Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 1 of 13

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA Msh. ب س م الله ال رح من ال رح یم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA MASOHI mengadili pada tingkat pertama dalam persidangan majelis, telah menjatuhkan putusan atas perkara cerai gugat antara: Penggugat, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Jualan kue keliling, tempat tinggal di Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, sebagai Penggugat; melawan Tergugat, umur 53 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan tani, tempat tinggal di Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, sebagai Tergugat. Pengadilan Agama tersebut. Telah mempelajari berkas perkara. Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat. Telah memeriksa bukti surat dan saksi-saksi di persidangan. TENTANG DUDU K PERKARANYA Bahwa Penggugat berdasarkan gugatannya tanggal 08 Oktober 2014 yang didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Masohi di bawah Register Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh tanggal 08 Oktober 2014, telah mengajukan halhal sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 14 Oktober 1985, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah sebagaimana bukti berupa Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor: KK.25.02/9/BA.00/51/2010 yang diterbitkan oleh Pegawai Pencatat Nikah (PPN) Kantor Urusan Agama Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah; 2. Bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat dikarunia 2 orang anak masing-masing: Anak I inisial UN, perempuan berumur 26 tahun telah menikah dan kini hidup dengan suaminya dan anak II inisial MIM, laki-laki berumur 16 tahun, kini ada di Pondokan di Jember; Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 1 of 13

2 3. Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat hidup bersama di Desa Samal di rumah orang tua Penggugat kurang lebih 6 bulan dalam keadaan rukun, kemudian pindah dan tinggal di rumah sendiri di Desa Samal juga dalam keadaan rukun sampai tahun Bahwa Tergugat di tahun 2008 diangkat menjadi Kepala Desa. Setelah Tergugat menjadi Kepala Desa Kobi Mukti mulai timbul prahara rumah tangga, dimana Penggugat dan Tergugat sering bertengkar akibat ulah Tergugat yang suka bermain perempuan (selingkuh) dan berpoya-poya dan pada akhirnya di tahun 2012, Tergugat tersangkut masalah korupsi dana ADD (Alokasi Dana Desa) dan berujung dengan Tergugat dihukum pidana kurungan 5 tahun. Dan pada tahun 2012, Tergugat bebas dan kembali ke rumah, dan Tergugat minta rukun dengan Penggugat, namun Penggugat tidak mau, lalu Tergugat mengusir Penggugat keluar dari rumah, namun Penggugat tidak mau keluar, saat itu Penggugat dan Tergugat pisah ranjang. Alasan Penggugat tidak mau lagi menerima Tergugat sebagai suami, karena Penggugat sudah tidak kuat menanggung malu akibat ulah Tergugat yang korupsi dan menjadi cemoohan tetangga dan masyarakat Desa Kobi Mukti, dan sejak saat itu Penggugat dan Tergugat pisah ranjang sampai tahun 2013; 5. Bahwa pada tahun 2013, setelah adik-adik dan keluarga Penggugat patungan untuk membangun rumah buat Penggugat dan setelah rumah Penggugat selesai, maka saat itu Penggugat pergi dari rumah dan saat itu Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal secara berturut-turut sampai sekarang tanpa ada komunikasi dan itikat baik untuk kembali rukun dan juga tanpa ada nafkah sama sekali dari Tergugat kepada Penggugat; 6. Bahwa yang lebih menyakitkan lagi, sebelum Penggugat dihukum penjara tersebut, Tergugat ada berhutang di BRI dan berhutang pada tetangga dimana hutang-hutang tersebut menjadi beban dan tanggungan Penggugat untuk melunasinya; Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Masohi cq. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: Primer : Mengabulkan gugatan Penggugat; Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 2 of 13

3 Menyatakan putus perkawinan Penggugat dan Tergugat dengan putusan pengadilan; Biaya perkara diatur menurut hukum yang berlaku; Subsider: Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono). Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat telah hadir secara pribadi di persidangan. Bahwa Majelis Hakim telah berusahan mendamaikan kedua belah pihak namun tidak berhasil; Bahwa untuk mengintensifkan upaya damai dalam persidangan, Ketua Majelis telah mewajibkan Penggugat dan Tergugat menempuh proses mediasi sebagaimana ketentuan PERMA Nomor 01 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, namun tidak berhasil. Bahwa setelah upaya damai tidak berhasil, kemudian dibacakan gugatan Penggugat dalam sidang tertutup untuk umum yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat. Bahwa terhadap gugatan Penggugat, Tergugat telah mengajukan jawaban secara lisan sebagai berikut: Bahwa Tergugat mengakui dalil-dalil gugatan Penggugat, kecuali pada poin (4) yang menyebutkan Tergugat mengusir Penggugat keluar dari rumah. bahwa atas tuntutan Penggugat bercerai dengan Tergugat, Tergugat menyatakan keberatan mengingat anak-anak. Bahwa terhadap bantahan Tergugat, Penggugat mengajukan replik secara lisan yang pada pokoknya menyangkal bantahan Tergugat dan menyatakan tetap pada pendiriannya ingin bercerai dengan Tergugat. Bahwa atas replik Penggugat, Tergugat mengajukan duplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada jawabannya. Bahwa untuk membuktikan dalil-dalilnya, Penggugat mengajukan bukti surat sebagai berikut: 1. Fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah Nomor: KK.25.02/9/BA.00/51/2010. foto kopi tersebut bermeterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P). Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 3 of 13

4 Bahwa selain bukti surat, Penggugat mengajukan bukti saksi sebagai berikut: 1. Saksi I inisial KbK, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di Desa Kobi Mukti, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah. Saksi mengaku sebagai kakak kandung Penggugat. Di bawah sumpah, Saksi memberikan keterangan sebagai berikut: Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah, pada tahun 1985; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang anak; Bahwa pada awalnya, Penggugat dan Tergugat rukun, yaitu kurang lebih selama 6 (enam) tahun; Bahwa Penggugat dan Tergugat mulai tidak rukun sejak Tergugat menjadi Kepala Desa, kemudian Tergugat korupsi Alokasi Dana Desa (ADD) hingga Tergugat harus masuk penjara. Selain itu pula Tergugat berselingkuh dengan perempuan lain, juga Tergugat tidak memberikan nafkah pada Penggugat; Bahwa betul Tergugat punya utang di Bank dan Penggugat yang melunasi utang Tergugat tersebut. Dan hal ini memicu Penggugat dan Tergugat tidak rukun; Bahwa Saksi tidak melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar, namun Penggugat pernah datang ke rumah Saksi dan mengatakan baru bertengkar dengan Tergugat. 2. Saksi II inisial AS, umur 36 tahun, pekerjaan tani, bertempat tinggal di Desa Samal, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah. Saksi mengaku sebagai adik kandung Penggugat. Di bawah sumpah, Saksi memberikan keterangan sebagai berikut: Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah, pada tahun 1985; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang anak; Bahwa pada awalnya, Penggugat dan Tergugat rukun, mulai tidak rukun sejak tahun 2008; Bahwa Saksi sekali melihat Penggugat dan Tergugat cekcok, dan yang dicekcokkan ialah Tergugat tidak transparan dalam masalah keuangan rumah tangga; Bahwa Tergugat pernah beselingkuh dengan perempuan lain; Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 4 of 13

5 Bahwa Tergugat pernah masuk penjara, dan setelah itu Tergugat tidak memberikan nafkah pada Penggugat serta sejak itu Penggugat dan Tergugat tidak rukun; Bahwa betul Tergugat punya utang di Bank dan Penggugat yang melunasi utang Tergugat tersebut; Bahwa Saksi melihat Penggugat dan Tergugat sudah pisah ranjang sebelum pisah tempat tinggal setelah Penggugat dibuatkan rumah; Bahwa kemudian Penggugat menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya hendak bercerai dengan Tergugat serta mohon putusan Bahwa Tergugat menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya tetap pada jawaban dan tidak ingin bercerai dengan Penggugat. Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, cukup menunjuk kepada Berita Acara Sidang perkara ini, yang dianggap termuat dan menjadi bagian dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan dalam duduk perkara di atas; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat terikat pernikahan yang tercatat pada Kantor Urusan Agama (KUA), maka perkara ini menjadi kewenangan mutlak (absolut) Pengadilan Agama, vide Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo Penjelasan Pasal 49 huruf a angka 9 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 tahun Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat terikat pernikahan yang tercatat pada Kantor Urusan Agama (KUA), maka Penggugat memiliki legal persona standi in yudictio untuk mengajukan cerai gugat terhadap Tergugat, vide Pasal 73 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo Pasal 20 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, Penggugat dan Tergugat datang menghadap secara pribadi di persidangan. Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 5 of 13

6 Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 jo Pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan Penggugat dengan Tergugat, namun tidak berhasil. Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud pasal 154 RBg., yang diintegerasikan dalam Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 01 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Penggugat dan Tergugat telah menempuh proses mediasi, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa setelah upaya perdamaian tidak berhasil, kemudian dibacakan gugatan Penggugat, vide Pasal 155 Rbg. Menimbang, bahwa gugatan Penggugat dibacakan dalam sidang tertutup untuk umum. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 80 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun Menimbang, bahwa Penggugat tetap mempertahankan maksud dan isi dalildalil gugatannya; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Tergugat telah mengajukan jawaban sebagaimana diuraikan di atas dalam duduk perkara. Kemudian Penggugat dan Tergugat masing-masing telah mengajukan replik dan duplik dan kesimpulan. Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil gugatan Penggugat, Majelis Hakim telah dapat menidentifikasi alasan-alasan perceraian sebagai berikut: Bahwa setelah Tergugat menjadi kepala Desa Kobi Mukti, Penggugat dan Tergugat sering bertengkar oleh ulah Tergugat suka bermain perempuan (selingkuh) dan berpoya-poya; Bahwa Tergugat tersangkut masalah korupsi dana ADD (Alokasi Dana Desa) hingga dihukum pidana kurungan 5 tahun dan Penggugat sudah tidak kuat menanggung malu oleh ulah Tergugat tersebut; Bahwa Tergugat mengusir Penggugat keluar dari rumah; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun menjadikan Penggugat dan Tergugat pisah ranjang dan pisah tempat tinggal secara berturut-turut sampai sekarang tanpa ada komunikasi dan itikat baik untuk kembali rukun dan juga tanpa ada nafkah dari Tergugat kepada Penggugat: Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 6 of 13

7 Bahwa Penggugat berutang di BRI dan berutang pada tetangga kemudian menjadi beban dan tanggungan Penggugat untuk melunasinya. Menimbang, bahwa bersandar pada alasan-alasan perceraian tersebut, Majelis Hakim berpendapat alasan perceraian yang diajukan Penggugat dalam gugatannya ialah perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 Huruf f Kompilasi Hukum Islam (KHI). Menimbang, bahwa untuk memenuhi azas hukum yang terkandung dalam ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, yakni gugatan perceraian dengan alasan perselisihan dan pertengkaran dapat diterima apabila telah jelas sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran serta telah didengar pihak keluarga serta orang-orang dekat suami istri jo Pasal 283 R.Bg, yakni siapa yang menggugat ia yang membuktikan. Untuk itu kepada Penggugat dibebani wajib pembuktian. Hal ini bermaksud menghindari persekongkolan suami istri melakukan perceraian vide Pasal 208 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Menimbang, bahwa Penggugat meneguhkan dalil-dalil gugatan dengan mengajukan bukti surat dan menghadapkan 2 (dua) orang saksi, masing-masing bernama Kosim bin Kasdi dan Ali Sodik bin Kasdi. Menimbang, bahwa bukti surat berupa Asli Duplikat Kutipan Akta Nikah, maka Majelis Hakim menilai bukti tersebut sah dan dapat diterima, vide Pasal 301 ayat (1) R.Bg. Bukti surat tersebut bermeterai cukup sebagaimana maksud Pasal 10 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 Tentang Bea Meterai, maka telah dapat dipertimbangkan, vide Pasal 11 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai. Menimbang, bahwa bukti surat merupakan akta yang dibuat dan ditanda tangani oleh pejabat yang berwenang sebagaimana maksud ketentuan Pasal 285 R.Bg., serta tidak dibantah oleh Tergugat, maka akta tersebut dinyatakan sebagai akta otentik yang memiliki nilai pembuktian sempurna dan mengikat dan mendukung dalil gugatan poin (1) tentang adanya pernikahan Penggugat dengan Tergugat dan terhadap pernikahan tersebut telah dicatatkan oleh Pegawai Pencatat Nikah (PPN) Kantor Urusan Agama. Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat tersebut, maka dalil gugatan Penggugat poin (1) dinyatakan terbukti. Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 7 of 13

8 Menimbang, bahwa para Saksi Penggugat masing-masing adalah kakak dan adik kandung Penggugat, yaitu orang-orang dekat Penggugat dan Tergugat sebagaimana maksud ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, sehingga layak didengar keterangannya karena relatif lebih mengetahui peristiwa dan sifat persengketaan Penggugat dan Tergugat secara in konkreto. Para Saksi Penggugat telah dewasa dan secara terpisah memberikan keterangannya di bawah sumpah sebagaimana maksud ketentuan Pasal 171, 172 ayat (4) dan Pasal 175 RBg, sehingga dapat dipertimbangkan keterangannya. Menimbang, bahwa adapun keterangan para Saksi Penggugat yang didasari atas pengetahuannya dan dipandang bersesuaian sebagai berikut: - Bahwa Saksi pertama Penggugat mengatakan Penggugat dan Tergugat mulai tidak rukun sejak Tergugat menjadi Kepala Desa, kemudian Tergugat korupsi Alokasi Dana Desa (ADD) hingga Tergugat harus masuk penjara. Selain itu pula Tergugat berselingkuh dengan perempuan lain, juga Tergugat tidak memberikan nafkah pada Penggugat adalah bersesuaian dengan keterangan Saksi kedua Penggugat yang mengatakan Tergugat pernah masuk penjara, dan setelah itu Tergugat tidak memberikan nafkah pada Penggugat serta sejak itu Penggugat dan Tergugat tidak rukun, juga Tergugat pernah beselingkuh dengan perempuan lain; - Bahwa Saksi pertama dan Saksi kedua Penggugat mengatakan Penggugat dan Tergugat pernah pisah ranjang hingga akhirnya pisah tempat tinggal setelah Penggugat dibuatkan rumah adalah saling bersesuaian; - Bahwa Saksi pertama Penggugat mengatakan Tergugat punya utang di Bank dan Penggugat yang melunasi utang Tergugat tersebut. Dan hal ini memicu Penggugat dan Tergugat tidak rukun bersesuai dengan keterangan Saksi kedua Penggugat yang mengatakan Tergugat punya utang di Bank; - Bahwa keterangan kedua Saksi Penggugat yang saling bersesuaian tersebut telah ternyata mendukung dalil gugatan Penggugat poin (4), yang menyebutkan setelah Tergugat menjadi Kepala Desa Kobi Mukti mulai timbul prahara rumah tangga. Penggugat dan Tergugat sering bertengkar akibat dari ulah Tergugat yang suka bermain perempuan (selingkuh) dan Tergugat korupsi dana ADD (Alokasi Dana Desa) dan berujung dengan Tergugat dihukum pidana kurungan 5 tahun serta antara Penggugat dan Tergugat pernah pisah ranjang. Dengan demikian maka dalil gugatan Penggugat pada poin ini dinyatakan terbukti; Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 8 of 13

9 - Bahwa keterangan kedua Saksi Penggugat tersebut telah pula mendukung dalil gugatan Penggugat poin (5) yang menyebutkan setelah adik-adik dan keluarga Penggugat patungan untuk membangun rumah buat Penggugat maka saat itu Penggugat pergi dari rumah dan saat itu Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal secara berturut-turut samapai sekarang. Dengan demikian maka dalil gugatan Penggugat pada poin ini dinyatakan terbukti; Menimbang, bahwa adapun keterangan para Saksi Penggugat di atas yang didasari pengetahuannya dan bersesuaian sebagaimana maksud ketentuan Pasal 308 Rbg dan 309 Rbg dinyatakan memenuhi batas minimal pembuktian dan akan dipertimangkan lebih lanjut. Menimbang, bahwa keterangan para Saksi yang tidak mendukung dalil gugatan tidak dipertimbangkan dan harus dikesampingkan. Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat dan keterangan para Saksi yang dihubungkan dengan dalil-dalil gugatan Penggugat, Majelis Hakim telah memperoleh fakta-fakta hukum di persidangan sebagai berikut: - Bahwa pada tanggal 14 Oktober 1985, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah; - Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah tidak rukun sejak Tergugat berselingkuh dengan perempuan lain dan sejak Tergugat berada di penjara oleh ulah Tergugat korupsi dana Alokasi Dana Desa (ADD); - Bahwa setelah Tergugat bebas dari penjara, Pengugat dan Tergugat sudah pisah ranjang yang kemudian pisah tempat tinggal hingga sekarang. Menimbang, bahwa gugatan Penggugat yang tidak didukung oleh bukti tidak dipertimbangkan dan dikesampingkan. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan pendapatnya sebagai berikut; Menimbang, bahwa Penggugat dengan Tergugat telah menikah dan telah dicatatkan pada Kantor Uruan Agama, oleh Majelis dinyatakan Penggugat dengan Tergugat memiliki hubungan hukum sebagai suami istri karena pernikahan, vide Pasal 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat tidak rukun setelah Tergugat berselingkuh dengan perempuan lain juga dipenjara karena korupsi hingga Penggugat dan Tergugat pisah ranjang dan akhirnya pisah tempat tinggal sampai Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 9 of 13

10 sekarang, merupakan fakta yang memberikan petunjuk bagi Majelis Hakim tentang adanya perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, karena tidak logis tanpa ada perselisihan dan pertengkaran dapat membuat Penggugat dan Tergugat hidup tidak rukun serta pisah ranjang dan pisah tempat tinggal. Dengan demikian, maka meskipun para Saksi Penggugat tidak melihat pertengkaran Penggugat dan Tergugat, namun fakta-fakta hukum di atas oleh Majelis Hakim dijadikan petunjuk dan dugaan (presumtion) selanjutnya dinyatakan telah terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat secara terus menerus dan tidak ada harapan akan hidup rukun. Karena tidak lazim antara suami istri yang hidup rukun harmonis berselisih dan bertengkar hingga salah satu pihak dari suami atau istri meninggalkan pihak lain dan tidak mau kembali. Keadaan ini merupakan sinyalemen keengganan salah satu pihak antara suami istri mempertahankan ikatan perkawinannya. Menimbang, bahwa untuk mewujudkan tujuan perkawinan yang diisyaratkan dalam Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, sebagaimana yang disyariatkan dalam Al Qur an surat Ar Rum ayat (21) dan untuk membentuk keluarga sebagaimana maksud Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, maka hubungan suami istri harus terjalin secara rukun dan harmonis yang berlandaskan prinsip saling cinta mencintai, sayang menyayangi, hormat menghormati, saling setia serta saling memberi bantuan lahir dan batin yang satu kepada lainnya, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 33 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Menimbang, bahwa telah terbukti Penggugat dan Tergugat tidak rukun yang oleh Majelis Hakim disinyalir oleh adanya perelisihan dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat merupakan isyarat telah sirna kasih sayang dan cinta di antara keduanya. Penggugat dengan Tergugat telah tidak dapat menegakkan prinsipprinsip hidup berumah tangga sebagaimana diatur dalam Pasal 33 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah secara optimal berupaya mendamaikan Penggugat untuk rukun dan mempertahankan ikatan perkawinannya dengan Tergugat telah tidak berhasil, merupakan realita keadaan rumah tangga yang sedemikian tersebut telah pecah, Penggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin dapat mewujudkan kehidupan rumah tangganya secara rukun dan harmonis, dan tujuan perkawinan sebagaimana disyariatkan tidak akan terwujud, Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 10 of 13

11 sehingga perceraian merupakan alternatif terbaik yang harus ditempuh oleh Penggugat dengan Tergugat. Mempertahankan perkawinan yang sudah pecah hanya akan menjadi mudharat bagi keduanya. Menimbang, bahwa pertimbangan tersebut di atas sejalan dengan pendapat YUSUF QORDHOWI dalam bukunya Islam Agama Peradaban, halaman (344) yang selanjutnya oleh Majelis Hakim dijadikan sebagai pendapat sendiri mengatakan: tidaklah logis dan keluar dari fitrah jika memaksakan keduanya bersekutu dengan kekuatan hukum sementara mereka sudah saling tidak rela, bencana yang paling besar adalah bergaul dengan orang yang tidak cocok denganmu namun juga tidak berpisah darimu. Hal ini juga telah disyariatkan dalam Islam sebagaimana disinyalir dalam Al Qur an surat An Nisa ayat (130) yang berbunyi: و إ ن ی ت ف رق ا ی غ ن الله ك لا م ن س ع ت ھ - Artinya: Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memeberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunianya Menimbang, bahwa cerai gugat yang diajukan Penggugat telah cukup alasan dan telah terbukti serta telah pula memenuhi unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, maka tuntutan Penggugat dinyatakan berdasarkan hukum dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, oleh karenanya tuntutan Penggugat sebagaimana petitum angka dua patut dikabulkan. Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, maka talak yang dijatuhkan pengadilan adalah talak ba in shughraa. Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang nomor 50 Tahun 2009, maka meskipun tidak dituntut oleh Penggugat dalam petitum gugatan, namun Majelis Hakim memandang perlu menambah amar putusan yang isinya memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Masohi untuk mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah sebagaimana yang dimaksud dalam pasal tersebut. Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 11 of 13

12 Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka menurut ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, semua biaya yang timbul dalam proses perkara ini dibebankan kepada Penggugat. Memperhatikan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985, KUHPerdata, R.Bg., dan syariat serta peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dengan putusan ini. MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain shughraa Tergugat kepada Penggugat; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Masohi untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, yang mewilayahi tempat tinggal dan tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp ,00 (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Masohi pada hari Rabu tanggal 29 Oktober 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 5 Muharam 1436 H, oleh kami Drs. Mursidin, M.H yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Masohi sebagai Ketua Majelis serta Zaenal Ridwan Puarada, S.HI dan Burhanudin Manilet, S.Ag sebagai Hakim Anggota, dan pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut di atas dan dengan dibantu oleh Ismail Paisuly, SH. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri Penggugat dan Tergugat. Hakim Anggota, Ketua Majelis Zaenal Ridwan Puarada, S.HI Drs. Mursidin, M.H Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 12 of 13

13 Hakim Anggota, Burhanudin Manilet, S.Ag Panitera Pengganti, Ismail Paisuly, SH. Rincian Biaya Perkara: 1. Biaya Pendaftaran : Rp30.000,00 2. Biaya Proses : Rp50.000,00 3. Biaya Panggilan : Rp ,00 4.Biaya Redaksi : Rp5.000,00 5. Biaya Meterai : Rp6.000,00 Jumlah : Rp ,00 Terbilang : Tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah Putusan Nomor 0095/Pdt.G/2014/PA.Msh, hal. 13 of 13