BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kontrol ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil belajar siswa Kelas N

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kontrol ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil belajar siswa Kelas N"

Transkripsi

1 53 A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Belajar Deskripsi hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil belajar siswa Kelas N Rata-rata Pretest Postest Gain N-gain Eksperimen 26 18,8 81,94 63,87,78 Kontrol 24 18,1 7,42 52,41,64 Pada kelas penelitian (XI-IA 1 ) yang diikuti sebanyak 26 siswa sebelum diberikan pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok, terlebih dahulu diberi pretest yang dimaksudkan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Hasil pretest diperoleh skor rata-rata keseluruhan sebesar 18,1 untuk kelas kontrol, sedangkan untuk kelas eksperimen diperoleh 18,8. Data pretest tersebut kemudian dianalisis menggunakan uji t independent samples T test untuk mengetahui perbedaan kemampuan awal siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol, akan tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas data. Tabel 4.2 dan 4.3 menunjukan hasil uji tersebut. Tabel 4.2Uji normalitas Sumber data Kolmogrov-Smirnov N Statistik Sig.* keterangan Pretest kontrol 24,149,179 Normal Pretest eksperimen 26,95,2 Normal *level sigifikansi,5 53

2 54 Tabel 4.3Uji homogenitas Sumber data Sig.* Keterangan Pretest,225 Homogen *level signifikansi,5 Tabel 4.2 dan 4.3 menunjukan berdistribusi normal dan homogen, sehingga dapat dilakukan uji t untuk mengetahui kemampuan kedua kelas tersebut. Perhitungan dengan menggunakan uji t independent samples T test menunjukan bahwa nilai sig.(2-tailed) lebih besar dari nilai alpha yaitu,97 >,5. Hal tersebut menyatakan bahwa kedua kelas tidak ada perbedaan yang signifikan. Dari tabel 4.1 diatas terlihat nilai gain pada kelas eksperimen (63,87) sedangkan pada kelas kontrol (52,41), nilai N-gain pada kelas eksperimen (,78) jauh berbeda dengan nilai N-gain kelas kontrol (,64). Nilai posttest hasil belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki rata-rata 81,94, sementara siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional memiliki rata-rata 7, Uji Prasyarat Analisis Data a. Uji Normalitas Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui distribusi atau sebaran skor data dari penguasaan konsep siswa. Uji normalitas menggunakan independent samples T test dengan taraf signifikansi,5.

3 55 Hasil uji normalitas pada kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.4 Uji normalitas data pada kelas ekperimen dan kelas kontrol Sumber data Kelas Kolmogrov-smirnov Statistik N Sig.* Keterangan Pretest Kontrol,149 24,179 Normal Eksperimen,95 26,2 Normal Postest Kontrol,121 24,2 Normal eksperimen,155 26,11 Normal Gain Kontrol,121 24,2 Normal eksperimen,21 26,5 Tidak normal N-gain Kontrol,136 24,2 Normal eksperimen,165 26,67 Normal *level signifikansi,5 Data diatas menunjukan bahwa sumber data berdistribusi normal normal kecuali sumber data gain pada kelas eksperimen tidak normal karena nilai sig <,5. b. Uji Homogenitas Uji persyaratan lain untuk melakukan analisis statistik parametrik adalah pengujian homogenitas data. Untuk pengujian homogenitas, varians masing-masing skor pretest kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol akan dibandingkan. Uji homogenitas menggunakan uji one way anova dengan taraf signifikansi,5. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.5 Uji homogenitas data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol No Perhitungan hasil belajar Sig.* Keterangan 1 Pretest,225 Homogen 2 Postest,952 Homogen 3 Gain,489 Homogen 4 N-gain,734 Homogen

4 56 *level signifikansi,5 3. Uji Hipotesis Penelitian Uji beda rerata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji t independent samples T test atau uji Mann Wheatney test. Uji t independent samples T test menggunakan asumsi bahwa data berdistribusi normal dan varians data adalah homogen, sedangkan uji Mann Wheatney test menggunakan asumsi bahwa data tidak homogen. Uji beda rerata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 4.6 Uji beda rerata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan sumber data No Sumber data Sig* Keterangan 1 Pretest,97 Tidak ada perbedaan signifikan 2 Postest,2 Ada perbedaan signifikan 3 Gain,1 Ada perbedaan signifikan 4 N-gain,2 Ada perbedaan signifikan * Level Signifikan,5 Tabel 4.6 menunjukkan hasil uji beda kesamaan rerata skor hasil uji postest menunjukan bahwa pada level signifikan,5, diperoleh sig. (2- tailed) <,5 yaitu,2 <,5. hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor postest kelas eksperimen dan rerata skor kelas kontrol setelah pembelajaran. Hasil uji Mann Wheatney test kesamaan rerata skor gain kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa pada level signifikan,5, diperoleh sig. (2-tailed) <,5 yaitu,1 <,5. Hal ini berarti bahwa

5 57 ada perbedaan yang signifikan antara penguasaan konsep antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji t kesamaan rerata skor N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa pada level signifikan,5, diperoleh sig. (2- tailed) <,5 yaitu,2 <,5. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara penguasaan konsep antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4. Pengelolaan Hasil Belajar Fisika a. Pengelolaan pembelajaran fisika pada kelas eksperimen Pengelolaan pembelajaran fisika pada kelas eksperimen oleh peneliti dinilai menggunakan instrumen yaitu lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok. Pengamatan dilakukan oleh 2 orang pengamat yaitu MD dan TA. Penilaian terhadap pengelolaan ini meliputi Kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Skor pengelolaan pembelajaran secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Rekapitulasi pengelolaan pembelajaran RPP kelas eksperimen pada setiap pertemuan No Aspek yang diamati RPP1 (%) Skor pengelolaan RPP2( %) RPP3( %) Skor rata- rata (%) 1 Kegiatan Awal 91,8 91,8 95, 92,8 2 Kegiatan Inti 87,5 86,3 85, 86,3

