SKRIPSI. Oleh: APRILIA AYU KUSUMA WARDANI K

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. Oleh: APRILIA AYU KUSUMA WARDANI K"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL DEPAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT BANTU BIDANG MIRING PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: APRILIA AYU KUSUMA WARDANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2013 i

2 digilib.uns.ac.id PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Aprilia Ayu Kusuma Wardani NIM : K Jurusan/Program Studi : JPOK UNS/Penjasorkes menyatakan bahwa skripsi saya berjudul MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL DEPAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT BANTU BIDANG MIRING PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012, ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicatumkan dalam daftar pustaka Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan saya. Surakarta, Desember 2012 Yang membuat pernyataan Aprilia Ayu Kusuma Wardani NIM. K ii

3 digilib.uns.ac.id MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL DEPAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT BANTU BIDANG MIRING PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : APRILIA AYU KUSUMA WARDANI K Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET S U R A K A R T A Januari 2013 iii

4 digilib.uns.ac.id iv

5 digilib.uns.ac.id v

6 digilib.uns.ac.id MOTTO Guru biasa berbicara, guru bagus menerangkan, guru hebat mendemostrasikan dan guru agung memberi inspirasi (Wiliam A. Ward/Modul PLPG Pengembangan Profesi Guru) Tidak ada simpanan yang lebih berguna daripada ilmu, tidak ada sesuatu yang lebih terhormat daripada adab dan tidak akan kawan yang lebih bagus daripada akal. (Al Imam Al Mawardi) vi

7 digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Bapak dan Ibu tercinta Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak terbatas dan kasih sayang yang tidak terbatas pula. Semuanya membuatku bangga memiliki orang tua seperti kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu. Kakak aku tercinta Endah Sri Susilowati Amd.Keb dan Dwi Megawati.S.Pd.Yang sudah sayang sama aku dan selalu ngasih aku suprot. Teman-teman ku Angkatan 2008 FKIP JPOK UNS Surakarta Teman-teman Angkatan 2008 seperjuangan menempuh ilmu. Suka dan duka bisa kita lalui bersama demi meraih cita-cita masa depan yang lebih baik. SMP Negeri 1 Purwodadi Kepada Kepala Sekolah dan Guru Penjasorkes SMP Negeri 1 Purwodadi diucapkan terima kasih yang telah memberi bantuan dan bimbingan, sehingga saya dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diterima di bangku kuliah. vii

8 digilib.uns.ac.id ABSTRAK Aprilia Ayu Kusuma Wardani. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL DEPAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT BANTU BIDANG MIRING PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Surakarta, Desember Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar roll depan pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2011/2012 melalui pemanfaatan alat bantu bidang miring. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dua siklus, dengan tiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan tikdankan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa. Sumber data terdiri dua yaitu (1) data primer yaitu, hasil belajar dan proses pembelajaran roll depan siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2011/2012, (2) data skunder yaitu, berupa RPP, Silabus dan dokumen. Teknik pengumpulan data melalui tes kemampuan roll depan dan observasi dari proses kegiatan pembelajaran. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, melaliu pemanfaatan alat bantu bidang miring dapat meningkatkan hasil belajar roll depan pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2011/2012. Kondisi awal sebelum dilakukan PTK, siswa yang tuntas hanya 1 siswa. Pada siklus 1 peningkatan hasil belajar roll depan menjadi 88.00%. Pada siklus 2 meningkat menjadi 100%. Pemanfaatan alat bantu bidang miring memberi kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar roll depan. Dengan memanfaatkan bidang miring untuk membelajarkan roll depan memberi kemudahan untuk melakukan gerakan roll depan. Simpulan penelitian ini sebagai berikut: pemanfaatan alat bantu bidang miring dapat meningkatkan hasil belajar roll depan pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2011/2012. Ketercapaian ketuntasan hasil belajar roll depan dari pra siklus ke siklus 1 sebesar 88.00%. Dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 12.00%. Peningkatan ketuntasan hasil belajar secara keseluruhan sebesar 88.00%. Kata kunci: Alat bantu bidang miring, hasil belajar roll depan. viii

9 digilib.uns.ac.id ABSTRACT Aprilia Ayu Kusuma Wardani. IMPROVING THE FORWARD ROLL LEARNING ACHIEVEMENT USING OBLIQUE PLANE AID IN THE VII C GRADERS OF SMP NEGERI 1 PURWODADI IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, December The objective of research is to improve the Forward Roll Learning achievement of the VII C graders of SMP Negeri 1 Purwodadi in the school year of 2011/2012 using oblique plane aid. This study was a Classroom Action Research (CAR). This study was taken place in two cycles, each of which consisted of: planning, acting, observing and reflecting. The subject of research was the VII C graders of SMP Negeri 1 Purwodadi in the school year of 2011/2012 comprising of 25 students. The data source consisted of two: (1) primary data including forward roll learning achievement and learning process of the VII C graders of SMP Negeri 1 Purwodadi in the school year of 2011/2012, (2) secondary data including RPP (Learning Implementation Plan), syllabus and document. Techniques of collecting data used were forward roll ability test and observation on the learning activity process. Data validity used was triangulation technique. The data analysis was done using a descriptive technique with percentage technique to see the tendency occurring in the learning activity. The result of research showed that the use of oblique plane aid could improve the forward roll learning achievement the VII C graders of SMP Negeri 1 Purwodadi in the school year of 2011/2012. In prior condition, only 1 student passed through successfully. In cycle 1 there was an increase in forward roll learning achievement to 88.00%. The use of oblique plane contributed significantly to the improvement of forward roll learning achievement. The use of oblique plane to teach forward roll facilitated the students in performing forward roll movement. The conclusion of research was as follows: the use of oblique plane aid could improve the forward roll learning achievement the VII C graders of SMP Negeri 1 Purwodadi in the school year of 2011/2012. The passing gain of forward roll learning achievement from pre-cycle to cycle 1 was 88.00%. The improvement of learning achievement passing in cycle I was totally 88.00%. Keywords: Oblique plane aid, forward roll learning achievement ix

10 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i PERYATAAN... PENGAJUAN.... PERSETUJUAN..... PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK.. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR.... DAFTAR LAMPIRAN... KATA PENGANTAR xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. B. Perumusan Masalah. C. Tujuan Penelitian. D. Manfaat Penelitian BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka.. 1. Senam.. a. Pengertian Senam.. b. Ciri-ciri dan Kaidah Senam.. c. Jenis-jenis Senam.. d. Senam Ketangkasan 2. Belajar.. x ii iii iv v vi vii viii ix xiv xv

11 digilib.uns.ac.id a. Hakikat Belajar.. b. Prinsip-prinsip Belajar c. Ciri-ciri dan Tujuan Belajar. d. Hasil Belajar.. 3. Pembelajaran Senam Lantai Roll Depan.. a. Hakikat Pembelajaran b. Pembelajaran Senam Lantai Roll Depan c. Kesalahan dalam Gerakan Roll Depan 4. Alat Bantu Pembelajaran Senam. a. Prasarana dan Sarana Senam. b. Alat Bantu. c. Alat Bantu Pembelajaran d. Modifikasi Alat Pembelajaran Senam Lantai Roll Depan 5. Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu Bidang Miring a. Hakikat Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu Bidang Miring b. Pelaksanaan Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu Bidang Miring c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu Bidang Miring B. Penelitian yang Relevan.. C. Kerangka Berpikir... BAB III METODE PENELITIAN... A. Tempat dan Waktu Penelitian.... B. Subjek Penelitian.. C. Data dan Sumber Data D. Pengumpulan Data E. Uji Validitas Data. F. Analisis Data. G. Indikator Kinerja Penelitian. xi

