BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian eksperimen metode latihan mata tertutup dan wall shooting yang ditambah dengan variabel atributif yaitu power tungkai. Berikut dijabarkan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan penelitian yang dilakukan. a. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan atau treatmen shooting free throw menggunakan metode wall shooting dan mata tertutup pada anggota UKM Bola basket Putra Unnes. b. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari tangggal 12 Januari 2016 untuk pengambilan data awal, sedangkan jadwal pemberian perlakuan dimulai tanggal 14 Januari 2016 sampai 28 Februari 2016, seminggu perlakuan atau treatmenya sebanyak 3 kali yaitu senin, rabu dan jumat. B. Jenis dan desain penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1

2 2 2. Desain penelitian Tabel 3.1 Desain dalam penelitian ini adalah faktorial 2 x 2 Metode Latihan shooting Wall shooting Shooting mata tertutup (B) ( B I ) ( B2 ) Power Tungkai ( A ) Power tungkai kategori sedang ( AI ) AI BI AI B2 Power Tungkai kategori kurang ( A2 ) A2 BI A2 B2 Keterangan: 1). AI BI = Kelompok mahasiswa yang memiliki power tungkai kategori sedang diberi perlakuan metode latihan shooting menggunakan metode wall shooting. 2). AI B2 = Kelompok mahasiswa yang memiliki power tungkai kategori sedang di beri perlakuan metode latihan shooting menggunakan metode mata tertutup. 3). A2 BI = Kelompok mahasiswa yang memiliki power kategori kurang diberi perlakuan metode latihan shooting menggunakan metode wall shooting.

3 3 4). A2 B2 = Kelompok mahasiswa yang memiliki power tungkai kategori kurang diberi perlakuan metode latihan shooting menggunakan metode mata tertutup. 3. Variabel penelitian 1) Variabel bebas terdiri dari : a. Variabel bebas = Metode latihan Wall shooting dan shooting mata tertutup b. Variable atributif =power tungkai kategori sedang dan kurang 2). Variabel terikat= hasil shooting free throw dalam permainan bola basket. 4. Definisi operasional variabel penelitian Agar dapat memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi operasional variabel variabel penelitian sebagai berikut: 1). Metode latihan shooting dengan menggunakan metode wall shooting merupakan salah satu metode latihan shooting yang dapat dipergunakan dalam melatih teknik shooting free throw. Metode latihan ini menggunakan sasaran atau target yaitu dinding atau papan basket dengan ketinggian minimal 3 (tiga) meter atau lebih dari lantai serta berjarak 1 meter dari depan tembok atau papan dengan sasaran atau target pada suatu titik tertentu di papan basket atau dinding,(wisel Hal 2000:64). Proses pelaksanaan metode wall shooting di kombinasikan dengan latihan shooting free throw sesuai dengan program latihan terlampir 2). Metode latihan shooting dengan menggunakan metode mata tertutup yang di kombinasikan dengan mata terbuka akan lebih meningkatkan hasil shootingfree throw dibandingkan dengan mata terbuka saja (Wissel hal 2000:69). Metode ini merupakan salah satu metode latihan shooting free throw dalam permainan bola basket yang bertujuan menajamkan indera yang lain khususnya kinesthetic (perasaan akan pergerakan tubuh) dan tactile (sentuhan), dimana pelaksanaanya testee sebelum melakukan shooting free

4 4 throw kedua mata testee ditutup dengan kain gelap jangan sampai testee bisa melihat, shooting dilakukan dari belakang garis free throw, yang melakukan reboundadalah temanya sendiri sekaligus membantu memberi arahan tentang target bola ke ring serta membantu memberi koreksi koreksi kesalahan atau komentar saat shooting free throw, penembak akan menggunakan komentarkomentar tersebut dan indera tactile dan kinesthetic untuk menyesuaikan tembakan penembak.metode latihan ini membantu atlet untuk lebih fokus dan konsentrasi saat melakukan shooting. Proses pelaksanaan treatmen metode ini menggunakan kombinasi antara mata tertutup dan terbuka sesuai dengan program latihan terlampir. 3). Power (daya ledak) otot tungkai adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksmum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek pendeknya (M.Sajoto,1995:8). Daya ledak = kekuatan X kecepatan. Dalam gerakan shooting free throw daya ledak dapat mempengaruhi hasil tembakan free throw terutama daya ledak otot tungkai karena membantu memberi dorongan pada saat melepaskan bola ke ring. Untuk tes power menggunakan tes lompat tegak. Power dalam penelitian ini yaitu power tungkai dengan kategori sedang dan kurang. 4). Hasil shooting free throw adalah kemampuan seseorang untuk dapat memasukan bola ke ring basket dengan shooting yang dilakukan dari belakang garis free throw yang berjarak 5,8 meter dari garis free throw sampai garis belakang lapangan bola basket. Shooting boleh dilakukan dengan meloncat atau tidak yang penting saat melakukn shooting kakinya tidak menginjak garis free throw.percobaan dilakukan sebanyak 10 kali dengan cara setiap testee melakukan shooting free throw 2 ( dua ) kali secara bergantian sampai 10 kali percobaan dan di hitung jumlah bola yang masuk.

5 5 C.Populasi,Sampel dan Teknik pengambilan sampel. 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah anggota UKM bola basket Unnes yang aktif dalam tim bola basket putra Unnes tahun 2015 yang berjumlah 12 mahasiswa. 2. Sampel dan Teknik pengambilan sampel Sampel dalam penelitian adalah seluruh anggota UKM bola basket putra Unnes tahun Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara mengikutsertakan semua anggota populasi menjadi sampel, jadi metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah 12 mahasiswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik teknik sebagai berikut: 1) Menggunakan tes power tungkai kategori sedang dan kurang, 2) Mengelompokan sampel menjadi 2 ( dua ) kelompok yaitu sampel dengan kategori power tungkai sedang dan kurang, 3) Membagi kelompok dengan power tungkai kategori sedang dan kurang menjadi 2 kelompok, sehingga terbentuk 4 kelompok eksperimen, seperti tampak dalam uraian berikut:

6 6 Tabel 3.2. Pengelompokan Sampel Eksperimen KELOMPOK JENIS PERLAKUAN JUMLAH SAMPEL A1B1 AIB2 A2B1 A2B2 Kelompok mahasiswa yang memiliki power tungkai kategori sedang diberi latihan shooting dengan menggunakan metode wall shooting Kelompok mahasiswa yang memiliki power tungkai kategori sedang diberi latihan shooting dengan menggunakan metode mata tertutup Kelompok mahasiswa yang memiliki power tungkai kategori kurang diberi latihan shooting dengan menggunakan metode wall shooting Kelompok mahasiswa yang memiliki power tungkai kategori kurang diberi latihan shooting dengan menggunakan metode mata tertutup D.Validitas Rancangan Dalam rangka tujuan menjaga kemurnian pengaruh penggunaan metode latihan shooting yang diberikan, maka perlu kontrol validitas rancangan baik internal maupun eksternal. 1) Langkah pengontrolan validitas internal a. Pengaruh sejarah, dikontrol dengan melarang subyek eksperimen melakukan aktifitas shooting free throw diluar jadual latihan yang sudah ditentukan.

7 7 b. pengaruh tes, dikontrol dengan memberikan selang dua hari istirahat dari hari terakhir latihan. c. John henry effect, di kontrol dengan memberikan penjelasan pada subyek eksperimen bahwa dalam penelitian ini tidak dipertandingkan antar kelompok, dengan memberikan penjelasan, diharapkan sampel eksperimen bisa melaksanakan penelitian dengan normal tanpa ada persaingan. d. Instrumentation, dalam penelitian ini menggunakan alat penelitian antara lain yaitu lewis nomogram dari Jhonson & Nelson untuk mengukur power tungkai dan instrumen tes shooting free throw dari Imam sodikun. e. Mortality, pada penelitian ini tidak terdapat kehilangan subyek penelitian yang dikarenakan sakit atau cidera, akan tetapi hanya karena ketidak hadiran pada jadual penelitian pada hari tertentu, hal tersebut diganti dengan memberikan perlakuan sesuai dengan program latihan diluar jadual penelitian tanpa menganggu proses kegiatan penelitian. 2) Langkah pengontrolan validitas eksternal Validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian pada situasi, kelompok orang atau lingkungan lain atau seberapa baikkah hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk memprediksi, mendeskripsikan perilaku subyek lain yang tidak terlibat dalam penelitian.berkaitan dengan hal tersebut dibawah ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan validitas eksternal: 1. Deskripsi eksplisit metode latihan shooting free throw menggunakan metode wall shooting dan metode mata tertutup sudah disampaikan kepada subyek penelitian mengenai bentuk latihannya, cara melakukannya, kapan dan dimana, serta lamanya melakukan sehingga apa yang dilakukan dalam penelitian ini dapat secara tepat diaplikasikan dalam situasi dan kondisi tertentu.

8 8 2. Pengaruh pelaksanaan eksperimen, dikontrol dengan cara membatasi keterlibatan langsung dari pelaksana dan bertugas sebagai pengawas dalam melakukan latihan. 3. Expectancy, di kontrol dengan peneliti hanya sebatas memberikan petunjuk pelaksanaan penelitian, langkah kerja dilapangan dilaksanakan oleh pelatih bola basket yang bersangkutan. E. Instrumen penelitian 1). Tes power tungkai Tes power tungkai menggunakan tes loncat tegak (vertical jump) dengan tujuan mengukur power otot tungkai dari Johnson and Nelson dalam 1. Tujuan tes: untuk mengetahui power otot tungkai. 2. Alat dan perlengkapan : a. Alat penimbang berat badan dengan ketelitian hingga 0,5 Kg b. Blanko dan alat tulis 3. Petugas a. Seorang pengawas gerak yang bertugas mengawasi benar tidaknya gerakan. b. Seorang pencatat yang bertugas mencatat nilai yang diperoleh. 4. Pelaksanaan tes a. Vertical powerjump test 1. The lewis nomogram ditempelkan pada dinding dengan alas yang rata. 2. Testi berdiri tanpa alas, dengan tangan yang satu lurus ke atas menempel pada papan skala (The lewis nomogram) tangan yang lain dilipat kebelakang rileks. Petugas mencatat angka yang ditunjukan oleh tangan pada papan skala.

9 9 3. Testee melompat dengan dengan menekuk lutut kurang lebih 115 derajat sambil menyentuhkan tangan pada papan skala. Kemudian petugas mencatat angka yang ditunjukan oleh tangan pada papan skala. b. Mengukur berat badan 1. Alat penimbang berat badan ditempatkan pada permukaan yang rata. 2. Testee tanpa alas kaki dan hanya mengenakan pakaian yang ringan. 3. Testee berdiri dengan tegak dengan berat badan terdistribusi secara merata pada bagian tengah alat penimbang. 4. Petugas mencatat berat badan testi hingga ukuran 0,5 kg yang terdekat. 5. Untuk menentukan besarnya power otot tungkai ditentukan dengan rumus: P=[ 4,9(beratbadan) D ] Ket: P=Power(kg-m/detik). D = Tinggi raihan (nilai saat melompat dikurangi nilai saat berdiri tegak) 2). Program latihan shooting free throw dengan menggunakan wall shooting dengan power otot tungkai sedang dan kurang. (program latihan terlampir). 3). Program latihan shooting dengan menggunakan mata tertutup dengan power otot tungkai yang sedang dan kurang. 4). Tes tembakan free throw dari Imam Sodikun Tujuan Perlengkapan : dalam tes tembakan free throw/hukuman adalah untuk mengukur ketepatan tembakan hukuman : lapangan bola basket, bola dan alat tulis

10 10 Petunjuk : testee berdiri didaerah tembakan hukuman.mendengar aba aba ya testee melakukan tembakan hukuman, tidak boleh menginjak atau melewati garis free throw sebelum bola lepas dari tangan. percobaan dilakukan 10 kali. Peraturan : Boleh dilakukan dengan satu atau dua tangan Boleh dengan loncatan(jump) Skor Penilaian : Setiap bola yang masuk diberi skor 1 (satu).skor tes adalah jumlah bola yang masuk syah ke basket. : Semakin banyak skor tes semakin baik Gambar.3.1 Tes tembakan hukuman(free throw) (Imam Sodikun 1992:125) F. Teknik pengumpulan data Data penelitian yang diperoleh agar dapat dipertanggung jawabkan, maka pengambilan data penelitian melalui tes akhir atau post tes dengan melakukan tembakan atau shooting free throw.sebelum program latihan dilakukan, terlebih dahulu dilakukan tes power tungkai untuk mengetahui power tungkai kategori sedang dan kurang dan melakukan tes awal atau pre tes melakukan shooting free throw. Pengambilan data awal dengan melakukan tes awal kemampuan shooting

11 11 freethrow dan tes power tungkai dilakukan pada 14 Januari 2016, treatmen penelitian dilaksanakan selama 6 minggu seminggu 3 kali latihan (M.Sajoto 1995:35) yaitu mulai bulan 14 Januari 28 Februari 2016 dimana program latihan dilakukan seminggu 3 kali latihan yaitu senin, rabu, jumat dengan materi latihan shooting menggunakan metode wall shooting dan metode mata tertutup. Pengambilan data tes akhir kemampuan hasil shooting free throw pada 28 Februari G. Teknik analisis data Sesuai dengan judul penelitian, maka rancangan penelitian yang digunakan pretest-posttest design, karena penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dasar penggunaan rancangan ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan.untuk menganalisis perolehan data adalah menggunakan uji analisis varians (ANAVA) dengan rancangan 2x2.Untuk memenuhi asumsi dalam teknik ANAVA, maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians.teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis varians dua jalan (Siswandari, 2009: 113),dengan rancangan faktorial 2 x 2 pada α = 0,05. Jika tidak ada perbedaan yang signifikan, maka analisis dilanjutkan dengan uji lanjut Scheffe.Untuk memenuhi asumsi dalam teknik anava, maka dilakukan uji normalitas (Uji lilliefors) dan uji homogenitas varians (dengan uji Bartlett) (Sudjana, 2005: 261).Urutan langkah-langkah analisis data penelitian ini adalah: 1. Pengujian Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas (Uji Liliefors) dan uji homogenitas varians (dengan uji Bartlett) dilakukan sebelum analisis data.uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak.uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variansi pada tiap-tiap kelompok homogen atau tidak.

12 12 a. Uji Normalitas Uji Normalitas diperlukan untuk mengetahui distribusi data. Kenormalan data diketahui melalui sebaran regresi yang merata di setiap nilai (Wulansari,2008) Salah satu metode yang digunakan untuk menguji kenormalan data adalah metode Kolmogorov Smirnov. Rumus uji Kolmogorov Smirnov menurut steel, dalam (Wulandari, 2010) : KS = Fn(Yi-1) Fo(Yi) Keterangan : KS : Nilai KS hitung Fn(Yi-1) : Frekuensi persentase komulatif pada waktu sebelum i Fo(Yi) : Frekuensi data normal pada saat i Nilai KS hitung yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan nilai KS tabel. Jika nilai KS hitung < KS tabel, maka H0 diterima. Artinya data model regresi sederhana atau regresi berganda mengikuti sebaran normal. Sebaliknya jika nilai KS hitung > KS tabel makah0 ditolak, artinya data model regresi sederhana atau regresi berganda tidak mengikuti sebaran normal (Wulandari,2010). b. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data penelitian. Dalam analisis regresi data penelitian yang baik harus mempunyai sebaran data yang homogen dan metode yang digunakan untuk mengujinya adalah uji Levene (Levene Test). Rumus uji Levene (Levene Test) dalam Sugiyono (2007) adalah sebagai berikut:

13 13 = ( ) ( ) ( 1) ( ) Keterangan : L : Nilai Levene hitung X : Nilai data residual : Rata-rata data Residual N : Jumlah sampel K : Jumlah kelompok Nilai Levene hitung yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan Levene tabel atau dapat juga menggunakan nilai perbandingan signifikansi dengan α 5%. Jika nilai Levene hitung <Levene tabel atau P value > 5%, maka data regresi sederhana atau regresi berganda mempunyai ragam yang homogen. Sebaliknya jika nilai Levene besar Levene tabel atau P Value < 5% maka data regresi sederhana atau regresi berganda mempunyai ragam yang tidak homogen. Dalam penelitian ini pengujian homogenitas menggunakan bantuan SPSS Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians, maka pemanfaatan ANAVAdalam analisis data sudah bisa dilakukan. Data hasil tes terakhir yaitu tes keseimbangan tubuh Lansia dinalisis dengan statistika ANAVA dua jalur dan pengujian hipotesis dengan perhitungan uji F pada taraf signifikansi α = 0,05. Adapun pengujian ANAVA sesuai dengan disain faktorial 2X2. Dalam pengujian hipotesis, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan selsama, dengan model data sebagai berikut:

14 14 = ( ) + dengan: X ijk = data (nilai) ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j = rerata dari seluruh data amatan (rerata besar, grand mean) α i = efek baris ke-i pada variabel terikat, dengan i = 1, 2 β j = efek kolom ke-j pada variabel terikat, dengan j = 1, 2 (αβ) ij = interaksi baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat ε ijk i j = deviasi data X ijk terhadap rerata populasinya ( ij ) yang berdistribusi normal dengan rerata 0, deviasi data terhadap rerata populasi juga disebut error (galat) = 1, 2 dengan j = 1 untuk power tungkai sedang, j = 2 untuk power tungkai kurang. = 1, 2 dengan i = 1 untuk latihan Wall Shooting, i = 2 untuk latihan Mata Tertutup. k = 1,2,3, n=banyaknya data amatan pada setiap sel. Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel sama, yaitu: a. Hipotesis 1) H : = 0 untuk semua i = 1, 2. H : 0 untuk paling sedikit satu harga i 2) H : = 0 untuk semua j = 1, 2. H : 0 untuk paling sedikit satu harga j 3) H : ( ) = 0 untuk paling sedikit satu harga (i, j) H : ( ) 0 untuk paling sedikit satu harga (i, j)

15 15 Ketiga hipotesis tersebut ekuivalen dengan ketiga pasang hipotesis berikut: 1) H : Tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat X ijk H : Ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat X ijk 2) H : Tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat X ijk H : Ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat X ijk 3) H : Tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat X ijk H : Ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat X ijk b. Tingkat Signifikansi = = 0,05 c. Komputasi Tabel 3.3 Tata Letak Data Faktor A a a Total Faktor B Total b b a b a b A = a b a b A = B B G Keterangan: Sel a b memuat X, X,, X ; dengan n : cacah observasi pada sel ab a : Power tungkai sedang a : Power tungkai rendah b : Latihan Wall Shooting b : Mata tertutup A : jumlah data pada baris ke-1 A : jumlah data pada baris ke-2 B : jumlah data pada kolom ke-1 B : jumlah data pada kolom ke-2

16 16 G : jumlah seluruh data amatan Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama ini didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut. n = banyaknya data amatan pada sel ij N = banyaknya seluruh data amatan = = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij = rerata pada sel ij = = jumlah rerata pada baris ke-i = = jumlah rerata pada kolom ke-j G =, = jumlah rerata semua sel Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran (1), (2), (3), (4), dan (5) sebagai berikut. (1) = ; (2) =,, ; (3) = ; (4) = (5) =, ; Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terdapat lima jumlah kuadrat, yaitu jumlah kuadrat baris (JKA), jumlah kuadrat kolom (JKB), jumlah kuadrat interaksi (JKAB), jumlah kuadrat galat (JKG), dan jumlah kuadrat total (JKT). Berdasarkan sifat-sifat matematis tertentu dapat diturunkan formula-formula untuk JKA, JKB, JKAB, JKG, dan JKT sebagai berikut: JKA = (3) (1) JKB = (4) (1)

17 17 JKAB = (1) + (5) (3) (4) JKG = (2)-(5) JKT = (2)-(1) JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut adalah: dka = p 1 dkb = q 1 dkab = (p 1)(q 1) dkg = N pq dkt = N 1 Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing, diperoleh rerata kuadrat berikut: RKA = RKB = RKAB = RKG = d. Statistik Uji Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah: 1) untuk H adalah F = yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p 1 dan N pq; 2) untuk H adalah F = yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q 1 dan N pq;

18 18 3) untukh adalah F = yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p 1)(q 1) dan N pq. e. Daerah Kritik Untuk masing-masing nilai F di atas, daerah kritisnya adalah: 1) Daerah kritik untuk F adalah DK { F F >F ;, } 2) Daerah kritik untuk F adalah DK { F F >F ;, } 3) Daerah kritik untuk F adalah DK { F F>F ;( )( ), } f. Keputusan Uji Ho ditolak jika F DK Atau ditolak jika < = 0,05 Jika dalam SPSS p ditulis dengan Sig. Analisis data menggunakan bantuan SPSS versi Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Variansi Sumber JK Dk RK F Hit F P A (baris) B (kolom) AB Galat Total JKA dka RKA F a F ;, < atau > JKB dkb RKB F b F ;, < atau > JKAB dkab RKAB F ab F ; ( )( ), < atau > JKG dkg RKG JKT dkt (Budiyono, 2009: ) 3. Uji Komparasi Ganda Untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, kolom dan sel dilakukan uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe.Uji komparasi ganda merupakan uji lanjut dari analisis variansi apabila hasil analisis

19 19 variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Adapun langkahlangkah untuk melakukan uji Scheffe adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rataan yang ada. b. Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. c. Menentukan tingkat signifikansi ( = 0,05) d. Mencari nilai statistik uji F dengan rumus sebagai berikut: 1) Komparasi Rataan antar Baris dengan:.. = (.. ) = nilai F obs pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j. = rataan baris ke-i. = rataan baris ke-j = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi. = ukuran sampel baris ke-i. = ukuran sampel baris ke-j Daerah kritis untuk uji tersebut adalah: DK = {F F > (p 1) F α; p-1, N-pq } 2) Komparasi Rataan antar Kolom.. = (.. ) = nilai F obs pada pembandingan kolom ke-i dan kolom ke-j

20 20. = rataan kolom ke-i. = rataan kolom ke-j = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi. = ukuran sampel kolom ke-i. = ukuran sampel kolom ke-j Daerah kritis untuk uji tersebut adalah: DK = {F F> (q 1) F α; q-1, N-pq } 3) Komparasi Rataan antar Sel pada Kolom yang Sama = ( ) dengan: = nilai F obs pada pembanding rataan pada sel ij dan rataan pada sel kj = rataan pada sel ij = rataan pada sel kj = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi = ukuran sel ij = ukuran sel kj Daerah kritis untuk uji tersebut adalah: DK = {F > (pq 1) F α; pq-1, N-pq } 4) Komparasi Rataan antar Sel pada Baris yang Sama

21 21 = ( ) dengan: = nilai F obs pada pembanding rataan pada sel ij dan rataan pada sel ik = rataan pada sel ij = rataan pada sel ik = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi = ukuran sel ij = ukuran sel ik Daerah kritis untuk uji tersebut adalah: DK = {F > (pq 1) F α; pq-1, N-pq } e. Menentukan keputusan uji (beda rataan) untuk setiap pasangan komparasi rataan. f. Menyusun rangkuman analisis (komparasi ganda). (Budiyono, 2009: )

22 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Lansia Saras Utomo Desa Mudal Kabupaten Boyolali, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian kuantitatif antara lain berhubungan erat dengan kontruksi

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN ANALISIS VARIANSI DUA JALAN Untuk menguji signifikansi efek DUA variabel bebas terhadap SATU variabel terikat, dan untuk menguji signifikansi INTERAKSI kedua variabel bebas terhadap variabel terikat. Kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitianeksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya yaitu penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015: 43) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Baturetno Wonogiri tahun ajaran 015/016 pada bulan September-Oktober 015. B. Metode Penelitian Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan desain penelitian Jenis penelitian menurut pendekatannya adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMP Negeri di Kabupaten Klaten yang menggunakan kurikulum KTSP 006.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mencakup uraian tentang: tempat penelitian, waktu, dan tatalaksana penelitian yang meliputi : metode penelitian; variabel penelitian dan desain operasional;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subjek dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri Kota Surakarta dengan subjek penelitian peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Bentuk Dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2010:6), Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental design) yaitu suatu jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP yang ada di Kabupaten Rembang baik negeri maupun swasta dengan subyek penelitian siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli SD Negeri Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Teras, pada kelas XI semester genap Tahun Ajaran 011/01.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Surakarta pada kelas XI semester tahun aaran 015/016 karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri wilayah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Subek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (01: 107) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan Manang Sukoharjo sebagai tempat latihan Pembinaan Prestasi Sepakbola Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A.Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A.Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Alanwar sarang Kabupaten rembang Jawa Tengah. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK se-kabupaten Sragen. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI semester genap tahun pelaaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Berdasarkan rencana penelitian ini dapat digolongkan penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Subek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Magetan yang menerapkan kurikulum

Lebih terperinci

METODE SCHEFFE DALAM UJI KOMPARASI GANDA ANALISIS VARIANS DUA FAKTOR DENGAN INTERAKSI

METODE SCHEFFE DALAM UJI KOMPARASI GANDA ANALISIS VARIANS DUA FAKTOR DENGAN INTERAKSI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3(2015), hal 371 378. METODE SCHEFFE DALAM UJI KOMPARASI GANDA ANALISIS VARIANS DUA FAKTOR DENGAN INTERAKSI Yuvita Erpina Rosa, Neva

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Tempat pelaksanaan penelitian di Lapangan Bulutangkis SMA NU AL MA RUF KUDUS. Waktu Penelitian dilaksanakan selama dua bulan dengan tiga kali latihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Subyek penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2008: 3). Bertitik tolak dari permasalahan, rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Universitas Universitas Negeri Semarang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP yang ada di Kabupaten Nganuk dengan subyek penelitian siswa kelas VII semester I tahun pelaaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau sebab-akibat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Terapi latihan Mini hospital STIKES AIAI Cilacap.. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Surakhmad (1990, Hlm. 1) menjelaskan bahwa: Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar pada kelas XI IPA semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah bagaimana penelitian dilakukan sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Menurut Sugiyono (2012:3) secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian 34 BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Peneitian A. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Batik 2 Surakarta yang beralamat di Jln. Sam Ratulangi No. 86 Kerten, Laweyan, Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SD Negeri Surodadi 1 Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 3 Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan lokasi ini berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 3 Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan lokasi ini berdasarkan 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam suatu penelitian, tempat dan waktu penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Waktu Penelitian : SMP Negeri 7 Kota Gorontalo : Dilaksanakan selama dua bulan dengan frekuensi latihan tiga kali seminggu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi data hasil uji coba instrumen, data prsetasi belajar matematika, dan data kecerdasan intrapersonal siswa. Berikut ini diberikan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan power otot tungkai dalam pada siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri atas data keadaan awal Fisika siswa dari nilai ulangan harian pada materi sub pokok bahasan Suhu dan Pemuaian,

Lebih terperinci

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di MAN Model Gorontalo pada siswa kelas XI putera. 3.1.2 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya, penggunaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri.

METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri. 3 III. METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan

Lebih terperinci

To test the significant effect of two independent variables to one dependent variable, and to test the significant interaction of the two independent

To test the significant effect of two independent variables to one dependent variable, and to test the significant interaction of the two independent TWO-WAY ANOVA To test the significant effect of two independent variables to one dependent variable, and to test the significant interaction of the two independent variables to the dependent variable.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Veteran 1 Sukoharjo, yang beralamat di Jl.Dr. Muwardi No. 84 Gayam Sukoharjo dan Stadion

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

BAB III METODOLOGI PENLITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENLITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di lapangan basket milik sekolah dan lapangan basket umum yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya dibedakan menjadi penelitian eksperimen dan non eksperimen. 2 Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya dibedakan menjadi penelitian eksperimen dan non eksperimen. 2 Peneliti 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

Elsa Okti Inkamawarni 1, Pamujo 2, Sri Harmianto 3. Elementary School Teacher, FKIP Muhammadiyah Purwokerto University ABSTRACT

Elsa Okti Inkamawarni 1, Pamujo 2, Sri Harmianto 3. Elementary School Teacher, FKIP Muhammadiyah Purwokerto University ABSTRACT JURNAL PENDIDIKAN DASAR DINAMIKA VOLUME 6, NO. 2,SEPTEMBER 2014: 237-245 THE INFLUENCE OF GUIDED QUANTUM MODEL APPLICATION TOWARD SOCIAL STUDIES Elsa Okti Inkamawarni 1, Pamujo 2, Sri Harmianto 3 Elementary

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..Deskrisi Hasil Penelitian.. Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data tembakan bebas berupa angka pre-test dan post-test. Hasilnya sebagai mana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Seluruh rangkaian penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Wilis Kota Madiun mulai dari pengelompokan, pengambilan sampel darah pretest,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian PS PADMA berdiri pada tanggal 20 Juni 1982 yang beralamat di Jl. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (power otot tungkai Sebelum Eksperimen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (power otot tungkai Sebelum Eksperimen) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi hasil penelitian Variabel (power otot tungkai Sebelum Eksperimen) Yang menjadi skor data pada variable dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lebih lanjut Surakhmad (1998, hlm. 131) menjelaskan bahwa:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lebih lanjut Surakhmad (1998, hlm. 131) menjelaskan bahwa: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipakai peneliti dalam melakukan penelitiannya. Sugiyono (2013,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 6 Surakarta dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X Multimedia semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sukoharjo bertempat di lapangan SMA Islam Al Azhar 7 Sukoharjo.. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis memilih lokasi di Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Korelasi Hubungan Antara X 1, X 2 dengan Y Keterangan ;

Gambar 3.1 Korelasi Hubungan Antara X 1, X 2 dengan Y Keterangan ; 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara, proses, dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Pekiringan 02 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Alamat sekolah terletak di Jalan Beji, Desa Pekiringan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN KEILMUAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN DASAR (PENDAS)

LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN KEILMUAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN DASAR (PENDAS) LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN KEILMUAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN DASAR (PENDAS) Oleh : Endang Sri Hartati 19510806 198203 2 001 esrih@ut.ac.id PUSAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa. 3.1.2 Waktu Waktu penelitian selama 2 bulan dengan frekuensi latihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri Sidoagung 3 Tempuran Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Secara operasional, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh metode pembelajaran demonstrasi dan metode pembelajaran tugas (latihan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek penelitian Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan di Gor saparua Bandung, penelitian ini dilakukan sebanyak 20 kali pertemuan dan frekuensi latihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 16 kali pertemuan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian. 17 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di lapangan bola voli SMP Negeri 1 Tapa pada siswa putra SMP Negeri 1 Tapa. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (00: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, memegang peranan penting dalam penelitian ilmiah.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu permasalahan sehingga mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan. Menurut

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. BLITAR Johan Kalpirtanata Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam suatu penelitaian dibutuhkan sebuah desain penelitian yang sesuai dengan variabel-variabel dalam tujuan penelitian dan hipotesis yang akan diuji kebenarannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMA Widya Wacana Surakarta, Jl.Mertolulutan nomer 26 Purwodiningratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti mutlak diperlukan metode yang akan digunakan. Karena dengan menggunakan metode, maka terdapat cara untuk menyelesaikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Dan Sampel Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017 PELATIHAN LONCAT GAWANG SETINGGI 25 CM DENGAN JARAK 0,5 M DAN 1 M TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI 2015/2016 Bayu Puspayuda*, Made

Lebih terperinci

B. Metode Penelitian

B. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP egeri gawi Jl. Ronggowarsito o. Kabupaten gawi, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek PENGARUH LATIHAN SPRINT 30 METER DAN LATIHAN BARRIER HOPS TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XII-IPA SMA NEGERI 7 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menetapkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan

Lebih terperinci

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Lalu Hulfian Program Studi Pendidikan Olah Raga dan Kesenian FPOK IKIP Mataram E-mail: laluhulfian2@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya sebagai mana pada table

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian ini dilakukan di lapangan sekolah SMA Negeri I Tapa. 3.1.2 Waktu Waktu penelitian selama 2 bulan dengan frekuensi latihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Kota Gorontalo. Sekolah yang menjadi lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian Sugiyono (2012, hlm. 72) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian M e t o d e p e n e l i t i a n a d a l a h s u a t u c a r a a t a u t e k n i k y a n g d i g u n a k a n u n t u k m e m e c a h k a n s u a t u m

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia. Kualitas sumberdaya ini bergantung pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia. Kualitas sumberdaya ini bergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia. Kualitas sumberdaya ini bergantung pada kualitaspendidikan karena pendidikan berperan penting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Kemampuan Awal 1. Data Kemampuan Awal Prestasi Belajar Matematika Data yang digunakan kemampuan awal adalah nilai UAN keltika masuk MTs mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan sepakbola Desa Mangkubumi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Suatu penelitian membutuhkan sebuah desain penelitian untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. letaknya yang strategis, waktu, biaya, dan tenaga yang diperlukan menuju tempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. letaknya yang strategis, waktu, biaya, dan tenaga yang diperlukan menuju tempat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis menetapkan SMK Negeri 1 Limboto sebagai lokasi penelitian. Penetapan lokasi ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan 46 BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di lapangan sepakbola milik Sanggar Kegiatan belajar Groggol di daerah Grogol Kab.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci