BAB VII NILAI EKONOMI TUMBUHAN SOWANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII NILAI EKONOMI TUMBUHAN SOWANG"

Transkripsi

1 BAB VII NILAI EKONOMI TUMBUHAN SOWANG Nilai Ekonomi Total Tumbuhan Sowang Kelestarian dari keberadaan Tumbuhan Sowang di kawasan Pegunungan Cycloops ini perlu dijaga nilainya. Nilai ekonomi dari Tumbuhan Sowang diukur dari nilai manfaat (use value) maupun nilai bukan manfaat (non use value). Nilai manfaat Tumbuhan Sowang dihitung berdasarkan penggunaan secara langsung dan nilai penggunaan tidak langsung oleh masyarakat adat maupun masyarakat pendatang. Nilai bukan manfaat diukur dari setiap responden yang memberikan nilai untuk pelestarian dan perlindungan Sowang baik untuk nilai warisan maupun nilai keberadaan untuk Tumbuhan Sowang pada kawasan Pegunungan Cycloops Analisis Nilai Ekonomi Pengelolaan Tumbuhan Sowang Secara Langsung 1. Penggunaan oleh Masyarakat Adat Penggunaan Tumbuhan Sowang secara langsung dalam kehidupan masyarakat adat yang bermukim di pinggiran kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops, dapat dilihat pada bangunan rumah adat maupun rumah tinggal sebagai tiang utama (tiang raja) dan tiang penyangga. Untuk mendapatkan Tumbuhan Sowang, masyarakat adat menebang di dalam hutan yang telah ditunjuk oleh Ondofolo atau pembantupembantu yang dipercayakan untuk mengarahkan masyarakat yang hendak menebang pohon tersebut. Selain menebang langsung, biasanya masyarakat adat juga mendapatkan Tumbuhan Sowang melalui pemberian dari sanak saudara atau orang tua yang memiliki kelebihan Tumbuhan Sowang. Terkadang juga dilakukan sistem pertukaran atau barter berupa benda-benda yang berharga (Tomako Batu, Gelang/Ebha, manik-manik/hemboni, Batu keramat (Jha), manik-manik istimewa dan piring batu) yang ditukar dengan sejumlah Tumbuhan Sowang sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan dari orang yang membutuhkan Tumbuhan Sowang dengan pemilik Tumbuhan Sowang. Pada tabel di bawah ini, dapat dilihat daftar jumlah dan jenis benda-benda sakral yang ditukarkan dengan Tumbuhan Sowang yang digunakan 99

2 oleh beberapa suku asli yang berada pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops yang jika dinilai dengan nilai rupiah. Tabel 9. Daftar Harga Penukaran Tumbuhan Sowang dengan Alat Tradisional Nilai yang Alat Jumlah tumbuhan Suku Jumlah alat dikonversikan tradisional Sowang kedalam nilai Rupiah Sentani Tomako Batu (Rela) Manik-manik Nokho Hawa Haye Numbay / Humbolt 1 buah 1 buah (Rp ,-) 1 buah (Rp.7.000,-) 1 buah (Rp.5.000,-) 2 buah tiang utama (tiang raja) rumah Ondofolo 50 buah batang penyangga rumah Ondofolo biasanya disertakan dengan Tomako Batu (rela) Rp ,-/ batu Rp ,- / batu Rp ,- /3 buah Rp ,-/3 buah Rp ,- /3 buah Yoniki (Ukiran kayu) 1 buah 1 meter Rp ,- /1 buah Kholai (gayung air minum) 1 buah 30 cm Rp ,-/ 1 buah Hiloi (Garpu Papeda) 1 buah 25 cm Rp ,- / 1 buah Batu Keramat Manik-manik istimewa 1 buah 1 ikat 2-3 buah tiang utama (tiang raja) rumah Done (tuatua adat) buah batang penyangga rumah Done (tua-tua adat) 1 ikat = 4-5 buah manik-manik Rp ,-/ batu Rp ,- / batu Rp ,-/ 1 ikat Ormu dan Tepera Batu Keramat (Jha) 1 buah buah tiang utama (tiang raja) Rp ,-/ batu Piring Batu 1 buah Biasanya disertakan dengan Batu (Jha) Rp ,- / piring 100

3 Mooi Ket : masyarakat adat Mooi, mereka tidak melakukan pertukaran atau penjualan kayu Sowang, dikarenakan mereka menjunjung tinggi pentingnya nilai hutan bagi kehidupan mereka. Sebab itu ada larangan-larangan bagi masyarakat adat untuk tidak menebang pohon atau mengadakan transaksi pasar dengan sebarangan di kawasan cagar alam pegunungan Cycloops. Total Rp ,- Sumber: Data Olahan (2011) Tabel perhitungan penggunaan langsung dari Tumbuhan Sowang oleh beberapa masyarakat yang mendiami kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops, dalam pertukaran benda-benda tradisional tersebut, harus melalui proses musyawarah masyarakat adat yang biasanya dipimpin oleh kepala suku besar atau Ondofolo. 2. Penggunaan oleh Masyarakat Pendatang Masyarakat pendatang memiliki kemampuan dan daya rambah yang tinggi serta hidup yang nomaden, mereka mampu merambah dan berladang di daerah > 30 0 pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops. Masyarakat pendatang sering membakar hutan untuk dijadikan sebagai ladang. Tumbuhan Sowang dimanfaatkan oleh masyarakat pendatang sebagai bahan baku pembuatan arang dan komoditas yang diperjualbelikan khususnya kepada masyarakat yang berada di pesisir danau maupun pesisir pantai. Tumbuhan Sowang ditebang atau diperoleh oleh masyarakat pendatang dengan menebang menggunakan kapak, chainsaw, atau dibakar akarnya. Berikut daftar harga dari Tumbuhan Sowang yang diperjualbelikan oleh penduduk pendatang oleh masyarakat yang di pesisir pantai atau danau dan rumah makan yang menggunakan arang pembakaran dengan menggunakan Tumbuhan Sowang. 101

4 Tabel 10. Daftar Harga Tumbuhan Sowang yang Diperjualbelikan Penggunaan Ukuran Jumlah Waktu Harga 1 batang = 3-4 Tiang meter 30 batang Penyangga 1 batang = Sowang Rumah ,- 2 kali Rp ,- karung 25 Kg Arang 1 karung = Pembakaran ,- 10 karung 15 hari Rp ,- Total Rp ,- Total x 12 bulan Rp ,- Sumber: Data Diolah (2011) Dari penggunaan secara langsung Tumbuhan Sowang baik dari masyarakat adat maupun masyarakat pendatang dapat dihasilkan nilai ekonomi Tumbuhan Sowang secara langsung, nilai tersebut diperoleh dari penjumlahan penggunaan Tumbuhan Sowang oleh masyarakat adat maupun masyarakat pendatang. Tabel 11. Total Ekonomi Penggunaan Langsung Tumbuhan Sowang Penggunaan Nilai Ekonomi Masyarakat Adat Rp ,- Masyarakat Pendatang Rp ,- Total Rp ,- Sumber: Data diolah (2011) Analisis Kesediaan Membayar (Willingness To Pay) untuk Tumbuhan Sowang Skenario untuk kesediaan membayar untuk kelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops dibuat pada penelitian ini dengan menjelaskan kondisi Tumbuhan Sowang pada saat ini. Kondisi kelestarian dari Tumbuhan Sowang yang mempunyai fungsi cukup penting, yaitu nilai adat istiadat untuk masyarakat asli yang berada dikawasan Pegunungan Cycloop, nilai keanekaragaman hayati yang tinggi berupa tumbuhan endemik pada Pegunungan Cycloop, sebagai penyediaan dari kebutuhan adat-istiadat (pembuatan rumah adat suku sentani, pembuatan alat tradisional) yang penting bagi masyarakat asli, serta sebagai sistem penyangga kehidupan, penelitian dan pendidikan. 102

5 Ancaman terhadap kelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops saat ini terus berlangsung seperti illegal logging, perambahan, pembakaran, pertambangan, perkebunan. Jika ancaman tersebut terus berlangsung maka kelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan Pegunungan Cycloops akan terancam yang berakibat kurang atau punahnya Tumbuhan Sowang. Tumbuhan Sowang saat ini sudah mulai berkurang dan dibeberapa bagian tempat di kawasan Pegunungan Cycloops sudah tidak ditemukan lagi dan hilang. Satu-satunya cara untuk tetap mempertahankan kelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan Pegunungan Cycloops adalah dengan dibiayai iuran/pajak khusus dari masyarakat untuk turut serta menjaga dan melestarikan dari Tumbuhan Sowang. Masyarakat diminta kesediaannya untuk membayar iuran tersebut yang akan digunakan untuk mempertahankan dan mengelola kelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan Pegunungan Cycloops. Selanjutnya dana tersebut akan dialokasikan sebagai dana operasional yang digunakan untuk biaya pelestarian dan menjaga Tumbuhan Sowang dari kepunahan dan kerusakan pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops. Hasil survei menunjukkan bahwa nilai maksimum dari kesediaan responden untuk membayar (Willingness to Pay/WTP) untuk kelestarian dari Tumbuhan Sowang berkisar antara Rp.500,- hingga Rp Distribusi frekuensi responden menurut nilai maksimumwtp-nya dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini. Tabel 12. Distribusi Frekuensi Responden menurut Nilai WTP WTP Jumlah Persentase (%) Rp.500, Rp.1.000, Rp.1.500, Rp.2.000, Rp.2.500, Rp.3.000, Rp.5.000, Rp , Rp , Total ,0 Sumber: Data diolah (2011) 103

6 Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 43,60% bersedia membayar Rp.1.000,- untuk kelestarian dan terjaganya Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops, sedangkan sebanyak 6,98% responden bersedia membayar Rp.500,-. Sebanyak 12,21% responden bersedia membayar Rp.1.500,-. Responden yang bersedia membayar Rp.2.000,-. berjumlah 6,40%. Sementara responden bersedia membayar Rp.2.500,- sebanyak 3,20%. Sebanyak 1,16% responden bersedia membayar Rp.3.000,-. Sedangkan 2,33% responden bersedia membayar Rp.5.000,-. Responden yang bersedia membayar Rp ,- sebanyak 1,16%. Dan sebanyak 0,29% responden bersedia membayar Rp ,-. Responden yang tidak memberikan nilai (WTP = 0) dalam penelitian ini sebanyak 22,67% atau 78 responden. Dari data ini terlihat bahwa jumlah responden cenderung semakin sedikit seiring dengan peningkatan nilai WTP dapat ditunjukan dengann gambar berikut Gambar 30. Nilai WTP tumbuhan Sowang Hasil penelitian dari 344 responden yang diteliti menunjukkan ada 78 orang atau 22,67% responden yang tidak bersedia membayar untuk kelestarian dan terjaganya Tumbuhan Sowang di kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops. Alasan mereka tidak bersedia membayar untuk kelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungann Cycloops, antara lain : adanya dana dari pemerintah untuk kelestarian dan terjaganya Tumbuhan Sowang, pengelolaan untuk kelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops merupakan tanggung jawab pemerintah Kabupaten maupun Kota Jayapura, terlalu besarnya tanggungan untuk keluarga, dan besarnya pengeluaran rumah tangga. 104

7 Tabel 13. Persepsi Responden yang Tidak Ikut Memberikan Nilai WTP No Alasan Responden Jumlah Persentase (%) 1 Pemerintah masih memiliki dana untuk kelestarian dan keterjagaan dari tumbuhan Sowang Pengelolaan untuk kelestarian dan keterjagaan tumbuhan Sowang adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten maupun Kota Jayapura 3 Besar tanggungan untuk keluarga Besar pengeluaran rumah tangga Total Sumber: Data diolah (2011) Berdasarkan pengelompokan nilai WTP menjadi 5 kelompok, dapat dilihat distribusi frekuensi responden seperti yang tampak pada tabel 14 berikut ini. Tabel 14. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelompok Nilai WTP Interval Nilai WTP (Rp) Jumlah Persentase (%) Rp. 500 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Total ,00 Sumber: Data Diolah (2011) Tabel 14 menunjukan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 65,41% hanya bersedia membayar Rp.500,- sampai Rp.1.000,- untuk kelestarian dari Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops, sedangkan 24,06% responden bersedia membayar sebesar Rp.1.500,- sampai dengan Rp.2.000,-; 5,64% responden bersedia membayar Rp.2.500,- sampai Rp.3.000,-; 3,01% responden bersedia membayar antar Rp.3.500,- sampai Rp.5.000,- dan 1.88% responden bersedia membayar sebesar Rp ,- sampai Rp ,-. Hasil perhitungan untuk mengetahui nilai statistik dari rata-rata nilai WTP, median, maksimum, minimum, jumlah dan standar deviasi diperoleh hasil pada tabel 15 berikut: 105

8 Tabel 15. Deskripsi Nilai WTP Tumbuhan Sowang Kisaran WTP Frekuensi Nilai WTP Rp.500, Rp.1.000, Rp.1.500, Rp.2.000, Rp.2.500, Rp.3.000, Rp.5.000, Rp , Rp , Total WTP 403,500 Rata-rata WTP Median 1000 Max Min 500 Std. Dev Total 266 Sumber: Data Diolah (2011) Tabel di atas menunjukan bahwa nilai rata-rata dari keseluruhan WTP responden adalah sebesar Rp Berdasarkan nilai rata-rata WTP di atas, dapat dihitung nilai ekonomi Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops berdasarkan nilai WTP masyarakat. Estimasi nilai ekonomi Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops diperoleh dari hasil kali nilai rata-rata WTP dalam satu bulan (sebesar Rp ,-) dengan jumlah populasi masyarakat di Kampung Doyo Baru dan Kampung Maribu yaitu sebanyak 4640 orang. Perhitungan estimasi nilai ekonomi WTP Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops dalam 1 tahun adalah: WTP Tumbuhan Sowang = Rp /orang/bulan 4640 orang 12 bulan = Rp ,- / tahun Nilai ekonomi ini dihitung berdasarkan jumlah kepala rumah tangga di Kampung Doyo Baru dan Kampung Maribu. Bila kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops ini dikenal lebih luas sampai ke luar Kabupaten Jayapura dapat menarik responden untuk menilai atau ikut bersedia dalam program pelestarian dari 106

9 Tumbuhan Sowang ini, maka dapat dipastikan nilai ekonomi akan lebih besar lagi sehingga pelaksanaan kelestarian dari Tumbuhan Sowang ini pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops dapat dilakukan lebih maksimal lagi Nilai Willingness To Pay / WTP untuk Nilai Warisan Dalam penelitian ini juga dilakukan suatu survei khusus untuk nilai warisan untuk Tumbuhan Sowang. Jumlah responden yang ditemui di lapangan sebanyak 56 responden yang berada di wilayah Kabupaten dan Kota Jayapura. Nilai minimum dan maksimum dari kesediaan responden untuk membayar (willingness to pay/wtp) untuk kelestarian dari Tumbuhan Sowang dari nilai warisan adalah antara Rp.500,- hingga Rp ,-. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ada responden yang bersedia dan juga ada responden yang tidak bersedia untuk ikut serta dalam pelestarian Tumbuhan Sowang. Tabel 16 berikut menunjukkan data dari responden yang bersedia dan tidak bersedia mengambil bagian dalam pelestarian Tumbuhan Sowang untuk nilai warisan. Tabel 16. Deskripsi Kesediaan Membayar Nilai Warisan Tumbuhan Sowang Deskripsi Frekuensi Persentase % Nilai Warisan Bersedia Tidak Bersedia , Total Sumber: Data diolah (2011) 107

10 Distribusi frekuensi responden menurut nilai minimum dan maksimum WTP untuk nilai warisan dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini. Tabel 17. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Nilai WTP Nilai Warisan WTP Jumlah Persentase (%) Rp. 500, Rp.1.000, Rp.1.500, Rp.2.000, Rp.2.500, Rp.5.000, Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Total ,0 Sumber: Data Diolah(2011) Berdasarkan Tabel 17 dapat diketahui bahwa dari responden yang bersedia ikut serta dalam program pelestarian dari Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops yaitu 28% responden hanya bersedia membayar Rp.1.000,- untuk nilai warisan. Kemudian sebanyak 2% responden memberikan masing-masing untuk nilai WTP sebesar Rp.500 dan Rp Sebanyak 6% responden bersedia masing-masing membayar pada nilai Rp.1.500; Rp.2.500; Rp.5.000; Rp ,- dan Rp ,-., Sedangkan untuk nilai WTP sebesar Rp.2.000,- dan Rp ,- sebanyak 12% responden yang bersedia membayar, dan sebanyak 14% responden bersedia membayar pada nilai Rp untuk nilai warisan dari Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops. Dari 56 responden yang diteliti, ternyata ada 6 orang atau 10,71% yang tidak bersedia membayar untuk kelestarian dan terjaganya Tumbuhan Sowang untuk nilai keberadaan pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops. Alasan mereka tidak bersedia membayar untuk kelestarian Tumbuhan Sowang adalah: Tumbuhan Sowang merupakan tumbuhan asli Papua, tetapi yang tinggal di kawasan ini bukan hanya masyarakat Papua, sehingga yang nantinya 108

11 merasakan warisan bukan hanya orang asli yang memiliki tanah ini tetapi juga masyarakat pendatang. Pemerintah merupakan pihak yang memiliki kewajiban untuk menjaga kelestarian Tumbuhan Sowang Tidak memiliki pendapatan yang mencukupi. Hasil perhitungan untuk mengetahui nilai statistik dari nilai Tumbuhan Sowang pada nilai warisan yaitu rata-rata dari nilai WTP, median, maksimum, minimum, jumlah dan standard deviasi, diperoleh hasil yang dapat dilihat tabel 18 berikut: Tabel 18. Nilai Statistik dari WTP Tumbuhan Sowang untuk Nilai Warisan Kisaran WTP Frekuensi Nilai WTP Rp. 500, ,- Rp.1.000, ,- Rp.1.500, ,- Rp.2.000, ,- Rp.2.500, ,- Rp.5.000, ,- Rp , ,- Rp , ,- Rp , ,- Rp , ,- Rp , ,- Total WTP Rata-rata WTP 7570 Median 2500 Max Min 500 Std. Dev Total 50 Sumber: Data Diolah (2011) Nilai 0 (nol) tidak dimasukkan dalam perhitungan tersebut, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi bias yang disebabkan karena tanggapan/respon dari responden (protes respon). Tabel di atas menunjukan bahwa nilai rata-rata dari keseluruhan WTP responden adalah sebesar Rp.7.570,-. Berdasarkan nilai rata-rata WTP di atas dihitung nilai ekonomi Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops berdasarkan nilai WTP masyarakat. 109

12 Estimasi nilai ekonomi Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops diperoleh dari hasil kali nilai rata-rata WTP dalam satu bulan (Rp.7.570,-) dengan jumlah penduduk yang tinggal di wilayah Kabupaten Jayapura dan Kotamadya Jayapura yaitu Perhitungan estimasi nilai ekonomi Tumbuhan Sowang untuk nilai warisan pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops dalam 1 tahun adalah: Nilai Warisan = Rp ,- /orang/bulan orang 12 bulan = Rp ,- / tahun Nilai ini dihitung berdasarkan total responden dalam penelitian ini yang menilai warisan Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops di Kabupaten Jayapura bagi generasi yang akan datang. Bila kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops ini dikenal lebih luas sampai ke luar negeri dan dapat menarik responden untuk menilai atau ikut bersedia dalam program pelestarian dari Tumbuhan Sowang bagi nilai warisan ini, maka dapat dipastikan nilai ekonomi akan lebih besar lagi sehingga usaha menjaga kelestarian dari Tumbuhan Sowang ini pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops dapat dilakukan lebih maksimal lagi Nilai Willingness To Pay / WTP untuk Nilai Keberadaan Penelitian ini juga menghitung nilai keberadaan Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops. Sebanyak 20 responden dari beberapa daerah di Provinsi Papua dan beberapa wilayah di Indonesia dijumpai di lapangan untuk memberikan penilaian terhadap nilai keberadaan Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops. Survei untuk nilai keberadaan ini dilakukan di luar kawasan cagar alam Pegunungan Cycloop dengan maksud untuk mendapatkan suatu nilai dari beberapa responden yang bersedia ikut berpartisipasi dalam pelestarian Tumbuhan Sowang. Nilai minimum dan maksimum dari kesediaan 3 Data BPS (hasil Sensus Penduduk Tahun 2010) 110

13 responden untuk membayar (willingness to pay/wtp) untuk kelestarian Tumbuhan Sowang bagi nilai keberadaan adalah antara Rp.1.000,- hingga Rp ,-. Hasil dari penelitian, ada responden yang bersedia dan juga ada responden yang tidak bersedia untuk ikut serta dalam pelestarian Tumbuhan Sowang untuk nilai keberadaan, yang diperlihatkan dalam tabel 19 berikut. Tabel 19. Deskripsi Kesediaan Membayar untuk Nilai Keberadaan Deskripsi Frekuensi Persentase (%) Nilai Keberadaan Bersedia Tidak Bersedia Total Sumber: Data diolah (2011) Distribusi frekuensi responden menurut nilai maksimumwtp-nya untuk nilai keberadaan dapat dilihat pada tabel 20 berikut. Tabel 20.Distribusi Frekuensi Responden Menurut nilai WTP Nilai Keberadaan WTP Jumlah Persentase (%) Rp.1.000, Rp.1.500, Rp.2.000, Rp.4.000, Rp , Rp , Rp , Rp , Rp , Total ,0 Sumber: Data Diolah (2011). Berdasarkan Tabel 20 dapat diketahui bahwa dari sejumlah responden yang diminta untuk ikut serta dalam program pelestarian dari Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops yaitu 27,78% responden bersedia membayar Rp ,- untuk nilai keberadaan Tumbuhan Sowang, sedangkan 5,56% responden bersedia membayar Rp.1.000,-. Sebanyak 5,56% responden bersedia membayar Rp.1.500,-. Responden yang bersedia membayar sebesar Rp.2.000,- sebanyak 11,11%, responden bersedia membayar Rp sebanyak 5,56%. Sedangkan sebanyak 16,67% responden bersedia membayar Rp ,-. Dan Rp ,-. Sementara itu, responden yang bersedia membayar Rp ,- 111

14 sebanyak 5,56%, Dan sebanyak 5,56% responden membayar Rp ,-. Dari data ini terlihat bahwa jumlah responden cenderung semakin sedikit seiring dengan peningkatan nilai WTP. Dari 20 responden yang diteliti, ternyata ada 2 orang atau 10% yang tidak bersedia membayar untuk kelestarian dan terjaganya Tumbuhan Sowang untuk nilai keberadaan di kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops. Alasan mereka tidak bersedia membayar untuk kelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops adalah: Pemerintah setempat khususnya pemerintah Papua sudah atau masih memiliki dana untuk kelestarian dan keterjagaan dari Tumbuhan Sowang di kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops tersebut. Tidak mengetahui dengan pasti mengenai Tumbuhan Sowang. Hasil perhitungan untuk mengetahui nilai statistik dari nilai Tumbuhan Sowang pada nilai keberadaan yaitu rata-rata dari nilai WTP, median, maksimum, minimum, jumlah dan standard deviasi, ditunjukkan dalam tabel 21 berikut: Tabel 21. Nilai Statistik dari WTP Tumbuhan Sowang untuk Nilai Keberadaan Kisaran WTP Frekuensi Nilai WTP Rp.1.000, ,- Rp.1.500, ,- Rp.2.000, ,- Rp.4.000, ,- Rp , ,- Rp , ,- Rp , ,- Rp , ,- Rp , ,- Total WTP Rata-rata WTP Median Max Min 1000 Std. Dev Total 18 Sumber: Data Diolah (2011) Nilai 0 (nol) atau responden yang tidak bersedia untuk melestarikan Tumbuhan Sowang tidak dimasukkan dalam perhitungan tersebut, hal ini dimaksudkan untuk 112

15 mengurangi bias yang disebabkan karena tanggapan / respon dari responden (protes respon). Dari tabel di atas menunjukan bahwa nilai rata-rata dari keseluruhan WTP responden adalah sebesar Rp ,-. Berdasarkan nilai rata-rata WTP di atas dapat dilakukan perhitungan nilai ekonomi Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops berdasarkan nilai WTP masyarakat. Estimasi nilai ekonomi Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloop diperoleh dari hasil kali nilai rata-rata WTP dalam satu bulan (sebesar Rp ,-) dengan jumlah responden yang berasal dari hasil total responden dikalikan dengan total penduduk Indonesia (total usia kerja dikurangi dengan total penganguran Indonesia) dengan menggunakan asumsi, setiap orang yang berada di Indonesia yang bekerja dan memiliki penghasilan akan memberikan penilaian terhadap nilai keberadaan dari Tumbuhan Sowang. Hasil perhitungan total penduduk Indonesia pada tabel berikut. Tabel 22. Estimasi nilai keberadaan (existence value) Indonesia No. Estimasi nilai Jumlah 1. Total Penduduk Indonesia > 15 tahun * Total Usia Kerja Indonesia (15-64 tahun) * Total Pengangguran Indonesia * Total responden yang membayar dibagi dengan total responden nilai keberadaan 18 / 20 = 0,9 5. Jumlah (( 2 3 ) x 4)) Sumber: Data Badan Pusat Statistik Indonesia, Juni 2011 * Perhitungan estimasi nilai ekonomi Tumbuhan Sowang untuk nilai keberadaan pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops dalam 1 tahun adalah: Nilai Keberadaan = Rp ,-/orang/bulan orang 12 bulan = Rp ,-/ tahun Nilai ini dihitung berdasarkan jumlah seluruh orang yang ada di Indonesia yang diasumsikan telah bekerja yang akan bersedia untuk menilai keberadaan Tumbuhan Sowang sebagai suatu nilai keanekaragaman hayati dunia walaupun responden tersebut belum melihat dan menggunakan Tumbuhan Sowang yang berada di kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops di Kabupaten Jayapura. 113

16 Khusus untuk perhitungan nilai keberadaan harus diakui bahwa, sampel yang dipakai terlalu sedikit atau terlalu kecil yakni hanya 20 responden saja, ini disebabkan karena keterbatasan waktu dan biaya, sehingga total responden yang digunakan dalam perhitungan ini adalah keseluruhan dari total penduduk Indonesia yang diasumsikan telah bekerja dan semuanya memberikan nilai untuk keberadaan nilai Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops. Nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan dianggap terlalu berlebihan (over estimate) karena asumsi yang digunakan adalah bahwa semua responden yang ada di Indonesia akan memberikan nilai untuk keberadaan Tumbuhan Sowang pada kawasan Pegunungan Cycloops. Dan jika dilihat secara menyeluruh dari penelitian ini, responden yang tidak memberikan nilai WTP untuk nilai keberadaan tidak hanya 2 responden saja, tetapi dari total penduduk Indonesia yang diasumsikan tidak memberikan nilai untuk nilai keberadaan Tumbuhan Sowang yang dipastikan akan lebih dari 2 responden tersebut, sehingga nilai keberadaan dipastikan akan jauh lebih kecil dari nilai yang berlebihan (over estimate). Tetapi untuk nilai keberadaan dari Tumbuhan Sowang yang telah didapatkan, tidak dapat dipungkiri bahwa Tumbuhan Sowang merupakan tumbuhan endemik yang hanya terdapat di Pegunungan Cycloops dan hanya berada di timur Indonesia, yang mempunyai nilai tersendiri di dunia dan tidak dimiliki dan tidak tumbuh di tempat lain. Nilai ekonomi total dari Tumbuhan Sowang di kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops Kabupaten Jayapura, adalah penjumlahan dari nilai manfaat yang merupakan nilai total penggunaan langsung Tumbuhan Sowang dengan nilai dari willingness to pay (WTP) yang diperoleh dari 2 kampung yang menjadi sampel dalam penelitian ini dan nilai bukan manfaat yaitu nilai keberadaan dan nilai warisan yang diambil dari nilai willingness to pay (WTP) untuk Tumbuhan Sowang. Distribusi nilai ekonomi total dari Tumbuhan Sowang dapat di lihat pada tabel 23 berikut. 114

17 Tabel 23. Nilai Ekonomi Total Tumbuhan Sowang No. Distribusi Nilai Rupiah (Rp) Dollar ($) 1. Nilai Manfaat : a. Nilai penggunan langsung dari tumbuhan Sowang oleh masyarakat adat serta masyarakat pendatang pada Rp ,- $ 19,925 kawasan cagar alam pegunungan Cycloops. b. Nilai Total Willingness to Pay dari tumbuhan Sowang pada Kawasan Cagar Alam Rp ,- $ 9,385 Pegunungan Cycloops. (Nilai Manfaat Langsung) 2. Nilai Bukan Manfaat : a. Nilai Keberadaan Rp ,- $ 2,138,877,999 b. Nilai Warisan Rp ,- $ 3,798,030 Nilai Ekonomi Rp ,- $ 2,142,705,339 Sumber: Data Diolah (2011) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar untuk pelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logit, dengan variabel respon (dependent) adalah peluang responden bersedia membayar atau tidak bersedia membayar dalam upaya pelestarian Tumbuhan Sowang. Jika responden menyatakan bersedia membayar maka diberi nilai1 (satu), sedangkan responden yang tidak bersedia membayar diberi nilai 0 (nol). Variabel yang diduga akan menjelaskan variabel respon terdiri dari delapan varibel penjelas (independent). Variabel-variabel penjelas tersebut terdiri dari jumlah keluarga, usia/umur responden, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, jarak tempat tinggal, asal responden. Berikut hasil regresi logit untuk peluang responden yang bersedia atau tidak bersedia membayar dalam upaya pelestarian Tumbuhan Sowang yang disajikan pada tabel berikut. 115

18 Tabel 24. Hasil Regresi Logit dengan Metode Enter Pilihan Bersedia atau Tidak Bersedia Membayar dalam Upaya Pelestarian Tumbuhan Sowang. Variabel Koefisien Sig Exp (β) Keterangan Constant (-) Jumlah keluarga Berpengaruh nyata* Umur Berpengaruh tidak nyata Pendidikan Berpengaruh tidak nyata Pekerjaan(1) Berpengaruh tidak nyata Pekerjaan(2) Berpengaruh tidak nyata Pekerjaan (3) Berpengaruh tidak nyata Pendapatan(1) Berpengaruh tidak nyata Pendapatan(2) Berpengaruh tidak nyata Pendapatan(3) Berpengaruh nyata* Pendapatan(4) Berpengaruh nyata* Pengeluaran(1) Berpengaruh tidak nyata Pengeluaran(2) Berpengaruh tidak nyata Pengeluaran(3) Berpengaruh tidak nyata Pengeluaran(4) Berpengaruh tidak nyata Jarak Berpengaruh tidak nyata Asal Berpengaruh tidak nyata Asal Berpengaruh tidak nyata Sumber: Data Olahan (2011) * = Pada tingkat kepercayaan 95 persen Berdasarkan analisis regresi logit (Lampiran 6), dengan melakukan pengujian melalui metode enter diketahui bahwa nilai -2 Log - Likelihood sebesar , Cox & Snell R Square (R 2 ) sebesar 0,389, dan Nagelkerke R square sebesar 0,541 yang memiliki analogi sama seperti regresi linear, menyatakan bahwa sebanyak 38,9 persen keragaman dapat dijelaskan oleh model, sedangkan sisanya sebesar 61,1 persen dijelaskan oleh variabel diluar model. Selain itu dengan melihat perhitungan Goodness-of-Fits test: Hosmer and Lemeshow Test sebesar 0,162 dimana nilai Sig 0,011 lebih besar dari α = 0,15 dan Overall Percentage sebesar 86.1 persen maka model regresi yang dihasilkan dalam analisis regresi logit merupakan model yang baik. Model yang dihasilkan dalam analisis ini adalah : Li = 1, Jmlh Klg Pdptn Pdptn4 + ε i Berdasarkan model yang dihasilkan dengan analisis regresi logit diketahui variabel-variabel penjelas yang memiliki pengaruh nyata terhadap kesediaan 116

19 membayar untuk kelestarian Tumbuhan Sowang adalah jumlah keluarga responden dan pendapatan responden. Variabel jumlah keluarga memiliki nilai Sig sebesar 0,011 yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap peluang responden bersedia membayar dalam upaya pelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan Pegunungan Cycloops pada taraf (α) 5 persen. Sedangkan nilai koefisien bertanda negatif (-) dan nilai Exp (ß) atau odds ratio sebesar 0,670 pada variabel jumlah keluarga berarti bahwa semakin banyak jumlah keluarga responden maka semakin kecil kecenderungan peluang responden untuk bersedia membayar bagi kelestarian Tumbuhan Sowang. Hal tersebut dikarenakan semakin banyak jumlah keluarga responden dengan tanggungan didalam keluarga yang semakin besar. Variabel tingkat pendapatan(3) sebesar Rp Rp memiliki nilai Sig sebesar menunjukkan bahwa variabel tingkat pendapatan(3) berpengaruh secara nyata terhadap nilai WTP responden Tumbuhan Sowang pada taraf kepercayaan (α) 5 persen. Nilai koefisien bertanda negatif (-) dan nilai Exp (β) atau odds ratio sebesar menunjukan peluang kesediaan membayar responden akan semakin kecil. Dengan tingkat pendapatan(3) dari setiap responden, kecenderungan peluang responden membayar untuk pelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops semakin kecil dengan kemungkinan berbagai kebutuhan dari setiap responden dengan penghasilan pendapatan di tingkat Rp Rp Variabel tingkat pendapatan(4) sebesar Rp Rp memiliki nilai Sig sebesar menunjukkan bahwa variabel tingkat pendapatan(4) berpengaruh secara nyata terhadap nilai WTP responden Tumbuhan Sowang pada taraf kepercayaan (α) 5 persen. Nilai koefisien bertanda positif (+) dan nilai Exp (β) atau odds ratio sebesar menunjukan peluang kesediaan responden untuk membayar akan semakin besar. Dengan semakin besarnya tingkat pendapatan dari setiap responden, maka kecenderungan peluang membayar untuk pelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops semakin besar. 117

20 Variabel penjelas lainnya yang diduga memiliki pengaruh terhadap kesediaan membayar pelestarian Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops seperti variabel umur responden, tingkat pendidikan responden, tingkat pekerjaan (1 3), tingkat pendapatan(1&2), tingkat pengeluaran (1 4), jarak tempat tinggal, dan asal (1&2) dari responden memiliki nilai Sig yang lebih besar dari taraf kepercayaan (α) 10 persen, hal tersebut menunjukkan bahwa peluang variabelvariabel respon tersebut berpengaruh tidak nyata terhadapat kesediaan membayar untuk pelestarian Tumbuhan Sowang di kawasan Pegunungan Cycloops Nilai Faktor Diskonto untuk Tumbuhan Sowang Perhitungan nilai sekarang (present value) digunakan untuk mengukur nilai ekonomi dari Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops dalam waktu jangka panjang (15, 20, 25 atau 50 tahun bahkan hingga tak terhingga) dengan menggunakan rumus : PV values n t t t 1 (1 i) Dimana : PV = Nilai sekarang Values = Nilai ekonomi tumbuhan Sowang i = tingkat diskonto t = tahun ke 1, 2, 3,..., n Jika tingkat diskonto pertahun dianggap sebesar 5%, 10%, dan 15%, maka dapat dihitung nilai sekarang dari Tumbuhan Sowang yang diberikan oleh masyarakat pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops selama 15, 20, 25 atau 50 tahun ke depan dalam tabel 25 di bawah ini. 118

21 Tabel 25. Nilai Faktor Diskonto Tumbuhan Sowang No. Tk. Diskonto Tahun Nilai Ekonomi (Rp) Nilai Sekarang (Rp) % % % Sumber: Data Diolah (2011) Tabel diatas menunjukan bahwa semakin besar tingkat diskonto maka semakin kecil nilai ekonomi Tumbuhan Sowang di kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops dalam jangka waktu tahun yang sama. Sedangkan untuk tingkat diskonto yang sama maka semakin lama jangka waktunya maka nilai ekonomi Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam Pegunungan Cycloops akan semakin besar. Nilai diskonto diatas merupakan nilai dalam nilai rupiah, jika nilai-nilai tersebut dikonversikan kedalam nilai Dollar Amerika (Rp.9000,-/1$), maka hasilnya akan terlihat pada tabel 26 berikut. Tabel 26. Nilai Faktor Diskonto Tumbuhan Sowang Dalam Dollar ($) No. Tk. Diskonto Tahun Nilai Ekonomi (Rp) Nilai Dollar ($) ,240,548, ,702,844,641 5% ,199,170, ,117,068, ,297,587, ,242,058,439 10% ,449,422, ,244,525, ,529,191, ,411,902,969 15% ,850,766, ,271,520,327 Sumber: Data Diolah (2011) 119

22 Nilai dollar ($) digunakan dengan maksud untuk mengukur nilai ekonomi dari Tumbuhan Sowang sebagai salah satu keanekaragaman hayati bersifat endemik yang dimiliki oleh bumi ini. Nilai ekonomi Tumbuhan Sowang waktu yang tidak terhingga, dapat diukur memakai formulasi (Simanjuntak, 2010); P* = A / i Dimana : P = Harga ekonomi tumbuhan Sowang untuk waktu tak terhingga A = Nilai ekonomi total tumbuhan Sowang i = Tingkat diskonto harga ekonomi Tumbuhan Sowang untuk waktu tak terhingga, jika diskonto pertahun dianggap sebesar 5%, 10%, dan 15%, maka hasil perhitungan dengan menggunakan nilai sekarang dari nilai ekonomi Tumbuhan Sowang untuk waktu yang tak terhingga dapat di lihat pada tabel 27. Tabel 27. Nilai Tumbuhan Sowang Waktu Tak Terhingga No. Tk. Diskonto Waktu Nilai Ekonomi (Rp) Harga Tumbuhan Sowang untuk waktu ~ / (Rp) 1 5% Tak ,686,961,078, % Terhingga ,843,480,539, % (~) ,562,320,359,373 Sumber: Data diolah (2011) Tabel 27 menunjukkan bahwa pada tingkat diskonto 5% untuk nilai ekonomi total dari Tumbuhan Sowang sebesar Rp ,- maka harga Tumbuhan Sowang untuk waktu tak terhingga sebesar Rp. 385,686,961,078,120,-. Tingkat diskonto 10% harga Tumbuhan Sowang untuk waktu tak terhingga sebesar Rp.192,843,480,539,060,-. Tingkat diskonto sebesar 15% untuk nilai ekonomi total dari Tumbuhan Sowang sebesar Rp.128,562,320,359,373,-. Dari nilai tersebut disimpulkan bahwa semakin besar tingkat diskonto untuk waktu yang tak terhingga dengan nilai ekonomi total dari Tumbuhan Sowang yang sama maka harga dari Tumbuhan Sowang untuk waktu yang tidak terhingga (~) semakin menurun dengan mengasumsikan bahwa pertumbuhan dari Tumbuhan Sowang pada kawasan cagar alam pegunungan Cycloops dianggap konstan atau tetap dari waktu ke waktu. 120

23 Nilai Tumbuhan Sowang untuk waktu yang tidak terhingga dikonversikan dalam nilai dollar Amerika (Rp.9000/1$), jika nilai tersebut dilestarikan sebagai salah satu nilai keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh bumi. Tabel berikut menunjukan nilai ekonomi yang dikonversikan ke dalam nilai dollar Amerika. Tabel 28. Nilai Tumbuhan Sowang Waktu Tak Terhingga Dalam Dollar ($) No. Tk. Diskonto Waktu Harga Tumbuhan Nilai Ekonomi Sowang untuk (RP) waktu (~) / $ 1 5% Tak ,854,106, % Terhingga ,427,053, % (~) ,284,702,262 Sumber: Data diolah (2011) Tabel 28 menunjukkan bahwa pada nilai ekonomi total dari Tumbuhan Sowang sebesar Rp ,-. Dengan tingkat diskonto 5%, harga Tumbuhan Sowang untuk waktu tak terhingga dalam Dollar Amerika sebesar $ 42,854,106,786; pada tingkat diskonto 10% harga Tumbuhan Sowang untuk waktu tak terhingga sebesar $ 21,427,053,393; dan untuk tingkat diskonto sebesar 15% untuk nilai ekonomi total dari Tumbuhan Sowang sebesar $ 14,284,702,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik 1. Uji Klasifikasi Model Uji klasifikasi model dapat menunjukkan kekuatan atau ketepatan prediksi dari model regresi untuk mempredikasi tingkat nilai willingness

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Indonesia, Brazil, Kolombia, dan Zaire adalah empat negara terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman hayati dan disebut megadiversitas. Indonesia dan Meksiko adalah

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Variabel Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok didapatkan hasil berikut ini : 1. Uji Klasifikasi Model

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Ketepatan Klasifikasi Uji ketepatan klasifikasi menunjukkan ketepatan prediksi dari model regresi dalam memprediksi peluang willingness to pay responden

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Eksternalitas Positif Potensi Wisata Air BKB

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Eksternalitas Positif Potensi Wisata Air BKB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Eksternalitas Positif Potensi Wisata Air BKB Wisata merupakan salah satu bentuk kegiatan yang bermanfaat, selain bisa menghilangkan rasa jenuh juga dapat menjadi sumber

Lebih terperinci

HASIL REKAP DATA. Jenis Kelamin. Status Pernikahan

HASIL REKAP DATA. Jenis Kelamin. Status Pernikahan 62 Lampiran 1 No WTP Umur Jenis Kelamin HASIL REKAP DATA Status Pernikahan Tingkat Pendidikan Pendapatan (Ribu) 1 1 39 0 1 12 1500 2 1 42 0 1 12 2500 3 0 33 0 1 6 400 4 1 43 0 0 12 1800 5 0 37 0 1 6 500

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Luas hutan Indonesia sebesar 137.090.468 hektar. Hutan terluas berada di Kalimantan (36 juta hektar), Papua (32 juta hektar), Sulawesi (10 juta hektar) Sumatera (22 juta

Lebih terperinci

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN VII. HASIL DAN PEMBAHASAN 7.1. Analisis Kesediaan Membayar Responden Analisis kesediaan membayar dilakukan untuk mengetahui apakah responden bersedia atau tidak membayar daripada paket-paket wisata yang

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data A.1. Analisis Deskriptif 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian Demografi responden terdiri dari Jenis Kelamin. Usia, Tingkat Pendidikan, Jumlah

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 30 VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Karakteristik Responden Jasa Transportasi Angkutan Umum Kota (Angkot) yang Berbahan Bakar Premium di Kota Bogor Jasa transportasi angkutan umum kota ini digunakan

Lebih terperinci

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik.

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik. VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDUDUK UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH Pertambahan jumlah penduduk yang semakin tinggi di Kota Bekasi mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB VIII PERAN MASYARAKAT ADAT SERTA IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB VIII PERAN MASYARAKAT ADAT SERTA IMPLIKASI KEBIJAKAN BAB VIII PERAN MASYARAKAT ADAT SERTA IMPLIKASI KEBIJAKAN 8. 1. Masyarakat Adat Pada kawasan Pegunungan Cycloops Cagar alam Pegunungan Cycloops merupakan salah satu dari 30 kawasan konservasi yang berstatus

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel. Sumber : data primer diolah (Lampiran 1)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel. Sumber : data primer diolah (Lampiran 1) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Usia JAK Edu Income Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel Usia JAK Edu Income Pearson Correlation 1 0.202* -0.365** 0.56 Sig. (2-tailed)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang dilakukan pada penelitian ini adalah peserta BPJS kelas II yang berada di Kabupaten Sleman. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

VI. DESKRIPSI RESPONDEN

VI. DESKRIPSI RESPONDEN 53 VI. DESKRIPSI RESPONDEN Dalam bab ini akan disajikan hasil analisis data yang diperoleh dari survei contingent valuation terhadap responden tersampling serta pembahasannya. Bagian pertama yang akan

Lebih terperinci

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Choice Modelling (CM) Penelitian ini dimulai pada tanggal 15 April 2016 sampai dengan tanggal 1 Mei 2016 di Hutan Mangrove Pasar Banggi, Rembang. Data diperoleh dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Maret Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive), menimbulkan eksternalitas positif bagi masyarakat.

IV. METODE PENELITIAN. Maret Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive), menimbulkan eksternalitas positif bagi masyarakat. IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah di daerah sekitar terusan BKB Jakarta, yaitu sepanjang daerah Halimun sampai Karet, Jakarta Pusat. Pengambilan

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. Peningkatan jumlah industri ini diikuti oleh penambahan jumlah limbah, baik

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. Peningkatan jumlah industri ini diikuti oleh penambahan jumlah limbah, baik VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Eksternalitas Negatif yang Timbul dari Pencemaran Sungai Musi Akibat Kegiatan Industri Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah penerima air hujan yang dibatasi oleh

Lebih terperinci

VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman

VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN 7.1. Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman Variabel terikat dalam analisis kesediaan rumahtangga menerima

Lebih terperinci

VI. ANALISIS PERSEPSI RUMAHTANGGA TERHADAP KONDISI KELAYAKAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DI DEKAT JALUR KRL

VI. ANALISIS PERSEPSI RUMAHTANGGA TERHADAP KONDISI KELAYAKAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DI DEKAT JALUR KRL VI. ANALISIS PERSEPSI RUMAHTANGGA TERHADAP KONDISI KELAYAKAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DI DEKAT JALUR 6.1. Persepsi Rumahtangga terhadap Tata Lingkungan di Dekat Jalur Penataan lingkungan yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Salah satu yang mempengaruhi kualitas penelitian adalah kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

HASIL REKAP DATA. Status

HASIL REKAP DATA. Status 89 LAMPIRAN 1 HASIL REKAP DATA No. WTP Jenis Status Pendapatan Frekuensi Usia Pendidikan Kelamin Pernikahan (Juta) Kunjungan 1. 0 0 22 0 12 1,4 2 2. 1 1 28 0 12 3 3 3. 1 1 37 1 12 2 1 4. 1 1 43 1 12 2,5

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Asumsi dalam Pendekatan Willingness to Accept Responden. nilai WTA dari masing-masing responden adalah:

III. KERANGKA PEMIKIRAN Asumsi dalam Pendekatan Willingness to Accept Responden. nilai WTA dari masing-masing responden adalah: III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Asumsi dalam Pendekatan Willingness to Accept Responden Asumsi yang diperlukan dalam pelaksanaan pelaksanaan pengumpulan nilai WTA dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 1 Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan di Jakarta. B. Desain penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian. gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian. gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang gterdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kawasan objek wisata Waduk Sermo di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja

Lebih terperinci

ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT. 7.1 Analisis Willingness To Accept dengan Pendekatan Metode Contingent Valuation Method

ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT. 7.1 Analisis Willingness To Accept dengan Pendekatan Metode Contingent Valuation Method VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT 7.1 Analisis Willingness To Accept dengan Pendekatan Metode Contingent Valuation Method Teknik CVM didasarkan pada asumsi hak kepemilikan, jika individu yang ditanya

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA 18 Hayatul Rahmi 1, Fadli 2 email: fadli@unimal.ac.id ABSTRAK Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Tingkat Literasi Keuangan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat 1. Uji Validitas a. Tingkat Literasi Keuangan Data mengenai tingkat literasi keuangan memiliki

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya

Lebih terperinci

BAB VI VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA CIKOROMOY DENGAN TRAVEL COST METHOD

BAB VI VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA CIKOROMOY DENGAN TRAVEL COST METHOD 92 BAB VI VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA CIKOROMOY DENGAN TRAVEL COST METHOD Sumber daya alam dan lingkungan tidak hanya memiliki nilai ekonomi tetapi juga mempunyai nilai ekologis dan nilai sosial. Dimana

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Uji Kelayakan Persamaan VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebuah persamaan regresi logistik akan dinyatakan layak dan signifikan apabila telah memenuhi persyaratan uji persamaan yang dapat dilakukan dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis.

METODE PENELITIAN. untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis. 26 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan cakupan makna yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Lokasi penelitian dilakukan di sekitar Bogor, bagi pemilik dan pengendara mobil pribadi. Lokasi yang aksidental berada di sekitar kampus IPB, Indraprasta

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 51 61. PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi kasus di desa Dolok Mariah Kabupaten Simalungun) Oktani Haloho, Pasukat

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS HIRARKI PROSES (AHP)

VIII. ANALISIS HIRARKI PROSES (AHP) 88 VIII. ANALISIS HIRARKI PROSES (AHP) Kerusakan hutan Cycloops mengalami peningkatan setiap tahun dan sangat sulit untuk diatasi. Kerusakan tersebut disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang tinggal di

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa peternak plasma ayam broiler di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian dilakukan atas dasar pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pola hidup masyarakat yang menyadari pentingnya kesehatan menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan citarasa yang enak,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh 43 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini ada sebanyak 72 mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB IV INTEPRETASI DATA

BAB IV INTEPRETASI DATA 41 BAB IV INTEPRETASI DATA 4.1 Pengumpulan Data Data responden pada penyusunan skripsi ini terdiri atas dua bagian yaitu data profil responden dan data stated preference. Untuk data profil responden terdiri

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Kecamatan Johan Pahlawan terletak antara 04 1 0 lintang utara serta antara 96 04 0 dan 96 09 0 bujur timur dengan luas 44,91 km².

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah para pengunjung Hutan Mangrove, Pasar Banggi, Rembang. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur,

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Pengujian dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Pengujian dalam penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), simpangan baku (standard deviation), nilai minimum (min),

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), simpangan baku (standard deviation), nilai minimum (min), 1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan penjabaran jawaban responden yang bertujuan untuk memberikan jawaban atau deskriptif suatu data yang ditinjau dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan triwulan yang terdiri dari neraca, laporan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Depok Jawa Barat. Depok sebagai penyangga DKI Jakarta dihuni oleh masyarakat yang sangat heterogen dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1. IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di obyek wisata Tirta Jangari, Waduk Cirata, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Pemilihan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian 23 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini difokuskan pada lahan sagu yang ada di sekitar Danau Sentani dengan lokasi penelitian mencakup 5 distrik dan 16 kampung di Kabupaten Jayapura.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta HPGW

Lampiran 1. Peta HPGW LAMPIRAN 49 Lampiran 1. Peta HPGW 50 51 Lampiran 2. Uji asumsi statistik WTP Regression Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Durbin- Model R R Square Square Estimate Watson 1.504 a.254.186 59.72391

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO Faktor-faktor yang diduga akan mempengaruhi pengembalian KUR Mikro adalah usia, jumlah tanggungan keluarga, jarak tempat tinggal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

Hutan di Indonesia memiliki peran terhadap aspek ekonomi, sosial maupun. (Reksohadiprodjo dan Brodjonegoro 2000).

Hutan di Indonesia memiliki peran terhadap aspek ekonomi, sosial maupun. (Reksohadiprodjo dan Brodjonegoro 2000). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan di Indonesia memiliki peran terhadap aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Namun sejalan dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, tekanan terhadap sumberdaya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di tiga kelurahan (Kelurahan Hinekombe, Kelurahan Sentani Kota, dan Kelurahan Dobonsolo) sekitar kawasan CAPC di Distrik

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk BAB 4 PEMBAHASAN A. Statistik Frekuensi Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk kedalam suatu kategori

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek penelitian ini adalah meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian ini variabel respon yng digunakan dalam upaya perbaikan kualitas udara di Desa Kebasen Kabupaten Tegal, yaitu dengan cara responden bersedia mengeluarkan

Lebih terperinci

VII NILAI EKONOMI SUMBERDAYA EKOSISTEM LAMUN

VII NILAI EKONOMI SUMBERDAYA EKOSISTEM LAMUN 61 VII NILAI EKONOMI SUMBERDAYA EKOSISTEM LAMUN 7.1. Nilai Manfaat Langsung (Direct Use Value) Berdasarkan hasil analisis data diperoleh total nilai manfaat langsung perikanan tangkap (ikan) sebesar Rp

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif sedangkan jenis penelitian yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif sedangkan jenis penelitian yang akan digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kuantitatif sedangkan jenis penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN 19 II. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor. Pemilihan wilayah dilakukan dengan pertimbangan wilayah tersebut memiliki jumlah angkutan umum kota

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Validiatas Uji validitas dilakukan untuk mengukur apa yang akan diukur melalui suatu kelayakan instrumen. Menurut Sugiyono dalam Suparman (2015)instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Signifikansi Parameter a. Uji serentak parameter regresi logistik Uji serentak adalah uji yang mempunyai fungsi dimana untuk mengetahui signifikansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang digilib.uns.ac.id 43 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RB AMANDA Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang terletak di dusun Patukan, Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran dalam Studi ini dibuat guna menggambarkan alur pemikiran baik dengan menggunakan teori-teori dan pemikiran secara operasional. 3. 1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau idx.com dan website masing-masing perusahaan. Objek dalam penelitian

Lebih terperinci

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA LAHAN. harga lahan di sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah, Kepulauan Riau adalah

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA LAHAN. harga lahan di sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah, Kepulauan Riau adalah VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA LAHAN Model yang digunakan dalam menduga faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan di sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah, Kepulauan Riau adalah model double

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. perusahaan perbankan yang mempunyai Unit Usaha Syariah (UUS) dan

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. perusahaan perbankan yang mempunyai Unit Usaha Syariah (UUS) dan BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan Sampel Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1: Analisis Logit Iteration Step 1 1-2 Log likelihoo d Coefficients Iteration History(a,b,c,d) Constant X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 31.228-2.194.035 -.231 -.080 -.014.819 -.660.443.559

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan auditor switching. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di beberapa wilayah terutama Jakarta, Depok dan Bogor untuk pengambilan sampel responden

Lebih terperinci