BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas VIII semester 1 tahun pelajaran 2015/ Di Kecamatan Bajawa terdapat beberapa SMP negeri maupun swasta, yang terdiri dari SMPN 1 Bajawa, SMPN 2 Bajawa, SMPN 3 Bajawa, SMPN 4 Bajawa, SMPN 5 Bajawa, SMPN 6 Bajawa, SMP Regina Pacis Bajawa, SMP Santo Agustinus Langa, SMP PGRI Bajawa dan SMPN Terbuka Bajawa (Sumber data: Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ngada, 2014). 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dimulai dari bulan Juli sampai bulan Desember. Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

2 67 Tabel 5. Jadwal Penelitian No Kegiatan Penelitia Waktu Pelaksanaan Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des 1 Tahapan Perencanaan - Pengajuan judul * - Penyusunan * Proposal - Penyusunan Instrumen * * - Izin Penelitian * - Skenario * Pembelajaran - Pengumpulan * Data Awal - Konsolidasi * Skenario Pembelajaran Dengan Guru 2 Tahap Pelaksanaan - Eksperimen * * * - Uji Coba * * Instrumen - Pengumpulan Data * * * 3 Tahap Analisis Data - Analisa * * Kreativitas - Analisa Tes Prestasi Belajar * - Analisa Data Penelitian * * 4 Tahap Penyusunan Laporan - Penyusunan Laporan * * *

3 68 B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sukardi (2011:179) menyatakan metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Sedangkan Sugiyono (2014:107) menyatakan metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Eksperimen adalah kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis. Dalam melaksanakan eksperimen, peneliti memberikan perhatian besar kepada pengubahan (manipulasi) dan pengendalian (kontrol) variabel serta kepada pengamatan dan pengukuran hasil eksperimen (Furchan, 2011:337). Suatu eksperimen biasanya melibatkan dua kelompok yaitu satu kelompok eksperimental dan satu kelompok kontrol. Kelompok eksperimental biasanya menerima suatu yang baru, suatu perlakuan dibawah penyelidikan. Sementara itu, kelompok kontrol biasanya menerima suatu perlakuan yang berbeda atau perlakuan yang biasa (Emzir, 2012: 69).

4 69 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Group Investigation (GI), Student Teams Achievement Division (STAD) dan konvensional terhadap prestasi belajar ditinjau dari kreativitas siswa. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental research (quasi eksperimen). Badri (2012:18) menyatakan tujuan penelitian quasi experimental research adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Penelitian bersifat eksperimental karena hasil penelitian ini akan menegaskan perbedaan variabel yang diteliti, yaitu pengaruh model Group Investigation (GI), Student Teams Achievement Division (STAD) dan konvensional. Sedangkan kreativitas dikategorikan menjadi tinggi dan rendah. Berkaitan dengan itu rancangan data penelitian disajikan dengan desain faktorial 3x2. Tabel 6. Rancangan penelitian faktorial 3x2 Kreativitas (B) Model (A) GI (A1) STAD (A2) Konvensional (A3) Tinggi (B1) A1B1 A2B1 A3B1 Rendah (B2) A1B2 A2B2 A3B2

5 70 Keterangan: A1B1 : Analisis hasil kelompok siswa dengan kreativitas tinggi yang diberi perlakuan model GI. A1B2 : Analisis hasil kelompok siswa dengan kreativitas rendah yang diberi perlakuan model GI. A2B1 : Analisis hasil kelompok siswa dengan kreativitas tinggi yang diberi perlakuan model STAD. A2B2 : Analisis hasil kelompok siswa dengan kreativitas rendah yang diberi perlakuan model STAD. A3B1 : Analisis hasil kelompok siswa dengan kreativitas tinggi yang diberi perlakuan model konvensional. A3B2 : Analisis hasil kelompok siswa dengan kreativitas rendah yang diberi perlakuan model konvensional. 2. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan, urutan-urutan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan observasi di SMP. b. Memilih sekolah yang akan digunakan untuk penelitian dan sekolah untuk uji coba instrument.

6 71 c. Untuk menguji keseimbangan digunakan nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) siswa kelas VIII. d. Memberi perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan model GI, STAD dan konvensional pada sekolah dan kelas yang sudah dipilih. e. Mengukur kreativitas siswa melalui angket kreativitas dan mengukur prestasi belajar dengan tes objektif. f. Mengelolah dan menganalisis data penelitian. g. Menguji hipotesis dan mengambil kesimpulan. C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Sugiyono (2014:117) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah pada objek atau subjek yang dipelajari tetapi karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek. Sedangkan, Sukmadinata (2009:250), menyatakan bahwa populasi adalah kelompok yang besar dalam lingkup wilayah yang luas yang terdiri dari orangorang, organisasi, dan benda-benda yang menjadi lingkup penelitian merupakan anggota populasi.

7 72 Dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang dijadikan sasaran penelitian sehingga dapat ditarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada. 2. Sampel Sugiyono (2014:118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Sukardi (2011:54) menyatakan sampel merupakan sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data tersebut disebut sampel atau cuplikan. Dalam penelitian ini sampelnya adalah siswa kelas VIII semester ganjil yang diambil dari SMP se-kecamatan Bajawa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Cluster random sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan melakukan randomisasi terhadap kelompok bukan subyek sebagai individual. Setiap anggota yang berada dalam cluster yang terambil secara acak merupakan sampel yang diperlukan. Langkah pertama, diadakan pengundian terhadap sepuluh SMP yang ada di kecamatan Bajawa untuk dijadikan sampel penelitian. Berdasarkan hasil rata-rata tingkatan prestasi belajar Ujian Akhir Sekolah (UAS) sehingga diperoleh SMP yang tergolong kategori tinggi, sedang dan rendah. Peneliti memilih SMP dengan kategori sedang untuk dijadikan sampel. Terdapat 4

8 73 SMP dengan kategori sedang, dari keempat SMP tersebut diundi sehingga diperoleh 3 SMP untuk dijadikan sampel penelitian yakni SMP Negeri 2 Bajawa, SMP Negeri 4 Bajawa dan SMP Negeri 6 Bajawa. Setelah dilaksanakan langkah pertama dilanjutkan langkah kedua dimana dari sekolah yang ada didapati SMP Negeri 2 Bajawa sebagai kelas eksperimen 1, SMP Negeri 4 Bajawa sebagai kelas eksperimen 2 dan SMP Negeri 6 Bajawa sebagai kelas kontrol. D. Definisi Operasional 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas yang menjadi variabel manipulatif yaitu model GI, STAD dan konvensional diberi tanda X 1. Variabel atributifnya adalah kreativitas diberi tanda X 2. a. Model Pembelajaran 1) Model GI a) Defenisi Konseptual Model GI dipakai guru untuk mengembangkan kreativitas siswa baik secara individu maupun kelompok. Dimana dalam proses belajar mengajar guru membentuk kelompok kecil dengan jumlah siswa 4-6 orang secara heterogen, mengidentifikasi topik dan menjalankan investigasi, menyiapkan laporan akhir, mempresentasikan hasil dan evaluasi. Dalam model GI ini dituntun siswa untuk lebih aktif

9 74 untuk mencari materi sendiri. Informasi yang tersedia melalui buku-buku yang relevan dan internet. b) Defenisi Operasional Prosedur model GI dalam melaksanakan proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: 1) Tahap pengelompokan. 2) Tahap perencanaan. 3) Melaksanakan investigasi 4) Menyiapkan laporan akhir 5) Mempresentasikan laporan akhir 6) Evaluasi 2) Model STAD a) Defenisi Konseptual STAD merupakan variasi pembelajaran kooperatif, dalam STAD siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan dan heterogen. Proses pembelajaran diawali dengan penyampaian tujuan, materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. b) Defenisi Operasional Penggunaan model STAD dengan mengikuti langkahlangkah sebagai berikut:

10 75 1) Menyampaian tujuan dan motivasi, dimana tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan motivasi siswa untuk belajar. 2) Membagi siswa dalam kelompok kecil 3) Guru menyampaikan materi pelajaran terlebih dahulu menjelaskan tujuan yang ingin dicapai. 4) Siswa belajar dalam kelompok yang sudah dibentuk. 5) Guru mengevaluasi siswa dalam bentuk kuis mengenai materi yang sudah dipelajari dan melakukan penilaian dalam presentasi kelompok. 6) Setelah kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberi angka dengan rentangan ) Model Konvensional a) Defenisi konseptual Model konvensional selama ini dilaksanakan oleh guru dan dirancang secara sistematik dalam menyajikan materi secara ceramah, tanya jawab dan penugasan dimana kegiatan didominasi oleh guru dan siswa sebagai pendengar setia serta memberi jawaban ketika guru bertanya. Pembelajaran konvensional dengan metode ceramah akan efektif jika mengajar pada materi yang banyak dan waktu terbatas.

11 76 b) Defenisi Operasional Langkah-langkah dalam penggunaan model konvensional adalah sebagai berikut: 1) Tahap persiapan/perencanaan. 2) Tahap penyajian 3) Penutup b. Kreativitas a) Defenisi konseptual Kreativitas siswa pada dasarnya merupakan kemampuan siswa untuk melahirkan atau menciptakan sesuatu yang baru dengan kemampuan yang dimiliki dan mengaktualisasikan diri baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada. b) Defenisi Operasional Kreativitas adalah skor yang diperoleh dari angket yang menggambarkan tentang kreativitas siswa. Adapun indikator kreativitas sebagai berikut: 1) Rasa ingin tahu, 2) berpikir kreatif, 3) Mengajukan pertanyaan, 4) Gagasan baru, 5) Tidak takut mengambil resiko, 6) Pantang menyerah, 7) Percaya diri, 8) Mencari jawaban yang bervariatif, 9) Tidak terpengaruh dengan orang lain, 10) Berani mempertahankan pendapat, 11) Dapat bekerja sendiri, 12) Pengalaman baru, 13) Bergairah dan aktif melaksanakan tugas dan 14) Imajinasi.

12 77 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mata pelajaran IPS dari hasil tes siswa pada kompetensi dasar: Menguraikan proses terbentuknya Kesadaran Nasional, Identitas Indonesia dan Perkembangan Pergerakan kebangsaan Indonesia. a. Defenisi konseptual Prestasi belajar adalah hasil usaha belajar berupa skor atau angka yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar pada pembelajaran IPS. b. Defenisi Operasional Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini ada 2 (dua) cara, yaitu metode tes dan metode angket. a. Metode Tes Sebelum dilakukan pengumpulan data yang sebenarnya, perlu terlebih dahulu dilakukan ujicoba terhadap instrument dalam penelitian. Tujuan dilakukan ujicoba adalah untuk memperoleh data yang sahih dan dapat dipercaya. Untuk mengetahui validitas maupun

13 78 reliabilitas dilakukan pengujian dan melakukan pemeriksaan setiap butir pertanyaan maupun pernyataan dengan cara tertentu. Tes prestasi belajar berupa butir soal harus dijawab oleh responden, tes prestasi belajar ini sebagai alat pengumpul data. Tes yang digunakan berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda yang peneliti susun sesuai rancangan pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan instrument tes adalah sebagai berikut: 1) Menentukan batasan tes dan tujuan tes berdasarkan standar kompetensi. 2) Melakukan spesifikasi indikator dengan menyesuaikan ruang lingkup masalah yang akan diteliti dan tujuan penelitian yang akan dicapai. 3) Membuat kisi-kisi instrument tes yang memuat indikator. 4) Membuat instrument tes yang terdiri dari 45 butir soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Sistem pemberian skor untuk instrument tes adalah menjawab benar diberi skor 1 dan jawaban salah skornya 0. 5) Melakukan uji coba instrument penelitian. b. Metode Angket Konsep kreativitas belajar dijabarkan dalam komponen-komponen atau indikator menjadi diskriptor, kemudian dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan. Untuk pengumpulan data kreativitas menggunakan

14 79 angket, instrument terdiri dari 5 macam yaitu pertanyaan atau pernyataan sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju yang dibuat dengan skala Likert dengan alternatif jawaban sebanyak lima yaitu: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan pemberian skor sebagai berikut: Tabel 7. Skor Angket Kreativitas Jawaban Skor Positif Negatif Sangat Setuju (SS) 5 1 Setuju (S) 4 2 Ragu-Ragu (R) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5 Adapun langkah-langkah pembuatan instrument angket kreativitas sebagai beikut: 1) Menyusun definisi operasional tingkat kreativitas siswa. 2) Menyusun komponen-komponen indikator tingkat kreativitas siswa. 3) Menyusun tabel kisi-kisi pembuatan instrument angket tingkat kreativitas siswa. 4) Menjabarkan indikator kedalam butir angket. 5) Memberikan skor pada setiap butir angket dengan catatan butir angket yang berisi pernyataan atau pertanyaan positif skornya

15 80 dari besar ke kecil, sedangkan pernyataan atau pertanyaan negatif skornya dari kecil ke besar. 2. Instrument Penelitian Tujuan penelitian ini memerlukan alat pengumpulan data optimal, yang mempengaruhi objektivitas penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes dan angket sebagai instrument dalam penelitian. Pemilihan dua bentuk teknik pengumpulan data ini karena keduanya sering digunakan dalam penelitian. 3. Uji Coba Instrument Setelah instrument selesai disusun, peneliti wajib menguji terlebih dahulu sebelum diberikan kepada sampel penelitian untuk melihat apakah instrument yang telah disusun benar-benar valid dan reliabel atau tidak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket. Instrumen tes digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar IPS siswa dan instrument angket digunakan untuk memperoleh data tentang tinggi atau rendahnya kreativitas siswa. a. Tes 1) Validitas Untuk mendukung data dalam pemecahan masalah penelitian ini, digunakan tes untuk mengukur prestasi belajar IPS siswa. Sebuah tes dikatakan mempunyai validitas isi maka diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

16 81 a. Bahan uji (tes) harus merupakan sampel yang representatif untuk mengukur sampai seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan maupun dari sudut proses belajar. b. Titik berat bahan yang harus diujikan harus seimbang dengan titik berat bahan yang telah diajarkan. c. Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak atau belum diajarkan untuk menjawab soal-soal ujian dengan benar (Budiyono, 2011: 9). Langkah-langkah dalam melakukan uji validitas tes adalah bahan dan tujuan pengajaran, kisi-kisi tes, menyusun soal tes dan menelaah setiap butir soal. Dalam penelitian ini uji validitas butir soal diperoleh melalui hitungan komputasi dengan program analisis butir soal yaitu iteman versi 4,3. Daya pembeda dalam aitem pada iteman diperlihatkan dalam kotak Rpbis, sedangkan tingkat kesukaran diperlihatkan dalam kotak P. Objek penelitian yang dilakukan untuk ujicoba dalam penelitian ini adalah SMP Negeri I Bajawa, pemilihan sekolah ini untuk dijadikan ujicoba karena dilihat dari letak geografisnya, kultur sekolah serta karakteristik siswa yang mirip. Dalam penelitian ini, validator instrument tes ujicoba selain dilakukan oleh guru mata pelajaran, juga dilakukan oleh pakar yang dimaksud adalah Ermelinda Yosefa Awe, S. Sos, M.Pd

17 82 (beliau adalah salah satu dosen di Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Citra Bakti Kabupaten Ngada) terlampir pada lampiran 12. Hasil uji validitas butir soal melalui iteman disajikan sebagai berikut. Tabel 8. Uji Validitas No Butir Pointbiser (Rpbis) Keterangan 1 0,149 Tidak Valid 2 0,103 Tidak Valid 3 0,102 Tidak Valid 4 0,325 Valid 5 0,115 Tidak Valid 6 0,148 Tidak Valid 7 0,374 Valid 8 0,430 Valid 9 0,175 Tidak Valid 10 0,080 Tidak Valid 11 0,481 Valid 12 0,410 Valid 13 0,054 Tidak Valid 14 0,393 Valid 15 0,397 Valid 16 0,336 Valid 17 0,149 Tidak Valid 18 0,544 Valid 19 0,419 Valid 20 0,343 Valid 21 0,351 Valid 22 0,334 Valid 23-0,032 Tidak Valid 24 0,183 Tidak Valid 25 0,402 Valid 26-0,270 Tidak Valid 27 0,517 Valid 28 0,350 Valid 29 0,149 Tidak Valid 30 0,766 Valid 31 0,498 Valid 32 0,506 Valid

18 ,450 Valid 34 0,516 Valid 35-0,222 Tidak Valid 36 0,635 Valid 37 0,611 Valid 38 0,470 Valid 39-0,194 Tidak Valid 40 0,739 Valid 41 0,405 Valid 42 0,400 Valid 43 0, 337 Valid 44 0,493 Valid 45 0,687 Valid Berdasarkan hasil perhitungan jumlah butir soal yang diuji coba pada siswa SMP Negeri 1 Bajawa dengan jumlah siswanya 35 siswa dan uji coba tes pilihan ganda sebanyak 45 butir soal diperoleh hasil 30 butir soal valid dan 15 butir soal tidak valid. Data terlampir pada lampiran 12. 2) Reliabilitas Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan hasil yang dapat dipercaya apabila alat ukur itu diuji berkali-kali. Untuk mengukur indeks reliabelitas tes dalam penelitian ini adalah rumus: r 11= Keterangan: (sumber Arikunto, 2013: 122) r 11 n = indeks reliabilitas = banyaknya butir

19 84 S t 2 = variansi belahan ke-i, i=30 (k < n) atau variansi butir ke-i, i=30 ns t 2 = variansi skor-skor yang diperoleh subjek uji coba. Suatu instrument dikategorikan reliabel apabila mempunyai indeks reliabilitas > 0,70 ini berarti jika hasil skor tes di atas 0,70 maka tes tersebut reliabel dan tes tersebut bisa dipakai (Sugiyono, 2014:183). Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrument tes dengan teknik alpha (koefisien alpha) diperoleh hasil reliabilitas soal adalah 0,918. Dengan demikian, tes prestasi belajar IPS dinyatakan reliabel karena 0,918>0,70. Hasil perhitungan reliabelitas terlampir pada lampiran 13. 3) Tingkat Kesukaran Prosedur untuk menentukan indeks kesukaran soal untuk instrument dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Membuat tabulasi skor butir soal dan skor total setiap responden. b. Menentukan jenjang skor perolehan menurut besarnya skor total jawaban, dimulai dari yang tinggi (T) sampai yang rendah (R). c. Menentukan jumlah responden yang masing-masing kelompok baik kelompok tinggi maupun rendah. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 35 siswa maka penentuan masing-masing jumlah responden

20 85 adalah 27%. Menurut Arikunto (2013:227) untuk kelompok besar biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja yaitu 27% skor teratas sebagai kelompok atas (J A ) dan 27% skor terbawah sebagai kelompok bawah (J B ). Dengan demikian penelitian ini diambil 9 kelompok atas dan 9 kelompok bawah dengan jawaban benar. d. Menentukan indeks kesukaran soal dengan menggunakan n1 rumus: P= N keterangan: P = indeks kesukaran soal n 1 = banyaknya siswa yang menjawab benar N = banyaknya responden yang mengikuti tes. Setelah didapat nilai indeks kesukaran soal dari hasil perhitungan lalu diadakan interpretasi dengan mencocokkan dengan tabel indeks kesukaran soal sebagai berikut: Tabel 9. Indeks Kesukaran Soal Indeks Kesukaran Klasifikasi P 0,00 0,30 Sukar P 0,31 0,70 Sedang P 0,71 1,00 Mudah (Arikunto, 2013: 225)

21 86 Butir soal yang baik dan digunakan dalam penelitian ini 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45. Data analisis tingkat kesulitan butir soal diperoleh melalui hitungan komputasi dengan program analisis butir soal dengan menggunakan iteman pada kotak P terlampir pada lampiran 12. 4) Daya pembeda Daya beda item yang ideal adalah yang sebesar mungkin mendekati angka 1. Semakin besar indeks daya beda berarti aitem tersebut semakin mampu membedakan antara subjek yang mampu menguasai bahan uji dan yang tidak menguasai bahan uji. Semakin kecil indeks daya beda (mendekati 0) berarti semakin tidak jelas dalam menentukan subjek yang menguasai bahan pelajaran dan subjek yang tidak tahu apa-apa. Menentukan daya pembeda (DP) digunakan rumus sebagai berikut. DP B J A A B J B B P A P B (Sumber: Arikunto, 2013: 228) Dimana: J J A = jumlah peserta tes = banyaknya peserta kelompok atas

22 87 J B B A = banyaknya peserta kelompok bawah = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal B dengan benar P A A= = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar. J A B P B B= = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. J B Hasil perhitungan daya beda dicocokkan dengan klasifikasi daya pembeda dalam Arikunto (2006:46) sebagai berikut. Tabel Indeks 10. Daya Beda Indeks Daya Pembeda Kualifikasi DP > 0,4 Butir yang sangat baik 0,3 < DP < 0,39 Baik tidak memerlukan revisi 0,2 < DP < 0,29 Butir memerlukan revisi DP < 0,19 Butir harus dieliminasi 4, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45. Data analisis daya beda terlampir pada lampiran 12. Berdasarkan tingkat kesukaran dan daya beda dengan menggunakan program analisis butir soal Iteman versi 4,3 dengan mengkonsultasikan tingkat kesukaran (P) dan daya beda (Pointbiser), maka dari 45 butir soal yang diujicobakan diperoleh

23 88 30 butir soal yang valid yaitu butir soal nomor 4, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45. dan 15 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 9, 10, 13, 17, 23, 24, 26, 29, 35, 39. Dalam menganalisis aitem, nilai tingkat kesukaran (P) berkaitan dengan nilai daya beda aitem (d). nilai tingkat kesukaran sebagai pertimbangan dan nilai daya beda/diskriminasi (d) yang mempunyai peranan mengambil keputusan bahwa aitem dapat dipakai (valid) atau dibuang (tidak valid). b. Angket 1) Validitas Instrument Dalam penelitian ini untuk mengukur validitas sebuah angket, terlebih dahulu dilakukan langkah sebagai berikut: membuat kisikisi angket kreativitas, menyusun soal angket kreativitas, dan menelaah butir angket kreativitas. Validator dalam penelitian ini adalah salah satu dosen sebuah perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Ngada yaitu Ermelinda Yosefa Awe, S. Sos, M.Pd yang mempunyai kelayakan dan kapasitas sebagai validator. Kriteria angket disebut valid jika pakar telah mengatakan bahwa angket itu baik dan layak digunakan (data terlampir pada lampiran 9). Untuk mengetahui validitas butir angket kreativitas, angket tersebut harus diujicobakan pada siswa yang sudah ditentukan yaitu siswa kelas VIII G SMP Negeri I Bajawa yang berjumlah 35

24 89 siswa setelah diuji coba kemudian angket kreativitas dianalisis. Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas butir angket digunakan rumus korelasi product moment dari Pearson: Rumus: r xy = N N XY X Y X ( X) N. Y ( Y ) 2 (Arikunto, 2013: 87) Keterangan: r xy N = koefisien validitas = jumlah responden X = jumlah skor setiap butir pertanyaan Y = jumlah skor total XY = jumlah butir dikalikan skor Instrument angket dibuat berbentuk skala Likert dengan lima alternative jawaban dengan dua puluh delapan pernyataan. Proses menganalisis data ujicoba instrument angket kreativitas menggunakan r hitung dari Karl Pearson dengan taraf signifikasi 5% untuk mengukur keabsahan instrument angket. Kriteria pengujian valid jika r hitung > r tabel atau tidak valid jika r hitung < r tabel. Tetapi, biasanya dalam pengembangan dan penyusunan skala psikologi digunakan koefisien korelasi yang minimal sama dengan 0,30 sehingga semua pernyataan yang memiliki korelasi dengan skor skala kurang daripada 0,30

25 90 dinyatakan tidak memiliki korelasi dan pernyataan-pernyataan yang akan diikutkan dalam skala sikap diambil dari aitem-aitem yang memiliki korelasi 0,30 keatas dengan pengertian semakin tinggi koefisien korelasi mendekati 1,00 maka semakin baik pula konsistensinya (Aswar 2012:153). Dari hasil uji coba angket kreativitas diperoleh 25 butir yang dinyatakan valid dan 3 butir yang tidak valid. Data di sajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 11. Uji Validitas Angket No Analisis r hitung r tabel Keterangan Butir 1 Pearson ,334 Valid 2 Pearson ,334 Valid 3 Pearson ,334 Valid 4 Pearson ,334 Valid 5 Pearson ,334 Valid 6 Pearson ,334 Valid 7 Pearson ,334 Valid 8 Pearson ,334 Valid 9 Pearson ,334 Valid 10 Pearson 0,666 0,334 Valid 11 Pearson ,334 Valid 12 Pearson ,334 Valid 13 Pearson ,334 Tidak Valid 14 Pearson ,334 Valid

26 91 15 Pearson 16 Pearson 17 Pearson 18 Pearson 19 Pearson 20 Pearson 21 Pearson 22 Pearson 23 Pearson 24 Pearson 25 Pearson 26 Pearson 27 Pearson 28 Pearson ,334 Valid 0,674 0,334 Valid -0,421 0,334 Tidak Valid 0,508 0,334 Valid ,334 Valid ,334 Tidak Valid ,334 Valid ,334 Valid ,334 Valid ,334 Valid ,334 Valid ,334 Valid ,334 Valid ,334 Valid 2) Uji Reliabilitas Pada penelitian ini untuk menguji reliabilitas digunakan rumus Alpha-Cronbach sebagai berikut: Rumus: r 11 = Keterangan: r 11 n = Indeks reliabilitas instrument = cacah butir instrument

27 92 S i 2 = N Y 2 2 X = varians skor setiap item. N N 1 S t 2 = N Y 2 2 Y = varians skor total. N N 1 X 2 = kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa untuk setiap item. X 2 = Jumlah kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa untuk setiap item. Y 2 = Kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa seluruh item. Y 2 = Jumlah kuadrat skor yang diperoleh siswa seluruh item. N = Jumlah butir instrument Dalam penelitian ini, perhitungan menggunakan program SPSS version 16 yang menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,898 (terlampir pada lampiran 11). Suatu instrument dinyatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas > 0,70 (Widoyoko, 2012:164). Sehingga penelitian ini dinyatakan reliabel karena koefisien reliabilitas 0,898 > 0,70. F. Teknik Analisis Data 1. Uji Kesetaraan Sebelum sampel diperlakuan, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model

28 93 GI dan STAD yang terdiri dari 55 siswa yakni siswa dan kelas kontrol yang terdiri dari 28 siswa menggunakan model konvensional memiliki kemampuan yang sama atau tidak. Untuk menguji dua kelas yakni eksperimen dan kontrol digunakan uji t test dimana pengujiannya menggunakan mean dari nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) kelas VIII semester 1. Data daftar nilai disajikan pada lampiran 14. Dalam penelitian ini uji kesetaraan dilakukan dengan program SPSS version 16 selengkapnya disajikan pada lampiran 15. a) Hipotesis H 0 : (siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama kemampuannya). H 1 : (siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama kemampuannya). b) c) Nilai Signifikansi: dari hasil ouput SPSS diperoleh 0,917. d) Keputusan Uji H 0 diterima jika signifikasi > 0,05 H 1 ditolak jika signifikasi < 0,05 e) Kesimpulan Karena nilai signifikasi 0,917 > 0,05 maka H 0 diterima, artinya siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama kemampuannya.

29 94 2. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diproses dari hasil penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal menggunakan metode liliefors dimana setiap data X 1 diubah menjadi bilangan baku Z 1 menjadi: Z 1 = Dengan menggunakan statistik uji sebagai berikut: L=maks/F (Z 1 ) S (Z 1 ) (Budiyono, 2013:170) 3. Uji Homogenitas Uji homogenitas variansi digunakan untuk menguji apakah populasi mempunyai variansi yang sama atau tidak dengan menggunakan uji Levene sebagai berikut: a. Pengujian hipotesis yaitu: H 0 : 1 2 = 2 2 k 2 (data homogen) H 1 : paling sedikit ada satu 1 2 yang tidak sama b. Statistik uji : c. Kesimpulan : H 0-1,N-k). 4. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan ANAVA (analysis of variance Dengan prosedur ANAVA dua jalan sebagai berikut:

30 95 a. Model untuk data analisis ANAVA dua jalan adalah sebagai berikut: Keterangan: X ijk i j + ij ijk X ijk = observasi pada subjek yang dikenal factor A (model pembelajaran) ke-i dan factor B (kreativitas) ke-j pada pengamatan ke-k. i = 1,2,3 dengan i = 1 berarti model GI dan i = 2 berarti model STAD dan i=3 berarti model konvensional. j = 1,2 dengan j=1 berarti kreativitas tinggi, j=2 berarti kreativitas rendah. µ = rerata besar (grand mean) = efek faktor A kategori ke-i terhadap X ijk = efek faktor B kategori ke-j terhadap X ijk ij = interaksi faktor A ke-i dan factor B ke-j terhadap X ijk = galat yang berdistribusi normal (Budiyono, 2013: 207) b. Prosedur 1) Hipotesis Pada anava dua jalur terdapat tiga pasang hipotesis yang perumusannya adalah sebagai berikut: H 0A i = 0 untuk semua harga i (tidak ada pengaruh model GI, STAD dan konvensional terhadap prestasi belajar

31 96 H ia i untuk paling sedikit satu harga i (ada pengaruh model GI, STAD dan konvensional terhadap prestasi belajar IPS); i=1,2 H 0B j = 0 untuk semua harga j (tidak ada pengaruh kreativitas H ib j untuk paling sedikit satu harga j (ada pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar IPS);j=1,2 H 0AB I,j = 0 untuk semua harga (ij) (ada kombinasi efek antara model GI, STAD, konvensional dan kreativitas terhadap prestasi belajar IPS) H 0AB I,j untuk paling sedikit satu harga (ij) (ada kombinasi efek antara model GI,STAD, Konvensional dan kreativitas terhadap prestasi belajar IPS). 2) Komputasi Pada Anava dua jalur dengan sel tak sama ini diidentifikasikan notasinotasi sebagai berikut: nij = ukuran sel ij (sel pada baris ke-1 dan kolom ke-j) = banyaknya data amatan pada sel ij = frekuensi sel ij nh = rataan harmonic frekuensi seluruh sel = N = = banyaknya seluruh data amatan

32 97 SS ij = = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij p q = banyaknya baris = banyaknya kolom = rataan pada sel ij A i = jumlah rataan pada baris ke-1 B j = jumlah pada kolom ke-j G = jumlah rataan semua sel 3) Jumlah Kuadrat Terdapat lima jumlah kuadrat yaitu jumlah kuadrat baris (JKA), jumlah kuadrat kolom (JKB), jumlah kuadrat interaksi (JKAB), jumlah kuadrat galat (JKG) dan jumlah kuadrat total (JKT) yaitu: JKA = n h ((3)-(1)) JKB = n h ((4)-(1)) JKAB = n h ((1) + (5) (3) (4)) JKG = (2) JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG 4) Derajat Kebebasan (dk) dka = p-1 dkb = q-1 dkab = (p-1) (q-1) dkg = N-pq

33 98 dkt = N-1 5) Rerata Kuadrat Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing diperoleh kuadrat baru: RKA = RKB = RKAB = RKG = 6) Statistik Uji Untuk H 0 A adalah F a = H 0 B adalah F b = H 0 AB adalah F ab = 7) Daerah Kritis F a adalah DKa = (F a F a >F :p-1, H-pq) F b adalah DKb = (F b F b >F :p-1, H-pq) F ab adalah DKab = (F ab F ab >F : (p-1) (q-1), H-pq) 8) Keputusan Uji H 0 A ditolak jika F a >F ; p-1, N-pq H 0 B ditolak jika F b >F ; q-1, N-pq H 0 AB ditolak jika F ab >F ; (p-1) (q-1), H-pq) c. Tata Letak Uji

34 99 Bentuk tabel angka berupa hubungan baris dan kolom. Adapun bentuknya sebagai berikut: Tabel 12. Letak Data (B) (A) (A1) (A2) (A3) (B1) A1B1 A2B1 A3B1 (B2) A1B2 A2B2 A3B2 Keterangan: A A 1 A 2 A 3 B B 1 B 2 = Model pembelajaran = Model GI = Model STAD = Model konvensional = Kreativitas = Kreativitas Tinggi = Kreativitas Rendah A1B1 = hasil tes pembelajaran menggunakan model GI untuk kreativitas tinggi A1B2 = hasil tes pembelajaran menggunakan model GI untuk kreativitas rendah A2B1 = hasil tes pembelajaran menggunakan model STAD untuk kreativitas tinggi A2B2 = hasil tes pembelajaran menggunakan model STAD untuk kreativitas rendah

35 100 A3B1 = hasil tes pembelajaran menggunakan model konvensional untuk kreativitas tinggi A3B2 = hasil tes pembelajaran menggunakan model konvensional untuk kreativitas rendah d. Rangkuman Analisis Tabel 13. Rangkuman Anava Dua Jalan AB (interaksi) JKAB Sumber Variansi JK DK RK F 0 AB Keputusan H 0 A (baris) JKA P-1 RKA F a F a >F :p- 1, N-pq B (kolom) JKB Q-1 RKB F b F b >F :q- 1, N-pq (p- 1)(q- 1) RKAB F ab F ab >F : (p-1) (q- 1), N-pq Galat JKG N-pq RKG Total JKT N Keterangan: P adalah probabilitas amatan F adalah nilai F yang diperoleh dari tabel. e. Tahap 2 (Uji Komparasi Ganda) Uji komparasi ganda adalah tindak lanjut dari anava apakah bentuk analisis tersebut menunjukkan bahwa ditolak. Uji lanjutan setelah anava, digunakan metode scheffe untuk anava dua jalan (Budiyono, 2013: 106). Statistik uji: 1) Komparasi rataan antar baris F ij = Dengan daerah kritis

36 101 DK= (F ij F ij > (p-1) F ; P-1, N-pq) 2) Komparasi rataan antar kolom F ij = Dengan daerah kritis DK= (F ij, kj F ij, kj > (pq-1) F ; p-1, N-pq) 3) Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama F ij,kj = Dengan daerah kritis DK= (F ij, kj F ij, kj > (pq-1) F ; p-1, N-pq) 4) Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama F ij,kj = Dengan daerah kritis DK= (F ij, kj F ij, kj > (pq-1) F ; p-1, N-pq) (Budiyono, 2013: )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya yaitu penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015: 43) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Baturetno Wonogiri tahun ajaran 015/016 pada bulan September-Oktober 015. B. Metode Penelitian Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian kuantitatif antara lain berhubungan erat dengan kontruksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Bentuk Dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mencakup uraian tentang: tempat penelitian, waktu, dan tatalaksana penelitian yang meliputi : metode penelitian; variabel penelitian dan desain operasional;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP yang ada di Kabupaten Rembang baik negeri maupun swasta dengan subyek penelitian siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMP Negeri di Kabupaten Klaten yang menggunakan kurikulum KTSP 006.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitianeksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian 34 BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Peneitian A. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Batik 2 Surakarta yang beralamat di Jln. Sam Ratulangi No. 86 Kerten, Laweyan, Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri wilayah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Subek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar pada kelas XI IPA semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 6 Surakarta dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X Multimedia semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Teras, pada kelas XI semester genap Tahun Ajaran 011/01.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Surakarta pada kelas XI semester tahun aaran 015/016 karena

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN ANALISIS VARIANSI DUA JALAN Untuk menguji signifikansi efek DUA variabel bebas terhadap SATU variabel terikat, dan untuk menguji signifikansi INTERAKSI kedua variabel bebas terhadap variabel terikat. Kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK se-kabupaten Sragen. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI semester genap tahun pelaaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan desain penelitian Jenis penelitian menurut pendekatannya adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 197, Bendosari, Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:77) Quasi eksperimental design merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subjek dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri Kota Surakarta dengan subjek penelitian peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Berdasarkan rencana penelitian ini dapat digolongkan penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan mengkaji implementasi pendekatan metaphorical thinking dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan penalaran. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Sekota Samarinda, pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Kota Samarinda memiliki 20 SMA Negeri sebagai populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (01: 107) menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Kemampuan Awal 1. Data Kemampuan Awal Prestasi Belajar Matematika Data yang digunakan kemampuan awal adalah nilai UAN keltika masuk MTs mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental design) yaitu suatu jenis

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP yang ada di Kabupaten Nganuk dengan subyek penelitian siswa kelas VII semester I tahun pelaaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Subek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Magetan yang menerapkan kurikulum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A.Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A.Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Alanwar sarang Kabupaten rembang Jawa Tengah. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi data hasil uji coba instrumen, data prsetasi belajar matematika, dan data kecerdasan intrapersonal siswa. Berikut ini diberikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Banyak jenis penelitian yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah

III. METODE PENELITIAN. Banyak jenis penelitian yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Banyak jenis penelitian yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah pembelajaran diantarannya adalah tindakan kelas, penelitian deskriptif, penelitian korelasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Banyudono yang beralamat di Jembungan, Banyudono, Boyolali adapun alasan dalam pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Al-Islam 1 Surakarta kelas VII pada semester gasal. Lokasi sekolah berada di Jalan Ponconoko

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab-akibat variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Uji Coba Instrumen Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen harus diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba instrumen angket dan tes dilaksanakan pada 60 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Pemuda No. 38, Sukoharjo (Kode Pos 57511). Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan sebab-akibat antara model dan pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dengan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengarah pada penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian yang mempunyai maksud mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk penelitiannya. Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- Posttest Control Group Design, sehingga digunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang

III. METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian jenis komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali pada semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Sekolah ini beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying untuk Meningkatkan Empati pada Peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu atau kuasi (Quasi Experimental) yaitu penelitian eksperimental yang penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan III. METODE PENELITIAN Bab III ini membahas beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam Malik No. 12 Medan. Penelitian ini pelaksanaannya pada Tahun Pelajaran 2013/2014,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Menurut Zuldafrial (2009: 25), metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada

METODE PENELITIAN. penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode penelitian eksperimen merupakan metode yang sesuai dengan judul penelitian ini. Menurut Sugiyono (2010: 107) metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi: data nilai Ulangan Semester I mata pelajaran matematika siswa kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015, data hasil uji coba instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136). 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136). Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Metode yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Cianjur Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Ruseffendi (2010, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini melibatkan dua kelompok siswa yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih secara acak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk penelitian dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2007: 117), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut W.J.S

III. METODE PENELITIAN. dan turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut W.J.S 47 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan faktor penting untuk memecahkan suatu masalah dan turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut W.J.S Poerwadarminto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, serta mengetahui kemandirian belajar matematis siswa

Lebih terperinci