BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah siswa 29 orang dan guru mitra 1orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yang diawali dengan observasi awal terhadap subjek penelitian sebagai data awal yang menjadi dasar dipilihnya masalah dalam penelitian ini. Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture, diperoleh hal-hal sebagai berikut: Siklus I Sebagaimana lazimnya penelitian tindakan, seperti yang telah dikemukakan pada BAB III, peneliti menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengacu pada pendapat Kemmis dan taggart (dalam Trianto,2011:159) Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama dua siklus. Rancangan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, Observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dalam siklus I dilakukan bersama-sama oleh peneliti dan guru mitra sebagai pengamat, dimana kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dipantau melalui lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti bermohon persetujuan kepada kepala sekolahsehubungan pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Melakukan observasi awal danwawancara mengenai kemampuan siswa tentang mata pelajaran IPS 24

2 25 Terpadu,Mengidentifikasi masalah, Menganalisis masalah dan menentukan faktor penyebabnya,menetapkan waktu pelaksanaan tindakan. Setelah itu, mempersiapakan materi dan merancang pembelajaran melalui media gambar, membuat kriteria kelompok heterogen (jenis kelamin,kemampuan serta agama)dan mempersiapkan instrument observasi disertai dengan cara penskoran Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahapan ini pelaksanan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang diterapkan pada tahap perencanaan. Proses pelaksanaan tindakan dimaksud diuraikan sebagai berikut : 1. Kegiatan Pendahuluan Pada kegiatan ini peneliti membuka proses belajar mengajar dengan cara berdo a dan absensi, kemudian memberikan apresepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan perkembangan masyarakat kebudayaan dan pemerintahan pada masa hindu budha serta peninggalannya. Setelah itu peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan cara menjelaskan materi yang akan dipelajari pada hari itu. Kemudian peneliti menyampaikan Standar Kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang ingin dicapai. 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim, masing-masing terdiri 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, maupun yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Membagikan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi kemudian meminta siswa menjelaskan gambar yang diperoleh

3 26 kelompoknya.setalah itu meminta perwakilan kelompok membacakan hasil pembahasan kelompoknya, sementara kelompok lain menanggapi. 3. Penutup Pada akhir pembelajaran, peneliti mengarahkan siswa untuk dapat menyimpulakan materi yang sudah dibahas, dan memberikan penguatan atas kesimpulan yang dirumuskan oleh siswa. Selain itu, peneliti melakukan pengukuran hasil kegiatan pembelajaran baik pada proses dan pada akhir proses pembelajaran Observasi Tahapan ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru observasi yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiaatan peneliti pada waktu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture, kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu diantaranya 1 aspek (3.33%) memperoleh kriteria baik sekali, 12 Aspek (40%) memperoleh kriteria baik, 13 aspek (43.33%) memperoleh kriteria cukup. Dan 4 aspek (13.33%) memperoleh kriteria kurang.secara rinci data tersebut disajikan pada Tabel 2.dan data hasil lengkap disajikan pada lampiran 2. Tabel. 2 Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Siklus I No Kriteria Aspek Aspek yang Diamati Jumlah Persentase (%)

4 27 1. Baik Sekali Baik Cukup Kurang Jumlah Total Berdasarkan Tabel 2. di atas, hasil pengamatan guru yang memperoleh kriteria baik sekali 1 aspek yang meliputi memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.. Selanjutnya yang memperoleh kriteria baik 17 aspek yang meliputi menarik perhatian siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan, kejelasan artikulasi suara, variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa, antusisme dalam penampilan, bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakandalam rpp, kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi), memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan, kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, penyajian bahan belajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan, memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa, memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media, ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi yang disampaikan, membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran dan memberikan tugas kepada siswa baik secara. Selanjutnya yang memperoleh kriteria cukup sebanyak 11 aspek yang meliputi memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materiyang akan disampaikan), memberikan motivasi awal, memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, mobilitas posisi mengajar, kejelasan dalam memberikan

5 28 contoh, kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan, memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian, meninjau kembali materi yang telah diberikan, memberikan motivasi untuk selalu terus belajar. Selanjutnya yang memperoleh kriteria kurang 1 aspek yaitu meliputi menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikunya. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I Pengamatan kegiatan siswa juga dilakukan oleh guru mitra yang meliputi 26 aspek sebagaimana terdapat pada lampiran 3. Jumlah aspek yang memperoleh kriteria penilaian baik sekali 1 aspek (3.85%), kriteria baik 9 aspek (34.62%), kriteria cukup 11 aspek (42.31%) dan 5 aspek (19.23%) memperoleh kriteria kurang. Data selengkapnya tertera pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus I No Kriteria Aspek Baik Sekali Baik Cukup Kurang Aspek yang Diamati Jumlah Persentase (%) Jumlah Total Evaluasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Pengukuran terhadap hasil belajar siswa pada siklus I dilakukan dengan menggunakan tes (evaluasi) tindakan secara tertulis sebagaimana tertera pada lampiran 9. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi tindakan pada siklus I sebanyak 5 butir soal essay, dengan bobot maksimal capaian siswa 100.Dan skor

6 29 masing-masing soal 20. Dari hasil analisis tes pada siklus I menunjukkan bahwa dari 29 orang siswa yang dikenai tindakan 12 orang siswa (41.38%) memperoleh nilai 75 ke atas, dan 17 orang siswa (58.62%) memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas Hasil ini belum mencapai ketuntasan belajar dan masih dilakukan perbaikan sebagai tindak lanjut pada siklus II. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 4, serta deskripsi ketuntasan nilai siswa disajikan pada lampiran 5. Tabel 4. Analisis Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I Nilai Jumlah Siswa Persentase % < % Jumlah % Refleksi Refleksi pada pelaksanaan siklus I ini dilakukan melalui diskusi antara peneliti dan guru mitra sebagai pengamat. Dari hasil diskusi ini akan diperoleh gambaran mengenai tindakan yang dilakukan pada siklus I yang belum terlaksana seperti yang diharapkan atau belum mencapai kriteria keberhasilan. Ini didasarkan pada hasil belajar siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas berjumlah 51.72% sehingga belum mencapai ketuntasan. Ternyata hasil tindakan kelas pada siklus I ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki diantaranya memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materiyang akan disampaikan), memberikan motivasi awal, memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, mobilitas posisi mengajar, kejelasan dalam memberikan contoh, kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan, memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, menggunakan

7 30 bentuk dan jenis ragam penilaian, meninjau kembali materi yang telah diberikan, memberikan motivasi untuk selalu terus belajar Siklus II Pengumpulan data dalam siklus II dilakukan bersama-sama oleh peneliti dan guru mitra sebagai pengamat, dimana kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dipantau melalui lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti bermohon persetujuan kepada kepala sekolahsehubungan pelaksanaan penelitian tindakan kelas, Melakukan observasi awal danwawancara mengenai kemampuan siswa tentang mata pelajaran IPS Terpadu,Mengidentifikasi masalah, Menganalisis masalah dan menentukan faktor penyebabnya,menetapkan waktu pelaksanaan tindakan. Setelah itu, mempersiapakan materi dan merancang pembelajaran melalui media gambar, membuat kriteria kelompok heterogen (jenis kelamin,kemampuan serta agama)dan mempersiapkan instrument observasi disertai dengan cara penskoran Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahapan ini pelaksanan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang diterapkan pada tahap perencanaan. Proses pelaksanaan tindakan dimaksud diuraikan sebagai berikut : 4. Kegiatan Pendahuluan

8 31 Pada kegiatan ini peneliti membuka proses belajar mengajar dengan cara berdo a dan absensi, kemudian memberikan apresepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan perkembangan masyarakat kebudayaan dan pemerintahan pada masa hindu budha serta peninggalannya. Setelah itu peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan cara menjelaskan materi yang akan dipelajari pada hari itu. Kemudian peneliti menyampaikan Standar Kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang ingin dicapai. 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim, masing-masing terdiri 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, maupun yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Membagikan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi kemudian meminta siswa menjelaskan gambar yang diperoleh kelompoknya.setalah itu meminta perwakilan kelompok membacakan hasil pembahasan kelompoknya, sementara kelompok lain menanggapi. 3. Penutup Pada akhir pembelajaran, peneliti mengarahkan siswa untuk dapat menyimpulakan materi yang sudah dibahas, dan memberikan penguatan atas kesimpulan yang dirumuskan oleh siswa. Selain itu, peneliti melakukan pengukuran hasil kegiatan pembelajaran baik pada proses dan pada akhir proses pembelajaran Observasi Tahapan ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru observasi yang

9 32 waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiaatan peneliti pada waktu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture, kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu diantaranya 1 aspek (3.33%) memperoleh kriteria baik sekali,17 aspek (56.6.7%) memperoleh kriteria baik, 11 aspek (36.67%) memperoleh kriteria cukup. Dan 1 aspek (3.33%) memperoleh kriteria kurang.secara rinci data tersebut disajikan pada Tabel 5.dan data hasil lengkap disajikan pada lampiran 7. Tabel. 5 Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Siklus II No Kriteria Aspek 1. Baik Sekali 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang Aspek yang Diamati Jumlah Persentase (%) Jumlah Total Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II Pengamatan kegiatan siswa juga dilakukan oleh guru mitra yang meliputi 26 aspek sebagaimana terdapat pada lampiran 3. Jumlah aspek yang memperoleh kriteria penilaian baik sekali 1 aspek (3.85%), kriteria baik 14 aspek (53.85%), kriteria cukup 8 aspek (34.62%) dan 2 aspek (7.68%) memperoleh kriteria kurang. Data selengkapnya tertera pada Tabel 6.

10 33 Tabel 6. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus II No Kriteria Aspek Baik Sekali Baik Cukup Kurang Aspek yang Diamati Jumlah Persentase (%) Jumlah Total Evaluasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Pengukuran terhadap hasil belajar siswa pada siklus I dilakukan dengan menggunakan tes (evaluasi) tindakan secara tertulis sebagaimana tertera pada lampiran 9. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi tindakan pada siklus I sebanyak 5 butir soal essay, dengan bobot maksimal capaian siswa 100.Dan skor masing-masing soal 20. Dari hasil analisis tes pada siklus I menunjukkan bahwa dari 29 orang siswa yang dikenai tindakan 15 orang siswa (51.72%) memperoleh nilai 75 ke atas, dan 14 orang siswa (48.28%) memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas Hasil ini belum mencapai ketuntasan belajar dan masih dilakukan perbaikan sebagai tindak lanjut pada siklus II. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 7, serta deskripsi ketuntasan nilai siswa disajikan pada lampiran10. Tabel 7. Analisis Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I Nilai Jumlah Siswa Persentase % < %

11 34 Jumlah % Refleksi Refleksi pada pelaksanaan siklus II ini dilakukan melalui diskusi antara peneliti dan guru mitra sebagai pengamat. Dari hasil diskusi ini akandiperoleh gambaran mengenai tindakan yang dilakukan pada siklus I yang belum terlaksana seperti yang diharapkan atau belum mencapai kriteria keberhasilan. Ini didasarkan pada hasil belajar siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas berjumlah 51.72% sehingga belum mencapai ketuntasan. Ternyata hasil tindakan kelas pada siklus II ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki diantaranya memberikan apersepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materiyang akan disampaikan), memberikan motivasi awal, memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, mobilitas posisi mengajar, kejelasan dalam memberikan contoh, kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan, memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian, meninjau kembali materi yang telah diberikan, memberikan motivasi untuk selalu terus belajar Siklus III Sebagaimana yang dilakukan pada siklus I dan Siklus II, pada siklus III kegiatan juga berawal dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi Perencanaan Perencnaan tindakan pada siklus III ini merupakan rencana perbaikan tindakan untuk mencapai tujuan yang belum optimal pada siklus I dan Siklus II, yang perencanaannya di buat berdasarkan hasil refleksi.dari hasil refleksi pada siklus I dan Siklus II maka peneliti perlu membuat perencanaan penyempurnaan aspek-

