BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Pekiringan 02 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Alamat sekolah terletak di Jalan Beji, Desa Pekiringan Kecamatan Talang Kabupaten Tegal Kode Pos SD Negeri Pekiringan 02 memiliki kelas pararel A dan B pada tiap jenjang kelasnya. Kelas pararel akan memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian kuantitatif (eksperimen), sebab kelas pararel ini dapat menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol, tentuhnya dengan standar sekolah yang sama. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan salah satu syarat adanya sebuah penelitian. Populasi menurut Sugiyono (2012 : 117) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan populasi menurut Sudjana (2005 : 6) adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif, maupun kualitatif mengenai 35

2 36 karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya Populasi dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan, populasi merupakan seluruh objek ataupun subjek dalam penelitian yang dapat diambil nilainya dan diteliti secara kuantitatif maupun kualitatif (sekalipun terdapat perbedaan makna). Populas dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV A dan B di SD Negeri Pekiringan 02 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2012/2013. Anggota populasi terdiri dari dua kelas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1 Jumlah populasi penelitian Kelas A B Jumlah IV Sumber : Daftar siswa SD Negeri Pekiringan Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi, sampel diambil secara acak untuk mempermudah dalam meneliti suatu populasi. Sampel menurut Sugiyono (2012 : 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel menurut Sudjana (2005 : 6) Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Pendapat tentang sampel diatas dapat ditarik kesimpulan, sampel adalah bagian kecil dari jumlah populasi yang mempunyai karakteristik dalam penelitian.

3 37 Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Pekiringan 02. Karena populasi terdiri dari dua kelas, maka teknik pengambilan sampel dipilih menggunakan teknik pengambilan sampel acak pada tiap area (cluster random sampling) ada juga yang menyebutnya dengan cluster random samping, teknik ini digunakan dalam menentukan kelas ekperimen dan kelas kontrolnya. Teknik pengembilan sampel yang menggunakan cluster random sampling menurut Sugiyono (2012 : 121) cluster random sampling atau sampel area, adalah teknik sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Teknik ini memungkinkan seluruh siswa kelas IV A dan kelas IV B SD Negeri Pekiringan 02 memiliki kesempatan untuk menjadi sampel. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling melalui dua tahapan, yaitu tahap pertama menentuhkan sampel yang akan mewakili tiap-tiap kelas, dan tahap kedua menentuhkan anak-anak yang telah mewakili tiap-tiap kelas tersebut untuk menjadi sampel. C. Definisi Operasional Berdasarkan pemilihan judul, dan untuk menghindari perbedaan pandangan dan kesalahan penafsiran istilah yang digunakan pada penelitian ini, perlu adanya definisi operasional variabel dari variabel yang diteliti, meliputi hal-hal berikut :

4 38 1. Model Belajar Team Game Tournament (TGT) Model belajar Team Game Tournament atau yang biasa disebut TGT merupakan model pembelajaran yang memadukan antara tim, permainan, dan pertandingan. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini akan membantu siswa dalam menanamkan Disiplin. 2. Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar matematika adalah tingkat pencapaian seorang individu (siswa) dalam proses belajar yang dilakukannya, khusus untuk penelitian ini prestasi belajar yang terdapat di peroleh dari mata pelajaran matematika materi FPB dan KPK kelas IV semester I. 3. Disiplin Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Disiplin dapat di tumbuhkan dengan penanaman kebiasan yang mematuhi peraturan yang dirancang, agar mampu menghadapi tuntutan dari lingkungan. Disiplin pada penelitian ini mengacu sikap disiplin dalam 18 pendidikan budaya dan karakter, antara lain : Menaati peraturan sekolah dan kelas, berpakaian sopan dan rapi, serta selalu mengajak teman menjaga ketertiban kelas D. Desain Penelitian Desain penelitian adalah perencanaan penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Menurut Sukardi (2009 : 183) desain penelitian adalah