6 58 3 Kegiatan Penutup 75, 81,3 75, 77, % rata-rata 84,8 86,5 85, 85,5 keterangan Baik Baik Baik Baik Sumber : hasil penelitian 213 Berdasarkan tabel diatas, penilaian pengelolaan pembelajaran fisika menggunakan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok menunjukan pada kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup guru memperoleh skor rata rata sebesar 85,5% dengan kategori baik. b. Pengelolaan pembelajaran fisika pada kelas kontrol Pengelolaan pembelajaran fisika pada kelas kontrol oleh peneliti dinilai dengan menggunakan instrumen yaitu lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran fisika dengan pembelajaran konvensional. Pengamatan dilakukan oleh 2 pengamat yaitu AR dan TA. Penilaian terhadap pengelolaan ini meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan intidan kegiatan penutup. Skor pengelolaan pembelajaran secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8 Rekapitulasi pengelolaan pembelajaran RPP kelas kontrol pada setiap kali pertemuan No Aspek yang diobservasi RPP1 (%) Skor pengelolaan Pembelajaran RPP2 (%) RPP3 (%) Skor rata-rata (%) 1 Kegiatan awal 8, 82,5 91,8 84,8 2 Kegiatan Inti 85, 87,5 85, 85,8 3 Kegiatan Penutup 81,3 87,5 87,5 85,5

7 59 % rata-rata 82, 85,8 88, 85,3 keterangan Baik Baik Baik Baik Sumber : hasil penelitian 213 Berdasarkan tabel diatas, penilaian pengelolaan pembelajaran fisika menggunakan pembelajaran konvensional menunjukkan pada tahap pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup memperoleh skor penilaian rata-rata sebesar 85,3% dengan kategori baik. 5. Respon Siswa a. Respon siswa pada kelas eksperimen Respon siswa kelas eksperimen meliputi tanggapan mengenai perasaan rasa sangat,, cukup, kurang dan tidak terhadap pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok, tanggapan mengenai rasa sangat,, cukup, kurang dan tidak terhadap materi pelajaran, LKPD, tugas dan pertanyaan, suasana belajar dikelas dan cara guru mengajar dikelas. Tanggapan siswa terhadap baru atau tidak baru terhadap materi pelajaran, LKPD dan suasana belajar dikelas. Kemudian tanggapan siswa tentang rasa sangat mudah, mudah, cukup mudah, kurang mudah dan tidak mudah terhadap soal-soal tes elastisitas bahan. Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran koooperatif tipe investigasi kelompok? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini.

8 Persentase (%) ,2 sangat 57,7 23,1 cukup kurang tidak Gambar 4.1 Respon siswa selama mengikuti pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok Berdasarkan gambar 4.1 menunjukan bahwa tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok menunjukan bahwa siswa yang merasa sangat (19,2%), (57,7%) dan cukup (23,1%). Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap materi pembelajaran koooperatif tipe investigasi kelompok? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini.

9 Persentase (%) Persentase (%) , ,8 sangat 15,4 cukup kurang tidak Gambar 4.2 Respon siswa terhadap materi pelajaran Berdasarkan gambar 4.2 tanggapan siswa terhadap materi pelajaran menunjukan bahwa siswa merasa sangat (3,8%), (15,4%) dan cukup (8,8%). Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap lembar kerja peserta didik pada pembelajaran koooperatif tipe investigasi kelompok? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini ,2 53,8 2 sangat cukup kurang tidak Gambar 4.3 Respon siswa terhadap lembar kerja peserta didik

10 Persentase (%) 62 Berdasarkan gambar 4.3 tanggapan siswa terhadap lembar kerja peserta didik menunjukkan bahwa siswa merasa (46,2 %) dan cukup (53,8%). Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap tugas dan pertanyaan yang diberikan siswa oleh guru pada pembelajaran koooperatif tipe investigasi kelompok? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini ,8 42,3 2 3,8 sangat cukup kurang tidak Gambar 4.4 Respon siswa terhadap tugas dan pertanyaan Berdasarkan gambar 4.4 tanggapan siswa terhadap tugas dan pertanyaan menunjukkan bahwa siswa merasa sangat (3,8%), (53,8%) dan cukup (42,3%) Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap suasana belajar di kelas pada pembelajaran koooperatif tipe investigasi kelompok? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini.

11 Persentase (%) Persentase (%) , sangat 11,5 15,4 cukup kurang tidak Gambar 4.5 Respon siswa terhadap suasana belajar di kelas Berdasarkan gambar 4.5 tanggapan siswa terhadap suasana belajar dikelas menunjukkan bahwa siswa merasa sangat (73,1%), (11,5%) dan cukup (15,4%). Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap cara mengajar guru di kelas pada pembelajaran koooperatif tipe investigasi kelompok? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini ,7 42,3 2 sangat cukup kurang tidak Gambar 4.6 Respon siswa terhadap cara guru mengajar di kelas

12 Persentase (%) 64 Berdasarkan gambar 4.6 tanggapan siswa terhadap cara guru mengajar di kelas menunjukkan bahwa siswa merasa (57,7%) dan cukup (42,3%). Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap baru/tidak barunya materi pembelajaran pada pembelajaran koooperatif tipe investigasi kelompok? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini baru tidak baru Berdasarkan gambar 4.7 tanggapan siswa terhadap baru tidak baru materi pelajaran menunjukkan bahwa siswa merasa baru sebesar 1%. Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap baru/tidak barunya lembar kerja peserta didik pada pembelajaran koooperatif tipe investigasi kelompok? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini. Gambar 4.7 Respon siswa terhadap baru/tidak barunya materi pelajaran

13 Persentase (%) ,4 4 34,6 2 baru tidak baru Berdasarkan gambar 4.8 tanggapan siswa terhadap baru/tidak baru lembar kerja peserta didik menunjukkan bahwa siswa merasa baru (65,4%) dan tidak baru (34,6%). Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap baru/tidak barunya suasana belajar di kelas pada pembelajaran koooperatif tipe investigasi kelompok? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini. Gambar 4.8 Respon siswa terhadap baru/tidak barunya lembar kerja peserta didik

14 Persentase (%) Persentase (%) , ,2 baru tidak baru Gambar 4.9 Respon siswa terhadap baru/tidak barunya suasana belajar di kelas Berdasarkan gambar 4.9 tanggapan siswa terhadap baru/tidak baru cara guru mengajar di kelas menunjukkan bahwa siswa merasa baru (8,8%) dan tidak baru (19,2%). Pada pertanyaan, Bagaimana pendapat siswa terhadap soal-soal pada pembelajaran koooperatif tipe investigasi kelompok? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini ,1 4 23,1 2 sangat mudah mudah cukup mudah kurang mudah 3,8 tidak mudah Gambar 5. Respon siswa terhadap soal-soal

15 Persentase (%) 67 Berdasarkan gambar 5. tanggapan siswa terhadap soal-soal menunjukkan bahwa siswa merasa mudah (73,1%), cukup mudah (23,1%) dan tidak mudah (3,8%). Pada pertanyaan, Bagaimana pendapat siswa apabila setiap pembelajaran selanjutnya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini ,7 sangat 61,5 26,9 cukup 3,8 kurang tidak Gambar 5.1 Respon siswa terhadap pembelajaran apabila selanjutnya menggunakan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok Berdasarkan gambar 5.1 tanggapan siswa terhadap apabila pembelajaran selanjutnya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok menunjukkan bahwa siswa merasa sangat (7,7%), (61,5%), cukup (26,9%) dan kurang (3,8%). Pada pertanyaan, apakah pembelajaran dengan percobaanpercobaan dapat membantu anda dalam memudahkan dan memahami konsep fisika? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini.

16 Persentase (%) Persentase (%) 68 Berdasarkan gambar 5.2 tanggapan siswa terhadap kemudahan siswa dalam memahami konsep fisika apabila dilakukan dengan percobaan menunjukkan bahwa siswa setuju (92,3%) dan tidak setuju (7,7%) Pada pertanyaan, apakah pembelajaran dengan cara berkelompok dapat membuat anda aktif dalam pembelajaran? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini. 92,3 ya 7,7 tidak Gambar 5.2 Respon siswa terhadap pertanyaan apakah dengan percobaan dapat memudahkan anda memahami konsep fisika ,3 ya tidak Gambar 5.3 Respon siswa terhadap pertanyaan apakah dengan cara berkelompok dapat membuat anda aktif dalam pembelajaran 7,7

17 Persentase (%) 69 Berdasarkan gambar 5.3 tanggapan siswa terhadap aktif dalam pembelajaran apabila dilakukan dengan cara berkelompok menunjukkan bahwa siswa setuju (92,3%) dan tidak setuju (7,7%). Pada pertanyaan, berapa lama anda belajar fisika dalam sehari? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini Berdasarkan gambar 5.4 tanggapan siswa terhadap lama belajar fisika dalam sehari menunjukkan bahwa lama belajar siswa dalam waktu 1-15 menit (23,%), 15-3 menit (46,2%) dan 1 jam (3,8%). b. Respon siswa kelas kontrol 23,1 46,2 3, Jam menit menit Gambar 5.4 Respon siswa terhadap lama belajar fisika dalam sehari Respon siswa kelas kontrol meliputi tanggapan mengenai perasaan rasa sangat,, cukup, kurang dan tidak terhadap pembelajaran konvensional, tanggapan mengenai rasa sangat,, cukup, kurang, dan tidak terahadap materi pelajaran, LKPD, tugas dan pertanyaan, suasana belajar dikelas dan cara guru mengajar dikelas. Tanggapan siswa terhadap baru atau tidak baru terhadap materi pelajaran, LKPD, dan

18 Persentase (%) 7 suasana belajar dikelas. Kemudian tanggapan siswa tentang rasa sangat mudah, mudah, cukup mudah, kurang mudah dan tidak mudah terhadap soal-soal tes elastisitas bahan. Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran konvensional? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini ,8 sangat 29,2 5 cukup kurang tidak Gambar 5.6 Respon siswa terhadap selama mengikuti pembelajaran konvensional Berdasarkan gambar 5.6 tanggapan siswa selama mengikuti pembelajaran konvensional menunjukkan bahwa siswa merasa sangat (2,8%), (29,2%) dan cukup (5%). Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap materi pelajaran pada pembelajaran konvensional? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini.

19 Persentase (%) Persentase (%) ,5 sangat 58,3 29,2 cukup kurang tidak Gambar 5.7 respon siswa terhadap materi pelajaran Berdasarkan gambar 5.7 tanggapan siswa terhadap materi pelajaran menunjukkan bahwa siswa merasa sangat (12,5%), (58,3%) dan cukup (29,2%). Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap tugas dan pertanyaan pada pembelajaran konvensional? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini ,3 sangat 33,3 37,5 cukup 2,9 kurang tidak Gambar 5.8 Respon siswa terhadap tugas dan pertanyaan

20 Persentase (%) 72 Berdasarkan gambar 5.8 tanggapan siswa terhadap tugas dan pertanyaan menunjukkan bahwa siswa merasa sangat (8,3%), (33,3%), cukup (37,5%) dan kurang (2,9%). Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap suasana belajar di kelas pada pembelajaran konvensional? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini ,8 sangat 5 29,2 cukup kurang tidak Gambar 5.9 Respon siswa terhadap suasana belajar di kelas Berdasarkan gambar 5.9 tanggapan siswa terhadap suasana belajar dikelas menunjukkan bahwa siswa merasa sangat (2,8%), (5%) dan cukup (29,2%). Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap cara guru mengajar di kelas pada pembelajaran konvensional? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini.

21 Persentase (%) Persentase (%) , ,2 sangat cukup kurang tidak Gambar 6. Respon siswa terhadap cara guru mengajar di kelas Berdasarkan gambar 6. tanggapan siswa terhadap cara guru mengajar di kelas menunjukkan bahwa siswa merasa sangat (4,2%), (5%) dan cukup (45,8%). Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap baru/tidak barunya materi pelajaran pada pembelajaran konvensional? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini baru tidak baru Gambar 6.1 Respon siswa terhadap baru/tidak barunya materi pelajaran

22 Persentase (%) 74 Berdasarkan gambar 6.1 tanggapan siswa terhadap materi pelajaran menunjukkan bahwa siswa merasa baru sebesar 1%. Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap baru/tidak barunya suasana belajar di kelas pada pembelajaran konvensional? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini. Berdasarkan gambar 6.2 tanggapan siswa terhadap suasana belajar di kelas menunjukkan bahwa siswa merasa baru (79,2%) dan tidak baru (2,8%). Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap soal-soal pada pembelajaran konvensional? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini ,2 2,8 baru tidak baru Gambar 6.2 Respon siswa terhadap baru/tidak barunya suasana belajar di kelas

23 Persentase (%) Persentase (%) sangat mudah 2,8 mudah 33,3 cukup mudah 4,2 kurang mudah 41,7 tidak mudah Gambar 6.3 Respon siswa terhadap soal-soal Berdasarkan gambar 6.3 tanggapan siswa terhadap soal-soal menunjukkan bahwa siswa merasa mudah (2,8%), cukup mudah (33,3%), kurang mudah (4,2%) dan tidak mudah (41,7%). Pada pertanyaan, Bagaimana perasaan siswa terhadap kesulitan siswa dalam memahami fisika? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini ,3 41,7 ya tidak Gambar 6.4 Respon siswa terhadap kesulitan dalam memahami pelajaran fisika jika hanya di ajar oleh guru

24 Persentase (%) 76 Gambar 6.4 tanggapan siswa terhadap kesulitan memahami materi fisika apabila diajar oleh guru menunjukkan bahwa siswa menyatakan ya (58,3%) dan menyatakan tidak (41,7%). Pada pertanyaan, Bagaimana lama anda belajar fisika dalam sehari? dapat digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini ,3 54,2 12, menit 15-3 menit 1 Jam Gambar 6.5 Respon siswa terhadap lama belajar fisika dalam sehari Berdasarkan gambar 6.5 tanggapan siswa terhadap lama belajar dalam sehari menunjukkan bahwa lama belajar dalam waktu 1-15 menit (33,3%), 15-3 menit (54,2%) dan 1 Jam (12,5%). B. Pembahasan Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok eksperimen (Kelas XI- IA 3 ) adalah menggunakan Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dalam 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu pertemuan pertama 12 Menit, pertemuan kedua 1 menit dan pertemuan ketiga 12 menit. Pada pembelajaran ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sendiri.

25 77 Pembelajaran dengan model kooperatif tipe investigasi kelompok ini menuntut siswa untuk melatih diri untuk mandiri dan tampil kreatif dalam membuat rencana pembelajaran yang dipandu oleh guru hingga sampai mereka menyampaikan hasilnya di depan kelas. Pembelajaran ini sebelumnya siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gambaran umum materi pelajaran, guru mencotohkan kepada siswa cara membuat tujuan, langkah kerja, melakukan langkah kerja dan cara membuat laporan untuk dipresentasikan di depan kelas. Di akhir pembelajaran guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran dan kemudian guru memberikan pekerjaan rumah. Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol (kelas XI_IA 1 ) adalah pembelajaran konvensional, dimana guru sering mendominasi dalam penjelasannya. Sama dengan pada kelas eksperimen, pada pembelajaran ini yang bertindak adalah peneliti sendiri. Pembelajaran ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk pertemuan pertama 12 menit, pertemuan kedua 9 menit dan pertemuan ketiga 12 menit. Pada pembelajaran ini, penjelasan materi pelajaran langsung disampaikan oleh guru. Guru menjelaskan materi pelajaran kemudian memberikan contoh soal dan kemudian latihan. Dalam pembelajaran kelas kontrol ini, guru mendominasi pembelajaran.diakhir pembelajaran, guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran dan kemudian guru memberikan pekerjaan rumah (PR).

26 78 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 59 Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Konstruksi arti itu dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia punyai. 6 Dengan demikian hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa berupa pemahaman, keterampilan dan sikap yang diperoleh siswa dari proses pengalaman belajarnya. Berdasarkan hasil analisis data pretest pada pokok bahasan elastisitas bahan, diketahui bahwa rata-rata kelas kontrol tidak jauh berbeda dengan rata-rata hasil pretest kelas eksperimen sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok mempunyai kemampuan yang sama sebelum diadakan perlakuan. Setelah itu, kedua kelas dilakukan perlakuan yang berbedayaitu kelas XI-IA-3 sebagai kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan model kooperatif tipe investigasi kelompok dan kelas XI-IA 1 sebagai kelas kontrol diberikan pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. Analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif tipe investigasi kelompok dan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pembelajaran konvensional baik h Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya, 21, 6 Muhammad Thobrani & Arif Mustofa. Belajar dan Pembelajaran, h

27 79 dilihat dari postest, gain,dan N-gain untuk materi elastisitas bahan di kelas XI_IA SMAN 2 Palangka Raya.Hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda signifikan dapat disebabkan adanya hubungan karakteristik siswa dengan pembelajaran yang telah diterapkan. Hal ini dapat dilihat pada pembelajaran koopereratif tipe investigasi kelompok yang menjadi pusat pembelajarannya adalah siswa. Pembelajaran ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam melibatkan siswa untuk aktif dari sejak perencanaan hingga akhir dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dalam membuat tujuan, langkah kerja, melakukan penyelidikan dan menyampaikan hasilnya di depan kelas untuk menjawab tujuan yang telah disepakati bersama.pada siswa kelas XI-IA 3 memiliki karakteristik suka berdiskusi, berkelompok, bertanya dan selalu ingin melakukan percobaan pada saat materi dijelaskan. Dengan demikian peneliti merasa karakteristik pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok pada kelas XI-IA 3 yang menyebabkan siswa mudah memahami materi pelajaran. Hasil belajar dapat diartikan juga sebagai hasil proses belajar. Jadi, hasil itu adalah besarnya skor tes yang dicapai siswa setelah mendapat perlakuan selama proses belajar mengajar berlangsung.belajar menghasilkan suatu perubahan pada siswa, perubahan yang terjadi akibat proses belajar yang berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT Gramedia, 1996, h.5

28 8 Analisis data menunjukan skor yang dicapai siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol baik dari segi posttest, gain dan N-gain. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memperoleh skor lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Hal tersebut disebabkan karena bahan ajar yang mereka pakai dalam proses pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok bervariasi, sedangkan pembelajaran konvensional bahan ajar yang digunakan tidak bervariasi. Selain itu pada pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok, Siswa dilatih untuk mamahami konsep, lambang dan simbol-simbol, kemudian memberi kesimpulan. Pada akhirnya siswa kelas eksperimen lebih terbiasa untuk menjawab soal yang berhubungan dengan konsep, lambang maupun simbol-simbol sehingga kelas eksperimen memperoleh skor lebih tinggi daripada kelas kontrol. Soal instrumen yang digunakan untuk tes hasil belajar siswa berbentuk uraian. Uraian tersebut dapat berupa simbol/lambang kemudian ditafsirkan kedalam kalimat dan bisa juga berbentuk angka-angka. 2. Pengelolaan Pembelajaran Pengelolaan kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok pada materi elastisitas bahan dikelas XI-IA3 SMAN2 Palangka Raya dilaksanakan 3 kali pertemuan. Berdasarkan data hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran, hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran pada pertemuan I mengalami

29 81 peningkatan pada pertemuan kedua, hal ini dapat dilihat pada pertemuan 1 skor rata-rata keseluruhan RPP1 adalah 3,39 (84,75%) naik menjadi 3,46 (86,5%) Pada RPP2, namun pada pertemuan ketiga skor rata-rata keseluruhan turun menjadi 3,4 (85,%). Penurunan skor tersebut akibat dari beberapa kendala yang terjadi pada saat proses pembelajaran pada petemuan III. Adapun kendala tersebut adalah. a) Sebagian siswa mengalami kesulitan saat melakukan proses investigasi karena alat yang digunakan sudah tidak normal seperti sebelumnya, sehingga data yang dihasilkan tidak akurat. b) Sebagian siswa mengalami kesulitan untuk membuktikan prinsip-prinsip susunan pegas seri dan paralel karena data yang diperoleh tidak sejalan dengan dasar-dasar teori yang mereka peroleh dari berbagai sumber. Sedangkan pada pengelolaan kegiatan pembelajaran melalui Pembelajaran konvensional pada materi elastisitas bahan dikelas XI-IA3 SMAN 2 Palangka Raya dilaksanakan 3 kali pertemuan. Berdasarkan data hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran,hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran pada pertemuan I mengalami peningkatan pada pertemuan kedua, hal ini dapat dilihat pada pertemuan 1 skor rata-rata keseluruhan RPP1 adalah 3,28 (82,%) naik menjadi 3,43 (85,8%) Pada RPP2 dan mengalami kenaikan lagi pada pertemuan ke III dengan skor keseluruhan 3,52 (88,%) pada RPP3. Peningkatan itu disebabkan karena terjadinya interaksi yang baik antara guru yang mengajar dengan siswa yang diajar

30 82 pada saat proses belajar berlangsung. Pada pembelajaran konvensional siswa aktif dalam pembelajaran dan sering mengajukan pertanyaan. Kegiatan awal dan kegiatan inti pada pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok lebih tinggi daripada kegiatan awal dan kegiatan inti pada pembelajaran konvensional. Sedangkan kegiatan penutup pembelajaran konvensional lebih tingggi daripada kegiatan penutup pada pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok. Hal ini disebabkan adanya; a) Kegiatan penutup pada pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok,guru bersama siswa melakukan kajian dan memilihtujuan yang sama dari masing-masing kelompok untuk ditarik menjadi kesimpulan yang utuh, sedangkan pada pembelajaran konvensional kegiatan penutupnya, siswa dalam mengambil kesimpulan mengikuti apa yang ditulis oleh guru di papan tulis. Sehingga pada kegiatan penutup untuk siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok membutuhkan waktu lebih lama daripada pembelajaran konvensional. b) Tujuan pembelajaran pada pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dibuat oleh kelompok masing-masing berdasarkan permasalahan yang diberikan kepada mereka sesuai dengan minat dan bakat mereka, sehingga tujuan yang mereka buat pada masing-masing kelompok akan berbeda, mungkin bisa sama dan kemungkinan juga bisa berbeda bahasa tapi maksud dan tujuannya adalah sama. Hal ini akan

31 83 berpengaruh ketika akan menarik kesimpulan, karena secara tidak langsung guru bersama siswa dalam menarik sebuah kesimpulan harus mengkaji dan memilah-milah dulu mana tujuan yangsama dan mana tujuan yang tidak sama, sehingga hal ini tentunya membutuhkan waktu cukup lama. Analisis data pengelolaan pembelajaran guru menunjukan bahwa kemampuan guru mengajar pada siswa kelas eksperimen tidak jauh beda dengan kemampuan guru dalam mengajar di kelas kontrol, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji t menyatakan bahwa sig.(2-tailed) pada pengelolaan pembelajaran kelas eksperimen dan pengelolaan kelas kontrol lebih besar dari,5. Hal ini berarti kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol adalah sama atau tidak ada perbedaan. Tidak adanya perbedan ini dikarenakan guru sebagai peneliti berusaha melakukan pengajaran kepada siswa sesuai dengan kemampuannya untuk menyampaikan materi kepada siswa sesuai dengan aturan-aturan yang ada pada pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dan pembelajaran konvensional. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membandingkan seberapa besar hasil belajar yang diperoleh siswa pada kelas yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dan kelas yang diajar mengggunakan pembelajaran konvensional, dengan tidak ada yang dikurangi dan tidak ada yang ditambahi sehingga hasil belajar yang dicapai siswa sesuai dengan proses pembelajaran yang diberikan.

32 84 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada kelas eksperimen yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dan kelas kontrol yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional adalah sama. 3. Respon Siswa Perbedaan hasil belajar fisika pada kelas yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional dapat dibuktikan dengan angket respon siswa. Angket respon ini digunakan untuk mengukur pendapat siswa terhadap ketertarikan, perasaan dan keterkinian serta kemudahan memahami komponen komponen: materi/isi pelajaran, format materi ajar, gambar gambarnya, kegiatan dalam LKS, suasana belajar dan cara guru mengajar serta pendekatan yang digunakan. 62 Adapun respon siswa yang dapat menunjukan adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dan kelas yang mendapatkan pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut: a) Respon siswa terhadap soal-soal elastistas. Tanggapan siswa dalam menjawab soal-soal pada pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok lebih banyak mengatakan mudah (73,1%) daripada tanggapan siswa pada pembelajaran konvensional yang lebih menyatakan tidak mudah (41,7%). Hal ini menunjukan bahwa pada 62 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ), Jakarta: Prenada Media Group, 29, h. 242

33 85 siswa kelas yang mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok sudah memahami dan menguasai materi pelajaran dengan baik walaupun tidak sempurna daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. b) Respon siswa selama mengikuti pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok. Tanggapan siswa selama mengikuti pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok lebih banyak menyatakan (57,7%) daripada pembelajaran konvensional yang lebih menyatakan cukup (5,%). Halini menunjukan bahwa rasa semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok lebih baik daripada rasa semangat pada pembelajaran konvensional. c) Respon siswa terhadap suasana belajar di kelas Tanggapan siswa terhadap suasana belajar pada pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok lebih banyak menyatakan sangat (73,1%) daripada tanggapan siswa pada pembelajaran konvensional yang lebih banyak menyatakan (5%). Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran pada kelas dapat mewujudkan perasaan, ceria dan tidak membosankan peserta didik. Dengan terwujudnya perasaan dalam diri siswa tentunya dapat membantu siswa untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Masitoh dan Laksmi Dwi yang menyatakan bahwa suasana belajar yang

34 86 penuh kecerian, menyenangkan dan tidak membosankan peserta didik akan menjadikan mereka fokus dalam kegiatan belajarnya sehingga curah perhatiannya akan lebih tinggi. Tingginya curah perhatian tersebut akan meningkatkan hasil belajar. 63 d) Respon siswa terhadap cara guru mengajar di kelas. Tanggapan siswa terhadap cara guru menyampaikan materi pelajaran pada kelas yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok lebih banyak merasa (57,7%) daripada tanggapan siswa pada pembelajaran konvensional yang lebih banyak menyatkan cukup (45,8%). Hal ini tentunya dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar dalam dirinya dan siswa dapat berinteraksi secara harmonis pada guru. Dalam proses belajar mengajar interaksi antara guru dengan siswa sangat diperlukan demi tercapainya hasil belajar yang baik. Namun pada pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok menganut prinsip proses belajar-mengajar yang berbasis student centered. Guru sebagai fasilitator, pembimbing dan mengarahkan apabila siswa mengalami kesulitan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Oleh karena itu dalam pembelajaran ini siswa dituntut aktif dan semangat untuk belajar demi membangun pengetahuan mereka sendiri. Sedangkan pada pembelajaran konvensional prinsip proses belajar-mengajar berbasis teacher centered. Guru lebih mendominasi 63 Ngalimun,dkk., Strategi dan model pembelajaran berbasis PAKEM, Banjarmasin : PT Pustaka Banua, 213, h. 83

35 87 melakukan kegiatan untuk mentransfer ilmu pengetahuannya kepada siswa, sehingga menyebabkan siswa merasa jenuh. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran. e) Respon siswa terhadap tugas da pertanyaan Tanggapan siswa tehadap tugas dan pertanyaan yang diberikan pada guru pada kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok lebih banyak merasa (53,8%) daripada kelas yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional yang lebih banyak menyatakan cukup (37,5%).Hal ini tentunya akan berpengaruh pada rasa semangat siswa untuk menjawab soal dan tugas-tugas yang diberikan pada guru. Apabila rasa semangat tertanam pada diri siswa tentunya juga akan muncul berpengaruh pada hasil belajar siswa yang bersangkutan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan sebanyak lima kali pertemuan yaitu pertemuan pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kali diisi dengan melakukan pretest, dua kali pertemuan diisi dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kali diisi dengan melakukan pretest, dua kali pertemuan diisi dengan 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak empat kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan pretest, dua kali pertemuan diisi dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan tipe STAD. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2) BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini melibatkan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2) berjumlah 37 peserta didik sedangkan kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan metode problem solving dan metode problem posing. Adapun hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian tersebut meliputi:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pembahasannya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team

BAB IV HASIL PENELITIAN. pembahasannya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team 61 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini dideskripsikan hasil-hasil penelitian beserta pembahasannya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan pretest, tiga kali pertemuan diisi dengan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen adalah menggunakan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan yang bertindak sebagai guru adalah peneliti. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Skor hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar siswa. Data hasil penelitian didapatkan dengan membandingkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis proyek. Adapun hasil penelitian meliputi: aktivitas pendidik dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, karena penelitian ini akan melihat pengaruh penerapan metode inkuiri

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement 64 BAB IV LAPORAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan Team Game

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Data Hasil Belajar Siswa Menggunakan Integrasi Nilai-nilai Keislaman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Data Hasil Belajar Siswa Menggunakan Integrasi Nilai-nilai Keislaman 88 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Hasil Belajar Siswa Menggunakan Integrasi Nilai-nilai Keislaman Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan penelitian sebanyak enam kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan penelitian sebanyak enam kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya. Peneliti melakukan penelitian sebanyak enam kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kontrol ditampilkan pada tabel 4.1 di bawah ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN. kontrol ditampilkan pada tabel 4.1 di bawah ini: 5 A. Deskripsi Hasil Belajar BAB IV HASIL PENELITIAN Perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol ditampilkan pada tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Rata-rata Hasil Belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diuraikan pada bab ini adalah penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup yang meliputi data (1)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup yang meliputi data (1) 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan hasil-hasil penelitian pembelajaran beserta pembahasannya tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe investigasi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Tiara Irmawati Budi Handoyo Purwanto Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model pembelajaran konvensional.

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid

Lebih terperinci

Daftar Isi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

Daftar Isi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... Daftar Isi ABSTRAK RIWAYAT HIDUP KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii vi ix xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan diuraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan diuraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada Bab ini akan diuraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan model pembelajaranguided discovery dan model pembelajaranguided inquiry.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Masing-masing kelas empat kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Masing-masing kelas empat kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan 59 BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA AWAL PENELITIAN Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak delapan kali pertemuan. Masing-masing kelas empat kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang penerapan model pembelajaran inquiry training pada materi gerak lurus,

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang penerapan model pembelajaran inquiry training pada materi gerak lurus, 83 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan hasil-hasil penelitian beserta pembahasannya tentang penerapan model pembelajaran inquiry training pada materi gerak lurus, yang meliputi data (1) hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen semu) dan deskriptif. Metode eksperimen digunakan untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Odi Zubriadi, 2013

DAFTAR ISI Odi Zubriadi, 2013 DAFTAR ISI PERNYATAAN iv ABSTRAK. v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI.. ix DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR GAMBAR. xii DAFTAR LAMPIRAN.. xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.. 1 B. Rumusan Masalah 6 C.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam 20 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa kelas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii v vii ix x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen dengan sampel penelitian yaitu 30 siswa kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran IPS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data hasil penelitian yang diperoleh dalam setiap kegiatan yang dilakukan selama penelitian. Pada penjelasan pada bab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. satu kali diisi dengan melakukan pretest, tiga kali pertemuan diisi dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. satu kali diisi dengan melakukan pretest, tiga kali pertemuan diisi dengan 7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan melakukan pretest, tiga kali pertemuan diisi dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

Risna Cahyani

Risna Cahyani MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME (Penelitian Terhadap Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 8 Tasikmalaya Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 1 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa yang diberikan model pembelajaran PBL dan model CPS pada materi usaha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa yang diberikan model pembelajaran PBL dan model CPS pada materi usaha 70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Bab ini membahas hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas kontrol dan eksperimen. Hasil yang dibahas adalah aktivitas guru, aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk penguasaan konsep. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based Learning dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2016 sampai

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Tingkat II Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 111b Kecamatan Tingkir Salatiga.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan BB III METODOLOGI PEELITI. Desain dan Metode Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan (dalam Trianto, 010),

Lebih terperinci

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu Ika Nurul Fitriani, Kamaluddin dan Muhammad Jarnawi ikanurulfitri@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Materi pokok biologi Ciri-Ciri Makhluk Hidup. model Discovery ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan, yaitu 2 kali

BAB IV HASIL PENELITIAN. Materi pokok biologi Ciri-Ciri Makhluk Hidup. model Discovery ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan, yaitu 2 kali BAB IV HASIL PENELITIAN Materi pokok biologi Ciri-Ciri Makhluk Hidup dengan menggunakan model Discovery ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan, yaitu 2 kali pertemuan untuk pelaksanaan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Depok pada hari Jum at 18 Maret 2016 sampai dengan Selasa, 29 April 2016.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi metode penelitian, desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, definisi operasional,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan Model pembelajaran berpikir Induktif dan Model Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan Model pembelajaran berpikir Induktif dan Model Pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Bagian ini menguraikan hasil hasil penelitian pembelajaran menggunakan Model pembelajaran berpikir Induktif dan Model Pembelajaran Guided Discovery

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 274 siswa

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok sampel (kelas X IA-4)

BAB V ANALISA. Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok sampel (kelas X IA-4) 83 BAB V ANALISA Pembelajaran yang diterapkan pada kelompok sampel (kelas X IA-4) adalah pembelajaran menggunakan model pembelajaran inquiry training yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCINENCE) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DAN SIKAP SISWA SMP.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCINENCE) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DAN SIKAP SISWA SMP. PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCINENCE) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DAN SIKAP SISWA SMP. Y.Dewi.Riyani 1*, E.Suherman 2*, R.P.Yaniawati 2* 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SDN Dukuh 02 Kota Salatiga berjumlah 34 dan SDN Dukuh 05 Kota Salatiga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian...

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian... DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... x I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan Penelitian... 6 D. Manfaat Penelitian... 7 E. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh 59 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TA 2011/2012, 2012/2013, dan 2013/2014. Data hasil akhir yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TA 2011/2012, 2012/2013, dan 2013/2014. Data hasil akhir yang diperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini diambil dari data hasil akhir praktikum SHV TA 2011/2012, 2012/2013, dan 2013/2014. Data hasil akhir yang diperoleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tanti Jumaisyaroh Siregar Jurusan Pendidikan matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI Tri Ariani 21, Nurma Fitriyani 22 Abstrak. Fisika

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Usaha Dan Energi Siswa VIII SMP Negeri 9 Palu Jumarni, Marungkil Pasaribu dan Hendrik Arung Lamba

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR Ninik Handayani Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER ninikhandayani27@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu. Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variabel, yaitu veriabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan quasi eksperimen, dengan menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama dengan desain Pretest-Posttest

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah I Palembang tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 04 Mei

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi (quasi experiment) dengan pretest-posttest non-equivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Imas Teti Rohaeti, 2013

DAFTAR ISI Imas Teti Rohaeti, 2013 DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system 97 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION (CIRC) BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 6 PEKANBARU

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Sulistyaning Kartikawati, Hendrik Pratama Universitas PGRI Madiun

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS. lokasi waktu 3 x 40 dan 2 x 40 menit. Jumlah siswa pada kelas model STAD ada. 28 siswa sedangkan di kelas model TGT ada 21 siswa.

BAB V ANALISIS. lokasi waktu 3 x 40 dan 2 x 40 menit. Jumlah siswa pada kelas model STAD ada. 28 siswa sedangkan di kelas model TGT ada 21 siswa. 64 BAB V ANALISIS Pembelajaran yang digunakan pada kelas VIIB adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pada kelas VIIC menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hal ini disebabkan tujuan penelitian adalah melihat hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. a. Hasil belajar pada ranah kognitif pada Kelas Direct Instruction dan Cooperative Learning

BAB V ANALISA. a. Hasil belajar pada ranah kognitif pada Kelas Direct Instruction dan Cooperative Learning BAB V ANALISA 1. Hasil Belajar Pada Ranah Kognitif Hasil analisis belajar kognitif siswa diukur melalui tes tertulis berupa soal uraian sebanyak 14 soal. a. Hasil belajar pada ranah kognitif pada Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen dapat diartikan sebagai proses penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif meliputi hasil pretes dan hasil postes pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMAN 2 Cimahi pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan dari

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TINAMBUNG 1 Fitrah Razak, 2 Rezki Amaliyah AR 1,2 Universitas Sulawesi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertama adalah diisi dengan melakukan pretest, tiga kali diisi dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertama adalah diisi dengan melakukan pretest, tiga kali diisi dengan 63 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan yaitu pertemuan pertama adalah diisi dengan melakukan pretest, tiga kali diisi dengan pembelajaran dan pertemuan terakhir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian eksperimen ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 15 April 2016 sampai dengan 2 Mei

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang tidak diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pretes dan postes menjadi standar yang dipakai untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimental design.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011 di SMA Bina Mulya. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada kelas VA dan VB. Populasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 11 kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian, populasi dan sampel, prosedur penelitian, variable, instrumen dan teknik analisis data, yang berkaitan dengan efektifitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan, meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model pembelajaran menggunakan kelompok-kelompok kecil (4-5 orang) yang dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada uraian bab ini akan dipaparkan tentang hasil ujicoba instrumen, hasil penelitian, analisis data dan pembahasan. Data yang diolah adalah data hasil observasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya. BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen adalah penelitian yang mendekati eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci