Optimasi Daftar Bahan Makanan Untuk Pasien Rawat Jalan dan Keluarga Menggunakan Algoritme Genetika

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Optimasi Daftar Bahan Makanan Untuk Pasien Rawat Jalan dan Keluarga Menggunakan Algoritme Genetika"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 1, Januari 2018, hlm Optimasi Daftar Bahan Makanan Untuk Pasien Rawat Jalan dan Keluarga Menggunakan Algoritme Genetika Istiana Rachmi 1, Imam Cholissodin 2, Marji 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 istianarachmi@gmail.com, 2 imamcs@ub.ac.id, 3 marji@ub.ac.id Abstrak Pola konsumsi masyarakat Indonesia cenderung kurang sehat yang mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit. Penyakit kolesterol tinggi dan hipertensi memiliki tingkat proporsi yang tinggi. Perawatan kedua penyakit tersebut dapat dilakukan dengan rawat inap dan rawat jalan. Rawat jalan membutuhkan biaya lebih murah dibandingkan rawat inap. Namun untuk mengatur pola konsumsi makanan pasien masih dirasa sulit karena kurangnya pengetahuan. Teknik yang dapat digunakan untuk mengatur susunan bahan makanan pasien rawat jalan serta keluarga dengan menggunakan algoritme genetika. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 137 bahan makanan yang dikelompokkan menjadi sumber karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran, buah-buahan, lemak, susu dan gula. Pada proses algoritme genetika menggunakan representasi permutasi integer berbasis indeks bahan makanan dengan panjang kromosom 168, metode crossover dengan extended intermediate, metode mutasi dengan exchange mutation, serta metode seleksi dengan elitism selection. Setelah melakukan pengujian, parameter optimal yang dihasilkan yaitu ukuran populasi sebesar 80 individu, nilai cr=0,3 dan mr=0,7 serta generasi 100. Hasil akhir berupa bahan makanan untuk makan pagi, siang, dan malam selama tujuh hari dengan kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan gizi seluruh anggota keluarga, variasi bahan makanan yang beragam dan biaya yang sesuai dengan anggaran. Kata kunci: kolesterol tinggi, hipertensi, susunan makanan, algoritme genetika Abstract The consumption of Indonesian society tend to be less healthy which resulted in various diseases. High cholesterol disease and hypertension have a high proportion rate. Both of diseases can be treat with hospitalization and outpatient. Outpatient costs are cheaper than hospitalization. But to regulate the consumption patterns of the patient's food is still difficult because of lack of knowledge. Techniques that can be used to by using genetic algorithms. The data used in this case were 137 foodstuffs grouped into sources of carbohydrates, animal protein, vegetable protein, vegetables, fruits, grease, milk and sugar. In the process of genetic algorithm using representation of integer permutation based on food index with chromosome length 168, crossover method with extended intermediate, mutation method with exchange mutation, and selection method with elitism selection. After conducting the test, the optimum parameters produced are the population size of 80 individuals, the value of cr = 0.3 and mr = 0.7 and generation 100. The final result is food for breakfast, lunch and night for seven days with nutritional content Which suits the nutritional needs of all family members, varied foodstuffs and budget-appropriate costs. Keywords: high cholesterol, hyprtension, food ingredient, genetic algorithms 1. PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan bagian dari organisasi sosial dan kesehatan yang memberikan layanan kesehatan berupa penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Selain itu, Rumah sakit merupakan institusi yang menyediakan beberapa pelayanan seperti pelayanan gawat darurat, rawat inap dan rawat jalan (UU No. 44, 2009). Rawat jalan merupakan salah satu pelayanan medis dengan biaya perawatan yang minimal karena proses pemulihan kesehatan pasien dapat dilakukan di rumah. Maka dari itu, kontrol Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 342

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 343 perkembangan kesehatan pasien rawat jalan dilakukan oleh keluarga namun secara berkala tetap melakukan kontrol ke rumah sakit. Sehingga untuk mempercepat proses penyembuhan pasien rawat jalan dibutuhkan kontrol yang baik dari keluarga terhadap konsumsi obat, aktivitas serta makanannya. Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar (2013), salah satu penyakit yang memiliki tingkat proporsi cukup tinggi di Indonesia adalah kolesterol tinggi. Total penduduk yang memiliki kadar kolesterol di atas normal adalah sebesar 35,9%. Selain kolesterol, penyakit hipertensi juga memiliki tingkat proporsi yang cukup tinggi. Hal tersebut terbukti pada Hasil Riset Kesehatan Dasar (2007), hipertensi berada pada urutan ketiga penyakit yang menimbulkan kematian terbanyak di Indonesia. Sedangkan pada tahun 2013 menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar terjadi peningkatan jumlah penderita hipertensi sebesar 1.9 % dari tahun Tingginya tingkat penderita kolesterol dan hipertensi di Indonesia merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai faktor penyebab kedua penyakit tersebut. Salah satu faktor penyebab tingginya penderita kolesterol dan hipertensi adalah pola konsumsi makanan yang tidak sehat. Makanan adalah sumber energi terbesar bagi tubuh manusia. Dalam semua jenis bahan makanan terdapat kandungan zat gizi. Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air (Almatsier, 2001). Pemenuhan gizi yang baik bertujuan untuk mengurangi tingkat resiko terkena penyakit yang dapat diakibatkan oleh kekurangan atau kelebihan gizi. Selain itu, pemenuhan gizi yang baik dapat mempercepat proses pemulihan kesehatan pasien. Sedangkan pada pemulihan kesehatan pasien rawat jalan saat ini masih kurang ditunjang dengan pemenuhan gizi secara spesifik. Pasien rawat jalan cenderung hanya diberikan rekomendasi obat dan bahan makanan yang tidak boleh dikonsumsi. Menurut hasil Riset Dasar (2013), penduduk Indonesia masih memiliki pola konsumsi makanan yang jauh dari harapan. Sekitar 40% penduduk Indonesia cenderung memilih bahan makanan dengan kandungan tinggi lemak dan kolesterol, serta tingginya pola konsumsi bumbu penyedap dan mie instan (Riset Kesehatan Dasar, 2013). Selain itu, konsumsi makanan seperti buah dan sayur tergolong sangat rendah (Riset Kesehatan Dasar, 2013). Berdasarkan survey di atas terbukti bahwa makanan yang di konsumsi kurang bervariasi. Penyebab dari kurangnya variasi bahan makanan di Indonesia adalah kecenderungan penduduk yang lebih mengutamakan cita rasa serta kurangnya tingkat pengetahuan mengenai pemenuhan gizi yang sesuai dengan bahan makanan. Hal tersebut mengakibatkan variasi bahan makanan di Indonesia tidak dapat dikonsumsi secara maksimal. Banyaknya kebutuhan bahan makanan untuk pemenuhan gizi tubuh sehari-hari menimbulkan masalah pada pola konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Selain itu, penyusunan variasi bahan makanan juga penting dilakuakan. Sedangkan harga sumber makanan utama dan sumber makanan lainnya sering mengalami fluktuasi. Sehingga, perlu dilakukan pergantian atau rekombinasi bahan makanan dalam penyusunan makanan seharihari agar biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran namun kebutuhan gizi dapat tetap terpenuhi. Penyusunan bahan makanan secara optimal untuk pemenuhan gizi pasien rawat jalan dan keluarga sangat diperlukan. Cara manual untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan namun tidak efektif. Cara manual untuk melakukan perhitungan kebutuhan gizi dapat dilakukan namun, untuk memperoleh daftar bahan makanan yang bervariasi dengan biaya yang sesuai anggaran sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem untuk mengatasi masalah tersebut. Banyak metode yang dapat diimplementasikan kedalam system, salah satunya yaitu algoritme genetika. Algoritme genetika dapat diterapkan dalam pemecahan masalah yang kompleks. Oleh karena itu algoritme genetika baik untuk diaplikasikan pada permasalahan yang membutuhkan strategi dalam pemecahannya. Dalam penelitian sebelumnya algoritme genetika digunakan pada optimasi komposisi bahan makanan untuk penderita kolesterol. Penelitian tersebut memberikan rekomendasi bahan makanan untuk penderita kolesterol (Wahid & Mahmudy, 2015). Selain itu penelitian sejenis dilakukan oleh Rianawati (2015) yaitu penyelesaian optimasi komposisi bahan makanan dalam pemenuhan gizi penderita diabetes melitus. Hasil penelitian tersebut yaitu rekomendasi bahan makanan untuk makan pagi, siang dan malam hari yang memiliki kandungan gizi sesuai bagi penderita

