BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:"

Transkripsi

1 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen menggunakan model cooperative integrated reading and composition yaitu meliputi lima fase. Fase pertama yaitu orientasi fase kedua yaitu organisasi, fase ketiga yaitu pengenalan konsep, fase keempat yaitu fase publikasi, fase kelima yaitu fase penguatan dan refleksi. 2. Pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran jigsaw langkahlangkah adalah sebagai berikut: (a) Kelas dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim, (b) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda, (c) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan, (d) Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka, (e) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. 3. Kemampuan berpikir kritis yang dianalisis dalam penelitian ini adalah merujuk pada aspek kemampuan berpikir kritis menurut Ennis (1985)

2 38 yaitu: 1. Memberikan penjelasan dasar, 2. Membangun keterampilan dasar, 3. Menyimpulkan, 4. Membuat penjelasan lebih lanjut, 5. Strategi dan taktik, yang diukur dengan menggunakan soal essay kontekstual sebanyak 10 soal. 4. Penguasaan konsep adalah menjawab soal- soal penguasaan konsep diukur menggunakan tes objektif. Tipe soal yang digunakan berdasarkan taksonomi Bloom yang diuji dengan tes pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan ranah kognitif dari C1 samapai C5. 5. Konsep jaringan tumbuhan yang dimaksud adalah jaringan tumbuhan, organ tumbuhan, transportasi tumbuhan. 6. pelaksanaan pembelajaran 6 x 45 menit (tiga pertemuan) B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk quasy experimental design karena banyak faktor dan subjek penelitian yang tidak dapat dikontrol atau dikendalikan. Variabel bebas pada penelitian ini adalah pemberian materi dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dan jigsaw, sedangkan variabel terikatnya adalah penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa (Sugiyono, 2011). 2. Desain Penelitian Desain penelitian ini yaitu Pretest Posttest Nonequivalent Groups Design (Sugiyono, 2011). Digunakan untuk mengetahui perbedaan antara kelompok yang diberi perlakuan dengan yang tidak diberi perlakuan,

3 39 kelompok yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition, sedangkan pada kelompok yang tidak diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest Posttest Nonequivalent Groups Design kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen T1 X1 T2 kontrol T3 X2 T4 Sumber: (Sugiyono, 2011) Keterangan: T1 dan T3 : Pretest kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep T2 dan T 4 : Posttest kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep X 1 : Perlakuan kegitan pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC pada kelas eksperimen X2 : Perlakuan kegitan pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw pada kelas kontrol C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Y kelas XI tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari lima kelas. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA Y kelas XI IPA yang diambil dua kelas yaitu kelas XI IPA 2 untuk kelas eksperimen dan kelas XI IPA 1 untuk kelas kontrol tahun ajaran 2012/2013. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik purposive dengan pertimbangan kelas yang dijadikan penelitian memiliki antusias yang tinggi dan lebih aktif dalam pembelajaran dibandingkan dengan kelas yang lain.

4 40 D. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Y Cisarua, semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tes pengukuran berpikir kritis yang digunakan berdasarkan indikator yang diutarakan oleh Ennis (1985). Soal yang diberikan berupa soal uraian (essay) sebanyak 10 butir soal (dapat dilihat pada Lampiran C.4). Adapun kisi kisi soal kemampuan berpikir kritis yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 3.2. Kisi Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Aspek kemampuan berpikir kritis Memberikan penjelasan dasar Membangun keterampilan dasar Menyimpulkan Membuat penjelasan lebih lanjut Strategi dan taktik Sub keterampilan berpikir kritis Memfokuskan pertanyaan Menganalisis argumen Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak? Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi Membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi Membuat dan mempertimbangkan hasil keputusan Mengidentifikasi istilah dan mempertimbangkan definisi Mengidentifikasi asumsi Memutuskan suatu tindakan Indikator Mengidentifikasi atau memformulasikan suatu pertanyaan Mengidentifikasi alasan yang dinyatakan Mengapa? No. Soal Kemampuan memberikan alasan 4 Menginterpretasikan pernyataan 5 Menggeneralisasi Mempertimbangkan alternatif 7 Konten (isi) Asumsi yang diperlukan: rekonstruksi argumen Merumuskan alternatifalternatif untuk solusi Sumber : Ennis (1985)

5 41 2. Tes pengukuran tingkat penguasaan konsep dengan menggunakan soal tes objektif berdasarkan taksonomi Bloom sebanyak 20 soal (dapat dilihat pada Lampiran C.2) Tabel 3.3. Kisi Kisi Tes Penguasaan Konsep konsep Jenjang soal pada tes hasil belajar C1 C2 C3 C4 C5 jumlah Jaringan meristem pada tumbuhan Macam macam jaringan dewasa pada tumbuhan 6 4,5 8,9 7 5 Struktur anatomi organ 15,16, 12,13,17, penyusun tumbuhan , Proses transportasi pada tumbuhan 20 3 jumlah Angket Respon Siswa Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan model pembelajaran CIRC yang digunakan pada saat proses pembelajaran, baik dari segi penyampaian materi maupun kebermaknaan proses pembelajaran (dapat dilihat pada Lampiran C.5). No. Table 3.4 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa Aspek 1 Pembelajaran materi konsep jaringan tumbuhan melalui model pembelajaran CIRC 2 Penguasaan konsep melalui model pembelajaran CIRC 3 Keterampilan berpikir kritis melalui model pembelajaran CIRC 4 Motivasi belajar melalui model pembelajaran CIRC Nomor Pernyataan Positif Negatif 8,4 11, Materi konsep jaringan tumbuhan Soal-soal Pre Test dan Post Test 10 14

6 42 4. Wawancara guru Wawancara guru yang dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Instrumen wawancara berisi pertanyaan yang ditujukan kepada guru bidang studi biologi (dapat dilihat pada Lampiran C.7). Wawancara terhadap guru dilakukan untuk mendapatkan data secara deskriptif mengenai pembelajaran menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition. Berikut kisi-kisi pertanyaan wawancara terhadap guru. Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Guru Mengenai Model Pembelajaran CIRC No Aspek yang dijaring Jumlah Pernyataan Nomor Pendekatan yang sering digunakan dalam proses pembelajaran 1 1 Frekuensi guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif 2 2,3 Keefektifan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition 3 4,5,6 terhadap hasil belajar dan berpikir kritis Kendala yang dialami saat menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition beserta 3 7,12,13 kelemahannya Keunggulan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And 2 10,11 Compotition Kecocokan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition 2 8,9 terhadap konsep biologi Saran terhadap penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition dalam rangka 1 14 meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa Jumlah 14 14

7 43 F. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Tujuan utama dari analisis pokok uji adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas tes yang dipakai dan mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek agar dapat diperbaiki. Untuk mengetahui kualitas instrumen yang akan digunakan, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan: 1. Validitas Butir Soal Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Rumus yang digunakan: r xy = N XY ( X)( Y) (N X 2 ( X) 2 )(N Y 2 ( Y) 2 ) Keterangan: X = Jumlah skor seluruh siswa pada item tersebut Y = Jumlah skor total seluruh siswa pada tes N = Jumlah seluruh siswa X = Skor tiap siswa pada item tersebut Y = Skor total tiap siswa = Koefisien korelasi = validitas r xy Nilai r xy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel berikut: Tabel 3.6. Klasifikasi Validitas Butir Soal Nilai Arti Antara 0,800 sampai dengan 1,00 tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200

8 44 2. Tingkat Kesukaran Rumus untuk mencari indeks kesukaran adalah: P = B JS Keterangan: P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa menjawab benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Nilai P yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel berikut: Tabel 3.7. Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Rentang Arti 0, 70 < TK < 1,00 Mudah 0,30 < TK < 0,70 Sedang 0,00 < TK < 0,30 Sukar 3. Daya Pembeda (indeks diskriminasi) Kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa berkemampuan tinggi dan berkemampuan. Rumus yang digunakan untuk menentukan indeks deskriminasi adalah sebagai berikut: D = B A J A B A J B = P A P B Keterangan: D = Daya pembeda J A = Jumlah kelompok atas J B = Jumlah kelompok bawah B A = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar P B

9 45 Nilai DP yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan daya pembeda butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel berikut: Tabel 3.8. Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal Nilai P Negatif 4. Kualitas Pengecoh (Distraktor) Kriteria Soal di eliminasi 0,00 0,20 Jelek 0,21 0,40 Cukup 0,41 0,70 Baik 0,71 1,00 Baik Sekali Pola jawaban soal (distraktor) menentukan baik buruknya suatu instrumen penelitian. Suatu distraktor dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika dipilih paling sedikit 5% oleh pengikut tes. 5. Realibilitas (Keajegan) Rumus untuk menghitung reliabilitas tes hasil belajar dengan metode pembelahan ganjil-genap adalah sebagai berikut: r 11 = 2r (1+r ) Keterangan: r 11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan r = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes (untuk data ini sebesar 0,90) Rumus untuk menghitung reliabilitas tes berpikir kritis adalah sebagai berikut: r 11 = n n 1 1 σ i 2 σ i 2 Keterangan: r 11 = reliabilitas yang dicari 2 σ i = jumlah varians skor tiap-tiap item 2 σ i = varians total

10 46 Tabel 3.9. Interpretasi Reliabilitas Tes Nilai Arti 0,80 < r xy 1,00 Tinggi 0,60 < r xy 0,80 Tinggi 0,40 < r xy 0,60 Cukup 0,20 < r xy 0,40 Rendah 0,00 < r xy 0,20 Dengan perhitungan rumus di atas, reliabilitas dari instrumen yang diujicobakan untuk hasil belajar adalah 0,68 (Tinggi) sedangkan reliabilitas dari instrumen yang diujicobakan untuk berpikir kritis adalah 0,69 (tinggi). Soal yang diambil dari 40 soal yang diujicobakan yaitu sebanyak 20 soal. Perhitungan dan analisis butir soal yang meliputi validitas item, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran dilakukan dengan bantuan program Anates Uraian Versi 4.0 Pilihan ganda untuk analisis soal penguasaan konsep dan program Anates Uraian Versi 4.0 Uraian untuk analisis soal pencapaian berpikir kritis. Data hasil pengolahan software Anatest kemudian diinterpretasikan dengan kriteria interpretasi yang dikembangkan oleh Arikunto (2007). Hasil rekapitulasi analisis butir soal secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Penguasaan Konsep Tk. Daya N Validitas Distraktor (Kualitas Pengecoh) Kesukaran Pembeda Ket. o Nilai Ket. Nilai Ket. Nilai Ket. a b c d e Eliminasi 1 0,004 0,8 Mudah 0,25 Cukup ** Eliminasi 2 0,107 0,333 Sedang 0,375 Cukup 0-- 0** ,223 Rendah 0,7 Sedang 0,375 Cukup 21** Revisi 4 0,451 Cukup 0,533 Sedang 0,5 Baik ** Dipakai 5 0,318 Rendah 0,466 Sedang 0,25 Cukup 14** Dipakai Sedang Baik 6 0,447 Cukup 0,466 0, ** Dipakai sekali 7 0,076 0,2 Sukar 0,00 Jelek 6** Eliminasi Eliminasi 8-0,024-0,066 Sukar 0,00 Jelek 2**

11 47 N o Validitas Tk. Daya Kesukaran Pembeda Distraktor (Kualitas Pengecoh) Nilai ket. Nilai ket. Nilai ket. a b c d e 0,233 Sukar 0,00 Jelek ** 9 0, ,505 Cukup 0,366 Sedang 0,625 Baik , Sukar 12 0, ,024-0,125 11* * ** Ket. Eliminasi 3+ Dipakai Eliminasi 0,233 Sukar -0, ** Eliminasi 0, ,255 Rendah 0,4 15 0,512 Cukup 0,5 16 0, ,026 0,4 0,4 18 0,270 Rendah 0,43 Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang -0, ** Eliminasi 0,25 Cukup ,75 Baik sekali 12* * 7- Revisi 15** Dipakai 0,375 Cukup 2-12** Eliminasi -0,125-12** Revisi 0,25 Cukup ** Revisi 19 0,490 Cukup 0,1 Sukar 0,25 Cukup 3** Dipakai Cukup ,320 Rendah 0,5 Sedang 0, ** Dipakai 21 0,177 0,133 Sukar 0,00 Jelek ** Revisi 22-0,096-0,1 Sukar 0,00 Jelek 3** Eliminasi Sukar ,422 Cukup 0,3 0,375 Cukup ** 3+ Dipakai ,544 Cukup 0,3 Sukar 0,50 Baik 5++ 9** Dipakai 25 0,636 Tinggi 0,2 Sukar 0,625 Baik ** 4+ Dipakai Sukar 26 0,164 0,166 0, ** Eliminasi 27 0,674 Tinggi 0,033 Sukar 0,125 Jelek ** 3- Dipakai 28 0,359 Rendah 0,566 Sedang 0,375 Cukup 1-17** Dipakai 29 0,206 Rendah 0,4 Sedang 0,50 Baik ** Revisi 30-0,200-0,166 Sukar -0, ** 5++ Revisi 31 0,130 0,533 Sedang 0,00 Jelek 6-16** Eliminasi 32 0,166 0,2 Sukar -0, ** 2- Eliminasi 33 0,456 Cukup 0,566 Sedang 0,75 Baik sekali ** Dipakai 34-0,261-0,033 sukar -0, ** Eliminasi 35 0,431 Cukup 0,6 Sedang 0,625 Baik ** Dipakai 36 0,076 0,2 Sukar -0,125-6** Eliminasi 37-0,128-0,033 Sukar 0,00 Jelek ** 12-- Eliminasi 38 0,367 Rendah 0,433 Sedang 0,375 Cukup ** Dipakai 39 0,351 Rendah 0,666 Sedang 0,50 Baik ** Dipakai 40 0,407 Cukup 0,633 Sedang 0,50 Baik 2+ 19** Dipakai Reliabilitas: 0,68 (Tinggi) Keterangan : Ket. = Keterangan Tk. = Tingkat ** = Kunci jawaban ++ = baik + = Baik - = Kurang -- = Buruk --- = buruk

12 Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Essay (Kemampuan Berpikir Kritis) No Validitas Tingkat Kesukaran Keterangan Nilai Ket. Nilai Ket. 1 0,526 Cukup 0,791 Mudah Dipakai 2 0,638 Tinggi 0,708 Mudah Dipakai 3 0,697 Tinggi 0,666 Sedang Dipakai 4 0,600 Tinggi 0,708 mudah Dipakai 5 0,552 Cukup 0,583 Sedang Dipakai 6 0,307 Rendah 0,125 sukar Dipakai 7 0,798 Tinggi 0,500 Sedang Dipakai 8 0,375 Rendah 0,708 mudah Dipakai 9 0,370 Rendah 0,041 sukar Direvisi 10 0,646 Tinggi 0,333 sedang Dipakai Reliabilitas 0,69 (Tinggi) Untuk melihat hasil analisis pengolahan uji instrumen yang lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran D G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pretest untuk menjaring data penguasaan konsep dan berpikir kritis awal dari siswa sebelum dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative integrated reading and composition. 2. Melakukan posttest untuk menjaring data penguasaan konsep dan berpikir kritis akhir dari siswa setelah melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative integrated reading and composition. [Type text]

13 50 3. Data sampel yang diambil dan diolah merupakan data tes siswa yang mengikuti pretest dan posttest, baik untuk penguasaan konsep maupun berpikir kritis siswa. 4. Melakukan penjaringan respon melalui angket mengenai proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative integrated reading and composition. 5. Malakukan wawancara terhadap guru mengenai proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative integrated reading and composition. H. Prosedur Penelitian Penelitian yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Ketiga tahap tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Melakukan kajian pustaka dan merumuskan masalah penelitian. b. Penyusunan proposal penelitian diikuti dengan seminar proposal penelitian. c. Melakukan perbaikan proposal penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing. d. Membuat instrumen berupa soal pretest dan postest pilihan ganda untuk mengukur penguasaan konsep dan instrumen berupa uraian untuk mengukur berpikir kritis.

