BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia didirikan pada tahun 1985, dengan nama

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia didirikan pada tahun 1985, dengan nama"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum PT AJ Manulife Indonesia PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia didirikan pada tahun 1985, dengan nama Dharmala Manulife di sebuah ruangan yang disewa dari PT. Asuransi Bina Dharma Artha, yaitu asuransi kerugian yang juga dimiliki oleh Dharmala Group di Jalan Roa Malaka Selatan, Jakarta. Pada awalnya Dharmala Manulife bernama PT Asuransi Dharma Kasih Bakti. Setelah perusahaan berjalan setahun, jumlah karyawan tidak lebih dari 12 (dua belas) orang dan waktu itu terdapat 3 (tiga) perusahaan asing yang ingin bermitra dan akhirnya yang dipilih adalah Manulife, karena Manulife yang menawarkan diri dan paling aktif, serta reputasi Manulife di dunia internasional tidak diragukan. Sebagai anak perusahaan Manulife Financial Corporation yang berpusat di Toronto, Kanada, Manulife Indonesia dikenal memiliki kondisi keuangan yang kuat dan komitmen pelayanan yang prima untuk seluruh nasabahnya. Pembicaraan dengan Manulife yang berasal dari Kanada itu dimulai sejak Agustus Selanjutnya Manulife mengirimkan teamnya yang terdiri dari 9 (sembilan) orang. Awal tahun 1985, mulai dirintis bentuk kerjasama Technical Assistant Agreement. Bantuan teknis ini diperlukan untuk mengembangkan produk, penyusunan organisasi dan lain-lain 42

2 43 yang dilanjutkan dengan proses penggantian nama menjadi Dharmala Manulife. Pada tanggal 18 Juli 1985 diresmikan penggunaan nama menjadi PT Asuransi Jiwa Dharmala Manulife yang dilakukan di Hotel Borobudur, yang antara lain dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Canada Joe Clark dan Menteri Keuangan Indonesia Radius Prawiro. Pada tahun yang sama, masuk pemegang saham ketiga yaitu International Finance Corporation (IFC), merupakan bagian dari Bank Dunia yang bergerak di sektor investasi swasta sehingga komposisi kepemilikan saham menjadi Manulife 51%, Dharmala Group 40%, dan IFC 9%. Pada bulan Juli 1988, lisensi sebagai perusahaan patungan diperoleh Dharmala Manulife. Perekrutan agen pertama dilakukan di bulan September 1986, dengan penjualan program-program individu. Tahun merupakan masa pembenahan dan menghadapi tantangan baru. Dalam hal ini, karakter manajemen menjadi berbeda, tidak serabutan seperti sebelumnya dan perjuangan Dharmala Manulife membuahkan hasil dengan meningkatnya penjualan. Tahun 1994, Dharmala Manulife mulai melakukan peningkatan pelayanan, terutama perbaikan di sektor Customer Service. Dengan dukungan sekitar karyawan dan agen profesional, Manulife Indonesia siap melayani dan membantu Anda melalui lebih dari 120 divisi pemasaran yang tersebar di lebih dari 20 kota besar di Indonesia 43. Manulife Financial merupakan perusahaan penyedia layanan keuangan terdepan di Kanada yang beroperasi di 22 negara dan teritori di seluruh dunia. Selama lebih dari 120 tahun, para nasabah di seluruh dunia telah mengandalkan Manulife untuk solusi yang kuat, 43 Annual Report, 2009

3 44 dapat diandalkan, terpercaya, dan terdepan bagi keputusan penting perencanaan keuangan mereka. Jaringan karyawan, agen, dan mitra distribusi internasional kami menawarkan perlindungan keuangan dan produk wealth management dan jasa kepada jutaan nasabah di seluruh dunia. Kami menyediakan jasa manajemen aset kepada nasabah lembaga di seluruh dunia dan juga solusi reasuransi, dengan kekhususan di bidang pemindahan risiko jiwa, properti, dan korban. Dana yang dikelola oleh Manulife financial dan seluruh anak perusahaannya mencapai Cdn$ 446 miliar (US$ 440 miliar) per 31 Maret Perusahaan beroperasi sebagai Manulife Financial di Kanada dan Asia dan sebagai John Hancock di Amerika Serikat. Manulife Financial Corporation diperdagangkan dengan simbol MFC di TSX, NYSE, dan PSE, dan dengan simbol 945 di SEHK. Manulife Financial dapat ditemukan di internet dengan alamat Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Sebagai perusahaan yang menjunjung profesionalisme di bidangnya, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia memiliki Visi dan Misi, yaitu: Visi Perusahaan Menjadi penyedia jasa keuangan yang paling profesional di dunia dengan menyediakan solusi yang tepat, dapat diandalkan, terpercaya dan terdepan bagi keputusan penting perencanaan keuangan nasabah kami.

4 Misi Perusahaan Manulife Indonesia akan memberikan pelayanan dan komitmen yang tidak ada bandingnya terhadap kebutuhan keuangan nasabah melalui pengetahuan, keterampilan, dan integritas dari para karyawannya, agen, dan seluruh perwakilan perusahaan Tata Nilai Perusahaan Manulife Indonesia memiliki nilai-nilai untuk menuntun setiap langkah perusahaan, mulai dari perencanaan strategis hingga pengambilan keputusan sehari-hari, sampai pada cara perusahaan memperlakukan nasabah dan pemangku kepentingan lainnya. Komitmen Manulife Indonesia dituangkan dalam singkatan PRIDE. Adapun PRIDE yang dimaksud memiliki pengertian sebagai berikut : 1. Profesionalism (Profesionalisme) Sasaran Manulife Indonesia adalah untuk menjadi perusahaan yang memiliki standar profesionalisme tinggi di industri asuransi jiwa, yang didukung oleh karyawan dan agen yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tinggi untuk melayani kepentingan nasabah. 2. Real Value to Our Customer (Nilai Nyata bagi Nasabah) Keberadaan Manulife Indonesia semata-mata adalah untuk memuaskan nasabah. Dengan penyediaan produk-produk, pelayanan, dan nilai-nilai jangka panjang yang

5 46 berkualitas, kami akan menjamin semua nasabah mendapat solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. 3. Integrity (Integritas) Seluruh pelayanan Manulife Indonesia memiliki nilai kejujuran dan keadilan yang tinggi. Kepercayaan nasabah dibangun dengan menjunjung tinggi kode etik yang berlaku dalam industri asuransi jiwa. 4. Demonstrated Financial Strength (kekuatan financial) Manulife Indonesia berkewajiban memenuhi janji finansialnya kepada nasabah di masa mendatang. Oleh karena itu, kami senantiasa mempertahankan kemampuan membayar klaim dengan kondisi keuangan yang sehat dan hasil investasi yang maksimal, serta tetap konsisten dengan falsafah manajemen investasi yang bertanggung jawab. 5. Employer of The Choice (Perusahaan Pilihan) Manulife Indonesia sangat menghargai karyawan dan agen yang merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Untuk menarik dan mempertahankan karyawan terbaik dan handal, kami memiliki komitmen untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia serta memberikan penghargaan atas prestasi terbaik.

6 Penjabaran Struktur Organisasi dan Tugas Public Relations Struktur Organisasi Public Relations PT AJ Manulife Indonesia Dalam Organisasi PT AJ Manulife Indonesia, public relations memiliki satu divisi tersendiri, yaitu divisi humas (hubungan masyarakat). Divisi ini menaungi divisi customer relations dan marketing communications. Dimana tiap-tiap divisi dibawahi oleh Divisi Humas dan mempunyai tanggung jawab langsung ke Divisi Humas Penjabaran Tugas Public Relations PT AJ Manulife Indonesia Tugas yang dilakukan oleh seorang humas adalah membimbing setiap pejabat perusahaan dalam hubungan dengan media dan publik, dan bertindak sebagai event organizer acara perusahaan bila diperlukan. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, divisi public relations berindak sebagai suatu kesatuan yang saling menunjang dan berkoordinasi dengan bagian lain yang terkait dengan perusahaan. Adapun bagian lain yang terkait dengan divisi public relations adalah : 1. Divisi Customer Relations Divisi Customer Relations bertanggungjawab terhadap head of public relations bertugas untuk menjalin hubungan baik antara nasabah dengan perusahaan, menjadi suatu jembatan penghubung antara nasabah dengan perusahaan, seperti menerima suatu keluhan nasabah yang dapat diteruskan kepada divisi public relations untuk dicarikan solusi yang bersifat mutualisme antara nasabah dengan perusahaan.

7 48 2. Divisi Marketing Communications Divisi Marketing Communications bertanggungjawab terhadap head of public relations bertugas untuk mengkoordinir dan mengawasi segala kegiatan public relations dari masing-masing bagian, antara lain terkait dengan publikasi korporat, media relations, event, corporate social responsibility, dukungan kegiatan program marketing, website dll Struktur Organisasi PT AJ Manulife Indonesia Berikut bagan untuk struktur organisasi di PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, : Bagan 1 Struktur Organisasi PT AJ Manulife Indonesia Board of Commisioners President Director, CEO Executive Secretary Ass. Vice President HUMAN RESOURCES Ass. Vice President ADMINISTRATION & OPERATION Ass. Vice President FINANCE Ass. Vice President IT Director PR Director ADM. & OP Director FINANCE Director IT CRM MAR.COMM UNB&CLAIM CAS CS BILLING & COLLECTION

8 49 Adapun penjabaran setiap posisi di struktur organisasi di atas, yaitu PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa asuransi. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia memiliki beberapa cabang yang berpusat di negara hongkong. Namun untuk di Indonesia, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia di pimpin oleh Donald A. Guloien sebagai Board of Commisioners yang memberikan tanggungjawab untuk menjalankan perusahaan kepada Alan Merten sebagai Presiden Director. Alan Merten dibantu oleh seorang eksekutif sekretaris, dimana tugasnya adalah membantu seluruh hal yang diperlukan Alan Merten dalam menjalankan perusahaannya seperti membuat surat-surat, menerima telepon yang masuk, mengatur jadwal meeting. Alan Merten membawahi beberapa divisi, yang diantaranya yaitu : 1. Divisi HRD HRD atau disebut Human Resources Department merupakan bagian yang lebih banyak mengurus hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia, seperti : a. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan organisasi, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi untuk memastikan tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan dan kualifikasi yang diinginkan dalam jangka waktu yang telah disepakati.

9 50 b. Mengkoordinasikan dan mengontrol penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan, termasuk identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi pelatihan, untuk memastikan tercapainya target tingkat kemampuan dan kompetensi setiap karyawan. c. Mengkoordinasikan dan mengontrol anggaran bagian SDM agar digunakan dengan efektif dan efisien sesuai dengan rencana kerja. d. Mengarahkan, menganalisa dan mengelola praktek dan prosedur remunerasi untuk memastikan paket remunerasi yang ditetapkan perusahaan kompetitif, sejalan dengan praktek industri, sesuai kemampuan finansial perusahaan dan adil secara internal. 2. Departemen Humas Humas memang menjadi jendela dan garda paling depan bagi sebuah instansi atau organisasi lainnya. Keberadaan seringkali diartikan sebagai pemadam kebakaran atau menyelesaikan semua masalah. Namun, Humas seharusnya terlibat dalam permasalahan sejak dini. Artinya Humas itu harus terlibat sejak proses dari perencanaan. Beberapa hal yang menjadi tugas humas, yaitu : a. Mengurus fungsi-fungsi organisasi, seperti menghadapi media, komunitas dan konsumen.

10 51 b. Menyampaikan informasi pada publik, interest group, pemegang saham, mengenai kebijakan, aktivitas dan prestasi dari sebuah organisasi. c. Menyiapkan pers rilis dan menghubungi orang-orang di media, yang sekiranya dapat menerbitkan atau menyiarkan material mereka. d. Berhubungan dengan publisitas untuk individual, atau mereka yang menangani public relations untuk organisasi kecil, kemungkinan akan berurusan dengan semua aspek pekerjaan. e. Humas juga berperan dalam menjalin hubungan baik dengan nasabahnya. Berkaitan dengan nasabah, humas juga ambil kendali dalam penanganan keluhan nasabah yang dibantu oleh customer service dan divisi customer relations. 3. Departemen Administration dan Operation Divisi ini lebih banyak berhubungan dengan hal-hal yang menjadi kebutuhan atau keperluan nasabah PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Adapun tugasnya adalah : a. Memproses dana nasabah yang seharusnya menjadi hak nasabah. b. Membantu seluruh pengoperasian kegiatan-kegiatan di bagian administrasi. c. Bekerjasama dengan customer service untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah.

11 52 4. Departemen Keuangan Yang menjadi tugas, yaitu : d. Menyetujui atau menolak, atau mengkoordinasikan persetujuan dan penolakan, jalur kredit dan komersial, real estate, dan pinjaman pribadi. e. Mengembangkan dan menganalisis informasi untuk menilai status keuangan saat ini. f. Mengawasi aliran kas dan instrumen keuangan. g. Menyiapkan laporan keuangan dan regulasi yang diperlukan oleh perusahaan. h. Mengatur pengeluaran untuk gaji karyawan dan kepentingan training karyawan. 5. Departemen IT ( Information Technology ) Yang menjadi tugas adalah melaksanakan, memonitor, dan memelihara teknologi informasi seperti jaringan perusahaan, sistem telepon, sistem komputer, lab komputer, dan server di perusahaan. Divisi IT membawahi satu bagian yaitu CAS, dimana CAS ini merupakan salah satu akses bagi customer service dalam menganalisa dan mencatat seluruh data nasabah.

12 Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia mengenai peran humas dalam menangani keluhan nasabah dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan nasabah maka peneliti akan lebih menjelaskan secara rinci bagaimana humas melakukan tugasnya dalam menerima keluhan nasabah dan mengatasi keluhan nasabahnya. Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan secara rinci bagaimana humas menerima keluhan, disebabkan oleh apa sajakah sehingga membuat nasabah harus mengadukan keluhannya tersebut, bagaimana humas menanggapi keluhan tersebut bahkan apa sajakah yang dilakukan oleh humas dalam proses penanganan keluhan nasabah tersebut. Peneliti beranggapan bahwa kepentingan nasabah juga menjadi kepentingan perusahaan. Keluhan yang disampaikan oleh nasabah diharapkan mampu memberikan suatu proses pemikiran yang tepat bagi humas dalam meningkatkan kepuasan nasabahnya. Peneliti juga mencoba menganalisa dan menjelaskan beberapa tahap-tahap proses penanganan keluhan yang diwujudkan oleh nasabah dengan tujuan dapat memberikan penyelesaian kepada nasabah dan dapat meningkatkan tingkat kepuasan nasabahnya. Sikap yang akan muncul pasca penggunaan layanan perusahaan adalah pelanggan puas dan tidak puas. Jika pelanggan puas akan jasa perusahaan maka pelanggan tersebut

13 54 akan lebih loyal terhadap perusahaan namun jika pelanggan merasa tidak puas maka hal ini memiliki dampak negatif yang akan mengancam perusahaan jasa tersebut. Pada perusahaan jasa, kepuasan dan loyalitas pelanggan adalah sasaran utama. Pada kenyataannya sebaik apapun suatu pelayanan tidak semua pelanggannya dapat selalu terpuaskan. Beberapa kesalahan dan kegagalan pelayanan mungkin saja dapat terjadi. Terutama dalam perusahaan jasa yang dioperasikan oleh manusia, yang memungkinkan terjadi human error Humas pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Pada dasarnya, humas merupakan bagian terpenting dalam suatu perusahaan, hal inipun diakui oleh PT AJ Manulife Indonesia, dimana humas memiliki peran penting dalam setiap kegiatan komunikasi dalam perusahaan. Humas berperan dalam melaksanakan kegiatan komunikasi guna meningkatkan citra perusahaan. Tugas yang dilakukan oleh seorang humas adalah membimbing setiap pejabat perusahaan dalam hubungan dengan media dan publik, dan bertindak sebagai event organizer acara perusahaan bila diperlukan. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, divisi public relations berindak sebagai suatu kesatuan yang saling menunjang dan berkoordinasi dengan bagian lain yang terkait dengan perusahaan. Beberapa fungsi humas yaitu mengurus fungsi-fungsi organisasi, seperti menghadapi media, komunitas dan konsumen, menyampaikan informasi pada publik,

14 55 interest group, pemegang saham, mengenai kebijakan, aktivitas dan prestasi dari sebuah organisasi, menyiapkan pers rilis dan menghubungi orang-orang di media, yang sekiranya dapat menerbitkan atau menyiarkan material mereka, berhubungan dengan publisitas untuk individual, atau mereka yang menangani public relations untuk organisasi kecil, kemungkinan akan berurusan dengan semua aspek pekerjaan, humas juga berperan dalam menjalin hubungan baik dengan nasabahnya, berkaitan dengan nasabah, humas juga ambil kendali dalam penanganan keluhan nasabah yang dibantu oleh customer service dan divisi customer relations. Peran humas lebih banyak dikaitkan dengan berbagai kegiatan komunikasi namun hal ini juga berhubungan dengan menjalin hubungan baik dengan nasabahnya. Salah satu peran humas yang sangat berkaitan dengan nasabahnya yaitu menangani keluhan yang disampaikan nasabah sehingga perusahaan dapat meningkatkan citranya dengan peran humas yang memberikan solusi penyelesaian keluhan kepada nasabah. Seperti yang disampaikan Direktur Humas bahwa Setiap kegiatan yang telah disusun oleh perusahaan, semuanya adalah perencanaan yang telah disusun oleh secara matang oleh divisi humas atau PR. Jikalau dibilang seberapa jauh peran PR, hal ini bisa diungkapkan bahwa peran humas merupaka peran yang paling banyak dan penting dalam setiap kegiatan, karena setiap kegiatan perusahaan semuanya turut campur divisi humas Wawancara dengan Bpk. Mizardi Mizwar, selaku Direktur Humas PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 22 September 2010

15 Data Keluhan pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Setiap perusahaan pasti akan menerima berbagai bentuk keluhan dari nasabah. Pada dasarnya keluhan yang muncul dikarenakan adanya kesalahan secara internal dari pihak perusahaan yang menyebabkan kekecewaan para nasabah. Keluhan yang disampaikan oleh nasabah biasanya salah satu bentuk penyebab kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Hal ini pun dirasakan oleh PT AJ Manulife Indonesia, dimana PT AJ Manulife Indonesia seringkali menerima berbagai bentuk keluhan dari nasabahnya. Keluhan yang diterima dari nasabah kepada pihak perusahaan PT AJ Manulife Indonesia bervariatif bentuk keluhannya. Sebagai salah satu bentuk keluhan yang diterima oleh PT AJ Manulife Indonesia yaitu keterlambatan dalam pengiriman surat tagihan jatuh tempo polis yang ditujukan ke alamat nasabah. Keluhan ini bersifat sangat mengganggu dikarenakan ada beberapa nasabah yang menentukan waktu pembayaran premi polisnya berdasarkan surat tagihan yang dikirimkan, jika surat tagihannya terlambat sampai di alamat nasabah maka menyebabkan pembayaran premi pun terlambat. Untuk menyampaikan keluhan tersebut, nasabah bisa menyampaikannya dalam bentuk surat keluhan dari nasabah ataupun dengan datang ke kantor pusat, bertemu dengan customer service. Keluhan yang disampaikan oleh nasabah bisa dijadikan sebagai data yang

16 57 kemudian dimanfaatkan oleh customer service sebagai bukti kesalahan dengan tujuan untuk dianalisa oleh pihak terkait. Surat keluhan yang disampaikan nasabah diterima oleh customer service yang kemudian dianalisa dan customer service mengumpulkan fakta lain mengenai data pengiriman surat tagihan ke alamat nasabah seperti apakah alamat nasabah sudah sesuai, kapan waktu dalam pengiriman surat tagihan tersebut, dan siapa yang menerima surat tagihan tersebut. Data-data tersebut dikumpulkan yang kemudian diberikan kepada divisi customer relation yang akan ditelaah secara lanjut mengenai keluhan tersebut. Kemudian divisi customer relations menyampaikan keluhan tersebut untuk dicarikan jalan keluar dari keluhan nasabah tersebut Karakteristik Keluhan Keluhan bisa berbagai macam bentuknya bahkan cara nasabah menyampaikan keluhannya tersebut pun bervariatif. Sehingga hal ini sangat menentukan bagaimana divisi customer relations dalam proses penanganan keluhan. Jika dipandang dari bentuk keluhan, masyarakat akan bertanya-tanya keluhan seperti apakah yang diterima oleh customer service yang kemudian diteruskan kepada humas, seperti diungkapkan oleh Vice President PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia bahwa Keluhan ini bisa bervariatif sifatnya. Keluhan tersebut bisa berupa pengiriman surat ( penerimaan premi, tagihan jatuh tempo) yang mengalami keterlambatan ke alamat nasabah, proses klaim manfaat yang cukup lama untuk sampai pada rekening nasabah,

17 58 adanya kesalahan divisi internal mengenai proses pentransferan dana nasabah, keterlambatan surat tagihan ke alamat nasabah sehingga menyebabkan polis nasabah dikenakan denda, dan sulitnya menghubungi agensi polis yang membantu nasabah dalam mengurus polis asuransinya. 45 Keluhan yang diterima oleh humas bersifat jangka panjang karena membutuhkan proses yang lama dalam penyelesaian, data-data yang dikumpulkan oleh humas harus bersifat akurat sehingga solusi yang diberikan oleh humas dapat memberikan perhatian khusus terhadap nasabah dan membuat nasabah tetap nyaman dengan pelayanan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Bentuk keluhan yang diterima oleh nasabah juga dijelaskan oleh salah satu nasabah yaitu Ibu Tineke menyampaikan bahwa, Keluhan yang paling mengganggu adalah keterlambatan surat tagihan yang saya terima sehingga membuat saya terlambat membayar premi yang telah jatuh tempo. Karena saya tidak bisa menghapal kapan tanggal jatuh tempo polis asuransi saya sehingga saya selalu mengharapkan surat tagihan yang datangnya tepat pada tanggalnya. 46 Sebelum melakukan penanganan keluhan, customer relations bahkan humas harus mengambarkan secara jelas karakteristik keluhan yang disampaikan oleh nasabah. Karakteristik keluhan akan sangat menentukan bagaimana dan seperti apakah tindakan yang akan dilakukan oleh humas. Dengan mengetahui karakteristik keluhan, akan mempermudah perusahaan untuk menganalisa keluhan yang disampaikan oleh nasabah. 45 Wawancara dengan Ibu Megajati Widjaja, selaku Vice President PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 20 Oktober Wawancara dengan Ibu Tinneke, selaku salah satu nasabah PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 15 November 2010

18 59 Karakteristik setiap keluhan bisa dianalisa secara jelas dengan data yang diterima dari nasabah bahkan data yang tersedia di PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, dengan datadata tersebut maka pihak manajemen seperti humas dan customer relations dapat menganalisa kelalaian dan kesalahan seperti apa yang ditunjukkan oleh perusahaan, maka perusahaan dapat membuktikan karakter keluhan tersebut apakah bersifat jangka panjang atau jangka pendek. Setelah mengetahui karakteristik keluhan, perusahaan pun dapat mengetahui sumber keluhan. Sumber keluhan bisa berupa surat dari nasabah, bisa juga berupa penyampaian secara lisan dari nasabah dengan melalui telepon ataupun bisa dari agensi yang dianggap sebagai wakil dari nasabah untuk menyampaikan keluhan nasabah tersebut. Namun biasanya agensi lebih banyak menyampaikan keluhan nasabah tersebut, dengan maksud sebagai bukti pelaporan keluhan yang pertama, jika belum ada tanggapan dari perusahaan maka nasabah yang akan langsung menyampaikan keluhan tersebut. Karakteristik keluhan bisa dilihat dari sifat penyelesaian keluhan tersebut. Keluhan nasabah ada yang bersifat cepat dan mudah dalam penanganan keluhannya sehingga membuat nasabah tidak membutuhkan waktu yang lama dalam menerima solusinya, namun ada juga yang proses penyelesaiannya bersifat lama sehingga membuat nasabah membutuhkan banyak waktu untuk menerima solusinya. Dan waktu yang lama akan membuat nasabah merasa tidak nyaman dalam menerima solusi keluhan-keluhan yang telah disampaikan kepada pihak perusahaan.

19 60 Dilihat dari karakteristik keluhan, maka peneliti menyortir beberapa jenis keluhan nasabah yang dihadapi oleh humas PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia : Tabel 1 Jenis Keluhan Nasabah No. Bentuk Keluhan 1. Pengiriman surat ( penerimaan premi, tagihan jatuh tempo )yang mengalami keterlambatan ke alamat nasabah. 2. Proses klaim manfaat yang cukup lama untuk sampai pada rekening nasabah. 3. Adanya kesalahan divisi internal mengenai proses pentransferan dana nasabah. 4. Keterlambatan surat tagihan ke alamat nasabah sehingga menyebabkan polis nasabah dikenakan denda. 5. Sulitnya menghubungi agensi polis yang membantu nasabah dalam mengurus polis asuransinya. Berdasarkan jenis keluhan diatas, peneliti merinci keluhan dalam penelitiannya selama dalam kurun waktu tertentu. Keluhan diatas merupakan keluhan yang paling banyak diterima oleh humas dan divisi customer relations selama mengatasi keluhan-keluhan

20 61 nasabah. Dan keluhan tersebut seringkali terjadi secara berulang-ulang dengan beberapa nasabah di PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Pengamatan ini dilakukan dalam periode 2 (dua) bulan terhitung sejak bulan agustus dan september. Pada awal bulan agustus, peneliti mengamati bahwa keluhan yang dihadapi cukup bervariatif. Adapun keluhan yang diterima pada bulan agustus yaitu pengiriman surat tagihan yang selalu terlambat sampai di alamat nasabah sehingga membuat nasabah dikenakan denda, proses pengiriman manfaat yang terlalu lama sedangkan kondisi nasabah yang sedang membutuhkan dana tersebut, agensi polis yang selalu lalai dalam bertanggungjawab mengurus polis nasabahnya. Sedangkan pada bulan september, peneliti mengamati bahwa keluhan yang sama terulang lagi yaitu polis nasabah dikenakan denda dikarenakan keterlambatan surat tagihan yang dikirimkan oleh pihak perusahaan, proses yang terlalu lama dalam melakukan suatu perubahan polis yang diinginkan oleh nasabah (seperti perubahan alamat, perubahan tanggal lahir maupun perubahan nama) Fungsi Humas dalam Penyelesaian Keluhan Keluhan salah satu faktor dari meningkatnya pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, bagaimana perusahaan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah sehingga nasabah merasa nyaman dan puas akan pelayanan perusahaan tersebut. Pada dasarnya humas tidak secara langsung menangani keluhan nasabah, keluhan yang disampaikan oleh nasabah diterima oleh customer service yang kemudian

21 62 dikumpulkan data-datanya kemudian diberikan kepada customer relations yang bekerjasama dengan humas guna menemukan solusi dalam penyelesaian keluha nasabah tersebut. Dalam penyelesaian keluhan, humas hanya sebagai penemu solusi atau jalan keluar terhadap keluhan nasabah. Adapun langkah-langkah humas dalam menangani keluhan nasabah, yaitu pengumpulan fakta, perumusan masalah terhadap keluhan nasabah tersebut, perencanaan akan keluhan tersebut, aksi dan komunikasi yang dilakukan oleh humas dalam menangani keluhan nasabah tersebut, dan evaluasi dari aksi yang dilakukan oleh humas. Fungsi humas begitu terlihat dalam proses penanganan keluhan terutama dalam kegiatan-kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Direktur Humas, PR disini memiliki peran yang penting terutama hal-hal yang menyangkut segala bentuk kegiatan kegiatan perusahaan demi perkembangan perusahaan baik dalam peningkatan jumlah nasabah bahkan jumlah peningkatan produk yang dapat terjual dengan kuantitas yang banyak. 47. Peran yang penting disini yaitu bagaimana PR membangun komunikasi dengan nasabah, dan bagaimana PR menjadi jembatan penghubung antara perusahaan dengan nasabah, meskipun PR tidak secara langsung berkomunikasi dengan nasabah namun sebagai perantara yang dijalankan oleh customer relations yang berkomunikasi langsung dengan nasabah. 47 Wawancara dengan Bpk. Mizardi Mizwar, selaku Direktur Humas PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 22 September 2010

22 63 Adapun keluhan yang terima oleh humas yang paling banyak ditemui yaitu keterlambatan surat tagihan atau surat penerimaan premi yang telah dibayarkan oleh nasabah dimana seharusnya surat-surat tersebut dikirimkan ke alamat nasabah namun dalam kenyataan hal ini tidak terjadi tetapi sebaliknya surat-surat tersebut tidak pernah kembali ke nasabah. Hal ini pun diungkapkan oleh Direktur Administrasi, keterlambatan pengiriman ini memang seringkali terjadi, dan kami pun butuh proses yang panjang dalam menelusuri mengenai keterlambatan ini. 48. Keterlambatan ini harus diselidiki secara jelas baik dengan alamat yang dituju, pihak kolektor yang mengirimkan surat-surat tersebut juga menyeliki penerima melalui surat tanda terima yang ditandatangani dari alamat penerima. Pada dasarnya keluhan tersebut berasal dari nasabah yang telah mempercayakan proteksi dirinya kepada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, dengan harapan dapat memberikan yang terbaik bagi nasabah. Nasabah yang mengadukan keluhannya pada pihak perusahaan diterima oleh customer service dimana customer service berada di bawah naungan humas. Customer service sebagai pihak penerima keluhan yang disampaikan oleh nasabah, setiap nasabah yang datang ke kantor pusat akan bertemu dengan customer service, menyampaikan keluhannya sehingga customer service dapat 48 Wawancara dengan Ibu Megajati Widjaja, selaku Vice President PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 20 Oktober 2010

23 64 mengkomunikasikannya kepada customer relations dan meneruskannya kepada humas dengan tujuan merumuskan solusi yang akan diterima oleh nasabah. Penjelasan mengenai hal-hal yang dilakukan oleh customer service dengan nasabah bisa terlihat dalam bagan di bawah ini: Tabel 2 Penjelasan Tugas Departemen Humas Departemen Humas Customer Relations Menerima keluhan nasabah dari customer relations yang diteruskan kepada Humas Mar. Communications Merancang setiap kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perusahaan Jika diperhatikan dalam bagan diatas maka dikatakan bahwa customer service yang tergabung dalam customer relations hanya sebagai penerima atau pintu masuk bagi nasabah untuk menyampaikan keluhannya. Setelah diterima oleh customer service, maka keluhan tersebut akan diteruskan kepada humas lalu humas yang akan melakukan aksi dari keluhan tersebut untuk menyelesaikannya dengan nasabah. Hal ini pun diungkapkan oleh Direktur Humas setiap keluhan yang diterima oleh humas, awalnya kami terima dari customer service yang berhubungan langsung dengan nasabah Wawancara dengan Bpk. Mizardi Mizwar, selaku Direktur Humas PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 22 September 2010

24 65 Peran customer service yang paling utama adalah sebagai pendengar dari nasabah, customer relations hanya mendengarkan apa yang nasabah ungkapkan, kemudiaan mengkomunikasikannya kepada pihak humas dari keluhan yang diterima dari nasabah. Customer service harus mampu memberikan kenyamanan bagi nasabah pada saat memberikan keluhan tersebut sehingga nasabah merasa dapat menerima jawaban yang terbaik dari pihak perusahaan. Dan jumlah nasabah yang diterima oleh customer service cukup banyak, hal ini disampaikan oleh Vice President PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia bahwa Nasabah yang diterima oleh Customer Service PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia setiap harinya tidak menentu, kalau dilihat survei dalam hariannya bisa menerima kurang lebih sekitar 80an nasabah dengan jumlah customer service sekitar 6 orang customer service. 50 Bentuk tindakan yang dilakukan oleh customer service juga dijelaskan oleh vice president PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia bahwa keluhan tersebut diterima dengan baik terlebih dahulu dari customer service kemudian dikumpulkan beberapa data-data yang diperlukan untuk menunjang mendapatkan hasil keputusan yang akan dikomunikasikan kepada nasabah. Namun sebelum mengkomunikasikan kepada nasabah, sebaiknya dikomunikasikan terlebih dahulu dengan humas. 51 Tindakan mengkomunikasikannya dengan nasabah diharapkan dapat memberikan solusi yang bersifat win- win sehingga kedua pihak dapat merasakan kenyaman dari 50 Wawancara dengan Ibu Megajati Widjaja, selaku Vice President PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 20 Oktober Wawancara dengan Ibu Megajati Widjaja, selaku Vice President PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 20 Oktober 2010

25 66 pelanan yang diberikan kepada nasabah dan juga pelayanan yang diterima oleh nasabah. Dengan kenyamanan serta solusi yang maksimal maka keluhan tersebut bisa diselesaikan dan diharapkan mampu meningkatkan kepuasan nasabah bagi pihak perusahaan Alur atau Proses Penanganan Keluhan Dalam setiap menerima keluhan, humas memiliki beberapa langkah proses penanganan keluhan tersebut. Ketika peneliti mengamati bagaimana humas menangani keluhan tersebut. Humas meyakini bahwa langkah-langkah yang diatur dan dilakukan oleh humas merupakan suatu aturan yang tepat yang diharapkan dapat memberikan jalan penyelesaian bagi nasabah. Demikian pula yang disampaikan oleh Direktur Humas, untuk mencapai suatu tingkat penyelesaian, kami sebagai pihak yang bertugas menyelesaikan sangat membutuhkan langkah-langkah yang tepat dengan tujuan semua pihak tidak ada yang dirugikan. 52. Tahap penyelesaian bersifat jangka panjang dikarenakan sulitnya mengumpulkan data-data nasabah mengenai keluhan tersebut. Dan hal ini sungguh menganggu nasabah dan menyulitkan nasabah karena nasabah membutuhkan waktu yang lama dalam menerima jawaban dari keluhannya. Keluhan nasabah diterima dengan baik terlebih dahulu dari customer service kemudian dikumpulkan beberapa data-data yang diperlukan untuk menunjang mendapatkan hasil keputusan yang akan dikomunikasikan kepada nasabah. Namun sebelum mengkomunikasikan kepada nasabah, sebaiknya dikomunikasikan terlebih dahulu dengan humas. 52 Wawancara dengan Bpk. Mizardi Mizwar, selaku Direktur Humas PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 22 September 2010

26 67 Humas menunjuk divisi customer relations untuk mengkomunikasikan keputusan keluhan tersebut kepada nasabah. Dengan mengundang nasabah untuk datang ke kantor pusat PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia untuk menyampaikan hasil keputusan dari keluhan terebut. Hal pertama yang dilakukan oleh humas adalah pengumpulan fakta yaitu berupa data-data yang disampaikan nasabah kepada customer service, setelah melakukan pengumpulan data-data yang lengkap, humas kemudian dengan secara langsung melakukan aksi dan komunikasi dengan nasabah dengan tujuan supaya nasabah dapat secara langsung mendapat jawaban dari keluhan-keluhan yang disampaikan. Setelah melakukan aksi dan komunikasi dengan nasabah maka humas pun melakukan evaluasi dengan bagian pengiriman surat, apakah pada saat pengiriman ada kesalahan pada surat seperti kesalahan alamat atau tidak lengkapnya alamat nasabah sehingga membuat nasabah tidak menerima surat-surat tersebut. Berdasarkan pengamatan, peran dan fungsi humas secara keseluruhan yaitu lebih banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan perusahaan seperti peluncuran produk baru, adanya kerjasama baru dengan perusahaan lain, ataupun adanya kebijakan baru yang dimunculkan oleh PT AJ Manulife Indonesia. Namun dalam penanganan keluhan nasabah, humas juga memiliki bagian untuk terlibat dalam proses penanganan keluhan nasabah tersebut. Dalam struktur humas, humas PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia membawahi 2 (dua) divisi yaitu divisi customer relations dan marketing communications. Divisi customer

27 68 relations memiliki beberapa tanggungjawab seperti menjalin hubungan baik dengan para nasabah, setiap keluhan dan masukan dari nasabah awalnya akan diterima oleh customer service dan disampaikan kepada humas untuk dibahas dan diselesaikan secara bersamaan, namun hasilnya akan disampaikan langsung oleh divisi customer relations kepada nasabah. Sedangkan marketing communications lebih berfokus kepada kegiatan-kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan agensi. Hal ini pun disampaikan oleh Direktur Humas bahwa setiap kegiatan yang telah disusun oleh perusahaan, semuanya adalah perencanaan yang telah disusun oleh secara matang oleh humas atau PR. 53. Jikalau dibilang seberapa jauh peran PR, hal ini bisa diungkapkan bahwa peran humas merupakan peran yang paling banyak dan penting dalam setiap kegiatan, karena setiap kegiatan perusahaan semuanya turut campur divis humas, demikian disampaikan oleh Direktur Humas. 54 Kegiatan ini seperti peluncuran produk baru dimana marketing communications merancang kegiatan ini dengan memberikan pelatihan khusus terhadap agensi, staf dan customer service. Marketing communications membuat training khusus dengan tujuan supaya agensi bahkan staf PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia mengetahui secara jelas produk baru yang diluncurkan. Dengan demikian nasabah pun bisa mengetahui secara jelas dan semakin tertarik dengan produk-produk baru yang diluncurkan. 53 Wawancara dengan Bpk. Mizardi Mizwar, selaku Direktur Humas PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 22 September Wawancara dengan Bpk. Mizardi Mizwar, selaku Direktur Humas PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 22 September 2010

28 69 Dalam proses penanganan keluhan nasabah, humas memberikan suatu prosesproses penanganan keluhan. Humas bekerjasama dengan divisi customer relations dalam menyelesaikan keluhan nasabahnya, dimana ketika customer relations menerima keluhan dari nasabah yang datang ke kantor pusat, keluhan tersebut diterima terlebih dahulu kemudian disampaikan secara langsung kepada humas, kemudian humas memberikannya kepada divisi customer relations untuk ditelaah keluhan tersebut untuk dicarikan jalan keluar. Proses penanganan keluhan tersebut pasti memiliki alur proses yang awalnya sudah dirancang oleh humas. Yang pertama adalah customer service menerima keluhan tersebut tdari nasabah yang datang langsung ke kantor pusat, dengan meminta penjelasan secara rinci kepada nasabah mengenai keluhan yang disampaikan. Kedua, keluhan tersebut disampaikan kepada humas, kemudian humas mengumpulkan data-data atau fakta-fakta mengenai keluhan tersebut. Ketiga, setelah fakta atau data sudah terkumpul dengan lengkap maka keluhan tersebut disampaikan kepada divisi customer relations, untuk dipelajari kembali dan dicarikan solusi yang terbaik. Jalan keluar ditentukan oleh divisi customer relations namun sebelumnya bekerjasama terlebih dahulu dengan humas, kemudian customer relations yang akan melakukan aksi dan komunikasi secara langsung dengan nasabah. Keluhan tersebut dikomunikasikan secara langsung oleh divisi customer relations kepada nasabah. Adapun tanggapan yang diamati oleh peneliti setelah menyelesaikan

29 70 proses penanganan keluhan nasabah ini menghasilkan respon yang baik bagi perusahaan bahkan nasabah. Hal ini diungkapkan oleh salah satu nasabah, proses penanganan keluhan cukup lama kami terima namun kami sangat menghargai tindakan perusahaan yang sudah cukup maksimal dalam penanganan masalah yang kami terima. 55 Direktur Humas juga menyampaikan bahwa Humas menunjuk divisi customer relations untuk mengkomunikasikan keputusan keluhan tersebut kepada nasabah. Dengan mengundang nasabah untuk datang ke kantor pusat PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia untuk menyampaikan hasil keputusan dari keluhan tersebut. 56 Alur atau proses penanganan keluhan diatas bisa dilihat dari bagan berikut : Nasabah Keluhan Customer Service Keluhan Customer Relations Mengumpulkan data Aksi dan Komunikasi Pencarian Solusi Nasabah Solusi Humas Pada awalnya nasabah datang ke kantor pusat PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dengan menyampaikan keluhannya kepada customer service, kemudian customer service 55 Wawancara dengan Ibu Tinneke, selaku salah satu nasabah PT AJ Manulife Indonesia, 15 November Wawancara dengan Bpk. Mizardi Mizwar, selaku Direktur Humas PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 22 September 2010

30 71 menyampaikan keluhan tersebut kepada divisi customer relations, sebelum diserahkan kepada divisi humas terlebih dahulu customer relations mengumpulkan data-data atau fakta-fakta mengenai keluhan tersebut untuk memperkuat keluhan tersebut, setelah terkumpul maka keluhan tersebut didistribusikan ke divisi humas, divisi humas mencarikan solusi untuk keluhan tersebut setelah solusi ditemukan maka customer relations melakukan aksi dan komunikasi kepada nasabah. Terkait dengan penanganan keluhan nasabah, pasti akan menyangkut masalah kepuasan dan ketidakpuasan terhadap nasabah. Ada beberapa nasabah yang merasa tidak puasa dikarenakan beberapa alasana berikut seperti tidak sesuainya sdm yang memiliki potensi didalam penanganan keluhan dikarenakan kurangnya kemampuan dalam mengahadapi keluhan nasabah, proses penanganan eluhan yang begitu lama sehingga membuat nasabah menjadi jenuh dengan proses penanganan, cara penanganan yang berbelit-belit pun menjadi salah satu alasan ketidakpuasan nasabah. Namun bagi nasabah yang puas, hal ini tidak menjadi masalah karena bagi nasabah yang terpenting adalah menerima solusi yang dianggap nasabah sudah cukup membantu keluhan bagi nasabah Peran Humas dalam penanganan keluhan Nasabah yang puas akan akan mengambil keputusan untuk datang kembali. Namun demikian, tidak selamanya kegiatan bisnis selalu berhasil demgan baik, kadang terdapat juga kesalahan. Apabila terdapat kesalahan, secepatnya kesalahan tersebut diubah menjadi

31 72 sebuah peluang. Mengubah kesalahan dengan segera dan cepat dapat meningkatkan komitmen kepada pelanggan sehingga meningkatkan loyalitas. Direktur Humas mengungkapkan bahwa PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sudah terbentuk dengan divisi humas namun pada saat itu humas masih berdiri sendiri, mengatasi masalah publik, humas mengatasinya sendiri. Customer Relations terbentuk sejak tahun Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Humas bahwa perubahan dalam organisasi PR mulai terbentuk sejak tahun 1990 yaitu adanya penambahan struktur berupa customer relations dan marketing communications. Sebagai seorang praktisi PR, hendaklah harus dapat menyesuaikan pola perilaku, sehingga dapat menangani situasi yang terjadi di dalam organisasi di mana mereka bernaung, dan hendaklah juga sebagai seorang praktisi PR harus dapat mengakomodasikan ekspektasi orang lain, tentang tanggung jawab kita sebagai seorang praktisi PR yang mempunyai kewajiban menjaga citra organsasi dimana ia bekerja. PR disini memiliki peran yang penting terutama hal-hal yang menyangkut segala bentuk kegiatan kegiatan perusahaan demi perkembangan perusahaan baik dalam peningkatan jumlah nasabah bahkan jumlah peningkatan produk yang dapat terjual dengan kuantitas yang banyak.

32 73 Kegiatan PR atau Humas yaitu peluncuran produk-produk baru yang diharapkan dapat menarik perhatian nasabah, kegiatan perayaan ulangtahun PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, adanya kerjasama antara PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dengan perusahaan lain yang diharapkan dapat saling menguntungkan satu sama lain, juga kegiatan sosial untuk membantu orang-orang yang kurang mampu, PR atau Humas juga turut campur dalam kegiatan ini. PR atau Humas juga menuangkannya dalam news release bahkan di website PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Dalam penanganan keluhan masalah, pada awalnya diterima oleh customer service karena posisi customer service berada di depan dan hanya sebagai penerima dari keluhan nasabah, hal ini diungkapkan oleh vice president PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia bahwa Customer Service merupakan jabatan yang paling sering berkomunikasi dengan nasabah. Jobdesk yang dimiliki oleh customer service adalah menerima nasabah dengan baik, menjalin komunikasi yang baik dengan nasabah, menerima setiap keluhan nasabah dengan baik dan berusaha memberikan masukan kepada nasabah jika bisa diselesaikan pada saat itu tanpa membuat nasabah menunggu. 57 Humas sangat berperan penting dalam penanganan keluhan nasabah. Hal ini terlihat dari solusi yang diterima oleh nasabah merupakan kerjasama antara customer relations dengan humas. Customer relations sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan solusi 57 Wawancara dengan Ibu Megajati Widjaja, selaku Vice President PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 20 Oktober 2010

33 74 atau jalan keluar dari keluhan yang disampaikan nasabah kepada pihak perusahaan. Dimana solusi atau jalan keluar tersebut merupakan jawaban dari tim manajemen dengan humas dan juga divisi customer relations. Peran humas juga disampaikan oleh direktur humas bahwa Setiap kegiatan yang telah disusun oleh perusahaan, semuanya adalah perencanaan yang telah disusun oleh secara matang oleh divisi humas atau PR. Jikalau dibilang seberapa jauh peran PR, hal ini bisa diungkapkan bahwa peran humas merupakan peran yang paling banyak dan penting dalam setiap kegiatan, karena setiap kegiatan perusahaan semuanya turut campur divisi humas. 58 Dalam aksi wawancara antara peneliti dengan direktur humas, disampaikan bahwa PR disini memiliki peran yang penting terutama hal-hal yang menyangkut segala bentuk kegiatan kegiatan perusahaan demi perkembangan perusahaan baik dalam peningkatan jumlah nasabah bahkan jumlah peningkatan produk yang dapat terjual dengan kuantitas yang banyak. 59 Setiap kegiatan yang telah disusun oleh perusahaan, semuanya adalah perencanaan yang telah disusun oleh secara matang oleh divisi humas atau PR. Jikalau dibilang seberapa jauh peran PR, hal ini bisa diungkapkan bahwa peran humas merupaka peran yang paling 58 Wawancara dengan Bpk. Mizardi Mizwar, selaku Direktur Humas PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 22 September Wawancara dengan Bpk. Mizardi Mizwar, selaku Direktur Humas PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 22 September 2010

34 75 banyak dan penting dalam setiap kegiatan, karena setiap kegiatan perusahaan semuanya turut campur divisi humas. Kegiatan PR atau Humas yaitu peluncuran produk-produk baru yang diharapkan dapat menarik perhatian nasabah, kegiatan perayaan ulangtahun PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, adanya kerjasama antara PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dengan perusahaan lain yang diharapkan dapat saling menguntungkan satu sama lain, juga kegiatan sosial untuk membantu orang-orang yang kurang mampu, PR atau Humas juga turut campur dalam kegiatan ini. PR atau Humas juga menuangkannya dalam news release bahkan di website PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh humas,dikemas oleh perusahaan dalam website perusahaan, sehingga baik nasabah ataupun karyawan dapat menyimaknya dalam website perusahaan. Website perusahaan bukan saja menyampaikan produk-produk manulife namun juga menyampaikan tingkat harga investasi dalam perusahaan, prestasi-prestasi yang diterima oleh perusahaan bahkan rangkuman kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, demikian diungkapkan oleh Vice President PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. 60 Untuk menjalankan perannya, humas tidak saja mengandalkan perusahaan namun humas juga mengadakan beberapa kegiatan komunikasi untuk membantu perusahaan dalam menangani keluhan. Humas menggunakan beberapa media seperti media cetak, media 60 Wawancara dengan Ibu Megajati Widjaja, selaku Vice President PT AJ Manulife Indonesia, pada tanggal 20 Oktober 2010

35 76 telekomunikasi, internet, website. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas dari perusahaan. 1.3 Pembahasan Setiap perusahaan memang sejak awal berdirinya memerlukan dan adanya peran serta dari public relations (yang dahulu lebih dikenal dengan sebutan Humas Hubungan Masyarakat). Oleh karena itulah perusahaan asuransi yaitu PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia pun membutuhkan humas sebagai jembatan penghubung antara nasabah dengan perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara secara mendalam secara pendekatan deksriptif kualitatif dengan para nara sumber yang dilakukan oleh penulis kepada Bpk Mizardi Mizwar sebagai Direktur Humas dan Ibu Megawati Widjaja sebagai Vice President PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dan melalui pengumpulan data-data perusahaan, peneliti akan menjelaskan secara rinci pembahasan yang menjadi objek penelitian sesuai dengan fakta yang sebenarnya secara keseluruhan mengenai peran humas dalam menangani keluhan nasabah di PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Tidak selamanya kegiatan bisnis itu selalu berjalan dengan baik. Kadang-kadang terdapat juga kesalahan. Namun, kesalahan harus dapat diubah menjadi peluang. Mengubah kesalahan dengan segera dapat meningkatkan komitmen kepada nasabah sehingga pada

36 77 akhirnya dapat meningkatkan loyalitas. Dengan adanya keluhan ini maka perusahaan mengharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada nasabah. Dalam penanganan suatu keluhan dari nasabah pasti membutuhkan proses yang panjang sehingga mendapat suatu solusi yang tepat bagi nasabah. Hal ini pun dirasakan oleh nasabah PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, suatu proses yang panjang sehingga membuat nasabah merasa jenuh dan kesal dengan masalah-masalah yang diterima dengan tanggapan perusahaan yang tidak cepat dan tanggap. Hal ini terbukti dalam kasus-kasus dijelaskan berikut ini : 1. Bapak Lianto pemegang polis , Bapak Lianto keberatan untuk melakukan pemulihan polis, karena selama ini ia merasa tidak pernah menerima pemberitahuan tertulis maupun lisan mengenai status polisnya, sementara untuk polisnya yang lain tidak ada masalah. Dan juga klien tidak pernah menerima info mengenai tagihan. Keluhan ini membutuhkan proses lama karena dari pihak humas harus menganalisa ke bagian pengiriman yatiu ke kantor pos terkait pengiriman. 2. Bpk Tony pemilik polis , Bpk Tony berkeberatan membayar bunga APL (pinjaman otomatis) karena merasa tidak menerima surat-surat dari Manulife, klien juga kecewa karena sudah mengajukan surat keberatan sejak 13 Agustus 2008 tapi tidak diberi update, dari total bunga APL (pinjaman otomatis) per tanggal 13 Mei 2009 sebesar Rp ,- klien hanya mau membayar Rp ,-. Dari kasus

37 78 diatas terbukti bahwa proses penanganan yang cukup lama membuat nasabah harus menunggu solusi dari pihak humas. 3. Ibu Mona, pemegang polis , menyampaikan keluhan mengenai proses pentransferan dana yang salah dikarenakan tim proses pentrasferan salah memeberikan nomor rekening ibu mona, sehingga dana tersebut harus mengalami retur dari Bank dan membutuhkan waktu transfer yang lebih lama. Hal ini menyulitkan ibu mona, karena dana yang seharusnya sudah sampai di rekening namun membutuhkan waktu yang lebih lama. 4. Bapak Yudi, pemegang polis 21669, menyampaikan keluhan mengenai dikenakannya bunga APL ( Pinjaman Polis) untuk jatuh tempo 08 Okt 2004 dikarenakan menurut klien sudah bayar dan klien merasa kecewa kenapa baru sekarang diberitahu mengenai APL. Hal ini menyulitkan karena bapak yanto harus membayar jumlah uang yang besar dikarenakan bunga yang semakin meningkat, keterlambatan pengiriman tagihan namun yang harus melunasi seluruh bunga adalah nasabah. 5. Terima surat dari klien yang menginginkan Perubahan Program untuk Polis nomor yang telah terbit pada tanggal 27 Januari Keinginan Perubahan Program tersebut dikarenakan Jadwal Manfaat Pembayaran Tunai ( Cash Payment ) tidak sesuai yang diharapkan oleh klien. Klien menginginkan Pembayaran Tunai

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: LILI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: 10/05/1975 Usia: 38 Status Merokok: Bukan Perokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi hidupnya, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. kepentingannya bagi keberlangsungan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi hidupnya, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. kepentingannya bagi keberlangsungan hidup manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan yang semakin maju, manusia semakin mudah untuk memenuhi hidupnya, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Tetapi, seiring

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: ISNAL FARDI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 35 Status Merokok: Bukan Perokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: DEDY Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 35 Status Merokok: Tidak Merokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: ANDI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 35 Status Merokok: Bukan Perokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: YUDI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 30 Status Merokok: Tidak Merokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan

Lebih terperinci

UNTUK DISIARKAN SEGERA

UNTUK DISIARKAN SEGERA 14 November 2013 TSX/NYSE/PSE: MFC SEHK:945 UNTUK DISIARKAN SEGERA Manulife Investor Sentiment Index menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia akan kekurangan dana tabungan pada masa pensiun Jakarta Dari

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: Jenis Kelamin: SOFIE SALSABILA Perempuan Tanggal Lahir: 13/08/2001 Usia: 12 Status Merokok: Tidak Merokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: ANTONI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: 21/05/1974 Usia: 39 Status Merokok: Merokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: Jenis Kelamin: AGUS PRIHATIN Laki-laki Tanggal Lahir: 04/11/1982 Usia: 31 RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: DAVID Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 35 Status Merokok: Tidak Merokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: Jenis Kelamin: IMAM Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 30 RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

Lebih terperinci

Investor Indonesia Sangat Mendukung Dinaikkannya Usia Pensiun Resmi dari 55 Tahun Survei Manulife

Investor Indonesia Sangat Mendukung Dinaikkannya Usia Pensiun Resmi dari 55 Tahun Survei Manulife TSX/NYSE/PSE: MFC SEHK:945 Untuk disiarkan segera Investor Indonesia Sangat Mendukung Dinaikkannya Usia Pensiun Resmi dari 55 Tahun Survei Manulife Hampir tiga perempat investor mendukung dinaikkannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. CIMB Securities Indonesia merupakan salah satu perusahan yg merupakan anak perusahan CIMB GROUP yang berpusat di Malaysia.Perusahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Cipta Graha Sejahtera adalah perusahaan nasional yang dibangun pada tahun 1987 sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders,

BAB I PENDAHULUAN. stakeholdernya. Dengan melakukan komunikasi yang efektif kepada stakeholders, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini komunikasi memegang peran penting di segala sendi kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Kesuksesan perusahaan atau organisasi saat ini sangat

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

DBS DAN MANULIFE MENJALIN KEMITRAAN ASURANSI PERBANKAN BERJANGKA WAKTU 15 TAHUN ***

DBS DAN MANULIFE MENJALIN KEMITRAAN ASURANSI PERBANKAN BERJANGKA WAKTU 15 TAHUN *** Siaran Pers Ref No. 03/2015 DBS DAN MANULIFE MENJALIN KEMITRAAN ASURANSI PERBANKAN BERJANGKA WAKTU 15 TAHUN *** SINGAPURA/TORONTO, 8 April 2015 DBS Bank Ltd dan Financial Asia Limited dengan bangga mengumumkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. SKA adalah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan IT yang memiliki beragam produk dan jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan Bab 3 Analisis Sistem yang Berjalan 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia. Makin itensifnya persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia. Makin itensifnya persaingan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapi era globalisasi abad 21 ini, setiap perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan yang akan menjadi semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan bisnis khususnya di bidang jasa sangatlah ketat. Dengan berhasil atau sekedar bertahan, perusahaan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan antar bank semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar yang ada saat

Lebih terperinci

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PIALANG ASURANSI, PERUSAHAAN PIALAN

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PIALANG ASURANSI, PERUSAHAAN PIALAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.303, 2016 KEUANGAN OJK. Asuransi. Reasuransi. Penyelenggaraan Usaha. Kelembagaan. Perusahaan Pialang. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Didirikan pada 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, Nov 2017: 79-147 KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN Sri Imelda (1) (1) Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. itu seorang Public Relations membutuhkan sebuah sarana yang tepat, efektif dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. itu seorang Public Relations membutuhkan sebuah sarana yang tepat, efektif dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Sebagai seorang Public Relations kita harus memahami sistem kerja dunia kehumasan yang menuntut kita harus disiplin dan loyal terhadap pekerjaan. Untuk itu seorang

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN dan PEMBERDAYAAN NASABAH BANK DALAM ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA 1

PERLINDUNGAN dan PEMBERDAYAAN NASABAH BANK DALAM ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA 1 PERLINDUNGAN dan PEMBERDAYAAN NASABAH BANK DALAM ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA 1 Muliaman D. Hadad 2 I. Pendahuluan Fungsi lembaga perbankan sebagai perantara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/ TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PIALANG ASURANSI, PERUSAHAAN PIALANG REASURANSI, DAN PERUSAHAAN PENILAI KERUGIAN ASURANSI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam mewujudkan visi dan misi bagi perusahaannya, untuk itu dibutuhkan karyawan yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan Industri asuransi global terutama di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan Industri asuransi global terutama di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan Industri asuransi global terutama di Indonesia sendiri hingga saat ini memang sangat potensial dan terus tumbuh, ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun non verbal. Bentuk-bentuk komunikasi tersebut diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun non verbal. Bentuk-bentuk komunikasi tersebut diwujudkan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu verbal dan non verbal. Meskipun dibedakan menjadi dua namun sering kali komunikasi diaplikasikan baik verbal maupun

Lebih terperinci

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 2017 Page 0 PENDAHULUAN Mengingat komunikasi dengan pemegang saham dan komunitas pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembanganya zaman yang selalu bersifat dinamis secara global membuat perusahaan-perusahaan terus memodifikasi manajemen pemasaran di dunia bisnis seperti sekarang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Luxindo Raya sebelumnya tergabung dengan perusahaan dengan merk Electrolux sejak April 1977, dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jasa yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jasa yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jasa yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia menghasilkan persaingan di masing-masing bidang yang dijalani. Bidang-bidang jasa inilah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dapat tumbuh dan berkembang tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017 TENTANG LAYANAN PENGADUAN KONSUMEN DI SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam menentukan strategi bisnisnya, bukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam menentukan strategi bisnisnya, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan pasti akan dihadapkan pada persaingan bisnis yang semakin ketat, baik saat ini maupun dimasa yang akan datang. Manajemen perusahaan dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu berdasarkan persetujuan pinjaman antara pihak bank dengan pihak lain

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu berdasarkan persetujuan pinjaman antara pihak bank dengan pihak lain 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kredit adalah pemberian yang kontra prestasinya akan terjadi pada waktu yang akan datang. Kredit adalah penyediaan yang ditulis antara lain disamakan dengan itu berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu. yang berhubungan dengan perpajakan seperti konsultasi, identifikasi,

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu. yang berhubungan dengan perpajakan seperti konsultasi, identifikasi, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum PT. Jaya Wahana Terpadu 3.1.1 Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu PT. Jaya Wahana Terpadu adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi perpajakan,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Dana Bantuan Sahabat ini berlaku bagi Nasabah Dana Bantuan Sahabat yang sebelumnya adalah Nasabah aktif ANZ Personal Loan pada saat produk

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV Pedoman Perilaku Nilai & Standar Kita Dasar Keberhasilan Kita Edisi IV Perusahaan Kita Sejak awal, perjalanan MSD dituntun oleh keyakinan untuk melakukan hal yang benar. George Merck menegaskan prinsip

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo maka data dan informasi yang diperoleh sebagai

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III METODOLOGI PENELITIAN 21 Bab III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1.Sejarah singkat Perusahaan. Telkomsel merupakan operator seluler terbesar di Indonesia yang memiliki pelanggan hingga 65 juta atau dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Bakrie and Brothers Tbk adalah perusahaan investasi strategis internasional

BAB I PENDAHULUAN. PT. Bakrie and Brothers Tbk adalah perusahaan investasi strategis internasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Bakrie and Brothers Tbk adalah perusahaan investasi strategis internasional yang berbasis di Jakarta, Indonesia. PT. Bakrie and Brothers Tbk didirikan pada

Lebih terperinci

PRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH

PRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH SIARAN PERS Jakarta, 3 September 2009 PRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH Asuransi jiwa dengan premi reguler merupakan kunci dari perencanaan keuangan jangka

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2016 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan komunikasi memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan Public Relations. Berbeda dengan jenis komunikasi lainnya, komunikasi yang dilancarkan oleh

Lebih terperinci

Siaran Pers Satu Tahun BCA Life Hadir di Tengah Indonesia Perkuat Struktur Permodalan, Operasi dan Infrastruktur

Siaran Pers Satu Tahun BCA Life Hadir di Tengah Indonesia Perkuat Struktur Permodalan, Operasi dan Infrastruktur Siaran Pers Satu Tahun BCA Life Hadir di Tengah Indonesia Perkuat Struktur Permodalan, Operasi dan Infrastruktur Untuk disiarkan segera Jakarta, 5 Agustus 2015 PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) merayakan

Lebih terperinci

HASIL BISNIS KUARTAL PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH

HASIL BISNIS KUARTAL PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH SIARAN PERS Jakarta, 2 Desember 2009 HASIL BISNIS KUARTAL 3 2009 - PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH Komitmen penuh untuk meningkatkan profesionalisme agen sebagai

Lebih terperinci

II. PT. BANK GANESHA

II. PT. BANK GANESHA II. PT. BANK GANESHA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Bank Ganesha adalah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Keuangan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Bank, yaitu sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien agar dapat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Riwayat Perusahaan PT. Xsis Mitra Utama didirikan di Jakarta pada awal tahun 2005, sebagai sebuah tambahan / cabang usaha dari PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Latexindo Toba-Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan berbahan latex. PT. Latexindo Toba-Perkasa didirikan

Lebih terperinci

ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE

ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE 1 Press Statement UNTUK DISIARKAN SEGERA Kontak Media: Priska Rosalina +62 21 2356 8888 priska.rosalina@acegroup.com ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE Jakarta, 19 Juni 2014 PT

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan BAB IV PEMBAHASAN Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan yang dilakukan dari sudut pandang manajemen dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari setiap operasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1995, sebuah perusahaan dengan fokus usaha di bidang Freight Forwarding yang beralamat di JL.Yos Sudarso Kav.89 Boulevard

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kesimpulan sebagai inti dari pembahasan penelitian yang dilakuka penulis. Penulis

BAB 5 PENUTUP. kesimpulan sebagai inti dari pembahasan penelitian yang dilakuka penulis. Penulis BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Seiring dengan selesaikannya penulisan ini, maka penulis memberikan satu kesimpulan sebagai inti dari pembahasan penelitian yang dilakuka penulis. Penulis menuangkan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha semakin berkembang pesat, setiap organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat mengelola usahanya dengan baik sehingga mampu bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) telah menjadi semacam kebutuhan dalam manajemen di Indonesia, dengan berbagai istilahnya. Hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Penelitian

BAB 3 Objek Penelitian BAB 3 Objek Penelitian 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Harian Indonesia, pertama kali terbit pada tanggal 12 September 1966, dikelola oleh Yayasan Indonesia Pers (YIP). Pada tahun 2000, pengelolaan, Harian

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Living, Breathing Asia SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Dana Bantuan Sahabat ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Dana Bantuan Sahabat telah disetujui. Harap membaca Syarat

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan terhadap nasabah adalah suatu hal yang mutlak untuk dikedepankan. Karena hal ini merupakan

Lebih terperinci

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS Hubungan auditor internal dengan board of audit committee menjadi tantangan tersendiri bagi tim auditor internal. Auditor internal bertanggungjawab

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur secara merata baik materil maupun spiritual dalam suasana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Christina Realty merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jual

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Christina Realty merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jual BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Christina Realty merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jual beli properti. Perusahaan ini didirikan oleh Christina Manru berdiri

Lebih terperinci

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG Manulife Indonesia Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah singkat PT Panin Financial Tbk (PNLF) didirikan tanggal 19 Juli 1974 dengan nama PT Asuransi Jiwa Panin Putra dan memulai kegiatan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Kondisi perkembangan usaha perasuransian di Indonesia yang semakin baik dan jumlah masyarakat yang berasuransi masih sedikit dibandingkan dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang BAB I 1.1. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa globalisasi saat ini serta diiringi pula perkembangan perekonomian Indonesia yang pesat, menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil singkat PT Telkom Indonesia Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 2 A. Latar Belakang... 2 B. Maksud Dan Tujuan... 2 C. Acuan Pedoman... 3 D. Ruang Lingkup... 3

Lebih terperinci

baru agar selalu menjadi yang terdepan.

baru agar selalu menjadi yang terdepan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Dalam pelaksanaan magang ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk menganalisa dunia kerja sebenarnya yang sesuai dengan pendidikan

Lebih terperinci

MENGENAI AAJI. Kompas, 11/2, hal 2, [Foto] CEO Meeting dan HUT Ke 14 Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia

MENGENAI AAJI. Kompas, 11/2, hal 2, [Foto] CEO Meeting dan HUT Ke 14 Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia MENGENAI AAJI Kompas, 11/2, hal 2, [Foto] CEO Meeting dan HUT Ke 14 Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Wartaekonomi.co.id, 9/2, AAJI Rayakan Ulang Tahun Ke-14 http://m.wartaekonomi.co.id/berita89799/aaji-rayakan-ulang-tahun-ke14.html

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan A. Sejarah Perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Jabatan Pertanyaan Jawaban. Apakah dengan cara strategi. yang diterapkan Jiwasraya. pelanggan merasa puas?

LAMPIRAN WAWANCARA. Jabatan Pertanyaan Jawaban. Apakah dengan cara strategi. yang diterapkan Jiwasraya. pelanggan merasa puas? LAMPIRAN WAWANCARA Jabatan Pertanyaan Jawaban Kepala Bagian Keuangan Bagaimana strategi dalam Melayani secara prima sesuai dengan produk yang mempertahankan loyalitas kita sajikan. pelanggannya? Apakah

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Universal Broker Indonesia ( Perseroan ) dahulu bernama PT. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

Bisnis Indonesia 02/09/2016, hal. 21 Monopoli & Upfront Fee Bikin Ngeri EX-CC-AAJI

Bisnis Indonesia 02/09/2016, hal. 21 Monopoli & Upfront Fee Bikin Ngeri EX-CC-AAJI Bisnis Indonesia 02/09/2016, hal. 21 Monopoli & Upfront Fee Bikin Ngeri EX-CC-AAJI-06-001 Bisnis Indonesia 02/09/2016, hal. 22 FWD Life Dorong Bancassurance Investor Daily 02/09/2016, hal. 23 FWD Life

Lebih terperinci