BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Pra Siklus Pembelajaran IPS kelas 5 SDN Randuacir 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 pra siklus yang berlangsung dengan melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya yaitu materi perjuangan melawan penjajahan, yang diadakan 3 kali pertemuan dengan tujuan pembelajaran melalui metode ceramah siswa dapat menceritakan penduduk Jepang di Indonesia, melalui metode ceramah siswa dapat menceritakan sebab akibat pengerahan tenaga romusha oleh Jepang terhadap penduduk Jepang. Perencanaa pembelajaran guru membuat membuat persiapan pembelajaran secara tertulis berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan KD. Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajah Belanda dan Jepang materi perjuangan melawan penjajahan. Guru mempersiapkan pembelajaran mengacu materi perjuangan melawan penjajahan yang ada dalam silabus IPS kelas 5 semester II secara lisan. Guru kurang mendesain pembelajaran dengan menggunakan model, pendekatan dengan kuragnya teknik mengajar dari guru, guru akan kesulitan dalam memilih teknik dan alat pengukuran. Materi pembelajaran disiapkan secara tertulis oleh guru, guru mengambil materi yang ada dalam buku pelajaran IPS BSE Kelas 5 karangan Endang. Perjuangan melawan penjajahan Bab 6 halaman Media pembelajaran tidak diupayakan ada, meskipun jika diupayakan pembelajaran akan lebih baik. Guru tidak membuat kisi-kisi penilaian sehingga guru akan kesulitan dalam memilih teknik dan alat pengukuran. Guru tidak mempersiapkan instrumen penilaian berupa penilaian afektif dan penilaian psikomotor. Teknik pengukuran yang digunakan guru adalah teknik tes dengan instrumen butir soal berbentuk obyektif tipe isian dengan 10 butir soal. Pelaksanaan pembelajaran kegiatan awal pembelajaran,siswa mengucapkan salam kepada guru dan guru menjawab salam dari siswa. 47

2 48 Siswa dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa, kemudian guru melakukan absensi. Guru emberikan pertanyaan kepada siswa tentang apa yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya?. Semua siswa menjawab, perjungan melawan penjajahan Belanada. Guru menegaskan kembali tentang materi perjuangan melawan Belanda dan siswa mendengarkan penegasan oleh guru. Guru tidak melakukan apersepsi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran perjuangan melawan penjajahan Jepang, guru tidak menyampaikan langkah-langkah pembelajaran. Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan materi perjuangan melawan Jepang dan siswa mendengarkan. Guru dan siswa bertanya jawab tentang apa yang di maksud dengan romusha? ada 3 siswa yang menjawab romusha adalah pekerja paksa sedangkan 15 siswa lainnya mendengarkan dan menulis jawaban yang di sampaikan oleh temannya. Guru menegaskan jawaban kemudian siswa menyimak penegasan dari guru. Sesudah itu ada 2 siswa yang asik bermain plinting, saat itu guru langsung menegur dan memberi nasihat kepada 2 siswa tersebut dan 2 siswa tersebut mendengar nasihat dari gurunya, kemudian guru melanjutkan pembelajaran dengan menjelaskan materi perjuangan melawan penjajah Jepang. Proses belajar yang terjadi dikelas saat itu, dapat dikatakan bahwa siswa pasif dan malu untuk menjawab pertanyaan guru. Dalam penyampaian materi. Suara guru sudah sangat lantang, dan jelas. Dalam pembelajaran perjuangan melawan penjajahan Jepang guru tidak mendorong siswa siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5, kelompok yang dimaksud adalah kelompok ahli. Guru membagikan materi yang berbeda kepada setiap siswa dalam kelompok asal, guru meminta siswa yang mendapat materi yang sama bergabung menjadi satu dan membentuk kelompok ahli. Dalam kelompok ahli siswa berdiskusi untuk merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis. Namun dalam pembelajaran guru tidak memfasilitasi siswa untuk merumuskan masalah tentang perjuangan melawan penjajahan Jepang serta guru tidak memfasilitasi siswa untuk merumuskan hipotesis tentang perjuangan melawan penjajahan Jepang yang dilakukan guru saat itu adalah menjelaskan materi perjuangan melawan menjajahan Jepang. Guru tidak

3 49 memfasilitasi siswa untuk kembali ke kelompok asal untuk menyimak teks materi dan menyampaikan hasil kerjanya kepada teman kelompok asal. Setelah siswa kembali ke kelompok asal siswa mengidentifikasi data dan menguji hipotesis namun guru tidak mefasilitasi siswa untuk mengidentifikasi data tentang perjuangan melawan penjajahan Jepang dan guru tidak memfasilitasi siswa untuk menguji hipotesis tentang perjuangan melawan penjajahan Jepang serta guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat kesimpulan tentang perjuangan melawan penjajahan Jepang. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa merefleksikan apa yang sudah dipelajari, kemudian siswa menerima tugas tambahan dari buku LKS sebagai pemantapan siswa terhadap materi perjuangan melawan penjajah Jepang. Penilaian yang dilakukan hanya mengukur pengetahuan saja. Penilaian dengan menggunakan lembar observasi yang mengukur kegiatan belajar siswa dari aspek afektif dan psikomotor tidak dilakukan. Refleksi pra siklus. Pengukuran hasil belajar pada prasiklus siswa di kelas 5 SDN Randuacir 03 diperoleh dari skor tes, sebenarnya hasil belajar diperoleh dari skor tes yang berupa penilaian kognitif dan skor non tes yang berupa penilaian afektif dan penilaian psikomotor. Hasil belajar yang diperoleh semua siswa kelas 5 pada pra siklus belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 90. Berikut disajikan skor minimum,skor maksimum,dan skor rata-rata hasil belajar IPS siswa Pra siklus melalui tabel 4.1 Tabel 4.1 Deskripsi Skor Minimum, Skor Maksimum, Dan Skor Rata-rata Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SDN Randuacir 03 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus Deskripsi Skor Skor Minimum 50 Skor Maksimum 70 Skor Rata-rata 61,11 Sumber: Data primer

4 50 Tabel 4.1, pada pra siklus menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang tuntas untuk pelajaran IPS materi perjuangan melawan penjajahan Jepang dikarenakan guru tidak menilai aspek afektif dan aspek psikomotor selama proses pembelajaran dengan materi Penjajahan melawan Jepang, guru menggunakan penilaian kognitif sehingga hasil belajar siswa 100% tidak tuntas. Kondisi hasil belajar yang diperoleh siswa kelas 5 SDN Randuacir 03 dapat dikatakan sebagai sebuah masalah dalam pembelajaran, sehingga perlu adanya upaya untuk menindak lanjuti masalah tersebut dalam penelitian tindakan kelas melalui model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri Hasil Pelaksanaan Siklus I Perencanaan Perencanaa pembelajaran guru membuat persiapan pembelajaran secara tertulis berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas 5, materi perjuangan merumuskan kemerdekaan dengan KD 2.3 Menghargai jasa dan peran tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. rubrik penilaian unjuk kerja, menentukan kisi-kisi penilaian, lembar observasi guru saat proses pembelajaran, lembar observasi siswa saat proses pembelajaran, alat dan media yang digunakan dalam pembelajaran, sumber belajar yang mendukung, dan ruang atau tempat yang akan digunakan untuk pembelajaran.rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibuat dengan KD 2.3 Menghargai jasa dan peran tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dengan materi pembelajaran tentang perjuangan merumuskan kemerdekaan Indonesia disajikan di lampiran 1,2,3,4,5 Implementasi Tindakan dan Observasi siklus Pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I dibuat II kali pertemuan. Pertemuan 1dilaksanakan pada hari Kamis, 28 April 2016 dan dengan KD. 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. selama 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga langkah pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

5 51 Pada kegiatan awal, guru memulai dengan mengucapkan salam, mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan presensi. Guru melakukan apersepsi dan memberikan motivasi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, saat menyanyikan lagu Indonesia Raya siswa sangat bersemangat semua siswa berdiri dengan posisi siap. kemudian siswa mendengarkan guru menjelaskan materi perjuangan merumuskan kemerdekaan Indonesia dengan KD 2.3 Menghargai jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan siswa menyimak langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada kegiatan inti, guru membentuk kelompok yang tiap kelompoknya terdiri dari 4-5 kelompok-kelompok itu dinamakan kelompok asal A,B,C, D.Pada saat pembentukan kelompok asal ada 2 siswa asik sibuk main sendiri tidak memperhatikan penjelasan dari guru pada saat itu siswa tersebut langsung ditegur agar bisa mengikuti pembelajaran dengan tertib pada saait itu 2 siswa tersebut langsung diam dan mau tertip belajar. Kemudian pembelajaran di lanjutkan dengan setiap siswa dalam kelompok asal menerima materi yang berbeda-beda ada yang mendapat materi, pembentukan BPUPKI, persiapan kemerdekaan RI oleh BPUPKI, tokoh-tokoh yang mengemukakan rancangan dasar negara, pembentukan PPKI.Setiap materi diberi nomor 1-4. Siswa yang mendapatnomor yang sama berkumpul menjadi 1 untuk membentuk kelompok ahli kemudian siswa dalam kelompok ahli merumuskan masalah tentang materi 1,2,3,4 dan merumuskan hipotesis tentang materi 1,2,3,4 yang diuraikan pada lembar kerja siswa (LKS) siswa berdiskusi bersma teman kelompoknya dan menulis pada lembar kerja masing dan memahami materi yang mereka dapatkan. Pada saat siswa merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis tentang materi 1,2,3,4 suasana kelas sangat ribut sehingga membuat guru harus menegur 4 orang siswa yang menjadi pusat keributan saat itu, guru saat itu langsung memberi nasehat serta motivasi kepada 4 siswa yang menjadi pusat keributan. Kemudian setelah kondisi kelas kembali hening siswa melanjutkan pembelajaran. Setelah siswa di kelompok asal berdiskusi untuk merumuskan masalah dan merumuskan hipotesi tentang materi 1,2,3,4 siswa kembali kembali ke kelompok asal, dalam kelompok

