BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Visi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Visi"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut PT KS, didirikan pada tanggal 27 Oktober 1971 berdasarkan Akta No. 34 dari Notaris Tan Thong Kie. Pada prinsipnya, perusahaan didirikan untuk memenuhi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 35 Tahun 1970, mengenai pengambilalihan Proyek Baja Trikora. Akte pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/224/24 tanggal 31 Desember 1971 dan diumumkan dalam Tambahan No. 44 dari Lembaran Berita Negara No. 11 tanggal 8 Februari Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, tujuan Perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah dalam bidang ekonomi, khususnya dalam industri baja. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi antara lain: a. Industri baja terpadu yang memproduksi besi spons, slab baja, baja lembaran panas, baja lembaran dingin, bilet baja dan batang kawat b. Perdagangan, meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran, distribusi dan keagenan baik dalam maupun luar negeri c. Di bidang pemberian jasa seperti jasa desain dan rancang bangun, pemeliharaan teknis maupun penyediaan prasarana dan segala fasilitas yang menunjang kegiatan usaha Perusahaan. Sampai dengan tahun 1989, PT KS dikelola oleh Departemen Perindustrian selaku wakil pemerintah (pemegang saham). Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 44 tahun 1989, PT KS dimasukkan sebagai 9 industri strategis yang dikelola BPIS/BUMNIS yang pada tahun 1998 berubah menjadi perusahaan holding bernama PT Bahana Pakarya Industri Strategis. Selanjutnya, dengan dibubarkannya PT BPIS pada tahun 2001, PT KS dikelola oleh Kementrian BUMN yang bertindak selaku pemegang saham mewakili pemerintah. Perusahaan dan pabrik PT KS berdomisili di Cilegon, Banten. Sedangkan kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Jl. Industri No. 5 Cilegon Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Visi Perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka di dunia. 1

2 Misi Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran bangsa. Dalam mengemban visi dan misi tersebut, PT KS di dukung dengan falsafah: Partnership for sustainable growth Falsafah ini mengandung makna semangat, keinginan, dan janji untuk tumbuh dan berkembang yang berkesinambungan bagi PT KS dan seluruh stakeholders-nya secara bersama sama. Budaya Perusahaan a. Competence b. Integrity c. Reliable d. Innovative Logo Perusahaan Gambar 1.1 Logo Perusahaan Maksud dan Tujuan Perusahaan Sumber : Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, maksud dan tujuan perusahaan adalah sebagai berikut: a. Melakukan usaha di bidang industri besi dan baja. b. Melakukan optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. c. Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsipprinsip perseroan terbatas Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN selaku Pemegang Saham PT KS nomor: SR-243/MBU/2012 tanggal 11 Mei 2012, susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: a. Komisaris Utama : Zacky Anwar Makarim b. Komisaris : Ignatius Rusdonobanu c. Komisaris : Tubagus Farich Nahril 2

3 d. Komisaris Independen : Mohammad Imron Zubaidy e. Komisaris Independen : Achmad S. Ruky Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN selaku pemegang Saham PT KS nomor: SR/299/MBU/2012 tanggal 14 Juni 2012, susunan anggota Dewan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: a. Direktur Utama : Irvan Kamal Hakim b. Direktur Keuangan : Sukandar c. Direktur Produksi : Hilman Hasyim d. Direktur Pemasaran : Yerry e. Direktur Logistik : Imam Purwanto f. Direktur SDM dan Umum : Dadang Danusiri g. Direktur Teknologi dan Pengembangan Usaha : Widodo Setiadharmaji Unit Kerja Direktorat Produksi di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk Pada direktorat produksi terdapat 8 (delapan) unit kerja yang meliputi: a. Pusat Perawatan Pabrik b. Pabrik Besi Spons c. Pabrik Billet Baja d. Pabrik Slap Baja e. Perawatan Pabrik Pengolahan Baja f. Pabrik Batang Kawat g. Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas h. Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Dingin 1. Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Dingin Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Dingin atau Cold Rolling Mill (CRM) merupakan kelanjutan dari HSM (Hot Strip Mill) yang merupakan salah satu proyek dari PT Krakatau Steel. Rata- rata jumlah produksi baja lembaran dingin yang diproduksi sebanyak 477 ribu ton/ tahun (Annual Report, 2013) dengan total pekerja bagian produksi dan perawatan sebanyak 614 orang. Proses produksi yang utama dari CRM ini adalah: a. Pickling ( pengangkatan kotoran) b. Cold Rolling (pengerolan dingin) c. Cleaning (pembersihan permukaan) d. Annealing (penghalusan butir) e. Tempering (pengembalian sifat mekanis) f. Recoiling (penggulungan kembali) g. Shearing (pemotongan) 3

4 h. Packaging (pengepakan) Divisi CRM mempunyai unit unit produksi yang masing masing memiliki fungsi tersendiri. Proses produksi yang ada diantaranya adalah: a. Continuous Picking Line (CPL) b. Continous Tandem Cold Mill (CTCM) c. Batch Annealing Furnace (BAF) d. Electrolytic Cleaning Line 1 e. Electrolytic Cleaning Line 2 f. Continous Annealing Line (CAL) g. Temper Pass Mill (TPM) h. Preparation Line (Finishing) i. Recoiling Line (Finishing) j. Shearing Line (Finishing) k. Slitting Line (Finishing) 2. Divisi Health, Safety & Environment (HSE) Divisi HSE berada di dalam unit direktorat produksi yang bertugas mengelola Keselamatan, Kesehatan kerja dan Lingkungan Hidup (HSE). Perseroan secara konsisten dan sungguh sungguh juga melaksanakan peraturan dan ketentuan, termasuk yang diatur dalam Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14000) maupun sistem manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3). Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di PT KS selain bertujuan untuk melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja, juga akan menjamin setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisiensi guna menjamin proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Dalam pengelolaan K3, Perseroan menerapkan Sistem Manajamen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Program pelayanan yang dilakukan cakupannya cukup luas tidak hanya soal pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan khusus. Perseroan juga melaksanakan pembinan dan pengawasan penyesuaian pekerjaan terhadap karyawan termasuk terhadap karyawan dengan kelainan tertentu. Perseroan juga aktif dalam penilaian Green Industry yang dilaksanakan oleh Kementrian Perindustrian. Program pantau lingkungan memonitor secara rutin emisi udara cerobong pabrik, kualitas udara ambient, tingkat kebisingan lingkungan, konsentrasi debu area pabrik, iklim kerja, kualitas air buangan, air badan air (stream) dan air laut. Pemantauan sesuai baku mutu lingkungan dilakukan secara berkala oleh internal maupun badan independen. 4

5 1.1.7 Struktur Organisasi Struktur Organisasi PT KS level korporat dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Krakatau Steel Sumber: Annual Report Krakatau Steel Latar Belakang Penelitian Kekayaan yang paling berharga bagi setiap bangsa adalah sumber daya manusia. Nuansa pembangunan di masa mendatang terletak pada pembangunan sumber daya manusia, dimana filosofi pembangunan masa mendatang sudah lama menempatkan manusia sebagai subyek pembangunan, bukan lagi sebagai objek pembangunan. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia dalam memberikan kontribusi yang maksimal bagi perusahaan itu sendiri (Noordiansah, 2013:1). Mengacu pada peran sumber daya manusia yang sangat vital bagi perkembangan perusahaan, sangatlah penting bagi perusahaan menjaga dan meningkatan peran aktif karyawan dalam pengoperasian perusahaan, karena tenaga kerja merupakan sumber daya yang memegang peran dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan untuk mencapai tujuan perusahaan (Noordiansah, 2013:2). PT. KS sebagai perusahaan baja terbesar di Indonesia dituntut untuk melakukan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia perusahaan mengingat wilayah kerjanya lebih banyak terdapat di 5

6 pabrik. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Darsyaf selaku Manager maintanence service ISM & Aux bahwa karyawan yang berada di lingkungan kerja pabrik seringkali menunjukkan sikap atau perilaku yang mengindikasikan bahwa karyawan mengalami stres kerja. Hal ini menurut Bapak Darsyaf dapat dilihat dari beberapa faktor yang ada seperti keletihan, rasa bosan, kurang nyamannya lingkungan kerja, serta ketidakpuasan kerja yang dialami oleh karyawan. Dalam dunia kerja, sering timbul berbagai masalah sehubungan dengan stres dan kondisikondisi yang dapat memicu terjadinya stres. Baik disadari maupun tidak, pekerjaan seseorang menimbulkan stres pada dirinya. Hal ini pasti akan tampak dalam kurun waktu yang panjang, karena memang manusia setiap harinya berkecimpung di tempat kerjanya lebih dari sepertiga kali dari total waktu yang tersedia. Stres merupakan suatu kondisi keadaan seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi yang mempengaruhinya (Ratnasari, 2013:2). Berdasarkan hasil penelitian Hurrel dalam Inayati (2012:1) suara yang bising, lingkungan kerja yang kotor dan tidak sehat oleh para pekerja pabrik dianggap sebagai stresor. Lingkungan fisik dapat memicu munculnya stres kerja. Kemudian dari penelitian yang telah dilakukan oleh Arisona di bagian tebang angkut di pabrik gula rejo agung baru Madiun, dengan subyek penelitian berjumlah 45 orang karyawan dalam Inayati (2012:1), dengan teknik analisis product moment dari Pearson di dapat hasil bahwa nilai koefisien korelasi (r) sebesar rxy = -0,568 dengan p = 0,000< 0,01 hal ini berarti ada hubungan signifikan dengan arah negatif antara lingkungan kerja fisik dengan stres kerja pada karyawan bagian tebang angkut. Berarti semakin tinggi skor kondisi lingkungan kerja fisik maka skor stres kerja pada karyawan bagian tebang angkut akan rendah dan sebaliknya jika skor lingkungan kerja fisik rendah maka skor stres kerja pada karyawan bagian tebang angkut akan tinggi. Sedangkan penelitian Prihartini yang dilakukan di Polres Pasuruan dengan subyek penelitian adalah anggota reskrim polres Pasuruan sebanyak 40 orang, dianalisis dengan menggunakan analisis Kendall Tau_b, rxy = -4,57 dengan p = 0,078 > 0,05. Yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja fisik dengan stres kerja. Menurut Hariandja dalam Ratnasari (2013:4) stres adalah ketegangan atau tekanan emosional yang dialami seseorang yang sedang menghadapi tuntutan yang sangat besar, hambatanhambatan, dan adanyanya kesempatan yang sangat penting yang dapat mempengaruhi emosi, pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Sedangkan Smith dalam Wijono (2012:143) mengungkapkan bahwa konsep stres kerja dapat ditinjau dari beberapa sudut, yaitu: Pertama, stres kerja merupakan hasil dari keadaan tempat kerja. Contoh: keadaan tempat bising dan ventilasi udara yang kurang baik akan mengurangi motivasi karyawan. Kedua, stres kerja merupakan hasil dari dua faktor organisasi, yaitu keterlibatan dalam tugas dan dukungan organisasi, yaitu keterlibatan dalam tugas dan dukungan organisasi. Ketiga, stres terjadi karena faktor workload juga faktor kemampuan melakukan tugas. Keempat, akibat dari waktu kerja 6

7 yang berlebihan. Kelima, faktor tanggung jawab kerja.terakhir, tantangan yang muncul dari tugas. Gejala stres dapat dilihat dari berbagai faktor yang menunjukkan adanya perubahan, baik secara fisiologis, psikologis, maupun sikap. Perubahan fisiologis ditandai oleh adanya gejala gejala seperti merasa letih/lelah, kehabisan tenaga, pusing, gangguan pencernaan, sedangkan perubahan psikologis ditandai oleh adanya kecemasan berlarut larut, sulit tidur, napas tersengal sengal, dan berikutnya perubahan sikap seperti keras kepala, mudah marah, dan tidak puas terhadap apa yang dicapai. Adapun faktor lain yang dapat menyebabkan stres kerja, misalnya rutinitas karyawan yang selalu berada di dalam pabrik yang intensitas berinteraksi dengan mesin yang cukup tinggi (Wijono, 2012:143). Lingkungan kerja fisik dalam suatu perusahaan merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk memberikan suasana dan situasi kerja karyawan yang nyaman dalam pencapaian tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan. Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab karyawan mudah jatuh sakit, mudah stres, sulit berkonsentrasi dan menurunnya produktivitas kerja. Jika ruangan kerja tidak nyaman, panas, sirkulasi udara kurang memadai, ruangan kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih, berisik, akan berdampal pada kenyamanan kerja karyawan (Mahardiani, 2013:99). Menurut Nitisemito dalam Susilo (2006:3) Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik dan sebagainya. Lingkungan kerja di pabrik berpotensi menimbulkan masalah masalah yang dapat mengganggu kenyamanan kerja bagi karyawan. Gangguan timbul sebagai akibat dari proses produksi menggunakan mesin yang secara terus menerus. Gangguan gangguan tersebut dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya stres kerja pada karyawan. Menurut Nitisemito dalam Susilo (2006:3) beberapa faktor faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan karyawan dalam bekerja yang perlu diketahui dan menjadi perhatian perusahaan diantaranya pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan/pencahayaan, musik, keamanan, dan kebisingan. Sebagaimana yang telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri sudah ditetapkan batasan nilai untuk masing masing faktor lingkungan kerja yang telah disebutkan, yaitu: 7

8 Tabel 1.1 Batas Nilai Faktor Lingkungan Kerja Kebisingan Tekanan Panas/ Suhu Debu Pencahayaan 85 dba C 0,15 mg/m lux Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri Cold rolling mill merupakan suatu divisi yang bergerak dalam pemrosesan pengerolan baja lembaran dingin yang di dalamnya tentu terdapat banyak alat alat dan mesin yang dapat mengganggu kenyamanan karyawan dalam bekerja. Berdasarkan wawancara penulis dengan Bapak Nurkadi pada tanggal 13 Agustus 2014 pada pukul WIB, PT. KS terdiri dari beberapa unit produksi dari hulu sampai dengan hilir, aktivitas produksi paling tinggi berada di CRM, CRM memiliki jumlah populasi yang banyak, kemudian terdapat masalah-masalah seperti panas dan bising yang lebih terlihat, sehingga dengan penulis memilih CRM sebagai lokasi penelitian sudah cukup mewakili untuk dilakukan penelitian mengenai lingkungan kerja fisik. Hal-hal yang sering dialami oleh karyawan adalah kebisingan, tekanan panas/ suhu, debu dan pencahayaan. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diperlukan upaya pengendalian kondisi lingkungan guna pemeliharaan sumber daya manusia, maka dari itu PT KS melakukan penilaian setiap dua kali dalam satu tahun. Adapun data hasil penilaian yang didapatkan oleh penulis seperti yang dapat dilihat pada tabel 1.2 bahwa angka yang melebihi nilai ambang batas yang dapat dilihat pada tabel 1.1 menunjukkan lokasi tersebut masih membutuhkan perhatian dari pihak perusahaan untuk dilakukannya perbaikan agar karyawan tetap nyaman dalam bekerja. Tabel 1.2 Pengukuran Faktor Lingkungan Kerja Pabrik CRM NO LOKASI BISING TEKANAN PANAS DEBU PENCAHAYAAN 1 Mekanik CPL 83 28,3 1, WELDER CPL 93 28,5 1, CR Welder CPL 80,5 24,1 0, Exit CPL 84,5 29,6 0, Roll Shop Area 77,5 30,6 0, Exit CTCM 96 29,7 1, CR CTCM 78,5 24,8 0, Entry TPM 96,3 29,2 0, Exit TPM 94,8 29,1 0, Recoiling Line , CR Recoiling Line , Shearing Line 76,5 28,8 2, CR Shearing Line 65,5 19,6 0, WTP 86 29,4 0, CR WTP 70,5 24,4 0,

9 Sambungan 16 Compresor area 94,7 30 0, CR Compresor 71,5 21,2 0, Kantin 65,7 23,2 0, Gedung CRM 62,2 20,6 0, ECL Area 87,1 28,7 0, CR ECL 71,4 24,7 0, Exit ECL 85,3 29,9 0, Exit Preparation Line 83,5 29,4 0, CR Preparation Line 76,5 19,2 0, Exit Sliting Line 88 28,9 1, CR Sliting Line 70 19,1 0, CR TPM 67,2 23,4 0, Coil Yard 80,6 28,9 1, Rool Coolant Area 84 29,7 0, ARP AREA 82 29,1 2, BAF Area 88,6 30,5 1, CAL Area 92,3 28,8 2,14 81,6 33 Exit CAL , CR CAL 72 24,4 0, Cabin Crane Coil Yard 76,9 29,9 1, Cabin Crane N2 Yard 83,3 29 0, Cabin Crane Finishing (Recoiling Line) 79,6 29,3 0,4 87 Melebihi Batas Nilai yang Ditentukan Sumber: Diolah dari data pengukuran faktor lingkungan kerja pabrik CRM s.d Mei 2014 divisi Health, Safety and Environment (HSE) Terdapat 12 lokasi yang tingkat bisingnya melebihi nilai ambang batas yang seharusnya, tekanan panas/ suhu 25 lokasi, debu 36 lokasi dan pencahayaan 23 lokasi. Misalnya saja pada lokasi entry tpm tingkat bisingnya memiliki nilai 96,3 yang melebihi dari nilai ambang batas yang seharusnya tidak melebihi 85dBA, kemudian pada lokasi roll shop area tekanan panas atau suhunya memiliki nilai 30,6 C yang seharusnya berada di antara C, pada lokasi shearing line tingkat debunya berada pada nilai 2,83 mg/m 3 yang seharusnya tidak melebihi 0,15mg/m 3, selanjutnya dari segi pencahayaan lokasi cabin crane N2 yard memiliki nilai 22 lux yang bahkan nilai ini jauh melebihi dari nilai minimal yaitu 100 lux. Penulis sendiri telah mengamati lokasi lingkungan kerja di Pabrik CRM PT. KS, dan dirasakan oleh penulis bahwa lingkungan kerja di pabrik CRM ini terkesan bising dan berdebu. Perusahaan sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut dengan memfasilitasi karyawan dengan earplug, helm dan masker. Tetapi masih terdapat karyawan yang mengesampingkan penggunaan fasilitas tersebut. Kondisi lingkungan kerja yang seperti ini dapat membuat karyawan itu sendiri merasa tidak nyaman dalam bekerja yang pada akhirnya memicu terjadinya stres kerja pada karyawan. 9

10 Gambar 1.3 Kondisi lingkungan kerja di Pabrik CRM PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk Sumber: Penulis Sedangkan berdasarkan data Lost Time yang diperoleh dari divisi CRM PT. KS selama tiga tahun terakhir, yang menunjukkan karyawan pada perusahaan telah kehilangan waktu akibat datang kerja terlambat, pulang kerja telalu cepat, cuti maupun sakit. Berdasarkan hasil wawancara penulis hal tersebut dikarenakan stres kerja yang dialami oleh karyawan yang penyebabnya antara lain karyawan yang merasa lelah, bosan, dan kurang nyaman berada dalam lingkungan kerja tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama. Schuller dalam Noordiansah (2013:2) mengidentifikasi beberapa perilaku negatif karyawan yang berpengaruh terhadap organisasi, menurutnya stres yang dihadapi oleh karyawan berkorelasi dengan penurunan prestasi kerja, peningkatan ketidakhadiran kerja serta tendensi mengalami kecelakaan. Data lost time pada tahun dapat dilihat pada Tabel 1.3. Data lost time karyawan selama tiga tahun terakhir di PT KS dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 perusahaan mengalami lost time sebesar 1089,18 menit dengan rata-rata lost time sebesar 90,77 menit. Namun, pada tahun 2012 perusahaan mengalami penurunan lost time menjadisebesar 999,23 menit dengan rata-rata lost time 83,27 menit. Dan pada tahun 2013 perusahaan mengalami kenaikan lost time menjadi sebesar 1036,07 menit dengan rata-rata lost time 86,34 menit. Hal tersebut menunjukkan tingkat lost time pada PT KS cukup tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa banyaknya karyawan yang mengalami kekurangan waktu dalam bekerja yang seharusnya dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas dengan lebih cepat. 10

11 NO Tabel 1.3 Daftar Lost Time CRM PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. (Periode ) BULAN LOST TIME Januari 106,06 86,63 132,40 2 Februari 84,10 98,27 90,81 3 Maret 124,92 88,62 87,96 4 April 98,84 60,29 100,53 5 Mei 105,95 57,14 82,60 6 Juni 68,59 58,40 87,73 7 Juli 84,09 111,44 71,97 8 Agustus 65,43 58,54 71,01 9 September 64,72 85,72 80,01 10 Oktober 133,81 75,09 66,04 11 November 68,00 86,38 82,08 12 Desember 84,69 132,72 82,93 Jumlah 1089,18 999, ,07 Rata-rata 90,77 83,27 86,34 Sumber: Diolah dari data lost time Human Capital Integrated Administration PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Gambar 1.4 Grafik Lost Time CRM PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. 92,00 Rata-rata lost time setahun 90,00 88,00 86,00 84,00 82,00 80,00 Rata-rata lost time 78, Sumber: Diolah dari data lost time Human Capital Integrated Administration PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Berdasarkan uraian diatas muncul permasalahan bahwa lingkungan kerja fisik di divisi CRM PT. KS masih kurang baik dan menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja yang mengakibatkan stres kerja pada karyawan. Fenomena ini mendorong penulis untuk meneliti lebih jauh mengenai lingkungan kerja fisik dan stres kerja karyawan PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk 11

12 divisi CRM. Sehingga judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Stres Kerja Karyawan di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk Divisi CRM. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana lingkungan kerja fisik yang ada di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk divisi CRM? 2. Bagaimana tingkat stres kerja pada karyawan di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk divisi CRM? 3. Seberapa besar lingkungan kerja fisik berpengaruh pada stres kerja karyawan di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk divisi CRM? 1.4 Tujuan Penelitian Secara umum maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap stres kerja karyawan di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk divisi CRM. Penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk: 1. Mengetahui keadaan lingkungan kerja fisik di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk divisi CRM. 2. Mengetahui tingkat stres kerja karyawan di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk divisi CRM. 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap stres kerja karyawan di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk divisi CRM. 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi pihak pihak terkait Kegunaan Teoritis Diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia serta memperluas wawasan yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan kerja terhadap stres kerja karyawan divisi CRM di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk divisi CRM Kegunaan Praktis Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada berbagai pihak, yaitu: a. Bagi Perusahaan, dapat dijadikan masukan mengenai lingkungan kerja dengan stres kerja karyawan sebagai pedoman dalam mengelola sumber daya manusia dalam perusahaan. b. Bagi Penulis, sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman, sehingga dapat mengoptimalisasi teori yang dimiliki untuk mencoba menganalisis fakta, data, gejala dan peristiwa yang terjadi untuk dapat ditarik kesimpulan secara objektif dan ilmiah. 12

13 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembaca dalam memahami materi yang terdapat dalam skripsi, maka penulisan skripsi disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang tinjauan objek studi, latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang penelitian terdahulu, tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai cara pengumpulan dan pengolahan data serta analisis data yang telah melalui proses pengolahan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyajikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan menyajikan atau rekomendasi berdasarkan hasil dari penelitian. 13

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINI PRODUKSI CONTINUOUS TANDEM COLD MILL (CTCM) MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL DI UNIT PABRIK COLD ROLLING MILL (CRM) PT. KRAKATAU

Lebih terperinci

: terdapat 1 pertanyaan dan telah dijawab dengan baik oleh Direksi Perseroan.

: terdapat 1 pertanyaan dan telah dijawab dengan baik oleh Direksi Perseroan. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. KRAKATAU STEEL Tbk disingkat PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal Pasal

Lebih terperinci

PENGUMUMAN HASIL KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

PENGUMUMAN HASIL KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. PENGUMUMAN HASIL KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. Direksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (Perseroan) dengan ini memberitahukan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah. Setiap karyawan dalam bekerja dapat mengalami stres kerja. Apabila

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah. Setiap karyawan dalam bekerja dapat mengalami stres kerja. Apabila BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Setiap karyawan dalam bekerja dapat mengalami stres kerja. Apabila karyawan mengalami stres kerja maka dapat berdampak pada pekerjaannya. Stres bisa berdampak

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk PT. Krakatau Steel secara formal didirikan pada tahun 1970 ketika pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 35 tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan unsur manusia merupakan perangkat yang paling menentukan dalam mencapai tujuan kegiatannya, terutama berkaitan erat dengan kebijaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari. manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari. manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan dari setiap kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan dari setiap kegiatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan dari setiap kegiatan. Adapun tujuan yang akan dicapai telah ditetapkan sebelumnya. Dalam usaha mencapai tujuan

Lebih terperinci

Perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur besi baja ini sudah banyak menghasilkan produk seperti kawat baja, plat baja, maupun baja

Perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur besi baja ini sudah banyak menghasilkan produk seperti kawat baja, plat baja, maupun baja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Negara yang berkembang, Indonesia berusaha keras dalam memajukan sektor perindustrian agar dapat bersaing dengan Negara lain di dunia Internasional, terutama

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di indonesia. BUMN yang didirikan pada tahun 1971, PT Krakatau Steel adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang fokus pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola unsur

Lebih terperinci

PT. KRAKATAU STEEL(PERSERO) TBK

PT. KRAKATAU STEEL(PERSERO) TBK Nama Kelas : Resty F.Y Daulay : 1EB15 NPM : 28211088 PT. KRAKATAU STEEL(PERSERO) TBK LATAR BELAKANG PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia. BUMN yang berlokasi di Cilegon, Banten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan menerapkan metode Six Sigma guna meningkatkan kualitas pada produk Cold Rolling Coil (CRC) di PT Krakatau Steel Tbk. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Gambar 1.1 Logo PT Pindad (Persero) Sumber: wikipedia, 2013 PT Pindad adalah perusahaan industri manufaktur Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut PT.KS merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara

Lebih terperinci

Mempelajari Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada PT Krakatau Steel Divisi Wire Rod Mill. Disusun Oleh : Retno Fitri Wulandari ( )

Mempelajari Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada PT Krakatau Steel Divisi Wire Rod Mill. Disusun Oleh : Retno Fitri Wulandari ( ) Mempelajari Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada PT Krakatau Steel Divisi Wire Rod Mill Disusun Oleh : Retno Fitri Wulandari (36412165) LATAR BELAKANG KECELAKAAN KERJA FAKTOR-FAKTOR DAN POTENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebisingan menurutpermenakertrans No. 13 Tahun 2011Nilai Ambang Batas (NAB) faktor fisika yaitu Intensitas bising adalah Suara yang tidak diinginkan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Umum Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Umum Penelitian Objek penelitian ini adalah karyawan pabrik Cold Rolling Mill (CRM) PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan industri dunia yang mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan industri dunia yang mencapai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan industri dunia yang mencapai sekitar 5% pertumbuhan tiap tahunnya (www.indexmundi.com) menunjukkan bahwa industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mengurangi kinerja, berdampak pada kondisi psikis pekerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mengurangi kinerja, berdampak pada kondisi psikis pekerja, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelelahan kerja dapat mengurangi aktivitas yang akhirnya mengakibatkan ketidakmampuan meneruskan pekerjaan secara maksimal. Kelelahan terbagi menjadi dua, yaitu kelelahan

Lebih terperinci

reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya, sehingga

reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

Konsumsi Baja per Kapita Tahun 2014

Konsumsi Baja per Kapita Tahun 2014 Kg/Kapita BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri baja merupakan salah satu industri pendukung pembangunan nasional yang sesuai dengan rencana strategis yang sedang direncanakan oleh Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada berbagai bidang salah satunya di bidang industri. Semakin tinggi tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya. manusia. Tugas MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya. manusia. Tugas MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen perusahaan yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi organisasi dimana pada hakikatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan didalam perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan kinerja karyawan dalam suatu organisasi adalah stress kerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan kinerja karyawan dalam suatu organisasi adalah stress kerja karyawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karyawan adalah aset utama organisasi yang menjadi pelaku aktif dari setiap organisasi. Karyawan dalam sebuah perusahaan menduduki posisi yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia saat ini semakin maju dan modern, banyak teknologi yang berhasil diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, tetapi secanggih apapun peralatan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA PENGARUH KONDISI OLI TERHADAP PERFORMA TRANSFORMATOR PADA SWEAT GEARS 30KV DI WIRE ROD MILL PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)Tbk Laporan Kerja Praktek Ini Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN SISTEM KERJA MESIN SHEARING II PADA PT. SUPER STEEL INDAH JAKARTA TIMUR K E R J A P R A K T E K

PERAWATAN DAN SISTEM KERJA MESIN SHEARING II PADA PT. SUPER STEEL INDAH JAKARTA TIMUR K E R J A P R A K T E K PERAWATAN DAN SISTEM KERJA MESIN SHEARING II PADA PT. SUPER STEEL INDAH JAKARTA TIMUR K E R J A P R A K T E K Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Ujian Akhir Program Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : ALLIFIA DIANNIAR F 100 080

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan untuk mengembangkan usaha makro dan mikro. Sumber daya manusia sangat berperan,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri baja steel terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan atau lingkungan kerja. Salah satu faktor-faktor bahaya yang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan atau lingkungan kerja. Salah satu faktor-faktor bahaya yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja pada saat melakukan pekerjaan di tempat kerja tidak terlepas dari berbagai faktor bahaya dan potensi bahaya yang terdapat pada pekerjaan atau lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) atau biasa disebut PTPN IX adalah perusahaan BUMN yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II Sumber: www.angkasapura2.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI

KETERBUKAAN INFORMASI KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi Peraturan Bapepam LK No. IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ALAMAT Kantor Pusat: Jl. Industri No. 5 POBOX 14 Cilegon

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. KRAKATAU STEEL

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. KRAKATAU STEEL PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. KRAKATAU STEEL Tbk disingkat PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 32

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktek PT. Super Steel Indah

Laporan Kerja Praktek PT. Super Steel Indah BAB II PROFIL PT. SUPER STEEL INDAH 2.1 Sejarah Singkat PT. Super Steel Indah PT. Super Steel Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri baja yang didirikan pada tahun 1973 dimana perusahaan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI TRANSAKSI AFILIASI

KETERBUKAAN INFORMASI TRANSAKSI AFILIASI KETERBUKAAN INFORMASI TRANSAKSI AFILIASI Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menyatakan bahwa semua informasi material telah diungkapkan dan informasi tersebut tidak menyesatkan PT Krakatau Steel (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan tempat kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan.menurut Sarwono (2005) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan kerja fisik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena unsur manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana, dan pengendali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penggunaan tembakau, penyalahgunaan obat dan alkohol, dan HIV/AIDS.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penggunaan tembakau, penyalahgunaan obat dan alkohol, dan HIV/AIDS. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi Buruh Internasional (ILO) adalah badan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) khusus bertugas mempromosikan kesehatan dan keselamatan pekerja di seluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa pada diri manusia dianggap penting demi terciptanya kepuasan kerja dalam sebuah keanggotaan. Indonesia secara normatif-konstitusional adalah negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan barang atau jasa sebagai produknya (Munandar, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan barang atau jasa sebagai produknya (Munandar, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem memperoleh masukan mentah dan masukan instrumental. Bahan baku kemudian diolah oleh masukan instrumental dalam sistem dan menghasilkan keluaran. Perusahaan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa (2008:28) mengemukakan guru sangat menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa (2008:28) mengemukakan guru sangat menentukan keberhasilan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang memiliki tujuan untuk mewujudkan individu yang memiliki kualitas kemampuan dan potensi dalam dirinya, sehingga

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Berdirinya PT. Krakatau Steel

BAB III PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Berdirinya PT. Krakatau Steel BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Berdirinya PT. Krakatau Steel PT. Krakatau Steel merupakan Pabrik Baja terbesar di Indonesia. PT. Krakatau Steel yang menempati lokasi

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP STRES KERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK. DIVISI CRM)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP STRES KERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK. DIVISI CRM) PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP STRES KERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK. DIVISI CRM) Danur Mega Pratiwi 1, Ratri Wahyuningtyas 2 1,2 Prodi S1 Manajemen BisnisTelekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Putri Daya Usahatama merupakan perusahaan perseroan terbatas yang bergerak di bidang trading dan distribution. Perusahaan ini, adalah bagian dari PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Berdasarkan pada berbagai pemberitaan di media, khususnya media televisi, setiap pemberitaan yang berkaitan dengan serangkaian kegiatan penertiban selalu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Objek Penelitian Untuk penulisan skripsi ini, penulis mengambil lokasi penelitian pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penghasil baja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan, dengan segala kebutuhannya dalam sebuah perusahaan. Sumber daya manusia adalah ujung tombak yang

Lebih terperinci

(B). Anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat : DIREKSI Direktur Utama (Independen) : SUKANDAR ;

(B). Anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat : DIREKSI Direktur Utama (Independen) : SUKANDAR ; PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. KRAKATAU STEEL Tbk disingkat PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal Pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik untuk dikaji dalam konstelasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik untuk dikaji dalam konstelasi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu isu yang menarik untuk dikaji dalam konstelasi kehidupan global yang sangat kompleks dan hyper competitive dewasa ini adalah belum optimalnya kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi Sejarah Balai Besar Logam dan Mesin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi Sejarah Balai Besar Logam dan Mesin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi 1.1.1 Sejarah Balai Besar Logam dan Mesin Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) atau lebih dikenal dengan nama Metal Industries Development Center (MIDC)

Lebih terperinci

KESEHATAN KERJA. oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH

KESEHATAN KERJA. oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH KESEHATAN KERJA oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH Disampaikan dalam Perkuliahan Kesehatan Masyarakat Jurusan D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang 2013 Pengantar Kesehatan kerja adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (DISPARBUD JABAR) merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dan publik. Pada saat ini Bank bjb

BAB I PENDAHULUAN. kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dan publik. Pada saat ini Bank bjb 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk yang dikenal dengan nama Bank bjb, adalah bank umum yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UPT. Balai Yasa Yogyakarta merupakan satu dari empat Balai Yasa yang dimiliki oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero). UPT. Balai Yasa Yogyakarta adalah industri yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pertumbuhan industri baja saat ini sedang tumbuh dengan cepat (fast growing), seiring meningkatnya konsumsi baja nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai secara langsung.

BAB II LANDASAN TEORITIS. karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai secara langsung. BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat perlu mendapat perhatian, karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja yang tinggi diharapkan membuat karyawan menjadi semakin setia kepada organisasi, semakin termotivasi dalam bekerja, merasa senang dalam bekerja,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STRES KERJA 1. Definisi Stres Kerja Lazarus (dalam Lahey, 2007) menyatakan bahwa stres dapat dikatakan sebagai keadaan yang menyebabkan kemampuan individu untuk beradaptasi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat berharga dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini menuntut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial. Pada dasarnya manusia memiliki dorongan untuk berinteraksi satu sama lain dan tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan kerja merupakan ilmu kesehatan yang bertujuan agar masyarakat atau pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya dengan usaha preventif dan kuratif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja mengalami peningkatan sebanyak 5,4 juta orang dibanding keadaan

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja mengalami peningkatan sebanyak 5,4 juta orang dibanding keadaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam sektor pekerjaan menjadi salah satu fokus utama dari strategi pembangunan Indonesia. Pada Februari 2014 tercatat jumlah penduduk yang bekerja mengalami

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena

1. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena segala aktivitas dalam sebuah organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya peran sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan unsur pengatur dan pelaksana dari setiap kegiatan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan unsur pengatur dan pelaksana dari setiap kegiatan organisasi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia adalah faktor penting dalam kelangsungan hidup suatu organisasi baik itu organisasi swasta maupun organisasi publik karena manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Krakatau Steel PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. merupakan industri baja terbesar di Indonesia dengan gagasan awal perlunya industri baja di negara berkembang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja merupakan sasaran penting dalam manajemen sumber daya manusia karena akan mempengaruhi kinerja dan produktivitas kerja. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PROTEKSI DAN FUNGSI SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PADA FURNACES Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembar Panas ( Hot Strip Mill ) PT. Krakatau Steel (PERSERO)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di era globalisasi semakin hari dirasakan semakin ketat, manajemen sumber daya manusia sangat penting dan harus diperhatikan oleh pimpinan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia tentunya sangat berperan dalam suatu perusahaan, sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang terdidik dan siap pakai untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan posseperti pos & giro, bisnis komunikasi, bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan aktivitas-aktivitas bisnisnya, perusahaan harus mampu memanfaatkan sumber daya didalam perusahaan. Salah satu aspek sumber daya terpenting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolan sumber daya manusia yang baik akan berdampak besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolan sumber daya manusia yang baik akan berdampak besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengelolan sumber daya manusia yang baik akan berdampak besar bagi kemajuan perusahaan. Pengelolaan yang buruk terhadap sumber daya manusia akan merugikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan alat atau mesin pabrik, masing-masing dari

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan alat atau mesin pabrik, masing-masing dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang berharga bagi organisasi atau perusahaan. Sebagai aset, karyawan harus bisa dikelola dengan baik agar tetap bisa memberikan kontribusi

Lebih terperinci

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI 6.1. Aspek Legalitas Suatu industri yang didirikan perlu mendapatkan legalitas dari pihak yang terkait, dalam hal ini adalah pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan kepuasan, tantangan, bahkan dapat pula menjadi gangguan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan

Lebih terperinci

dalam akhir akta ini

dalam akhir akta ini BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. KRAKATAU STEEL Tbk disingkat PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Z4 15/BAR-KS M1/AFR/AFR Nomor 8. Pada hari ini, Kamis tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki. Salah satu sumber daya yang penting di dalam sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki. Salah satu sumber daya yang penting di dalam sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba yang maksimum dari produk yang dihasilkannya. Hal ini tentunya menuntut seluruh bagian di dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, sehingga perusahaan didalam mengelola usaha diharapkan mampu menggunakan sumber daya manusia dengan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia mencapai tahap industrialisasi, yaitu adanya berbagai macam industri yang ditunjang dengan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi serta eksplorasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi serta eksplorasi dan eksploitasi sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi yang semakin maju di Indonesia membutuhkan SDM yang memiliki ketrampilan dan kemampuan yang baik dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dunia pekerjaan adalah dunia yang penuh dengan tuntutan dan tugas-tugas, namun pekerjaan merupakan sesuatu yang dicari oleh banyak orang sebagai tujuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bandung I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bandung I BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bandung I Seiring dengan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Departemen

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. depresi akan menjadi penyakit pembunuh nomor dua setelah penyakit jantung.untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. depresi akan menjadi penyakit pembunuh nomor dua setelah penyakit jantung.untuk BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) dalam model kesehatan yang dibuat sampai tahun 2020 meramalkan gangguan psikis berupa perasaan lelah yang berat dan berujung pada

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor Pusat Perum BULOG selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 01 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai visi, misi dan tujuan sangat di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi organisasi.

Lebih terperinci