BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara berlangsung dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran atau 70 menit, sedangkan siklus II berlangsung dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (70 menit). Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan penelitian ini menunjukan bahwa indikator-indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bab III sebelumnya belum tercapai pada tindakan siklus I, dan nanti tercapai pada kegiatan pelaksanaan tindakan siklus II. Dengan demikian pelaksanaan tindakan penelitian ini dapat dituntaskan dengan melalui dua siklus. Hasilnya dideskripsikan sebagaimana diuraikan pada bahasan berikut: Hasil Tindakan Siklus I Adapun tahapan-tahapan daam pelaksanaan tindakan siklus I meliputi : Tahap Persiapan Dalam melaksanakan tindakan siklus I dalam proses pembelajaran, maka peneliti melakukan berbagai persiapan yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: a) Membuat skenario, yang berisikan langkahlangkah dalam proses pembelajaran yaitu berupa RPP yang mengacu pada metode

2 bermain, materi, LKS, dan soal evaluasi. b) Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan sesuai metode bermain. c) Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa dan lembar wawancara Tahap Pelaksanaan Tindakan Sebelum memulai pelajaran siswa memberi salam kepada peneliti dan guru pengamat. Guru pengamat mengenalkan peneliti sebagai orang yang akan melaksanakan pembelajaran di kelas IV. Selanjutnya guru memulai pelajaran dengan kegiatan awal mengucapkan salam, mengabsen siswa, berdoa, melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang ada kaitannya dengan konsep nilai tempat, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti dengan alokasi waktu 45 menit, pada kegiatan inti langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah guru menjelaskan konsep nilai tempat dengan menggunakan metode bermain seperti dibawah ini Misalnya ada bilangan 346 tentukan nilai tempatnya? maka pemecahan soal tersebut yaitu dengan cara: 1) Angka 3 menempati nilai tempat ratusan ribu nilainya ) Angka 4 menempati nilai tempat puluhan ribu nilainya 40. 3) Angka 6 menempati nilai tempat ribuan nilainya 6. Ratusan Puluhan Satuan

3 Melalui penjelasan guru sesuai contoh di atas siswa dapat menentukan nilai tempat satuan, puluhan dan ratusan. Setelah melakukan penjelasan, guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok kecil, masing-masing kelompok yang sudah terbagi diberikan balok bilangan berserta soal yang berbeda untuk setiap kelompok. selanjutnya masing-masing kelompok mengerjakan soal yang diberikan dengan menggunakan metode bermain, dan siswa melaporkan hasil kerja mereka. Hal terakhir yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah mengadakan guru dan siswa melakukan refleksi tentang proses dan hasil pemahaman siswa.dan memberikan penghargaan kepada seluruh siswa sesuai dengan hasil kerjanya. Selanjutnya kegiatan penutup, waktu yang digunakan adalah 15 menit, Tahap Pemantauan dan Evaluasi Hasil pada tahap pemantauan dan evaluasi dapat dideskripsikan dalam tiga kegiatan sebagai berikut: 1. Hasil Pantauan Kegiatan Guru pada Pembelajaran Siklus I Aspek-aspek kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran pemahaman konsep nilai tempat melalui metode bermain pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara yang diobservasi oleh guru observer pada kegiatan tindakan siklus I terdiri dari 17 aspek. Aspek-aspek kegiatan guru tersebut merupakan hasil rumusan bersama antara peneliti dan observer. Kriteria yang digunakan adalah sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kriteria kurang (K).

4 Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh guru pengamat bahwa dari 17 aspek kegiatan guru yang diobservasi, 15 aspek atau 88.23% mencapai kriteria baik (B), Sedangkan 2 aspek atau 11.77% mencapai kriteria cukup (C). uraian hasil observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus I, secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Hasil Pantauan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I Aspek kegiatan siswa yang diobservasi dan dinilai pada pembelajaran siklus I terdiri dari 19 aspek. Kriteria yang digunakan adalah kriteria sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K). Berdasarkan kegiatan observasi terhadap kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I diperoleh data bahwa, dari 15 aspek kegiatan siswa yang diobservasi pada pembelajaran siklus I, 11 aspek atau 73.33% mencapai kriteria baik (B), sedangkan 4 aspek lainnya atau 26.67% mencapai kriteria cukup (C). Uraian hasil observasi aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I, secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5 3. Hasil Pemahaman Siswa Pada Siklus I Guna mengetahui pemahaman konsep nilai tempat dilakukan evaluasi tertulis pada akhir pembelajaran siklus I terhadap 20 orang siswa kelas II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara yang dikenakan tindakan. Evaluasi tersebut menggunakan soal isian. Soal dimaksud terdiri dari 5 (lima) butir dengan skor maksimum 20 dan skor minimal yang harus dicapai siswa guna mencapai ketuntasan adalah paling kurang 70. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap data pemahaman belajar siswa pada pembelajaran siklus I, diperoleh data seperti diuraikan pada tabel berikut.

5 Tabel 1. Hasil Pemahaman Siswa Siklus I No Aspek yang Dinilai Kriteria Jumlah Persentase 1 Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan 2 Menyelesaikan soal nilai tempat melalui metode bermain Paham 15 75% Kurang Paham 4 20% Tidak Paham 1 5% Paham 15 75% Kurang Paham 4 20% Tidak Paham 1 5% Memperhatikan uraian data hasil pemahaman siswa pada tabel di atas tampak bahwa, dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan pada pembelajaran siklus I, 15 orang atau 75 % mencapai kriteria paham atau dinyatakan tuntas belajar, sedangkan 4 siswa lainnya atau 20% memperoleh krtiteria kurnag paham dan 1 atau 5% dengan kriteria Cukup atau dinyatakan tidak tuntas belajar. Hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I secara lengkap diuraikan pada lampiran Tahap Analisis dan Refleksi Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mitra yang bertindak selaku observer proses pembelajaran. Refleksi dilakukan untuk mengetahui dengan jelas apakah pembelajaran siklus I telah sesuai dengan yang direncanakan serta mampu meningkatkan pemahaman siswa. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh guru observer diketahui terdapat beberapa aspek kegiatan guru melaksanakan proses pembelajaran siklus I yang belum optimal, karena hanya mencapai kriteria observasi cukup (C). Aspek-aspek dimaksud meliputi : 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dicapai

6 2. Menguasai metode bermain 3. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menyangkut keaktifan siswa, terdapat pula beberapa aspek yang belum optimal pada pembelajaran siklus I. aspek-aspek dimaksud meliputi : 1. Keaktifan bertanya saat proses penjelasan materi 2. Adanya interaksi positif antar siswa 3. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 4. Kemampuan mengemukakan pendapatnya dengan lancar Di samping hal-hal di atas data hasil observasi yang lain adalah aspek aspek yang menyangkut penerapan model pembelajaran tematik. Pada obsevasi ini ternyata dua aspek yang diamati secara keseluruhan belum mencapai indikator yang diharapkan. Kegiatan refleksi dilakukan terhadap pengamatan kegiatan guru dan siswa bahwa dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang dilangsungkan dan pengamatan terhadap kegiatan proses belajar mengajar, masih terdapat aspekaspek yang belum optimal. Hal ini perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Demikian pula capaian hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I. dari hasil evaluasi diketahui bahwa tingkat ketercapaian siswa pada pembelajaran siklus I adalah 15 dari 20 orang atau 75%. Dengan kata lain, siswa yang dinyatakan paham pada pelajaran siklus I dengan nilai 70 ke atas adalah 15 orang atau 75 % dari keseluruhan siswa. Hal ini berarti masih terdapat 5 orang atau 25% yang tidak paham atau tidak mencapai ketuntasan pada materi yang telah dibelajarkan. Memperhatikan hasil

7 yang diperoleh, baik data hasil observasi kegiatan guru, kegiatan siswa, maupun hasil pemahaman siswa, maka jelaslah bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Berdasarkan refleksi pembelajaran siklus I tersebut, maka penyajian materi akan diperbaiki dan disempurnakan kembali pada siklus berikutnya (siklus II) Hasil Tindakan Siklus II Pembelajaran siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I yang didasarkan pada hasil refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar serta aktifitas belajar siswa pemahaman konsep nilai tempat melalui metode bermain pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Oleh sebab itu pelaksanaan tindakan pada siklus II ini lebih difokuskan pada upaya melakukan perbaikan baik terhadap aspek kegiatan guru maupun kegiatan siswa, serta mempertahankan hasil-hasil yang sudah optimal pada pembelajaran siklus I. Adapun tahapan-tahapan daam pelaksanaan tindakan siklus I meliputi : Tahap Persiapan Dalam melaksanakan tindakan siklus I dalam proses pembelajaran, maka peneliti melakukan berbagai persiapan yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: a) Membuat skenario, yang berisikan langkahlangkah dalam proses pembelajaran yaitu berupa RPP yang mengacu pada metode bermain, materi, LKS, dan soal evaluasi. b) Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan sesuai metode bermain. c) Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa dan lembar wawancara.

8 Tahap Pelaksanaan Tindakan Hal-hal yang dilakukan guru dalam pelaksanaan tindakan siklus II masih sama seperti pada tindakan siklus I yaitu guru memulai pelajaran dengan kegiatan awal mengucapkan salam, mengabsen siswa, berdoa, melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang ada kaitannya dengan konsep nilai tempat, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti dengan alokasi waktu 45 menit, pada kegiatan inti langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah guru menjelaskan konsep nilai tempat dengan menggunakan metode bermain, Misalnya ada bilangan 225 tentukan nilai tempatnya? maka pemecahan soal tersebut yaitu dengan cara: 4) Angka 2 menempati nilai tempat ratusan ribu nilainya ) Angka 2 menempati nilai tempat puluhan ribu nilainya 20. 6) Angka 5 menempati nilai tempat ribuan nilainya 5. Ratusan Puluhan Satuan Melalui penjelasan guru siswa dapat menentukan nilai tempat satuan, puluhan dan ratusan. Setelah melakukan penjelasan, guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok kecil, masing-masing kelompok yang sudah terbagi diberikan balok bilangan berserta soal yang berbeda untuk setiap kelompok. selanjutnya

9 masing-masing kelompok mengerjakan soal yang diberikan dengan menggunakan metode bermain, dan siswa melaporkan hasil kerja mereka. Hal terakhir yang dilakukan guru adalah memberikan penghargaan kepada seluruh siswa sesuai dengan hasil kerjanya. Selanjutnya kegiatan penutup, waktu yang digunakan adalah 15 menit, guru dan siswa melakukan refleksi tentang proses dan hasil pemahaman siswa Tahap Pemantauan dan Evaluasi Hasil pelaksanaan tindakan siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1. Hasil Pantauan Kegiatan Guru pada Pembelajaran Siklus II Seperti halnya pada siklus sebelumnya, aspek-aspek kegiatan guru yang diobservasi pada pembelajaran siklus II terdiri dari 17 aspek. Kriteria observasi yang digunakan adalah kriteria sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K). Hasil observasi kegiatan guru pada siklus II menunjukkaan hasil yang sangat baik dengan perolehan kriteria baik semua dengan persentase 100%. Uraian hasil observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus II, secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 10 halaman Hasil Pantauan Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II Kegiatan siswa yang diobservasi dan dinilai pada pembelajaran siklus II terdiri dari 19 aspek. Kriteria yang digunakan adalah kriteria sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kriteria kurang (K). Hasil observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran siklus II menunjukkan hasil yang baik dan sesuai dengan target yang dicapai. Berdasarkan observasi terhadap kegiatan siswa pada pembelajaran siklus II dari 15 aspek kegiatan siswa dalam pembelajaran yang diobservasi pada

10 pembelajaran siklus II, 14 aspek atau 93.33% mencapai kriteria sangat baik (SB) dan kriteria baik (B), sedangkan 1 aspek l atau 6.67% mencapai kriteria cukup (C). Uraian hasil observasi kegiatan siswa pada pembelajaran siklus II, secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 11 halaman Hasil Pemahaman Siswa pada Siklus II Guna mengetahui hasil pemahaman siswa pada materi yang telah diajarkan perlu dilakukan evaluasi tertulis pada akhir pembelajaran siklus II terhadap 20 orang siswa kelas II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Evaluasi tersebut menggunakan soal isian. Soal dimaksud terdiri dari 5 (lima) butir dengan skor maksimal 20 per butir soal dan skor minimal yang harus dicapai siswa guna mencapai ketuntasan adalah 70. Berikut hasil pemahaman siswa pada tindakan siklus II : Tabel 2. Hasil Pemahaman Siswa No Aspek yang Dinilai Kriteria Jumlah Persentase 1 Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan 2 Menyelesaikan soal nilai tempat melalui metode bermain Paham 19 95% Kurang Paham 1 5% Tidak Paham - - Paham 19 95% Kurang Paham 1 5% Tidak Paham - - Memperhatikan uraian data hasil pemahaman siswa pada tabel 2 tampak bahwa, dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan pada pembelajaran siklus II, 19 orang atau 95% berada kriteria pahamatau dinyatakan tuntas belajar, sedangkan 1 siswa lainnya atau 5% berada kriteria kurang paham dan dinyatakan tidak tuntas belajar. Hasil pemahaman siswa pada pembelajaran siklus II secara lengkap diuraikan pada lampiran 12 halaman 66.

11 Tahap Analisis dan Refleksi Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mitra yang bertindak selaku observer proses pembelajaran. Refleksi dilakukan untuk mengetahui dengan jelas apakah pembelajaran siklus II yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat telah sesuai dengan yang direncanakan serta mampu meningkatkan hasil pemahaman siswa. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh guru observer diketahui sebagian besar aspek kegiatan guru melaksanakan proses pembelajaran siklus II telah sesuai dengan yang direncanakan. Data hasil observasi menunjukkan bahwa dari 17 semuanya terlaksana dengan kriteria baik atau persentase (100%). Demikian pula dengan aktivitas siswa. Dari 19 kegiatan siswa yang diamati pada pembelajaran siklus II, 18 aspek atau 90,48% mencapai kriteria sangat baik (SB) dan kriteria baik (B), sedangkan 1 aspek lainnya (5.42%) mencapai kriteria cukup (C). Sementara kegiatan refleksi yang dilakukan terhadap capaian hasil pemahaman siswa pada pembelajaran siklus II. Dari kegiatan ini diketahui bahwa tingkat ketercapaian siswa pada pembelajaran siklus II adalah 19 dari 20 orang atau 95%. Dengan perkataan lain, siswa yang dinyatakan tuntas pada pelajaran siklus II dengan nilai 70 ke atas adalah 19 orang atau 95% dari keseluruhan siswa. Hal ini berarti hanya 1 orang atau 5% yang tidak mencapai ketuntasan pada materi pemahaman konsep nilai tempat mealui metode bermain. Memperhatikan data-data yang diperoleh, baik data hasil observasi kegiatan guru, kegiatan siswa, maupun hasil pemahaman siswa, jelaslah bahwa

12 tindakan yang dilaksanakan pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Berdasarkan refleksi pembelajaran siklus II tersebut, maka dalam diskusi dengan guru mitra selaku observer disepakati bahwa pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang menggunakan metode bermain kelas II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara telah selesai. Hal ini berarti tidak diperlukan lagi siklus berikutnya. 4.2 Pembahasan Hasil penelitian, baik pada siklus I maupun pada siklus II menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman siswa pada pembelajaran materi konsep nilai tempat yang dibelajarkan melalui metode bermain pada siswa kelas II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara tahun pelajaran 2012/2013. Peningkatan pemahaman siswa erat hubungannya denga penggunaan metode pembelajaran yang dipilih. Data hasil pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa hasil pemahaman konsep nilai tempat siswa belum mencapai seperti yang diharapkan. Hanya 15 dari 20 orang siswa atau 75% dari keseluruhan siswa yang dikenakan tindakan memperoleh skor ketuntasan yang ditetapkan, yakni skor paling kurang nilai 70 ke atas. Hal ini berarti masih terdapat 5 orang atau 25% siswa yang dinyatakan tidak tuntas, karena memperoleh skor kurang dari 70. Dengan angka ini berarti indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan belum ttercapai. Tidak tercapainya tersebut disebabkan belum optimalnya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, baik menyangkut kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan metode bermain.

13 Berdasarkan data hasil observasi yang dilaksanakan oleh guru mitra yang bertindak selaku observer pada pembelajaran siklus I, diketahui bahwa terdapat aspek kegiatan guru dalam pembelajaran metode bermain. Data hasil observasi kegiatan guru pada pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa dari 17 aspek, terdapat 2 aspek atau 11.77% yang belum terlaksana dengan baik sesuai hasil penagamatan dengan kriteria cukup (C). Demikian pula dengan kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I. Dari 15 aspek kegiatan siswa yang diobservasi, 4 aspek atau 26.67% belum terlaksana secara optimal dan hanya mencapai kriteria cukup (C). Hasil refleksi tersebut menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran dalam hal ini menyangkut kegiatan guru dan kegiatan siswa serta capaian hasil pemahaman pada pembelajaran siklus I belum sesuai dengn indikator keberhasilan yang ditetapkan. Oleh karena itu, setelah melakukan refleksi disepakati bahwa pembelajaran dilanjutkan pada siklus II, disertai rencana perbaikan dan penyempurnaan aspek-aspek pembelajaran yang belum optimal, serta mempertahankan capaian pada pembelajaran siklus I. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran siklus II, peneliti merencanakan perbaikan dan penyempurnaan terhadap aspek-aspek yang belum optimal pada siklus I, baik menyangkut kegiatan guru maupun kegiatan siswa. Hal lain yang direncanakan adalah memberikan penegasan dan penguatan terhadap soal yang tidak tuntas pada pembelajaran siklus I. Setelah menyusun perencanaan tersebut, maka pembelajaran siklus II dilaksanakan.hasilnya terjadi peningkatan pembelajaran pada siklus II. Data hasil

14 observasi kegiatan guru dalam pembelajaran siklus II menunjukkan bahwa 17 dari 17 aspek kegiatan guru mencapai kriteria baik (B). demikian pula halnya dengan kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dari 15 aspek, 14 aspek atau 93.33% mencapai kriteria observasi baik (B). Peningkatan pembelajaran berdampak pada peningkatan hasil pemahaman konsep nilai tempat. Hasil analisis data pembelajaran siklus II menunjukkan bahwa 19 dari 20 orang atau 95% dari keseluruhan siswa yang dikenai tindakan mencapai skor minimal nilai 70 ke atas. Meskipun pembelajaran dan hasil pemahaman konsep nilai tempat pada siswa kelas II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara tahun pelajaran 2012/2013 pada materi pemahaman konsep nilai tempat. dapat ditingkatkan melalui metode bermain, namun masih perlu peningkatan yang lebih optimal lagi. Hal ini karena sesuai analisis hasil tes siklus II masih tedapat 1 orang siswa yang belum mencapai skor minimal yang diharapkan. Siswa tersebut akan diberikan bimbingan individual guna mencapai ketuntasan materi. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode bermain antara lain adalah pengorganisasian materi. Hal lain yang perlu dilakukan guru dalam pembelajaran melalui pendekatan-pendekatan yang kontektual, pemberian penghargaan kepada siswa terutama terhadap siswa-siswa yang berprestasi. Penghargaan tersebut misalnya dalam bentuk pujian atau komentar-komentar yang sifatnya memotivasi dan menumbuhkan minat belajar siswa. Dengan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa berarti hipotesis tindakan yakni : Jika guru menggunakan metode bermain, maka pemahaman

15 konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara akan meningkat, diterima atau terbukti kebenarannya. Sehingga teori yang berkaitan dengan penggunaan metode bermaian seperti yang diungkapkan oleh Kramer (1970:30) bahwa metode bermain adalah salah satu cara yang digunakan dalam melakukan kegiatan untuk menjelaskan konsep abstrak dalam matematika yang menyenangkan (menjegah ketakutan siswa dalam mata pelajaran matematika) agar siswa lebih paham dan lebih lama mengingatnya. Pernyataan teori tersebut dan kajian penelitian yang relevan pada bab sebelumnya sangat relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis sendiri. Karena penggunaan metode bermain dapat membuat siswa lebih aktif dalam mencari dan menemukan konsep nilai tempat dalam mata pelajaran matematika di kelas II.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdapat sebuah bangunan rumah dinas dari batu. SDN No. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdapat sebuah bangunan rumah dinas dari batu. SDN No. 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Sekolah SDN No. 36 Kota Selatan didirikan pada tahun 1985 dengan luas tanah 2535M 2. SDN No. 36 Kota Selatan terlatak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pelaksanaan Tindakan Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan kelas ini menunjukkan bahwa indikator indikator penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri I Gorontalo dengan jumlah siswa 34 orang dan I orang guru mitra.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Tahapan Persiapan Kegiatan persiapan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 25

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan mengelompokkan bangun ruang sederhana melalui pendekatan kontekstual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Memberikan apersepsi dan Menanyakan kembali pengertian hidrologi. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.2 Siklus I a. Proses pelaksanaan tindakan Proses pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan hasil penelitian, maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan hasil penelitian, maka 135 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan permainan jual beli dalam memecahkan soal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil Tindakan Siklus I 4.1.1.1. Tahap Persiapan Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : Menyampaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan 4.1. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1. Pengamatan Observasi Awal Pelaksanaan observasi awal dilakukan untuk melihat sejauhmana hasil yang diperoleh siswa Kelas IV SDN 1 Kasia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di kelas IV semester II SD Negeri Pungangan 02 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang di tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gorontalo khususnya di Kelas XI Pemasaran-1. Siklus I berlangsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berlangsung dalam dua siklus. Siklus II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil Tindakan Penelitian Berdasarkan hasil tindakan penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini disetting sebagai penelitian tindakan kelas di SMAN 3 Gorontalo Kecamatan Kota Tengah Kabupaten Gorontalo. Subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siklus II. Pada tindakan siklus II ternayata indikator penelitian telah tercapai,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siklus II. Pada tindakan siklus II ternayata indikator penelitian telah tercapai, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa tindakan siklus I belum mencapai indikator yang telah ditetapkan, sehingga dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Kondisi Awal Sebelum dilakukan penelitian di SDN Depok 01 khususnya di kelas 6 pada mata pelajaran Matematika, guru lebih sering menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Penerapan model cooperative learning tipe make a match pada materi keragaman budaya di Provinsi Jawa Barat di kelas V SDN 2 Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dari pelaksanaan tindakan perbaikan yang dilakukan penulis di kelas SD Negeri Kluwih 0 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang diperoleh data yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Maret 2013, pertemuan kedua hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013 dengan materi Arti Pecahan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 siswa putra dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah I. Kegiatan Siklus II 1. Perencanaan Siklus II Pembahasan RPP Teman-teman yang diperoleh pada saat kegiatan siklus pertama kemudian didiskusikan dengan supervisor untuk dijadikan sebagai dasar menyusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. SDN 18 Pulubala merupakan salah satu sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu 50 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Siklus I 1. Implementasi Siklus I Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu pada tanggal 16 September 2014. Pembelajaran pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Active Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK 1 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR 1 2 3 4 I PRA PEMBELAJARAN 1 Siswa menempati tempat duduknya masing-masing 2 Kesiapan menerima

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten pasawaran dengan jumlah siswa 22 orang, laki-laki 11 dan perempuan 11 orang. B. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pulau Permai Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Siswa berjumlah 8

BAB III METODE PENELITIAN. Pulau Permai Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Siswa berjumlah 8 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 030 Pulau Permai Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Siswa berjumlah 8 orang yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini menyajikan materi kegiatan pokok ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pelaksanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 November 212 dengan alokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 32 dan guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dalam Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri I Kabila dan kelas yang dikenai tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian 17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan model penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri 02 Ngeluk pada tanggal 8 maret 20 April 2013,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang Uki dengan jumlah siswa 20 orang. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor dengan menggunakan metode eksperimen dalam meningkatkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, sangat banyak kegunaan penerapannya dalam kegiatan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. universal, sangat banyak kegunaan penerapannya dalam kegiatan kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sifatnya universal, sangat banyak kegunaan penerapannya dalam kegiatan kehidupan manusia sehari-hari.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian 10 BAB III PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus 2011 pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. 3.1.2. Tempat Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I 1 108 109 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I Satuan Pendidikan : SD Lentera Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IV (Lima) / II (Dua) Materi Pokok : Bangun Ruang Alokasi Waktu :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hal yang sangat penting dilakukan oleh peneliti. Untuk itu yang menjadi latar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hal yang sangat penting dilakukan oleh peneliti. Untuk itu yang menjadi latar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Latar dan Karakteristik Penelitian Dalam penelitian penetapan objek, tempat dan waktu penelitian mrupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh peneliti. Untuk itu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan dalam penelitian ini setelah dilakukan analisis data adalah sebagai berikut: 1. Melalui penerapan strategi pembelajaran Think Talk write dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap perencanaan peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk menyusun perangkat

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap perencanaan peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk menyusun perangkat IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk menyusun perangkat pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini di awali dari orientasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas 2.B

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135). 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 05

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Jumlah siswa pada kelas tersebut ada 32 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) Negeri I Telaga Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) Negeri I Telaga Kabupaten 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) Negeri I Telaga Kabupaten Gorontalo, siswa yang dikenakan tindakan adalah siswa kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung 17 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV A semester ganjil tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Penetapan Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1 Limboto, khususnya di Kelas X THP-1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung. 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Perumnas Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 03 Tolangohula Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo yang penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan adalah pendekatan kontekstual. Pemilihan pendekatan ini didasarkan pendapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Langgenharjo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada semester I (gasal) tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristis Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota Gorontalo, khususnya di kelas XI Akuntansi yang jumlah siswanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Krengseng 04 Kec Gringsing Kab Batang semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran dengan 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.4 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap pertemuan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas

Lebih terperinci