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 344 diabetes namun dengan biaya yang minimal. Kedua penelitian tersebut menyimpulkan bahwa algoritme genetika cenderung menghasilkan solusi yang optimal dalam optimasi komposisi bahan makanan. Berdasarkan sumber penelitian yang telah dipaparkan, algoritme genetika dapat digunakan pada berbagai permasalahan kompleks terutama permasalahan optimasi pada komposisi makanan. Pada skripsi ini, algoritme genetika digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi daftar bahan makanan untuk pasien rawat jalan dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kombinasi daftar bahan makanan seimbang dengan biaya yang sesuai anggaran serta memiliki tingkat variasi makanan yang beragam selama satu minggu. 2. DASAR TEORI 2.1 Kolesterol Tinggi Kolesterol merupakan lemak yang terdapat pada aliran darah sebagai pembentuk dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon (Kingham, 2009). Kolesterol dapat terbentuk secara alami oleh hati yang sebagian dipengaruhi oleh faktor genetis (Kingham, 2009). Kadar kolesterol dalam jumlah yang normal sangat berguna bagi tubuh, namun apabila kadar kolesterol dalam jumlah yang tinggi dapat membahayakan tubuh serta dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam darah. Menurut Kingham (2009), hal yang dapat dilakukan untuk mencapai kolesterol darah yang rendah adalah dengan memperbaiki gaya hidup dan mengatur pola makan dengan baik. 2.2 Hipertensi Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah pada tubuh melebihi batas normal. Kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai jenis penyakit salah satunya yaitu penyakit jantung. Menurut Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menyatakan bahwa penderita hipertensi dengan usia di atas 18 tahun sebesar 25,8 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Hal tersebut membuat penyakit hipertensi dijuluki sebagai pembunuh diamdiam (silent killer) karena gejala yang dialami penderita tidak begitu terlihat. 2.3 Perhitungan Kebutuhan Gizi Menurut WHO kebutuhan energi merupakan konsumsi energi bersumber dari makanan sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan aktivitas. Kebutuhan energi tergantung pada jumlah energi yang dikeluarkan tubuh, jenis aktivitas serta ukuran tubuh. Kebutuhan energi yang digunakan pada setiap orang berbeda. Misalnya anak-anak menggunakan energi untuk pembentukan jaringan, ibu menyusui menggunakan energi sebagai sekresi ASI sedangkan untuk orang dewasa kebutuhan energi digunakan untuk melakukan proses metabolisme basal, aktivitas fisik serta pengaruh dinamik khusus (Specific Dynamic Action / SDA). Almatsier (2001) menyatakan bahwa kebutuhan energi terbesar adalah pada proses metabolisme basal. Menurut Hartono (2006), persamaan untuk menghitung kebutuhan energi akan ditunjukkan pada persamaan 1 berikut ini : TEE = BMR PA (1) Keterangan : TEE = Total Energi Expenditure (Total Kebutuhan Energi Sehari) BMR = Body Metabolism Rate (Metabolisme Basal) PA = Physical Activity (Aktivitas Fisik) Kebutuhan energi minimal yang diperlukan oleh tubuh disebut Angka Metabolisme Basal (AMB). Satuan dari AMB adalah kilokalori (kkal). AMB dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ukuran tubuh yang dimiliki oleh seseorang, jenis kelamin, umur, lama seseorang tidur, suhu tubuh serta status gizi (Almatsier, 2001). Perhitungan AMB dapat menggunakan Rumus Harris Benedict (1999) yang dijelaskan pada persamaan 2 dan persamaan 3 berikut ini: Laki-laki AMB = 66 + (13,7 BB) + (5 TB) (6,8 U) (2) Perempuan AMB = (9,6 BB) + (1,8 TB) (4,7 U) (3) Keterangan : AMB = Angka Metabolisme Basal BB = Berat Badan TB = Tinggi Badan U = Umur Selain AMB, aktifitas fisik juga mempengaruhi nilai kebutuhan energi yang dimiliki oleh seseorang karena dalam melakukan aktivitas fisik otot digunakan sebagai penunjang gerakan pada tubuh. Lama serta berat aktivitas juga mempengaruhi kebutuhan energi pada seseorang ( Almatsier, 2001).

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 345 Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang terdiri dari berbagai senyawa yang cenderung berasal dari tumbuh-tumbuhan. Menurut Hartono (2006), persamaan yang digunakan dalam menghitung kebutuhan karbohidrat ditunjukkan pada persamaan 4 berikut ini: KK = r i TEE 4 (4) Keterangan : KK = Kebutuhan Karbohidrat TEE = Total Energi Expenditure (Total Kebutuhan Energi Sehari) r = Prosentase Kebutuhan Karbohidrat i = Status Kesehatan Untuk menyeimbangkan kebutuhan protein dapat menggunakan persamaan rumus Harris Bennedict untuk melakukan proses perhitungan jumlah protein yang ditunjukkan oleh Persamaan 5 berikut ini: KP = r i TEE (5) 4 Keterangan : KP = Kebutuhan Protein TEE = total energy r i = Prosentase Kebutuhan Protein = Status Kesehatan Menurut WHO prosentase kebutuhan lemak tubuh antara 15% sampai 30% dari total kebutuhan energi dengan rincian 10% berasal dari lemak jenuh dan 3% - 7% berasal dari lemak tidak jenuh (Almatsier, 2001). Menurut rumus Harris Benedict dalam menentukan kebutuhan lemak seseorang dapat menggunakan Persamaan 6 berikut ini : KL = r i TEE (6) 9 Keterangan : KL = Kebutuhan Lemak TEE = Total Energi Expenditure (Total kebutuhan energi sehari) r = Prosentase Kebutuhan Lemak i = Status Kesehatan 3. ALGORITME GENETIKA Algoritme genetika (Genetic Algorithms, GAs) merupakan salah satu cabang dari algoritme evolusi yang paling popular yang dapat mengatasi berbagai masalah misalnya penjadwalan, optimasi dan lain-lain. Algoritme genetika bersumber dari ilmu genetika yang dapat diterapkan pada banyak bidang misalnya pada bidang ekonomi, biologi, fisika dan lainlain dengan model matematika yang rumit bahkan susah untuk di bangun (Mahmudy, 2015). Dalam algoritme genetika representasi solusi dari suatu permasalahan digambarkan dalam bentuk Chromosome. Chromosome tersusun dari beberapa gen berupa variabel keputusan yang akan dihasilkan sebagai solusi. Untuk menilai seberapa bagus chromosome dari algoritme genetika menggunakan nilai fitness. Langkah-langkah sistem menggunakan algoritme genetika ditunjukkan oleh Gambar 1. Gambar 1. Langkah-langkah sistem menggunakan algoritme genetika 3.1 Representasi Kromosom dan Inisialisasi Populasi Awal Representasi kromosom merupakan pengkodean suatu permasalahan. Sebuah permasalahan yang telah menghasilkan solusi akan dilakukan sebuah pemetaan (encoding) mejadi string kromosom yang tersusun atas beberapa gen berisi variabel dalam memperoleh keputusan dari suatu solusi (Mahmudy, 2015). Menurut Mahmudy terdapat beberapa jenis representasi kromosom misalnya representasi integer, real, biner dan permutasi (Mahmudy, 2015). Setiap permasalahan yang akan dipecahkan memiliki representasi kromosom yang berbeda-beda. Dalam beberapa kasus representasi kromosom berpengaruh terhadap hasil dari kualitas solusi (Mahmudy, 2015). Representasi kromosom pada penelitian ini dengan representasi permutasi. Representasi kromosom berisi nilai integer sesuai dengan inisialisasi panjang kromosom. Contoh representasi permutasi akan ditunjukkan pada

