BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten"

Transkripsi

1 36 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan KPRI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten Purworejo. Tokoh pendirinya adalah Raden Pronoredjo, Hadiwidjojo, Raden Siswosudirjo, Hadi Martono, dan Partosumito. Rapat pertama kali dihadiri oleh 160 orang peserta dengan nama Koperasi Simpan Pinjam Guyub Rukun. Anggaran dasarnya disahkan pada tanggal 27 Desember 1960 oleh Ketua Jawatan Koperasi di Jakarta, dengan nomor Pada masa itu, koperasi belum mendapatkan perhatian yang serius sehingga kegiatan operasi tidak berjalan dengan lancar. Setelah lahir Undang-undang Nomor 12 Tahun 1967, maka tumbuh semangat baru dalam kegiatan koperasi yang dipelopori oleh Abdulbasar Siswohandoko, Imam Sutego Sastroprayitno, Poniman Hadiwijoto, Sukiman Nur Hadipranoto, dan Sri Lestari Hadisuprapto. Rapat dilaksanakan pada tanggal 28 September 1968 dan bertempat di SD Tambakrejo, dengan dihadiri oleh 7 orang anggota dari 108 anggota yang terdaftar. Anggaran dasar yang baru disahkan pada tanggal 1 Juli 1969

2 37 oleh Kepala Direktorat Koperasi Jawa Tengah dengan nomor 3268/12-67/6209/BH/VI. Pada tahun 1996, anggaran dasar tersebut diperbaharui lagi dan disahkan pada tanggal 30 September 1996 dan berbadan hukum nomor 6209b/BH/PAD/KWK.11/IX/1996. Demikian selanjutnya dengan penyesuaian Anggaran Dasar yang baru, maka dapat dirintis sedikit demi sedikit sehingga semakin berkembang dan dapat menduduki prestasi yang semakin membaik hingga saat ini. KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo secara resmi telah ada sejak tanggal 25 Mei Hingga saat ini jumlah anggota adalah 310 orang, yang meliputi 177 orang anggota wanita dan 133 orang anggota pria. Anggota koperasi yaitu para guru yang mengajar di Sekolah Dasar yang daerah kerjanya meliputi wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Purworejo, dan daerah kerja diluar wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Purworejo yang diatur dalam peraturan khusus anggota. KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta pelaksanaannya berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian berdasar atas azas kekeluargaan. 2. Visi dan Misi Perusahaan Visi dan misi sebuah perusahaan sangatlah penting untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang akan ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu, visi dan misi berguna untuk mengukur kemampuan dan kinerja

3 38 perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai target dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Visi dan misi pada KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju. Visi dan misi tersebut akan selalu dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan. 3. Lokasi Perusahaan Lokasi KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo berada di ajlur yang strategis karena terletak di jalan utama yang menghubungkan daerah kota Purworejo dengan daerah pedesaan. Koperasi ini berlokasi di Jalan Kaligesing Km. 1,4 Desa Tambakrejo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi Koperasi untuk pembagian tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari masing-masing bagian yang ada dalam KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menjalankan tugasnya. Struktur organisasi yang baik akan berpengaruh terhadap kelancaran operasional suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4 39 berikut : Struktur Organisasi pada KP-RI Guyub Rukun adalah sebagai Gambar 3.1 Struktur Organisasi pada KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo Keterangan: : Garis Komando : Garis Wewenang

5 40 5. Deskripsi Jabatan Jabatan kepengurusan pada KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo merupakan jabatan temporer atau berjangka. Masa jabatan kepengurusan setiap periode adalah tiga tahun. Pemilihan pengurus dilakukan secara langsung melalui pemungutan suara. Karyawan yang berada di KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo memiliki jabatan sesuai dengan kemampuan masing-masing personel, diantaranya adalah: a. Rapat Anggota Tahunan Rapat Anggota Tahunan merupakan kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan dan kebijakan dalam koperasi. Rapat ini diadakan tiap akhir tahun buku. Masing-masing anggota rapat mempunyai hak suara yang sama dan tidak boleh diwakili kepada pihak lain. b. Badan Pengawas Untuk mengawasi dan memeriksa jalannya usaha koperasi, maka dibentuk Badan Pengawas yang bertugas mengawasi dan memeriksa pelaksanaan kegiatan usaha yang dilakukan oleh koperasi sesuai ketentuan Rapat Anggota. c. Pengurus Berdasarkan Undang-Undang Pokok Perkoperasian No. 25 Tahun 1992, maka pengurus koperasi dipilih oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Masa jabatan kepengurusan KP-RI Guyub Rukun adalah tiga tahun dan dapat dipilih kembali bilamana yang

6 41 bersangkutan masih bersedia dan memenuhi persyaratan. Adapun tugas pengurus koperasi adalah sebagai berikut: 1) Mengelola koperasi dan usahanya. 2) Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi. 3) Menyelenggarakan rapat anggota. 4) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban tugas. 5) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara terperinci. 6) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus. d. Badan Penasehat Koperasi Badan ini diangkat oleh bupati dari kantor Dinas Koperasi dan UKM Purworejo, dan berfungsi untuk memberi saran serta masukan demi kelancaran operasi organisasi. e. Manajer Manajer bertugas menyusun usaha koperasi, mengkoordinasi karyawan dan menjalankan kebijakan dari pengurus demi berhasilnya tujuan koperasi. f. Anggota Anggota koperasi memiliki tugas dalam mengambil prakarsa inovatif, yaitu berusaha mencari, menemui, dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama dalam koperasi.

7 42 6. Permodalan Perusahaan Modal awal KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo diperoleh dari simpanan pokok setiap anggota, simpanan wajib bulanan setiap anggota, dan simpanan manasuka atau bebas. 7. Usaha dan Kegiatan Sebagai suatu perusahaan, KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi anggotanya, untuk itu diselenggarakan dua macam usaha, yaitu: a. Pertokoan Jenis barang-barang yang dijual terdiri dari dua kelompok besar yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Penentuan laba diatur oleh ketentuan-ketentuan yang telah dibuat. b. Perkreditan Uang (USP) Jenis pelayanan ini menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, yaitu simpan pinjam. Perkreditan uang diberikan untuk seluruh anggota koperasi yang memerlukan, dengan mengajukan permohonan kredit. Adapun besarnya suku bunga pada Unit Simpan Pinjam ini berdasarkan Peraturan Khusus Prekreditan Uang yang ditetapkan pada tanggal 12 Juni 1999 dan diperbaharui pada Rapat Khusus tanggal 7 Juli 2003.

8 43 B. Analisis Data dan Pembahasan Sistem Pengendalian Intern merupakan sarana yang dilakukan terhadap setiap kontrol bagi pelaksanaan kebijakan manajemen suatu perusahaan. Untuk dapat mengetahui peranan sistem pengendalian intern bagi perusahaan, khususnya terhadap penerimaan kas di KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, terlebih dahulu dilakukan penelusuran ada atau tidaknya unsurunsur sistem pengendalian intern di perusahaan, salah satunya dengan menggunakan metode komparatif, yaitu suatu metode yang membandingkan unsur sistem pengendalian intern di perusahaan dengan unsur sistem pengendalian yang terdapat pada tinjauan pustaka. Agar dapat memperoleh analisa yang tepat, maka perlu dilakukan analisa satu persatu dari setiap unsur sistem pengendalian intern di KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo. 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Secara garis besar, KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo memiliki struktur organisasi yang telah melakukan pemisahan tanggung jawab fungsional secara jelas dan tegas. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini:

9 44 a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Pada sistem penerimaan kas di KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo dijalankan oleh dua golongan fungsi yang berbeda, yaitu dari fungsi penerimaan kas dari penjualan tunai, dan dari fungsi penerimaan kas dari pelunasan piutang. Penerimaan kas dari penjualan tunai terdiri dari tiga fungsi yaitu fungsi penjualan, fungsi kasir, dan fungsi akuntansi. Pada penerimaan kas dari penjualan tunai, masing-masing fungsi bertugas sebagai berikut: 1) Fungsi penjualan berperan sebagai fungsi operasi, dimana fungsi penjualan merupakan fungsi pokok dalam penerimaan kas melalui penjualan barang. Fungsi ini bertugas untuk menjual dan memasarkan barang-barang yang dijual oleh koperasi. 2) Fungsi kasir berperan sebagai penerima kas dari hasil penjualan yang dilakukan oleh koperasi. 3) Fungsi akuntansi berperan sebagai pencatat transaksi penjualan serta penerimaan kas yang dilakukan oleh koperasi. Penerimaan kas dari pelunasan piutang yaitu terdiri dari fungsi unit simpan pinjam, fungsi kasir, dan fungsi akuntansi. Masing-masing fungsi bertugas sebagai berikut: 1) Fungsi unit simpan pinjam merupakan fungsi yang berperan dalam melayani transaksi simpan pinjam yang dilakukan oleh anggota koperasi.

10 45 2) Fungsi kasir berperan sebagai penerima kas dari hasil pelunasan piutang yang dilakukan oleh anggota. 3) Fungsi akuntansi berperan sebagai pencatat transaksi pelunasan piutang serta penerimaan kas dari pelunasan piutang yang dilakukan oleh anggota. b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. Sistem penerimaan kas dari KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo tidak dijalankan oleh satu fungsi, terdapat pemisahan fungsi penjualan dan fungsi kasir dengan fungsi akuntansi, serta pemisahan fungsi unit simpan pinjam dan fungsi kasir dengan fungsi akuntansi. Sehingga ada pengecekan internal antar fungsi. Hal ini mengindikasikan bahwa data akuntansi dapat dipercaya kebenarannya. Dengan pemisahan fungsi akuntansi dari fungsi-fungsi operasi dan fungsi penyimpanan, catatan akuntansi yang diselenggarakan dapat mencerminkan transaksi sesungguhnya yang dilaksanakan oleh unit organisasi yang memegang fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. Sehingga data akuntansi yang dihasilkan dapat dipercaya kebenarannya, sebagai akibatnya, kekayaan organisasi dapat terjamin keamanannya.

11 46 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya. Dalam suatu organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi. Oleh karena itu, di setiap organisasi harus dibentuk sistem yang mengatur wewenang untuk mengotorisasi terlaksananya transaksi. Penggunaan media yang baik juga dilakukan guna merekam prosedur penggunaan wewenang dalam memberikan otorisasi terlaksananya transaksi di organisasi. Prosedur pencatatan yang baik dapat menjamin data yang direkam oleh media akan dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi mampu menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi. KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo juga telah memiliki sistem otorisasi yang mengatur wewenang dengan baik. Pengurus dan manajer bertanggungjawab terhadap pengendalian intern di perusahaan. Pengurus memiliki otorisasi sepenuhnya terhadap kebijakan yang akan diambil guna kemajuan koperasi, sedangkan manajer bertugas sebagai pelaksana kebijakan tersebut dengan dibantu oleh beberapa karyawan

12 47 untuk mencapai tujuan koperasi. Pemisahan wewenang di tiap-tiap bagian yang ada di KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo juga sudah cukup jelas. 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Pembagian fungsional dan juga sistem pencatatan yang baik tidak akan tercapai jika tidak adanya praktik yang sehat di dalam suatu organisasi. Agar pelaksanaan pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan dapat berjalan dengan baik, maka KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo menggunakan caracara berikut ini untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya: a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworjeo menggunakan formulir yang bernomor urut tercetak agar penggunaannya jelas dan tidak menimbulkan kesalahan serta penyelewengan yang dapat dilakukan oleh anggota. Sehingga dengan adanya formulir yang bernomor urut tercetak, kinerja serta tanggung jawab anggota dapat dipantau untuk menghindari serta meminimalisir terjadinya penyelewengan. b. Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Adanya pemeriksaan mendadak yang dilaksanakan oleh bagian yang secara fungsional berperan sebagai pengendali intern akan

13 48 membuat karyawan untuk selalu berhati-hati dalam bekerja sehingga data yang dimasukkan terjamin dan meminimalisir karyawan untuk melakukan tindak kecurangan pada kekayaan perusahaan. Namun dalam praktiknya, KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo tidak melakukan pemeriksaan mendadak, sehingga dapat dikatakan bahwa langkah yang ditempuh koperasi untuk memantau para karyawannya tersebut masih kurang. c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain. Transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai maupun pelunasan piutang dilaksanakan oleh beberapa bagian yaitu bagian penjualan, bagian unit simpan pinjam, bagian kasir, dan bagian akuntansi. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat pengecekan internal terhadap pelaksanaan tugas setiap unit organisasi yang terkait pada KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo. d. Perputaran jabatan (job rotation). KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo telah melakukan perputaran jabatan dalam setiap periode. Perputaran jabatan dilaksanakan secara rutin dengan tujuan agar karyawan dapat bekerja secara optimal dan mampu memahami di segala aspek fungsi koperasi, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan kecakapan karyawan dalam mengelola perusahaan.

14 49 e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Pada KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, karyawan menggunakan hak cuti yang diberikan perusahaan. Saat cuti, kewajiban (tugas) karyawan tersebut tidak digantikan oleh karyawan lain, sehingga seandainya terjadi kecurangan dalam bagian yang bersangkutan tidak dapat terungkap oleh pejabat yang menggantikan untuk sementara waktu tersebut. f. Secara periodik dilakukan pencocokkan fisik kekayaan dengan catatannya. Pencocokan penerimaan kas dari KP-RI Guyub Rukun dilakukan pada setiap akhir minggu dan setiap bulan. Pencocokan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang sesuai dalam pengelolaan kekayaan koperasi, selain itu juga berguna sebagai kontrol ada atau tidaknya penyelewengan dalam pelaksanaan operasi yang dilakukan di KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo. g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain. KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo tidak membentuk unit organisasi baru untuk melakukan pengecekan karena pengecekan efektivitas pada KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo dilakukan oleh pengawas yaitu Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi. Hal ini bertujuan untuk mengawasi dan

15 50 mengecek efektif atau tidaknya unsur-unsur sistem pengendalian intern yang ada. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Di antara empat unsur pokok pengendalian intern, mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian yang paling penting. Karyawan yang kompeten, jujur, dan ahli dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efisien dan efektif, sehingga dapat menunjang kinerja perusahaan. Namun, karyawan dengan mutu yang baik pun memiliki kelemahan, sehingga dibutuhkan seleksi untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya. Cara yang ditempuh dalam seleksi yaitu: a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. b. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjannya. KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo sendiri mempunyai suatu aturan tersendiri terhadap karyawannya. Hal tersebut dilakukan agar karyawan tetap dapat menjaga kredibilitas perusahaan maupun dirinya sendiri. Jika ada suatu kesalahan atau kecurangan, maka akan diselesaikan secara baik-baik dan sesuai dengan etika di koperasi. Aturan tersebut telah dirumuskan oleh Rapat Anggota Tahunan, sehingga segala konsekuensi harus sesuai dengan aturan tersebut. Hal ini memberi dampak positif

16 51 terhadap suksesnya penerapan kebijakan manajemen yang diterapkan pada KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas Pada Koperasi Pegawai-Republik Indonesia Guyub Rukun Kecamatan Purworejo Suatu koperasi biasanya memiliki suatu sistem akuntansi yang baik, begitu juga dengan KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo yang mempunyai sistem akuntansi dimana didalamnya telah mencakup hal-hal pengidentifikasian, penggabungan dan penganalisa, pencatatan dan pelaporan transaksi yang menjaga kebenaran dan keutuhan kekayaan pribadi dari koperasi. Dengan kebijakan yang diberikan oleh pengurus maka manajer dan karyawan bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi wewenangnya. Tiap-tiap bagian yang terlibat pada proses transaksi di KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo menyelenggarakan dan melakukan pengisian dokumen dan catatan yang baik sehingga dapat diproses pada bagian yang lain. Berikut ini adalah prosedur penerimaan kas KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo: 1. Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai a. Fungsi yang terkait Fungsi-fungsi yang terkait di KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo adalah:

17 52 1) Bagian penjualan Merupakan fungsi operasi yang paling pokok dalam penerimaan kas dari penjualan tunai. Fungsi ini bertugas untuk menjual barangbarang yang diperjualbelikan di KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo. 2) Bagian kasir Merupakan fungsi yang bertugas untuk menerima kas dari hasil penjualan. Selanjutnya menghitung jumlah kas yang diterima sebelum dicocokkan dengan catatan yang ada di bagian akuntansi. 3) Bagian akuntansi Merupakan fungsi yang bertugas untuk melakukan pencatatan atas transaksi penjualan yang terjadi di KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo. Catatan tersebut selanjutnya akan dicocokkan dengan kas fisik yang dipegang oleh bagian kasir. b. Dokumen yang digunakan 1) Bukti Penerimaan Kas Bukti penerimaan kas dibuat saat bagian kasir menerima kas dari hasil penjualan tunai. Kemudian bukti ini diserahkan ke bagian akuntansi, selanjutnya akan diarsipkan. 2) Kwitansi atau Faktur Penjualan Tunai Kwitansi atau faktur penjualan tunai dibuat saat pembeli melakukan pembayaran dan bagian kasir menerima kas dari hasil

18 53 transaksi penjualan tunai tersebut. Faktur penjualan tunai dibuat rangkap dua yaitu: a) Lembar I : diserahkan ke pembeli. b) Lembar II : disimpan atau diarsipkan oleh KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo sebagai bukti pencatatan. c. Catatan yang digunakan 1) Buku Penjualan Barang Buku penjualan barang merupakan catatan yang digunakan untuk merekap transaksi penjualan yang terjadi di koperasi. Buku tersebut diisi oleh bagian penjualan. 2) Buku kas harian dan rekapitulasinya Buku kas harian dan rekapitulasinya merupakan catatan yang berfungsi untuk mencatat rangkaian jumlah pengeluaran dan penerimaan kas dari hasil transaksi yang terjadi setiap hari, kemudian merekapnya dengan hasil rekapan hari sebelumnya. 3) Buku kasir Buku kasir adalah catatan yang digunakan oleh bagian kasir untuk mencatat jumlah penerimaan kas dari hasil transaksi penjualan tunai yang terjadi.

19 54 d. Prosedur pelaksanaan penerimaan kas dari penjualan tunai 1) Bagian penjualan a) Melayani permintaan dari pembeli setelah pembeli menemukan barang yang diinginkan. b) Merekap hasil penjualan. c) Membuat kwitansi atau faktur penjualan sesuai dengan hasil penjualan dan penyetoran uang ke bagian kasir, rangkap dua. d) Mendistribusikan lembaran faktur penjualan sebagai berikut: (1) Lembar I : diserahkan ke pembeli. (2) Lembar II : digunakan sebagai bukti pencatatan dan selanjutnya digunakan sebagai arsip. e) Mengisi buku penjualan. 2) Bagian kasir a) Menerima uang dari bagian penjualan beserta kwitansi penjualan. b) Mengisi buku kasir. c) Mengisi buku kas harian dan rekapitulasi. d) Membuat bukti penerimaan kas lalu menyerahkan bukti tersebut ke bagian akuntansi. 3) Bagian akuntansi a) Menerima bukti penerimaan kas dari bagian kasir. b) Mencatat bukti penerimaan kas kedalam jurnal. c) Menyusun buku besar.

20 55 Bagan alir (flowchart) yang menunjukkan aliran penerimaan kas dari hasil penjualan tunai pada KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo: Bagian Penjualan Mulai Menerima order dari pembeli Membuat faktur penjualan dan mengisi buku penjualan Buku Penjualan FPT 3 FPT 2 N N FPT 1 Diserahkan kepada pembeli 1 Gambar 3.2 Bagan Alir Prosedur Bagian Penjualan Keterangan: FPT : Faktur Penjualan Tunai BPK : Bukti Penerimaan Kas

21 56 Bagian Kasir Gambar 3.3 Bagan Alir Prosedur Bagian Kasir

22 57 Bagian Akuntansi 2 BPK N Mencatat ke dalam jurnal penerimaan kas dan buku besar Jurnal Penerimaan Kas Buku besar Selesai Gambar 3.4 Bagan Alir Prosedur Bagian Akuntansi

23 58 2. Prosedur Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang a. Fungsi yang terkait 1) Bagian Unit Simpan Pinjam Unit simpan pinjam merupakan bagian yang bertugas melayani nasabah yang akan melakukan transaksi peminjaman uang ke koperasi. 2) Bagian kasir Bertugas menerima dan mencatat kas yang masuk dari hasil transaksi pelunasan piutang. Kemudian, mencocokkan kas fisik dengan catatan yang juga dilakukan oleh bagian akuntansi. 3) Bagian akuntansi Bagian akuntansi bertugas untuk mencatat penerimaan kas dari hasil pelunasan piutang yang terjadi, kemudian mencocokkannya dengan kas fisik yang dipegang oleh bagian kasir. b. Dokumen yang digunakan a) Bukti penerimaan kas Bukti penerimaan kas merupakan dokumen yang digunakan dalam transaksi pelunasan piutang yang diisi oleh bagian unit simpan pinjam. b) Kartu piutang Kartu piutang merupakan dokumen yang digunakan untuk mengkonfirmasi jumlah dan sisa piutang kepada nasabah, kartu ini

24 59 diberikan pada saat nasabah melakukan transaksi pembayaran piutang. c. Catatan yang digunakan 1) Buku kas harian dan rekapitulasinya Buku kas harian dan rekapitulasinya diisi oleh bagian kasir. Catatan tersebut digunakan untuk mencatat kas harian yang digunakan, kemudian catatan tersebut direkap dengan hasil rekap hari sebelumnya. 2) Buku kasir Buku kasir digunakan oleh bagian kasir yang berfungsi sebagai catatan kas yang diterima bagian kasir dari hasil pelunasan piutang. 3) Buku piutang Buku piutang digunakan untuk mencatat jumlah piutang. d. Bagian Prosedur pelaksanaan penerimaan kas dari pelunasan piutang 1) Bagian Kasir a) Menerima kartu piutang beserta uang angsuran piutang dari nasabah. b) Mengisi buku kasir dan buku kas harian dan rekapitulasinya. c) Mengisi kartu piutang rangkap dua: (1) Kartu piutang I : diserahkan ke nasabah. (2) Kartu piutang II: diserahkan ke bagian unit simpan pinjam. 2) Bagian Unit Simpan Pinjam

25 60 a) Menerima kartu piutang dari bagian kasir. b) Melakukan pengecekan pada kartu piutang sebelum diserahkan ke bagian akuntansi. c) Mencatat ke dalam buku piutang. d) Membuat neraca USP (Unit Simpan Pinjam). 3) Bagian Akuntansi a) Menerima kartu piutang dari bagian unit simpan pinjam. b) Membuat bukti penerimaan kas. c) Mencatat transaksi pelunasan piutang tersebut ke dalam jurnal penerimaan kas, buku besar, dan buku besar pembantu piutang.

26 61 Bagan alir (flowchart) yang menunjukkan aliran penerimaan kas dari hasil pelunasan piutang pada KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo: Bagian Kasir Gambar 3.5 Bagan Alir Prosedur Bagian Kasir

27 62 Keterangan: Neraca USP : Neraca Unit Simpan Pinjam BPK : Bukti Penerimaan kas Bagian Unit Simpan Pinjam 1 Kartu piutang 2 Buku piutang Mencatat ke dalam buku piutang 2 Membuat neraca USP Neraca USP Gambar 3.6 Bagan Alir Prosedur Bagian Unit Simpan Pinjam

28 63 Bagian Akuntansi 2 Kartu piutang 2 Membuat BPK BPK Mencatat transaksi ke dalam jurnal, buku besar, buku besar pembantu piutang N Jurnal Penerimaan Kas Buku Besar Buku besar pembantu piutang Selesai Gambar 3.7 Bagan Alir Prosedur Bagian Kasir

29 64 C. Temuan Berdasarkan evaluasi mengenai sistem pengendalian intern penerimaan kas pada KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, penulis menemukan temuan berupa kelebihan dan kelemahan pada sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas pada KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo. Adapun temuan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kelebihan Dalam sistem pengendalian intern terhadap penerimaan kas pada KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, terdapat beberapa temuan kelebihan, antara lain: a) Pemeriksaan catatan akuntansi dilaksanakan melalui dua tahap setiap bulan, yaitu diperiksa setiap akhir minggu, dan direkap pada setiap akhir bulan. Sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang handal. b) KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo mempunyai struktur organisasi yang jelas. Hal ini terlihat dari adanya garis wewenang dan tanggungjawab serta pemisahan fungsi untuk memenuhi syarat adanya suatu pengawasan yang baik. c) Adanya penggunaan dokumen bernomor urut tercetak untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan dokumen dan untuk meminimalisir terjadinya penyelewengan.

30 65 d) Pada transaksi penerimaan kas, dokumen yang digunakan telah diotorisasi oleh fungsi yang berwenang. e) Adanya pencatatan tersendiri yang dilakukan oleh Bagian Unit Simpan Pinjam, dapat digunakan untuk mencocokkan hasil antara pencatatan bagian akuntansi dan jumlah uang yang diterima oleh kasir apabila terjadi perbedaan. f) Adanya perputaran karyawan pada KP-RI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo sehingga dapat terpeliharanya independensi karyawan dalam melaksanakan fungsinya. g) Setiap awal dan akhir hari dilakukan pencocokan fisik kekayaan kas dengan catatannya dan adanya otorisasi dengan ditandatanganinya rekapitulasi kas oleh karyawan yang menghitung ulang. 2) Kelemahan a) Pengecekan terhadap dokumen yang dibuat tidak selalu dilakukan oleh manajer, tetapi oleh karyawan yang lain. b) Tidak adanya bagian penagihan dalam koperasi, sehingga Bagian Unit Simpan Pinjam merangkap sebagai Bagian Penagihan. c) Tidak adanya pemeriksaan mendadak yang dapat memantau kinerja karyawan. d) Tidak adanya bagian gudang yang bertugas melakukan pencatatan keluar masuknya barang, sehingga bagian penjualan harus merangkap pencatatan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Sugiono (2012:54) : Penelitian deskriptif digunakan untuk membuat suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN 1 PERTEMUAN KELIMA SISTEM PENGENDALIAN INTERN Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami definisi sistem pengendalian intern. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

BAB II DASAR TEORI. dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan Clowor Distro Semarang adalah usaha usaha bersama 4 orang yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep. 1. Sistem Akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang

BAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep. 1. Sistem Akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perusahaan merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), perusahaan turut

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2008 : 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih.

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih. 1 BAB I PENDAHULUAN.1 Latar Belakang Penelitian Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih. Pemerintah telah bertekad untuk melakukan langkah dan kebijaksanaan strategis,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian inter adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang

Lebih terperinci

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan yakni dengan melakukan observasi langsung ke perusahaan, serta mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian

Lebih terperinci

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA)

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) 88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) Daftar pertanyaan untuk wawancara ini berisi pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan siklus penggajian dan pembelian di SMA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Mulyadi (2008: 2) sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur prosedur yang saling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Menurut Elder (2013) akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Ada beberapa pengertian sistem menurut para ahli melalui bukunya, yaitu disebutkan dibawah ini. Sistem menurut Krismiaji (2010:1) Sistem merupakan rangkaian komponen

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum memisahkan tanggung

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh Rahardian Pamungkas Dupa 14121010 PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas VOLUME 19 NO 2, JULI 2017 JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO Indrayeni 1, Cynthia Dely 1 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 1 Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 2 Permintaan Pembayaran LAMPIRAN 3 Inoice Lampiran 4 Kwitansi LAMPIRAN 5 Faktur Pajak LAMPIRAN 6 Surat Penawaran Iklan Lampiran 7 Form Order Iklan Majalah Bumi Track

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan 5 II.LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Intern Berdirinya sebuah perusahaan harus disertai dengan terbentuknya manajemen yang handal dan dapat menjamin lancarnya operasional, baik itu pengamanan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pangadda dkk (2015), meneliti tentang pengendalian internal atas persediaan obat-obatan di Rumah Sakit Unisma Malang menyimpulkan, bahwa sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB II TINJAUN PUSTAKA BAB II TINJAUN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Sistem Pengawasan Keuangan Perusahaan

Daftar Pertanyaan Sistem Pengawasan Keuangan Perusahaan Daftar Pertanyaan Sistem Pengawasan Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan melaporkan keuntungan lima tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik (SAK ETAP) No.11 tahun 2013, pengertian

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA KOPERASI SERBA USAHA CEGER JAYA

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA KOPERASI SERBA USAHA CEGER JAYA ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA KOPERASI SERBA USAHA CEGER JAYA SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi syarat- syarat untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda Jurusan

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG Instalasi Farmasi Rumah Sakit Myria Palembang merupakan Bagian Pelayanan Instalasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan yang direncanakan untuk menentukan keadaan suatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

Prosedur Pencatatan Piutang Pada PT. Tresna Sukses Mandiri. Nama : Yulina Merrys Pradipta Npm :

Prosedur Pencatatan Piutang Pada PT. Tresna Sukses Mandiri. Nama : Yulina Merrys Pradipta Npm : Prosedur Pencatatan Piutang Pada PT. Tresna Sukses Mandiri Nama : Yulina Merrys Pradipta Npm : 57212946 LATAR BELAKANG Pencataan piutang merupakan hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Sifat Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena sistem dapat menentukan berkembang atau tidaknya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem informasi akuntansi penjualan, keandalan pengendalian internal penjualan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem informasi akuntansi penjualan, keandalan pengendalian internal penjualan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perekonomian Indonesia pada masa sekarang ini sedang bertumbuh dan berkembang terutama sejak adanya krisis ekonomi tahun 1998. Pertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya di Indonesia, salah satunya

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) Harapan Plumpang - Tuban)

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) Harapan Plumpang - Tuban) EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) Harapan Plumpang - Tuban) ANIS YULIATI Drs. Muhammad Saifi, M.Si Nila Firdausi Nuzula, S.Sos,

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi 1 2 3 4 5 6 Apakah internal auditor memiliki kedudukan yang independen dalam melakukan pemeriksaan

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT INTI GAS KABUPATEN SRAGEN

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT INTI GAS KABUPATEN SRAGEN 1 EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT INTI GAS KABUPATEN SRAGEN TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

BAB II PROSEDUR PEMBELIAN OBAT/ALAT KESEHATAN, PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT/ALAT KESEHATAN, PROSEDUR PEMAKAIAN OBAT/ALAT KESEHATAN

BAB II PROSEDUR PEMBELIAN OBAT/ALAT KESEHATAN, PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT/ALAT KESEHATAN, PROSEDUR PEMAKAIAN OBAT/ALAT KESEHATAN BAB II PROSEDUR PEMBELIAN OBAT/ALAT KESEHATAN, PROSEDUR PENYIMPANAN OBAT/ALAT KESEHATAN, PROSEDUR PEMAKAIAN OBAT/ALAT KESEHATAN Sebelum membahas tentang prosedur terlebih dahulu dibahas tentang Sistem

Lebih terperinci

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran 55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Menurut Mulyadi (2001:165) menyatakan bahwa Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang terjalin satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut PMK No 238/PMK.05/2011 pasal 1 Sistem Akuntansi Pemerintah. B. Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut PMK No 238/PMK.05/2011 pasal 1 Sistem Akuntansi Pemerintah. B. Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) Menurut PMK No 238/PMK.05/2011 pasal 1 Sistem Akuntansi Pemerintah adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang pendistribusian consumer goods kepada para konsumen. Transaksi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang pendistribusian consumer goods kepada para konsumen. Transaksi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dari penelitian ini adalah PT. Tigaraksa Satria Malang yang beralamat di Jl. Tenaga Baru Kav. 4 No. 12 Malang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1) Sistem Informasi Akuntansi adalah : Kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana kita ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam operasi perusahaan. Keuntungan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi saat ini sangat cepat da

PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi saat ini sangat cepat da THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROLLING SYSTEM OF CREDIT SALES IN PRIMKOPAL SESKOAL Heni Wulandari Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords:

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN)

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN) JURNAL HUMANIORA TEKNOLOGI Vol. II No.I; Oktober 2016 PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN) YULI FITRIYANI Jurusan Teknologi Industri

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem dan Prosedur Sistem adalah kumpulan elemen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8). Sistem dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Dalam suatu organisasi sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F Kuesioner Sistem Pengendalian Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN POWER SPEED RACING PIMPINAN PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN ADMINISTRASI (PEMBUKUAN) STAF PRODUKSI STAF GUDANG

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN POWER SPEED RACING PIMPINAN PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN ADMINISTRASI (PEMBUKUAN) STAF PRODUKSI STAF GUDANG LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN POWER SPEED RACING PIMPINAN PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN MANAJER PEMASARAN ADMINISTRASI (PEMBUKUAN) STAF PEMASARAN STAF EKSPEDISI STAF PRODUKSI STAF PEMBELIAN STAF

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian 2.1.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah transaksi pembelian terjadi antara perusahaan dengan pemasok atau pihak penjual. Barang-barang yang dibeli dapat berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pembangunan nasional telah ditempuh berbagai upaya perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pembangunan nasional telah ditempuh berbagai upaya perbaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Sejak beberapa tahun terakhir ini, di dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS UNTUK MENILAI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DINAR MAS NGANJUK

JURNAL ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS UNTUK MENILAI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DINAR MAS NGANJUK JURNAL ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS UNTUK MENILAI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DINAR MAS NGANJUK Oleh: ERMAYANTI 13.1.01.04.0003 Dibimbing oleh: 1. Drs.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat dibutuhkan oleh perusahan karena dengan membuat sistem akuntansi ini akan mempermudah pembuatan laporan keuangan yang cepat dan akurat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan unsur yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mecapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Sistem dan Metode Pencatatan Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan atau sering disebut dengan persediaan barang dagang (merchandise inventory) secara umum

Lebih terperinci

Evaluasi sistem penyaluran modal kredit Pada lembaga keuangan pasar Dinas perindagkop dan UKM kabupaten Sragen

Evaluasi sistem penyaluran modal kredit Pada lembaga keuangan pasar Dinas perindagkop dan UKM kabupaten Sragen 1 Evaluasi sistem penyaluran modal kredit Pada lembaga keuangan pasar Dinas perindagkop dan UKM kabupaten Sragen Oleh: Widya Anastalia NIM F3304193 BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengeluaran Kas Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: 1. Bagian yang terkait dan diskripsi

Lebih terperinci