BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
|
|
- Ridwan Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu hal utama untuk mendukung tubuh dalam melakukan berbagai aktifitas. Kandungan berbagai unsur penting dalam makanan seperti karbohidrat, protein, dan lain sebagainya berfungsi untuk membangun tubuh dan mensuplai energi, sehingga kita bisa melakukan segala kegiatan dengan baik. Keseimbangan konsumsi makanan, berperan sangat penting untuk kesehatan dan kualitas metabolisme dalam tubuh. Pola makan tidak sehat seperti memakan makanan instan ataupun junk food bisa memincu berbagai macam penyakit. Pemahaman tentang penatalaksanaan diet secara umum bagi penderita penyakit ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) penting untuk diketahui, tak hanya bagi mereka yang telah menderita gangguan ginjal, namun baik bagi mereka yang bertekad untuk menurunkan resiko terhadap gangguan ginjal. Penyakit ginjal kronik merupakan keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan yang menyebabkan terjadinya gangguan pembuangan kelebihan zat gizi yang diperoleh dari makanan. Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible). Pada pasien penyakit ginjal kronik yang memiliki nilai Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) < 25 ml/menit, pasien diberikan Diet Rendah Protein. Pengobatan penyakit ginjal kronik dapat dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama terdiri dari tindakan konservatif yang ditujukan untuk meredakan atau memperlambat perburukan progresif gangguan fungsi ginjal. Tahap kedua pengobatan dimulai ketika tindakan konservatif tidak lagi efektif dalam mempertahankan kehidupan. Tindakan konservatif dapat dilakukan dengan terapi Diet Rendah Protein dengan mengatur pola makan sesuai dengan kebutuhan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien. Pola makan berkaitan dengan pengaturan jadwal makan, jumlah porsi makan, kandungan nutrisi dan jenis makanan yang masuk dalam tubuh penderita penyakit ginjal kronik harus benar-benar diatur sedemikian rupa sehingga mampu memberikan terapi diet untuk menurunkan kadar
2 Ureum dan Creatinin tersebut. Maka dari itu diperlukan suatu sistem yang dapat digunakan untuk membantu ahli gizi dalam menentukan menu diet perharinya, dimana diet yang diberikan sesuai dengan kebutuhan zat gizi dan keadaan penyakit yang diderita oleh pasien. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat khususnya di bidang teknologi informasi, permasalahan tersebut dapat diatasi dengan membangun suatu sistem. Banyak sistem informasi yang dapat membantu manusia dalam mengambil sebuah keputusan. Metode yang dapat mendukung mengenai permasalahan optimasi seperti permasalahan tersebut adalah Algoritma Genetika. Dimana algoritma genetika banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah penjadwalan pada beberapa bidang seperti: jadwal kuliah, optimasi, ekonomi dan bidang lainnya untuk mendapatkan solusi yang paling optimal. Algoritma Genetika merupakan teknik pencarian yang dilakukan sekaligus atas sejumlah solusi yang mungkin yang dikenal dengan istilah populasi. Penelitian yang telah memanfaatkan algoritma genetika adalah Sumartini Dana, dkk (2012) dalam Sistem Sistem Pendukung Keputusan Pengobatan Penderita Diabetes Menggunakan Integrasi Decision Table dan Algoritma Genetika, dengan menggunakan 200 data bahan makanan yang didapat dari data pakar beserta nutrisi yang digunakan untuk pengujian Rumusan Masalah Beberapa hal yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana membangun sistem keputusan dalam menentukan kebutuhan gizi dan menu diet perharinya pada penderita penyakit ginjal kronik? 2. Bagaimana penggunaan Algoritma Genetika dalam menentukan jenis makanan yang memiliki kandungan nutrusi yang dibutuhkan untuk penderita penyakit ginjal kronik? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan sistem penentuan menu diet gizi pada penderita penyakit ginjal kronik dengan algoritma genetika. Sistem dapat mengkombinasikan bahan makanan yang cocok dengan tingkat penyakit ginjal kronik berdasarkan nutrisi yang terkandung dalam jenis makan tersebut sehingga output yang dihasilkan dapat optimal.
3 1.4. Batasan Masalah Dari permasalahan pada uraian latar belakang masalah, berikut ini diberikan batasan masalah untuk menghindari melebarnya masalah, yaitu : 1. Pasien yang menjadi objek penelitian hanya yang memiliki diagnosa penyakit ginjal kronik (CKD). 2. Kandungan gizi yang digunakan adalah jumlah energi, protein, lemak, karbohidrat, natrium dan kalium. 3. Rekomendasi bahan makanan hanya sebatas data pada database yang terdiri dari bahan makanan. 4. Pengujian sistem hanya difokuskan pada kecocokan kandungan gizi energi, protein, lemak dan karbohidrat saja Manfaat Penelitian Terdapat beberapa manfaat yang didapat dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu khususnya untuk ahli gizi dalam penatalaksanaan diet rendah protein pada pasien ginjal kronik, sehingga pelayanan gizi pada Rumah Sakit dapat ditingkatkan. 2. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan bacaan atau referensi, untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Udayana dan mahasiswa lain. 3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan pertimbangan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Algoritma Genetika ataupun penatalaksanaan diet penyakit lain Metodelogi Penelitian Berikut akan dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang akan dilakukan saat penelitian nantinya Desain Penelitian Penelitian ini mengambil judul Perancangan Dan Implementasi Sistem Penentuan Menu Diet Gizi Pada Penderita Penyakit Ginjal Kronik Dengan
4 Algoritma Genetika. Sistem ini akan dibangun pada sistem yang sudah ada sebelumnya pada sistem RSU Famili Husada, dimana sistem ini merupakan sistem berbasis web. Data-data yang dijadikan penelitian berupa data rekam medis pasien yang memiliki riwayat ginjal kronik, diperoleh dari RS. Wangaya, dan data bahan makanan yang lengkap dengan nilai nutrisinya. Kemudian dapat dicari kebutuhan gizi pasien sehingga sistem dapat memberikan rekomendasi komposisi bahan pangan yang optimal dengan nilai nutrisi yang sama sesuai kebutuhan Pengumpulan Data Pada penelitian ini data diperoleh dengan metode wawancara dan studi literatur. Metode wawancara ditujukan kepada pengguna, dalam hal ini ahli gizi pada RSU Famili Husada, untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan pengguna secara detail dalam pengembangan sistem. Kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan fungsional seperti: aplikasi mampu mengetahui berat badan ideal, mampu mengetahui kebutuhan gizi pasien perorang, mengetahui nutisi setiap makan serta kemampuan sistem dalam menentukan menu diet gizi yang terbaik kepada pasien yang sesuai dengan kebutuan gizi pasien perhari, dan laporanlaporan gizi tentang pasien. Sedangkan kebutuhan non fungsional seperti keamanan, kemudahan pengguna dalam menggunkan sistem serta memiliki tampilan antarmuka yang menarik. Pengumpulan data juga dilakukan dengan studi literatur, dimana dapat dilakukan dengan mempelajari jurnal atau penelitian yang menggunakan metode atau masalah yang sejenis Pengolahan Data Awal Proses yang dilakukan setelah mendapatkan data yang terkait dengan penelitian yaitu pengolahan data sehingga data tersebut diubah dan menjadi informasi yang berguna. Data-data yang diporeleh tersebut, selanjutnya akan diolah sesuai kebutuhan sistem. Dari kebutuhan sistem tersebut, dapat dipahami kebutuhan sistem yang diinginkan oleh user / ahli gizi. Kebutuhan awal yang akan digunakan untuk mendapatkan rekomendasi menu diet gizi adalah dengan mendapatkan data pasien berupa antrometri dan biokimia pasien, variabel yang berpengaruh seperti tinggi
5 dan berat badan, umur, jenis kelamin, BBI, dan hasil lab kadar kreatinin. Sehingga dapat ditentukan kebutuhan gizi berupa energi, protein, karbohidrat, lemak, natrium dan kalium yang akan menjadi parameter baru. Data lainnya berupa data set bahan makanan beserta nutrisi yang terkandung, yang nantinya akan didapatkan hasil komposisi makanan yang optimal menggunakan algoritma genetika. Langkahlangkah pengolahan data awal digambarkan seperti flowchart pada Gambar 1.1: Mulai Input antrometri dan biokimia pasien Menghitung kebutuhan gizi pasien (energi, protein, lemak, karbohidrat, natrium dan kalium) Proses Algoritma Genetika Hasil komposisi makanan terbaik Selesai Gambar 1. 1 Flowchat Pengolahan Data Awal Metode yang Digunakan Pada sistem penentuan menu diet gizi ini, menggunakan Algoritma Genetika untuk menghitung nilai fitness yang tertinggi dalam menentukan kromosom dalam kasus ini menu yang sesuai dengan kebutuhan gizi pasien. Pada penelitian ini akan digunakan algoritma genetika sebagai pencarian menu yang memiliki nutrisi yang sama dengan atau mendekati dengan kebutuan nutrisi pasien ginjal kronik perharinya. Adapun proses-proses yang dilakukan adalah:
6 a. Pendefinisian Individu Individu disini berupa indeks bahan makanan yang memiliki nama makanan dan nilai nutrisi seperti energi, protein, lemak, karbohidrat, natrium dan kalium. b. Membangkitkan populasi awal dan kromosom Tentukan populasi dan jumlah individu pada kromosom dalam satu generasi, kromosom disini berupa baris menu-menu yang didapatkan secara acak. Nilai random berdasarkan banyaknya data set pada database. Digunakan jumlah kromosom dalam 1 populasi adalah 50 dan jumlah gen dalam 1 kromosom adalah 15, maka jumlah makanan yang digunakan adalah 750, dimana makanan dapat muncul lebih dari 1 kali. Tentukan juga batas generasi sehingga perncarian dapat berhenti. c. Nilai Fitness Mendefinisikan nilai fitness untuk menentukan baik tidaknya setiap individu. Fungsi fitness yang digunakan adalah Keterangan : f[i] = 1 (abs(( kebutuhan gizi pasien) (Σ jumlah...(1.1) kandungan tiap nutrisi pada makanan))+a Kebutuhan gizi = kebutuhan masing-masing gizi pasien yang dihitung sesuai syarat diet. Pada penelitian ini nutrisi yang dihitung adalah energi total, protein, lemak, karbohidrat, natrium dan kalium Jumlah kandungan tiap nutrisi = jumlah kandungan nutrisi pada setiap makanan yang terpilih sesuai data pada sistem. Misalkan 1 menu memiliki 10 bahan makanan, maka untuk menghitung nutrisi protein 1 menu tersebut jumlahkan semua protein yang terkandung. a = 1; untuk menghindari kesalahan program dalam pembagian oleh 0 i = iterasi kromosom
7 Kemudian hitung total_fitness dengan menjumlahkan semua nilai fitness yang didapat. Dari total_fitness dapat dicari probabilitas tiap kromosom dengan rumus: d. Proses Seleksi P[i] = fitness[i] total fitness (1.2) Dari perhitungan probabilitas tersebut, tentukan nilai komulatif probabilitas setiap kromosom dengan rentang 0-1. Melakukan seleksi dengan teknik roulette wheel, dimana prosesnya dengan membangkitkan bilangan acak R dalam range 0-1. Putar roulette wheel sejumlah banyak populasi, dan setiap putaran pilih 1 kromosom untuk populasi baru, dengan syarat : Keterangan : C = nilai komulatif probabilitas R = nilai ramdom dari roulette wheel k = iterasi kromosom e. Crossover C[k 1] < R < C[k] (1.3) Metode yang digunakan untuk melakukan proses crossover adalah metode pindah silang satu titik potong (one-point crossover). Ditentukan parameter crossover_rate (pc) adalah 0,5, kemudian bandingkan dengan nilai random R[0-1] jika lebih kecil dari pc maka menu tersebut terpilih sebagai parent. Posisi one-point crossover dipilih menggunakan bilangan acak sebanyak jumlah crossover yang terjadi/terpilih. Misalkan untuk menghasilkan menu baru untuk chromosome[1] dengan nilai crossover = 4, maka Chromosome [2] >< Chromosome [4] 14,7,16,26,5,13,24,8,19,7 >< 21,17,20,7,15,29,3,10,28,6 offspring = 14,17,16,26,15,29,3,10,28,6
8 f. Mutasi Jumlah kromosom yang mengalami mutasi dalam satu populasi ditentukan oleh parameter mutation_rate (pm), ditetapkan pm adalah 10% atau 0,1. Dari contoh sebelumnya misal total gen = 750. Maka untuk memilih posisi gen yang mengalami mutasi dilakukan dengan membangkitkan bilangan integer sebanyak total gen yang ada, misalkan antara Jumlah mutasi yang terjadi dapat ditentukan seperti: Jumlah mutasi = pm * total gen = 10% * 750 = 75 Nilai indeks makanan pada posisi yang telah di acak sebelumnya, akan diganti dengan indeks makanan yang diacak sebanyak jumlah data bahan makanan. Kemudian hitung kembali nilai fitness pada generasi ini. Kromosom-kromosom ini akan mengalami proses yang sama seperti generasi sebelumnya yaitu proses evaluasi, seleksi, crossover dan mutasi yang kemudian akan menghasilkan kromosom-kromosom baru untuk generasi selanjutnya. Proses ini akan terus berulang sampai mencapai jumlah maksimum generasi yaitu Eksperimen dan Pengujian Perancangan dan implementasi sistem penentuan menu diet gizi pada penderita penyakin ginjal kronik menggunkan algoritma genetika, menggunakan metode pengembangan sistem SDLC dengan model waterfall adalah sebagai berikut: 1) Analisis kebutuhan sistem Pada tahap ini dilakukan pencacatan kebutuhan sistem dengan melakukan wawancara dengan pengguna aplikasi dalam hal ini ahli gizi, kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan metode ini adalah kebutuhan yang sudah jelas dan langsung dapat ditentukan pengerjaannya. Misalnya seperti kebutuhan kinerja sistem, informasi, pelayanan sistem, desain, hasil yang diharapkan dan sebagainya. 2) Desain sistem Pada tahapan ini akan dirancang arsitektur sistem sesuai dengan setiap kebutuhan baik bersifat fungsional ataupun non fungsional. Dari kebutuhan sistem
9 yang didapat sebelumnya, maka dibangun perancangan sistem dengan menggunakan perangkat pemodelan sistem seperti diagram alir data dan diagram hubungan entitas. 3) Implementasi Program Pada tahapan ini desain sistem yang berupa pemodelan akan di implementasikan ke dalam bahasa pemrograman dengan menggunakan metode Algoritma Genetika. Sistem ini menggunakan bahasa pemprograman HTML, PHP, CSS, JavaScript, dan menggunakan database MySQL. Dan dilakukan pengujian pada masing masing fungsi yang sudah diselesaikan sehingga mendapatkan output yang sesuai. 4) Pengujian sistem Pahapan ini, program secara keseluruhan akan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk memastikan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi dan sesuai dengan keinginan pengguna. Pengujian yang dilakukan dengan whitebox testing, blackbox testing dan pengujian akurasi. 5) Pemeliharaan Pada tahap ini, apabila terjadi kesalahan ataupun kekurangan pada sistem dari kebutuhan awal pengguna, maka akan kembali dianalisis kebutuhan yang diinginkan Evaluasi dan Validasi Hasil Pada penelitian ini teknik pengujian sistem yang digunakan yaitu dengan cara pengujian black box, pengujian white box dan pengujian akurasi. 1) White Box Testing Pengujian Whitebox merupakan metode desain uji kasus yang menggunakan struktur kontrol dari desain prosedural dengan memeriksa kode sumber dari sistem yang dibuat yang terdapat baris-baris kode yang beragam, dapat berupa suatu seleksi kondisi, perulangan untuk menghasilkan kasus-kasus uji. Adapun metode yang digunakan dalam pengujian white box ini adalah metode basis path. Metode basis path memungkinkan perancang kasus uji untuk mendapatkan perkiraan logic yang kompleks dari desain prosedural dan menggunakan perkiraan ini untuk mendefenisikan aliran eksekusi. Adapun rancangan tahapan pengujian dengan basis path yaitu,
10 1. Mengubah pseudocode Algoritma Genetika menjadi flowchart kemudian menjadi flow graph sehingga menggambarkan alur dari algoritma. 2. Dari flow graph, dapat dihitung cyclomatic complexity, yakni : V(G) = Jumlah Busur Jumlah simpul Berdasarkan jumlah Cyclomatic Complexity maka dapat dibuat jalur (path) pengujian sesuai flow graph. 4. Dilakukan pengujian path Algoritma Genetika, perancangan skenario pengujian seperti Tabel 1.1 Tabel 1. 1 Rancangan whitebox testing No Kasus Uji Hasil yang Hasil Uji kasus Keterangan (Baris Kode) diharapkan 2) Black Box Testing Pengujian black box merupakan pengujian yang tidak memfokuskan mekanisme internal sistem atau komponen, akan tetapi fokus sepenuhnya pada output yang dihasilkan dalam menanggapi input yang dipilih dan ketentuan pelaksanaannya. Perhatian utama dalam pengujian blackbox fungsionalitas program yang sering disebut functional testing, yaitu sebuah metode pengujian yang fokus pada eksekusi fungsi dalam program dan mengamati data input dan output sesuai dengan. Uji coba sistem dilakukan untuk menguji apakah input yang dimasukkan sesuai dengan kebutuhan pengguna dan diproses dengan benar, selain itu output yang dihasilkan juga sesuai dengan hasil dari proses tersebut. Tabel 1.2 merupakan tabel skenario pengujian untuk black box testing.
11 Tabel 1. 2 Rancangan blackbox testing No. Skenario Pengujian Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian Kesimpulan 3) Pengujian Sistem Pengujian kinerja sistem penentuan menu diet gizi dapat dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata pemeriksanya. Pengujian dilakukan dengan menghitung nilai kebutuhan gizi pasien secara manual dengan hasil nutrisi makanan yang ditampilkan oleh sistem. Nilai akurasi dapat dihitung dengan persamaan berikut: Keterangan: P(NA) : Persentase nilai akurasi P(NA) = Data. 100%...(1.4) X Data : jumlah data uji yang bernilai benar X : total jumlah sampel Tingkat konsumsi nutrisi merupakan perbandingan antara asupan nutrisi dengan kebutuhan, dikategorikan menjadi defisit dan tidak defisit. Defisit meliputi : defisit tingkat berat apabila <70%, defisit tingkat sedang apabila 70% - 79%, defisit tingkat ringan apabila 80% - 89%. Tidak defisit meliputi: normal apabila 90% - 110% dan lebih apabila >110%, (Anggraeni, 2012). Jadi dalam pengujian sistem ini, hasil yang ditampilkan oleh sistem dapat dikatakan sesuai jika persentase tingkat konsumsi nutrisi apabila 80% - 110%.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, peran komputer semakin banyak di dalam kehidupan masyarakat. Hampir semua bidang kehidupan telah menggunakan komputer sebagai alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menempati urutan tertinggi dalam menunjang kelangsungan aktivitas harian setiap manusia (Batubara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menempati urutan tertinggi dalam menunjang kelangsungan aktivitas harian setiap manusia (Batubara, 2013). Kesehatan merupakan salah satu faktor penting bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin banyaknya pengunaan teknologi informasi pada pemerintahan, dapat mempermudah masyarakat dalam pelayanan masyarakat itu sendiri. Seperti misalnya ketika sesorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tren dan pola gaya hidup selalu mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Perubahan pola hidup sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan peningkatan penyakit.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA
ABSTRAKSI RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Tedy Rismawan, Sri Kusumadewi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S.
Lebih terperinciAPLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN
APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN Tedy Rismawan 1, Sri Kusumadewi 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia e-mail: 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat ditunjukkan dengan munculnya beragam perangkat teknologi yang mempermudah manusia dalam memonitor perkembangan usahanya
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Perkembangan game dari skala kecil maupun besar sangat bervariasi yang dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa memandang umur, dari anak
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Berjalan 3.1.1. Penyusunan Menu Makanan Dalam penyusunan menu makanan banyak hal yang perlu diperhatikan, terutama jika menu makanan yang disusun untuk
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PERANCANGAN. Tahap iniakan mencari dan memahami bahan-bahan pustaka seperti jurnal, buku, dan
BAB III METODE DAN PERANCANGAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah sebagai berikut a. Pengumpulan Data Tahap iniakan mencari dan memahami bahan-bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era Globalisasi ini masalah kesehatan merupakan masalah kompleks. Datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang dapat dicegah atau dihindari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses belajar setiap individu memiliki cara sendiri. Kemajuan teknologi saat ini banyak mendukung berbagai aspek kebutuhan salah satunya dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, sistem informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Dengan peningkatan dan perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI
27 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Pada subbab ini akan diuraikan tentang analisis kebutuhan untuk menyelesaikan masalah jalur terpendek yang dirancang dengan menggunakan algoritma
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gizi 2.1.1 Jenis-Jenis Zat Gizi Zat gizi dapat dibedakan menjadi dua kelompok sesuai kebutuhan, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien adalah zata-zat makanan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pesat dalam bidang teknologi informasi telah mempengaruhi berbagai bidang dalam kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Perkembangan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10:
BAB III PERANCANGAN Pada bagian perancangan ini akan dipaparkan mengenai bagaimana mencari solusi pada persoalan pencarian rute terpendek dari n buah node dengan menggunakan algoritma genetika (AG). Dari
Lebih terperinciSerealia, umbi, dan hasil olahannya Kacang-kacangan, bijibijian,
4 generasi, kromosom akan melalui proses evaluasi dengan menggunakan alat ukur yang disebut dengan fungsi fitness. Nilai fitness dari suatu kromosom akan menunjukkan kualitas kromosom dalam populasi tersebut.
Lebih terperinci1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat sekarang ini memberikan dampak yang besar terhadap kinerja manusia khususnya dalam bekerja. Segala sesuatu yang dahulu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh manusia terutama dalam sistem urinaria. Pada manusia, ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian
BAB III Metode Penelitian 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara umum diagram alir algoritma genetika dalam penelitian ini terlihat pada Gambar 3.1. pada Algoritma genetik memberikan suatu pilihan bagi penentuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Samuel, Toni & Willi 2005) dalam penelitian yang berjudul Penerapan Algoritma Genetika untuk Traveling Salesman Problem Dengan Menggunakan Metode Order Crossover
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang penting bagi setiap orang. Dari tahun ke tahun berbagai upaya telah dikembangkan untuk mendapatkan mutu kesehatan yang lebih baik dan
Lebih terperinciERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM
ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM DEFINISI ALGEN adalah algoritma yang memanfaatkan proses seleksi alamiah yang dikenal dengan evolusi Dalam evolusi, individu terus menerus mengalami perubahan gen untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 Agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka diperlukan langkah-langkah yang tersusun secara sistematis seperti yang dijabarkan pada gambar 3.1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin bervariasinya jenis makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat serta pola makan dan pola hidup yang semakin kurang sehat, membawa berbagai dampak dibidang
Lebih terperinciDenny Hermawanto
Algoritma Genetika dan Contoh Aplikasinya Denny Hermawanto d_3_nny@yahoo.com http://dennyhermawanto.webhop.org Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan
Lebih terperinci2.16. Keaslian Penelitian BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa sistem Observasi Wawancara
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii BERITA ACARA DEMO SOFTWARE TUGAS AKHIR... iv SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR...v ABSTRAK.....vi
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah
Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah Leonard Tambunan AMIK Mitra Gama Jl. Kayangan No. 99, Duri-Riau e-mail : leo.itcom@gmail.com Abstrak Pada saat ini proses penjadwalan kuliah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama pembuatan penelitian tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan suatu sarana dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada lingkungan belajar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku merupakan media informasi yang memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, karena dengan buku kita dapat memperoleh banyak informasi, pengetahuan
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, makanan yang beredar di kalangan masyarakat beraneka ragam jenisnya. Terkadang masyarakat awam sendiri tidak mengetahui secara pasti kandungan gizi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jadwal Jadwal merupakan pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan terperinci, sedangkan penjadwalan
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: Stasiun Kereta Api Bandar Khalipah Medan)
PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: Stasiun Kereta Api Bandar Khalipah Medan) Nurhamidah Lubis 1, Garuda Ginting 2 Mahasiswa Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penjadwalan adalah alokasi dari sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan serangkaian tugas dalam suatu waktu tertentu untuk menghasilkan sebuah kumpulan pekerjaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada umumnya membuat sebuah task list masih dibuat dengan cara manual, yaitu mencatatkan daftar tugas yang akan kita lakukan pada sebuah kertas. Pengecekan waktu juga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. melakukan survey dengan kuisioner mencari informasi dari media yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari hingga desember 2014. Dengan tempat penelitian pada Kominfo Jatim yang termasuk juga sebagai penyelenggara
Lebih terperinciGenetic Algorithme. Perbedaan GA
Genetic Algorithme Algoritma ini bekerja dengan sebuah populasi yang terdiri atas individu-individu (kromosom). Individu dilambangkan dengan sebuah nilai kebugaran (fitness) yang akan digunakan untuk mencari
Lebih terperinciOPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK
OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK Usulan Skripsi S-1 Jurusan Matematika Diajukan oleh 1. Novandry Widyastuti M0105013 2. Astika Ratnawati M0105025 3. Rahma Nur Cahyani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didapat melalui internet. Terdapat berbagai laman web yang menyediakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat sangat membantu kehidupan manusia di berbagai bidang. Informasi menjadi lebih mudah didapat melalui internet. Terdapat
Lebih terperinciBab IV Implementasi Sistem
37 Bab IV Implementasi Sistem Implementasi aplikasi penjadwalan kereta api dengan menggunakan algoritma genetik didalam penelitian ini menggunakan bahasa pemrogramman C# dan database MySQL 5. Adapun perancangan
Lebih terperinciAlgoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika
Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Pengantar 2. Struktur Algoritma Genetika 3. Studi Kasus: Maksimasi Fungsi Sederhana 4. Studi
Lebih terperinciKeywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN
Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Andysah Putera Utama Siahaan Universitas Pembangunan Pancabudi Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia andiesiahaan@gmail.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA
PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Bagus Priambodo Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana e- mail : bagus.priambodo@mercubuana.ac.id
Lebih terperinciJl. Ahmad Yani, Pontianak Telp./Fax.: (0561)
APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENGGUNAKANALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: Pencarian Rute Terpendek untuk Pemadam Kebakaran di Wilayah Kota Pontianak) [1] Putri Yuli Utami, [2] Cucu Suhery, [3] Ilhamsyah
Lebih terperinciIntegrasi Sistem Pakar dan Algoritma Genetika untuk Mengidentifikasi Status Gizi pada Balita
1 Integrasi Sistem Pakar dan Algoritma Genetika untuk Mengidentifikasi Status Gizi pada Balita Eka Larasati Amalia, Harry Soekotjo Dachlan, danpurnomo Budi Santoso Abstrak Status gizi pada balita sangat
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Perancangan program aplikasi dalam skripsi ini menggunakan aturan linear sequential atau waterfall. Metode ini terdiri dari empat tahapan, yaitu : analisis, perancangan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan Teknologi dan Informasi, mendorong berbagai perusahaan dan sektor publik untuk memanfaatkan teknologi yang telah berkembang. Supaya berbagai hal
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap aplikasi clustering yang telah dibangun. Tahapan ini dilakukan setelah analisis dan perancangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka. Penelitian serupa mengenai penjadwalan matakuliah pernah dilakukan oleh penelliti yang sebelumnya dengan metode yang berbeda-neda. Berikut
Lebih terperinciAplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)
JTRISTE, Vol.1, No.2, Oktober 2014, pp. 50~57 ISSN: 2355-3677 Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) STMIK Handayani Makassar najirah_stmikh@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)
PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) Mohamad Subchan STMIK Muhammadiyah Banten e-mail: moh.subhan@gmail.com ABSTRAK: Permasalahan pencarian rute terpendek dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memiliki tubuh yang sehat dan indah adalah impian semua orang. Kesehatan adalah hal yang semestinya kita perhatikan penuh, karena kesehatan itu mahal harganya. Banyak
Lebih terperinciImplementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 28 Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika Andreas Christian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.. Pengumpulan data dan informasi Pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan informasi dan data yang digunakan untuk melakukan analisis dan perancangan sistem informasi penjadwalan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Aplikasi, Penjadwalan, Algoritma Genetika. viii
ABSTRAK Di program studi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta, mahasiswa yang akan melakukan pendadaran tidak bisa menentukan jadwal pendadarannya sendiri. Mahasiswa hanya menunggu jadwal pendadaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia produktif dengan rentang usia 18 45 tahun, merupakan usia dimana manusia sudah matang secara fisik dan biologis. Pada usia inilah manusia sedang berada pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan terus berkembangnya teknologi Sistem Informasi, maka penyajian yang cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu
18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penjadwalan merupakan kegiatan administrasi utama di berbagai institusi. Masalah penjadwalan merupakan masalah penugasan sejumlah kegiatan dalam periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat, khususnya teknologi informasi. Dengan pesatnya pertumbuhan teknologi informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga bagi manusia untuk dapat melakukan segala aktifitasnya dengan baik. Kesehatan kulit juga harus dijaga untuk melindungi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Algoritma Genetika merupakan metode yang menggunakan evolusi alam sebagai gagasan utamanya dalam menyelesaikan suatu permasalahan tertentu. Algoritma ini diterapkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Stok Barang dengan Menggunakan Teori Trafik dari tahap awal perancangan sampai
Lebih terperinci8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN Studi Pustaka Pembentukan Data
Gambar 4 Proses Swap Mutation. 8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Proses evaluasi solusi ini akan mengevaluasi setiap populasi dengan menghitung nilai fitness setiap kromosom sampai terpenuhi kriteria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber informasi atau referensi sudah merupakan hal yang tidak asing lagi bagi seorang peneliti, terutamanya bagi para mahasiswa yang sedang melakukan penelitian untuk
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7 Diagram alur proses mutasi.
5 Mulai HASIL DAN PEMBAHASAN Kromosom P = rand [0,1] Ya P < Pm R = random Gen(r) dimutasi Selesai Tidak Gambar 7 Diagram alur proses mutasi. Hasil populasi baru yang terbentuk akan dievaluasi kembali dan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: nutrisi, algoritma genetika. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Banyak orang di Indonesia kurang memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang mereka konsumsi. Oleh karena itu kami mengembangkan aplikasi berbasis desktop untuk mengelola gizi seseorang. Aplikasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan metode pencarian yang disesuaikan dengan proses genetika dari organisme-organisme biologi yang berdasarkan pada teori evolusi
Lebih terperinciTugas Rekayasa Perangkat Lunak
Tugas Rekayasa Perangkat Lunak Disusun Oleh : M Ikhsan Ariya Girinata 41813120052 Dosen : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI Mata Kuliah : REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan berperan dominan di dalam menentukan keberhasilan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penjadwalan adalah proses, cara, pembuatan menjadwalkan atau memasukkan dalam jadwal. Persoalan penjadwalan berkaitan dengan pengalokasian sumber daya ke dalam tugas-tugas
Lebih terperinciOTOMASI PENJADWALAN KEGIATAN PRKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA ( STUDI KASUS STIKI )
OTOMASI PENJADWALAN KEGIATAN PRKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA ( STUDI KASUS STIKI ) Siska Diatinari Andarawarih 1) 1) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi graf, permasalahan optimasi, model matematika dari objek wisata di Yogyakarta, dan algoritma genetika
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang
BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Teka-Teki Silang Teka-teki silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan yang mengharuskan penggunanya untuk mengisi ruang-ruang kosong dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah
Lebih terperinciLingkup Metode Optimasi
Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic
Lebih terperinciAlgoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)
Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Siklus RCGA 2. Alternatif Operator Reproduksi pada Pengkodean Real 3. Alternatif Operator Seleksi 4.
Lebih terperinciPengembangan Aplikasi Reservasi Ruang Kelas Perkuliahan Dengan Uji Validasi White Box
Pengembangan Aplikasi Reservasi Ruang Kelas Perkuliahan Dengan Uji Validasi White Box Arfan Haqiqi Sulasmoro 1*), Ida Afriliana 2, Imam Bukhari 3 1 Prodi DIII Teknik Komputer, Politeknik Harapan Bersama,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informatika Kesehatan dan Prodi S1 administrasi Rumah Sakit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Puspaningrum dkk (2013), penjadwalan mata kuliah yaitu kegiatan yang sangat diperlukan untuk melaksanakan sebuah kegiatan perkuliahan di dalam jurusan yang
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENENTUAN MENU DIET GIZI PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENENTUAN MENU DIET GIZI PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA KOMPETENSI REKAYASA PERANGKAT LUNAK SKRIPSI I GUSTI AGUNG SRI AGUNG CHANDRA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Adapun alur metodologi penelitian yang akan dipakai dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Metodologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kesehatan (Dinkes) pada setiap Provinsi di seluruh Indonesia merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terus mengembangkan penggunaan sistem
Lebih terperinciPENENTUAN MATCHING MAKSIMUM PADA GRAPH BIPARTISI BERBOBOT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA
PENENTUAN MATCHING MAKSIMUM PADA GRAPH BIPARTISI BERBOBOT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA,, Universitas Negeri Malang E-mail: love_nisza@yahoo.co.id ABSTRAK: Matching berguna untuk menyelesaikan
Lebih terperinciPenjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut terlaksana dengan optimal.
Lebih terperinciPEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL
Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 1 Hal. 98 106 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL YOSI PUTRI, NARWEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menjadikan kebutuhan manusia akan informasi semakin meningkat. Hal ini menyebabkan adanya perubahan pola
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Umum Optimasi Optimasi merupakan suatu cara untuk menghasilkan suatu bentuk struktur yang aman dalam segi perencanaan dan menghasilkan struktur yang
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal
BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Program Algoritma Genetika dirancang dengan mengikuti prinsip-prinsip dan sifatsifat dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat memberikan banyak kemudahan dalam penyelesaian masalah dan pencapaian hasil kerja yang memuaskan bagi kehidupan manusia. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan rumah sakit sudah berkembang semakin besar, mulai dari proses kelahiran, pengobatan untuk anak maupun dewasa, keadaan yang membutuhkan rawat
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI ABSTRAK
PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI Eddy Triswanto Setyoadi, ST., M.Kom. ABSTRAK Melakukan optimasi dalam pola penyusunan barang di dalam ruang tiga
Lebih terperinciPENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA
PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Kartina Diah KW1), Mardhiah Fadhli2), Charly Sutanto3) 1,2) Jurusan Teknik Komputer Politeknik Caltex Riau Pekanbaru Jl. Umban Sari No.1 Rumbai-Pekanbaru-Riau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. gizi dan kalori setiap orang harus terpenuhi dengan cukup setiap harinya. Namun hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan gizi merupakan masalah kecil yang sebenarnya sangat penting karena gizi dan kalori setiap orang harus terpenuhi dengan cukup setiap harinya. Namun hal ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, pada bab ini akan dijelaskan mengenai skema umum penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan utama,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii
DAFTAR ISI Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Faiz Rafdh Ch SISTEM INFORMASI ZAKAT BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA RUMAH ZAKATINDONESIA 1-7 Abdul Jamil Syamsul Bachtiar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Di dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Valuta Asing Valuta asing dapat diartikan sebagai mata uang yang dikeluarkan dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Di dalam hukum ekonomi bila terdapat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Perkuliahan Penjadwalan memiliki pengertian durasi dari waktu kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian untuk melakukan aktivitas kerja[10]. Penjadwalan juga
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
Latar Belakang PENDAHULUAN Pada saat sekarang ini, setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lainnya, harus bisa membuat semua lini proses bisnis perusahaan tersebut
Lebih terperinci