Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt"

Transkripsi

1 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Heru Sasongko, S.Farm.,Apt

2 Tenaga kefarmasian - Apoteker Pengelola Apotek (APA) - Apoteker Pendamping Tenaga teknis kefarmasian - Asisten apoteker - Ahli madya farmasi, Analis farmasi - Sarjana farmasi Tenaga non-kefarmasian - Petugas keuangan/kasir - Petugas administrasi - Petugas kebersihan, keamanan, dll.

3 Diperlukan untuk menjelaskan hubungan antar personal Untuk menegaskan peran, tugas, kewajiban dan wewenang tiap personal Ditetapkan oleh masing-masing organisasi

4 APA Pemilik Sarana Apotek Apoteker pendamping Fungsi Pembelian (TKK) Fungsi Gudang (TKK) Fungsi Penjualan (TKK) Fungsi Keuangan Fungsi Pembukuan TKK Juru Resep Adm Pemb Adm Penj Adm K/B Adm Pajak

5 APA Pemilik Sarana Apotek Apoteker pendamping Asisten apoteker (3 orang) Penjualan HV (1 orang) Administrasi dan keuangan (2 orang) Pembantu umum (2 orang)

6 KOSUDGAMA ( Pengurus Pengawas Bagian umum dan Personalia Bagian Akuntansi dan Keuangan Unit Niaga Unit Simpan pinjam Unit Apotek Unit Jasa Apoteker Pendamping Kepala unit ( APA ) Wakil unit AA Kasir dan Administrasi Pelayanan obat bebas Gudang Reseptir

7 Apoteker Pengelola Apotek/ Pemilik Sarana Apotek Apoteker pendamping Kasir Besar Shift I Supervisi (Asisten Apoteker) Juru Resep Kasir Kecil Shift II Supervisi (Asisten Apoteker) Juru Resep Kasir Kecil Tata Usaha (TU) Pembelian Gudang

8 Tugas APA : Memimpin seluruh kegiatan apotek. Membuat visi dan misi Membuat stratgi tujuan, sasaran dan program kerja Membuat dan menetapkan peraturan atau SPO pada setiap fungsi kegiatan di apotek Membuat dan menetapkan indikator form record pada sitiap fungsi kegiatan di apotek Mengusahakan agar apotek yang dipimpinnya dapat memberikan hasil yang sesuai rencana kerja (meningkatkan omset, mengadakan pembelian yang tepat dan penekanan sejauh mungkin biaya tak langsung lainnya)

9 Tanggung jawab APA: Bidang keuangan: penggunaan secara efisien, pengamanan dan kelancaran. Bidang persediaan barang: pengadaan yang sehat, ketertiban penyimpanan dan kelancaran. Bidang inventaris: penggunaan yang efisien serta pemeliharaan dan pengamanan. Bidang administrasi: bahwa seorang apoteker bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan administrasi di apotek yang meliputi administrasi umum dan administrasi pelayanan Bidang personalia : apoteker harus mempunyai kemampuan mengelola SDM Bidang teknik kefarmasian: mengawasi pelayanan resep yang masuk di apotek agar berkualitas Bidang komersial/bisnis: meningkatkan keuntungan, pertumbuhan dan pengembangan apotek Bertanggung jawab kepada PSA Bertanggung jawab kepada Kementrian Kesehatan RI

10 Wewenang APA : Memimpin sejumlah karyawan. Penambahan atau pengurangan karyawan. Komunikasi dengan pihak luar untuk kepentingan apotek untuk bekerja sama. Memimpin seluruh kegiatan apotek

11 Tugas : Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA bila APA berhalangan hadir selama jam kerja apotek. Melaksanakan segala tindakan terutama dalam hal hal penting yang mendasar dan strategis harus mendapat persetujuan dari APA Tanggung jawab : Bertanggung jawab penuh kepada APA dan melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping. Wewenang : Berwenang mengelola seluruh kegiatan di apotek sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi dari APA

12 A. Fungsi pembelian Tugas dan Fungsi : a) Mendata kebutuhan barang b) Membuat kebutuhan pareto barang c) Mendata pemasok (supplier) d) Merencanakan dan melakukan pembelian sesuai dengan yang dibutuhkan, kecuali ada ketentuan lain dari APA e) Memeriksa harga, diskon hasil negisiasi dengan supplier Wewenang dan tanggung jawab : a) Menentukan dan melakukan negosiasi harga beli barang dan masa pembayaran dengan supplier. b) Bertanggung jawab atas perolehan harga beli c) Bertanggung jawab atas kelengkapan barang

13 Tugas dan Fungsi a) Menerima dan mengeluarkan berdasarkan fisik barang b) Menata, merawat dan menjaga keamanan barang Wewenang dan Tanggung Jawab a) Menerima dan mengeluarkan barang b) Menata dan menjaga keamanan barang c) Bertanggung jawab terhadap resiko barang hilang, rusak di gudang

14 Tugas dan Fungsi a) Melakukan penjualan dengan harga yang telah ditetapkan b) Menjaga kenyamanan ruang tunggu c) Melayani konsumen dengan ramah dan santun d) Memberikan informasi dan solusi kepada konsumen e) Membina hubungan yang baik pada pelanggan Wewenang dan Tanggung Jawab a) Memberikan diskon sesuai dengan matriks wewenangnya b) Memberikan insentif kepada pelanggan sesuai wewenangnya c) Menjaga dan memelihara kebersihan dan keamanan barang yang terdapat difungsi penjualan. d) Bertanggung jawab terhadap kepuasan konsumen

15 Mengerjakan pekerjaan sesuai kompetensi sebagai (TKK), antara lain: Pelayanan OTC/resep. Pembuatan persediaan obat. Menyusun buku defekta (buku barang habis). Membuat laporan narkotik, psikotropika, generik. Pembukuan resep. Menyusun obat. Mampu dalam hal tertentu menggantikan/merangkap tugas sebagai kasir, penjual obat bebas dan sebagai juru resep

16 Tugas : Mengkoordinasi dan mengawasi dinas kerja di bawahnya, agar berjalan dengan lancar dan tertib. Membuat laporan harian Mengurus pajak pajak. Membuat laporan bulanan ( realisasi data untuk pimpinan apotek, membuat daftar gaji, upah dan pajak) Membantu APA membuat laporan tahunan tutup tahun (neraca laba rugi). Surat menyurat. Tanggung jawab Bagian Administrasi : Bertanggung jawab kepada APA sesuai tugas yang diberikan kepadanya. Wewenang Bagian Administrasi : Melaksanakan kegiatan administrasi, pembukuan dengan petunjuk dari APA dan peraturan perundangan yang berlaku.

17 Tugas Bagian Keuangan: Mencatat penerimaan dan pengeluaran uang. Pengeluaran uang harus dilengkapi kwitansi, nota, tanda setoran, yang sudah diparaf APA atau petugas yang ditunjuk. Membuat laporan harian, yaitu penjualan, kredit pembelian, hasil penjualan, tagihan dan pengeluaran harian. Membuat laporan bulanan, misalnya daftar gaji, pajak dan laporan lainnya. Menyetor dan atau mengambil uang baik dari kasir atau dari bank. Tanggung jawab Bagian Keuangan: Bertanggung jawab atas kebenaran jumlah uang yang dipercayakan kepadanya dan bertanggung jawab kepada APA. Wewenang Bagian Keuangan: Melaksanakan kegiatan keuangan dengan petunjuk dari APA dan peraturan perundangan yang berlaku

18 Membantu tugas TKK dalam kegiatan pengerjaan resep dan peracikan obat racikan. Menyusun, membendel dan menyiapkan resep dengan baik Melaksanakan kegiatan penyetokan obat dan melaksanakan penelusuran atau mengecek jika ada ketidaksesuian antara jumlah obat riil dengan yang tercatat di kartu stok atau komputer serta menulis obat yang habis dalam buku defekta. Memasukkan faktur barang datang ke dalam buku pembelian dengan bantuan kasir. Memisahkan resep-resep yang mengandung narkotika dan psikotropika dan disimpan sendiri. Menjaga kebersihan dan kerapian ruang pelayanan dan peracikan. Melakukan pencatatan pada buku OWA. Dalam kondisi tertentu dapat melaksanakan tugas luar disaat diperlukan terutama untuk pelayanan antar jemput resep dan obat. Reseptir bertanggungjawab langsung pada pimpinan apotek dan berwenang melaksanakan tugas sesuai instruksi dan petunjuk pimpinan apotek.

19 Melaksanakan tugas luar apotek terutama dalam pelayanan resep dalam sistem jemput bola dengan waktu seefisien mungkin. Membantu kelancaran kegiatan apotek (misal : fotokopi, membayar rekening apotek, membeli kebutuhan apotek, dan lainnya). Menjamin kebersihan diseluruh lingkungan apotek dan mengelola sampah apotek dengan penuh tanggung jawab. Bertanggung jawab atas perbaikan apotek (perbaikan kantor) Dalam keadaan tertentu ikut membantu pekerjaan reseptir dalam meracik obat. Ikut membantu dalam proses pelayanan obat bebas serta melakukan penyetokan untuk obat-obat bebas. Bagian umum bertanggung jawab langsung kepada pimpinan apotek atas kebenaran tugas yang dipercayakan kepadanya dan berwenang melakukan tugas sesuai instruksi dan petunjuk dari pimpinan apotek.

20 Perencanaan SDM Seleksi dan rekruitmen Pengembangan Penilaian prestasi kerja Kompensasi Penanganan stress dan konflik Pemberhentian

21 Kualitas/mutu tenaga kerja yang diinginkan sesuai persyaratan jabatan yang ada (analisis jabatan) : - gambaran umum unsur jabatan - syarat-syarat untuk masing jabatan - tanggung jawab dari masing-masing jabatan - metode dengan penyusunan pertanyaan : What the worker does?, How he does it?, Why he does it?, What kind of skill involve in the doing? Jumlah tenaga yang dibutuhkan - Sesuaikan dengan beban kerja - Sesuai dengan jenis pelayanan - Pengaturan jam kerja (jam buka) - Pengaturan shift

22 Job description (deskripsi jabtan) dan job specification (spesifikasi jabatan) - Job description : tugas, tanggung jawab, wewenang - Job spesification : tingkat pendidikan, pengalaman kerja, pengetahuan dan ketrampilan, jenis kelamin, syarat fisik, dll. Penyebaran informasi lowongan - Rekomendasi ke teman, keluarga - pemberitahuan resmi ke instansi pendidikan - iklan di media cetak dan elektronik - melalui intansi tenaga kerja yang berwenang Teknik seleksi - Screening surat lamaran dan referensi - Tes dan Interview - Pemeriksaan kesehatan

23 Tujuan : memperbaiki dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja karyawan dalam melaksanakan dan mencapai tujuan organisasi (perusahaan) Cara : meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan terhadap tugas-tugasnya Metode : - pengembangan pengetahuan (intelektualitas) : sekolah/kuliah, mengikuti seminar, diskusi, bacaan selektif - pengembangan ketrampilan (praktik) : pelatihan, study banding, magang - pengembangan sikap : pelatihan, pendekatan personal

24 Penilaian prestasi kerja : proses mengevaluasi atau menilai prestasi kerja, tujuannya dapat membantu meningkatkan loyalitas karyawan sehingga menguntungkan perusahaan Manfaat hasil penilaian : mengidentifikasi karyawan yang membutuhkan diklat, menetapkan gaji, menetapkan kemungkinan rotasi tugas karyawan, menetapkan kebijaksanaan baru dalam rangka reorganisasi, mengidentifikasi karyawan untuk promosi jabatan Jumlah dan jenis obyek penilaian dari seorang karyawan memperhatikan : jabatan yang dinilai, tujuan penilaian, obyek penilaian yang mencakup prestasi kerja dan watak pribadi karyawan Contoh obyek penilaian : leadership, inisiatif, loyalitas, kerja sama, kejujuran, ketelitian Metode penilaian : diskor nilai tiap karyawan (nilai absolut/rating, dibuat rangking semua karyawan)

25 Kompensasi : pengaturan keseluruhan pemberian balas jasa bagi employers maupun employee baik yang langsung berupa uang (financial) maupun yang tidak langsung berupa uang (non financial) Pengaturan kompensasi merupakan faktor penting untuk menarik, memelihara dan mempertahankan karyawan Faktor yang mempengaruhi : - asas kebenaran dan keadilan bagi tiap karyawan - dana perusahaan - serikat karyawan - produktivitas kerja - biaya hidup - pemerintah

26 Dasar penyusunan kompensasi : - prestasi kerja - lama jam kerja - senioritas (masa kerja) - kebutuhan Jenis kompensasi yang diberikan : - Financial : gaji tetap, insentif, bonus, uang makan, uang kehadiran, uang lembur, uang kesejahteraan (THR, bantuan sosial, jaminan kesehatan) - non financial : kesempatan pengembangan diri (sekolah, pelatihan/seminar, rekreasi, dll.)

27 Stress : suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang, bahkan dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan, yang akhirnya mengganggu pelaksanaan tugasnya. Penyebab : - on the job stress : beban kerja yang berlebihan, tekanan/desakan waktu, kualitas supervisi, wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab, konflik antar pribadi/kelompok, perbedaan nilai-nilai perusahaan dengan karyawan, berbagai bentuk perubahan - off the job stress : kekuatan financial, masalah fisik, keluarga, dan masalah pribadi lainnya Reaksi terhadap stress : murung/sedih, dingin /cuek, agresif dan bereaksi cepat Penanganan stress : program konseling dengan pemberian nasehat, penentraman hati, komunikasi, pengenduran ketegangan emosi, penjernihan pemikiran, reorientasi.

28 Konflik tidak bisa lepas dari SDM karena sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial sekaligus makhluk individual Penyebab : - masalah komunikasi - masalah struktur organisasi - masalah pribadi Metode pengatasan konflik : - identifikasi masalah dan penyebab - mencari beberapa alternatif pemecahan - memilih alternatif terbaik, percobaan dan penyempurnaan

29 PHK (pemutusan hubungan kerja) : pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha Persyaratan melakukan PHK : - tenggang waktu pemberhentian - izin dan saat pemberhentian - alasan pemberhentian - pemberian pesangon, uang jasa atau ganti rugi

30 Jam kerja : pagi (jam ) malam (jam ) Seminggu : waktu selama 7 hari Anak adalah orang laki-laki atau wanita yang berumur kurang dari 15 (lima belas) tahun, dilarang mempekerjakan anak kecuali pekerjaan : untuk keperluan rumah dan halaman, pekerjaan dilakukan siswa dengan pengawasan Waktu istirahat : sekurang2nya setengah jam setelah bekerja 4 jam terus menerus, sekurang2nya satu hari untuk enam hari kerja dan dua hari untuk lima hari kerja, istirahat tahunan sekurang2nya 12 hari untuk enam hari kerja dan 10 hari untuk lima hari kerja

31 Pekerja wanita : - tidak boleh diwajibkan bekerja pada hari pertama dan kedua waktu haid - Pekerja wanita yang masih menyusui harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusukan bayinya pada jam kerja - Pekerja wanita harus diberi istirahat selama satu bulan sebelum saatnya menurut perhitungan dokter/bidan melahirkan anak dan dua bulan sesudah melahirkan - Pekerja wanita yang mengalami gugur kandungan diberi istirahat selama satu setengah bulan - pekerja wanita yang istirahat karena alasan di atas berhak mendapat upah penuh

BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK. 2.1 Apotek dan Peran Apoteker Pengelola Apotek. Apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukan pekerjaan kefarmasian dan

BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK. 2.1 Apotek dan Peran Apoteker Pengelola Apotek. Apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukan pekerjaan kefarmasian dan BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK 2.1 Apotek dan Peran Apoteker Pengelola Apotek Apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya

Lebih terperinci

PENDIRIAN APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt.

PENDIRIAN APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt. PENDIRIAN APOTEK Heru Sasongko, S.Farm.,Apt. PENGERTIAN ISTILAH Apotek (kepmenkes 1027 standar pelayanan kefarmasian di apotek) adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V L1 KUESIONER Berilah tanda (V) pada jawaban yang dipilih UMUM 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V 2 Apakah struktur organisasi perusahaan memuat secara jelas garis

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia Penerapan fungsi manajemen ke dalam fungsi operatif dari pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan tenaga kerja, dengan maksud untuk mencapai tujuan individu, organisasi dan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL

BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL BAB 4 ANALISA PROSES BISNIS AWAL Bab keempat ini akan berisi data-data yang dibutuhkan dalam pengerjaan sistem serta pembahasan mengenai pemetaan proses bisnis. Pemetaan proses bisnis merupakan penjabaran

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus

Lebih terperinci

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI A. Sejarah Singkat CV. Morawa Timber Industri merupakan perusahaan penanaman Modal dalam negeri yang bergerak di bidang industri kayu untuk mengolah kayu bulat menjadi

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karena selama ini di Apotek RSI Cabang Pandaan masih tergolong baru dan masih dalam tahap pengembangan, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karena selama ini di Apotek RSI Cabang Pandaan masih tergolong baru dan masih dalam tahap pengembangan, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karena selama ini di Apotek RSI Cabang Pandaan masih tergolong baru dan masih dalam tahap pengembangan, maka penulis ingin memberikan rekomendasi dari hasil analisis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi:

BAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi: BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada PT Mulyareksa Jayasakti Semarang, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap variabel

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F Kuesioner Sistem Pengendalian Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Kefarmasian Pelayanan kefarmasian adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan kualitas hidup

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI... JAKARTA. Apoteker/D3Farmasi/Asisten Apoteker

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI... JAKARTA. Apoteker/D3Farmasi/Asisten Apoteker PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI A. Struktur Organisasi Pelayanan diselenggarakan dan diatur demi berlangsungnya pelayanan farmasi yang efisien dan bermutu, berdasarkan fasilitas yang tersedia

Lebih terperinci

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK.. JL...

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK.. JL... PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK.. JL... A. PENDAHULUAN Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN. dimana jenis produk atau obat yang di tawarkan kepada pelanggan berupa barang bebas dan

BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN. dimana jenis produk atau obat yang di tawarkan kepada pelanggan berupa barang bebas dan 54 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah CV. Apotek Cahaya CV. Apotek Cahaya merupakan sebuah CV. Yang bergerak di bidang farmasi, dimana jenis produk atau obat yang

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 6 Manajemen Personalia Agar supaya pencapaian tujuan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan personalia-personalia yang handal dan cakap. Personaliapersonalia ini diberi wewenang, tanggung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. (Peraturan Pemerintah no 51 tahun 2009). Sesuai ketentuan perundangan

Lebih terperinci

JOB DESCRIPTION 1. Direktur 2. Keuangan

JOB DESCRIPTION 1. Direktur 2. Keuangan JOB DESCRIPTION 1. Direktur Orang yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan atas

Lebih terperinci

Pengadaan karyawan harus didasarkan pada prinsip apa baru siapa.

Pengadaan karyawan harus didasarkan pada prinsip apa baru siapa. ANALISIS JABATAN 1 Pengadaan (procurement) adalah fungsi operasional pertama MSDM. Pengadaan karyawan merupakan masalah penting, sulit, dan kompleks karena untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten 36 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan KPRI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Tilik Mutu Pelayanan Kefarmasian DAFTAR TILIK

Lampiran 1. Daftar Tilik Mutu Pelayanan Kefarmasian DAFTAR TILIK Lampiran 1. Daftar Tilik Mutu Pelayanan Kefarmasian DAFTAR TILIK Jumlah tenaga teknis kefarmasian dan kualifikasi : Jumlah Apoteker : Orang Jumlah tenaga teknis kefarmasian (TTK) : Orang Jumlah tenaga

Lebih terperinci

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA Sumber daya namusia (human resources) merujuk pada orang-orang yang bekerja di lingkungan suatu organisasi, disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan.(simamora,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran umum perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Abad Dua Satu Makmur didirikan oleh Lie Maryo Rusdi Hamid, yang sekarang menjabat sebagai Direktur

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Klinik Geo Medika merupakan sebuah fasilitas layanan kesehatan milik swasta. Pada awal pendiriannya Klinik Geo Medika memberikan layanan kesehatan

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN LAWEYAN KOTA SOLO TAHUN 2007 SKRIPSI

GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN LAWEYAN KOTA SOLO TAHUN 2007 SKRIPSI GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN LAWEYAN KOTA SOLO TAHUN 2007 SKRIPSI Oleh: ROSY MELLISSA K.100.050.150 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran.

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran. SILABUS MATA KULIAH A. Identitas Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari 2014 1. Nama Mata Kuliah : PKPA APOTEK 2. Program Studi : Profesi Farmasi 3. Fakultas : Farmasi 4. Bobot : 4 sks 5. Elemen Kompetensi

Lebih terperinci

a. bahwa apotek dan pedagang eceran obat merupakan pelayanan kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh swasta;

a. bahwa apotek dan pedagang eceran obat merupakan pelayanan kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh swasta; BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 10 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK DAN PEDAGANG ECERAN OBAT (TOKO OBAT) WALIKOTA BOGOR, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

1.1. Keterlaksanaan standar pelayanan kefarmasian

1.1. Keterlaksanaan standar pelayanan kefarmasian Lampiran 1. Kuesioner penelitian 1.1. Keterlaksanaan standar pelayanan kefarmasian I. IDENTITAS APOTEKER PENANGGUNGJAWAB APOTEK (APA) 1. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 2. Pengalaman sebagai Apoteker

Lebih terperinci

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk 15 BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan, yaitu suatu unit kegiatan

Lebih terperinci

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit Puskesmas dan sebagai bahan masukan kepada Dinas Kesehatan Kota Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang luar biasa dalam persaingan. Dengan adanya persaingan yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang luar biasa dalam persaingan. Dengan adanya persaingan yang UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang kompetetif menyebabkan perubahan besar yang luar biasa dalam persaingan. Dengan adanya persaingan yang ketat mau tidak

Lebih terperinci

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan BAB III DATA PERUSAHAAN III.1. Sejarah perusahaan Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1976 di Batavia. VOC dibubarkan bersama dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai ragam tujuan. Aktivitas di dalam instansi pemerintah selalu diarahkan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada

Lebih terperinci

HR Procurement. Rekruitmen Seleksi Penempatan Orientasi Induksi. Psikologi Sumber Daya Manusia

HR Procurement. Rekruitmen Seleksi Penempatan Orientasi Induksi. Psikologi Sumber Daya Manusia HR Procurement Rekruitmen Seleksi Penempatan Orientasi Induksi PENTINGNYA PROCUREMENT Merupakan masalah penting dan kompleks Dinamika dibawa ke organisasi Karyawan aset utama, penggerak roda organisasi,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt.

PENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt. PENGELOLAAN OBAT DAN ADMINISTRASI APOTEK Heru Sasongko, S.Farm.,Apt. Kegiatan administrasi di apotek (standar pelayanan kefarmasian) Administrasi umum pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN 15 BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Apotek Apotek medicine shoppe merupakan usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan masyarakat. Apotek ini berdiri pada tanggal 14 Desember

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PARINDO PERMAI didirikan dengan akta notaris No. 52, tertanggal 24 Desember 1980 dengan akta yang dibuat dihadapan Notaris Hobropoerwanto, SH.,

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung. BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada saat pelaksanaan kerja praktek, penulis ditempatkan pada bagian manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung. Di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengeluaran Kas Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: 1. Bagian yang terkait dan diskripsi

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi DOSEN : DIANA MA RIFAH

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi DOSEN : DIANA MA RIFAH Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi DOSEN : DIANA MA RIFAH Manajemen Sumber Daya Manusia Merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan rekrutmen, penempatan, pelatihan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Apotek Kimia Farma. Ulfah Maghfirotun K

Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Apotek Kimia Farma. Ulfah Maghfirotun K Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada Apotek Kimia Farma Ulfah Maghfirotun K 27212517 Latar Belakang Kebutuhan informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan, salah satunya dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. tanggal 17 Oktober 2001 berganti nama melalui akte perubahan. induk perusahaan dan berdiri sendiri.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. tanggal 17 Oktober 2001 berganti nama melalui akte perubahan. induk perusahaan dan berdiri sendiri. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT SUCOFINDO APPRAISAL UTAMA didirikan pada tanggal 31 Januari 2000, dengan nama awal PT Sucofindo Nissesa

Lebih terperinci

BAB XIII MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)

BAB XIII MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM) BAB XIII MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM) SDM merujuk pada orang-orang yang bekerja di lingkungan suatu organisasi, disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan.(simamora, 1997). SDM adalah

Lebih terperinci

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ; BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Loyalitas Kerja a. Pengertian Loyalitas Kerja Hasibuan (2005), mengemukakan bahwa loyalitas atau kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penilaian

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA MENIMBANG : bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. PT. Putra Maya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. PT. Putra Maya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan 3.1.1 Pendirian dan Informasi Umum PT. Putra Maya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di bidang jasa reparasi sepatu, reparasi tas, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembangunan kesehatan di Indonesia, bertanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembangunan kesehatan di Indonesia, bertanggung jawab untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan unit pelaksana tingkat pertama dan ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia, bertanggung jawab untuk menyelenggarakan upaya kesehatan di tingkat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

Pasal 88 s.d pasal 98 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

Pasal 88 s.d pasal 98 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; DASAR HUKUM * UUD 1945, pasal 28 D ayat (2) : Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja Pasal 88 s.d pasal 98 UU No. 13 Tahun 2003

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam pelaksanaan penggajian, faktor pengamanan harus diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 WAWANCARA PEMILIK

LAMPIRAN 1 WAWANCARA PEMILIK LAMPIRAN 1 WAWANCARA PEMILIK 84 Wawancara Dengan Pemilik Peneliti : Mbak, kapan Apotik Pharma Sista berdiri? Pemilik : Apotik Pharma Sista berdiri pada bulan november 2013 Peneliti Pemilik : Saat mbak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 63

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi Dengan tekad yang kuat akan komitmen terhadap layanan kesehatan berkualitas, HOSANA MEDICA GROUP memulai perjalanan pelayanannya dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan kefarmasian Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser dari obat ke pasien yang mengacu pada Pharmaceutical care. Kegiatan pelayanan kafarmasian yang semula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyedia obat bagi kebutuhan kesehatan masyarakat (Bogadenta, A ; 17-18). Selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. penyedia obat bagi kebutuhan kesehatan masyarakat (Bogadenta, A ; 17-18). Selanjutnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apotek bukan menjadi barang asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, karena keberadaannya sudah sedemikian dekat dan ada di sekitar kita. Kalau dahulu dalam satu

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di Divisi Industri Makanan dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga masyarakat guna mendapatkan derajat kesehatan setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga masyarakat guna mendapatkan derajat kesehatan setinggi-tingginya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan dengan tujuan mengusahakan kesehatan yang paripurna bagi setiap warga

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. CV. Tritech Computer Cabang Binjai berdiri atas gagasan Ahmad

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. CV. Tritech Computer Cabang Binjai berdiri atas gagasan Ahmad BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Tritech Computer Cabang Binjai berdiri atas gagasan Ahmad Witasman dan Eko Jono Lase pada tahun 2010 ketika masih bekerja pada CV. Tritech Computer

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Sinar Rejeki Lasindounggul merupakan perkembangan dari Sinar Rejeki yang didirikan pada tanggal 30 agustus 1982. Sinar Rejeki pada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 45 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profile Responden 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Koperasi Rusamas berdiri pada 19 September 1985, dan beralamat di Jl. Utama PLTU Suralaya, Suralaya Merak 42456 Kota Cilegon.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam hal ini memerlukan suatu variabel yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam hal ini memerlukan suatu variabel yang dapat digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam analisis kepuasan pasien, erat hubungannya dengan suatu kinerja, yaitu proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi dalam menyediakan produk

Lebih terperinci

2017, No Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (

2017, No Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ( No.276, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Apotek. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG APOTEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Dutaniaga Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang distibutor dalam perdagangan plastik. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Rachmawati (2010:3) manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses pernecanaan, pengorganisasian,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi Persepsi merupakan aktivitas, mengindra, mengintegrasikan dan memberi penilaian pada objek-objek fisik maupun obyek sosial dan pengindraan tersebut tergantung pada stimulus

Lebih terperinci

Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja

Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja Modul ke: 14 Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen

Lebih terperinci

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j rot galery di Klaten Oleh : Riasti F.3302181 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan J ROT GALERY adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Awal berdirinya PT.MASJATI GARMENTAMA adalah pada tahun 1989 dan menjadi perusahaan berbadan hukum pada tahun 1992 berdasarkan akte No.634/09.02/PB/V/92.

Lebih terperinci

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN)

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN) PERJANJIAN KERJA KARYAWAN KONTRAK Pada hari ini, tanggal bulan tahun Telah diadakan perjanjian kerja antara: 1. Nama : Alamat : Jabatan : Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN) 2.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Menurut Mulyadi (2001:165) menyatakan bahwa Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah 34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

Pengendalian Internal (X1) Responden LP PR IK AP P Total

Pengendalian Internal (X1) Responden LP PR IK AP P Total Pengendalian Internal (X1) Responden LP PR IK AP P 1 2 3 4 5 6 1 2 2 3 1 2 3 1 2 3 Total 1 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 5 4 5 69 2 4 5 4 5 5 5 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 69 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 68 4

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 1 Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 2 Permintaan Pembayaran LAMPIRAN 3 Inoice Lampiran 4 Kwitansi LAMPIRAN 5 Faktur Pajak LAMPIRAN 6 Surat Penawaran Iklan Lampiran 7 Form Order Iklan Majalah Bumi Track

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1)

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1) PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1) I. Jadwal Wawancara 1. Tanggal / Hari : 25 april 2009 2. Waktu Mulai dan Selesai : II. Identitas Informan 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : 3. Jabatan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184 UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] BAB XVI KETENTUAN PIDANA DAN SANKSI ADMINISTRATIF Bagian Pertama Ketentuan Pidana Pasal 183 74 1, dikenakan sanksi pidana

Lebih terperinci