BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Subek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Magetan yang menerapkan kurikulum KTSP 006 (data selengkapnya pada lampiran 1). Subek penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP N se- Kabupaten Magetan semester ganil tahun pelaaran 015/016. Ui coba instrumen penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Magetan.. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganil yaitu bulan Mei 015 sampai dengan Januari 016. Adapun tahapan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tahap persiapan Tahap persiapan dilaksanakan mulai bulan April 015 sampai dengan bulan Juli 015.Tahap ini meliputi pengauan udul, pembuatan proposal, survei di sekolah, permohonan iin, serta penyusunan instrumen penelitian. b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan meliputi ui coba instrumen penelitian, pelaksanaan pembelaaran sesuai model pembelaaran dalam penelitian dilakukan sebanyak 8 pertemuan, dan pengumpulan data. Tahap ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 015. c. Analisis data Analisis data angket sikap percaya diri siswa akan dilaksanakan pada bulan September 015 sedangkan analisis data prestasi belaar dilakukan pada bulan Oktober 015 sampai November 015. d. Tahap penyusunan bab I sampai bab V tesis Tahap ini mulai dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan eksperimen yaitu pada bulan Oktober 015 sampai Desember

2 46 e. Tahap penyelesaian Tahap ini dilakukan akhir Januari 016 setelah Bab I sampai Bab V tesis selesai diikuti penyusunan artikel dan abstrak. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental semu (quasi-experimental research). Hal ini dikarenakan peneliti tidak memungkinkan untuk mengendalikan dan memanipulasi semua variabel yang relevan. Pada penelitian ini yang dilakukan adalah membandingkan prestasi belaar dari kelas yang diberi perlakuan menggunakan model pembelaaran, model TPS CM, TPS dan model pembelaaran langsung pada materi aritmatika sosial. Prestasi belaar matematika siswa tidak hanya dipengaruhi oleh model dan pendekatan pembelaaran saa. Pada penelitian ini variabel lain yang digunakan adalah sikap percaya diri siswa. Dengan demikian peneliti ingin mengui pengaruh dari sikap percaya diri siswa terhadap prestasi belaar matematika siswa. Penelitian ini menggunakan desain faktorial 3x3 yang dapat dilihat pada Tabel 3.1. Keterangan : Model Pembelaaran (A) Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Sikap Percaya Diri (B) Tinggi (b 1 ) Sedang (b ) Rendah (b 3 ) TPS CM (a 1 ) (ab) 11 (ab) 1 (ab) 13 TPS (a ) (ab) 1 (ab) (ab) 3 Pembelaaran Langsung (a 3 ) (ab) 31 (ab) 3 (ab) 33 (ab) 11 : Prestasi belaar siswa yang dikenakan model pembelaaran TPS CM pada kategori sikap percaya diri tinggi. (ab) 1 : Prestasi belaar siswa yang dikenakan model TPS CM pada kategori sikap percaya diri sedang. (ab) 13 : Prestasi belaar siswa yang dikenakan model TPS CM pada kategori sikap percaya diri rendah. (ab) 1 : Prestasi belaar siswa yang dikenakan model TPS pada kategori sikap percaya diri tinggi.

3 47 (ab) : Prestasi belaar siswa yang dikenakan model TPS pada kategori sikap percaya diri sedang. (ab) 3 : Prestasi belaar siswa yang dikenakan model TPS pada kategori sikap percaya diri rendah. (ab) 31 : Prestasi belaar siswa yang dikenakan model pembelaaran langsung pada kategori sikap percaya diri tinggi. (ab) 3 : Prestasi belaar siswa yang dikenakan model pembelaaran langsung pada kategori sikap percaya diri sedang. (ab) 33 : Prestasi belaar siswa yang dikenakan model pembelaaran langsung pada kategori sikap percaya diri rendah. C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N yang ada di Kabupaten Magetan tahun pelaaran 015/016 yang menggunakan Kurikulum KTSP 006. Terdapat tiga puluh tiga SMP N di Kabupaten Magetan yang masih menggunakan Kurikulum KTSP 006 (selengkapnya pada Lampiran 1).. Sampel Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah siswa pada sekolah yang mewakili tingkat strata yang telah dibuat, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Penentuan strata ini berdasarkan nilai UN 015 di Kabupaten Magetan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 196 siswa yang terbagi atas tiga kelompok yaitu kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen, dan kelompok kontrol. Untuk masing-masing penelitian, sampel berasal dari tiga sekolah yang berbeda yang diambil berdasarkan kategori dengan memperhatikan teknik pengambilan sampel. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah stratified cluster random sampling. Prosedur pengambilan sampel dengan menggunakan teknik ini adalah dengan menstrata populasi terlebih dahulu (33

4 48 SMP Negeri di Kabupaten Magetan) ke dalam kelompok tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan rerata nilai UN 015. Kemudian dipilih secara acak satu sekolah dari masing-masing kelompok. Satu sekolah dari kategori tinggi, satu sekolah dari kategori sedang dan satu sekolah dari kategori rendah. Dari tiap sekolah yang terpilih, diambil dua kelas yang akan diadikan kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Adapun kriteria pengkategorian sekolah terlihat pada Tabel 3.. Tabel 3. Kategori Sekolah Interval Kategori > + Tinggi + Sedang < Rendah Keterangan : : rerata nilai matematika UN 015 masing-masing SMP N N : rerata nilai matematika UN 015 SMP N se-kabupaten Magetan : total SMP Negeri di Kabupaten Magetan : standart deviasi, dengan = Dari hasil perhitungan penentuan sekolah dengan kategori tinggi, sedang dan rendah diperoleh SMP N 1 Nguntoronadi sebagai sampel sekolah dengan kategori tinggi, SMP N 1 Lembeyan sebagai sampel sekolah kategori sedang, dan SMP N 3 Kawedanan sebagai sampel sekolah kategori rendah (data selengkapnya pada Lampiran ) sehingga sampel penelitian ini adalah: a. Kategori tinggi, yaitu SMP Negeri 1 Nguntoronadi dengan kelas VIIA, VIIB, dan VIIE. b. Kategori sedang, yaitu SMP Negeri 1 Lembeyan dengan kelas VII A, VIII B, dan VIII C. c. Kategori rendah, yaitu SMP Negeri 3 Kawedanan dengan kelas VII B, VII C, VII D. Sebelum melakukan menentukan kelas eksperimen yang pertama diterapkan model TPS-CM, kelas eksperimen kedua diterapkan model TPS, dan

5 49 kelas kontrol diterapkan model pembelaaran langsung, peneliti melakukan ui keseimbangan untuk mengetahui apakah populasi merupakan populasi dengan kemampuan yang sama dengan yang didahului dengan ui normalitas dan ui homogenitas. Data kemampuan awal untuk ui keseimbangan diperoleh dari nilai Uian Sekolah Matematika SD tahun 014/015. Setelah sampel dinyatakan berasal dari populasi dengan kemampuan yang sama, maka sampel penelitian ini adalah: a. Kategori tinggi, yaitu SMP Negeri 1 Nguntoronadi 1) Kelas eksperimen 1 : VII A ) Kelas eksperimen : VII B 3) Kelas kontrol : VII E b. Kategori sedang, yaitu SMP Negeri 1 Lembeyan a. Kelas eksperimen 1 : VII A b. Kelas eksperimen : VIII B c. Kelas kontrol : VIII C c. Kategori rendah, yaitu SMP Negeri 3 Kawedanan. a. Kelas eksperimen 1 : VII B b. Kelas eksperimen : VII C c. Kelas kontrol : VII D Kelas eksperimen yang pertama diterapkan model TPS-CM, kelas eksperimen kedua diterapkan model TPS, dan kelas kontrol diterapkan model pembelaaran langsung. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Terikat Pada penelitian ini, variabel terikat yang digunakan adalah prestasi belaar matematika. a. Definisi operasional: prestasi belaar matematika adalah hasil belaar yang menunukkan ukuran kemampuan matematika yang dimiliki siswa yang dicapai dalam bentuk nilai. Nilai yang dimaksud yaitu berupa ukuran (baik dalam bentuk angka, huruf, maupun deskripsi tertentu) sesuai pedoman.

6 50 b. Indikator: nilai tes prestasi belaar matematika pada materi aritmatika sosial. c. Skala pengukuran: skala interval. d. Simbol: (ab) i. Variabel Bebas a. Model Pembelaaran a. Definisi operasional: model pembelaaran merupakan bentuk pembelaaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disaikan secara khas oleh guru. b. Indikator: TPS CM untuk kelas eksperimen I, TPS untuk kelas eksperimen II, model pembelaaran langsung untuk kelas kontrol. c. Skala pengukuran: skala nominal yang terdiri dari model pembelaaran TPS CM pada kelas eksperimen I dan model pembelaaran TPS pada kelas eksperimen II serta model pembelaaran langsung pada kelas kontrol. d. Simbol: a i untuk setiap i = 1,, 3 dengan: a 1 a a 3 adalah model TPS CM, adalah model TPS, adalah model pembelaaran langsung. b. Sikap Percaya Diri 1) Definisi operasional: sikap positif dan keyakinan pada kemampuan diri sendiri pada siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. ) Indikator : skor angket sikap percaya diri. 3) Skala pengukuran: interval yang kemudian diubah menadi skala ordinal. Kategori: a) tinggi : skor > + s, b) sedang :( s) skor ( + s), c) rendah : skor < - s. Keterangan: : rerata dari seluruh skor total siswa

7 51 s : standar deviasi 4) Simbol: b untuk setiap = 1,, 3 dengan: b 1 b b 3 adalah kategori sikap percaya diri tinggi. adalah kategori sikap percaya diri sedang. adalah kategori sikap percaya diri rendah. (Budiyono, 015: 14) E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Teknik Dokumentasi Suharsimi Arikunto (013: 74) Teknik dokumentasi adalah cara memperoleh data dengan melihat dokumen-dokumen yang berupa catatan, transkrip, buku, dan lain-lain. Dalam penelitian ini, Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai sekolah-sekolah yang akan menadi populasi dan sampel penelitian. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nilai kemampuan awal siswa yang akan digunakan untuk ui keseimbangan. Data tersebut berupa nilai murni Uian Sekolah SD matematika siswa kelas VII pada tahun pelaaran 015/016.. Teknik Tes S. Eko Putro Widoyoko (014: 93) mengemukakan bahwa Teknik tes adalah cara pengumpulan data yang berupa pemberian seumlah pertanyaan yang harus diawab dengan tuuan untuk mengukur kemampuan atau aspek tertentu dari seseorang yang dikenai tes. Dalam penelitian ini teknik tes digunakan untuk memperoleh data mengenai prestasi belaar matematika siswa yang berupa tes bentuk pilihan ganda dengan empat pilihan awaban yaitu A, B, C, dan D. Tes ini disusun berpedoman pada kisi-kisi soal. Bentuk soal yang digunakan adalah pilihan ganda dengan umlah 0 butir soal dengan alokasi waktu 80 menit.

8 5 3. Teknik Angket Menurut S. Eko Putro Widoyoko (014: 154), Teknik angket adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada subek penelitian, responden untuk mendapat respon sesuai keadaan responden yang sebenarnya. Menurut Sugiyono (011:14), angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden (siswa) untuk diawabnya. Teknik angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang sikap percaya diri siswa. Jumlah pernyataan pada angket adalah 30 butir dengan 4 alternatif awaban. Angket ini disusun sesuai dengan kisi-kisi dan indikator yang telah ditentukan. Butir pernyatan angket terdiri dari butir pernyataan favourable dan butir pernyataan unfavourable. Sistem pemberian skor untuk butir pernyataan favourable, ika menawab sangat sesuai (SS) skor 4, sesuai (S) skor 3, kurang sesuai (KS) skor, dan tidak sesuai (TS) skor 1, dan sebaliknya untuk butir pernyataan unfavourable, ika menawab sangat sesuai (SS) skor 1, sesuai (S) skor, kurang sesuai (KS) skor 3, dan tidak sesuai (TS) skor 4. Dalam pelaksanaanya, siswa akan memberi awaban tanda centang () pada kolom pilihan yang disediakan. F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes pilihan ganda yang digunakan untuk memperoleh data prestasi belaar matematika siswa dan angket yang digunakan untuk memperoleh data tentang sikap percaya diri siswa. 1.Instrumen Tes Prestasi Belaar Matematika Pada penelitian ini soal tes yang digunakan untuk mengukur prestasi belaar siswa adalah 0 butir berbentuk pilihan ganda. Adapun prosedur yang digunakan untuk membuat instrumen tes adalah: (a) menentukan kisi-kisi dan indikator soal tes prestasi sesuai dengan materi yang telah dipelaari oleh siswa, yaitu materi aritmatika sosial

