Penyusunan Bahan Makanan Keluarga Penderita Penyakit Hiperkolesterolemia Menggunakan Algoritme Genetika

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penyusunan Bahan Makanan Keluarga Penderita Penyakit Hiperkolesterolemia Menggunakan Algoritme Genetika"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm Penyusunan Bahan Makanan Keluarga Penderita Penyakit Hiperkolesterolemia Menggunakan Algoritme Genetika Sabrina Nurfadilla 1, Imam Cholissodin 2, Sutrisno 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 snurfadilla@gmail.com, 2 imamcs@ub.ac.id, 3 trisno@ub.ac.id Abstrak Setiap individu dalam sebuah keluarga memerlukan nutrisi dengan jenis yang sama namun jumlah dari nutrisi berbeda-beda tiap individunya, hal itu dipengaruhi diantaranya umur, bentuk tubuh, jenis kelamin, kondisi fisik, keturunan genetik dan gaya hidup. Data informasi analisis Riskesdas yang dilaksanakan pada tahun 2007 dan 2013 menyatakan bahwa banyak permasalahan kualitas konsumsi makanan masyarakat Indonesia diantaranya 80 hingga 90% masyarakat Indonesia cenderung kurang dalam konsumsi sayur dan/atau buah serta sebanyak 40.7% mengkonsumsi makanan beresiko yang mengandung lemak berlebih, berkolesterol dan gorengan lebih dari sama dengan satu kali perhari. Oleh karena itu penyusunan bahan makanan keluarga penderita penyakit hiperkolesterolemia menggunakan algoritme genetika dibutuhkan agar bahan makanan yang dikonsumsi variatif dan mampu mencukupi kebutuhan gizi dengan biaya yang minimal. Algoritme genetika mampu memberikan solusi permasalahan yang kompleks dan luas secara objektif. Pada proses crossover menggunakan metode extended intermediate dan proses mutasi menggunakan metode random mutation. Hasil solusi terbaik didapatkan saat nilai ukuran populasi sebesar, crossover rate sebesar 0.8, mutation rate sebesar 0.2, nilai batas permutasi sebesar 115 dan generasi sebesar 65. Kata kunci: algoritme genetika, kebutuhan gizi, bahan makanan Abstract To improve the quality of human resource generation required good nutritional needs for everybody. Each member of family needs a nutrition in the same kind but amount of the nutrition is different, that is influenced by age, body shape, gender, physical condition, genetic heredity, and life style. Information of data analysis from Riskesdas which is held in 2007 and 2013 revealed that Indonesian citizen Having problems with quality food consumption of between 80 to 90 percent tend to be less fruit and/or vegetable consumption and approximately 40.7% consume risky foods containing excess fat, cholesterol and fried more than equal to one time per day. From these data nutritional needs with food processing which is consumed by Indonesian citizen still lack. Therefore, the preparation of family food ingredients of patients with hypercholesterolemia using genetic algorithms needed for food ingredients that are consumed are variety and able to meet the nutritional needs with minimal cost. Genetic algorithm is a stochastic optimization technique because using random value. Genetic algorithms are capable of providing complex and wide-ranging problem solutions objectively. In crossover process using extended intermediate method and mutation process using random mutation method. The best solution results obtained when the population size of, crossover rate of 0.8, mutation rate of 0.2, permutation limit value of 115 and generation of 65. Keywords: genetic algorithm, nutritional needs, food material 1. PENDAHULUAN Permasalahan gizi yang muncul pada masa dewasa disebabkan oleh kebiasaan atau gaya hidup yang tidak sehat (Adriani & Wirjatmadi, 2014). Data informasi Riset kesehatan dasar atau Riskesdas yang dilaksanakan pada tahun 2007 dan 2013 tentang perilaku konsumsi sayur dan buah yang disediakan oleh Kementrian Kesehatan Indonesia, konsumsi dikategorikan cukup apabila mengkonsumsi sayur dan/atau buah minimal lima porsi per hari dalam satu minggu. Hasil analisis data Riskesdas Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 2979

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2980 menyatakan bahwa 80 hingga 90% masyarakat Indonesia cenderung kurang dalam mengkonsumsi sayur dan/atau buah. Menurut data informasi Riskesdas tentang pola konsumsi makanan beresiko dengan bumbu penyedap menunjukkan bahwa kebiasaan masyarakat Indonesia mengkonsumsi makanan yang diberi bumbu penyedap dalam kategori sering, artinya konsumsi makanan tersebut satu kali atau lebih dalam sehari. Data Riskesdas tahun 2007 dan 2013 menyatakan masyarakat Indonesia sebanyak 40.7% mengkonsumsi makanan beresiko yang mengandung lemak berlebih, berkolesterol dan gorengan lebih dari sama dengan satu kali perhari. Permasalahan gizi yang muncul pada fase dewasa yang dipicu oleh gaya hidup sehat seperti pada fakta yang telah disebutkan dapat memunculkan permasalahan gizi yang mugkin akan muncul seperti Diabetes Mellitus, Aterosklerosis, Gout atau asam urat, Osteoporosis, Obesitas, dan Anemia (Adriani & Wirjatmadi, 2014). Faktor terpenting yang secara langsung mempengaruhi Sumber Daya Manusia adalah gizi. Gizi juga mempengaruhi kesehatan secara umum, mendukung proses pertumbuhan, memberi energi untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan melindungi tubuh dari serangan penyakit. Permasalahan gizi akan muncul ketika ada ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi. Kebutuhan zat gizi didapatkan dari penilaian status gizi yang dilakukan dengan membandingkan jumlah dan zat gizi yang dikonsumsi terhadap kebutuhan tubuh sesuai kondisi. Gizi seimbang dapat diartikan dengan memenuhi kecukupan energi yang diperlukan tubuh, memenuhi kebutuhan protein yang digunakan dalam pertumbuhan, memperbaiki sel yang telah rusak dan menjaganya (Sutomo dan Anggraini, 2010). Rekomendasi untuk asupan gizi individu umumnya diatur untuk memenuhi kebutuhan dari individu sehat dalam kelompok gender usia tertentu, dan cukup untuk pemulihan kondisi yang cepat akan kehilangan nutrisi yang mungkin telah terjadi (Caballero, 2012). Dalam pemenuhan gizi tidak hanya memandang dari jumlah gizi yang harus terpenuhi tetapi juga melihat dari sisi biaya yang minimal. Permasalahan tersebut memunculkan solusi yaitu dibutuhkan cara untuk mengoptimalkan pemenuhan gizi dengan biaya yang minimal tanpa mengurangi jumlah zat gizi yang harus dipenuhi (Pratiwi, Mahmudy & Dewi, 2014). Algoritme genetika memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah mampu memberikan solusi untuk permasalahan yang luas dan kompleks serta dapat menghasilkan himpunan solusi yang optimal (Mahmudy, 2013). Berdasarkan beberapa penelitian di atas penulis mengembangkan penelitian tentang susunan bahan makanan keluarga menggunakan algoritme genetika yang mampu menangani salah satu anggota keluarga yang memiliki asupan nutrisi makanan berkebutuhan khusus. Penerapan algoritme genetika ini diharapkan mampu memberikan solusi untuk susunan bahan makanan yang mampu memenuhi gizi keluarga dengan biaya yang minimal. Penelitian yang dilakukan oleh Wahid & Mahmudy, 2015 bertujuan untuk mencari representasi kromosom efisien yang digunakan untuk mengoptimasi komposisi makanan untuk penderita hiperkolesterolemia (Wahid & Mahmudy, 2015). Penelitian ini menggunakan bahan makanan dengan kandungan gizi terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak. Representasi kromosom menggunakan permutasi bilangan integer yang panjangnya 9 digit dan angka tersebut merupakan nomor urut bahan makanan. Pada proses crossover menggunakan metode Single Point Crossover, proses mutasi menggunakan Exchange Mutation dan seleksi menggunakan metode Elitism Selection. Penelitian ini menghasilkan solusi optimal dengan ukuran populasi sebanyak dan rata-rata nilai fitness sebesar Nilai kombinasi dari crossover rate yang dihasilkan 0.7 sedangkan mutation rate yang dihasilkan 0.3 dengan nilai rata-rata fitness sebesar Hasil akhir dari penelitian ini menghasilkan bahan makanan untuk penderita hiperkolesterolemia dengan mempertimbangkan kebutuhan nutrisi dan harga. Penelitian yang dilakukan oleh Rianawati & Mahmudy, 2015 bertujuan untuk menemukan representasi kromosom yang efisien yang digunakan untuk optimasi komposisi makanan penderita penyakit diabetes mellitus (Rianawati & Mahmudy, 2015). Penelitian ini menggunakan data sebanyak 133 bahan makanan dengan 5 macam pengelompokan diantaranya adalah makanan pokok, sumber nabati, sumber hewani, sayuran dan pelengkap. Konsep dari representasi kromosom yang digunakan adalah permutasi bilangan integer dengan panjang 15 digit yang tiap nomornya merupakan nomor urut dari makanan. Proses crossover dilakukan dengan cara Single Point Crossover kemudian proses mutase dilakukan dengan cara Resiprocal

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2981 Exchange Mutation dan seleksi dengan Elitism Selection. Hasil dari penelitian ini adalah berupa komposisi bahan makanan untuk penderita diabetes mellitus yang merupakan representasi dari solusi optimal. Penelitian ini menghasilkan solusi optimal dengan ukuran populasi sebesar 160 individu dan rata-rata nilai fitness sebesar dengan nilai kombinasi crossover rate sebesar 0.4 sedangkan mutation rate sebesar 0.6 dan menghasilkan nilai rata-rata fitness sebesar Penelitian yang dilakukan oleh Hamidah & Cholissodin, 2016 terkait optimasi penyusunan bahan makanan untuk keluarga menggunakan metode algoritme genetika dengan simulated annealing. Masukan yang dibutuhkan adalah hari, jumlah keluarga, umur, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, dan jenis aktivitas. Penelitian ini menghasilkan Rekomendasi bahan makanan yang sesuai untuk gizi keluarga dengan berat takaran dan dengan biaya yang minimal (Hamidah & Cholissodin, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh Lestari, et al, 2017 dengan tema penentuan bahan makanan untuk penderita penyakit gagal ginjal akut menggunakan algoritme genetika dengan masukan yang dibutuhkan di antaranya nama, umur, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin dan aktivitas. Proses crossover menggunakan metode Extended Intermediate Crossover dan mutasi dengan metode Random Mutation. Penelitian ini menghasilkan komposisi dari bahan makanan yang dikonsumsi oleh penderita gagal ginjal akut (Lestari, et al., 2017). Penelitian selanjutnya terkait dengan variasi menu diet yang dilakukan oleh Cholissodin & Dewi, 2017 menggunakan metode Particle Swarm Optimization dan Simulated Annealing (PSO-SA). Penelitian tersebut menghasilkan bahwa algoritme PSO- SA dapat digunakan untuk rekomendasi diet makanan sehat untuk seluruh anggota keluarga yang mampu meminimalkan biaya pengeluaran dan memenuhi kebutuhan zat gizi (Cholissodin & Dewi, 2017). 2. KEBUTUHAN ENERGI Dalam melakukan aktivitasnya, manusia memerlukan energi. Kebutuhan energi manusia dapat dihitung menggunakan kalorimeter yang besarnya dinyatakan dalam bentuk kilokalori (kkal). Komponen utama dalam menentukan kebutuhan energi adalah Angka Metabolisme Basal atau AMB dan aktivitas fisik. Angka Metabolisme Basal dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya berat badan, tinggi badan, umur dan jenis kelamin. (Almatsier, 2004). Dalam menentukan kebutuhan energi dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik digolongkan menjadi empat bagian yaitu sangat ringan, ringan, sedang, dan berat. Kebutuhan energi tiap manusia yang di pengaruhi aktivitas fisik (Almatsier, 2004). Laki laki = 66 + (13.7 x BB) + (5 x TB) (6.8 x U) (1) Perempuan = (9.6 x BB) + (1.8 x TB) (4.7 x U) (2) BB TB U = Berat Badan = Tinggi Badan = Usia Berat Badan Ideal atau BBI digunakan untuk Persamaan 1 dan 2 sehingga untuk mengatahui BBI seseorang dapat menggunakan rumus Brocca (Adriani dan Wirjatmadi, 2014). BBI = (TB ) 10% (TB ) (3) BBI TB = Berat Badan Ideal = Tinggi Badan Dalam menentukan kebutuhan energi dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik digolongkan menjadi empat bagian yaitu sangat ringan, ringan, sedang, dan berat. Kebutuhan energi tiap manusia yang di pengaruhi aktivitas fisik yaitu menggunakan Persamaan 4 (Almatsier, 2004). TEE = AMB x Aktivitas (4) TEE AMB 3. PENALTI GIZI = Total Energy Expenditure = Angka Metabolisme Basal Dalam pemenuhan kebutuhan zat gizi, penalti gizi dibutuhkan untuk mengontrol nilai gizi apabila terjadi kekurangan atau kelebihan. Kualitas solusi yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh faktor penalti gizi (Wahid & Mahmudy, 2015).

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2982 PenaltiKarbohidrat = KebKarbohidrat TotalKarbohidrat, TotalKarbohidrat < KebKarbohidrat TotalKarbohidrat KebKarbohidrat, { TotalKarbohidrat KebKarbohidrat PenaltiProtein = KebutuhanProtein TotalProtein, TotalProtein < KebuhtuhanProtein { TotalProtein KebutuhanProtein, TotalProtein KebutuhanProtein PenaltiLemak = 0, TotalLemak < Kebutuhan Lemak TotalLemak KebutuhanLemak, { TotalLemak KebutuhanLemak (5) (6) (7) Total Penalti = PenaltiKarbohidrat + PenaltiProtein + PenaltiLemak (8) 4. ALGORITME GENETIKA Algoritme genetika merupakan teknik yang digunakan dalam optimasi yang merupakan bagian dari ilmu algoritme evolusi. Algoritme genetika menirukan proses evolusi biologi makhluk hidup yaitu seperti melakukan reproduksi dan seleksi. Algoritme genetika memiliki beberapa keuntungan diantaranya (Mahmudy, 2013): 1. Merupakan algoritme berbasis populasi sehingga memungkinkan untuk digunakan menyeleksaikan masalah yang kompleks dan luas. 2. Digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan obyektif dengan menghasilkan himpunan solusi optimal. 3. Dapat menyelesaikan masalah dengan banyak variabel baik variabel yang bersifat kontinyu maupun diskrit dan atau keduanya. 5. CROSSOVER Salah satu tahap pada reproduksi adalah crossover. Crossover dilakukan dengan cara memilih parent sebanyak dua dalam sebuah populasi secara acak agar menghasilkan keturunan (Mahmudy, 2013). Cara melakukan crossover adalah dengan menukar segmentasi kromosom kedua parent agar menghasilkan individu baru atau offspring. Metode lain dari proses crossover adalah extended intermediate. Cara kerja proses crossover dengan metode extended intermediate adalah dengan mengkombinasikan nilai dari dua parent yang kemudian akan menghasilkam offspring. C1=P1+ α (P2 P1) C2=P2+ α (P1 P2) (9) C(1,2) = Hasil crossover P(1,2) = Parent atau induk yang digunakan α = alpha 6. MUTASI Mutasi merupakan sebuah proses pengubahan acak nilai gen yang dilakukan pada sebuah individu (Mahmudy, 2013). Teknik mutasi yang sering digunakan adalah exchange mutation (XP) dan insertion mutation (IP) untuk representasi kromosom menggunakan permutasi. Exchange mutation dilakukan dengan cara menentukan dua posisi secara random pada satu parent kemudian menukarkan nilai keduanya dan menghasilkan offspring yang baru. Insertion mutation dilakukan dengan cara memilih satu posisi secara random pada satu parent kemudian mengambil dan menyisipkan nilai pada posisi yang lain. Metode mutasi lainnya adalah dengan menggunakan metode random mutation sebagai metode mutasi. Cara kerja metode random mutation ini adalah memilih posisi kromosom secara random lalu nilai kromosom tersebut diganti dengan nilai lain yang dipilih secara random sesuai dengan batas permutasi (Mahmudy, 2013). 7. EVALUASI Proses evaluasi merupakan proses perhitungan nilai fitness yang merupakan nilai penentu kualitas dari suatu individu pada algoritme genetika. Tujuan dari algoritme genetika yaitu memaksimalkan nilai fitness. Cara perhitungan nilai fitness dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 5 dan 6 (Mahmudy, 2013). Fitness = C f(x) (5) Fitness = C f(x)+ε (6) C = Nilai konstanta ε = Bilangan kecil agar tidak terjadi pembagian angka nol f(x) = Hasil dari evaluasi algoritme genetika

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer SELEKSI Seleksi dilakukan dengan cara memilih individu yang memiliki nilai fitness tertinggi agar menghasilkan generasi yang lebih baik dari sebelumnya. Metode seleksi salah satunya adalah Elitism. Elitism merupakan seleksi dengan cara memilih kromosom dengan nilai fitness tertinggi yang kemudian akan menjadi parent pada generasi selanjutnya. (Mahmudy, 2013). 9. ALUR PENELITIAN Sub bab ini menjelaskan tentang proses penyelesaian penyusunan bahan makanan keluarga menggunakan algoritme genetika pada Gambar Memasukkan nilai-nilai parameter yang dibutuhkan. Parameter gizi yang dimasukkan adalah data anggota keluarga seperti, jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan dan aktivitas. Parameter algoritme genetika yang dimasukkan adalah ukuran populasi, crossover rate, mutation rate, alfa, dan jumlah generasi. 2. Proses perhitungan kebutuhan zat gizi keluarga. 3. Proses inisialisasi populasi awal sesuai dengan ukuran populasi. 4. Proses crossover menggunakan metode extended intermediate crossover. 5. Proses mutasi menggunakan metode random mutation. 6. Proses perhitungan fitness gizi. 7. Proses perhitungan fitness harga 8. Proses perhitungan variasi. 9. Proses perhitungan fitness. 10. Seleksi menggunakan metode elitism selection. 11. Mendapatkan individu terbaik. Gambar 1 Diagram Alir Optimasi Algoritme Genetika 10. PENGUJIAN DAN ANALISIS Perancangan digunakan untuk mengevaluasi kualitas solusi yang dihasilkan oleh sistem. Pengujian ini dilakukan dalam beberapa skenario dengan kondisi yang berbedabeda di tiap skenarionya sehingga dapat diketahui kondisi mana yang dapat menghasilkan kualitas solusi terbaik Pengujian berdasarkan Ukuran Populasi (Popsize) Setiap ukuran popsize diuji sebanyak 5 kali dan dihitung nilai rata-ratanya kemudian diambil nilai fitness tertinggi untuk pengujian selanjutnya. Parameter yang digunakan adalah generasi sebesar 25, crossover rate 0.3, mutation rate 0.4, permutasi sebesar 55 dan alpha dengan rentang 0 hingga 2. Hasil pengujian seperti pada Gambar 2.

6 Rata-rata nilai fitness Waktu Komputasi (Menit) ,1;0,9 0,2;0,8 0,3;0,7 0,4;0,6 0,5;0,5 0,6;0,4 0,7;0,3 0,8;0,2 0,9;0,1 Nilai Fitness Rata-rata Nilai Fitness Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Populasi cr;mr Gambar 2 Grafik Hasil Pengujian Nilai fitness Berdasarkan Ukuran Populasi Dari hasil pengujian di atas menyatakan bahwa semakin tinggi nilai popsize maka semakin tinggi pula nilai dari rata-rata fitness. Hal ini disebabkan karena nilai fitness berpengaruh dengan ruang pencarian. Semakin banyak nilai popsize maka akan semakin tinggi tingkat keragamannya dan juga waktu komputasi yang dibutuhkan juga semakin banyak. Misalnya pada populasi yang nilainya lebih dari 90 maka waktu komputasi yang dibutuhkan juga lebih banyak dibandingkan pada nilai populasi yang sebelumnya. Pada pengujian ini, rata-rata fitness tertinggi dihasilkan dari populasi yang bernilai dengan rata-rata fitness sebesar dengan waktu konputasi sebesar Pada Gambar 3 merupakan lamanya waktu komputasi untuk tiap ukuran popsize Populasi Gambar 3 Grafik Waktu Komputasi Pengujian Nilai fitness Berdasarkan Ukuran Populasi 10.2 Pengujian berdasarkan Nilai Cr dan Mr Setiap nilai cr dan mr diuji sebanyak 5 kali dan dihitung nilai rata-ratanya kemudian diambil nilai fitness tertinggi untuk pengujian selanjutnya. Parameter yang digunakan adalah popsize sebesar, generasi sebesar 25, permutasi sebesar 55 dan alpha dengan rentang 0 hingga 2. Hasil pengujian seperti pada Gambar 4. Gambar 4 Grafik Hasil Pengujian Nilai fitness Berdasarkan Nilai Cr dan Mr Dari hasil pengujian di atas rata-rata fitness yang terbaik didapatkan dari kombinasi nilai cr = 0.8 dan mr = 0.2 dengan nilai rata-rata fitness sebesar Semakin tinggi nilai cr dan semakin turunnya nilai mr berpengaruh pada rata-rata fitness yang nilainya semakin naik meskipun masih terdapat dua kali penurunan pada kombinasi 0.5;0.5 dan 0.9;0.1. Pada pengujian kombinasi nilai cr dan mr ini dapat diambil kesimpulan bahwa meningkatnya ratarata nilai fitness tidak diperngaruhi oleh nilai cr maupun mr. Nilai cr pada proses crossover berpengaruh pada eksplorasi untuk mencari ruang pencarian baru sedangkan nilai mr pada mutasi berpengaruh pada eksploitasi yaitu mencari dan meningkatkan solusi pada ruang pencarian terdekat Pengujian berdasarkan Batasan Nilai Permutasi Setiap batasan nilai permutasi diuji sebanyak 5 kali dan dihitung nilai rata-ratanya kemudian diambil nilai fitness tertinggi untuk pengujian selanjutnya. Parameter yang digunakan adalah popsize sebesar, generasi sebesar 25, crossover rate 0.8, mutation rate 0.2, dan alpha dengan rentang 0 hingga 2. Hasil pengujian seperti pada Gambar Bilangan Permutasi Gambar 5 Grafik Hasil Pengujian Nilai fitness Berdasarkan Batasan Nilai Permutasi Gambar 5 menunjukkan hasil dari pengujian nilai batas permutasi yang

7 Nilai Fitness Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2985 menghasilkan nilai fitness yang tidak stabil atau naik turun dengan pola yang berulang-ulang. Ketidakstabilan tersebut dapat dipengaruhi oleh fungsi modulo sebagai metode konversi bahan makanan. Modulo adalah operator yang digunakan untuk perhitungan sisa hasil pembagian yang mana dalam konversi bahan makanan ini hasil sisa dari pembagian nilai permutasi digunakan sebagai indeks bahan makanan. Nilai fitness yang terbaik didapatkan oleh nilai permutasi sebesar Pengujian Konvergesi Pengujian konvergensi berdasarkan jumlah generasi bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah generasi terhadap nilai fitness. Pada setiap generasi akan terpilih individu yang dapat bertahan dengan proses seleksi sehingga pada pengujian ini akan terlihat bagaimana pengaruh jumlah generasi terhadap kualitas solusi yang dihasilkan. Percobaan akan dilakukan 5 kali pada masing-masing kondisi. Parameter yang digunakan adalah popsize sebesar, crossover rate 0.8, mutation rate 0.2, nilai permutasi sebesar 115 dan alpha dengan rentang 0 hingga Gambar 6 Grafik Hasil Pengujian Nilai fitness Berdasarkan Generasi Berdasarkan Gambar 6 pada generasi 25 sampai 45 kondisi nilai fitness cenderung stagnansi kemudian naik pada generasi ke 50. Keadaan konvergensi dimulai pada generasi 60 hingga generasi 200. Kenaikan nilai fitness dipengaruhi oleh perbaikan individu seiring pertambahan jumlah generasi pada proses reproduksi dan seleksi yang memilih individu dengan nilai fitness yang terbaik. Pengujian konvergensi ini membuktikan bahwa nilai fitness masih bisa meningkat pada generasi 50 sehingga pencarian solusi terbaik tidak terjebak pada kondisi lokal optimum. 11. ANALISIS GLOBAL Generasi Berdasarkan hasil pengujian parameter algoritme genetika yang telah dilakukan maka didapatkan nilai tiap parameter yang mendekati nilai optimal sebagai berikut: a. Ukuran populasi = b. Crossover rate = 0.8 c. Mutation rate = 0.2 d. Nilai permutasi = 115 e. Generasi = 65 Berdasarkan Gambar 7 pada keluarga 1 rata-rata selisih kalori %, rata-rata selisih karbohidrat %, rata-rata selisih protein %, rata-rata selisih lemak 20.16% dan ratarata selisih kolesterol %. Pada keluarga 2 memiliki rata-rata selisih kalori %, ratarata selisih karbohidrat %, rata-rata selisih protein %, rata-rata selisih lemak -4.8% dan rata-rata selisih kolesterol %. Berdasarkan Gambar 8 biaya konsumsi per hari keluarga 1 yaitu Rp54,167,00.-dengan jumlah lauk nabati sebanyak 3 macam, jumlah lauk hewani 3 macam, jumlah sayur 3 macam dan jumlah buah 3 macam. Pada keluarga 2 memiliki biaya konsumsi per hari sebesar Rp51,521,00.- dengan jumlah lauk nabati sebanyak 3 macam, jumlah lauk hewani 3 macam, jumlah sayur 3 macam dan jumlah buah 3 macam. Menurut standar yang ditentukan oleh pakar, selisih dari kebutuhan gizi dengan konsumsi kandungan gizi memiliki batas toleransi ±10%, sehingga pada keluarga 1 kalori, kandungan karbohidrat, protein, lemak dan kolesterol melebihi batas toleransi sedangkan pada keluarga 2 hanya kandungan lemak saja yang memenuhi batas toleransi dan kebutuhan kalori, karbohidrat, protein serta kolesterol melebihi batas toleransi. Kondisi gizi tidak terpenuhi dapat disebabkan oleh luasnya ruang pencarian solusi terbaik karena semakin luas ruang pencariannya maka akan meningkatkan nilai fitness gizi. Hal ini juga dapat disebabkan faktor nilai konstanta pada perhitungan fitness gizi dan fitness harga. Nilai konstanta pada perhitungan fitness gizi dan fitness harga berfungsi sebagai penyeimbang nilai fitness dan juga sebagai sebuah prioritas, misalnya ketika konstanta pada fitness harga bernilai lebih besar dari fitness gizi maka sistem lebih memprioritaskan penekanan biaya konsumsi daripada pemenuhan kandungan gizi. Hasil rekomendasi sistem yang belum mencapai pemenuhan gizi dipengaruhi oleh sistem yang tidak memperhatikan berat makanan, kondisi keseharian dan hanya

8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2986 mengikuti anjuran porsi sehari sesuai dengan kategori jenis makanan, umur dan jenis kelamin. Sama halnya dengan kondisi gizi, penekanan biaya konsumsi pada keluarga 2 oleh sistem juga belum terpenuhi karena selisih dari biaya aktual dengan biaya hasil sistem cukup mahal namun pada keluarga 1 sudah mampu untuk menekan biaya konsumsi. Hasil dari bahan makanan rekomendasi sistem berbeda dengan kebiasaan konsumsi keluarga tersebut sehingga terdapat perbedaan harga yang cukup tinggi. Dalam permasalahan yang sama setiap kali sistem dijalankan maka akan menghasilkan solusi yang berbeda. Pencarian solusi pada rekomendasi sistem menggunakan teknik optimasi yang bersifat stochastic yang berarti menggunakan nilai random dalam pencariannya. Gambar 7 Hasil Selisih Sistem Dengan Data Aktual Keluarga 1 Gambar 8 Hasil Selisih Sistem Dengan Data Aktual Keluarga 2 Gambar 9 Konsumsi per Hari Hasil Sistem 12. KESIMPULAN 1. Pada algoritme genetika untuk penyusunan bahan makanan keluarga penderita penyakit hiperkolesterolemia dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan bahan makanan untuk keluarga. 2. Hasil dari implementasi algoritme genetika untuk penyusunan bahan makanan keluarga penderita penyakit hiperkolesterolemia adalah susunan bahan makanan selama 7 hari dengan waktu makan 3 kali dalam sehari yaitu pagi, siang dan malam dengan nilai parameter yang mendekati optimal diantaranya nilai ukuran populasi sebesar, crossover rate sebesar 0.8, mutation rate sebesar 0.2, nilai batas permutasi sebesar 115 dan generasi sebesar 65. DAFTAR PUSTAKA Adriani, M. & Wirjatmadi, B., Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Prenada Media Group. Almatsier, S., Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Brown, J. E., Nutrition Through The Life Cycle. California: Wadsworth Cengage Learning. Caballero, B., Modern Nutrition In Health and Disease. Philadelphia: Wolters Kluwer Health. Cholissodin, I. & Dewi, R. K., Optimization of Healthy Diet Menu Variation using. Journal of Information Technology and Computer Science, 2(1), pp Hamidah, C. P. & Cholissodin, I., Implementasi Hybrid Algoritma Genetika Dengan Simulates Annealing Pada Optimasi Bahan Makanan Untuk Pemenuhan Gizi Keluarga. Lestari, A. R. T. et al., Penentuan Komposisi Bahan Makanan Bagi Penderita Gagal. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 4(1), pp Mahmudy, W., Algoritma Evolusi. Malang: Universitas Brawijaya. Rianawati, A. & Mahmudy, W., Implementasi Algoritma Genetika Untuk Optimasi Komposisi Makanan Bagi Penderita Diabetes Mellitus. DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya. Wahid, N. & Mahmudy, W., Optimasi Komposisi Makanan Untuk Penderita Kolesterol Menggunakan Algoritma Genetika. DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya.

Optimasi Asupan Makanan Harian Ibu Hamil Penderita Hipertensi Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Asupan Makanan Harian Ibu Hamil Penderita Hipertensi Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2892-2901 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Asupan Makanan Harian Ibu Hamil Penderita Hipertensi

Lebih terperinci

Optimasi Daftar Bahan Makanan Untuk Pasien Rawat Jalan dan Keluarga Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Daftar Bahan Makanan Untuk Pasien Rawat Jalan dan Keluarga Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 1, Januari 2018, hlm. 342-351 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Daftar Bahan Makanan Untuk Pasien Rawat Jalan dan

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Menu Makanan bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi Menggunakan Algoritme Genetika Adaptif

Optimasi Komposisi Menu Makanan bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi Menggunakan Algoritme Genetika Adaptif Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm 515-522 e-issn: http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Menu Makanan bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi Menggunakan

Lebih terperinci

Penerapan Parallel Genetic Algorithm untuk Optimasi Penyusunan Bahan Makanan Keluarga Penderita Hiperkolesterolemia

Penerapan Parallel Genetic Algorithm untuk Optimasi Penyusunan Bahan Makanan Keluarga Penderita Hiperkolesterolemia Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer eissn: 248964X Vol. 2, No. 8, Agustus 218, hlm. 2343231 http://jptiik.ub.ac.id Penerapan Parallel Genetic Algorithm untuk Optimasi Penyusunan Bahan

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Makanan untuk Penderita Hipertensi Menggunakan Algoritma Genetika dan Simulated Annealing

Optimasi Komposisi Makanan untuk Penderita Hipertensi Menggunakan Algoritma Genetika dan Simulated Annealing Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 217, hlm. 1236-1243 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Makanan untuk Penderita Hipertensi Menggunakan

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA andra Aditya 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Malang Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm. 63-68 http://j-ptiik.ub.ac.id Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

Penerapan Algoritme Genetika Untuk Penjadwalan Latihan Reguler Pemain Brass Marching Band (Studi Kasus: Ekalavya Suara Brawijaya)

Penerapan Algoritme Genetika Untuk Penjadwalan Latihan Reguler Pemain Brass Marching Band (Studi Kasus: Ekalavya Suara Brawijaya) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2950-2956 http://j-ptiik.ub.ac.id Penerapan Algoritme Genetika Untuk Penjadwalan Latihan

Lebih terperinci

OPTIMASI KOMPOSISI MAKANAN UNTUK PENDERITA KOLESTEROL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI KOMPOSISI MAKANAN UNTUK PENDERITA KOLESTEROL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI KOMPOSISI MAKANAN UNTUK PENDERITA KOLESTEROL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Nurbaiti Wahid 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 3, September 2016, hlm. 169-173 PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN

Lebih terperinci

Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: -X Vol., No., Maret, hlm. - http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika Ardiansyah

Lebih terperinci

Optimasi Menu Makanan Untuk Pemenuhan Gizi Penderita Kanker Dengan Algoritme Genetika

Optimasi Menu Makanan Untuk Pemenuhan Gizi Penderita Kanker Dengan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1850-1857 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Menu Makanan Untuk Pemenuhan Gizi Penderita Kanker

Lebih terperinci

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 4371-4376 http://j-ptiik.ub.ac.id Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian Air Minum Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: UD.

Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian Air Minum Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: UD. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm. 849-858 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian

Lebih terperinci

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 1, Maret 2016, hlm. 48-55 PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Ria Febriyana 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Program

Lebih terperinci

Sistem Rekomendasi Bahan Makanan Bagi Penderita Penyakit Jantung Menggunakan Algoritma Genetika

Sistem Rekomendasi Bahan Makanan Bagi Penderita Penyakit Jantung Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 8-9X Vol., No., November, hlm. - http://j-ptiik.ub.ac.id Sistem Rekomendasi Bahan Makanan Bagi Penderita Penyakit Jantung Menggunakan Algoritma

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 80-84 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP Riska Sulistiyorini ), Wayan Firdaus Mahmudy ), Program Studi Teknik Informatika Program Teknologi Informasi dan Ilmu

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Makanan Pada Penderita Diabetes Melitus dan Komplikasinya Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Komposisi Makanan Pada Penderita Diabetes Melitus dan Komplikasinya Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: -X Vol., No., April, hlm. - http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Makanan Pada Penderita Diabetes Melitus dan Komplikasinya Menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gizi 2.1.1 Jenis-Jenis Zat Gizi Zat gizi dapat dibedakan menjadi dua kelompok sesuai kebutuhan, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien adalah zata-zat makanan yang

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Surakarta)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Surakarta) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1535-1542 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Siklus RCGA 2. Alternatif Operator Reproduksi pada Pengkodean Real 3. Alternatif Operator Seleksi 4.

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMK Negeri 2 Kediri)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMK Negeri 2 Kediri) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 10, Oktober 2017, hlm. 1066-1072 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

Lingkup Metode Optimasi

Lingkup Metode Optimasi Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11 JEEST http://jeest.ub.ac.id PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Samaher

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA OPTIMASI BIAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA OPTIMASI BIAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA OPTIMASI BIAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI Monica Intan Pratiwi 1, Wayan Fidaus Mahmudy, Candra Dewi Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Indana Zulfa 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Budi Darma Setiawan 3 Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Menggunakan Algoritma Genetika Dalam Penentuan Kebutuhan Gizi Bayi MPASI

Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Menggunakan Algoritma Genetika Dalam Penentuan Kebutuhan Gizi Bayi MPASI Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 7, Juli 218, hlm. 276-2712 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto) Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto) Dianita Dwi Permata Sari 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Dian Eka Ratnawati 3 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Pengantar 2. Struktur Algoritma Genetika 3. Studi Kasus: Maksimasi Fungsi Sederhana 4. Studi

Lebih terperinci

OPTIMASI ASUPAN GIZI PADA IBU HAMIL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI ASUPAN GIZI PADA IBU HAMIL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI ASUPAN GIZI PADA IBU HAMIL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Ayu Puspo Sari 1, Wayan Firdaus Mahmudy, Candra Dewi. Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Serealia, umbi, dan hasil olahannya Kacang-kacangan, bijibijian,

Serealia, umbi, dan hasil olahannya Kacang-kacangan, bijibijian, 4 generasi, kromosom akan melalui proses evaluasi dengan menggunakan alat ukur yang disebut dengan fungsi fitness. Nilai fitness dari suatu kromosom akan menunjukkan kualitas kromosom dalam populasi tersebut.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Pakan Sapi Perah Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Komposisi Pakan Sapi Perah Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm. 69-74 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Pakan Sapi Perah Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

Optimasi Kebutuhan Gizi untuk Balita Menggunakan Hybrid Algoritma Genetika dan Simulated Annealing

Optimasi Kebutuhan Gizi untuk Balita Menggunakan Hybrid Algoritma Genetika dan Simulated Annealing Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1668-1677 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Kebutuhan Gizi untuk Balita Menggunakan Hybrid

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA Andi Baharuddin 1, Aidawayati Rangkuti 2, Armin Lawi 3 Program Studi Matematika, Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

Optimasi Susunan Bahan Makanan untuk Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Susunan Bahan Makanan untuk Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: -96X Vol., No., Juli, hlm. 6-69 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Susunan Bahan Makanan untuk Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Menggunakan

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Optimasi Komposisi Makanan Bagi Penderita Diabetes Mellitus

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Optimasi Komposisi Makanan Bagi Penderita Diabetes Mellitus Implementasi Algoritma Genetika Untuk Optimasi Komposisi Makanan Bagi Penderita Diabetes Mellitus Artika Rianawati 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya,

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA Muhammad Arief Nugroho 1, Galih Hermawan, S.Kom., M.T. 2 1, 2 Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116, Bandung 40132 E-mail

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum

Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum Okky Cintia Devi 1, Wayan Fidaus Mahmudy 2, Budi Darma Setiawan 3 Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) JTRISTE, Vol.1, No.2, Oktober 2014, pp. 50~57 ISSN: 2355-3677 Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) STMIK Handayani Makassar najirah_stmikh@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Kuliah Pengganti Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Penjadwalan Kuliah Pengganti Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol 2, No 9, September 218, hlm 2829-284 http://j-ptiikubacid Optimasi Penjadwalan Kuliah Pengganti Menggunakan Algoritme Genetika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, peran komputer semakin banyak di dalam kehidupan masyarakat. Hampir semua bidang kehidupan telah menggunakan komputer sebagai alat

Lebih terperinci

Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan Produksi Pakaian

Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan Produksi Pakaian Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 218, hlm. 2168-2172 http://j-ptiik.ub.ac.id Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI NON LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PREDIKSI KEBUTUHAN AIR PDAM KOTA MALANG

PEMODELAN REGRESI NON LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PREDIKSI KEBUTUHAN AIR PDAM KOTA MALANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 1, Maret 2016, hlm. 59-65 PEMODELAN REGRESI NON LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PREDIKSI KEBUTUHAN AIR PDAM KOTA MALANG Vitara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu hal utama untuk mendukung tubuh dalam melakukan berbagai aktifitas. Kandungan berbagai unsur penting dalam makanan seperti karbohidrat,

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Moving Class Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 1 Turatea)

Optimasi Penjadwalan Moving Class Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 1 Turatea) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 4, Juli 2018, hlm. 1768-1777 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Moving Class Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4229-4237 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Kandungan Gizi Dan Biaya Bahan Pangan Pada Makanan

Lebih terperinci

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 1874-1882 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap

Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap Candra Bella Vista 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Program Studi Informatika / Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Berjalan 3.1.1. Penyusunan Menu Makanan Dalam penyusunan menu makanan banyak hal yang perlu diperhatikan, terutama jika menu makanan yang disusun untuk

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2957-2964 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Batasan Fungsi Keanggotaan Fuzzy Tsukamoto Menggunakan

Lebih terperinci

Optimasi Pemodelan Regresi Linier Berganda Pada Prediksi Jumlah Kecelakaan Sepeda Motor Dengan Algoritme Genetika

Optimasi Pemodelan Regresi Linier Berganda Pada Prediksi Jumlah Kecelakaan Sepeda Motor Dengan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 1932-1939 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemodelan Regresi Linier Berganda Pada Prediksi Jumlah

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1152-1159 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritma Genetika Pada Metode AHP dan SAW

Lebih terperinci

Optimasi K-Means untuk Clustering Kinerja Akademik Dosen Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi K-Means untuk Clustering Kinerja Akademik Dosen Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1652-1659 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi K-Means untuk Clustering Kinerja Akademik Dosen

Lebih terperinci

Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika

Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika Optimasi distribusi barang dengan algoritma genetika Yasmin Ghassani Panharesi 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email : yasminghassani@gmail.com 1,

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI

Lebih terperinci

Bab II Konsep Algoritma Genetik

Bab II Konsep Algoritma Genetik Bab II Konsep Algoritma Genetik II. Algoritma Genetik Metoda algoritma genetik adalah salah satu teknik optimasi global yang diinspirasikan oleh proses seleksi alam untuk menghasilkan individu atau solusi

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Rifqy Rosyidah Ilmi 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Dian Eka Ratnawati 2 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Penerapan Evolution Strategies untuk Optimasi Travelling Salesman Problem With Time Windows pada Sistem Rekomendasi Wisata Malang Raya

Penerapan Evolution Strategies untuk Optimasi Travelling Salesman Problem With Time Windows pada Sistem Rekomendasi Wisata Malang Raya Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 7, Juli 2018, hlm. 2487-2493 http://j-ptiik.ub.ac.id Penerapan Evolution Strategies untuk Optimasi Travelling Salesman

Lebih terperinci

Penentuan Komposisi Pakan Ternak untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur dengan Biaya Minimum Menggunakan Particle Swarm Optimization (PSO)

Penentuan Komposisi Pakan Ternak untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur dengan Biaya Minimum Menggunakan Particle Swarm Optimization (PSO) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1642-1651 http://j-ptiik.ub.ac.id Penentuan Komposisi Pakan Ternak untuk Memenuhi Kebutuhan

Lebih terperinci

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Rozak Arief Pratama 1, Esmeralda C. Djamal, Agus Komarudin Jurusan Informatika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal

Lebih terperinci

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM DEFINISI ALGEN adalah algoritma yang memanfaatkan proses seleksi alamiah yang dikenal dengan evolusi Dalam evolusi, individu terus menerus mengalami perubahan gen untuk

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 4, April 2017, hlm. 341-351 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA ABSTRAKSI RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Tedy Rismawan, Sri Kusumadewi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN Tedy Rismawan 1, Sri Kusumadewi 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia e-mail: 1

Lebih terperinci

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Oleh Dian Sari Reski, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT Scheduling problem is one type of allocating resources problem that exist to

Lebih terperinci

Penentuan Lokasi Pasang Baru Wifi.id Corner Menggunakan Metode AHP dan Algoritma Genetika (Studi Kasus : PT. Telkom Witel Kediri)

Penentuan Lokasi Pasang Baru Wifi.id Corner Menggunakan Metode AHP dan Algoritma Genetika (Studi Kasus : PT. Telkom Witel Kediri) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1742-1749 http://j-ptiik.ub.ac.id Penentuan Lokasi Pasang Baru Wifi.id Corner Menggunakan

Lebih terperinci

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Wayan Firdaus Mahmudy (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak.

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service (Studi Kasus: Biro Perjalanan Kangoroo)

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service (Studi Kasus: Biro Perjalanan Kangoroo) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol., No. 6, Juni 207, hlm. 456-465 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service

Lebih terperinci

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

Genetic Algorithme. Perbedaan GA Genetic Algorithme Algoritma ini bekerja dengan sebuah populasi yang terdiri atas individu-individu (kromosom). Individu dilambangkan dengan sebuah nilai kebugaran (fitness) yang akan digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

Pelatihan Multi-Layer Neural Network Menggunakan Algoritma Genetika untuk Memprediksi Harga Saham Esok Hari (T+1)

Pelatihan Multi-Layer Neural Network Menggunakan Algoritma Genetika untuk Memprediksi Harga Saham Esok Hari (T+1) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 58-96X Vol., No. 6, Juni 08, hlm. 30-308 http://j-ptiik.ub.ac.id Pelatihan Multi-Layer Neural Network Menggunakan Algoritma Genetika untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Samuel, Toni & Willi 2005) dalam penelitian yang berjudul Penerapan Algoritma Genetika untuk Traveling Salesman Problem Dengan Menggunakan Metode Order Crossover

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan metode pencarian yang disesuaikan dengan proses genetika dari organisme-organisme biologi yang berdasarkan pada teori evolusi

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Pakan Kambing Boer Menggunakan Algoritme Evolution Strategies

Optimasi Komposisi Pakan Kambing Boer Menggunakan Algoritme Evolution Strategies Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3796-3801 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Pakan Kambing Boer Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir ini, peranan algoritma genetika terutama untuk masalah optimisasi, berkembang dengan pesat. Masalah optimisasi ini beraneka ragam tergantung dari bidangnya. Dalam

Lebih terperinci

Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem Menggunakan Real Coded Genetic Algorithm

Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem Menggunakan Real Coded Genetic Algorithm Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm 57-62 http://j-ptiik.ub.ac.id Penyelesaian Penjadwalan Flexible Job Shop Problem Menggunakan

Lebih terperinci

Optimasi Menu Makanan Bagi Pasien Gagal Ginjal Menggunakan Algoritme Lebah

Optimasi Menu Makanan Bagi Pasien Gagal Ginjal Menggunakan Algoritme Lebah Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 4, April 2018, hlm. 1698-1703 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Menu Makanan Bagi Pasien Gagal Ginjal Menggunakan

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES)

Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES) Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Struktur Dasar Evolution Strategies (ES) 2. Siklus ES (µ, λ) 3. Siklus ES (µ/r + λ) 4. Studi Kasus

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah Leonard Tambunan AMIK Mitra Gama Jl. Kayangan No. 99, Duri-Riau e-mail : leo.itcom@gmail.com Abstrak Pada saat ini proses penjadwalan kuliah

Lebih terperinci

Penerapan Optimasi Susunan Bahan Makanan untuk Ibu Hamil Penderita Kurang Energi Kronis (KEK) Menggunakan Algoritme Evolution Strategies

Penerapan Optimasi Susunan Bahan Makanan untuk Ibu Hamil Penderita Kurang Energi Kronis (KEK) Menggunakan Algoritme Evolution Strategies Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer eissn: 2548964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 30773086 http://jptiik.ub.ac.id Penerapan Optimasi Susunan Bahan Makanan untuk Ibu Hamil Penderita

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION Samuel Lukas 1, Toni Anwar 1, Willi Yuliani 2 1) Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 28 Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika Andreas Christian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian heuristik ysng didasarkan atas mekanisme seleksi alami dan genetika alami (Suyanto, 2014). Adapun konsep dasar

Lebih terperinci

Pemodelan Regresi Linear dalam Konsumsi Kwh Listrik di Kota Batu Menggunakan Algoritma Genetika

Pemodelan Regresi Linear dalam Konsumsi Kwh Listrik di Kota Batu Menggunakan Algoritma Genetika Pemodelan Regresi Linear dalam Konsumsi Kwh Listrik di Kota Batu Menggunakan Algoritma Genetika Arini Indah Permatasari 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) Program Studi Informatika/Ilmu Komputer Program Teknologi

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Damping Mahasiswa Difabel Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus PSLD Universitas Brawijaya)

Optimasi Penjadwalan Damping Mahasiswa Difabel Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus PSLD Universitas Brawijaya) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm. 774-782 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Damping Mahasiswa Difabel Menggunakan Algoritma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan berat badan karena sudah terbiasa makan banyak dari kecil.

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan berat badan karena sudah terbiasa makan banyak dari kecil. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini tidak sedikit masyarakat umum yang kurang memperhatikan keseimbangan gizi pada bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Menurut Rini Yustiningsih

Lebih terperinci

Optimasi Biaya Bahan Menu Makanan bagi Penderita Penyakit Jantung dengan Menggunakan Metode Evolution Strategies

Optimasi Biaya Bahan Menu Makanan bagi Penderita Penyakit Jantung dengan Menggunakan Metode Evolution Strategies Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1348-1357 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Biaya Bahan Menu Makanan bagi Penderita Penyakit

Lebih terperinci

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA LAPORAN TUGAS BESAR ARTIFICIAL INTELLEGENCE KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA Disusun Oleh : Bayu Kusumo Hapsoro (113050220) Barkah Nur Anita (113050228) Radityo Basith (113050252) Ilmi Hayyu

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Bahan Makanan bagi Pasien Rawat Jalan Penyakit Jantung dengan Menggunakan Algoritme Particle Swarm Optimization (PSO)

Optimasi Komposisi Bahan Makanan bagi Pasien Rawat Jalan Penyakit Jantung dengan Menggunakan Algoritme Particle Swarm Optimization (PSO) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1385-1394 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Bahan Makanan bagi Pasien Rawat Jalan

Lebih terperinci

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Andysah Putera Utama Siahaan Universitas Pembangunan Pancabudi Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia andiesiahaan@gmail.com

Lebih terperinci

Implementasi Genetic Algorithm Dan Artificial Neural Network Untuk Deteksi Dini Jenis Attention Deficit Hyperactivity Disorder

Implementasi Genetic Algorithm Dan Artificial Neural Network Untuk Deteksi Dini Jenis Attention Deficit Hyperactivity Disorder Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 688-694 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Genetic Algorithm Dan Artificial Neural Network

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T Abstrak : Algoritma genetika adalah algoritma pencarian heuristik yang didasarkan atas mekanisme evolusi

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 2000-2006 http://j-ptiik.ub.ac.id Penyelesaian Multiple Travelling Salesman Problem (M-TSP) Dengan

Lebih terperinci

Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Mamdani menggunakan Algoritme Genetika untuk Penentuan Kesesuaian Lahan Tanam Tembakau

Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Mamdani menggunakan Algoritme Genetika untuk Penentuan Kesesuaian Lahan Tanam Tembakau Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 254-964 Vol. 2, No. 3, Maret 201, hlm. 96-977 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Mamdani menggunakan Algoritme Genetika

Lebih terperinci

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1 SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Taufan Mahardhika 1 1 Prodi S1 Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih 1 taufansensei@yahoo.com Abstrak Swarm

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK Usulan Skripsi S-1 Jurusan Matematika Diajukan oleh 1. Novandry Widyastuti M0105013 2. Astika Ratnawati M0105025 3. Rahma Nur Cahyani

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH

PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH Penjadwalan Operasional Pembangkit Berbasis Algoritma Genetik (Dwi Ana dkk) PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH Rahmanul Ikhsan 1,

Lebih terperinci

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Kun Siwi Trilestari [1], Ade Andri Hendriadi [2] Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Singaperbanga Karawang

Lebih terperinci