BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1"

Transkripsi

1 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gorontalo khususnya di Kelas XI Pemasaran-1. Siklus I berlangsung pada hari jumat tanggal 10 Mei 2013 dan 17 Mei 2013 serta siklus II hari jumat tanggal 31 Mei 2013 dan 1 Juni Jumlah siswa yang menjadi obyek penelitian 31 orang, siswa laki-laki berjumlah 10 orang dan perempuan 21 orang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yakni siklus I dan siklus II, sehingga hasil belajar yang diperoleh mencapai indikator yang diharapkan. Adapun deskripsi hasil penelitian pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut : Siklus I Seperti yang telah dikemukakan pada Bab III, peneliti menggunakan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikemukakan Arikunto (2008 : 20) yang meliputi : Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti bermohon persetujuan kepada kepala sekolah sehubungan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Melakukan observasi awal dan wawancara mengenai kemampuan siswa pada mata pelajaran kewirausahaan tentang materi menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha, Mengidentifikasi masalah, Menganalisis

2 39 masalah dan Menentukan faktor penyebabnya dan Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan. Setelah itu peneliti membuat persiapan/perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan pada proses pelaksanaan tindakan. Peneliti merancang pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam menerima pembelajaran sesuai dengan penerapan metode demonstrasi Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini pelaksanaan tindakan sesuai prosedur pembelajaran yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Proses pelaksanaan tindakan yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kegiatan Awal Memberi salam Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan materi pokok pembelajaran Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Melakukan apersepsi tentang pemahaman siswa sebelum memulai pembelajaran.

3 40 Mengaitkan materi yang akan diajarkan sesuai dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Elaborasi Guru menjelaskan materi pokok pembelajaran. Guru mengajak siswa mengamati produk yang ada pada salah satu unit usaha sekolah. Guru memperlihatkan dan mendemonstrasikan/memperagakan bagaimana cara merencanakan dan membuat bentuk promosi bagi suatu produk. Siswa dibagi dalam 5 kelompok. Setiap kelompok diminta untuk mendemonstrasikan /memperagakan cara mempromosikan salah satu produk. Konfirmasi Memberikan kuis / pertanyaan pada masing- masing siswa. Memberikan evaluasi. 3. Kegiatan Penutup Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa. Memberikan penguatan dan menyimpulkan materi Observasi Berikut ini akan disajikan hasil observasi guru mitra terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini

4 41 dilakukan oleh guru mitra yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini observasi guru mitra difokuskan pada kegiatan peneliti saat menerapkan metode demonstrasi, kegiatan siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pada Siklus I Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu 3 aspek (10.00%) mencapai kriteria sangat baik, 15 aspek (50.00%) mencapai kriteria baik, dan 6 aspek (20.00%) mencapai kriteria cukup, dan 6 aspek (20.00%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 : Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti pada Siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jumlah Sumber data: Hasil pengamatan kegiatan guru pada tanggal 10 Mei 2013 Berdasarkan tabel di atas, dari 30 aspek yang diamati hasil pengamatan guru bahwa 3 aspek memperoleh kriteria sangat baik yaitu Antusiasme dalam penampilan, Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran,

5 42 dan 15 aspek memperoleh kriteria baik yaitu Menarik Perhatian siswa, Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan), Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan, Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, Kejelasan artikulasi suara, Variasi gerakan badan tidak mengganggu, Mobilitas posisi mengajar, Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkahlangkah yang direncanakan dalam RPP, Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi), Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, Penyajian bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan, Ketepatan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang disampaikan, Meninjau kembali materi yang telah diberikan, Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok, Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya, dan 6 aspek memperoleh kriteria cukup yaitu Kejelasan dalam memberikan contoh, Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan belajar, Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa, Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP, dan 6 aspek memperoleh kriteria kurang yaitu Memberikan motivasi awal, Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan, Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media, Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran,

6 43 Menggunakan bentuk dan ragam jenis penilaian, Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang meliputi 23 aspek yaitu 3 aspek (13.04%) memperoleh kriteria sangat baik, dan 10 aspek (43.47%) memperoleh kriteria baik, dan 8 aspek (34.79%) kriteria cukup, dan 2 aspek (8.70%) kriteria kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2 : Hasil Pengamatan kegiatan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar Siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jumlah Sumber data: Hasil pengamatan kegiatan siswa pada tanggal 10 Mei 2013 Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 23 aspek yang diamati pada kegiatan siswa, terdapat 3 aspek pada kriteria sangat baik yaitu siswa menempati tempat duduknya masing-masing, Kesiapan memerima pembelajaran, Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai, dan 10 aspek pada kriteria baik yaitu Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar, Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan, Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan, Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

7 44 dengan tenang dan tidak merasa tertekan, Siswa merasa senang menerima pelajaran, Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran, Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru, Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaanpertanyaan yang diajukan guru, Siswa secara aktif member rangkuman, Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang, dan 8 aspek pada kriteria cukup yaitu Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi, Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran, Adanya interaksi positif antar siswa, Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, Adanya interaksi positif antara siswa dan media pembelajaran, Siswa merasa terbimbing, Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar, Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas, dan 2 aspek pada kriteria kurang yaitu Aktif bertanya saat proses penjelasan materi, Adanya interaksi positif antara siswaguru/siswa-materi pelajaran. 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I Untuk melihat ketuntasan siswa, maka pada akhir pembelajaran siklus I dilakukan evaluasi dengan menggunakan tes tertulis. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi sebanyak 5 butir soal essay dengan skor maksimal yang dapat dicapai siswa adalah 10 sampai 100. Dimana analisis hasil penelitian dapat diperoleh data hasil belajar siswa sebagaimana yang terlihat pada uraian tabel berikut:

8 45 Tabel 3: Analisis Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus I Nilai Jumlah siswa Presentase (%) < Jumlah Sumber data: Hasil belajar siswa siklus I pada tanggal 17 Mei 2013 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 31 orang siswa yang dikenai tindakan 19 orang siswa (61.30%) memperoleh nilai KKM 75 keatas, sedangkan 12 orang siswa (38.70%) memperoleh nilai dibawah KKM 75. Nilai rata-rata kelas sebesar 72.26, artinya hasil belajar siswa belum mencapai target seperti pada indikator yang diharapkan yaitu secara klasikal siswa dikatakan tuntas belajar minimal 75% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai KKM Refleksi Hasil Tindakan Setelah melaksanakan observasi, data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Tujuan dari refleksi adalah untuk memperoleh gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah sesuai dengan apa yang diharapkan, dalam hal ini peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan refleksi dilakukan dengan cara melihat hasil observasi dan hasil belajar siswa melalui tes tertulis sebagaimana dikatakan di atas. Dari refleksi yang dilakukan pada siklus I, ditemukan bahwa masih terdapat beberapa kelemahan-kelemahan yang belum mencapai

9 46 keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti dengan menerapkan metode demonstrasi. Adapun kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran pada tahap ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan motivasi awal Peneliti belum mampu memberikan motivasi awal kepada siswa saat memulai mata pelajaran, sehingga siswa belum merasa termotivasi. 2. Kemampuan menggunakan media pembelajaran Peneliti belum sepenuhnya memperhatikan prinsip-prinsip penggunaaan media pembelajaran, sehingga kurang membantu dalam meningkatkan perhatian siswa pada saat kegiatan pembelajaran. 3. Pelaksanaan sesuai alokasi waktu Penggunaan waktu oleh peneliti belum sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam RPP. Belum optimalnya aspek-aspek keterampilan peneliti dan aktivitas siswa telah diuraikan di atas, dan akhirnya berdampak pada hasil belajar siswa, serta hasil belajar siswa yang diharapkan meningkat belum dapat terwujud. Bertolak dari hasil refleksi tersebut, maka disepakati bahwa tindakan akan dilanjutkan dan disempurnakan pada siklus berikutnya.

10 Siklus II Sebagaimana yang dilakukan pada siklus I, pada siklus II ini kegiatan juga berawal dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi Perencanaan Perencanaan tindakan pada siklus II ini merupakan rencana perbaikan tindakan untuk mencapai tujuan yang belum optimal pada siklus I, yang perencanaannya dibuat berdasarkan pada hasil refleksi. Dari hasil refleksi pada siklus I maka peneliti perlu membuat perencanaan penyempurnaan aspek-aspek kegiatan belajar mengajar yang belum terlaksana dengan baik. Kegiatan yang direncanakan sebagai revisi tindakan siklus II meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Peneliti berupaya selalu memberikan motivasi pada siswa selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan perhatian siswa pada materi yang diajarkan. 2. Penggunaan alokasi waktu akan disesuaikan dengan dengan waktu yang telah ditetapkan dalam RPP Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran siklus II ini sama halnya pada pelaksanaan tindakan siklus I, dengan kegiatan yang mengacu pada skenario yang telah ditetapkan yakni peneliti menggunakan metode

11 48 demonstrasi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada proses pelaksanaan tindakan yang diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal Memberi salam Mengecek kehadiran siswa Menyampaikan materi pokok pembelajaran Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Melakukan apersepsi tentang pemahaman siswa sebelum memulai pembelajaran. Mengaitkan materi yang akan diajarkan sesuai dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Elaborasi Guru menjelaskan materi pokok pembelajaran. Siswa dibagi dalam 5 kelompok. Guru mengajak siswa untuk mengamati masing-masing unit usaha yang ada di lingkungan sekolah. Setiap kelompok diminta untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.

12 49 Setiap kelompok kemudian memperagakan atau mendemonstrasikan bagaimana cara untuk lebih meningkatkan kepuasan pelanggan. Konfirmasi Memberikan kuis / pertanyaan pada masing- masing siswa. Memberikan evaluasi. 3. Kegiatan Penutup Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa. Memberikan penguatan dan menyimpulkan materi Observasi Berikut ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru mitra yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiatan peneliti pada waktu mengggunakan metode demonstrasi, kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa. Observasi terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan format yang sama pada siklus I. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu 9 aspek (30.00%) mencapai

13 50 kriteria sangat baik, dan 16 aspek (53.33%) mencapai kriteria baik, dan 5 aspek (16.67%) mencapai kriteria cukup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4 : Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Pada Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jumlah Sumber data: Hasil pengamatan kegiatan guru pada tanggal 31 Mei 2013 Berdasarkan tabel di atas, dari 30 aspek yang diamati hasil pengamatan guru bahwa 9 aspek memperoleh kriteria sangat baik yaitu Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan, Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, Penyajian bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan/ indikator yang telah ditetapkan, Ketepatan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang disampaikan, Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, Meninjau kembali materi yang telah diberikan, Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran, Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok, dan 16 aspek memperoleh kriteria baik yaitu Menarik perhatian siswa, Memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan), Memberikan

14 51 motivasi awal, Kejelasan artikulasi suara, Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa, Antusiasme dalam penampilan, Mobilitas posisi mengajar, Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP, Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi), Kejelasan dalam memberikan contoh, Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan, Memperhatikan prinsipprinsip penggunaan media, Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya, dan 5 aspek memperoleh kriteria cukup yaitu Memiliki wawasan yang lebih luas dalam menyampaikan bahan belajar, Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa, Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian, Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP, Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II Observasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti, yang meliputi 23 aspek yaitu 9 aspek (39.13%) memperoleh kriteria sangat baik, 10 aspek (43.47%) memperoleh kriteria baik dan 4 (17.40%) aspek memperoleh kriteria cukup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

15 52 Tabel 5 : Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentase (%) 1 Sangat Baik Baik Cukup Kurang 0 0 Jumlah Sumber data: Hasil pengamatan kegiatan guru pada tanggal 31Mei 2013 Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 23 aspek yang diamati pada kegiatan siswa, terdapat 9 aspek pada kriteria sangat baik yaitu Siswa menempati tempat duduknya masing-masing, Kesiapan menerima pembelajaran, Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar, Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan, Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan, Siswa tertarik pada materi disajikan dengan media pembelajaran, Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru, Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru, Siswa secara aktif memberi rangkuman, dan 10 aspek pada kriteria baik yaitu Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi, Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai, Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran, Adanya interaksi positif antar siswa, Adanya interaksi positif antara siswaguru/siswa-materi pelajaran, Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, Siswa merasa senang menerima pelajaran, Adanya interaksi positif antara siswa dan media pembelajaran, Siswa merasa

16 53 terbimbing, Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang, dan terdapat 4 aspek yang memperoleh kriteria cukup yaitu Aktif bertanya saat proses penjelasan materi, Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan, Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar, Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan lugas. 3. Hasil Belajar Siswa Siklus II Sebagaimana yang dilakukan peneliti pada siklus I, bahwa untuk melihat ketuntasan ataupun daya serap siswa, maka pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan evaluasi dengan menggunakan tes tertulis. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi sebanyak 5 butir soal essay dengan skor maksimal yang dapat dicapai siswa adalah 10 sampai 100. Dimana analisis hasil penelitian dapat diperoleh data hasil belajar siswa sebagaimana yang terlihat pada uraian tabel berikut : Tabel 6 : Analisis Hasil evaluasi belajar siswa pada siklus II Nilai Jumlah siswa Presentase (%) < Jumlah Sumber data: Hasil belajar siswa siklus II pada tanggal 1 Juni 2013 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 31 orang siswa yang dikenai tindakan 26 orang siswa (83.87%) memperoleh nilai KKM 75, sedangkan 5 orang siswa (16.13%) memperoleh nilai di bawah KKM 75. Nilai rata-rata kelas sebesar 78.55, artinya hasil belajar siswa sudah mencapai target seperti pada indikator yang diharapkan yaitu secara

