PENGARUH TAYANGAN MISSION X DI TRANS TV TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI PADA FOLLOWERS TWITTER MISSION

Transkripsi

1 PENGARUH TAYANGAN MISSION X DI TRANS TV TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI PADA FOLLOWERS TWITTER MISSION Windy Katinanda Marketing Communication, School of Economic and Communication, Binus University. Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, Telp. (62-21) , windy.katinanda@yahoo.com Windy Katinanda, Drs. Heribertus Sunu Budihardjo Abstract The research aims to investigate Mission X s program s influence to audience viewing interest. Mission X is a program which is adapted from Running Man show originated in South Korea. The Research Theories used in this research are Uses and Gratification Theory and interest theory. The research Methods used are quantitative and online questionnaires shared to Mission X twitter followers. The Statistical analyses used are validity test, reliability test, normality test and regression analysis. The Results shows that Mission X program at Trans TV (Variable X) has an influence on the audience viewing interests (Variable Y) approximately at 72,4%,while the 27,6% are influenced by other factors which aren t discussed on this research. It Concludes that Mission X program has an influence on the audience viewing interest. (WK) Keywords: Quantitative, Uses and Gratification, Interest, Interest To watch, Mission X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tayangan Mission X terhadap minat menonton yang merupakan program adaptasi dari tayangan Korea Selatan yaitu Running Man. Teori yang digunakan peneliti adalah uses and gratification dan teori minat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Kuantitatif, dan menyebarkan kuesioner online kepada followers twitter Mission X. Analisis data menggunakan Uji reliabilitas, Uji Validitas, Uji Normalitas dan Analisis Regresi. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa tayangan Mission X di Trans TV (variabel X) berpengaruh sebesar 72,4% terhadap variabel Minat Menonton (variabel Y), sisanya (27,6%) dipengaruhi faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini. Simpulan yang didapat adalah adanya pengaruh yang ditimbulkan tayangan Mission X terhadap minat menonton. (WK) Kata Kunci: Kuantitatif, Uses and Gratification, Minat, Minat Menonton, Mission X

2 PENDAHULUAN Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari komunikasi, peran komunikasi sangatlah penting karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi, informasi dan hiburan. Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi bagi individu, kemudian informasi tersebut digunakan untuk menjaga hubungan dengan lingkungan dan orang lain. Tanpa adanya komunikasi, manusia tidak bisa menyampaikan keinginan dan tujuannya. Di Indonesia, berdasarkan Nielsen Audience Measurement dalam situs nielsen.com pada bulan Mei 2014, sebanyak 95% televisi masih menjadi media massa pertama yang dikonsumsi masyarakat. Keunggulan utama televisi karena memiliki kekuatan pada audiovisual, yang dimana orang tidak hanya mendengarkan suaranya saja tetapi sekaligus bisa melihat gambar. Selain memberikan hiburan, televisi menjalankan fungsinya seperti memberikan kemudahan bagi masyarakat sehingga dapat mengetahui peristiwa apa yang sedang terjadi atau telah terjadi. Menurut Morissan (2013) program televisi dibagi menjadi dua jenis: Informasi dan Hiburan. Informasi merupakan jenis siaran yang tujuan utamanya menambah pengetahuan kepada audiens sedangkan hiburan merupakan jenis siaran yang bertujuan untuk menghibur audiens. Dari berbagai jenis program ditayangkan pada stasiun televisi Indonesia, salah satu yang diminati adalah Variety Show. Variety Show adalah format acara televisi yang menggabungkan format lainnya seperti Talkshow, Magazine Show, Kuis, Game Show, Musik, Drama dan Sitkom (Naratama, 2013:190). Seiring perkembangan waktu, program acara tidak hanya berisi mengenai siaran lokal tetapi juga siaran non lokal. Di Indonesia termasuk salah satu negara yang masyarakatnya mengikuti perkembangan hiburan Korea Selatan, para remaja dan orang dewasa menyukai musik, film dan drama. Berbagai program acara non lokal pun hadir di televisi Indonesia dan salah satu program hiburan Korea Selatan yang mendunia adalah Running Man. Running Man merupakan sebuah Variety Show Korea Selatan berisi berbagai permainan atau misi yang berbeda setiap episodenya dan dimainkan oleh tujuh pemain inti. Running Man sudah berjalan dari tahun 2010 hingga sekarang dan sudah mencapai 235 episode. Program ini tidak hanya melakukan syuting di Korea Selatan, tetapi juga di berbagai negara seperti China, Thailand, Hong Kong, Singapura, Australia bahkan tahun 2014 Running Man mengunjungi Indonesia. Tak hanya di Korea Selatan, program Running Man juga tayang pada salah satu stasiun televisi di Indonesia yaitu Rajawali Televisi (RTV) setiap hari Sabtu dan Minggu pukul Running Man dibuat juga versi Chinanya bernama Hurry Up Brother. Indonesia pun juga mengadaptasi program ini yang bernama Mission X dan ditayangkan pada stasiun televisi Trans TV. Program reality game show Mission X merupakan program yang diadaptasikan dan dimodifikasi dari program Running Man. Running Man mengandung unsur variety show, yaitu merupakan format acara televisi yang menggabungkan berbagai format lainnya seperti Game Show, Komedi, Musik, Drama, dan lainnya. Sedangkan Mission X mengandung unsur reality game show, yaitu merupakan reality show yang merekam dan memfilmkan kontestan atau peserta secara intensif untuk berkompetisi memenangkan hadiah. Mission X lebih mengutamakan sifat dan karakter dari para pemain atau peserta. Daya tarik program ini selain menghibur adalah konsep berbeda dengan acara lain yang sebelumnya tidak pernah ada. Tayang perdana pada tanggal 29 September 2013 setiap hari Minggu pukul Program ini pertama kali dimainkan oleh Aming, Ferry Ardiansyah, Melki, Aden dan Isa; Mission X menampilkan bintang tamu dan permainan-permainan yang hampir berbeda setiap episodenya. Konsep program ini menampilkan 8 agent yang dibagi menjadi dua tim, tim merah vs tim biru yang diketuai oleh kapten masing-masing tim. Kapten dan anggota agent akan diberikan tantangan yang berbeda-beda dan masing-masing kompetisi ini akan berakhir dengan hadiah dan hukuman. Pada episode perdananya Mission X bermain di TRANS Studio Bandung. Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh tayangan Mission X terhadap minat menonton yang menggunakan sampel followers Twitter (@missionxttv). Penelitian dilakukan karena program Mission X merupakan program yang diadatapsi oleh variety show Running Man kemudian peneliti hendak mengetahui apakah followers Twitter Mission X memiliki minat menonton terhadap tayangan Mission X.

3 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh yang ditimbulkan dalam tayangan Mission x terhadap minat menonton followers Mission X di twitter dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tayangan Mission X terhadap minat menonton. Untuk mendukung penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan teori umum seperti komunikasi, komunikasi massa, media massa, televisi dan teori khusus reality game show, uses and gratifications theory dan teori minat. Teori uses and gratifications diturunkan menjadi empat sub dimensi yang diambil dari konten atau isi program yaitu pemain, permainan, bintang tamu dan lokasi. Sedangkan untuk teori minat diturunkan menjadi tiga dimensi yaitu dorongan dari dalam, motif sosial dan emosional. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan paradigma Positivisme, hal ini berkaitan dengan penelitian yang dilakukan yaitu menguji suatu teori, peneliti berusaha menjelaskan hubungan pengaruh tayangan Mission X terhadap minat menonton. Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitin ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Peneliti dituntut objektif, hal ini dikarenakan semuanya harus diuji dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validitas (Kriyantono, 2014). Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kuantitatif adalah; Identifikasi masalah, merumuskan masalah, melakukan penelitian, menganalisis data, dan hasil data tersebut ditarik kesimpulannya sesuai dengan identifikasi masalah dan rumusan masalah. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan jenis Eksplanatif. Eksplanatif adalah menghubungkan atau mencari sebab-akibat antara dua atau lebih variabel yang akan diteliti. Peneliti perlu melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal antara variabel satu dengan lainnya (Kriyantono, 2014). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah survei. Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu (Kriyantono, 2014). Penelitian ini menggunakan metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan informasi-informasi dalam penelitian. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Variabel yang termasuk dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X) yaitu pengaruh tayangan Mission X di Trans TV. dan variabel tidak bebas (Y) yaitu minat menonton (Studi pada followers twitter Mission X). Populasi yang diambil oleh peneliti adalah followers twitter Mission X (@missionxttv) yang memiliki jumlah followers sebesar Populasi dipilih karena dilihat dari jumlah followers yang tidak sedikit kemudian merupakan sekumpulan orang yang menonton dan menggemari tayangan Mission X. Sampel yang diambil sebesar 100 orang yang dihitung menggunakan rumus Slovin, responden dipilih menggunakan cara scrolling. Penelitian ini menggunakan analisis bivariat, teknik analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu vaiabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tak bebas). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Reliabilitas, uji Validitas, uji Normalitas, analisis Regresi, dan uji Hipotesis, HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut analisis hasil dalam penelitian ini dengan menggunakan penghitungan program SPSS versi 17.0:

4 Uji Normalitas Normalitas Variabel X Variabel X N 100 Normal Parameters a,,b Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.065 Positive.065 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.653 Asymp. Sig. (2-tailed).787 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Normalitas Variabel Y VariabelY N 100 Normal Parameters a,,b Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.074 Positive.074 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.736 Asymp. Sig. (2-tailed).650 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Hasil uji normalitas untuk variabel tayangan Mission X terdapat Sig sebesar 0,787, apabila sig > 0,05 maka dinyatakan berdistribusi normal. Hasil uji normalitas untuk variabel minat menonton terdapat

5 sig sebesar 0, 650, maka dinyatakan berdistribusi normal. Data pada penelitian ini diolah menggunakan program SPSS menggunakan versi 17.0 serta menggunakan uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov. Analisis Regresi Model Summary b R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a. Predictors: (Constant), VariabelX b. Dependent Variable: VariabelY Model Summary X terhadap Y merupakan penghitungan data untuk melihat besarnya Pengaruh Tayangan Mission X terhadap Minat Menonton maka dari itu di dapat R Square sebesar 0,724. Dapat diketahui bahwa variabel tayangan Mission X di Trans TV (X) berpengaruh sebesar 72,4% terhadap variabel minat menonton followers twitter Mission X (Y), sisanya (27,6%) dipengaruhi faktor lain. Model 1 Regresion Residual Total Hipotesis: Sum of Squares ANOVA X terhadap Y Df Mean Square F Sig a H0 : Tayangan Mission X di Trans TV tidak berpengaruh terhadap minat menonton followers twitter Mission X Ha: Tayangan Mission X di Trans TV berpengaruh terhadap minat menonton followers twitter Mission X Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 90%): Bila Sig 0,1 maka H0 diterima, Ha ditolak Bila Sig 0,1 maka H0 ditolak, Ha diterima Hasil: Sig = 0,000 0,000 0,1 Keputusan: Ha diterima dan H0 ditolak.

6 ANOVA X terhadap Y merupakan penghitungan data untuk melihat Hipotesis, didapat Sig sebesar 0,000. Apabila Sig < 0,0 maka HO ditolak, H1 diterima jadi kesimpulannya adanya Pengaruh tayangan Mission X di Trans TV terhadap Minat Menonton followers twitter. Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) VariabelX a. Dependent Variable: VariabelY Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai a sebesar dan nilai b sebesar dengan demikian didapat persamaan regresinya adalah Y = (-11,151) + 0,984 X a: -11,151 artinya: besarnya tingkat minat menonton saat nilai x (tayangan Mission X) sama dengan 0 b: 0,984 artinya: setiap penambahan 1 satuan tayangan Mission X maka minat menonton akan bertambah sebesar 0,984 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa: 1. Tayangan Mission X di Trans TV (X) berpengaruh sebesar 72,4% terhadap variabel minat menonton followers twitter Mission X (Y), sisanya (27,6%) dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini. 2. Berdasarkan hasil perhitungan, dari 72,4% terdapat 51 orang perempuan dan 29 laku-laki. Hasill tersebut membuktikan bahwa penonton Mission X dominasi oleh jenis kelamin perempuan. Peneliti menyimpulkan, fenomena tersebut disebabkan karena, para pemain Mission X yang lebih dominan laki-laki, sehingga para remaja perempuan lebih menyukainya. 3. Berdasarkan kuesioner, tempat atau lokasi shooting adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap minat menonton karena setiap lokasi mempunyai keunikan masing-masing. 4. Program Mission X membuat permainan-permainan yang unik dan bervariasi serta memberikan inspirasi bagi masyarakat, sebagai contoh ketika perayaan 17 Agustus, permainan yang dilombakan adalah hasil penggabungan antara kreatifitas sendiri dengan permainan Mission X.

7 Dari penelitian tersebut, terdapat saran-saran untuk program Mission X berdasarkan tanggapan dari para responden, saran tersebut adalah: 1. Karena para penonton tidak didominasikan oleh wanita, yang disebabkan banyaknya pemain lakilaki, maka dari itu program Mission X sebaiknya memperbanyak pemain wanita dibandingkan lelaki, atau minimal sebanding. 2. Lokasi shooting merupakan faktor yang paling berpengaruh, sebaiknya tim produksi Mission X memilih lagi lokasi-lokasi yang baru dan unik. Seperti melakukan lokasi syuting diluar negeri atau tempat-tempat bersejarah untuk mengenalkan budaya-budaya Indonesia. 3. Responden menilai tingkah laku bintang tamu kurang lucu dibandingkan para pemain inti. Sebaiknya tim produksi Mission X mengundang bintang tamu yang mempunyai selera humor yang dapat menghibur penonton. 4. Permainan-permainan dalam Mission X diharapkan lebih bervariasi dan sebaiknya mengandung unsur-unsur budaya Indonesia. REFRENSI 1. Rujukan dari Buku Ardianto, Elvinaro, Lukiati Kumala, Siti karlinah. (2009). Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Cangara.(2008). Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Darmastuti, Rini. (2012). Media Relations: Konsep, Strategi dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Publisher. Darwanto.(2007). Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djaali.(2008). Psikologi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Djamal, Hidajalanto, Andi Fachruddin. (2011). Dasar-dasar penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional dan Regulasi. Jakarta: Kencana. Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori & praktik. Jakarta: Bumi Aksara. Kriyantono, Rachmat. (2014). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group. Mabruri, Anton. (2013). Manajamen Produksi Acara Televisi Format Acara Non-Drama, News, & Sport. Jakarta: PT. Grasindo. Morissan. (2013). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Mulyana, Deddy. (2008). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Naratama. (2013). Menjadi Sutradara Televisi: dengan Single dan Multi Camera. Jakarta: PT.Grasindo. Nurudin.(2011). Pengantar Komunikasi Massa.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Pujileksono, Sugeng. (2015). Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang: Kelompok Intrans Publishing.

8 Pradekso, Tandeyo, Bayu Widagdo, Melani Hapsari. (2013). Produksi Media. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Rahmawati, Indah. (2011). Berkarier di Dunia Broadcast. Bekasi: Laskar Aksara. Sarwono, S.W. (2003). Psikologi Sosial Individual Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka. Siregar, Syofian. (2014). Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara. Srijanti, Purwanto S.K, Primi Artiningrum. (2006). Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana. Jakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Zoebazary, Ilham. (2010). Kamus Istilah televisi & Film. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2. Rujukan dari Skripsi, Tesis, Disertasi Lacandu, Debby Juniarenata. (2012). Pengaruh Variety Show Running Man di Kshowshow.net Terhadap Minat Menonton: Studi pada anggota Running Man Kaskus di Facebook, Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Lestari, Tri asih Ayu. (2014). Pengaruh Program ILook di Net TV Terhadap Minat Penonton untuk Merubah Gaya Berpakaian: Studi Pada Followers Universitas Bina Nusantara, Jakarta. 3. Rujukan dari Internet (a. Berupa Artikel dari Jurnal) Susanto, Eddy. (2013). Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Talk Show Hitam Putih di Trans 7. Jurnal Komunikasi, Jilid 2, No. 1, diakses 13 Mei 2015 dari Yuwono, Eric. (2013). Kepuasan Masyarakat Surabaya dalam Menonton program Variety Show Dahsyat di RCTI. Jurnal E-Komunikasi, Jilid 1, No. 1, diakses 22 Mei 2015 dari Angkari, Sherlycin. (2013). Motif Masyarakat Surabaya dalam Menonton Program Good Morning Hard Rockers on SBO, Jilid 1, No. 3, Jurnal E- Komunikasi, diakses 1 Juni 2015 dari Papachatissi, Zizi, Andrew L. Mendelson. (2007). An Exploratry Study of Reality Appeal: Uses and Gratifications of Reality Show, Journal of Broadcasting, diakses 22 Mei 2015 dari

9 Hetsronim, Amir, Hila Lowenstein. (2008). Religiosity, Repression, and Cultivation: Different Patterns of TV Viewing Effects on Crime Prevalence Estimates and Personal Victimization Likehood Assessment. Journal of Broadcasting, diakses 1 Juni 2015 dari Sugihartono, Ranang Agung. (2004). Jilid 1, No. 2, Reality Show, Sebuah Tren Baru Acara Pertelevisian. Jurnal Seni Rupa STSI, diakses 8 Juli 2015 dari jurnal.isiska.ac.id/index.php/ornamen/article/download/203/ Rujukan dari Internet (b. Berupa Bahan Diskusi) diakses pada 18 Februari 2015 pukul 15:00. diakses pada 22 Mei 2015 pukul 19:00. RIWAYAT PENULIS Windy Katinanda lahir pada tanggal 30 Januari 1994, di kota Bandar Lampung. Penulis menamatkan pendidikan Strata 1 atau S1 di Universitas Bina Nusantara dalam jurusan Komunikasi Pemasaran peminatan Broadcasting pada tahun 2015.