BAB I PENDAHULUAN. Industri kaleng kemasan di dunia bisnis packaging, dipergunakan untuk

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Industri kaleng kemasan di dunia bisnis packaging, dipergunakan untuk mengemas bahan makanan kering atau basah, makanan dari hasil laut, dari hasil pertanian atau pun untuk bahan bahan kimia. Dalam proses manufacturing nya cukup rumit dan beresiko tinggi. Proses dimulai dari handling material sheet yang berupa gulungan / coil, lalu di potong potong menjadi ukuran kurang lebih 1 meter persegi. Selanjutnya di cetak sesuai dekorasi yang di minta oleh Customer. Lalu di potong potong lagi menjadi ukuran ukuran yang lebih kecil. Baru diteruskan ke proses pembentukan kaleng. Kaleng itu sendiri secara garis besar di bagi dalam dua jenis, yaitu kaleng 2PC dan Kaleng 3PC. Kaleng 2PC artinya kaleng yang terdiri dari dua bagian yaitu tutup dan body, dimana bodynya sudah menjadi satu dengan alasnya. Sedangkan Kaleng 3PC artinya kaleng yang terdiri dari 3 bagian, yaitu tutup, body dan alas. Untuk menyambung baik alas ke body ataupun tutup ke body, dilakukan di mesin Seamer (Mesin Penyambung). Dalam proses penyambungan ini tidak boleh terjadi kebocoran terutama untuk produk makanan. Kebocoran berarti akan mengundang masuknya bakteri kedalam kaleng tersebut, dan makanan akan berjamur atau membusuk. Agar tidak terjadi kebocoran spesifikasi produk harus diperhatikan. Salah satunya adalah aplikasi latek atau karet penyekat harus memenuhi standard. Latek ini 1

2 2 berbahan dasar karet di pergunakan sebagai sekat pelindung terhadap kebocoran pada sambungan antara baik body dengan alas maupun body dengan tutupnya. Aplikasi latek penyekat ini tidak boleh terjadi kegagalan dalam aplikasinya. Kegagalan ini dalam istilah industri can making disebut dalam istilah latek kosong. PT Canindo mempunyai problem latek kosong pada produk 301 EOE ini masih tinggi, yaitu mencapai 0.197% atau ppm. Sementara dari customer hanya menghendaki bila terjadi latek kosong sebesar 3 ppm. Angka persentase yang masih tinggi ini menyebabkan banyak spoilage, pemborosan material, pemborosan energi dan pemborosan biaya operasional, karena harus melakukan pekerjaan ulang atau repairing. Dan yang akan menjadi urusan serius adalah apabila produk tersebut sampai terkirim ke Customer, maka customer akan klaim dan seluruh lot produksi saat itu akan dikembalikan semua. Penulis mengangkat topik ini karena penulis mengalami sendiri betapa sangat rumit dan berat mengalami proses dikomplain dan diklaim oleh customer hanya karena satu buah produk latek kosong dalam satu palet terkirim sampai ke customer. Sesudahnya penulis terjun langsung ke lapangan mengikuti proses yang sebenarnya, apa penyebab terjadinya masalah tersebut. Dengan melihat proses yang ada, penulis melihat bahwa ada peluang untuk dilakukan perbaikan proses untuk mengurangi problem latek kosong tersebut. 2. Rumusan Masalah Dari situasi yang sedang terjadi pada saat tulisan ini diturunkan beberapa hal dalam perumusan masalah yang terjadi bisa di simpulkan sebagai berikut:

3 3 1. Masalah latek kosong sebesar ppm tidak boleh terkirim sampai ke customer, akibat yang ditimbulkan akan berupa klaim yang merugikan Perusahaan. Customer hanya mentoleransi sebesar 3 ppm. 2. Dengan sistem prosedur penanganan yang sudah ada dan sudah dilakukan bertahun tahun, ternyata cara tersebut belum efektif bisa mengatasi problem latek kosong. 3. Perlunya untuk dicarikan jalan keluar atau methoda baru untuk mengatasi masalah latek kosong pada produk Tutup Kaleng 301 EOE tersebut. 3. Pembatasan Masalah Agar pembahasan masalah lebih terarah maka penulis memberikan batasan batasan masalah yang akan di analisis yaitu: 1. Pembahasan masalah hanya pada produk 301 EOE Aluminium. 2. Pembahasan hanya pada masalah aplikasi latek saja, yaitu di mulai dari penyebab latek kosong sampai dengan penemuan system baru untuk mengatasinya, termasuk pembahasan system sebelumnya yang ada, methoda aplikasi, Instruksi Kerja, spesifikasi material. 4. Tujuan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan sehubungan dengan masalah latek kosong ini adalah bertujuan untuk:

4 4 1. Mencari solusi bagaimana mengurangi problem latek kosong sebesar ppm menjadi angka sesuai keinginan pelanggan yaitu sebesar 3 ppm pada produk Tutup Kaleng 301 EOE di PT Canindo dengan menggunakan methode seven tools. 2. Memberikan usulan perbaikan ke Perusahaan agar solusi tersebut di atas bisa di terapkan dan menjadi prosedur standar operasional dalam mengatasi problem latek kosong pada Tutup Kaleng 301 EOE di PT Canindo. 5. Metodologi Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data Primer. Digunakan untuk mendapatkan data dan masukan yang asli. Hal ini lebih akurat karena dilakukan langsung oleh penulis sendiri melalui team worknya, baik pencatatan maupun pengamatan. Dilakukan dengan cara: a. Survey atau Interview. Yaitu mengumpulkan data dan informasi dengan mengajukan pertanyaan secara langsung pada level operator, Leader Produksi maupun pada Supervisornya. b. Observasi. Pengambilan dan pencatatan data, Informasi, System, Instruksi Kerja, Trial and Error, secara langsung dilakukan oleh penulis beserta team worknya. 2. Metode Pengumpulan Data Sekunder Metode ini digunakan untuk mendapatkan data / informasi secara tidak langsung, antara lain :

5 5 a. Melalui laporan performance bulanan dari Line Produksi tersebut. b. Informasi literature / internet. 3. Data data yang diperlukan Penelitian dan improvement yang dilakukan di PT Canindo ini untuk mendapatkan data data sebagai berikut: a. Laporan spoilage untuk mengetahui jumlah kerusakan yang di akibatkan problem latek kosong tersebut. b. Laporan HFI (= Hold For Inspection) untuk mengetahui jumlah prosentase produk yang tidak bisa langsung diproses karena terhambat problem kualitas, terutama dari problem latek kosong. c. Methoda yang ada dan Instruksi Kerja di mesin aplikasi latek. d. Data informasi umum perusahaan seperti struktur organisasi, jumlah karyawan, jenis produk yang dibuat, luas perusahaan, dll. 6. Sistematika Penulisan Penyusunan Tugas Akhir dengan Judul Solusi Mengurangi Problem Latek Kosong Pada Tutup Kaleng 301 EOE Di PT Canindo Dengan Metode Seven Tools ini dilakukan dengan sistematika sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Memuat latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

6 6 BAB II. LANDASAN TEORI Menguraikan konsep konsep dan teori teori ilmiah yang dipergunakan dan rumusan yang menunjang dalam pemecahan masalah. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Menjelaskan cara - cara pengambilan data dan informasi serta pengolahan data dengan menggunakan alat alat analisis yang ada. BAB IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Berisi data data informasi dari perusahaan yang diperlukan, data dan informasi dari system Line Produksi yang ada, agar bisa digunakan sebagai parameter parameter sebelum dan sesudah dilakukannya penelitian dan perbaikan. BAB V. ANALISIS PEMBAHASAN Menjelaskan tentang data data apa adanya yang diperoleh, dan dilakukan analisa analisa serta rencana rencana perbaikan yang akan dilakukan. Melakukan test trial and error sampai mendapatkan suatu kesimpulan akhir yang mendekati tujuan. BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

7 7 Merupakan kesimpulan akhir yang diperoleh dari hasil penelitian trial and error perbaikan pada bab sebelumnya. Lalu disertai dengan saran saran atau rekomendasi yang diusulkan kepada perusahaan.