17 54 klasikal siswa dikatakan tuntas belajar minimal 75% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai KKM Refleksi Hasil Tindakan Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mitra sekaligus yang bertindak sebagai pengamat, refleksi ini bertujuan untuk melihat apakah tindakan yang dilaksanakan dalam hal ini penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Di bawah ini akan diuraikan hasil refleksi pada siklus II : 1. Pendekatan guru dalam memotivasi dan membimbing siswa pada proses pembelajaran sudah baik, sehingga siswa bergairah untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, selain itu juga siswa menjadi kreatif dan proses pembelajaran juga efektif, sehingga siswa merasa tidak bosan atau jenuh selama menerima materi pelajaran. 2. Partisipasi siswa dalam membahas materi dan memberikan pendapat ataupun ide sangat baik. Dari hasil refleksi siklus II di atas maka dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan sudah berhasil dan oleh sebab itu sudah tidak perlu lagi tindakan siklus selanjutnya. 4.2 Pembahasan Salah satu yang dipelajari pada mata pelajaran Kewirausahaaan di kelas XI Pemasaran-1 SMK Negeri 1 Gorontalo adalah Merencanakan usaha kecil/ mikro, karena dalam kehidupan sehari-hari begitu banyak

18 55 orang yang menjalankan kegiatan usaha untuk kelangsungan hidupnya, baik itu usaha yang hanya memperoleh keuntungan sedikit maupun yang memperoleh keuntungan lebih. Dalam metode pembelajaran demonstrasi siswa diharapkan mampu untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, sehingga siswa merasa tidak bosan atau jenuh dalam menerima materi yang diajarkan. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi, guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pengarah, sedangkan siswa diberi kesempatan untuk mengamati, menganalisis, berpikir dan kemudian memperagakan. Melalui metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa, ukuran keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator kinerja yakni jumlah siswa yang memperoleh nilai KKM 75 atau tuntas belajar adalah 41.94% meningkat menjadi 80%. Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I, siswa yang memperoleh nilai KKM 75 atau tuntas adalah 19 orang siswa (61.29%) dan yang memperoleh nilai dibawah KKM 75 atau tidak tuntas adalah 12 orang siswa (38.71%). Disamping itu kualifikasi pembelajaran menunjukan bahwa dari 30 aspek yang diamati dari proses pembelajaran, 18 aspek (60.00%) yang memperoleh kualifikasi sangat baik dan baik. Dari data yang diperoleh tersebut dapat dilihat bahwa masih perlu adanya perbaikan terutama pada hasil belajar baik secara individu maupun secara klasikal. Kelemahan yang terjadi pada siklus I adalah (1)

19 56 Memberikan motivasi awal, peneliti belum mampu memberikan motivasi awal kepada siswa saat memulai mata pelajaran, sehingga siswa belum merasa termotivasi. (2) Kemampuan menggunakan media pembelajaran, peneliti belum sepenuhnya memperhatikan prinsip-prinsip penggunaaan media pembelajaran, sehingga kurang membantu dalam meningkatkan perhatian siswa pada saat kegiatan pembelajaran. (3) Pelaksanaan sesuai alokasi waktu, penggunaan waktu oleh peneliti belum sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam RPP. Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I, maka peneliti melakukan perbaikan strategi pembelajaran pada siklus II. Adapun perubahan yang terjadi pada siklus II adalah siswa aktif bertanya saat proses penjelasan materi, adanya interaksi positif antara siswaguru/siswa-materi pelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memenuhi ketuntasan penelitian. Sesuai hasil perbaikan strategi pembelajaran maka siklus II telah terjadi perubahan, baik dari segi hasil belajar maupun proses pembelajaran, perubahannya antara lain sebagai berikut: 1. Jumlah siswa yang tuntas belajar atau memperoleh nilai KKM 75 pada siklus I adalah 19 orang siswa (61.29%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas belajar atau memperoleh nilai dibawah KKM 75 sebanyak 12 orang (38.71%). Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 26 orang siswa (83.87%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas 5 orang (16.13%).

20 57 2. Dari 30 aspek yang diamati, pembelajaran pada siklus I sebesar 60.00% memperoleh kualifikasi sangat baik dan baik, dan pada siklus II meningkat menjadi 83.33%. Berdasarkan deskripsi data tersebut di atas, jelas bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan baik pada siklus I dan pada siklus II meskipun masih tersisa 5 orang siswa yang tidak mencapai nilai KKM 75 dengan alasan siswa-siswa tersebut jarang berada di dalam kelas, sering bolos dan biasanya nongkrong di kantin sekolah, dan mereka akan lebih diperhatikan secara khusus agar hasil belajar mereka akan baik, namun demikian peningkatan hasil belajar siswa telah mencapai tingkat keberhasilan penelitian atau indikator kinerja yang telah ditentukan. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Kewirausahaan di Kelas XI Pemasaran-1 SMK Negeri 1 Gorontalo dengan menggunakan metode demonstrasi terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi jika guru menggunakan Metode Demonstrasi pada mata pelajaran Kewirausaahaan, maka hasil belajar siswa di Kelas XI Pemasaran-1 SMK Negeri 1 Gorontalo akan meningkat dapat terbukti.

BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1

BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrispsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 Limboto Khususnya di kelas X ADP², siklus I berlangsung pada hari

Lebih terperinci

BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1

BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskris Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 Limboto Khususnya di kelas X ADP³, siklus I berlangsung pada hari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri I Gorontalo dengan jumlah siswa 34 orang dan I orang guru mitra.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sumber daya alam dan lingkungan di kelas IV SDN 3 Tapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa 29 orang dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 32 dan guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor dengan menggunakan metode eksperimen dalam meningkatkan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Penetapan Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1 Limboto, khususnya di Kelas X THP-1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI KELAS XI PEMASARAN-1 SMK NEGERI 1 GORONTALO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI KELAS XI PEMASARAN-1 SMK NEGERI 1 GORONTALO MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI KELAS XI PEMASARAN-1 SMK NEGERI 1 GORONTALO OLEH Nama : Nanes Darise Nim : 911 409 099 Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian dan Subyek Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo Kelurahan Buladu, Kecematan Kota Barat, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri I Kabila dan kelas yang dikenai tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian merupakan jenis penelitian tindak kelas, dengan yang digunakan penulis adalah Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan cara penelitian yang akan digunakan dalam rangka proses pemecahan masalah. Penelitian disini menggunakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian 17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan 4.1. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1. Pengamatan Observasi Awal Pelaksanaan observasi awal dilakukan untuk melihat sejauhmana hasil yang diperoleh siswa Kelas IV SDN 1 Kasia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Reseacrh. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian ini, mengambil kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat tahun pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Jimbaran yang terletak di jalan Mawar 6 Desa Jimbaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berlangsung dalam dua siklus. Siklus II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DIKELAS X PEMASARAN SMK NEGERI I LIMBOTO Candra Hulopi 911 409 022

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian 24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten Gorontalo tepatnya pada kelas VII 1 yang jumlahnya 32 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Sofyawati Usman Jurusan Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2012:6).

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2012:6). 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) Pada Siswa Kelas IV di SDK Jononunu Rismawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Alkhairat Lobu Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Kota Gorontalo Profinsi Gorontalo dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VIII.3,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April pada semester II pada tahun ajaran 2011/2012 untuk materi Garis Singgung Persekutuan Dua

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI NU Tabudarat Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan setting penelitian 1. jenis penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas III SDN 2 Tudi Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas III SDN 2 Tudi Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Perencanaan pelaksanaan penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas III SDN 2 Tudi Kecamatan Monano Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristis Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota Gorontalo, khususnya di kelas XI Akuntansi yang jumlah siswanya

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. 3 Siwalempu Asmaul Husna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam 1siklus, yang laksanakan dua kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam 1siklus, yang laksanakan dua kali BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 1siklus, yang laksanakan dua kali pertemuan. Setiap pertemuan berdasarkan pada Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS 32 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah I. Kegiatan Siklus II 1. Perencanaan Siklus II Pembahasan RPP Teman-teman yang diperoleh pada saat kegiatan siklus pertama kemudian didiskusikan dengan supervisor untuk dijadikan sebagai dasar menyusun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sekolah Sebelum pembahasan hasil penelitian, penulis akan membahas deskripsi sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4) 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bawang 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang pada semester I tahun

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YULISMA Guru SMP Negeri 3 Tapung yulissma880@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.2 Siklus I a. Proses pelaksanaan tindakan Proses pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penerapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penerapan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian akan dikaitkan dengan tujuan penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan pada Bab I, maka dapat diuraikan dengan hasil penelitian dan pembahasan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri I Mananggu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012 5 BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal 21 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 4 Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil Tindakan Penelitian Berdasarkan hasil tindakan penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Taopa, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Taopa, Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Taopa, Kecamatan Taopa, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Adapun Yang

Lebih terperinci