9 53 (selengkapnya pada Lampiran 5.1); (b) menyusun soal sebanyak 30 butir soal (selengkapnya pada Lampiran 5. dan Lampiran 5.3) sesuai dengan kisi-kisi dan indikator yang telah ditentukan dan memvalidasinya kepada tiga validator; (c) soal diuicobakan terhadap siswa pada sekolah yang terpilih sebagai ui coba dengan kategori sekolah sedang dengan melihat perhitungan kategori sekolah pada Lampiran yaitu SMP N 3 Magetan; (d) Jawaban siswa dikoreksi dengan memberi skor 1 ika menawab benar dan skor 0 bila menawab salah atau tidak menawab kemudian ditotal perolehan skor masing-masing siswa; ( e) dari hasil ui coba tersebut dihitung tingkat kesukaran dan daya pembeda butir soal; (f) berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran dan daya pembeda, ditentukan 0 butir soal yang memenuhi kriteria dan dihitung reliabilitasnya yang digunakan sebagai tes prestasi belaar matematika. a. Validitas Isi Analisis validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan validitas logis, yaitu validitas tes yang berdasarkan hasil penalaran. Validitas logis meliputi validitas isi dan validitas konstruk. Menurut Budiyono (015: 38-99), ada lima langkah yang dilakukan dalam menentukan validitas isi yaitu mengidentifikasi bahan-bahan yang telah diberikan beserta tuuan pembelaaran yang akan diukur, membuat kisi-kisi dari soal tes yang akan ditulis, menyusun soal beserta kunci awabannya, menelaah soal tes sebelum dicetak, memperbaiki soal berdasarkan saran dari ahli. Untuk menilai apakah tes evaluasi memiliki validitas isi, maka peneliti mengkonsultasikan kepada validator menggunakan lembar validasi, yang diambil adalah dosen dan guru mata pelaaran di sekolah tempat penelitian, dengan didasarkan guru yang bersangkutan telah lama mengaar sehingga dapat dianggap ahli dalam bidangnya. Sukardi (008:33) menyatakan bahwa validitas isi pada umumnya ditentukan melalui pertimbangan para ahli, akan tetapi untuk memberikan gambaran bagaimana suatu

10 54 tes divalidasi dengan menggunakan validitas isi, pertimbangan ahli tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Para ahli (validator) diminta untuk mengambil secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi. ) Para ahli (validator) diminta untuk mengoreksi interpretasi item - item yang telah dibuat. 3) Pada akhir perbaikan, para ahli (val idator) uga diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana baik interpretasi tes evaluasi tersebut menggambarkan cakupan isi yang hendak diukur. Validator kisi-kisi tes prestasi belaar matematika dalam penelitian ini adalah Ika Krisdiana, S.Si, M.Pd, sebagai dosen Program studi Pendidikan Matematika di IKIP PGRI Madiun, Drs. Sanusi, M.Pd, sebagai dosen Program studi Pendidikan Matematika di IKIP PGRI Madiun, dan Drs Sukarno, M.Pd sebagai guru Matematika di SMP N 1 Gemarang. Ketiga validator menyatakan bahwa indikator yang dikembangkan dari kompetensi dasar yang akan diukur telah sesuai dan lengkap, banyaknya butir tes sudah proporsional dengan indikator yang akan diukur, dan tidak ada penambahan atau pengurangan umlah butir tes. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.4. Kriteria penelaahan butir soal tes prestasi dalam validasi terdiri dari segi materi, konstruksi, dan bahasa. Penelaahan ini dilakukan dengan cara memberikan tanda cek pada awaban atas kriteria yang telah disaikan pada lembar validasi ui coba tes prestasi belaar matematika. Validator butir tes prestasi belaar matematika dalam penelitian ini adalah Ika Krisdiana, S.Si, M.Pd, sebagai dosen Program studi Pendidikan Matematika di IKIP PGRI Madiun, Drs. Sanusi, M.Pd, sebagai dosen Program studi Pendidikan Matematika di IKIP PGRI Madiun, dan Drs. Sukarno M.Pd sebagai guru Matematika di SMPN 1 Gemarang dengan hasil penelaahan menunukkan bahwa instrumen tes yang digunakan untuk mengambil data telah memenuhi validasi instrumen. Penelasan selengkapnya terlampir pada Lampiran 5.5.

11 55 Berdasarkan hasil penelaahan pada validasi kisi-kisi dan validasi instrumen maka instrumen ui coba tes prestasi belaar ini telah memenuhi validitas isi. b. Tingkat Kesukaran Analisis tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui seberapa besar deraat kesukaran suatu soal. Analisis tersebut menggunakan rumus sebagai berikut: B P (Zaenal Arifin, 011: 7) N Keterangan: P : tingkat kesukaran ΣB : umlah siswa yang menawab benar N : umlah siswa Kriteria soal yang dipakai pada penelitian ini adalah soal dengan tingkat kesukaran sedang. Nilai P yang digunakan adalah 0,3 P 0,7. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti yaitu: 1) Memberikan skor pada masing-masing butir awaban siswa. Pada masing-masing butir soal, awaban benar diberi skor 1 sedangkan awaban salah atau tidak menawab diberi skor 0. ) Peneliti menumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa. 3) Peneliti menyusun hitungan tingkat kesukaran dalam bentuk tabel dan menghitung serta menganalisis tingkat kesukaran berdasarkaan kriteria yang telah ditetapkan. 4) Mengacu pada kriteria tingkat kesukaran, peneliti menentukan soal dengan kategori mudah, sedang, dan sukar. 5) Peneliti memberi tanda pada nomor soal yang terlalu mudah dan terlalu sukar. 6) Nomor soal yang tidak ditandai berarti tergolong memiliki sedang. Soal dengan kategori ini dipertimbangkan untuk digunakan dalam sebagai soal tes prestasi belaar matematika.

12 56 Dari hasil ui coba tes prestasi dengan umlah 30 soal diperoleh hanya dua soal yang tergolong mudah (tingkat kesukara n 0,7) yaitu pada nomor 7 dan 11 dan lima soal tergolong sukar (tingkat kesukaran 0,3) yaitu pada nomor 14, 17, 18, 3, dan 8 sedangkan yang lainnya termasuk sedang dengan kriteria tingkat kesukaran 0,3 s.d 0,7 yaitu soal nomor 1,, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 1, 13, 15, 16, 19, 0, 1,, 4, 5, 6, 7, 9 dan 30. Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran butir tes maka butir tes yang dapat dipakai adalah butir tes yang tergolong sedang artinya butir tes tersebut bukan merupakan butir tes yang tergolong mudah dan uga susah. Oleh karena itu, dari 30 butir tes tersebut terdapat 3 butir yang dapat dipakai artinya 3 butir tes tersebut tergolong sedang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.1. c. Daya Pembeda Analisis daya pembeda digunakan untuk mengetahui seauh mana butir soal dapat membedakan siswa yang sudah menguasai materi dengan yang kurang menguasai materi. Analisis menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: r xy N X Y : indeks konsistensi internal butir ke-i : banyak subek : skor untuk butir ke-i : total skor Kriteria daya pembeda yang digunakan adalah nilai r xy 0,3. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti yaitu: 1) Memberikan skor pada masing-masing butir awaban siswa. Pada masing-masing butir soal, awaban benar diberi skor 1 sedangkan awaban salah atau tidak menawab diberi skor 0.

13 57 ) Peneliti menumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa. 3) Peneliti menyusun hitungan daya beda dalam bentuk tabel dan menghitung serta menganalisis daya beda berdasarkaan kriteria yang telah ditetapkan. 4) Mengacu pada kriteria daya beda, peneliti menentukan soal dengan kategori elek ika r xy < 0,3 dan baik. 5) Butir soal dengan daya beda kategori elek ditandai dan tidak dipakai. 6) Butir soal yang tidak ditandai tergolong butir soal dengan kategori baik dan dipertimbangkan untuk dipakai dalam tes prestasi belaar matematika. Tes prestasi yang telah diuicobakan terdiri dari 30 butir soal tes obektif, setelah dilakukan perhitungan daya pembeda dengan rumus korelasi produk moment diperoleh butir soal dengan daya beda baik dengan nilai yaitu butir soal nomor 1,, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 1, 13, 15, 16, 19, 0,, 4, 5, 6, 7, 9, dan 30 sedangkan soal dengan daya beda tidak berfungsi terdapat 8 butir pada nomor 7, 11, 14, 17, 18, 1, 3, dan 8 karena memiliki kurang dari 0,3 sehingga butir tersebut tidak dapat digunakan untuk mengambil data. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.1. (Budiyono, 015: 106) d. Reliabilitas Budiyono (015: 47) mengemukakan pendapat bahwa suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama ika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan oleh orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang yang berlainan (tapi dalam kondisi sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan.

14 58 Analisis reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat atau deraat konsistensi dari suatu instrumen. Analisis yang dilakukan menggunakan rumus KR 0 sebagai berikut: r 11 K K s 1 s pq dengan, s n X n n 1 X Keterangan: r 11 : koefisien reliabilitas K : banyak butir soal p : proporsi subek yang menawab item dengan benar q : proporsi subek yang menawab item dengan salah s n X : variansi untuk skor tes : banyak data : skor total Instrumen dianggap reliabel ika nilai r 11 0,7. (Zaenal Arifin, 011: 6) Berdasarkan analisis tingkat kesukaran dan daya beda diperoleh butir soal yang merupakan irisan dari soal dengan kategori sedang dan soal dengan daya beda baik. Dari butir soal yang memenuhi kriteria daya beda dan tingkat kesukaran yaitu soal nomor 1,, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 1, 13, 15, 16, 19, 0,, 4, 5, 6, 7, 9, dan 30. Selanutnya dipilih 0 nomor soal dari soal tersebut dengan memperhatikan bahwa tiap indikator telah terwakili dari 0 nomor yang terpilih. Soal yang tidak dipakai adalah soal nomor 5 dan 10. Soal yang dipakai yaitu soal nomor 1,, 3, 4, 6, 8, 9, 1, 13, 15, 16, 19, 0,, 4, 5, 6, 7, 9, dan 30. Selanutnya, keduapuluh nomor soal tes prestasi belaar diui reliabelitasnya. Diperoleh nilai koefisien reliabilitasnya sebesar 0,774 sehingga memenuhi persyaratan reliabel (selengkapnya

15 59 pada Lampiran 6.). Mengacu pada kriteria, maka instrumen ini dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Soal tes prestasi yang siap digunakan dapat dilihat pada Lampiran 6.5..Instrumen Angket Sikap Percaya Diri Pada penelitian ini, umlah pernyataan yang digunakan adalah 30 butir. Adapun prosedur yang digunakan untuk membuat instrumen tes adalah: (a) menentukan kisi-kisi dan indikator angket sikap percaya diri (selengkapnya pada Lampiran 5.6); (b) menyusun butir pernyataan sebanyak 40 butir (selengkapnya pada Lampiran 5.7) sesuai dengan kisikisi dan indikator yang telah ditentukan dan memvalidasinya kepada tiga validator; (c) angket diuicobakan terha dap siswa pada sekolah yang terpilih sebagai ui coba dengan kategori sekolah sedang dengan melihat perhitungan kategori sekolah pada Lampiran yaitu SMP N 3 Magetan; (d) awaban siswa diberi skor 1,, 3, atau 4 sesuai pedoman penilaian angket sikap percaya diri yang digunakan dalam penelitian ini kemudian skor yang diperoleh masing-masing siswa kemudian diumlah; (e) dari hasil ui coba tersebut dihitung konsistensi internal; ( f) berdasarkan perhitungan konsistensi internal ditentukan 30 butir angket yang sesuai dengan kriteria dan digunakan sebagai angket sikap percaya diri serta menentukan reliabilitasnya. a. Validitas Isi Analisis validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan validitas logis, yaitu validitas tes yang berdasarkan hasil penalaran. Validitas logis meliputi validitas isi dan validitas konstruk. Untuk menilai apakah tes evaluasi memiliki validitas isi, maka peneliti mengkonsultasikan kepada validator menggunakan lembar validasi, yang diambil adalah dosen dan guru mata pelaaran di sekolah tempat penelitian, dengan didasarkan guru yang bersangkutan telah lama mengaar sehingga dapat dianggap ahli dalam bidangnya.

16 60 Sukardi (008:33) menyatakan bahwa validitas isi pada umumnya ditentukan melalui pertimbangan para ahli, akan tetapi untuk memberikan gambaran bagaimana suatu tes divalidasi dengan menggunakan validitas isi, pertimbangan ahli tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Para ahli (validator) diminta untuk mengambil secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi. ) Para ahli (validator) diminta untuk mengoreksi interpretasi item - item yang telah dibuat. 3) Pada akhir perbaikan, para ahli (validator) uga diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana baik interpretasi tes evaluasi tersebut menggambarkan cakupan isi yang hendak diukur. Validator kisi-kisi angket dalam penelitian ini adalah Dahlia Novarianing A., S.Psi., M.Si sebagai dosen Program studi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Madiun, Tyas Martika A.,S.Psi, M.Pd sebagai sebagai dosen Program studi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Madiun, dan sebagai dosen Program studi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Madiun. Ketiga validator menyatakan bahwa indikator yang dikembangkan dari aspek yang akan diukur telah sesuai dan lengkap, banyaknya butir angket sudah proporsional dengan indikator yang akan diukur, dan terkait perlu tidaknya penambahan atau pengurangan butir angket ketiga validator tidak menyarankan adanya penambahan atau pengurangan butir angket. Dengan adanya hasil penelaahan kisi-kisi oleh ketiga validator tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa indikator yang dikembangkan dari aspek yang akan diukur telah sesuai dan lengkap, banyaknya butir angket sudah proporsional dengan indikator yang akan diukur, dan tidak adanya pengurangan butir angket karena telah diberikan tambahan waktu saat pengisian ui coba angket. Lembar penilaian kesesuaian kisi-kisi terlampir pada Lampiran 5.8.

17 61 Kriteria penelaahan dalam validasi butir angket terdiri dari segi materi, konstruksi, dan bahasa. Penelaahan ini dilakukan dengan cara memberikan tanda cek pada awaban atas kriteria yang telah disaikan pada lembar validasi angket sikap percaya diri. Validator butir angket dalam penelitian ini yaitu Dahlia Novarianing A., S.Psi., M.Si sebagai dosen Program studi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Madiun, Tyas Martika A.,S.Psi, M.Pd sebagai sebagai dosen Program studi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Madiun, dan Diana Ariswanti T., S.Pd, M.Si sebagai dosen Program studi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Madiun. Pada pertemuan pertama dengan ketiga validator diperoleh beberapa revisi yaitu Dahlia Novarianing A., S.Psi., M.Si menyarankan untuk menggunakan mereduksi 5 awaban angket menadi 4 untuk meminimalkan siswa melilih awaban di zona netral serta memberi masukan tentang cara menyusun kalimat angket yang baik, Tyas Martika A.,S.Psi, M.Pd banyak merevisi dari segi bahasa khususnya untuk kalimat yang unfavourable, dan Diana Ariswanti T., S.Pd, M.Si lebih banyak merevisi susunan kalimat dan pengacakan nomor angket. Setelah dilakukan revisi dengan meruuk hasil validitas yang disetuui validator maka butir soal angket yang digunakan untuk mengambil data telah memenuhi validasi butir. Penelasan selengkapnya terlampir pada Lampiran 5.9. Berdasarkan hasil penelaahan pada validasi kisi-kisi dan validasi butir maka instrumen ui coba sikap percaya diri ini telah memenuhi validitas isi. b. Konsistensi Internal Butir-butir dalam angket harus mengukur hal yang sama dan menunukkan kecenderungan yang sama pula. Ui konsistensi internal dilakukan untuk mengetahui konsistensi internal dari masing-masing butir pada angket. Hal tersebut ditunukkan dengan korelasi antar skor butir dengan skor total maka digunakan rumus korelasi product momen berikut.

18 6 r xy Keterangan: r xy N X Y N XY X Y N X X N Y Y : indeks konsistensi internal butir ke-i : banyak subek : skor untuk butir ke-i : total skor Dalam penelitian ini butir angket dapat digunakan ika r xy 0,30. (Zaenal Arifin, 011: 54) Langkah-langkah peneliti dalam menentukan konsistensi internal yaitu 1) Memberikan skor pada masing-masing butir awaban angket siswa. Pada masing-masing butir soal, awaban benar diberi skor 1,, 3 atau 4 sesuai dengan pedoman penskoran angket. ) Peneliti menumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa. 3) Peneliti menyusun hitungan konsistensi internal dalam bentuk tabel dan menghitung serta menganalisis konsistensi internal berdasarkaan kriteria yang telah ditetapkan. 4) Mengacu pada kriteria konsistensi internal, peneliti menentukan butir angket yang dipakai r xy < 0,3. 5) Butir angket yang tidak dipakai ditandai. dan yang tidak dipakai ika 6) Butir angket yang tidak ditandai berarti dipakai untuk ui reliabilitas. Berdasarkan hasil perhitungan konsistensi internal terhadap 40 butir soal angket diperoleh 8 butir soal angket yang tidak dapat dipakai karena r xy < 0,30 yaitu soal nomor 6, 13, 3, 4, 33, 35, 38, dan 39. Penelasan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.3. c. Reliabilitas

19 63 Analisis reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat atau deraat konsistensi dari suatu instrumen. Analisis yang dilakukan menggunakan Alpha yang secara lengkap rumusnya sebagai berikut. n i 11 1 n 1 t r Keterangan: r 11 n : reliabilitas yang dicari : banyak butir angket i t : umlah variansi skor tiap-tiap item : variansi skor total Instrumen dikatakan reliabel ika r 11 0,7 (Budiyono, 015:55) Dari hasil perhitungan konsistensi internal, peneliti memperoleh 3 soal yang dapat dipakai yaitu soal angket nomor 1,, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 1, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 0, 1,, 5, 6, 7, 8, 9, 30, 31, 3, 34, 36, 37, dan 40. Namun karena peneliti hanya membutuhkan 30 soal maka soal yaitu soal nomor 34 dan angket nomor 37 diputuskan untuk tidak dipakai dengan mempertimbangkan bahwa semua indikator telah dipenuhi dari 30 soal yang terpilih yaitu soal nomor 1,, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 1, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 0, 1,, 5, 6, 7, 8, 9, 30, 31, 3, 36, dan 40. Selanutnya, dilakukan ui reliabelitas dan diperoleh r 11 = 0,8657 sehingga dapat disimpulkan bahwa angket yang digunakan reliabel. Mengacu pada kriteria, instrumen tes ini dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Penelasan selengkapnya pada Lampiran 6.4. Soal tes angket yang yang siap digunakan dapat dilihat pada lampiran 6.7. G. Teknik Analisis Data Analisis data penelitian merupakan langkah yang sangat penting dan utama dalam kegiatan penelitian kuantitatif. Analisis data yang benar dan

20 64 tepat akan menghasilkan kesimpulan yang benar. Dalam penelitian ini, untuk menganalisis data yang diperoleh, peneliti menggunakan ui statistik. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul. 1. Ui Prasyarat Sebelum dan setelah melakukan eksperimen, peneliti melakukan ui prasyarat yaitu ui prasyarat eksperimen dan analisis. Dalam penelitian ini, ui prasyarat eksperimen menggunakan analisis variansi (anava) satu alan dengan sel tak sama dan ui prasyarat analisis menggunakan analisis variansi (anava) dua alan dengan sel tak sama. Terdapat dua asumsi yang harus dipenuhi sebelum melakukan anava, yaitu ui normalitas dan ui homogenitas. Adapun ui normalitas meliputi ui normalitas kelas eksperimen 1, kelas eksperimen, dan kelas kontrol. Sementara ui homogenitas dilakukan hanya satu kali, yaitu ui homogenitas antar populasi. a. Ui Normalitas Data Ui ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengui normalitas dengan menggunakan metode Lilliefors. 1) Menetapkan Hipotesis H 0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. ) Taraf Signifikansi α = 0,05 3) Menentukan Statitik Ui L = Maks F ( zi ) S ( zi ), dengan : Z berdistribusi N(0,1) F (zi) = P (Z zi) S (zi) : proporsi cacah Z ziterhadap seluruh z

21 65 zi = s : standar deviasi sampel = : mean sampel = 4) Daerah Kritis DK = n dengan nilai dapat dilihat pada tabel Nilai Kritis Ui Lilliefors, dengan n adalah ukuran sampel. 5) Keputusan Ui H 0 ditolak ika L obs DK. 6) Kesimpulan a) Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal ika diterima. b) Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal ika ditolak. (Budiyono, 013: 170) Rangkuman ui normalitas populasi berdasarkan data kemampuan awal disaikan sebagai berikut. 1) Ui normalitas di kelas eksperimen 1 didapatkan L obs = 0,0700 dengan L tabel = 0,1108 sehingga disimpulkan kelas eksperimen 1 berdistribusi normal. ) Ui normalitas di kelas eksperimen didapatkan L obs = 0,0884 dengan L tabel = 0,1108 sehingga disimpulkan kelas eksperimen 3 berdistribusi normal. 3) Ui normalitas di kelas eksperimen 3 didapatkan L obs = 0,085 dengan L tabel = 0,1070 sehingga disimpulkan kelas eksperimen 3 berdistribusi normal. Kesimpulan dari ui normalitas populasi adalah masing-masing sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya di Lampiran 4.1, 4., dan 4.3.

22 66 b. Ui Homogenitas Ui homogenitas variansi dalam penelitian ini menggunakan ui Bartlett. Menurut Budiyono (0 13: 176) langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Menetapkan Hipotesis H 0 : (variansi-variansi dari seumlah populasi tersebut sama) H 1 : atau atau (paling sedikit ada satu variansi dari seumlah populasi tersebut yang tidak sama) ) Taraf Signifikansi α = 0,05 3) Menentukan Statistik Ui Statistik ui yang digunakan adalah : dengan : berdistribusi k N n f : banyaknya populasi : banyaknya sampel : banyaknya seluruh nilai (ukuran) : banyaknya nilai (ukuran) sampel ke- : ukuran sampel ke- = n 1 : deraat kebebasan untuk s ; = 1,,..., k 4) Daerah Kritis

23 67 DK = 5) Keputusan ui Jika H 0 diterima ( maka berarti variansi populasi homogen, bila H 0 ditolak (, maka variansi populasi tidak homogen. 6) Menentukan kesimpulan dari keputusan ui yang ada. Berdasarkan data kemampuan awal siswa, diperoleh hasil ui homogenitas terhadap 3 kelas yaitu obs = 0,3547 dengan tabel = 0,5991 sehingga dapat disimpulkan bahwa variansi ketiga kelas berasal dari populasi yang homogen. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran Ui Keseimbangan Sebagai prasyarat analisis data, perlu dilakukan ui keseimbangan pada kelompok eksperimen I, kelompok eksperimen II, dan kelas kontrol, yaitu dengan anava satu alan dengan sel tak sama. Ui ini dilakukan pada saat ketiga kelas belum dikenai perlakuan bertuuan untuk mengetahui apakah ketiga populasi tersebut seimbang (Budiyono, 013: ). Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. = 0 untuk setiap (ketiga populasi memiliki kemampuan awal yang sama) : paling sedikit ada satu yang tidak nol (ketiga populasi tidak memiliki kemampuan awal yang sama) b. α = 0,05 c. Statistik ui yang digunakan: dengan deraat kebebasan dan

24 68 G X N SS X T n JKA = JKG = i, T n X i G N T n JKT = i, X i G N dengan deraat kebebasan untuk masing-masing umlah kuadrat adalah: dka = k 1 dkg = N k dkt = N 1 berdasarkan umlah kuadrat dan deraat kebebasan masing-masing diperoleh rerata kuadrat berikut:, Maka statistik uinya adalah: d. Daerah Kritik: DK F F F ; k 1, N k e. Keputusan Ui: ditolak ika atau diterima ika. f. Kesimpulan:Sampel berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal yang sama ika diterima. 1) Sampel tidak berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal yang sama ika ditolak.

25 69 Berdasarkan hasil ui keseimbangan terhadap kemampuan awal siswa, diperoleh Dari hasil ui keseimbangan diperoleh F obs = 0,1517 dengan F tabel = 3,045 sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 4.5. Dari hasil ui keseimbangan maka peneliti menetapkan: 3. Ui Hipotesis Penelitian Setelah eksperimen, dilakukan penguian hipotesis. Dalam penelitian ini digunakan anava dua alan sel tak sama. Sebelumnya harus dipenuhi asumsi normalitas dan homogenitas dari data prestasi belaar siswa sebagai asumsi dari anava dua alan sel tak sama sebagai ui prasyarat analisis. Langkah-langkah ui normalitas dan ui homogenitas sama dengan ui normalitas dan ui homogenitas pada saat ui keseimbangan kemampuan awal. Setelah ui prasyarat analisis dipenuhi, maka dapat dilaksanakan ui hipotesis. Tuuan melaksanakan analisis variansi dua alan ini adalah untuk mengui signifikansi interaksi kedua variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan melihat perbedaan efek baris, efek kolom, dan efek interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. Model analisis variansi dua alan ini sebagai berikut. Model datanya dapat dinyatakan sebagai berikut: dengan: X ik ( ) i i ik X ik i : data (nilai) ke-k pada baris ke-i dan kolom ke- : rerata dari seluruh data (rerata besar, grand mean) = μ i. μ : efek baris ke-i pada variabel terikat = μ. μ : efek kolom ke-pada variabel terikat ( ) i =μ i (μ + α i + β ): interaksi baris ke-i dan kolom ke-pada variabel terikat;

26 70 ik, : deviasi data Xik terhadap rerata populasinya (μ i ) yang berdistribusi normal dengan rerata 0 dan variansi ; i = 1,, 3 dengan : 1 : Model pembelaaran TPS-CM : Model pembelaaran TPS 3 : Model pembelaaran langsung = 1,, 3 dengan : 1 : Sikap percaya diri tinggi : Sikap percaya diri sedang 3 : Sikap percaya diri rendah k = 1,,, n i ; n i : banyaknya data amatan pada setiap seli. Adapun langkah-langkah penguiannya adalah sebagai berikut: a. Hipotesis H 0A : 0 ;i = 1,, 3(tidak ada perbedaan efek model i pembelaaran terhadap prestasi belaar) H 1A : paling sedikit ada satu 0( ada perbedaan efek model i pembelaaran terhadap prestasi belaar) H 0B : 0 ; = 1,, 3 (tidak ada perbedaan efek sikap percaya diri terhadap prestasi belaar) H 1B : paling sedikit ada satu 0 (ada perbedaan efek sikap percaya diri terhadap prestasi belaar) H 0AB : ( ) 0 ; i= 1,, 3 dan = 1,, 3 (tidak ada interaksi i model pembelaaran dan sikap percaya diri terhadap prestasi belaar) H 1AB : paling sedikit ada satu ( ) 0 (ada interaksi model pembelaaran dan sikap percaya diri terhadap prestasi belaar) b. Taraf signifikansi α= 0,05 c. Komputasi: Pada analisis variansi dua alan dengan sel tak sama didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut: n i : ukuran sel i ( sel pada baris ke-i dan kolom ke- ) : cacah data amatan pada sel i i

27 71 : frekuensi sel i n h : rerata harmonik frekuensi seluruh sel = N= i, n i : banyaknya seluruh data amatan pq 1 n i, i SS i k X ik k X n i ik :umlah kuadrat deviasi data amatan pada sel i AB i A i = B = i G = :rerata pada sel i i, AB : umlah rataan pada baris ke-i i AB i AB i : umlah rataan pada kolom ke- : umlah rataan semua sel Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan sebagai berikut: (1) G (3) pq Ai (5) q i AB i, i () SS (4) i, i B p Pada analisis variansi dua alan dengan sel tak sama terdapat lima umlah kuadrat, yaitu: JKA = JKB = JKAB = dengan: n h {(3) (1)} JKG = () n h {(4) (1)} n h {(1)+(5) (3) (4)} JKA : umlah kuadrat baris; JKB : umlah kuadrat kolom; JKT =JKA+JKB+JKAB+JKG JKAB : umlah kuadrat interaksi antara baris dan kolom;

28 7 JKG : umlah kuadrat galat; JKT : umlah kuadrat total. Deraat kebebasan masing-masing umlah kuadrat tersebut adalah: dka = p-1 dkt = N -1 dkg = N - pq dkab = (p-1)(q-1) dkb = q-1 Berdasarkan umlah kuadrat dan deraat kebebasan masingmasing diperoleh rataan kuadrat berikut: RKA RKB JKA dka JKB dkb d. Statistik Ui RKAB RKG JKAB dkab JKG dkg RKA 1) Untuk H 0A adalah F a yang merupakan nilai dari variabel RKG random yang berdistribusi F dengan deraat kebebasan p-1 dan N-pq; RKB ) Untuk H 0B adalah F b yang merupakan nilai dari variabel RKG random yang berdistribusi F dengan deraat kebebasan q-1 dan N-pq; RKAB 3) Untuk H 0AB adalah F ab RKG yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan deraat kebebasan (p- 1)(q-1) dan N-pq. e. Daerah Kritis Untuk masing-masing nilai F di atas, daerah kritisnya adalah: 1) Daerah kritis F a adalah DK a = F F > F ; p 1, N pq ) Daerah kritis F b adalah DK b = F F > F ; q 1, N pq 3) Daerah kritis F ab adalah DK ab = F F > F ; p 1 q1, N pq

29 73 Tabel 3.3 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Sumber JK dk RK F obs F tabel Baris (A) JKA p -1 RKA F a F tabel Kolom (B) JKB q -1 RKB F b F tabel Interaksi (AB) JKAB (p-1)(q-1) RKAB F ab F tabel Galat (G) JKG N pq RKG - - Total JKT N f. Keputusan Ui H 0 ditolak ika F obs terletak di daerah kritis. g. Menentukan kesimpulan dari keputusan ui yang ada. (Budiyono, 009: 8-31) 4. Ui Komparasi Ganda Ui komparasi ganda merupakan ui tindak lanut dari analisis variansi apabila hasil analisis variansi menunukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Dalam penelitian ini, ui lanutan setelah analisis variansi digunakan metode Scheffe. Alasan digunakan metode Scheffe karena metode ini mampu menghasilkan beda rerata dengan taraf signifikan yang kecil. Langkah-langkah ui komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe adalah sebagai berikut. a. Mengidentifikasikan semua pasangan komparasi rerata. b. Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. c. Menentukan taraf signifikansi (α = 0,05). d. Mencari harga statistik ui F dengan rumus sebagai berikut. 1) Komparasi Rerata Antar Baris Hipotesis yang diui pada komparasi rerata antar baris adalah: H : μ μ 0 i H : μ μ 1 i Ui Scheffe untuk komparasi rataan antar baris adalah:

30 74 F i dengan : i X i X 1 1 RKG n i n F adalah nilai F obs pada perbandingan baris ke-i dan baris ke-. adalah rataan pada baris ke-i. adalah rataan padar baris ke-. RKG adalah rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari ni perhitungan analisis variansi. adalah ukuran sampel baris ke-i. n adalah ukuran sampel baris ke-. Daerah kritis untuk ui ini adalah: DK = F F ( p 1) F : p 1, N pq ) Komparasi Rerata Antar Kolom Hipotesis yang diui pada komparasi rerata antar kolom adalah: H0 i : μ μ H1 i : μ μ Ui Scheffe untuk komparasi rerata antar kolom adalah: F i dengan: X i X 1 1 RKG n i n F i adalah nilai F obs pada perbandingan kolom ke-i dan kolom ke- X i X adalah rataan pada kolom ke-i adalah rataan pada kolom ke-.

31 75 RKG adalah rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari n i perhitungan analisis variansi. adalah ukuran sampel kolom ke-i. n adalah ukuran sampel kolom ke-. Daerah kritis untuk ui ini adalah: DK = F F ( q 1) F ; q 1, N pq 3) Komparasi Rataan Antar Sel Pada Kolom yang Sama Hipotesis yang diui pada komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama adalah: H : 0 i k H 1 : i k Ui Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama adalah: F i k dengan: F i-k X i X i X k 1 1 RKG ni nk : nilai F obs pada pembandingan rerata pada sel i dan rataan pada sel k : rataan pada sel i X k : rataan pada sel k RKG : rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi n i n ik : ukuran sel i : ukuran sel k Daerah kritis untuk ui ini adalah:

32 76 { F F pq 1 F pq N pq} DK = ; 1, 4) Komparasi Rataan Antara Sel Pada Baris yang Sama Hipotesis yang diui pada komparasi rerata antar sel pada baris sama adalah: H : 0 i ik H : 1 i ik Ui Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama adalah: F i ik dengan: F i-ik X i X i X ik 1 1 RKG ni nik : nilai F obs pada pembandingan rerata pada sel i dan rataan pada sel k : rataan pada sel i X ik : rataan pada sel ik RKG : rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi n i n ik : ukuran sel i : ukuran sel ik Daerah kritis untuk ui ini adalah: { F F pq 1 F pq N pq} DK = ; 1, e. Menentukan keputusan ui untuk masing-masing komparasi ganda. f. Menentukan kesimpulan dari keputusan ui yang ada. (Budiyono, 009: 15)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMP Negeri di Kabupaten Klaten yang menggunakan kurikulum KTSP 006.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK se-kabupaten Sragen. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI semester genap tahun pelaaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Surakarta pada kelas XI semester tahun aaran 015/016 karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri wilayah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Subek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP yang ada di Kabupaten Nganuk dengan subyek penelitian siswa kelas VII semester I tahun pelaaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A.Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A.Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Alanwar sarang Kabupaten rembang Jawa Tengah. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (01: 107) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya yaitu penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015: 43) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian kuantitatif antara lain berhubungan erat dengan kontruksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Baturetno Wonogiri tahun ajaran 015/016 pada bulan September-Oktober 015. B. Metode Penelitian Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP yang ada di Kabupaten Rembang baik negeri maupun swasta dengan subyek penelitian siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Bentuk Dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitianeksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mencakup uraian tentang: tempat penelitian, waktu, dan tatalaksana penelitian yang meliputi : metode penelitian; variabel penelitian dan desain operasional;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subjek dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri Kota Surakarta dengan subjek penelitian peserta

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN ANALISIS VARIANSI DUA JALAN Untuk menguji signifikansi efek DUA variabel bebas terhadap SATU variabel terikat, dan untuk menguji signifikansi INTERAKSI kedua variabel bebas terhadap variabel terikat. Kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan desain penelitian Jenis penelitian menurut pendekatannya adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Subyek penelitiannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Kemampuan Awal 1. Data Kemampuan Awal Prestasi Belajar Matematika Data yang digunakan kemampuan awal adalah nilai UAN keltika masuk MTs mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Coba Instrumen a. Tes Prestasi Belajar Tes terdiri dari 40 soal berbentuk pilihan ganda dengan 4 alternatif pilihan jawaban yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Keseimbangan Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang mempunyai kemampuan awal sama. Uji keseimbangan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Teras, pada kelas XI semester genap Tahun Ajaran 011/01.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi data hasil uji coba instrumen, data prsetasi belajar matematika, dan data kecerdasan intrapersonal siswa. Berikut ini diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar di Jl. A.W. Monginsidi nomor 03 Karanganyar pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental design) yaitu suatu jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kartasura pada kelas X Semester Ganil Tahun Aaran 2015/2016. Dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian 34 BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Peneitian A. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Batik 2 Surakarta yang beralamat di Jln. Sam Ratulangi No. 86 Kerten, Laweyan, Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 6 Surakarta dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X Multimedia semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Uji Coba Instrumen Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen harus diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba instrumen angket dan tes dilaksanakan pada 60 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Menurut Zuldafrial (2009: 25), metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar pada kelas XI IPA semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi: data nilai Ulangan Semester I mata pelajaran matematika siswa kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015, data hasil uji coba instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis memilih lokasi di Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 209 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian yang penulis lakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, karena penelitian ini tertuju pada pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:77) Quasi eksperimental design merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Madiun yang beralamat di Jalan Serayu Kota Madiun. Waktu pelaksanaanya pada semester II tahun pelajaran 2014/2015

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan penelitian 1. Menetapkan subyek penelitian Sampel dari penelitian ini adalah siswa yang diambil dua dari enam kelas VIII siswa SMP Negeri 1 Gondangrejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan sebab-akibat antara model dan pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dengan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 197, Bendosari, Sukoharjo.

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII Siti Komsatun STMIK Duta Bangsa Surakarta s_komsatun@ymail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik STT Dharma Iswara Madiun. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Lansia Saras Utomo Desa Mudal Kabupaten Boyolali, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi data nilai tes prestasi belajar matematika pada Ulangan Akhir Semester Genap kelas X tahun pelajaran 2012/2013, data nilai uji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada dua kelompok

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY 1 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP DI KABUPATEN BANTUL DITINJAU DARI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yaitu penelitian yang tidak mengalami pengacakan murni melainkan peneliti menerima

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL Putri Permata Sari 1, Soeyono, Yemi Kuswardi 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kabupaten Semarang. Pertimbangan yang mendasari memilih sekolah ini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE DAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI SISWA BERFIKIR KRITIS (Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya dibedakan menjadi penelitian eksperimen dan non eksperimen. 2 Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya dibedakan menjadi penelitian eksperimen dan non eksperimen. 2 Peneliti 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk melihat hubungan sebab-akibat antara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk melihat hubungan sebab-akibat antara BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dirancang untuk melihat hubungan sebab-akibat antara model dan pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dengan kemampuan pemahaman dan komunikasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23 30 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 76 Rawa Laut Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PENGAJARAN PENCAPAIAN KONSEP PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR TERHADAP AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR

EFEKTIVITAS MODEL PENGAJARAN PENCAPAIAN KONSEP PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR TERHADAP AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR EFEKTIVITAS MODEL PENGAJARAN PENCAPAIAN KONSEP PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR TERHADAP AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Pekiringan 02 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Alamat sekolah terletak di Jalan Beji, Desa Pekiringan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pagelaran yang terbagi dalam sepuluh kelas yaitu kelas VII-A sampai dengan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu atau kuasi (Quasi Experimental) yaitu penelitian eksperimental yang penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok

Lebih terperinci

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING PADA SUB MATERI BESAR SUDUT- SUDUT, KELILING DAN LUAS SEGITIGA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER II

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Pemuda No. 38, Sukoharjo (Kode Pos 57511). Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATIONN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATIONN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATIONN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN AJARAN 2013/2014 Naskah Publikasi Disusun oleh:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian eksperimen metode latihan mata tertutup dan wall shooting yang ditambah dengan variabel atributif yaitu power tungkai. Berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan menempatkan obyek secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Menurut Azwar (2010: 5) jenis-jenis penelitian dapat dibagi menjadi dua macam yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab-akibat variabel bebas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

Oleh : Eliana Dwi Rahayu K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Oleh : Eliana Dwi Rahayu K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 Eksperimentasi pembelajaran interaktif setting kooperatif (pisk) pada sub pokok bahasan volume dan luas permukaan sisi kubus dan balok ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas IX semester 1 SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Tujuan penelitian ini menguji pendekatan Brain-Based Learning dan pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan koneksi dan komunikasi matematis serta motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Banyudono yang beralamat di Jembungan, Banyudono, Boyolali adapun alasan dalam pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam Malik No. 12 Medan. Penelitian ini pelaksanaannya pada Tahun Pelajaran 2013/2014,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis keadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti menerapkan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan model Taba dengan Strategi Concept Mapping. Oleh karena itu

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan model Taba dengan Strategi Concept Mapping. Oleh karena itu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desian Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan Penelitian Quasi Eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: PM-18 HUBUNGAN KECERDASAN INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS I

PROSIDING ISSN: PM-18 HUBUNGAN KECERDASAN INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS I PM-18 HUBUNGAN KECERDASAN INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS I Januar Budi Asmari Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharo anuar.math@gmail.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci