MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL"

Transkripsi

1 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI DESEMBER 2014

2 2 ABSTRAK Fathur Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa dengan Menggunakan Metode Latihan Kelas III di SDN No. 180/I Kec. Pemayung Kab. Batanghari yang dibimbing oleh Rosmiati, S.Pd, M.Pd dan Drs. Budi Purnomo, M.Pd, M. Hum Kata Kunci: Membaca Nyaring, Metode Latihan Pembelajaran bahasa memegang peran penting terutama pembelajaran membaca, karena tanpa memiliki tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai anak akan mengalami kesulitan. Karena itu kemampuan membaca menjadi dasar utama bagi pembelajaran Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa dengan menggunakan metode latihan kelas III di SDN No. 180/I Kec. Pemayung Kab. Batanghari. Penelitian ini dilakukan bulan Oktober dan November 2014, dengan jumlah siswa 18 orang, 10 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan melalui 3 siklus, dimana setiap siklus sesuai dengan langkahlangkah metode latihan. Pada siklus I ada 2 orang tuntas kemudian dilakukan siklus II dimana pada siklus II ini langkahnya dengan menggunakan metode latihan. Pada siklus II terjadi peningkatan 8 orang siswa yang tuntas. Kemudian dilakukan siklus III, dimana pada siklus III langkah-langkahnya dengan menggunakan metode latihan yang lebih menarik. Siklus III terjadi peningkatan dimana 16 siswa yang tuntas dengan penerapan metode latihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, membaca nyaring siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan dari siklus I dengan rata-rata nilai 57,94 meningkat pada siklus II dengan rata-rata 60,8 dan meningkat pada siklus III dengan rata-rata 71,7. Dengan demikian, metode latihan dapat meningkatakan kemampuan membaca nyaring siswa kelas III di SDN No. 180/I Kec. Pemayung Kab. Batanghari.

3 3 PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa di SD yang memegang peranan penting adalah pembelajaran membaca. Anak yang tidak memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan belajar dikemudian hari. Kemampuan membaca menjadi dasar utama tidak saja bagi pelajaran bahasa itu sendiri, tetapi juga bagi pembelajaran mata pelajaran lain. Mengingat pentingnya peranan membaca tersebut maka cara guru mengajar harus benar. Salah satunya dengan menggunakan teknik membaca yang akan diajarkan untuk siswa. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia (Depdikbud, 2006:260). Apalagi pada era dan peradaban informasi seperti saat ini, kemampuan berkomunikasi perlu dikuasai oleh orang-orang yang ingin berhasil dalam kehidupan. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar bertujuan untuk mendidik para siswa memiliki keterampilan berbahasa yang baik dan benar. Dalam belajar bahasa Indonesia, meskipun sebagai bahasa Ibu, para siswa menemui banyak kesulitan, khususnya dalam keterampilan membaca. Dikatakan bahwa membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan. Pembelajaran bahasa Indonesia memegang peranan penting terutama pembelajaran membaca. Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan. Kemampuan membaca menjadi dasar

4 4 utama bagi pembelajaran. Mengingat pentingnya membaca, maka cara guru dalam pembelajaran juga harus benar. Berdasarkan observasi peneliti, dalam proses Pembelajaran Bahasa Indonesia, dikegiatan awal pembelajaran guru sudah melakukan apersepsi. Namun belum ada pemberian motivasi terhadap siswa dan penyampaian tujuan pembelajaran. Di kegiatan inti pembelajaran guru menyampaikan materi, kemudian siswa diminta untuk membaca. Pada saat membaca banyak siswa yang tidak paham isi bacaan, dan penggunaan tanda baca masih banyak siswa yang kurang mengerti. Kemudian guru memberi tugas setelah siswa membaca, pada kegiatan akhir pembelajaran guru hanya menilai hasil kerja siswa dan memberikan pekerjaan rumah. Tidak ada pemberian kesimpulan dan umpan baik. Demikian juga, dalam kegiatan pembelajaran yang terjadi di lapangan aktifitas guru masih sangat minim. Berdasarkan observasi yang dilakukan kegiatan guru dalam pembelajaran atau dalam menyampaikan materi pelajaran masih sangat monoton dan guru masih menggunakan metode lama. Dalam proses pembelajaran banyak diwarnai dengan ceramah. Bimbingan guru kepada peserta didiknya masih sangat kurang sekali, sehingga guru tersebut tidak mengetahui perkembangan peserta didiknya dalam belajar Bahasa Indonesia. Dalam kegiatan belajar yang seperti ini siswa merasa bosan dan motivasi dalam mengikuti kegiatan belajar sangat minim, karena hanya guru saja yang aktif sedangkan siswanya hanya pasif. Sehingga suasana belajar terkesan kurang kondusif dan siswa kurang termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran atau dapat dilihat dari kemampuan membaca, hanya beberapa siswa saja yang bisa membaca dan memahami isi pelajaran yang diberikan oleh guru.

5 5 Pada saat pelajaran bahasa Indonesia ada beberapa siswa yang kurang lancar membaca, ada beberapa siswa yang tidak tahu tanda baca, dan kurang memahami bacaan yang dibacakan anak. Padahal di lingkungan sekolah pun ada satu ruang perpustakaan tapi tidak dipergunakan sebagaimana mestinya. Seharusnya perpustakaan adalah salah satu tempat dimana anak dapat menambah ilmu pengetahuan. Observasi di atas, terlihat bahwa belum adanya tuntutan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif apalagi menyenangkan. Berdasarkan permasalahan di atas ditemui beberapa masalah, (1) Anak tidak mengetahui makna dari bacaan, (2) Anak tidak mengerti kegunaan tanda baca, (3) Intonasi dalam membaca tidak jelas, (4) Kurangnya media pembelajaran. Dari permasalahan di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III tidak dapat membaca dengan lancar. Dalam rangka meningkatkan kemampuan mambaca nyaring siswa kelas III Sekolah Dasar diperlukan sebuah upaya yang harus dilakukan oleh guru yaitu dengan melakukan pemilihan pada sebuah strategi pembelajaran yang tentunya dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan metode latihan. Metode latiahan adalah salah satu metode yang memberikan kesempatan siswa untuk melakukan sesuatu berdasarkan keterampilan dan kemampuannya. Djamarah (2007:95), mengatakan bahwa metode latihan atau metode training merupakan suatu cara pembelajaran yang baik untuk mengajarkan kebiasaan-kebiasaan tertentu dan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.

6 6 Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa dengan Menggunakan Metode Latihan Kelas III di SD No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dikemukakan adalah Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa dengan Menggunakan Metode Latihan Kelas III di SD No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari?. Berdasarkan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa dengan menggunakan metode latihan kelas III di SDN No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari. METODE PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari, jumlah siswa di kelas III terdiri dari 22 siswa, 9 siswa laki-laki, dan 13 siswa perempuan. Umur siswa kelas III ini rata-rata 7-8 tahun. Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia kemampuan membaca nyaring siswa kelas III SDN No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari terlihat kurang berani atau kurang tahu cara membaca nyaring dengan benar, karena selama observasi kelas terlihat hanya sekitar 5-7 orang siswa yang mengerti cara membaca nyaring yang benar. 2. Waktu dan Tempat Penelitian

7 7 Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan November Dengan kata lain, penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu bulan September, Oktober, dan November Jadwal penelitian disesuaikan dengan jadwal belajar siswa di sekolah. Sedangkan tempat penelitian dilaksanakan pada siswa kelas III SDN No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari. 3. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini meliputi beberapa tahap yaitu: Perencanaan, Tindakan, Observasi, Evaluasi serta Analisis dan Refleksi. 3.1 Perencanaan Perencanaan tindakan adalah kegiatan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada setiap siklus. Persiapan dilakukan mulai dari awal sampai persiapan siklus terakhir. a) Mencari masalah Mencari masalah yang terjadi pada siswa kelas III. Masalah yang didapat melalui proses observasi dengan menggunakan alat observasi yang dilakukan oleh peneliti di dalam kelas, yaitu: 1) Peneliti melakukan observasi pada guru yang mengajar di kelas, untuk melihat cara dan prosedur guru dalam mengajar. 2) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. b) Analisis kurikulum

8 8 Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang ingin dicapai yaitu dengan memilih atau menggunakan strategi pembelajaran Explicit Intruction. c) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) d) Membuat lembar kerja siswa e) Menyusun lembar observasi f) Menyusun soal-soal g) Membuat media pembelajaran yang diperlukan dalam pembelajaran. Persiapan yang dilakukan untuk setiap siklus adalah sebagi berikut: 1) Penjajakan kondisi awal yang sama halnya dengan mengadakan identifikasi masalah untuk menemukan masalah yang harus diambil tindakan. 2) Penyiapan instrumen, dalam persiapan ini peneliti mempersiapkan catatan kegiatan peneliti. 3) Penyiapan bahan, bahan yang diperlukan disiapakan dalam penelitian ini terdiri dari suatun pembelajaran, RPP, lokasi yang dijadikan sebagai tempat sarana penelitian. 3.2 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini akan dilaksanakan pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III tahun ajaran 2014/2015 SDN No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung, Kab. Batanghari Gambar pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut: 1) Waktu : Tahun ajaran 2014/2015 pada jam mata pelajaran Bahasa Indonesia 2) Tempat : Di kelas III SDN No. 180/I Desa Ture, Kec. Pemayung,

9 9 Kab. Batanghari 3) Pelaksana : Guru dan Mahasiswa. Pelaksanaan tindakan secara umum yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan awal a) Apersepsi Guru meninjau kembali materi yang telah lal yang dipelajari siswa yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. b) Motivasi Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari kepada siswa. 2) Kegiatan inti a) Eksplorasi a. Siswa mempersiapkan segala keperluan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran b. Guru menjelaskan materi secara ringkas dan guru memberikan contoh materi yang telah dipelajari c. Siswa mengerjakan contoh yang diberikan oleh guru d. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan b) Elaborasi Setelah mengerjakan contoh soal, dilakukan latihan soal dengan metode latihan, yaitu: a. Guru mempersiapkan kompetensi/tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa

10 10 b. Guru mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan diajarkan contoh cara membaca nyaring yang benar dengan menggunakan metode latihan c. Guru membimbing pelatihan kepada siswa dalam melakukan tugas yang diberikan oleh guru di sekolahnya dan memahami letak tanda baca, pelafalan yang tepat dan intonasi yang tepat d. Guru mengecek pemahaman siswa dengan cara menyuruh siswa untuk membaca sebuah teks bacaan dan memberikan umpan balik kepada siswa e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk membacakan 3.3 Observasi dan Evaluasi Observasi yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengalami langsung kegiatan yang diteliti dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai aktivitas siswa. Pelaksanaan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan untuk mengumpulkan data. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh si peneliti dibantu oleh seorang observer dari guru dengan menggunakan lembar observasi tentang aktifitas guru dan aktifitas siswa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

11 Analisis dan Refleksi Pada tahap ini, guru melakukan beberapa proses dalam pencapaian tahapan refleksi. 1. Mereduksi data Data-data yang sudah diperoleh kemudian dipilih yang benar-benar dibutuhkan dan dapat dijadikan acuan dalam menyusun laporan hasil penelitian. Data-data yang dianggap tidak terpakai, disimpan sebagai arsip untuk kemudian dipakai kembali jika sewaktu-waktu dibutuhkan. 2. Menyusun langkah-langkah perbaikan Setelah mendapatkan gambaran tentang permasalahan dan hambatan yang dijumpai, maka langkah selanjutnya peneliti menyusun kembali rencana kegiatan yang mengacu pada kekurangan yang belum didapat, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik pada tahap berikutnya. 4. Analisis Data Analisis data dilakukan sejak awal kegiatan dalam proses pembelajaran berlangsung. Data-data tersebut dianalisis agar mempunyai makna guna pemecahan masalah. Data yang diperoleh pada setiap kegiatan observasi dari setiap siklus, dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecendrungan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Setelah observasi maka guru melakukan diskusi dengan teman sejawat dan berkolaborasi untuk menganalisa hasil yang sudah didapat. Diskusi meliputi keberhasilan, kegagalan, dan hambatan yang dijumpai pada saat melakukan tindakan. Penelitian tindakan kelas dilakukan sejak awal, berarti bahwa

12 12 melakukannya sejak tahap orientasi lapangan, seperti dikatakan Miles dan Huberman (dalam Wiriatmadja Rochiati, 2010) bahwa model ideal dari pengumpulan data dan analisis adalah secara bergantian berlangsung sejak awal dalam buku. Menurut Arikunto (2007:240) sistem pensekoran observasi sebagai berikut: Hasil = Skor siswa x 100 Jumlah maksimal Dari hasil belajar siswa dianalisis dengan memindahkan skor nilai-nilai yang diperoleh siswa-siswa ke dalam daftar analisis tes. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian - Hasil Penelitian Siklus I Penelitian siklus I dilaksanakan sebanyak 2 pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap pertemuan. Guru kolaborator berperan sebagai pengajar dan penulis sebagai observer. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab III, pada siklus I terdapat 4 kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observer dan evaluasi, dan analisis dan refleksi. - Perencanaan Siklus I Pada perencanaan diawali dengan berbagai persiapan yang dilakukan oleh guru dan peneliti sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam tahap ini guru melakukan kegiatan, yaitu: 1. Mengidentifikasi intruksi penting dari guru 2. Menyusun rencana pembelajaran 3. Menetapkan jadwal penelitian

13 13 4. Menyiapkan metode yang digunakan 5. Menyiapkan lembar observasi 6. Menyiapkan lembar tes tertulis. - Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan siklus I dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagaimana seperti yang telah dipersiapkan oleh peneliti dan guru kelas III. Kegiatan pembelajaran tersebut dibagi atas kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran. a. Kegiatan awal 1. Pertemuan I Apersepsi berupa mengingat kembali isi pembelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa Motivasi, guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring. 2. Pertemuan II Apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah laku dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi, guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring. 1. Pertemuan II Apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi, guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring.

14 14 b. Kegiatan inti 1. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: Guru menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa. Guru mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan diajarkan contoh cara membaca nyaring yang benar. Guru membimbing pelatihan kepada siswa dalam melakukan tugas yang diberikan oleh guru di sekolahnya dan memahami letak tanda baca, pelafalan yang tepat dan intonasi yang tepat. Guru mengajak pemahaman siswa dengan cara menyuruh siswa untuk membacakan sebuah bacaan dan memberikan umpan balik kepada siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk membacakan agar siswa lebih memahami dan mengerti latihan lanjutan. 2. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Guru menilai siswa setiap siswa yang membaca dari intonasi, lafal, dan tanda baca. Guru memberikan sebuah pertanyaan tentang isi bacaan. 3. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan penyimpulan

15 15 a. Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir Siswa diminta menjelaskan isi bacaan yang telah dibacakan temannya. Guru dan siswa sama-sama memberikan kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di atas, pada siklus I guru melakukan apersepsi dengan apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi: guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring. Selain itu juga guru menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa. Dalam kegiatan inti pembelajaran guru terlebih dahulu menyampaikan materi kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan tentang cara membaca nyaring yang tepat. Guru mendemonstrasikan tentang materi yang akan diajarkan. Guru menyuruh beberapa siswa untuk membacakan isi bacaan dengan cara bergiliran. Guru membimbing siswa dalam kegiatan membaca nyaring dan memberikan motivasi kepada siswa yang telah membaca ke depan, setelah itu guru memberikan petanyaan tentang materi yang telah berlangsung. Siswa menunjuk tangan untuk menjawab pertanyaan dari guru dan jawaban siswa benar, guru memberikan motivasi berupa tepuk tangan. Kemudian menyimpulkan dari masing-masing masalah yang dibahasa. - Observasi dan Evaluasi Siklus I Lembar observasi selama pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan di kelas III. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan selama tiga hari untuk pertemuan 1

16 16 tanggal 14, pertemuan 2 pada tanggal 15, dan pertemuan 3 pada tanggal 17, dan akhir tes tanggal 19 November 2014 observasi kegiatan siswa dan guru. Pengamatan dilakukan kepada siswa dan guru bidang studi Bahasa Indonesia. Pengamatan secara langsung selama kegiatan maka berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat dari hasil proses belajar siklus I. 2. Hasil Penelitian Siklus II - Perencanaan Siklus II Berdasarkan hasil dari siklus yang dirasa masih belum memuaskan dan permasalahan yang ada belum teratasi, maka peneliti menyusun perencanaan pada siklus II. Kegiatan pembelajaran mengacu pada siklus sebelumnya, tetapi ada revisi pada siklus II. Revisi tersebut adalah dengan menggunakan teks bacaan bergambar berwarna dan menggunakan metode latihan. - Pelaksanaan Tindakan Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22, 23, dan 26 Oktober 2014 di kelas III dan tes akhir 27 Oktober Jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran adalah 18 orang. a. Kegiatan awal 1. Pertemuan I Apersepsi berupa mengingat kembali isi pembelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa Motivasi, guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring. 2. Pertemuan II

17 17 Apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi, guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring. 3. Pertemuan II Apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi, guru memperlihatkan sebuah bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring. b. Kegiatan inti 1. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: Guru menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa. Guru mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan diajarkan contoh cara membaca nyaring yang benar dengan menggunakan sebuah teks bacaan yang berwarna. Guru membimbing pelatihan kepada siswa dalam melakukan tugas yang diberikan oleh guru di sekolahnya dan memahami letak tanda baca, pelafalan yang tepat dan intonasi yang tepat. Guru mengecek pemahaman siswa dengan cara menyuruh siswa untuk membaca sebuah teks bacaan berwarna dan memberikan umpan balik kepada siswa.

18 18 Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk membacakan secara bergantian agar siswa lebih memahami dan mengerti latihan lanjutan. 2. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Guru menilai siswa setiap siswa yang membaca dari intonasi, lafal, dan tanda baca. Guru memberikan sebuah pertanyaan. 3. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. c. Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir Siswa diminta menjelaskan isi bacaan yang telah dibacakan temannya. Guru dan siswa sama-sama memberikan kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan. Setelah dilaksanakannya tes belajar pada siklus I, maka peneliti dan guru melakukan persiapan untuk melaksanakan siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus II sama dengan siklus I yaitu menggunakan langkah-langkah metode latihan. Pada kegiatan awal seperti biasa guru mengawali apersepsi berupa mengingatkan kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi: guru memperlihatkan sebuah teks bacaan yang akan digunakan dalam

19 19 membaca nyaring. Guru menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa dalam kegiatan inti pelajaran, siswa lebih dipusatkan pada membaca nyaring sebuah teks bacaan yang berwarna dan mengerjakan latihan berupa soal dan soal yang diberikan guru. Untuk memudahkan siswa membaca, guru membimbing siswa dalam membaca nyaring ke depan. Pada kegiatan akhir, guru melakukan tanya jawab kepada siswa, siswa dan guru memberi kesimpulan mengenai isi bacaan. - Observasi dan Evaluasi Siklus II Pelaksanaan siklus II dilaksanakan selama tiga hari. Pertemuan 4 tanggal 22 Oktober 2014, pertemuan 5 tanggal 23 Oktober 2014 dan pertemuan 6 tanggal 26 Oktober 2014, dan tes akhir 27 Oktober Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil penelitian pada siklus I yang belum memuaskan. Penggunaan teks bacaan yang berwarna pada siklus II tetap menarik perhatian siswa. Hal ini dapat dilihat pada siswa yang semangat dalam membaca nyaring. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat data hasil observasi siklus II. - Analisis dan Refleksi Dari data hasil observasi yang dikumpulkan dan dianalisis: 1. Masih terdapat siswa yang kurang membaca nyaring 2. Kegiatan belajar dengan cara membimbing siswa berjalan dengan lancar dan lebih mendekatkan diri dengan siswa. 3. Siswa sudah memanfaatkan kegiatan belajar Berdasarkan hasil observasi dan refleksi peneliti merasa perlu melanjutkan penelitian pada siklus III dimana kelemahan atau kendala yang ditemui pada

20 20 pelaksanaan siklus II akan dijadikan dasar untuk perbaikan tindakan siklus III, yaitu: 1. Guru dapat menggunakan teks bacaan yang lebih menarik minat baca siswa dan berwarna dan tulisan yang lebih menarik lagi. 2. Guru lebih membimbing siswa dalam membaca suatu teks bacaan dan membuat suasana kelas menjadi lebih senang. 3. Guru harus lebih memantau perkembangan belajar anak dengan membimbing siswa, dimana siswa bisa mengerti dimana letak kesalahan dalam membaca. 4. Hasil Penelitian Siklus III - Perencanaan Siklus III Berdasarkan hasil dari siklus II yang dirasa masih belum memuaskan dan permasalahan yang ada belum teratasi, maka peneliti menyusun perencanaan pada siklus III. Kegiatan pembelajaran mengacu pada siklus sebelumnya, tetapi ada revisi pada siklus III. Revisi tersebut adalah dengan menggunakan teks bacaan berwarna dan tulisan yang lebih menarik dan menggunakan metode latihan. - Pelaksanaan Tindakan Siklus III Pelaksanaan siklus III dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP) sebagaimana seperti yang telah dipersiapkan oleh peneliti dan guru kelas IIIB. Kegiatan pelaksanaan siklus III pada tanggal 26, 29, dan 30 November 2014 dan tes akhir 1 Desember Jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran adalah 18 orang. Kegiatan pembelajaran tersebut dibagi atas kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir pembelajaran. 1. Kegiatan awal Pertemuan I

21 21 Apersepsi berupa mengingat kembali isi pembelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa Motivasi, guru memperlihatkan teks bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring yang berwarna dan tulisan yang lebih menarik. Pertemuan II Apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi, guru memperlihatkan teks bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring yaitu sebuah teks bacaan yang lebih menarik dan gambarnya berwarna. Pertemuan III Apersepsi berupa mengingat kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi, guru memperlihatkan teks bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring yaitu sebuah teks bacaan yang bergambar dan berwarna yang lebih menarik. 2. Kegiatan inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang akan dipelajari. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan tentang cara membaca nyaring yang tepat. Guru mendemonstrasikan tentang materi yang akan diajarkan.

22 22 Guru menyuruh beberapa siswa untuk membaca isi bacaan yang berwarna dan bergambar dan tulisan yang lebih menarik dengan cara bergiliran. Guru membimbing siswa dalam kegiatan membaca nyaring dan memberikan motivasi kepada siswa yang telah membaca ke depan. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Guru menilai siswa setiap siswa yang membaca dari intonasi, lafal, dan tanda baca. Guru memberikan sebuah pertanyaan tentang isi bacaan. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. 3. Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir Guru mereview kembali isi bacaan. Guru dan siswa sama-sama memberikan kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang kreatif dan berani tampil ke depan, serta berani menjawab pertanyaan dari guru. Dalam pelaksanaan pembelajaran bedasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di atas, pada siklus III guru melakukan apersepsi berupa mengingat

23 23 kembali isi pelajaran yang telah lalu dan memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi: guru memberikan teks bacaan yang akan digunakan dalam membaca nyaring, yaitu sebuah teks bacaan yang bergambar yang lebih menarik dan tulisan yang menarik. Guru menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa. Dalam kegiatan inti, guru lebih dahulu menyampaikan materi yang akan dipelajari, dan guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan tentang cara membaca nyaring yang tepat. Guru mendemonstrasikan tentang materi yang akan diajarkan. Guru menyuruh beberapa siswa untuk membacakan isi bacaan dengan cara bergiliran. Guru membimbing siswa dalam kegiatan membaca nyaring dan memberikan motivasi kepada siswa yang telah ke depan. Guru menilai siswa setiap siswa yang membaca dari intonasi, lafal, dan tanda baca. Guru memberikan sebuah pertanyaan tentang isi bacaan. Dalam kegiatan akhir guru mereview kembali isi bacaan. Guru dan siswa sama-sama memberikan kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang kreatif dan berani tampil ke depan, serta berani menjawab petanyaan dari guru. - Observasi dan Evaluasi Siklus III Lembar observasi selama pelaksanaan tindakan pada siklus III dilakukan di kelas III. Pelaksanaan siklus III dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 29, 30 November dan 3 Desember 2014 dan tes akhir pada tanggal 4 Desember Observasi kegiatan siswa dan guru. Pengamatan dilakukan kepada siswa dan guru bidang studi Bahasa Indonesia. Pengamatan secara langsung selama kegiatan maka berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat dari hasil proses belajar siklus III.

24 24 - Analisis dan Refleksi Berdasarkan data hasil observasi yang dikumpulkan dan dianalisis: Siswa sudah lancar membaca nyaring Kegiatan belajar dengan cara membimbing siswa lebih mudah diterapkan Siswa sudah mengetahui cara intonasi yang benar Siswa sudah mengerti dengan tanda baca. Dengan semakin meningkatkannya hasil belajar siswa pada tabel siklus III, maka pembelajaran bahasa Indonesia pada materi membaca nyaring dapat berhasil dengan baik seperti terlihat pada nilai-nilai tabel di atas. Sedangkan pengamatan yang dilakukan terhadap situasi belajar belajar siswa, sikap tanggung jawab, perhatian dan kerjasama juga mengalami perubahan yang lebih baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: Bahwa penggunaan metode latihan dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring di kelas III SDN No. 180/I Desa Ture, Kec Pemayung Kab. Batanghari. Pada siklus I dengan menerapkan metode latihan diperoleh rata-rata 59,30 kemampuan membaca nyaring. Pada siklus II dengan menerapkan metode latihan diperoleh rata-rata 60,8 dan pada siklus III dengan menerapkan metode latihan diperoleh rata-rata 71,7. Saran Berdasarkan hasil penelitian pada ketiga siklus, maka peneliti menyarankan, yaitu:

25 25 1. Guru Kepada guru disarankan untuk menggunakan media, metode, bahkan model yang bervariasi pada pembelajaran bahasa Indonesia, agar siswa dapat mengikuti pembelajaran secara maksimal. 2. Siswa Diharapkan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru, serta bekerja sama dalam menyelesaikan masalah untuk memahami makna dari bacaan, dengan adanya penerapan metode latihan siswa dapat mempermudah kegiatan belajarnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN 2 Telaga. Alasan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SDN NO. 106/I MUARA TEMBESI OLEH: MARLISA NIM :

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gorontalo khususnya di Kelas XI Pemasaran-1. Siklus I berlangsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pada semester II

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan cara penelitian yang akan digunakan dalam rangka proses pemecahan masalah. Penelitian disini menggunakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK (SIKLUS I)

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK (SIKLUS I) 40 LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK (SIKLUS I) Tema : Lingkungan Kelas / semester : 1 / I Waktu : 6 x 35 menit ( 3 x pertemuan ) A. Standar Kompetensi : Bahasa Indonesia 3. Membaca teks

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting waktu Dan Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SDN Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten pati. Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141). 26 III. METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran di dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Krengseng 04 Kec Gringsing Kab Batang semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan,

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu 31 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan PTK (Penelitian Tindakan kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU Oleh: Sitti Adha, Baharuddin Paloloang, Akina Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV/a SDN 005 Padang Luas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar dengan jumlah siswa 15 yang terdiri dari 8

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian 17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas 1 SDN 10 Paguyaman Kecamatan Paguyaman Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas pertama kali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bawang 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang pada semester I tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kita. Karena dalam kegiatan sehari hari kita tidak akan terlepas dari Bahasa

I. PENDAHULUAN. kita. Karena dalam kegiatan sehari hari kita tidak akan terlepas dari Bahasa I. PENDAHULUAN Mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar termasuk mata pelajaran wajib di antara lima mata pelajaran pokok yaitu : Matematika,Bahasa Indonesia, Ips,Sains dan Pkn. Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Jumlah siswa kelas IV adalah 28 siswa terdiri

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I Kecamatan Sungai Tabuk. Subjek Penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan, menurut Suharjono (dalam Arikunto, 2009:18) Penelitian Tindakan adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Refleksi Pembelajaran Pra Siklus REFLEKSI PEMBELAJARAN PRA SIKLUS

Lampiran 1 : Refleksi Pembelajaran Pra Siklus REFLEKSI PEMBELAJARAN PRA SIKLUS Lampiran 1 : Refleksi Pembelajaran Pra Siklus REFLEKSI PEMBELAJARAN PRA SIKLUS Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas / Semester : Matematika : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diuraikan meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Telaga

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting dan karakteristik subjek penelitian mengenai tempat penelitian dan waktu penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam sub bab ini akan membahas tentang deskripsi kondisi awal, analisis data, analisis deskriptif komparatif, hubungan antara variabel, hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SDN Jambean 01 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Waktu pelaksanaan diawali dengan

Lebih terperinci

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA ASPEK MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SDN 2 KARANGNONGKO TAHUN AJARAN 2013/2014 Diajukan oleh: RAHAYU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Siklus I Siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 januari 2017 di kelas III MI Hasyim Asy ari Jambangan Candi Sidoarjo pada jam 10.00-11.30

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI Halija, Gazali, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Experiential Learning Penerapan Experiential Learning dalam Pembelajaran IPA pada Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Inpres Mandok Resni Taung, I Made Tangkas, dan Ratman Mahasiswa

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SDN 1 WRINGINREJO KEC. GAMBIRAN KAB

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SDN 1 WRINGINREJO KEC. GAMBIRAN KAB UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SDN 1 WRINGINREJO KEC. GAMBIRAN KAB. BANYUWANGI PADA POKOK BAHASAN PEMBAGIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Pemahaman IPA Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak III. METODE TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Tindakan Kelas Rancangan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Xaverius 3 Bandar Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Pakuran Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SD Andi Priyanto, Wahyudi 2, Tri Saptuti Susiani 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jl. Kepodang

Lebih terperinci

III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak III. PROSEDUR TINDAKAN 3.1 Rancangan Tindakan Kelas Rancangan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan peneliti adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya yang dilaksanakan oleh guru untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juni Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang 27 BAB III PROSEDUR PENELITIAN.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran membaca teks berita siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Siswa yang menjadi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 1 PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V SDN 2 MENDAK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG Ismarina Rosida 1, Zulfa Amrina 1, Ira Rahmayuni Jusar 1 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedong 01, berada di Dusun Banyudono RT 02 RW 09 Desa Gedong, Kecamatan Bayubiru, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Termpat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Sumberejo yang beralamat di Gang Bayur No. 5 Kemiling Bandar Lampung. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau

BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau media

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Penerapan model cooperative learning tipe make a match pada materi keragaman budaya di Provinsi Jawa Barat di kelas V SDN 2 Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten

Lebih terperinci

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI METODE THE. LEARNING CELL PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI PENGKOL 1 KECAMATAN KARANGGEDE

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI METODE THE. LEARNING CELL PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI PENGKOL 1 KECAMATAN KARANGGEDE PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI METODE THE LEARNING CELL PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI PENGKOL 1 KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antar guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada Hari Senin, 15 Oktober 2012 di kelas IV SDN Rejoagung 01 tentang materi penghitungan FPB dan KPK, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling Sri Winarti Durandt, Irwan Said, dan Ratman Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi. 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Menurut Kunandar, (2010 : 66) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan guru mata pelajaran Matematika terkait dengan strategi dan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan guru mata pelajaran Matematika terkait dengan strategi dan metode BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Metode Inquiry 1. Pra PTK Pelaksanaan kegiatan pra siklus dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari hasil wawancara yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif melalui penelitian tindakan kelas yang di fokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), karena penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh : ROBIATUL HADAWIYAH GJA12D113095

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh : ROBIATUL HADAWIYAH GJA12D113095 ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION KELAS IV SDN 17/I RANTAUPURI SKRIPSI Oleh : ROBIATUL HADAWIYAH

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD NEGERI PLOSOKEREP 2 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Diajukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh

Lebih terperinci