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 346 Gambar 2. Gambar 2 Representasi Permutasi Inisialisasi merupakan pembentukan himpunan solusi baru yang terdiri dari beberapa kromosom yang ditampung dalam sebuah populasi. Pada tahap inisialisasi awal ditentukan ukuran populasi (popsize). Nilai tersebut menunjukkan banyaknya kromosom yang ada dalam satu populasi (Mahmudy, 2015). 3.2 Reproduksi Reproduksi merupakan tahapan dari algoritme evolusi untuk menghasilkan individu baru (offspring) di dalam populasi. Dua jenis operator yang dapat menghasilkan individu baru yaitu proses tukar silang (crossover) dan mutasi (mutation). Kedua jenis operator tersebut harus ditentukan nilai dari crossover rate (Cr) dan mutation rate (Mr) untuk menentukan jumlah individu baru yang akan terbentuk. a. Crossover Crossover merupakan tukar silang antara dua induk (parent) sehingga dapat menghasilkan individu baru (offspring). Pemilihan induk dalam proses crossover dipilih secara acak dari populasi yang ada. Metode crossover yang digunakan dengan extended intermediate. b. Mutasi Terdapat dua metode mutasi yang biasa digunakan yaitu exchange mutation dan insertion mutation. Metode mutasi yang digunakan dengan exchange mutation. Cara kerja metode exchange mutation adalah menukar nilai yang ada pada dua posisi berbeda seara random sehingga menghasilkan offspring (Mahmudy, 2015). 3.3 Evaluasi Evaluasi merupakan dasar yang pada tahap seleksi. Terdapat 2 proses yang terdapat pada evaluasi kromosom. Pertama adalah evaluasi fungsi tujuan dan kedua adalah konversi fungsi tujuan ke dalam fungsi fitness. Nilai fitness menyatakan nilai dari kebaikan solusi yang dihasilkan oleh tiap individu dalam satu populasi. Menurut Mahmudy (2015) dua persamaan untuk melakukan perhitungan fitness, yaitu fitness untuk maksimasi dan untuk minimasi. 3.4 Seleksi Pada tahap ini digunakan untuk memilih individu dari kumpulan populasi dan offspring yang lolos sebagai parent pada generasi berikutnya. Untuk memperoleh generasi yang lebih baik dari generasi sebelumnya dilihat dari seberapa besar nilai fitness yang dimiliki oleh kromosom. Semakin tinggi nilai fitness akan memperbesar peluang untuk lolos pada generasi berikutnya. Menurut Mahmudy (2015) metode seleksi yang sering digunakan adalah roulette wheel, binary tournament dan elitism. Metode seleksi yang digunakan dengan elitism selection. Metode ini memilih popsize individu terbaik dari beberapa individu yang ada di populasi parent dan offspring. Individu dengan fitness yang rendah tidak diberikan kesempatan untuk terpilih dan melanjutkan pada generasi selanjutnya (Mahmudy, 2015). 4. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi dalam penelitian akan memaparkan beberapa metode dan sumber data yang akan digunakan untuk membuat sistem optimasi pemenuhan gizi pasien rawat jalan dan keluarga menggunakan algoritme genetika. Alur dari metodologi penelitian ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3 Alur metodologi penelitian

6 nilai fitness Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Studi Pustaka Studi pustaka yang dilakukan yaitu berupa pengumpulan beberapa acuan terkait penelitian yang akan dilakukan, diantaranya yaitu penyakit kolesterol tinggi, penyakit hipertensi, makanan sehat, gizi, dan algoritme genetika Referensi yang telah disebutkan dapat berasal dari beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini misalnya, jurnal nasional, jurnal internasional, buku, serta artikel online yang dapat diakses 4.2 Analisis Kebutuhan Pada tahap ini ditentukan beberapa kebutuhan yang diperlukan dalam membangun sistem optimasi daftar bahan makanan sehat untuk pemenuhan gizi pasien rawat jalan dan keluarga menggunakan algoritme genetika. 4.3 Perancangan Sistem Tujuannya untuk mempermudah proses implementasi dan pengujian. Dalam penelitian ini, perancangan sistem yang dilakukan adalah perancangan antarmuka serta perancangan pengujian dalam siklus penyelesaian masalah menggunakan algoritme genetika. 4.4 Implementasi Sistem Merupakan tahapan dalam mengaplikasikan metode algoritme genetika sebagai penyelesaian masalah yang dikemas pada perangkat lunak berdasarkan dengan perancangan yang dibuat sebelumnya. Dua jenis implementasi yang digunakan yaitu implementasi antarmuka dan implementasi algoritme genetika menggunakan database MySQL dengan bahasa pemrograman PHP. 4.5 Pengujian Sistem Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem berdasarkan hasil dari sistem yang telah di implementasikan. Tahapan pengujian dan analisis sistem bertujuan mengecek kualitas parameter yang dipakai untuk optimasi daftar bahan makanan untuk pasien rawat jalan dan keluarga menggunakan algoritme genetika. 4.6 Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan setelah semua tahapan diatas selesai dilakukan. Penarikan kesimpulan bertujuan menemukan jawaban sub-bab dari rumusan masalah. Dalam kesimpulan cenderung disertakan saran dari peneliti yang bertujuan untuk memberikan saran pada pengembangan penelitian selanjutnya supaya menghasilkan penelitian yang lebih baik. 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil dan Analisis Pengujian Jumlah Populasi Pengujian jumlah populasi digunakan untuk mengetahui pengaruh jumlah populasi terhadap nilai fitness yang dihasilkan. Jumlah populasi yang optimal adalah yang memiliki nilai fitness tertinggi. Jumlah populasi yang diuji adalah 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, dan 100. Hasil pengujian jumlah populasi ditunjukkan pada Gambar ,711 hasil pengujian jumlah populasi 197, , ,8 205, , , , ,214 jumlah populasi Gambar 4. Hasil Pengujian jumlah populasi 205, Berdasarkan Gambar 4 rata-rata nilai fitness terbesar yaitu 207,50 yang dihasilkan oleh jumlah populasi 80. Sedangkan rata-rata nilai fitness terkecil dihasilkan dari jumlah populasi 10 dengan rata-rata nilai fitness 189,71. Pada umumnya, semakin banyak jumlah populasi akan meningkatkan nilai fitness. Namun, pada penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan jumlah populasi tidak menjamin kenaikan terhadap rata-rata nilai fitness. Jumlah populasi berpengaruh pada pembangkitan populasi awal serta jumlah individu baru. Semakin besar jumlah populasi menyebabkan individu baru yang beragam melalui proses crossover dan mutasi. Populasi yang semakin besar akan menghasilkan jumlah individu baru yang semakin beragam. Hal ini berdampak pada variasi nilai fitness yang dihasilkan (Nurvenus, 2015). Jumlah populasi yang terlalu besar atau terlalu kecil tidak akan menghasilkan solusi yang optimal. Jumlah populasi yang terlalu besar akan memperluas area pencaian solusi yang mengakibatkan kemungkinan terjadi konvergensi, yaitu individu baru menghasilkan nilai fitness yang tidak jauh berbeda dari induknya (Mahmudy, 2015). Sedangkan, jumlah populasi yang terlalu kecil akan mempersempit ruang eksplorasi, yang

7 Nilai fitness Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 348 mengakibatkan peluang menemukan solusi terbaik terlalu kecil. Pada pengujian jumlah populasi ini, didapatkan bahwa jumlah populsi terbaik adalah Hasil dan Analisis Pengujian Cr dan Mr Pengujian nilai Cr dan Mr digunakan untuk mengetahui pengaruh nilai Cr dan Mr terhadap nilai fitness. pengujian dilakukan sebanyak 10 kali percobaan. Hasil pengujian nilai Cr dan Mr ditunjukkan pada Gambar ,313 hasil pengujian Cr dan Mr 204, , ,64 203,85 206, , , ,851 Cr dan Mr 203, ,797 Gambar 5. Hasil pengujian Cr dan Mr Berdasarkan Gambar 5 rata-rata nilai fitness terbesar yaitu dihasilkan oleh nilai Cr dan Mr 0,3 dan 0,7 Sedangkan rata-rata fitness terkecil dihasilkan dari nilai Cr dan Mr 1 dan 0 dengan rata-rata nilai fitness Nilai Cr dan Mr akan mempengaruhi jumlah offspring yang dihasilkan pada masing-masing tahapan reproduksi yang dilakukan. Nilai Cr akan mempengaruhi jumlah offspring yang dihasilkan proses crossover dan nilai Mr akan mempengaruhi jumlah offspring yang dihasilkan proses mutasi. Nilai Cr dan Mr yang terlalu besar atau terlalu kecil cenderung menghasilkan nilai fitness yang cenderung rendah. Nilai Cr yang terlalu kecil dan Mr yang terlalu besar mengakibatkan kemampuan algoritme genetika belajar ke generasi selanjutnya menurun dan tidak mampu mengeksplorasi daerah optimum local (Mahmudy, 2015). Sebaliknya, nilai Cr yang terlalu besar dan nilai Mr yang terlalu kecil mengakibatkan konvergensi dini, yaitu kecenderungan individu baru yang tidak jauh berbeda dengan induknya (Mahmudy, Marian dan Luong, 2015). Pada pengujian nilai Cr dan Mr ini, didapatkan bahwa nilai Cr dan Mr terbaik adalah 0,3 dan 0,7 5.3 Hasil dan Analisis Pengujian Metode Crossover Metode crossover digunakan untuk mengetahui pengaruh metode crossover yang digunakan dalam penelitian terhadap nilai fitness. Metode crossover digunakan untuk menentukan jumlah offspring yang dihasilkan pada proses crossover. Pengujian metode crossover dilakukan sebanyak 10 kali percobaan. Hasil pengujian metode crossover ditunjukkan pada Gambar hasil pengujian metode crossover 208,4 211,88 212,08 211,71 213,67 207,4 215,56 203,79 202,12 201,3 196,65 198,97 200,58 201,62 195,85 190,71 193,88 194,73 197,07 196, One cut Extended Gambar 6. Hasil pengujian crossover Hasil pengujian crossover menunjukkan bahwa metode crossover yang digunakan dapat mempengaruhi rata-rata nilai fitness terbaik. Berdasarkan Tabel 6.4 dan Gambar 6.3 metode yang cenderung menghasilkan nilai fitness terbaik adalah metode crossover menggunakan Extended Intermediate. Hal ini dikarenakan pada proses extended intermediate terdapat konsep random nilai alfa yang dilakukan pada setiap proses crossover. Sedangkan pada one cut point konsep random hanya dilakukan penentuan posisi onecut yang akan ditukar pada proses crossover. Pada pengujian metode crossover ini, didapatkan bahwa metode yang cenderung menghasilkan fitness terbaik yaitu metode crossover menggunakan Extended Intermediate. 5.4 Hasil dan Analisis Pengujian Angka Permutasi Pengujian angka permutasi digunakan untuk mengetahui pengaruh angka permutasi terhadap nilai fitness. Angka permutasi digunakan untuk menentukan index bahan makanan yang akan di hasilkan oleh sistem. Pengujian dilakukan sebanyak 10 kali percobaan. Hasil pengujian angka permutasi ditunjukkan pada Gambar 7.

8 nilai fitness waktu (menit) nilai fitness Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer angka permutasi Gambar 7. Hasil pengujian angka permutasi Berdasarkan Gambar 7 rata-rata nilai fitness tertinggi menggunakan angka permutasi 1-75 dengan rata-rata nilai fitness Sedangkan rata-rata nilai fitness terendah sebesar 204,40 dengan menggunakan angka permutasi Angka permutasi digunakan pada saat melakukan konversi indeks. Pada umumnya semakin rendah interval angka permutasi maka fitness yang dihasilkan semakin tinggi, namun setelah dilakukan pengujian ternyata tidak demikian. Perbedaan rata-rata nilai fitness disebabkan oleh rumus konversi gen ke indeks bahan makanan dimana bahan makanan yang paling banyak adalah 50 sehingga apabila perhitungan lebih dari itu maka akan dilakukan pembulatan hasil konversi indeks yang kemungkinan menyebabkan variasi bahan makanan menjadi rendah. Pada pengujian angka permutasi didapatkan angka permutasi terbaik adalah Hasil dan Analisis Pengujian Jumlah Generasi Pengujian jumlah generasi digunakan untuk mengetahui pengaruh jumlah generasi terhadap nilai fitness. jumlah generasi digunakan untuk menentukan banyak iterasi yang cenderung optimal. Pengujian dilakukan pada jumlah generasi 20 hingga 200 dan dilakukan sebanyak 10 kali percobaan. Hasil pengujian jumlah generasi ditunjukkan pada Gambar , , , ,151 hasil pengujian angka permutasi 208, , , ,04 206, , ,368 hasil pengujian jumlah generasi 215, ,34 223, , , , ,092 Gambar 8. Hasil pengujian jumlah generasi 205,94 236, jumlah generasi Hasil pengujian jumlah generasi menunjukkan bahwa jumlah generasi mempengaruhi rata-rata nilai fitness terbaik. Berdasarkan Gambar 8 rata-rata nilai fitness tertinggi pada generasi 100 dengan rata-rata nilai fitness sedangkan rata-rata nilai fitness terendah sebesar dengan banyak generasi 10. Rata-rata nilai fitness mengalami peningkatan dengan bertambahnya jumlah generasi. Hal ini dikarenakan semakin besar jumlah generasi maka eksplorasi ruang pencarian cenderung semakin besar juga. Nilai fitness diatas generasi 100 masih memiliki potensi semakin meningkat namun memiliki waktu komputasi yang semakin lama. Pada Gambar 9 ditunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk komputasi sistem hasil pengujian waktu komputasi generasi 5,01 16,24 21,3326,91 12,56 8,06 Gambar 9. Hasil pengujian waktu komputasi Pada Gambar 9 terlihat bahwa pada setiap generasi cenderung terjadi peningkatan yang signifikan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk eksekusi sistem. Waktu komputasi menjadi pertimbangan untuk menentukan jumlah generasi yang optimal. Berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh sistem dalam melakukan eksekusi sistem dan nilai fitness yang dihasilkan, maka diperoleh hasil pengujian optimal pada generasi Analisis Global Hasil Pengujian Analisis hasil pengujian bertujuan untuk menunjukkan perpandingan hasil yang diperoleh dari perameter terbaik yang dihasilkan pada tahap pengujian dengan kasus nyata yang ada. Parameter-parameter algoritme genetika yang terbaik adalah: Jumlah populasi : 80 Nilai Cr dan Mr : 0,3 dan 0,7 Jumlah generasi : 100 Angka Permutasi : ,7 36,61 40,57 43, jumlah generasi Data keluarga yang digunakan merupakan data 2 keluarga yang didapatkan dari pengisian kuisoner Data keluarga yang digunakan untuk

9 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 350 analisis global hasil pengujian ditunjukkan pada Table 1 dan Table 2. Table 1. Data Keluarga Untuk pengujian No Nama JK 1 U (thn) BB (kg) TB (cm) Ayah L B Aktv Status Kolesterol Tinggi Ibu P S Sehat Anak1 P R Sehat Anak2 P SR Sehat Table 2. Data Keluarga untuk Pengujian No Nama JK 2 U (thn) BB (kg) TB (cm) Aktv Status Kakek L B Sehat Nenek P S Hipertensi Ayah L B Sehat Ibu P R Sehat Pada Tabel 3 menunjukkan hasil rekomendasi daftar bahan makanan oleh sistem untuk pemenuhan gizi keluarga 1 dan keluarga 2 selama satu minggu Keluarga Ke- Table 3. Hasil Rekomendasi Sistem Karbo PenaltyGizi Protein Lemak Kalori (kal) Var Harga (Rp) Berdasarkan hasil rekomendasi sitem yang ditunjukkan pada Tabel 3 dan nilai penalty gizi pada Table 3 maka untuk keluarga 1, kebutuhan gizi karbohidrat, protein, lemak dan kalori yang terpenuhi hasil rekomendasi sistem yaitu sebesar 96,54%, 98,33%, 88,48%, dan 99,40%. Hal tersebut dapat dikatakan memenuhi karena menurut pakar batas maksimum selisih antara kandungan gizi makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan energi adalah 10%. Banyak variasi yang dihasilkan sebanyak 69 jenis bahan makanan selama satu minggu. Artinya setiap hari keluarga akan mengkonsumsi jenis bahan makanan yang cukup beragam. Pada rekomendasi sistem menghasilkan harga sebesar Rp dimana harga rata-rata konsumsi setiap harinya sebesar Rp Pada keluarga 2,kebutuhan gizi karbohidrat, protein, lemak dan kalori yang terpenuhi hasil rekomendasi sistem yaitu sebesar 97,86%, 98,17%, 92,16%, dan 89,26%. Hal tersebut dapat dikatakan memenuhi karena menurut pakar batas maksimum selisih antara kandungan energi makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan energi adalah 10%. Banyak variasi yang dihasilkan sebanyak 64 jenis bahan makanan selama satu minggu. Artinya setiap hari keluarga akan mengkonsumsi bahan makanan yang beragam. Pada rekomendasi sistem menghasilkan harga sebesar Rp dimana harga rata-rata konsumsi setiap harinya sebesar Rp Pada Tabel 4 menunjukkan hasil rekomendasi daftar bahan makanan oleh pakar untuk pemenuhan gizi keluarga 1 dan keluarga 2 selama satu minggu. Keluarga Ke- Table 4. Hasil Rekomendasi Pakar Karbo PenaltyGizi Protein Lemak Kalori (kal) Var Harga (Rp) 1 38,43 52,08 40,25 361, ,5 2 1, ,09 24, Selain itu perbandingan dari rekomendasi sistem dan rekomendasi dari, maka untuk keluarga 1, sistem mampu melakukan optimasi penalty gizi antara sistem dan pakar sebesar 5% dan selisih harga lebih tinggi dibandingkan hasil rekomendasi pakar. Namun mendapatkan bahan makanan yang lebih bervariasi. Sedangkan pada keluarga 2, sistem mampu melakukan optimasi penalty gizi antara sistem dan pakar sebesar 5% dan selisih harga 8752 lebih murah dari hasil rekomendasi pakar serta mendapatkan bahan makanan yang lebih bervariasi. Karena hasil dari rekomendasi sistem dapat menghasilkan nilai penalty gizi yang lebih baik dari rekomendasi pakar, maka dapat dikatakan bahwa sistem mampu melakukan optimasi daftar bahan makanan dengan hasil yang optimal. Namun hal itu menjadi tidak pasti karena sifat random pada Algoritme Genetika yang menyebabkan hasil rekomendasi sistem menjadi tidak pasti. 6. KESIMPULAN Algoritme Genetika dapat diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan optimasi daftar bahan makanan sehat untuk pasien rawat jalan dan keluarga dengan memberikan solusi variasi bahan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi keluarga dalam satu minggu dengan biaya yang minimal. Dalam penelitian yang telah

10 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 351 dilakukan representasi kromosom untuk tahap inisialisasi populasi awal yang digunakan adalah representasi permutasi. Kemudian tahap selanjutnya yaitu reprosuksi dengan menggunakan extended intermediate crossover dan exchange mutation. Tahap terakhir pada Algoritme Genetika adalah melakukan proses seleksi menggunkanan metode elitism selection. Pengukuran kualitas terbaik pada penelitian yang telah dilakukan adalah dengan menggunakan nilai fitness tertinggi yang akan menjadi solusi terbaik dan mendapatkan hasil yang cenderung optimal dengan biaya yang minimal, variasi bahan makanan yang beragam, dan penalty gizi yang minimal. Pada hasil pengujian, jumlah populasi terbaik sebanyak 80 dengan rata-rata fitness 207,50, nilai Cr dan Mr 0,3 dan 0,7 dengan rata-rata fitness 208,32, metode crossover yang digunakan adalah metode extended intermediate crossover, rentang angka permutasi terbaik antara 1 sampai 75 dengan rata-rata nilai fitness 208,65 dan jumlah generasi terbaik adalah 100 dengan rata-rata nilai fitness Dalam hasil pengujian analisisis global diperoleh hasil rekomendasi sistem mampu menghasilkan penalty gizi yang lebih baik dari rekomendasi pakar memenuhi kebutuhan gizi keluarga hingga 5% dengan harga yang minimal serta variasi bahan makanan yang lebih beragam. 7. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Balitbang Kemenkes RI Riset Kesehatan Dasar. Jakarta. Balitbang Kemenkes RI Riset Kesehatan Dasar. Jakarta. Hartono, A Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit (2 nd ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Kingham,K Kolesterol Tinggi. Jakarta: Erlangga. Mahmudy, W.F Algoritme Evolusi. Fakultas Ilmu Komputer: Universitas Brawijaya. Republik Indonesia Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta. Rianawati, A., & Mahmudy, W. F Implementasi algoritme genetika untuk optimasi komposisi makanan bagi penderita diabetes melitus. DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, vol. 5, no. 14. Wahid, N., & Mahmudy, W.F Optimasi komposisi makanan untuk penderita kolesterol menggunakan algoritme genetika. DORO: Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas Brawijaya, vol. 5, no. 15.

Penyusunan Bahan Makanan Keluarga Penderita Penyakit Hiperkolesterolemia Menggunakan Algoritme Genetika

Penyusunan Bahan Makanan Keluarga Penderita Penyakit Hiperkolesterolemia Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2979-2986 http://j-ptiik.ub.ac.id Penyusunan Bahan Makanan Keluarga Penderita Penyakit Hiperkolesterolemia

Lebih terperinci

Optimasi Asupan Makanan Harian Ibu Hamil Penderita Hipertensi Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Asupan Makanan Harian Ibu Hamil Penderita Hipertensi Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2892-2901 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Asupan Makanan Harian Ibu Hamil Penderita Hipertensi

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Menu Makanan bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi Menggunakan Algoritme Genetika Adaptif

Optimasi Komposisi Menu Makanan bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi Menggunakan Algoritme Genetika Adaptif Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm 515-522 e-issn: http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Menu Makanan bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Berjalan 3.1.1. Penyusunan Menu Makanan Dalam penyusunan menu makanan banyak hal yang perlu diperhatikan, terutama jika menu makanan yang disusun untuk

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA andra Aditya 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Malang Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Siklus RCGA 2. Alternatif Operator Reproduksi pada Pengkodean Real 3. Alternatif Operator Seleksi 4.

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Pengantar 2. Struktur Algoritma Genetika 3. Studi Kasus: Maksimasi Fungsi Sederhana 4. Studi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gizi 2.1.1 Jenis-Jenis Zat Gizi Zat gizi dapat dibedakan menjadi dua kelompok sesuai kebutuhan, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien adalah zata-zat makanan yang

Lebih terperinci

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 4371-4376 http://j-ptiik.ub.ac.id Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

Lingkup Metode Optimasi

Lingkup Metode Optimasi Algoritma Genetika Lingkup Metode Optimasi Analitik Linier Non Linier Single Variabel Multi Variabel Dgn Kendala Tanpa Kendala Numerik Fibonacci Evolusi Complex Combinasi Intelijen/ Evolusi Fuzzy Logic

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Makanan untuk Penderita Hipertensi Menggunakan Algoritma Genetika dan Simulated Annealing

Optimasi Komposisi Makanan untuk Penderita Hipertensi Menggunakan Algoritma Genetika dan Simulated Annealing Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 217, hlm. 1236-1243 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Makanan untuk Penderita Hipertensi Menggunakan

Lebih terperinci

OPTIMASI KOMPOSISI MAKANAN UNTUK PENDERITA KOLESTEROL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI KOMPOSISI MAKANAN UNTUK PENDERITA KOLESTEROL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI KOMPOSISI MAKANAN UNTUK PENDERITA KOLESTEROL MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Nurbaiti Wahid 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Surakarta)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Surakarta) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1535-1542 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013

Lebih terperinci

Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian Air Minum Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: UD.

Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian Air Minum Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: UD. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm. 849-858 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Multiple Travelling Salesman Problem Pada Pendistribusian

Lebih terperinci

Sistem Rekomendasi Bahan Makanan Bagi Penderita Penyakit Jantung Menggunakan Algoritma Genetika

Sistem Rekomendasi Bahan Makanan Bagi Penderita Penyakit Jantung Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 8-9X Vol., No., November, hlm. - http://j-ptiik.ub.ac.id Sistem Rekomendasi Bahan Makanan Bagi Penderita Penyakit Jantung Menggunakan Algoritma

Lebih terperinci

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm. 63-68 http://j-ptiik.ub.ac.id Penentuan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 1, Maret 2016, hlm. 48-55 PENJADWALAN KAPAL PENYEBERANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Ria Febriyana 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Program

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP Riska Sulistiyorini ), Wayan Firdaus Mahmudy ), Program Studi Teknik Informatika Program Teknologi Informasi dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu hal utama untuk mendukung tubuh dalam melakukan berbagai aktifitas. Kandungan berbagai unsur penting dalam makanan seperti karbohidrat,

Lebih terperinci

Penerapan Algoritme Genetika Untuk Penjadwalan Latihan Reguler Pemain Brass Marching Band (Studi Kasus: Ekalavya Suara Brawijaya)

Penerapan Algoritme Genetika Untuk Penjadwalan Latihan Reguler Pemain Brass Marching Band (Studi Kasus: Ekalavya Suara Brawijaya) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2950-2956 http://j-ptiik.ub.ac.id Penerapan Algoritme Genetika Untuk Penjadwalan Latihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, peran komputer semakin banyak di dalam kehidupan masyarakat. Hampir semua bidang kehidupan telah menggunakan komputer sebagai alat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Travelling Salesman Problem (TSP) Travelling Salesmen Problem (TSP) termasuk ke dalam kelas NP hard yang pada umumnya menggunakan pendekatan heuristik untuk mencari solusinya.

Lebih terperinci

Serealia, umbi, dan hasil olahannya Kacang-kacangan, bijibijian,

Serealia, umbi, dan hasil olahannya Kacang-kacangan, bijibijian, 4 generasi, kromosom akan melalui proses evaluasi dengan menggunakan alat ukur yang disebut dengan fungsi fitness. Nilai fitness dari suatu kromosom akan menunjukkan kualitas kromosom dalam populasi tersebut.

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11 JEEST http://jeest.ub.ac.id PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Samaher

Lebih terperinci

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Indana Zulfa 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Budi Darma Setiawan 3 Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto) Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : SMPN 1 Gondang Mojokerto) Dianita Dwi Permata Sari 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Dian Eka Ratnawati 3 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA ABSTRAKSI RANCANG BANGUN SISTEM PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Tedy Rismawan, Sri Kusumadewi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: -X Vol., No., Maret, hlm. - http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pembagian Barang Alat Tulis Kantor Menggunakan Algoritme Genetika Ardiansyah

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) JTRISTE, Vol.1, No.2, Oktober 2014, pp. 50~57 ISSN: 2355-3677 Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) STMIK Handayani Makassar najirah_stmikh@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM DEFINISI ALGEN adalah algoritma yang memanfaatkan proses seleksi alamiah yang dikenal dengan evolusi Dalam evolusi, individu terus menerus mengalami perubahan gen untuk

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 80-84 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 3, September 2016, hlm. 169-173 PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN

Lebih terperinci

Optimasi Menu Makanan Untuk Pemenuhan Gizi Penderita Kanker Dengan Algoritme Genetika

Optimasi Menu Makanan Untuk Pemenuhan Gizi Penderita Kanker Dengan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1850-1857 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Menu Makanan Untuk Pemenuhan Gizi Penderita Kanker

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin bervariasinya jenis makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat serta pola makan dan pola hidup yang semakin kurang sehat, membawa berbagai dampak dibidang

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Makanan Pada Penderita Diabetes Melitus dan Komplikasinya Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Komposisi Makanan Pada Penderita Diabetes Melitus dan Komplikasinya Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: -X Vol., No., April, hlm. - http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Makanan Pada Penderita Diabetes Melitus dan Komplikasinya Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Teka-Teki Silang Teka-teki silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan yang mengharuskan penggunanya untuk mengisi ruang-ruang kosong dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini merupakan cross sectional survey karena pengambilan data dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Hidayat 2007). Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Penerapan Parallel Genetic Algorithm untuk Optimasi Penyusunan Bahan Makanan Keluarga Penderita Hiperkolesterolemia

Penerapan Parallel Genetic Algorithm untuk Optimasi Penyusunan Bahan Makanan Keluarga Penderita Hiperkolesterolemia Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer eissn: 248964X Vol. 2, No. 8, Agustus 218, hlm. 2343231 http://jptiik.ub.ac.id Penerapan Parallel Genetic Algorithm untuk Optimasi Penyusunan Bahan

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI

Lebih terperinci

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika Wayan Firdaus Mahmudy (wayanfm@ub.ac.id) Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA OPTIMASI BIAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA OPTIMASI BIAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA OPTIMASI BIAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI Monica Intan Pratiwi 1, Wayan Fidaus Mahmudy, Candra Dewi Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN PANGAN HARIAN Tedy Rismawan 1, Sri Kusumadewi 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia e-mail: 1

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum

Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum Penerapan Algoritma Genetika untuk Penjadwalan Asisten Praktikum Okky Cintia Devi 1, Wayan Fidaus Mahmudy 2, Budi Darma Setiawan 3 Teknik Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMK Negeri 2 Kediri)

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMK Negeri 2 Kediri) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 10, Oktober 2017, hlm. 1066-1072 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan metode pencarian yang disesuaikan dengan proses genetika dari organisme-organisme biologi yang berdasarkan pada teori evolusi

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN BIAYA MINIMAL DISTRIBUSI BARANG TIGA TAHAP PT. SEMEN TONASA Andi Baharuddin 1, Aidawayati Rangkuti 2, Armin Lawi 3 Program Studi Matematika, Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service (Studi Kasus: Biro Perjalanan Kangoroo)

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service (Studi Kasus: Biro Perjalanan Kangoroo) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol., No. 6, Juni 207, hlm. 456-465 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Customer Service

Lebih terperinci

Optimasi Susunan Bahan Makanan untuk Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Susunan Bahan Makanan untuk Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: -96X Vol., No., Juli, hlm. 6-69 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Susunan Bahan Makanan untuk Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Menggunakan

Lebih terperinci

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

Genetic Algorithme. Perbedaan GA Genetic Algorithme Algoritma ini bekerja dengan sebuah populasi yang terdiri atas individu-individu (kromosom). Individu dilambangkan dengan sebuah nilai kebugaran (fitness) yang akan digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir ini, peranan algoritma genetika terutama untuk masalah optimisasi, berkembang dengan pesat. Masalah optimisasi ini beraneka ragam tergantung dari bidangnya. Dalam

Lebih terperinci

Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Menggunakan Algoritma Genetika Dalam Penentuan Kebutuhan Gizi Bayi MPASI

Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Menggunakan Algoritma Genetika Dalam Penentuan Kebutuhan Gizi Bayi MPASI Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 7, Juli 218, hlm. 276-2712 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Fungsi Keanggotaan Fuzzy Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies

Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme Evolution Strategies Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 1874-1882 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penataan Barang pada Proses Distribusi Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Oleh Dian Sari Reski, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT Scheduling problem is one type of allocating resources problem that exist to

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Pakan Sapi Perah Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Komposisi Pakan Sapi Perah Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm. 69-74 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Pakan Sapi Perah Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 265 274. ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR Abdul Azis, Bayu Prihandono, Ilhamsyah INTISARI Optimasi

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Optimasi Komposisi Makanan Bagi Penderita Diabetes Mellitus

Implementasi Algoritma Genetika Untuk Optimasi Komposisi Makanan Bagi Penderita Diabetes Mellitus Implementasi Algoritma Genetika Untuk Optimasi Komposisi Makanan Bagi Penderita Diabetes Mellitus Artika Rianawati 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya,

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Moving Class Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 1 Turatea)

Optimasi Penjadwalan Moving Class Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 1 Turatea) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 4, Juli 2018, hlm. 1768-1777 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Penjadwalan Moving Class Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Umum Optimasi Optimasi merupakan suatu cara untuk menghasilkan suatu bentuk struktur yang aman dalam segi perencanaan dan menghasilkan struktur yang

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1152-1159 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritma Genetika Pada Metode AHP dan SAW

Lebih terperinci

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika Algoritma Genetika Pendahuluan Struktur Umum Komponen Utama Seleksi Rekombinasi Mutasi Algoritma Genetika Sederhana Referensi Sri Kusumadewi bab 9 Luger & Subblefield bab 12.8 Algoritma Genetika 1/35 Pendahuluan

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 4, April 2017, hlm. 341-351 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Penjadwalan kegiatan belajar mengajar pada suatu lembaga pendidikan biasanya merupakan salah satu pekerjaan yang tidak mudah dan menyita waktu. Pada lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Perkuliahan Penjadwalan memiliki pengertian durasi dari waktu kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian untuk melakukan aktivitas kerja[10]. Penjadwalan juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penjadwalan adalah alokasi dari sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan serangkaian tugas dalam suatu waktu tertentu untuk menghasilkan sebuah kumpulan pekerjaan

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK Usulan Skripsi S-1 Jurusan Matematika Diajukan oleh 1. Novandry Widyastuti M0105013 2. Astika Ratnawati M0105025 3. Rahma Nur Cahyani

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES)

Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES) Algoritma Evolusi Evolution Strategies (ES) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Struktur Dasar Evolution Strategies (ES) 2. Siklus ES (µ, λ) 3. Siklus ES (µ/r + λ) 4. Studi Kasus

Lebih terperinci

OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PENJADWALAN PERAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Rifqy Rosyidah Ilmi 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2, Dian Eka Ratnawati 2 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah Leonard Tambunan AMIK Mitra Gama Jl. Kayangan No. 99, Duri-Riau e-mail : leo.itcom@gmail.com Abstrak Pada saat ini proses penjadwalan kuliah

Lebih terperinci

Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap

Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap Penerapan algoritma evolution strategies untuk optimasi distribusi barang dua tahap Candra Bella Vista 1, Wayan Firdaus Mahmudy 2 Program Studi Informatika / Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Pupuk Tanaman Jagung Menggunakan Algoritme Genetika

Optimasi Komposisi Pupuk Tanaman Jagung Menggunakan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2534-2541 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Pupuk Tanaman Jagung Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian heuristik ysng didasarkan atas mekanisme seleksi alami dan genetika alami (Suyanto, 2014). Adapun konsep dasar

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4229-4237 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Kandungan Gizi Dan Biaya Bahan Pangan Pada Makanan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Pada saat sekarang ini, setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lainnya, harus bisa membuat semua lini proses bisnis perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka. Penelitian serupa mengenai penjadwalan matakuliah pernah dilakukan oleh penelliti yang sebelumnya dengan metode yang berbeda-neda. Berikut

Lebih terperinci

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag.

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag. Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag. 12/11/2009 1 Ditemukan oleh Holland pada tahun 1975. Didasari oleh fenomena evolusi darwin. 4 kondisi yg mempengaruhi

Lebih terperinci

Penerapan Optimasi Susunan Bahan Makanan untuk Ibu Hamil Penderita Kurang Energi Kronis (KEK) Menggunakan Algoritme Evolution Strategies

Penerapan Optimasi Susunan Bahan Makanan untuk Ibu Hamil Penderita Kurang Energi Kronis (KEK) Menggunakan Algoritme Evolution Strategies Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer eissn: 2548964X Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 30773086 http://jptiik.ub.ac.id Penerapan Optimasi Susunan Bahan Makanan untuk Ibu Hamil Penderita

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION Samuel Lukas 1, Toni Anwar 1, Willi Yuliani 2 1) Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI NON LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PREDIKSI KEBUTUHAN AIR PDAM KOTA MALANG

PEMODELAN REGRESI NON LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PREDIKSI KEBUTUHAN AIR PDAM KOTA MALANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 1, Maret 2016, hlm. 59-65 PEMODELAN REGRESI NON LINEAR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PREDIKSI KEBUTUHAN AIR PDAM KOTA MALANG Vitara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Samuel, Toni & Willi 2005) dalam penelitian yang berjudul Penerapan Algoritma Genetika untuk Traveling Salesman Problem Dengan Menggunakan Metode Order Crossover

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan skripsi ini. Teori-teori yang dibahas mengenai optimisasi, pengertian penjadwalan,

Lebih terperinci

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika M. Syafrizal, Luh Kesuma Wardhani, M. Irsyad Jurusan Teknik Informatika - Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Lebih terperinci

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika Rozak Arief Pratama 1, Esmeralda C. Djamal, Agus Komarudin Jurusan Informatika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal

Lebih terperinci

Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan Produksi Pakaian

Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan Produksi Pakaian Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 218, hlm. 2168-2172 http://j-ptiik.ub.ac.id Penerapan Genetic Algorithm Untuk Optimasi Peningkatan Laba Persediaan

Lebih terperinci

APLIKASI PENYUSUN MENU MAKANAN UNTUK PENCEGAHAN HIPERKOLESTEROLEMIA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstrak

APLIKASI PENYUSUN MENU MAKANAN UNTUK PENCEGAHAN HIPERKOLESTEROLEMIA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstrak APLIKASI PENYUSUN MENU MAKANAN UNTUK PENCEGAHAN HIPERKOLESTEROLEMIA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Riska Ayu Permata [1],Dedi Triyanto [2], Ilhamsyah [3] [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA

Lebih terperinci

Optimasi Biaya Bahan Menu Makanan bagi Penderita Penyakit Jantung dengan Menggunakan Metode Evolution Strategies

Optimasi Biaya Bahan Menu Makanan bagi Penderita Penyakit Jantung dengan Menggunakan Metode Evolution Strategies Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1348-1357 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Biaya Bahan Menu Makanan bagi Penderita Penyakit

Lebih terperinci

8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN Studi Pustaka Pembentukan Data

8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN  Studi Pustaka Pembentukan Data Gambar 4 Proses Swap Mutation. 8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Proses evaluasi solusi ini akan mengevaluasi setiap populasi dengan menghitung nilai fitness setiap kromosom sampai terpenuhi kriteria

Lebih terperinci

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle Kun Siwi Trilestari [1], Ade Andri Hendriadi [2] Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Singaperbanga Karawang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Nia Kurnia Mawaddah Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ub.ac.id) Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Brawijaya, Malang 65145 Abstrak Penjadwalan

Lebih terperinci

Penentuan Lokasi Pasang Baru Wifi.id Corner Menggunakan Metode AHP dan Algoritma Genetika (Studi Kasus : PT. Telkom Witel Kediri)

Penentuan Lokasi Pasang Baru Wifi.id Corner Menggunakan Metode AHP dan Algoritma Genetika (Studi Kasus : PT. Telkom Witel Kediri) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1742-1749 http://j-ptiik.ub.ac.id Penentuan Lokasi Pasang Baru Wifi.id Corner Menggunakan

Lebih terperinci

Optimasi Pemodelan Regresi Linier Berganda Pada Prediksi Jumlah Kecelakaan Sepeda Motor Dengan Algoritme Genetika

Optimasi Pemodelan Regresi Linier Berganda Pada Prediksi Jumlah Kecelakaan Sepeda Motor Dengan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 1932-1939 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemodelan Regresi Linier Berganda Pada Prediksi Jumlah

Lebih terperinci

Optimasi Komposisi Pakan Kambing Boer Menggunakan Algoritme Evolution Strategies

Optimasi Komposisi Pakan Kambing Boer Menggunakan Algoritme Evolution Strategies Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3796-3801 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Komposisi Pakan Kambing Boer Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Penjadwalan adalah penempatan sumber daya (resource) dalam satu waktu. Penjadwalan mata kuliah merupakan persoalan penjadwalan yang umum dan sulit dimana tujuannya

Lebih terperinci

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Kartina Diah KW1), Mardhiah Fadhli2), Charly Sutanto3) 1,2) Jurusan Teknik Komputer Politeknik Caltex Riau Pekanbaru Jl. Umban Sari No.1 Rumbai-Pekanbaru-Riau

Lebih terperinci

Optimasi Kebutuhan Gizi untuk Balita Menggunakan Hybrid Algoritma Genetika dan Simulated Annealing

Optimasi Kebutuhan Gizi untuk Balita Menggunakan Hybrid Algoritma Genetika dan Simulated Annealing Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 12, Desember 2017, hlm. 1668-1677 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Kebutuhan Gizi untuk Balita Menggunakan Hybrid

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10:

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 di bawah ini mengilustrasikan jalur pada TSP kurva terbuka jika jumlah node ada 10: BAB III PERANCANGAN Pada bagian perancangan ini akan dipaparkan mengenai bagaimana mencari solusi pada persoalan pencarian rute terpendek dari n buah node dengan menggunakan algoritma genetika (AG). Dari

Lebih terperinci

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Andysah Putera Utama Siahaan Universitas Pembangunan Pancabudi Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia andiesiahaan@gmail.com

Lebih terperinci

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN Eva Desiana, M.Kom Pascasarjana Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara, SMP Negeri 5 Pematangsianta Jl. Universitas Medan, Jl.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Dalam matematika dan komputasi, algoritma merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintah ini dapat diterjemahkan secara bertahap

Lebih terperinci