Lampiran 1. Perhitungan Manual Uji T 2 Hotelling Berbagai Ukuran Tubuh pada Kuda Delman Jantan Manado vs Tomohon. Rumus: T 2 = X X S X X
|
|
- Sucianty Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN
2 Lampiran 1. Perhitungan Manual Uji T 2 Hotelling Berbagai Ukuran Tubuh pada Kuda Delman Jantan Manado vs Tomohon Rumus: T 2 = X X S X X Selanjutnya: F = n + n p 1 (n + n 2) P T akan terdistribusi F dengan derajat bebas V 1 = P dan V 2 = n 1 + n 2 P 1 n 1 = jumlah data pengamatan pada kelompok Manado = 51 n 2 = jumlah data pengamatan pada kelompok Tomohon = 32 H 0 : U 1 = U 2 artinya vektor nilai rata-rata dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua H 1 : U 1 U 2 artinya vektor nilai rata-rata itu berbeda Tahap 1 Matriks Kovarian Kelompok Manado (S 1 )
3 Matriks Kovarian Kelompok Tomohon (S 2 ) Tahap 2 Hasil matriks diatas dimasukkan kedalam matriks S gabungan yaitu: S = (n 1) S + (n 1) S (n + n 2) Sehingga diperoleh hasil berupa matriks S G yaitu:
4 Tahap 3 Menghitung matriks rataan dari kelompok Manado dan Tomohon = = Tahap 4 Hasil dari matriks gabungan (S G ) digunakan untuk menghitung rumus T 2 Hotelling yaitu: T 2 = X X S X X T = sehingga diperoleh hasil sebesar Tahap 5 Berdasarkan hipotesis perlu menentukan F α : v1v2. dimana v 1 = p = 10 (banyaknya variabel X) Sedangkan v 2 = n 1 + n 2 p 1 = = 72 Apabila dipilih taraf nyata α = 005 maka dari tabel distribusi F diperoleh: F 005 : 10; 72 =
5 Dengan demikian besaran: F = ( ) T = ( ) (18117) = Terima H 0 jika F hitung > F tabel > 1974 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran tubuh kuda delman jantan pada kelompok Manado sangat berbeda dengan kelompok Tomohon. 69
6 Lampiran 2. Cara Perhitungan Fungsi Diskriminan pada Berbagai Ukuran Tubuh Kuda delman jantan Manado vs Tomohon Uji T 2 -Hotelling pada kuda delman jantan kelompok Manado dengan Tomohon memperlihatkan adanya perbedaan kedua kelompok tersebut. Adanya perbedaan tersebut kita dapat membangun fungsi diskriminan untuk mencirikan untuk perbedaan variabel-variabel ukuran tubuh yang ada dalam populasi kuda delman jantan kelompok Manado dan Tomohon. Fungsi diskriminan Fisher dibangun berdasarkan persamaan: Y = a X = X X S X X Sehingga diperlukan perhitungan berikut: Invers Matriks Gabungan (S G -1 ) = = = Dengan demikian diperoleh model fungsi diskriminan linier untuk kuda delman jantan kelompok Manado dan Tomohon adalah: 70
7 Y = X X X X X X X X X X 10 Sekarang kita dapat menguji apakah benar kesepuluh variabel dalam fungsi diskriminan cukup berarti menerangkan perbedaan antara kuda delman jantan kelompok Manado dan Tomohon atau ada variabel tertentu dalam model yang tidak berarti (tidak memberikan kontribusi yang berarti) sehingga dapat dikeluarkan dari model. Untuk tujuan ini dapat menggunakan selang kepercayaan serempak untuk beda nilai rata-rata diantara dua kelompok kuda delman jantan tersebut. Selang kepercayaan serempak berdasarkan formula berikut: c ' X 1 - X 2 ± c' S G c n 1 + n 2 n 1 n 2 2 T (pn1+n2-2) Nilai T 2 diperoleh dari Tabel Hotelling dengan dengan taraf nyata α. Nilai c mengikuti perbandingan yang diinginkan misalnya untuk membandingkan variabel X 1 maka c = ( ) dan seterusnya. Apabila selang kepercayaan serempak terdapat nilai nol maka kedua rata-rata kelompok untuk variabel tersebut dianggap tidak berbeda pada taraf nyata tertentu sehingga dapat dikeluarkan dari model. Dengan menggunakan persamaan selang kepercayaan serempak maka dapat ditentukan variabel-variabel mana yang berperan dalam model fungsi diskriminan. Pengujian selang kepercayaan serempak dilakukan sebagai berikut: 1. Untuk Variabel X 1 (lebar dada): = ( ) X X = = 5700 = 3016 ( ) =
8 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 1 adalah: 5700 ± (3016) (1061) ( 89 ; 25) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 1 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 1 (lebar dada) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 1 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 2. Untuk Variabel X 2 (dalam dada): = ( ) = 7530 = 4199 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 2 adalah: 7530 ± (4199) (1061) ( 1198 ; 308) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 2 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 2 (dalam dada) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 2 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 3. Untuk Variabel X 3 (tinggi pundak): = ( ) = = 7686 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 3 adalah: ± (7686) (1061) ( 2559; 929) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 3 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 3 (tinggi 72
9 pundak) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 3 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 4. Untuk Variabel X 4 (tinggi pinggul): = ( ) = = 7632 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 4 adalah: 16290± (7632) (1061) ( 2438 ; 82) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 4 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 4 (tinggi pinggul) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 4 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 5. Untuk Variabel X 5 (lebar pinggul): = ( ) = 8760 = 4365 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 5 adalah: 8760± (4365) (1061) ( 1339 ; 43) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 5 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 5 (lebar pinggul) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 5 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 6. Untuk Variabel X 6 (panjang badan): = ( ) =
10 = 6859 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 6 adalah: 5750 ± (6859) (1061) ( 1302 ; 152) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 6 melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 6 (panjang badan) sama diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 6 tidak dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 7. Untuk Variabel X 7 (panjang paha): = ( ) = 6350 = 3178 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 7 adalah: 6350± (3178) (1061) ( 972 ; -298) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 7 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 7 (panjang paha) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 7 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 8. Untuk Variabel X 8 (panjang leher): = ( ) = 5230 = 5527 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 8 adalah: 5230± (5527) (1061) ( 1109 ; 063) 74
11 Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 8 melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 8 (panjang leher) sama diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 8 tidak dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 9. Untuk Variabel X 9 (lebar kepala): = ( ) = 1100 = 1189 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 9 adalah: 1100± (1189) (1061) ( 236 ; 016) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 9 melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 9 (lebar kepala) sama diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 9 tidak dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 10. Untuk Variabel X 10 (panjang kepala): = ( ) = 0820 = Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 10 adalah: 0820± (30154) (1061) ( 402 ; 238) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 10 melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 10 (panjang kepala) sama diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 10 tidak dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 75
12 Korelasi antara setiap variabel dalam model dan fungsi diskriminan dapat dihitung dengan formula: = Nilai D 2 diperoleh dari: X X S X X Sehingga dapat dihitung: X X = X X X X X X X X X X 10 Invers Matriks Gabungan (S ) = = =
13 Jadi X 1 -X 2 ' SḠ 1 X 1 - X 2 = Dengan demikian korelasi antara Xi dan fungsi diskriminan Y dihitung sebagai berikut: = ( )( ) = 0622 (*) = ( )( ) = 0591 (*) = ( )( ) = 0748 (*) = ( )( ) = 0703 (*) = ( )( ) = 0661 (*) = ( )( ) = 0276 (tn) = ( )( ) = 0658 (*) = ( )( ) = 0312 (tn) = ( )( ) = (tn) 77
14 = ( )( ) = 0090 (tn) Dari korelasi antara variabel dalam model dengan fungsi diskriminan diketahui bahwa variabel X 6 X 8 X 9 dan X 10 berdasarkan selang kepercayaan 95% mengandung nilai nol maka diputuskan untuk mengeluarkan X 6 X 8 X 9 dan X 10 dari model diskriminan. Dengan demikian model fungsi diskriminan untuk kuda delman jantan Manado dengan Tomohon melibatkan enam variabel pembeda terpenting yaitu X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 dan X 7. Nilai p = 6 melalui penghapusan baris keenam kedelapan kesembilan dan kesepuluh dan kolom keenam kedelapan kesembilan dan kesepuluh dari matriks (karena variabel-variabel tersebut dikeluarkan dari model) maka diperoleh matriks yang baru adalah: Matriks Gabungan ( ) = Invers Matriks Gabungan (S ) =
15 Selisih rataan 1 dengan rataan 2 X X = Dengan demikian diperoleh model fungsi diskriminan linier yang terdiri atas enam variabel yaitu: Y = X X X X X X 7 Selang kepercayaan serempak dipergunakan kembali untuk menguji apakah keenam variabel berpengaruh dalam model atau masih ada variabel tertentu yang perlu dikeluarkan dari model fungsi diskriminan linier. Pengujian selang kepercayaan serempak dilakukan sebagai berikut: 1. Untuk Variabel X 1 (lebar dada): = (100000) X X = = 5700 = 3016 ( ) = Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 1 adalah: 5700 ± (3016) (08499) ( 826 ; 314) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 1 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 1 (lebar dada) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 1 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 2. Untuk Variabel X 2 (dalam dada): = (010000) =
16 = 4199 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 2 adalah: 7530 ± (4199) (08499) ( 1110 ; 396) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 2 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 2 (dalam dada) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 2 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 3. Untuk Variabel X 3 (tinggi pundak): = (001000) = = 7686 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 3 adalah: ± (7686) (08499) ( 2397; 1091) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 3 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 3 (tinggi pundak) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 3 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 4. Untuk Variabel X 4 (tinggi pinggul): = (000100) = = 7632 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 4 adalah: 16290± (7632) (08499) ( 2278 ; 980) 80
17 Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 4 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 4 (tinggi pinggul) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 4 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 5. Untuk Variabel X 5 (lebar pinggul): = (000010) = 8760 = 4365 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 5 adalah: 8760± (4365) (08499) ( 1247 ; 505) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 5 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 5 (lebar pinggul) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 5 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 6. Untuk Variabel X 7 (panjang paha): = (000001) = 6350 = 3178 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 7 adalah: 6350± (3178) (08499) ( 905 ; 365) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 7 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 7 (panjang paha) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 7 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 81
18 Korelasi antara setiap variabel dalam model dan fungsi diskriminan dapat dihitung dengan formula: R yxi = di s ii D 2 Nilai D 2 diperoleh dari: X 1 -X 2 ' SḠ 1 X 1 - X 2 Invers Matriks Gabungan (S ) = Selisih rataan 1 dengan rataan 2 X 1 - X 2 = Jadi X 1 -X 2 ' SḠ 1 X 1 - X 2 = 6392 = ( )( ) = 0747 (*) 82
19 = ( )( ) = 0709 (*) = ( )( ) = 0898 (*) = ( )( ) = 0884 (*) = ( )( ) = 0794 (*) = ( )( ) = 0791 (*) 83
20 Lampiran 3. Penggolongan Individu Kuda Delman Jantan Manado dan Tomohon Berdasarkan Kriteria Wald-Anderson Individu (n = 83) Kelompok Aktual (1 = Kuda Manado; 2 = Kuda Tomohon) W (Skor Wald- Anderson) Penggolongan (1 = Kuda Manado; 2 = Kuda Tomohon)
21 Lampiran 4. Cara Perhitungan Jarak Minimum D 2 -Mahalanobis antara Jantan Kuda Delman Manado Minahasa dan Tomohon Perhitungan jarak D 2- Mahalanobis antara kuda delman jantan Manado dan Tomohon sebagai berikut: Jarak D 2 -Mahalanobis kuda delman jantan Manado Minahasa dan Tomohon diperoleh melalui perhitungan dari perbandingan kelompok jantan yang diamati: 1. Manado dengan Minahasa D 2 = X X S X X Sehingga = = Invers Matriks Gabungan (S ) =
22 Maka X X S X X = 2709 Jadi jarak D 2 -Mahalanobis adalah Manado dengan Tomohon Melalui perhitungan yang sama pada perbandingan kuda delman jantan Manado dengan Minahasa maka X X S X X = 9211 Jadi jarak D 2 -Mahalanobis adalah Minahasa dengan Tomohon Melalui perhitungan yang sama pada perbandingan kuda delman jantan Manado dengan Minahasa maka X X S X X = 2608 Jadi jarak D 2 -Mahalanobis adalah
23 Lampiran 5. Selisih Nilai Rataan Variabel-variabel Pembeda antara Kuda Delman Jantan Manado vs Tomohon dan Minahasa vs Tomohon Variabel Pembeda Selisih Nilai Rataan Manado vs Tomohon Selisih Nilai Rataan Minahasa vs Tomohon (cm) Lebar dada (X 1 ) Dalam dada (X 2 ) Tinggi pundak (X 3 ) Tinggi pinggul (X 4 ) Lebar pinggul (X 5 ) Panjang paha (X 7 ) Lampiran 6. Selisih Nilai Rataan Variabel-variabel Pembeda antara Kuda Delman Betina Manado vs Minahasa dan Minahasa vs Tomohon Variabel Pembeda Selisih Nilai Rataan Manado vs Minahasa Selisih Nilai Rataan Minahasa vs Tomohon (cm) Lebar dada (X 1 ) Tinggi pundak (X 3 ) Lebar pinggul (X 5 ) Panjang paha (X 7 )
MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kuda yang Diamati Berdasarkan Lokasi dan Jenis Kelamin
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Pebruari 2011. Penelitian dilakukan di dua peternakan domba yaitu CV. Mitra Tani Farm yang berlokasi di Jalan Baru No. 39 RT
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Prosedur
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Mitra Tani (MT) Farm Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Pancoran Mas Depok dan Balai Penyuluhan dan Peternakan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini menggunakan data sekunder pengamatan yang dilakukan oleh Dr. Ir. Ben Juvarda Takaendengan, M.Si. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 2. Ayam Kampung Jantan (a) dan Ayam Kampung Betina (b) dari Daerah Ciamis
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Ciamis (Jawa Barat), Tegal (Jawa Tengah) dan Blitar (Jawa Timur). Waktu penelitian dibagi menjadi tiga periode. Periode pertama yaitu pengukuran
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Tabel 1. Jumlah Kuda Delman Lokal Berdasarkan Lokasi Pengamatan. Kuda Jantan Lokal (ekor) Minahasa
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pengolahan data dan penulisan dilakukan di Laboratorium Bagian Pemuliaan dan Genetika Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV. Mitra Tani Farm, Ciampea, Bogor, Jawa Barat dan di Tawakkal Farm, Cimande, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan
Lebih terperinciMETODE. Materi. Tabel 2. Distribusi Ayam Kampung yang Digunakan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di desa Tanjung Manggu Sindangrasa, Imbanagara, Ciamis, Jawa Barat; di desa Dampyak, Mejasem Timur, Tegal, Jawa Tengah dan di desa Duren Talun, Blitar,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. ) diukur dari lateral tuber humerus (tonjolan depan) sampai tuber ischii dengan menggunakan tongkat ukur dalam satuan cm.
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di daerah Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat; UPTD RPH Pancoran Mas, Kota Depok dan Mitra Tani Farm kabupaten Ciampea, Bogor,
Lebih terperinciGambar 3. Peta Sulawesi Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Lokasi Penelitian Propinsi Sulawesi Utara mencakup luas 15.272,44 km 2, berbentuk jazirah yang memanjang dari arah Barat ke Timur pada 121-127 BT dan 0 3-4 0 LU. Kedudukan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Adapun bahan yang digunakan adalah kuda yang sudah dewasa kelamin
15 Tempat dan Waktu Penelitian BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Karo pada bulan Juli 2016 Bahan dan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Mitra Tani Farm, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor untuk sapi PO jantan dan Rumah Potong Hewan (RPH) Pancoran Mas untuk sapi Bali jantan.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi danwaktu Penelitian ayam Ketawa dilaksanakan di tiga tempat, yaitu Peternakan Ayam Ketawa (Arawa) Permata Hijau II Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Barat dan Pondok Pesantren Daarul
Lebih terperinciMETODE. Lokasi dan Waktu. Materi
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ornitologi Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Cibinong. Penelitian ini dilaksanakan selama
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. olahraga polo. Tinggi kuda polo berkisar antara 142 sampai dengan 159 cm
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Kuda Polo Kuda yang menjadi objek penelitian adalah kuda yang sedang aktif olahraga polo. Tinggi kuda polo berkisar antara 142 sampai dengan 159 cm dengan rataan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penetapan Lokasi Penentuan Umur Domba
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) Fakultas Peternakan IPB yang berlokasi di desa Singasari, Kecamatan Jonggol; peternakan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Jenis Kelamin Ciamis Tegal Blitar 45 ekor 20 ekor 38 ekor 56 ekor 89 ekor 80 ekor
MTERI DN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di tiga lokasi yang berbeda, yaitu dilaksanakan di Desa Tanjung Manggu, Ciamis; Desa Mejasem Timur, Tegal; dan di Desa Duren Talun, litar. Penelitian
Lebih terperinciVARIABEL PEMBEDA UKURAN TUBUH KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) BETINA DI TIGA PETERNAKAN BERBEDA NOVITA SAPRIKA THAMREN
VARIABEL PEMBEDA UKURAN TUBUH KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) BETINA DI TIGA PETERNAKAN BERBEDA NOVITA SAPRIKA THAMREN DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciSKRIPSI RIRI SELVIA N
PENGGOLONGAN MORFOMETRIK JANTAN SAPI BALI, PERANAKAN ONGOLE DAN PESISIR MELALUI ANALISIS DISKRIMINAN FISHER, WALD- ANDERSON DAN JARAK MINIMUM D 2 MAHALANOBIS SKRIPSI RIRI SELVIA N DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian ini yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel. Pengujian
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kambing Peranakan Etawah yang Diamati Kondisi Gigi. Jantan Betina Jantan Betina
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi yang berbeda yaitu peternakan kambing PE Doa Anak Yatim Farm (DAYF) di Desa Tegal Waru, Kecamatan Ciampea dan peternakan kambing
Lebih terperinciAnalisis Diskriminan untuk Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Program Studi Matematika di FMIPA dan FKIP Universitas Sriwijaya
Jurnal Penelitian Sains Volume 14 Nomer 4(A) 14403 Analisis Diskriminan untuk Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Program Studi Matematika di FMIPA dan FKIP Universitas Sriwijaya Yuli Andriani,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sapi
TINJAUAN PUSTAKA Sapi Sapi diklasifikasikan ke dalam filum Chordata (hewan yang memiliki tulang belakang), kelas Mammalia (hewan menyusui), ordo Artiodactile (hewan berkuku atau berteracak genap), sub-ordo
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Analisis Regresi Perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, namun perubahan nilai variabel itu dapat disebabkan oleh berubahnya variabel lain yang berhubungan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Lokasi Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Ciamis Jawa Barat Kabupaten Ciamis terletak di provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Keragaman pada Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis pada Kelompok Umur I 0.
HASIL DAN PEMBAHASAN Ukuran-ukuran Tubuh pada Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis Penggunaan ukuran-ukuran tubuh dilakukan berdasarkan ukuran yang umum pada ternak, yaitu sifat kuantitatif untuk dapat
Lebih terperinci10 Departemen Statistika FMIPA IPB
Suplemen Responsi Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK35) 0 Departemen Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referensi Waktu Tabel Kontingensi Struktur peluang tabel kontingensi Perbandingan
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
17 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom sehingga
Lebih terperinciUKURAN DAN BENTUK TUBUH KUDA DELMAN LOKAL PADA POPULASI MANADO, MINAHASA, MINAHASA SELATAN DAN TOMOHON SULAWESI UTARA SKRIPSI AMUDI EBIGHANS HUTASOIT
UKURAN DAN BENTUK TUBUH KUDA DELMAN LOKAL PADA POPULASI MANADO, MINAHASA, MINAHASA SELATAN DAN TOMOHON SULAWESI UTARA SKRIPSI AMUDI EBIGHANS HUTASOIT DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah transaksi domba antara pengepul atau pembeli
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah transaksi domba antara pengepul atau pembeli domba dengan peternak di kawasan peternakan domba Amis, Bolang dan Loyang Kecamatan
Lebih terperinciKlasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan
Statistika, Vol. 15 No. 2, 87-97 November 215 Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan Fitriana A.R. 1, Nurhasanah 2, Ririn Raudhatul
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan ialah : 1. Kambing Kacang di desa Paya Bakung, desa Hamparan Perak dan desa
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan ialah : 1. Kambing Kacang di desa Paya Bakung, desa Hamparan Perak dan desa Klambir Lima Kampung, kecamatan Hamparan
Lebih terperinciPERBANDINGAN MORFOMETRIK UKURAN TUBUH AYAM KUB DAN SENTUL MELALUI PENDEKATAN ANALISIS DISKRIMINAN
PERBANDINGAN MORFOMETRIK UKURAN TUBUH AYAM KUB DAN SENTUL MELALUI PENDEKATAN ANALISIS DISKRIMINAN (Comparative Morphometrics of Body Measurement of KUB and Sentul Chicken by Discriminant Analysis) Tike
Lebih terperinciPENGGOLONGAN MORFOMETRIK DOMBA GARUT, DOMBA EKOR GEMUK DAN DOMBA EKOR TIPIS MELALUI ANALISIS DISKRIMINAN FISHER, WALD-ANDERSON DAN JARAK MAHALANOBIS
PENGGOLONGAN MORFOMETRIK DOMBA GARUT, DOMBA EKOR GEMUK DAN DOMBA EKOR TIPIS MELALUI ANALISIS DISKRIMINAN FISHER, WALD-ANDERSON DAN JARAK MAHALANOBIS SKRIPSI OMI DWI NURRAHMI DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Harpiocephalus harpia Serangga Rhinolophus keyensis Serangga Hipposideros cervinus Serangga
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kota Tual, desa Ohoira, desa Ohoidertawun dan desa Abean, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara. Penelitian lapang dilaksanakan
Lebih terperinciPERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT
Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 17 4 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T HOTELLING KLASIK DENGAN T HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April-Mei 2015 di Kecamatan
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April-Mei 2015 di Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. 3.2. Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam
Lebih terperinciVI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI
VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI 6.1. Analisis Fungsi Produksi Model fungsi produksi yang digunakan adalah fungsi Cobb Douglas. Faktor-faktor
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 493/KMK.02/2009 KMK No. 493/KMK.02/2009 adalah suatu keputusan/aturan yang mengatur tentang persetujuan penggunaan sebagian dana Penerimaan
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Objek yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuda delman sebanyak
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuda delman sebanyak 30 ekor kuda di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Cicendo Kota
Lebih terperinciSKRIPSI ANGELINA VANDA ARDHIYANI
PENGGOLONGAN MORFOMETRIK BABI KELOMPOK PARUNG, GETASAN DAN KLUNGKUNG MELALUI PENDEKATAN ANALISIS DISKRIMINAN FISHER, WALD-ANDERSON DAN JARAK MINIMUM D 2 MAHALANOBIS SKRIPSI ANGELINA VANDA ARDHIYANI DEPARTEMEN
Lebih terperinciPENDUGAAN BOBOT BADAN KUDA DELMAN BERDASARKAN BERBAGAI VARIABEL UKURAN LINEAR PERMUKAAN TUBUH MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA
PENDUGAAN BOBOT BADAN KUDA DELMAN BERDASARKAN BERBAGAI VARIABEL UKURAN LINEAR PERMUKAAN TUBUH MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA SKRIPSI ESTER IKE MAHARANI S DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol
3 TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol Analisis gerombol merupakan analisis statistika peubah ganda yang digunakan untuk menggerombolkan n buah obyek. Obyek-obyek tersebut mempunyai p buah peubah. Penggerombolannya
Lebih terperinciUji Korelasi Kendal Tau dan Uji Korelasi Spearman Rank
Uji Korelasi Kendal Tau dan Uji Korelasi Spearman Rank KORELASI KENDAL TAU Korelasi Kendal tau digunakan untuk mengukur kekuatan atau hubungan dua variable. Data yang digunakan berskala ordinal dan tidak
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian ini yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel. Pengujian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
33 pertalian genetik yang relatif dekat akan kurang memberikan laju pertumbuhan anaknya dengan baik. Sifat morfolgis ternak seperti ukuran tubuh dan pola warna dapat digunakan untuk menganalisis estimasi
Lebih terperinciRivised Simpleks Method (metode simpleks yang diperbaiki)
Rivised impleks Method (metode simpleks yang diperbaiki) Metode simpleks yang sudah kita pelajari, menunjukkan bahwa setiap perpindahan tabel baru selalu membawa semua elemen yang terdapat dalam tabel.
Lebih terperinciBagian 12. Seksi 1 Catatan untuk Jadwal Jepang
Bagian 12 Seksi 1 Catatan untuk Jadwal Jepang 1. Untuk maksud-maksud Pasal 16, kategori-kategori berikut yang ditunjukkan pada Kolom 4 di dalam Jadwal Jepang, pada Seksi 2 Bagian ini, wajib berlaku: (a)
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KORELASI KANONIK ROBUST DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINAN
BAB III ANALISIS KORELASI KANONIK ROBUST DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINAN 3.1 Deteksi Pencilan Multivariat Pengidentifikasian pencilan pada kasus multivariat tidaklah mudah untuk dilakukan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (disingkat SMA), adalah jenjang pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Atas (disingkat SMA), adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat).
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan. Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1).
III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1). 1.2. Materi Materi penelitian ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP PTI, yang beralamat di Jln. Sei. Seputih No. 3264 IB.1 Pakjo Palembang. Kegiatan penelitian
Lebih terperinciuntuk setiap x sehingga f g
Jadi ( f ( f ) bernilai nol untuk setiap x, sehingga ( f ( f ) fungsi nol atau ( f ( f ) Aksioma 5 Ambil f, g F, R, ( f g )( f g ( g( g( ( f g)( Karena ( f g )( ( f g)( untuk setiap x sehingga f g Aksioma
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Persamaan Linier Sistem Persamaan dengan m persamaan dan n bilangan tak diketahui ditulis dengan : Dimana x 1, x 2, x n : bilangan tak diketahui a,b : konstanta Jika SPL
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Hasil Analisis Ukuran Tubuh Domba. Ukuran Tubuh Minimal Maksimal Rata-rata Standar Koefisien
19 4.1 Ukuran Tubuh Domba Lokal IV HASIL DAN PEMBAHASAN Indeks morfologi tubuh sangat diperlukan dalam mengevaluasi konformasi tubuh sebagai ternak pedaging. Hasil pengukuran ukuran tubuh domba lokal betina
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Bangsa-Bangsa Sapi
TINJAUAN PUSTAKA Bangsa-Bangsa Sapi Bangsa (breed) adalah sekumpulan ternak yang memiliki karakteristik tertentu yang sama. Atas dasar karakteristik tertentu tersebut, suatu bangsa dapat dibedakan dari
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. selama 2 bulan, yakni mulai dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Juli 2013.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar selama bulan, yakni mulai dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Juli 013. 3..
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut:
. Menyiapkan gugus data pencilan dengan membangkitkan peubah acak normal ganda dengan parameter µ yang diekstrimkan dari data contoh dan dengan matriks ragam-peragam yang sama dengan data contoh. Proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagai salah satu situs warisan budaya dunia, Candi Borobudur senantiasa dilakukan pengawasan serta pemantauan baik secara strukural candi, arkeologi batuan candi,
Lebih terperinciMatematika EBTANAS Tahun 1986
Matematika EBTANAS Tahun 986 EBT-SMA-86- Bila diketahui A = { x x bilangan prima < }, B = { x x bilangan ganjil < }, maka eleman A B =.. 3 7 9 EBT-SMA-86- Bila matriks A berordo 3 dan matriks B berordo
Lebih terperincia 2 e. 7 p 7 q 7 r 7 3. a. 8p 3 c. (2 14 m 3 n 2 ) e. a 10 b c a. Uji Kompetensi a. a c. x 3. a. 29 c. 2
Kunci Jawaban Uji Kompetensi 1.1 1. a. {, 1,0,1,,3,4} BAB I Bilangan Riil Uji Kompetensi 1. 1. a. asosiatif b. memiliki elemen penting 3. 10 Uji Kompetensi 1.3 1. a. 1 4 e. 1 35 15 c. 1 8 1 1 c. 1 4 5.
Lebih terperinciBAB II DASAR DASAR TEORI
BAB II DASA DASA TEOI.. uang ruang Vektor.. uang Vektor Umum Defenisi dan sifat sifat sederhana Defenisi : Misalkan V adalah sebarang himpunan benda yang didefenisikan dua operasi, yakni penambahan perkalian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya. 2.1 Matriks Sebuah matriks, biasanya dinotasikan dengan huruf kapital tebal seperti A,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank adalah lembaga keuangan yang merupakan penggerak utama dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat Indonesia. Sebagai lembaga Intermediasi, bank memiliki
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Lokal Indonesia Domba Ekor Tipis
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Menurut Tomaszewska et al. (1993) domba berasal dari Asia, yang terdiri atas 40 varietas. Domba-domba tersebut menyebar hampir di setiap negara. Ternak domba merupakan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan febuari 2013, yang berlokasi
BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan febuari 2013, yang berlokasi di Unit Pelaksanaan Teknis Daerah ( UPTD) Ternak Ruminansia Besar Desa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Klasifkasi Kambing
TINJAUAN PUSTAKA Klasifkasi Kambing Kambing diklasifikasikan ke dalam kerajaan Animalia; filum Chordata; subfilum Vertebrata; kelas Mammalia; ordo Artiodactyla; sub-ordo Ruminantia; familia Bovidae; sub-familia
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Persepsi
TINJAUAN PUSTAKA Persepsi Persepsi adalah peubah konsep dalam psikologi. Menurut Gulo (1982) dalam kamus psikologinya persepsi adalah suatu proses dimana seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Garut
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba merupakan salah satu sumber pangan hewani bagi manusia. Domba merupakan salah satu ruminansia kecil yang dapat mengkonnsumsi pakan kualitas rendah dan dipelihara
Lebih terperinciMatriks. Baris ke 2 Baris ke 3
Matriks A. Matriks Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegi panjang. Susunan bilangan itu diletakkan di dalam kurung
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berumur 4 7 tahun sebanyak 33 ekor dari populasi yang mengikuti perlombaan
18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian adalah kuda Sumba jantan yang berumur 4 7 tahun sebanyak 33 ekor dari populasi yang
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
9 Bab 2 LANDASAN TEORI 21 Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel Pengujian
Lebih terperinciAnalisis Diskriminan
Analisis Diskriminan Tujuan Utama Memperoleh fungsi diskriminan, yaitu fungsi yang mampu digunakan membedakan suatu objek masuk ke dalam populasi tertentu berdasarkan pengamatan terhadap objek tersebut
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data dalam menguji validitas dan reliabilitas faktor-faktor dan variabel penelitian Kepuasan Kerja karyawan ini dilakukan memakai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Peran jenis dan sumber data sangat penting yaitu untuk melanjutkan dan memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian. 1. Jenis Data Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.2 Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket
Lebih terperinciMODUL XI SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KEPERCAYAAN
MODUL XI SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KEPERCAYAAN Taksiran suatu parameter populasi dapat diberikan berupa taksiran titik atau berupa taksiran selang. Taksiran titik suatu parameter populasi θ merupakan nilai
Lebih terperinciBAB IV APLIKASI JARAK MAHALANOBIS
BAB IV Aplikasi Jarak Mahalanobis 42 BAB IV APLIKASI JARAK MAHALANOBIS 4.1 Pendeteksian Outlier k Teknologi pendeteksian outlier dengan menggunakan jarak Mahalanobis merupakan teknologi paling awal dalam
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Tinggi Pundak dan Panjang badan dengan panjang langkah Trot kuda delman.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Tinggi Pundak dan Panjang badan dengan panjang langkah Trot kuda delman. Tabel 2. Hasil analisis Tinggi Pundak dan Panjang Badan dengan panjang langkah
Lebih terperinciBAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU
BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU 3.1 Model Regresi Cox Proportional Hazard dengan Variabel Terikat oleh Waktu Model regresi Cox proportional hazard
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis multivariat merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk memahami struktur data dalam dimensi tinggi. Variabel-variabel itu saling terkait satu
Lebih terperinciHubungan antara variabel-variabel dalam contoh tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang disebut persamaan regresi.
KORELASI LINIER ANTARA 2 VARIABEL Korelasi Hubungan antara beberapa variabel Contoh 1. Apakah siswa yang pandai dalam mat pandai pula dalam físika 2.Apakah tes masuk suatu sekolah menggambarkan sekolah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator
Lebih terperinciPertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA
Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Metode Kuadrat Terkecil (OLS) Persoalan penting dalam membuat garis regresi sampel adalah bagaimana kita bisa mendapatkan garis regresi yang baik yaitu sedekat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran matematika
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa Gambar 1 memperlihatkan Karakteristik siswa SMA Negeri Ulu Siau berdasarkan jurusan. Berdasarkan Gambar 1 umumya siswa lebih memilih jurusan IPA daripada jurusan
Lebih terperinciPEMBAHASAN UMUM. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
79 PEMBAHASAN UMUM Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kuda di Sulawesi Utara telah dikenal sejak lama dimana pemanfatan ternak ini hampir dapat dijumpai di seluruh daerah sebagai ternak tunggangan, menarik
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi
BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi atau getaran dari sebuah data pada frekuensi tertentu. Analisis spektral
Lebih terperinciHubungan antara variabel-variabel dalam contoh tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang disebut persamaan regresi.
KORELASI LINIER ANTARA 2 VARIABEL Korelasi Hubungan antara beberapa variabel Contoh 1. Apakah siswa yang pandai dalam matematika pandai pula dalam físika 2.Apakah tes masuk suatu sekolah menggambarkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom sehingga
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Bobot Badan Bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh dapat menjadi acuan untuk mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh mempunyai kegunaan untuk menaksir
Lebih terperinci(α = 0.01). Jika D i > , maka x i atau pengamatan ke-i dianggap pencilan (i = 1, 2,..., 100). HASIL DAN PEMBAHASAN
4 karena adanya perbedaan satuan pengukuran antar peubah. 1.. Memastikan tidak adanya pencilan pada data dengan mengidentifikasi adanya pencilan pada data. Pengidentifikasian pencilan dilakukan dengan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. tubuh yang akhirnya dapat dijadikan variable untuk menduga bobot badan. Bobot
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan seekor ternak dapat diketahui melalui perkembangan ukuran tubuh yang akhirnya dapat dijadikan variable untuk menduga bobot badan. Bobot badan merupakan salah
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran)
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 2 (2016), hal 113 118. OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Eka Dian Rahmawati,
Lebih terperinciOBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah pola konsumsi daging ayam broiler,
39 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pola konsumsi daging ayam broiler, sedangkan subjek yang terlibat di dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Matriks 2.1.1 Matriks Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan dalam susunan itu disebut anggota dalam matriks tersebut. Suatu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBA WONOSOBO JANTAN DI KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI. Oleh : ARDY AGA PRATAMA
HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBA WONOSOBO JANTAN DI KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI Oleh : ARDY AGA PRATAMA PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciMinggu II Lanjutan Matriks
Minggu II Lanjutan Matriks Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus Jumlah Pertemuan : Matriks : A. Transformasi Elementer. Transformasi Elementer pada baris
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
24 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Korpus Data korpus berisi berita-berita nasional berbahasa Indonesia dari tanggal 11 Maret 2002 sampai 11 April 2002. Berita tersebut berasal dari berita online harian
Lebih terperinciMETODE. Lokasi dan Waktu
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di peternakan domba PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. yang berada di desa Tajur Kecamatan Citeureup, Bogor. Penelitian dilakukan selama 9 minggu mulai
Lebih terperinci