5 39 semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Secara sempit desain penelitian diartikan sebagai penggambaran secara jelas tentang hubungan antarvariabel, pengumpulan data, dan analisis data sehingga peneliti maupun pembaca mempunyai gambaran tentang keterkaitan antara variable yang ada dalam konteks penelitian dan apa yang akan dilakukan oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian. Variabel penelitian merupakan unsur yang diteliti dalam penelitian. Variabel penelitian menurut Sugiyono (2012 : 61) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Kerlinger (Sugiyono, 2012 : 61) menyatakan variabel adalah konstak (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Variabel penelitian dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti yaitu : 1. Variabel bebas : a) Model pembelajaran kooperatif tipe TGT b) Model pembelajaran langsung 2. Variabel terikat : Prestasi belajar 3. Variabel moderator : Disiplin Analisis data penelitian menggunakan analisis varian (anova) dua jalur atau two way anova. Analisis varian atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan analysis of varians selanjutnya disebut dengan anova merupakan teknik analisis statistik yang dikembangkan dan diperkenalkan pertama kali oleh R.A. Fisher. Menurut Furqon ( 2009 : 198) menyatakan :

6 40 anova dapat juga dipahami sebagai perluasan dari uji-t sehingga penggunanya tidak terbatas peda pengujian perbedaan dua buah rata-rata populasi, namun dapat juga untuk menguji perbedaan tiga buah populasi atau lebih sekaligus. Subana, Moersetyo dan Ruhadi (2000 : 181) menambahkan Analysis of Varians dipakai jika terdapat tiga perlakuan atau lebih yang diuji keberadaan satu dan yang lainnya (misal paling baik sampai ke yang kurang baik). Riduwan (2009 : 189) berpendapat anova merupakan bagian dari metoda analisis statistika yang tergolong analisis komparatif (perbandingan) lebih dari dua rata-rata. Anova dua jalur menurut Subana, Moersetyo dan Ruhadi (2000 : 187) merupakan, anova satu jalur yang setiap perlakuannya dibagi menjadi beberapa kategori. Pengertian Anova dua jalur atau analisis varian klasifikasi ganda/dua jalan di perjelas oleh Sugiyono (2011 : 183) sebagai berikut : analisis varian klasifikasi ganda/dua jalan/ tiga jalan dst, merupakan teknik statistik inferensial parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel (k sampel) secara serempak bila setiap sampel terdiri atas dua kategori atau lebih. Penggunaan anova dua jalur menurut Riduwan (2009 : 201) adalah untuk menguji hipotesis perbandingan lebih dari dua sampel dan setiap sampel terdiri atas dua jenis atau lebih secara bersama-sama. Dalam ini terdapat tiga hipotesis yang akan diuji. Penggunaan anova dua jalur menurut Subana, Moersetyo dan Ruhadi (2000 : 187) mempertimbangkan dua vaktor yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan (dispersi) dan nilai-nilai yang dihitung dengan standar deviasi atau varians. Penjelasan-penjelasan anova dua jalur tersebut dapat disimpulkan bahwa anova dua jalur adalah

7 41 analisis statistik yang digunakan untuk menguji dua buah perlakuan atau lebih yang didalamnya terdapat dua buah kategori atau lebih. Langkah dalam pengujian hipotesis dengan anova dua jalur di gambarkan oleh Sugiono (2011 : 192) seperti gambar 3.1 berikut ini. 1 Menghitung JK tot, dengan rumus yang telah ada, dk = N 1 5 Menghitung JK dal = JK tot (JK kol + JK bar + JK int). dk dal = (N k.b) Menghitung JK ant = JK Kol + JK bar + JK int. dk = m Menghitung JK kol. dk kol = k 1 Menghitung JK bar. dk bar = b - 1 Menghitung JK int. dk int dk kol x dk bar MK dal = JK dal : dk dal MK kol = JK kol : dk kol MK bar = JK bar : dk bar MK int = JK int : dk int 10 Fh kol = JK kol : dk dal 13 F tabel dicari dgn dk kol dan dk dal 16 Gambar 3.1 : Langkah dalam Pengujian Hipotesis dengan Anova Dua Jalur (Sugiono, 2011 : 192) 11 Fh bar = JK bar : dk dal 14 F tabel dicari dgn dk bar dan dk dal 12 Fh int = JK int : dk dal 15 F tabel dicari dgn dk int dan dk dal Keputusan Pengujian. Bila F hitung lebih besar dari F tabel maka Ha diterima dan Ho di tolak

8 42 E. Metode Penelitian Metode penelitian memiliki peranan utama di dalam proses penelitian metode penelitian akan menentuhkan hasil dari penelitian. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012 : 6) dibedakan menjadi : penelitian survey, expostfacto, eksperimen, naturalistik, policy research, evaluation research, action research, sejarah, dan Research and Development (R&D). Metode penelitian pada skripsi ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksperimen. Menurut Sugiyono (2012 : 49) proses penelitian kuantitatif digambarkan seperti gambar 3.2 dibawah ini : Pengujian Instrumen Populasi & Sampel Pengembangan Instrumen Rumusan Masalah Landasan Teori Perumusan Hipotesis Pengumpulan Data Analisis Data Kesimpulan dan Saran Gambar 3.2 : Komponen dan proses penelitian kuantitaif (Sugiyono, 2012 : 49) Berdasarkan gambar 3.2 dapat dipahami penelitian berawal dari permasalahan, setelah masalah tersebut diidentifikasi dan dibatasi selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Setelah masalah dirumuskan peneliti menggunakan berbagai teori untuk menemukan jawaban dari masalah tersebut. Hipotesis digunakan sebagai jawaban awal dari hasil

9 43 rumusan masalah peneliti. Pembuktian hipotesis dapat digunakan dengan mengumpulkan data-data yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian dengan populasi yang luas atau berjumlah banyak, dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Tahapan selanjutnya adalah pembuatan instrumen dan pengujian, tujuannya agar data yang didapat dari penelitian merupakan data yang akurat. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang telah disusun. Hasil analisis akan menghasilkan kesimpulan yang berupa jawaban singkat terhadap rumusan masalah berdasarkan pada data yang telah diambil. Saran digunakan untuk memecahkan masalah yang pada rumusan permasalahan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menentukan sekolah yang dijadikan tempat penelitian 2. Mencari permasalahan-permasalah yang terdapat di sekolah dengan cara melalui dokumentasi 3. Menentuhkan Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Pekiringan 02 tahun pelajaran 2012/ 2013 yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas IVA dan kelas IVB. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Cluster Random Sampling kemudian pengambilan sampelnya dipilih menggunakan teknik pengambilan sampel acak atau random sampling yaitu kelas IVA sebagai kelas eksperimen dengan metode belajar penemuan terbimbing

10 44 dan kelas IVB sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran langsung. 4. Mencari normalitas dari populasi dengan melakukan uji normalitas (uji Liliefors) dengan menganalisis hasil UTS kelas IV semester I tahun pelajaran 2012/ Menentuhkan kelas eksperimen dan kelas sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling 6. Membuat dan menguji coba instrumen penelitian pada kelas uji coba 7. Melakukan analisis terhadap instrumen penelitian, meliputi : a. Analisis validitas b. Analisis reliabilitas c. Analisis daya beda d. Analisis indeks kesukaran 8. Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 9. Mengadakan post test dengan menggunakan instrumen yang telah uji coba dan dianalisis pada kelas eksperimen dan kontrol. 10. Menganalisa data untuk pengujian hipotesis dengan terlebih dahulu melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data akan menjadi bagian yang vital dalam penelitian, sebab melalui pengumpulan data peneliti akan mendapatkan data

11 45 yang akan diproses atau diteliti. Menurut Sugiyono (2012 : 308) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data, menurut Sugiyono (2012 : 309) terdapat empat macam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan/tiangulasi. Namun, pada penelitian ini peneliti menggunakan tiga buah teknik pengumpulan data melalui teknik tes berupa tes tertulis dengan menggunakan soal uraian, teknik nontes berupa skala sikap dan teknik dokumentasi. 1. Teknik Tes Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dari prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode tes. Metode tes dipilih untuk mengukur prestasi belajar peserta didik dibidang kognitif. Seperti pengetahuan, pemahaman, penerapan. Pengertian Tes menurut Arifin (2011 : 118) Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek prilaku peserta didik. Uraian diatas menjelaskan tes dipilih sebagai teknik pengumpulan data untuk mengukur prestasi belajar siswa. Selain itu Arifin (2011 : 117) juga menjelaskan tes banyak digunakan untuk mengukur prestasi belajar dibidang kognitif. Teknik tes pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar matematika siswa kelas IV. Hasil dari teknik tes

12 46 digunakan untuk menjawab hipotesis tentang ada tidaknya perbedaan prestasi belajar matematika yang ditinjau dari disiplin siswa di kelas eksperimen dengan kelas kontrol, setelah kedua kelas dilakukan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda. Data tes diambil dari hasil jawaban nilai post test siswa. Post test berupa tes tertulis yang terdiri dari lima buah soal uraian objektif. Waktu yang digunakan untuk menjawabnya adalah 30 menit. 2. Angket Teknik pengumpulan data untuk disiplin menggunakan angket. Angket menurut Riduwan (2009 : 71) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Sedangkan menurut Sugiyono (2012 : 199) Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Alasan penggunaan angket karena disiplin masuk kedalam ranah afektif dari peserta didik. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket berstruktur). Menurut Riduwan (2009 : 72) angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara mamberikan tanda silang (x) atau tanda checklist ( ).

13 47 Skala pengukuran angket di dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Peserta didik dalam mengerjakan skala Likert tidak disuruh memilih pernyataan yang positif saja, tetapi juga memilih pernyataan yang negatif. Penggunaan skala Likert menurut Sugiyono (2012 : 134) adalah untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert mempunyai tingkatan dari sangat positif sampai ke tingkatan sangat negatif, dituliska berupa kata-kata antara lain : (a) Selalu (b) Sering (c) Kadang-kadang (d) Tidak pernah. Skala Likert untuk keperluan analisis kuantitatif pada setiap tingkatan-tingkatannya diberi skor, misalnya seperti tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.2 Skala Likert Pernyataan SL SR KD TP Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sumber : (Sukardi 2009 : 147) Skala Likert dalam angket pada penelitian ini digunakan untuk melakukan penskoran terhadap angket yang diisi oleh siswa dan digunakan untuk mengelompokkan tingkat disiplin dari siswa (disiplin rendah dan disiplin tinggi). Pengelompokkan tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua yang berdasarkan pada median dari skor maksimal angket yang digunakan untuk penelitian (angket yang valid). Berdasarkan Teknik tersebut menghasilkan kriteria pengelompokan disiplin dengan ketentuan. Seperti dalam tabel 3.3 berikut.

14 48 Tabel 3.3 Kriteria Pengelompokkan Tingkat Disiplin Kriteria Skor > Median skor maksimal angket Skor < Median skor maksimal angket 3. Teknik Dokumentasi Kelompok Disiplin Tinggi Disiplin Rendah Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa, nilai Ujian Tengah Semester (UTS) pada semester I tahun 2012/2013 yang akan dijadikan sebagai dasar Uji Homogenitas sampel pada kelas eksperimen yaitu kelas IV A dan kelas kontrol yaitu kelas IV B dan masih banyak lainnya. Dokumentasi menurut Sogiyono (2012 : 329) diartikan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Riduwan (2011 : 77) menambahkan, dokumentasi adalah ditujukkan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, filem dokumenter, data yang relevan penelitian. G. Analisis Instrumen Penelitian Analisis Instrumen soal dalam penelitian kuantitatif dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang berkualitas (data valid, reliabel dan objektif), maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel. Analisis instrumen pada penelitian kuantitaif menggunakan uji validitas, uji reliabilitas analisis daya beda, analisis tingkat kesukaran,

15 49 1. Analisis Validitas Analisis validitas merupakan keabsahan suatu soal. Menurut Sugiyono (2012 : 363) validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Grondlund (Arifin, 2012 : 247) mengemukakan ada tiga faktor yang mempengaruhi validitas hasil tes, yaitu faktor instrumen evaluasi, faktor administrasi evaluasi dan penskoran, serta faktor dari jawaban peserta didik. Uraian-uraian tersebut membuktikan validitas sangat berpengaruh bagi tingkat kesahihan sebuah instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Cara untuk mengetahui validitas instrument dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi product moment dengan angka kasar seperti yang dikemukakan oleh Pearson, sebagai berikut : r xy = ( ) ( )( ) * ( ) + * ( ) + (Arikunto, 2012 : 87) Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan xy = jumlah perkalian x dengan y x 2 = kuadrat dari x y 2 = kuadrat dari y Interpretasi mengenai besarnya korelasi menurut Arikunto (2012 : 89) dapat digunakan kriteria seperti tabel 3.4 berikut.

16 50 Tabel 3.4 Kriteria Koefisien Korelasi Nilai Kriteria 0,80 1,00 Sangat tinggi 0,60 0,800 Tinggi 0,40 0,600 Cukup 0,20 0,400 Rendah 0,00 0,200 Sangat rendah Setelah diperoleh harga r xy dan di interpretasikan seuai kriteria koefisien korelasi, kemudian dengan melihat ke tabel harga kritik r product moment dengan taraf α = 5 %, jika r xy lebih besar dari r tabel maka soal dikatakan valid dan sebaliknya. Soal uji coba yang diberikan sebanyak 10 butir, dari hasil uji coba soal, yang dinyatakan valid sebanyak 8 butir dan yang tidak valid ada 2, soal valid terjadi karena butir-butir soal tersebut mempunyai r xy lebih dari r tabel. Hasil penghitungannya dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah. Tabel 3.5 Hasil Penghitungan Validitas Soal Uji Coba No. Soal r xy Keterangan 1 0,431 Tidak valid 2 0,654 Valid 3 0,781 Valid 4 0,906 Valid 5 0,723 Valid 6 0,811 Valid 7 0,892 Valid 8 0,725 Valid 9 0,758 Valid 10 0,040 Tidak valid Lebih jelasnya lihat lampiran uji instrumen penelitian halaman 188 Sedangkan, angket uji coba yang yang diberikan kepada siswa sebanyak 20 butir, dari hasil uji coba angket, yang dinyatakan valid sebanyak 15 butir dan yang tidak valid ada 5. Hasil penghitungannya dapat dilihat pada tabel 3.6 dibawah.

17 51 Tabel 3.6 Hasil Penghitungan Validitas Angket No. Angket r xy Keputusan Keterangan 1 0,135 Tidak Valid Tidak digunakan 2 0,444 Valid Digunakan 3 0,519 Valid Digunakan 4 0,457 Valid Digunakan 5 0,504 Valid Digunakan 6 0,419 Valid Digunakan 7 0,279 Tidak Valid Tidak digunakan 8 0,529 Valid Digunakan 9 0,659 Valid Digunakan 10 0,576 Valid Digunakan 11 0,438 Valid Digunakan 12 0,606 Valid Digunakan 13 0,620 Valid Digunakan 14 0,519 Valid Digunakan 15-0,163 Tidak Valid Tidak digunakan 16 0,173 Tidak Valid Tidak digunakan 17 0,388 Valid Digunakan 18 0,298 Tidak Valid Tidak digunakan 19 0,547 Valid Digunakan 20 0,419 Valid Digunakan Lebih jelasnya lihat lampiran uji instrumen penelitian halaman Analisis Reliablitias Suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan berbeda. Reliabilitas menurut Arifin (2011 : 258) merupakan tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Sugiyono (2012 : 364) juga menambahkan Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Reliabilitas dapat diukur dari tiga kriteria, menurut Kerlinger (Arifin, 2011 : 258) tiga kriteria untuk mengukur reliabilitas yaitu stability, dependability, dan predicatability. Pernyataan-pernyataan diatas dapat

18 52 ditarik kesimpulan, reliabilitas merupakan tingkat kepercayaan dari sebuah data yang dibuktikan dengan pengujian data tersebut tidak menujukkan hasil yang berbeda jauh. Penelitian ini dalam menguji reliabilitas soal menggunakan rumus alpha atau r 11. Teknik tersebut dipilih dengan alasan teknik ini tidak hanya digunakan untuk tes urian saja, tetapi penerapannya lebih luas, seperti menguji relibilitas angket. Rumus alpha atau r 11 adalah sebagai berikut. ( ( ) ) ( ) Keterangan : r 11 = Relibititas yang dicari = jumlah varian skor tiap-tiap item = varian total rumus variannya, yaitu : ( ) (Arikunto, 2012 : ) Setelah melakukan penghitungan menggunakan rumus Alpha didapatkan bahwa soal ujicoba dinyatakan reliabel dengan relibilatasn mencapai 0,827. Sedangkan, pengujian angket didapatkan tingkat reliabilitas angket sebesar 0,756. Lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran uji instrumen penelitian halaman 186 dan Analisis Daya Beda Analisis daya beda digunakan untuk menghitung kemampuan seorang peserta didik dalam menguasai materi yang diajarkan. Menurut

19 53 Arifin (2011 : 273) Penghitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Sebuah soal yang dapat dijawab benar oleh siswa yang pandai maupun yang belum/kurang menguasai kompetensi hal itu tidak dibenarkan karena soal tersebut tidak memiliki daya pembeda, begitu pula sebaliknya. Menurut Arikunto (2012 : 228), untuk menentukan daya pembeda butir soal digunakan rumus : Keterangan : J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = proposi peserta kelompok atas yang menjawab item soal dengan benar (ingat, P sebagai indeks kesukaran) P B = proposi peserta kelompok bawah yang menjawab benar D = Indek diskriminasi Klasifikasi daya beda Menurut Arikunto (2012 : 232) adalah sebagai berikut : D = 0,00 0,20 : jelek (poor) D = 0,21 0,40 : cukup (satisficatory) D = 0,41 0,70 : baik (good) D = 0,71 1,00 : baik sekali (excellent)

20 54 Setelah melakukan uji coba dalam lakukan penghitungan daya beda dengan dibantu menggunakan Softwere Anates 4.0. diperoleh hasil seperti yang tercantum tabel 3.7 dibawah ini : Tabel 3.7 Hasil Penghitungan Daya Beda Soal Uji Coba No. Soal D Keterangan 1 0,5 Baik 2 0,3 Cukup 3 0,4643 Baik 4 0,6964 Baik 5 0,55 Baik 6 0,7 Baik 7 0,75 Baik sekali 8 0,55 Baik 9 0,3929 Cukup 10 0,0625 Jelek Lebih jelasnya lihat lampiran uji instrumen penelitian halaman Analisis Tingkat Kesukaran Analisis tingkat kesukaran soal merupakan pengukuran terhadap tingkat kesulitan dari sebuah soal. Menurut Arifin (2011 : 266) Penghitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Arikunto (2012 : 222) menambahkan soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Menghitung tingkat kesukaran soal atau taraf kesukaran dapat digunakan dengan rumus mencari P, sebagai berikut : P B JS P = = indeks kesukaran = banyak peserta didik yang menjawab soal itu dengan betul = jumlah seluruh siswa peserta tes (Arikunto, 2012 : 223)

21 55 Klasifikasi tingkat kesukaran soal menurut Arikunto (2012 : 225) berdasarkan ketentuan yang sering diikuti diklasifikasikan sebagai berikut : a. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar b. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang c. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Menghitung tingkat kesukaran soal uraian digunakan cara menghitung jumlah (dalam persen) peserta didik yang gagal menjawab benar atau ada dibawah lulus (passsing grade) untuk tiap soal. Kriteria penafsirannya menurut Arifin (2011 : 273) adalah sebagai berikut : a. Jika jumlah peserta didik yang gagal mencapai 27%, termasuk mudah. b. Jika jumlah peserta didik yang gagal antara 28% sampai 72% termasuk sedang. c. Jika jumlah peserta didik yang gagal 72% ke atas, termasuk sukar. Setelah melakukan uji coba soal uji coba (try out) dalam lakukan penghitungan daya beda yang dibantu Softwere Anates 4.0. diperoleh hasil seperti yang tercantum tabel 3.8 dibawah ini : Tabel 3.8 Hasil Penghitungan Indek Kesukaran Soal Uji Coba No. Soal P Keterangan 1 0,75 Mudah 2 0,775 Mudah 3 0,4464 Sedang 4 0,4911 Sedang 5 0,6750 Sedang 6 0,45 Sedang 7 0,45 Sedang 8 0,3250 Sedang 9 0,25 Sukar 10 0,5313 Sedang Lebih jelasnya lihat lampiran uji instrumen penelitian halaman 192

22 56 Berdasarkan hasil-hasil penghitungan diatas dibuatla rekapitulasi hasil uji coba soal uji coba (try out). Hasil rekapitulasi soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini : Tabel 3.9 Hasil Rekapitulasi Soal Uji Coba No. Indek Daya Validitas Reliabilitas Soal Kesukaran Pembeda Keterangan 1 Tidak valid Mudah Baik Tidak digunakan 2 Valid Mudah Cukup Digunakan 3 Valid Sedang Baik Tidak digunakan 4 Valid Sedang Baik Tidak digunakan 5 Valid Sedang Baik Digunakan 6 Valid Sedang Baik Digunakan 7 Valid Sedang Baik sekali Digunakan 8 Valid Sedang Baik Tidak digunakan 9 Valid Sukar Cukup Digunakan 10 Tidak valid Sedang Jelek Tidak digunakan Reliabel H. Analisis Data Penelitian Analisis data pada penelitian kuantitaitf digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, setelah mendapatkan hasil dari analisis instrumen penelitian, barulah dilaksanakan analisis data untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan Analisis varians pada akhir pengujian. Oleh karena itu dibutuhkan pengujian prasyarat. Uji prasyarat tersebut meliputi uji normalitas, uji homogenis, dan uji hipotesis menggunakan analisis varians (anova). Khusus untuk instrumen sikap disiplin (afektif) digunakan analisis validitas dan reliabilitas.

23 57 1. Uji Normalitas Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan Uji Lilliefors. Uji ini dilakukan dengan cara menggunakan penafsiran ratarata dalam simpangan baku. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Hipotesis H o : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H a : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal b. Prosedur 1) Pengamatan x 1, x 2,..., x n dijadikan bilangan baku z 1, z 2,..., z n dengan rumus :, ( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel) 2) Untuk tiap bilangan baku dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian menghitung peluang F (z i ) = P(z z i ) dengan rumus 3) Selanjutnya dihitung proposi z 1, z 2,..., z n yang lebih kecil atau sama dengan z i. Jika proposi ini dinyatakan S(z i ) maka : S( ) = 4) Menghitung selisih F (z i ) S(z i ) dan menentuhkan harga mutlak 5) Menghitung = max

24 58 6) Kesimpulan : 2. Uji Homogenitas (i) Jika <, maka diterima. (ii) Jika, maka ditolak. (Sudjana, 2005 : 466) Uji homogenitas bertujuan untuk menentukan kesamaan beberapa buah rata-rata, menguji kesamaan variansi yang memiliki data berdistribudi normal. Uji homogenitas sampel dalam penelitian ini digunakan metoda Uji Bartlett. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut. a. Mencari varians masing kelompok sampel = ( ) ( ) dengan i =1, 2, 3,..., n dan j = 1, 2 b. Membuat tabel harga yang diperlukan untuk Uji Bartlett Tabel 3.10 Tabel Kelompok Sampel Ho : = =... = Sampel dk log (dk) log k log log log ( ) log ( )log ( )log Jumlah ( ) ( ) ( ) log. s i 2 Sumber : (Sudjana, 2005 : 262)

25 59 c. Mencari varians-varians gabungan dengan rumus : = ( ) ( ) d. Menghitung harga satuan B dengan rumus : B = ( log ) ( ) 2 e. Selanjutnya digunakan Chi Kuadrat ( ) dengan rumus : 2 = (In 10) {B - ( log ) ( )} Kriteria pengujian adalah : ditolak jika > dengan didapat ( )( ) ( )( ) dari daftar distribusi Chi Kuadrat dengan peluang ( 1 α ) dan dk = k 1 Sudjana (2005 : ) 3. Uji Hipotesis Setelah asumsi sampel berasal dari populasi berdistribusi normal serta memiliki varians yang sama melalui pengujian normalitas dan homogenitas, maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian yang dibuat. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji anova dua jalur dengan sel tak sama. Anova dua jalur sel tak sama diambil karena jumlah sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda (lihat tabel 3.1). Analisis variansi dua jalur dengan sel tak sama ini didefinisikan dengan notasi-notasi sebagai berikut. p = banyaknya kolom

26 60 q n ij = banyaknya baris = ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j) = banyaknya data amatan pada sel ij = frekuensi sel ij n h = rerata harmonik frekuensi seluruh sel = pq 1 n i,j ij N = nij banyaknya seluruh data amatan i, j SS ij = k X 2 ijk k X n ij ijk 2 = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij ij = rerata pada sel ij A i = ABij = jumlah rerata pada baris ke-i j B j = ABij = jumlah rerata pada kolom ke-j i G = ABij = jumlah rerata pada semua sel i, j Notasi besaran (1), (2), (3), (4), dan (5) digunakan untuk mempermudah dalam proses penghitungan (1) = 2 G pq ; (2) = SSij i, j (3) = 2 Ai ; (4) = q i j B 2 j ; (5) = p i, j AB 2 jj

27 61 Terdapat lima jumlah kuadrat (JK) dalam analisis variansi dua arah yaitu jumlah kuadrat baris (JKA), jumlah kuadrat kolom (JKB), jumlah kuadrat interaksi (JKAB), jumlah kuadrat galat (JKG), dan jumlah kuadrat total (JKT). Rumus untuk mencari JK sebagai berikut : JKA = n h {(3) (1)} JKB = n h {(4) (1)} JKAB = n h {(1) + (5) (3) (4)} JKG = (2) JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG Derajat kebebasan (dk) untuk masing-masing kuadrat tersebut adalah: dka = p 1 dkb = q 1 dkab = (p 1) (q 1) dkg = N pq dkt = N 1 Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing diperoleh rerata kuadrat (RK). RKA = RKB = RKAB = RKG = Penghitungan uji F untuk uji anova dua jalur dengan sel tak sama dapat dilakukan dengan cara seperti ini. 1. Untuk H o1 adalah F kolom = FA = yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p 1 dan N pq

28 62 2. Untuk H o2 adalah F baris = FB = yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q 1 dan N pq 3. Untuk H o3 adalah F interaksi = FAB = yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p 1) (q 1) dan N pq Daerah kritis untuk masing-masing nilai F diatas, dirumuskan sebagai berikut : 1. Daerah kritis untuk FA adalah DK = {F F > F tabel; p 1, N pq } 2. Daerah kritis untuk FB adalah DK = {F F > F tabel; q 1, N pq } 3. Daerah kritis untuk FAB adalah DK = {F F > F tabel; (p 1)(q 1), N pq } (Budiyono, 2009 : )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mencakup uraian tentang: tempat penelitian, waktu, dan tatalaksana penelitian yang meliputi : metode penelitian; variabel penelitian dan desain operasional;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian kuantitatif antara lain berhubungan erat dengan kontruksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Baturetno Wonogiri tahun ajaran 015/016 pada bulan September-Oktober 015. B. Metode Penelitian Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya yaitu penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015: 43) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitianeksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Bentuk Dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN ANALISIS VARIANSI DUA JALAN Untuk menguji signifikansi efek DUA variabel bebas terhadap SATU variabel terikat, dan untuk menguji signifikansi INTERAKSI kedua variabel bebas terhadap variabel terikat. Kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (015:117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003: 14) penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Teras, pada kelas XI semester genap Tahun Ajaran 011/01.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiyono, IPS siswa dengan perlakuan yang berbeda.

III. METODOLOGI PENELITIAN. berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiyono, IPS siswa dengan perlakuan yang berbeda. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. (variabel yang akan diuji) yaitu dengan metode pembelajaran Smart Solution,

III. METODE PENELITIAN. (variabel yang akan diuji) yaitu dengan metode pembelajaran Smart Solution, III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam metode eksperimen, desain eksperimen ini terdapat kelas aksperimen dan kelas kontrol,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan BAB III METODE PENELITIAAN 3.1 Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, maka jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Penelitian ini merupakan kegiatan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP yang ada di Kabupaten Rembang baik negeri maupun swasta dengan subyek penelitian siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar pada kelas XI IPA semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2013-2014 yaitu dimulai dari tanggal 26 Februari sampai tanggal 25 April 2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen (experimental research). Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian 34 BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Peneitian A. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Batik 2 Surakarta yang beralamat di Jln. Sam Ratulangi No. 86 Kerten, Laweyan, Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dalam pendidikan diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dimana penelitian kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (01: 107) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti jalan yang ditempuh atau dilewati. Sedangkan penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan desain penelitian Jenis penelitian menurut pendekatannya adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel III. METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional, jenis dan teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen yang menempatkan subyek penelitian ke dalam dua kelas yaitu kelas kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Okt Sep Agu Jul Jun Mei Apr Mar Feb BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sambungmacan kelas XI IPA semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMP Negeri di Kabupaten Klaten yang menggunakan kurikulum KTSP 006.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti dapat melakukan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri wilayah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Subek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan pendekatan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan pendekatan 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Penelitian eksperimen, yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Pembelajaran model pembelajaran PQ4R adalah model rangkaian kegiatan

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Pembelajaran model pembelajaran PQ4R adalah model rangkaian kegiatan BAB III METODA PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran model pembelajaran PQ4R adalah model rangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan langkah preview (membaca selintas dengan cepat),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (filed research) maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan dilapangan. Sedangkan metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 209 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental design) yaitu suatu jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Surakarta pada kelas XI semester tahun aaran 015/016 karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK se-kabupaten Sragen. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI semester genap tahun pelaaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, sebab dalam penelitian ini diberikan suatu perlakuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta diklat yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif model TGT dan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 33 Metode penelitian juga merupakan suatu proses pemecahan masalah

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan mengajukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dari pembaca, maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter

III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter 58 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Hal ini disebabkan karena subjek yang akan diteliti merupakan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Desain penelitian merupakan cara atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat

Lebih terperinci