12 digilib.uns.ac.id H. Prosedur Penelitian 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 A. Deskripsi Pra Tindakan 43 B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus. 44 C. Perbandingan Hasil Tindakan antar Siklus.. 49 D. Pembahasan Hasil Penelitian 53 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

13 digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Jenis Senam... Tabel 3.1. Rincian Jadwal Penelitian Tindakan Kelas... Tabel 3.2. Pengumpulan Data Penelitian Tindakan Kela... Tabel 3.3. Indikator Kinerja Penelitian... Tabel 3.4. Prosentase Target Ketercapaian Penelitian Tindakan Kelas... Tabel 4.1. Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Roll Depan Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Purwadadi Tahun Pelajaran 2011/ Tabel 4.2. Ketuntasan Hasil Belajar Roll Depan dari Kondisi Awal ke Siklus 1 Siswa VII C SMP Negeri 1 Purwadadi Tahun Pelajaran 2011/ Tabel 4.3. Ketuntasan Hasil Belajar Roll Depan Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Purwadadi Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklu 1... Tabel 4.4. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Roll Depan dari Pra Siklus ke Siklus 1... Tabel 4.5. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar dan Prosentase Hasil Belajar Roll Depan Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Tahun Pelajaran 2011/ Tabel 4.6. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar dan Prosentase Hasil Belajar Roll Depan Siswa Kelas VIIC SMP Negeri setelah Siklus xiii

14 digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Rangkaian Gerakan Roll Depan Tungkai Bengkok... Gambar 2.2. Rangkaian Gerakan Roll Depan Tungkai Lurus... Gambar 2.3. Ilustrasi Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu Bidang Miring... Gambar 2.4. Konseptual Kerangka Berpikir... Gambar 4.1. Tindakan Siklus Gambar 4.2. Histogram Ketuntasan Hasil Belajar Roll Depan dari Pra Siklus,Siklus 1... Gambar 4.3. Histogram Ketuntasan Hasil Belajar Roll Depan dari Pra Siklus 1,Setelah Siklus xiv

15 digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data Awal Hasil Belajar Roll Depan pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Tahun Pelajaran 2011/ Lampiran 2. Data Hasil Belajar Roll Depan pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Tahun Pelajaran 2011/ 2012 setelah Siklus Lampiran 3. Rekap Tes Awal Hasil Belajar Roll Depan pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Tahun Pelajaran 2011/ Lampiran 4. Data Hasil Belajar Roll Depan pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Tahun Pelajaran 2011/ 2012 setelah Siklus 1... Lampiran 5. Rekap Hasil Belajar Roll Depan pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Tahun Pelajaran 2011/ Lampiran 6. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar pada Pra Siklus, setelah Siklus 1... lampiran 7. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar pada Pra Siklus, setelah Siklus 1... Lampiran 8. Petunjuk Tes Kemampuan Roll Depan... Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.... Lampiran 10. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Lampiran 11. Surat Iji Penelitian dari Universitas Sebelas Maret Surakarta... Lampiran 12. Surat Keteragan Penelitian dari SMP Negeri 1 Purwodadi xv

16 digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan skripsi ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd., sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan, sehingga skripsi ini terselesaikan 5. Drs. H. Wahyu Sulistyo, M.Kes., sebagai pembimbing II yang telah memberi semangat dan dorongan serta pembimbingan skripsi, sehingga skripsi dapat tersusun dengan baik. 6. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis. 7. Kepala SMP Negeri 1 Purwodadi yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian. 8. Siswa kelas VII C SMP Negeri Purwodadi tahun pelajaran 2011/2012 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian. 9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. xvi

17 digilib.uns.ac.id Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi PTK ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. Surakarta, Desember 2012 Penulis xvii

18 digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu bagian pendidikan yang sangat berperan penting dan tidak dapat dipisahkan dari tujuan pendidikan pada umumnya. Secara spesifik, pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mengutamakan aktivitas gerak tubuh yang di dalamnya terkandung banyak tujuan. Melalui pembelajaran pendidikan jasmani dikembangkan aspek fisik, gerak, mental, sosial dan emosional. Dengan dikembangkan aspek fisik, gerak, sosial dan emosional, maka akan memberi kontribusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan tunggal yang cakupannya cukup luas. Upaya mencapai tujuan pendidikan jasmani, maka di dalam kurikulum pendidikan jasmani diajarkan berbagai macam cabang olahraga. Namun demikian materi yang diajarkan dalam pendidikan jasmani didasarkan pada jenjang pendidikan masing-masing. Ini artinya, materi pendidikan jasmani antara jenjang pendidikan paling bawah (Sekolah Dasar) berbeda dengan Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Kejuruan (SMK). Senam lantai merupakan salah satu cabang olahraga yang diajarkan pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Senam lantai diajarkan pada kelas VII semester 2. Standar kompetensi senam untuk siswa SMP yaitu, mempraktikkan senam dasar dengan teknik dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sedangkan kompetensi dasar senam yaitu, mempraktikkan teknik dasar gerak guling depan serta nilai kedisiplinan, keberanian dan tanggung jawab. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar materi senam kelas VII semester 2 SMP tersebut, banyak aspek yang harus dikembangkan pada diri siswa, baik aspek afektif, kognitif commit dan to user psikomotorik. Aspek yang harus 1

19 digilib.uns.ac.id 2 dikembangkan dalam pembelajaran senam lantai depan yaitu: siswa dapat melakukan senam lantai dengan benar, siswa dapat mengembangkan sikap disiplin, keberanian dan tanggungjawab serta dapat menjelaskan teknik gerakan lantai dengan benar. Ketiga aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan, sehingga dalam pembelajaran pendidikan jasmani harus dikembangkan secara serempak. Salah satu jenis senam dasar yang diajarkan kelas VII semester 2 SMP yaitu mempraktikkan teknik dasar guling depan atau roll depan. Berdasarkan cara pelaksanaannya roll depan dilakukan dengan dua cara yaitu, dengan awalan jongkok dan berdiri. Dari cara pelaksanaan roll depan tersebut, roll depan yang diajarkan pertama kali untuk siswa SMP yaitu roll depan dengan awalan jongkok. Tujuan pembelajaran roll depan, baik aspek afektif, kognitif dan psikomotortik telah dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Namun pada umumnya tujuan pembelajaran tersebut tidak dapat tercapai semuanya, tetapi hanya aspek psikomotorik diprioritaskan. Hal ini terjadi karena masih banyak guru Penjasorkes yang kurang memahami kurikulum Penjasorkes, sehingga dalam melakukan penilaian atau evaluasi hanya aspek psikomotorik saja. Dapat dikatakan bahwa, peserta didik yang dapat melakukan roll depan dengan benar, berarti peserta didik tersebut telah tuntas. Kondisi ini hampir terjadi disemua sekolah, termasuk di SMP Negeri 1 Purwodadi. Seharusnya ketuntasan hasil belajar roll depan harus mencakup ketiga aspek, baik afektif, kognitif dan psikomorik. Ditinjau dari aspek psikomotorik pada pembelajaran roll, ternyata banyak permasalahan yang dihadapi, seperti siswa kelas VII, seperti siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Puwodadi tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan pengamatan saat pembelajaran roll depan berlangsung dan hasil wawancara peneliti dengan guru Penjasorkes SMP Negeri 1 Purwodadi, permasalahan yang dihadapi siswa kelas VII C antara lain: takut cidera, takut pusing, tidak memiliki keberanian, sehingga siswa tidak mau melakukan roll depan terlebih lagi bagi siswa putri. Dari permasalahan yang dihadapi siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2011/2012 mengakibatkan commit to banyak user siswa yang tidak tuntas. Dari

20 digilib.uns.ac.id 3 jumlah siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 25 hanya 1 (4%) siswa yang tuntas, sedangkan 21 (96%) siswa lainnya tidak tuntas. Permasalahan pembelajaran roll depan yang dihadapi siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2011/2012 harus dicarikan solusi yang tepat agar dapat tuntas secara optimal. Selama ini pembelajaran senam roll depan pada bidang datar menggunakan matras. Dengan menggunakan bidang datar menggunakan matras ternyata siswa banyak mengalami kesulitan. Kesulitan dalam pembelajaran senam roll depan hanya sebatas dibantu oleh guru Penjasorkes yang bersangkutan. Melalui bantuan guru pada saat siswa melakukan roll depan sebagian siswa dapat melakukan roll depan, tetapi ada juga yang tidak bisa bahkan tidak mau dibantu oleh gurunya. Roll depan melalui bantuan guru memiliki sisi positif dan juga memiliki sisi negatif. Sisi positif dari pembelajaran roll depan dengan bantuan (guru Penjasorkes) siswa dapat melakukan roll depan. Sedangkan sisi negatifnya dapat menimbulkan ketergantungan pada bantuan, jika tidak mendapat bantuan, siswa tidak dapat melakukan roll depan. Untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran roll depan, maka seorang guru Penjasorkes harus kreatif dan inovatif untuk menciptakan bentuk pembelajaran roll depan yang menyenangkan dan memberi kemudahan siswa untuk melakukan roll depan. Salah satu cara untuk memberi kemudahan dalam pembeljaran roll depan dapat menggunakan alat bantu bidang miring. Pemanfaatan alat bantu bidang miring dalam penelitian ini dengan cara merancang atau membuat bidang miring yang terbuat dari kayu/papan untuk meletakkan matras. Pembuatan bidang miring dengan menggunakan kayu atau papan dirancang sedemikian rupa dengan ketinggian 75 cm, lebar 1 meter dan panjang 1,5 2 meter. Dengan ketinggian bidang miring 75 cm dari lantai, maka bidang untuk berguling terlihat curam, sehingga akan memudahkan berguling ke bawah untuk melakukan roll depan. Bisa dikatakan, roll depan dari atas matras pada ketinggian 75 cm, dengan posisi siap melakukan roll depan dan

21 digilib.uns.ac.id 4 menjatuhkan/berguling ke bawah, maka gerakan roll depan dapat dilakukan dengan mudah. Kesulitan atau permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran roll depan harus dicarikan solusi yang tepat. Seorang guru Penjasorkes harus kreatif dan inovatif dalam membelajarkan materi-materi dalam kurikulum Penjas, termasuk senam lantai. Namun pada kenyataannya jarang sekali guru kurang kreatif dan inovatif serta tidak peduli dengan kesulitan atau permasalahan yang dihadapi siswa. Guru Penjasorkes bertele-tele atau bersusah payah bahkan harus mengeluarkan uang untuk membuat bidang miring dengan menggunakan papan atau kayu dengan berbagai alasan. Membelajarkan senam khususnya roll depan dengan bentuk pembelajaran yang tepat sangat penting dan harus didukung dengan sarana yang memadai. Untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran roll depan dapat dilakukan dengan pemanfaatan alat bantu bidang miring. Untuk mengetahui apakah benar, pemanfaatan alat bantu bidang miring dapat meningkatkan hasil belajar roll depan, maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul, Meningatkan Hasil Belajar Roll Depan Melalui Pemanfaatan Alat Bantu Bidang Miring pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Purwodadi Tahun Pelajaran 2011/2012. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah pemanfaatan alat bantu bidang miring dapat meningkatkan hasil belajar roll depan pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2011/2012?

22 digilib.uns.ac.id 5 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk: Meningkatkan hasil belajar roll depan pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Purwodadi tahun pelajaran 2011/2012 melalui pemanfaatan alat bantu bidang miring. D. Manfaat Penelitian Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain: 1. Manfaat bagi guru Penjasorkes SMP Negeri 1 Purwodadi a. Untuk meningkatkan kreatifitas guru Penjasorkes dalam pembelajaran Penjas agar diperoleh hasil belajar yang optimal. b. Sebagai bahan masukan guru dalam pembelajaran Penjasorkes dengan kreatifitas dan inovasi-inovasi untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran Penjasorkes. c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara profesional, terutama dalam kreatifitas dan inovasi pembelajaran Penjasorkes. 2. Manfaat bagi siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Purwodadi a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran Penjas, serta meningkatkan hasil belajar roll depan. b. Dapat meningkatkan kemandirian siswa, keberanian siswa dan menghilangkan rasa pesimis dalam mengikuti pembelajaran roll depan.

23 digilib.uns.ac.id 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Senam a. Pengertian Senam Istilah senam merupakan terjemahan dari kata gymnastiek dari bahasa Belanda, sedangkan dalam bahasa Inggris yaitu Gymnastic. Memberikan batasan senam tidaklah mudah, karena di dalamnya tekandung makna yang luas sesuai dengan perkembangan berbagai aliran dan jenis senam yang berkembang. Berkaitan dengan senam, Sayuti Sahana (2010: 1.4) mengatakan, Senam atau gymnastic merupakan suatu sistem latihan yang dilakukan untuk meningkatkan pengembangan fisik melalui latihan tubuh Menurut Agus Margono (2011:19) bahwa Senam ialah latihan tubuh yang dipilih dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa senam merupakan cabang olahraga dengan mengunakan latihan tubuh yang dilakukan secara terencana dan disusun secara sistematis untuk mengembangkan dan membentuk diri secara harmonis. Gerakan-gerakan senam ini sengaja diciptakan untuk mencapai tujuan tertentu yang secara sistematis berguna bagi kesehatan tubuh manusia. Menurut Loken & Willoughby (1986: 14-15) bahwa, Senam mempunyai banyak manfaat di antaranya: (1) Mengembangkan otot besar, kelompok otot pundak, otot lengan, otot dada, otot perut, serta otot kaki. (2) Membangun kekuatan tenaga. (3) Memperbaiki postur tubuh. 6

24 digilib.uns.ac.id 7 (4) Membantu kefitan fisik yang lain; seperti fleksibilitas, koordinasi, keseimbangan. (5) Menemukan kepuasan dan kebanggaan dalam berkompetisi dan prestasi. (6) Mengembangkan kreatifitas, keberanian, ketepatan, kesiapsiagaan, kesabaran. Hal senada dikemukakan Agus Margono (2011: 21) bahwa senam mempunyai nilai-nilai kegunaan di antaranya: (1) Untuk memberikan rangsang yang diperlukan bagi pertumbuhan badan. (2) Untuk mengembangkan cara bersikap dan bergerak dengan sewajarnya. (3) Untuk memperbaiki dan mencegah pengaruh buruk di sekolah. (4) Untuk mempertebal perasaan kebanggaan (dalam perlombaan antar bangsa). (5) Untuk memupuk keberanian dan percaya diri sendiri. (6) Untuk memupuk rasa tanggungjawab terhadap kesehatan diri sendiri dan masyarakat. (7) Memupuk kesanggupan bekerjasama. Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, banyak manfaat atau kegunaan dari senam. Dalam olahraga senam tidak hanya dikembangkan aspek fisik saja, melainkan aspek sosial dan emosinal juga dikembangkan. Untuk memperoleh manfaat senam secara multilateral, maka senam harus diajarkan dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah dalam senam.

25 digilib.uns.ac.id 8 b. Ciri-ciri dan Kaidah Senam Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki karakteritik yang berbeda dengan cabang olahraga lain. Suatu olahraga dikatakan sebagai olahraga senam jika memiliki ciri dan kaidah tertentu. Agus Margono (2011: 19) menyatakan ciri dan kaidah dari senam yaitu: (1) Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja. (2) Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah keterampilan, meningkatkan keindahan gerak dan meningkatan kesehatan tubuh). (3) Gerakannya harus selalu terusun dan sistematis. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ciri dan kaidah cabang olahraga senam yaitu, gerakannya diciptakan dengan sengaja, untuk mencapai tujuan tertentu yaitu untuk meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, meningkatkan keterampilan, meningkatkan keindahan gerak dan kesehatan tubuh serta gerakannya terusun dengan baik dan sistematis. Oleh karena itu, seseorang yang menciptakan senam harus memiliki ciri dan kaidah seperti tersebut di atas. c. Jenis-jenis Senam Berdasarkan jenisnya, senam dibedakan menjadi beberapa macam. Agus Mahendra (2000: 11-12) menyatakan, FIG (Federation Internationale de Gymnastique) dalam mengklasifikasikan senam menjadi enam kelompok yaitu: (1) senam artistik (artistic gymnastics), (2) senam ritmik sportif (sportive rhymic gymnastics), (3) senam akrobatik (acrobatic gymnastics), (4) senam aerobik sport (sports aerobics), (5) senam trampolin (trampolinning) dan (6) senam umum (general

26 digilib.uns.ac.id 9 gymnastics). Sedangkan dalam Blog Unnes (01 Agustus 2012) menjelaskan macam-macam senam yang diperlombakan di Indonesia yaitu: Tabel 2.1. Jenis Senam No. Jenis Senam Jarak Pria Wanita 1. Senam Artistik Senam lantai Palang sejajar Meja lompat Palang tunggal Senam lantai Balok titian Meja lompat Palang bertingkat Gelang-gelang Kuda pelana 2. Senam Ritmik - Alat Pita Alat Gada Alat Bola Alat Simpai Free hand 3. Senam Aerobik Sport 1. Single 2. Couple 3. Trio 4. Kwartet 4. Senam General 1. Senam SKJ 2. Senam areobik 3. Senam Jantung sehat Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, secara umum senam dikelompokkan menjadi enam macam yaitu: senam artistik (artistic gymnastics), senam ritmik sportif (sportive rhymic gymnastics), senam akrobatik (acrobatic gymnastics), senam aerobik sport (sports aerobics), senam trampolin (trampolinning) dan senam umum (general gymnastics).

27 digilib.uns.ac.id 10 Berkaitan dengan jenis senam tersebut, Penelitian Tindakan Kelas ini akan mengkaji dan meneliti senam artistik atau senam ketangkasan. d. Senam Ketangkasan Senam ketangkasan atau sering disebut senam artistik merupakan senam dengan gerakan-gerakan tertentu yang sudah disusun atau dirancang dengan menggunakan alat atau tanpa alat. Berkaitan dengan senam artistik Suyati & Agus Margono (2000: 58) menyatakan, Senam artistik adalah merupakan salah satu jenis senam/macam cabang olahraga senam yang sering dipertandingkan yang dipertandingkan. Dalam pertandingan senam artistik seorang atlet/pesenam harus menguasai gerakan-gerakan yang sudah disusun/dirangkai dari masing-masing alat dan ditetapkan sesuai dengan peraturan pertandingan yang berlaku. Sedangkan jenis senam artistik yang dipertandingkan menurut Agus Mahendra (2000: 12) yaitu: (1) Artistik putra: (a) Lantai (floor exercise) (b) Kuda pelana (pommel horse) (c) Gelang-gelang (rings) (d) Kuda lompat (vaulting horse) (e) Palang sejajar (parallel bars) (f) Palang tunggal (horisontal bar) (2) Artistik putri: (a) Kuda lompat (vaulting horese) (b) Palang bertingkat (uneven bars) (c) Balok keseimbangan (balance beam) (d) Lantai (floor exercise). Senam artistik sebagai senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik commit untuk to user mendapatkan efek-efek artistik dari

28 digilib.uns.ac.id 11 gerakan-gerakan yang dilakukan pada alat-alat. Efek artistik dihasilkan dari besaran (amplitudo) gerakan serta kesempurnaan gerak dalam menguasai tubuh ketika melakukan berbagai posisi. Gerakan-gerakan tumbling digabung dengan dengan akrobatik yang dilaksanakan secara terkontrol mampu memberikan pengaruh mengejutkan yang mengundang rasa keindahan. 2. Belajar a. Hakikat Belajar Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok. Sebgaian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar. Hal ini artinya, belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar dan tidak pernah berhenti. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Berkaitan dengan belajar, Slameto (2003: 2) menyatakan bahwa, Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Muhammad Ali (2004: 14) bahwa, Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi dengan lingkungan. Menurut Abdul Kodir (2011: 21) bahwa, Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Berdasarkan batasan belajar yang dikemukakan tiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, kegiatan belajar merupakan suatu proses yang terjadi di dalam diri masing-masing individu. Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu, apabila terdapat commit perubahan-perubahan to user yang bersifat lebih

29 digilib.uns.ac.id 12 baik daripada sebelumnya. Perubahan tersebut antara lain keterampilan, pengetahuan, kecakapan, kebiasaan dan sikap. Hasil belajar ini bersifat permanen, sehingga tidak akan mudah hilang. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. b. Prinsip-prinsip Belajar Belajar merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan kontinyu untuk mendapatkan pengetahuan atau keterampilan. Agar belajar dapat dilakukan dengan baik, maka harus didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang tepat. Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) menyatakan, Prinsip-prinsip belajar meliputi perhatian dan motivasi, keaktifan siswa, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual. Pendapat lain dikemukakan Nanang Hanafiah & Cucu Suhana (2010: 18-19) bahwa: Belajar sebagai kegiatan sistematis dan kontinyu memiliki prisnipprinsip sebagai berikut: (1) Belajar berlangsung seumur hidup. (2) Proses belajar adalah kompleks, tetapai teroganisir. (3) Belajar berlangsung dari yang sederhana menuju ke yang kompleks. (4) Belajar dimulai dari yang faktual menuju konseptual. (5) Belajar mulai dari yang kongkret menuju abstrak. (6) Belajar merupakan bagian dari perkembangan. (7) Keberhasilan belajar diengaruhi oleh faktor bawaan (heredity), lingkungan (environment), kematangan (time or maturation), serta usaha keras peserta didik sendiri (endeavor). (8) Belajar mencakup semua aspek kehidupan yang penuh makna, baik dari sisi agama, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan ketahanan.

30 digilib.uns.ac.id 13 (9) Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu, baik dalam lingkungan keluarga (hme schooling), sebagai pendidikan awal (tarbiyatul ula), bagi lingkungan masyarakat (non formal education) dan lingkungan sekolahnya (formal education). (10) Belajar berlangsung dengan guru atau pun tanpa guru. (11) Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi. (12) Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan lingkungan internal dan eksternal. (13) Kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bimbingan dari orang lain, mengingat tidak semua bahan ajar dapat dipelajari sendiri. Berdasarkan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan dua ahli tersebut menunjukkan bahwa, kedua ahli tersebut mempunyai pandangan yang berbeda tentang prinsip-prinsip belajar. Namun pada hakikatnya, prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan dua ahli tersebut menekankan pada diri peserta didik. Dari kedua pendapat tentang prinsip-prinsip belajar tersebut harus dipahami dan dimengerti oeh seorang guru agar diperoleh hasil belajar yang optimal. c. Ciri-ciri dan Tujuan Belajar Belajar merupakan poses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Proses belajar yang internal pada diri siswa tidak dapat diamati, tetapi dapat dipahami oleh guru. Proses belajar tersebut tampak pada perilaku siswa dalam mempelajari bahan belajar. Perilaku belajar tersebut merupakan respon siswa terhadap tindakan mengajar atau tindakan pembelajaran dari guru. Perilaku belajar tersebut ada hubungannya dengan commit desain to instruksiona user lguru, karena di dalamnya

31 digilib.uns.ac.id 14 desain instruksional guru mebuat tujuan instruksional khusus atau sasaran belajar. Siswa yang belajar bertiar menggunakan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut Bloom, Krathwol & Simpson yang dikutip Aunurrahman (2012: 48-49) menggolongkan atau tingkatan jenis perilaku belajar terdiri dari tiga ranah atau kawasan yaitu: (1) Kognitif terdiri enam jenis perilaku yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. (2) Ranah afektif terdiri lima perilaku yaitu: penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi dan pembentukan. (3) Ranah psikomotor, terdiri tujuh perilaku yaitu: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, ketiga ranah tersebut bukan merupakan bagian-bagian yang terpisah, tetapi merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Untuk mencapai perubahan yang diharapkan, baik perubahan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, maka belajar hendaknya memperhatikan secara sungguh-sungguh beberapa prinsip belajar yang dapat mendukung terwujudnya hasil belajar yang optimal. d. Hasil Belajar Belajar merupakan suatu proses yang pada akhirnya akan diperoleh hasil belajar. Menurut Angkowo & Kosasih (2007:51) bahwa, Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor yaitu: bakat belajar, waktu yang tersedia untuk belajar, kemampuan individu, kualitas pengajaran, dan lingkungan (Harminingsih, 25 Nopember 2012). Menurut Agus Suprijono (2009: 7) bahwa, Hasil belajar perubahan perilaku secara keseluruhan baik kognitif, afektif dan psikomotorik bukan hanya salah

32 digilib.uns.ac.id 15 satu aspek potensi kemampuan saja. Sedangkan Slameto (2003: 54) menyatakan: Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu: (1) Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang disebut faktor individu (Intern), yang meliputi: (1). Faktor biologis, meliputi: kesehatan, gizi, pendengaran dan penglihatan. Jika salah satu dari faktor biologis terganggu akan mempengaruhi hasil prestasi belajar. (2). Faktor Psikologis, meliputi: intelegensi, minat dan motivasi serta perhatian ingatan berfikir. (3). Faktor kelelahan, meliputi: kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani nampak dengan adanya lemah tubuh, lapar dan haus serta mengantuk. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk mengahsilkan sesuatu akan hilang. (2) Faktor yang ada pada luar individu yang di sebut dengan faktor (Ekstern), yang meliputi: (1). Faktor keluarga. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan terutama. Merupakan lembaga pendidikan dalam ukuran kecil tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar. (2). Faktor Sekolah, meliputi : metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan berdisiplin di sekolah. (3). Faktor Masyarakat, meliputi : bentuk kehidupan masyarakat sekitar dapat mempengaruhi prsetasi belajar siswa. Jika lingkungan siswa adalah lingkungan terpelajar maka siswa akan terpengaruh dan mendorong untuk lebih giat belajar. Berdasarkan pengertian belajar dan faktor yang mempengaruhi hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara commit keseluruhan to user baik aspek kognitif, afektif dan

33 digilib.uns.ac.id 16 psikomotorik yang lebih baik. Hasil belajar akan menjadi lebih baik apabila faktor internal dan eksternal dapat terpenuhi dengan baik pula. Untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yang dicapai peserta didik, maka perlu dilakukan penilaian. Munawar (2009) 25 Nopember 2012 menyatakan, Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik. Sedangkan pengertian penilaian menurut Nana Sudjana (2005: 111) yaitu: Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Proses belajar dan mengajar adalah proses yang bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah menyelesaikan pengalaman belajar. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, penilaian merupakan suatu bentuk hasil belajar yang didasarkan pada kriteria tertentu. Melalui penilaian tersebut akan diketahui sejauh mana hasil belajar yang dicapai peserta didik. Lebih lanjut Nana Sudjana (2005: 111) menyatakan, Penilaian yang dilakukan terhadap proses belajar mengajar memiliki fungsi yaitu: (1) untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran, (2) untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang telah dilakukan guru.

34 digilib.uns.ac.id 17 Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik menggambarkan cerminan dari guru dan peserta didik. Hal ini maksudnya, hasil belajar yang dicapai peserta didik menandakan peserta didik dapat menguasai materi yang diterimanya. Sedangkan bagi guru, hasil belajar yang dicapai peserta didik dapat diketahui tujuan pengajaran tercapai atau tidak atau efektif tidaknya pengajaran yang telah dilakukan. Untuk itu penilaian sangat penting dalam proses belajar mengajar. 3. Pembelajaran Senam Lantai Roll Depan a. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran dewasa ini mengalami perubahan dan perkembangan. Pembelajaran tidak hanya sekedar guru menyampaikan ilmu pengetahuan atau keterampilan kepada siswa, tetapi pembelajaran sekarang ini merupakan suatu proses agar siswa belajar sesuai dengan kemampuannya. Pembelajaran sekarang ini lebih berorientasi bagaimana seorang guru menciptakan lingkungan belajar yang baik, seperti penataan lingkungan, menyediakan alat dan sumber pembelajaran dan hal-hal lain yang memungkinkan siswa merasa senang, sehingga dapat berkembang secara optimal sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang dimiliki. M. Sobry Sutikno (2009: 32) menyatakan, Pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan guru (pendidik) agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Menurut Benny A. Pribadi (2009: 11) bahwa, Pembelajaran sebagai rangkaian peristiwa atau kegiatan yang disampaikan secara terstruktur dan terencana dengan menggunakan sebuah atau beberapa media. Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, di dalam kegiatan pembelajaran ada dua kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan materi pelajaran dan commit mengelola to user pembelajaran. Dalam kegiatan

35 digilib.uns.ac.id 18 pembelajaran seorang guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan yang matang. Dalam proses pembelajaran inilah, peran guru dan siswa telah mengalami perubahan. Lebih lanjut M. Sobry Sutikno (2009: 33-34) menyatakan: (1) Peran guru telah berubah dari: (a) Sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, ahli materi dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih, kolabolator dan mitra belajar. (b) Dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran. (2) Peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan, yaitu: (a) Dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran. (b) Dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagi pengetahuan. (c) Dari pembelajaran sebagai aktivitas individual menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain. Dalam kegiatan proses pembelajaran siswa lebih dominan atau berperan aktif. Siswa harus selalu berpartisipasi aktif, menghasilkan berbagai macam pengatahuan dan harus mampu bekerjasama dengan siswa lainnya. Sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator, memanage berbagai sumber dan fasilitas commit untuk to user dipelajari siswa. Menurut Wina

36 digilib.uns.ac.id 19 Sanjaya (2006: 79) karakteristik penting dari istilah pembelajaran yaitu: (1) Pembelajaran berarti membelajarkan siswa, (2) Proses pembelajaran berlangsung di mana saja dan (3) Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan Berdasarkan pengertian pembelajaran dan karakteristik pembelajaran dapat disimpulkan, pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu peserta didik mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan dan evaluasi dalam konteks kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran itu dikembangkan melalui pola pembelajaran yang menggambarkan kedudukan serta peran pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pendidik sebagai sumber belajar, penentu metode belajar, dan juga penilai kemajuan belajar. Syaiful Sagala (2005: 62) dijelaskan: Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Berdasarkan pendpaat tersebut menunjukkan bahwa, pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dan pendidik dalam lingkungan belajar. Pendidik bertugas mengembangkan kreatifitas berfikir peserta didik agar dapat meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik, memiliki tabiat dan pembentukan sikap serta perilaku yang baik Dalam kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan materi pelajaran dan mengelola commit pembelajaran. to user Dalam kegiatan pembelajaran

37 digilib.uns.ac.id 20 seorang guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan peserta didik untuk belajar dengan perencanaan yang matang. b. Pembelajaran Senam Lantai Roll Depan Membelajarkan senam lantai pada siswa sekolah harus dilakukan dengan tepat. Siswa harus diberi pemahaman yang tepat pengertian dari senam lantai. Senam lantai roll depan merupakan jenis senam ketangkasan. Dalam senam ketangkasan ini dibutuhkan beberapa kemampuan, di antaranya kemampuan fisik yang baik dan keberanian. Aip Syarifuddin & Muhadi (1992: 104) menyatakan, Senam ketangkasan adalah bentuk-bentuk gerakan yang harus dilakukan dengan kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan, keberanian dan kepercayaan diri dalam suatu rangkaian urutan yang terpadu. Memiliki kemampuan fisik yang baik dan keberanian serta kepercayaan diri untuk melakukan sutau gerakan yang terpadu merupakan syarat penting dalam senam ketangkasan. Senam ketangkasan ini disebut juga dengan senam pertandigan atau senam artistik, karena bentuk-bentuk gerakannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam pertandingan baik mengenai sikap pada waktu akan melakukan keindahan dan ketepatan serta keseimbangan pada sikap akhir. Senam ketangkasan dapat dilakukan dengan alat dan tanpa alat. Berkaitan dengan senam ketangkasan, roll depan merupakan jenis senam tanpa alat yang sering disebut dengan istilah floor exercises atau disebut juga dengan istilah tumbling. Suyati dan Agus Margono (2000: 101) menyatakan: Senam lantai dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau commit kaki to untuk user mempertahankan sikap seimbang

38 digilib.uns.ac.id 21 atau pada waktu meloncat ke depan atau ke belakang. Bentukbentuk latihannya juga merupakan gerakan dasar dari senam perkakas (alat). Pada dasarnya bentuk-bentuk latihan bagi putra dan putri adalah sama, tetapi untuk putri dimasukkan juga unsurunsur gerakan balet. Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, senam lantai merupakan senam yang dilakukan di lantai beralaskan matras dan tidak boleh menggunakan alat atau benda. Unsur dari gerakan senam lantai yaitu, mengguling, melompat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada waktu meloncat ke depan atau ke belakang. Berdasarkan unsur gerakan dari senam lantai, roll depan merupakan jenis gerakan senam yang dilakukan dengan mengguling. Menurut Eka Pribadi, Ono Sudiana & H.D. Lukman (1994: 35) bahwa, Gerakan roll depan yaitu: posisi badan membungkuk dengan kedua kaki lurus dan kedua tangan lurus menempel pada matras. Kemudian posisi kepala harus ditekuk ke bagian dalam, lalu menjatuhkan badan dengan pundak diikuti oleh badan dan kedua tangan ditekuk untuk membantu mengangkat badan dan kedua kaki mengikuti dengan lurus ke depan hingga posisi duduk. Sedangkan Suyati & Agus Margono (2000: ) membedakan gerakan roll depan menjadi dua macam yaitu, (1) Guling depan dengan tungkai bengkok dan (2) guling depan tungkai lurus. Pelaksanaan guling depan dengan tungkai bengkok dan tungkai lurus sebagai berikut: (1) Guling depan tungkai bengkok: (a) Sikap permulaan jongkok, pantat agak tinggi kedua lengan lurus ke depan.

39 digilib.uns.ac.id 22 (b) Luruskan tungkai, badan condong ke depan, tangan menumpu pada matras selebar bahu, tarik dagu ke dada, tengkuk letakkan pada matras. (c) Mengguling ke depan mulai dari tengkuk, punggung, kaki mengikuti gerakan badan (d) Saat punggung mengenai matras, bengkokkan tungkai, tarik paha ke dada, tangan menolak gerakan mengguling, diteruskan hingga berakhir pada sikap jongkok, tangan melekat pada tulang kering, pandangan lurus ke depan. Gambar 2.1. Rangkaian Gerakan Roll Depan Tungkai Bengkok (Sumber: Suyati & Agus Margono, 2000: 101) (2) Guling depan tungkai lurus. (a) Pelaksanaannya sama seperti pada nomor 1 guling depan tungkai bengkok, saat punggung mengenai matras tangan menolak, tungkai lurus, paha dekat dengan dada. (b) Gerakan mengguling ke depan diteruskan lemparan tungkai ke depan diikuti tolakan tangan, tumpuan tangan di samping paha di depan pantat, badan condong ke depan dagu dekat dada berakhir pada sikap berdiri, badan membengkok. Gambar 2.2. Rangkaian Gerakan Roll Depan Tungkai Lurus (Sumber: commit Suyati & to Agus user Margono, 2000: 102)

40 digilib.uns.ac.id 23 Berdasarkan jenis gerakan roll depan baik dengan tungkai bengkok maupun tungkai lurus, maka seorang guru Penjasorkes harus mampu membelajarkan dengan benar. Jika siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran roll depan, maka dapat melakukan modifikasi dalam bentuk permainan. Dalam penelitian Ilmizizah (2009) 01 Agustus 2012 dijelaskan modifikasi permainan senam lantai sebagai berikut: (1) Pemain : 2-5 pasang, tidak terbatas. (2) Peralatan : Tidak mengunakan peralatan (3) Tempat : Gedung atau tempat bermain (4) Keahlian : Kelenturan dan kelenturan tubuh (5) Permainan : Tujuannya untuk mengetahui tim yang sampai duluan di finis dengan sukses. Di lakukan secara berpasangan dan orang pertama berdiri dan orang yang kedua berposisi tidur dengan kedua kaki di tekuk, lalu orang pertama memegang mata kaki orang kedua dengan cara membungkuk dan orang kedua pun juga memegang mata kaki orang pertama. Setelah itu dilakukan gulingkan roll depan secara berurutan dan seirama dengan pasangan masing-masing. (6) Sekor : Tim yang sampai duluan finish menjadi pemenang. Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, dalam membelajarkan roll depan dapat dilakukan dalam bentuk permainan, sebelum pada gerakan roll depan sesungguhnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki keberanian dan memiliki dasar berguling yang benar. c. Kesalahan dalam Gerakan Roll Depan Roll depan merupakan keterampilan yang sulit dan memiliki unsur gerakan yang kompleks. Sehingga seringkali siswa melakukan kesalahan dalam melakukan gerakan roll depan. Aip Syarifuddin & Muhadi (1992: 106) menyatakan: Kesalahan umum dalam commit gerakan to user roll depan sebagai berikut:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL DEPAN SENAM LANTAI MELALUI METODE PROGRESIF PADA SISWA KELAS VII A MTs SA PP AL FALAH BAKI SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: RENDRA WARDHANA K.4608134 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSII. Oleh : K

SKRIPSII. Oleh : K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X TKR B SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/ /2015 SKRIPSII Oleh : AGUNG KARYANTO K4610008 FAKULTAS

Lebih terperinci

ERIK SUPRIANTO K

ERIK SUPRIANTO K MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X JURUSAN KEPERAWATAN 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR HEADSTAND DALAM SENAM LANTAI PADA SISWA KELAS V MI NEGERI MULUR KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI V BERO KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

Oleh : Aprilia Ayu Kusuma Wardani

Oleh : Aprilia Ayu Kusuma Wardani MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL DEPAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT BANTU BIDANG MIRING PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : Aprilia Ayu Kusuma Wardani Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG TUNGKAI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG TUNGKAI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG TUNGKAI BENGKOK DALAM SENAM LANTAI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SD AL IRSYAD AL ISLAMIYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN KASTI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN KASTI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN KASTI MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG II NO. 171 LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : JOSEP SAPUTRA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR BERLARI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI IV GENUKHARJO KECAMATAN WURYANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SUWARDI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA MELALUI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA MELALUI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BULAKREJO 02 KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI IPS 4SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA

Lebih terperinci

SINGGIH YOGA PUTRANTO K

SINGGIH YOGA PUTRANTO K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING BELAKANG DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT BANTU MATRAS BERTINGKAT PADA SISWA KELAS XII TP 1 SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM IRAMA TANPA ALAT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM IRAMA TANPA ALAT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM IRAMA TANPA ALAT MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

Oleh : AYUB RIDWAN SYAH K

Oleh : AYUB RIDWAN SYAH K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MERODA SENAM LANTAI MELALUI PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS XI 1 SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Oleh :

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LONCAT HARIMAU DALAM SENAM LANTAI MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PGRI 1 SURAKARTA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LONCAT HARIMAU DALAM SENAM LANTAI MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PGRI 1 SURAKARTA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LONCAT HARIMAU DALAM SENAM LANTAI MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : SANDHI KUSUMA W K 4610081

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Oleh: HERI KURNIAWAN K4610043 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING BELAKANG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SUTOMO NIM.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA O BRIENT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA O BRIENT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA O BRIENT DENGAN PEMANFAATAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X TOC SMK BHINNEKA KARYA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ANDRI

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR UNDER THE BASKET SHOOT BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 8 SURAKARTA

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV.III SD NEGERI MANGKUBUMEN LOR NO.15 KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN KETEPATAN DAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN KETEPATAN DAN PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN KETEPATAN DAN KECEPATAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH TENIS MEJA PADA PEMAIN KLUB TENIS MEJA DWI BENGAWAN SUKOHARJO TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh: MUH FAIS HABIBI K. 5608060 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : BAYU DWI CAHYO K PENJASKESREK

SKRIPSI. Oleh : BAYU DWI CAHYO K PENJASKESREK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 2 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : BAYU DWI CAHYO K4609022 PENJASKESREK

Lebih terperinci

Keywords: ball throwing basic movement, game.

Keywords: ball throwing basic movement, game. THE ATTEMPT OF IMPROVING BALL THROWING BASIC MOVEMENT COMPETENCY BY APPLYING THE GAME LEARNING MODEL IN THE IV GRADERS OF SD MUHAMMADIYAH 6 KAMPUNG SEWU OF JEBRES SUBDISTRICT OF SURAKARTA Siti Ngaliyah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012

SKRIPSI. Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 MONDOKAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA

Lebih terperinci

ARUM MAWAR SARI K

ARUM MAWAR SARI K UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1 MASARAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

: APRIARTDO YONATA K

: APRIARTDO YONATA K PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh : APRIARTDO YONATA K4612020

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA

PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS XI MIPA 2 SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : AHMAD RUSLI ROSYADI YUSUP K4612009

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: TRI WIRATNA K7109190

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SUHU DAN KALOR SKRIPSI OLEH : FRISKA AMBARWATI K2311029 FAKULTAS

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Oleh: NURIDA YUSRIANI K8111057 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : RYAN PERMADI K4611098

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA KELAS III SDN MOJOREJO 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TGB.B SMK NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ZAHRA SALSABILA K7110183 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENERAPAN GAYA MENGAJAR RESIPROCAL PADA SISWA PUTRI KELAS X TEKSTIL SMK N 9 SURAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENERAPAN GAYA MENGAJAR RESIPROCAL PADA SISWA PUTRI KELAS X TEKSTIL SMK N 9 SURAKARTA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENERAPAN GAYA MENGAJAR RESIPROCAL PADA SISWA PUTRI KELAS X TEKSTIL SMK N 9 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : BEJO WIDODO K4610023

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BULU SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: PRIHATIN NURUL ASLAMIN K7109152 FAKULTAS

Lebih terperinci

: APRIYAN AULIDUL AHDI K

: APRIYAN AULIDUL AHDI K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERBIMBING DAN MODIFIKASI SARANA PRASARANA PADA SISWA KELAS X RPL A SMK NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN MEDIA ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X KAYU SMK NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Oleh : Adip Purnomo

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PUCANGAN KECAMATAN SADANG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : SAMSURI

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

PENERAPAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PENERAPAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SKRIPSI Oleh: YUYUN DWI ARI WIBOWO X.5606045 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh DALIMIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2013.

SKRIPSI. Oleh DALIMIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2013. PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEMPOA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN KELAS IV TUNAGRAHITA SEDANG DI SDLB DAWE KUDUS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh DALIMIN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: VIA ARIZONA K

SKRIPSI. Oleh: VIA ARIZONA K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GERAKAN KAYANG MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X MIA 7 SMA N 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: VIA ARIZONA K5611077

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI MELALUI METODE PEMBELAJARAN BAGIAN-KESELURUHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SURUHKALANG 02 JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MANGKUYUDAN NO.2 TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO SKRIPSI Oleh : NIKEN TRI WIDAYATI K 2312049 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA MAGNIT MELALUI ALAT PERAGA KIT IPA BAGI SISWA TUNADAKSA KELAS V SEMESTER II SLB/D YPAC SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: Sri Rahayuningsih

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013.

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013. PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : GIRI WIARTO

Lebih terperinci

APLIKASI COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

APLIKASI COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION APLIKASI COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA CRAWL PADA SISWA KELAS XI MM 2 SMK NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: DWIHARSO LISTIAWAN K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh: DWIHARSO LISTIAWAN K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FREE THROW BOLABASKET PADA SISWA KELAS VIII-H SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: DWIHARSO LISTIAWAN K4610036 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEDIA ALAM SEKITAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEDIA ALAM SEKITAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEDIA ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA TUNADAKSA KELAS III SDLB YPAC SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: WARJIYAH

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD N 1 KEBONREJO Kec. BANJAREJO Kab. BLORA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : SUCI MUSTIKANINGTYAS

Lebih terperinci

: FAHMI RIZAL K

: FAHMI RIZAL K PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAK BOLA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII-E SMP NEGERI 3 KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2016 / 2017 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana 1 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakikat Senam Ketangkasan Senam dapat diartikan sebagai setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara sistematis dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu olahraga yang sudah dikenal dari zaman dahulu kala ialah gymnastic (senam). Senam merupakan olahraga tertua, sehingga senam juga

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOERHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SD NEGERI 1 KEMBANG JATIPURNO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA

PENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA PENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI OLEH: AHMAD MASHURI K4612008 FAKULTAS

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENYIMPULAN PESAN MIND MAP PADA SISWA KELAS XII SEMESTER II DI SLBC YAKUT PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENYIMPULAN PESAN MIND MAP PADA SISWA KELAS XII SEMESTER II DI SLBC YAKUT PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENYIMPULAN PESAN PIDATO PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MIND MAP PADA SISWA KELAS XII SEMESTER II DI SLBC YAKUT PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SIDOWAYAH TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: SITI FATIMAH K7111191 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNGSIMPING 02 CILACAP TENGAH, CILACAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : RISA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II SD Negeri Carangan NO. 22 Surakarta tahun

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI MODIFIKASI MEDIA PELURU PLASTIK PADA SISWA KELAS VII B SMP N 1 PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: PUJI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI LOMPAT KANGKANG MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS X IPS 1 SMA NEGERI 1 PEJAGOAN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Skripsi Oleh: VITO

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR MOTIF BATIK FLORA PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

RAIS TRIA PAMUNGKAS NIM. K

RAIS TRIA PAMUNGKAS NIM. K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS X IPA-3 SMA N 1 TERAS KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SUTARMI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA September 2016.

SKRIPSI. Oleh : SUTARMI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA September 2016. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 MOJOLABAN PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PUKULAN SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI TKR E SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PUKULAN SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI TKR E SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PUKULAN SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI TKR E SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: DIKA SETYA ADI DARMAWAN K4610032

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : HERU SINATRA X

SKRIPSI. Oleh : HERU SINATRA X UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KAYANG DALAM SENAM LANTAI MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN I SEMBUKAN SIDOHARJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : HERU SINATRA X4610065

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI MELUKIS DENGAN MIXED MEDIA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 02 NGIJO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI MELUKIS DENGAN MIXED MEDIA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 02 NGIJO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016 PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI MELUKIS DENGAN MIXED MEDIA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 02 NGIJO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: Ningrum Ayu Rahmawati K8112049 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN 1 KROBOKAN JUWANGI BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: Antonius Hari Suharto X7109126 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KORIPAN

PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KORIPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KORIPAN KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN ALAT BANTU DAN TANPA ALAT BANTU TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA MELENTING PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT 60 METER PADA S ISWA KELAS V S D NE GERI 01 PESUCE N KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS X MIPA 8 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016 SKRIPSI Oleh DESI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI Disusun oleh: INDAH WAHYU NINGRUM K7109103 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Skripsi Oleh: TORIQ MUZAQI NIM K

Skripsi Oleh: TORIQ MUZAQI NIM K PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KARTU TUGAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN AJARAN 2015-2016 Skripsi Oleh: TORIQ MUZAQI NIM K4610088

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGGAMBAR BENTUK PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS VIIA DI SMP ABDI NEGARA 2 PADAMARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Mohamad Irwan NIM. X3211013

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MIND MAPPING

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PENERAPAN METODE MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI BISNIS DI SMK N 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: DWI SAFRUDIN

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KEMASAN I KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : SITI RASYIDAH

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEAKTIFAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: DHENNY SURYAHADI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Desember 2014 commit to user

SKRIPSI. Oleh: DHENNY SURYAHADI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Desember 2014 commit to user PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN MODEL BELAJAR TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS X.M 2 SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN i PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PESERTA DIDIK KELAS II SD NEGERI PAJANG IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Disusun oleh: ARI AGUSTIANI K7111020

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN MATRAS MENDATAR DAN MATRAS MIRING TERHADAP HASIL BELAJAR ROLL DEPAN SISWA PUTRI KELAS V DAN VI SD NEGERI MAJENANG 3 SUKODONO KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 5 SDN KARANGASEM IV NO. 204 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH: SETYARI HERLIA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MIND MAPPING BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD N Setono No. 95 Kecamatan Laweyan Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI (PTK pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Gumpang 3 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016)

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE MIND MAP

IMPLEMENTASI METODE MIND MAP IMPLEMENTASI METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 01 Plosorejo, Matesih, Karanganyar Tahun Ajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI PETORAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH:

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA MELALUI MEDIA ANIMASI BAGI SISWA KELAS VI SDLB C SWADAYA SEMARANG TAHUN 2013 SKRIPSI oleh: SUNARNI NIM: X5212224 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

: AYU PERDANASARI K

: AYU PERDANASARI K UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh : AYU PERDANASARI K7413024

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN MEDIA ANIMASI POWTOON UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AK 2 SMK NEGERI I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MERODA PADA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 SIDOHARJO SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MERODA PADA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 SIDOHARJO SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016 PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MERODA PADA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 SIDOHARJO SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: MOCH RIZKY SANUSI K4611078 FAKULTAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SAMBIDUWUR 2 TANON SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUPRAPTO X7111543 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SIRANGKANG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : UMARYANI NIM: X4711255 FAKULTAS

Lebih terperinci

MENINGKATKAN FUNDAMENTAL MOVEMENT SKILLS LOKOMOTOR

MENINGKATKAN FUNDAMENTAL MOVEMENT SKILLS LOKOMOTOR MENINGKATKAN FUNDAMENTAL MOVEMENT SKILLS LOKOMOTOR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA KELAS III A MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: MUCHAMAD YAHYA X4610083

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM AWALAN MENYAMPING PADA SISWA KELAS VIII I SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: NUR AHMADI K4611088

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Senam Ada beberapa pengertian tentang senam dengan mengutip pernyataan Agus Mahendra (2000: 7), senam dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang

Lebih terperinci