DISTRIBUSI URAT DAGiNG PADA DOMBA k3iangan ~CUSCLE WEIGHT DI STRi3JTlON 164 PRIANGAN SHEEP)
|
|
- Hadi Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MEDIA PETERNAKAN 1983, 8 (4) : DISTRIBUSI URAT DAGiNG PADA DOMBA k3iangan ~CUSCLE WEIGHT DI STRi3JTlON 164 PRIANGAN SHEEP) OLeh Rachmat ~ermah Laboratorium Ilmu Produksi Terliak Daging dan Kerja Jurusan Ilm Produksi Ternak, ~akultas Peternakan, IPB ABSTRACT. Eighteen young Priangan sheep, consisted of 13 wethers and 5 ewe lambs were killed and their carcasses were dissected. is section resulted the prbportidns of nine standard muscle groups and the proportion of expensive muscles was 54% of the total carcase muscle weight. The distribution of the muscle weight was shown on the table in this report. RINGKASAN. Delapan belas ekor domba Priangan mda, yang terdiri atas 13 ekor kebirian dan 5 ekor betina dipotong dan karkasnya diseksi. Hasil seksi menghasilkan proporsi dari 9 kelompok urat daging yang baku (standard muscle groups) dan proporsi "expensive muscles" adalah 54% dari bobot total urat daging karkas. Distribusi urat daging diperlihatkan pada tabel dalam laporan ini. Domba Priangan muda sebanyak 18 ekor yang terdiri atas 13 ekor ' kebirial; dan 5 ekor betina, dewan rataan bobot pc ~o'ng 13.7 kg, menghasilkan rataan bobot karkac segar sebesar 4.4 kg. Komposisi karkasnya menunjukkan 60.06% urat daging, 11.81% lemak, 22.64% tu- lang dan 3.48% jaringan pengikat. Pengaruh jenis kelamin terhadap bobot urat daging pada bobot karkas yang sama tidak nyata (Rachmat Herman, 1982). Studi selanjutnya mempelajari distribusi urat dagingnya dengan pendekatan anatomis untuk menilai karkasnya. ngelompokan urat daging dibuat berdasarkan letak anatominya. Pe- Cara ini merupakan salah satu studi dasar untuk mempelajari perbedaan an- tara bangsa-bangsa domba dalam evaluasi karkasnya (Butterfield, 1963).
2 I' BFJIAN DM: -kaa PENELLTIAN Hewan Delapan belas ekor anak domba Priangan muda, yang terdiri atas 13 ekor kebirian dan 5 ekor anilk betina, dipotong dan diseksi kar- kasnya, dari bulan Cesember 1981 sampai dengan bulan September 1982, di Laboratorium Ilmu Produkai Ternak Daging dan Kerja, Fakultas Pe- ternakan IPB. Bobot potong berkisar antara 8.5 sampai 17.0 kg ( kg) untuk kebirian dan antara 11.8 sampai dengan 16.0 kg ( kg) untuk betina, atau antara 8.5 sampai 17.0 kg ( kg) untuk seluruh hewan. Umr bervariasi antara lima sampai delapan bulan. Pengelommkan Urat Dag ing Pemotongan dan seksi karkas sebelah kanan yang mengikuti petunjuk Butterfield (1983) dan Butterfield dan May (1966) menghasilkan bobot individu urat. daging (hachtlat Herman, 1982). Individu urat daging kemudian dikelompokkan menjadi 9 kelompok urat daging yang baku (standard muscle groups). Pengelompokkan tersebut adalah : Grup 1. Urat daging bagian proksimal paha belakang (muscles of the proximal part of the pelvic limb)... Grup 2. Urat daging bagian distal paha belakang (muscles of the distal part of the pelvic limb) Grup 3. Urat daging sckitar tulang belakang (muscles surrounding the spinal column) Grup 4. Urat daging dinding perut (muscle of the abdominal wall), <
3 GYI-p 5. at daging bagian prol-sirnal paha &pan (muscles of the.,,.-, proxinal part uf tile i,i+~acic ' 1 ~ ) Grup 6. Urat daging bagian distal paha depan (muscles ot the distal.- 2. part of the thoracic linb) Grup 7. Drat daging pexq>u5ling paha eepan dengan leher (muscles connectir.g the thoracic limb t"u the n >&) Grup 8. Urat dacing penghubung paha de2ga~ th~rax (muscles connec ting the thoracic' limb'of the thorax) Grup 9. Urat dxqing lcinnya di daetab leher dan tk~rax (inririnsic nlscles of the neck an?. thorax). Gabungar $r;p 1, 3 Cur 3. +., : a '.expecsive n~scles" (Butterfi~ld, 1953). Pengeioi *ckai~ ini nengikxti Iahse et al.!1971), yaitu p~ngc~co~xkan UZZI daging untuk domha. Analisa Data r 3-b': setiap kslon~ok ur?:l daging dinyaw.: - dalam grar dan pzrsen dari total. botot urat daging crtengah karkas kanan. - Nilai r~tqpn (z) simpangan baku (M) dan koef isien keragaman (07) dihi- turg untuk masing-nasi ng jenis kel min (kebiriari dan betina) dan gutungannya. D~bot dan persmt:?se masing-masigg individu urat da- ging, hanya-dihitung untuk cjabungiincya. Pengaruh jenis kelamin terhadap bo-bt kelol~pok urat daging, b df-pelajari dengan analisis peragam, y = ax. Analisis mngikuti petunjuk yang diberikan oleh Snedecor dan Cochran (1967).
4 HAS IL 2-AN PEMBAHASAN Elsil pengelompokan urat daging terdapat pada Tabel 1. Dis- t~ibusi urat daging karkas berdasarkan grup dalam persentase ter- hadap bobot total urat daging setengah karkas ternyata cukup kon- cisten, wdlaupun jumlah hewan yang dipotong tidak cukup banyak. Koefisien keragaman yang tinggi dari grup 4 pada betina, rnempunyai zilai tertin~gi (10.94%). Hal ini disebabkan karena ke dalan gr~p 4, termasuk g. cutaneus trunci dan - M. rectus abdominis. Ke- dua urat daging perut ini pada betina lebih berlemak dibandingkan der,~an pada kebirian. Lemak tersebut sulit dilepaskan dari kedua urat daging tersebut, sehingq a diduga mengakibatkan keragaman yang lebih tinggi untuk urat daging grup 4 pada betina. Pemisahan lewk dzri urat daging tertentu pada domba dilaporkan oleh Pryor dan Warren (1973), bahwa sangat sulit untuk memisahkan lemak yang rr.enempel pada M. cuteneus truci (grup 4) dan - M. latissimus dorsi igm:~ I), sehingga tidak munc,,ii.. tercapai. Pa& 5. intercostales juga terdapat kesulitan untuk nenentukan l e ~ antar k urat dzging (ir\termuscular fat), karena terdapat lemak yzng tampak di dalam nrat daging ini. Hasil analisis peragam (co-variance) terdapat pada Tabel 2. Pengaruh jenis kelamin terhadap bobot masing-masing grup urat da- qing tem..r'.suk grup (expensive muscles) tidak nyata, ke- cuali terhadap grup 8 dan grup 9 (P L 0.05). Anak domba kebirian, nempunyai bobot urat daging grup 8 yang nyata lebih rendah dan grup 9 yang nyata lebih tinggi daripada betina (P/p,O5)r pada bo- bot total urat daging setenqah karkas yang sama. Dari nilai ekono- mis karkasnya, perbedaan tersebut tidak penting.
5 Di~tribusi urat daging yar? dinyatakan dalam Sobot dan persen- tase individu urat daging dan grupnya terhadap bobot total urat da- ging setengah karkas untuk gabungannya (betina dan kebirian) terda- pat pada Tabel 3. Distribusi urat daging dalam persen ternyata konsisten untuk grup dan individu urat daging yang mekpunyai ukuran besar dengan bobot yang tinggi, yaitu dengan nilai koefisien kera- gaman (Cv) yang rendah. Urat daging yang berukuran kecil, umumnya mempunyai koefisien keragaman yang tinggi. Penyebab tingginya ko- efisien keragaman diduga 1) penimbangan individu ur;t Lc3:..3 +rlu dilakukan dalam miligram, sedangkan dalam penelitian ini bobotnya diukur sampai 100 miligram, dan 2) jumlah hewan yang dipotong dan diseksi tidak cukup banyak. Butterfield dan Berg (1966) menyatakan bahwa yang juga menyebabkan keragaman yang tinggi adalah ukuran urat daging sangat kecil, kerusakan akibat proses pengulitan (dressing) dan urat daging yang kecil serta mempunyai banyak per- tautan menyebabkan kesulitan &lam seksi (dissect-). Kesulitan da- lam pemisahan lemak dari urat daging, seperti yang dikemukakan oleh Pryor dan Warren (1973) diduga turut menyebabkan tingginya koefisien keragaman. Penelitian Lohse et -- al. (1971) pada domba dan Butterfield dan Berg (1966) pada sapi, memperlihatkan bahwa baik individu urat da- ging atau grup'nya, mempunyai pola pertumbuhan yang heterogen (allometris). Dalam penelitian irii, pertumbuhan urat daging tidak dapat dipealihatkan, karena meliputi jumlah hewan yang terbatas, hanya 18 ekor. Penelitian yang sempurna perlu dilakukan, akan te- tapi perlu pertimbangan dalam pembiayaan dan tenaga, karena peneli-
6 Tabel 1: Distribus'i Urat Daging' ~erdasarkan Bobot dan ~'ersentase Grup Urat Daging Relatif terhadap Bobot Total Urat Daging Setengah Karkas Kznan,. Kebirian (13 ekor) Betina (5 ekor) Gabungan (18 ekor) Grup., -, Urat Bobot (9) Persen (%). ' Bobot (9) Persen (%) Bobot (9) Persen (%) Caging x Sd Cv(%) x Sd &(%) x Sd Cv(%) x Sd Cv(+) x Sd Cv(%) x Sd Cv(%) Total Keterangan : X =: rataan; Sd = sirnpangan baku; Cv = koefisien keragamn.
7 Tabel 2. Pengaruh Jenis i Kelamin terhadap Bobot Grup Urat Daging pada Bobot Total Uxat Daging Setengah KarRs yang aaruua,, Bobot Grup $&' dari perbedaan Bobot Grup Urat Dagin.. Grup Yengaruh eni is Daging (log) Disesuaikan Cantilog) Urat Keisain (Nilai Bobot yang. Dise-, I Dag ing F, df 1/15) Kebirian Betina suaikan (log) 1 2 Ll.0 NS Kebirian (g) Betina (4) NS NS /1.0 NS NS ,9588 NS , NS b * a b 9 7.a594 * 2.292~~ NS loisesuaikan dengan rataan geometris b ~ b ~ t &at daging setengah karkas 1422 g- F (1/15) : 8.68 (P so*o1)r 4.54 (P =
8 Tabel 3. Bobot dan Persentase Individu Urat Daging dari 18 Ekor Domba Priangan Muda (13 ekor kebirian dan 5 ekor betina) den an Menggunakan Tabel dari Lohse et al, (1971) -- 9 Grup dan Individu Urat _Daging Grup 1. writ d.aging bagian proksimal paha belakang (muscles of the proximal part of the pelvic limb) M. vastus interntedius M. gemellus M. glutaeus profundus M. quadratus femoris M. sacrococcygeus M. sartorius M. pectineus M. rectus fernoris M. obturator externus M. obtnrator internus 1 M. vastus medialis M. glutaeus accessorius M. gracilis M. vastus lateralis M. semftendinosus M. adductor femoris M. biceps femoris M. tensor fasciae latae M. semimembranosus M. qiutaeus medius Seluruh Grup Grup 2. Uret daging bagian distal paha belakang (muscles of the.,,dis@l part of the palvic fimb) M. popliteus ' M. extensor digitorum lateralis M. tibialis anterior MI extensor group M. gastrocnemius et soleus M. pemnaeus longus 'Bobot badan antara kg (; bobot karkas.4445 g (Sd : 1697 g) dan rataan bobot total urat da- ging setengah karkas 1426 g (Sd : 375). 3 '~ataan; Simppangan baku; 'Koef isien keragarnan. s 13.7 g. Sd : 2.2 g). rataan
9 M. flexor digitom superf icialis M. flexor digitorurn longus M. flexor hallucis longus M. tibialis posterior seluruh Grup Grup 3. Urat daging sekitar tulang belakang (muscles surroupding the spinal column) iliocostalis dorsi longissimus cervicis spi.nalis dorsi psoas minor multifidus dorsi iliacus quadratus lumborum psoas major longissimus dorsi Seluruh Grup Grup 4. Urat daging dinding perut (muscles of the abdominal wall) M. serratus dorsalis cav''a1is M. cutxneus trunci M. obliquus externus abdominis M. rectus abdominis M. transversus abdominis M. obliquus internus abdomini s Seluruh Grup Grup 5. urat3aging bagian proksimal paha depan (muscles of the proximal part of the thoracic limb) M. teres minor M. brachialis M. triceps brachii caput mediale M. biceps brachii M. subscapularis M. deltoideus M. coracobrachialis M. triceps brachii caput longum
10 M.-tensor fasciae antibrachii M. infraspinatus M. supraspinatus M. triceps brachii caput laterale M. teres major :. Seluruh Grup Grup 6. Urat daging bagian distal paha depan (muscles of the distal part of the thoracic limb) M. flexor carpi radialis 2.58 M. extensor carpi obliquus 0.56 M. extensor digiti tertii propr iu s 2.21 M. extensor digiti quarti proprius 1-94 M. extensor carpi radialis M. anconaeus 3.84 M. extensor digitorum communis 1.76 M. extensor carpi ulnaris 6.72 M. flexor carpi ulnaris 4.15 M. flexor digitorum sublirnis 4,17 bt. flc -or digitorum., prof undus Seliruh Grup Grup 7. Urat daging penghubung paha depan dengan leher (muscles connecting the thoracic limb to the neck) M. trape zius cer~icalis M. omotransversarius M. brachiocephalicus M. serratus ventralis Seluruh Grup 7. Grup 8. Urat daging penghubung paha depan dengan thorax (~IUSC~~S connecting the thoracic limb to the thorax) M. trapezius thoracis M. pectoralis superficialis M. latissimus dorsi M. rhomboideus M. pectoralis profundus Seluruh Grup
11 Grup 9. Urat daging lainnya di daerah leher dan thorax (intrinsic muscles of the neck and thorax) M. mltifidus cervicis M. splenius 3.21 M. intercodtales N. rectus capitis dorsalis major 5.67 M. intertransversarius longus 4.74 M. longissimus capitis et atlantis 7.10 M. obliquus capitis caudalis M. transversus costarum 0.50 M. eiaphragma M. complexus, M. transversus thoracis 4.01 M. rectus capitis ventralis major 5.38 M. serratus dorsalis cranialis M. sternocephalicus M. scalenus ventralis M. longus colli M. intertransversales colli M. scalenus dorsalis M. retactor costae 2~ Seluruh Grup , -tian semacam ini membutuh3can biaya yang tinggi dengan ketekunan yang tinggi pula. Penemuan penting dari hasil penelitian ini adalah diperolehnya.. proporsi masing-masing "standard muscle groups" dan "expensive muscles" dari domba Priangan.
12 DAFTAR PUSTAKA. Butterfield; R.M., Esticwtion of chrcase ccinposition : The anatomical approach. Symposium on carcase composition and appraisal of meat animals. Edited by D.E. Tribe, Melbourne, p. 4-1 to p and N.D.S. lhy, Muscle of the ox. University of Queensland Press.. and R.T. Berg, A classification of bovine muscles, based on their relative growth patterns. Res.Vet.. Sci., 7 : Lohse, C.L., F.P. Moss and R.M. Butterfield, Growth patterns of muscles of Merino sheep from birth to 517 days. Anim. Prod., 23 : Pryor, W.J. and G.H. Warren, Chemical fat in the musculature of the sheep carcase. J. Agric. Sci., Camb., 80 : Rachmat Herman, Produksi daging dari domba Priangan mda. 14edia Peternakan, 7 (3) : Snedecor, G.W. and W.C. Cochran, Statistical methods, Oxford and IBH Publishing Co., Calcutta, Bombay, New Delhi.
DISTRIBUSI URAT DAGiNG PADA DOMBA k3iangan ~CUSCLE WEIGHT DI STRi3JTlON 164 PRIANGAN SHEEP)
MEDIA PETERNAKAN 1983, 8 (4) : 10-21 DISTRIBUSI URAT DAGiNG PADA DOMBA k3iangan ~CUSCLE WEIGHT DI STRi3JTlON 164 PRIANGAN SHEEP) OLeh Rachmat ~ermah Laboratorium Ilmu Produksi Terliak Daging dan Kerja
Lebih terperinciLampiran 4 Jenis otot pada kelompok otot 1 (otot proksimal paha) No. Kelompok Otot Jenis Otot 1. Kelompok Otot 1 (Otot Proksimal Paha)
86 Lampiran 4 Jenis otot pada kelompok otot 1 (otot proksimal paha) No. Kelompok Otot Jenis Otot 1. Kelompok Otot 1 (Otot Proksimal Paha) M. tensor fascia latae M. biceps femoris M. gluteus medius M. vastus
Lebih terperinciKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI OTOT KAMBING KACANG DAN KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DIPOTONG PADA BOBOT SEDANG FITRIYATI SIREGAR
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI OTOT KAMBING KACANG DAN KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DIPOTONG PADA BOBOT SEDANG FITRIYATI SIREGAR DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT
Lebih terperinciKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI OTOT KARKAS DOMBA PRIANGAN JANTAN DEWASA (Carcass Composition and Muscle Distribution of Mature Priangan Rams)
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI OTOT KARKAS DOMBA PRIANGAN JANTAN DEWASA (Carcass Composition and Muscle Distribution of Mature Priangan Rams) R. Herman Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRAK
Lebih terperinciPERBANDINGAN DISTRIBUSI OTOT KAMBING KACANG DAN PERANAKAN ETAWAH PADA BOBOT LEPAS SAPIH ANNISA AULIA
PERBANDINGAN DISTRIBUSI OTOT KAMBING KACANG DAN PERANAKAN ETAWAH PADA BOBOT LEPAS SAPIH ANNISA AULIA DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kulit di daerah bahu beruk ditutupi oleh rambut yang relatif panjang dan berwarna abu-abu kekuningan dengan bagian medial berwarna gelap. Morfologi tubuh beruk daerah bahu
Lebih terperinciANATOMI OTOT DAN SISTEM INTEGUMEN. Pengajar: Dr. Katrin Roosita, MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB
ANATOMI OTOT DAN SISTEM INTEGUMEN Pengajar: Dr. Katrin Roosita, MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB KOMPARASI SEL OTOT: OTOT RANGKA, OTOT JANTUNG DAN OTOT POLOS Keterangan Otot Rangka (Skeletal
Lebih terperinci31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya
31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya Sumsum tulang belakang adalah struktur yang paling penting antara tubuh dan otak. Sumsum tulang belakang membentang dari foramen magnum di mana ia kontinu dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh otot tubuh dan memberikan hasil keseluruhan yang paling baik. 11,12
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Renang Renang merupakan jenis olahraga yang dilakukan di air dan dapat dilakukan baik putra maupun putri. 10 Dibandingkan dengan olahraga-olahraga lainnya, renang merupakan
Lebih terperinci31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya
31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya January 22, 2015 Tedi Mulyadi 0 Comment Saraf spinal Sistem saraf perifer terdiri dari saraf dan ganglia di luar otak dan sumsum tulang belakang. Fungsi utama dari
Lebih terperinciOtot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan
Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan A. Otot Manusia Pada kegiatan belajar ini Anda akan mempelajari materi yang masih berkaitan dengan alat gerak. Bila tulang dikatakan sebagai alat gerak pasif maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seluruh aktivitas didalam tubuh manusia diatur oleh sistem saraf. Dengan kata lain, sistem saraf berperan dalam pengontrolan tubuh manusia. Denyut jantung, pernafasan,
Lebih terperinciKarakteristik Kualitas Daging Sapi Peranakan Ongole yang Berasal dari Otot Longissimus Dorsi dan Gastrocnemius
Karakteristik Kualitas Daging Sapi Peranakan Ongole yang Berasal dari Otot Longissimus Dorsi dan Gastrocnemius Nuraini dan Harapin Hafid H. 1 Intisari Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik
Lebih terperinciANATOMI OTOT DAERAH BAHU DAN LENGAN ATAS TRENGGILING JAWA (Manis javanica) CATUR FAJRIE DIAH ASTUTI
ANATOMI OTOT DAERAH BAHU DAN LENGAN ATAS TRENGGILING JAWA (Manis javanica) CATUR FAJRIE DIAH ASTUTI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
Lebih terperinciPERFORMA ANATOMIS DAN PRODUKTIVITAS SERTA KUALITAS KARKAS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN DENGAN GENOTIPE CALPASTATIN (CAST-1) YANG BERBEDA
PERFORMA ANATOMIS DAN PRODUKTIVITAS SERTA KUALITAS KARKAS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN DENGAN GENOTIPE CALPASTATIN (CAST-1) YANG BERBEDA BRAMADA WINIAR PUTRA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pada hasil pengamatan didapatkan otot-otot panggul dan paha badak Sumatera memiliki struktur yang kompak dan teba l.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pada hasil pengamatan didapatkan otot-otot panggul dan paha badak Sumatera memiliki struktur yang kompak dan teba l. Otot-otot panggul dan paha terdiri atas dua kelompok otot,
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERTUMBUHAN, KOMPOSlSl TUBUH DAN KARKAS ANTARA DOMBA PRIANGAN DAN EKOR GEMUK %
PERBANDINGAN PERTUMBUHAN, KOMPOSlSl TUBUH DAN KARKAS ANTARA DOMBA PRIANGAN DAN EKOR GEMUK % t Oleh RACHMAT HERMAN PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1993 ABSTRACT BREED COMPARISON OF GROWTH,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Tolak Peluru Tolak peluru termasuk nomor lempar dalam olahraga atletik yang memiliki kriteria tersendiri dari alat hingga lapangan
Lebih terperinciANALISIS TUMBUH KEMBANG KARKAS SAPI BALI JANTAN DAN BETINA DARI POLA PEMELIHARAAN EKSTENSIF DI SULAWESI TENGGARA. Oleh: Nuraini dan Harapin Hafid 1)
ANALISIS TUMBUH KEMBANG KARKAS SAPI BALI JANTAN DAN BETINA DARI POLA PEMELIHARAAN EKSTENSIF DI SULAWESI TENGGARA Oleh: Nuraini dan Harapin Hafid 1) ABSTRACT This study aims to analyze the growth patterns
Lebih terperinciDEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MUSCLE OF UPPER EXTREMITY DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OTOT-OTOT EKSTREMITAS SUPERIOR 1. Kelompok otot pada gelang bahu 2. Kelompok otot regio brachii (lengan atas)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Ordo Perissodactyla Badak Sumatera diklasifikasikan dalam ordo Perissodactyla yaitu bangsa hewan yang memiliki kuku ganjil.
TINJAUAN PUSTAKA Ordo Perissodactyla Badak Sumatera diklasifikasikan dalam ordo Perissodactyla yaitu bangsa hewan yang memiliki kuku ganjil. Ordo Perissodactyla ini terdiri dari dari dua subordo, tiga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakekat Lari Jarak Pendek (Sprint) 100 Meter a. Definisi Lari 1) Dalam bukunya Yoyo Bahagia (2000:11) menyatakan bahwa lari adalah gerakan tubuh dimana kedua
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengaruh perlakuan terhadap Konsumsi Bahan Kering dan Konsumsi Protein Ransum
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengaruh perlakuan terhadap Konsumsi Bahan Kering dan Konsumsi Protein Ransum Rataan konsumsi bahan kering dan protein ransum per ekor per hari untuk setiap perlakuan dapat
Lebih terperinciEndah Subekti Pengaruh Jenis Kelamin.., PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL
PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL EFFECT OF SEX AND SLAUGHTER WEIGHT ON THE MEAT PRODUCTION OF LOCAL SHEEP Endah Subekti Staf Pengajar Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakasanakan di Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciANATOMI OTOT DAERAH BAHU DAN LENGAN ATAS BERUK (Macaca nemestrina) WAHID FAKHRI HUSEIN
ANATOMI OTOT DAERAH BAHU DAN LENGAN ATAS BERUK (Macaca nemestrina) WAHID FAKHRI HUSEIN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin. meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan komoditas ternak, khususnya daging. Fenomena
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2011. Pemeliharaan domba dilakukan di kandang percobaan Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil sedangkan
Lebih terperinciANATOMI OTOT-OTOT TUBUH BADAK SUMATRA (Dicerorhinus sumatrensis) ANDI HIROYUKI
ANATOMI OTOT-OTOT TUBUH BADAK SUMATRA (Dicerorhinus sumatrensis) ANDI HIROYUKI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN
Lebih terperinciUNTUK MEREKA YANG SENANTIASA BERDOA UNTUK KEBERHASILANKU
UNTUK MEREKA YANG SENANTIASA BERDOA UNTUK KEBERHASILANKU :?"" PENGARUH TINGKAT LEMAK RANSUM TERHADAP PRODUKSI KARKAS, KOMPONEN KARKAS DAN DAGING KARKAS KELlNCl PERSliANGAN KARYA ILMIAH IMAM SUTIYONO FAKULTAS
Lebih terperinciANATOMI OTOT DAERAH BAHU DAN LENGAN ATAS BADAK SUMATERA (Dicerorhinus sumatrensis) HILDA SUSANTI
ANATOMI OTOT DAERAH BAHU DAN LENGAN ATAS BADAK SUMATERA (Dicerorhinus sumatrensis) HILDA SUSANTI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 ABSTRAK HILDA SUSANTI. Anatomi Otot Daerah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Kabupaten Kaur, Bengkulu. Gambar 1. Peta Kabupaten Kaur
TINJAUAN PUSTAKA Kabupaten Kaur, Bengkulu (Sumber : Suharyanto, 2007) Gambar 1. Peta Kabupaten Kaur Kabupaten Kaur adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Bengkulu. Luas wilayah administrasinya
Lebih terperinciKOMPOSISI FISIK POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN RASIO PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA SELAMA DUA BULAN PENGGEMUKAN
KOMPOSISI FISIK POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN RASIO PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA SELAMA DUA BULAN PENGGEMUKAN SKRIPSI NURMALASARI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS
Lebih terperinciacromion yang panjang dengan permukaan yang kasar. Penjuluran ini berfungsi sebagai tuas saat os scapula melakukan gerakan perputaran dan melempar
PEMBAHASAN Lokomosi pada MEP ditandai dengan perpindahan dari satu posisi ke posisi lainnya. Saat melakukan perpindahan, MEP mampu melakukan perpindahan baik secara quadrupedalism maupun bipedalism (Napier
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KARKAS DAN BAGIAN-BAGIAN KARKAS SAPI PERANAKAN ONGOLE JANTAN DAN BETINA PADA PETERNAKAN RAKYAT DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KARAKTERISTIK KARKAS DAN BAGIAN-BAGIAN KARKAS SAPI PERANAKAN ONGOLE JANTAN DAN BETINA PADA PETERNAKAN RAKYAT DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA (Carcass Characteristic and its Components of Male and Female
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan yang terjadi. Keberhasilan suatu penelitian tidak lepas dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan di teliti, serta dapat membantu peneliti mengungkapkan suatu permasalahan
Lebih terperinciMEMPELAJARI POTENSI KELUHAN DAN POTENSI PENYAKIT YANG TIMBUL PADA RANGKA DAN OTOT OPERATOR JAHIT DI PT MIDO INDONESIA
MEMPELAJARI POTENSI KELUHAN DAN POTENSI PENYAKIT YANG TIMBUL PADA RANGKA DAN OTOT OPERATOR JAHIT DI PT MIDO INDONESIA NAMA : Komariah Sirait NPM : 34411007 JURUSAN : Teknik Industri PEMBIMBING : Dr. Ir.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karkas domba Lokal Sumatera (Tabel 9) mempunyai koefisien
HASIL DAN PEMBAHASAN Tumbuh-Kembang Karkas dan Komponennya Karkas domba Lokal Sumatera (Tabel 9) mempunyai koefisien pertumbuhan relatif (b) terhadap bobot tubuh kosong yang nyata lebih tinggi (1,1782)
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan setiap pukul WIB,
19 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan setiap pukul 01.00-06.00 WIB, mulai dari tanggal 29Juli sampai dengan 23 Agustus 2016 di rumah potong hewan (RPH) Kampung Bustaman,
Lebih terperincikupersembahkan untuk ayah, ibu, kakak-kakakku. serta almamater tercinta
kupersembahkan untuk ayah, ibu, kakak-kakakku. serta almamater tercinta PENELITIAN PENDAHULUAN TENTANG PEMBULUH DARAH DAN SARAF PADA KAKI MUKA KAMBING (Capra sp.) Po/H!~/ /&i5? /fo~ 1 SKRIPSI oleh AGUS
Lebih terperinciMETODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil serta Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciJurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan ABSTRAK
PERTUMBUHAN RELATIF POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA SUNGEI PUTIH DAN LOKAL SUMATERA YANG MENDAPAT PAKAN LIMBAH KELAPA SAWIT (The Relative Growth of the Commercial Carcass Cutting of Sungei Putih and Lokal
Lebih terperincisebagai kenangan terhadap almarhum papi tercinta dan persembahan untuk mami. agung, anti, lita, aguk serta ipb almamaterku
'-. ""... / sebagai kenangan terhadap almarhum papi tercinta dan persembahan untuk mami. agung, anti, lita, aguk serta ipb almamaterku HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN IRISAN KOMERSIAL KARKAS DENGAN KOMPONEN KARKAS
Lebih terperincisebagai kenangan terhadap almarhum papi tercinta dan persembahan untuk mami. agung, anti, lita, aguk serta ipb almamaterku
'-. ""... / sebagai kenangan terhadap almarhum papi tercinta dan persembahan untuk mami. agung, anti, lita, aguk serta ipb almamaterku HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN IRISAN KOMERSIAL KARKAS DENGAN KOMPONEN KARKAS
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BOBOT POTONG DENGAN YIELD GRADE DOMBA (Ovis aries) GARUT JANTAN YEARLING
HUBUNGAN ANTARA BOBOT POTONG DENGAN YIELD GRADE DOMBA (Ovis aries) GARUT JANTAN YEARLING Agung Gilang Pratama*, Siti Nurachma, dan Andiana Sarwestri Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan adalah ternak kambing. Kambing merupakan ternak serba guna yang
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Salah satu komoditas kekayaan plasma nutfah nasional di sub sektor peternakan adalah ternak kambing. Kambing merupakan ternak serba guna yang dapat memproduksi susu,
Lebih terperinciPENELITIAN PENDAHULUAN TENTANG PEMBULUH DARAH DAN SARAF PADA KAKI BELAKANG KAMBING (Capra sp.)
PENELITIAN PENDAHULUAN TENTANG PEMBULUH DARAH DAN SARAF PADA KAKI BELAKANG KAMBING (Capra sp.) SKRIPSI oieh SAFARINA GOLFIANI B 19.0973 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1 9 a 7 RINGKASAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi pakan selama penelitian adalah 6.515,29 g pada kontrol, 6.549,93 g pada perlakuan KB 6.604,83 g pada perlakuan KBC dan 6.520,29 g pada perlakuan KBE. Konversi pakan itik perlakuan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis yang telah dilakukan penulis sehubungan dengan penelitian mengenai pengaruh gerakan tubuh terhadap pencapaian
Lebih terperinciHUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, OTOT PERUT DAN OTOT TUNGKAI DENGAN KETERAMPILAN JUMP SHOT
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, OTOT PERUT DAN OTOT TUNGKAI DENGAN KETERAMPILAN JUMP SHOT PERMAINAN BOLABASKET PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET SMA N 2 KLATEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka 1. Definisi Spinal Cord Injury Tulang belakang (vertebrae) adalah tulang yang memanjang dari leher sampai ke selangkangan. Tulang vertebrae terdiri dari 33 tulang, antara lain :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan Bulutangkis Menurut Subardjah (2000) bulutangkis merupakan bentuk permainan bola kecil yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan Bulutangkis Menurut Subardjah (2000) bulutangkis merupakan bentuk permainan bola kecil yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan cara melakukan
Lebih terperinciKOMPOSISI KIMIA DAGING KAMBING KACANG JANTAN YANG DIBERI PAKAN DENGAN KUALITAS BERBEDA
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj KOMPOSISI KIMIA DAGING KAMBING KACANG JANTAN YANG DIBERI PAKAN DENGAN KUALITAS BERBEDA (Chemical Meat Composition of Male Kacang Goat Fed Different
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2014 bertempat di Laboratorium Anatomi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Kinesiologi dan Biomekanika Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu melakukan gerakan. 6 Beberapa disiplin
Lebih terperinciGambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna
Anatomi antebrachii 1. Os. Radius Adalah tulang lengan bawah yang menyambung dengan humerus dan membentuk sendi siku. Radius merupakan os longum yang terdiri atas epiphysis proximalis, diaphysis, dan epiphysis
Lebih terperinciCompetitor, Nomor 2 Tahun 2, Juni 2010
PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN LATIHAN HALF SQUAT JUMP TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA SMA NEGERI 8 MAKASSAR OLEH: WAHYU JAYADI )* ABSTRAK Penelitian deskriptif ini
Lebih terperinciStress Markers Pada Lengan Dan Tangan Kanan
Stress Markers Pada Lengan Dan Tangan Kanan Azizatul Haq Larasati 1 Abstract Stress marker was the study of the occupation routine work on the human muscles. This study discussed the routine work of human
Lebih terperinciDistribusi komponen karkas sapi Brahman Cross (BX) hasil penggemukan pada umur pemotongan yang berbeda
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (1): 24-34 ISSN: 0852-3581 E-ISSN: 9772443D76DD3 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Distribusi komponen karkas sapi Brahman Cross (BX) hasil penggemukan pada umur
Lebih terperinciANATOMI FISIOLOGI TULANG BELAKANG
ANATOMI FISIOLOGI TULANG BELAKANG Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk punggung yang mudah digerakkan. Terdapat 33 tulang punggung pada manusia, 5 di antaranya bergabung
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Hewan
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Hewan Keadaan hewan pada awal penelitian dalam keadaan sehat. Sapi yang dimiliki oleh rumah potong hewan berasal dari feedlot milik sendiri yang sistem pemeriksaan kesehatannya
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN. (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats)
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats) R.
Lebih terperinciKELI NCI LOKAL. Oleh Bambang Hariadi, Kartiarso dan ~achmat 'Herman Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
PENGARUH KADAR PROTEIN RANSUM TERHACAP PERFORMANS KELI NCI LOKAL Oleh Bambang Hariadi, Kartiarso dan ~achmat 'Herman Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor ABSTRACT. Twenty five young male local
Lebih terperinciANATOMI TERAPAN LOKOMOSI LABORATORIUM ANATOMI FKH UGM
ANATOMI TERAPAN LOKOMOSI LABORATORIUM ANATOMI FKH UGM ADAPTASI LOKOMOSI BERLARI Melibatkan gerakan cyclic dan berulang anggota gerak (stride=satu siklus anggota gerak pada gait tertentu) Gait = satu kali
Lebih terperinciSistem Otot. 3. Mendeskripsikan hipotesis filamen yang bergeser pada kontraksi otot
Sistem Otot Tujuan: 1. Mengidentifikasi tiga jenis jaringan otot 2. Mendeskripsikan struktur dari otot rangka 3. Mendeskripsikan hipotesis filamen yang bergeser pada kontraksi otot 4. Mendeskripsikan kejadian
Lebih terperinciIdentifikasi Bobot Potong dan Persentase Karkas Domba Priangan Jantan Yearling dan Mutton. Abstrak
Identifikasi Bobot Potong dan Persentase Karkas Domba Priangan Jantan Yearling dan Mutton Umaris Santoso, Siti Nurachma dan Andiana Sarwestri Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran umarissantoso@gmail.com
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Rancabolang, Bandung. Tempat pemotongan milik Bapak Saepudin ini
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Assolihin Aqiqah bertempat di Jl. Gedebage Selatan, Kampung Rancabolang, Bandung. Tempat pemotongan milik Bapak Saepudin ini lokasinya mudah ditemukan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Keadaan ini disebabkan oleh
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat Indonesia pada daging sapi segar dan berkualitas beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Keadaan ini disebabkan oleh berbagai aspek diantaranya,
Lebih terperinciMuhamad Fatah Wiyatna Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
Perbandingan Indek Perdagingan Sapi-sapi Indonesia (Sapi Bali, Madura,PO) dengan Sapi Australian Commercial Cross (ACC) (The Ratio of Meat Indek of Indonesian Cattle (Bali, Madura, PO) with Australian
Lebih terperinciPENGARUH UMUR TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI INDUK DOMBA LOKAL YANG DIGEMBALAKAN DI UP3 JONGGOL SKRIPSI AHMAD SALEH HARAHAP
PENGARUH UMUR TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI INDUK DOMBA LOKAL YANG DIGEMBALAKAN DI UP3 JONGGOL SKRIPSI AHMAD SALEH HARAHAP PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPEMBULUH NADI ANGGOTA BELAKANG
PEMBULUH NADI ANGGOTA BELAKANG A. femoralis A.femoralis merupakan nadi di bagian proximal dari pembuluh nadi pada anggota belakang. Nadi merupakan lanjutan extra-abdominal dari a,iliaca externa, mulai
Lebih terperinciHubungan Antara Bobot Potong... Fajar Muhamad Habil
HUBUNGAN ANTARA BOBOT POTONG DENGAN PERSENTASE KARKAS DAN TEBAL LEMAK PUNGGUNG DOMBA (Ovis aries) GARUT JANTAN YEARLING Fajar Muhamad Habil*, Siti Nurachma, dan Andiana Sarwestri Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciAnatomy of Vertebrae
Anatomy of Vertebrae Introduction 33 vertebrae : 7 Vertebra cervicales 12 vertebra thoracicae 5 vertebra lumbales 5 vertebra sacrales 4 vertebra coccygeae Vertebral Body Corpus vertebralis anterior segment
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan Metode
35 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret - Mei 2008 di Rumah Potong Hewan (RPH) Aldia-Kupang. Pengumpulan data pengukuran produktivitas karkas dilakukan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Bobot Badan Bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh dapat menjadi acuan untuk mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh mempunyai kegunaan untuk menaksir
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN BEBAN LEG PRESS TERHADAP KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN BEBAN LEG PRESS TERHADAP KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Oleh Made Mahayasa Hadiwijaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KUALITAS DAGING PADA DOMBA LOKAL YANG DIPELIHARA SECARA INTENSIF
PERKEMBANGAN KUALITAS DAGING PADA DOMBA LOKAL YANG DIPELIHARA SECARA INTENSIF (Mutton Quality of Local sheep Kept in the Intensive Management) MUKH ARIFIN 1, TITIK WARSITI 2, AGUNG PURNOMOADI 1 dan WAYAN
Lebih terperinciPOTONGAN KOMERSIAL KARKAS KAMBING KACANG JANTAN DAN DOMBA LOKAL JANTAN TERHADAP KOMPOSISI FISIK KARKAS, SIFAT FISIK DAN NILAI GIZI DAGING
POTONGAN KOMERSIAL KARKAS KAMBING KACANG JANTAN DAN DOMBA LOKAL JANTAN TERHADAP KOMPOSISI FISIK KARKAS, SIFAT FISIK DAN NILAI GIZI DAGING (Cutting of Carcass Male Kacang Goat and Native Sheep on Composition
Lebih terperinciMODEL KURVA PERTUMBUHAN ITIK TEGAL JANTAN SAMPAI UMUR DELAPAN MINGGU
MODEL KURVA PERTUMBUHAN ITIK TEGAL JANTAN SAMPAI UMUR DELAPAN MINGGU Dedi Rahmat Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Abstrak Penelitian bertujuan untuk menduga model kurva pertumbuhan itik tegal
Lebih terperinciTUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK
TUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK PROSES PERTUMBUHAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN PERKEMBANGAN Perkembangan : perubahan dalam bentuk badan dan konformasi yang diakibatkan oleh pertumbuhan diferensial dari jaringan
Lebih terperinciPENAKSIRAN BOBOT BADAN BERDASARKAN LINGKAR DADA DAN PANJANG BADAN DOMBA DONGGALA
J. Agroland 16 (1) : 91 97, Maret 9 ISSN : 854 641X PENAKSIRAN BOBOT BADAN BERDASARKAN LINGKAR DADA DAN PANJANG BADAN DOMBA DONGGALA Estimation of Donggala Sheep Body Weight Based on Their Chest Diameter
Lebih terperinciSTUDI KASUS TINGKAT PEMOTONGAN DOMBA BERDASARKAN JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR DAN BOBOT KARKAS DI TEMPAT PEMOTONGAN HEWAN WILAYAH MALANG
STUDI KASUS TINGKAT PEMOTONGAN DOMBA BERDASARKAN JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR DAN BOBOT KARKAS DI TEMPAT PEMOTONGAN HEWAN WILAYAH MALANG Syafrizal Muhammad 1, G. Ciptadi 2 dan A. Budiarto 2 1. Mahasiswa
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan di kandang Lapangan Percobaan, Blok B Ruminansia Kecil, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Ternak domba
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi PT. Purwakarta Agrotechnopreneur Centre (PAC), terletak di desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Berdasarkan data statistik desa setempat, daerah
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan pertama pada umur
14 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah ayam hasil persilangan pejantan Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan
Lebih terperinciIV PEMBAHASAN. yang terletak di kota Bekasi yang berdiri sejak tahun RPH kota Bekasi
25 IV PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bekasi adalah rumah potong hewan yang terletak di kota Bekasi yang berdiri sejak tahun 2009. RPH kota Bekasi merupakan rumah potong dengan
Lebih terperinciPEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI BOLA VOLI DITINJAU DARI ASPEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA. Oleh: Ngadenan Dosen UT UPBJJ Malang
PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI BOLA VOLI DITINJAU DARI ASPEK KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIKA Oleh: Ngadenan Dosen UT UPBJJ Malang Abstrak Dengan memahami "Kinesiologi" (ilmu yang mempelajari gerakan pada manusia,
Lebih terperinciPertumbuhan Alometri Dimensi Panjang dan Lingkar Tubuh Sapi Bali Jantan
ISSN : 1411-8327 Pertumbuhan Alometri Dimensi Panjang dan Lingkar Tubuh Sapi Bali Jantan (THE ALLOMETRIC GROWTH OF LONG AND CIRCULAR BODY DIMENSION OF BALI CATTLE) I Putu Sampurna 1, I Ketut Suatha 2 1)
Lebih terperinci[) / i 1 / ';('-1 "'~
[) / I P el limo"",1 0, P i 1 / ';('-1 "'~ HUBUNGAN ANTARA UKURAN - UKURAN TUBUH DENGAN TOTAL BOBOT YANG DAPAT DIKONSUMSI (EDIBLE) PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH JANTAN BERGIGI SERI TETAP DUA KARYA ILMIAH
Lebih terperinciPertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda
Pertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda (Growth and Carcass Physical Components of Thin Tail Rams Fed on Different Levels of Rice Bran)
Lebih terperinciOSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR
BLOK BASIC BIOMEDICAL SCIENCES OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010 Dimulai dari regio Glutea (posterior) dan dari regio Inguinal (anterior)
Lebih terperinciPROPORSI DAGING, TULANG DAN LEMAK KARKAS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN AKIBAT PEMBERIAN AMPAS TAHU DENGAN ARAS YANG BERBEDA
PROPORSI DAGING, TULANG DAN LEMAK KARKAS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN AKIBAT PEMBERIAN AMPAS TAHU DENGAN ARAS YANG BERBEDA (Proportion of Muscle, Bone and Fat of Carcass of Male Thin Tail Sheep Fed Tofu By-product)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan populasi yang cukup tinggi. Kambing Kacang mempunyai ukuran tubuh
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. KambingKacang Kambing Kacang merupakan salah satu kambing lokal di Indonesia dengan populasi yang cukup tinggi. Kambing Kacang mempunyai ukuran tubuh yang relatif kecil,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BOBOT BADAN DENGAN PROPORSI ORGAN PENCERNAAN SAPI JAWA PADA BERBAGAI UMUR SKRIPSI. Oleh NUR FITRI
HUBUNGAN ANTARA BOBOT BADAN DENGAN PROPORSI ORGAN PENCERNAAN SAPI JAWA PADA BERBAGAI UMUR SKRIPSI Oleh NUR FITRI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010 HUBUNGAN ANTARA BOBOT BADAN DENGAN
Lebih terperinciPengaruh Jenis Otot dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Daging Sapi
Pengaruh dan terhadap Kualitas Daging Sapi Syafrida Rahim 1 Intisari Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi pada tahun 2008. Penelitian bertujuan
Lebih terperinciS. Mawati, F. Warastuty, dan A. Purnomoadi Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TAHU TERHADAP POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN (The Effect of Levels of Tofu Cake on Commercial Cutting of Male Local Sheep Carcass) S. Mawati, F. Warastuty, dan A.
Lebih terperinciANATOMI OTOT. by : Hasty Widyastari
ANATOMI OTOT by : Hasty Widyastari Fungsi dan Karakteristik Otot FUNGSI OTOT 1. Movement (gerak) 2. Pembentuk Postur 3. Menstabilkan sendi 4. Produksi Panas KARAKTERISTIK 1. Exitability : menerima/merespon
Lebih terperinciVASKULARISASI EXTREMITAS
VASKULARISASI 1 VASKULARISASI EXTREMITAS E X T R E M I T A S S U P E R I O R ( anggota gerak atas) -------------------------------------------------- Yang termasuk extremitas superior adalah vaskularisasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. masyarakat Indonesia. Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Domba Priangan Domba adalah salah satu hewan yang banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK
PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK LABORATORIUM BASIC ANIMAL JURUSAN ILMU PETERNAKAN FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR 2016 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu
Lebih terperinci