BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri saat ini menjadi ciri dari sebuah negara berkembang. Industri berkembang pesat dimulai saat terjadi revolusi industri di Inggris pada tahun 1750 hingga Industri tidak hanya sebatas barang dan jasa namun juga termasuk industri manufaktur. Industri manufaktur merupakan sebuah industri yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi yang mempunyai daya guna lebih sehingga mempunyai nilai jual lebih tinggi. Industri manufaktur terdiri dari berbagai jenis manufaktur, salah satunya industri manufaktur otomotif. Kualitas produk yang dibuat tentu tidak lepas dari proses produksi yang memenuhi standar mutu yang terapkan dari perusahaan tersebut. CV. Karya Hidup Sentosa merupakan salah satu produsen mesin pertanian yang mempunyai kebijakan mutu perusahaan guna menjadi produsen mesin dan alat pertanian terkemuka di pasar nasional, melalui inovasi dan perbaikan terus menerus dengan komitmen total demi kepuasan pelanggan (Kebijakan Mutu CV. Karya Hidup Sentosa). Kebijakan mutu tersebut diperkuat dengan adanya sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001:2009 (ID08/1223) sebagai jaminan kualitas produk yang dihasilkan. CV. Karya Hidup Sentosa, dalam proses produksinya juga bekerja sama dengan banyak perusahaan guna memenuhi kebutuhan raw material untuk suatu komponen. Oleh karena itu, CV. Karya Hidup Sentosa selalu memperhatikan kualitas raw material yang masuk ke proses produksinya. Salah satu komponen yang diproduksi di machining E Tuksono CV. Karya Hidup Sentosa yaitu seal housing. Seal housing merupakan material cor FC250 yang diproduksi oleh vendor. Raw material seal housing yang diproduksi oleh vendor mempunyai beberapa kode produk. Kode produk tersebut biasanya dikirim dalam waktu yang berbeda dalam sebuah keranjang. Bulan Maret seksi machining E memproduksi komponen seal housing dengan kode 6C9 serta pada bulan April memproduksi beberapa kode termasuk 6C9 dan 6C23. 1

2 Hasil dari produksi kedua kode material menunjukkan perbedaan kualitas produk, yaitu tingginya persentase reject dari 6C9 dibandingkan 6C23. Hal tersebut dikarenakan dimensi komponen di bawah toleransi bawah, permukaan kode 6C9 terbentuk gelombang, dan meningkatnya frekuensi pergantian insert proses facing karena aus pada material kode 6C9. Berdasarkan analisa daily report, reject material pada bulan Maret 8,5%, April 6,04%, dan Mei 2,63%. Frekuensi rata-rata pencapaian untuk setiap pergantian insert proses facing pada kode 6C9 yaitu kurang dari 30 buah, sedangkan untuk kode 6C23 antara 80 hingga 100 buah. Hasil dari proses facing pada material 6C9 terdengar suara gemuruh mesin kurang dari 30 buah dan menghasilkan permukaan yang bergelombang. Dikarenakan masalah tersebut, maka dibutuhkan waktu tambahan bagi operator untuk mengganti insert facing dan setting dimensi. Oleh karena itu, menyebabkan produktivitas komponen seal housing menurun, reject dimensi meningkat dan frekuensi pergantian insert facing per shift meningkat. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, dapat diidentifikasikan menjadi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Menurunnya lifetime insert facing, sehingga meningkatkan frekuensi pergantian insert facing. 2. Meningkatnya persentase reject per shift yaitu dimensi di bawah toleransi bawah dan permukaan material bergelombang. 3. Menurunnya pencapaian produksi sehingga tidak mencapai target. 1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan hasil machining dari kedua kode material 6C9 dan 6C23 tersebut. 2

3 1.4 Batasan Masalah Untuk membatasi bahasan penelitian ini, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut: 1. Analisa raw material seal housing yang diproduksi yaitu kode 6C9 dan 6C Analisa dan latar belakang masalah pada proses machining di CV. Karya Hidup Sentosa, tidak sampai pada proses pembuatan oleh vendor. 3. Data pencapaian, reject, dan frekuensi pergantian insert berdasarkan daily report yang diisi oleh operator pada saat material diproduksi. 4. Analisa struktur mikro, kekerasan, dan kandungan unsur pada kode 6C9 dan 6C Pengujian kekerasan yang dilakukan menggunakan metode Brinell. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi hasil machining yang terjadi pada kode 6C9 dan 6C23. Berdasarkan penelitian ini, diharapkan seksi machining dapat menentukan proses produksi yang sesuai keadaan material 6C9 dan 6C23 guna menurunkan persentase reject, mengurangi frekuensi pergantian insert facing, dan meningkatkan produktivitas komponen seal housing. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Meminimalisir permasalahan yang terjadi apabila mendapati jenis material seperti 6C9. 2. Mempersiapkan tools produksi yang sesuai jenis material 6C9. 3. Menghindari terulangnya pengiriman material atau komponen yang bermasalah. 4. Sebagai himbauan dan informasi bagi perusahaan vendor tentang masalah pada material yang diproduksi, sehingga nantinya permasalahan tersebut tidak terulang. 3

4 1.7 Metodologi Penelitian Metode metode yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Observasi Pada metode ini, dilakukan pengamatan secara langsung terhadap proses produksi di machining E. 2. Wawancara Pada metode ini, narasumber diambil dari operator, group leader, dan kepala seksi yang terlibat langsung dalam produksi komponen seal housing di machining E 3. Pengumpulan data terkait Data yang diambil sebagai data awal yaitu data frekuensi pergantian insert proses facing terhadap jumlah pencapaian material kode 6C9 dan 6C23. Data diambil dari line seal housing secara langsung dengan memproduksi material 6C9 dan 6C23, masing masing sebanyak 100 buah. 4. Analisa di laboratorium Analisa yang dilakukan laboratorium meliputi analisa spektrometer, analisa struktur mikro, serta uji kekerasan pada material 6C9 dan 6C Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN Berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Berisi informasi yang digunakan sebagai bahan acuan dan referensi, yang bersumber dari berbagai penelitian yang dilakukan sebelumnya. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode dan proses yang digunakan untuk menguji spesimen uji komponen seal housing kode 6C9 dan 6C23. 4

5 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan pada spesimen uji dari pengujian spektrometer, metalografi, dan kekerasan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari pengujian spektrometer, pengujian struktur mikro, dan pengujian kekerasan material FC250 6C9 dan 6C23, serta berisi saran dari penulis. 5