BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kali diisi dengan melakukan pretest, dua kali pertemuan diisi dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kali diisi dengan melakukan pretest, dua kali pertemuan diisi dengan"

Transkripsi

1 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak empat kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan pretest, dua kali pertemuan diisi dengan pembelajaran dan satu kali pertemun diisi dengan posttest dan pengisian angket. Pada kelas kontrol (kelas VIIIB) pertemuan I dilaksanakan pada hari senin tanggal 02 November 2015, pertemuan II dilaksanakan pada hari senin tanggal 09 November 2015, pertemuan III dilaksanakan pada hari senin tanggal 16 November 2015, dan pertemuan IV dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 November Sedangkan pada kelas eksperimen (kelas VIIIA) pertemuan I dilaksanakan pada hari selasa tanggal 03 November 2015, pertemuan II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 10 November 2015, pertemuan III dilaksanakan pada hari selasa tanggal 17 November 2015, dan pertemuan IV dilaksanakan pada hari selasa tanggal 24 November Penelitian ini dipilih dua kelompok yaitu kelompok eksperimen (VIIIA) dengan jumlah siswa 23 orang dan kelompok kontrol (VIIIB) dengan jumlah siswa 26 orang. Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan yaitu menggunakan pembelajaran dengan model Problem Based Learning, sedangkan kelompok kontrol tetap menggunakan pembelajaran yang sedang diterapkan di sekolah tersebut yang akan dijadikan pembanding. Perbandingan rata-rata data pretest, 57

2 58 posttest, gain dan N-gain hasil belajar siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional ditampilkan pada gambar histogram berikut. a. Rata-rata nilai pretest dan b. Rata-rata nilai gain Pretest Postest Kontrol Eksperimen Gain Kontrol Eksperimen Gambar 4.1 Diagram batang perbandingan nilai rata-rata pretest, posttest Gambar 4.2 Diagram batang perbandingan nilai rata-rata gain c. Rata-rata nilai N-gain N-gain Kontrol Eksperimen Gambar 4.3 Diagram batang perbandingan nilai N-gain

3 59 1. Deskripsi Hasil Belajar Kognitif Perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol ditampilkan pada tabel di bawah ini. Kelompok Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa N Rata-Rata Pretest Posttest Gain N Gain Eksperimen 23 51,74 77,48 25,74 0,53 Kontrol 26 52,77 68,54 15,77 0,34 (Sumber : lampiran 3.1 halaman ) Pada kelas penelitian VIIIA yang diikuti sebanyak 23 siswa sebelum diberikan pengajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning, terlebih dahulu diberi pretest yang dimaksudkan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Hasil pretest diperoleh skor rata-rata keseluruhan sebesar 52,77 untuk kelas kontrol, sedangkan untuk kelas eksperimen diperoleh 51,74. Data pretest tersebut kemudian dianalisis mengunakan uji t independent samples T test untuk mengetahui perbedaan kemampuan awal siswa baik kelas eksperimen maupun kontrol, akan tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas data seperti yang ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Uji Normalitas Sumber data Kolmograv-Smirnov N Statistik Sig.* Keterangan Pretest eksperimen Normal Pretest kontrol Normal *Level signifikan 0,05

4 60 Tabel 4.3 Uji Homogenitas Sumber data Sig * Keterangan Prerest Homogenitas *Level signifikan 0,05 Tabel 4.2 menunjukkan hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Sedangkan pada tabel 4.3 menunjukkan data yang berdistribusi homogen, sehingga dapat dilakukan perhitungan dengan mengggunakan uji 2 independent samples testmenunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari nilai alpha yaitu 0,517 < 0,05. Hal tersebut menyatakan bahwa kedua kelas itu tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Dari tabel 4.1 di atas terlihat nilai gain pada kelas eksperimen (25,74) sedangkan pada kelas kontrol (15,77), nilai N-gain pada kelas eksperimen (0,53) jauh berbeda dengan nilai N-gain kelas kontrol (0,34). Nilai posttest hasil belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Siswa yang belajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning memiliki ratarata 77,48, sementara siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional memiliki rata-rata 68,54.

5 61 2. Uji Persyaratan Analisis Data a. Uji normalitas Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui distribusi atau sebaran skor data dari penguasaan konsep siswa. Uji normalitas mengggunakan SPSS For Windows Versi 20.0 Uji Liliefors (uji Kolmogrov-Smirnov) dengan taraf signifikan 0,05. Hasil uji normalitas pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.4 Uji normalitas data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol Sumber data Kelas Kolmogrov-smirnov Statistik N Sig* Keterangan Pretest Eksperimen 0, ,098 Normal Kontrol 0, ,123 Normal posttest Eksperimen 0, ,090 Normal Kontrol 0, ,111 Normal Eksperimen 0, ,200 Normal Gain Tidak Kontrol 0, ,003 Normal N-gain Eksperimen 0, ,200 Normal Kontrol 0, ,200 Normal *Level signifikan 0,05 Data di atas menunjukkan bahwa sumber data berdistribusi normal kecuali sumber data gain pada kelas kontrol berdistribusi tidak normal karena nilai sig < 0,05.

6 62 b. Uji homogenitas Uji persyaratan lain untuk melakukan analisis statistik parametik adalah pengujian homogenitas data. Untuk pengujian homogenitas, varians masing-masing skor pretest kedua kelompok baik kelas eksperimen maupun kontrol akan dibandingkan. Uji homogenitas menggunakan uji one way anova dengan taraf signifikasi 0,05. Hasil uji homogeniitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.5 Uji homogenitas data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol No Perhitungan hasil belajar Sig.* Keterangan 1 Pretest 0,996 Homogen 2 posttest 0,120 Homogen 3 Gain 0,000 Tidak Homogen 4 N-gain 0,297 Homogen *Level signifikan 0,05 3. Uji Hipotesis Penelitian Uji beda rerata hasil belajar siswa kelas ekserimen dan kelas kontrol mengggunakan uji t independent samples T test atau uji Mann Wheatney test. Uji t independent samples T test menggunakan asumsi bahwa data berdistribusi normal dan varians data adalah homogen, uji Mann Wheatney test menggunakan asumsi bahwa ada salah satu data berdistribusi tidak normal. Uji beda rerata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dijelaskan pada tabel berikut ini.

7 63 Tabel 4.6 Uji beda rerata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan sumber data No Sumber data Sig* Keterangan 1 Pretest 0,517 Tidak ada perbedaan yang signifikan 2 posttest 0,000 Ada perbedaan signifikan 3 Gain 0,000 Ada perbedaan signifikan 4 N-gain 0,000 Ada perbedaan signifikan *Level signifikan 0,05 Tabel 4.6 menunjukkan hasil uji Independent samples T test kesamaan rerata skor hasil uji posttest menunjukkan bahwa pada level signifikan 0,05, diperoleh sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pembelajaran. Hasil uji t kesamaan rerata skor gain kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa pada level signifikan 0,05, diperoleh sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara penguasaan konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji t kesamaan rerata skor N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa pada level signifikan 0,05, diperoleh sig. (2- tailed) < 0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara penguasaan konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol.

8 64 4. Penerapan pembelajaran Akidah Akhlak a. Persiapan guru sebelum mengajar Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 29 Maret 2016 dengan guru FH tentang persiapan guru sebelum mengajar, beliau mengatakan: Persiapan yang saya lakukan sebelum mengajar terlebih dahulu yaitu merancang kegiatan pembelajaran bersama peneliti yang nantinya akan saya laksanakan yakni membuat RPP yang di dalamnya berisi kegiatan pembelajaran terkait hal-hal yang perlu atau harus dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas, yang antara lain meliputi, pemilihan materi, tujuan pelajaran, metode, model, strategi, media dan alat evaluasi, yang mana unsur-unsur tersebut tentunya harus mengacu pada silabus yang ada. 66 Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru FH di atas dapat dipahami bahwa persiapan yang dilakukan seorang guru sebelum kegiatan pembelajaran ialah menyusun sebuah skenario pembelajaran yang harus dijalankan pada saat proses belajar dan mengajar di kelas pembelajaran. Rencana pembelajaran ini merupakan koridor yang harus diikuti oleh guru dan anak didik untuk penyelenggaraan proses belajar. b. Penerapan pembelajaran Akidah Akhlak pada kelas eksperimen Penerapan pembelajaran Akidah Akhlak pada kelas eksperimen oleh peneliti dinilai menggunakan instrumen yaitu lembar pengamatan penerapan pembelajaran Akidah Akhlak menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Pengamatan dilakukan oleh 2 66 Wawancara dengan Guru FH tanggal 29 Maret 2016.

9 65 orang pengamat yaitu SC dan SK. Penilaian terhadap penerapan ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan waktu dan suasana kelas. Skor penerapan pembelajaran secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7 Rekapitulasi penerapan pembelajaran RPP kelas eksperimen pada setiap pertemuan No Aspek yang diamati Skor Pengelolan Skor RPP1 RPP2 rata-rata 1 Kegiatan Awal 3,37 3,50 3,43 2 Kegiatan Inti 3,40 3,50 3,45 3 Kegiatan Penutup 2,50 2,67 2,58 4 Pengelolaan Waktu 3,50 3,50 3,50 5 Suasana Kelas Pada Saat Belajar 3,50 3,67 3,58 Rata-rata 3,25 3,37 3,31 % (persen) 81,25 84,25 82,75 Keterangan Sangat Sangat Sangat Berdasarkan tabel di atas, penilaian penerapan pembelajaran Akidah Akhlak menggunakan pembelajaran Problem Based Learning menunjukkan pada kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan waktu dan suasana kelas guru memperoleh skor rata-rata sebesar 82,75% dengan kategori sangat baik. c. Penerapan pembelajaran Akidah Akhlak pada kelas kontrol Penerapan pembelajaran Akidah Akhlak pada kelas kontrol oleh peneliti dinilai dengan menggunakan instrumen yaitu lembar pengamatan penerapan pembelajaran Akidah Akhlak dengan pembelajaran

10 66 konvensional. Pengamatan dilakukan oleh 2 orang pengamat yaitu SC dan SK. Penilaian terhadap penerapan ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan waktu dan suasana kelas. Skor penerapan pembelajaran secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8 Rekapitulasi pengelolaan pembelajaran RPP kelas kontrol pada setiap pertemuan No Aspek yang diamati Skor Pengelolan Skor RPP1 RPP2 rata-rata 1 Kegiatan Awal 3,12 3,25 3,18 2 Kegiatan Inti 3,17 3,33 3,25 3 Kegiatan Penutup 2,33 2,50 2,41 4 Pengelolaan Waktu 3,00 3,50 3,25 5 Suasana Kelas Pada Saat Belajar 2,67 2,83 2,75 Rata-rata 2,86 3,08 2,97 % (persen) 71,5 77,0 74,2 Keterangan Sangat Berdasarkan tabel di atas, penilaian penerapan pembelajaran Akidah Akhlak menggunakan pembelajaran konvensional menunjukkan pada tahap kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan waktu dan suasana kelas memperoleh skor penilaian rata-rata sebesar 74,2% dengan kategori baik. d. Kendala kendala yang dihadapi Ketika guru FH menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada pelajaran tersebut pastilah terdapat kendala yang dihadapi, ia mengatakan:

11 67 Ketika menerapkan model pembelajaran PBL masih ada beberapa siswa yang kurang aktif ketika mengikuti pembelajaran mungkin karena tidak terbiasa dengan model pembelajaran yang saya gunakan sehingga ada beberapa siswa yang kebingungan ketika saya menerapkan model pembelajaran PBL. Salah satu kendalanya juga karena pola pikir siswanya masih banyak yang terlalu monoton atau kurang cepat menangkap pelajaran sehingga kadang-kadang membutuhkan waktu lama untuk menerapkannya karena waktu pembelajarannya rata-rata hanya 80 menit, dengan kata lain, waktu untuk menerapkan model itu saya rasa kurang karena memang membutuhkan waktu yang agak lama sehingga masih ada langkahlangkah dari PBL ini yang masih belum dapat terlaksana dengan baik. 67 Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru FH di atas dapat dipahami bahwa dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning ini banyak sekali terdapat kekurangan dilihat dari kemampuan siswa-siswi dalam menyerap dan mengikuti pembelajaran di kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen masih tergolong rendah dan masih ada beberapa siswa yang sulit diatur serta tidak terlalu memperhatikan penjelasan guru bahkan ada siswa yang asyik berbicara dengan teman sebangkunya. Model pembelajaran Problem Based Learning ini memang memerlukan waktu yang cukup lama sementara alokasi waktu yang disediakan pada mata pelajaran Akidah Akhlak hanya 80 menit sehingga penerapannya tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. 67 Wawancara dengan Guru FH tanggal 29 Maret 2016.

12 68 5. Angket kemampuan afektif siswa a. Angket kemampuan afektif siswa kelas eksperimen Angket kemampuan afektif siswa kelas eksperimen meliputi beberapa alternatif jawaban berbentuk pilihan Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju yang diperlukan untuk mengisi angket tersebut terkait pembelajaran yang menggunakan model Problem Based Learning, baik terhadap materi pelajaran, LKPD, maupun suasana belajar di kelas. Kemudian angket tersebut disebarkan pada 23 siswa kelas VIIIA MTs AN NUR Palangka Raya pada hari Rabu, 24 November Hasil dari pengisian angket respon siswa adalah sebagai berikut. Tabel 4.9 Hasil data angket kemampuan afektif siswa kelas eksperimen No Pernyataan Alternatif Pilihan Aspek Menerima SS S KS TS J s S P (%) Kriteria Dengan model pembelajaran berbasis masalah, saya menjadi senang pada pelajaran Akidah Akhlak karena tidak membosankan ,6 2 Saya menyadari bahwa perilaku tercela merupakan suatu keburukan dan ingin menghindarnya ,5 Sangat 3 Pembelajaran berdasarkan masalah ini mendorong saya untuk aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data ,0 Sangat

13 Saya yang enggan bertanya kepada guru, dapat bertanya kepada teman dalam sekelompok maupun kelompok lain dan saya tidak merasa takut menyampaikan pendapat saya sehingga dapat memotivasi saya untuk giat belajar Saya bisa mengidenifikasi perilaku tercela dari masalah-masalah yang didiskusikan Aspek Menanggapi , ,6 Kurang 1 Saya berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan saat diskusi ,2 Sangat Saya terlibat aktif dalam menanggapi pendapat yang dilontarkan teman-teman saat diskusi Aspek Penilaian Saya merasa bahwa bersikap egois atau mementingkan diri sendiri adalah perbuatan tercela, karena bersikap egois hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain sehingga terisolir dari pergaulan di masyarakat Saya merasa terus bermalas-malasan karena takut gagal lagi dalam berusaha tidak akan membantu untuk menyelesaikan masalah. Masalah itu bukan untuk dihindari tapi dihadapi dan untuk dicari solusinya Aspek Mengorgaisasi , , ,5 1 Saya membuat contoh periaku tercela selain yang disampaikan guru atau yang ada di LKPD ,4 Kurang 2 Saya mengembangkan cara untuk menghindari perilaku tercela ,8 3 Saya menyimpulkan hikmah dari menghindari perilaku tercela ,6

14 Aspek Mempribadikan diri Saat ada pembagian kelompok belajar di kelas, saya memilih teman sekelompok saya yang cerdas-cerdas, sedangkan anak-anak kurang cerdas dan kurang bergaul tidak saya ajak dalam kelompok ,9 Sangat Dalam belajar Akidah Akhlak materi perilaku tercela saya harus mendapat nilai tinggi dengan hasil yang jujur Saat nilai yang saya peroleh berada pada urutan paling rendah, saya merasa sedih karena saya sudah belajar dengan sangat giat sehingga hal itu membuat saya malas belajar Berapapun nilai yang saya peroleh pada pelajaran Akidah Akhlak saya akan ikhlas, jika rendah saya akan belajar lebih giat lagi dan jika tinggi maka saya akan mempertahankannya ,5 Sangat , ,7 Sangat Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju J : Jumlah responden/ siswa P : Persentase respon siswa s : Jumlah skor yang menjawab angket S : Jumlah responden x skor tertinggi b. Angket kemampuan afektif siswa kelas kontrol Angket kemampuan afektif siswa kelas kontrol meliputi beberapa alternatif jawaban berbentuk pilihan Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju yang diperlukan untuk mengisi angket tersebut terkait pembelajaran yang menggunakan metode konvensional, baik

15 71 terhadap materi pelajaran, maupun suasana belajar di kelas. Kemudian angket tersebut disebarkan pada 26 siswa kelas VIIIB MTs AN NUR Palangka Raya pada hari Rabu, 23 November Hasil dari pengisian angket respon siswa adalah sebagai berikut. No Tabel 5.0 Hasil data angket kemampuan afektif siswa kelas kontrol Pernyataan Alternatif Pilihan Aspek Menerima SS S KS TS J s S P (%) Kriteria Dengan metode pembelajaran konvensional, saya menjadi senang pada pelajaran Akidah Akhlak karena tidak membosankan ,8 2 Saya menyadari bahwa perilaku tercela merupakan suatu keburukan dan ingin menghindarnya ,3 Sangat Pembelajaran konvensional ini mendorong saya untuk aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data Dengan metode pembelajaran konvensional ini, saya tidak merasa takut menyampaikan pendapat saya sehingga dapat memotivasi saya untuk giat belajar Saya bisa mengidenifikasi perilaku tercela dari masalah-masalah yang terjadi pada kehidupan sehari-hari Aspek Menanggapi Saya berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru , , , ,6

16 Saya terlibat aktif dalam menanggapi pendapat yang dilontarkan temanteman saat tanya jawab Aspek Penilaian Saya merasa bahwa bersikap egois atau mementingkan diri sendiri adalah perbuatan tercela, karena bersikap egois hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain sehingga terisolir dari pergaulan di masyarakat Saya merasa terus bermalas-malasan karena takut gagal lagi dalam berusaha tidak akan membantu untuk menyelesaikan masalah. Masalah itu bukan untuk dihindari tapi dihadapi dan untuk dicari solusinya Aspek Mengorgaisasi , ,1 Sangatt ,2 1 Saya membuat contoh periaku tercela selain yang disampaikan guru atau yang ada di buku pegangan siswa (LKS) ,9 Tidak 2 Saya mengembangkan cara untuk menghindari perilaku tercela ,5 Kurang 3 1 Saya menyimpulkan hikmah dari menghindari perilaku tercela Aspek Mempribadikan diri Saat ada pembagian kelompok belajar di kelas, saya memilih teman sekelompok saya yang cerdas-cerdas, sedangkan anak-anak kurang cerdas dan kurang bergaul tidak saya ajak dalam kelompok , ,0 2 Dalam belajar Akidah Akhlak materi perilaku tercela saya harus mendapat nilai tinggi dengan hasil yang jujur ,3 Sangat

17 Saat nilai yang saya peroleh berada pada urutan paling rendah, saya merasa sedih karena saya sudah belajar dengan sangat giat sehingga hal itu membuat saya malas belajar ,3 Sangat 4 Berapapun nilai yang saya peroleh pada pelajaran Akidah Akhlak saya akan ikhlas, jika rendah saya akan belajar lebih giat lagi dan jika tinggi maka saya akan mempertahankannya ,2 Sangat Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju J : Jumlah responden/ siswa P : Persentase respon siswa s : Jumlah skor yang menjawab angket S : Jumlah responden x skor tertinggi B. Pembahasan Penelitian ini dilakukan menggunakan dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menerapkan dua model pembelajaran yaitu model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran Problem Based Learning adalah pembelajaran yang kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat

18 74 memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan oleh guru saat di awal pembelajaran. Sedangkan pembelajaran konvensional adalah sebuah metode belajar tradisional atau bisa juga disebut metode ceramah. Pada umumnya, pembelajaran ini lebih berpusat pada guru sehingga kegiatan proses belajar mengajar menjadi kurang optimal karena siswa meenjadi pasif dalam belajar. Dalam hal ini seorang guru melakukan pengajaran kepada siswa dengan cara ceramah dalam pemberian materi pelajaran dan pemberian tugas di akhir pelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan pada langkah-langkah Pembelajaran berbasis masalah yang terdiri dari lima fase yaitu: Fase pertama, guru mengorientasi siswa pada masalah baik itu masalah dalam kehidupan sehari-hari siswa maupun di lingkungan sekolah, seperti memberikan contoh-contoh menghindari sikap ananiah maupun putus asa yang mudah untuk mereka pahami. Fase kedua, mengorganisasikan siswa untuk belajar dimana guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang ditugaskan mengorganisasikan pembelajaran agar relevan dengan penyelesaian masalah. Fase ketiga, guru membimbing kelompok untuk membantu siswa mencari solusi pemecahan dari masalah yang diberikan, dimana guru berusaha membimbing dan mengarahkan kegiatan diskusi mereka serta menjawab segala

19 75 pertanyaan apabila ada siswa yang bertanya mengenai permasalahan yang disajikan guru pada lembar LKPD, Fase keempat, mengembangkan dan menyajikan hasil karya yaitu solusi yang diperoleh tiap kelompok disampaikan di depan kelas, dimana siswa menyampaikan hasil dari diskusinya mengenai pemecahan masalah dari tiap permasalahan yang disajikan guru pada lembar LKPD dan siswa lainnya mendengarkan serta akan diberi kesempatan untuk tiap kelompok bertanya namun pada fase keempat ini tidak dapat terlaksana dengan maksimal karena waktu yang terbatas dan suasana kelas yang tidak terkendali. Fase kelima menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yaitu di akhir pembelajaran, guru mencari solusi bersama-sama siswa tentang pemecahan masalah, di akhir pembelajaran guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran, serta menginformasikan materi selanjutnya kepada siswa. Namun dari pengamatan yang diperoleh pengamat pada fase kelima ini tidak dapat terlaksana sama sekali karena waktu yang terbatas dan suasana kelas yang tidak terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada kelas VIIIA ini belum dapat terlaksana secara maksimal karena masih ada beberapa langkah-langkah dari model pembelajaran Problem Based Learning ini yang tidak diterapkan disebabkan kendala-kendala yang dihadapi guru. Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok eksperimen (Kelas VIIIA) adalah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dalam 2 kali

20 76 pertemuan dengan alokasi waktu pertemuan pertama 80 menit dan pertemuan kedua 80 menit. Pada pembelajaran ini yang bertindak sebagai guru adalah guru mata pelajaran Akidah Akhlak sendiri. Model pembelajaran Problem Based Learning mendorong siswa untuk aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. Selanjutnya aktifitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Pada pembelajaran ini terlebih dahulu siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambaran umum materi pelajaran, guru contohkan sikap yang terkait materi, membagikan LKPD dan guru membimbing siswa membuat laporan untuk dipresentasikan di depan kelas. Di akhir pembelajaran guru bersama-sama siswa mendengarkan hasil diskusi setiap perwakilan kelompok yang disampaikan di depan kelas. Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol (kelas VIIIB) adalah pembelajaran konvensional, dimana guru sering mendominasi dalam penjelasannya. Pembelajaran ini yang bertindak adalah guru mata pelajaran Akidah Akhlak sendiri. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk pertemuan pertama 80 menit dan pertemuan kedua 80 menit. Pada pembelajaran ini, penjelasan materi pelajaran langsung disampaikan oleh guru. Guru menjelaskan materi pelajaran kemudian memberikan contoh-contoh yang terkait maeri dan selanjutnya melakukan tanya jawab denan siswa. Dalam pembelajaran kelas kontrol ini, guru mendominasi pembelajaran. Diakhir pembelajaran, guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran.

21 77 1. Hasil Belajar Kognitif Hasil belajar juga merupakan komponen-komponen yang dimiliki setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau menempuh pengalaman belajar. 68 Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Berdasarkan hasil analisis data pretest pada pokok bahasan ananiah dan putus asa, diketahui bahwa rata-rata pretest kelas kontrol berbeda dengan ratarata hasil pretest kelas eksperimen sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok mempunyai kemampuan yang berbeda sebelum diadakan perlakuan. Setelah itu, kedua kelas dilakukan perlakuan yang berbeda yaitu kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learnigdan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol dengan diberikan pembelajaran konvensional. Analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learnig dan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pembelajaran konvensional baik dilihat dari posttest, gain, dan N-gain untuk materi ananiah dan putus asa di kelas VIIIA MTs An Nur Palangka Raya. Hasil belajar antara kelas eksperimen dan 68 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,..., h. 22.

22 78 kelas kontrol memiliki perbedaan yang signifikan yang dapat disebabkan adanya hubungan karakteristik siswa dengan pembelajaran yang telah diterapkan. Hal ini dapat dilihat pada pembelajaran Problem Based Learnig yang menjadi pusat pembelajarannya adalah siswa. Pembelajaran ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam melibatkan siswa untuk aktif dari sejak persiapan hingga akhir dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif berdiskusi, aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan hasil dari diskusi yang nantinya akan disampaikan di depan kelas. Pada siswa kelas VIIIA memiliki karakteristik suka berdiskusi, berkelompok, dan bertanya. Dengan demikian peneliti merasa karakteristik pembelajaran Problem Based Learning pada kelas VIIIA yang menyebabkan siswa mudah memahami materi pelajaran. Hasil belajar dapat diartikan juga sebagai hasil proses belajar. Jadi, hasil itu adalah besarnya skor tes yang dicapai siswa setelah mendapat perlakuan selama proses belajar mengajar berlangsung. Belajar menghasilkan suatu perubahan pada siswa, perubahan yang terjadi akibat proses belajar yang berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Analisis data menunjukan skor yang dicapai siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol baik dari segi posttest, gain dan N-gain. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning memperoleh skor yang cukup tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan

23 79 pembelajaran konvensional. Hal tersebut disebabkan karena bahan ajar yang mereka pakai dalam proses pembelajaran Problem Based Learning bervariasi, sedangkan pembelajaran konvensional bahan ajar yang digunakan tidak bervariasi. Selain itu pada pembelajaran Problem Based Learning, siswa dilatih untuk mamahami konsep, memberikan contoh-contoh lain, kemudian berusaha menyelesaikan permasalahan yang ada di LKPD. Pada akhirnya siswa kelas eksperimen lebih terbiasa untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan konsep, contoh-contoh dan cara menhindari sikap tercela sehingga kelas eksperimen memperoleh skor yang cukup tinggi daripada kelas kontrol. Soal instrumen yang digunakan untuk tes hasil belajar siswa berbentuk pilihan ganda. Pilihan ganda tersebut dapat berupa pertanyaanpertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran. 2. Penerepan Pembelajaran Penerapan kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran Problem Based Learning pada materi ananiah dan putus asa dikelas VIIIA MTs An Nur Palangka Raya dilaksanakan 2 kali pertemuan. Berdasarkan data hasil pengamatan penerapan pembelajaran, hasil pengamatan penerapan pembelajaran pada pertemuan pertama mengalami peningkatan pada pertemuan kedua. Hal ini dapat dilihat pada diagram berikut ini.

24 RPP1 RPP2 Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Pengelolaan Waktu Suasana Belajar Gambar 4.4 Diagram peningkatan penerapan pembelajaran kelas eksperimen Dari gambar di atas dapat terlihat, pertemuan pertama RPP 1 pada kegiatan awal memperoleh skor (3,37), kegiatan inti memperoleh skor (3,40), kegiatan penutup memperoleh skor (2,50), pengelolaan waktu memperoleh skor (3,50), dan suasana belajar memperoleh skor (3,50). Sedangkan pada pertemuan kedua RPP 2 mengalami peningkatan pada kegiatan awal memperoleh skor (3,50), kegiatan inti memperoleh skor (3,50), kegiatan penutup memperoleh skor (2,67), pengelolaan waktu memperoleh skor (3,50), dan suasana belajar memperoleh skor (3,67). Peningkatan itu disebabkan karena terjadinya interaksi yang baik antara guru yang mengajar dengan siswa yan diajar pada saat proses belajar berlangsung, terkecuali pengelolaan waktu yang memperoleh skor sama seperti pada RPP 1. Sedangkan pada penerapan kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran konvensional pada materi ananiah dan putus asa dikelas VIIIB MTs An Nur Palangka Raya dilaksanakan 2 kali pertemuan. Berdasarkan data hasil pengamatan penerapan pembelajaran, hasil pengamatan penerapan

25 81 pembelajaran pada pertemuan pertama mengalami penurunan pada pertemuan kedua. Hal ini dapat dilihat pada diagram berikut ini RPP1 RPP2 Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Pengelolaan Waktu Suasana Belajar Gambar 4.5 Diagram peningkatan penerapan pembelajaran kelas kontrol Dari gambar di atas dapat terlihat, pertemuan pertama RPP 1 pada kegiatan awal memperoleh skor (3,12), kegiatan inti memperoleh skor (3,17), kegiatan penutup memperoleh skor (2,33), pengelolaan waktu memperoleh skor (3,00), dan suasana belajar memperoleh skor (2,67). Sedangkan pada pertemuan kedua RPP 2 mengalami peningkatan pada kegiatan awal memperoleh skor (3,25), kegiatan inti memperoleh skor (3,33), kegiatan penutup memperoleh skor (2,50), pengelolaan waktu memperoleh skor (3,50), dan suasana belajar memperoleh skor (2,83). Perbandingan hasil persentase dari penerapan pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat di lihat pada diagram berikut ini.

26 RPP1 RPP2 65 Eksperimen Kontrol Gambar 4.6 Diagram perbandingan RPP1 dan RPP2 pada kelas eksperimen dan kelas kontrol Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat bahwa skor rata-rata pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning memperoleh persentase (81,25%) pada pertemuan pertama atau RPP 1 dan menjadi meningkat pada pertemuan kedua atau RPP 2 dengan memperoleh persentase (84,25%). Sedangkan pada kelas yang menggunakan metode konvensional memperoleh persentase (71,50%) pada pertemuan pertama atau RPP 1 dan menjadi meningkat pada pertemuan kedua atau RPP 2 dengan memperoleh persentase (77,0%). Analisis data penerapan pembelajaran guru menunjukan bahwa kemampuan guru mengajar pada siswa kelas eksperimen tidak jauh berbeda dengan kemampuan guru dalam mengajar di kelas kontrol, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji t menyatakan bahwa sig.(2-tailed) pada penerapan pembelajaran kelas eksperimen dan penerapan kelas kontrol lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol

27 83 adalah sama atau tidak ada perbedaan. Tidak adanya perbedaan ini dikarenakan guru berusaha melakukan pengajaran kepada siswa sesuai dengan kemampuannya untuk menyampaikan materi kepada siswa sesuai dengan langkah-langkah yang ada pada model pembelajaran Problem Based Learning dan pembelajaran konvensional. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membandingkan seberapa besar hasil belajar yang diperoleh siswa pada kelas yang diajar menggunakan pembelajaran Problem Based Learning dan kelas yang diajar mengggunakan pembelajaran konvensional, dengan tidak ada yang dikurangi dan tidak ada yang ditambahi sehingga hasil belajar yang dicapai siswa sesuai dengan proses pembelajaran yang diberikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru pada kelas eksperimen yang diajar menggunakan pembelajaran Problem Based Learning dan kelas kontrol yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional adalah sama. 3. Angket Kemampuan Afektif Siswa Perbedaan hasil belajar Akidah Akhlak pada kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional dapat dibuktikan dengan angket kemampuan afektif siswa. Angket kemampuan afektif ini digunakan untuk mengukur pendapat siswa terhadap aspek menerima, aspek menanggapi, aspek penilaian, aspek mengorganisasikan dan aspek mempribadikan diri terkait pengaplikasian

28 Persentase (%) 84 komponen komponen: metode yang digunakan, materi/isi pelajaran dan cara menghindari sikap ananiah dan putus asa. Adapun perbandingan kemampuan afektif siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan kelas yang menggunakan metode konvensional atau metode yang biasannya digunakan guru di sekolah. Pada angket kemampuan afektif siswa dalam aspek menerima dapat di gambarkan pada diagram berikut ini Pernyataan Pernyataan 2 Pernyataan Pernyataan Pernyataan 4 5 Eksperimen Kontrol Gambar 4.7 Diagram aspek menerima kelas eksperimen dan kontrol Berdasarkan gambar 4.7 aspek menerima pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase untuk pernyataan nomor 1 memperoleh skor 82,6%, pernyaataan nomor 2 memperoleh skor 93,5%, pernyataan nomor 3 memperoleh skor 87,0%, pernyataan nomor 4 memperoleh skor 84,8%, dan pernyataan nomor 5 memperoleh skor 69,6%. Sedangkan, pada kelas kontrol menunjukkan bahwa persentase untuk pernyataan nomor 1 memperoleh skor 78,8%, pernyaataan nomor 2 memperoleh skor 91,3%, pernyataan nomor 3 memperoleh skor 70,2%, pernyataan nomor 4 memperoleh skor 71,2%, dan pernyataan nomor 5 memperoleh skor 79,8%.

29 Persentase (%) Persentase (%) 85 Pada angket kemampuan afektif siswa dalam aspek menanggapi dapat di gambarkan pada diagram berikut ini Eksperimen Kontrol 0 Pernyataan 1 Pernyataan 2 Gambar 4.8 Diagram aspek menanggapi kelas eksperimen dan kontrol Berdasarkan gambar 4.8 aspek menanggapi pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase untuk pernyataan nomor 1 memperoleh skor 90,2% dan pernyaataan nomor 2 memperoleh skor 78,3%. Sedangkan, pada kelas kontrol menunjukkan bahwa persentase untuk pernyataan nomor 1 memperoleh skor 84,6%, pernyaataan nomor 2 memperoleh skor 73,1%. Pada angket kemampuan afektif siswa dalam aspek penilaian dapat di gambarkan pada diagram berikut ini Eksperimen 40 Kontrol 20 0 Pernyataan 1 Pernyataan 2 Gambar 4.9 Diagram aspek penilaian kelas eksperimen dan kontrol

30 Persentase (%) 86 Berdasarkan gambar 4.9 aspek penilaian pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase untuk pernyataan nomor 1 memperoleh skor 84,8% dan pernyaataan nomor 2 memperoleh skor 81,5%. Sedangkan, pada kelas kontrol menunjukkan bahwa persentase untuk pernyataan nomor 1 memperoleh skor 98,1%, pernyaataan nomor 2 memperoleh skor 71,2%. Pada angket kemampuan afektif siswa dalam aspek mengorganisasikan dapat di gambarkan pada diagram berikut ini Eksperimen Kontrol 0 Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Gambar 5.0 Diagram aspek mengorganisasikan kelas eksperimen dan kontrol Berdasarkan gambar 5.0 aspek mengorganisasikan pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase untuk pernyataan nomor 1 memperoleh skor 67,4%, pernyaataan nomor 2 memperoleh skor 84,8%, dan pernyaataan nomor 3 memperoleh skor 82,6%. Sedangkan, pada kelas kontrol menunjukkan bahwa persentase untuk pernyataan nomor 1 memperoleh skor 51,9%, pernyaataan nomor 2 memperoleh skor 61,5%, dan pernyaataan nomor 3 memperoleh skor 74,0%.

31 Persentase (%) 87 Pada angket kemampuan afektif siswa dalam aspek mempribadikan diri dapat di gambarkan pada diagram berikut ini Eksperimen 40 Kontrol 20 0 Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Gambar 5.1 Diagram aspek mempribadikan diri kelas eksperimen dan kontrol Berdasarkan gambar 5.1 aspek mempribadikan diri pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase untuk pernyataan nomor 1 memperoleh skor 85,9%, pernyaataan nomor 2 memperoleh skor 93,5%, pernyataan nomor 3 memperoleh skor 84,8%, dan pernyataan nomor 4 memperoleh skor 96,7%. Sedangkan, pada kelas kontrol menunjukkan bahwa persentase untuk pernyataan nomor 1 memperoleh skor 75,0%, pernyaataan nomor 2 memperoleh skor 93,3%, pernyataan nomor 3 memperoleh skor 91,3%, dan pernyataan nomor 4 memperoleh skor 94,2%.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan pretest, tiga kali pertemuan diisi dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kontrol ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil belajar siswa Kelas N

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kontrol ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil belajar siswa Kelas N 53 A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Belajar Deskripsi hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan sebanyak lima kali pertemuan yaitu pertemuan pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2) BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini melibatkan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2) berjumlah 37 peserta didik sedangkan kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pembahasannya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team

BAB IV HASIL PENELITIAN. pembahasannya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team 61 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini dideskripsikan hasil-hasil penelitian beserta pembahasannya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Masing-masing kelas empat kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Masing-masing kelas empat kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan 59 BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA AWAL PENELITIAN Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak delapan kali pertemuan. Masing-masing kelas empat kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kontrol ditampilkan pada tabel 4.1 di bawah ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN. kontrol ditampilkan pada tabel 4.1 di bawah ini: 5 A. Deskripsi Hasil Belajar BAB IV HASIL PENELITIAN Perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol ditampilkan pada tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Rata-rata Hasil Belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Materi pokok biologi Ciri-Ciri Makhluk Hidup. model Discovery ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan, yaitu 2 kali

BAB IV HASIL PENELITIAN. Materi pokok biologi Ciri-Ciri Makhluk Hidup. model Discovery ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan, yaitu 2 kali BAB IV HASIL PENELITIAN Materi pokok biologi Ciri-Ciri Makhluk Hidup dengan menggunakan model Discovery ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan, yaitu 2 kali pertemuan untuk pelaksanaan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang penerapan model pembelajaran inquiry training pada materi gerak lurus,

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang penerapan model pembelajaran inquiry training pada materi gerak lurus, 83 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan hasil-hasil penelitian beserta pembahasannya tentang penerapan model pembelajaran inquiry training pada materi gerak lurus, yang meliputi data (1) hasil

Lebih terperinci

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR HAK CIPTA... ii HALAMAN PENGESAHAN TESIS... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRAK... v BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis proyek. Adapun hasil penelitian meliputi: aktivitas pendidik dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian tersebut meliputi:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April di SMP Negeri 20 Bandar. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April di SMP Negeri 20 Bandar. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 5 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April di SMP Negeri 0 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 014/015 B. Populasi dan Sampel Populasi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen adalah menggunakan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru adalah peneliti. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data hasil penelitian yang diperoleh dalam setiap kegiatan yang dilakukan selama penelitian. Pada penjelasan pada bab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. dalam penelitian ini ada dua kelas sampel yaitu kelas VIIA (kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN. dalam penelitian ini ada dua kelas sampel yaitu kelas VIIA (kelas BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII MTs An-Nur Palangka Raya, dalam penelitian ini ada dua kelas sampel yaitu kelas VIIA (kelas eksperimen) dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan metode problem solving dan metode problem posing. Adapun hasil penelitian

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Data Hasil Belajar Siswa Menggunakan Integrasi Nilai-nilai Keislaman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Data Hasil Belajar Siswa Menggunakan Integrasi Nilai-nilai Keislaman 88 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Hasil Belajar Siswa Menggunakan Integrasi Nilai-nilai Keislaman Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen diukur dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa yang diberikan model pembelajaran PBL dan model CPS pada materi usaha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa yang diberikan model pembelajaran PBL dan model CPS pada materi usaha 70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Bab ini membahas hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas kontrol dan eksperimen. Hasil yang dibahas adalah aktivitas guru, aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen semu) dengan pretest-posttest control group design. Dalam penelitian ini diberikan suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model pembelajaran konvensional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk penguasaan konsep. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Penguasaan Konsep Fluida statis Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes pilihan ganda sebanyak 15 soal.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan tipe STAD. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang pelaksanaan kegiatan penelitian, pengumpulan data penelitian, hasil analisis data dan pembahasannya. Dari uraian tersebut, akan menjawab perumusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian eksperimen ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 15 April 2016 sampai dengan 2 Mei

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian akan menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep Penilaian penguasaan konsep siswa dilakukan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk tes pilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu pada

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu pada 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu pada bulan Oktober sampai November. Adapun tempat penelitian di MTs An-Nur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SDN Dukuh 02 Kota Salatiga berjumlah 34 dan SDN Dukuh 05 Kota Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran problem based learning. Hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran problem based learning. Hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem based learning. Hasil penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi pembelajaran dan deskripsi data. 1. Deskripsi Pembelajaran SMK N 1 Pleret berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI)

BAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan model Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI) dalam peningkatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2 Seputih Mataram. B. Populasi dan Sampel Penelitian Pengambilan sampel pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertama adalah diisi dengan melakukan pretest, tiga kali diisi dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertama adalah diisi dengan melakukan pretest, tiga kali diisi dengan 63 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan yaitu pertemuan pertama adalah diisi dengan melakukan pretest, tiga kali diisi dengan pembelajaran dan pertemuan terakhir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri Bawen 01 dan siswa kelas 5 SD Negeri Bawen 04 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based Learning dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2016 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, karena penelitian ini akan melihat pengaruh penerapan metode inkuiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi pembelajaran dan pembahasannya. Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 sebagai

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Skor hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar siswa. Data hasil penelitian didapatkan dengan membandingkan hasil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Waktu penelitian yaitu pada bulan mei 2013.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain the matching only pretest posttest control group design (Fraenkel and

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh 59 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Derin Nurfajriyah 1, Ani Nur Aeni 2, Asep Kurnia Jayadinata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diuraikan pada bab ini adalah penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan model

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Sugiyono (2011:207), Statistik deskriptif adalah statistik yang di gunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil analisis data yang diperoleh merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian. kelas yang menggunakan metode pembelajaran Improve.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian. kelas yang menggunakan metode pembelajaran Improve. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Hasil penelitian diperoleh dari data posttest yang telah dilakukan di kelas yang menggunakan metode pembelajaran Improve. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. pemilihan metode ini dilandasi oleh keinginan peneliti untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Miftahul Ulum

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Miftahul Ulum 32 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Miftahul Ulum Sekincau Kabupaten Lampung Barat pada semester Ganjil tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian di SMP Nurul Iman Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian di SMP Nurul Iman Palembang 79 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian di SMP Nurul Iman Palembang Pada bab ini merupakan analisis data yang berisikan beberapa masalah yang diangkat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa dengan penerapan pembelajaran melalui pendekatan Collaborative Problem Solving.

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement 64 BAB IV LAPORAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan Team Game

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Treffinger dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di MA Al-Hikmah Bandar Lampung pada 5-

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di MA Al-Hikmah Bandar Lampung pada 5- 26 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di MA Al-Hikmah Bandar Lampung pada 5-12 April 2013. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan penelitian sebanyak enam kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan penelitian sebanyak enam kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya. Peneliti melakukan penelitian sebanyak enam kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini ada dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok dipilih secara acak, walaupun hanya menurut kelas. Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara. A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Godean yang terletak di Jl. Jae Sumantoro Sidoluhur Godean Sleman, merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Penelitian Siswa Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Ma arif Juwana Pati dalam kegiatan pembelajaran Al-Qur an Hadits,

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015 PERBEDAAN RERATA HASIL BELAJAR BASIS DATA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPLICIT INSTRUCTION DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN KELAS XII SMK PGRI 4 NGAWI Khusnul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada uraian bab ini akan dipaparkan tentang hasil ujicoba instrumen, hasil penelitian, analisis data dan pembahasan. Data yang diolah adalah data hasil observasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah kelas VII ada empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan dengan aspek tertentu yang diukur, maka metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR LAMPIRAN... ix. A. Latar Belakang...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR LAMPIRAN... ix. A. Latar Belakang... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan Penelitian... 7

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat yang didalamnya ada dua unsur yang dimanipulasikan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di MTs Al-Huda Sidorahayu pada bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di MTs Al-Huda Sidorahayu pada bulan III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di MTs Al-Huda Sidorahayu pada bulan November 2013 B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

Lebih terperinci

Daftar Isi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

Daftar Isi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... Daftar Isi ABSTRAK RIWAYAT HIDUP KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii vi ix xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMP Negeri 2 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMP Negeri 2 Tanjung Bintang Lampung Selatan. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model pembelajaran menggunakan kelompok-kelompok kecil (4-5 orang) yang dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. satu kali diisi dengan melakukan pretest, tiga kali pertemuan diisi dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. satu kali diisi dengan melakukan pretest, tiga kali pertemuan diisi dengan 7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan pretest, tiga kali pertemuan diisi dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pada bulan April tahun. pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 2 Jati Agung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pada bulan April tahun. pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 2 Jati Agung 27 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pada bulan April tahun pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 2 Jati Agung B. Populasi dan Sampel Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Lokasi Penelitian Sumber.

Gambar 5.1 Lokasi Penelitian Sumber. BAB V TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab ini disampaikan hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi deskripsi hasil penelitian dan analisis data yang terdiri atas peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL Malinda Riwi Anugrah Putri*, Undang Rosidin, Ismu Wahyudi Pendidikan Fisika, FKIP Unila, Jl. Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan sikap imiah dan penguasaan konsep peserta didik antara pembelajaran

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil angket siswa dan lembar observasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Tingkat II Tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 1 Gadingrejo pada semester

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 1 Gadingrejo pada semester 27 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 1 Gadingrejo pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Sampel Penelitian Teknik pengambilan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI A. Pembahasan 1. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan tabel 4.4. yang terdapat pada bab IV tentang hasil analisis guru selama kegiatan belajar mengajar model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 12 Yogyakarta dan pengambilan data telah dilakukan pada tanggal 19 26 November 2016 di kelas VII

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROBLEN SOLVING PADA KELAS VIII SMP NEGERI 3 COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : ERNAWATI

Lebih terperinci