14 51 e. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran pembelajaran dan meminta judgement rencana pelaksanaan pembelajaran kepada dosen ahli. f. Meminta pertimbangan instrumen pada dosen ahli, kemudian dilakukan perbaikan. g. Observasi terhadap sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian, menentukan dua kelas yang akan dijadikan sampel penelitian, serta mengurus surat izin penelitian h. Melakukan uji coba instrumen penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan a. Memberikan pretest kepada kedua kelas eksperimen untuk menjaring data kemampuan awal siswa. b. Masing-masing kelas eksperimen, yakni kontrol dan eksperimen diberikan perlakuan. Pada kelas kontrol, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw, sedangkan pada kelas eksperimen, menggunakan model pembelajaran cooperative integrated reading and composition setelah dilakukan perlakuan (kegiatan pembelajaran), siswa diberi posttest untuk menjaring data dari kemampuan akhir siswa. c. Penjaringan tanggapan siswa mengenai proses kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition d. Wawancara terhadap guru pelajaran.

15 52 3. Tahap Akhir a. Mengolah data hasil penelitian kemudian dibuat pembahasannya b. Menarik kesimpulan I. Analisis dan Pengolahan Data Pengumpulan data pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pretest dan posttest yang diberikan. Sebelum melakukan analisis dan pengolahan data, nilai yang diperoleh baik dari soal pilihan ganda (instrumen penguasaan konsep) dan soal uraian (instrumen kemampuan berpikir kritis) dengan rumus sebagai berikut: Nilai = Skor atau Jawaban Benar Skor Total x 100 Selanjutnya dilakukan perhitungan N-gain untuk melihat peningkatan yang diperoleh siswa untuk memperoleh data tambahan. N gain (G) = nilai pretest nilai posttest nilai maksimal nilai pretest Tabel Kategori Indeks Gain Keterangan Arti G > 0,7 Tinggi 0,3 < G 0,7 Sedang G 0,3 Rendah (Hake, 1999) Analisis dan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan program/software analisis statistik SPSS Taraf kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% atau

16 53 1. Pengolahan dan Analisis Data Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis a. Dilakukan perhitungan nilai pretest dan posttest yang diperoleh dari masing-masing kelas eksperimen yang diperoleh dari nilai instrumen penguasaan konsep, instrumen kemampuan berpikir kritis keseluruhan aspek kemampuan dan instrumen kemampuan berpikir kritis masingmasing aspek kemampuan. Seluruh data pretest, posttest dan N-gain telah diperoleh diolah dengan menggunakan software SPSS b. Dengan menggunakan software SPSS 16.0, dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah dilakukan uji prasyarat, dilanjutkan dengan uji hipotesis. Seluruh data perhitungan dari pengujian normalitas dan pengujian homogenitas dapat dilihat pada Lampiran E. c. Uji Normalitas Uji Shapiro-Wilk (Shapiro-Wilk Test), uji normalitas yang sangat direkomendasikan untuk jumlah sampel kecil (n<50). Dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, maka kriteria pengujiannya adalah jika signifikansi (Sig.) 0,05 maka data berdistribusi normal (Sulistyo, 2012). d. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Levene. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, maka kriteria pengujiannya adalah jika signifikansi (sig.) 0,05 maka data homogen (Sulistyo, 2012).

17 54 e. Uji Perbedaan Rata-rata Uji hipotesis atau uji perbedaan rata-rata dilakukan menggunakan Independent Sample T-test jika data berdistribusi normal. Namun jika terdapat data yang tidak berdistribusi normal, dilakukan uji U Mann- Whitney. Hipotesis pengujian uji perbedaan rata-rata adalah sebagai berikut (Sulistyo, 2012). H 0 : μ 1 = μ 2 (Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen) H 1 : μ 1 μ 2 (Terdapat perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen) Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% maka kriteria pengujiannya adalah jika signifikansi (Sig.) 0,05 maka H 0 diterima. Artinya jika H 0 diterima, maka tidak terdapat perbedaan rata-rata. 2. Pengolahan Angket Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition Data kualitatif yang pertama dalam penelitian ini adalah angket respon siswa. Angket respon siswa ini terdiri atas 14 pertanyaan, digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang diterapkan. Angket yang digunakan mengacu pada skala Guttman (Sugiyono, 2011), dibuat dengan format checklist ( ) dengan kriteria pilihan ya atau tidak. Untuk jawaban siswa dengan kriteria ya diberi nilai 1, demikian juga untuk jawaban dengan kriteria tidak juga diberi nilai 1. (untuk lebih lengkapnya

18 55 dapat dilihat pada Lampiran C.6). Setelah semua data dijumlahkan, data tersebut diubah ke dalam bentuk persen (%). Perhitungan persentase skor dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (Sudjana, 2010) Setelah dilakukan perhitungan persentase skor tiap jawaban siswa kemudian dilakukan interpretasi jawaban angket berdasarkan kategori sebagai berikut: Jumlah jawaban ya / tidak pada tiap item % skor = x 100% Jumlah total siswa 6. Tabel Aturan Koentjaraningrat Persentase Kategori 0% Tidak ada 1% - 25% Sebagian kecil 26% - 49% Hampir seluruhnya 50% Separuhnya 51% - 75% Sebagian besar 76% - 99% Hampir seluruhnya 100% Seluruhnya (Koentjaraningrat, 1990) 3. Pengolahan Hasil Wawancara Guru Wawancara guru digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative integrated reading and composition. (untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.8).

19 56 J. Alur Penelitian Studi Kepustakaan Penyusunan Proposal Seminar Proposal Revisi Proposal Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Penyusunan dan Pembuatan Instrumen Penelitian Judgement Instrumen Perizinan Penelitian Perizinan Penelitian Sekolah Penentuan Sampel Penelitian Uji Coba dan Revisi Instrumen Pretest Pelaksanaan Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw. Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition. Posttest Pengolahan Data dan Pembahasan Penjaringan respon siswa, wawancara guru Respon siswa, hasil wawancara Kesimpulan dan Pelaporan Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel yang digunakan pada penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari kekeliruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan secara rinci judul yang dikemukakan pada penelitian ini maka diperlukan penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu. Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variabel, yaitu veriabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Bandung yang beralamat di daerah Jalan Ir. H. Juanda Nomor 93 Bandung dengan lokasi yang cukup

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Oprasional berikut: 1. Miskonsepsi BAB III METODELOGI PENELITIAN Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai Miskonsepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental (Sugiyono, 008: 114). B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada karakteristik sekolah yang merupakan sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi operasonal Untuk memperjelas variabel yang digunakan dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan tentang: 1. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung yang terletak di jalan Lengkong Kecil nomor 53. Populasi adalah keseluruhan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi tulisan dan kemampuan berkomunikasi lisan. Kemampuan berkomunikasi secara tulisan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan dari masing-masing variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam quasy experimental. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 25 yang beralamat di Jl. Baturaden VIII no.21 kota Bandung. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Metode SQ3R dan writing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode Weak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan disalah satu SMA yang ada di kota Bandung yaitu SMA Pasundan 2 Bandung, lokasi sekolah ini berada di jalan Cihampelas Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk menjaring data yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 1 Sukabumi pada tahun pelajaran 2013-2014. Kemudian terpilih tiga kelas yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental Design (Sugiyono, 009: 77). B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengungkap penguasaan konsep siswa menggunakan kartu sortir.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran IPA terpadu model connected merupakan model pembelajaran terpaduyang memadukan beberapa bidang studiyaitu biologi, kimia, fisika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test 24 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara, alat, atau teknik tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk suatu kepentingan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental design atau eksperimen semu. Disebut demikian karena eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang dikembangkan, peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang mendapatkan model pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Pra-Eksperimental (Pre- Eksperimental Design). Karena perlakuan tidak menggunakan kelas control.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut: 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk lebih memahami makna dari penelitian yang dilakukan maka digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut: 1. Penguasaan Konsep Penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran yang berbeda terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian, maka peneliti memberikan penjelasan mengenai

Lebih terperinci

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007) 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan capaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penerapan kombinasi metode Inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi penelitian dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X Sentani, yang berlokasi di Jalan Raya Kemiri, Sentani, Papua. Pengambilan data dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan jumlah dan kategori ranah dari pertanyaan yang diajukan siswa adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 A III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran berbasis praktikum merupakan pembelajaran yang sintaknya terdiri atas lima fase, yaitu (1) fase orientasi masalah, pada fase ini guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan beberapa defenisi operasional

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Desain Penelitian Posttes Only Design Kelompok Perlakuan Posttest Eksperimen X1 T1 Kontrol X2 T2 Sumber: (Creswell, 2008).

Tabel 3.1 Desain Penelitian Posttes Only Design Kelompok Perlakuan Posttest Eksperimen X1 T1 Kontrol X2 T2 Sumber: (Creswell, 2008). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk quasy experimental dengan desain penelitian posttes only design (Creswell, 2008). Pembelajaran

Lebih terperinci

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes 30 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan dengan aspek tertentu yang diukur, maka metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment, yaitu metode penelitian yang merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki definisi BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki definisi secara operasional, diantaranya: 1. Kemampuan berpikir kritis yang akan diukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain the matching only pretest posttest control group design (Fraenkel and

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka dibuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio adalah penilaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dimana metode penelitian eksperimen semu diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design yaitu variabel luar dapat ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu. Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu perlakuan tertentu sebagai variabel bebas, terhadap hal yang lain sebagai variabel terikat. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 19 Bandung tahun ajaran 2010/2011. Sampel dalam penelitian ini sebanyak tiga kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran CIRC terhadap peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di SMA SWASTA KARTIKA XIX-1 Bandung. Peneliti memilih sekolah ini karena model pembelajaran yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu model

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu model 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Supaya tidak terjadi perbedaan persepsi mengenai definisi operasional variabel penelitian yang digunakan, maka definisi operasional variabel yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lemah (weak experimental atau pre experimental). Penelitian ini tidak menggunakan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Praktikum virtual merupakan praktikum menggunakan media komputer sebagai alat bantu yang menggantikan peran alat-alat dan bahan praktikum tatap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini tidak dilakukan dilakukan pengacakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual dalam penelitian ini merupakan kegiatan praktikum yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum virtual dalam penelitian ini merupakan kegiatan praktikum yang 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Praktikum virtual dalam penelitian ini merupakan kegiatan praktikum yang dirancang dan dijalankan dengan menggunakan bantuan komputer di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen digunakan untuk mengetahui perbandingan pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) seperti yang dikembangkan oleh Thiagarajan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio merupakan bentuk penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam merespon soal tes diagnosis serta latar belakang siswa yang mempengaruhi kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment (eksperimen semu), metode mempunyai kelompok control, tetapi tidak berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, maka pada penelitian ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode Week experiment dengan the one group pretest posttest design digunakan dalam penelitian ini karena menggunakan satu kelompok perlakuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan terhadap variabel yang dipandang paling dominan (Sukmadinata,

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan terhadap variabel yang dipandang paling dominan (Sukmadinata, 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental atau disebut juga eksperimen semu. Penelitian ini menggunakan kelas kontrol/pembanding,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan menurut Arikunto (2002), yaitu Weak

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan menurut Arikunto (2002), yaitu Weak 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan menurut Arikunto (2002), yaitu Weak Eksperiment karena tidak menggunakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan

Lebih terperinci