibawa juga sebagai tempat untuk duduk dan beristirahat di sela-sela kegiatan berendam, serta penempatan berbagai pepohonan yang semakin menambah kenyamanan wisatawan di CV Alam Sibayak. Keberadaan atribut susana obyek wisata sebagai atribut yang paling mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali ke wisata pemandian air panas CV Alam Sibayak disebabkan oleh adanya sebaran data seperti yang terlihat pada Tabel 13 berikut. Data yang diperoleh adalah berdasarkan hasil pengisian kuisioner oleh wisatawan yang sedang berkunjung di CV Alam Sibayak. Tabel 13. Sebaran Penilaian Pengunjung Atas Kondisi Atribut Suasana Obyek Wisata Terhadap Keputusan untuk Berkunjung Kembali ke CV Alam Sibayak Keputusan Berkunjung Kembali Suasana Obyek Wisata (orang) Total (orang) Ya Tidak Nyaman 74 (93,7) * 5 (6,3) 79 (79,0) Tidak Nyaman 17 (81,0) 4 (19,0) 21 (21,0) Total 91 (91,0) 9 (9,0) 100 (100,0) Keterangan : dalam persen (%) Berdasarkan Tabel 13 diketahui 79 persen pengunjung menyatakan bahwa suasana di CV Alam Sibayak adalah nyaman dan 93,7 persen dari pengunjung yang menyatakan suasana nyaman tersebut bersedia untuk berkunjung kembali, sisanya sebanyak 6,3 persen tidak bersedia melakukan kunjungan ulang. Hasil tabulasi penilaian wisatawan atas kondisi suasana di CV Alam Sibayak terhadap keputusan untuk berkunjung kembali berkorelasi positif dengan hasil analisis Regresi Logistik, yang menunjukkan atribut suasana obyek wisata sebagai variabel yang paling berpengaruh terhadap kunjungan ulang wisatawan. Berdasarkan penilaian tersebut di atas, disimpulkan bahwa suasana CV Alam Sibayak memiliki kondisi yang baik. Oleh karena atribut ini merupakan hal yang paling mempengaruhi wisatawan dalam melakukan kunjungan ulang, maka

7 kondisi dan nilai atribut suasana obyek wisata di CV Alam Sibayak harus terus dijaga, dipertahankan dan ditingkatkan. Perbaikan dalam hal meningkatkan nilai suasana obyek wisata dapat dilakukan dengan lebih menekankan pada konsep alami dan natural. Contohnya, pada penataan batu-batuan alam di sepanjang sungai yang berada di tengah-tengah lokasi pemandian. Selain itu, dapat juga membersihkan dan menata pohon-pohon yang ada di lokasi agar terlihat lebih rapi. Dengan demikian diharapkan semakin banyak pengunjung yang bersedia datang kembali. 2) Jumlah dan Luas Kolam Jumlah dan luas kolam, berdasarkan hasil analisis Regresi Logistik merupakan atribut kedua yang paling berpengaruh secara nyata terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali ke CV Alam Sibayak. Atribut ini menunjukkan hasil yang signifikan terhadap variabel respon Y, yaitu berdasarkan nilai P yang diperoleh sebesar 0,046, lebih kecil dari taraf nyata lima persen dan 10 persen. Dari hasil analisis, diperoleh juga nilai odds ratio sebesar 6,39 untuk atribut jumlah dan luas kolam yang dimiliki CV Alam Sibayak. Odds ratio merupakan peluang terjadinya kejadian sukses dari peubah respon pada kelompok wisatawan yang memiliki penilaian berbeda terhadap atribut jumlah dan luas kolam (banyak dan luas dibandingkan dengan sedikit dan sempit). Nilai odds ratio sebesar 6,39 menunjukkan bahwa wisatawan yang memiliki penilaian banyak dan luas terhadap jumlah dan luas kolam mempunyai peluang berkunjung kembali 6,39 kali lebih mungkin dibandingkan wisatawan yang memiliki penilaian sedikit dan sempit terhadap jumlah dan luas kolam, cateris paribus. Atribut jumlah dan luas kolam digambarkan dengan banyaknya kolam air panas yang disediakan CV Alam Sibayak, yaitu 11 unit, dibandingkan dengan pemandian air panas lainnya yang menjadi pesaing CV Alam Sibayak. Atribut ini juga mencakup luas dari kolam-kolam yang disediakan, yaitu berukuran mulai dari 6 x 5 meter hingga ukuran 12 x 7 meter. Berdasarkan pengamatan di lapangan selama melakukan penelitian, diperoleh data bahwa kolam yang dimiliki CV Alam Sibayak mempunyai ukuran paling luas diantara pesaingnya. Hal ini

8 menunjukkan korelasi yang positif terhadap keputusan wisatawan untuk melakukan kunjungan ulang. Pada Tabel 14 berikut dapat dilihat sebaran data hasil penilaian wisatawan terhadap kondisi jumlah dan luas kolam yang dimiliki CV Alam Sibayak, serta pengaruhnya terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali. Tabel 14. Sebaran Penilaian Pengunjung Atas Kondisi Atribut Jumlah dan Luas Kolam Terhadap Keputusan untuk Berkunjung Kembali ke CV Alam Sibayak Keputusan Berkunjung Kembali Jumlah dan Luas Kolam (orang) Total (orang) Ya Tidak Banyak dan Luas 76 (93,8) * 5 (6,2) 81 (81,0) Sedikit dan Sempit 15 (78,9) 4 (21,1) 19 (19,0) Total 91 (91,0) 9 (9,0) 100 (100,0) Keterangan : dalam persen (%) Berdasarkan Tabel 14 diketahui 81 persen pengunjung menyatakan bahwa kondisi jumlah dan luas kolam yang dimiliki CV Alam Sibayak adalah banyak dan luas. Sebanyak 93,8 persen dari pengunjung yang menyatakan atribut tersebut adalah banyak dan luas bersedia untuk berkunjung kembali, sisanya 6,2 persen tidak bersedia melakukan kunjungan ulang. Pengunjung yang menyatakan bahwa kondisi jumlah dan luas kolam CV Alam Sibayak adalah sedikit dan sempit yaitu 19 persen dan 78,9 persen dari pengunjung tersebut bersedia untuk datang kembali ke CV Alam Sibayak. Hasil tabulasi tersebut berkorelasi positif dengan hasil analisis Regresi Logistik, yang menunjukkan atribut jumlah dan luas kolam sebagai variabel yang signifikan memiliki pengaruh secara nyata terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali ke CV Alam Sibayak. Kebijakan yang dapat dilakukan CV Alam Sibayak dengan penilaian dan hasil analisis tersebut di atas, yaitu dengan terus menjaga, mempertahankan, dan meningkatkan kondisi jumlah dan luas kolam yang dimiliki. Selain itu, sebaiknya setiap hari dilakukan pengawasan terhadap kebersihan air kolam serta melakukan perbaikan fisik secara berkala. Dengan demikian diharapkan akan semakin banyak pengunjung yang bersedia untuk datang kembali.

9 3) Luas Areal Parkir Berdasarkan hasil analisis Regresi Logistik, atribut luas areal parkir CV Alam Sibayak memiliki nilai P sebesar 0,068. Atribut ini dinyatakan signifikan dan berpengaruh secara nyata terhadap keputusan wisatawan untuk melakukan kunjungan ulang ke CV Alam Sibayak pada taraf nyata 10 persen. Artinya bahwa luas areal parkir merupakan atribut ketiga yang signifikan pada taraf nyata 10 persen, ditunjukkan dengan nilai P yang lebih kecil dari 0,1. Dari hasil analisis, diperoleh juga nilai odds ratio sebesar 5,73 untuk atribut luas areal parkir yang dimiliki CV Alam Sibayak. Odds ratio merupakan peluang terjadinya kejadian sukses dari peubah respon pada kelompok wisatawan yang memiliki penilaian berbeda terhadap atribut luas areal parkir (memadai dibandingkan dengan tidak memadai). Odds ratio sebesar 5,73 menunjukkan bahwa wisatawan yang memiliki penilaian memadai terhadap luas areal parkir mempunyai peluang berkunjung kembali 5,73 kali lebih mungkin dibandingkan wisatawan yang memiliki penilaian tidak memadai terhadap luas areal parkir, cateris paribus. Atribut luas areal parkir CV Alam Sibayak digambarkan dengan ketersedian areal parkir di lokasi ini serta kapasitas dari areal parkir itu sendiri. Areal parkir yang dimiliki CV Alam Sibayak mampu menampung 80 unit mobil dan 100 unit kendaraan bermotor. Pada Tabel 15 berikut dapat dilihat sebaran data hasil kuisioner penilain pengunjung atas kondisi areal parkir CV Alam Sibayak. Tabel 15. Sebaran Penilaian Pengunjung Atas Kondisi Atribut Luas Areal Parkir Terhadap Keputusan untuk Berkunjung Kembali ke CV Alam Sibayak Keputusan Berkunjung Kembali Luas Areal Parkir (orang) Total (orang) Ya Tidak Memadai 73 (93,6) * 5 (6,4) 78 (78,0) Tidak Memadai 18 (81,8) 4 (18,2) 22 (22,0) Total 91 (91,0) 9 (9,0) 100 (100,0) Keterangan : *) dalam persen (%) Berdasarkan Tabel 15 diketahui bahwa 78 persen pengunjung CV Alam Sibayak menyatakan fasilitas areal parkir yang tersedia memiliki kondisi

10 memadai. Sebanyak 93,6 persen dari pengunjung yang menyatakan fasilitas tersebut memadai bersedia untuk berkunjung kembali, sisanya 6,4 persen tidak bersedia melakukan kunjungan ulang. Pengunjung yang menyatakan bahwa kondisi luas areal parkir CV Alam Sibayak tidak memadai yaitu sebanyak 22 persen dan 81,8 persen dari pengunjung tersebut bersedia untuk datang kembali. Hasil tabulasi tersebut berkorelasi positif dengan hasil analisis Regresi Logistik, yang menunjukkan atribut luas areal parkir sebagai variabel yang signifikan memiliki pengaruh secara nyata terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali ke CV Alam Sibayak. Keberadaan areal parkir merupakan hal yang penting dalam menjaga kredibilitas CV Alam Sibayak, karena dapat memberi kenyamanan dan manfaat bagi pengunjung yang membawa kendaraan. Kebijakan yang dapat dilakukan CV Alam Sibayak dengan penilaian dan hasil analisis tersebut di atas yaitu dengan mempertahankan kondisi yang ada pada saat ini, karena berdasarkan penilaian pada Tabel 15 menunjukkan bahwa fasilitas areal parkir memiliki kondisi yang baik. Disamping itu, perusahaan harus mampu menjaga kebersihan di lingkungan areal parkir, baik dari sampah-sampah, timbunan tanah, maupun rumput-rumput yang bertumbuhan. Pembersihan sampah dan timbunan tanah dapat dilakukan setiap hari sebelum lokasi ini mulai beroperasi, dan sebaiknya jadwal pembersihan areal parkir dimasukkan dalam daftar tugas harian karyawan CV Alam Sibayak. Penanganan untuk memberantas rumput-rumput liar dapat dilakukan secara berkala, misalnya setiap satu minggu. Dengan demikian, diharapkan dapat menambah daya tarik wisata pemandian air panas CV Alam Sibayak sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung. 4) Ruangan Ganti Berdasarkan hasil analisis Regresi Logistik, atribut ruangan ganti CV Alam Sibayak memiliki nilai P sebesar 0,152. Nilai P yang diperoleh lebih besar dari taraf nyata lima persen maupun 10 persen. Artinya, atribut ruangan ganti tidak signifikan pada kedua taraf nyata yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa atribut ruangan ganti tidak memiliki pengaruh secara nyata terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan ulang ke CV Alam Sibayak.

11 Atribut ruangan ganti tidak signifikan mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali, namun atribut ini memiliki nilai odds ratio lebih besar dari satu, yaitu 5,56. Odds ratio merupakan peluang terjadinya kejadian sukses dari peubah respon pada kelompok wisatawan yang memiliki penilaian berbeda terhadap atribut ruangan ganti (baik dibandingkan dengan tidak baik). Nilai odds ratio sebesar 5,56 menunjukkan bahwa wisatawan yang memiliki penilaian baik terhadap ruangan ganti mempunyai peluang berkunjung kembali 5,56 kali lebih mungkin dibandingkan wisatawan yang memiliki penilaian tidak baik terhadap fasilitas ruangan ganti, cateris paribus. Kegunaan ruangan ganti merupakan salah satu fungsi toilet, dapat diartikan sebagai pelengkap fasilitas toilet. Seperti halnya toilet, ruangan ganti terdiri dari dua bagian, untuk pengunjung pria dan wanita, dan letak kedua fasilitas ini selalu berdampingan. Perbedaannya yaitu bahwa ruangan ganti hanya berfungsi sebagai tempat mengganti pakaian. Keberadaan ruangan ganti disukai karena dapat membuat pengunjung tetap kering, tetapi bagi pengunjung yang ingin membersihkan diri di akhir kegiatan berendam, maka dapat memilih menggunakan toilet. Ketersediaan ruangan ganti memberi manfaat terhadap kenyamanan pengunjung, karena dapat memberi pilihan. Di saat kondisi CV Alam Sibayak sedang ramai maka dapat menghindarkan pengunjung dari kejenuhan apabila harus antri di toilet. Sebagai fasilitas yang melengkapi daya tarik CV Alam Sibayak, perlu diketahui penilaian pengunjung terhadap kondisi ruangan ganti, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kualitas yang diberikan. Pada Tabel 16 berikut dapat dilihat sebaran data hasil penilaian pengunjung terhadap fasilitas ruangan ganti CV Alam Sibayak. Tabel 16. Sebaran Penilaian Wisatawan pada Atribut Ruangan Ganti Terhadap Keputusan untuk Berkunjung Kembali ke CV Alam Sibayak Keputusan Berkunjung Kembali Ruangan Ganti (orang) Ya Tidak Total (orang) Baik 32 (94,1) * 2 (5,9) 34 (34,0) Tidak Baik 59 (89,4) 7 (10,6) 66 (66,0) Total 91 (91,0) 9 (9,0) 100 (100,0) Keterangan : dalam persen (%)

12 Berdasarkan Tabel 16 diketahui 66 persen pengunjung menilai kondisi ruangan ganti tidak baik dan 34 persen menilai baik. Hasil tabulasi tersebut berkorelasi positif dengan hasil analisis yang menunjukkan atribut ruangan ganti tidak signifikan mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan pengunjung (responden), banyak diantaranya mengeluh mengenai kondisi ruangan ganti yang terlalu terbuka. Ruangan ganti di CV Alam Sibayak berupa bangunan setengah terbuka dengan tinggi bangunan di bagian depan sekitar 1,5 meter. Pengunjung merasa khawatir dengan kondisi tersebut, khususnya pengunjung wanita, karena dapat menimbulkan adanya tindakan pelecehan (mengintip) oleh pengunjung lainnya yang tidak memiliki etika, khususnya pria nakal. Hal tersebut menimbulkan kondisi yang tidak aman dan tidak nyaman bagi pengunjung. Sebaiknya perusahaan tidak mengabaikan keadaan fasilitas ruangan ganti, meskipun berdasarkan hasil analisis menunjukkan fasilitas ini tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali. Disamping itu, mengingat bahwa CV Alam Sibayak memiliki visi menjadi wisata pemandian air panas terbesar dan terbaik, maka sebaiknya pihak perusahaan menanggapi informasi di atas dengan cermat dan segera melakukan perbaikan. Dari segi fisik, keberadaan ruangan ganti cukup memadai. Bangunan fasilitas ini memiliki penampilan yang bagus dengan warna cat yang cerah. Menanggapi keluhan pengunjung tersebut, dibutuhkan sedikit renovasi, yaitu dengan mempertinggi ukuran bagian depan ruangan ganti, minimal mencapai ukuran dua meter. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah sekat di bagian depan, tidak perlu dengan bahan yang mahal, cukup dengan bahan sederhana seperti anyaman bambu yang diberi warna natural, sehingga tampilannya akan semakin menarik dan unik. Bagian dalam perlu ditambahkan sebuah cermin dan meja sederhana dari triplek yang ditempel ke dinding, serta tidak lupa tempat sampah untuk menjaga kebersihan. Dengan demikian diharapkan pengunjung menjadi semakin nyaman. 5) Pancuran Air Hangat Berdasarkan hasil analisis Regresi Logistik, atribut pancuran air hangat CV Alam Sibayak memiliki nilai P sebesar 0,215. Nilai P yang diperoleh lebih

13 besar dari taraf nyata lima persen maupun 10 persen. Artinya, atribut pancuran air hangat tidak signifikan pada kedua taraf nyata yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa atribut pancuran air hangat tidak memiliki pengaruh secara nyata terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan ulang ke CV Alam Sibayak. Atribut pancuran air hangat tidak signifikan mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali, namun atribut ini memiliki nilai odds ratio lebih besar dari satu, yaitu 2,99. Odds ratio merupakan peluang terjadinya kejadian sukses dari peubah respon pada kelompok wisatawan yang memiliki penilaian berbeda terhadap atribut pancuran air hangat (baik dibandingkan dengan tidak baik). Nilai odds ratio sebesar 2,99 menunjukkan bahwa wisatawan yang memiliki penilaian baik terhadap pancuran air hangat mempunyai peluang berkunjung kembali 2,99 kali lebih mungkin dibandingkan wisatawan yang memiliki penilaian tidak baik terhadap fasilitas pancuran air hangat, cateris paribus. Atribut pancuran air hangat yang disediakan CV Alam Sibayak merupakan fasilitas tambahan yang melengkapi kegiatan wisata. Saat ini, jumlah pancuran air hangat yang tersedia sebanyak lima unit. Ketersediaan fasilitas ini memberi tambahan kenikmatan bagi pengunjung dalam melakukan kegiatan berendam. Sebagai fasilitas tambahan yang melengkapi daya tarik CV Alam Sibayak, perlu diketahui penilaian pengunjung terhadap kondisi pancuran air hangat. Pada Tabel 17 berikut disajikan sebaran data hasil penilaian pengunjung terhadap fasilitas pancuran air hangat CV Alam Sibayak. Tabel 17. Sebaran Penilaian Wisatawan pada Atribut Pancuran Air Hangat Terhadap Keputusan untuk Berkunjung Kembali ke CV Alam Sibayak Keputusan Berkunjung Kembali Pancuran Air Hangat (orang) Total (orang) Ya Tidak Baik 60 (92,3) * 5 (7,7) 65 (65,0) Tidak Baik 31 (88,6) 4 (11,4) 35 (35,0) Total 91 (91,0) 9 (9,0) 100 (100,0) Keterangan : *) dalam persen (%)

14 Berdasarkan Tabel 17 diketahui 65 persen pengunjung memberi penilaian yang baik terhadap fasilitas pancuran air hangat, dan 35 persen lainnya memiliki penilaian yang tidak baik. Dari hasil pengamatan di lapangan, diketahui bahwa fasilitas pancuran air hangat CV Alam Sibayak memiliki masalah pada kebersihan lantai. Lantai pancuran air hangat sangat mudah ditumbuhi oleh lumut, sehingga membuat lantai menjadi licin. Kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengunjung yang berencana menggunakan fasilitas pancuran air hangat. Mengingat bahwa CV Alam Sibayak memiliki visi menjadi wisata pemandian air panas terbesar dan terbaik, maka sebaiknya perusahaan tidak mengabaikan kondisi pancuran air hangat tersebut, meskipun atribut ini diketahui tidak signifikan. Kebijakan yang dapat dilakukan CV Alam Sibayak yaitu melakukan tindakan perbaikan dengan lebih memperhatikan kondisi kebersihan lantai pancuran. Sebaiknya, kegiatan membersihkan lantai pancuran dimasukkan ke dalam daftar tugas harian yang harus dikerjakan oleh manajemen CV Alam Sibayak. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kualitas wisata yang diberikan CV Alam Sibayak. 6) Keramahan Pelayanan Berdasarkan hasil analisis Regresi Logistik, atribut keramahan pelayanan CV Alam Sibayak memiliki nilai P sebesar 0,331. Nilai P yang diperoleh lebih besar dari taraf nyata lima persen maupun 10 persen. Artinya, atribut keramahan pelayanan tidak signifikan pada kedua taraf nyata yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa atribut keramahan pelayanan tidak memiliki pengaruh secara nyata terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan ulang ke CV Alam Sibayak. Atribut keramahan pelayanan tidak signifikan mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali, namun atribut ini memiliki nilai odds ratio lebih besar dari satu, yaitu 2,56. Odds ratio merupakan peluang terjadinya kejadian sukses dari peubah respon pada kelompok wisatawan yang memiliki penilaian berbeda terhadap atribut keramahan pelayanan (baik dibandingkan dengan tidak baik). Nilai odds ratio sebesar 2,56 menunjukkan bahwa wisatawan yang memiliki penilaian baik terhadap keramahan pelayanan mempunyai peluang berkunjung kembali 2,56 kali lebih mungkin dibandingkan wisatawan

15 yang memiliki penilaian tidak baik terhadap keramahan pelayanan, cateris paribus. Atribut keramahan pelayanan digambarkan dari perilaku yang ditunjukkan oleh seluruh karyawan CV Alam Sibayak. Perilaku yang dilihat adalah sikap pihak CV Alam Sibayak dalam menghadapi pengunjung, khususnya di saat memberikan pelayanan. Interaksi yang terjadi antara pengunjung dengan karyawan dalam melakukan kegiatan wisata pemandian air panas memiliki frekuensi yang relatif sedikit, namun kualitas pelayanan tersebut sangat berarti bagi pengunjung. Penilaian pengunjung terhadap kualitas pelayanan yang diberikan CV Alam Sibayak perlu diketahui, dimana hasil penilaian dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan manajemen usaha. Pada Tabel 18 berikut diperoleh sebaran data hasil penilaian pengunjung terhadap keramahan pelayanan CV Alam Sibayak. Tabel 18. Sebaran Penilaian Wisatawan pada Atribut Keramahan Pelayanan Terhadap Keputusan untuk Berkunjung Kembali ke CV Alam Sibayak Keputusan Berkunjung Kembali Keramahan Pelayanan (orang) Total (orang) Ya Tidak Baik 70 (93,3) * 5 (6,7) 75 (75,0) Tidak Baik 21 (84,0) 4 (16,0) 25 (25,0) Total 91 (91,0) 9 (9,0) 100 (100,0) Keterangan : *) dalam persen (%) Tabel 18 menunjukkan bahwa 73 persen pengunjung memberi penilaian baik terhadap pelayanan CV Alam Sibayak dan 25 persen lainnya menyatakan tidak baik. Pengunjung dengan penilaian tidak baik tersebut berpeluang menimbulkan permasalahan bagi CV Alam Sibayak, karena penilaian tersebut dapat menyebabkan citra buruk bagi perusahaan. Mengingat bahwa CV Alam Sibayak memiliki visi menjadi wisata pemandian air panas terbesar dan terbaik, maka sebaiknya perusahaan tidak mengabaikan pengunjung yang memberi penilaian tidak baik terhadap keramahan pelayanan, meskipun atribut ini

16 diketahui tidak signifikan. CV Alam Sibayak harus melakukan tindakan perbaikan untuk menanganinya. Kebijakan yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan pengawasan terhadap para pekerja, khususnya yang berintaraksi langsung dengan pengunjung, seperti pekerja pada bagian penjualan tiket masuk. Selain itu, CV Alam Sibayak dapat melakukan pengarahan secara berkala kepada seluruh karyawan mengenai sikap yang baik dalam menghadapi pengunjung. Pihak manajemen dapat menerapkan dan menanamkan kepada seluruh karyawan untuk bersikap ramah dan sopan, selalu tersenyum, serta meningkatkan kesabaran dalam menghadapi dan menanggapi berbagai macam keluhan dan tindakan yang ditunjukkan oleh pengunjung. Karena dalam hal ini produk yang dijual merupakan jasa, dimana manfaatnya hanya dapat dirasakan di saat wisatawan berkunjung ke CV Alam Sibayak, sehingga kepuasan wisatawan di lokasi wisata menjadi sangat penting, dan keramahan pelayanan memiliki peran yang besar dalam mempengaruhi hal tersebut. 7) Ketersediaan dan Kebersihan Toilet Berdasarkan hasil analisis Regresi Logistik, atribut ketersediaan dan kebersihan toilet CV Alam Sibayak memiliki nilai P sebesar 0,385. Nilai P yang diperoleh lebih besar dari taraf nyata lima persen maupun 10 persen. Artinya, atribut ketersediaan dan kebersihan toilet tidak signifikan pada kedua taraf nyata yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa atribut ketersediaan dan kebersihan toilet tidak memiliki pengaruh secara nyata terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan ulang ke CV Alam Sibayak. Atribut ketersediaan dan kebersihan toilet tidak signifikan mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali, namun atribut ini memiliki nilai odds ratio lebih besar dari satu, yaitu 2,51. Odds ratio merupakan peluang terjadinya kejadian sukses dari peubah respon pada kelompok wisatawan yang memiliki penilaian berbeda terhadap atribut ketersediaan dan kebersihan toilet (memadai dibandingkan dengan tidak memadai). Nilai odds ratio sebesar 2,51 menunjukkan bahwa wisatawan yang memiliki penilaian memadai terhadap ketersediaan dan kebersihan toilet mempunyai peluang berkunjung kembali 2,51

17 kali lebih mungkin dibandingkan wisatawan yang memiliki penilaian tidak memadai terhadap ketersediaan dan kebersihan toilet, cateris paribus. Kegiatan wisata berendam air panas dapat menghabiskan waktu sekitar tiga jam, sehingga diperlukan adanya fasilitas pelengkap berupa ketersediaan toilet. CV Alam Sibayak menyediakan 12 unit toilet di seluruh lokasi wisata ini. Toilet diletakkan menyebar di tempat yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan. Pada Tabel 19 berikut disajikan sebaran data hasil penilaian pengunjung terhadap kondisi ketersediaan dan kebersihan toilet CV Alam Sibayak. Tabel 19. Sebaran Penilaian Wisatawan pada Atribut Ketersediaan dan Kebersihan Toilet Terhadap Keputusan untuk Berkunjung Kembali ke CV Alam Sibayak Ketersediaan dan Kebersihan Toilet Keputusan Berkunjung Kembali (orang) Ya Tidak Total (orang) Memadai 80 (92,0) * 7 (8,0) 87 (87,0) Tidak Memadai 11 (84,6) 2 (15,4) 13 (13,0) Total 91 (91,0) 9 (9,0) 100 (100,0) Keterangan : *) dalam persen (%) Tabel 19 menunjukkan bahwa 87 persen pengunjung memberi penilaian memadai terhadap ketersediaan dan kebersihan toilet CV Alam Sibayak, namun demikian atribut ini dinyatakan tidak signifikan mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung kembali. Ketersediaan dan kebersihan toilet merupakan fasilitas pelengkap yang perlu ada di lokasi wisata pemandian air panas, karena ketersediaan fasilitas ini sangat membantu dan memudahkan pengunjung dalam melakukan kegiatan berendam. CV Alam Sibayak memiliki 12 unit toilet untuk mendukung kegiatan di 11 kolam yang dimiliki. Dari segi jumlah, dapat disimpulkan bahwa kondisi ini memenuhi kriteria yang layak, namun berdasarkan pengamatan di lapangan diketahui adanya permasalahan dalam hal kebersihan dari toilet tersebut. Mengingat bahwa CV Alam Sibayak memiliki visi menjadi wisata pemandian air panas terbesar dan terbaik, maka sebaiknya perusahaan tidak mengabaikan kondisi kebersihan toilet. Kebijakan yang dapat dilakukan yaitu

18 merenovasi fasilitas toilet dengan cara melakukan pengecatan ulang, karena tampilan fasilitas toilet sudah usang dan lapuk. Setiap harinya, untuk tetap menjaga kebersihan toilet, perusahaan harus melakukan pekerjaan rutin dengan membersihkan setiap toilet sebelum aktivitas wisata dimulai, kemudian minimal dua kali sehari dilakukan pengecekan kondisi toilet, untuk hari libur dapat ditingkatkan menjadi empat kali dalam sehari. Apabila dengan adanya rutinitas tersebut dapat menghambat pekerjaan karyawan, maka sebaiknya perusahaan mempekerjakan karyawan kebersihan yang baru, atau dapat membayar tenaga kerja lepas di hari libur. Selanjutnya, pastikan bahwa di dalam setiap toilet tersedia tempat sampah, karena akan banyak orang yang menggunakan toilet dengan karakteristik dan perilaku yang berbeda, jadi hindari kemungkinan mereka membuang sampah sembarangan. Terakhir, CV Alam Sibayak dapat memberi pewangi di setiap toilet, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kualitas wisata yang diberikan sekaligus menambah daya tarik CV Alam Sibayak. 8) Harga Tiket Berdasarkan hasil analisis Regresi Logistik, atribut harga tiket CV Alam Sibayak memiliki nilai P sebesar 0,767. Nilai P yang diperoleh lebih besar dari taraf nyata lima persen maupun 10 persen. Artinya, atribut harga tiket tidak signifikan pada kedua taraf nyata yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa atribut harga tiket tidak memiliki pengaruh secara nyata terhadap keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan ulang ke CV Alam Sibayak. Nilai odds ratio yang diperoleh untuk atribut harga tiket lebih kecil dari satu, yaitu 0,78. Odds ratio merupakan peluang terjadinya kejadian sukses dari peubah respon pada kelompok wisatawan yang memiliki penilaian berbeda terhadap atribut harga tiket (mahal dibandingkan dengan murah). Nilai odds ratio kurang dari satu menunjukkan bahwa peluang terjadinya kunjungan ulang pada kelompok yang dibandingkan menjadi lebih kecil. Nilai odds ratio sebesar 0,78 menunjukkan bahwa wisatawan yang memiliki persepsi mahal terhadap harga tiket mempunyai peluang lebih kecil untuk berkunjung kembali dibandingkan wisatawan yang memiliki persepsi murah terhadap harga tiket, cateris paribus. Dengan kata lain, wisatawan yang

19 memiliki persepsi murah terhadap harga tiket mempunyai peluang yang lebih besar untuk melakukan kunjungan ulang dibandingkan dengan wisatawan yang memiliki persepsi mahal. Atribut harga tiket digambarkan dengan sejumlah biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk dapat menikmati wisata pemandian air panas di CV Alam Sibayak. Pada Tabel 20 berikut disajikan sebaran data hasil penilaian pengunjung terhadap harga tiket CV Alam Sibayak. Tabel 20. Sebaran Penilaian Wisatawan pada Atribut Harga Tiket Terhadap Keputusan untuk Berkunjung Kembali ke CV Alam Sibayak Keputusan Berkunjung Kembali Harga Tiket (orang) Ya Tidak Total (orang) Mahal 41 (91,1) * 4 (8,9) 45 (45,0) Murah 50 (90,9) 5 (9,1) 55 (55,0) Total 91 (91,0) 9 (9,0) 100 (100,0) Keterangan : dalam persen (%) Dari Tabel 20 diketahui 55 persen pengunjung memberi penilaian murah terhadap harga tiket dan 45 persen lainnya memberi penilaian mahal. Mengetahui bahwa 91,1 persen dari pengunjung yang memberi penilaian mahal terhadap harga tiket bersedia melakukan kunjungan ulang, maka kebijakan yang dapat dilakukan perusahaan yaitu dengan mempertahankan harga tiket yang sudah ada. Selain itu, sebaiknya kualitas jasa yang ditawarkan harus tetap dijaga dan disesuaikan dengan harga yang ditetapkan.

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada obyek wisata pemandian air panas alam CV Alam Sibayak yang berlokasi di Desa Semangat Gunung Berastagi, Kabupaten Karo Sumatera

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Wisatawan Sebagai Konsumen Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, mendefinisikan konsumen adalah setiap orang pemakai

Lebih terperinci

ANALISIS ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE PEMANDIAN AIR PANAS CV ALAM SIBAYAK BERASTAGI KABUPATEN KARO

ANALISIS ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE PEMANDIAN AIR PANAS CV ALAM SIBAYAK BERASTAGI KABUPATEN KARO ANALISIS ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE PEMANDIAN AIR PANAS CV ALAM SIBAYAK BERASTAGI KABUPATEN KARO SKRIPSI ARDIAN SURBAKTI H34076024 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Choice Modelling (CM) Penelitian ini dimulai pada tanggal 15 April 2016 sampai dengan tanggal 1 Mei 2016 di Hutan Mangrove Pasar Banggi, Rembang. Data diperoleh dengan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1. IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di obyek wisata Tirta Jangari, Waduk Cirata, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Pemilihan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Atribut yang dianggap penting oleh pelanggan BSW Mart Skala peringkat untuk tingkat kepentingan suatu atribut menggunakan skala 4 titik (1,2,3,4). Rata-rata

Lebih terperinci

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik.

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik. VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDUDUK UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH Pertambahan jumlah penduduk yang semakin tinggi di Kota Bekasi mengakibatkan

Lebih terperinci

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Tingkat Ketergantungan Masyarakat Musiduga terhadap Pemanfaatan Sumberdaya Alam

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Tingkat Ketergantungan Masyarakat Musiduga terhadap Pemanfaatan Sumberdaya Alam VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Tingkat Ketergantungan Masyarakat Musiduga terhadap Pemanfaatan Sumberdaya Alam Berdasarkan data pada Tabel 6 pada bab V terlihat bahwa lebih dari 80% masyarakat di desa sekitar

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil perhitungan indeks kepuasan pelanggan, diperoleh nilai

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil perhitungan indeks kepuasan pelanggan, diperoleh nilai BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dibahas pada bab V, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil perhitungan indeks

Lebih terperinci

Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi.

Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi. sebanyak 2% responden menyatakan masalah polusi suara di TWA Gunung Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat kebisingan disajikan pada Tabel 25 berikut ini. Persepsi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis 122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis pembahasan serta uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN. Gambar 4.1. Peta Kabupaten Sleman

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN. Gambar 4.1. Peta Kabupaten Sleman 46 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kondisi Geografis Kabupaten Sleman Gambar 4.1 Peta Kabupaten Sleman Kota Sleman terletak antara 110 33 00 sampai

Lebih terperinci

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Kepuasan dan loyalitas pengunjung dapat diketahui secara tidak langsung melalui penilaian mereka

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan dan analisis dalam penelitian ini, maka didapatkan strategi pemasaran untuk Ecomart : 6.1.1 Yang menjadi kepentingan konsumen dalam

Lebih terperinci

BAB IV INTEPRETASI DATA

BAB IV INTEPRETASI DATA 41 BAB IV INTEPRETASI DATA 4.1 Pengumpulan Data Data responden pada penyusunan skripsi ini terdiri atas dua bagian yaitu data profil responden dan data stated preference. Untuk data profil responden terdiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. pengelolaan kebersihan lingkungan pantai di Bali dan Pantai Sanur Kaja.

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. pengelolaan kebersihan lingkungan pantai di Bali dan Pantai Sanur Kaja. BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Telaah hasil penelitian sebelumnya menguraikan beberapa hasil penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Survei Konsumen Ritel Modern. Kuisioner Survei Konsumen Ritel Modern. A. Karakteristik Konsumen. 1. Nama :...

Lampiran 1. Kuisioner Survei Konsumen Ritel Modern. Kuisioner Survei Konsumen Ritel Modern. A. Karakteristik Konsumen. 1. Nama :... LAMPIRAN 80 Lampiran 1. Kuisioner Survei Konsumen Ritel Modern Kuisioner Survei Konsumen Ritel Modern Responden Yth, Saya, Firdaus Sinulingga (A 14104671), Mahasiswa Program Sarjana Ekstensi, Fakultas

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kusuma Agrowisata yang terletak di Jalan Abdul Gani Atas Batu, Malang, Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS PERSEPSI RUMAHTANGGA TERHADAP KONDISI KELAYAKAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DI DEKAT JALUR KRL

VI. ANALISIS PERSEPSI RUMAHTANGGA TERHADAP KONDISI KELAYAKAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DI DEKAT JALUR KRL VI. ANALISIS PERSEPSI RUMAHTANGGA TERHADAP KONDISI KELAYAKAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DI DEKAT JALUR 6.1. Persepsi Rumahtangga terhadap Tata Lingkungan di Dekat Jalur Penataan lingkungan yang dimaksud

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Tanggapan dan harapan Wisatawan Terhadap Pelayanan, Prasarana, dan Sarana Wisata di Taman Pintar Yogyakarta

Lampiran 1 Kuesioner Tanggapan dan harapan Wisatawan Terhadap Pelayanan, Prasarana, dan Sarana Wisata di Taman Pintar Yogyakarta LAMPIRAN 104 105 Lampiran 1 Kuesioner Tanggapan dan harapan Wisatawan Terhadap Pelayanan, Prasarana, dan Sarana Wisata di Taman Pintar Yogyakarta No. Responden:... Hari/Tanggal :... Petunjuk: 1. Jawablah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dan analisis mengenai pengaruh store atmosphere terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Fat Panda Suki Bar Bandung,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengolahan data untuk Gap 5, secara keseluruhan pelayanan yang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan terhadap masalahmasalah yang dihadapi, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Variabel-variabel harapan/kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Proses Pengambilan Keputusan Pengunjung Menurut Engel,dkk (1994) proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengunjung terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman

VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN 7.1. Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman Variabel terikat dalam analisis kesediaan rumahtangga menerima

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN. Loka Yogyakarta, total willingness to pay 110 responden untuk

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN. Loka Yogyakarta, total willingness to pay 110 responden untuk BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan data primer yang di peroleh

Lebih terperinci

PENGUKURAN NILAI EKONOMI OBYEK WISATA KAWASAN RAWAPENING KABUPATEN SEMARANG DENGAN PENDEKATAN BIAYA PERJALANAN, VALUASI KONTINGENSI, DAN CHOICE MODEL

PENGUKURAN NILAI EKONOMI OBYEK WISATA KAWASAN RAWAPENING KABUPATEN SEMARANG DENGAN PENDEKATAN BIAYA PERJALANAN, VALUASI KONTINGENSI, DAN CHOICE MODEL PENGUKURAN NILAI EKONOMI OBYEK WISATA KAWASAN RAWAPENING KABUPATEN SEMARANG DENGAN PENDEKATAN BIAYA PERJALANAN, VALUASI KONTINGENSI, DAN CHOICE MODEL 2013 Sri Subanti & Arif R Hakim Motivasi Studi Studi

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Petani terhadap Perubahan Iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing petani memiliki

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Petani terhadap Perubahan Iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing petani memiliki VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Persepsi Petani terhadap Perubahan Iklim Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing petani memiliki persepsi yang berbeda terhadap perubahan iklim. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

2.1. Gambaran Umum Kampoeng Baron Guest House Sejarah Berdirinya Fasilitas Kampoeng Baron Guest House

2.1. Gambaran Umum Kampoeng Baron Guest House Sejarah Berdirinya Fasilitas Kampoeng Baron Guest House DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATAPENGANTAR... vii DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada jaman sekarang ini perkembangan dunia medis dan kedokteran di Indonesia sudah semakin berkembang, baik dari ilmu maupun teknologi /peralatan medis dipergunakan. Rumah sakit di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian di SOSI Sport Club mengenai pengukuran kualitas pelayanan, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Faktor faktor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Karakteristik responden yang diperoleh dari hasil pengumpulan data melalui kuisioner kepada beberapa pelanggan pada Salon dan Spa Moz5 PTC Palembang yang

Lebih terperinci

Oleh karena itu, dimohon kerjasama dari para pelanggan jasa untuk dapat mengisi koesioner ini dengan sebenar-benarnya.

Oleh karena itu, dimohon kerjasama dari para pelanggan jasa untuk dapat mengisi koesioner ini dengan sebenar-benarnya. LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian No. KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian untuk mengumpulkan informasi terhadap tingkat kepuasan pelanggan atas mutu pelayanan

Lebih terperinci

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Analisis Target pasar yang didapatkan melalui Hasil Interpretasi dari Pendekatan Psikografik, Demografik dan Perilaku Hasil yang diperoleh adalah 3 Cluster

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan aktivitas yang sangat padat. Pasar ini merupakan pusat batik dan tekstil yang menjadi tempat

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di enam kelurahan di Kota Depok, yaitu Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Tapos, Kelurahan Beji, Kelurahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan kegiatan komoditas yang dibutuhkan oleh hampir setiap orang. Marpaung (2001:13) mengatakan bahwa: Dengan melaksanakan kegiatan kepariwisataan seseorang

Lebih terperinci

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk

Lebih terperinci

Hormat saya, Hendra Tandiono. Bagian A. Data Pribadi Anda Petunjuk : Pilihan jawaban yang menurut anda tepat dengan memberikan tanda silang (x).

Hormat saya, Hendra Tandiono. Bagian A. Data Pribadi Anda Petunjuk : Pilihan jawaban yang menurut anda tepat dengan memberikan tanda silang (x). Dengan hormat, Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir jurusan Teknik Industri UKM, saya mengharapkan bantuan dari Anda mengisi kuesioner ini saya mengharapkan bantuan dari Anda mengisi kuesioner ini untuk

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D NASKAH PUBLIKASI ANALISAA KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENGETAHUI PERSEPSI DAN HARAPAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) (Studi kasus: Ahass 2597 Priyangan Motor ) Diajukan Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB 5 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR. (%) Muda: tahun 50 Usia. Tingkat Pendidikan Sedang: SMA/SMK-D1 50 Tinggi: D3-S2 41

BAB 5 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR. (%) Muda: tahun 50 Usia. Tingkat Pendidikan Sedang: SMA/SMK-D1 50 Tinggi: D3-S2 41 BAB 5 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Konsumen memiliki karakteristik yang dapat mempengaruhi perilaku dalam proses keputusan pembelian. Karakteristik pengunjung merupakan hal yang

Lebih terperinci

Saya adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi dan. Bisns Jurusan Manajemen yang berfokus pada Bidang Pemasaran, sedang

Saya adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi dan. Bisns Jurusan Manajemen yang berfokus pada Bidang Pemasaran, sedang 80 Lampiran 01-Kuesioner Saya adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi dan Bisns Jurusan Manajemen yang berfokus pada Bidang Pemasaran, sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir skrpsi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh. pembelian pada Uda Espresso Cafe Payakumbuh.

BAB V PENUTUP. 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh. pembelian pada Uda Espresso Cafe Payakumbuh. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh signifikan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan pada 130 karyawan bagian produksi, di

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan pada 130 karyawan bagian produksi, di BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1. Karakteristik Responden Pengumpulan data dilakukan pada 13 karyawan bagian produksi, di PT Indo C. Data yang diperoleh menunjukkan adanya karakteristik responden sebagai

Lebih terperinci

VII. KEPUASAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN

VII. KEPUASAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN 65 VII. KEPUASAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN 7.1 Indeks Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction Index) Skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen

Lebih terperinci

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN VII. HASIL DAN PEMBAHASAN 7.1. Analisis Kesediaan Membayar Responden Analisis kesediaan membayar dilakukan untuk mengetahui apakah responden bersedia atau tidak membayar daripada paket-paket wisata yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting, dimana dalam perekonomian suatu Negara, apabila dikembangkan secara terencana dan terpadu, peran pariwisata

Lebih terperinci

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 17.270 kunjungan, sehingga dari hasil tersebut didapat nilai ekonomi TWA Gunung Pancar sebesar Rp 5.142.622.222,00. Nilai surplus konsumen yang besar dikatakan sebagai indikator kemampuan pengunjung yang

Lebih terperinci

VII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR

VII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR VII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR Kepuasan konsumen dapat dilihat secara tidak langsung melalui penilaian mereka terhadap atribut-atribut atau indicator-indikator

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin ketat yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin ketat yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri pariwisata dunia semakin ketat yang merupakan sumber devisa yang besar bagi suatu negara. Dalam perkembangannya pariwisata mengalami berbagai

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat menghasilkan pendapatan daerah terbesar di beberapa negara dan beberapa kota. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 4.1 Aktivitas Yang Dilakukan Oleh Rumah Makan Spesial Sambal (SS)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 4.1 Aktivitas Yang Dilakukan Oleh Rumah Makan Spesial Sambal (SS) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Aktivitas Yang Dilakukan Oleh Rumah Makan Spesial Sambal (SS) Rumah makan spesial sambal telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan pelayanan agar tercapai

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Eksternalitas Positif Potensi Wisata Air BKB

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Eksternalitas Positif Potensi Wisata Air BKB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Eksternalitas Positif Potensi Wisata Air BKB Wisata merupakan salah satu bentuk kegiatan yang bermanfaat, selain bisa menghilangkan rasa jenuh juga dapat menjadi sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. informasi yang dibutuhkan akan semakin beraneka ragam. Untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. informasi yang dibutuhkan akan semakin beraneka ragam. Untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia yang semakin kompleks, tentunya kebutuhan informasi yang dibutuhkan akan semakin beraneka ragam. Untuk memenuhi kebutuhan yang beranekaragam

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULA DA SARA 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis maka didapatkan beberapa hal yang dapat disimpulkan berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan mengenai identifikasi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka diperoleh kesimpulan mengenai penelitian yang telah dilakukan, sebagai berikut : 1. Variabel harapan konsumen di

Lebih terperinci

BAB I. Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan

BAB I. Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan strategi perusahaan yang dijalankan. Perusahaan semakin di tuntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Suasana di Kampoeng Kopi Banaran

Gambar 4.1 Suasana di Kampoeng Kopi Banaran 13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Lokasi Penelitian Kampoeng Kopi Banaran adalah unit usaha milik PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang memiliki tempat berpemandangan indah, sejuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa perlu menjaga kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DAN RUMAH MAKAN PERMATA

ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DAN RUMAH MAKAN PERMATA LAMPIRAN ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DAN RUMAH MAKAN PERMATA DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN Responden Tema Pertanyaan Daftar Pertanyaan Pemilik / Manajemen Rumah Makan

Lebih terperinci

KUESIONER. No. responden...

KUESIONER. No. responden... KUESIONER No. responden... Responden yang terhormat, Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, peneliti ingin melakukan pengumpulan data tentang tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lingkup Penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB VI PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA

BAB VI PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA 49 BAB VI PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA 6.1 Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan Kawasan Ekowisata Islami Curug Cigangsa Mulai tahun 2012, Curug Cigangsa telah dibuka menjadi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pelayanan Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melalui beberapa tahap seperti pengumpulan data, pengolahan data dan analisis diperoleh kesimpulan hasil penelitian antara lain : 1. Konsumen yang potensial

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Lokasi penelitian dilakukan di sekitar Bogor, bagi pemilik dan pengendara mobil pribadi. Lokasi yang aksidental berada di sekitar kampus IPB, Indraprasta

Lebih terperinci

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR

VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR 7.1. Hasil Analisis SEM (Structural Equation Modelling) Model pada penelitian ini terdiri dari enam variabel laten, yaitu

Lebih terperinci

- Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1

- Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1 - Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1 Lampiran L1-1 Validitas Konstruksi Lampiran L1-2 Validitas Konstruksi Lampiran L1-3 Validitas Konstruksi - Kuesioner Pendahuluan LAMPIRAN 2 - Data Mentah Kuesioner Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Ketepatan Klasifikasi Uji ketepatan klasifikasi menunjukkan ketepatan prediksi dari model regresi dalam memprediksi peluang willingness to pay responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 00:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995,

BAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha kecil adalah sebuah usaha atau kegiatan perekonomian berskala kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995, batasan usaha kecil

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara) GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN 6.1. Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) Pengunjung yang datang ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, berasal dari daerah dalam dan luar Kota Palembang (wisatawan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap lapangan futsal Meteor Arena, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM Tirta Ujung merupakan mata air alami di Desa Ujung yang dibendung menjadi kolam, yang kemudian digunakan warga setempat untuk melakukan ritual

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 61 LAMPIRAN 62 Lampiran 1. Kuisioner untuk Pengunjung Pantai Paris Tigaras PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA No. Waktu Hari/Tangga A. Data Pribadi

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. kelompok responden akan dijelaskan pada sub bab di bawah ini.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. kelompok responden akan dijelaskan pada sub bab di bawah ini. VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini terdiri dari empat kelompok yaitu kelompok wisatawan, kelompok unit usaha, kelompok tenaga kerja serta kelompok masyarakat

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor atau atribut jasa yang dianggap penting oleh pelanggan jasa Salon Amor adalah : Adanya pelayanan pengguntingan rambut yang ditawarkan oleh pihak Adanya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pada bab sebelumnya, Pengaruh Promosi, Customer Service, Lokasi, Dan Store

BAB V PENUTUP. pada bab sebelumnya, Pengaruh Promosi, Customer Service, Lokasi, Dan Store BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, Pengaruh Promosi, Customer Service, Lokasi, Dan Store Design & Display Terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nama responden : Usia : Jenis Kelamin : Pria Wanita Pendidikan : SD SMP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Franchise Circkle K adalah waralaba yang bergerak di bidang industri retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. No. Responden : Tgl :. Kueisoner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Moci Kaswari Lampion Kota Sukabumi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dahulu wisata dianggap kegiatan untuk kalangan tertentu dan bukan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dahulu wisata dianggap kegiatan untuk kalangan tertentu dan bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dahulu wisata dianggap kegiatan untuk kalangan tertentu dan bukan termasuk kebutuhan utama. Tapi sekarang wisata menjadi suatu kebutuhan, setiap orang perlu berwisata

Lebih terperinci

V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Penelitian ini menggunakan model regressi logistik ordinal untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Indikator Atribut Servqual Wisata Agro Agrifun. Atribut Servqual Atribut-atribut Indikator

Lampiran 1. Indikator Atribut Servqual Wisata Agro Agrifun. Atribut Servqual Atribut-atribut Indikator LAMPIRAN 71 Lampiran 1. Indikator Atribut Servqual Wisata Agro Agrifun Atribut Servqual Atribut-atribut Indikator Berwujud (Tangible) Harga Tiket 1= Harga tiket sangat mahal 2=Harga tiket mahal 3=Harga

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan data karakteristik responden, terlihat bahwa sebagian besar pengguna jasa Aya Travel berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa (44%) dan PNS (22%). Hal ini dapat

Lebih terperinci

Studi Kepuasan Pengunjung Terhadap Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Sebagai Ruang Publik

Studi Kepuasan Pengunjung Terhadap Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Sebagai Ruang Publik Studi Kepuasan Pengunjung Terhadap Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Sebagai Ruang Publik Dian Perdana (1) Shofia Islamia Ishar (2) (1) Dian Perdana, Mahasiswa Arsitektur Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan menguraikan kesimpulan studi yang merupakan ringkasan hasil studi yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan sasaran dalam melakukan studi, serta saran-saran

Lebih terperinci