BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk PT. Krakatau Steel secara formal didirikan pada tahun 1970 ketika pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 35 tanggal 31 Agustus tahun 1970 yang menetapkan kelanjutan proyek Pabrik Baja Trikora dengan mengubahnya ke dalam bentuk badan hukum perseroan terbatas. 37

2 Dimulainya Proyek Baja Trikora bekerjasama dengan Uni Soviet 1970 PT. Krakatau Steel berdiri pada tanggal 31 Agustus melalui PP No. 35 th Pengoperasian fasilitas Bar Mill 1979 Pengoperasian Pabrik Besi Spons, Pabrik Billet Baja dan Pabrik Batang Kawat serta fasilitas infrastruktur 1983 Pengoperasian Pabrik Slab Baja (SSP) 1 dan Pabrik Baja Lembaran Panas (HSM) 1991 Pabrik Baja Lembaran Dingin (CRM) bergabung menjadi unit produksi PT Krakatau Steel 1993 Pengoperasian HYL III dan SSP Pemisahan beberapa unit PT Krakatau Steel sebagai anak perusahaan 2010 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Gambar 4. 1 Bagan sejarah PT. Krakatau Steel

3 Logo Perusahaan Gambar 4. 2 Logo Perusahaan Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang didominasi warna merah dan hitam sebagai perlambang kekuatan akan produk baja. Dengan motto yaitu Partnership for sustainable growth Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan PT. Krakatau Steel memiliki visi dan misi sebagai berikut : 1. Visi perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka di dunia. (An integrated steel company with competitive edges to grow continuously toward a leading global enterprise). 2. Misi Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran bangsa. (Providing the best-quality steel products and related services for the prosperity of the nation). 3. Budaya Perusahaan PT. Krakatau Steel yang merupakan salah satu perusahaan Strategis Nasional bidang Industri Baja, berupaya melakukan pembangunan budaya perusahaan sebagi salah satu kekuatan yang diharapkan mampu

4 40 meningkatkan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu, melalui nilai-nilai budaya : a) Competence Mencerminkan kepercayaan akan kemampuan diri serta semangat untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, keahlian, dan sikap mental demi peningkatan kinerja yang berkesinambungan. b) Integrity Mencerminkan komitmen yang tinggi terhadap setiap kesepakatan, aturan dan ketentuan serta undang-undang yang berlaku, melaluiloyalitas profesi dalam memperjuangkan kepentingan perusahaan. c) Reliable Mencerminkan kesiapan, kecepatan dan tanggap dalam merespon komitmen dan janji, dengan mensinergikan berbagai kemampuan untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan. d) Innovative Mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk menciptakan gagasan baru dan implementasi yang lebih baik dalam memperbaiki kualitas proses dan hasil kerja diatas standar Target Perusahaan Sasaran utama yang ingin dicapai oleh PT. Krakatau Steel yaitu : 1. Kepuasan Konsumen 2. Keberhasilan memproduksi baja baik komersil maupun special

5 41 3. Efisiensi segala bidang 4. Menciptakan sumber daya manusia yang professional Lokasi dan Tata Letak Pabrik PT. Krakatau Steel PT. Krakatau Steel terletak dikawasan industri Krakatau, tepatnya di Jalan Industri No. 5 PO BOX 14 Cilegon Kantor pusat PT. Krakatau Steel terletak di Wisma Baja Jalan Gatot Subroto Kavling 54 Jakarta. Gambar 4. 3 Lokasi PT. Krakatau Steel

6 42 Gambar 4. 4 Denah PT. Krakatau Steel 4.2 Struktur Organisasi Berikut ini adalah gambaran dari struktur organisasi yang terdapat dalam PT. Krakatau Steel: Direktur Utama Corporate Secretary Head Of Internal Audit Assisten to Direktur Utama Direktur Logistik Direktur Produksi & Teknologi Direktur Pemasaran Direktur Keuangan Direktur SDM & Pengembangan Usaha General Manager Inventory & Master Data General Manager Iron & Steel Making General Manager Sales General Manager Accounting General Manager Human Capital Planning & Development General Manager Procurement General Manager Rolling Mill General Manager Marketing General Manager Corporate Finance General Manager Security & General Affair General Manager Central Maintenance & facilities General Manager Subsidiaries Company General Manager Program Management Office General Manager SCM & Quality Assurance Manager Community Development General Manager Research & Technology Manager GCG & Risk Management Manager Health, Safety & Environtment Gambar 4. 5 Struktur Organisasi PT. Krakatau Steel

7 Divisi Teknik Industri / SCI (Supply Chain Improvement) Divisi Teknik Industri / SCI (Supply Chain Improvement) merupakan bagian dari Direktorat Produksi. Divisi ini mempunyai tugas yang bersifat mendukung tercapainya program perusahaan dalam bidang peningkatan produktivitas dan efisiensi. Tugas-tugas tersebut antara lain : 1. Penetapan standar-standar produksi dan perawatan untuk sistem insentif, strategi planning, MPC, dan proses bisnis. 2. Evaluasi, penyempurnaan, dan implementasi sistem insentif. 3. Pengembangan strategi produksi, target, dan anggaran (Konsumsi Material). 4. Estimasi serta analisis biaya dan manfaat untuk informasi manajemen, penegembangan produk, pembelian peralatan, pemilihan material. 5. Analisis sistem dan pengembangan alternatif solusi untuk meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan proses produksi. Divisi ini dipimpin oleh seorang manager, dan divisi ini terbagi menjadi lima kelompok kerja, yaitu : 1. Peningkatan dan Standarisasi Kerja Flat Product (PSK- FP) 2. Peningkatan dan Standarisasi Kinerja Long Product (PSK-LP) 3. Sistem Pengendalian Managemen (SPM) 4. Optimalisasi Perawatan dan Prasarana (OPP) 5. Optimalisasi Operasi dan Penunjang (O2P)

8 Aktivitas Perusahaan PT Krakatau Steel memiliki 6 unit produksi yang membuat PT Krakatau Steel menjadi satu-satunya pabrik baja yang terintegrasi di Indonesia. Keenam unit produksi PT Krakatau Steel saling mendukung guna menghasilkan berbagai jenis produk yang bervariasi. Enam unit produksi yang dimiliki PT Krakatau Steel: 1. Pabrik Besi Spons 2. Pabrik Billet Baja 3. Pabrik Batang Kawat 4. Pabrik Besi SLAB 5. Pabrik Hot Strip Mill (HSM) 6. Pabrik Cold Rolling Mill (CRM) Alur Produksi Perusahaan Berikut ini merupakan alur produksi dari PT. Krakatau Steel: Gambar 4. 6 Aliran Proses Produksi PT. Krakatau Steel

9 Manajemen Perusahaan Manajemen perusahaan diperlukan agar perusahaan terkelola dengan baik, di bawah ini adalah hal-hal yang masuk kedalam manajemen perusahaan: Sistem Kepegawaian Sistem Kepegawaian pada PT. Krakatau Steel: A. Status Kepegawaian PT. Krakatau Steel memiliki dua macam status kepegawaian, yaitu : 1. Karyawan Organik Karyawan yang telah diangkat sebagai karyawan tetap dan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. 2. Karyawan Non organik Karyawan yang telah diangkat dalam jangka waktu tertentu, yang masuk di dalamnya ialah karyawan harian lepas, karyawan kontrak, dan karyawan honorer. B. Jam Kerja PT. Krakatau Steel adalah perusahaan dengan produksi kontinyu selama 24 jam, sehingga untuk mendapatkan hasil produksi yang berkualitas dan bermutu maka pengaturan kerja pegawai dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Karyawan Nonshift

10 46 Waktu kerja karyawan adalah 8 jam sehari, dimana waktu kerjanya adalah sebagai berikut : a) Senin Kamis: Pukul dengan istirahat pukul b) Jumat: Pukul dengan istirahat pukul Hari Sabtu dan Minggu adalah waktu libur bagi karyawan nonshift. 2. Karyawan Shift Waktu kerja karyawan diatur secara bergiliran selama 24 jam kerja dengan pembagian masing-masing tiga shift yang masingmasing shift berkerja selama 8 jam kerja sehari. Pembagian shift kerja antara lain : a) Shift 1 : Pukul b) Shift 2 : Pukul c) Shift 3 : Pukul Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup Kebijakan perusahaan dalam bidang Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan lingkungan Hidup diantaranya sebagai berikut: 1. Menekan serendah mungkin dampak negatif terhadap lingkungan dengan meminimasi limbah dan emisi serta penghematan energi dan sumber daya. 2. Mengembangkan semaksimal mungkin dampak positif terhadap lingkungan dengan menigkatkan pemanfaatan dan daur ulang limbah. 3. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan meminimalkan kecelakaan dan gangguan kesehatan akibat kerja.

11 47 4. Meningkatkan kepedulian, pengetahuan, dan kemampuan karyawan dalam bidang lingkungan, keselamatan, dan kesehatan kerja melalui pelatihan internal dan eksternal. 4.4 Tinjauan Kegiatan Divisi CRM Berikut adalah tinjauan kegiatan divisi CRM PT. Krakatau Steel: Latar Belakang Divisi CRM Cold Rolling Mill merupakan salah satu proses penipisan lembaran baja yang terdapat di PT. Krakatau Steel. Di mana prisnsip utama proses ini adalah dengan melewatkan lembaran baja pada roll penggiling untuk memperoleh ketebalan baja yang diinginkan tanpa proses pemanasan. Pabrik CRM memilki proses pendinginan pada tandem Cold Reduction Mill sampai dengan 92% dari ukuran ketebalan semula dari HSM. Proses awal sebelum proses, baja dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan tangka yang berisi HCI dan kemudian proses pemanasan dengan menggunakan proses BAF dan CAL. Dibawah ini merupakan tugas penanganan pada pabrik CRM PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk yaitu : 1. Pickling (pengangkatan kotoran) 2. Cold Reduction (pengerollan dingin) 3. Cleaning (pembersihan permukaan) 4. Annealing (penghalusan butir) 5. Tempering (penghalusan permukaan) 6. Cutting (pemotongan)

12 48 7. Packaging (pengepakan) Kapasitas terpasang pabrik ini adalah ton per tahun dengan kemungkinan untuk ditingkatkan mencapai ton per tahun untuk mmenuhi permintaan dalam negeri serta ekspor. Produk hasil dari CRM berupa CRC (Cold Rolling Coil) yang pada umumnya diperlukan untuk pembuata kaleng makanan dan minuman maupun bagian dari mobil dari part lain yang menggunakan baja tipis. Lini Proses Produksi pada Divisi CRM: Berdasrkan alur produksinya, CRM menghasilkan 4 macam produk, yaitu: 1. Pickle and oil : CPL menggunakan prose akhir produksi. 2. As Rolled : TCM merupakan proses akhir tanpa melewati proses downstream selanjutnya. 3. Full Hard : Tidak melewati proses annealing(cal/baf) 4. Soft : melewati proses Annealing (CAL/BAF) Unit-unit CRM dan Proses Produksi Berikut ini adalah unit-unit dan alur proses produksi pada Cold Rolling Mill (CRM): 1. Continious Picking Line (CPL) 2. Continous Tandem Cold Mill (CTCM) 3. Electrolytic Cleaning Line (ECL) 4. Batch Annealing Furnace (BAF) 5. Continuous Annealing Line (CAL)

13 49 6. Temper Pass Mill (TPM) 7. Cold Rolling Finishing (CRF) a. Preparation Line (PRP) b. Recoiling Line (REC) c. Shearing Line d. Slitting Line Proses Pada Lini Recoiling (REC) Merupakan unit terakhir proses produksi (Finish Product), ketebalan yang diproses dalam unit ini berkisar 0.60 mm dengan kapasitas Ton/Tahun atau Ton/Bulan. Di unit ini pula dilakakukan pengecekan/pemeriksaan coil baik ukuran (tebal, lebar), oiling, dan pemeriksaan lainnya untuk memastikan kalau spesifikasi coil sudah sesuai dengan spek yang diminta oleh konsumen. Jika sudah sesuai dengan spek yang diminta, coil tersebut dipacking kemudian dikirim ke Holding Area dan siap untuk dikirim. Gambar 4. 7 Skema Proses Mill Recoiling Line (REC) Produk dari CRM Dibawah ini adalah gambar dari produk Cold Rolling Mill (CRM):