6 52 asal siswa bersama-sama menyimak materi 1,2,3,4,setiap siswa mengkomunikasikan hasil kerjanya di kelompok asal dan setiap siswa dalam kelompok menyimak apa yang disampaikan oleh temannya kemudian setelah masing-masing siswa menyampaikan hasil kerjanya siswa dalam kelompok asal mengidentifikasi data tentang materi 1,2,3,4, kemudian siswa berdiskusi untuk menguji hipotesis dan siswa membuat kesimpulan tentang materi 1,2,3,4 dan ditulis pada lembar kerja yang telah disediakan. Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Melakukan kegiatan umpan balik, penegasan materi perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional,refleksi pembelajaran melalui tanya jawab,saat guru melakukan tanya jawab ada 6 orang siswa sangat aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari kemudian untuk mengukur keberhasilan belajar siswa tentang materi perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional guru memberikan soal kepada siswa, kemudian setelah siswa mengerjakan soal guru menutup dan mengakhiri pembelajaran. Saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, dilakukan pengamatan oleh observer. Observer bertugas untuk mengamati proses pemebelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran, dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tindakan sesuai dengan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri meliputi indikator-indikator untuk mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran, serta kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dasi hasil observasi, dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis, 28 April 2016 dan dengan KD. 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. selama 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga langkah pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal, guru memulai dengan mengucapkan salam, mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan presensi. Guru melakukan apersepsi menyampaikan materi pembelajaran yang dipelajari pada

7 53 pertemuan sebelumnya dengan melakukan tanya jawab dengan siswa dan memberikan motivasi dengan menyanyikan lagu Garuda Pancasila siswa sangat semangat saat menyanyikan lagu tersebuat, kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan siswa menyimak langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada kegiatan inti, guru membentuk siswa dalam 4-5 di namakan kelompok asal A,B,C,D, dikelompok asal guru membagikan topi kepada setiap siswa dan siswa menulis nomor absen masing pada bagian topi yang sudah disediakan karena pada pertemuan sebelumnya siswa masih banyak asik sendiri dari pada berdiskusi bersama teman kelompoknya oleh karena itu guru memberikan topi berisi nomor absen masing-masing siswa supaya saat pembelajaran berlangsungjika ada siswa yang ribut dan asik sendiri guru dapat menegur dan melakukan penilaian sikap pada saat itu. Setiap siswa dalam kelompok asal menerima materi yang berbeda-beda ada yang mendapat materi, peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, peristiwa detik-detik proklamasi, reaksi atas kemerdekaan Indonesia.Setiap materi diberi nomor 1-4. Siswa yang mendapat nomor yang sama berkumpul menjadi 1 untuk membentuk kelompok ahli kemudia siswa dalam kelompok ahli merumuskan masalah tentang materi 1,2,3,4 dan merumuskan hipotesis tentang materi 1,2,3,4 yang diuraikan pada lembar kerja siswa (LKS). Kemudian siswa kembali ke kelompok asal, dalam kelompok asal siswa bersama-sama menyimak materi 1,2,3,4,kemudian dalam kelompok asal siswa mengidentifikasi data tentang materi 1,2,3,4, kemudian siswa berdiskusi untuk menguji hipotesis dan siswa membuat kesimpulan tentang materi 1,2,3,4 dan ditulis pada lembar kerja yang telah disediakan. Pada kegiatan penutup, Melakukan kegiatan umpan balik, penegasan materi tentang peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, peristiwa detik-detik proklamasi, reaksi atas kemerdekaan Indonesia, guru melakukan refleksi pembelajaran melalui tanya jawab dengan siswa. Pada saat melakukan tanya jawab hampir semua siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru namun ada 2 orang siswa yang diam saja guru bertanya. Kemudian guru

8 54 melakukan evaluasi dengan cara meminta siswa untuk mengerjakan tes formatif untuk mengukur pengetahuan siswa dari materi pertemuan I dan pertemuan II. Guru menutup dan mengakhiri pembelajaran. Saat pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung, dilakukan pengamatan oleh observer. Observer bertugas untuk mengamati proses pemebelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran, dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tindakan sesuai dengan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri meliputi indikator-indikator untuk mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran, serta kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dasi hasil observasi, dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Refleksi Siklus I Tahapan selanjutnya setelah kegiatan pelaksanaan dan observasi pembelajaran siklus I adalah refleksi. Tahapan ini dilakukan dengan menganalisis skor hasil belajar pada tabel 4.1 dan hasil observasi dari lembar observasi di sajikan di lampiran 5. Skor tes diperoleh dari kegiatan evaluasi akhir pembelajaran pada pertemuan II siklus I yang mengukur kegiatan mencari alternatif pemecahan masalah, mengumpulkan informasi, dan menganalisis informasi. Penilaian non tes dilakukan melalui unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja dilakukan melalui model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri meliputi membentuk 4-5 yang dinamakan kelompok asal, membentuk kelompok ahli, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi data, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan. Persentase berdasarkan ketuntasan skor hasil belajar IPS siswa kelas 5 siklus I, dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

9 55 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 5 SDN Randuacir 03 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%) <90 Tidak tuntas Tuntas Jumlah Sumber: Data primer Tabel 4.2 diatas, menunjukkan bahwa ada 39 % dari seluruh siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimum yaitu 90, atau dengan kata lain ada 7 siswa yang belum tuntas. Akan tetapi,61 % dari seluruh siswa sudah mencapai KKM, atau dengan kata lain ada 11 siswa yang tuntas dalam pembelajaran IPS. Pada tabel 4.2, menunjukkan bahwa 61 % dari seluruh siswa sudah mencap ai batas ketuntasan minimal yaitu 90, dengan kata lain 11 siswa sudah tuntas dalam pembelajaran IPS, namun masih ada 39 % atau 7 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran IPS. Tabel 4.1 dapat digambarkan dengan diagram lingkaran seperti gambar 4.1 berikut: 39% Tuntas 61% Tidak tuntas Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 5 SDN Randuacir 03 Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa pada siklus I siswa kelas 5, 11 siswa atau 61 % dari jumlah siswa keseluruhan

10 56 sudah mencapai KKM 90, namun masih ada 7 siswa atau 39 % siswa yang nilainya masih dibawah KKM 90. Besarnya skor hasil belajar berupa skor minimum, skor maksimum,dan skor rata-rata siklus I. Secara rinci ditunjukan pada tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Deskripsi Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SDN Randuacir 03 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I Deskripsi Skor Minimum 85 Skor Maksimum 97 Skor Rata-rata 90,3 Sumber: Data primer Tabel 4.3, menyatakan bahwa skor minimum hasil belajar yang dicapai siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPS siklus I sebesar 70. Perolehan skor maksimum sebesar 97. Dan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 92,61 Skor hasil belajar IPS kelas 5 dengan materi perjuangan merumuskan kemerdekaan berdasarkan ketuntasan KKM 90 menunjukkan bahwa 39% (7 dari 18 siswa) tidak tuntas, dan sebanyak 61% (11 dari 18 siswa) tuntas. Hal ini disebabkan, 7 siswa masih belum cukup memahami pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri dengan dengan baik.observasi terhadap aktivitas tindakan siswa dan guru selama pembelajaran siklus 1 yang menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri, secara rinci disajikan pada Lampiran 6. Berdasarkan lampiran 6 hasill dari observasi aktivitas siswa dan guru menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri yang dilakukan pada siklus I pada pertemuan I. Skor Aktivitas tindakan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri yang dilakukan siswa pada siklus I, dalam kegiatan awal, siswa telah melaksanakan kegiatan menyimak apersepsi dan motivasi, langkahlangkah pembelajaran serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan baik. Namun siswa tidak menyimak langkah-langkah pembelajaran yang akan

11 57 dilakukan dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri, karena guru lupa menyampaikannya sebelum kegiatan inti dimulai. Dalam kegiatan inti terdapat 10 kegiatan yang menjadi fokus dalam pengamatan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri. Dari 10 kegiatan tersebut, siswa telah melaksanakan 9 yaitu membentuk kelompok asal, dalam kelompok asal setiap siswa menerima topik yang berbeda, siswa mendapat materi yang sama bergabung menjadi satu untuk membentuk kelompoka ahli,merumuskan masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, kembali kekelompok asal, mengidentifikasi data, menguji hipotesis, serta membuat kesimpulan. Namun siswa tidak melaksanakan 1 kegiatan yaitu setelah kembali ke kelompok asal siswa menyimak materi karena guru lupa membimbing dan memberikan arahan kepada siswa. Dalam kegiatan penutup siswa telah melaksanakan kegiatan umpan balik, menerima penegasan materi perjuangan merumusan kemerdekaan refleksi,mengerjakan soal dan doa penutup dengan baik. Refleksi kegiatan pembelajaran pada pertemuan II siklus I. Tahapan refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan dari lembar observasi yang di sajikan dilampiran 5. Hasil observasi terhadap aktivitas siswa di dalam mengikuti pembelajaran IPS pada siklus 1 dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri telahsesuai harapan dan berjalan dengan baik. Pada pertemuan siklus I, semua aktivitas telah dilakukan dengan baik oleh siswa dan guru. Pada pertemuan I nampak bahwa siswa telah 100% mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dari awal kegiatan, inti, dan penutup dengan baik. Namun pada pertemuan I masih ada II siswa yang belum mampu menyimak teks perjuangan merumuskan kemerdekaan Indonesia dalam kelompok asal. Dan 2 siswa yang belum mampu mengidentifikasi data tentang perjuangan merumuskan kemerdekaan Indonesia. Mengatasi hal tersebut, guru menegur dan membimbingan siswa dalam menyimak teks perjuangan merumuskan kemerdekaan Indonesia dengan tertib, serta membimbing siswa dalam mengidentifikasi data perjuangan merumuskan kemerdekaan Indonesia.

12 58 Kelebihan guru yang nampak adalah telah melaksanakan seluruh aktivitas pembelajaran sesuai dengan RPP, dan pelaksanaan hampir optimal. Walaupun masih ada 2 siswa yang membuat keributan di kelas, namun guru mampu mengarahkan sehingga tidak mengganggu kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Kegiatan awal, inti, dan penutup, seluruhnya sudah dilaksanakan oleh guru dengan baik, pada siklus II Hasil Penelitian Siklus II Pelaksanaan penelitian dalam Siklus II, mendasarkan pada hasil refleksi siklus I, yakni mengacu pada kelemahan dan kelebihan yang terjadi. Adapun perencanaan yang disiapkan sama dengan yang dilakukan dalam siklus I. Perbedaan yang muncul terletak pada materi pembelajaran yang diberikan. Pada siklus II menggunakan KD 2.3 menghargai jasa dan peran tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan. Materi pembelajarannya yaitu perjuangan merumuskan kemerdekaan Indonesia. Soal evaluasi dalam siklus II menyesuaikan dengan materi yang digunakan. Perencanaan Siklus II. Tahap pertama dalam perencanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan tahap pelaksanaan dalam siklus I. Sebelum mengajar pada pertemuan I, terlebih dahulu menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantarnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).RPP dibuat dengan KD 2.3 menghargai jasa dan peran tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Rubrik penilaian unjuk kerjamembuat kisi-kisi penilaian dan soal tes pilihan ganda, lembar observasi guru saat proses pembelajaran, lembar observasi siswa saat proses pembelajaran, alat dan media serta sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran sajikan dilampiran 1 dan 2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II Pertemuan I. Pelaksanaan tindakan dan observasi siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Mei 2016 dengan KD. 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. selama 2 x 35 menit.

13 59 Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga langkah pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Guru melaksanakan pembelajaran berpedoman dengan RPP yang sudah disediakan dan dipelajari. Pada kegiatan awal, guru memulai dengan mengucapkan salam, mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan presensi. Guru melakukan apersepsi dan memberikan motivasi dengan menyanyikan lagu 17 Agustus, kemudian menyampaikan materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan siswa menyimak langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada kegiatan inti, guru membentuk siswa dalam 4-5 di namakan kelompok asal A,B,C,D, pada saat pembentukan kelompok asal siswa sangat senang karena setiap siswa mendapat permen dan permen tersebut ada 4 jenis kemudian setiap siswa yang mendapat permen yang sama berkumpul menjadi 1 dan membentuk kelompok asal. setiap siswa dalam kelompok asal menerima materi yang berbeda-beda ada yang mendapat materi, penataan negara baru sidang I, penataan negara baru sidang II, penataan negara baru sidang III, menghargai jasa tokoh proklamasi kemerdekaan.setiap materi diberi nomor 1-4. Siswa yang mendapat nomor yang sama berkumpul menjadi 1 untuk membentuk kelompok ahli kemudia siswa dalam kelompok ahli merumuskan masalah tentang materi 1,2,3,4 dan merumuskan hipotesis tentang materi 1,2,3,4 yang diuraikan pada lembar kerja siswa (LKS). Kemudian siswa kembali ke kelompok asal, dalam kelompok asal siswa bersama-sama menyimak materi 1,2,3,4,kemudian dalam kelompok asal siswa mengidentifikasi data tentang materi 1,2,3,4, kemudian siswa berdiskusi untuk menguji hipotesis dan siswa membuat kesimpulan tentang materi 1,2,3,4 dan ditulis pada lembar kerja yang telah disediakan. Saat pembelajaran berlangsung hampir semua siswa tertib dan mengikuti langkah-langkah pembelajran dengan baik namun ada satu siswa yang tidak semangat belajar karena sakit. Saat itu guru langsung meminta tersebut untuk istirahat di UKS namun siswa tersebut memilih belajar di kelas. Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Melakukan kegiatan umpan balik, penegasan materi

14 60 perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional,refleksi pembelajaran melalui tanya jawab, kemudian untuk mengukur keberhasilan belajar siswa tentang materi perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional guru memberikan soal kepada siswa, kemudian setelah siswa mengerjakan soal guru menutup dan mengakhiri pembelajaran. Pertemuan II. Pelaksanaan tindakan dan observasi siklus II pertemua II dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Mei 2016 dengan KD. 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. selama 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga langkah pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Guru melaksanakan pembelajaran berpedoman dengan RPP yang sudah disediakan dan dipelajari. Pada kegiatan awal, guru memulai dengan mengucapkan salam, mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan presensi. Guru melakukan apersepsi mengulang materi pembelajaran yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya dengan melakukan tanya jawab dengan siswa dan memberikan motivasi dengan menyanyikan lagu 17 Agustus, saat menyanyikan lagu 17 Agustus semua siswa sangat semangt.kemudian siswa mendengar guru menyampaikan materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan siswa menyimak langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada kegiatan inti, guru membentuk siswa dalam 4-5 di namakan kelompok asal A,B,C,D, pada saat pembagian kelompok asal siswa tertib berhitung 1-4 dan setiap siswa yang bernomor sama berkumpul menjadi satu sehingga pada saat pembagian kelompok asal tidak lama. Setiap siswa dalam kelompok asal menerima materi yang berbeda-beda ada yang mendapat materi, Riwayat Ir. Soekarno, riwayat Drs.Moh.Hatta, riwayat Ahmad Subarjo dan Ibu Fatmawati, riwayat Sutan Syahrir dal Laksana Maeda saat pembagian materi siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor materi.setiap materi diberi nomor 1-4. Siswa yang mendapat nomor yang sama berkumpul menjadi 1 untuk membentuk kelompok ahli kemudian siswa dalam kelompok ahli merumuskan masalah tentang materi 1,2,3,4 dan merumuskan hipotesis tentang materi 1,2,3,4

