ANALISIS PEMILIHAN UKURAN UTAMA KAPAL IKAN BERBASIS CONSTRAINTS dan PREFERENSI PEMILIK KAPAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PEMILIHAN UKURAN UTAMA KAPAL IKAN BERBASIS CONSTRAINTS dan PREFERENSI PEMILIK KAPAL"

Transkripsi

1 ANALISIS PEMILIHAN UKURAN UTAMA KAPAL IKAN BERBASIS CONSTRAINTS dan PREFERENSI PEMILIK KAPAL Oleh Adhi Kholiddin NRP Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat, M.Sc., Ph.D. JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELUATAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

2 LATAR BELAKANG Desainer membutuhkan waktu yang lama dalam menghasilkan spesifikasi desain kapal. Kk Kekurangtelitian lii desainer dalam mengerjakan jk proses desain. Biaya pembangunan kapal yang tidak murah. Kekurangpuasan owner kapal dengan hasil spesifikasi desain dari desainer.

3 LANJUTAN. Dengan memanfaatkan Case Based Reasoning (CBR) diharapkan dalam mendapatkan spesifikasi desain bisa dilakukan dengan lebih efektif dan efesien. Dimana desain yang lalu digunakan untuk menghasilkan desain baru. CBR mempunyai tiga komponen,yaitu : Case Representation Case Recalling Case Adaptation

4 PERUMUSAN MASALAH Bagaimana mempresentasikan spesifikasi desain kapal dalam bentuk numerical and symbolic pattern? Bagaimana mempresentasikan spesifikasi desain dari contoh contoh desain kapal ikan lama ke dalam case base? Bagaimana melakukan proses numerical and symbolic pattern matching antara spesifikasi desain kapal permintaan owner (sebagai input) dengan pattern yang sama dari contoh contoh desain kapal pembanding dalam case base? Bagaimana memilih dan menarik salah satu set spesifikasi desain kapal ikan yang optimal dari case base sesuai dengan preferensi owner sebagai ii inputnya?

5 BATASAN MASALAH Data spesifikasi desain kapal kapal lama yang digunakan berasal dari Brondong Lamongan. Rancang bangun dari sistem komputer yang akan digunakan dibatasi untuk proses pemilihan spesifikasi desain kapal ikan lama dengan tingkat kesamaan tertinggi terhadap spesifikasi desain yang mewakili keinginan owner. Implementasi dari teknik yang dikembangkan dalam sistem komputer dilakukan dengan menggunakan software Visual Basic Aplication Excel untuk proses numerical and symbolic pattern matching antar spesifikasi desain kapal ikan.

6 TUJUAN Untuk memperoleh format (bentuk) representasi spesifikasi desain kapal dalam bentuk numerical and symbolic pattern. Untuk memperoleh case base yang berisi spesifikasi desain dari contoh contoh desain kapal ikan lama. Untuk mengembangkan teknik numerical and symbolic pattern matching untuk membandingkan representasi spek desain kapal ikan dalam case base dengan spek desain dari preferensi (keinginan) owner. Untuk memperoleh hasil proses pattern matching yang sesuai dengan preferensi owner.

7 MANFAAT Mengurangi tugas desainer karena desainer tidak menentukan dan melakukan perhitungan spesifikasi desain kapal ikan dari awal. Mempercepat waktu dalam penentuan spesifikasi desain kapal ikan. Memperoleh spesifikasi desain kapal ikan yang sesuai dengan preferensi owner dan constraint yang berlaku. Mengurangi biaya pembangunan kapal

8 DASAR TEORI Pemanfaatan pengalaman desain kapal yang lalu untuk sebuah proses desain kapal yang baru adalah sesuai adalah sesuai dengan teknik yang dikenal dengan Case Based Reasoning (CBR)(Maher dkk.1995). CBR dalam desain mempunyai tiga komponen yaitu : CBR dalam desain mempunyai tiga komponen, yaitu : case representation,case recalling dan case adaptation.

9 Dasar Teori Case Based Reasoning (CBR) New Problem Recall Case Base Adaptation New Solution Model Sederhana dari Case Based Reasoning (CBR) (Maher dkk,1995)

10 Dasar Teori Case Based Reasoning (CBR) New Problem permintaan pemilik kapal sebagai nilai input Recalling tahap penarikan ukuran utama kapal dari case base. Tahapan Recalling : Searching (pencarian) Matching (kesamaan) Measuring similarities (penilaian kesamaan) Retrieving (penarikan) Adaptation tahap adaptasi New Solution

11 METODOLOGI ANALISIS STUDY LITERATURE PENGUMPULAN DATA HIPOTESA PERUMUSAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH Owner Requirement Sebagai input Penerapan Constraints dan preferensi owner NUMERICAL AND SYMBOLIC PATTERN MATCHING Pembandingan nilai atribut yang bersesuaian antara spesifikasi desain-desain kapal ikan lama dan input spesifikasi desain preferensi (keinginan) owner Tidak Analisis Batasan Ya CASE STUDY DAN ANALISIS HASIL KESIMPULAN Diagram Metodologi dan Model Analisis

12 Metodologi ianalisis i Pengumpulan Data Attribute Nama kapal ikan Jenis kapal Gross tonnage (GT) 7 Value Net tonnage (NT) 6.4 DWT 4.8 Kecepatan (Vs) Panjang (L) Lebar (B) Tinggi (D) Ana Muda Longline 9 knots 8.0 m 4.0 m 1.5 m Slh Salah satu contoh hattribute Value Pairs Contoh dari pattern matrix (Sumber : Pelabuhan Perikanan Nusantara, 2007)

13 Metodologi ianalisis i Hipotesa Jika perancangan desain awal kapal ikan dengan menggunakan teknik Case Based Reasoning (CBR) dapat direalisasikan, maka sistem yang dihasilkan ini akan dapat secara efektif mendukung desainer dalam menghasilkan desain kapal ikan yang optimal.

14 Metodologi ianalisis i Numerical and Symbolic Pattern Matching Pengukuran kesamaan dari spesifikasi desain desain kapal ikan Euclidean Distance d d(i,k) = [ (x ij x kj ) 2 ] 1/2 = [(x i x k ) T (x i x k )] 1/2 j= 1 Metrik metrik Minkowski (Jain dan Dubes 1988) Maka, Jarak antar titik = [ ] ½ = 4.472

15 Metodologi ianalisis i Constraints Contraints yang berlaku sesuai dengan kondisi dan data data yang berasal dari Brondong Lamongan, Yaitu : 1. Longline 3. Purse Sainer o L/B = 2.00 s/d 3.07 o L/D = 4.67 s/d 8.0 o B/T = 2.35 s/d Trawler o L/B = 1.50 s/d 3.00 o L/D = 4.00 s/d 7.00 o B/T = 1.57 s/d 4.71 o L/B = 2.33 s/d 4.00 o L/D = 6.67 s/d o B/T = 2.94 s/d 4.12

16 Metodologi ianalisis i Preferensi Owner Setiap atribut akan mempunyai nilai yang berbeda dalam proses pattern matching sesuai dengan permintaan owner, Sehingga akan terjadi kecenderungan terhadap salah satu nilai atribut. Jika atribut GT,NT,DWT dan Vs yang digunakan dalam pattern matching untuk mendapatkan spesifikasi desain yang sesuai dengan permintaan owner, maka a = Nilai preferensi untuk GT b = Nilai preferensi untuk NT c = Nilai preferensi untuk DWT d = Nilai preferensi untuk Vs Sehingga y(x) = [ (a(x ij x kj )) 2 + (b(x lm x nm )) 2 + (c(x op x qp )) 2 + (d(x rs x ts )) 2 ] 1/2

17 ANALISA HASIL dan PEMBAHASAN Spesifikasi desain dari contoh contoh kapal ikan lama direpresentasikan ik ke dalam Case Base. 10 buah kapal ikan dengan jenis alat tangkap longline dalam case base

18 Analisa Hasil dan Pembahasan 7 buah kapal ikan dengan jenis alat tangkap Purse sainer dalam case base 11 buah kapal ikan dengan jenis alat tangkap Trawler dalam case base

19 Analisa Hasil dan Pembahasan Interface dari detail spesifikasi salah satu desain kapal ikan jenis longline. Interface dari detail spesifikasi salah satu desain kapal ikan

20 Analisa Hasil dan Pembahasan Sebagai contoh, diberikan owner requirement sebagai berikut : Jenis = Longline GT = 6 NT = 4 DWT = 4 Vs = 9 Interface dari contoh data input pattern kapal ikan jenis longline

21 Analisa Hasil dan Pembahasan Untuk nilaipreferensi diberikan : GT = 25 NT = 25 DWT = 25 Vs = 25 Interface dari nilai preferensi

22 Analisa Hasil dan Pembahasan Sehingga hasil proses pattern matching Rekapitulasi dari hasil proses pattern matching Hasil proes pattern matching dengan nilai preferensi masing masing atribut = 25

23 Analisa Hasil dan Pembahasan Sedangkan untuk nilai preferensi : GT = 50 NT = 10 DWT = 20 Vs = 20 Interface dari nilai preferensi

24 Analisa Hasil dan Pembahasan Dan hasil proses pattern matching Rekapitulasi dari hasil proses pattern matching Hasil proes pattern matching

25 Analisa Hasil dan Pembahasan Untuk nilaipreferensi : GT = 5 NT = 60 DWT = 15 Vs = 20 Interface dari nilai preferensi

26 Analisa Hasil dan Pembahasan Hasil proses pattern matching Rekapitulasi dari hasil proses pattern matching Hasil proes pattern matching

27 KESIMPULAN Didapatkan ukuran utama kapal ikan dengan contoh nilai input Jenis = Longline GT = 6 NILAI PREFERENSI NAMA NILAI NT = 4 GT NT DWT Vs KAPAL PERBEDAAN DWT = Dian Jaya I Vs = Lestari AnakMuda

28 KESIMPULAN Proses pattern matching yang dilakukan dengan menggunakan software Visual Basic Aplication Excel dinyatakan telah berfungsi optimal karena dapat mencari data spesifikasi desain kapal sesuai dengan input design. Pemberian nilai preferensi sangat mempengaruhi pattern yang akan ditarik. Sehingga data yang dihasilkan dari proses pattern matching yang dikombinasikan dengan preferensi pemilik kapal sangat efektif dan efesien. Case base reasoning dapat mengurutkan dan merangking tingkat kesamaan terhadap input design sehingga dapat membantu desainer dl dalam melakukan lkk proses perancangan kapal. Hal ini i juga berarti mengurangi lama waktu yang dibutuhkan seorang desainer dalam merancang kapal. Sehingga program case base reasoning ini dinyatakan berhasil.

29 SARAN Data spesifikasi desain dalam case base perlu diperbanyak. Penilitian dikembangkan untuk daerah selain Brondong.

30 DAFTAR PUSTAKA Maher, M. L., M. B. Balachandran, dan D. M. Zhang (1995). Case based reasoning in design. Mh Mahwah, h New Jersey:Lawrence Elb Erlbaum Associates. Dave, B., Schmitt, G., Faltings, B. and Smith, I. (1994). Case based design in architecture. In J.S. Gero and F. Sudweeks (eds.), Artificial Inteligence in Design 94. Kluwer Academic Publishers, pp

31 DAFTAR PUSTAKA Giretti, A., Spalazzi, L. And Lemma, M. (1994). A.S.A. an interactive assistant to architectural design, in J.S. Gero and F. Sudweeks (eds.), Artificial Inteligence in Design 94, Kluwer Academic Publishers, pp

32 TERIMA KASIH

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PERANCANGAN KAPAL PATROLI CEPAT BERBASIS DAERAH PERAIRAN STUDY KASUS WILAYAH ARMADA TIMUR

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PERANCANGAN KAPAL PATROLI CEPAT BERBASIS DAERAH PERAIRAN STUDY KASUS WILAYAH ARMADA TIMUR ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PERANCANGAN KAPAL PATROLI CEPAT BERBASIS DAERAH PERAIRAN STUDY KASUS WILAYAH ARMADA TIMUR Moch Noor Falikhin Program Studi S1 Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

PERANCANGAN SOFTWARE UNTUK DESAIN LINES PLAN KAPAL PERIKANAN BERDASARKAN GROSS TONNAGE KAPAL PERIKANAN DI KABUPATEN BATANG

PERANCANGAN SOFTWARE UNTUK DESAIN LINES PLAN KAPAL PERIKANAN BERDASARKAN GROSS TONNAGE KAPAL PERIKANAN DI KABUPATEN BATANG PERANCANGAN SOFTWARE UNTUK DESAIN LINES PLAN KAPAL PERIKANAN BERDASARKAN GROSS TONNAGE KAPAL PERIKANAN DI KABUPATEN BATANG Andi Trimulyono, Untung Budiarto, Nico Dwiprasti Anando Program Studi S Teknik

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN UKURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU NELAYAN DI PELABUHAN NELAYAN (PN) GRESIK MENGGUNAKAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (BKI)

STUDI KELAYAKAN UKURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU NELAYAN DI PELABUHAN NELAYAN (PN) GRESIK MENGGUNAKAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (BKI) STUDI KELAYAKAN UKURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU NELAYAN DI PELABUHAN NELAYAN (PN) GRESIK MENGGUNAKAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (BKI) Oleh : Abdur Rachman 4108.100.111 Dosen Pembimbing : M. Nurul Misbah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dalam melakukan Kegiatan usahanya sehari-hari bank harus

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dalam melakukan Kegiatan usahanya sehari-hari bank harus BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996 PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996 Untung Budiarto, Sarjito Jokosisworo Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami

Lebih terperinci

Perencanaan Kapal Muatan Curah Tanpa Air Ballast

Perencanaan Kapal Muatan Curah Tanpa Air Ballast TUGAS AKHIR Perencanaan Kapal Muatan Curah Tanpa Air Ballast DISUSUN OLEH : Ronggo kusuma Wardhana 4104.100.042 Pembimbing : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M,Sc. P,Hd. JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAIKLAUTAN KAPAL STUDI KASUS DI KANTOR ADMINISTRASI PELABUHAN KLAS UTAMA TJ.

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAIKLAUTAN KAPAL STUDI KASUS DI KANTOR ADMINISTRASI PELABUHAN KLAS UTAMA TJ. PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAIKLAUTAN KAPAL STUDI KASUS DI KANTOR ADMINISTRASI PELABUHAN KLAS UTAMA TJ. PERAK SURABAYA Oleh : Bambang Setiawan NRP. 4107.203.705 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Sidang Tugas Akhir (MN 091382) DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Oleh : Galih Andanniyo 4110100065 Dosen Pembimbing : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc., Ph.D. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA BERBASISKAN WEB PADA HASIL PRODUKSI DAN PEMASARAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SISTEM PERENCANAAN STOWAGE BERDASARKAN KASUS UNTUK PENATAAN SEMI-OTOMATIS PETI KEMAS PADA KAPAL

PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SISTEM PERENCANAAN STOWAGE BERDASARKAN KASUS UNTUK PENATAAN SEMI-OTOMATIS PETI KEMAS PADA KAPAL PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SISTEM PERENCANAAN STOWAGE BERDASARKAN KASUS UNTUK PENATAAN SEMI-OTOMATIS PETI KEMAS PADA KAPAL Nurdin Akbar Harwanto NRP. 1206 100 004 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M Isa Irawan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan penyebab kematian nomor satu di dunia jika tidak ditangani dengan baik. Di Indonesia

Lebih terperinci

Oleh : Fadhila Sahari Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT.

Oleh : Fadhila Sahari Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT. Oleh : Fadhila Sahari 6108 030 028 Dosen Pembimbing : Budianto, ST. MT. PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN DAN KONSTRUKSI KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kebutuhan tempat tinggal, semakin tinggi jumlah penduduk, maka

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kebutuhan tempat tinggal, semakin tinggi jumlah penduduk, maka BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Meningkatnya angka kelahiran manusia setiap tahunnya membuat kebutuhan dalam segala segi di suatu negara juga meningkat, baik dalam segi kebutuhan ekonomi, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Pada model Linear Programming untuk optimalisasi produksi terdiri dari beberapa variabel. Berikut adalah variabel yang digunakan dalam model Linear Programming:

Lebih terperinci

Studi Perancangan Kapal Penumpang Untuk Pelayanan. Transportasi Laut Antar Pulau Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas

Studi Perancangan Kapal Penumpang Untuk Pelayanan. Transportasi Laut Antar Pulau Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas logo lembaga Studi Perancangan Kapal Penumpang Untuk Pelayanan [ F1.144 ] Transportasi Laut Antar Pulau Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Peneliti Utama Ir. Soegeng Hardjono, Msc Peneliti Atik Widiati

Lebih terperinci

Gambar 7. Tahapan Proses penelitian

Gambar 7. Tahapan Proses penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Secara umum, metode penelitian yang digunakan tersusun dalam suatu diagram alur penelitian yang dapat disajikan Gambar 7. Diagram alur tersebut memperlihatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi begitu pesat terutama dalam bidang komputer, sehingga tidak berlebihan apabila komputer dijadikan alat untuk memperingan beban

Lebih terperinci

Gambar 6 Peta lokasi penelitian.

Gambar 6 Peta lokasi penelitian. 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan dimulai dengan penyusunan proposal dan penelusuran literatur mengenai objek penelitian cantrang di Pulau Jawa dari

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi

Rancang Bangun Sistem Informasi PRESENTASI TUGAS AKHIR KS 091336 Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Anggaran pada FTIf ITS Penyusun Tugas Akhir : Asif Faroqi Nrp 5206100024 Pembimbing : Ir. Khakim Ghozali M.MT. Feby Artwodini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu komunikasi dan teknologi pada era globalisasasi yang berkembang saat ini memiliki peranan yang sangat penting di segala bidang, baik dalam dunia bisnis, industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu PT. Sinar Mas harus selalu menjaga persediaan bahan baku untuk

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu PT. Sinar Mas harus selalu menjaga persediaan bahan baku untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT. Sinar Mas memproduksi minyak kelapa sawit setiap harinya. Banyaknya produksi minyak kelapa sawit bergantung dari permintaan pasar. Minyak kelapa sawit sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi

BAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi pendidikan untuk masyarakat yang sangat penting dan perlu dijaga agar tetap berada pada kondisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan penjelasan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung proses penelitian yang akan dibuat agar penelitian dapat berjalan

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA REVISI TAHUN 2016 PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR Setiap mahasiswa yang akan mengerjakan Tugas Akhir sebagai

Lebih terperinci

Principal Component Analysis

Principal Component Analysis Perbandingan Ukuran Jarak pada Proses Pengenalan Wajah Berbasis Principal Component Analysis (PCA) Pembimbing: Dr.Ir.Wirawan, DEA (Ir. Hendra Kusuma, M.Eng) Nimas Setya Yaniar 2208.100.616 POSE (posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata adalah organ fotosensitif yang kompleks dan berkembang lanjut yang memungkinkan analisis cermat tentang bentuk, intensitas cahaya, dan warna yang dipantulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tugas Akhir atau Skripsi adalah salah satu syarat dari masa akhir perkuliahan. Tugas Akhir di beberapa prodi memiliki beberapa kategori, salah satunya di prodi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penyakit demam dengue atau demam berdarah merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iv viii x xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. solusi atas suatu masalah atau untuk suatau peluang. Aplikasi sistem pendukung

BAB I PENDAHULUAN. solusi atas suatu masalah atau untuk suatau peluang. Aplikasi sistem pendukung BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pendukung keputusan (SPK) biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk suatau peluang. Aplikasi sistem pendukung keputusan (SPK) digunakan

Lebih terperinci

JURNAL PENGENALAN POLA KAKI O DAN KAKI X MENGGUNAKAN METODE BRAY-CURTIS DISTANCE

JURNAL PENGENALAN POLA KAKI O DAN KAKI X MENGGUNAKAN METODE BRAY-CURTIS DISTANCE JURNAL PENGENALAN POLA KAKI O DAN KAKI X MENGGUNAKAN METODE BRAY-CURTIS DISTANCE Recognition pattern of foot o and foot x using method bray-curtis distance Oleh: FATHUL MU ARIF 12.1.03.02.0091 Dibimbing

Lebih terperinci

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan 17500 DWT Oleh : NUR RIDWAN RULIANTO 4106100064 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat M. Sc., Ph.D JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, yaitu pada bagian sales product. Sebagai tenaga sales product, saat ini

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, yaitu pada bagian sales product. Sebagai tenaga sales product, saat ini BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pemasaran suatu produk memerlukan beberapa aktivitas yang melibatkan berbagai sumber daya. Sebagai fenomena yang berkembang saat ini, dalam pemasaran terdapat suatu

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 195 LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 1. The Task. Penjelasan ringkas dari latar belakang dan hubungan dokumen. 1.1 Purpose. Maksud keseluruhan dari proyek pengembangan sistem. 1.2 System Definition.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Putra Jaya Gemilang.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Angga Adhytiawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc; 2011:1. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System (DSS) 2.1.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu hewan ternak yang paling banyak diternakkan adalah unggas. Unggas memberikan banyak manfaat dan keuntungan, antara lain dapat dimanfaatkan dagingnya,

Lebih terperinci

SKRIPSI ME PRASETYO DWI PUTRANTO

SKRIPSI ME PRASETYO DWI PUTRANTO SKRIPSI ME 091329 PRASETYO DWI PUTRANTO 4207 100 053 Perancangan Decision Support System Alur Pelayaran Merak Bakauheni dalam kondisi ekstrem untuk meningkatkan faktor keselamatan kapal Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat secara efektif dan efisien, Dalam situasi tersebut, seseorang dituntut mampu

BAB I PENDAHULUAN. tepat secara efektif dan efisien, Dalam situasi tersebut, seseorang dituntut mampu BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi sebagai pengelolaan informasi yang baik akan sangat bermanfaat agar informasi tersebut dapat digunakan pada waktu yang tepat secara efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Oleh sebab itu peran informasi sangat penting dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Oleh sebab itu peran informasi sangat penting dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dapat dilihat bahwa kita telah memasuki era globalisasi. Dimana pada saat ini ruang gerak informasi, investasi, teknologi, sumber daya dan industri

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 82 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model dalam perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan oleh penulis dalam menyusun skripsi ini adalah

Lebih terperinci

UNTUK DISTRIBUSI LNG DARI PULAU KALIMANTAN MENUJU PULAU JAWA MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC FERRIZA ZAINURY

UNTUK DISTRIBUSI LNG DARI PULAU KALIMANTAN MENUJU PULAU JAWA MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC FERRIZA ZAINURY OPTIMASI PENGADAAN AA KAPAL-KAPAL A A A PENGANGKUT G LNG UNTUK DISTRIBUSI LNG DARI PULAU KALIMANTAN MENUJU PULAU JAWA MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC FERRIZA ZAINURY 4303 100 010 JURUSAN TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Sistem Informasi Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Sistem Informasi Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Sistem Informasi Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

BINUS UNIVERSITY Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT SUB SISTEM : PENJADWALAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Job shop scheduling adalah model permasalahan yang bertujuan menghasilkan penjadwalan penggunaan sejumlah mesin dengan kemampuan proses tertentu untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 Herdyan Widarmanto 0600664894 ABSTRAK Sebagai penyedia komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan saksi keuangan. Lingkup

Lebih terperinci

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-331 Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit pada saluran pencernaan merupakan penyakit yang umum dialami masyarakat. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah memberikan garis-garis besar tahapan penelitian secara keseluruhan yang disusun secara sistematis sehingga pada pelaksanaannya, penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes

Lebih terperinci

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra atau image adalah suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendukung keputusan merupakan sistem komputer interaktif, yang membantu untuk mengambil keputusan dengan menggunakan data dan berbagai model untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan obat-obatan untuk konsumen selalu

BAB I PENDAHULUAN. stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan obat-obatan untuk konsumen selalu BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada SMEC kegunaan obat obatan sudah menjadi kebutuhan primer, sehingga stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan obat-obatan untuk konsumen selalu terpenuhi.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR OTHERS REFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR OTHERS REFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR OTHERS REFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) Siti Kholijah Ritonga (0911442) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Information Retrieval system, Generalized Vector Space Model. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Information Retrieval system, Generalized Vector Space Model. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Information retrieval (IR) system adalah sistem yang secara otomatis melakukan pencarian atau penemuan kembali informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna. Kebutuhan pengguna, diekspresikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pemimpin yang mampu membimbing dan mengarahkan anggotaanggota

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pemimpin yang mampu membimbing dan mengarahkan anggotaanggota BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam suatu team memerlukan seseorang pemimpin yang dapat membimbing dan mengarahkan team tersebut. Perusahaan memiliki beberapa divisi, di dalam sebuah divisi terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prasarana jalan yang terbebani oleh volume lalu lintas kendaraan yang tinggi dan berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas kondisi jalan.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI TUGAS AKHIR CF 1380 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI IKA PUTRI SEPTYANA NRP 5205 100 021 Dosen Pembimbing Ir. Khakim Ghozali JURUSAN SISTEM INFORMASI Fakultas

Lebih terperinci

Erwin B Pattikayhatu *) Epianus E Nanlohy **) Abstak

Erwin B Pattikayhatu *) Epianus E Nanlohy **) Abstak IDENTIFIKASI PENGOPERASIAN KAPAL PURSE SEINE DALAM KAJIAN PENENTUAN EFISIENSI. Erwin B Pattikayhatu *) Epianus E Nanlohy **) Abstak Analisis efisiensi kapal umumnya memperhitungkan faktor daya mesin, waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang industri, tidak terkecuali dalam industri game.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang industri, tidak terkecuali dalam industri game. BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggabungan antara elemen-elemen dari dunia nyata dengan elemen dari dunia virtual, yang disebut sebagai Augmented Reality, berkembang cukup pesat

Lebih terperinci

Hull Inspection Module

Hull Inspection Module ABSTRAK D alam sebuah Industri Galangan Kapal, mutlak di perlukan adanya sebuah Pemeliharaan dan pemeriksaan yang kontinyu pada lambung kapal. Hal ini di maksudkan untuk peningkatan performa dari kapal

Lebih terperinci

ANALISA LENTURAN DAN KONSENTRASI TEGANGAN PADA PELAT SISI AKIBAT BEBAN SISI DAN VARIASI JARAK GADING DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA LENTURAN DAN KONSENTRASI TEGANGAN PADA PELAT SISI AKIBAT BEBAN SISI DAN VARIASI JARAK GADING DENGAN METODE ELEMEN HINGGA ANALISA LENTURAN DAN KONSENTRASI TEGANGAN PADA PELAT SISI AKIBAT BEBAN SISI DAN VARIASI JARAK GADING DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Nama : Teguh Putranto NRP : 4108100063 Dosen Pembimbing : Ir. Asjhar Imron,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengiriman bahan baku dari gudang ke lantai produksi di PT. Hyundai Indonesia Motor, maka dibawah ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 52 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN 3D KONSTRUKSI KAPAL BERBASIS AUTODESK INVENTOR UNTUK MENGANALISA BERAT KONSTRUKSI

RANCANG BANGUN 3D KONSTRUKSI KAPAL BERBASIS AUTODESK INVENTOR UNTUK MENGANALISA BERAT KONSTRUKSI RANCANG BANGUN 3D KONSTRUKSI KAPAL BERBASIS AUTODESK INVENTOR UNTUK MENGANALISA BERAT KONSTRUKSI Oleh : Saddam Jahidin (4109100085) Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat, M.Sc., Ph.D. JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

Case-Based Reasoning Untuk Diagnosa Penyakit Respirologi Anak Menggunakan Similaritas Simple Mathcing Coefficient

Case-Based Reasoning Untuk Diagnosa Penyakit Respirologi Anak Menggunakan Similaritas Simple Mathcing Coefficient 17 Case-Based Reasoning Untuk Diagnosa Penyakit Respirologi Anak Menggunakan Similaritas Simple Mathcing Coefficient Tursina Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah melakukannya. Banyak tersedia jasa pengantar wisata di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. yang telah melakukannya. Banyak tersedia jasa pengantar wisata di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlunya hiburan untuk menikmati keindahan alam dan menyegarakn fikiran. Untuk itu kebanyakan masyarakat mempergunakan waktu liburan panjang mereka dengan berwisata.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhitung berjumlah 128 karyawan. Bagian bagian yang ada di PDAM

BAB I PENDAHULUAN. terhitung berjumlah 128 karyawan. Bagian bagian yang ada di PDAM BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Karyawan PDAM Kabupaten Madiun mulai tanggal 1 Oktober 2013 terhitung berjumlah 128 karyawan. Bagian bagian yang ada di PDAM Kabupaten Madiun antara lain bagian umum,

Lebih terperinci

PENERAPAN CASE-BASED REASONING DAN REINFORCEMENT LEARNING PADA JOB SHOP SCHEDULING DENGAN SISTEM MULTIAGENT

PENERAPAN CASE-BASED REASONING DAN REINFORCEMENT LEARNING PADA JOB SHOP SCHEDULING DENGAN SISTEM MULTIAGENT PENERAPAN CASE-BASED REASONING DAN REINFORCEMENT LEARNING PADA JOB SHOP SCHEDULING DENGAN SISTEM MULTIAGENT LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : Nama : Yohanes /

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG

Lebih terperinci

Analisis Kekuatan Kapal Bambu Laminasi dan Pengaruhnya Terhadap Ukuran Konstruksi dan Biaya Produksi

Analisis Kekuatan Kapal Bambu Laminasi dan Pengaruhnya Terhadap Ukuran Konstruksi dan Biaya Produksi Analisis Kekuatan Kapal Bambu Laminasi dan Pengaruhnya Terhadap Ukuran Konstruksi dan Biaya Produksi 1 Ahmad Purnomo, Heri Supomo Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010 / 2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010 / 2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010 / 2011 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD. JAYA PALEMBANG Johan 2007240077 Anggi Setiawan 2007240089 Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan teknologi dewasa ini mempengaruhi pada proses pertukaran informasi menjadi mudah dan bebas. Kemajuan yang cukup besar di bidang komputer dan dunia internet

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM V.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi lingkungan perangkat keras (hardware) dan lingkungan perangkat lunak (software) yang digunakan pada

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK

STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT SEMEN GRESIK Ikhyandini GA dan Nadjadji Anwar Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan-galangan Kapal di Surabaya Dicky Hari Traymansah,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Variabel Berikut variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu: - Data historis penjualan yang kemudian digunakan untuk menentukan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan tentang pendahuluan dalam penyusunan Laporan Penelitian. Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga

KATA PENGANTAR. Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pengerjaan dan penyusunan

Lebih terperinci

DESAIN APLIKASI MAINTENANCE BTS FLEXI BERBASIS ANDROID

DESAIN APLIKASI MAINTENANCE BTS FLEXI BERBASIS ANDROID DESAIN APLIKASI MAINTENANCE BTS FLEXI BERBASIS ANDROID I Putu Agus Picastana, Joko Lianto Buliali picas.line@gmail.com, joko@cs.its.ac.id MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus. Tapi kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus. Tapi kondisi ini BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit crohn adalah salah satu penyakit radang usus dan merupakan kondisi jangka panjang yang mana peradangan bisa terjadi pada seluruh lapisan dinding sistem pencernaan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KONTROL SANDAR KAPAL OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

PERANCANGAN SISTEM KONTROL SANDAR KAPAL OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA PERANCANGAN SISTEM KONTROL SANDAR KAPAL OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA Oleh : Randika Gunawan 2409100070 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, MT NIP. 196601161989032001

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA AHASS DUNIA BARU. Oleh. Budianto Liono

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA AHASS DUNIA BARU. Oleh. Budianto Liono ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA AHASS DUNIA BARU SKRIP SI Oleh Budianto Liono 1100039022 Johannes Effendi 1100039193 Felix Sucipta 1100039331 Kelas/Kelompok

Lebih terperinci

REPRESENTASI SINYAL DENGAN KAMUS BASIS LEWAT-LENGKAP SKRIPSI. Oleh. Albert G S Harlie Kevin Octavio Ricardo Susetia

REPRESENTASI SINYAL DENGAN KAMUS BASIS LEWAT-LENGKAP SKRIPSI. Oleh. Albert G S Harlie Kevin Octavio Ricardo Susetia REPRESENTASI SINYAL DENGAN KAMUS BASIS LEWAT-LENGKAP SKRIPSI Oleh Albert G S Harlie 1100002070 Kevin Octavio 1100002096 Ricardo Susetia 1100007626 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011 REPRESENTASI SINYAL

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 28 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Aplikasi 3D mempunyai fungsi utama untuk membuat pemodelan 3D. Dari pemodelan 3D dapat diciptakan karya yang spektakuler seperti special efek dari film-film

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN PROBOLINGGO- PASURUAN-LUMAJANG MELALUI PENDEKATAN PENINGKATAN EFISIENSI

PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN PROBOLINGGO- PASURUAN-LUMAJANG MELALUI PENDEKATAN PENINGKATAN EFISIENSI TUGAS AKHIR RP09-1333 1 PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN PROBOLINGGO- PASURUAN-LUMAJANG MELALUI PENDEKATAN PENINGKATAN EFISIENSI REZA PURBA ADHI NRP 3608 100 050 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso,

Lebih terperinci

Perancangan Dan Implementasi Data Remunerasi Pegawai (Studi Kasus : Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Pematangsiantar)

Perancangan Dan Implementasi Data Remunerasi Pegawai (Studi Kasus : Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Pematangsiantar) Perancangan Dan Implementasi Data (Studi Kasus : Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Pematangsiantar) Muhammad Safii AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar m.safii@amiktunasbangsa.ac.id Addi Muhammad

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci