BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (01: 107) menyatakan bahwa metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Menurut Subana dan Sudraat (011: 95) menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang bertuuan melihat hubungan sebab akibat. Alasan peneliti menggunakan metode eksperimen karena sealan dengan tuuan penelitian yaitu untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara model pembelaaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dan Pair Check terhadap hasil belaar siswa ditinau dari kreativitas belaar pada materi segitiga kelas VII SMP Negeri 1 Galing.. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan yaitu penelitian Quasi experimental Design atau eksperimental semu. Bentuk eksperimen ini merupakan pengembangan dari true esperimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 01: 114). 41

2 4 3. Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain faktorial yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan variabel bebas terhadap hasil variabel terikat (Sugiyono, 01: 113). Rancangan faktorial dalam penelitian ini adalah rancangan 3, karena terdapat dua enis pembelaaran, dan kreativitas belaar memiliki tiga tingkatan yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dengan demikian, desain faktor x 3 di ilustrsikan dalam Tabel 3.1 Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Faktorial x 3 Kreativitas Siswa (b) Model Pembelaaran (a) Tinggi (b 1 ) Sedang (b ) Rendah (b 3 ) Team Games tournament (a 1 ) a 1 b 1 a 1 b a 1 b 3 Pair Chek (a ) a b 1 a b a b 3 Keterangan : a 1 b 1 : Hasil belaar siswa setelah diberikan model pembelaaran kooperatif tipe TGT dengan kreativitas belaar tinggi. a 1 b : Hasil belaar siswa setelah diberikan model pembelaaran kooperatif tipe TGT dengan kreativitas belaar sedang. a 1 b 3 : Hasil belaar siswa setelah diberikan model pembelaaran kooperatif tipe TGT dengan kreativitas belaar rendah. a b 1 : Hasil belaar siswa setelah diberikan model pembelaaran kooperatif tipe Pair Check dengan kreativitas belaar tinggi. a b : Hasil belaar siswa setelah diberikan model pembelaaran kooperatif tipe Pair Check dengan kreativitas belaar sedang. a b 3 : Hasil belaar siswa setelah diberikan model pembelaaran kooperatif tipe Pair Check dengan kreativitas belaar rendah.

3 43 B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Sugiyono (01: 117) mengemukakan bahwa populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obek atau subek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelaari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Galing sebanyak empat kelas yaitu VII A, VII B, VII C, VII D berumlah seluruhnya 11 siswa.. Sampel Penelitian Tabel 3.. Jumlah siswa kelas VII Kelas Jumlah Siswa VII A 8 VII B 8 VII C 8 VII D 8 Jumlah 11 Sumber : Data SMP Negeri 1 Galing Sugiyono (01: 118) bahwa sampel adalah bagian dari umlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan sampel yang digunakan adalah probability sampling. Sugiyono (01: 10) mengatakan bahwa probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menadi anggota sampel. Darmadi (011: 49) menyatakan bahwa cluster sampling merupakan penilaian sampel dengan cara random dimana yang dipilih adalah kelompok-kelompok bukan individual. Dalam penelitian ini, teknik cluster random sampling

4 44 yakni teknik pengambilan sampel dari populasi yang telah dikelompokkan dan kelompok tersebut dipilih secara acak dengan cara pengundian, cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Pada pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dilakukan ui normalitas dan homogenitas terlebih dahulu terhadap populasi. Ui normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas berdistribusi normal sedangkan ui homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen. Ui normalitas yang digunakan adalah ui liliefors sedangkan ui homogenitas yang digunakan adalah ui Bartlett dengan taraf signifikan 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan ui normalitas diperoleh nilai statistik ui dari empat kelas populasi (VII A, VII B, VII C, VII D) dengan taraf signifikan 0,05 dan daerah kritis DK = { L L > L α;n } yaitu untuk kelas VII A diperoleh L obs = 0,11471 dengan L 0,05;8 = 0,161, karena L obs < L 0,05;8 maka H 0 diterima artinya kelas VII A berdistribusi normal. Untuk kelas VII B diperoleh L obs = 0, dengan L 0,05;8 = 0,161, karena L obs < L 0,05;8 maka H 0 diterima artinya kelas VII B berdistribusi normal. Untuk kelas VII C diperoleh L obs = 0, dengan L 0,05;8 = 0,161, karena L obs < L 0,05;8 maka H 0 diterima artinya kelas VII C berdistribusi normal. Untuk kelas VII D diperoleh L obs = 0, dengan L 0,05;8 = 0,161, karena L obs < L 0,05;8 maka H 0 diterima artinya kelas VII D berdistribusi normal. Sedangkan ui homogenitas, diperoleh nilai statistik

5 45 ui dari empat kelas populasi (VII A, VII B, VII C, VII D) yaitu b obs =1,03 sedangkan b tabel untuk tingkat signifikansi 0,05 adalah b 3 (0,05;8;8;8;8) = 0,893 Karena b obs =1,03 > b 3 (0,05;8;8;8;8)= 0,893 maka H 0 diterima artinya kelas populasi tersebut homogen. Setelah diui normalitas dan populasi homogen maka sampel diambil dengan cara pengundian, sehingga diperoleh VII C sebagai kelas eksperimen model pembelaaran team games tournament, VII D sebagai kelas eksperimen model pembelaaran pair check. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.9 dan Lampiran C.10. C. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Mengurus surat-surat iin yang diperlukan. b. Membuat instrumen penelitian yaitu soal tes hasil belaar. c. Menyiapkan perangkat pembelaaran berupa RPP dan LKS yang sesuai dengan model pembelaaran team games tournament, pair check. d. Melaksanakan validasi isi dengan meminta bantuan validator untuk menvalidasi perangkat pembelaaran dan instrumen penelitian yang telah dibuat. e. Melakukan revisi perangkat pembelaaran dan instrumen penelitian berdasarkan hasil validasi ahli. f. Melaksanakan ui coba angket kreativitas belaar dan soal tes di SMP Negeri 4 Galing.

6 46 g. Menghitung validitas angket kreativitas belaar siswa dan soal tes, daya pembeda soal tes dan tingkat kesukaran soal tes, reliabilitas soal tes. h. Menentukan butir pernyataan kreativitas belaar siswa yang akan digunakan atau dibuang. i. Menentukan butir soal tes yang akan digunakan atau dibuang.. Tahap Pelaksanaan a. Membagikan angket kreativitas belaar siswa sebelum memberikan perlakuan dengan model pembelaaran team games tournament, pair check. b. Pemberian perlakuan dengan pembelaaran menggunakan model pembelaaran team games tournament, pair check. c. Melaksanakan tes akhir untuk mengetahui bagaimana hasil belaar siswa ditinau dari kreativitas belaar siswa. 3. Tahap Akhir a. Mengolah data yang berasal dari tes yang diberikan. b. Mendeskripsikan dan menganalisis hasil data yang diperoleh. c. Membuat kesimpulan untuk menawab masalah-masalah penelitian D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

7 47 a. Teknik Dokumentasi Dalam penelitian ini teknik dokumentasi untuk mendapatkan data nilai ulangan harian sebelum materi segitiga. Data yang diperoleh akan digunakan untuk penempatan kelompok belaar. b. Teknik Komunikasi Tak Langsung Menurut Nawawi (007: 101) teknik komunikasi tak langsung adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan mengadakan hubungan tidak langsung atau dengan perantara alat, baik berupa alat yang sudah tersedia maupun alat khusus yang dibuat untuk keperluan itu. Adapun yang dimaksud dengan komunikasi tidak langsung dalam penelitian ini adalah pengumpulan data penelitian dengan menggunakan angket kreativitas, dengan tuuan untuk mengetahui kreativitas siswa. Angket kreativitas tersebut diberikan sebelum diterapkan model pembelaaran kooperatif tipe Team Games Tournament dan Pair Check pada materi segitiga. c. Teknik Pengukuran Pengukuran merupakan sekumpulan cara untuk memberikan bilangan untuk menyatakan obek, kemampuan, atribut, atau perilaku (Budiyono, 011: 3) Pengukuran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penskoran tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belaar siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi segitiga kelas VII SMP Negeri 1 Galing.

8 48. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan tes hasil belaar. a. Daftar Nilai Siswa Dalam penelitian ini, daftar nilai siswa digunakan sebagai alat pengumpul data untuk teknik dokumentasi. Daftar nilai yang digunakan adalah nilai ulangan harian siswa tahun aaran 016/017 kelas VII A, VII B, VII C dan VII D. Daftar nilai siswa digunakan untuk data pemilihan kelas eksperimen 1, eksperimen dan selanutnya digunakan dalam ui keseimbangan. b. Angket (Kuesioner) Sugiyono (01: 199) bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diawabnya. Menurut Arikunto (006: 151) bahwa kuesioner adalah seumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang. Prosedur pemberian skor pada tiap-tiap kategori angket kreativitas ialah sebagai berikut.

9 49 Tabel 3.3. Pemberian Skor untuk Metode Angket Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Skor Sangat Sering Tidak Pernah 5 Sering Jarang 4 Kadang-Kadang Kadang-Kadang 3 Jarang Sering Tidak Pernah Sangat Sering 1 Langkah-langkah menentukan kategori kreativitas belaar siswa adalah sebagai berikut. 1) Memberikan skor untuk masing-masing awaban sesuai dengan skor pada skala likert dan dilakukan penumlahan skor. ) Menentukan rengking skor. 3) Mengkategorikan skor dalam kategori kreativitas belaar tinggi, sedang dan rendah. Angket ini digunakan kepada siswa sebelum siswa mendapatkan perlakuan pembelaaran. Angket dalam penelitian ini direncanakan terdiri atas 15 pernyataan yang kemudian diui validitas isi, validitas butir angket, dan reliabilitas dengan 5 pilihan awaban (skala 5) yaitu sangat sering (SS), sering (S), kadangkadang (KK), arang (J), tidak pernah (TP). Prosedur penggunaan angket dalam penelitian ini adalah: 1) Validitas Isi Angket Validitas merupakan deraat ketepatan antara data yang teradi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 01: 363). Sementara didalam Budiyono (011: 8) validitas adalah penilaian evaluatif

10 50 terintegrasi yang dilakukan oleh penilai mengenai seberapa auh bukti-bukti empirik dan rasional teoritis mendukung ketepatan inferensi dan tindakan berdasar skor tes atau asesmen yang lain. Di dalam penelitian ini enis validitas angket yang diutamakan adalah validitas isi, validitas isi (content validity) adalah penguian validitas dilakukan atas isinya untuk memastikan apakah benar tes hasil belaar mengukur secara tepat keadaan yang ingin diukur Budiyono (011: 9). sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tuuan tertentu yang seaar dengan materi atau isi pelaaran yang diberikan (Arikunto, 013:8), validitas isi menunukkan seauh mana item-item di dalam angket mencakup apa yang hendak diukur di dalamnya. Penilaian instrumen angket yang mempunyai validitas isi dilakukan oleh validator. Dalam hal ini validasi untuk angket instrumen penelitian dilakukan oleh dua orang dosen IKIP-PGRI Pontianak yaitu Bapak Wandra Irvandi, S.Pd. M.Sc dan Ibu Dwi Oktaviana, M.Pd dan satu orang guru matematika SMP Negeri 1 Galing yaitu Ibu Ruslah, S.Pd Mat. Untuk keperluan ini para validator diberikan perangkat instrumen dan perangkat pembelaaran. Para validator diminta untuk memvalidasi setiap butir soal dalam dua pilihan yaitu valid dan tidak valid serta komentar dan saran ika ada. Peneliti mengasumsikan ika paling sedikit dua orang validator

11 51 mengatakan valid, maka tes tersebut valid. Setelah divalidasi ternyata 3 orang validator menyatakan valid. Ini berarti semua validator menyetuui bahwa tes tersebut layak digunakan. ) Ui Coba Angket Kreativitas Belaar Sebelum angket diteskan, angket yang diadikan alat ukur harus diui cobakan terlebih dahulu, yang bertuuan untuk mengetahui apakah instrument yang telah disusun benar-benar konsisten dan reliabel atau tidak. 3) Validitas Butir Angket Budiyono (011: 1) mengutarakan bahwa ui konsistensi internal angket digunakan rumus Karl Pearson. Rumus tersebut disebut uga dengan rumus Products momen dengan angka kasar, yaitu sebagai berikut: r xy = n XY ( X)( Y) (n X ) ( X) (n Y ) ( Y) keterangan: r xy = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i n = banyaknya subek yang dikenai angket X = skor untuk butir ke-i (dari subek ui coba) Y = skor total (Jihad & Haris, 008:180) Interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi kriteria Nurgana (Jihad, 008:180) berikut ini: 0,80 r XY 1,00 : sangat tinggi 0,60 r XY 0,80 : tinggi 0,40 r XY 0,60 : cukup 0,0 r XY 0,40 : rendah r 0,0 : sangat rendah XY r digunakan XY

12 5 Angket kreativitas belaar yang diui cobakan terdiri dari 15 pernyataan. Dari hasil ui validitas butir soal menggunakan rumus korelasi product moment pearson diperoleh hasil sebagai berikut: No. Pernyataan r xy 0,8755 0,894 0,738 0,4 0,88 0,558 0,7 0,59 0,75 0,88 0,647 0,65 0,815 0,67 0,687 Keterangan Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Berdasarkan hasil analisis validitas di atas menunukkan bahwa pernyataan nomor 4 memiliki validitas yang rendah sehingga tidak memenuhi kriteria untuk digunakan dalam penelitian. Pada penelitian ini digunakan 14 pernyataan

13 53 kreativitas belaar siswa. Perhitungan ui validitas pernyataan kreativitas belaar dapat dilihat pada Lampiran C.1. Dari data tersebut dipilihlah soal nomor 1,, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 1, 13, 14, 15, yang telah dinyatakan valid untuk selanutnya diui reliabilitasnya. 4) Reliabilitas Sugiyono (01: 17) mengemukakan bahwa hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Hasil penelitian dikatakan reliabel ika terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Penguian reliabilitas dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saa, data yang telah didapat dianalisis menggunakan teknik tertentu. Untuk mengukur tingkat keaengan angket digunakan perhitungan Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: S S n i 11 1 n 1 t r (Jihad & Haris 008:180) Keterangan: r = Nilai reliabilitas 11 n = Banyaknya butir soal S = Jumlah varians tiap butir soal i S t = Varians total Interpretasi nilai r mengacu pada pendapat Guilford (Jihad & 11 Haris 008: 181):

14 54 r 11 0,0 reliabilitas : sangat rendah 0,0 r 11 0,40 reliabilitas : rendah 0,40 r 11 0,70 reliabilitas : sedang 0,70 r 11 0,90 reliabilitas : tinggi 0,90 r 11 1,00 reliabilitas : sangat tinggi Dari hasil ui realibilitas menggunakan rumus Alpha terhadap 14 peryataan maka diperoleh reliabilitas soal 0,911, termasuk kategori sangat tinggi. Perhitungan reliabilitas angket kreativitas belaar disaikan pada Lampiran C.. 5) Menentukan Kategori Kreativitas Belaar Langkah-langkah menentukan kategori kreativitas belaar siswa adalah sebagai berikut. a) Menghitung nilai rata-rata dengan rumus sebagai berikut: X gab = x n b) Menghitung standar deviasi dengan rumus sebagai berikut: sd gab = x n x n c) Menentukan kategori kreativitas belaar siswa dengan skala pengukuran yang dikategorikan sebagai berikut: Tinggi b 1, ika X > X + 1 sd Sedang b, ika X 1 sd X X + 1 sd Rendah b 3, ika X > X 1 sd (Budiyono, 011:5) Keterangan: X = rerata dari seluruh skor total siswa x = skor total siswa ke i dimana i = 1,, 3..., n

15 55 n = umlah siswa sd = standar deviasi c. Tes Menurut Arikunto (006: 150) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Budiyono (011: 1) tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan seumlah pertanyaan-pertanyaan atau suruhansuruhan kepada subek penelitian. Dalam penelitian ini digunakan alat pengumpul data tes hasil belaar siswa berupa tes akhir (posttest). Prosedur penggunaan tes dalam penelitian ini adalah: 1) Validitas Isi Validitas yang mengukur tuuan tertentu yang seaar dengan materi atau isi pelaaran yang diberikan. Validitas isi bertuuan untuk melihat kesesuaian antara kompetensi dasar, materi, indikator dan soal-soal tes. Agar soal tes yang dibuat memiliki validitas isi maka penyusunan tes berdasarakan kurikulum dan isi bahan pelaaran, butir-butir soal dalam tes disesuaikan dengan indikator soal. Tes yang digunakan dalam penelitian ini sebelum diberikan kepada siswa terlebih dahulu peneliti meminta dua orang dosen IKIP-PGRI Pontianak yaitu Bapak Wandra

16 56 Irvandi, S.Pd. M.Sc dan Ibu Dwi Oktaviana, M.Pd dan satu orang guru matematika SMP Negeri 1 Galing yaitu Ibu Ruslah, S.Pd Mat dua orang dosen Matematika IKIP PGRI Pontianak serta satu orang guru bidang studi Matematika SMP Negeri 1 Galing guna menilai valid tidaknya alat tes yang akan digunakan. ) Ui Coba Soal Sebelum soal diteskan, instrumen yang diadikan alat ukur tersebut diui cobakan terlebih dahulu, hal ini bertuuan untuk mengetahui apakah instrumen yang telah disusun benar-benar valid dan reliabel atau tidak. 3) Validitas Butir Soal Menurut Arikunto (013: 76) menyatakan bahwa validitas butir soal adalah sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor total menadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain dapat dikemukakan disini bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi ika skor pada item mempunyai keseaaran dengan skor total. Kesenangan ini dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi. Dalam penelitian ini untuk mengui validitas butir soal menggunakan rumus korelasi product moment pearson.

17 57 r xy N XY X Y N X X N Y Y Keterangan: r xy = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i N = banyaknya subek yang dikenai tes (instrumen) X = skor untuk butir ke-i (dari subek ui coba) Y = skor total (dari subek ui coba) Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah mengacu pada pendapat Ruseffendi (Jihad dan Haris, 008: 180) sebagai berikut. 0,80 < r xy 1,00 sangat tinggi 0,60 < r xy 0,80 tinggi 0,40 < r xy 0,60 cukup 0,0 < r xy 0,40 rendah r xy 0,0 sangat rendah Semakin tinggi nilai koefisien korelasi berarti semakin tinggi pula validitas tes tersebut. Dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes yang koefisien korelasinya mencapai tingkat cukup, tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan perhitungan hasil ui coba soal diperoleh hasil analisis validitas setiap soal dengan interpretasi sebagai berikut: Tabel 3.4. Hasil Analisis Validitas Butir Ui Coba Soal Soal Nomor r xy Kriteria Keterangan 1 0,8313 Sangat Tinggi Valid 0,7719 Tinggi Valid 3 0,818 Sangat Tinggi Valid 4 0,831 Sangat Tinggi Valid 5 0,7486 Tinggi Valid Berdasarkan hasil analisis validitas di atas menunukkan bahwa soal tes nomor 1,, 3, 4 dan 5 telah memenuhi kriteria

18 58 untuk digunakan dalam penelitian. Perhitungan ui validitas soal tes pada materi segitiga dapat dilihat pada Lampiran C.4. 4) Tingkat Kesukaran Menurut Arikunto (013: ) bahwa kriteria soal yang baik adalah sebagai berikut. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar angkauannya. Dengan demikian, setiap butir soal perlu dianalisis tingkat kesukarannya. Hal ini bertuuan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut termasuk soal yang mudah, sedang, atau sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap soal, digunakan rumus: TK S A S n S B maks Keterangan : TK = tingkat kesukaran S A = umlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah S B = umlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah n = umlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah S maks = skor maksimal soal Dengan kriteria indeks kesukaran yang digunakan adalah sebagai berikut.

19 TK < 0,30 adalah soal sukar 0,30 TK 0,70 adalah soal sedang 0,70 < TK 1,00 adalah soal mudah (Jihad & Haris, 008: 18) Dalam penelitian ini tingkat kesukaran yang digunakan adalah yang memiliki kriteria sedang. Menurut Arikunto (013: 5) bahwa Soal-soal yang dianggap baik, yaitu soal-soal sedang yang mempunyai indeks kesukaran 0,30 sampai dengan 0,70. Tabel Ui Taraf Kesukaran Soal No. Taraf Kesukaran N Sa Sb Sa + Sb Soal Indeks Keterangan ,67857 Sedang ,67857 Sedang ,47619 Sedang ,36905 Sedang ,4857 Sedang Dari hasil analisis tingkat kesukaran di atas menunukkan bahwa soal tes nomor 1,, 3, 4 dan 5 telah memenuhi kriteria untuk digunakan dalam penelitian. Perhitungan tigkat kesukaran tes pada materi segitiga dapat dilihat pada Lampiran C.7. 5) Daya Pembeda Arikunto (013: 6) bahwa Daya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang kurang (berkemampuan rendah). Untuk perhitungan Daya

20 60 Pembeda (DP) dalam (Jihad & Haris, 008: 181), dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. a) Para siswa didaftarkan dalam peringkat pada sebuah tabel b) Dibuat pengelompokan siswa dalam dua kelompok, yaitu kelompok atas 50% dari seluruh siswa yang mendapat skor tinggi dan kelompok bawah terdiri atas 50% dari seluruh siswa yang mendapat skor rendah. DP S A S B 1 n Maks Keterangan: DP = daya pembeda S A = umlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah S B = umlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah n = umlah siswa kelompok atas dan bawah Maks = skor maksimal Interpretasi nilai DP mengacu pada pendapat Ruseffendi (Jihad & Haris, 008: 181): 0,40 atau lebih : sangat baik 0,30 0,39 : cukup baik, mungkin perlu diperbaiki 0,0 0,9 : minimum, perlu diperbaiki 0,19 ke bawah : elek, dibuang atau dirombak Dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes yang mencapai tingkat cukup baik dan sangat baik.

21 61 No. Soal Tabel 3.6. Ui Daya Pembeda Soal Daya Pembeda n Sa Sb Sa Sb Indeks Keterangan ,6486 sangat baik ,35714 cukup baik ,47619 sangat baik ,5 sangat baik ,38095 cukup baik Berdasarkan hasil analisis daya pembeda di atas menunukkan bahwa soal nomor 1,, 3, 4 dan 5 telah memenuhi kriteria untuk digunakan dalam penelitian. Perhitungan daya pembeda tes pada materi segitiga dapat dilihat pada Lampiran C.6. Adapun hasil perhitungan analisis secara keseluruhan dari validitas butir soal, daya pembeda dan taraf kesukaran butir soal ui coba hasil belaar siswa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.7. Ringkasan Hasil Analisis Butir Soal Ui Coba No. Daya Taraf Validitas Keterangan Soal Pembeda Kesukaran 1 Sangat Tinggi Sangat Baik Sedang Digunakan Tinggi Cukup Baik Sedang Digunakan 3 Sangat Tinggi Sangat Baik Sedang Digunakan 4 Sangat Tinggi Sangat Baik Sedang Digunakan 5 Tinggi Cukup Baik Sedang Digunakan Berdasarkan hasil analisis validitas butir soal, daya pembeda, dan taraf kesukaran di atas menunukkan bahwa soal nomor 1,, 3, 4, dan 5 telah memenuhi kriteria untuk digunakan

22 6 dalam penelitian. Oleh sebab itu soal nomor 1,, 3, 4, 5 selanutnya diui reliabilitas. 6) Reliabilitas Tes Reliabilitas menunuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 006: 170). Menurut Budiyono (011: 13) bahwa suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama ika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan. Untuk dapat mengetahui soal yang digunakan reliabel atau tidak, maka soal tersebut harus diui cobakan di sekolah lain dan dihitung menggunakan rumus alpha, sedangkan rumus alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. S S n i 11 1 n 1 t r Keterangan: r = Nilai reliabilitas 11 n = Banyaknya butir soal S = Jumlah varians tiap butir soal i S t = Varians total (Jihad & Haris 008: 180)

23 63 Interpretasi nilai r 11 mengacu pada pendapat Guilford (Jihad & Haris 008: 181) r 11 0,0 reliabilitas : sangat rendah 0,0 r 11 0,40 reliabilitas : rendah 0,40 r 11 0,70 reliabilitas : sedang 0,70 r 11 0,90 reliabilitas : tinggi reliabilitas : sangat tinggi 0,90 r 11 1,00 Sedangkan untuk rumus mencari varians adalah: x S i ( n x) n Keterangan : S i = umlah variansi skor tiap item n = sampel x = umlah skor ( x ) = kuadrat umlah skor perolehan siswa x = umlah kuadrat skor perolehan siswa Dari hasil ui reliabilitas menggunakan rumus Alpha terhadap 5 butir soal tes hasil belaar yaitu soal nomor 1, nomor, nomor 3, nomor 4, dan nomor 5 diperoleh r 11 = 0,8861. Soal tes tersebut dinyatakan reliabel dengan kategori reliabilitas sangat tinggi. Perhitungan reliabilitas tes disaikan pada Lampiran C.5. E. Teknik Analisis Data 1. Ui Prasyarat Ui prasyarat menggunakan ui keseimbangan. Ui keseimbangan ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini memiliki keadaan awal yang sama (kedua kelas seimbang). Untuk mengui

24 64 keseimbangan kedua sampel menggunakan ui t. Data yang digunakan untuk ui keseimbangan diambil dari nilai ulangan siswa sebelum materi segitiga pada kelas VII C dan Kelas VII D. Sebelum dilakukan ui keseimbangan, terlebih dahulu dilakukan ui normalitas dengan menggunakan ui Lilefors dan ui homogenitas dengan menggunakan ui Bartlet terhadap nilai ulangan siswa pada masing-masing sampel. a. Ui Normalitas Ui ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi yang normal atau tidak. Untuk mengui normalitas ini digunakan metode Liliefors. Menurut Budiyono (013: 170) langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Hipotesis H 0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal ) Taraf signifikan (α) = 0,05 3) Statistik ui yang digunakan L = Maks F (Zi) S (Zi) Dengan: F (Zi) = P(Z Z i ), Z~N(0,1) (X Z i : skor standar, Z i = i X s s : standar deviasi S(Z i ) : proporsi cacah Z Z i terhadap seluruh cacah Z i X i : skor responden

25 65 4) Daerah kritik DK = {L L obs > L α : n } dengan n adalah ukuran sampel. L α : n diperoleh dari tabel Lilliefors 5) Keputusan ui H 0 ditolak ika L obs DK 6) Kesimpulan Jika H 0 tidak ditolak maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika H 0 ditolak maka sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal b. Ui Homogenitas Ui homogenitas digunakan untuk mengui apakah populasi mempunyai variansi-variansi yang sama atau tidak. Untuk mengui homogenitas dengan k populasi adalah dengan menggunakan ui Bartlett dan ui F. Menurut Budiyono (013: 176) langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Ui Bartlett a) Hipotesis H 0 : k H 1 : tidak semua variansi sama c) Taraf signifikansi (α) = 0,05

26 66 d) Statistik ui yang digunakan obs,303 f.log RKG c i1 k f log S Dengan: ~ ( k 1) k = banyaknya sampel N = banyaknya seluruh nilai (pengukuran) n = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke- f = n 1 = deraat kebebasan untuk S ; = 1,,..., k f = N k : deraat kebebasan untuk RKG c 1 3( k 1) f f SS RKG Rerata Kuadrat Galat f SS X e) Daerah Kritis (DK) DK = f) Keputusan ui H 0 ditolak ika g) Kesimpulan n X n s ; k 1 DK 1 Jika H 0 tidak ditolak maka populasi-populasi homogen Jika H 0 ditolak maka populasi-populasi tidak homogen

27 67 ) Ui F Ui F dalam penelitian ini digunakan untuk mengui kedua kelas eksperimen ditinau dari model pembelaaran team games tournament dan pair check. a) Mencari F = σ terbesar σ terkecil Dengan: σ = Variansi. Ui Keseimbangan K = Banyak kelompok N = Jumlah kelompok sampel b) Taraf signifikansi α = 0,05 c) Mencari deraat kebebasan db db 1 = n-1 db = n- d) Mencari F hitung dari tabel F Menurut Budiyono (013: 151) langkah-langkah ui keseimbangan dengan statistik ui t dapat diuraikan sebagai berikut: a. Hipotesis H 0 : μ 1 = μ (kedua kelompok sampel memiliki keadaan awal yang sama) H 1 : μ 1 μ (kedua kelompok sampel memiliki keadaan awal berbeda) b. Taraf signifikan (α) = 0,05

28 68 c. Statistik ui yang digunakan t s X 1 X ~ tn n p 1 1 n n 1 n 1s n s s p n1 n Dengan: t : harga statistik yang diui t ~ t(n 1 + n ) X 1 : rata-rata nilai ulangan sebelum materi segitiga kelas VII kelas eksprimen 1 X : rata-rata nilai ulangan sebelum materi segitiga kelas VII kelas eksperimen s : variansi dari kelas eksperimen 1 1 s : variansi dari kelas eksperimen n 1 : cacah anggota kelas eksperimen 1 n : cacah anggota kelas eksperimen s : variansi gabungan p s p : standar deviasi d. Daerah kritik { t t t ; DK = a / n1 n e. Keputusan ui H 0 ditolak ika t DK f. Kesimpulan atau t t } a / ; n1 n Jika H 0 tidak ditolak maka kedua sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Jika H 0 ditolak maka kedua sampel memiliki kemampuan awal berbeda.

29 69 3. Ui Hipotesis Menurut Budiyono (013: 8-31) untuk penguian hipotesis digunakan analisis variansi dua alan dengan sel tak sama dengan model sebagai berikut: Dengan: X ik = µ + α i + β + (αβ) i + ε ik X ik = data (nilai) ke-k pada baris ke-i dan kolom ke- µ = rerata dari seluruh data (rerata besar, grand mean) α i = µ i - µ = efek baris ke-i pada variabel terikat β = µ - µ = efek kolom ke- pada variabel terikat (αβ) i = µ i (µ + α i + β ) = interaksi baris ke-i dan kolom ke- pada variabel terikat ε ik = deviasi data X ik terhadap rerata populasinya (µ ik ) yang berdistribusi normal dengan rerata 0 i = 1,,3,, p; p = banyaknya baris = 1,,3,, q; q = banyaknya kolom k = 1,,3,, n; n = banyaknya data amatan pada setiap sel a. Hipotesis 1) H 0A : α i = 0 untuk setiap i = 1,, 3,..., p (tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat) H 1A : paling sedikit ada satu α i yang tidak nol (ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat) ) H 0B : β = 0 untuk setiap = 1,, 3,..., q (tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat) H 1B : paling sedikit ada satu β yang tidak nol (ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat) 3) H 0AB : (αβ) i = 0 untuk setiap i = 1,, 3,..., p dan = 1,, 3,..., q

30 70 (tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat) H 1AB : paling sedikit ada satu (αβ) i yang tidak nol b. Komputasi (ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat) 1) Definisi-definisi notasi Pada analisis variansi dua alan dengan sel tak sama ini didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut: n i : ukuran sel i (sel pada baris ke-i dan kolom ke-) : banyak data amatan pada sel i : frekuensi sel i n h : rataan harmonik frekuensi seluruh sel pq n h ; p, q 3 1 n i, i N : banyaknya seluruh data amatan N n i i i, SS : umlah kuadrat deviasi data amatan pada sel i X ik k SS i X ik k ni X ik k AB i : rerata pada sel i = ni A i : Jumlah rataan pada baris ke-i = AB B : Jumlah rataan pada kolom ke- = i i AB G : Jumlah rataan semua sel = AB i Ai i, i i B ) Komponen umlah kuadrat G (1) = pq (3) = i A i q (5) = i, AB i

31 71 () = i, SS i 3) Jumlah kuadrat (JK) (4) = B p JKA = n h 3 1 JKB = n h 4 1 JKAB = n h JKG = () JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG Dengan: JKA : umlah kuadrat baris JKB : umlah kuadrat kolom JKAB : umlah kuadrat interaksi antara baris dan kolom JKG : umlah kuadrat galat JKT : umlah kuadrat total 4) Deraat kebebasan (dk) untuk masing-masing umlah kuadrat tersebut adalah: dka= p 1 dkab = (p 1)(q 1) dkg = N pq dkb = q 1 dkt = N - 1 5) Berdasarkan umlah kuadrat dan deraat kebebasan masing-masing diperoleh rataan kuadrat (RK) berikut: JKA RKA = dka JKAB RKAB = dkab JKB RKB = dkb JKG RKG = dkg

32 7 6) Statistik Ui RKA a) Untuk H 0A adalah F a = yang merupakan nilai dari variabel RKG random yang berdistribusi F dengan deraat kebebasan p 1 dan N pq RKB b) Untuk H 0B adalah F b = yang merupakan nilai dari variabel RKG random yang berdistribusi F dengan deraat kebebasan q 1 dan N pq c) Untuk H 0AB adalah F ab = RKAB RKG yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan deraat kebebasan (p 1)(q 1) dan N pq 7) Taraf signifikansi (α) = 0,05 8) Daerah Kritik a) Daerah kritis untuk F a adalah DK = {F F > F α;p-1,n-pq } b) Daerah kritis untuk F b adalah DK = {F F > F α;q-1,n-pq } c) Daerah kritis untuk F ab adalah DK = {F F > F α;(p-1)(q-1),n-pq } 9) Keputusan Ui a) H 0 ditolak apabila F a DK b) H 0 ditolak apabila F b DK c) H 0 ditolak apabila F ab DK

33 73 10) Rangkuman Analisis Rangkuman analisis variansi disaikan dalam tabel rangkuman dengan format sebagai berikut: Tabel 3.8. Rangkuman Analisis Variansi Sumber JK Dk RK F obs F α P Baris (A) Kolom (B) Interaksi (AB) Galat (G) JKA JKB JKAB JKG dka dkb dkab dkg RKA RKB RKAB RKG F a F b F ab - F* F* F* - < α atau > α < α atau > α < α atau > α - Total JKT dkt Keterangan : p adalah probabilitas amatan; F* adalah nilai F yang diperoleh dari tabel 4. Ui Komparasi Ganda Apabila hasil analisis varian menunukkan adanya pengaruh utama (main effect) variabel bebas terhadap variabel terikat dan adanya pengaruh interaksi (interaction effect) antara variabel bebas dan variabel atribut terhadap variabel terikat, maka dilakukan analisis lanutan dengan ui Scheffe. Ui lanut anava hanya dilakukan pada variabel bebas yang hanya memiliki lebih dari dua kategori, sedangkan untuk variabel bebas yang hanya memiliki dua kategori tidak perlu dilakukan ui lanut anava, kesimpulan dapat ditunukkan melalui rataan marginal. Selain itu, ika interaksi pada variabel bebas tidak ada, maka tidak perlu dialkukan ui lanut antar sel mengacu pada kesimpulan perbandingan rataan antar sel mengacu pada kesimpulan perbandingan marginalnya. Menurut Budiyono (013: 15-17) pada analisis variansi dua alan terdapat empat macam komparasi ganda dengan menggunakan Ui

34 74 scheffe, yaitu komparasi ganda rerata antara : (1) baris ke-i dan baris ke-, () kolom ke-i dan kolom ke-, (3) sel i dan sel k (sel-sel pada kolom ke), dan (4) sel i dan sel ik (sel-sel pada baris ke-i).sedangkan dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah komparasi ganda rerata antara (1) kolom ke-i dan kolom ke-, () sel i dan sel k (sel-sel pada kolom ke) a. Komparasi rerata antar kolom Hipotesis nol yang diui pada komparasi rerata antar kolom adalah: H 0 : µ.i = µ. Ui Scheffe untuk komparasi rerata antar kolom adalah: F.i. = X.i X. RKG 1 n.i + 1 n. Dengan daerah kritis: DK = {F F > (q 1)F α;q-1,n-pq } b. Komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama Hipotesis nol yang diui pada komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama adalah: H 0 : µ i = µ k Ui Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama adalah sebagai berikut: F i k = X i X k RKG 1 n i + 1 n k

35 75 Dengan: F i-k = nilai F obs pada pembandingan rerata pada sel i dan rerata pada sel k X i = rerata pada sel i X k = rerata pada sel k RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi n i = ukuran sel i n k = ukuran sel k Dengan daerah kritis: DK = {F F > (pq 1)F α;pq-1,n-pq } c. Komparasi Rerata Antara Sel Pada Baris Yang Sama Hipotesi nol yang diui ialah H 0 : μ i = μ ik. Rumus ui Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada baris yang sama adalah: F i ik = X i X ik RKG 1 n i + 1 n ik daerah kritis: DK = {F F > pq 1 F α;pq 1,N pq }

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMP Negeri di Kabupaten Klaten yang menggunakan kurikulum KTSP 006.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Surakarta pada kelas XI semester tahun aaran 015/016 karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri wilayah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Subek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK se-kabupaten Sragen. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI semester genap tahun pelaaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Subek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Magetan yang menerapkan kurikulum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitianeksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Bentuk Dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A.Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A.Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Alanwar sarang Kabupaten rembang Jawa Tengah. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian kuantitatif antara lain berhubungan erat dengan kontruksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP yang ada di Kabupaten Nganuk dengan subyek penelitian siswa kelas VII semester I tahun pelaaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP yang ada di Kabupaten Rembang baik negeri maupun swasta dengan subyek penelitian siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya yaitu penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015: 43) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Menurut Zuldafrial (2009: 25), metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Baturetno Wonogiri tahun ajaran 015/016 pada bulan September-Oktober 015. B. Metode Penelitian Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian 34 BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Peneitian A. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Batik 2 Surakarta yang beralamat di Jln. Sam Ratulangi No. 86 Kerten, Laweyan, Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Teras, pada kelas XI semester genap Tahun Ajaran 011/01.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar di Jl. A.W. Monginsidi nomor 03 Karanganyar pada

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN ANALISIS VARIANSI DUA JALAN Untuk menguji signifikansi efek DUA variabel bebas terhadap SATU variabel terikat, dan untuk menguji signifikansi INTERAKSI kedua variabel bebas terhadap variabel terikat. Kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subjek dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri Kota Surakarta dengan subjek penelitian peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental design) yaitu suatu jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mencakup uraian tentang: tempat penelitian, waktu, dan tatalaksana penelitian yang meliputi : metode penelitian; variabel penelitian dan desain operasional;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Subyek penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kartasura pada kelas X Semester Ganil Tahun Aaran 2015/2016. Dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Kemampuan Awal 1. Data Kemampuan Awal Prestasi Belajar Matematika Data yang digunakan kemampuan awal adalah nilai UAN keltika masuk MTs mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi data hasil uji coba instrumen, data prsetasi belajar matematika, dan data kecerdasan intrapersonal siswa. Berikut ini diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan desain penelitian Jenis penelitian menurut pendekatannya adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (015:117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar pada kelas XI IPA semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 197, Bendosari, Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:77) Quasi eksperimental design merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Keseimbangan Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang mempunyai kemampuan awal sama. Uji keseimbangan dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi: data nilai Ulangan Semester I mata pelajaran matematika siswa kelas VII Tahun Ajaran 2014/2015, data hasil uji coba instrumen,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan Bentuk penelitian 1. Metode Penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN Metode adalah prosedur atau cara yang digunakan dalam penelitian. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Pekiringan 02 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Alamat sekolah terletak di Jalan Beji, Desa Pekiringan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Pemuda No. 38, Sukoharjo (Kode Pos 57511). Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desian Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan Penelitian Quasi Eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2011:114) desain eksperimen ini mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian.. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri Suwawa pada siswa kelas X.. Waktu Penelitian Penelitian ini rencananya akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Coba Instrumen a. Tes Prestasi Belajar Tes terdiri dari 40 soal berbentuk pilihan ganda dengan 4 alternatif pilihan jawaban yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 6 Surakarta dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X Multimedia semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 Kampar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan pembelajaran kooperatif tipe learning together terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan pembelajaran kooperatif tipe learning together terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan dalam mencapai tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2011:72),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 209 siswa yang

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PENGAJARAN PENCAPAIAN KONSEP PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR TERHADAP AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR

EFEKTIVITAS MODEL PENGAJARAN PENCAPAIAN KONSEP PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR TERHADAP AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR EFEKTIVITAS MODEL PENGAJARAN PENCAPAIAN KONSEP PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR TERHADAP AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2013-2014 yaitu dimulai dari tanggal 26 Februari sampai tanggal 25 April 2014.

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis memilih lokasi di Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 03-29 Maret 2014 pada semester genap tahun ajaran 2013-2014. Penelitian ini dilaksanakan di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan sebab-akibat antara model dan pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dengan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen yang menempatkan subyek penelitian ke dalam dua kelas yaitu kelas kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 013/014 mulai tanggal 9 April 014 sampai 0 Mei 014 di SMPN 1 Inuman yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Ngambur Pesisir Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester ganjil SMP Negeri Ngambur Pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada semester genap tahun pelajaran 013/014 yaitu mulai tanggal 17 Maret sampai 14 April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, sebab dalam penelitian ini diberikan suatu perlakuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan model Taba dengan Strategi Concept Mapping. Oleh karena itu

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan model Taba dengan Strategi Concept Mapping. Oleh karena itu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Uji Coba Instrumen Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen harus diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba instrumen angket dan tes dilaksanakan pada 60 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Sekota Samarinda, pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Kota Samarinda memiliki 20 SMA Negeri sebagai populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam YLPI Pekanbaru yang beralamat di Jalan Prof. Mhd.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Banyudono yang beralamat di Jembungan, Banyudono, Boyolali adapun alasan dalam pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian, Quasi Eksperimental

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian, Quasi Eksperimental BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian, Quasi Eksperimental Design. Sugiyono (01:11) mengatakan Quasi Eksperimental Design merupakan pengembangan

Lebih terperinci