BAB IV ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN. responden usaha toko pakaian di BTC adalah 262 responden yang terdiri dari 9

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN. responden usaha toko pakaian di BTC adalah 262 responden yang terdiri dari 9"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Gambaran Umum Identitas Responden Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah seluruh usaha toko pakaian yang ada di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta. Jumlah seluruh responden usaha toko pakaian di BTC adalah 262 responden yang terdiri dari 9 respoden lantai dasar, 165 responden lantai satu, dan 88 responden lantai dua. Sedangkan jumlah responden yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 88 responden di BTC Tingkat Umur Responden Dilihat dari penyebaran umur, sebagian besar responden berada diantara umur tahun. Untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.1 Distribusi Responden Dirinci Menurut Tingkat Umur Tahun 2015 No Tingkat Umur (Tahun) Jumlah Persentase % % % % 5 45 ke atas 2 2% Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang berumur paling banyak respondennya adalah pada umur berkisar antara tahun, yaitu berjumlah 33 responden atau sebesar 37 persen, kemudian baru diikuti responden yang berumur 46

2 digilib.uns.ac.id 47 antara tahun yaitu berjumlah 29 responden atau sebesar 33 persen, dan selanjutnya responden yang berumur antara tahun menempati posisi yang sama dengan responden yang berumur antara tahun yaitu berjumlah 12 responden atau sebesar 14 persen, dan responden yang berumur 45 tahun keatas memiliki jumlah paling sedikit yaitu berjumlah 2 responden atau sebesar 2 persen. Jika dilihat dari segi umur responden, sebagian besar responden dapat dikatakan bahwa pada usia tersebut responden berada pada usia produktif kerja. Usia produktif kerja berkisar antara tahun Tingkat Pendidikan Responden Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menamatkan pendidikan formal pada tingkat Strata 1. Untuk mengetahui lebih jelas tentang jumlah responden dari tingkat pendidikan dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 Distribusi Responden Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015 No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase 1 Tamat SD 1 1% 2 Tamat SMP 0 0% 3 Tamat SMA (Sederajat) 22 25% 4 Tamat Program Diploma 8 9% 5 Tamat Strata % 6 Tamat Strata 2 3 3% Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, pada umumnya responden banyak menamatkan tingkat pendidikannya adalah Strata 1 yang berjumlah 54 responden atau sebesar 62 persen diikuti responden yang menamatkan tingkat pendidikan

3 digilib.uns.ac.id 48 SMA (sederajat) berjumlah 22 responden atau sebesar 25 persen. Kemudian responden yang menamatkan pendidikan tingkat Strata 2 berjumlah 3 responden atau sebesar 3 sebesar dan responden yang menamatkan pendidikan tingkat SD berjumlah 1 responden atau sebesar 1 persen. Berdasarkan informasi tesebut, dapat diketahui bahwa sebagaian besar responden menamatkan pendidikan tingkat Strata 1. Menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis hal ini dikarenakan kebanyakan dari responden menginginkan sebuah pekerjaan yang dikelola sendiri atau memiliki usaha sendiri Lama Berusaha Responden Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, menunjukan bahwa responden paling banyak yang telah berusaha berkisar antara 1-3 tahun. Untuk mengetahui lebih jelas tentang lama berusaha responden dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Distribusi Responden Dirinci Menurut Lama Berusaha Tahun 2015 No Lama Berusaha Jumlah Persentase bulan 6 7% tahun 49 55% tahun 27 30% tahun 5 6% tahun 1 1% Berdasarkan tabel 4.3 responden yang lama berusaha antara 1-3 tahun berjumlah 49 responden atau sebesar 59 persen diikuti responden yang lama berusaha antara 4-6 tahun berjumlah 27 responden atau sebesar 30 persen dan selanjutnya responden yang lama berusaha antara 0-11 bulan berjumlah 6

4 digilib.uns.ac.id 49 responden atau sebesar 7 persen, responden yang lama berusaha antara 7-9 tahun berjumlah 5 responden atau sebesar 6 persen dan yang paling sedikit responden yang lama berusaha antara tahun berjumlah 1 responden atau sebesar 1 persen. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang lama berusaha antara 1-3 tahun yang berjumlah 49 responden memiliki tingkat persentase paling banyak yaitu sebesar 55 persen. Dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan responden yang menduduki lama berusaha antara 1-3 tahun tersebut pada umumnya adalah pengusaha toko pakaian yang menjalankan usahannya selain dengan off line shop juga merangkap sebagai on line shop dalam strategi menjalankan usahanya tersebut Modal Usaha Responden Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, diketahui bahwa modal usaha dari masing-masing toko pakaian terdapat perbedaan. Untuk mengetahui lebih jelas tentang modal usaha responden dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 4.4 Distribusi Responden Dirinci Menurut Modal Awal Usaha No Modal Usaha (Rp) Jumlah Persentase % % % % % % % %

5 digilib.uns.ac.id 50 Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat modal awal usaha yang dimiliki responden dalam menjalankan usahanya yang berkisar antara Rp ,00- Rp ,00 memdudukin tingkat paling banyak respondennya yaitu berjumlah 45 responden atau sebesar 51 persen kemudian modal awal usaha antara Rp ,00-Rp ,00 berjumlah 17 responden atau sebesar 19 persen, modal awal usaha antara Rp ,00-Rp ,00 berjumlah 10 responden atau sebesar 11 persen, modal awal usaha antara Rp ,00-Rp ,00 berjumlah 7 responden atau sebesar 8 persen, modal awal usaha antara Rp ,00-Rp ,00 berjumlah 5 responden atau sebesar 6 persen, dan yang terakhir responden paling sedikit berjumlah 4 responden dengan persentase sebesar 5 persen meliliki modal awal usaha antara Rp ,00-Rp ,00. Berdasarkan informasi di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki modal awal usaha antara Rp ,00-Rp ,00. Dengan demikian responden diharuskan sudah harus mempunyai sistem akuntansi yang memadai guna membantu menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam mengembangkan usahanya tersebut, selain itu juga untuk mengetahui secara jelas penghasilan dari usaha toko pakaian yang dijalankan oleh responden selama ini.

6 digilib.uns.ac.id Respon Responden Terhadap Pelatihan dalam Bidang Pembukuan Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dalam hal ini di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta diketahui bahwa telah ada responden yang telah mengikuti pelatihan dalam bidang pembukuan walaupun hanya sebagian kecil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 4.5 Respon Responden Terhadap Pelatihan Bidang Pembukuan Tahun 2015 No Respon Responden Jumlah Persentase 1 Pernah mendapat pelatihan 31 35% 2 Tidak pernah mendapat 57 65% pelatihan Dari tabel di atas memberikan gambaran bahwa sebagian besar dari responden tidak pernah mendapat pelatihan bidang pembukuan yang akan digunakan dalam membukukan transaksi-tansaksi yang terjadi didalam usaha toko pakaian tersebut yaitu berjumlah 57 responden atau sebesar 65 persen. Akan tetapi, ada juga yang telah mendapatkan pelatihan pembukuan yang akan digunakan dalam membukukan transaksi-transaksi yang terjadi didalam usaha toko pakaian yang dimiliki responden, yaitu berjumlah 31 responden atau sebesar 35 persen. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan sebagian responden yang telah mendapat pelatihan pembukuan tersebut mereka dapatkan dari bangku pendidikan formal walaupun ada sebagian kecil mendapat pelatihan pembukuan melalui pendidikan non formal. Dengan demikian sudah dapat membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan untuk usahanya, begitu juga sebaliknya

7 digilib.uns.ac.id 52 tanpa adanya pelatihan bidang pembukuan sangat mempengaruhi kelancaran usahannya dalam perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan usahanya tersebut Jenis Barang yang Dijual Dari penelitian yang penulis lakukan diketahui bahwa jenis barang yang dijual hampir sama pengusaha toko pakaian yang satu dengan pengusaha toko pakaian yang lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.6 Jenis Barang yang Dijual Responden Tahun 2015 No Jenis Barang Ya Tidak Jumlah Persentase Ya Persentase Tidak 1 Pakaian muslim % 42% 2 Blus % 14% 3 Celana % 37% 4 Kemeja % 18% 5 Baju tidur % 81% 6 Perlengkapan % 91% sholat 7 Daster % 52% 8 Perlengkapan % 97% bayi 9 Rok % 19% 10 Dress % 8% Berdasarkan tabel di atas jenis-jenis barang yang dominan dijual adalah dress berjumlah 81 responden atau sebesar 92 persen, blus dan kemeja berjumlah 72 responden atau sebesar 82 persen, kemudian rok berjumlah 71 responden atau sebesar 81 persen, pakaian muslim berjumlah 51 responden atau sebesar 58 persen, celana berjumlah 50 responden atau sebesar 63 persen, daster berjumlah 42 responden atau sebesar 48 persen, commit baju to user tidur berjumlah 17 responden atau

8 digilib.uns.ac.id 53 sebesar 19 persen, perlengkapan sholat berjumlah 8 responden atau sebesar 9 persen, dan perlengkapan bayi berjumlah 3 responden atau sebesar 3 persen Jumlah Pegawai/Pekerja Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis bahwa jumlah karyawan yang bekerja pada masing-masing toko pakaian bervariasi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel yang terdapat pada lampiran 1. Berdasarkan tabel 4.7 pada lampiran 1, jumlah pegawai masing-masing toko pakaian di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta tidak sama, jumlah terbanyak adalah pengusaha yang mempekerjakan 1 orang karyawan berjumlah 60 pengusaha toko pakaian, pengusaha yang mempekerjakan 2 orang karyawan berjumlah 20 pengusaha toko pakaian, pengusaha yang mempekerjakan 3 orang karyawan berjumlah 2 pengusaha toko pakaian, pengusaha yang dalam usahannya dikelola sendiri atau keluarga tanpa bantuan karyawan berjumlah 4 pengusaha toko pakaian, pengusaha yang mempekerjakan 7 orang karyawan berjumlah 1 pengusaha toko pakaian, dan pengusaha yang mempekerjakan 9 orang karyawan berjumlah 1 pengusaha toko pakaian. Dari keseluruhan responden sebagian besar mempekerjakan dengan sedikit karyawan disebabkan faktor modal dalam usahanya dan kecilnya bentuk usaha yang mereka jalankan. Berbicara masalah tenaga kerja ini erat kaitannya dengan tingkat upah. Sistem pengupahan yang dipakai oleh pengusaha toko pakaian di BTC tergantung dari kebijakan masing-masing usaha toko pakaian. Ada yang melakukan pembayaran gaji per minggu, per bulan, dan ada yang melakukan

9 digilib.uns.ac.id 54 pembayaran gaji karyawan dengan sistem bon dimana karyawan meminta gajinya ketika mereka membutuhkan uang dan tidak diambil semua gaji yang mereka miliki, atau karyawan mengambil semua gajinya pada periode waktu yang mereka inginkan Respon Responden Terhadap Pemegang Keuangan Perusahaan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa akibat kecilnya usaha yang mereka jalankan menyebabkan mereka dalam menjalankan usaha tidak menggunakan tenaga kasir. Untuk melihat lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.8 Respon Responden Terhadap Pemengang Keuangan Perusahaan Tahun 2015 No Respon Responden Jumlah Persentase 1 Menggunakan tenaga kasir 7 8% 2 Tidak menggunakan tenaga kasir 81 92% Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden tidak menggunakan tenaga kasir yaitu sebanyak 81 responden atau 92 persen, hal itu dikarenakan masih kecilnya usaha yang mereka jalankan dan segala sesuatu dapat dikerjakan sendiri terutama dalam bidang keuangan. Akan tetapi, ada yang menggunakan tenaga kasir yaitu berjumlah 7 responden atau sebesar 8 persen. Apabila perusahaan kecil menggunakan tenaga kasir maka sebaiknya harus ada pemisahan fungsi antara penerimaan kas dan pengeluaran kas. Sehingga didalam perhitungan laba rugi hasil usaha dapat terlihat dengan jelas pada laporan

10 digilib.uns.ac.id 55 keuangan yang mereka buat. Maka dapat diketahui keuntungan atau kerugian suatu perusahaan tersebut serta untuk menulai kemajuan usaha yang dijalankan Pembahasan Buku Pencatatan Transaksi Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta, khususnya pada usaha kecil toko pakaian diketahui bahwa, pengusaha toko pakaian telah mempunyai buku pencatatan terhadap transaksi yang terjadi dalam aktivitas usahanya. Buku yang digunakan dalam pencatatan tersebut adalah buku kas (buku harian). Dengan demikian sudah sesuai dengan dasar pencatatan akuntansi yaitu dasar pencatatan secara cash basis, dimana transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan dicatat ketika adanya penerimaan dan pengeluaran kas oleh perusahaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.9 Buku Pencatatan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Tahun 2015 No Respon Responden Jumlah Persentase 1 Melakukan pencatatan % penerimaan dan pengeluaran kas 2 Tidak melakukan pencatatan 0 0% penerimaan dan pengeluaran kas Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa responden yang melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas berjumlah 88 responden atau sebesar 100 persen dan responden yang tidak melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas berjumlah 0 responden atau sebesar 0 persen.

11 digilib.uns.ac.id 56 Berdasarkan informasi di atas pada umumnya pengusaha toko pakaian di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta sudah melakukan pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran kas dalam usahannya tersebut. Akan tetapi pencatatan yang dilakukan pengusaha toko pakaian di BTC masih sangat sederhana. Dari penelitian yang dilakukan penulis pencatatan yang dilakukan oleh pengusaha toko pakaian masih belum teratur dan hanya dapat dimengerti oleh para pengusaha toko pakaian itu sendiri. Dalam hal pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan oleh pengusaha toko pakaian masih ada sebagian kecil yang belum memadai, karena masih ada pengeluaran yang digunakan untuk keperluan pribadi atau rumah tangga dimasukan kedalam pengeluaran kas perusahaa. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.10 Pemisahan Pencatatan Keuangan Perusahaan dengan Keuangan Rumah Tangga Responden Tahun 2015 No Respon Responden Jumlah Persentase 1 Memisahkan pencatatan 78 89% keuangan perusahaan dengan keuangan rumah tangga 2 Tidak memisahkan pencatatan 10 11% keuangan perusahaan dengan keuangan rumah tangga Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang memisahkan pencatatan keuangan perusahaan dengan keuangan rumah tangga berjumlah 78 responden atau sebesar 89 persen dan responden yang tidak memisahkan

12 digilib.uns.ac.id 57 pencatatan keuangan perusahaan dengan keuangan rumah tangga berjumlah 10 responden atau sebesar 11 persen. Dari informasi diatas dapat disimpulkan sebagian besar pengusaha toko pakaian di BTC sudah melakukan pemisahan pencatatan keuangan perusahaan dengan keuangan rumah tangga. Akan tetapi, masih ada sebagian kecil pengusaha yang belum memisahkan pencatatan keuangan perusahaan dengan keuangan rumah tangga. Hal ini akan mempengaruhi perhitungan laba/rugi perusahaan, dimana biaya yang diperhitungkan dalam perhitungan laba/rugi semakin besar. Sebaiknya pengusaha toko pakaian dalam mencatat penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dicatat dengan benar dan mudah dipahami oleh semua pihak yang memerlukan laporan keuangan tersebut dengan memisahkan antara penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dengan penerimaan dan pengeluaran kas rumah tangga. Dalam Menjalankan usahanya pengusaha toko pakian di BTC tidak melakukan penjualan secara kredit karena pengusaha toko pakaian melakukan penjualan secara tunai. Dengan demikian pengusaha toko pakaian tidak memiliki buku piutang usaha. Untuk persediaan pengusaha toko pakaian hanya sebatas catatan faktur pembelian barang dagang dan sebatas ingatan saja tidak ada pembukuan mengenai persediaan.

13 digilib.uns.ac.id Perhitungan Laba/Rugi Diketahui perhitungan laba/rugi terhadap usaha yang dijalankan sangat perlu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.11 Pencatatan Terhadap Perhitungan Laba/Rugi Tahun 2015 No Respon Responden Jumlah Persentase 1 Melakukan perhitungan % laba/rugi 2 Tidak melakukan perhitungan 0 0% laba/rugi Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagaian besar pengusaha pakaian telah melakukan pencatatan terhadap laba/rugi atas usaha yang mereka jalankan. Responden yang melakukan perhitungan laba/rugi berjumlah 88 responden atau sebesar 100 persen dan responden yang tidak melakukan perhitungan laba/rugi berjumlah 0 responden atau sebesar 0 persen. Dari informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa perhitungan laba/rugi dalam perusahaan sangat perlu sehingga mereka menerapkan perhitungan laba/rugi dalam usahannya. Perhitungan laba/rugi yang dilakukan oleh pengusaha toko pakaian di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta sudah sesuai dengan konsep dasar akuntansi yaitu konsep perbandingan, dimana perbandingan antara pendapatan dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama periode waktu tertentu untuk memperoleh laba. Selain itu perhitungan laba/rugi oleh pengusaha toko pakaian di BTC juga sesuai dengan konsep kesatuan usaha, dimana sebagian besar pengusaha toko pakaian di BTC sudah memisahkan antara pengeluaran yang ada diperusahaan dengan pengeluaran rumah tangga.

14 digilib.uns.ac.id Penjualan/Pendapatan Untuk penjualan dan pendapatan pengusaha pakaian sudah mengetahui atau mengenal dengan baik dan begitu juga dengan pencatatan yang dilakukan pengusaha pakaian telah menerapkan dengan baik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.12 Pencatatan Pendapatan pada Responden Tahun 2015 No Pencatatan Penjualan Jumlah Persentase 1 Menerapkan pencatatan % penjualan 2 Tidak menerapkan pencatatan 0 0% penjualan Dari tabel di atas pada umumnya responden telah menerapkan pencatatan penjualan. Responden yang melakukan pencatatan penjualan berjumlah 88 responden atau sebesar 100 persen. Pencatatan penjualan memang harus dilakukan oleh pengusaha toko pakaian di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang diterima oleh pengusaha toko pakaian. Pendapatan tersebut merupakan sumber utama dari perusahaan. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan sebagian besar pengusaha toko pakaian di BTC dalam mencatat penjualan yang terjadi didalam usahannya menggunakan dasar pencatatan dengan cash basis dimana suatu transaksi akan diakui dan dicatat ketika terjadinya penerimaan atau pengeluaran kas yang terjadi didalam perusahaan, agar responden mengetahui kemajuan dari perusahaan yang mereka kelola. Akan tetapi, pencatatan yang dilakukan oleh pengusaha toko pakaian masih sangat sederhana.

15 digilib.uns.ac.id 60 Dalam pencatatan terhadap pendapatan harus berdasarkan dasar pencatatan, yaitu dasar akrual atau kas. Pengusaha toko pakaian dapat memilih dasar pencatatan pendapatan berbasis akrual atau berbasis kas. Berbasis akrual, dimana pencatatan tersebut dicatat atau diakui pada saat terjadinya transaksi dalam perusahaan tesebut tanpa melihat kas yang diterimannya. Berbasis kas, dimana suatu transaksi akan diakui dan dicatat ketika terjadinya penerimaan atau pengeluaran kas yang terjadi di dalam perusahaan. Selain itu juga berdasarkan konsep perbandingan dimana semua pendapatan yang dihasilkan dari transaksi yang terjadi di perusahaan dibandingkan dengan pengeluaran yang terjadi di perusahaan untuk mengetahui laba atau rugi dari pendapatan yang terjadi di perusahaan tersebut. Tanpa adanya pencatatan pada pendapatan yang terjadi di perusahaan dengan baik maka perusahaan akan sulit mengetahui laba atau rugi yang terjadi di perusahaan, jika perusahaan tersebut tidak mengetahui laba atau rugi dengan benar maka perusahaan tersebut tidak akan berjalan atau beroperasi lama dan tidak sesuai dengan konsep kesinambungan dimana perusahaan tersebut seharusnya berjalan terus menerus tanpa ada batasan waktu Biaya-Biaya dalam Perhitungan Laba/Rugi Dalam melakukan perhitungan laba/rugi responden, terdapat beberapa biaya yang akan diperhitungkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

16 digilib.uns.ac.id 61 No Biaya dalam perhitungan laba/rugi Tabel 4.13 Biaya-Biaya dalam Perhitungan Laba/Rugi Tahun 2015 Ya Tidak Jumlah Persentase Ya Persentase Tidak 1 Pembelian barang % 0% dagangan 2 Biaya listrik % 36% 3 Biaya sewa toko % 8% 4 Gaji karyawan % 8% 5 Biaya pengiriman % 48% barang 6 Biaya service cas % 9% 7 Jula-jula % 99% 8 Biaya rumah % 89% tangga 9 Biaya transportasi % 69% Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa biaya-biaya yang dicatat dalam memperhitungkan laba/rugi antara lain pembelian barang dagangan, biaya listrik, biaya sewa toko, gaji karyawan, biaya pengiriman barang, biaya service cas, julajula, biaya rumah tangga, biaya transportasi. Biaya pembelian barang dagang berjumlah 88 responden atau 100 persen, biaya listrik berjumlah 56 responden atau 64 persen, biaya sewa toko dan gaji karyawan memiliki jumlah responden yang sama yaitu berjumlah 81 respondsen atau 92 persen, biaya pengiriman barang berjumlah 46 responden atau 48 persen, biaya service cas berjumlah 80 responden atau 91 persen, jula-jula berjumlah 1 responden atau 1 persen, biaya rumah tangga berjumlah 10 responden atau 11 persen, dan biaya transportasi berjumlah 27 responden atau 31 persen.

17 digilib.uns.ac.id 62 Dari informasi di atas beberapa pengusaha toko pakaian di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta dalam menghitung laba/rugi perusahaan sudah sesuai dengan konsep kesatuan usaha karena dilihat dari biaya-biaya yang diperhitungkan dalam perhitungan laba/rugi tersebut sudah tepat, walaupun ada sebagian kecil yang memasukan biaya rumah tangga, yaitu berjumlah 10 responden dari 88 responden atau sebesar 11 persen. Dengan memasukan pengeluaran pribadi atau rumah tangga dalam perhitungan laba/rugi perusahaan, akibatnya laporan laba/rugi yang dibuat oleh pengusaha toko pakaian tidak tepat karena laporan laba/rugi perusahaan tidak menggambarkan hasil sebenarnya. Dan konsep perbandingan dimana pengeluaran yang terjadi di perusahaan dari aktivitas penjualan dibandingkan dengan seluruh pendapatan yang terjadi untuk memperoleh laba dari pendapatan yang terjadi di perusahaan Periode Perhitungan Laba/Rugi Dari hasil penelitian diketahui bahwa, dari masing-masing pengusaha toko pakaian dalam memperhitungkan laba/rugi terdapat perbedaan. Untuk melihat lebih jelas jangka waktu perhitungan laba/rugi yang dilakukan pengusaha pakaian dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.14 Distribusi Responden Menurut Periode Perhitungan Laba/Rugi Tahun 2015 No Periode Perhitungan Laba/Rugi Jumlah Persentase 1 Periode satu minggu satu kali 7 8% 2 Periode satu bulan dua kali 6 7% 3 Periode satu bulan satu kali 75 85%

18 digilib.uns.ac.id 63 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa yang melakukan perhitungan laba/rugi responden yang melakukan perhitungan laba/rugi satu minggu satu kali berjumlah 7 responden atau sebesar 8 persen, responden yang melakukan perhitungan laba/rugi satu bulan dua kali berjumlah 6 responden atau sebesar 7 persen, dan responden yang melakukan perhitungan laba/rugi satu bulan satu kali berjumlah 75 responden atau sebesar 85 persen. Dari informasi di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden melakukan perhitungan laba/rugi satu bulan satu kali. Hal ini dikarenakan usaha mereka tergolong masih kecil sehingga perkiraan-perkiraan yang mereka perhitungkan masih sedikit dan terbilang masih sangat sederhana. Hal ini sudah sesuai dengan konsep periode waktu, karena umur ekonomi bisnis dapat dibagi dalam beberapa periode waktu Kegunaan Perhitungan Laba/Rugi Dari hasil penelitian yang penulis lakukan pada pengusaha toko pakaian di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta diketahui bahwa, apakah hasil dari perhitungan laba/rugi sebagai pedoman untuk mengukur keberhasilan usahanya atau hasil perhitungan laba/rugi tidak digunakan sebagai pedoman untuk mengukur keberhasilan dalam usahannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

19 digilib.uns.ac.id 64 Tabel 4.15 Kegunaan Perhitungan Laba/Rugi Tahun 2015 No Respon Responden Jumlah Persentase 1 Sebagai pedoman untuk % mengukur keberhasilan usaha 2 Tidak sebagai pedoman untuk 0 0% mengukur keberhasilan usaha Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa keseluruhan pengusaha pakaian melakukan pehitungan laba/rugi digunakan sebagai pedoman untuk mengukur keberhasilan usahanya. Responden yang melakukan perhitungan laba rugi sebagai pedoman dalam mengukur keberhasilan usahannya berjumlah 88 responden atau sebesar 100 persen dan responden yang melakukan perhitungan laba/rugi tidak digunakan sebagai pedoman mengukur keberhasilan usahannya berjumlah 0 reponden atau 0 persen. Dengan menggunakan laporan laba/rugi sebagai pedoman dalam mengukur keberhasilan suatu usaha tersebut sangat baik dilakukan oleh pengusaha toko pakaian di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta pada saat menentukan suatu keputusan yang berkaitan dengan perusahaannya apabila terjadi sebuah kerugian yang dialami oleh perusahaan tersebut Nilai Peralatan Nilai peralatan yang responden miliki terdapat perbedaan antara yang satu dengan yang lain disebabkan karena masing-masing responden memiliki modal usaha dan jumlah tenaga kerja yang berbeda. Untuk lebih jelasnya tentang nilai peralatan pengusaha pakaian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

20 digilib.uns.ac.id 65 Tabel 4.16 Distribusi Responden Menurut Nilai Peralatan Tahun 2015 No Nilai Peralatan (Rp) Jumlah Persentase % % keatas 14 16% Berdasarkan tabel di atas bahwa nilai peralatan yang dimiliki responden antara Rp ,00-Rp ,00 berjumlah 57 responden atau sebesar 65 persen, nilai peralatan antara Rp ,00-Rp ,00 berjumlah 17 responden atau sebesar 19 persen, dan nilai peralatan Rp ,00 keatas berjumlah 14 reponden atau 16 persen. Dari penelitian yang penulis lakukan nilai peralatan yang dimiliki suatu perusahaan toko pakaian di Beteng Tarade Center (BTC) Surakarta tergantung dari besar kecilnya usaha dan modal usaha dalam perusahaan Tempat Usaha Tempat usaha merupakan salah satu faktor untuk diketahui, tempat usaha responden diartikan sebagai tempat melakukan kegiatan usaha. Untuk lebih jelasnya tentang tempat usaha yang ditempati reponden dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.17 Distribusi Responden Menurut Tempat Usaha Tahun 2015 No Tempat Usaha Jumlah Persentase 1 Milik sendiri 0 0% 2 Disewa/Kontrakan %

21 digilib.uns.ac.id 66 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa semua tempat usaha yang digunakan oleh pengusaha toko pakaian di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta dengan cara menyewa atau dikontrak. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa semua kios yang ada di BTC tidak ada hak milik sendiri melainkan sewa kios dalam jangka yang cukup panjang misalkan sampai batas waktu nilai penyusutan gedung tersebut Respon Responden Terhadap Pembukuan yang Ada Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa, dengan sistem pembukuan yang mereka pakai selama ini sudah dapat membantu dan menilai kemajuan usaha, ini dijumpai dari beberapa pernyataan responden. Untuk melihat lebih jelas apakah sistem pembukuan yang ada sudah dapat membantu responden dalam menilai kemajuan usaha, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.18 Respon Responden Terhadap Sistem Pembukuan Tahun 2015 No Respon Responden Jumlah Persentase 1 Sudah dapat membantu menilai 86 98% kemajuan usaha 2 Tidak dapat membantu dalam 2 2% menilai kemajuan usaha Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa responden mengatakan sistem pembukuan yang mereka miliki dapat menilai kemajuan usaha berjumlah 86 responden atau sebesar 98 persen dan responden yang mengatakan sistem pembukuan yang mereka miliki tidak dapat menilai kemajuan usaha berjumlah 2 reponden atau sebesar 2 persen.

22 digilib.uns.ac.id 67 Dari informasi di atas bahwa sebagian besar sistem pembukuan yang dimiliki reponden sudah dapat menilai kemajuan usaha reponden. Akan tetapi, pembukuan yang digunakan reponden masih bersifat sederhana dan tidak secara jelas disajikan dalam laporan keuangan. Hal ini bermakna walaupun ada sebagian responden yang mendapat pelatihan dalam bidang pembukuan baik pada saat berada di bangku pendidikan formal maupun non formal, tidak menjamin seseorang menguasai pembukuan dengan baik dan benar terbukti pembukuan yang dimiliki pengusaha toko pakaian masih bersifat sederhana dan tidak menerapkan pembukuan akuntansi secara baik dan benar Manfaat Pembukuan Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa pada umumnya responden sudah mengetahui manfaat dari pembukuan tersebut. Untuk melihat lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.19 Respon Responden Terhadap Manfaat Pembukuan Tahun 2015 No Respon Responden Jumlah Persentase 1 Mengetahui manfaat % pembukuan 2 Tidak mengetahui manfaat 0 0% pembukuan Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa responden yang mengetahui manfaat dari pembukuan tersebut berjumlah 88 reponden atau sebesar 100 persen dan responden yang tidak mengetahui manfaat dari pembukuan tersebut berjumlah 0 responden atau sebesar 0 persen.

23 digilib.uns.ac.id 68 Dari informasi di atas bahwa sebagian besar pengusaha toko pakaian di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta sudah mengetahui manfaat dari pembukuan yang dilakukan didalam perusahaannya. Dengan demikian pengusaha toko pakaian sudah menyadari pentingnya manfaat pembukuan dalam usahanya. Pada umumnya responden mengetahui manfaat dari sistem pembukuan tersebut, yaitu untuk megetahui laba rugi perusahaan, biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan, dan melihat letak kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk diperbaiki Kebutuhan Responden Terhadap Sistem Pembukuan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, pada umumnya pengusaha pakaian tidak membutuhkan sebuah sistem pembukuan yang dapat membantu dalam menjalankan usaha. Untuk mengetahui lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.20 Kebutuhan Terhadap Sistem Pembukuan Tahun 2015 No Kebutuhan Terhadap Pembukuan Jumlah Persentase 1 Membutuhkan sistem 29 33% pembukuan 2 Tidak membutuhkan sistem 59 67% pembukuan Dari tabel tersebut terlihat bahwa yang membutuhkan sistem pembukuan berjumlah 29 reponden atau sebesar 33 persen dan yang tidak membutuhkan sistem pembukuan berjumlah 59 reponden atau sebesar 67 persen. Dari tabel di atas pengusaha toko pakaian di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta tidak membutuhkan sistem pembukuan. Menurut hasil wawancara yang penulis lakukan sebagian besar responden beranggapan pencatatan sederhana

24 digilib.uns.ac.id 69 yang mereka miliki sudah sangat membantu mereka dalam menjalankan usahannya dan tidak memerlukan sebuah sistem pembukuan yang terstruktur. Akan tetapi, tidak sedikit juga yang membutuhkan sistem pembukuan dalam usahannya, karena mereka mengetahui manfaat pentingnya pembukuan didalam menjalankan usahanya secara tidak langsung mereka membutuhkan sistem pembukuan yang baik dan benar.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan dasar bagi semua

Lebih terperinci

Penyesuaian Perusahaan Jasa

Penyesuaian Perusahaan Jasa Penyesuaian Perusahaan Jasa Daftar saldo atau neraca saldo perlu disesuaikan agar mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian dibuat untuk memisahkan antara biaya yang sudah menjadi beban

Lebih terperinci

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD PENGELOLAAN HARTA PENGATURAN PENGELUARAN PENGELOLAAN UTANG CARA PEMBAYARAN UTANG PENGELOLAAN PENGELUARAN UTANG DIMASA DATANG LAPORAN KEUANGAN ADA EMPAT KELOMPOK BESAR HARTA PRODUKTIF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. pelanggan sehingga meningkatkan penjualan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. pelanggan sehingga meningkatkan penjualan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba yang maksimal dan mempertahankan kelangsungan perusahaan itu sendiri. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN UJI COBA

BAB IV DESAIN DAN UJI COBA BAB IV DESAIN DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Login Program Pada saat program penyewaan ini digunakan oleh admin dan user, maka akan tampil halaman utama dari program ini. Sesuai dengan

Lebih terperinci

KUESIONER/ DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apakah nama UKM yang Bapak/Ibu dirikan? 4. Tahun berapa UKM ini didirikan?

KUESIONER/ DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apakah nama UKM yang Bapak/Ibu dirikan? 4. Tahun berapa UKM ini didirikan? LAMPIRAN 1 KUESIONER/ DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Daftar pertanyaan Profil UKM 1. Apakah nama UKM yang Bapak/Ibu dirikan? 2. Siapa nama pendiri UKM ini? 3. Apa visi dan misi dari UKM ini? 4. Tahun berapa

Lebih terperinci

Lampiran Halaman - 1 LAMPIRAN A KUESIONER PENELITIAN

Lampiran Halaman - 1 LAMPIRAN A KUESIONER PENELITIAN Lampiran Halaman - 1 LAMPIRAN A KUESIONER PENELITIAN Lampiran Halaman - 2 KUESIONER Saya adalah Mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata yang sedang melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dengan benar selama operasional perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dengan benar selama operasional perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan di dalamnya terdiri dari kumpulan variabel untuk mencapai tujuan. Variabel tersebut dapat terdiri dari manusia, mesin atau organisasi. Dalam

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS No. 69/11/76/Th.X, 7 November AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,33 PERSEN Penduduk usia kerja di Sulawesi Barat

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap LOGO PERUSAHAAN PT. JAYABAYA RAYA Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap I. Tujuan Prosedur Prosedur ini disusun dan disajikan dengan tujuan: Terbit:

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN KUESIONER Yth. Bapak / Ibu / Saudara Dengan hormat, Di tengah kesibukan Bapak / Ibu / Saudara, saya memohon kesediaan Bapak / Ibu / Saudara meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini. Pengisian

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI PADA TOKO MY SOCCER

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI PADA TOKO MY SOCCER ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI PADA TOKO MY SOCCER Oleh : Ananda Putri Aulia Pembimbing : Hantoro Arief Gisijanto, SE., MM. LATAR BELAKANG Sistem Akuntansi penerimaan kas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Wawancara. 1. Bagaimana Sejarah Toko Elektronik Cahaya Banten?

Lampiran 1. Hasil Wawancara. 1. Bagaimana Sejarah Toko Elektronik Cahaya Banten? Lampiran 1 Hasil Wawancara 1. Bagaimana Sejarah Toko Elektronik Cahaya Banten? Toko Elektronik Cahaya Banten didirikan di Serang, Banten sejak 1996. Dengan seiring berjalannya waktu dan berkembangnya serta

Lebih terperinci

KUESIONER/ DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apakah nama UKM yang Bapak/Ibu dirikan? 4. Tahun berapa UKM ini didirikan?

KUESIONER/ DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apakah nama UKM yang Bapak/Ibu dirikan? 4. Tahun berapa UKM ini didirikan? LAMPIRAN 1 KUESIONER/ DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Daftar pertanyaan Profil UKM 1. Apakah nama UKM yang Bapak/Ibu dirikan? 2. Siapa nama pendiri UKM ini? 3. Apa visi dan misi dari UKM ini? 4. Tahun berapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara untuk mencapai keadaan tersebut. Adanya pembangunan selain

BAB I PENDAHULUAN. cara untuk mencapai keadaan tersebut. Adanya pembangunan selain digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Pembangunan merupakan salah cara untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, persaingan bisnis yang terjadi semakin kompetitif. Semua perusahaan yang ada bersaing dalam memenangkan pasar. Persaingan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pukul WIB kecuali pada hari minggu akan buka pada pukul 11.00

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pukul WIB kecuali pada hari minggu akan buka pada pukul 11.00 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Snapshoes Care Snapshoes Care usaha cuci sepatu dan tas premium merupakan usaha yang baru terbentuk pada tanggal 12 April 2016. Usaha cuci sepatu

Lebih terperinci

Soal Akuntansi Perusahaan Jasa

Soal Akuntansi Perusahaan Jasa http://akuntansi-id.com/478-siklus-akuntansi-perusahaan-jasa Soal Akuntansi Perusahaan Jasa 1. 1/1/2013 Ibu Anggi mendirikan usaha salon yang ia beri nama Salon Anggi. Ibu Anggi menginvestasikan uang sebesar

Lebih terperinci

Siklus Akuntansi Jasa-Gitosmangi

Siklus Akuntansi Jasa-Gitosmangi Siklus Akuntansi JasaGitosmangi E. JURNAL PENYESUAIAN Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi setelah penyusunan Neraca Saldo dan sebelum penyusunan kertas kerja (worksheet). Jurnal penyesuaian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN digilib.uns.ac.id commit to user digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen Modul ke: 09 KEWIRAUSAHAAN I Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I Fakultas EKONOMI HARTRI PUTRANTO,SE.MM Program Studi Manajemen Steven V. DelGrosso, PMP IBM Business Consulting Services

Lebih terperinci

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a. ekonomi 18 Sesi KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN N JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. MENU UTAMA Gambar 4.1 Gambar tersebut merupakan menu awal pada saat membuka program. Di menu utama terdapat pilihan menu antara lain: 1. Master: terdiri dari Data

Lebih terperinci

Pengelolaan Keuangan. Permodalan. Modal Sendiri

Pengelolaan Keuangan. Permodalan. Modal Sendiri Pengelolaan Keuangan 3 Permodalan Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada pengelolaan keuangannya. Pengelolaan keuangan mencakup sumber pendanaan dan penggunaan modal koperasi. Banyak koperasi

Lebih terperinci

April 1 Setoran modal saham 150, , April 1 Setoran modal wayan 150, ,000

April 1 Setoran modal saham 150, , April 1 Setoran modal wayan 150, ,000 Tahun, wayan mendirikan perusahaan jasa berbentuk perseroan terbatas (PT). Perusahaan yg bergerak dibidang jasa perawatan dan perbaikan berbagai peralatan elektronik ini diberi nama PT. Sukses. Perusaahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN-II MENGELOLA KEUANGAN USAHA. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN-II MENGELOLA KEUANGAN USAHA. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen KEWIRAUSAHAAN-II Modul ke: 11 Fakultas Ekonomi Bisnis MENGELOLA KEUANGAN USAHA Oloan Situmorang, ST, MM Program Studi Manajemen http://mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Mengetahui Kebutuhan Modal 2. Mengetahui

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1. Usia Usia responden dikategorikan menjadi tiga kategori yang ditentukan berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980) yaitu dewasa awal (18-40), dewasa madya (41-60)

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera Dalam pelaksanaan penggajian, faktor pengamanan harus diperhatikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN PERUSAHAAN JASA

SOAL LATIHAN PERUSAHAAN JASA SOAL LATIHAN PERUSAHAAN JASA JURNAL PENYESUAIAN, NERACA LAJUR, LAPORAN KEUANGAN, JURNAL PENUTUP DAN JURNAL BALIK 1. Berikut ini sebagian neraca saldo Biro Perjalanan Angkasa per 30 Juni 2008. Piutang Perlengkapan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. maksud agar perkembangan usaha pada akhir periode tertentu dapat diketahui.

BAB IV PEMBAHASAN. maksud agar perkembangan usaha pada akhir periode tertentu dapat diketahui. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penyajian Data Agar penyajian data dapat diketahui setiap kurun waktu (periode akuntansi) tertentu perusahaan perlu menyusun laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan adlah tahap

Lebih terperinci

PROSEDUR PENERIMAAN KAS. Secara umum prosedur penerimaan kas dapat digambarkan sebagi berikut (lihat bagan Prosedur Penerimaan Kas).

PROSEDUR PENERIMAAN KAS. Secara umum prosedur penerimaan kas dapat digambarkan sebagi berikut (lihat bagan Prosedur Penerimaan Kas). PROSEDUR PENERIMAAN KAS Prosedur penerimaan kas di dalam perusahaan perlu dirancang sedemikian rupa sehingga kemungkinan tidak tercatat atapun tidak diterimanya kas menjadi lebih kecil kemungkinannya.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) SIKLUS KEUANGAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) SIKLUS KEUANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) SIKLUS KEUANGAN Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Fungsi penting yang dibentuk

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERUSAHAAN DAGANG DI DEALER YAMAHA ASLI MOTOR II ROZANA ( ) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERUSAHAAN DAGANG DI DEALER YAMAHA ASLI MOTOR II ROZANA ( ) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERUSAHAAN DAGANG DI DEALER YAMAHA ASLI MOTOR II ROZANA (090462201309) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang 2014 ABSTRAK

Lebih terperinci

P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 1

P.Akt-Bab 4-lanjutan Akun 1 a. Pada tanggal 1 September 2012, Hartono, seorang sarjana teknik arsitektur bertempat tinggal di Semarang, ingin mendirikan sebuah usaha Konsultan Griya. Rencananya perusahaan tersebut akan diberi nama

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi merupakan catatan tentang

Lebih terperinci

BAB 11 MATEMATIKA LAPORAN KEUANGAN

BAB 11 MATEMATIKA LAPORAN KEUANGAN BAB 11 MATEMATIKA LAPORAN KEUANGAN A. Ragam Laporan Keuangan Akuntansi menyajikan berbagai jenis informasi keuangan, diantaranya adalah laporan keuangan (financial statements). Terdapat empat macam laporan

Lebih terperinci

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI 1. Mengapa transaksi-transaksi harus dicatat di dalam jurnal? A. Untuk memastikan bahwa seluruh transaksi telah dipindahkan ke dalam Buku Besar. B. Untuk memastikan bahwa jumlah

Lebih terperinci

SEKILAS AKUNTANSI. Pemahaman dan Proses

SEKILAS AKUNTANSI. Pemahaman dan Proses SEKILAS AKUNTANSI Pemahaman dan Proses Apa itu akuntansi? Kenapa akuntansi? Pemenuhan kebutuhan informasi akuntansi oleh pengguna (stakeholders) Internal Eksternal Prinsip Akuntansi Berterima Umum Standar

Lebih terperinci

Akuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang

Akuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang Akuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang BAB VIII Akuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang Pendahuluan Kantor Cabang (branch) adalah kantor perwakilan yang didirikan oleh kantor pusat (home

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

Contoh laporan keuangan koperasi

Contoh laporan keuangan koperasi Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015 No.08/05/62/Th.IX, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015 Februari 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,14 persen Jumlah angkatan

Lebih terperinci

PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH LIPZTICK MOTOR

PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH LIPZTICK MOTOR PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH LIPZTICK MOTOR Nama : Nurdiana Putri Olivia NPM : 26213646 Pembimbing : Ira Phajar Lestari, SE,MM Latar Belakang Masalah Ditengah krisis

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 64/11/32/Th.XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,89 PERSEN Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 27 BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Singkat Perum Pegadaian. Sejarah pegadaian penuh warna. Berawal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. Voc

Lebih terperinci

PROSEDUR PENJUALAN SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT PADA PT CIBITUNG MOTOR MANDIRI

PROSEDUR PENJUALAN SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT PADA PT CIBITUNG MOTOR MANDIRI PROSEDUR PENJUALAN SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT PADA PT CIBITUNG MOTOR MANDIRI Nama :Tika Agustin Mujayati NPM :47211113 Pembimbing :Dr. Prihantoro, SE., MM Latar Belakang Dalam persaingan dunia usaha yang

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PEMASARAN

ANALISIS BIAYA PEMASARAN ANALISIS BIAYA PEMASARAN Biaya Pemasaran dalam arti sempit, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual dan membawa produk ke pasar. Biaya Pemasaran dalam arti luas, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Faktur Pembelian

LAMPIRAN A. Faktur Pembelian LAMPIRAN A. Faktur Pembelian LAMPIRAN B. Laporan Penjualan CV Pillow Tabel 4.7. Laporan penjualan CV Pillow tiap bulan Bulan Penjualan Bruto CV Pillow Jan Des 07 2,497,003,074 Jan-08 201.108.100 Feb-08

Lebih terperinci

Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi

Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi Penyesuaian - Akrual Penyesuaian terhadap akrual dipakai untuk mencatat: Pendapatan yang diterima, dan Pengeluaran yang terjadi pada periode akuntansi namun

Lebih terperinci

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : Penelitian Linda Sukamto Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah 1/8 Linda menyerahkan setoran modal berupa uang tunai Rp. 50,000,000 5/8 Membeli bangunan

Lebih terperinci

1. KONSEP DAN PRISIP AKUNTANSI

1. KONSEP DAN PRISIP AKUNTANSI JURNAL PENYESUAIAN 1. KONSEP DAN PRISIP AKUNTANSI A. BASIS AKUNTANSI AKRUAL (ACCRUAL BASIS): Transaksi yang diakui dan dicatat pada saat kejadian B. BASIS KAS (CASH BASIS): Transaksi dicatat pada saat

Lebih terperinci

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION ) Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi Setiap perusahaan pasti memiliki harta (aktiva/asset), yang terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak, harta berwujud

Lebih terperinci

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN A. Kebutuhan Penyesuaian Penentuan besarnya pendapatan dan beban yang harus dilaporkan pada akhir periode akuntansi bisa mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan para

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem informasi akuntansi penjualan, keandalan pengendalian internal penjualan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem informasi akuntansi penjualan, keandalan pengendalian internal penjualan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perekonomian Indonesia pada masa sekarang ini sedang bertumbuh dan berkembang terutama sejak adanya krisis ekonomi tahun 1998. Pertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya di Indonesia, salah satunya

Lebih terperinci

yang akurat dan dapat dipercaya, yang dapat digunakan perusahaan sebagai alat untuk meningkatkan pengendalian intern penerimaan kas, sehingga

yang akurat dan dapat dipercaya, yang dapat digunakan perusahaan sebagai alat untuk meningkatkan pengendalian intern penerimaan kas, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan dunia bisnis mengalami kemajuan yang cukup pesat yang ditandai dengan munculnya berbagai jenis usaha baru baik usaha dagang, jasa maupun industri.

Lebih terperinci

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung)

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung) Lampiran 1: Kuesioner KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung) A. Pertanyaan Umum Keterangan ڤ diisi dengan memberi tanda ( ) sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 19 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapangan 3.1.1 Tempat Kerja Praktek Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilakukan dibagian Finance PT Cahaya Mitra Sarana (Simpur Center)

Lebih terperinci

BAB III SISTEM YANG BERJALAN. CV. Guna Property yang berlokasi di Jl. Talaga Bodas no. 41 A Bandung ini

BAB III SISTEM YANG BERJALAN. CV. Guna Property yang berlokasi di Jl. Talaga Bodas no. 41 A Bandung ini BAB III SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Guna Property yang berlokasi di Jl. Talaga Bodas no. 41 A Bandung ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penjualan properti.

Lebih terperinci

Akuntansi Piutang Dagang TRADE RECEIVABLE

Akuntansi Piutang Dagang TRADE RECEIVABLE Akuntansi Piutang Dagang TRADE RECEIVABLE Pengertian Piutang adalah tagihan kepada individuindividu atau kepada pihak lain. Atau dapat didefinisikan sebagai tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang

Lebih terperinci

Akuntansi Basis Akrual & Basis Kas. Pertemuan ke Antariksa Budileksmana

Akuntansi Basis Akrual & Basis Kas. Pertemuan ke Antariksa Budileksmana Akuntansi Basis Akrual & Basis Kas Pertemuan ke-10 Prodi Akuntansi UMY 10-1 Dua Dasar Akuntansi Basis Akrual (Accrual Accrual Basis) Basis Kas (Cash Cash Basis) Prodi Akuntansi UMY 10-2 Akuntansi Basis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN.1. Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah sebuah toko bahan bangunan. Toko bahan bangunan ini bernama TB. Subur. TB. Subur terletak

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 67/11/32/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 Agustus 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,72 PERSEN Jawa Barat mengalami penurunan

Lebih terperinci

Pertemuan II 9/18/2012. Persamaan Dasar Akuntansi. Persamaan Dasar Akuntansi. Persamaan Dasar Akuntansi. Status awal: A = U + M

Pertemuan II 9/18/2012. Persamaan Dasar Akuntansi. Persamaan Dasar Akuntansi. Persamaan Dasar Akuntansi. Status awal: A = U + M Persamaan Dasar Pertemuan II Kreditor (/) Perusahaan Investor () Persamaan Dasar Persamaan Dasar Dengan Sistem Sederhana: Status awal: A U M Selama perioda: A U M Status akhir: A U M Dengan Sistem Pemisahan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut : Prosedur penjualan ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu prosedur Penjualan tunai

dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut : Prosedur penjualan ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu prosedur Penjualan tunai 38 3.1 ANALISA SISTEM 3.1.1 Tujuan Analisa Berdasarkan uraian singkat yang dipaparkan pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut : 1. Pengolahan data penjualan,

Lebih terperinci

MATERI KE 10 AKUNTANSI HUBUNGAN PUSAT DAN CABANG (1)

MATERI KE 10 AKUNTANSI HUBUNGAN PUSAT DAN CABANG (1) MATERI KE 10 AKUNTANSI HUBUNGAN PUSAT DAN CABANG (1) Hubungan PusatCabang yaitu hubungan antara kantor pusat (utama) dengan kantor pengembangan/ perwakilan yang skala usahanya lebih kecil dan merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbengkelan, khususnya bengkel ban. PT. TRIJAYA BAN ini adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Toko Mitra Utama Mebel Kota Gorontalo Toko Mitra Utama Mebel merupakan salah satu usaha yang berada di Gorontalo

Lebih terperinci

Langkah-langkah pembuatan jurnal penutup adalah sebagai berikut :

Langkah-langkah pembuatan jurnal penutup adalah sebagai berikut : JURNAL PENUTUP Pada akhir periode setelah selesai menyusun laporan keuangan, maka kita mempersiapkan akunakun yang akan dibawa ke awal periode akuntansi berikutnya, yaitu akunakun Harta, Utang dan Modal.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1.Lokasi Penelitian Dalam pemyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT Inti Trident Nusantara yang berlokasi didaerah Jl Raya Jatiwaringin

Lebih terperinci

Struktur Akuntansi. Faktor Eksternal. Tujuan Statemen Keuangan. Rerangka Konseptual PABU. Auditor. Statemen Auditor. Stakeholder Lainnya

Struktur Akuntansi. Faktor Eksternal. Tujuan Statemen Keuangan. Rerangka Konseptual PABU. Auditor. Statemen Auditor. Stakeholder Lainnya Struktur Akuntansi Faktor Eksternal Tujuan Statemen Keuangan Rerangka Konseptual PABU Auditor Statemen Keuangan Statemen Auditor Stakeholder Lainnya Pelaporan Keuangan & Buku Besar Pendekatan atas ke bawah

Lebih terperinci

KANTOR PUSAT ( Head Office ) KANTOR CABANG ( Branch Office )

KANTOR PUSAT ( Head Office ) KANTOR CABANG ( Branch Office ) AKUNTANSI KANTOR PUSAT ( Head Office ) Dan KANTOR CABANG ( Branch Office ) Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB/STEI Ciledug 1 Kantor Pusat dan Cabang merupakan satu kesatuan perusahaan. Fungsi Cabang

Lebih terperinci

BAB 6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG. xxx

BAB 6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG. xxx BAB 6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG Ad. 5) Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold) Harga pokok penjualan merupakan ciri khas perusahaan dagang dan industri yang tidak dimiliki oleh perusahaan jasa. Berikut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan bagian integral dari usaha pariwisata dan merupakan usaha akomodasi yang dikomersialkan dengan menyediakan fasilitas kamar tidur, makanan dan minuman,

Lebih terperinci

Sistem Pengelolaan Dana Kas Kecil Pada PT. X

Sistem Pengelolaan Dana Kas Kecil Pada PT. X Sistem Pengelolaan Dana Kas Kecil Pada PT. X Nama Jurusan Komputer Jenjang : Tuti Erawati : Akuntansi : Diploma III BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kas merupakan komponen vital dalam gerak

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN) YANG MEMPENGARUHI

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN) YANG MEMPENGARUHI DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN) YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA (Studi Kasus Pada Anugerah Komputer Jl. H.M. Joni No. 46 Medan dan Antariksa Net

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada CV. Barezky Total

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada CV. Barezky Total BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada CV. Barezky Total Berdasarkan penelitian pada CV. Barezky Total terutama hasil evaluasi pelaksanaan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 4 PENCATATAN TRANSAKSI BISNIS

BAB 4 PENCATATAN TRANSAKSI BISNIS BAB 4 PENCATATAN TRANSAKSI BISNIS BAB 4 PENCATATAN TRANSAKSI BISNIS A. Memahami Langkah-Langkah dalam Proses Pencatatan Pada bagian sebelumnya telah dipelajari tentang transaksi bisnis yang memberikan

Lebih terperinci

Latihan Soal UN SMA / MA 2011 Program IPS Mata Ujian : Ekonomi Jumlah Soal : 20

Latihan Soal UN SMA / MA 2011 Program IPS Mata Ujian : Ekonomi Jumlah Soal : 20 Latihan Soal UN SMA / MA 2011 Program IPS Mata Ujian : Ekonomi Jumlah Soal : 20 1. Suatu ketika bank ABC menyadari bahwa mereka kekurangan uang kas. Untuk mengatasi hal ini, mereka kemudian mengeluarkan

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

Kompetensi Dasar 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa Kompetensi Dasar 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa Laporan Keuangan Tujuan utama dari siklus akuntansi suatu perusahaan, yaitu untuk menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan organisasi yang mempunyai berbagai tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Salah satu tujuan yang penting untuk dicapai oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Analisis sistem informasi

Lebih terperinci

BAB III PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU BERINFAK. angket sesuai dengan jumlah sampel penelitian dan angket yang kembali kepada

BAB III PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU BERINFAK. angket sesuai dengan jumlah sampel penelitian dan angket yang kembali kepada BAB III PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU BERINFAK Pada bab ini dipaparkan data yang diperoleh dari lapangan. Sebagaimana yang dipaparkan sebelumnya, angket yang disebarkan dilapangan berjumlah 70

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi BAB IV PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang adalah berdasarkan akunakun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan

Lebih terperinci

Praktikum Pengantar Akuntansi

Praktikum Pengantar Akuntansi Modul ke: 02Fakultas Ferry EKONOMI DAN BISNIS Praktikum Pengantar Akuntansi Mencatat dari bukti transaksi ke buku jurnal khusus Hendro Basuki, SE.,MSi.,Ak.,CA. Program Studi MANAJEMEN Abstract Mencatat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan diproses kembali. Toko buku juga bekerja sama dengan penerbit dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan diproses kembali. Toko buku juga bekerja sama dengan penerbit dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan usaha yang berhubungan dengan barang yang akan dijual kembali tentunya akan melakukan transaksi pembelian dengan pemasok. Perusahaan atau usaha dagang tentunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR 6.1 Gambaran Lokasi Usaha Pedagang Ayam Ras Pedaging Pedagang di Pasar Baru Bogor terdiri dari pedagang tetap dan pedagang baru yang pindah dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Koreksi Fiskal atas Laporan Laba Rugi Komersial dalam Penentuan Penghasilan Kena Pajak Laporan keuangan yang dibuat oleh PT. Madani Securities bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis terhadap Laporan Arus Kas dan Penyajiannya berdasarkan Metode Tidak Langsung a. Telah diketahui bahwa laporan arus kas merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi informasi sangat penting dalam perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi informasi sangat penting dalam perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran teknologi informasi sangat penting dalam perkembangan dunia bisnis. Dengan teknologi informasi, data dan informasi yang diperlukan perusahaan dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY)

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY) BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY) 5.1 Karakteristik Karakteristik pendengar merupakan salah satu faktor yang diduga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2006 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2006 mendefinisikan tenaga kerja sebagai setiap laki-laki atau wanita yang berumur 15 tahun ke atas yang

Lebih terperinci