12 35 aspek kegiatan belajar mengajar yang belum terlaksana dengan baik. Meliputi halhal sebagai berikut : 1. Guru belum mampu menciptakan interaksi yang aktif anatara siswa dengan siswa, siswa dengan guru. 2. Penguasaan alat bantu media yang belum secara optimal di kuasai 3. Peranan guru dalam menyelesaikan masalah belum maksimal 4. Buku penunjang yang digunakan yang masih kurang 5. Hasil belajar siswa belum mencapai target yang diharapkan Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran siklus IIi ini sama halnya pada pelaksanaan tindakan siklus I, dengan kegiatan yang mengacu pada skenario yang telah ditetapkan. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada proses pelaksanaan tindakan yang diuraikan sebagai berikut. 1. Kegiatan Pendahuluan Pada kegiatan ini peneliti memberikan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan proses kedatangan bangsa-bangsa ke Eropa. Setelah itu peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan cara menjelaskan bangsa-bangsa Eropa yang pernah dating ke Indonesia. Kemudian peneliti menyampaikan Standar Kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang ingin dicapai. 2. Kegiatan Inti

13 36 Pada kegiatan inti ini para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim, masing-masing terdiri 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, maupun yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Membagikan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi kemudian meminta siswa menjelaskan gambar yang diperoleh kelompoknya.setalah itu meminta perwakilan kelompok membacakan hasil pembahasan kelompoknya, sementara kelompok lain menanggapi. 3. Penutup Pada akhir pembelajaran, peneliti mengarahkan siswa untuk dapat menyimpulakan materi yang sudah dibahas, dan memberikan penguatan atas kesimpulan yang dirumuskan oleh siswa. Selain itu, peneliti melakukan pengukuran hasil kegiatan pembelajaran baik pada proses dan pada akhir proses pembelajaran Observasi Tahapan ini akan disajikan hasil observasi guru terhadap kegiatan peneliti dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru observasi yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan oleh peneliti. Dalam hal ini, observasi guru difokuskan kepada kegiaatan peneliti pada waktu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture And Picture, kegiatan siswa selama proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus III Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan guru terdiri dari 30 aspek yaitu diantaranya7 aspek (23.33%) memperoleh kriteria baik sekali,18 aspek

14 37 (60%) memperoleh kriteria baik, 5 aspek (16.67%) memperoleh kriteria cukup. Secara rinci data tersebut disajikan pada Tabel 8.dan data hasil lengkap disajikan pada lampiran 12. Tabel. 8 Hasil Pengamatan Guru Terhadap Kegiatan Peneliti Siklus III Aspek yang Diamati No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%) 1. Baik Sekali Baik Cukup Kurang Tidak Baik Jumlah Total Berdasarkan Tabel 8. di atas, hasil pengamatan guru yang memperoleh kriteria baik sekali 1 aspek yang meliputi memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.. Selanjutnya yang memperoleh kriteria baik 17 aspek yang meliputi menarik perhatian siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan, kejelasan artikulasi suara, variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa, antusisme dalam penampilan, bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakandalam rpp, kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi), memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan, kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan, penyajian bahan belajaran sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan, memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa, memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media, ketepatan/kesusian penggunaan media dengan materi yang disampaikan, membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, memberikan

15 38 kesimpulan kegiatan pembelajaran dan memberikan tugas kepada siswa baik secara. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus III Pengamatan kegiatan siswa juga dilakukan oleh guru mitra yang meliputi 26 aspek sebagaimana terdapat pada lampiran 8.Jumlah aspek yang memperoleh kriteria penilaian baik sekali 9 aspek (34.62%), kriteria baik 12 aspek (46.15%), dan kriteria cukup 5 aspek (19.23%).Data selengkapnya tertera pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus III No Kriteria Aspek Baik Sekali Baik Cukup Kurang Aspek yang Diamati Jumlah Persentase 9 (%) Jumlah Total Evaluasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III Pengukuran terhadap hasil belajar siswa pada siklus III dilakukan dengan menggunakan tes (evaluasi) tindakan secara tertulis sebagaimana tertera pada lampiran 15. Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengevaluasi tindakan pada siklus I sebanyak 5 butir soal essay, dengan bobot maksimal capaian siswa 100.Dan skor masing-masing soal 20. Dari hasil analisis tes pada siklus III menunjukkan bahwa

16 39 dari 29 orang siswa yang dikenai tindakan 24orang siswa (82.76%) memperoleh nilai 75 ke atas, dan 5orang siswa (17.24%) memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas Hasil ini belum mencapai ketuntasan belajar dan masih dilakukan perbaikan sebagai tindak lanjut pada siklus II. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 10, serta deskripsi ketuntasan nilai siswa disajikan pada lampiran 15. Tabel 10. Analisis Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus III Nilai Jumlah Siswa Persentase % < % Jumlah % Refleksi Hasil Penelitian Berikut ini akan dikemukakan hasil refleksi pada siklus III : 1. Pendekatan guru seperti apersepsi, motivasi dan menciptakan interaksi yang aktif dengan siswa sudah sangat baik, pengelolaan kelas yang sudah sesuai, sehingga siswa begitu semangat untuk belajar aktif dalam mengikuti pelajaran, siswa menjadi tidak malu bertanya dan siswa tidak merasakan bosan atau jenuh dalam menerima materi. 2. Partisipasi dan respon siswa menerima penjelasan guru, mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas sangat memenuhi harapan yang di harapkan.

17 40 3. Daya serap siswa dalam penguasaan konsep atau materi sudah memenuhi kriteria belajar dan ketuntasan penelitian. 4. Hasil belajar siswa sudah mencapai target yang diharapkan Dari hasil refleksi siklus III di atas maka dapat di simpulkan bahwa tindakan yang dikenakan sudah berhasil dan oleh sebab itu sudah tidak perlu lagi tindakan siklus selanjutnya. 4.2 Pembahasan Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu melalui model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture terlebih dahulu diawali dengan apersepsi dan motivasi kemudian dilanjutkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami sendiri masalah yang mereka pelajari.dengan demikian siswa dapat memahami serta mencari jawaban atas masalah yang sedang mereka pelajari.hal inilah yang membuat siswa dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh guru untuk dapat menarik suatu kesimpulan dari belajar kooperatif. Hasil penelitian pada mata pelajaran sejarah melalui model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan Siklus III yang mendapat nilai lebih dari 75 yaitu dari 41.38% menjadi 51.72% dan menjadi 82.76%. Hal ini terjadi akibat alternatif tindakan yang dilakukan pada proses pembelajaran. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, siswa memiliki kesempatan untuk dapat berusaha menemukan sendiri jawaban atas pemecahan masalah, yang sedang mereka pelajari pada mata pelajaran sejarah.walaupun hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan, tetapi masih memerlukan pengembangan lebih lanjut.ini disebabkan dalam pembelajaran

18 41 masih terdapat beberapa siswa yang hasil belajarnya memperoleh nilai kurang dari 75. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada pembelajaran yaitu adanya pembentukan kelompok-kelompok kecil siswa yang heterogen yang terdiri dari 5 (lima) orang siswa dengan kemampuan akademik masing-masing siswa yang berbeda-beda. Baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah serta anggota kelompoknya berasal dari ras dan suku yang berbeda. Siswa mampu bekerja sama dan saling membantu satu sama lain untuk dapat menyelesaikan materinya dan guru dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah dalam setiap kelompoknya. Evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus I menunjukkan bahwa dari 29 orang siswa yang dikenai tindakan, terdapat 12 orang siswa (41.38%) yang memperoleh nilai lebih dari 75 dan 17 orang siswa (58.62%) yang memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas Evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus II menunjukkan bahwa dari 29 orang siswa yang dikenai tindakan, terdapat 15 orang siswa (51.72%) yang memperoleh nilai lebih dari 75 dan 8 orang siswa (48.28%) yang memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas Hasil ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa masih belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya belum optimalnya pembelajaran yang diterapkan oleh guru, respon siswa dalam menerima pelajaran belum mampu dibangkitkan oleh guru, dan siswa belum terbiasa dengan penggunaan pendekatan yang diterapkan oleh guru sehingga hanya siswa tertentu saja yang aktif dalam memecahkan masalah, dan berpartisipasi baik dalam kelompok asal maupun kelompok ahli. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa

19 42 pada siklus I dan Siklus II.Dari hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I terdapat 30 aspek yang diamati, 1 aspek (3.33%) dengan kriteria baik sekali, 12 aspek (40%) dengan kriteria baik, 13 aspek (43.33%) dengan kriteria cukup, dan 4 aspek (13.33%) dengan kriteria kurang. Dari hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II terdapat 30 aspek yang diamati, 1 aspek (3.33%) dengan kriteria baik sekali, 17 aspek (56.67%) dengan kriteria baik, 11 aspek (36.67%) dengan kriteria cukup, dan 1 aspek (3.33%) dengan kriteria kurang. Sedangkan hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus III terdapat 26 aspek yang diamati, jumlah aspek yang memperoleh kriteria penilaian baik sekali 1 aspek (3.85%), kriteria baik 14 aspek (53.85%), kriteria cukup 8 aspek (34.62%) dan 2 aspek (7.68%) memperoleh kriteria kurang. Berbagai kekurangan yang terdapat pada siklus I dilanjutkan siklus II selanjutnya disempurnakan pada siklus III. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada akhir pelajaran, menunjukkan bahwa dari 29 orang siswa yang dikenai tindakan yang mencapai ketuntasan adalah 24 orang siswa (82.76%) dengan nilai lebih dari 75 dan 5 orang siswa (17.24%) memperoleh nilai kurang dari 75 dengan nilai rata-rata kelas Ini dapat dilihat dari hasil pengamatan kegiatan pembelajaran guru dan siswa. Hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus III terhadap 30 aspek yaitu diantaranya 7 aspek (23.33%) memperoleh kriteria baik sekali,18 aspek (60%) memperoleh kriteria baik, 5 aspek (16.67%) memperoleh kriteria cukup. Bila dibandingkan antara capaian pada siklus I, siklus II dan siklus III dapat meningkat dengan peningkatan dari 41.38% menjadi 51.72% dan selanjutnya menjadi 82.76%. Data di atas menunjukkan bahwa terdapat kenaikan hasil belajar siswa sebesar 31.04% siswa yang memperoleh nilai lebih dari75 dari siklus I, Siklus II dan ke siklus III.

20 43 Dengan demikian hipotesis tindakan yang berbunyi Jika digunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe picture and picture, maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila akan meningkat, dinyatakan terbukti benar dan dapat diterima.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 32 dan guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang Uki dengan jumlah siswa 20 orang. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1

BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrispsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 Limboto Khususnya di kelas X ADP², siklus I berlangsung pada hari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gorontalo khususnya di Kelas XI Pemasaran-1. Siklus I berlangsung

Lebih terperinci

BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1

BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 BAB IV DESKRPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskris Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1 Limboto Khususnya di kelas X ADP³, siklus I berlangsung pada hari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sumber daya alam dan lingkungan di kelas IV SDN 3 Tapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri I Gorontalo dengan jumlah siswa 34 orang dan I orang guru mitra.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten Gorontalo tepatnya pada kelas VII 1 yang jumlahnya 32 siswa yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan mengelompokkan bangun ruang sederhana melalui pendekatan kontekstual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika

Lebih terperinci

: SULASTRI LIANDO NIM : NIM : Pend. Ekonomi. : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas : Universitas Negeri Gorontalo.

: SULASTRI LIANDO NIM : NIM : Pend. Ekonomi. : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas : Universitas Negeri Gorontalo. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERPADU DI KELAS VIIc SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi pra siklus atau kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilaksanakan. PTK dilakukan di kelas 5 SD Negeri Ketitang

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan model penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor dengan menggunakan metode eksperimen dalam meningkatkan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Siswa yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-B SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran bahasa

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri I Kabila dan kelas yang dikenai tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana dalam pelaksanaanya, dilaksanakan dalam 3 siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian 17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitan ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri I Mananggu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep nilai tempat pada siswa II SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini disetting sebagai penelitian tindakan kelas di SMAN 3 Gorontalo Kecamatan Kota Tengah Kabupaten Gorontalo. Subjek

Lebih terperinci

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung pada kelas 4

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). PTK adalah penelitian tindakan yang yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi pembelajaran di kelas II MI Raudlatussibyan Sampang Karangtengah Demak pada hari Senin

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Hana Khairesti Fejri, 2012

DAFTAR ISI Hana Khairesti Fejri, 2012 DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH...iii DAFTAR ISI... vii DAFTRA TABEL... xi DAFTAR DIAGRAM... xiv DAFTAR BAGAN... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fasilitas serta sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fasilitas serta sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Keadaan sekolah SMA Negeri 1 Tapa cukup baik

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Sofyawati Usman Jurusan Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada kelas X B yang jumlahnya 34 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada tahun ajaran Sekolah ini beralamatkan di Kecamatan Tapa. Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. pada tahun ajaran Sekolah ini beralamatkan di Kecamatan Tapa. Sekolah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango pada tahun ajaran 2011-2012. Sekolah ini beralamatkan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Yusnandar dan Nur ani (2014, hlm. 7) PTK diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan 12 orang puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN. dan 12 orang puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda. 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subyek Subyek penelitain ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang yang berjumlah seluruh siswa 20 orang yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berlangsung dalam dua siklus. Siklus II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitria@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan hakikatnya merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun 16 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas, yang terdiri dari dua siklus yang masing masing siklus terdiri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya 17 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya yang beralamatkan di jalan Pendidikan No 32 Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3 Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERMEDIA KARTU MISTERI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH SEJARAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Wonosari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Wonosari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Wonosari Kabupaten Boalemo. Pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di kelas V SDN Gulangpongge 01 kabupaten Pati.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dan yang menjadi subjek adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana dengan menggunakan dua BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Active Learning Tipe The Power Of Two Topik Lingkungan Hidup telah terlaksana

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian 24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sejarah peradapan di Indonesia pada siswa kelas 5 SDN Torongrejo 1 Batu.

BAB III METODE PENELITIAN. sejarah peradapan di Indonesia pada siswa kelas 5 SDN Torongrejo 1 Batu. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model jigsaw dengan strategi group resume untuk meningkatkan hasil belajar ips materi sejarah peradapan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pembelajaran Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 88 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Menguneng 01 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang pada siswa kelas IV semester 2 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subjek Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi yang berjumlah 17 orang siswa terdiri dari 7 orang putera dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Kota Gorontalo Profinsi Gorontalo dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VIII.3,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan karena peneliti akan membuat sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Picture To Picture Di Kelas V SDN 2 Balaesang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Picture To Picture Di Kelas V SDN 2 Balaesang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Picture To Picture Di Kelas V SDN 2 Balaesang Lis Andriani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi. 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Menurut Kunandar, (2010 : 66) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Watuagung 01 pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 siswa pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diperlukan oleh penulis. Subjek penelitiannya yaitu siswa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diperlukan oleh penulis. Subjek penelitiannya yaitu siswa BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah terbaik yang ada di kota Salatiga.

Lebih terperinci

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 6 Tolitoli

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 6 Tolitoli Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 6 Tolitoli Posia, Jamaluddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar

METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subyek dan Tempat Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 15 Bandar Lampung, Tahun Pelajaran 2009-2010 yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 11

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebanyak tiga siklus, di mana setiap siklus dilakukan sebanyak 3 kali tindakan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebanyak tiga siklus, di mana setiap siklus dilakukan sebanyak 3 kali tindakan dan 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian Pada bagian ini akan mendeskripsikan hasil penelitian yang dilakukan sebanyak tiga siklus, di mana setiap siklus dilakukan sebanyak 3 kali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa

Lebih terperinci

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Subjek Penelitian Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kertasana Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran, dengan jumlah seluruhnya 20 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu jenis tindakan yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. PTK merupakan

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang I. METODE PENELITIAN 1.1 Subjek Penelitian Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang Bandar Lampung yang berjumlah siswa 41 orang, 21 perempuan dan 20 laki-laki. 1.2 Tempat Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Anjir Muara KM20. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 orang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18

Lebih terperinci