15 61 yang diuraikan pada lembar kerja siswa (LKS). Kemudian siswa kembali ke kelompok asal, dalam kelompok asal siswa bersama-sama menyimak materi 1,2,3,4,kemudian dalam kelompok asal siswa mengidentifikasi data tentang materi 1,2,3,4, kemudian siswa berdiskusi untuk menguji hipotesis dan siswa membuat kesimpulan tentang materi 1,2,3,4 dan ditulis pada lembar kerja yang telah disediakan. Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Melakukan kegiatan umpan balik, penegasan materi perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional,refleksi pembelajaran melalui tanya jawab, kemudian untuk mengukur keberhasilan belajar siswa tentang materi perjuangan melawan penjajah dan pergerakan nasional guru memberikan soal kepada siswa, kemudian setelah siswa mengerjakan soal guru menutup dan mengakhiri pembelajaran. Pada saat kegiatan pembelajaran dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup semua siswa semangat dan aktif dalam prosespembelajaran, suasana pembelajaran saat itu sudah tertib sehingga guru dapat menyampaikan pembelajaran. Pembelajaran pada siklus II pertemuan II dilakukan pengamatan oleh observer untuk mengamati jalannya proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran, dengan cara mengisi lembar observasi yang telah di sajikan di lampiran 6. Lembar observasi tindakan menggunakan model koopertif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri meliputi indikator indikator untuk mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran, serta kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dari hasil observasi, dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Refleksi siklus II. Tahapan selanjutnya setelah kegiatan pelaksanaan dan observasi pembelajaran siklus I adalah refleksi. Tahapan ini dilakukan dengan menganalisis skor hasil belajar pada tabel 4.2 dan hasil observasi dari lembar observasi yang di sajikam di lampiran 6. Skor tes diperoleh dari kegiatan evaluasi akhir pembelajaran pada pertemuan II siklus II yang mengukur kegiatan mencari alternatif pemecahan masalah, mengumpulkan informasi, dan menganalisis

16 62 informasi. Penilaian non tes dilakukan melalui unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja dilakukan melalui model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri meliputi membentuk 4-5 yang dinamakan kelompok asal, membentuk kelompok ahli, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi data, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan. Persentase berdasarkan ketuntasan skor hasil belajar IPS siswa kelas 5 siklus II, dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 5 SDN Randuacir 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus II Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%) < 90 Tidak Tuntas Tuntas Jumlah Sumber: Data primer. Berdasarkan hasil belajar pada tabel 4.4, maka distribusi berdasarkan ketuntasan skor hasil belajar ditunjukkan melalui diagram lingkaran gambar 4.2 berikut ini. 11% 89% TUNTAS TIDAK TUNTAS Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 5 SDN Randuacir Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus II

17 63 Mendasarkan pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa, hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar siswa kelas 5, pada siklus II mencapai 89% (16 siswa dari 18 siswa) tuntas dalam belajar IPS dan 11% (2 siswa dari 18 siswa) tidak tuntas dalam belajar IPS dengan KKM yang ditentukan adalah 90. Berdasarkan distribusi frekuensi hasil belajar berdasarkan ketuntasan pada tabel 4.4, dapat diketahui besarnya skor hasil belajar berupa skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata siklus II. Secara rinci ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 5 SDN Randuacir 03 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus II Deskripsi Sumber: Data primer Mendasarkan pada tabel 4.7, bahwa skor minimum hasil belajar yang dicapai siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPS siklus II sebesar 85. Perolehan skor maksimum sebesar 100. Dan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 93,45. Skor hasil belajar IPS kelas 5 dengan materi perjuangan merumuskan kemerdekaan melalui tes pilihan ganda berdasarkan ketuntasan KKM 90 menunjukkan bahwa 11% (2 dari 18 siswa) tidak tuntas, dan sebanyak 89% (18 dari 18 siswa) tuntas. Hal ini disebabkan, 2 siswa masih belum cukup memahami pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri dengan dengan baik. Observasi terhadap aktivitas tindakan siswa selama pembelajaran siklus II yang menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri, secara rinci dapat disajikan Lampiran 6. Skor Skor Minimum 85 Skor Maksimum 100 Skor Rata-rata 93,5 Berdasarkan Lampiran 6, nampak hasil dari observasi aktivitas siswa dan guru menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri yang dilakukan pada siklus II. Pada pertemuan pertama dan ke-2 siklus 2, 10 aktivitas telah dilaksanakan oleh siswa dengan baik. Siswa telah mampu melaksanakan

18 64 kegiatan pembelajaran dengan baik atas bimbingan dan arahan guru. Guru nampak lebih mampu menguasai dan mampu menerapkan langkah-langkah yang harus dilakukan pada setiap kegiatannya. Berdasarkan ketuntasan siswa siklus I dan siklus II melalaui tabel 4.6 Tabel 4.6 Perbandingan Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Ketuntasan Siswa kelas 5 SDN Randuacir 03 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I dengan Siklus II Siklus Frekuensi ketuntasan Siklus 1 11 Siklus 2 16 Jumlah 27 Sumber: Data primer Berdasarkan tabel 4.6, menunjukan bahwa adanya peningkatan hasil belajar IPS siswa dari siklus I ke siklus II dengan ditunjukkan bahwa pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa(61%), sedangkan pada siklu II jumlah siswa tuntas sebanyak 16 siswa (89%). Berikut ini disajikan secara rinci mengenai skor mimimum, skor maksimum, dan skor rata-rata siswa melalui tabel 4.7. Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Minimum, Maksimum dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 5 SDN Randuacir 03Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I dan Siklus II Deskripsi Siklus I Siklus II Skor Minimum Skor Maksimum Skor Rata-rata 90,3 93,5 Sumber: Data Primer Mendasarkan pada tabel 4.7 bahwa skor minimum pada siklus I sebesar 85 dan pada siklus II sebesar 85. Perolehan skor maksimum pada siklus I sebesar 97 dan siklus II sebesar 100. Dan skor rata-rata pada siklus I sebesar 90,3, pada

19 65 siklus 2 sebesar 93,5. Perbandingan skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Fokus perbaikan pada penelitian tindakan ini adalah peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN Randuacir 03 melalui model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas tindakan model kooperatif tipe jigsaw dan inkuiri yang dilakukan oleh guru pada siklus I, dengan lembar observasi yang disajikan pada lampiran 3. Berdasarkan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru di siklus I pada pertemuan 1 berjumlah 9 dari 10 indikator, atau dengan kata lain 90% dari indikator sudah dilaksanakan oleh guru, hanya saja pada indikator kesembilan saat siswa menymak materi, guru kurang optimal membimbing siswa dalam kelompok untuk menimak materi ketika proses pembelajaran berlangsung. Namun,pada pertemuan 2 sudah nampak siswa melaksanakan semua aktivitas berdasarkan indikator. Aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri di siklus I, aktivitas tindakan juga dilakukan oleh guru di siklus II yang disajikanpada lampiran 4. Berdasarkan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri pada siklus II pada lampiran 4, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru pada setiap pertemuan di siklus II sudah terlaksana semua dari 10 indikator, atau dengan kata lain 100 % dari indikator sudah dilaksanakan oleh guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Artinya, pada siklus II ini, aktivitas tindakan yang guru laksanakan sudah lebih baik dari siklus I. Aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri, aktivitas tindakan juga dilakukan

20 66 oleh siswa.berdasarkan aktivitas tindakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri yang dilakukan oleh siswa pada siklus I pada lampiran 5, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh siswa di siklus I pada pertemuan 1 berjumlah 9 dari 10 indikator, atau dengan kata lain 90% dari indikator sudah dilaksanakan oleh siswa, hanya saja pada indikator kesembilan menyimak materi siswa belum melaksanakannya ketika proses pembelajaran berlangsung. Tetapi, pada pertemuan kedua sudah nampak siswa melaksanakan semua aktivitas berdasarkan indikator. Berdasarkan aktivitas tindakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri Siswa Siklus II, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh siswa pada setiap pertemuan di siklus II sudah terlaksana semua dari 10 indikator, atau dengan kata lain 100 % dari indikator sudah dilaksanakan oleh siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Artinya, pada siklus II ini aktivitas tindakan yang siswa laksanakan sudah lebih baik dari siklus I. Selain peningkatan aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri, juga terjadi peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN Randuacir 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan tabel 4.7 perbandingan distribusi berdasarkan ketuntasan skor hasil belajar IPS siswa antara siklus I dan siklus II, terlihat adanya peningkatan yang cukup besar dari 11 siswa tuntas meningkat menjadi 16 siswa tuntas. Adapun peningkatan hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan siswa disajikan melalui gambar 4.3 Diagram batang peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN Randuacir 03 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I dan Siklus II.

21 67 frekuensi siklus 1 siklus 2 Sumber : Data Primer Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas 5SDN Randuacir 03 Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I dan Siklus II Diagram Batang distribusi ketuntasan skor hasil belajar siswa kelas 5 SDN Randuacir 03 Salatiga Semester II pada gambar 4.3, menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar berdasarkan ketuntasan belajar IPS siswa pada siklus II, dan siklus II yakni 11 pada siklus 1 dan meningkat sebanyak 5 pada siklus II yaitu 16. Adanya peningkatan ketuntasan skor hasil belajar IPS terjadi setelah dilaksanakannya siklus I dan siklus II yang menggunakan desain pembelajaran dengan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri. Perbandingan skor hasil belajar IPS juga terlihat dalam skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata siklus I, dan siklus II yang disajikan melalui tabel 4.7 berikut ini Berdasarkan uraian di atas, perbandingan ketuntasan skor hasil belajar IPS yang dicapai berdasarkan ketuntasan belajar dengan KKM 90 antara siklus I dan siklus II meningkat yaitu 11 dan 16. Perbandingan skor hasil belajar IPS

22 68 berdasarkan skor minimum antara siklus II dan siklus II adalah 85 : 85. Perbandingan skor hasil belajar IPS berdasarkan skor maksimum siklus I dan siklus II adalah 97: 100. Perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan skor rata-rata antarasiklus I dan siklus 2adalah 90,3: 93,5. Ketuntasan skor hasil belajar siklus II adalah 89% dari 16 siswa. Maka telah memenuhi syarat penelitian yang ditetapkan yaitu 80%. Oleh sebab itu, pelaksanaan perbaikan siklus ini dapat diakhiri pada siklus II. Hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas tindakan pendekatan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri, baik yang dilakukan siswa maupun yang dilakukan oleh guru dari siklus I ke siklus II disajikan pada lampiran 3, 4, 5, 6. Mendasarkan lampiran 3, 4, 5, 6 nampak bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri terdapat peningkatan jumlah aktivitas yang dilakukan siswa dan guru dari siklus I ke siklus II. Peningkatan ketuntasan skor hasil belajar IPS siklus I dan siklus II sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sofiyana (2013) yang berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Rowobani 02 Kecamatan Banyubiru KabupatenSemarang Semester 2 Tahun 2012/2013 menunjukkan bahwa: hasil belajar siswa mengalami peningkatan, pada siklus 1 sebesar 32% dan siklus 2 sebesar 96 % dengan kriteria keberhasilan telah mencapai indikator yang diharapkan yaitu hasil belajar tinggi. Dalam penelitian yang observer lakukan memperoleh data bahwa pada pra siklus tidak ada siswa yang tuntas atau mencapai KKM 90 karena guru belum menggunakan penilaian afektif dan penilaian psikomotor. Pada siklus 1 terdapat 20 siswa atau 67% yang tuntas mencapai KKM 90, dan 10 siswa atau 33% yang belum tuntas mencapai KKM 90 dengan nilai rata-rata kelas yaitu 90,03. Sedangkan pada siklus 2 terdapat 27 siswa atau 90% yang tuntas mencapai KKM 90 dan hanya 3 siswa atau 10% yang belum tuntas mencapai KKM 90 dengan nilai rata-rata kelas yaitu 92,5.

23 69 Penelitian pembelajaran dengan menerapkan metode jigsaw dalam melakukan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI di SDN Klecoregonang dilakukan oleh Priyo, Dwi. Model PTK yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis, S. dan Mc Taggart, R dengan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VI SDN Klecoregonang Kecamatan Winong Kabupaten Pati sebanyak 14 siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes yang meliputi teknik observasi. Adapun instrumen penelitiannya dengan menggunakan butir-butir soal dan lembar observasi untuk langkah-langkah metode jigsaw. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang meliputi jumlah, mean, skor minimal-maksimal, persentase, dan grafik/diagram. Penggunaan metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan peningkatan tersebut dapat terlihat dari nilai rata-rata siswa sebelum dilakukan tindakan sebesar 64 naik menjadi 82.5 sehingga terjadi peningkatan sebesar 18.5%. Dan ketuntasan belajar siswa yang pada kondisi awalnya hanya 36% menjadi 86% pada siklus 2. Penelitian yang sejalan maka dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan model kooperatif tipe jigsaw dan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah. Model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran IPS sebelum diadakannya tindakan, menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Langgenharjo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada semester I (gasal) tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian, hasil penelitian terdapat kondisi awal, siklus I dan siklus II, selanjutnya ada hasil analisis data dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri 02 Ngeluk pada tanggal 8 maret 20 April 2013,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas V SDN Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali sebelum diadakan penelitian hampir setengah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR TINDAKAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 02. Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji.

BAB III PROSEDUR TINDAKAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 02. Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji. BAB III PROSEDUR TINDAKAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 02 Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji. 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di kelas V SDN Gulangpongge 01 kabupaten Pati.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan tindakan pada penelitian terdiri dari 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil Penelitian Pra siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 09 Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus SD Negeri Salatiga 12 teletak di jalan Domas Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Jumlah total Siswa di SD Negeri Salatiga 12 sebanyak 200 siswa,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan dapat diuraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh setiap siklus dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Pra Siklus Pada pra siklus, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Prasiklus Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share Berbantuan Video Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra (Kondisi Awal) Pada kondisi pra siklus dilakukan pengamatan pada pembelajaran IPA yang berlangsung. Pengamatan yang dilakukan mendasarkan pada lembar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Melynda Putri Ratnasari

ARTIKEL SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Melynda Putri Ratnasari UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI DAN MODEL TALKING STICK KELAS 4 SDN BERGASLOR 01 KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kedalon Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Sekolah ini merupakan SD yang terletak tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 40 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas. Metode ini dipilih berdasarkan atas pertimbangan bahwa (1)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pada semester II

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kutoharjo 01 Pati yang dilaksanakan pada semester 1 tahun 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian PTK ini dilaksanakan pada semester 1 tahun 2013/2014 di kelas 4 SDN Pasucen 02 kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, di SD Negeri Ujung- Ujung 02 kecamatan Pabelan kabupaten Semarang khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas tersebut. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi pra siklus atau kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilaksanakan. PTK dilakukan di kelas 5 SD Negeri Ketitang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun 24 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan PTK. Penelitian ini bersifat kualitatif karena berupaya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 5 SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Pada setiap siklusnya ada 3 kegiatan pokok yaitu, tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas 4 SDN Mongunsari 05 salatiga dengan jumlah siswa 21 pada pembelajaran IPA pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas V masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas V masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Data Awal Hasil Belajar IPS Siswa Data awal yang diperoleh peneliti melalui observasi siswa dan wawancara dengan guru kelas, diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 05 Jepon Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Subyek dari penelitian tindakan kelas siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Jlamprang 2 Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo kelas II dengan jumlah siswa sebanyak 35 yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci