BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Seluruh rangkaian penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Wilis Kota Madiun mulai dari pengelompokan, pengambilan sampel darah pretest, treatment (active recovery dan cold bath) sampai pada pengambilan sampel darah post-test. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan oktober 2016 dan dilaksanakan pada pagi hari. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah jenis penelitian eksperimental. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan faktorial atau factorial design 2 x 2. Menurut Sudjana (2002:148), eksperiment factorial design adalah eksperimen yang hampir atau semua taraf sebuah faktor dikombinasikan atau disilangkan dengan semua taraf tiap faktor lainnya yang ada dalam eksperimen. Dalam rancangan factorial 2 x 2 dijelaskan mengenai eksperimen factorial bahwa yang diukur tidak hanya pengaruh faktor utama dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikat, tetapi juga pengaruh interaksiinteraksi antar variabel bebas. Rancangan penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 61

2 62 Table 7. Rancangan Faktorial 2 x 2 Variabel Atributif Jenis Kelamin (B) Active Recovery Variabel Manipulatif Metode Recovery (A) Cold Bath Laki-laki a 1 b 1 a 2 b 1 Perempuan a 1 b 2 a 2 b 2 Keterangan: a 1 b 1 : Kelompok atlet laki-laki yang diberi perlakuan active recovery. a 2 b 1 : Kelompok atlet laki-laki yang diberi perlakuan cold bath. a 1 b 2 : Kelompok atlet perempuan yang diberi perlakuan active recovery. a 2 b 2 : Kelompok atlet perempuan yang diberi perlakuan cold bath. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi perhatian peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang sudah ditentukan. Menurut Sugiono (2016:61) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Generalisasi adalah suatu cara pengambilan kesimpulan terhadap kelompok individu atau objek yang lebih luas berdasarkan data yang diperoleh dari sekelompok individu atau objek yang lebih sedikit. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) kabupaten Magetan dengan jumlah atlet sebanyak 32 yang terdiri atas 16 laki-laki dan 16 perempuan.

3 63 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2016:62). Bila peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling total. Menurut Sugiono (2015:67), sampling total adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Jadi, besaran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 32 sampel yang terdiri dari 16 laki-laki dan 16 perempuan atau sebanyak populasi yang ada. D. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:2). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent) dengan rincian sebagai berikut : 1. Variabel bebas (independent) a. Variabel bebas manipulatif yaitu metode recovery yang terdiri dari: 1) Active recovery 2) Cold bath b. Variabel bebas atributif yaitu jenis kelamin yang terdiri dari: 1) Laki-laki 2) Perempuan 2. Variabel terikat (dependent) Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu kadar asam laktat.

4 64 E. Definisi Operasional Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini maka perlu dijelaskan definisi dari setiap variabel penelitian yaitu sebagai berikut: a. Asam laktat adalah suatu produk akhir dari proses metabolisme glikolisis anaerobik atau intermediate product dari metabolisme glukosa. Asam laktat dalam penelitian ini merupakan salah satu indikator kelelahan. Kadar asam laktat yang diteliti adalah adalah kadar asam laktat darah. Alat ukur yang digunakan adalah Accutrend Plus satuan mm/l dengan skala rasio. b. Metode active recovery adalah sebuah metode pemulihan aktif dengan aktifitas olahraga ringan seperti jalan atau jogging yang dilakukan tidak lebih dari 60% denyut nadi maksimal untuk mengurangi kelelahan, mempercepat regenerasi fisiologis, dan menghilangkan laktat yang merupakan produk akhir dari glikolisis anaerobik ketika seseorang melakukan aktifitas dengan intensitas yang tinggi. Active recovery dilakukan selama 20 menit. c. Metode cold bath adalah suatu metode recovery dengan melakukan perendaman dalam air dingin dengan suhu 10 0 C C dalam jangka waktu 20 menit. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrument atau alat berupa Accutrend Lactate (laktat meter) untuk mengukur kadar asam laktat. Stadion Wilis Kota Madiun untuk pelaksanaan latihan (sprint 400 m) dan menjadi tempat dari keseluruhan pelaksanaan mulai dari pre-test, treatment sampai pada posttest. Accutrend Lactate ini tidak mempunyai validitas dan reabilitas karena alat ini sudah baku dan valid untuk digunakan mengukur kadar asam laktat. 1. Pengumpulan data diperoleh dari: a) Tes pengambilan darah sebelum dan setelah treatment (recovery) Cara pengukuran:

5 65 1) Bersihkan terlebih dahulu jari yang akan diambil darahnya dengan kapas yang sudah diberi alkohol atau kapas beralkohol. 2) Ujung jari testi ditusuk memakai lancets blood. 3) Darah testi diteteskan pada strip laktat dan dicek menggunakan accutrend lactate. 4) Setelah semuanya selesai maka bersihkan kembali jari yang telah ditusuk tadi dengan kapas beralkohol dan ganti jarum yang ada di lancets blood untuk pelaksanaan pemeriksaan selanjutnya pada testi berikutnya. b) Pengukuran denyut nadi Cara pengukuran: 1) Tempel dan tekankan (jangan terlalu keras) tiga jari (telunjuk, tengah, manis) pada arteri karotis (pada bagian leher). Temukan denyut nadi. Setelah itu, barulah mulai menghitung. 2) Hitunglah denyut nadi Selama 15 detik kemudian hasilnya dikalikan Alat dan perlengkapan: a) Accutrend Lactate (laktat meter). b) BM Strip asam laktat. c) Lancets blood. d) Format penilaian. e) Kapas beralkohol. f) Alat tulis. g) Bak perendaman. 3. Prosedur pelaksanaan tes: a) Prosedur umum: 1) Sebelum melaksanakan tes, testi dikumpulkan untuk diberikan arahan dan penjelasan prosedur pelaksanaan tes. 2) Testi melakukan pemanasan sebelum melakukan tes.

6 66 b) Pelaksanaan tes: 1) Testi dibagi berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). 2) Tiap kelompok baik laki-laki dan perempuan dibagi masing-masing dua kelompok untuk selanjutnya diberikan treatment (metode active recovery dan cold bath). 3) Testi melakukan latihan maksimal. Latihan maksimal adalah latihan yang dilakukan secara maksimal yang secara sederhana dapat ditentukan dengan persentase denyut nadi maksimal. Jenis latihan maksimal dalam penelitian ini adalah sprint 400 m. 4) Setelah melakukan sprint 400 m, testi dicek denyut nadinya dan kemudian diambil darahnya untuk mengukur kadar asam laktatnya. 5) Kelompok active recovery (laki-laki dan perempuan), recovery dengan melakukan jogging dan jalan selama 20 menit. Setelah 20 menit testi kembali diambil darahnya untuk mengukur kadar asam laktatnya. 6) Kelompok cold bath (laki-laki dan perempuan), recovery dengan melakukan perendaman menggunakan air dingin pada ekstremitas bawah selama 20 menit. Setelah 20 menit testi kembali diambil darahnya untuk mengukur kadar asam laktatnya. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians-2 jalan (Two Way Analysis of Variance) atau disingkat (ANOVA) dua jalan. Anova dua jalan dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang menyatakan perbedaan rata-rata antara kelompok-kelompok sampel baik yang menggunakan Two Factorial Design atau Treatment by Level Design dengan taraf signifikansi ɑ = Untuk memenuhi asumsi dalam teknik anova, maka dilakukan uji normalitas (Uji Lilliefors) dan uji homogenitas varians (Uji Bartlett). Urutan langkah-langkah analisis data penelitian lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

7 67 1. Uji Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas (uji lilliefors) dan uji homogenitas varians (uji bartlet). Uji normalitas bertujuan untuk mempelajari apakah distribusi sampel yang terpilih berasal dari sebuah distribusi populasi normal atau tidak. Pengujian homogenitas menjadi bermakna unjuk menjaga komprabilitas terutama untuk pengujian hipotesis tentang perbedaan rata-rata melalui statistik uji-f. a. Uji Normalitas Data dengan Uji Lilliefors Uji kenormalan dengan uji lilliefors menggunakan konsep satistika non-parametrik. Misalnya kita mempunyai sampel acak dengan hasil pengamatan x 1, x 2,., x n. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nihil (H 0 ) bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis alternatif (H 1 ) bahwa populasi yang berdistribusi tidak normal. Menurut Kadir (2015:144), pengujian hipotesis tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai berikut: 1) Pengamatan x 1, x 2,...., x n ditransformasikan keskor baku z 1, z 2,..., z n dengan menggunakan rumus, dimana dan s masing-masing merupakan rata-rata dan standar deviasi sampel. 2) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku kemudian dihitung peluang F (z i ) = P (z < z i ). 3) Selanjutnya dihitung proporsi skor z 1, z 2,...., z n yang lebih kecil atau sama dengan z i. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (z i ), maka S (z i ) = 4) Hitunglah selisih F (z i ) S (z i ) kemudian tentukan harga mutlaknya. 5) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L 0. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, nilai L 0 dibandingkan nilai kritis L yang diambil dari tabel untuk taraf nyata ɑ = Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi tidak normal jika L 0

8 68 yang diperoleh melebihi ɑ = 0.05 (L 0 > ɑ). Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima atau data berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Varians dengan Uiji- Bartlett berikut: Langkah-langkah pengujian homogenitas dengan uji barlet sebagai 1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom-kolom kelompok sampel: db (n-1), s 2, log s 2, db log s 2 dan db (s 2 ). Keterangan: s 2 (varians sampel). 2) S 2 gabungan = = (1) B = (log S 2 gabungan).. (2) X 2 hitung = (L n 10) (B (log S 2 ) = (3) Dengan (L n 10) = 2,3026. Hasil dari x 2 hitung dibandingkan dengan x 2 tab pada taraf signifikansi ɑ = Apa bila diperoleh x 2 hitung < x 2 tab, berarti H 0 diterima. Dengan demikian kelompok data mempunyai varians sama atau homogen. 2. Uji Hipotesis dengan ANOVA Dua Jalan Menurut Kadir (2015:346) untuk melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan ANOVA- 2 jalan, digunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung jumlah kuadrat (JK) untuk beberapa sumber varians, yaitu: Total (T), Antar (A), Antar (B), Interaksi (AB), dan dalam (D), dengan formula berikut: JK (T) = ( ) JK (A) = ( ) ( ) JK (B) = ( ) ( ) JK (AB) = ( ( ) ) ( ) (A)

9 69 JK (D) = ( ( ) ) b. Menentukan derajat kebebasan (db) masing-masing sumber varians db (T) = n 1 db (A) = n a 1 db (B) = n b 1 db (AB) = (n a 1) (n b 1) db (D) = n t (n a ) (n b ) c. Menentukan Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK) RJK (A) = RJK (B) = RJK (AB) = RJK (D) = d. Menentukan Fo F o(a) = F o(b) = F o(ab) =

10 70 e. Menyusun Tabel ANOVA Table 8. ANOVA Sumber Varians JK db RJK F observasi F tabel ɑ = 0.05 Antar A JK (A) n a - 1 RJK (A) F o(a) = Antar B JK (B) n b - 1 RJK (B) F o(b) = Interaksi AB JK (AB) (n a 1) (n b 1) RJK (AB) F o(ab) = Dalam JK (D) n t n a. n b RJK (D) Total JK (T) n t - 1 Kriteria pengujian, jika Fo > F tabel pada taraf signifikan yang dipilih dengan db pembilang adalah db yang sesuai, maka H 0 ditolak. Jadi terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok-kelompok yang diuji, sebaliknya untuk Fo F tabel, maka H 0 diterima. Untuk ANOVA 2 jalan, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pengujian hipotesis statistik pengaruh interaksi, yaitu F (OAB) F tabel atau H 0 diterima berarti tidak terdapat pengaruh interaksi, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis pengaruh utama (main effect), yaitu uji F O(A) untuk mempelajari perbedaan rata-rata Antar A, dan uji F O(B) untuk mempelajari perbedaan Antar B. sebaliknya jika F O(AB) > F tabel atau H 0 ditolak, berarti terdapat pengaruh interaksi yang signifikan, maka konsekuensinya harus diuji pengaruh sederhana (simple effect). Simple effect adalah perbeaan rerata Antar A pada tiap kelompok B i (i = 1, 2, 3 ) atau perbedaan rerata Antar B pada tiap kelompok A i (i = 1, 2, 3 ).