BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
|
|
- Hartanti Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 5 SDN Ngawen 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pokok bahasan memahami penjelasan nara sumber dan cerita rakyat secara lisan, hasil ulangan menunjukkan dari 21 orang siswa yang mendapat nilai 7 ke atas berjumlah 7 orang yang mendapat nilai kurang dari 6 berjumlah 14 orang dengan standar ketuntasan adalah 70. Hasil yang sangat mengecewakan Padahal saat menyampaikan pembelajaran anak-anak mengikuti dengan baik. Hal ini atau hasil belajar mengecewakan ini hampir dirasakan oleh semua guru yang mengajar disekolah tersebut. Dalam beberapa kesempatan penulis mengadakan dialog dengan temanteman sejawat dan membicarakan tentang permasalah yang dihadapi. Dari pembicaraan kami tersebut munculah kepermukaan beberapa penyebab rendahnya hasil belajar mengajar. Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh guru sendiri maupun siswa. Penyebab dari guru diantaranya guru memberikan pelajaran terlalu cepat, kurang memperhatikan siswa secara individu dan tidak melibatkan siswa yang semestinya melibatkan siswa secara langsung hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dan nilai hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah dilakukan dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) 70 untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 4.1 berikut ini : 43
2 44 Tabel 4.1. Distribusi Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 5 Semester I SDN Ngawen 02 Sebelum Tindakan No Nilai Ketuntasan Sebelum Tindakan Jumlah siswa Presentase 1 < 70 Belum tuntas 14 67% 2 70 Tuntas 7 33% Jumlah Nilai Rata-rata 62 Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jelas perbandingan antara siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM 70) adalah sebanyak 7 siswa (33%) sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 14 siswa (67%) siswa. Dengan nilai tertinggi adalah 80 sedangkan nilai terendah adalah 40. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1 Jumlah siswa tuntas 14 tidak tuntas tuntas tidak tuntas Gambar 4.1.Diagram Ketuntasan Siswa Kelas 5 Semester I SDN Ngawen 02 Sebelum Tindakan Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata 14 siswa yang belum tuntas itu memiliki kekurangan tidak bisa menangkap materi pembelajaran yang disampaikan guru
3 45 dengan menggunakan Metode ceramah, penggunaan Metode ceramah mengakibatkan siswa kurang tertarik dengan pembelajaran, tidak antusias dalam menjawab pertanyaan guru dan itu semua berbeda dengan 7 orang yang bisa menangkap materi pembelajaran dengan menggunakan Metode ceramah. Hasil Ketuntasan belajar siswa SDN Ngawen 02 sebelum dilakukan tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan minimal (KKM 70) sebanyak 14 siswa atau 67%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 7 siswa dengan persentase 33%. Diperoleh data hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang masih rendah dan siswa Kelas 5 di SDN Ngawen 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014, penulis akan melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian di SDN Ngawen 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati, ini penulis akan menggunakan pembelajaran Model pembelajaran Pair Check guna meningkatkan hasil belajar siswa Kelas 5 SDN Ngawen 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati, yang akan dilakukan dalam dua siklus. 4.2 Siklus Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus 1 ini terdiri dari 3 pertemuan, Berdasarkan hasil yang diperoieh pada tahap observasi yang sudah dilakukan di SDN Ngawen 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati peneliti berkerjasama dengan guru Kelas 5 dengan melakukan diskusi mengenal materi pembelajaran yang akan disajikan serta Metode pembelajaran Model pembelajaran Pair Check yang digunakan pada kegiatan pembelajaran khususnya pada Kelas 5 semester I pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum melakukan kegiatan mengajar pada pertemuan I, maka guru mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa, cerita rakyat, buku pelajaran yang dapat menunjang proses pembelajaran siswa. Guru merancang Rencana peiaksanaan Pembelajaran (lihat Lampiran) pokok bahasan meningkatkan kemampuan berhitung siswa Kemudian guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu
4 46 dengan melakukan kegiatan pembelajaran Model pembelajaran Pair Check dengan Iangkah-Iangkah pembelajaran sebagai berikut: a. Guru mendemontrasikan pengetahuan dan keterampilan secara procedural b. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2orang) c. Siswa diminta untuk menyimak dan berfikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan oleh guru d. Salah seorang kelompok menyajikan persoalan dan teman kelompok lainya mengerjakannya e. Pengecekan kebenaran jawaban, kelompok yang memberikan persoalan kepada teman kelompok lainya tadi mengecek kebenaran jawaban atas kelompok lainya f. Bertukar peran, kelompok yang memberikan persoalan kepadakelompok lainnya tadi, mendapatkan giliran untuk mengerjakan persoalan yang diberikan oleh salah satu kelompok pasangan lainya g. Penyimpulan, guru menyimpulkan apa yang menjadi hasil diskusidari semua pasangan kelompok tersebut h. Evaluasi, guru memberikan evaluasi kepada semua kelompok pasangan tersebut dengan memberikan post test i. Refleksi, hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan kemudiandikumpulkan, dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti untuk mengetahui berhasil tidaknya tindakan yang dilakukan. Hasil analisis dari tahap inidigunakan untuk mengambil kesimpulan apakah pembelajaran melalui Kooperatif Pair Check sudah sesui dengan tujuan yang diinginkan atau belum. Guru juga perlu mempersiapkan perlengkapan media pembelajaran yaitu beberapa cerita rakyat. Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan tes objektif dan tes uraian Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pada tahap Pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus I ini terdiri dari satu pertemuan, dimana pada tahap pertemuan I berlangsung selama 3 kali pertemuan ( enam jam pelajaran).
5 47 a) Kegiatan Awal Pelaksanaan pada pertemuan I guru membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, perkenalan, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. b) Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi pembelajaran berupa sebuah cerita rakyat. Guru memberikan contoh pertanyaan tentang isi cerita. Selanjutnya pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran Pair Check dengan membagi siswa menjadi kelompok berpasangan masing-masing kelompok beranggotakan 2 siswa. Guru berinteraksi secara aktif dan berkomunikasi dengan setiap kelompok memberi sedikit pengarahan dan petunjuk bagi kelompok yang kurang mengerti tentang materi pembelajaran. Guru memberikan pertanyaan materi pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan cerita rakyat yang sudah dipersiapkan lalu ditanggapi oleh setiap kelompok secara bergantian selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik dalam bentuk tulisan, c) Kegiatan Penutup Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman pelajaran. Melakukan penilaian terhadap hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan siswa secara berkelompok. Memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran. Berdasarkan siklus I pembelajaran dengan menggunakan Metode pembelajaran Model pembelajaran Pair Check diperoleh penilaian oleh obsever dengan kategori baik dengan nilai 16 yaitu pada pertemuan ke 3.. Dalam kegiatan yang dilaksanakan masih ada kekurangan yaitu dalam mengidentifikasi kebutuhan siswa, apersepsi, mengumpulkan tugas siswa, memberikan contoh sederhana kepada siswa, dan menayakan kepada siswa tentang kesulitan materi pembelajaran.
6 48 Disamping mengadakan observasi pada tindakan guru observer juga mengadakan observasi pada tindakan siswa yaitu bagaimana siswa mengikuti pembelajaran. Pada akhir pembelajaran siklus I dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif dan tes uraian. Tabel 4.8 Distribusi ketuntasan belajar Siklus I Siklus I No Nilai Ketuntasan Jumlah siswa Presentase 1 < 70 Belum tuntas 8 38% 2 70 Tuntas 13 62% Jumlah % Rata-rata 70 Berdasarkan tabel 4.8 terlihat jelas perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM 70) adalah sebanyak 13 siswa (62 %) sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 8 siswa (38%) siswa. Dengan nilai tertinggi adalah 85 sedangkan nilai terendah adalah tuntas 8 tidak tuntas tuntas tidak tuntas Gambar 4.2. Diagram Ketuntasan Siswa Kelas 5 Semester I SDN Ngawen 02 Siklus I
7 49 d) Refleksi Dari hasil observasi yang dilakukan observer dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan masih kurang, siswa sudah cukup baik dalam memperhatikan penjelasan dan guru. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain 12 siswa (57%) senang dengan demonstrasi yang dilakukan hal ini ditandai dari keaktifan mereka dalam melakukan demontrasi, 10 siswa (47%) sudah bisa menyimpulkan dan materi yang sudah di pelajari. Pada siklus II dilakukan perbaikan agar dalam pelaksanaan pembelajaran berikutnya menjadi lebih baik. Dalam kegiatan diskusi 5 siswa (23%) tidak aktif dalam diskusi mereka hanya diam ketika teman-teman melaksanakan diskusi. Sedangkan 16 siswa (76%) siswa yang aktif dalam diskusi kelompok. Ketika guru mengajukan pertanyaan ada 15 (71%) siswa yang bisa menjawab soal. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain sebagian besar siswa senang dengan model pembelajaran yang dilakukan, sebagian siswa sudah bisa menyimpulkan dan materi yang sudah di pelajari. sebagian siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran, semua siswa dapat mengerjakan soal evaluasi tanpa mencontek jawaban teman. Adapun kekurangan kelemahan dalam pertemuan I yang sudah dilakukan perbaikannya akan dilaksanakan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II akan dilaksanakan untuk memperbaiki kelemahan siklus I dimana diberikan perhatian khusus bagi siswa yang belum tuntas. Disamping itu keaktifan dan konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran juga akan ditingkatkan. Diharapkan dengan langkah-langkah perbaikan pada siklus II akan semakin meningkatkan hasil belajar siswa. 4.3 Siklus II Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil belajar yang diperoieh pada siklus I yang sudah dilakukan di SDN Ngawen 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati peneliti dengan guru Kelas
8 50 5 dengan melakukan diskusi mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dalam model pembelajaran Pair Check yang digunakan pada kegiatan pembelajaran khususnya pada Kelas 5 semester I pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sebelum melakukan kegiatan mengajar pada pertemuan I, maka guru menyiapkan materi pembelajaran berupa buku dan teks cerita rakyat, yang dapat menunjang proses pembelajaran siswa. Guru merancang Rencana peiaksanaan Pembelajaran (lihat Lampiran) pokok bahasan meningkatkan kemampuan berhitung siswa Kemudian guru menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran Model pembelajaran Pair Check dengan Iangkah-Iangkah pembelajaran sebagai berikut: a) Guru mendemontrasikan pengetahuan dan keterampilan secara procedural b) Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2orang) c) Siswa diminta untuk menyimak dan berfikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan oleh guru d) Salah seorang kelompok menyajikan persoalan dan teman kelompok lainya mengerjakannya e) Pengecekan kebenaran jawaban, kelompok yang memberikan persoalan kepada teman kelompok lainya tadi mengecek kebenaran jawaban atas kelompok lainya f) Bertukar peran, kelompok yang memberikan persoalan kepadakelompok lainnya tadi, mendapatkan giliran untuk mengerjakan persoalan yang diberikan oleh salah satu kelompok pasangan lainya g) Penyimpulan, guru menyimpulkan apa yang menjadi hasil diskusidari semua pasangan kelompok tersebut h) Evaluasi, guru memberikan evaluasi kepada semua kelompok pasangan tersebut dengan memberikan post test i) Refleksi, hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan kemudiandikumpulkan, dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti untuk mengetahui berhasil tidaknya tindakan yang dilakukan. Hasil analisis dari tahap inidigunakan untuk mengambil kesimpulan apakah pembelajaran fisikamelalui Kooperatif Pair Check sudah sesui dengan tujuan yang diinginkan atau belum.
9 51 Guru juga perlu mempersiapkan perlengkapan media media pembelajaran dan buku-buku pendamping. Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan tes objektif dan tes uraian Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Pada tahap Pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus I ini terdiri dari satu pertemuan, dimana pada tahap pertemuan I berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran). a) Kegiatan Awal Pelaksanaan pada pertemuan siklus II guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, perkenalan, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana di ruangan kelas dan menanyakan kabar atau keadaan siswa. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. b) Kegiatan Inti Guru menanyakan pada siswa siapa yang pernah membaca cerita rakyat. Guru membacakan sebuah cerita rakyat. Setelah cerita selesai dibacakan guru mengajukan pertanyaan tentang isi materi yang baru saja dibacakan. Selanjutnya pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran Pair Check dengan membagi siswa menjadi kelompok berpasangan masing-masing kelompok beranggotakan 2 siswa. Guru membimbing siswa untuk melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan model Pair Check. Guru berinteraksi secara aktif dan berkomunikasi dengan setiap kelompok memberi sedikit pengarahan dan petunjuk bagi kelompok yang kurang mengerti tentang materi pembelajaran. Guru memberikan pertanyaan materi pembelajaran Bahasa Indonesia yang sudah dipersiapkan lalu ditanggapi oleh setiap kelompok secara bergantian selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik dalam bentuk tulisan. c) Kegiatan Penutup Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman pelajaran. Melakukan penilaian terhadap hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan siswa
10 52 secara berkelompok. Memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran. Tahap pembelajaran siklus I pertemuan I yang sedang berlangsung, praktikan meminta bantuan Observer (guru Kelas 5) untuk mengamati jalannya pembelajaran Model pembelajaran Pair Check dan awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi (lihat lampiran) yang telah disediakan oleh praktikan. Lembar observasi tersebut meliputi pointpoint yang sesuai dengan pembelajaran Model pembelajaran Pair Check untuk mengamati semua aktivitas yang dilakukan oleh praktikan. Dan hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan masih kurang, siswa sudah cukup baik dalam memperhatikan penjelasan dan guru. Berdasarkan pembelajaran siklus II dengan menggunakan Metode pembelajaran Model pembelajaran Pair Check diperoleh penilaian oleh rekan sejawat dengan kategori baik sekali dengan nilai 19 yaitu pada pertemuan 3. Dalam kegiatan yang dilaksanakan masih ada kekurangan yaitu guru tidak mengumpulkan tugas pekerjaan rumah. Disamping mengadakan observasi pada tindakan guru observer juga mengadakan observasi pada tindakan siswa yaitu bagaimana siswa mengikuti pembelajaran. Pada akhir pembelajaran siklus II dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif dan tes uraian. Tabel 4.15 Distribusi ketuntasan belajar Siklus II No Nilai Ketuntasan 1 < 70 Belum tuntas Siklus II Jumlah siswa Presentase 3 14% 2 70 Tuntas 18 86% Jumlah % Rata-rata 70
11 53 Dari tabel diatas dapat dilihat adanya peningkatan nilai ketuntasan siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Pada siklus II terdapat 3 siswa (14%) yang belum mencapai KKM, dan ada 18 siswa atau 86% siswa yang sudah mencapai KKM. Dengan nilai tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendah adalah 60. Hasil lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.3. Jumlah siswa tuntas tidak tuntas tuntas tidak tuntas Gambar 4.2. Diagram Ketuntasan Siswa Kelas 5 Semester I SDN Ngawen 02 Siklus II 4. Refleksi Tahap pembelajaran siklus II pertemuan I-3 yang sedang berlangsung, peneliti mengamati jalannya pembelajaran Model pembelajaran Pair Check dan awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi (lihat lampiran) yang telah disediakan oleh praktikan. Lembar observasi tersebut meliputi point-point yang sesuai dengan pembelajaran Model pembelajaran Pair Check untuk mengamati semua aktivitas yang di lakukan oleh peneliti. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan masih kurang, siswa sudah cukup baik dalam memperhatikan penjelasan dan guru. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain sebagian besar
12 54 siswa senang dengan model pembelajaran yang dilakukan, sebagian siswa sudah bisa menyimpulkan dan materi yang sudah di pelajari. Pada siklus II dilakukan perbaikan agar dalam pelaksanaan pembelajaran berikutnya menjadi lebih baik. Pada siklus II ketuntasan belajar sudah meningkat dimana hanya sebagian kecil siswa yang masih belum tuntas. 4.4 Hasil Analisis Data Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 5 SDN Ngawen 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 21 siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia, terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dan nilai hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah dilakukan dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) 70. perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM 70) adalah sebanyak 7 siswa (33%) sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 14 siswa (67%) siswa. Dengan nilai tertinggi adalah 80 sedangkan nilai terendah adalah Siklus 1 Analisis penelitian setelah menggunakan Model pembelajaran Pair Check dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diperoleh hasil belajar sebagai berikut : perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM 70) adalah sebanyak 13 siswa (62 %) sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 8 siswa (38%) siswa. Dengan nilai tertinggi adalah 85 sedangkan nilai terendah adalah 60. Dari hasil refleksi siklus I diharapkan praktikan memperbaiki Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan masih kurang, siswa sudah cukup baik dalam memperhatikan penjelasan dan guru. hanya sebagian siswa yang aktif dalam diskusi kelompok, hanya sebagian siswa yang bisa menjawab soal.
13 55 Masih ada 8 siswa yang belum tuntas dari 21 siswa. Hal ini disebabkan 8 siswa tersebut masih belum mengikuti pembelajaran Model pembelajaran Pair Check yang dilakukan guru. Siswa masih asik dengan kegiatannya sendiri, bermain dan bercakapcakap dengan temanya sehingga kurang memperhatikan penjelasan guru. Disamping itu keaktifan siswa untuk bertanya juga masih rendah. 8 siswa ini cenderung takut untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami sehingga mereka tidak bias mengikuti pembelajaran dengan baik. Masih rendahnya minat 8 siswa dalam mengikuti pembelajaran berdampak pada rendahnya nilai hasil belajar mereka. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain sebagian besar siswa senang dengan demonstrasi yang dilakukan, sebagian siswa sudah bisa menyimpulkan dan materi yang sudah di pelajari. Pada siklus II dilakukan perbaikan agar dalam pelaksanaan pembelajaran berikutnya menjadi lebih baik Siklus II Analisis penelitian setelah menggunakan Model pembelajaran Pair Check dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diperoleh hasil belajar sebagai berikut : adanya peningkatan nilai ketuntasan siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia pada sub materi berhitung. Pada siklus II terdapat 3 siswa (14%) yang belum mencapai KKM, dan ada 18 siswa atau 86% siswa yang sudah mencapai KKM. Dengan nilai tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendah adalah 65. Pada siklus II hasil pembelajaran sudah sesuai dengan kriteria kinerja dimana 80% siswa sudah mencapai nilai KKM 70. sebanyak 18 siswa sudah mencapai KKM ini disebabkan mereka sudah memahami penggunaan Model pembelajaran Pair Check kartu bilangan sehingga dalam mempelajari Bahasa Indonesia akan lebih mudah. Siswa juga tidak cepat bosan dalam menerima pelajaran karena pembelajaran berlangsung dengan suasana yang baik. 18 siswa ini juga sudah mampu menerima pembelajaran dengan baik. Namun masih ada 3 siswa yang tidak memenuhi KKM. Setelah dianalisis bersama guru kelas dan observer hal ini disebabkan : 1. Daya tangkap anak yang belum tuntas dalam memahami pembelajaran kurang 2. selama pembelajaran berlangsung anak yang belum tuntas masih suka bermainmain dan tidak konsentrasi dalam menerima pembelajaran.
14 56 3. Anak pendiam, takut untuk bertanya materi yang belum paham. 4. Kurang komunikasi antara siswa dengan guru hal ini disebabkan siswa yang belum tuntas takut untuk bertanya tentang materi yang tidak dipahami. Untuk mengatasi hal ini guru melakukan beberapa langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan anak dan meningkatkan hasil belajar yaitu dengan cara : 1. Memberi perhatian khusus pada anak yang nilainya rendah misalnya lebih memberi soal tambahan dan waktu dalam belajar. 2. Lebih sering berkomunikasi dengan siswa tentang pembelajaran yang berlangsung. Tabel 4.16 Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 5 SDN Ngawen 02 Semester 1 / No Ketuntasan Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 f % f % f % 1 Tuntas Tidak Tuntas Rerata Maksimum Minimun Berdasarkan tabel analisis komparatif dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dari jumlah 21 siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 7 siswa dan 14 siswa belum tuntas. Setelah dilaksanakan siklus I dan siklus II, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 85%. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan Model pembelajaran Pair Check pada pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada tahap klasifikasi siswa yang tidak tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 17 siswa yang belum dan jumlah siswa Kelas 5 sebanyak 21 siswa, dan pada siklus I dan siklus II keseluruhan siswa mengalami ketuntasan
15 57 belajar 86%, hal ini dipengaruhi adanya pembelajaran dengan Model pembelajaran Pair Check siswa lebih tertarik, tidak membosankan karena terjadi komunikasi dan interaksi yang baik sehingga siswa akan selalu memperhatikan apa yang diajarkan guru. Metode ini juga efektif untuk mengurangi kebosanan siswa dalam menerima pelajaran, interaksi yang terjadi antara guru dan siswa meningkatkan motivasi belajar mereka khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia. Diagram ketuntasan sebelum siklus dilaksanakan serta siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah : Jumlah siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4.2. Diagram Ketuntasan Siswa Kelas 5 Semester I SDN Ngawen 02 Siklus II 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan dikelas 5 SDN Ngawen 02 Kecamatan Margorejo Kab. Pati menyatakan tingkat pemahaman siswa Kelas 5 khusunya mata pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah, hasil belajar siswa masib banyak yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini salah satu penyebabnya adalah karena guru dalam penyampaian pembelajaran masih menggunakan Metode ceramah. Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan hasil belajar yang rendah yaitu siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 4 siswa atau 20% dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40. Terlihat pula kenaikan nilai rata-rata kelas.jika pada pra siklus nilai rata-rata yang dicapai adalah 65, lalu meningkat menjadi 72 pada siklus I, menjadi 82 pada siklus II.
16 58 Adanya perbandingan antara jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan telah mampu menangkap materi yang disajikan guru, sedangkan 16 siswa yang belum bisa menangkap materi oleh guru karena daya tangkap mereka yang kurang bila menangkap materi ajar. Pemahaman belajar siswa didapatkan dan hasil nilai siklus I dan siklus II 1. Siklus I Dengan menggunakan Metode pembelajaran pair check, siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) sebanyak 8 siswa dan yang mendapat nilai yang memenuhi KKM sebanyak 12 siswa. Dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah Siklus II Dengan menggunakan Metode pembelajaran pendekatan pair check, siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) sebanyak 3 siswa dan yang mendapat nilai yang memenuhi KKM sebanyak 18 siswa. Dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60. Berdasarkan perolehan hasil nilai yang didapat pada siklus I dan siklus II didapatkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Metode pendekatan Demonstrasi pada pelajaran Bahasa Indonesia pokok berhitung Kelas 5 semester I SDN Ngawen 02 yang akhirnya bermuara pada hasil belajar yang mengalami peningkatan. Seteleh dilakukan pembelajaran 2 siklus dengan hasil sesuai dengan indikator kinerja penggunaan Model pembelajaran Pair Check memperlihatkan hasil yang baik. Hasil tersebut sesuai dengan keunggulan Model pembelajaran Pair Check yaitu memperkecil kemungkinan salah bila dibandingkan kalau siswa hanya membaca atau mendengar penjelasan saja, karena demonstrasi memberikan gambaran konkret yang memperjelas perolehan belajar siswa dari hasil pengamatannya. Penggunaan Model pembelajaran Pair Check memungkinkan para siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan demonstrasi, sehingga memberi kemungkinan yang besar bagi para siswa memperoleh pengalaman-pengalaman langsung. Peluang keterlibatan siswa memberikan kesempatan siswa mengembangkan kecakapannya dan memperoleh pengakuan dan penghargaan dari teman-temannya serta Memudahkan pemusatan perhatian siswa kepada hal-hal yang dianggap penting,
17 59 sehingga para siswa akan benar-benar memberikan perhatian khusus kepda hal tersebut. Selama proses pembelajaran menggunakan Model pembelajaran Pair Check perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar dan tidak tertuju kepada yang lain. Memungkinkan para siswa mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum mereka ketahui selama pembelajaran berjalan, jawaban dari pertanyaan dapat disampaikan oleh guru ada saat itu pula.
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Ngastorejo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati terletak di Desa Ngastorejo Kecamatan Jakenan. Tenaga pengajar SD
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati terletak di Desa Sugihrejo Kecamatan Gabus. Tenaga pengajar SD Sugihrejo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Jambean 03 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati terletak di Desa Jambean Jalan Pati Margorejo Km 05. SD Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sarirejo 03 Pati terletak di jalan Panglima Sudirman. Tenaga pengajar SD Negeri Sarirejo 03 terdiri dari:
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Jambean 03 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati terletak di Desa Jambean Kecamatan Margorejo, 8 Km kearah Barat
Lebih terperinciH S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 3 Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan terletak di Desa Banjarsari Kecamatan Kradenan, 30 Km ke
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,
Lebih terperinciTabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan 1 dan 2 pada masing-masing siklus
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada Hari Senin, 15 Oktober 2012 di kelas IV SDN Rejoagung 01 tentang materi penghitungan FPB dan KPK, yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas semester tahun pelajaran 1/13 Sekolah Dasar Negeri Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Ada beberapa aspek dalam hasil penelitian yaitu meliputi pelaksanaan tindakan, deskripsi data dan analisis data sebagai berikut : 4.2. Siklus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Waktu penelitian dilakukan pada semester II, mulai dari bulan Januari sampai bulan April. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Data hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari pengamatan hasil ulangan harian pada kompetensi dasar operasi hitung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah awal dalam penelitian adalah observasi. Proses pembelajaran dikelas guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal A. Aktivitas Pembelajaran Ekonomi Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan, siswa cenderung pasif kurang termotivasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 1
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang sebelum proses perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Pada bab ini akan dipaparkan tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bersama guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pada semester II
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Banioro Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil kelas 3 sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN
Lebih terperinciBAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 4.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 03 Gumawang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra (Kondisi Awal) Pada kondisi pra siklus dilakukan pengamatan pada pembelajaran IPA yang berlangsung. Pengamatan yang dilakukan mendasarkan pada lembar
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
1 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR 1 2 3 4 I PRA PEMBELAJARAN 1 Siswa menempati tempat duduknya masing-masing 2 Kesiapan menerima
Lebih terperincinilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi
Lebih terperinciH S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N
21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada minggu 3 bulan September 2012. Pelaksanaan pembelajaran pra siklus pada mata pelajaran IPA tentang hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian
Lebih terperinciINSTRUMEN IMPLEMENTASI RPP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II DENGAN METODE KARTU BILANGAN
41 INSTRUMEN IMPLEMENTASI RPP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II DENGAN METODE KARTU BILANGAN Pengampu : Mata pelajaran : Kelas/Semester : Kompetensi Dasar : Petunjuk: Tulislah hasil pengamatan anda
Lebih terperinci