POTONGAN KOMERSIAL KARKAS KAMBING KACANG JANTAN DAN DOMBA LOKAL JANTAN TERHADAP KOMPOSISI FISIK KARKAS, SIFAT FISIK DAN NILAI GIZI DAGING
|
|
- Liana Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 POTONGAN KOMERSIAL KARKAS KAMBING KACANG JANTAN DAN DOMBA LOKAL JANTAN TERHADAP KOMPOSISI FISIK KARKAS, SIFAT FISIK DAN NILAI GIZI DAGING (Cutting of Carcass Male Kacang Goat and Native Sheep on Composition of Physical Carcass, Physical Characteristic and Nutritious Value of Meat) ROSWITA SUNARLIM dan HADI SETIYANTO Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Jl. Tentara Pelajar No. 12, Bogor ABSTRACT Commercial cutting of carcass influenced about composition of physical carcass, physical characteristic and nutritious value between commercial cutting of carcass from kacang goat and native sheep. Animals that were used six tail each part from three tails of native sheep that aged one year old, which fed the same feeding composition and water ad libitum. Carcass that get from left side was cut into eight slices of commercial cutting was leg, loin, rack, shoulder, neck, shank, breast and flank Every slice of commercial cutting is analyzed about composition of physical carcass (bone, meat and fat), physical characteristic of meat (ph and tenderness) and nutritious value of meat (moisture, ash, protein and fat content). Statistic analysis used completely randomized design. The result showed that composition of physical carcass sheep about carcass weight and carcass percentage was lower than male kacang goat in significant difference (P<0.05) but live weight was not significant difference. Composition of physical carcass (% bone, meat and fat) from eight slices of commercial cutting from male kacang goat and native sheep were no significant difference, but bone percentage at shoulder of male native sheep was higher than male kacang goat in significant difference (P<0.05). Physical characteristic of meat was no significant difference except value of ph from shoulder, breast and flank of male native sheep were higher than male kacang goat in significant difference (P<0.05). Tenderness on shoulder male native sheep was more tenderness than male kacang goat in significant difference (P<0.05). Nutritious value of meat usually is no significant difference except moisture content from male commercial cutting carcass of native sheep was higher percentage than male kacang goat in significant difference (P<0.05), fat content of breast from male native sheep was higher percentage than kacang goat in significant difference (P<0.05). Key Words: Commercial Cutting, Carcass, Kacang Goat, Native Sheep, Physical Characteristic, Nutritious Value ABSTRAK Potongan komersial karkas berpengaruh terhadap komposisi fisik karkas, sifat fisik dan nilai gizi antara kambing dan domba. Dengan demikian dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah diantara potongan komersial karkas dari kambing kacang dan domba lokal terdapat perbedaan komposisi fisik karkas, sifat fisik dan nilai gizi. Ternak yang digunakan sebanyak enam ekor masing-masing terdiri dari tiga ekor kambing kacang jantan dan tiga ekor domba lokal jantan yang berumur satu tahun mendapatkan pakan dengan komposisi ransum sama dan air minum diberikan ad libitum. Karkas yang diperoleh di ambil bagian kiri dan dipotong menjadi delapan potongan komersial yaitu paha (leg), punggung (loin), rusuk (rack), bahu (shoulder), leher (neck), lengan (shank), dada (breast) dan lipat paha (flank). Setiap potongan komersial di analisa terhadap komposisi fisik karkas(tulang,daging dan lemak), sifat fisik daging (ph dan keempukan) dan nilai gizi daging (kadar air, abu, protein dan lemak). Analisis statistik yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian memperoleh komposisi fisik karkas domba terhadap bobot karkas, bobot setengah karkas dan persentase karkas adalah nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan kambing kacang jantan, kecuali bobot hidupnya tidak nyata secara statistik (P>0,05). Adapun komposisi fisik karkas (% tulang, daging dan lemak) dari delapan potongan komersial karkas asal kambing kacang jantan dan domba lokal jantan umumnya tidak berbeda nyata, kecuali persentase tulang dari bagian bahu domba lokal jantan 666
2 adalah lebih tinggi secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan kambing kacang jantan. Sifat fisik daging umumnya tidak berbeda nyata kecuali nilai ph dari bagian bahu, dada dan lipat paha domba lokal jantan adalah lebih tinggi secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan kambing kacang jantan. Keempukan daging dari bagian bahu domba local jantan adalah nyata (P<0,05) lebih empuk dibandingkan dengan kambing kacang jantan. Nilai gizi daging pada umumnya tidak berbeda nyata kecuali kadar air dari potongan karkas domba lokal jantan adalah nyata (P<0,05) lebih tinggi persentasenya dibandingkan kambing kacang jantan, kadar lemak dari bagian dada domba lokal jantan adalah nyata (P<0,05) lebih tinggi persentasenya dibandingkan dengan kambing kacang. Kata Kunci: Potongan Karkas Komersial, Kambing Kacang, Domba Lokal, Sifat Fisik, Nilai Gizi PENDAHULUAN Sebagian masyarakat Indonesia sudah terbiasa mengkonsumsi daging kambing maupun domba, akan tetapi jarang dibedakan antara karkas maupun dagingnya. Oleh karena bentuk, besar,berat serta daging yang relatif sama sehingga pemberian nama daging kambing lebih populer dikalangan pedagang maupun konsumen, demikian pula dinegara maju di kenal dengan istilah lamb (FORREST et al., 1975). Daging kambing/domba lebih banyak dikonsumsi konsumen dalam bentuk olahan seperti sate, sop, gule, soto kambing yang umum dijajakan oleh pedagang kaki lima, rumah makan, restoran maupun hotel berbintang. Meskipun demikian daging kambing/domba dalam bentuk segar (tanpa pengolahan) masih dapat ditemui dipasar-pasar tradisional. Umumnya penjualan daging didasarkan pada berat karkas (daging dan tulang) dan belum didasarkan kepada tingkat (grade) bagian-bagian dari karkas sebagai yang telah dilakukan di negara-negara maju. Menurut ROMANS dan ZIEGLER (1974) potongan komersial karkas dari kambing dan domba dibagi menjadi delapan bagian yaitu paha (leg), punggung (loin), rusuk (rack), bahu (shoulder), leher (neck), lengan (shank),dada (breast) dan lipat paha (flank). Dari masingmasing potongan komersial kambing/domba terdiri dari sekumpulan daging, tulang dan lemak. Sistem penjualan dengan potongan karkas ini telah diterapkan dipasar swalayan bahkan cara pengemasannya dengan penampilan menarik karena diberi wadah Stero Foam dan ditutup dengan Selopan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan diantara potongan komersial karkas kambing dan domba terhadap komposisi fisik, karkas, sifat fisik dan nilai gizi daging. MATERI DAN METODE Materi yang digunakan sebanyak tiga ekor kambing kacang dan tiga ekor domba lokal berkelamin jantan berumur sama sekitar satu tahun. Ternak ini berasal dari peternakan rakyat yang digemukan terlebih dahulu selama empat hingga lima bulan. Pemberian pakan terdiri atas campuran tepung gaplek (20%) dan konsentrat (80%) yang diberikan sebanyak 3% dari bobot badan serta rumput gajah dan air minum yang diberikan secara ad libitum. Ternak sebelum dipotong terlebih dahulu dipuasakan selama 17 jam, setelah itu ternak dipotong dan diambil karkas kemudian masing-masing karkas dibelah menjadi dua bagian salah satu bagian setengah karkas dipotong-potong menjadi delapan bagian sesuai dengan potongan karkas komersial yaitu paha (leg), punggung (loin), rusuk (rack), bahu (shoulder), leher (neck), lengan (shank), dada (breask) dan lipat paha (flank) yang tertera pada Gambar 1 (ROMANS dan ZIEGLER, 1974). Setiap potongan karkas tersebut dianalisa terhadap komposisi fisik karkas, sifat fisik dan nilai gizi daging dengan parameter yang diamati: 1. Bobot hidup, bobot karkas (utuh dan setengah karkas)dan persentase karkas. 2. Potongan setengah karkas bagian kiri 3. Komposisi fisik karkas yaitu bobot dari persentase daging, tulang, lemak didasarkan pada bobot setengah karkas. 4. Sifat fisik daging (ph dan keempukan). 5. Nilai gizi daging (kadar air, abu, protein dan lemak) 667
3 Analisa statistik yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua perlakuan (kambing dan domba) dari setiap potongan komersial karkas (paha, punggung, bahu, rusuk, leher, lengan, dada dan lipat paha) yang diulang sebanyak tiga kali. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik komponen karkas Kambing kacang memiliki bobot dan persentase karkas yang lebih tinggi secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan domba lokal kecuali bobot hidup tertera pada Tabel 1. Hal ini disebabkan karena isi saluran pencernakan dan kulit domba lebih berat dibandingkan kambing. Tabel 1. Rataan bobot hidup, bobot karkas, bobot setengah karkas dan persentase karkas kambing dan domba lokal jantan Uraian Kambing Domba Bobot hidup (kg ) 23,5 19,3 Bobot karkas (kg) 10,3 a 7,5 b Bobot setengah karkas (kg) 4,8 a 3,8 b Persentase karkas 43,8 a 39,1 b Huruf berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) Penelitian yang dilakukan GAILI et al. (1972) tentang pengaruh pakan terhadap bobot karkas dan penimbunan lemak dibawah kulit domba dan kambing Sudan ternyata pemberian pakan penguat dapat meningkatkan bobot karkas namun persentase bobot karkas domba adalah lebih rendah dibandingkan kambing karena proporsi kulit, bulu dan alat pencernaannya lebih tinggi pada domba. Bobot hidup, karkas dan persentase karkas kambing kacang adalah lebih tinggi dibandingkan dengan domba lokal, hal ini sesuai dengan penelitian TRIYANTINI et al. (2002) dengan menggunakan dua macam pakan berbeda diperoleh bobot hidup 22,33 dan 24,93 kg, bobot karkas 10,00 dan 11,20 kg serta persentase karkas 44,48 44,98%. Domba Garut dengan bobot hidup 23,08 kg diperoleh bobot karkas 9,54 kg dan persentase karkas 40,13% (SUNARLIM et al., 1999) yang relatif sama dengan penelitian. Adapun domba jantan Merino berukuran kecil dari penelitian PRABOWO et al. (1994) ternyata bobot hidup 56,5 kg, bobot karkas 27,8 kg dan persentase karkas 49,3% yang ternyata jauh lebih tinggi dibandingkan domba lokal hasil penelitian. HENDRI (1986) menyatakan bobot hidup kambing dan domba masing-masing 8,4 kg diperoleh berat karkas 3,9 dan 3,6 kg sedangkan persentase karkas adalah 46,7% untuk kambing dan 43,2% untuk domba seperti pada penelitian dimana berat karkas maupun persentase kambing relatif lebih tinggi dibandingkan dengan domba. Komposisi fisik karkas Komponen utama karkas terdiri dari jaringan daging, tulang dan lemak. NATASASMITA (1978) menyatakan bahwa konsumen menghendaki karkas atau potongan karkas dengan proporsi daging tanpa lemak yang tinggi, tulang yang rendah dan lemak optimal. Delapan potongan komersial karkas dari kambing kacang dan domba lokal tertera pada Tabel 2. Diantara kambing dan domba ternyata persentase daging, tulang dan lemak tidak berbeda nyata (P>0,05) kecuali pada potongan karkas bahu dimana persentase tulang dari domba lokal (5,3%) relatif lebih tinggi secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan kambing (4,0%). Hal ini sesuai dengan penelitian HENDRI (1986), tetapi tidak demikian dengan penelitian OWEN et al. (1978) dan GAILI et al. (1972), yang menyatakan bahwa persentase daging dan tulang lebih tinggi, sementara persentase lemak kambing lebih rendah daripada domba dalam perlakuan yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena laju pertumbuhan masing-masing komponen jaringan karkas dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah bangsa ternak (SOEPARNO, 1992), sedangkan GAILI et al.. (1972) dipengaruhi pula oleh spesies, umur dan nutrisi. 668
4 Tabel 2. Rataan daging tanpa lemak, lemak dan tulang dari potongan komersial karkas kambing kacang dan domba lokal jantan Potongan komersial Daging (%) Lemak (% ) Tulang (% ) Kambing Domba Kambing Domba Kambing Domba Paha 20,5 21,7 1,4 1,2 4,9 6,6 Punggung 5,6 6,7 0,8 0,4 2,2 3,2 Rusuk 4,8 5,5 0,4 0,4 2,0 3,0 Bahu 14,5 12, 1,5 1,2 4,0 a 5,3b Leher 6,9 5,7 0,6 0,6 1,1 2,2 Lengan 4,5 3,9 0,3 0,3 1,8 2,5 Dada 5,2 4,3 0,7 0,7 1,1 1,6 Lipat paha 1,7 2,3 0,5 0,4 - - Superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) Persentase daging kambing dan domba tidak berbeda nyata (P>0,05) dimana persentase daging tertinggi berasal dari bagian paha (20,5 21,7%) dan bahu (12,6 14,5%) sedangkan terendah berasal dari lipat paha (1,7 2,3%). Sementara itu, penelitian TRIYANTINI et al., (2002) melaporkan bahwa dengan menggunakan kambing kacang dan dua macam ransum berbeda ternyata persentase paha tertinggi yaitu 29,93 30,08% dimana persentase daging dari bagian paha juga tinggi yaitu 69,39 73,54%. Persentase daging dari lipat paha adalah terendah yaitu 1,67 2,75% meskipun persentase potongan karkasnya terendah namun dagingnya relatif tinggi yaitu 77,59 78,70%. Persentase tulang masing-masing potongan karkas domba lebih tinggi dibandingkan dengan kambing, namun hanya bagian bahu yang nyata (P<0,05). Sementara itu, persentase tertinggi berasal dari bagian paha (4,9 6,6%) dan bahu (4,0 5,3% ) dan terendah dari bagian lipat paha (0%) untuk kambing dan domba. Hal ini sesuai dengan penelitian TRIYANTINI et al. (2002 ), yang menyatakan bahwa bagian lipat paha tidak terdapat tulang. Persentase kandungan lemak tertinggi berasal dari paha (1,2 1,4%) dan bahu (1,2 1,5%) untuk kambing dan domba, meskipun demikian potongan karkas tidak berbeda nyata. TRIYANTINI et al. (2002 ) melaporkan bahwa persentase potongan karkas kambing ternyata kandungan lemak bagian paha adalah 5,85 9,28%, sedangkan bagian bahu adalah 8,88 10,12%. Tingginya persentase lemak dibagian tersebut karena persentase potongan paha dan bahu juga tinggi mengakibatkan persentase lemak relatif lebih tinggi. Bagian lipat paha, mempunyai persentase potongan karkas terendah dan tanpa tulang sehingga kandungan lemak relatif lebih tinggi. TRIYANTINI et al., (2002) melaporkan bahwa persentase lemak kambing berdasarkan persentase potongan karkas berkisar antara 21,29 22,41%, sedangkan persentase lemak hanya berkisar antara 3,32 15,15%. Sifat fisik daging Banyak faktor yang berpengaruh pada mutu fisik daging diantaranya adalah ph dan keempukan. Diantara delapan potongan karkas ternyata tidak terdapat perbedaan ph yang nyata (P>0,05) kecuali potongan bahu, dada dan lipat paha dari kambing yang terlihat nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan dengan domba tertera pada Tabel 3. Penelitian SOEPARNO (1991) pada domba lokal jantan, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata antara ph longisimus dorsi dari loin/punggung dan biceps femoris dari leg/ paha karena diantara potongan karkas terdapat produksi asam laktat postmortem yang relatif sama seperti diketahui, konsentrasi asam laktat dihasilkan dari glikogen otot dan sangat menentukan nilai ph (LOWRIE, 1979). 669
5 Tabel 3. Rataan ph dan keempukan daging potongan komersial karkas kambing kacang dan domba lokal jantan Potongan komersial PH Keempukan Kambing Domba Kambing Domba Paha 5,5 5,8 39,1 41,1 Punggung 5,4 5,6 36,2 42,7 Rusuk 5,5 5,9 36,8 36,1 Bahu 5,5 a 6,1 b 31,3 a 41,2 b Leher 5,7 6,1 37,9 41,4 Lengan 5,6 6,0 35,5 39,5 Dada 5,5 a 6,0 b 32,5 37,8 Lipat paha 5,6 a 6,0 b 32,4 33,6 Huruf berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) Nilai keempukan semakin meningkat dengan semakin tingginya angka yang diperoleh. Keempukan daging diantara kambing dan domba tidak berbeda nyata (P>0,05) namun ada kecenderungan lebih empuk pada potongan komersial karkas domba, kecuali bagian dada yang terlihat nyata (P<0,05) lebih empuk. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian PERMATASARI (1992) yang menggunakan domba dan kambing berumur dua tahun karena otot longisimus dorsi dari loin/punggung dan biceps femoris dari leg /paha domba lebih empuk dibandingkan dengan kambing tertera pada Tabel 3. Daging kambing umumnya memiliki otot yang lebih tebal daripada domba, kemungkinan karena adanya perbedaan aktifitas antara kambing dan domba (GAILI, 1972). Menurut NATASASMITA et al. (1987), otot yang bertekstur kasar adalah kurang empuk dibandingkan dengan otot yang bertekstur halus. Tekstur yang kasar menandakan bahwa otot tersebut terdiri atas serabut otot yang besar atau jaringan ikat yang tebal (ARNIM, 1985; LOWRIE, 1979). Nilai gizi daging Protein berperan besar terhadap mutu gizi akan sedangkan persentase lemak dalam jumlah banyak akan mengganggu kesehatan. Dalam menilai gizi daging di analisis kadar air, lemak, protein dan abu. Kadar air domba cenderung lebih tinggi dibandingkan kambing untuk ketujuh potongan komersial karkas kecuali potongan bahu dari domba yang nyata (P<0,05) lebih tinggi kadar airnya dibandingkan dengan kambing tertera pada Tabel 4. Meskipun demikian kadar air secara keseluruhan berkisar 72,3 77,9% yang tidak berbeda dengan penelitian SAKUNTALA (1987) yaitu 72,0 75,3% namun kebalikan dari penelitian KUSUMA (1990) yaitu kadar air dari bagian paha (77,1%) dan punggung (80,0%) untuk kambing adalah relatif lebih tinggi daripada penelitian, sedangkan untuk domba bagian paha (75,7%) dan punggung (73,7%) yang relatif sama dengan penelitian. Menurut LUSBOUGH et al (1960) bagian paha (64,0%) dan punggung (65,0%) domba adalah relatif lebih rendah kadar air dibandingkan penelitian. Kadar lemak kambing cenderung lebih tinggi namun tidak nyata secara statistik (P>0,05) dibandingkan dengan domba untuk ketujuh potongan potongan komersial karkas lainnya, kecuali bagian dada. Kadar lemak dari potongan dada kambing (3,5%) dan rusuk (2,3%) adalah tertinggi dibandingkan dengan potongan karkas komersial lainnya yang berkisar antara 1,0 1,8% tertera pada Tabel 4. Adapun kadar lemak domba dalam penelitian ini adalah lebih rendah yaitu 0,4-1,5%, dibandingkan dengan kadar lemak daging dengan kisaran 1,5 13,0% (FORREST et al., 1975; SAKUNTALA, 1987 ) yaitu 2,9 8,9%. KUSUMA (1990) menyatakan kadar lemak kambing bagian paha (3,3%) dan punggung (3,6%) demikian pula kadar lemak domba pada bagian paha (3,4%) dan punggung (6,2%). 670
6 Tabel 4. Rataan kadar air dan lemak pada potongan komersial karkas kambing kacang dan domba lokal jantan Potongan komersial Kadar air (%) Kadar lemak (%) Kambing Domba Kambing Domba Paha 72,7 77,8 1,2 0,4 Punggung 74,2 77,5 1,3 0,7 Rusuk 73,8 77,3 2,3 1,5 Bahu 73,7 a 77,8 b 1,5 1,0 Leher 75,4 77,3 1,8 1,5 Lengan 73,7 76,6 1,0 1,2 Dada 72,3 77,8 3,5 a 1,3 b Lipat paha 72,5 77,9 1,2 0,7 Huruf berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) Tabel 5. Rataan kadar protein dan abu pada potongan komersial karkas kambing kacang dan domba lokal jantan Potongan komersial Kadar protein (%) Kadar abu (%) Kambing Domba Kambing Domba Paha 19,74 19,35 1,07 1,06 Punggung 19,69 19,90 1,06 1,09 Rusuk 19,74 19,62 1,06 1,07 Bahu 20,29 19,28 1,01 1,10 Leher 19,18 18,62 1,05 1,08 Lengan 19,82 19,32 1,07 1,01 Dada 18,62 19,01 1,03 1,08 Lipat paha 19,74 18,36 1,02 1,11 Huruf berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) Sementara itu, penelitian LUSBOUGH et al. (1960) diperoleh kadar lemak domba yang relatif lebih tinggi pada paha (18,0%) dan punggung (16,0%). Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan umur ternak yang lebih muda pada penelitian ini yaitu sekitar satu tahun. Menurut DAMSHIK (1994), perletakan lemak intramuskuler maupun intermuskuler pada ternak muda belum terbentuk karena semua energi yang dikonsumsi masih dipakai untuk kebutuhan hidup pokok dan pertumbuhan. Tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) untuk kadar protein dari delapan potongan komersial antara domba dan kambing. Namun persentase kadar protein tertinggi berasal dari bagian bahu kambing yaitu 20,29%, sementara untuk potongan komersial karkas lainnya berkisar 18,36 19,90% tertera pada Tabel 5. Menurut FORREST et al. (1975), kisaran kadar protein adalah 16 22%, demikian pula yang dilaporkan oleh PRICE dan SCHWEIGERT (1971) adalah 19-20%, untuk daging kambing presentase protein bagian paha (19,8%) dan punggung (21,9%), adapun daging domba diperoleh persentase protein bagian paha (19,7%) dan punggung (19,9%) (KUSUMA, 1990). Begitu pula penelitian LUSBOUGH et al. (1960) adalah sedikit lebih rendah sekitar 18%. Pembentukan protein di dalam tubuh umumnya dipengaruhi oleh status fisiologis ternak yaitu ternak yang masih muda membutuhkan lebih banyak protein 671
7 dibandingkan dengan ternak dewasa (ARNIM, 1985). SOEPARNO (1991) melaporkan bahwa kadar protein domba lokal jantan muda yaitu 24,2% yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap domba dewasa (22,6%). Persentase kadar abu berkisar antara 1,01 1,11% dan tidak terdapat perbedaan secara nyata (P>0,05) diantara delapan potongan komersial karkas kambing dan domba tertera pada Tabel 5. Tidak terdapat perbedaan menyolok dengan penelitian lainnya seperti FORREST et al. (1975) yang melaporkan kisaran kadar abu adalah sekitar 1%, sedangkan SOEPARNO (1991) melaporkan kisaran 1,18 1,21% pada beberapa otot, sedangkan pada domba muda (1,19%) dan domba dewasa (1,03%). KUSUMA (1990) menyatakan kadar abu pada kambing dan domba adalah sekitar 1,0%. KESIMPULAN Sebagian besar potongan komersial karkas kambing dan domba tidak terdapat perbedaan ph, keempukan, kadar air, abu, protein dan lemak, adapun persentase lemak bagian rusuk dan dada kambing relatif lebih tinggi dibandingkan potongan komersial karkas lainnya. Persentase daging, tulang dan lemak tidak berbeda nyata diantara potongan komersial karkas kambing dan domba, namun bobot karkas dan persentase karkas kambing yang lebih tinggi secara nyata dibandingkan domba. DAFTAR PUSTAKA ARNIM Pengaruh umur terhadap sifat fisik dan kimia daging Peranakan Ongole. Tesis. Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. DAMSHIK, M pengaruh Pemberian Pakan Wastelage Jerami pada Anak Sapi FH Jantan terhadap Sifat Fisik dan Kimia Daging. Tesis. Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. FORREST, C.J, E.D. ABERLE, H.B. HEDRICK, M.D. JUDGE and R.A. MERKEL Principle of Meat Science. W.H. Freeman and Co. San Francisco. p GAILI, E.S.E, Y.S. GHANEM and A.M.S. GHANEM A coperative study of some Carcass characteristic of Sudan desert sheep and goats. Anim. Prod. 14: HENDRI Studi perbandingan distribusi perdagingan kambing kacang dan domba Priangan pada dua tingkat umur. Karya Ilmiah Fakultas Peternakan Institut Peternakan Bogor. KUSUMA, W.P Komposisi kimia daging lemusir dan paha dari kambing dan domba Yang mendapat ransum dengan rasio protein dan energi yang berbeda. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan Institut Peternakan Bogor. LAWRIE, R.A Meat Science. 3 th Ed. Pergamon Press, Oxford-New York-Toronto Sydney- Paris-Frankfurt. NATASASMITA, S., R. PRIYANTO dan D.M. TAUCHID Pengantar Evaluasi Daging. Diktat Kuliah Fakultas Peternakan Institut Peternakan Bogor. OWEN, J.E., C.A. PHILBROOKS and N.S.D. JONES Studies on the meat production characteristics of Bostwana goat and sheep. Carcass tissue composition on distribution. Meat Sci. 2: PERMATASARI, E Studi Banding Keempukan Daging Kambing, Domba, Sapi dan Kerbau pada Otot Longisimus dorsis dan Biceps fanoris. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. PRINCE, J.F. and B.S. SCHWEIGERT The Science of Meat and Meat Products. W.H. Freeman and Co, San Fransisco. PRABOWO, A., R. SUNARLIM, A. DJAJANEGARA dan K. DIWYANTO Assessment of Carcass Quality and Meat Market Potential of Imported Sheep from Australia. Research Institute for Animal Production, Ciawi, Bogor. ROMANS, R.J. and P.T. ZIEGLER The Meat We Eat. 7 th ed. The Interstate Printers and Publisher, Inc. Danville Illinois. SAKUNTALA Kadar dan total kholesterol daging domba dan kambing pada umur yang Berbeda. Karya Ilmiah Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. SUNARLIM, R., I. INOUNU, TRIYANTINI dan H. SETIYANTO Upaya meningkatkan bobot badan, proporsi daging dan cita rasa dengan cara persilangan domba garut dengan domba Mioulton Charollaiss dan Hairssheep. Bull. Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Edisi Tambahan Desember hlm SUPARNO Kolagen, Intramuskuler dan Kualitas Daging Domba Lokal Jantan, kaitannya dengan Umur dan Macam Otot. Laporan Penelitian No. 02 Universitas Gajah Mada 126/12/
8 TRIYANTINI, R. SUNARLIM, H. SETIYANTO, B. SETIADI dan M. MARTAWIDJAJA Kajian tentang perbandingan karakteristik komponen karkas kambing Kacang dan silangannya (Boer X Kacang) pada kondisi pakan berbeda. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peterrnakan dan Veteriner. Bogor, September Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm
PROFIL KARKAS TERNAK DOMBA DAN KAMBING
PROFIL KARKAS TERNAK DOMBA DAN KAMBING (Profile of Sheep and Goat Carcass) ROSWITA SUNARLIM dan SRI USMIATI Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Jl. Tentara Pelajar No. 12 Cimanggu,
Lebih terperinciEndah Subekti Pengaruh Jenis Kelamin.., PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL
PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL EFFECT OF SEX AND SLAUGHTER WEIGHT ON THE MEAT PRODUCTION OF LOCAL SHEEP Endah Subekti Staf Pengajar Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan populasi yang cukup tinggi. Kambing Kacang mempunyai ukuran tubuh
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. KambingKacang Kambing Kacang merupakan salah satu kambing lokal di Indonesia dengan populasi yang cukup tinggi. Kambing Kacang mempunyai ukuran tubuh yang relatif kecil,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2011. Pemeliharaan domba dilakukan di kandang percobaan Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil sedangkan
Lebih terperinciJurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan ABSTRAK
PERTUMBUHAN RELATIF POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA SUNGEI PUTIH DAN LOKAL SUMATERA YANG MENDAPAT PAKAN LIMBAH KELAPA SAWIT (The Relative Growth of the Commercial Carcass Cutting of Sungei Putih and Lokal
Lebih terperinciS. Mawati, F. Warastuty, dan A. Purnomoadi Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TAHU TERHADAP POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN (The Effect of Levels of Tofu Cake on Commercial Cutting of Male Local Sheep Carcass) S. Mawati, F. Warastuty, dan A.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karkas domba Lokal Sumatera (Tabel 9) mempunyai koefisien
HASIL DAN PEMBAHASAN Tumbuh-Kembang Karkas dan Komponennya Karkas domba Lokal Sumatera (Tabel 9) mempunyai koefisien pertumbuhan relatif (b) terhadap bobot tubuh kosong yang nyata lebih tinggi (1,1782)
Lebih terperinciPENAMPILAN KARKAS DAN KOMPONEN KARKAS TERNAK RUMINANSIA KECIL
PENAMPILAN KARKAS DAN KOMPONEN KARKAS TERNAK RUMINANSIA KECIL (Performance of Small Ruminant Carcass) SRI USMIATI dan H. SETIYANTO Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Jl. Tentara
Lebih terperinciGambar 2. (a) Kandang Individu (b) Ternak Domba
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian berada di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil dan Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan, Institut
Lebih terperinciKOMPOSISI KIMIA DAGING SAPI PERANAKAN ONGOLE YANG DIBERI PAKAN JERAMI PADI URINASI DAN LEVEL KONSENTRAT YANG BERBEDA
KOMPOSISI KIMIA DAGING SAPI PERANAKAN ONGOLE YANG DIBERI PAKAN JERAMI PADI URINASI DAN LEVEL KONSENTRAT YANG BERBEDA (Chemical Composition of Meat of Ongole Crossbred Cattle Fed Urinated Rice Straw and
Lebih terperinciTAMPILAN KARAKTERISTIK KOMPONEN KARKAS DAN MUTU KARKAS DARI BEBERAPA GENOTIPA DOMBA KOMPOSIT SUMATERA
TAMPILAN KARAKTERISTIK KOMPONEN KARKAS DAN MUTU KARKAS DARI BEBERAPA GENOTIPA DOMBA KOMPOSIT SUMATERA (Performance of Carcass Component Characteristics and Carcass Quality of Several Sumatera Composite
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN. (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats)
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats) R.
Lebih terperinciKOMPOSISI KIMIA DAGING KAMBING KACANG JANTAN YANG DIBERI PAKAN DENGAN KUALITAS BERBEDA
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj KOMPOSISI KIMIA DAGING KAMBING KACANG JANTAN YANG DIBERI PAKAN DENGAN KUALITAS BERBEDA (Chemical Meat Composition of Male Kacang Goat Fed Different
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2015 sampai September 2015 bertempat di Kandang Kambing Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, Fakultas Peternakan dan Pertanian
Lebih terperinciPertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda
Pertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda (Growth and Carcass Physical Components of Thin Tail Rams Fed on Different Levels of Rice Bran)
Lebih terperinciKOMPOSISI FISIK POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN RASIO PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA SELAMA DUA BULAN PENGGEMUKAN
KOMPOSISI FISIK POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN RASIO PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA SELAMA DUA BULAN PENGGEMUKAN SKRIPSI NURMALASARI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS
Lebih terperinciD. Akhmadi, E. Purbowati, dan R. Adiwinarti Fakultas Peternakan Unuversitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK
PERSENTASE EDIBLE PORTION DOMBA YANG DIBERI AMPAS TAHU KERING DENGAN ARAS YANG BERBEDA (Edible Portion Percentage of Rams Fed Different Levels of Dried Tofu By-product) D. Akhmadi, E. Purbowati, dan R.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Daging domba berdasarkan kualitas dapat dibedakan atas umur domba,
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daging Domba Daging domba berdasarkan kualitas dapat dibedakan atas umur domba, jenis kelamin, dan tingkat perlemakan. Daging domba memiliki bobot jaringan muskuler atau urat daging
Lebih terperinciKUALITAS KIMIA DAGING AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER
KUALITAS KIMIA DAGING AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER Sri Hartati Candra Dewi Program Studi Peternakan, Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta e-mail : sh_candradewi@yahoo,com
Lebih terperinciPROPORSI DAGING, TULANG DAN LEMAK KARKAS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN AKIBAT PEMBERIAN AMPAS TAHU DENGAN ARAS YANG BERBEDA
PROPORSI DAGING, TULANG DAN LEMAK KARKAS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN AKIBAT PEMBERIAN AMPAS TAHU DENGAN ARAS YANG BERBEDA (Proportion of Muscle, Bone and Fat of Carcass of Male Thin Tail Sheep Fed Tofu By-product)
Lebih terperinciBOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN NON KARKAS DOMBA LOKAL YANG DIGEMUKKAN DENGAN PEMBERIAN RANSUM KOMPLIT DAN HIJAUAN SKRIPSI AZIZ MEIARO H
BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN NON KARKAS DOMBA LOKAL YANG DIGEMUKKAN DENGAN PEMBERIAN RANSUM KOMPLIT DAN HIJAUAN SKRIPSI AZIZ MEIARO H PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Babi Ternak babi memiliki karakteristik yang sama kedudukannya dalam sistematika hewan yaitu: Filum: Chordata, Sub Filum: Vertebrata (bertulang belakang), Marga:
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Bobot dan Persentase Komponen Karkas Komponen karkas terdiri dari daging, tulang, dan lemak. Bobot komponen karkas dapat berubah seiring dengan laju pertumbuhan. Definisi pertumbuhan
Lebih terperinciMETODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil serta Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan di kandang Lapangan Percobaan, Blok B Ruminansia Kecil, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Ternak domba
Lebih terperinciPENAMPILAN PRODUKSI DAN KUALITAS DAGING KERBAU DENGAN PENAMBAHAN PROBIOTIK, KUNYIT DAN TEMULAWAK PADA PAKAN PENGGEMUKAN SKRIPSI NOVARA RAHMAT
PENAMPILAN PRODUKSI DAN KUALITAS DAGING KERBAU DENGAN PENAMBAHAN PROBIOTIK, KUNYIT DAN TEMULAWAK PADA PAKAN PENGGEMUKAN SKRIPSI NOVARA RAHMAT PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT
Lebih terperinciPengaruh Jenis Otot dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Daging Sapi
Pengaruh dan terhadap Kualitas Daging Sapi Syafrida Rahim 1 Intisari Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi pada tahun 2008. Penelitian bertujuan
Lebih terperinciTUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK
TUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK PROSES PERTUMBUHAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN PERKEMBANGAN Perkembangan : perubahan dalam bentuk badan dan konformasi yang diakibatkan oleh pertumbuhan diferensial dari jaringan
Lebih terperinciSeminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2009
PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN TOTAL DIGESTIBLE NUTRIENTS YANG BERBEDA TERHADAP PERSENTASE KARKAS, EDIBLE PORTION, MEAT BONE RATIO DAN YIELD GRADE DOMBA LOKAL JANTAN (The Effect of Protein and Total Digestible
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KARKAS DAN BAGIAN-BAGIAN KARKAS SAPI PERANAKAN ONGOLE JANTAN DAN BETINA PADA PETERNAKAN RAKYAT DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KARAKTERISTIK KARKAS DAN BAGIAN-BAGIAN KARKAS SAPI PERANAKAN ONGOLE JANTAN DAN BETINA PADA PETERNAKAN RAKYAT DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA (Carcass Characteristic and its Components of Male and Female
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KARKAS DAN KUALITAS DAGING SAPI PO YANG MENDAPAT PAKAN MENGANDUNG PROBIOTIK
KARAKTERISTIK KARKAS DAN KUALITAS DAGING SAPI PO YANG MENDAPAT PAKAN MENGANDUNG PROBIOTIK (Carcass Characteristics and Meat Quality of Ongole Crossbreed Cattle Given Feeds Containing Probiotic) ABUBAKAR
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS KARKAS DAN KUALITAS DAGING SAPI SUMBA ONGOLE DENGAN PAKAN YANG MENGANDUNG PROBIOTIK, KUNYIT DAN TEMULAWAK
PRODUKTIVITAS KARKAS DAN KUALITAS DAGING SAPI SUMBA ONGOLE DENGAN PAKAN YANG MENGANDUNG PROBIOTIK, KUNYIT DAN TEMULAWAK SKRIPSI ARIE WIBOWO NUGROHO PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciTHE EFFECT OF DIFFERENT FROZEN STORAGE TIME ON THE CHEMICAL QUALITY OF BEEF
THE EFFECT OF DIFFERENT FROZEN STORAGE TIME ON THE CHEMICAL QUALITY OF BEEF Niken Astuti Program Studi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta ABSTRACT This study was purpose to determine
Lebih terperinciPENGGUNAAN STIMULASI LISTRIK PADA KAMBING LOKAL TERHADAP MUTU DAGING SELAMA PENYIMPANAN SUHU KAMAR
PENGGUNAAN STIMULASI LISTRIK PADA KAMBING LOKAL TERHADAP MUTU DAGING SELAMA PENYIMPANAN SUHU KAMAR (Using Electric Stimulation of Local Goat on Meat Quality during Stored at Room Temperature) ROSWITA SUNARLIM
Lebih terperinciRESPONS KOMPOSISI TUBUH DOMBA LOKALTERHADAP TATA WAKTU PEMBERIAN HIJAUAN DAN PAKAN TAMBAHAN YANG BERBEDA
RESPONS KOMPOSISI TUBUH DOMBA LOKALTERHADAP TATA WAKTU PEMBERIAN HIJAUAN DAN PAKAN TAMBAHAN YANG BERBEDA (Effect of Different Timing Periods of Roughage and Feed Supplement on Body Composition of Local
Lebih terperinciKARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI PERANAKAN ONGOLE PADA BERBAGAI TINGKATAN BOBOT BADAN
KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI PERANAKAN ONGOLE PADA BERBAGAI TINGKATAN BOBOT BADAN (Physical Characteristics of Ongole Bulls Meat at Various Body Weight) EDY RIANTO, M.F. RAHMAWATI dan A. PURNOMOADI
Lebih terperinciKARAKTERISTIK SIFAT FISIK TEPUNG IKAN SERTA TEPUNG DAGING DAN TULANG SKRIPSI FAUZAN LATIEF
KARAKTERISTIK SIFAT FISIK TEPUNG IKAN SERTA TEPUNG DAGING DAN TULANG SKRIPSI FAUZAN LATIEF PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN FAUZAN LATIEF.
Lebih terperinciHubungan Antara Bobot Potong... Fajar Muhamad Habil
HUBUNGAN ANTARA BOBOT POTONG DENGAN PERSENTASE KARKAS DAN TEBAL LEMAK PUNGGUNG DOMBA (Ovis aries) GARUT JANTAN YEARLING Fajar Muhamad Habil*, Siti Nurachma, dan Andiana Sarwestri Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Hewan
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Hewan Keadaan hewan pada awal penelitian dalam keadaan sehat. Sapi yang dimiliki oleh rumah potong hewan berasal dari feedlot milik sendiri yang sistem pemeriksaan kesehatannya
Lebih terperinciYIELD GRADE DOMBA LOKAL JANTAN YANG DIGEMUKKAN SECARA FEEDLOT DENGAN KADAR PROTEIN DAN ENERGI PAKAN KOMPLIT SERTA BOBOT POTONG YANG BERBEDA
YIELD GRADE DOMBA LOKAL JANTAN YANG DIGEMUKKAN SECARA FEEDLOT DENGAN KADAR PROTEIN DAN ENERGI PAKAN KOMPLIT SERTA BOBOT POTONG YANG BERBEDA E. PURBOWATI, R. ADIWINARTI, dan M. NIKMAH Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciKOMPOSISI KIMIA DAGING KAMBING KACANG, PERANAKAN ETAWAH DAN KEJOBONG JANTAN PADA UMUR SATU TAHUN
KOMPOSISI KIMIA DAGING KAMBING KACANG, PERANAKAN ETAWAH DAN KEJOBONG JANTAN PADA UMUR SATU TAHUN (Meat Chemical Composition of Kacang Goats, Etawah Crossbred Goats, and Kejobong Goats Male at One Year
Lebih terperinciKualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu 4 o C
Kualitas Sapi dan yang Disimpan pada Suhu THE QUALITY OF WAGYU BEEF AND BALI CATTLE BEEF DURING THE COLD STORAGE AT 4 O C Mita Andini 1, Ida Bagus Ngurah Swacita 2 1) Mahasiswa Program Profesi Kedokteran
Lebih terperinciMuhamad Fatah Wiyatna Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
Perbandingan Indek Perdagingan Sapi-sapi Indonesia (Sapi Bali, Madura,PO) dengan Sapi Australian Commercial Cross (ACC) (The Ratio of Meat Indek of Indonesian Cattle (Bali, Madura, PO) with Australian
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUALITAS KIMIA (KADAR AIR, KADAR PROTEIN DAN KADAR LEMAK) OTOT BICEPS FEMORIS PADA BEBERAPA BANGSA SAPI
366 PERBANDINGAN KUALITAS KIMIA (KADAR AIR, KADAR PROTEIN DAN KADAR LEMAK) OTOT BICEPS FEMORIS PADA BEBERAPA BANGSA SAPI Khasrad, Sarbaini Anwar, Arfai, Rusdimansyah Fakultas Peternakan Universitas Andalas
Lebih terperinciPREFERENSI DAN NILAI GIZI DAGING AYAM HASIL PERSILANGAN (PEJANTAN BURAS DENGAN BETINA RAS) DENGAN PEMBERIAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA
PREFERENSI DAN NILAI GIZI DAGING AYAM HASIL PERSILANGAN (PEJANTAN BURAS DENGAN BETINA RAS) DENGAN PEMBERIAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA ABuBAKAR, R. DHARSANA, (Ian A.G. NATAAMIJAYA Balai Penelitian Ternak,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KUALITAS DAGING PADA DOMBA LOKAL YANG DIPELIHARA SECARA INTENSIF
PERKEMBANGAN KUALITAS DAGING PADA DOMBA LOKAL YANG DIPELIHARA SECARA INTENSIF (Mutton Quality of Local sheep Kept in the Intensive Management) MUKH ARIFIN 1, TITIK WARSITI 2, AGUNG PURNOMOADI 1 dan WAYAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. bermanfaat bagi manusia. Daging banyak dikonsumsi oleh manusia untuk
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging merupakan salah satu komoditas hasil ternak yang sangat bermanfaat bagi manusia. Daging banyak dikonsumsi oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Terdapat banyak
Lebih terperinciYIELD GRADE DAN RIB EYE MUSCLE AREA KAMBING KACANG JANTAN DENGAN BERBAGAI KADAR PROTEIN DAN ENERGI PAKAN
YIELD GRADE DAN RIB EYE MUSCLE AREA KAMBING KACANG JANTAN DENGAN BERBAGAI KADAR PROTEIN DAN ENERGI PAKAN (Yield Grade and Rib Eye Muscle Area of Male Kacang Goat Fed Different Level of Dietary Protein
Lebih terperinciKARKAS, DAN PENYEBARAN OTOT KAMBING KACANG JANTAN PENGGEMUKAN SECARA INTENSIF PADA BOBOT AWAL YANG BERBEDA
KARKAS, DAN PENYEBARAN OTOT KAMBING KACANG JANTAN PENGGEMUKAN SECARA INTENSIF PADA BOBOT AWAL YANG BERBEDA (Carcass and Muscle Distribution of Male Kacang Goat from Intensive Fattening with Different Initial
Lebih terperinciKUALITAS DAGING SAPI BALI PADA LAHAN PENGGEMUKAN YANG BERBEDA
Volume 15, Nomor 2, Hal. 21-24 Juli Desember 2013 ISSN:0852-8349 KUALITAS DAGING SAPI BALI PADA LAHAN PENGGEMUKAN YANG BERBEDA Ulil Amri, Iskandar dan Lambue Manalu Fakultas Peternakan Universitas Jambi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan protein hewani mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi kesehatan. Salah satu
Lebih terperinciKAJIAN PERTUMBUHAN KARKAS DAN BAGIAN NON KARKAS KAMBING LOKAL JANTAN PASCA PEMBERIAN ASAM LEMAK TERPROTEKSI
KAJIAN PERTUMBUHAN KARKAS DAN BAGIAN NON KARKAS KAMBING LOKAL JANTAN PASCA PEMBERIAN ASAM LEMAK TERPROTEKSI Elvannudin 1, A. Murlina Tasse 2, Harapin Hafid 2 1) Alumnus Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian
Kandungan Nutrisi Pakan HASIL DAN PEMBAHASAN Pakan Penelitian Kandungan nutrisi pakan tergantung pada bahan pakan yang digunakan dalam pakan tersebut. Kandungan nutrisi pakan penelitian dari analisis proksimat
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakasanakan di Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Jawarandu Kambing Jawarandu merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Peranakan Etawa dengan kambing Kacang. Kambing ini memiliki komposisi darah kambing
Lebih terperinciEDIBLE PORTION DOMBA LOKAL JANTAN YANG MENDAPAT PAKAN LUMPUR LIMBAH FERMENTASI TETES TEBU (LFTT) DALAM KONSENTRAT DENGAN ARAS BERBEDA
EDIBLE PORTION DOMBA LOKAL JANTAN YANG MENDAPAT PAKAN LUMPUR LIMBAH FERMENTASI TETES TEBU (LFTT) DALAM KONSENTRAT DENGAN ARAS BERBEDA ARIES R. SETYAWAN, C. M. SRI LESTARI, DAN RETNO ADIWINARTI Fakultas
Lebih terperinciA. Widodo, W. Sarengat, dan E. Suprijatna Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK
Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 2, 2012, p 120 125 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH LAMA PERIODE PEMBERIAN PAKAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PADA BEBERAPA BAGIAN
Lebih terperinciIdentifikasi Bobot Potong dan Persentase Karkas Domba Priangan Jantan Yearling dan Mutton. Abstrak
Identifikasi Bobot Potong dan Persentase Karkas Domba Priangan Jantan Yearling dan Mutton Umaris Santoso, Siti Nurachma dan Andiana Sarwestri Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran umarissantoso@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sapi bali dikenal sebagai sapi lokal yang banyak dipelihara di Pulau Bali karena sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi bali dikenal sebagai sapi lokal yang banyak dipelihara di Pulau Bali karena sangat menguntungkan peternak di samping cara pemeliharaannya yang mudah dan sifatnya
Lebih terperinciRESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK. Muharlien
RESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK Muharlien Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi protein hewani, khususnya daging sapi meningkat juga.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan yang bernilai gizi tinggi sangat dibutuhkan untuk menghasilkan generasi yang cerdas dan sehat. Untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut pangan hewani sangat memegang
Lebih terperinciSeminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008
PERSENTASE POTONGAN DAGING HAS DALAM (FILLET), HAS LUAR (SIRLOIN), DAN LAMUSIR (CUBE ROLL) PADA SAPI JANTAN BALI DAN FRIES HOLLANDS UMUR 2 3 TAHUN HASIL PENGGEMUKAN (Persentage of Fillet, Sirloin and Cube
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Rumah makan yang dimaksud yaitu
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah konsumen perantara daging domba dalam hal ini rumah makan sate domba yang sudah memiliki tempat atau bangunan permanen yang
Lebih terperinciAnimal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at :
Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 15-25 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN LEVEL PROTEIN BERBEDA TERHADAP KUALITAS KARKAS HASIL PERSILANGAN
Lebih terperinciIskandar Sembiring, T. Marzuki Jacob, dan Rukia Sitinjak. Departemen Perternakan, Fakultas Pertanian USU
Jurnal Agribisnis Perternakan, Vol. 2, No. 2, Agustus 2006 Pemanfaatan Hasil Sampingan Perkebunan dalam Konsentrat terhadap Persentase Bobot Non-karkas dan Income Over Feed Cost Kambing Kacang Selama Penggemukan
Lebih terperinciKEEMPUKAN DAYA MENGIKAT AIR DAN COOKING LOSS DAGING SAPI PESISIR HASIL PENGGEMUKAN
KEEMPUKAN DAYA MENGIKAT AIR DAN COOKING LOSS DAGING SAPI PESISIR HASIL PENGGEMUKAN (Tenderness Water Holding Capacity and Cooking Loss of Fattened Pesisir Cattle) KHASRAD Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciAnimal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :
Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 123 132 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DAN EDIBLE PORTION PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) YANG DIBERI
Lebih terperinciSKRIPSI BERAT HIDUP, BERAT KARKAS DAN PERSENTASE KARKAS, GIBLET
SKRIPSI BERAT HIDUP, BERAT KARKAS DAN PERSENTASE KARKAS, GIBLET DAN LEMAK ABDOMINAL ITIK PEDAGING FASE FINISHER YANG DIBERI AMPAS SAGU SEBAGAI PENGGANTI DEDAK HALUS Oleh: Nurhapizoh 10981006626 JURUSAN
Lebih terperinciKOMPOSISI FISIK DAN POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN PADA KECEPATAN PERTUMBUHAN BERBEDA DENGAN PEMELIHARAAN SEMI INTENSIF
KOMPOSISI FISIK DAN POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN PADA KECEPATAN PERTUMBUHAN BERBEDA DENGAN PEMELIHARAAN SEMI INTENSIF SKRIPSI RIKI RACHMAN DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
Lebih terperinciFakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto 2. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK
PERKEMBANGAN KOMPOSISI TUBUH DOMBA PADA BERBAGAI FASE PEMBESARAN BERDASARKAN METODE UREA SPACE (The Body Composition Development of Sheep at Various Growing Period Based on the Urea Space Method) T. Warsiti
Lebih terperinciPENGARUH BUNGKIL BIJI KARET FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAGING DOMBA PRIANGAN JANTAN
PENGARUH BUNGKIL BIJI KARET FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAGING DOMBA PRIANGAN JANTAN OBIN RACHMAWAN dan MANSYUR Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jl Raya Bandung Sumedang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi pakan selama penelitian adalah 6.515,29 g pada kontrol, 6.549,93 g pada perlakuan KB 6.604,83 g pada perlakuan KBC dan 6.520,29 g pada perlakuan KBE. Konversi pakan itik perlakuan
Lebih terperinciFORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN
AgroinovasI FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN Usaha penggemukan sapi potong semakin menarik perhatian masyarakat karena begitu besarnya pasar tersedia untuk komoditas ini. Namun demikian,
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN KUNYIT DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING
PENGARUH PENGGUNAAN KUNYIT DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING (Effect of Tumeric (Curcuma domestica) in the Ration on Broiler Performance) S.A ASMARASARI 1 dan E. SUPRIJATNA 2 1 Balai Penelitian
Lebih terperinciMETODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pemeliharaan ternak percobaan dilakukan dari bulan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KARKAS KAMBING KACANG, KAMBING PERANAKAN ETTAWA, DAN KAMBING KEJOBONG JANTAN PADA UMUR SATU TAHUN
Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p 175 182 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj KARAKTERISTIK KARKAS KAMBING KACANG, KAMBING PERANAKAN ETTAWA, DAN KAMBING KEJOBONG JANTAN
Lebih terperinciSTUDI PERBANDKNGAN MIKROBA RUMEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL
STUDI PERBANDKNGAN MIKROBA RUMEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL SKRIPSI NURLAELA PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN NWUAELA. D24101054.
Lebih terperinciPOTONGAN KOMERSIAL DAN IMBANGAN DAGING-TULANG KARKAS PADA DOMBA EKOR GEMUK DENGAN PEMBERIAN PAKAN SIANG DAN / ATAU MALAM SKRIPSI OLEH :
POTONGAN KOMERSIAL DAN IMBANGAN DAGING-TULANG KARKAS PADA DOMBA EKOR GEMUK DENGAN PEMBERIAN PAKAN SIANG DAN / ATAU MALAM SKRIPSI OLEH : INDIRA KEMALA PRATIWI PROGRAM STUDI S-1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciHUBUNGAN BUTT SHAPE KARKAS SAPI BRAHMAN CROSS TERHADAP PRODUKTIVITAS KARKAS PADA JENIS KELAMIN YANG BERBEDA
HUBUNGAN BUTT SHAPE KARKAS SAPI BRAHMAN CROSS TERHADAP PRODUKTIVITAS KARKAS PADA JENIS KELAMIN YANG BERBEDA SKRIPSI MUHAMMAD NORMAN ISMAIL PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT
Lebih terperinci2ooG KUALITAS FISIK DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM BROILER YANG RANSUMNYA DIBERI PENAMBAHAN MINYAK IKAN YANG MENGANDUNG OMEGA3 SKRIPSI MAD TOBRI
2ooG 0 17 KUALITAS FISIK DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM BROILER YANG RANSUMNYA DIBERI PENAMBAHAN MINYAK IKAN YANG MENGANDUNG OMEGA3 SKRIPSI MAD TOBRI PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciABSTRAK KUALITAS DAN PROFIL MIKROBA DAGING SAPI LOKAL DAN IMPOR DI DILI-TIMOR LESTE
ABSTRAK KUALITAS DAN PROFIL MIKROBA DAGING SAPI LOKAL DAN IMPOR DI DILI-TIMOR LESTE Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas fisik, kimia dan profil mikroba daging sapi lokal dan impor yang
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN LIMBAH HOTEL DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG DAN KOMPOSISI KARKAS BABI BALI
PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN LIMBAH HOTEL DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG DAN KOMPOSISI KARKAS BABI BALI SUSILA, T. G. O., T. G. B. YADNYA, T. I. PUTRI, DAN I. B. G. PARTAMA Program Studi Peternakan
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL
STUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL SKRIPSI KHOERUNNISSA PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN KHOERUNNISSA.
Lebih terperinciKUALITAS FISIK DAGING LOIN SAPI BALI YANG DIPOTONG DI RUMAH POTONG HEWAN (RPH) MODEREN DAN TRADISIONAL
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2016), Kuta, Bali, INDONESIA, 15 16 Desember 2016 KUALITAS FISIK DAGING LOIN SAPI BALI YANG DIPOTONG DI RUMAH POTONG HEWAN (RPH) MODEREN DAN TRADISIONAL Artiningsih
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengaruh perlakuan terhadap Konsumsi Bahan Kering dan Konsumsi Protein Ransum
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengaruh perlakuan terhadap Konsumsi Bahan Kering dan Konsumsi Protein Ransum Rataan konsumsi bahan kering dan protein ransum per ekor per hari untuk setiap perlakuan dapat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BOBOT POTONG DENGAN YIELD GRADE DOMBA (Ovis aries) GARUT JANTAN YEARLING
HUBUNGAN ANTARA BOBOT POTONG DENGAN YIELD GRADE DOMBA (Ovis aries) GARUT JANTAN YEARLING Agung Gilang Pratama*, Siti Nurachma, dan Andiana Sarwestri Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan
Lebih terperinciPengaruh Waktu Pemerahan dan Tingkat Laktasi terhadap Kualitas Susu Sapi Perah Peranakan Fries Holstein
Pengaruh Waktu Pemerahan dan Tingkat Laktasi terhadap Kualitas Susu Sapi Perah Peranakan Fries Mardalena 1 Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas susu hasil pemerahan pagi
Lebih terperinciFakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Jl. Fauna 3, Kampus UGM, Bulaksumur Yogyakarta 2)
KINERJA PRODUKSI SAPI PERANAKAN ONGOLE JANTAN DENGAN PEMBERIAN DUA JENIS KONSENTRAT YANG BERBEDA [Performances of Male Ongole Crossbred Cattle on Two Kind of Concentrate with Different Quality] N. Ngadiyono
Lebih terperinciKAJIAN KUALITAS FISIK DAN KIMIA DAGING KAMBING DI PASAR KOTA MALANG
KAJIAN KUALITAS FISIK DAN KIMIA DAGING KAMBING DI PASAR KOTA MALANG STUDY ON PHYSICO-CHEMICAL QUALITY OF MEAT GOAT IN THE MARKET OF MALANG Putu Jevi Setiawan 1, Masdiana Ch Padaga 2, Aris Sri Widati 2*
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Secara umum penelitian ini sudah berjalan dengan cukup baik. Terdapat sedikit hambatan saat akan memulai penelitian untuk mencari ternak percobaan dengan umur
Lebih terperinciKOMPOSISI KIMIA DAGING DOMBA LOKAL AKIBAT PEMBERIAN PAKAN KOMPLIT DARI BERBAGAI LIMBAH PERTANIAN DAN AGROINDUSTRI
KOMPOSISI KIMIA DAGING DOMBA LOKAL AKIBAT PEMBERIAN PAKAN KOMPLIT DARI BERBAGAI LIMBAH PERTANIAN DAN AGROINDUSTRI (Effect of Complete Feed From Various Agricultural and Agroindusties By- Product on Chemical
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak yang potensial dan
PENDAHULUAN Latar Belakang Sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak yang potensial dan strategis untuk dikembangkan di Indonesia. Populasi ternak sapi di suatu wilayah perlu diketahui untuk menjaga
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara zoologis ternak babi termasuk ke dalam phylum Chordata, kelas
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ternak Babi Secara zoologis ternak babi termasuk ke dalam phylum Chordata, kelas Mammalia, ordo Artiodactyla, family Suidae, genus Sus (Blakely dan Bade, 1998). Reksohadiprodjo
Lebih terperinciGambar 1. Domba Penelitian.
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang percobaan Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil (Kandang B) dan Laboratorium Ternak Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Ternak Domba
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Ternak Domba Menurut Blakely dan Bade (1991) domba sudah sejak lama diternakkan orang, tetapi hanya sedikit saja yang mengetahui asal mula dilakukannya seleksi dan domestikasi
Lebih terperinciPEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI
Tatap muka ke 7 POKOK BAHASAN : PEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI Tujuan Instruksional Umum : Mengetahui program pemberian pakan pada penggemukan sapi dan cara pemberian pakan agar diperoleh tingkat
Lebih terperinciPEMANFAATAN KULIT DAGING BUAH KOPI YANG DIAMONIASI PADA PAKAN DOMBA TERHADAP PERSENTASE NON KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN LEPAS SAPIH SKRIPSI
1 PEMANFAATAN KULIT DAGING BUAH KOPI YANG DIAMONIASI PADA PAKAN DOMBA TERHADAP PERSENTASE NON KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN LEPAS SAPIH SKRIPSI EDEN PRANATHA GINTING 060306025 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase Karkas Rataan bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas itik cihateup jantan umur 10 minggu dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rataan Bobot Potong, Bobot Karkas
Lebih terperinciDistribusi komponen karkas sapi Brahman Cross (BX) hasil penggemukan pada umur pemotongan yang berbeda
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (1): 24-34 ISSN: 0852-3581 E-ISSN: 9772443D76DD3 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Distribusi komponen karkas sapi Brahman Cross (BX) hasil penggemukan pada umur
Lebih terperinciKarakteristik Kualitas Daging Sapi Peranakan Ongole yang Berasal dari Otot Longissimus Dorsi dan Gastrocnemius
Karakteristik Kualitas Daging Sapi Peranakan Ongole yang Berasal dari Otot Longissimus Dorsi dan Gastrocnemius Nuraini dan Harapin Hafid H. 1 Intisari Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik
Lebih terperinci