BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan Pra Siklus Pada pra siklus, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran generatif. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan bisa terlihat dari nilai ulangan hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran matematika. Siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 65) sebanyak 14 siswa dengan persentase 58%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 10 siswa dengan persentase 42%. Hal itu membuktikan bahwa dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai di bawah KKM. Ada beberapa hal yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar matematika. Pertama, guru dalam mengajarkan konsep matematika masih menggunakan model yang konvensional (ceramah) dan sumber belajar guru hanya buku paket. Kedua, siswa kurang tertarik pada saat pembelajaran matematika berlangsung. Ketiga, suasana kelas cenderung ramai menyebabkan siswa tidak fokus dalam kegiatan pembelajaran terutama penjelasan materi yang diberikan oleh guru. Dengan kondisi seperti itu maka peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Candirejo 02 pada mata pelajaran matematika pokok bahasan menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah Pelaksanaan Siklus I 1) Tahap perencanaan tindakan Siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan, setiap pertemuan masing-masing berlangsung selama 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Sebelum melaksanakan penelitian siklus I peneliti perlu membuat perencanaan sebelum melakukan tindakan. Pada Siklus I persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah: a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I. 37

2 38 b) Menyiapkan soal tes. c) Menyiapkan alat peraga pembelajaran yang diperlukan. d) Menyiapkan lembar penilaian. e) Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam mengobservasi dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran 2) Tahap pelaksanaan tindakan Pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun yaitu: Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 05 April 2014 pada jam pertama dengan kompetensi dasar menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. Indikatornya menghitung penjumlahan berbagai bentuk pecahan. Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen siswa, dan menata kesiapan belajar siswa. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu sepotong kertas berputar-putar, ini milikku dan ini milikmu. Pada kegiatan inti, guru menuliskan topik tentang penjumlahan pecahan. Setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai pecahan selanjutnya guru melakukan demonstrasi penjumlahan pecahan menggunakan kertas lipat. Kemudian siswa mengamati gejala yang muncul dari demostrasi yang dilakukan guru. Selanjutnya guru menjelaskan gejala dari demonstrasi mengenai penjumlahan pecahan. Setelah itu guru memberikan persoalan sejenis untuk diselesaikan siswa. Selanjutnya siswa maju ke depan untuk menjawab persoalan yang diberikan. Setelah siswa sudah bisa mengerjakan persoalan sejenis kemudian guru memberikan persoalan dengan konteks yang berbeda untuk diselesaikan oleh siswa. Setelah itu siswa mengerjakan persoalan yang diberikan. Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa berdiskusi mengenai konsep yang telah dipelajari. Setelah itu guru menutup pelajaran. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 06 April 2014 pada jam pertama dengan kompetensi dasar menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. Indikatornya menghitung pengurangan berbagai bentuk pecahan dan menghitung operasi hitung campuran berbagai bentuk pecahan.

3 39 Pada kegiatan inti, guru menuliskan topik tentang pengurangan pecahan. Setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai pecahan selanjutnya guru melakukan demonstrasi pengurangan pecahan menggunakan kertas lipat. Kemudian siswa mengamati gejala yang muncul dari demostrasi yang dilakukan guru. Selanjutnya guru menjelaskan gejala dari demonstrasi mengenai penjumlahan pecahan. Setelah itu guru memberikan persoalan sejenis untuk diselesaikan siswa. Selanjutnya siswa maju ke depan untuk menjawab persoalan yang diberikan. Setelah siswa sudah bisa mengerjakan persoalan sejenis kemudian guru memberikan persoalan dengan konteks yang berbeda untuk diselesaikan oleh siswa. Setelah itu siswa mengerjakan persoalan yang diberikan. Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa berdiskusi mengenai konsep yang telah dipelajari. Setelah itu guru menutup pelajaran. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 7 April 2014 pada jam pertama. Pada pertemuan ketiga, pembelajaran dimulai dengan doa. Sebelum membagikan soal evaluasi guru melakukan review dan tanya jawab dengan siswa. Setelah itu guru membagikan soal evaluasi kepada siswa. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi. Saat kegiatan evaluasi masih terdapat beberapa siswa yang kurang percaya diri dengan jawabannya sendiri namun guru menegaskan kembali untuk tidak mencontek atau membuka catatan. 3) Observasi siklus I Observasi siklus I diambil saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti selaku observer mengawasi jalanya pembelajaran melalui lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi ada 2 yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Observasi digunakan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan sintaks model pembelajaran generatif dalam kegiatan pebelajaran. Data hasil observasi guru dan observasi siswa dapat dilihat pada tabel 6 berikut. Tabel 6 Hasil Observasi Guru dan Siswa Siklus 1 Pertemuan Hasil Observasi

4 40 Guru Siswa Jumlah Skor Kriteria Jumlah Skor Kriteria (skor maks 88) (skor maks 84) 1 59 C (Cukup) 55 C (Cukup) 2 67 B (Baik) 63 B (Baik) Dilihat dari data tabel 6, untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan 1 pembelajaran menggunakan pembelajaran generatif yang diterapkan oleh guru memperoleh jumlah point 59 dengan kategori C (Cukup) hal ini dikarenakan guru belum terbiasa menggunakan pembelajaran generatif walaupun guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pembelajaran generatif, tetapi masih ada beberapa langkah yang terlewati lupa diajarkan oleh guru. Observasi terhadap siswa dalam penggunaan model pembelajaran generatif yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan 1 pembelajaran menggunakan pembelajaran generatif yang diterapkan pada siswa memperoleh jumlah 55 dengan kategori C (cukup), hal ini dikarenakan siswa masih canggung dan masih malu-malu mengeluarkan pendapatnya. Observasi yang diperoleh pada pertemuan 2 yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan 2 pembelajaran menggunakan model pembelajaran generatif yang diterapkan oleh guru, memperoleh jumlah 67 dengan kategori B (Baik). Ada sedikit peningkatan dibandingkan dengan pertemuan pertama, hal ini dikarenakan guru mulai terbiasa menggunakan pembelajaran generatif jadi langkah-langkah pembelajaran generatif hanya beberapa saja yang terlewati oleh guru. Sedangkan observasi siswa yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan 2 pembelajaran menggunakan model pembelajaran generatif yang diterapkan oleh siswa memperoleh jumlah 63 dengan kategori B (Baik), hal ini sudah cukup meningkat dari pertemuan sebelumnya, siswa mulai memahami pembelajaran menggunakan model pembelajaran generatif sehingga siswa mulai berani memberikan pendapatnya walaupun hanya beberapa.

5 41 4) Refleksi siklus I Berdasarkan observasi pada pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga pada siklus I secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut: 1. Hambatan 1) Guru saat mengajar menggunakan pembelajaran generatif masih saja ada langkah-langkah yang terlupakan oleh guru. 2) Siswa masih tidak percaya diri dalam memberikan pendapatnya. 3) Masih banyak siswa yang belum bisa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. 2. Solusi 1) Guru perlu diberi pengarahan agar tidak ada lagi langkah-langkah pembelajaran generatif yang terlewati. 2) Guru harus lebih memotivasi siswa agar percaya diri dalam memberikan pendapatnya. 3) Siswa perlu di drill soal latihan supaya siswa yang masih belum bisa mengerjakan soal yang diberikan guru menjadi berkurang Pelaksanaan Siklus II 1) Tahap perencanaan tindakan Pada perencanaan siklus II dipersiapkan sesuai dengan hasil refleksi siklus I. Siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan, setiap pertemuan masing-masing berlangsung selama 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Sebelum melaksanakan penelitian siklus II peneliti perlu membuat perencanaan sebelum melakukan tindakan. Pada Siklus I persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah: a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II. b) Menyiapkan soal tes. c) Menyiapkan alat peraga pembelajaran yang diperlukan. d) Menyiapkan lembar penilaian. e) Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam mengobservasi dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

6 42 2) Tahap pelaksanaan tindakan Pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun yaitu: Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 09 April 2014 pada jam pertama dengan kompetensi dasar mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan. Indikatornya menghitung perkalian berbagai bentuk pecahan. Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen siswa, dan menata kesiapan belajar siswa. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu sepotong kertas berputar-putar, ini milikku dan ini milikmu. Pada kegiatan inti, guru menuliskan topik tentang pecahan dan melibatkan siswa dalam diskusi untuk menggali pemahaman siswa tentang topik pecahan. Setelah itu guru diajak untuk mengungkapkan pemahaman dan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan topik pecahan. Kemudian siswa diminta mengomentari pendapat teman sekelas dan membandingkannya dengan pendapat sendiri. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mengemukakan fenomena atau gejala-gejala yang diperkirakan muncul dari suatu peristiwa yang akan didemonstrasikan. Setelah itu siswa diberi kesempatan mengemukakan alasan untuk mendukung dugaan mereka dan diajak untuk menanggapi pendapat teman satu kelas mereka yang berbeda dari pendapat sendiri. Selanjutya guru mencatat dan mengelompokkan dugaan-dugaan siswa. Kemudian guru mempertentangkan pendapat-pendapat yang berbeda itu. Setelah itu guru melaksanakan demonstrasi perkalian pecahan menggunakan kertas lipat dan meminta siswa untuk mengamati dengan seksama. Siswa diberi kesempatan untuk mencerna apa yang mereka amati sehingga siswa akan mengalami konflik kognitif dalam pikirannya. Kemudian barulah guru menayakan apakah gejala yang mereka amati itu sesuai atau tidak dengan pikiran mereka. kemudian guru membantu siswa dengan mengusulkan alternatif tafsiran menurut ilmuwan dan menunjukkan bahwa pandangan yang guru usulkan dapat menjelaskan secara koheren gejala yang mereka amati. Setelah itu siswa diberikan beberapa persoalan sejenis dan menyarankan siswa menjawabnya dengan pandangan alternatif yang diusulkan guru. Dengan begitu, diharapkan siswa mulai

7 43 mereorganisasi kerangka berpikir mereka dengan melakukan perubahan struktur dan hubungan antar konsep-konsep. Kemudian guru memberikan berbagai persoalan dengan konteks yang berbeda untuk diselesaikan oleh siswa dengan kerangka konsep yang telah mengalami rekonstruksi. Selanjutnya guru memberikan latihan secara terus menerus sampai siswa itu dapat menyelesaikan persoalan. Setelah itu guru bersama siswa berdiskusi untuk menilai kembali kerangka kerja konsep yang telah siswa dapatkan. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa berdiskusi mengenai konsep yang telah dipelajari. Setelah itu guru menutup pelajaran. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 April 2014 pada jam pertama dengan kompetensi dasar mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan. Indikatornya menghitung pembagian berbagai bentuk pecahan dan menghitung operasi hitung campuran berbagai bentuk pecahan. Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen siswa, dan menata kesiapan belajar siswa. Pada kegiatan inti, guru menuliskan topik tentang pecahan dan melibatkan siswa dalam diskusi untuk menggali pemahaman siswa tentang topik pecahan. Setelah itu guru diajak untuk mengungkapkan pemahaman dan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan topik pecahan. Kemudian siswa diminta mengomentari pendapat teman sekelas dan membandingkannya dengan pendapat sendiri. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mengemukakan fenomena atau gejala-gejala yang diperkirakan muncul dari suatu peristiwa yang akan didemonstrasikan. Setelah itu siswa diberi kesempatan mengemukakan alasan untuk mendukung dugaan mereka dan diajak untuk menanggapi pendapat teman satu kelas mereka yang berbeda dari pendapat sendiri. Selanjutya guru mencatat dan mengelompokkan dugaan-dugaan siswa. Kemudian guru mempertentangkan pendapat-pendapat yang berbeda itu. Setelah itu guru melaksanakan demonstrasi perkalian pecahan menggunakan kertas lipat dan meminta siswa untuk mengamati dengan seksama. Siswa diberi kesempatan untuk mencerna apa yang mereka amati sehingga siswa akan mengalami konflik kognitif dalam pikirannya. Kemudian barulah guru menayakan

8 44 apakah gejala yang mereka amati itu sesuai atau tidak dengan pikiran mereka. kemudian guru membantu siswa dengan mengusulkan alternatif tafsiran menurut ilmuwan dan menunjukkan bahwa pandangan yang guru usulkan dapat menjelaskan secara koheren gejala yang mereka amati. Setelah itu siswa diberikan beberapa persoalan sejenis dan menyarankan siswa menjawabnya dengan pandangan alternatif yang diusulkan guru. Dengan begitu, diharapkan siswa mulai mereorganisasi kerangka berpikir mereka dengan melakukan perubahan struktur dan hubungan antar konsep-konsep. Kemudian guru memberikan berbagai persoalan dengan konteks yang berbeda untuk diselesaikan oleh siswa dengan kerangka konsep yang telah mengalami rekonstruksi. Selanjutnya guru memberikan latihan secara terus menerus sampai siswa itu dapat menyelesaikan persoalan. Setelah itu guru bersama siswa berdiskusi untuk menilai kembali kerangka kerja konsep yang telah siswa dapatkan. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa berdiskusi mengenai konsep yang telah dipelajari. Setelah itu guru menutup pelajaran. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 11 April 2014 pada jam pertama. Pada pertemuan ketiga, pembelajaran dimulai dengan doa. Sebelum membagikan soal evaluasi guru melakukan review dan tanya jawab dengan siswa. Setelah itu guru membagikan soal evaluasi kepada siswa. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi. Saat kegiatan evaluasi masih terdapat beberapa siswa yang kurang percaya diri dengan jawabannya sendiri namun guru menegaskan kembali untuk tidak mencontek atau membuka catatan. 3) Observasi siklus II Observasi siklus II diambil saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti selaku observer mengawasi jalanya pembelajaran melalui lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi ada 2 yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Observasi digunakan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan sintaks model pembelajaran generatif dalam kegiatan pebelajaran. Data hasil observasi guru dan observasi siswa dapat dilihat pada tabel 7 berikut.

9 45 Tabel 7 Hasil Observasi Guru dan Siswa Siklus II Pertemuan Hasil Observasi Guru Siswa Jumlah Skor Kriteria Jumlah Skor Kriteria (skor maks 88) (skor maks 84) 1 74 B (Baik) 69 B (Baik) 2 80 A (Sangat A (Sangat 76 baik) baik) Dilihat dari data tabel 7, untuk siklus II observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan 1 pembelajaran menggunakan pembelajaran generatif yang diterapkan oleh guru memperoleh jumlah point 74 dengan kategori B (Baik) hal ini dikarenakan guru sudah bisa menggunakan pembelajaran generatif. Observasi terhadap siswa dalam penggunaan model pembelajaran generatif yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan 1 pembelajaran menggunakan pembelajaran generatif yang diterapkan pada siswa memperoleh jumlah 69 dengan kategori B (Baik), hal ini dikarenakan siswa mulai terbiasa belajar sesuai pembelajaran generatif. Observasi yang diperoleh pada pertemuan 2 yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan 2 pembelajaran menggunakan model pembelajaran generatif yang diterapkan oleh guru, memperoleh jumlah 80 dengan kategori A (Sangat baik). Ada peningkatan dibandingkan dengan pertemuan pertama, hal ini dikarenakan guru sudah bisa menggunakan pembelajaran generatif. Sedangkan observasi siswa yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan 2 pembelajaran menggunakan model pembelajaran generatif yang diterapkan oleh siswa memperoleh jumlah 76 dengan kategori A (Sangat baik), ini berarti meningkat dari pertemuan sebelumnya, hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa belajar sesuai pembelajaran generatif sehingga siswa sudah berani memberikan pendapatnya.

10 46 4) Refleksi siklus II Berdasarkan observasi pada pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga pada siklus II secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: a) Hambatan 1) Guru saat memberikan drill soal latihan kepada siswa membutuhkan waktu yang lama sehingga menghabiskan alokasi waktu. 2) Siswa membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan drill soal b) Solusi latihan yang diberikan guru. 1) Guru perlu menambahkan alokasi waktu untuk melakukan drill soal latihan. 2) Siswa harus lebih cepat dalam mengerjakan drill soal latihan Hasil Penelitian analisis data. Pada hasil penelitian yang akan dibahas mencakup deskripsi data dan Deskripsi Data Deskripsi Data Siklus I Setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran generatif yang terdiri dari 3 x pertemuan pada siklus I diperoleh hasil belajar pada akhir siklus I pada pertemuan ketiga seperti pada tabel 8 berikut ini. Tabel 8 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Matematika Siklus I Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 02 Semester 2/ No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase % % % %

11 % Jumlah % Dari keterangan pada tabel 8 dapat dilihat dalam gambar 3 grafik distribusi frekwensi hasil belajar matematika siklus I. 12 Siklus I Gambar 3 Grafik Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Matematika Siklus I Deskripsi Data Siklus II Setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran generatif yang terdiri dari 3 x pertemuan pada siklus II diperoleh hasil belajar pada akhir siklus 1 pada pertemuan ketiga seperti pada tabel 9 berikut ini. Tabel 9 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Matematika Siklus II Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 02 Semester 2/ No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase ,4 % % ,3 % ,3 %

12 % Jumlah % Dari keterangan pada tabel 9 dapat dilihat dalam gambar 4 grafik distribusi frekwensi hasil belajar matematika siklus II Siklus II Gambar 4 Grafik Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Matematika Siklus II Analisis Data Analisis Ketuntasan 1) Analisis Ketuntasan Siklus I Berdasarkan data hasil belajar siklus I pada mata pelajaran matematika yang dibandingkan dengan skor KKM apabila dianalisa berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk tabel 10 berikut ini. Tabel 10 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus I Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 02 Semester 2/ No. Ketuntasan Belajar Jumlah Persentase 1 Tuntas % 2 Belum Tuntas %

13 49 Rata-rata 63,33 Maksimum 95 Minimum 25 Berdasarkan tabel 10 terlihat bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari (KKM 65) sebanyak 11 siswa dengan persentase 46%. Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 13 siswa dengan persentase 54%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 10 dapat dilihat pada gambar 5. Siklus I Belum Tuntas 46% Tuntas 54% Gambar 5 Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I 2) Analisis Ketuntasan Siklus II Berdasarkan data hasil belajar siklus II pada mata pelajaran matematika yang dibandingkan dengan skor KKM apabila dianalisa berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk tabel 11 berikut ini. Tabel 11 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus II Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 02 Semester 2/ No. Ketuntasan Belajar Jumlah Persentase 1 Tuntas %

14 50 2 Belum Tuntas 2 8 % Rata-rata 74,79 Maksimum 74 Minimum 45 Berdasarkan tabel 11 terlihat bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari (KKM 65) sebanyak 2 siswa dengan persentase 8%. Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 22 siswa dengan persentase 92%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 11 dapat dilihat pada gambar 6. Belum Tuntas 8% Siklus II Tuntas 92% Gambar 6 Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II Analisis Komparatif Berdasarkan hasil analisis ketuntasan akan dianalisis menggunakan analisis komparatif yaitu membandingkan analisis ketuntasan pra siklus, analisis ketuntasan siklus I, dan analisis ketuntasan siklus II. Analisis komparatif dapat disajikan dalam bentuk tabel 12 berikut ini. Tabel 12 Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 02 Semester 2/

15 51 No. Ketuntasan Belajar Pra Siklus Siklus I Siklus II F % f % F % 1 Tuntas % % % 2 Belum Tuntas % % 2 8 % Rata-rata 62,88 63,33 74,79 Maksimum Minimum Berdasarkan tabel 12 terlihat bahwa ketuntasan belajar yang paling rendah yaitu pra siklus (42%), naik lebih tinggi yaitu siklus I (54%), dan yang paling tinggi yaitu siklus II (92%). Dari pra siklus, siklus I, dan siklus II yang berhasil melebihi indikator kinerja yang ditetapkan sebesar 90% siswa tuntas belajar hanya siklus II dengan persentase (92%). Analisis komparatif ketuntasan hasil belajar matematika pada tabel 12 dapat dilihat pada gambar % 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 42% 58% 54% 46% 92% 8% Tuntas Belum Tuntas Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 7 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis komparatif data dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa. Sebelum diadakan tindakan (Pra Siklus) di kelas 5 SDN

16 52 Candirejo 02 menunjukkan ketuntasan belajar siswa masih banyak yang belum tuntas. Hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan belajar siswa dari 24 siswa hanya 10 siswa yang tuntas dengan persentase 42% dan 14 siswa belum tuntas dengan persentase 58%. Selain itu, rata-rata nilai siswa yang diperoleh hanya 62,88. Hal ini disebabkan, sesuai dengan yang diungkapkan dalam latar belakang masalah yaitu guru masih mengalami kesulitan untuk menjelaskan konsep-konsep matematika. Setelah dilakukan tindakan menggunakan model pembelajaran generatif diperoleh hasil peningkatan hasil belajar matematika siswa. Adapun peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I dan siklus II diuraikan sebagai berikut: 1. Siklus I Pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 54% tuntas dengan jumlah siswa 13 dan 46% belum tuntas dengan jumlah siswa 11. Rata-rata nilai siswa yang diperoleh adalah sebesar 63,33 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah Siklus II Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 92% tuntas dengan jumlah siswa 22 dan 8% belum tuntas dengan jumlah siswa 2. Rata-rata nilai siswa yang diperoleh adalah sebesar 74,79 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 45. Berdasarkan hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran generatif dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Wyn. Romi Sudhita, dkk (2013), Pt. Eka Yulia C, dkk (2013) dan Kd. A. Permana Dewi, dkk (2013) yang menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran generatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian penelitian ini sejalan dan sesuai dengan pendapat Miftahul Huda (2013:309) yang telah dikemukakan pada kajian teori dan pendapat Sutarman (dalam Wena, 2009) yang mengemukakan keunggulan model pembelajaran generatif salah satunya mempengaruhi hasil belajar siswa. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kelebihan-kelebihan penerapan model pembelajaran generatif sesuai dengan pendapat yang telah

17 53 dikemukakan sebelumnya. Melalui model pembelajaran generatif ini siswa menjadi lebih mandiri dan mampu bekerja sendiri dalam belajar khususnya belajar matematika. Pembelajaran generatif merupakan salah satu strategi pembelajaran yang berusaha menyatukan gagasan-gagasan baru dengan skema pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Gagasan baru itu akan diuji dengan cara menggunakannya dalam menjawab persoalan atau gejala yang terkait. Jika gagasan baru itu berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi, maka gagasan baru itu akan disimpan dalam memori jangka panjang, karena siswa dapat memamahami materi pembelajaran dengan baik, maka hasil belajar siswa pun menjadi baik dan meningkat. Sehingga siswa yang semula belum tuntas dapat menjadi tuntas setelah mengikuti pembelajaran ini. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa pembelajaran matematika melalui model pembelajaran generatif di kelas 5 SDN Candirejo 02 mengalami peningkatan hasil belajar. Dengan adanya penelitian ini memberikan implikasi baik secara teoretis maupun praktis. 1. Setelah membandingkan teori pembelajaran generatif dengan penelitian ini hasilnya adalah sejalan dan saling melengkapi. Penerapan model pembelajaran generatif yang berusaha menyatukan gagasan-gagasan baru dengan skema pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. 2. Pembelajaran dengan model pembelajaran generatif dapat digunakan sebagai salah satu alternatif guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika. Siswa yang semula belum tuntas setelah diadakan tindakan perbaikan menggunakan model pembelajaran generatif dapat menjadi tuntas melalui siklus I atau siklus II. Selain itu, temuan baru setelah menerapkan model pembelajaran generatif adalah siswa merasa lebih mudah dalam mempelajari masalah-masalah baru karena siswa tidak perlu belajar masalah baru mulai dari awal, akan tetapi siswa menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk menyelesaikan masalah yang baru tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan tindakan pada penelitian terdiri dari 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal 21 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 4 Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4 langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan, observasi dan refleksi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan observasi hasil belajar kelas 4 SD Negeri 2 Wonocoyo sebelum dilaksanakan penelitian pada awal semester II Tahun pelajaran 2014/2015,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Pada setiap siklusnya ada 3 kegiatan pokok yaitu, tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra (Kondisi Awal) Pada kondisi pra siklus dilakukan pengamatan pada pembelajaran IPA yang berlangsung. Pengamatan yang dilakukan mendasarkan pada lembar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan siklus I dimulai memilih materi yang akan diajarkan yaitu panjang satuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri 1 Gemawang dengan jumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah. Model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas semester tahun pelajaran 1/13 Sekolah Dasar Negeri Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas 2 SD Negeri Salatiga 02 dengan jumlah siswa 7 siswa pada mata pelajaran IPA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab IV ini akan diuraikan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan yang diajukan. Hasil penelitian disajikan dengan deskripsi secara

Lebih terperinci

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru,

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal hasil belajar matematika pada siswa kelas 3 SD Negeri Kaliwungu 03, Kecamatan Kaliwungu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Kondisi Awal Sebelum dilakukan penelitian di SDN Depok 01 khususnya di kelas 6 pada mata pelajaran Matematika, guru lebih sering menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali sebelum diadakan penelitian hampir setengah

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal keaktifan belajar dan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Jebeng

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran 2012/2013 dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Paparan Hasil belajar Hasil penelitian diperoleh dari tes formatif berupa penyelesaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada subbab ini akan dibahas mengenai tindakan penelitian yang dilakukan di SD Negeri Walitelon Utara yang terdiri dari dua siklus yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Maret 2013, pertemuan kedua hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013 dengan materi Arti Pecahan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah siswa 40, laki-laki sebanyak 24

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas V SDN Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 2 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Blotongan 2 Salatiga dengan jumlah 39 peserta didik pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. SD Negeri Barukan 01 merupakan sekolah dasar yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. PTK adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan 1 dan 2 pada masing-masing siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Lapangan Kondisi awal kegiatan belajar mengajar (KBM) di MTs Asy-Syarifiyah Sarirejo berlangsung mulai 07.00 WIB dan selesai pukul 13.00 WIB. Sudah menjadi

Lebih terperinci