DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA"

Transkripsi

1 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANSUS TATIB BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALAT KELENGKAPAN DPD RI MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal : 25 Agustus Waktu : WIB WIB 4. Tempat : R. Rapat 5. Pimpinan Rapat : Pimpinan Rapat 1. Dr. H. Ajiep Padindang, S.E., M.M. (Ketua Pansus Tatib) 2. Drs. H. Akhmad Muqowam (Wakil Ketua Pansus Tatib) 3. Fahira Idris, S.E., M.H. (Wakil Ketua Pansus Tatib) 6. Sekretaris Rapat : 7. Acara : RDP Bersama Pimpinan DPD dan Alkel 8. Hadir : Orang 9. Tidak hadir : Orang

2 II. JALANNYA RAPAT : RAPAT DIBUKA PUKUL WIB Buka baru kita skorsing sampai mendekati kuorum, bukanya kita skorsing sampai mendekati kuorum anggota Pansus yang hadir sudah 4 ya dengan ucapkan bismillahirahmanirrahim, Rapat Pansus bersama dengan Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI saya nyatakan dibuka dan sekaligus di skorsing. KETOK 1X RAPAT DISKORS PUKUL WIB RAPAT DIBUKA KEMBALI PUKUL WIB Tadi saya sudah skorsing rapat ini, maka dengan mengucapkan Bismillahirahmanirrahim saya cabut. KETOK 1X Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang salam sejahtera untuk kita sekalian. Alhamdulillah wa syukurillah lahaula walakuata illabillah aliyil adzim. Saya bersama Pak Muqowam, Ibu Fahira, Pimpinan Pansus menyampaikan terima kasih atas kesediaan para anggota Pansus dan lebih khusus kepada Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI yang menurut informasi Pimpinan DPD selaku Pimpinan Alat Kelengkapan juga sebentar akan bergabung dan karena rapat kita sudah, peserta menurut kita sudah memenuhi syarat dari Pansus 9 orang, anggota Pansus 15 orang sudah lebih dari kuorum, pimpinan-pimpinan alat kelengkapan juga sudah terwakili saya nanti pada saatnya juga akan minta izin kepada forum bisa mewakili Komite IV. Begitu pun Pak Muqowam berhubung karena kami sesama Pimpinan Komite IV sedang yang lain ada tugas tapi karena sudah ada Pak Haripinto. Ada Pak Haripinto, ada Pak Gafar, ada Pak Jhon Pieris itu orang Komite IV semua jadi saya pikir kalau hal-hal berkait Komite IV beliau bisa mewakili sekaligus Komite IV sekaligus pimpinan alat kelengkapannya dari sudut tunjangan itu bisa dapat 2 tunjangan. Jadi sekali lagi atas nama Pimpinan Pansus menyampaikan terima kasih kepada bapak/ibu sekalian. Saya ingin menginformasikan bahwa Pansus ini bekerja berdasarkan dengan keputusan Paripurna DPD RI dan dituangkan dalam surat keputusan Pimpinan. Sesuai kesepakatan kami dalam Rapat Pleno Pansus tahap pertama akan bekerja dan menyelesaikan tugas kalau tidak ada halangan itu sampai dengan 20 Oktober 2016 atau Masa Sidang I Tahun Sidang Saya pertama-tama menyampaikan juga terima kasih kepada Pimpinan PURT yang Insya Allah tidak akan memangkas lagi anggaran yang dialokasikan kepada Pansus. Mana 1

3 Pimpinan PURT? Makanya saya begini sedikit dulu karena undangan PURT sebentar sore sesudah rapat ini yang mungkin langsung disambung di ruangan ini akan melakukan penyisiran terhadap pemangkasan alokasi anggaran masing-masing alat kelengkapan dan Pansus ini sudah mendapatkan alokasi anggaran yang memang tersedia dalam APBNP, dalam RAB atau dalam DIPA Sekjen. Saya yakin malah akan di tambah nanti oleh PURT. Kegiatan Pansus bapak/ibu sekalian antara lain adalah melakukan atau melaksanakan inventarisasi permasalahan yang terkait dengan tugas pokok yang diberikan dan bentuk atau wujud dalam pelaksanaan iventarisasi permasalahan Tatib sesuai tugas Paripurna adalah antara lain mendengarkan atau akan merekam sebagai masukan, kami sudah melakukan dari minggu lalu dari Sekretariat Jenderal DPD RI untuk mengetahui apa kesulitan-kesulitan dalam mengimplementasikan Tatib Nomor 1 Tahun 2016 sekaligus dengan masukan dan saran-sarannya. Kami pun pada sore hari ini Pimpinan Komite I atau anggota Pansus, ini harus diklarifikasi. Harus diklarifikasi sebentar kami mengundang bapak/ibu sekalian yang saya hormati adalah dengan maksud untuk mendapatkan masukan untuk mendengarkan berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan Tatib Nomor 1 Tahun 2016 yang mungkin secara internal bapak-bapak sudah bahas di sini, di meja pimpinan sudah ada catatan-catatan tertulis dari beberapa pimpinan alat kelengkapan yang kemungkinan menurut hasil Sipur dan tugas-tugas Panmus dan berikan kepada Pansus perlu disempurnakan nanti. Kita lebih baik bicara sekarang atau berbicara di Pansus ini apa hal-hal yang mesti kita sempurnakan bersama. Pansus adalah tanda kutip juru tulis, juru rumus sesungguhnya permasalahan itu permasalahan di bapak-bapak, di kita semua karena ini adalah tata tertib kita, tata tertib yang menurut Undang-Undang mengikat internal Dewan perwakilan Daerah. Olehnya itu kami mengundang Bapak-bapak/Ibu Pimpinan alat kelengkapan sore ini, siang ini untuk kita dengar masukan-masukan dan kami di Pansus tidak berdiskusi dengan bapak-bapak tetapi merekam masukkan yang nanti menjadi bahan di dalam pembahasan-pembahasan Anggota Pansus atau pada pembahasan Pansus berikutnya. Pada kesempatan lain nanti kami juga masih akan mendapatkan informasi melalui pakar melalui narasumber karena sesuai dengan alokasi kegiatan yang ada, ada 3 kali kemungkinan berpeluang untuk mengundang narasumber pihak luar untuk memperkaya Pansus bahkan Pansus pun masih punya kewenangan juga untuk melakukan atau merekam masukan diluar atau di luar, kegiatan di luar kantor DPD dalam artian bisa saja dari dari perguruan tinggi atau stake holder yang lain. Itulah gambaran singkat bapak-bapak/ibu semua ada yang mau ditambahkan Pak Muqowam? Ibu Fahira? Kami di pimpinan Pansus itu berbagi tugas pak, tugas saya hanya memimpin rapat, mengambil keputusan itu dirumuskan oleh Pak Muqowam jadi saya agak enak karena memimpin rapat saja membuka, mengarahkan, dan sudah itu menutup nanti pak jadi kalau ada yang menegur nanti Pak Muqowam yang punya urusan menegur. Baik bapak/ibu sekalian. Saya tidak akan memberi batasan waktu setiap pimpinan alat kelengkapan karena sekali lagi tergantung di ibu/bapak semua, tinggal kita saling pengertian agar rapat ini bisa berakhir pukul WIB WIB ya iya karena ada WIB PURT. Pukul WIB target kita tapi kalau pun sudah cukup bahan sebelumnya jangan dipaksakan mencapai pukul WIB itu kesepakatan awal kita pak ya. Baik, terima kasih. Baik saya ingin persilakan pertama sesuai kehadiran menurut monitoring Ibu Fahira, Pak Gafar selaku Pimpinan Badan Akuntabilitas Publik DPD RI yang pertama hadir dan menurut teori tunjangan kinerja beliau sebenarnya berhak mendapatkan bonus 10 %, di catat Sekretariat Jenderal itu ya karena itu tidak keberatan saya yakin bapak/ibu semua kalau kita persilakan pertama Pimpinan BAP. Dengan hormat saya persilakan. Mana mejanya. Nah itu tadi karena beliau sebagai Pimpinan BAP bukan pimpinan bukan anggota Pansus. BAP ini butuh 4 jam rapatkan untuk masukan ini kemarin, saya mengikuti rapatnya salah satunya. Mari bu silakan. Terima kasih atas kehadiran Ibu Pimpinan DPD. Iya silakan Pak Gafar Pimpinan BAP. 2

4 PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI) Iya, terima kasih. Terima kasih Pimpinan Pansus. Pimpinan DPD, Pimpinan rekan-rekan semua. Agenda kita menyampaikan pikiran-pikiran berkembang dalam alat kelengkapan Badan Akuntabilitas Publik Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia secara formal tertulis nanti akan kami sampaikan. Kami atas nama Pimpinan hadir 2 orang seperti melebihi dari separuh karena jumlah pimpinan 3, hadir 2 dan lengkap dengan gendernya ada laki, ada perempuan jadi ini Ibu Novita. Dari hasil yang berkembang, yang direkam satu sesuai dengan SK Pansus memberikan secara autentik tertulis 341 mengenai masa jabatan pimpinan, masa jabatan pimpinan alat kelengkapan. Kedua laporan kinerja pimpinan, laporan kinerja pimpinan alat kelengkapan. Dari 4 pintu ada pemikiran yang berkembang dari BAP : 1. Diharapkan BAP menyampaikan kepada Pansus Tata Tertib yang sifatnya bertentangan dan tidak sesuai dengan Undang-Undang diusulkan dilakukan perbaikan-perbaikan dan perubahan. 2. Adanya tambahan alat kelengkapan seperti Panitia Pengawas itu perlu dievaluasi efektivitas efisiensi dan nilai guna di dalam tata tertib. 3. Menyangkut masa kerja itu akan disesuaikan dengan aturan dan peraturan yang memang relevan untuk itu. Itulah pada prinsip disampaikan oleh kawan-kawan pada Rapat BAP kemarin dan sampai jam 10 ini kami masih menunggu dari masing-masing anggota untuk menyampaikan pikiran-pikirannya tapi kami belum menerima secara otentik yuridis. Nah selanjutnya nanti kami akan sampaikan secara tertulis padahal Pansus pikiran aspirasi yang berkembang padahal pada Badan Akuntabilitas Publik. Saya kira demikian bapak dan ibu. Jika ada tambahan dari Ibu Novita. Ternyata memang apa yang saya sampaikan, rekaman telah kita sampaikan. Nah tertulis akan kami sampaikan jika ada waktu limit dari pimpinan kapan limit terakhir menyampaikan tertulis akan kami sampaikan. Saya kira sekian, terima kasih. Jika ada pertanyaan dan diskusi kami siap untuk menerima itu. Terima kasih. Terima kasih Bapak Ketua BAP, Pimpinan BAP kelihatan kurang cerah Ibu Novita hari ini? Oh tidak juga, iya cuma saya melihatnya dari sini ibu nah itu memancing Ibu Wakil Ketua balik kesana. Terima kasih Pak Gafar atas masukkannya. Terbuka saja setiap saat masukanmasukan disampaikan oleh Pimpinan alat kelengkapan yang sesungguhnya sudah menugaskan anggotanya menjadi anggota Pansus. Oleh karena itu saya tadi lupa menyampaikan bahwa kesepakatan pleno Pansus ini perlu saya laporkan kepada seluruh Pimpinan alat kelengkapan yang hadir karenakan alat kelengkapan menugaskan anggotanya menjadi anggota Pansus nah tentu kami melaporkan kepada bapak/ibu bahwa kesepakatan Pleno Pansus Tatib Anggota Pansus yang tidak hadir dalam rapat 3 kali berturut-turut tanpa alasan yang sangat kuat maka akan dimintakan penggantian dari Pimpinan alat kelengkapan yang bersangkutan. Itu sudah keputusan pak jadi tidak bisa lagi di gugat. Ya jadi tinggal monitor saja anggotanya Komite II yang ditugaskan di Pansus siapa begitu ya. Maaf Ibu Pimpinan. Tadi kehadiran Pak Lalu sebagai anggota Pansus atau sebagai Pimpinan BK? 3

5 Maksud saya kalau di ukur dari kehadiran sebagai Pimpinan BK maka urutan berikutnya adalah Pimpinan BK. Oh Pansus berarti bukan urutan kedua Bu Fahira. Baik, Pimpinan BK (Badan Kehormatan) silakan mungkin ada masukkan. PEMBICARA: Drs. H. A. HUDARNI RANI, S.H. (WAKIL KETUA BK DPD RI) Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pak Ketua dan Wakil Ketua serta seluruh peserta sidang yang saya hormati. Saya ingin laporkan bahwa pertama ketua sedang berada di luar dan, diluar daerah lah pokoknya, katanya bersama anggota ini. Jadi saya ditugaskan untuk menyampaikan ini dan kemudian salah satu wakil ketua yang berada di posisi anggota Pansus juga sudah memesan kepada saya untuk yang menyampaikan ini dan yang ingin disampaikan bahwa BK sangat berharap bahwa Pansus ini di dalam melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan kita akan berusaha memberikan masukan-masukan terutama bagi anggota BK yang ada di Pansus yaitu sebanyak 3 orang ya juga menitipkan dan saya ditugaskan belum berani menyampaikan ini karena ini belum dibahas di dalam Pleno BK. Jadi nanti secara tertulis kita akan sampaikan jadi menunggu Pak Ketua Hadir nanti dan kita akan adakan rapat pleno secepatnya untuk memberikan masukan yang konkrit walaupun inventalisir masalah-masalah sudah ada dan ini kalau mau disampaikan bisa misalnya mengenai cara pimpinan alat kelengkapan dapat diberhentikan dari jabatannya apabila dan seterusnya itu ada penegasanpenegasan misalnya untuk pengambilan keputusan itu di situ tadi disebutkan apakah 50% + 1 atau 3/4 anggota, jadi tidak sembarang-sembarang misalnya. BK menegaskan bahwa Tatib ini sangat perlu penting dan harus dapat berfungsi sebagai social enginering dalam kita mencapai tugas pokok daripada DPD ini maka itu sangat penting kita bekerja sebaik-baiknya termasuk beberapa sudah kita siapkan tapi karena ada pesan dari anggota Pansus yang dari BK supaya nanti akan dibahas di dalam rapat Pleno BK yang 17 orang itu saya mohon izin nanti Pak Pimpinan Pansus untuk menyampaikan secara lebih terperinci secara tertulis dan itu nanti kita juga akan sampaikan melalui anggota Pansus yang dari unsur BK itu. Kita berharap, sangat berharap banyak kepada Pansus ini dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya ya kita akan berikan masukan tapi tadi putusannya tadi tukang rumus dan tukang putus saja kan kita mendukung itu. Terima kasih Pak Ketua. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jadi yang tertulis yang ada di meja kami belum belum dianggap sah oleh, iya ini baru sifatnya inventalisir begitu pak ya, baik. Terima kasih Bapak Pimpinan Badan Kehormatan atas tanggapannya, informasinya. Dan selanjutnya kita persilakan Komite III tadi berikut kehadirannya, Komite III nanti menyusun Komite II. Silakan Pimpinan Komite III. PEMBICARA: Pdt. CARLES SIMAREMARE, S.Th., M.Si. (WAKIL KETUA KOMITE III DPD RI) Terima kasih Ketua dan Pimpinan Pansus yang kami hormati. Saya di sini mewakili Pimpinan Komite III karena ketua kami berhalangan hadir dan menyampaikan kepada kami berdua Ibu Fahira dan saya untuk menghadiri tetapi Ibu Fahira sudah di tempat untuk memimpin mungkin saya ikut menambahkan saja nanti yang akan disampaikan oleh Bu Fahira memang Komite III secara resminya belum membahas apa yang menjadi masukan kami tetapi karena waktu yang sangat mendesak akhirnya kami mencoba 4

6 menjajaki lewat group WA sehingga ada beberapa masukan dan saran dari teman-teman anggota Komite III dari beberapa item yang bisa kami rangkumkan yang pertama adanya permintaan supaya SK alat kelengkapan yang sudah berakhir sebenarnya tanggal 18 Agustus kemarin supaya segera diperbaharui sambil menunggu putusan Tatib yang akan disahkan lewat paripurna yang akan datang. Kemudian adanya muncul masih dua pendapat yang bisa kami irangkum di sini adalah keinginan untuk tetap alat kelengkapan itu 2,5 tahun dan untuk Pimpinan DPD itu 5 tahun nah sedangkan itu pun ada yang ingin menambahkan untuk laporan oleh pimpinan alat kelengkapan supaya tetap disampaikan 2,5 tahun dalam bentuk laporan saja mungkin itu saja yang ingin kami sampaikan garis besar yang sangat penting untuk didalami bersama. Terima kasih, saya kembalikan. Terima kasih Charles, Pak Pendeta mewakili Komite III. Ibu Fahira ada mau ditambahkan? Cukup. Ada di luar sedikit konteks Pansus yang disampaikan oleh Pimpinan Komite III tapi ini tidak apa-apa kita bicarakan karena forum ini juga untuk kita dan ada Pimpinan DPD yang perlu sekali mendengarkan tentang sebutan tadi adalah berakhirnya bukan hanya SK alat kelengkapan Pimpinan alat kelengkapan tapi keanggotaan alat kelengkapan dan rupanya sudah agak bias dalam 1-2 hari rapat ini dimasing- masing alat kelengkapan, ada yang sudah tidak mendaftarkan di alat kelengkapan awalnya, ada juga yang sudah membuat absen alat kelengkapan baru itu padahal surat keputusan Pimpinan DPD belum terbit sebagai pengesahan, pertukaran atau pergeseran antara anggota maupun selaku pimpinan alat kelengkapan ini. Saya hanya mensitir sedikit Pimpinan Komite III karena itu juga sependapat dengan Pimpinan Komite IV sebenarnya. Selanjutnya Pimpinan Komite II saya persilakan, Pak Ketuanya langsung. PEMBICARA: PARLINDUNGAN PURBA, S.H., M.M. (KETUA KOMITE II DPD RI) Baik, terima kasih Pak Ketua Pansus dan Wakil Ketua. Bapak dan Ibu, Ibu Ratu Hemas yang saya hormati. Pertama sekali karena ada berita duka cita atas meninggalnya putra dari sahabat kita Pak Syukur yaitu Sabik Syukur oleh sebab itu mohon kita hening cipta mendoakan semoga kiranya ananda tersebut, sudah lama sakit ini bisa di terima disisi-nya dan keluarga Syukur teman kita ini diberikan kekuatan. Terima kasih. Baik, Bapak-bapak/Ibu-ibu yang saya hormati. Saya hanya menambahkan perkembangan terakhir yang diwakili oleh pertemuan terakhir dengan Ibu Anna Latuconsina, ada 3 hal yang pertama tentang keberadaan anggota Komite pada saat ini tidak memiliki legalitas seperti yang tadi karena berdasarkan keputusan Pimpinan DPD bahwa keanggotaan alat kelengkapan DPD berakhir sejak tanggal 16 Agustus 2016 sementara berdasarkan keputusan Panmus dan Sidang Paripurna ke-i DPD RI Tahun Sidang telah disepakati bahwa keanggotaan alat kelengkapan tidak perlu diputuskan. Jadi ini memang betul yang kita rasakan di Kkmite masing-masing karena pada saat itu silakan provinsi membuat pergantian tetapi juga akan harus mempunyai keputusan pimpinan tentang ini karena nanti akan berpotensi menimbulkan permasalahan di kemudian hari baik secara administasi dan lain. Yang kedua, masa jabatan Pimpinan Alat Kelengkapan selain Pimpinan DPD sebagaimana diatur dalam Tatib DPD bertentangan dengan Undang- Undang MD3 karena dalam Undang-Undang MD3 masa jabatan anggota dan pimpinan alat 5

7 kelengkapan adalah selama 1 tahun. Ini yang lalu, usulan adanya penambahan komponen dalam laporan kinerja pimpinan alat kelengkapan sehingga tidak hanya berisi pelaksanaan tugas alat kelengkapan saja tapi juga berisi tentang kehadiran alat kelengkapan dalam penyelenggaraan rapat-rapat. Terhadap laporan anggota Pansus terhadap beberapa masukan yang disampaikan anggota Komite II sebagai berikut : 1. Perlu diadakan rapat Panmus agar membahas penetapan keanggotaan alat kelengkapan dengan membatalkan keputusan panmus sebelumnya yang menyatakan tidak perlu adanya penetapan keanggotaan alat kelengkapan pada tahun sidang sekarang. Hal ini dimaksudkan agar semua alat kelengkapan memiliki legalitas dalam melaksanakan kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi alat kelengkapan termasuk dalam penggunaan anggaran yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi konstitusional yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. 2. Secara hukum legalitas anggota maupun pimpinan alat kelengkapan harus ditetapkan dan keputusan Pimpinan DPD. Oleh karena itu, pimpinan DPD perlu menetapkan keputusan untuk memperpanjang masa jabatan anggota alat kelengkapan dan pimpinan alat kelengkapan. 3. Terhadap ketentuan-ketentuan dalam Tatib DPD RI yang berpotensi melanggar peraturan perundang-undangan maka dapat dilakukan permohonan judicial review oleh anggota maupun stake holder terkait. Terima kasih. Kami Pimpinan Komite II tanggal 25 Agustus Terima kasih akan kami sampaikan juga. Horas nuwun sewu. Terima kasih Bapak Ketua Komite II tidak diserahkan nanti pak itu Saya lihat justru sudah lengkap sekali. Memang ini Ibu Wakil Ketua saya laporkan, pimpinan komite yang paling eksis sekarang ini adalah masih Pak Parlindungan Bu, saya harus hormat sama Pak Muqowam itu karena Anggota Komite II paling banyak di PURT jadi terima kasih sekali lagi Bapak Pak Parlindungan Pak Ketua Komite II, mohon maaf Ibu wakil ketua supaya ibu juga mungkin dengarkan sekalian nanti bukan terakhir Bu tapi sesudah teman yang lain kalau boleh. Saya persilakan Pimpinan PPUU kalau begitu yang sudah yang sudah dinyatakan-dinyatakan. Ya silakan. PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB DPD RI) Pimpinan ini taat betul sama Purba memang. Mau Parlin, mau Djasarmen, dia taat betul itu saja. Jadi kita silakan lebih dahulu BKSP Pak Parlindungan, Pak Djasarmen atau PPUU tidak ada masalah. Silakan PPUU tidak ada masalah. 6

8 PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H. (WAKIL KETUA PPUU DPD RI) Terima kasih Pimpinan dan Ibu Wakil Ketua. Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang dan salam sejahtera buat kita semua. Om Swatiastu. Surat kami dari PPUU ada yang menunjuk saya karena secara resmi pimpinan PPUU 2 orang tidak hadir karena kebetulan saya sebagai anggota pansus makanya saya di sini duduk selaku Pimpinan PPUU. Yang kedua bahwa PPUU ada 3 orang yang diwakili di sini Pak Benny ada dan Pak Guston ada. Baik memang banyak masukan dan ini saya bacakan secara resmi. Pertama bahwa perubahan Tatib diupayakan sedemikian rupa agar sinkron dan harmonis dengan peraturan Perundang-Undangan atau tidak melanggar UUD 1945 atau Undang-Undang lainnya, seperti Undang-Undang 17 Tahun 2014, Undang-Undang MD3, maupun Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan Undang-Undang. Yang kedua bahwa peraturan DPD RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tatib sudah mulai berlaku sejak ditetapkan. Yang menjadi tugas utama dalam Pansus perubahan Tatib yang sekarang ini adalah membahas substansi ketentuan peralihan. Ketiga dalam melakukan pembahasan substansi ketentuan peralihan sebagaimana yang dimaksud pada nomor 2 di atas maka perlu diperhatikan pemberlakuan asas nonretroaktif sehingga nantinya tidak terjadi kerancuan hukum dan menimbulkan permasalahan administratif oleh karena itu dalam pembahasan ketentuan peralihan perlu mengundang pakar yang memuja kompetensi terkait pemberlakuan azas nonretroaktif baik itu pakar hukum maupun pakar keuangan. Keempat ini di luar tatib yang sama dengan yang lain hal lain di luar substansi tatib yang perlu disampaikan adalah tentang penetapan keanggotaan alat kelengkapan di Sidang Paripurna awal tahun sidang karena dalam rapat pleno PPUU kemarin masih terjadi perbedaan penafsiran apakah masih menggunakan keanggotaan atau sudah disesuaikan dengan usulan dari provinsi masing-masing. Kenapa terjadi perbedaan? Terus terang saja ada sedikit permasalahan di PPUU kemarin bahwa dari pihak Sumatera Selatan sudah terjadi perubahan. Sementara Paripurna belum. Nah sementara yang lain seperti Sulawesi Selatan belum ada perubahan tapi mereka sudah ada pergantian dari provinsi sehingga terjadi semacam dua pandangan, dua beda pendapat. Nah ini perlu segera menurut PPUU segera diselesaikan dengan segera karena apa karena supaya tidak terjadi hal-hal demikian yang juga menyangkut tentang anggaran keuangan. Saya kira itu ya Pak Benny, Pak John ya menyangkut dengan pandangan PPUU dan ini secara resmi saya serahkan kepada pimpinan, terima kasih. Terimakasih Pimpinan PPUU Pak Djasarmen Purba atas masukannya. Sampai-sampai rapat yang kemarin saya dengar 2 absennya. Saya monitor itu Pak, ada 2 absen dibuat PPUU dalam rapatnya. Absen berdasarkan keanggotaan lama dan absen berdasarkan kemungkinan keanggotaan baru, betul itu Pak Djasarmen ya. Ternyata ada ilmu yang lain dari Pak Wakil Ketua Pak Farouk, saya tidak lihat masuk ruangan Pak, saya serius ini. Jadi rupanya ada ilmu khusus. Kita persilakan BKSP. 7

9 PEMBICARA: A.M. IQBAL PAREWANGI (KETUA BKSP DPD RI) Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Saya berdua dengan Pak Haripinto, pimpinan BKSP. Kami datang berdua karena tahu informasi tadi bahwa kursi yang disediakan cuma 2. Sebenarnya kami mau datang bertiga. Jadi lain kali saya kira pansus tolong untuk pimpinan alat kelengkapan masing-masing disediakan 3 kursi. Siap Bang Ken. Ada 4 hal. Yang pertama, terkait dengan tadi sudah ada brainstorming awal di Pleno BKSP masukan awal. Yang pertama, kita perlu mempercayakan pada Pansus sesuai dengan yang ditugaskan bahwa sebelum pansus ini terbentuk ada keputusan-keputusan di alat kelengkapan lain atau alat kelengkapan tertentu itu sifatnya tidak dalam kondisi mengikat secara rigid Pansus yang ada sekarang. Jadi yang pertama ini adalah memberikan kepercayaan kepada Pansus sesuai dengan yang ditugaskan. Yang kedua, sebagaimana tradisi yang dikembangkan di BKSP diharapkan dengan tatib nantinya yang dikerjakan oleh Pansus ini terjadi kondisi tegak aturan untuk keteraturan. Contoh konkret kalau nanti ada anggota pansus yang exit dari alat kelengkapannya maka dia berarti otomatis demi keteraturan dia juga diganti di pansus andai Iqbal Parewangi masuk dalam Anggota Pansus lalu rolling Sulsel dan sudah ditetapkan nanti menunjukkan bahwa saya meninggalkan BKSP maka posisi saya di Pansus sebagai perwakilan BKSP diganti oleh yang masih sahih sebagai anggota BKSP. Itu bentuk untuk aturan menegakkan keteraturan. Bentuk lainnya adalah dalam bentuk kajian lintas negara tupoksi Pak Ketua Komite II ya, Pak Ketua Pansus tupoksi kami ada di situ dalam ketatanegaraan masa jabatan tidak dipotong-potong. Yang bisa dipotong itu adalah yang menjabat cuma Ketua Pansus dan Pak Waka, Bu Waka Pansus tolong jangan dimaknai apaapa tentang yang boleh dipotong adalah yang menjabat gitu ya. Pak Parlin masa jabatannya tidak bisa diganggu gugat tapi Parlin-nya bisa diberhentikan. Mungkin karena alasan umur atau mungkin karena alasan perundangundangan. Boleh Pak Parlin berhenti, diberhentikan di tengah jalan tapi masa jabatan itu sendiri tidak dalam posisi dipotong-potong. Yang kedua, ah yang ketiga, kedua tadi menegakkan aturan dan keteraturan. Tiga ada hal-hal spesifik pada BKSP kalau yang terungkap tadi ada satu penguatan tentang komunikasi yang lebih pas, yang lebih cocok, yang lebih bersesuaian dengan tupoksi antara BKSP dengan Pimpinan DPD Republik Indonesia dan yang keempat, secara resmi perlfu disampaikan bahwa karena dipandang ada hal yang urgent oleh BKSP terkait dengan perlunya men-support Pansus tatib ini sesuai dengan pandangan Anggota maka di BKSP masih kami akan lakukan pleno khusus untuk menyerap masukan dan selanjutnya nanti akan disampaikan secara tertulis. Pak Haripinto ada, ada yang mau ditambahkan Pak Hari? Baik, terima kasih. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Bapak Ketua BKSP. Beberapa masukannya, nanti menyusul melalui Anggotanya yang ditugaskan di Pansus. Selanjutnya kami persilakan Bapak Pimpinan BPKK, Pak Prof. John Pieris. PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (WAKIL KETUA BPKK DPD RI) Terima kasih Pak Ketua. Yang pertama Pansus harus memperhatikan catatan-catatan penting dalam kesepakatan di Panmus. Kedua menyisir kembali catatan-catatan kritis pada sidang 8

10 paripurna. Yang ketiga BPKK belum bisa merumuskan standing ya alat kelengkapan ini karena memang akhir-akhir ini BPKK sangat sibuk dengan kegiatan-kegiatan amandemen. Jujur saya katakan bahwa hampir semua alat kelengkapan itu terbelah, itu wajar-wajar saja dalam berdemokrasi. Jadi morality saya tidak bisa berbicara atas nama BPKK sekarang karena itu belum dibahas oleh BPKK ya jadi saya minta waktu untuk di lain waktu kita akan menyampaikan itu. Yang keempat Pak Ketua dan Pimpinan, kita mengingatkan lagi bahwa kedudukan BPKK dalam tatib sebagaimana yang disampaikan pada Pansus pertama itu sedikit pun tidak bergeser mengenai tupoksi dari BPKK itu tetapi ada hal yang perlu kita ingatkan kembali dalam rumusan BPKK yang disampaikan tempo hari ya BPKK menginginkan agar tatib itu dapat disempurnakan sebagai misal ya dibentuk 3 sub kelompok Anggota. Semacam "fraksi" sub kelompok Timur, Tengah, dan Barat. Untuk lebih mengefektifkan kinerja kelompok pada 3 wilayah itu ya implikasi politiknya tentunya ada distribusi peran dari Anggota-Anggota selain yang sudah terdistribusi ke alat kelengkapan ketua sub kelompok, sekertaris dan bendahara juga bisa dibentuk. Filosofi yang mendasari ini adalah bahwa frekuensi kegiatan 3 pimpinan itu terlalu besar ya untuk memikirkan Indonesia melalui DPD. Kalau ada pimpinan sub kelompok atau semacam pimpinan fraksi itu dapat dilakukan peran itu katakanlah Tengah bergabung apa sih isu-isu strategis, target-target program untuk kepentingan daerah Tengah yang akan membicarakan itu ya dengan menterimenteri teknis. Logika yang sama juga Timur dan Barat melakukan hal yang sama. Tidak ada maksud lain dibalik itu Pak Ketua. Nah supaya sub kelompok itu mengagregasi, mereformulasi ya dan merevitalisasi kembali keinginan-keinginan daerah itu untuk dapat diperjuangkan oleh DPD RI dalam level nasional. Terima kasih Pak Ketua. Terima kasih Bapak John Pieris Ketua BPKK. Selanjutnya saya persilakan Ketua PURT. Ini sangat penting kita dengarkan juga ini. Silakan. PEMBICARA: H. NOVI CANDRA, S.E. (WAKIL KETUA PURT DPD RI) Terima kasih Pimpinan. Yang saya hormati, Pimpinan DPD, Pimpinan Pansus, Pimpinan alat kelengkapan dan Anggota pansus hadir pada kesempatan hari ini. Kami dari PURT kemarin sempat membuka wacana ingin membahas masukan terhadap Pansus yang akan dilaksanakan pada rapat hari ini. Jadi karena keterbatasan waktu kami juga belum bisa membahas secara pleno dan secara bersama-sama tapi dari isu yang berkembang dari kawan-kawan sebenarnya sangat berharap pansus tatib ini bisa selesai dengan segera dan dengan baik karena ada 3 hal yang sebenarnya menjadi patokan bagi kita pada hari ini yang mana penyelesaian pansus secara cepat mengenai perencanaan amandemen yang diusung oleh DPD RI dan yang terakhir yang menjadi tugas DPD adalah dan yang menjadi tugas PURT pada hari ini dan menjadi fokus kami di PURT adalah mengenainya pemotongan anggaran terhadap DPD. Mungkin garagara ini mungkin kawan-kawan PURT belum mau membahas masukan terhadap Pansus ini. Terima kasih. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 9

11 Terima kasih Pimpinan PURT tadi waktu saya buka rapat dan pengantarnya karena Pimpinan PURT tidak hadir, Pansus sudah menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan PURT karena pagu anggarannya disiapkan untuk Pansus Insya Allah tidak tergugat bahkan akan ditambah ya kan jadi akan ditambahkan sebentar sore malah. Pimpinan komite 1 Pak Muqowam, boleh kembali ke tempatnya tapi kalau pimpinan peserta rapat mengatakan di depan tidak apa-apa begitu. PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (KETUA KOMITE I DPD RI) Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pimpinan Tatib, Pimpinan Pansus, kemudian Pimpinan DPD Ibu Bapak sekalian dari pimpinan alat kelengkapan, saya mewakili Komite I banyak sekali anggota yang di pansus Bu Enny, Pak Benny, Pak Kenedy, Guston, ada Pak Gubernur, Pak Aher Ahmad Hudanirani, Pak Iqbal, saya kira karena itu kemudian saya ingin sampaikan bahwa kalau misalnya ada yang kurang mohon nanti dilengkapi dan silakan semua bicara seizin pimpinan rapat. Pertama di Komite 1 itu Motonya adalah NKRI. Negara Kok Republik Indonesia, kok Republik Indonesia karena dalam semua bidang yang di Komite I itu nggak ada yang benar secara kebijakan. Mau bicara hukum, bicara politik dalam negeri, mau bicara pertanahan, mau bicara ASN, itu nggak ada yang benar semua. Jadi policy mengenai regulasinya nggak ada yang konsisten oleh karena itu kita temukan hal-hal yang kemudian secara parsial diselesaikan oleh pemerintah. Pak Farouk yang terhormat saya kira tadi pun itu menjadi waktu konsultasi Pak Farouk itu bagian yang saya kira nanti juga secara internal akan menjadi pencermatan kami di Komite I. Itu tidak layak untuk kita bicarakan karena itu memang sangat penting untuk Komite I ketika tadi ada ketemu dengan Mendagri. Lalu yang kedua Ibu Bapak sekalian runtutan meruntutkan antara undang-undang dasar pasal 22D kemudian undangundang 17 kemudian tata tertib itu menjadi suatu rangkaian sebab di pasal 7 Undang-Undang mengenai P3 peraturan perundang undangan ya memang tidak termasuk di domain pasal 7 tapi di Pasal 8 mengenai peraturanperaturan yang selain sebagaimana pasal 7 maka peraturan-peraturan misalnya MPR DPR DPD sampai dengan peraturan kepala desa itu ada di dalam Pasal 8 apa namanya undangundang 12 nah jadi karena itu ini saya kira sekali lagi disitu mengenai misalnya adalah apakah tatib bisa di MA kan atau tidak DGR saya ini memang menjadi sesuatu yang deveteble karena memang ruang itu ada di situ hanya memang kemudian soal etika saja nah berkaitan dengan ini Bapak, Ibu sekalian kami Komite berebut ruang dengan komite II, berebut ruang dengan Komite III saya kira. Jadi dalam hal misalnya kependudukan Dukcapil ini kita ada di Komite I juga ada, di Komite III juga ada ya begitu juga dengan bidang-bidang yang lain ini kenapa karena kita belum menemukan secara pasti sebetulnya misi kita apa toh ruang mohon maaf sebetulnya ruang kita dimana toh. Ya dalam hal Dukcapil kita dengan komisi, Komite 3 saya kira dalam hal perumahan Kite itu berhimpitan dengan Komite II. Ini saya kira pak Parlin sehingga nggak maze antara skup dengan partner ini belum clear di dalam tata tertib nah ini saya kira terjadi distorsi kami juga di Komite I di dalam wacana itu ada 2 hal besar petama karena amanat pansus ini adalah mengenai ayat peralihan ya itu kita akan bicara mengenai yang ideal secara ideal kalau kita bedah adalah tatib itu tidak boleh berhadapan MD3 nah ini nanti barangkali kalau saya duduk di depan saya ingin konfirmasi kepada pimpinan DPD karena ketua DPD ini mohon maaf ketua DPD selalu mengatakan bahwa tatib ini berhadapan dengan undang-undang 17 ini mana yang di ruang ini saya kira nanti saya kalau didepan 10

12 saya ingin minta kepada Pimpinan barangkali Pak Irman selalu mengatakan seperti itu ini berhadapan dengan Undang-Undang 17 MD3. Lalu yang terakhir ibu bapak sekalian berkaitan dengan pasal 22 kemudian Undang-Undang MD3, Komite I memaknai betul ikut membahas Undang-Undang yang berkaitan pemerintah daerah sumber daya alam lalu yang ke dua dapat melakukan apa itu pertimbangan dan sebagainya ini di komite satu ini memang optimum kita lakukan. Jadi dalam hal ini kita laporkan sekaligus kita bicara Undang-Undang Pilkada kita ikut secara efektif Undang-Undang Pemda kita ikut efektif hanya persoalannya Ibu wakil dan Pak wakil yang kita minta itu 11 orang yang datang itu alhamdulillah paling banyak 4 orang Pak kalau di DPR Pak. Jadi yang minta banyak itu ini saya buka saja diruangan ini 11 orang kita minta yang datang pak Kenedi yang datang itu pak Benny yang datang itu adalah Bu Eni yang lain Alhamdulillah goib semua begitu loh kalau sudah itu ini saya kira yang ingin saya sampaikan dari Komite I kemudian saya mohon forum ini tidak sama dengan panmus jadi jika diperkenankan kita pada waktu Panmus sudah memutuskan, ini merespons saja. Memang bicara mengenai perubahan provinsi itu diperbolehkan. Ketika itu Bu Warotapu kalau Jawa Tengah berubah saya dirubah berubah komite, apakah kemudian pengganti saya itu otomatis jadi ketua komite satu. Saya contohkan pada waktu di Panmus. Nah hari ini terjadi misalnya adalah pak Iqbal mohon maaf pak Iqbal, Pak Iqbal absen tidak ada disini lagi padahal dikomite 4 barangkali juga belum ada namanya belum ada sehingga ini ada steles pak Iqbal ini tidak punya kewarganegaraan. Warga negara Komite I juga bukan, warga negara Komite IV juga bukan 3 jadi ini saya kira perlu diselesaikan persoalannya adalah pertama di dalam Tatib itu adalah 2 setengah tahun lalu yang ke didalam panmus apa keputusan mengenai pansus bahwa tidak ada perubahan di Alkel pimpinan dan alat-alat lain-lain sampai dengan tatib ini selesai tapi kemudian ruang perpindahan anggota itu diperbolehkan karena itu Pak Faroukh pada waktu itu saya melihat Persis bahwa boleh pindah ya tidak perlu ada keputusan di paripurna cukup dilaporkan dan Pak Farouk sudah melakukan di Paripurna waktu itu jadi menurut saya tidak ada di sweet lagi karena di Panmus kita sepakati saya khawatir kalau kemudian yang ikut panmus ini kan banyak ini kemudian ya tertuduhnya itu pimpinan DPD. Kita semua ikut saya ikut hadir pak Gafar juga ikut hadir pak Iqbal juga ikut hadir waktu di Panmus itu sehingga karena itu mohon untuk tidak bias antara Pansus dengan rapat panmus itu makasih. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Pimpinan Pansus Pak Muqowam kembali ke tempat selaku ketua Komite I sudah selesai tugasnya. Makasih Bapak Ketua Komite I kalau Komite IV nanti menyusul tertulis karena memang belum membahas secara lengkap di komite saya kira itu intinya baik bapak ibu sekalian kalau pimpinan alat kelengkapan selain pimpinan DPD saya kira belum saya persihlakan sudah cukup semua saya persilakan pimpinan DPD RI Ibu waka, Ibu Wakil Ketua, tadi sudah saya laporkan bahwa menyusul tertulis saya dengan hormat persdilahkan ibu wakil ketua ibu ratu hemas dengan hormat. PEMBICARA: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI) Ya terima kasih. Assalamu'alaikum Warahmatullohi wabarokatuh. Salam sejahtera untuk kita sekalian. Om Swastiastu. 11

13 Yang saya hormati Pimpinan Pansus Tatib dan anggota juga yang saya hormati Bapak Waka dan tentu pada hari ini kita berharap kita sudah memenuhi undangan dan yang pada intinya bahwa kita semua dari Pimpinan yang mungkin agak terlambat Pak Irman baru landing dari Sumatera Barat jadi hanya mengingatkan saja bahwa sebetulnya keberadaan lembaga DPD ini merupakan produk hukum karena diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 Undang-Undang MD3, Undang-Undang P3 dan juga peraturan Perundang-Undangan lainnya jadi saya kira peraturan tersebut pun mengatur ruang gerak kita sebagai anggota DPD sejak kita dilantik sebagai anggota maka melekatlah hak dan kewajiban kita sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sesuai hukum ketentuan yang berlaku maka tentu dari kami pimpinan artinya keputusan politik yang kita hasilkan tentu terdapat koridor hukum yang harus dipatuhi dan dipenuhi sebagai pejabat negara kita-kita semua ini pejabat negara bukan LSM. Jadi kita harus memberi contoh bahwa dalam menyelenggarakan negara dan membahas kebijakan publik harus sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pendiri bangsa dan pengubah konstitusi telah bersepakat bahwa negara Indonesia adalah negara hukum dalam pasal 1 Ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 tegas dinyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. Kketentuan pasal tersebut merupakan landasan konstitusional bahwa Indonesia adalah negara berdasarkan atas hukum, hukum ditempatkan sebagai satu-satunya aturan main dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Maka pembahasan apapun dalam lembaga DPD bukan ruang bebas politik tanpa hambatan namun tetap harus tunduk patuh pada koridor ketentuan Undang-Undang dan Undang-Undang Dasar sebagai salah satu konsekuensi Indonesia adalah negara hukum. Sejatinya pansus ini bertugas menyempurnakan tatib secara komprehensif tidak hanya persoalan masa jabatan pimpinan alat kelengkapan, laporan kinerja pimpinan alat kelengkapan saya ambil contoh pada Pasal 168 tentang kewenangan dan tugas pansus. Apakah rumusannya seperti itu karena pansus dibentuk memiliki maksud dan tugas yang berbeda-beda belum lagi jika kita lihat pada pasal 179 terkait wewenang dan tugas panitia pengawas mengapa memiliki rumusan yang sama dengan Pansus. Jadi Tatib DPD merupakan salah satu bentuk peraturan Perundang-Undangan sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang P3 dan pengaturannya merupakan delegasi dari Undang-Undang MD3 sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Pasal 280 sampai dengan 300 Undang-Undang tersebut. Oleh sebab itu, sesuai hukum yang berlaku universal, peraturan perundangan tersebut harus dihormati dan hukum yang kita tegakkan dan dilaksanakan sejak diundangkan dan tidak boleh berlaku surut hingga ada pembatalannya secara sah menurut hukum. Jadi terkait ketentuan berlaku surut, mari kita lihat pengaturan dalam Undang-Undang P3 pada angka 155 lampiran Undang-Undang P3 menyatakan pada dasarnya, mulai berlakunya peraturan perundang-undangan tidak dapat ditentukan lebih awal dari pada saat pengundangannya. Kemudian MK pada persidangan tahun 2003, terkait uji materi Undang- Undang nomor 16 tahun 2003 tentang Perpu nomor 2 tahun 2002 tentang pemberlakuan Perpu nomor 1 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menyatakan bahwa pada dasarnya hukum itu harus berlaku ke depan. Adalah tidak fair jika seorang dihukum karena perbuatan yang pada saat dilakukannya merupakan perbuatan yang sah. Adalah tidak fair pula jika pada diri seseorang diberlakukan suatu ketentuan hukum yang lebih berat terhadap suatu perbuatan yang ketika dilakukannya diancam oleh ketentuan hukum yang lebih ringan, baik yang berkenaan dengan hukum acara maupun hukum materil. Yang kedua asas nonretroaktif, lebih mengacu pada filosofi, pemidanaan atas dasar pembalasan, retributif padahal asas ini tidak lagi merupakan acuan utama dari sistem pemidanaan di negara kita yang lebih merujuk kepada asas preventif dan edukatif. Artinya, pemberlakuan prinsip retroaktif merupakan suatu pengecualian yang hanya dibolehkan dan diberlakukan pada perkara pelanggaran HAM, pelanggaran HAM berat sebagai kejahatan 12

14 yang serius. Seyogyanya setiap peraturan yang dibuat untuk mengoreksi atau menindak sesuatu kejahatan atau kesalahan yang terjadi haruslah dilakukan dengan menegakkan hukum secara adil dan pasti bukan dengan cara membuat norma hukum baru melalui ketentuan yang baru, apalagi berlaku ke belakang. Apabila jika ternyata kebijakan legislasi semacam itu didasarkan atas pertimbangan yang bersifat politis, jikalau kesalahan atau kekurangan yang terjadi didepan mata selalu kita hadapi dengan membuat hukum baru maka niscaya tidak akan pernah ada hukum yang kita tegakkan karena hukum yang tersedia selalu dirasakan tidak mencukupi. Preseden semacam itu akan memperlemah upaya perwujudan prinsip negara hukum sebagaimana yang seharusnya ditegakkan sesuai pasal 1 Ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 yang secara tegas menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. Menurut Prof.dr. Maria Faria Indarti, S.H. pemberlakuan surut suatu Undang-Undang adalah dilarang karena bertentangan dengan asas legalitas dan bertentangan dengan konstitusi negara Indonesia, khususnya bertentangan dengan Pasal 281 Undang-Undang Dasar Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara Republik Indonesia sama sekali menolak pemberlakuan hukum secara surut. Undang-Undang Dasar kita menganut asas nonretroaktif. Hak seseorang untuk tidak dapat dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah merupakan hak yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 281. Hak ini sama sekali tidak boleh dikurangi. Laporan kinerja Pasal 261 huruf I Undang-Undang MD3, hanya disebutkan laporan kinerja. Coba bandingkan dengan Pasal 16 Ayat 1 huruf H yang tegas disebutkan laporan kinerja Pimpinan MPR, kemudian pasal 86 ayat 1 terkait laporan kinerja DPR, disebutkan bahwa hanya kata-kata laporan kinerja. Pasal itu diterjemahkan dalam tatib DPR Pasal 32 Ayat 10 bahwa laporan kinerja tersebut adalah laporan kinerja DPR, bukan laporan kinerja pimpinan. Artinya, jika penyusun Undang-Undang MD3 memang bermasuk laporan kinerja adalah laporan kinerja pimpinan maka akan tegas diatur dalam Undang-Undang MD3. Masa jabatan pimpinan DPD, memang pimpinan DPD termasuk rumpun alat kelengkapan DPD, namun jelas disebutkan pada Pasal 264 ayat 2, Undang-Undang MD3 bahwa keanggotaan panitia kerja DPD ditetapkan tiap tahun sidang. Artinya Pimpinan panitia kerja berganti atau tetap tiap tahun sidang. Beda halnya dengan pimpinan DPD pada Pasal 260 Ayat 6, disebutkan bahwa Pimpinan DPD sebelum menjabat mengucapkan sumpah, dipandu oleh ketua mahkamah agung untuk 5 tahun artinya ada perbedaan penetapan memangku jabatan antara Pimpinan DPD dengan pimpinan alat kelengkapan lain. Sebagai perbandingan, pengaturan tentang masa jabatan Pimpinan lembaga yang anggotanya dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilu seperti DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten kota, masa jabatan pimpinan lembaganya adalah 5 tahun, mengikuti praktik ketatanegaraan dan periodesasi pemilu yang dilaksanakan 5 tahun sekali. Bahwa pada lembaga negara seperti MK dan KY yang masa jabatan pimpinannya adalah 2 tahun 6 bulan tetapi hakim MK dan KY tidak dipilih melalui pemilu melainkan melalui mekanisme seleksi sehingga masa jabatan Pimpinan MK dan Pimpinan KY tidak dapat dipersamakan dengan masa jabatan Pimpinan DPD RI. Maka disimpulkan pengaturan masa jabatan Pimpinan DPD dan laporan kinerja DPD dalam Tatib bertentangan dengan Pasal 8 Ayat 2 Undang-Undang nomor 12 tahun 2011 tentang P3 karena materi tersebut tidak pernah diperintahkan oleh Undang-Undang untuk mengaturnya dan bukan kewenangan DPD untuk mengaturnya lebih lanjut didalam Tatib. Demikian pandangan secara lengkap dan akan saya sampaikan secara tertulis beserta lampirannya. Terima kasih. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Om shanti shanti shanti om. 13

15 Mungkin ada tambahan dari Pak Wakil Ketua, Pak Farouk? Sebelum diserahkan Bu. PEMBICARA: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Baik terima kasih. Forum yang sama saya hormati. Tambahan saya terkait yang diminta masukan dari alat kelengkapan ini ada 2 hal, substansi sama agenda. Saya pikir kalau agenda memang idealnya kita plenokan semua, tapi itu kan hanya usulan isu-isu apa yang didalam Tatib ini yang perlu kita perbaiki, kita sempurnakan begitu. Jadi itu sangat kualitatif sekaligus memberikan kewenangan kepada Pansus, nanti Pansus yang akan membahas. Sedangkan mengenai substansi, bisa saja ada alat kelengkapan yang perlu memplenokan dulu untuk menentukan sikap terhadap suatu substansi tapi mungkin itu secara teknis akan mengalami kesulitan, tapi saya sarankan ya memang substansi itu tetap kita serahkan kepada Pansus saja, sepanjang Pansus ini mendengarkan bukan hanya mendiskusikan, mencari kesepakatan diantara anggota Pansus tapi juga mendiskusikan pemikiran konsep mana yang paling tepat. Jadi itu berarti kita harus mendengar sebagaimana tadi dikemukakan, ya mendengar ahlinya, begitu. Nah itu yang antara agenda dan substansi ini yang perlu diinikan saya pikir. Tidak selalu alat kelengkapan harus memberi masukan sikapnya terhadap substansi begitu yang pentingkan agenda. Tadi tambahan, kemudian dari segi agenda yang kami usulkan di sini, dicantumkan baik yang bersifat narasi maupun tabel. Baik pertama mengenai masa jabatan pimpinan, masa jabatan pimpinan alat kelengkapan, laporan kinerja, pimpinan, laporan kinerja pimpinan alat kelengkapan, pengaturan tentang agenda sidang paripurna, panmus, tindak lanjut asmas, fungsi representatif dan diplomasi, itu yang hal-hal yang kami usulkan untuk diagendakan didalam Rapat Pansus. Baik makasih Pak Farouk. PEMBICARA: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Sebenarnya intinya itu saja, jadi memang hanya catatan saja ini. Harus perlu ada jalan keluar, ternyata apa yang kita dulu kita sepakati di Panmus kemudaian kita ketok di Paripurna tentang pergantian Anggota ini ternyata ada implikasinya. Silakan nanti apa pemikiran, perlu masukan dari Pansus untuk kita bicarakan kembali ke Panmus mencari jalan keluar, lagi-lagi kita mencari solusi. Terima kasih. Terima kasih Pak Farouk. Sebenarnya ini juga saya tidak tahu apakah masuk materi Pansus tapi Pimpinan DPD kami butuhkan untuk memberikan komentar terhadap keputusan Pimpinan DPD kepada Pansus, tugas-tugas yang diberikan, lalu kemudian Pimpinan BK, Pimpinan Badan Kehormatan 14

16 mengeluarkan surat kepada Pimpinan DPD mensitir poin 5, 6 yang dianggap tidak realevan kira-kira begitu suratnya Badan Kehormatan. Dari 1,2,3,4,5,6 tugas Pansus oleh BK kepada Pimpinan DPD itu diminta bahkan samapai kepada Sekjen untuk melakukan, apa istilahnya, penyempurnaan surat, perbaikan surat ini. Nah ini kalau pada kesempatan ini belum bisa di, karena kami mohon betul ada sikap Pimpinan DPD terhadap surat BK tersebut yang membuat nanti Pansus tidak, kami tidak secara internal berdebat soal tugas. Artinya tugas kami sudah sesuai dengan SK yang dikeluarkan oleh Pimpinan DPD tapi kemudian BK mengeluarkan surat kepada Pimpinan DPD, saya kira Pak Muqoam itu ada ya, Bu Fahira, kalau pada kesempatan ini memang belum dibicarakan ditingkat Pimpinan DPD tapi ini perlu Pak. Karena nanti terus terang bagi kami di Pansus ini akan menjadi titik kruisial internal ini menerjemahkan tugas Pansus ini. Saya kira ada komentar Bu soal itu, atau belum? Soal surat BK ini berkait dengan tugas Pansus? PEMBICARA: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Iya kita kembali pada waktu Rapat Panmus itu, salah satu yang diangkat kan persoalan yang disampaikan oleh BK itu. Mempersoalkan, nah, itulah puncak dari solusi yang melahirkan kesepakatan, kesepakatan tentang pergantian keanggotaan itu, tapi isi dari keputusan pimpinan itu, Pimpinan hanya menandatangani saja. Pimpinan menandatangani apa yang telah diputuskan pertama dalam panmus tanggal 29 April. Keputusan itu, bahkan rumusan keputannya kita kendalikan bersama, kita koreksi bersama itu yang ditandatangani oleh Pimpinan. Kemudian keputusan Panmus itu dijadikan merupakan isi materi dari keputusan tentang pembentukan Pansus yang diketok di Paripurna gitu. Jadi kami tidak melihat ada masalah disini dan ini bukan masalah pribadi Pimpinan, apalagi sikap dan perilaku Pimpinan. Ini adalah pimpinan menjalankan amanat yang dibawah Panmus kemudian diketok lagi di Panmus tentang pembentukan Pansus yang tugasnya yaitu itu, kami liat sudah clear itu gak ada masalah lagi. Terima kasih Pak. PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS TATIB DPD RI) Terima kasih, Bapak Wakil Ketua, Bapak Farouk. Bapak-Ibu sekalian secara keseluruhan masukan tanggapan dari pimpinan alat kelengkapan, bahkan secara khusus oleh Pimpinan DPD RI, tertulis lagi diserahkan oleh Ibu Wakil Ketua, kita telah terima. Yang sudah tertulis nanti ini secara formal kita akan bagikan kepada semua Anggota Pansus dan menurut saya sekali lagi masukan-masukan ini belum untuk didiskusikan oleh Anggota Pansus ini akan menjadi bahan, terutama karena sejumlah pimpinan alat kelengkapan belum menyampaikan secara formal sebagaimana penyampaiannya tadi. Pak Benny ada hal? Silakan. PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT) Terima kasih Pimpinan. Seluruh Anggota Pansus yang sangat saya hormati, pimpinan alat kelengkapan. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita sekalian. Om swastiastu. 15

17 Tiga Pimpinan didepan ini mencerminkan kepemimpinan ideal sebetulnya. Pak Ajieb bertugas mengatur lalu lintas rapat-rapat, Pak Muqowam merumuskan, nah jika terjadi distorsi opini diantara kedua ini Ibu Fahira yang mendamaikan keduanya, cocoklah. Yang kedua ingin saya, saya ingin tunduk, taat, saya tidak ingin masuk pada masalahmasalah yang bersifat materi karena itu menjadi wilayah kerja pansus dan saya akan memanfaatkan wilayah kerja pansus dalam kapasitas sebagai anggota sebaik-baiknya nanti di forum-forum lain. Yang ketiga saya ingin memberikan apresiasi pertama kepada Ibu Hemas mewakili Pimpinan ya baik yang hadir maupun tidak kemudian alat kelengkapan. Satu hal yang saya tangkap ya, secara jernih dengan kaca mata batin sebetulnya, kita semua punya niat baik terhadap apa yang kita kerjakan hari ini. Bahkan saya garis bawahi pendapat dari Ibu Hemas, selalu berbicara bagaimana menjadikan hukum sebagai panglima ya. Hukum yang harus tidak sekedar dihormati tapi dijalankan secara sungguh-sungguh oleh kita, orang-orang yang menyandang predikat pejabat negara yang berada dalam sistem ketatanegaraan lembaga negara yang disebut DPD, 1000% lah ya tidak hanya 100% persetujuan saya terhadap pendapat itu Ibu Hemas. Karena tidak masuk materi, saya ingin menyampaikan 2 hal yang ini sangat filosofis sebetulnya, dengan kaca mata batin kita untuk secara jujur bicara di forum ini. Pertama bahwa kita semua 132 Anggota mereka yang telah diberikan mandat Pansus, Bapak-Ibu yang mewakili alat kelengkapan, bahwa semua kita memiliki niat baik yang berkaitan dengan Tatib ini. Niat baik itu harus dibuktikan, 1) dalam diskusi-diskusi saya selama ini apapun perubahan yang berkaitan dengan Tatib itu tidak boleh diorientasikan atas niat kekuasaan, enggak boleh, termasuk saya pribadi, saya sedang mengontrol diri saya, dan insya allah saya tidak pada posisi, masuk di Pansus melakukan kritik terhadap beberapa hal, memberikan masukan yang berkaitan dengan materi yang tujuannya adalah kekuasaan. Sama sekali tidak ya. Saya lanjut, mohon izin Pak Irman. Jadi untuk membuktikan bahwa kita semua bertujuan untuk niat baik membangun sistem ideal kelembagaan maka tidak boleh ada diantara kita, perbaikan Tatib ini diorientasikan untuk kekuasaan, apalagi perebutan kekuasaan, itu sikap saya sejak awal. Tapi di sisi lain juga, jika ketaatan hukum ini ingin kita buktikan sebagai niat baik, maka tidak boleh juga ada upaya pihak-pihak tertentu yang menghalangi proses ini atas dasar kekuasaan. Mentang-mentang saya berkuasa ya sudahlah dengan kekuasaan saya coba halangi, saya hambat dan sebagainya, sama, pada posisi yang equal. Contoh yang paling sederhana adalah ketika Tatib ini dibuat oleh Pansus dulu kemudian diputuskan dalam Paripurna dan disepakati sekalipun melalui proses voting yang kemudian terakhir ditandatangani oleh Pak Irman, maka hal yang kedua secara filosofis diluar niat baik, yaitu saya mengajak kita semua janganlah pernah kita berpikir bahwa kita ini adalah orang-orang yang serba sempurna. Yang seolah-olah product regulasi yang kita buat ini serba sempurna dan tidak ada kekurangan apapun ya, janganlah. Kita ini belum apa-apa dibandingkan mungkin para pengamat, para tokoh, para pakar yang ada di luar. Jadi kesadaran bahwa kita bukan orang yang sempurna maka harus ada kejujuran juga bahwa produk yang kita hasilkan suatu saat bisa digugat, produk yang kita hasikan suatu saat ada kelemahan. Nah dimana proses kelemahan itu harus digugat dan diperbaiki, kaitan dengan Tatib yang sudah ditandatangani, ini kan prosesnya sudah benar ya, ada BK yang dimandatori oleh Tatib untuk melakukan penyempurnaan, itu sudah benar. Kalau BK tidak selesai, dibentuk Pansus baru, nah Pansus yang sekarang termasuk saya anggotanya ini juga ada koridor yang memang disiapkan oleh Tatib, ini sudah benar. Jadi ini adalah koridor yang memang diatur oleh Tatib dan bukan berdasarkan kekuasaan. Komparasi kamar sebelah saya sering sampaikan, poduk DPR bisa digugat dengan judisial review, berarti mereka juga bukan 16

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006 irvanag MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 12 TAHUN 2003 TENTANG PEMILU ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD, UU NO. 23

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 73/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 73/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 73/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAIMANA TELAH

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAHAKAM ULU DI

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN 1 RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN PANITIA SELEKSI KOMISIONER KOMNAS HAM --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006 irvanag MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006 PERIHAL SENGKETA KEWENANGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA ANTARA KETUA DAN WAKIL KETUA DPRD PROVINSI

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika [Pasal 111 ayat ( 2), Pasal 112 ayat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 21/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 21/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 21/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MPR, DPR, DPD DAN DPRD TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011: 34 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Judicial Review Kewenangan Judicial review diberikan kepada lembaga yudikatif sebagai kontrol bagi kekuasaan legislatif dan eksekutif yang berfungsi membuat UU. Sehubungan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI, MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-3 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-3 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT PLENO KE-3 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Sebagaimana

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG Nomor : DPD.220/SP/13/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2013-2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 17/PUU-V/2007

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 17/PUU-V/2007 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 17/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT FINALISASI PANSUS TATIB DI SWISS-BEL HOTEL MASA SIDANG II TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT FINALISASI PANSUS TATIB DI SWISS-BEL HOTEL MASA SIDANG II TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/P.TATIB/XII/2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT FINALISASI PANSUS TATIB DI SWISS-BEL HOTEL MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor : DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL, UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Nomor : 010/PUU-III/2005 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PANEL PEMERIKSAAN PENDAHULUAN PERKARA NOMOR 010/PUU-III/2005 PENGUJIAN UU NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERTIMBANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 120/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 120/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 120/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 106/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 106/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 106/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN) RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH, SEKRETARIS JENDERAL MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT DAN SEKRETARIS JENDERAL MAHKAMAH

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 80/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan [Pasal 27 ayat (1) huruf e ] terhadap

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Nomor : 070 / PUU-II/2004 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------------------- RISALAH PANEL HAKIM PEMERIKSAAN BUKTI TERTULIS PERKARA NOMOR 070/PUU-II/2004 PENGUJIAN UU NO. 26 TAHUN 2004 PASAL

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 109/PUU-XIV/2016 Jabatan Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 109/PUU-XIV/2016 Jabatan Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 109/PUU-XIV/2016 Jabatan Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) I. PEMOHON 1. Gusti Kanjeng Ratu Hemas; 2. Djasarmen Purba, S.H.; 3. Ir. Anang Prihantoro; 4. Marhany

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan kehidupan kenegaraan yang demokratis konstitusional berdasarkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XV/2017 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP

Lebih terperinci

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 DPR RI DAN ASPIRASI MASYARAKAT Minggu, 25 Oktober 2009

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 31/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 31/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 31/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG. Oleh : Nurul Huda, SH Mhum

MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG. Oleh : Nurul Huda, SH Mhum MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG Oleh : Nurul Huda, SH Mhum Abstrak Pemilihan Kepala Daerah secara langsung, yang tidak lagi menjadi kewenangan

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009

PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009 PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-2/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 43/PUU-XIII/2015 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Konferensi Pers Presiden RI tentang RUU Keistimewaan DIY, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 02 Desember 2010

Konferensi Pers Presiden RI tentang RUU Keistimewaan DIY, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 02 Desember 2010 Konferensi Pers Presiden RI tentang RUU Keistimewaan DIY, di Istana Negara, Jakarta, 2-12-2010 Kamis, 02 Desember 2010 KONFERENSI PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG RUU KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-VIII/2010

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-VIII/2010 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung Tahun 2016 2 BUPATI

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG 1 PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 4/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 4/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 4/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 74/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 74/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 74/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi [Pasal 55] terhadap Undang-Undang

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI, DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang :

Lebih terperinci

Rabu, 24 September 2014

Rabu, 24 September 2014 LAPORAN KOMISI III DPR RI TERHADAP PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI Assalamu

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 68/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 68/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 68/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERRUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG- UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 112/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 112/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 112/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat [Pasal 4 ayat (1) dan ayat (3)] terhadap

Lebih terperinci

PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG KAMIS, 1 OKTOBER 2009

PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG KAMIS, 1 OKTOBER 2009 PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2009-2010 KAMIS, 1 OKTOBER 2009 0 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI

Lebih terperinci

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Copyright (C) 2000 BPHN UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH *14124 UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P No.29, 2018 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6187) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-VII/2009 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxp;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 11/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 11/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 11/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PANAS BUMI DAN UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIV/2016 PERKARA NOMOR 43/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIV/2016 PERKARA NOMOR 43/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIV/2016 PERKARA NOMOR 43/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAN PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MAHKAMAH KONSTITUSI, SEKJEN KOMISI YUDISIAL, KOMNAS HAM DAN PIMPINAN KPK ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-5 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-5 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT PLENO KE-5 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 017/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UUD 1945

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 017/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UUD 1945 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 017/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UUD 1945 ACARA PEMERIKSAAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 140/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 140/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 140/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD I. PEMOHON Gerakan Nasional Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (GN-PK), dalam

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7&8/PUU-VIII/2010

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7&8/PUU-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7&8/PUU-VIII/2010 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MPR, DPR, DPD, DAN DPRD DAN PENGUJIAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden

Lebih terperinci