14 50 Gambar 4. 8 Produk CRC (Cold Rolling Coil) dan CRS (Cold Rolling Sheet) Baja lembaran dingin yang banyak dikenal dengan nama 'baja putih' ('white steel') adalah salah satu bentuk produk baja yang dihasilkan dari proses pengerolan dingin. 'Baja putih' ini memiliki sifat tipikal yang berbeda secara signifikan dengan 'baja hitam' atau baja lembaran panas. Baja lembaran dingin memiliki kualitas permukaan yang lebih baik, lebih tipis dan dengan ukuran yang lebih presisi, serta mempunyai sifat mekanis yang baik dan formability yang sangat bagus. Baja dalam kategori ini umumnya dimanfaatkan dalam proses pembentukan karena material ini memiliki formability, weldability, dan kualitas roughness yang lebih baik. Baja putih ini juga dipakai untuk aplikasi dalam industri galvanizing (zinc-coating), enamelware (porcelain-coating), dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan kaleng makanan berlapis timah (tin mill-black plate) dalam industri makanan dan minuman.

15 51 Gambar 4. 9 Produk CRC (Cold Rolling Coil) Untuk lembaran baja yang dikuatkan (annealed sheet), kisaran ketebalan baja putih yang dihasilkan Krakatau Steel adalah 0,20 hingga 3,00 mm, sedangkan untuk unannealed (dalam bentuk gulungan) ketebalan maksimumnya adalah 2,00 mm.

16 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah berupa keuntungan setiap produk berdasarkan kelompok produk di Recoiling (REC), waktu kecepatan produksi, ketersediaan dan kebutuhan bahan baku, total bahan baku yang tersedia, demand pada masing masing produk, waktu operasi yang tersedia, dan data utilitas waktu lini REC CRM tahun Berikut adalah hasil pengumpulan data yang telah dilakukan : Keuntungan setiap produk Recoiling (REC) Ada beberapa keuntungan dari setiap masing masing produk di REC sebagai berikut : Tabel 4. 1Keuntungan Tiap Masing Masing Produk REC NO URAIAN SATUAN F/H Medium Heavy Mill Clean Clean Heavy 1 BIAYA PRODUKSI Biaya Material USD/Ton 715,17 766,33 766,84 Biaya Variabel Konversi USD/Ton 46,34 64,73 65,07 Total Biaya Variabel USD/Ton 761,51 831,06 831,91 Biaya Tetap USD/Ton 30,31 30,31 30,31 Total Biaya Produksi USD/Ton 791,82 861,37 862,22 2 HARGA JUAL USD/Ton 848,27 918,09 927,46 3 KEUNTUNGAN USD/Ton 56,45 56,72 65,24 Sumber: PT.Krakatau Steel (Persero).,Tbk Data Waktu Mesin yang Tersedia Data waktu mesin REC yang tersedia untuk digunakan berproduksi adalah sebagai berikut :

17 53 Tabel 4. 2 Data Waktu Operasi REC pada Periode Tahun 2015 BULAN WORKING TIME (Menit) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-rata Sumber: PT.Krakatau Steel (Persero).,Tbk Data Ketersediaan dan Kebutuhan Bahan Baku Berikut adalah urian data ketersediaan dan kebutuhan bahan baku di REC yang berupa yield, kebutuhan bahan baku, dan bahan baku yang tersedia antara lain : Tabel 4. 3 Data Ketersediaan dan Kebutuhan Bahan Baku Sumber: PT.Krakatau Steel (Persero).,Tbk

18 Data Kecepatan Produksi Di REC Data yang tersedia saat ini di CRM adalah data TPH (Ton Per Hours) untuk masing-masing kelompok produk REC (F/H Medium, Heavy Mill Clean dan Clean Heavy), sehingga untuk menentukan waktu kecepatan produksi REC (Ton per satuan waktu) diperoleh dengan membalikan satuan TPH menjadi Jam/Ton atau dalam tulisan ini satuanya dibuat menit/ton. Data TPH seharusnya menggunakan data standard, tetapi mengingat saat ini ada dugaan data standard TPH di REC ada perubahan sesuai dengan performasi mesin REC, maka akan ditentukan TPH REC baru sesuai dengan data histori TPH masing-masing (F/H Medium, Heavy Mill Clean dan Clean Heavy), TPH kelompok produk REC ditentukan dengan menganalisis secara statistik dari histori data TPH, yaitu dengan menghitung rata-rata dari masing-masing TPH, menentukan keseragaman datanya dan menghitung jumlah kecukupan datanya dengan menggunakan tingkat katelitian 5% dan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan (uraian perhitungan terlampir) diperoleh data waktu kecepatan produksi sebagai berikut : Tabel 4. 4 Data Kecepatan Produksi Lini REC Sumber: PT.Krakatau Steel (Persero).,Tbk

19 Data Demand/Permintaan Pasar Produk REC Data permintaan pasar produk REC periode tahun 2015 dan akan langsung dijadikan data rencana produksi adalah sebagai berikut : Tabel 4. 5 Data Demand Produk REC Periode Tahun 2015 Sumber: PT.Krakatau Steel (Persero).,Tbk Ringkasan Hasil Pengumpulan Data Ringkasan hasil pengumpulan data lini REC CRM yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : Tabel 4. 6 Ringkasan Hasil Pengumpulan Data di Lini REC 4.6 Pengolahan Data Dari keseluruhan data yang diperoleh, akan diformulasikan kedalam model program linier yang kemudian akan diselesaikan dengan metode simpleks. Asumsi :

20 56 X1 = F/H Medium X2 = Heavy Mill Clean X3 = Clean Heavy Dari asumsi diatas dapat dibuat : 1. Model Fungsi Tujuan Memaksimumkan Z = X 1 + X 2 + X 3 2. Model kendala waktu produksi 2,71 X 1 + 2,92 X 2 + 2,94 X Model kendala stock bahan baku produk F/H Medium 1,04X Model kendala stock bahan baku produk Heavy Mill Clean 1,04X Model kendala stock bahan baku produk Clean Heavy 1,04 X Model kendala demand produk F/H Medium X Model kendala demand produk Heavy Mill Clean X Model kendala demand produk Clean Heavy

21 57 X Dimana X 1, X 2, X 3 0 Sehingga model programma linier menjadi sebagai berikut : a) Memaksimumkan profit Z =56,45 X 1 +56,72 X ,24 X 3 b) Batasan (Constrain) 1) 2,71 X 1 + 2,92 X 2 + 2,94 X ) 1,04 X ) 1,04 X ) 1,04 X ) X ) X ) X ) X 1, X 2, X 3 0 Keterangan: Untuk batasan bahan baku dibulatkan menjadi dua angka dibelakang koma saran dari sumber.

22 Langkah langkah metode simpleks : Langkah 1 : mengubah fungsi tujuan dan batasan batasan a) Fungsi Tujuan Z = X 1 + X 2 + X 3, menjadi -56,45X 1-56,72X 2-65,24X 3 = 0 b) Fungsi Batasannya (diubah menjadi kesamaan & di tambah slack variabel) 1) 2,71 X 1 + 2,92 X 2 + 2,94 X 3 + S1 = ) 1,04 X 1 + S2 = ) 1,04 X 2 + S3 = ) 1,04 X 3 + S4 = ) X 1 + S5 = ) X 2 + S6 = ) X 3 + S7 = X 1,X 2,X 3,S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7 0 Tabel 4. 7 Tabel Simpleks Iterasi Pertama

23 59 Pada tabel simpleks pertama, dimana pada variabel X1, X2 dan X3 masing masing memiliki nilai yang berbeda, pada dasarnya metode simpleks digunakan untuk menentukan mana yang diambil variabel dahulu untuk menentukan kolom kunci dengan melihat dari nilai (-) negatif yang terbesar. Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai negatifyang terbesar pada kolom X3 yaitu -65,24. Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk mengubah tabel simpleks. Slack variabel adalah tambahan yang mewakili tingkat pengangguran atau kapasitas yang merupakan batasan. Tabel 4. 8 Memilih Baris Kunci dan Kolom Kunci Pada tabel ini dapat diketahui bahwa baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah tabel simpleks, dengan cara mencari indeks tiap tiap baris dengan membagi nilai nilai pada kolom NK dengan nilai yang sebaris pada kolom kunci. Pada baris batasan Z tabel diatas besarnya indeks sebesar = 0/(-65,24) = 0. Pada baris batasan S1 tabel diatas besarnya indeks sebesar = /2,94 = Pada baris batasan S2 tabel diatas besarnya indeks sebesar = /0 = (~). Pada baris batasan S3 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 4.843/0 = (~). Pada baris batasan S4 tabel diatas besarnya indeks

24 60 sebesar = 1.387/1,04 = Pada baris batasan S5 tabel diatas besarnya indeks sebesar = /0= (~). Pada baris batasan S6 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 5.859/0 = (~). Pada baris batasan S7 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 1.703/1 = Dengan hasil ini, maka didapat baris kunci dengan melihat nilai indeks positif yang paling terkecil yaitu pada baris batasan ke S4 dengan nilai indeksnya sebesar Tabel 4. 9 Mengubah Nilai Nilai Baris Kunci pada Tabel simpleks pertama Variabel Dasar Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 NK X , ,03 Pada tabel ini nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan nilai pivot yang ditandai,dan bisa dilihat pada tabel diatas. Pada bagian barisan S4 diganti dengan Variabel X3, karena pada kolom Variabel X3 yang sebagai kolom kunci dengan hasil nilai indeksnya negatif terbesar. Apabila ingin menentukan kolom baru, harus terlebih dahulu mencari nilai di barisan X3 dengan menghitung setiap masing masing barisannya dengan tiap baris dibagi nilai pivot. Tabel Nilai Baru Tabel pertama pada Barisan (Z) Pada tabel ini didapat hasil nilai baru pada barisan Z, dengan cara perhitunganya adalah baris lama (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris

25 61 kunci. Sehingga didapat hasil nilai baru pada kolom Z sampai dengan kolom S7 seperti tabel diatas. Maka di dapat nilai pada kolom NK di barisan nilai baru adalah Tabel Nilai Baru Tabel Pertama pada Barisan (S1) Pada tabel ini, cara perhitungannya sama dengan tabel sebelumnya diatas, dengan rumus baris lama ( koefisien pada kolom kunci ) x nilai baru baris kunci, sehingga didapatkan hasil tiap masing masing pada barisan nilai baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar ,37. Tabel Nilai Baru Tabel Pertama pada Barisan (S2) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar ,75.

26 62 Tabel Nilai Baru Tabel Pertama pada Barisan (S3) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 4.843,01. Tabel Nilai Baru Tabel Pertama pada Barisan (X3) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 1.328,03.

27 63 Tabel Nilai Baru Tabel Pertama pada Barisan (S5) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar ,58 Tabel Nilai Baru Tabel Pertama pada Barisan (S6) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 5.858,69.

28 64 Tabel Nilai Baru Tabel Pertama pada Barisan (S7) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 374,94. Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks Iterasi Kedua Pada tabel ini cara perhitungan mencari nilai indeks sama dengan cara perhitungan pada tabel tabel sebelunya diatas yaitu dengan membagi Nilai Kolom (NK) setiap barisnya dengan Nilai Kolom Kunci yaitu pada kolom X2, karena pada kolom X2 terdapat nilai negatif yang paling besar yaitu sebesar - 56,72. Maka dapat ditentukan nilai baru pada tabel kedua adalah pada bagian kolom X2 dengan ditandai warna /diblok untuk mengetahui kolom kunci, dan

29 65 pada nilai indeks dapat diketahui hasil dari perhitungan seperti tabel tabel sebelumnya diatas. Pada baris batasan Z tabel diatas besarnya indeks sebesar = ,93/(-56,72) = ,52. Pada baris batasan S1 tabel diatas besarnya indeks sebesar = ,37/2,92 = ,37. Pada baris batasan S2 tabel diatas besarnya indeks sebesar = ,75/0 = (~). Pada baris batasan S3 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 4.843,01/1,04 = 4.661,60. Pada baris batasan X3 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 1.328,03/0 = (~). Pada baris batasan S5 tabel diatas besarnya indeks sebesar = ,58/0 = (~). Pada baris batasan S6 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 5.858,69/1 = 5.858,69. Pada baris batasan S7 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 374,94/0 = (~).Maka didapatkan hasil nilai indeks positif yang paling terkecil pada baris batasan S3 adalah sebesar 4.661,60. Tabel Mengubah Nilai Nilai Baris Kunci pada Tabel Simpleks Kedua Variabel Dasar Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 NK X , ,60 Pada tabel ini nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan nilai pivot yang ditandai, dan bisa dilihat pada tabel diatas. Pada bagian barisan S3 diganti dengan Variabel X2, karena pada kolom Variabel X2 yang sebagai kolom kunci didapat hasil nilai indeks positif terkecil. Apabila ingin menentukan kolom baru, harus terlebih dahulu mencari nilai di barisan X2 dengan menghitung setiap masing masing barisannya dengan tiap baris dibagi nilai pivot.

30 66 Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks Kedua Barisan (Z) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar ,60. Tabel Nilai Baru Tabel Kedua pada Barisan (S1) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar ,36. Tabel Nilai Baru Tabel kedua pada Barisan (S2)

31 67 baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar ,75. Tabel Nilai Baru Tabel kedua pada Barisan (X2) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 4.661,60. Tabel Nilai Baru tabel Kedua pada Barisan (X3) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 1.328,03.

32 68 Tabel Nilai baru Tabel Kedua pada Barisan (S5) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar ,58. Tabel Nilai Baru pada Tabel kedua Barisan (S6) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 1.197,10. Tabel Nilai Baru pada Tabel Kedua (S7)

33 69 baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 374,94. Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks Iterasi Ketiga Baru Pada nilai baru pada tabel simpleks ketiga ini, cara perhitungan mencari nilai indeks sama dengan cara perhitungan pada tabel tabel sebelumnya yaitu dengan membagi Nilai Kolom (NK) setiap barisnya, lalu didapatkan kolom kunci pada kolom X1, karena pada kolom X1 terdapat nilai negatif yang paling besar yaitu sebesar -56,45. Maka dapat ditentukan nilai baru pada tabel ketiga adalah pada bagian kolom X1 dengan ditandai warna /diblok untuk mengetahui kolom kunci, dan pada nilai indeks dapat diketahui hasil dari perhitungan seperti tabel tabel sebelumnya. Pada baris batasan Z tabel diatas besarnya indeks sebesar = ,60/(-56,45) = ,72. Pada baris batasan S1 tabel diatas besarnya indeks sebesar = ,36/2, = 9.019,84. Pada baris batasan S2 tabel diatas besarnya indeks sebesar = ,75/1, = ,36. Pada baris batasan X2 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 4.661,60/ = (~). Pada baris

34 70 batasan X3 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 1.328,03/0 = (~). Pada baris batasan S5 tabel diatas besarnya indeks sebesar = ,58/1 = ,58. Pada baris batasan S6 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 1.197,10/0= (~). Pada baris batasan S7 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 374,94/0 = (~).Maka didapatkan hasil nilai indeks positif yang paling terkecil pada baris batasan S1 adalah sebesar 9.019,84. Tabel Mengubah Nilai Nilai Baris Kunci pada Tabel Simpleks Ketiga Pada tabel ini nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan nilai pivot yang ditandai, dan bisa dilihat pada tabel diatas. Pada bagian barisan S1 diganti dengan Variabel X1, karena pada kolom Variabel X1 yang sebagai kolom kunci didapat hasil nilai indeksnya yang positif terkecil. Apabila ingin menentukan kolom baru, harus terlebih dahulu mencari nilai di barisan X1 dengan menghitung setiap masing masing barisannya dengan tiap baris dibagi nilai pivot. Tabel Nilai Baru pada Tabel ketiga Barisan (Z)

35 71 baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar ,59. Tabel Nilai Baru pada tabel ketiga Barisan (X1) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 9.019,84. Tabel Nilai Baru pada Tabel ketiga Barisan (S2) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 2.233,32.

36 72 Tabel Nilai Baru pada Tabel ketiga Barisan (X2) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 4.661,60. Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks ketiga Barisan (X3) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 1.328,03. Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks ketiga Barisan (S5)

37 73 baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 3.892,74. Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks ketiga Barisan (S6) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 1.197,10. Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks Ketiga Barisan (S7) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 374,94.

38 74 Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks Iterasi ke Empat Baru Pada nilai baru pada tabel simpleks ke empat ini, cara perhitungan mencari nilai indeks sama dengan cara perhitungan pada tabel tabel sebelumnya yaitu dengan membagi Nilai Kolom (NK) setiap barisnya, lalu didapatkan kolom kunci pada kolom S3, karena pada kolom S3 terdapat nilai negatif yang paling besar yaitu sebesar -3, Maka dapat ditentukan nilai baru pada tabel ke empat adalah pada bagian kolom S3 dengan ditandai warna /diblok untuk mengetahui kolom kunci, dan pada nilai indeks dapat diketahui hasil dari perhitungan seperti tabel tabel sebelumnya. Pada baris batasan Z tabel diatas besarnya indeks sebesar = ,59/(-3,96889) = ,08. Pada baris batasan X1 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 9.019,84/(-1,03745) = ,21. Pada baris batasan S2 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 2.233,32/1, = 2.077,70. Pada baris batasan X2 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 4.661,60/0, = 4.843,01. Pada baris batasan X3 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 1.328,03/0 = (~). Pada baris batasan S5 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 3.892,74/1, = 3.752,20. Pada baris batasan S6 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 1.197,10/(-0,96254) = ,68. Pada baris batasan S7 tabel diatas besarnya indeks sebesar = 374,94/0= (~).Maka didapatkan hasil nilai indeks positif yang paling terkecil pada baris batasan S2 adalah sebesar 2.077,70.

39 75 Tabel Mengubah Nilai Nilai Baris Kunci pada Tabel Simpleks ke Empat Pada tabel ini nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan nilai pivot yang ditandai, dan bisa dilihat pada tabel diatas. Pada bagian barisan S2 diganti dengan Variabel S3, karena pada kolom Variabel S2 yang sebagai kolom kunci didapat hasil nilai indeksnya yang positif terkecil. Apabila ingin menentukan kolom baru, harus terlebih dahulu mencari nilai di barisan S3 dengan menghitung setiap masing masing barisannya dengan tiap baris dibagi nilai pivot. Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks ke Empat Barisan (Z) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks ke Empat Barisan (X1)

40 76 baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks ke Empat Barisan (S3) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks ke Empat Barisan (X2) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar

41 77 Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks ke Empat Barisan (X3) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks ke Empat Barisan (S5) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks ke Empat Barisan (S6)

42 78 baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar Tabel Nilai Baru pada Tabel Simpleks ke Empat Barisan (S7) baru dan didapatkan hasil nilai NK (nilai kolom) sebesar 375. Tabel Hasil Akhir Perhitungan Menggunakan Metode Simpleks Pada tabel 4.48, dapat diketahui hasil dari perhitungan akhir dari tabel simpleks yang pertama sampai tabel simpleks yang ke lima dengan menggunakan metode simpleks yang mencari nilai optimal pada produk di lini proses Recoiling

43 79 line (REC). Dengan melihat pada barisan Z, itu tidak ada lagi nilai yang negatif (semuanya positif) maka dari itu perhitungan apabila sudah bernilai positif semua, itu sudah mendapatkan nilai yang optimal pada produk di lini proses Recoiling line (REC). Pada di kolom NK (Nilai Kolom) itu adalah hasil akhir dari perhitungan dengan menggunakan metode simpleks, yaitu hasil pada barisan X1 adalah sebesar ton/bulan pada barisan X2 adalah sebesar ton/bulan dan pada barisan X3 adalah sebesar ton/bulan. Pada barisan fungsi tujuan Zmax (jumlah dari Variabel 56,45X1 + 56,72X2+65,24X3) adalah sebesar $ per bulan di dapat hasil keuntungan biaya pada di lini proses Recoiling (REC) Line di pabrik CRM.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINI PRODUKSI CONTINUOUS TANDEM COLD MILL (CTCM) MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL DI UNIT PABRIK COLD ROLLING MILL (CRM) PT. KRAKATAU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan industri dunia yang mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan industri dunia yang mencapai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan industri dunia yang mencapai sekitar 5% pertumbuhan tiap tahunnya (www.indexmundi.com) menunjukkan bahwa industri

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri baja steel terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Visi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Visi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut PT KS, didirikan pada tanggal 27 Oktober 1971 berdasarkan Akta No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut PT.KS merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara

Lebih terperinci

Konsumsi Baja per Kapita Tahun 2014

Konsumsi Baja per Kapita Tahun 2014 Kg/Kapita BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri baja merupakan salah satu industri pendukung pembangunan nasional yang sesuai dengan rencana strategis yang sedang direncanakan oleh Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

PT. KRAKATAU STEEL(PERSERO) TBK

PT. KRAKATAU STEEL(PERSERO) TBK Nama Kelas : Resty F.Y Daulay : 1EB15 NPM : 28211088 PT. KRAKATAU STEEL(PERSERO) TBK LATAR BELAKANG PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia. BUMN yang berlokasi di Cilegon, Banten

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di indonesia. BUMN yang didirikan pada tahun 1971, PT Krakatau Steel adalah

Lebih terperinci

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a.

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a. BAB XI STRUKTUR ORGANISASI A. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Pabrik benzaldehyde ini direncanakan berbentuk perseroan terbatas sehingga untuk memperlancar jalannya manajemen di perusahaan, perlu dibuat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan menerapkan metode Six Sigma guna meningkatkan kualitas pada produk Cold Rolling Coil (CRC) di PT Krakatau Steel Tbk. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada berbagai bidang salah satunya di bidang industri. Semakin tinggi tingkat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Adapun pembahasan mengenai Objek Penelitian dapat dilihat pada

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Adapun pembahasan mengenai Objek Penelitian dapat dilihat pada BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun pembahasan mengenai Objek Penelitian dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini. 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Krakatau Steel merupakan Pabrik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA PENGARUH KONDISI OLI TERHADAP PERFORMA TRANSFORMATOR PADA SWEAT GEARS 30KV DI WIRE ROD MILL PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)Tbk Laporan Kerja Praktek Ini Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disepakatinya AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

BAB I PENDAHULUAN. disepakatinya AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri dan organisasi saat ini bergerak dinamis, berbagai peristiwa dan fenomena terkait industri dan organisasi dapat dijumpai di berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri baja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Sejarah Perusahaan Berdiri dengan nama PT. Indoaluminium Intikarsa Industri atau sering disebut dengan PT. 3I, pada tanggal 17 April 1990 dalam rangka Penanaman Modal Dalam

Lebih terperinci

Perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur besi baja ini sudah banyak menghasilkan produk seperti kawat baja, plat baja, maupun baja

Perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur besi baja ini sudah banyak menghasilkan produk seperti kawat baja, plat baja, maupun baja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Negara yang berkembang, Indonesia berusaha keras dalam memajukan sektor perindustrian agar dapat bersaing dengan Negara lain di dunia Internasional, terutama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Krakatau Steel PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. merupakan industri baja terbesar di Indonesia dengan gagasan awal perlunya industri baja di negara berkembang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Ivana Mery Lestari Matras adalah salah satu produsen spring bed yang berada di Medan dimana perusahaan berdiri pada tahun 1997 dan langsung

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management 6s-1 LP Metode Simpleks Operations Management MANAJEMEN SAINS William J. Stevenson 8 th edition 6s-2 LP Metode Simpleks Bentuk Matematis Maksimumkan Z = 3X 1 + 5X 2 Batasan (constrain) (1) 2X 1 8 (2) 3X

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baja adalah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon (C) sebagai unsur paduan utamanya. Baja merupakan bahan dasar vital untuk industri otomotif,

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja Praktik dilaksanakan di Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., perusahaan ini bergerak di bidang produksi baja lembaran dan gulungan

Lebih terperinci

Analisa Waste Waiting pada Pembuatan Produk Full Hard dengan Menggunakan Process Activity Mapping pada Plant Cold Rolling Mill

Analisa Waste Waiting pada Pembuatan Produk Full Hard dengan Menggunakan Process Activity Mapping pada Plant Cold Rolling Mill Analisa Waste Waiting pada Pembuatan Produk Full Hard dengan Menggunakan Process Activity Mapping pada Plant Cold Rolling Mill Noka Lisano, Aries Susanty Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di perusahaan PT. INDOFARMA Tbk, pada divisi pengembangan jasa teknik atau dikenal dengan nama INDOMACH (indofarma

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pertumbuhan industri baja saat ini sedang tumbuh dengan cepat (fast growing), seiring meningkatnya konsumsi baja nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil

Lebih terperinci

ANALISIS KETIDAKSESUAIAN KUAT TARIK DENGAN SPESIFIKASI STANDAR MELALUI DIAGRAM ISHIKAWA

ANALISIS KETIDAKSESUAIAN KUAT TARIK DENGAN SPESIFIKASI STANDAR MELALUI DIAGRAM ISHIKAWA Paper of The Month PM3I Agustus 2017 ANALISIS KETIDAKSESUAIAN KUAT TARIK BAJA HRC DENGAN SPESIFIKASI STANDAR MELALUI DIAGRAM ISHIKAWA ADDIN HADINATA A Teknik Metalurgi UNTIRTA I. Latar Belakang Hot Strip

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Argha Karya Prima Industri didirikan pada pertengahan tahun 1982 dan terletak di Citeureup kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini bergelut

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di 41 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. SENTRA MAHAKARYA INTEGRA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi alluminium extrusion di Jakarta. Perusahaan ini berkantor di JL. Palmerah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang permasalahan yang mendasari terciptanya inisiatif untuk membuat Tesis Perencanaan Strategis Sistem Informasi dengan Studi Kasus di PT.Krakatau Steel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bernofarm pertama kali didirikan di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 11 maret 1971 dengan nama CV Sumber Farma. Nama PT. Bernofarm sendiri

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. kertas, dimana dapat diklarifikasikan dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu :

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. kertas, dimana dapat diklarifikasikan dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu : BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Suparma (SPM) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kertas. Produksi kertas tersebut telah menghasilkan berbagai jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada risiko tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen sehingga akan

BAB I PENDAHULUAN. pada risiko tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen sehingga akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Persediaan merupakan salah satu elemen yang penting dalam operasianal perusahaan. Tanpa adanya persediaan, perusahaan dihadapakan pada risiko tidak dapat memenuhi

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktek PT. Super Steel Indah

Laporan Kerja Praktek PT. Super Steel Indah BAB II PROFIL PT. SUPER STEEL INDAH 2.1 Sejarah Singkat PT. Super Steel Indah PT. Super Steel Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri baja yang didirikan pada tahun 1973 dimana perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia yang semakin pesat, mendorong setiap perusahaan mengembangkan kemampuan bersaingnya dalam berbagai hal. Perusahaan yang berhasil

Lebih terperinci

OPTIMASI PEMILIHAN SUPLAI BAHAN BAKU GAS NM3 DI PABRIK CRM PT. KS

OPTIMASI PEMILIHAN SUPLAI BAHAN BAKU GAS NM3 DI PABRIK CRM PT. KS OPTIMASI PEMILIHAN SUPLAI BAHAN BAKU GAS NM3 DI PABRIK CRM PT. KS Ratna Ekawati 1*, Manuhara Bramandipo T 2 12 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten Jalan Raya Jakarta KM. 04, Kec. Serang, Banten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI HASIL PENELITIAN

BAB 4 EVALUASI HASIL PENELITIAN BAB 4 EVALUASI HASIL PENELITIAN 4.1 Evaluasi Kinerja Internal Audit 4.1.1 Pendekatan Balanced Scorecard Fungsi internal audit secara keseluruhan telah dapat memberikan manfaat bagi APP. Rincian dari hasil

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri 12 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Purinusa Ekapersada Bawen - Semarang, yang dibangun di atas lahan seluas 7.1 Ha, terletak di Jalan Raya Merakrejo Km 31, Kelurahan Harjosari,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 merupakan logo perusahaan PT Kabepe Chakra : Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT Kabepe Chakra Sumber : Kabepe Chakra (2014)

Gambar 1.1 merupakan logo perusahaan PT Kabepe Chakra : Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT Kabepe Chakra Sumber : Kabepe Chakra (2014) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama Lembaga : Kantor Bersama Perkebunan Chakra (PT Kabepe Chakra) Alamat : Jalan Bojong Buah Raya No.6A, Bandung 40971 Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia kini makin berperan besar bagi kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu organisasi dapat

Lebih terperinci

Mempelajari Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada PT Krakatau Steel Divisi Wire Rod Mill. Disusun Oleh : Retno Fitri Wulandari ( )

Mempelajari Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada PT Krakatau Steel Divisi Wire Rod Mill. Disusun Oleh : Retno Fitri Wulandari ( ) Mempelajari Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada PT Krakatau Steel Divisi Wire Rod Mill Disusun Oleh : Retno Fitri Wulandari (36412165) LATAR BELAKANG KECELAKAAN KERJA FAKTOR-FAKTOR DAN POTENSI

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Jakarta pada tahun PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Jakarta pada tahun PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT BBU ialah perusahaan perseorangan swasta nasional yang didirikan di Jakarta pada tahun 2007. PT BBU merupakan perusahaan pabrikasi dengan produk yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Objek Penelitian Untuk penulisan skripsi ini, penulis mengambil lokasi penelitian pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penghasil baja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat persaingan yang mana dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat persaingan yang mana dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman alih teknologi seperti sekarang ini perkembangan industri meningkat begitu cepat. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat persaingan yang mana dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ORGANISASI PERUSAHAAN Uraian Tugas dan Tanggungjawab PT XYZ Medan memiliki beberapa departemen yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PROTEKSI DAN FUNGSI SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PADA FURNACES Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembar Panas ( Hot Strip Mill ) PT. Krakatau Steel (PERSERO)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard.

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard. L 1 LAMPIRAN WAWANCARA 1. Bisa menceritakan sejarah PT. Lucky Print Abadi? Sejarah perusahaan dapat dilihat pada Company Profile yang telah kami berikan kepada kalian 2. Produk apa yang diproduksi PT.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Gambar 2.1 Logo Perusahaan Perusahaan PT. Aero Systems Indonesia atau yang lebih dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN II-22 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Olagafood Industri didirikan pada bulan Mei 1997 di Medan, Indonesia oleh Bapak Djoesianto Law. Awalnya, perusahaan ini bergerak dalam produksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN PADA DIVISI OPERASI SISTEM INFORMASI PT.KRAKATAU STEEL CILEGON

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN PADA DIVISI OPERASI SISTEM INFORMASI PT.KRAKATAU STEEL CILEGON PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN PADA DIVISI OPERASI SISTEM INFORMASI PT.KRAKATAU STEEL CILEGON Laporan Kerja Praktek Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sekawan Eka Sejati (SES) adalah perusahaan nasional dengan jalur utama bisnis sebagai berikut: OCTG, alat pengeboran, inspeksi BHA dan pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Argo Manunggal Group adalah sebuah organisasi bisnis utama meliputi tekstil, baja, Unggas,Properti, Pertambangan, Energi, pipa PVC, Asuransi, Perkebunan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bandar Bunder berada di Jl. Batubara No. 19 Tebing Tinggi. Perusahaan ini bergerak dibidang produksi alat-alat rumah tangga berupa sendok dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut

Lebih terperinci

Afina Fauziyyah 1, Sriyanto 2

Afina Fauziyyah 1, Sriyanto 2 ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PERAWATAN SEBAGAI DASAR EVALUASI PENGGANTIAN MESIN CTCM (CONTINUOUS TANDEM COLD MILL) PADA DIVISI COLD ROLLING MILL PT. KRAKATAU STEEL Afina Fauziyyah 1, Sriyanto 2 1,2 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, mendorong setiap perusahaan untuk mempunyai manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, mendorong setiap perusahaan untuk mempunyai manajemen yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kompetisi yang meningkat dan kemajuan teknologi yang cepat, mendorong setiap perusahaan untuk mempunyai manajemen yang baik dan mampu bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu elemen perusahaan yang sangat penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan SDM dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi cara kerja dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah sangat cepat, dan sulit untuk diprediksi. Keadaan ini merupakan kelanjutan

Lebih terperinci

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Suhada, ST, MBA MATERI Supply Chain Supply Chain Management ERP MODULES (POSISI SCM, CRM) ERP Modules (Posisi SCM, CRM) SUPPLY CHAIN Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk.

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Struktur organisasi di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dipimpin oleh seorang presiden

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. awal berdirinya hingga sekarang bergerak dibidang pembuatan semen. PT. Semen

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. awal berdirinya hingga sekarang bergerak dibidang pembuatan semen. PT. Semen BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. adalah sebuah perusahaan yang pada awal berdirinya hingga sekarang bergerak dibidang pembuatan semen. PT. Semen Gresik (Persero)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Purna Baja Heckett Cilegon

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Purna Baja Heckett Cilegon BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Purna Baja Heckett Cilegon Pada awalnya PT Krakatau Steel Cilegon dalam upaya pengadaan bahan baku berupa scrap dan pembersihan sisa sisa hasil produksinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga industri manufaktur mulai mengadopsi sistem Just In Time atau Kanban karena keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Laporan tugas akhir BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Garuda Metalindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur.produk utama dari perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

I. BAB I - PENDAHULUAN. Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam

I. BAB I - PENDAHULUAN. Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam I. BAB I - PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis penyediaan jasa logistik atau pengiriman barang dari industri-industri yang terkait

Lebih terperinci

Model umum metode simpleks

Model umum metode simpleks Model umum metode simpleks Fungsi Tujuan: Z C X C 2 X 2 C n X n S S 2 S n = NK FungsiPembatas: a X + a 2 X 2 + + a n X n + S + S 2 + + S n = b a 2 X + a 22 X 2 + + a 2n X n + S + S 2 + + S n = b 2 a m

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa yang beralamatkan di Jl. Pegangsaan Dua blok A1, km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara adalah salah satu perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN. dengan negara lain, seperti Filipina yang mencapai 72 kg/kapita, Malaysia sudah

BAB I: PENDAHULUAN. dengan negara lain, seperti Filipina yang mencapai 72 kg/kapita, Malaysia sudah BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri baja merupakan salah satu industri pendukung pembangunan nasional yang sesuai dengan rencana strategis yang sedang direncanakan oleh Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 66 BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Bentuk perusahaan yang direncanakan pada Perancangan Pabrik Isobutil Palmitat ini adalah Perseroan Terbatas. Perseroan Terbatas merupakan bentuk perusahaan

Lebih terperinci

BAB III. METODE SIMPLEKS

BAB III. METODE SIMPLEKS BAB III. METODE SIMPLEKS 3.1. PENGANTAR Metode grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang memilki variabel keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk menyelesaikannya

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN SISTEM KERJA MESIN SHEARING II PADA PT. SUPER STEEL INDAH JAKARTA TIMUR K E R J A P R A K T E K

PERAWATAN DAN SISTEM KERJA MESIN SHEARING II PADA PT. SUPER STEEL INDAH JAKARTA TIMUR K E R J A P R A K T E K PERAWATAN DAN SISTEM KERJA MESIN SHEARING II PADA PT. SUPER STEEL INDAH JAKARTA TIMUR K E R J A P R A K T E K Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Ujian Akhir Program Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6 6.1 Kesimpulan Dalam pembahasan tentang kesiapan PT PAL Indonesia (Persero), penelitian ini menemukan bahwa PT PAL Indonesia (Persero) pada prinsipnya memiliki kesiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works PT. Nikkatsu (lengkapnya PT. Nikkatsu Electric Works yang beralamat di Jl.Cimuncang no.70 Bandung) adalah perusahaan swasta nasional dengan status

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 19 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapangan 3.1.1 Tempat Kerja Praktek Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilakukan dibagian Finance PT Cahaya Mitra Sarana (Simpur Center)

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. strategi yang dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari Tbk adalah sebagai berikut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. strategi yang dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari Tbk adalah sebagai berikut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari berbagai tinjauan pembahasan dan analisis dimuka, maka dalam persoalan untuk menemukan keunggulan bersaing dan evaluasi perumusan strategi yang dimiliki oleh PT. Astra Agro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

Lebih terperinci