ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PERANCANGAN KAPAL PATROLI CEPAT BERBASIS DAERAH PERAIRAN STUDY KASUS WILAYAH ARMADA TIMUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PERANCANGAN KAPAL PATROLI CEPAT BERBASIS DAERAH PERAIRAN STUDY KASUS WILAYAH ARMADA TIMUR"

Transkripsi

1 ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS PERANCANGAN KAPAL PATROLI CEPAT BERBASIS DAERAH PERAIRAN STUDY KASUS WILAYAH ARMADA TIMUR Moch Noor Falikhin Program Studi S1 Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Abstrak Hal terpenting dalam mendesain sebuah kapal patroli adalah penentuan spesifikasi desain, diantaranya adalah tipe, ukuran utama dan kecepatan kapal patroli. Dengan teknik Case Based Reasoning (CBR), maka proses desain kapal patroli diharapkan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Dalam tugas akhir ini, teknik CBR di atas dikombinasikan dengan teknik optimasi untuk proses adaptasi/modifikasi spesifikasi desain kapal terbaik. Ukuran-ukuran utama optimal kapal yang dihasilkan dari proses di atas kemudian akan dijadikan sebagai input untuk langkah berikutnya, yaitu penggambaran rencana garis dan rencana umum. Kata kunci : kapal patroli cepat, case based reasoning, optimasi. PENDAHULUAN Dalam tahap awal proses desain kapal, penentuan spesifikasi desain, yang terdiri dari tipe, ukuran utama, kecepatan dan lain-lain, dilakukan. Dalam proses ini, perhitungan-perhitungan yang berkaitan dengan besar displacement kapal, koefisien-koefisien bentuk badan kapal, hambatan kapal, dan lain-lain, serta pemeriksaan-pemeriksaan yang meliputi displacement, kapasitas, stabilitas, trim, freeboard dilakukan. Setelah spesifikasi desain kapal yang telah memenuhi persyaratan berdasarkan pemeriksaanpemeriksaan ini didapatkan, proses desain kemudian dilanjutkan dengan perhitungan dan penggambaran Lines Plan (Rencana Garis), perhitungan hydrostatic and Bonjean curves, dan perhitungan serta penggambaran General Arrangement (Rencana Umum). Guna membantu desainer dalam proses perancangan awal kapal patroli yang optimal yang memanfaatkan spesifikasi desain dari contoh-contoh kapal patroli lama, maka perlu dilakukan sebuah penelitian yang difokuskan pada penggunaan teknik case based reasoning, yang dikombinasikan dengan teknik optimasi untuk proses adaptasi/modifikasi spesifikasi desain kapal patroli, pada proses perancangan awal kapal patroli guna mempercepat tahap awal proses desain. TINJAUAN PUSTAKA Case Based Reasoning (CBR) Dalam konteks ilmu komputer, pemanfaatan pengalaman desain kapal yang lalu untuk sebuah proses desain kapal yang baru adalah sesuai dengan teknik yang dikenal dengan Case Based Reasoning (CBR) (Maher dkk. 1995); sebuah teknik Artificial Intelligence (AI). CBR dalam desain mempunyai tiga komponen: case representasion, case recalling (retrieval) dan case adaptation (lihat Gambar 1).

2 Gambar 1. Model sederhana dari CBR. Secara singkat, dalam model CBR ini jika diberikan masalah baru (new problem) sebagai input, maka desain lama akan ditarik dan selanjutnya akan diadaptasi untuk menghasilkan desain baru (new solution). Desain baru tersebut kemudian dapat disimpan kedalam case base sebagai desain lama untuk siklus proses berikutnya. Dalam tahap awal proses desain kapal patroli, desainer sering melihat spesifikasi desain (tipe, ukuran utama, kecepatan, dll.) dari contoh-contoh kapal pembanding yang ada dan sering menggunakan spesifikasi desain ini sebagai referensi untuk menghasilkan spesifikasi desain dari kapal patroli baru yang akan dirancang. Sering, desainer memilih spesifikasi desain kapal patroli pembanding tertentu yang sesuai dengan permintaan owner, atau persyaratan desain yang telah ditentukan, untuk digunakan lagi atau dimodifikasi atau dioptimalkan untuk menghasilkan spesifikasi desain yang lebih optimal yang kemudian digunakan untuk menghasilkan gambar Lines Plan dan General Arrangement. Jadi, secara sadar atau tidak sadar desainer sebenarnya telah melakukan proses yang dikenal dengan pattern matching antara spesifikasi desain permintaan owner sebagai input dengan spesifikasi desain dari contoh-contoh kapal patroli pembanding. Dalam konteks CBR, pattern matching ini merupakan salah satu proses kunci dari case retrieval (recall), dan untuk proses ini, spesifikasi desain kapal patroli direpresentasikan dalam bentuk numerical and symbolic patterns karena spesifikasi ini direpresentasikan dalam bentuk text (symbolic) dan angkaangka (numerical). Berdasarkan uraian di atas dan guna membantu desainer dalam proses perancangan awal kapal patroli yang optimal yang memanfaatkan spesifikasi desain dari contoh-contoh kapal patroli lama, maka perlu dilakukan sebuah penelitian yang difokuskan pada penggunaan teknik case based reasoning. Optimasi Optimasi dapat dijelaskan sebagai proses mencari kondisi yang memberikan nilai optimum dari sebuah fungsi (Rao, 1996). Pada dasarnya optimasi adalah mencari nilai maksimum atau minimum dari suatu fungsi. Dalam proses optimasi selalu melibatkan hal-hal di bawah ini yaitu variable, parameter, constanta, batasan, dan fungsi objektif (Setijoprajudo, 1999). Variable adalah harga-harga yang akan dicari dalam suatu proses optimasi. Parameter adalah harga yang besarnya tidak berubah selama satu kali proses optimasi karena adanya syarat-syarat tertentu. Sedangkan constanta merupakan harga-harga yang tidak berubah selama proses optimasi berlangsung tuntas. Batasan merupakan harga-harga batas yang telah ditentukan baik oleh perencana, pemesan, biro klasifikasi, peraturan keselamatan pelayaran, kondisi perairan, dan persyaratan lainnya. Dan fungsi obyektif adalah hubunga antara semua atau beberapa variable serta parameter yang harganya akan dioptimalkan. Sebuah ekspresi optimasi atau juga biasa disebut dengan pemrograman masalah matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: x1 x2 Find X = xn nilai f (X) dengan constraints: sehingga meminimalkan

3 g j (X) 0, j = 1, 2, 3,..., m Ij(X) 0, j = 1, 2, 3,..., m dimana x adalah design vector dengan x 1, x 2,..., x n adalah design variable, f(x) adalah objective function (fungsi obyektif), dan g j (X) serta I j (X) adalah constraints ketidaksamaan dan persamaan. Masalah di atas disebut dengan Constrained Optimization Problem. Dari ekspresi optimasi di atas dapat kita ringkas urutan dalam pelaksanaan proses optimasi sebagai berikut: a. Mencari bentuk matematis Menentukan variable dan parameter Mencari hubungan antar variable dan parameter b. Mencari batasan untuk variable c. Memilih fungsi obyektif yang diinginkan. METODE PENELITIAN Pengumpulan bahan referensi penunjang yang dapat membantu dalam penulisan untuk mendapatkan tinjauan pustaka yang berhubungan dengan Tugas Akhir yang akan dikerjakan. Proses studi literatur dilakukan dengan cara pencarian buku acuan yang berhubungan dengan tema permasalahan. Sumber-sumber bahan referensi ini bisa dicari melalui jurnal, paper, buku-buku, dan website. Proses awal pelaksanaan tugas akhir ini adalah merepresentasikan spesifikasi desain kapal patrol ke dalam bentuk attribute value pairs, dimana bentuk dari value tersebut dapat berupa numerical (angka) atau symbolic (teks atau label) pattern. Kemudian dikembangkan teknik pembandingan nilai-nilai dari atributatribut yang bersesuaian antara spesifikasi desain-desain kapal patrol lama dan input spesifikasi desain keinginan owner. Teknik ini terkenal dengan nama teknik pattern matching. Dari hasil pattern matching ini lah yang nantinya akan dioptimasi untuk mencari ukuran utama kapal patrol yang paling optimal dengan biaya pembangunan yang paling rendah. Proses-proses yang telah diuraikan di atas diberikan dalam diagram pada Gambar 2. Gambar 2. Diagram alir metode penelitian. ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pattern matching Untuk merepresentasikan spesifikasi desain kapal, program komputer di bawah ini ditentukan. Dalam program ini sebuah kapal yang akan direpresentasikan dilengkapi dengan beberapa slot atribut, seperti nama, ukuran-ukuran utama, dan lain-lain. Kapal tersebut disimpan ke dalam Microsoft Office Excel yang selanjutnya akan direpresentasikan ke dalam Visual Basic. Selanjutnya, seperti yang telah diuraikan di atas, pada sistem yang sedang dikembangkan ini, terdapat set ukuran utama 14 kapal patroli yang telah disimpan dalam case base. Apabila salah satu nama kapal pada interface kapal dipilih, maka sebuah interface yang menampilkan detail sebuah data spesifikasi desain kapal tersebut akan dimunculkan.

4 Sebagai contoh, jika kapal anda KPC 28 dipilih pada interface dalam Gambar 3, maka interface dalam Gambar 4 akan ditampilkan. Interface ini akan menjelaskan detail spesifikasi desain kapal tersebut. Gambar 3. Interface dari data 14 buah kapal patroli. Gambar 4. Interface dari detail spesifikasi salah satu desain kapal patroli. Seperti yang telah diuraikan diatas, proses pattern matching antara sebuah input pattern yang mewakili spesifikasi desain kapal permintaan owner dan pattern sejenis yang merepresentasikan data beberapa kapal patroli dalam case base juga dilakukan dalam sistem yang dikembangkan. Disamping itu, proses pengukuran kesamaan antara kedua pattern tersebut dan proses case retrieval dari pattern dalam case base yang terbaik menempati peringkat pertama dengan nilai perbedaan terhadap input pattern yang atau paling sama dengan input pattern juga dapat dilakukan. Sebagai contoh atau case study, untuk menjelaskan hasil ketiga proses diatas, interface dari sebuah contoh input pattern yang diberikan dalam Gambar 5, yang merepresentasikan sebuah kapal patroli, dibandingkan (pattern-match) dengan 14 data kapal patroli pada interface dalam Gambar 3. Sebelum melakukan pengukuran, seorang owner harus memberikan preferensi/nilai pembobotan terhadap beberapa ciri yang ada, misalkan seperti Gambar 6. Pemberian nilai preferensi pada sebuah ciri tidak boleh bernilai negative dan jumlah total nilai preferensi adalah 100. Semakin besar nilai preferensi yang diberikan pada salah satu ciri maka hasil matching akan cenderung mengarah pada salah satu ciri tersebut. Sehingga jika dari 2 ciri tersebut diberi nilai 30 dan ciri yang satunya diberi nilai 40 seperti pada Gambar 6 berarti hasil matching akan mempunyai kecenderungan yang sama antara ketiga ciri, yaitu Radius, Displacement dan Vs. Dengan memasukkan nilai preferensi seperti Gambar 6 dan matching dilakukan maka akan didapatkan satu pola atribut yang akan muncul pada interface seperti pada Gambar 7. Dalam Gambar 7, hasil proses pattern matching diurutkan atau di-ranking berdasarkan tingkat kesamaan antara input pattern dan data kapal dalam case base, mulai dari tingkat kesamaan tertinggi sampai dengan terendah, atau skor/nilai perbedaan terendah di peringkat atas sampai dengan yang terbesar di peringkatperingkat dibawahnya dan seterusnya. Dalam Gambar 8, angka-angka menunjukkan tingkat perbedaan antara input pattern dan data kapal dalam case base. Semakin kecil angka tersebut, semakin kecil perbedaan antara kedua pattern tersebut, atau dengan kata lain semakin tinggi tingkat kesamaannya, dan sebaliknya. Dalam hal ini, kapal Hiu terkecil, yaitu , diikuti oleh kapal KPC 38 M dengan skor di

5 peringkat kedua, kapal Police Patrol Boat dengan nilai di peringkat ketiga, dan seterusnya. Gambar 7. Interface dari hasil pattern matching dengan input pattern dalam Gambar 24 dan preferensi dalam Gambar 25. Gambar 5. Interface dari contoh data input pattern kapal patroli. Gambar 6. Interface dari nilai preferensi. Gambar 8. Interface dari rekapitulasi hasil pattern matching dengan input pattern dalam Gambar 24 dan preferensi dalam Gambar 25. Optimasi Dalam proses optimasi ini, peneliti menggunakan tool yang ada pada software Microsoft excel yaitu Solver. Sedangkan harga-harga variabel yang akan dicari meliputi ukuran utama kapal, yaitu : Panjang kapal (Lpp). Lebar kapal (B). Tinggi kapal (H). Sarat kapal (T). Sebagai nilai awal (initial value) dari design variable di atas diambil data dari ukuran utama kapal pembanding yang diperoleh dari hasil pattern matching dengan preferensi yang ditunjukkan pada Gambar 6, dengan data sebagai berikut: Type : Fast Patrol Boat Name : Hiu Length : 24 m Breadht (B) : 5.4 m Depth (H) : 3.3 m Draft (T) : 1.05 m Vs : 27 knot Batasan yang digunakan dalam proses optimasi disini, adalah menggunakan batasan dari ukuran-ukuran utama

6 minimum dan maksimum dari kapal pembanding yang ada. Berikut ini adalah batasan-batasan yang digunakan : Rasio ukuran utama untuk fast patrol boat yaitu: L/B : B/T : B/H : L/H : H/T : V L : Lpp : 17 ~ 54 Bmld : 4.4 ~ 8.0 Hmld : 2.37~ 4.75 T : 0.95 ~ 2.4 Objective function dalam proses optimasi ini adalah meminimalkan total cost pembangunan kapal dengan biaya investasi awal yang dikeluarkan sebesar Rp. 6,519,110, Sebelum menjalankan program optimasi, kita harus membuat dulu model optimasinya. Model Optimasi ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Excel, dimana isi dari model optimasi tersebut harus ada, yaitu Variables yang akan dicari nilainya, Constraints yang membatasi variabel-variabel yang ada dan Objective function yang akan dicari nilainya (max atau min). Untuk lebih jelasnya, ketiga isi tersebut ditunjukkan dalam Gambar 9, 10 dan 11. Gambar 10. Variable dan Constraints untuk model optimasi kapal patroli. Gambar 11. Objective function untuk model optimasi kapal patroli. Setelah model optimasinya di buat, kita memilih data pada menu bar, lalu pilih solver. Setelah kita klik solver, maka akan muncul tampilan solver parameter seperti dalam Gambar 12. Gambar 12. Tampilan solver parameter pada program Microsoft Excel. Gambar 9. Parameter untuk model optimasi kapal patroli. Setelah solver parameter ditampilkan, pada set target cell dimasukkan nilai dari fungsi objektif (nilai yang akan diminimalkan atau dimaximalkan) dan pada daerah equal to kita memilih sel yang min (karena pada optimasi kali ini peneliti ingin meminimalkan biaya pembangunan kapal). Untuk lebih jelasnya, tampilan ini diperlihatkan dalam Gambar 13.

7 mengecek max time, iterations, precision, tolerance, convergence, sebelum program ini di run. Untuk lebih jelasnya, tampilan ini dapat dilihat dalam Gambar 17. Gambar 13. Tampilan solver parameter dengan Target cell. Pada By Changing Cell, kemudian dipilih variabel yang akan dicari pada model optimasi dengan memblok sel variable, seperti dalam Gambar 14. Gambar 17. Tampilan solver parameter dengan melihat solver option. Gambar 14. Tampilan solver parameter dengan By changing cell. Memasukkan batasan-batasan dengan cara menekan tombol add pada solver parameter yang sesuai dengan batasan yaitu kurang dari sama dengan ( ), lebih dari sama dengan ( ) atau sama dengan ( = ), seperti dalam Gambar 15 dan Gambar 16. Setelah Options di cek, kita kembali ke menu utama dengan menekan tombol ok, setelah itu, tekan tombol Solve, apabila model yang di buat sudah benar maka akan muncul pesan Solver found a solution, seperti dalam Gambar 18. Gambar 18. Tampilan hasil optimasi apabila solusi optimal ditemukan. Hasil optimasi ditampilkan dalam Gambar 19 dan Gambar 20. Sedangkan perbandingan harga hasil sebelum optimasi dan setelah optimasi ditunjukkan dalam Tabel 1. Gambar 15. Tampilan solver parameter dengan constraint. Gambar 16. Tampilan solver parameter dengan cara memasukkan constraint. Setelah batasan-batasan dimasukkan kemudian tekan tombol option untuk Gambar 19. Variable hasil optimasi.

8 Gambar 20. Objective function hasil optimasi. Tabel 1. Perbandingan hasil sebelum dan setelah optimasi. Item Sebelum Optimasi Setelah Optimasi Lpp 24 m m B 5.4 m 4.4 m H 3.3 m 2.37 m T 1.05 m 0.95 m Vs 27 knot 27 knot L/B B/H B/T H/T V/ L Biaya Pembangu nan Rp. 6,519,110, Rp. 5,113,892, dapat mencari data spesifikasi desain kapal sesuai dengan input design. Case base reasoning dapat mengurutkan dan merangking tingkat kesamaan terhadap input design sehingga dapat membantu desainer dalam melakukan proses perancangan kapal. Hal ini juga berarti mengurangi lama waktu yang dibutuhkan seorang desainer dalam merancang kapal. Sehingga program case base reasoning ini dinyatakan berhasil. Proses optimasi pada Microsoft excel solver, menghasilkan data ukuran utama kapal yang optimal dengan biaya pembangunan kapal awal sebesar Rp ,70 yang kemudian berkurang menjadi Rp ,41 setelah proses optimasi. DAFTAR PUSTAKA Maher, M. L. and A. G. D. S. Garza, Casebased reasoning in design. IEEE Expert. Special Issue on Artificial Intelligence in Design, Manfaat, D. (2003). Penerapan teknik combined topological pattern and geometric shape matching untuk penarikan layout akomodasi kapal. Jurnal Ilmiah IPTEK-ITS, Vol. 14, No. 4, pp Rao, S. S Engineering optimization theory and practice. Wiley Interscience. USA. Perhitungan teknis disini meliputi: Perencanaan dan Penggambaran Lines plan, perhitungan Hidrostatik dan Bonjean, perhitungan Stabilitas, perhitungan dan penggambaran General Arragement serta perhitungan Tahanan dan daya mesin. KESIMPULAN Proses pattern matching yang dilakukan dengan menggunakan software Visual Basic pada Microsoft Office Excel dinyatakan telah berfungsi optimal karena

ANALISIS PEMILIHAN UKURAN UTAMA KAPAL IKAN BERBASIS CONSTRAINTS dan PREFERENSI PEMILIK KAPAL

ANALISIS PEMILIHAN UKURAN UTAMA KAPAL IKAN BERBASIS CONSTRAINTS dan PREFERENSI PEMILIK KAPAL ANALISIS PEMILIHAN UKURAN UTAMA KAPAL IKAN BERBASIS CONSTRAINTS dan PREFERENSI PEMILIK KAPAL Oleh Adhi Kholiddin NRP. 4106100072 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat, M.Sc., Ph.D. JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

Fungsi di atas sesuai dengan apa yang kita butuhkan di dalam proses penunjang keputusan pada studi kasus di bawah ini:

Fungsi di atas sesuai dengan apa yang kita butuhkan di dalam proses penunjang keputusan pada studi kasus di bawah ini: Menyelesaikan DSS sederhana dengan Microsoft Excel Solver merupakan salah satu fasilitas tambahan (add-id) pada excel yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang rumit, fasilitas solver memungkinkan

Lebih terperinci

Optimasi Pengalokasian Produksi Barang Jadi dengan Menggunakan Solver Add-Ins. Ratna Puspita Indah STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK

Optimasi Pengalokasian Produksi Barang Jadi dengan Menggunakan Solver Add-Ins. Ratna Puspita Indah STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK Optimasi Pengalokasian Produksi Barang Jadi dengan Menggunakan Solver Add-Ins Ratna Puspita Indah STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK Persoalan keuntungan yang tidak dikelola dengan baik seringkali menjadi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN EXCEL SOLVER DALAM PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN LINEAR. Oleh : Himmawati Puji Lestari. Caturiyati. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

PEMANFAATAN EXCEL SOLVER DALAM PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN LINEAR. Oleh : Himmawati Puji Lestari. Caturiyati. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY PEMANFAATAN EXCEL SOLVER DALAM PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN LINEAR Oleh : Himmawati Puji Lestari Caturiyati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY himmawatipl@yahoo.com wcaturiyati@yahoo.com Abstrak Dalam

Lebih terperinci

BAB IX SOLVER. Tujuan instruksional Khusus

BAB IX SOLVER. Tujuan instruksional Khusus BAB IX SOLVER Instruksi Tujuan instruksional Khusus Pokok Bahasan Pengajaran Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan mengetahui tentang analisa optimalisasi dengan adanya kendala sehingga solusi yang

Lebih terperinci

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Sidang Tugas Akhir (MN 091382) DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Oleh : Galih Andanniyo 4110100065 Dosen Pembimbing : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc., Ph.D. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Materi Komputer 2. Media Biaya Iklan Tiras. Sainstech Unisma Bekasi. Pertemuan 9 (Solver)

Materi Komputer 2. Media Biaya Iklan Tiras. Sainstech Unisma Bekasi. Pertemuan 9 (Solver) Pertemuan 9 (Solver) Memecahkan masalah masalah rumit dengan menggunakan Solver Penjelasan singkat : Dalam latihan sebelumnya pernah dilakukan perhitungan untuk menentukan variabel bebas dengan memasukkan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga 38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Perancangan program cutting stock problem solver tergolong program dengan struktur yang sederhana dengan

Lebih terperinci

Model Konseptual Perencanaan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Untuk Wilayah Kepulauan (Studi Kasus: Kepulauan Kabupaten Sumenep)

Model Konseptual Perencanaan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Untuk Wilayah Kepulauan (Studi Kasus: Kepulauan Kabupaten Sumenep) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Model Konseptual Perencanaan Transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Untuk Wilayah Kepulauan (Studi Kasus: Kepulauan Kabupaten

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SOLVER EXCEL UNTUK OPTIMASI PENJADWALAN MATA PELAJARAN

PEMANFAATAN SOLVER EXCEL UNTUK OPTIMASI PENJADWALAN MATA PELAJARAN PEMANFAATAN SOLVER EXCEL UNTUK OPTIMASI PENJADWALAN MATA PELAJARAN Erika Eka Santi Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : erikapmatumpo@gmail.com ABSTRAK Penyusunan jadwal pelajaran merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE OPTIMASI MATLAB

BAB III METODE OPTIMASI MATLAB BAB III METODE OPTIMASI MATLAB 3.1 Langkah Optimasi Dalam membuat desain optimasi digunakan program MATLAB, suatu bahasa pemrograman perhitungan yang melibatkan operasi matematika elemen, matrik, optimasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Menurut Nash dan Sofer (1996), optimasi adalah sarana untuk mengekspresikan model matematika yang bertujuan memecahkan masalah dengan cara terbaik. Untuk tujuan bisnis,

Lebih terperinci

PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER

PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 PENENTUAN UKURAN UTAMA KAPAL OPTIMAL DENGAN METODE BASIS SHIP MENGGUNAKAN SISTEM KOMPUTER Robet Dwi Andrianto dan Djauhar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Program POM program komputer yang digunakan untuk

PENDAHULUAN. Program POM program komputer yang digunakan untuk PENDAHULUAN Program POM program komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang produksi dan operasi yang bersifat kuantitatif. Tampilan grafis yang menarik dan mudahan pengoperasiannya membantu

Lebih terperinci

CCR314 - Riset Operasional Materi #4 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL

CCR314 - Riset Operasional Materi #4 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL Materi #4 CCR314 RISET OPERASIONAL Solusi Komputer 2 Masalah program linear (liner programming/lp) dapat diselesaikan dengan beberapa aplikasi perangkat lunak (software) komputer. Saat ini banyak aplikasi

Lebih terperinci

Langkah Penyelesaian. Linear Programming Dengan Solver Excel Taufiqurrahman 1

Langkah Penyelesaian. Linear Programming Dengan Solver Excel Taufiqurrahman 1 Linear Programming Dengan PROGRAM LINEAR: SOLUSI KOMPUTER Solusi Komputer Masalah program linear dapat diselesaikan dengan beberapa aplikasi perangkat lunak (software) komputer. Saat ini banyak aplikasi

Lebih terperinci

RANCANGAN KRITERIA DI BIDANG TRANSPORTASI LAUT PENETAPAN KRITERIA DAERAH PELAYARAN KAPAL PELAYARAN RAKYAT

RANCANGAN KRITERIA DI BIDANG TRANSPORTASI LAUT PENETAPAN KRITERIA DAERAH PELAYARAN KAPAL PELAYARAN RAKYAT PENETAPAN KRITERIA DAERAH PELAYARAN KAPAL PELAYARAN RAKYAT LAMPIRAN 9 i 1. Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Istilah dan Definisi 4. Persyaratan 4.1. Persyaratan Utama 4.2. Kriteria Pelayaran Rakyat 4.3. Daerah

Lebih terperinci

Gbr. b7 5. Nilai pada Cell B3 menjadi 0,00 dan nilai pada Cell A3 menjadi Ulangi proses tersebut untuk Cell B8 dan B9.

Gbr. b7 5. Nilai pada Cell B3 menjadi 0,00 dan nilai pada Cell A3 menjadi Ulangi proses tersebut untuk Cell B8 dan B9. 29 Gbr. b7 5. Nilai pada Cell B3 menjadi 0,00 dan nilai pada Cell A3 menjadi -4.9434. 6. Ulangi proses tersebut untuk Cell B8 dan B9. C. METODE BISECTION Untuk menemukan akar dari f(x)=0.5x 3-4x-3 dengan

Lebih terperinci

OPTIMASI PERHITUNGAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL MENGGUNAKAN SOLVER

OPTIMASI PERHITUNGAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL MENGGUNAKAN SOLVER OPTIMASI PERHITUNGAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL MENGGUNAKAN SOLVER Henny Sutjiono Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Perhitungan dan Optimisasi Konstruksi Profil pada Midship Kapal Berdasar Rule Biro Klasifikasi Indonesia

Perancangan Aplikasi Perhitungan dan Optimisasi Konstruksi Profil pada Midship Kapal Berdasar Rule Biro Klasifikasi Indonesia JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 27-520 (201-928X Print) G 12 Perancangan Aplikasi Perhitungan dan Optimisasi Konstruksi Profil pada Midship Kapal Berdasar Rule Biro Klasifikasi Indonesia Aditya

Lebih terperinci

Pelatihan Microsoft Excel

Pelatihan Microsoft Excel Pelatihan Microsoft Excel Advanced Petrus Santoso 13 Isi What-If Analysis... 1 Goal Seek... 1 Data Table... 2 Pivot Table... 5 Persiapan untuk Membuat Pivot Table... 6 Membuat Pivot Table... 7 Advanced

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Manusia mempunyai kemampuan untuk belajar sejak dia dilahirkan, baik diajarkan maupun belajar sendiri, hal ini dikarenakan manusia mempunyai jaringan saraf.

Lebih terperinci

OPTIMIZATION WITH MATLAB EXTRAS

OPTIMIZATION WITH MATLAB EXTRAS OPTIMIZATION WITH MATLAB EXTRAS PENDAHULUAN Model optimasi berusaha untuk menjelaskan, secara matematis, tujuan menyelesaikan masalah dalam jalan terbaik. Misalkan dalam bisnis: problem untuk memaksimalkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SOFTWARE UNTUK DESAIN LINES PLAN KAPAL PERIKANAN BERDASARKAN GROSS TONNAGE KAPAL PERIKANAN DI KABUPATEN BATANG

PERANCANGAN SOFTWARE UNTUK DESAIN LINES PLAN KAPAL PERIKANAN BERDASARKAN GROSS TONNAGE KAPAL PERIKANAN DI KABUPATEN BATANG PERANCANGAN SOFTWARE UNTUK DESAIN LINES PLAN KAPAL PERIKANAN BERDASARKAN GROSS TONNAGE KAPAL PERIKANAN DI KABUPATEN BATANG Andi Trimulyono, Untung Budiarto, Nico Dwiprasti Anando Program Studi S Teknik

Lebih terperinci

OPTIMASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL DENGAN MENGGUNAKAN SPREADSHEET

OPTIMASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL DENGAN MENGGUNAKAN SPREADSHEET OPTIMASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL DENGAN MENGGUNAKAN SPREADSHEET Henny Sutjiono 1, Rudy Setiawan 2 ABSTRAK : Salah satu kendala dalam perhitungan kinerja simpang bersinyal baik secara manual maupun dengan

Lebih terperinci

Riset Operasi dengan Solver Excel

Riset Operasi dengan Solver Excel Riset Operasi dengan Solver Excel Junaidi, Junaidi I. Pengantar Riset Operasi (operation research) pada awalnya dimulai dikalangan militer dalam permulaan Perang Dunia Kedua. Konsep ini diperkenalkan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Program Algoritma Genetika dirancang dengan mengikuti prinsip-prinsip dan sifatsifat dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya,

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996 PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996 Untung Budiarto, Sarjito Jokosisworo Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era golobalisasi saat ini modernisasi terjadi pada segala aspek kehidupan, demikian pula juga halnya dengan teknologi yang berkembang begitu pesat. dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

Lebih terperinci

Gambar 7. Tahapan Proses penelitian

Gambar 7. Tahapan Proses penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Secara umum, metode penelitian yang digunakan tersusun dalam suatu diagram alur penelitian yang dapat disajikan Gambar 7. Diagram alur tersebut memperlihatkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SISTEM PERENCANAAN STOWAGE BERDASARKAN KASUS UNTUK PENATAAN SEMI-OTOMATIS PETI KEMAS PADA KAPAL

PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SISTEM PERENCANAAN STOWAGE BERDASARKAN KASUS UNTUK PENATAAN SEMI-OTOMATIS PETI KEMAS PADA KAPAL PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SISTEM PERENCANAAN STOWAGE BERDASARKAN KASUS UNTUK PENATAAN SEMI-OTOMATIS PETI KEMAS PADA KAPAL Nurdin Akbar Harwanto NRP. 1206 100 004 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M Isa Irawan,

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITIAN

BAB III 1 METODE PENELITIAN 23 BAB III 1 METODE PENELITIAN 1.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Karakteristik pembangkit meliputi daya maksimum dam minimum, karakteristik heat-rate (perbandingan

Lebih terperinci

Metode Simpleks dengan Big M dan 2 Phase

Metode Simpleks dengan Big M dan 2 Phase Metode Simpleks dengan Big M dan 2 Phase Metode Simpleks Vs. Simpleks Big-M Perbedaan metode simpleks dengan metode simpleks Big-M adalah munculnya variabel artificial (variabel buatan), sedangkan metode

Lebih terperinci

Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Pelabuhan Indonesia III

Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Pelabuhan Indonesia III G130 Desain Self-Propelled Barge Pengangkut Limbah Minyak Di Kawasan Indonesia III Muhammad Sayful Anam, dan Hesty Anita Kurniawati Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan 17500 DWT Oleh : NUR RIDWAN RULIANTO 4106100064 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat M. Sc., Ph.D JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

PERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4. Perancangan Program Dalam perancangan program aplikasi ini, terlebih dahulu dibuat rancangan struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Dan Liris merupakan industri yang bergerak di bidang textile yang memproduksi benang, kain dan juga pakaian jadi. Pada bagian textile khususnya divisi Weaving

Lebih terperinci

BAB III METODE PROBABILISTIK P

BAB III METODE PROBABILISTIK P BAB III METODE PROBABILISTIK P A. Metode Probabilistik P Metode probabilistik P adalah suatu sistem pengendalian persediaan yang jarak waktu antar pemesanan adalah tetap, namun jumlah pesanan berubah-ubah.

Lebih terperinci

SOLVER SUPLEMEN MODUL APLIKASI KOMPUTER. Oleh : Andri Wijanarko

SOLVER SUPLEMEN MODUL APLIKASI KOMPUTER. Oleh : Andri Wijanarko SOLVER SUPLEMEN MODUL APLIKASI KOMPUTER Oleh : Andri Wijanarko T A H A P A N S O L V E R 1. Menentukan Tujuan Yaitu mencari tujuan yang diinginkan dan biasanya disebutkan secara jelas, misalnya memaksimumkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Rotating Disk

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Rotating Disk BAB II DASAR TEORI.1 Konsep Dasar Rotating Disk Rotating disk adalah istilah lain dari piringan bertingkat yang mempunyai kemampuan untuk berputar. Namun dalam aplikasinya, penggunaan elemen ini dapat

Lebih terperinci

Taufiqur Rachman 1

Taufiqur Rachman 1 PROGRAM LINEAR: SOLUSI KOMPUTER Solusi Komputer Masalah program linear dapat diselesaikan dengan beberapa aplikasi perangkat lunak (software) komputer. Saat ini banyak aplikasi perangkat lunak dengan kapasitas

Lebih terperinci

Panduan pengguna. OLK GUI version Optimization Lil Khair. (Optimasi untuk kebaikan)

Panduan pengguna. OLK GUI version Optimization Lil Khair. (Optimasi untuk kebaikan) Panduan pengguna OLK GUI version 0.4.4 Optimization Lil Khair (Optimasi untuk kebaikan) Disusun oleh: Komarudin Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia April 2012 Software ini menyediakan algoritma

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382)

PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382) PRESENTASI TUGAS AKHIR (MN091382) Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember KONSEP DESAIN KAPAL PEMBERSIH SUNGAI : Studi Kasus Sungai Kepetingan Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi perangkat ajar ini adalah : perangkat ajar bisa terlihat lebih menarik.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi perangkat ajar ini adalah : perangkat ajar bisa terlihat lebih menarik. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berdasarkan hasil analisis dan perancangan, perangkat ajar dibangun dengan menggunakan beberapa perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP )

BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP ) A. Tujuan Praktikum BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP ) Meningkatkan kemanpuan dengan mengunakan teknoligi B. Landasan Tori Dalam model LP di kenal 2 macam pungsi yaitu : a. Secara Umum : Program linier merupakan

Lebih terperinci

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 190 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Juli 2004 Sinopsis singkat:

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 190 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Juli 2004 Sinopsis singkat: Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 190 hlm Harga: Rp 26.800 Terbit pertama: Juli 2004 Sinopsis singkat: Dewasa ini, menguasai Microsoft Excel bisa dikatakan sebagai salah satu modal untuk masuk ke berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan penjelasan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk merubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain dan tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut: Rumusan Masalah Pengembangan Perangkat Lunak Analisis Data Model

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode-metode ilmiah dari teori-teori yang digunakan dalam penyelesaian persoalan untuk menentukan model program linier dalam produksi.. 2.1 Teori

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja.

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifkasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI

PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI Edo Agung Wibowo Rendi Saputro, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Management Teknologi

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS DAN PENAFSIRAN HASILNYA DI DALAM PEMROGRAMAN LINIER DENGAN PERANGKAT LUNAK MANAGEMENT SCIENTIST VERSI 6.0

ANALISIS SENSITIVITAS DAN PENAFSIRAN HASILNYA DI DALAM PEMROGRAMAN LINIER DENGAN PERANGKAT LUNAK MANAGEMENT SCIENTIST VERSI 6.0 ANALISIS SENSITIVITAS DAN PENAFSIRAN HASILNYA DI DALAM PEMROGRAMAN LINIER DENGAN PERANGKAT LUNAK MANAGEMENT SCIENTIST VERSI 6.0 Djoni Dwijono Abstrak Analisis Sensitivitas di dalam Pemrograman Linier memegang

Lebih terperinci

FUNGSI GRIEWANK DAN PENENTUAN NILAI OPTIMUMNYA MENGGUNAKAN ALGORITMA STROBERI. Tri Nadiani Solihah

FUNGSI GRIEWANK DAN PENENTUAN NILAI OPTIMUMNYA MENGGUNAKAN ALGORITMA STROBERI. Tri Nadiani Solihah Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 FUNGSI GRIEWANK DAN PENENTUAN NILAI OPTIMUMNYA MENGGUNAKAN ALGORITMA STROBERI Tri Nadiani Solihah trinadianisolihah@gmail.com

Lebih terperinci

Optimasi Tata Letak Semi Dinamis Raw Material Fast Moving Pada Gudang Dengan Pendekatan Matematis

Optimasi Tata Letak Semi Dinamis Raw Material Fast Moving Pada Gudang Dengan Pendekatan Matematis JURNAL TEKNIK (2014) - 1 Optimasi Tata Letak Semi Dinamis Raw Material Fast Moving Pada Gudang Dengan Pendekatan Matematis Abdan Sakur Ad hani, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI

PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TOOLS UNTUK PENGELOLAAN PENGETAHUAN PERBAIKAN MODUL CATU DAYA TELEKOMUNIKASI Edo Agung Wibowo Rendi Saputro, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Management Teknologi

Lebih terperinci

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN (kata pengantar) 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

Lebih terperinci

Malang, Januari 2007 Penulis

Malang, Januari 2007 Penulis Kata Pengantar Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan saat ini. Penggunaannya tidak hanya terbatas pada pembuatan aplikasi-aplikasi baru saja, melainkan juga

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Salah memilih perguruan tinggi punya dampak yang signifikan terhadap kehidupan anak di masa mendatang. Problem psikologis mempelajari sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 41 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA Perangkat lunak penghitungan luas daerah yang dibatasi oleh kurva dengan menggunakan fungsi integral tentu ini memiliki persyaratan sebagai berikut: 1. Perangkat

Lebih terperinci

Pemrograman dengan C++ Builder 2004 Taryana S Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan

Pemrograman dengan C++ Builder 2004 Taryana S Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan 1.1. Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan memanfaatkan keistimewaan konsep- konsep antar muka grafis dalam Microsoft Windows. Aplikasi yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Program Aplikasi Program adalah kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di wilayah Kabupaten Banyumas yang masuk

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di wilayah Kabupaten Banyumas yang masuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di wilayah Kabupaten Banyumas yang masuk Daerah Irigasi Banjaran meliputi Kecamatan Purwokerto Barat, Kecamatan Purwokerto Selatan,

Lebih terperinci

SOLVER SUPLEMEN MODUL APLIKASI KOMPUTER

SOLVER SUPLEMEN MODUL APLIKASI KOMPUTER SOLVER SUPLEMEN MODUL APLIKASI KOMPUTER Oleh Andri Wijanarko @andriwijanarko 1 TAHAPAN SOLVER 1. Menentukan Tujuan Yaitu mencari tujuan yang diinginkan dan biasanya disebutkan secara jelas, misalnya memaksimumkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Setelah semua proses perancangan selesai, maka tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Predikat Mahasiswa Berprestasi Dengan

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR O LEH :

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR O LEH : ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR O LEH : PRASET YO ADI (4209 100 007) OUTLINE Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang

Lebih terperinci

Penentuan Lokasi Pangkalan Kapal Search and Rescue Studi Kasus : di Wilayah Indonesia Timur. Ferico Yofi Erlangga

Penentuan Lokasi Pangkalan Kapal Search and Rescue Studi Kasus : di Wilayah Indonesia Timur. Ferico Yofi Erlangga Penentuan Lokasi Pangkalan Kapal Search and Rescue Studi Kasus : di Wilayah Indonesia Timur Ferico Yofi Erlangga 4106100017 Dosen Pembimbing : Firmanto Hadi ST., MSc. PENDAHULUAN Negara kepulauan Upaya

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI

PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 MODUL II LINEAR PROGRAMMING DAN

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong)

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong) OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong) Ai Nurhayati 1, Sri Setyaningsih 2,dan Embay Rohaeti 2. Program Studi Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Bab ini berisi analisis dan perancangan terhadap perangkat lunak yang akan dibangun. Analisis dan perancangan tersebut diantaranya adalah pembuatan diagram

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah mengenai perancangan software. Software yang dimaksud adalah aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan

Lebih terperinci

OPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM) USING A LINEAR PROGRAMMING APPROACH TO FULFILL THE DEMAND (Case Study : PT.

OPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM) USING A LINEAR PROGRAMMING APPROACH TO FULFILL THE DEMAND (Case Study : PT. OPTIMASI BANYAKNYA GENTRY PENGISIAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) DENGAN PENDEKATAN PROGRAM LINIER UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN (Studi Kasus : PT.XYZ Surabaya) OPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM)

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA) Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA) ANALYSIS AND DESIGN APPLICATION

Lebih terperinci

fungsi keanggotaan dinyatakan sebagai berikut:

fungsi keanggotaan dinyatakan sebagai berikut: LAMPIRAN 74 Lampiran 1 Fungsi Keanggotaan Bahan Baku Beras Ketan Berikut ini merupakan fungsi keanggotaan bahan baku beras ketan 1) Misal bilangan fuzzy menyatakan bahan baku beras ketan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi sistem ini merupakan suatu tahap penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan dari sistem

Lebih terperinci

BAB 3. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB 3. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam melakukan penelitian. Berikut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Putra Jaya Gemilang.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran dan 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012-2013 dan bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB III ANALISIS MASALAH BAB III ANALISIS MASALAH Bab ini berisi analisis perbandingan performansi dan hasil akhir penyelesaian masalah pemotongan bar steel dengan algoritma brute force, algoritma greedy, dan algoritma program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Solusi dan Analisis Sensitivitas Program Linier Menggunakan Big-M dan Solver The Solution And The Sensitivity Analysis Of Linear Programming Used Big-M And Solver Melinda

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan sistem aplikasi yang digunakan sebagai user interface untuk menangkap citra ikan, mengolahnya dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang bekerja sesuai fungsinya masing-masing. Pada setiap sistem dibangun oleh berbagai komponen

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang terpenting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk untuk memeriksa kekompakan antara komponen

Lebih terperinci

BAB I Pengenalan Visual Basic pada Pemrograman Akuntansi 1

BAB I Pengenalan Visual Basic pada Pemrograman Akuntansi 1 BAB I Pengenalan Visual Basic pada Pemrograman Akuntansi 1 1.1 Mengenal Visual Basic Visual Basic 6 merupakan salah satu tool untuk pengembangan aplikasi yang banyak diminati oleh orang. Di sini Visual

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014 PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program

Lebih terperinci

PENGANTAR PENELITIAN OPERATIONAL

PENGANTAR PENELITIAN OPERATIONAL PENGANTAR PENELITIAN OPERATIONAL Angga Akbar Fanani, ST., MT. Operation Research? Seringkali disebut management science, merupakan pendekatan scientific untuk pengambilan keputusan untuk menemukan rancangan

Lebih terperinci

Desain Multipurpose Landing Craft Tank (LCT) Menggunakan Metode Optimisasi Global dan Lokal

Desain Multipurpose Landing Craft Tank (LCT) Menggunakan Metode Optimisasi Global dan Lokal JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) G 99 Desain Multipurpose Landing Craft Tank (LCT) Menggunakan Metode Optimisasi Global dan Lokal Varisha Vada Zumar dan Hasanudin Departemen

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dan perancangan program perhitungan basic reproduction rate berdasarkan teori-teori yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Analisa

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR Prasetyo Adi Dosen Pembimbing : Ir. Amiadji

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian. Dalam melakukan penelitian akan permasalahan ini, penulis menggunakan metode

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian. Dalam melakukan penelitian akan permasalahan ini, penulis menggunakan metode BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian akan permasalahan ini, penulis menggunakan metode rapid application development (RAD), dengan alur pengerjaan sebagai berikut: Gambar

Lebih terperinci