BABIV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BABIV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BABIV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Pembuatan Produk Penghitam Rambut Persiapan yang dibutuhkan untuk membuat produk penghitam rambut meliputi bahan dan alat yang dapat memperlancar proses pembuatan ramuan penghitam rambut. Berikut merupakan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pembuatan produk Top Black Herbal: 1. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan produk ramuan penghitam rambut antara lain: a. Merang Padi Gambar 4.1 Persiapan Bahan Merang Padi Merang padi merupakan bahan baku utama untuk pembuatan produk Top Black Herbal, membutuhkan sebanyak 5 kg merang padi sebelum dilakukan proses pembakaran. Awal mula pembuatan merang padi yaitu berasal dari tangkai padi yang dibakar terlebih dahulu 22

2 digilib.uns.ac.id 23 setelah menjadi abu dan menyusut beratnya menjadi 2 kg kemudian ditambahkan air sebanyak 3 liter lalu didiamkan semalam di udara bebas dengan tujuan agar merang tersebut terkena embun lalu ambil air endapan yang terdapat di permukaan, dan menjadi cairan yang berwarna hijau. Merang yang sudah di proses menjadi cairan menyusut menjadi 3 liter untuk 50 pcs. Merang padi memiliki manfaat yaitu merujuk pada kandungan merang padi menurut penelitian serta karakteristik zat mudah menguap yang dibawahnya, kandungan yang terdapat pada merang padi yaitu terdiri dari komposisi kimiawi beupa karbon, hydrogen, dan oksigen. Pemilihan merang padi yang baik dan bagus menjadi salah satu kendala dalam proses pembuatan produk Top Black Herbal karena kualitas yang baik akan memepengaruhi hasil produk ini. b. Lidah Buaya Gambar 4.2 Menyiapkan lidah buaya yang akan di produksi Lidah buaya yang dibutuhkan untuk pembuatan ramuan penghitam rambut ini sebanyak 3 kg dengan ukuran yang lebih besar. Lidah buaya diperoleh dari kebun percobaan Lawu Herbal, setelah di panen dibersihkan menggunakan air mengalir agar kotoran tanah yang masih menempel di permukaan lidah buaya bersih, kemudian dipotong kotakkotak dan dipisahkan dari kulitnya setelah itu ditampung ke dalam baskom besar untuk dilakukan pencucian kedua kalinya agar lendir yang terdapat pada lidah buaya tersebut hilang. Lidah buaya akan menyusut sebanyak 10% setelah dilakukan proses pembuatan.

3 digilib.uns.ac.id 24 Manfaat dari lidah buaya yaitu dapat menyembuhkan beberapa penyakit seperti kencing manis, mengatasi wasir, dan salah satu manfaat dari lidah buaya sendiri dapat menyuburkan serta menyehatkan rambut, menghilangkan ketombe. Kandungan yang terdapat pada lidah buaya yaitu lemak, protein, karbohidrat, vitamin C dan vitamin A. c. Jeruk Nipis Gambar 4.3 Persiapan Jeruk Nipis Jeruk nipis merupakan bahan selanjutnya untuk pembuatan ramuan penghitam rambut Top Black Herbal, dibutuhkan 3 kg jeruk nipis. Tahapan sebelum jeruk nipis dicampurkan ke dalam bahan lainnya yaitu dengan cara memotong jeruk nipis menjadi 3 bagian, kemudian diperas menggunakan saringan agar terpisahkan dari biji jeruk nipis tersebut. penyusutan pada jeruk nipis yaitu sebnyak 10% setelah dilakukanya proses pemerasan menggunakan alat penyaring. Manfaat dari jeruk nipis telah dikenal sejak lama sebagai tanaman yang mempunyai banyak manfaat salah satunya yaitu merawat kesehatan rambut seperti kulit kepala berminyak dan rontok, kemudian jeruk nipis dapat dijadikan sebagai kekebalan tubuh karena jeruk nipis banyak mengandung vitamin C. 2. Alat Berikut alat yang digunakan untuk proses pembuatan ramuan penghitam rambut yaitu: a. Timbangan Digital

4 digilib.uns.ac.id 25 Timbangan digital digunakan untuk menimbang bahan baku sebelum dilakukannya proses produksi. b. Baskom Baskom digunakan untuk wadah setelah lidah buaya dibersihkan. c. Handscoon Handscoon dipakai pada saat proses pembuatan produk agar tetap steril dan tidak terkontaminasi. d. Pisau Pisau digunakan untuk memotong lidah buaya dan jeruk nipis sebelum dilakukan proses pembuatan ramuan penghitam rambut Top Black Herbal e. Blender Blender digunakan untuk menghaluskan bahan baku dan digabungkan menjadi satu agar bahan tercampur dengan rata. f. Sendok Sendok digunakan untuk mengaduk bahan yang sudah dilakukan penghalusan menggunakan blender. g. Alat Penyaring Alat penyaring digunakan untuk memisahkan busa yang terdapat diatas cairan bahan baku yang sudah didiamkan selama sehari. h. Kain Bekas/Tissu Kain bekas atau tissu digunakan untuk membersihkan beberapa alat atau sisa cairan yang menetes diatas lantai. i. Alat Press Listrik Alat Press listrik merupakan alat yang digunakan untuk merekatkan alumunium foil agar melekat. j. Alumunium foil Alumunium merupakan kemasan terakhir setelah bahan sudah selesai di proses dan siap untuk digunakan, agar produk tetap aman dan terhindar dari bakteri.

5 digilib.uns.ac.id 26 k. Botol Botol merupakan kemasan yang digunakan untuk mengemas produk Top Black Herbal dengan ukuran 60 ml l. Sticker Sticker merupakan tambahan yang diletakkan diluar kemasan alumunium foil yang gunanya agar produk terlihat menarik dan terdapat manfaat serta cara penggunaan untuk para konsumen agar mudah untuk digunakan. B. Proses Pembuatan Ramuan Penghitam Rambut Menyiapkan Alat dan Bahan Menimbang Bahanbahan Mencuci Lidah buaya Memotong Jeruk nipis Mencuci gel lidah buaya Mengupas dan membersihkan lidah buaya Memasukkan bahan ke Blender Menyaring bahan Memasukkan cairan ke alumunium foil dan botol Siap dipasarkan Menempelkan Stiker Merekatkan kemasan dengan alat prees dan menutup botol 1. Tahap Persiapan Awal

6 digilib.uns.ac.id 27 Gambar 4.4 Persiapan Alat dan Bahan Pada tahap persiapan yaitu menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk proses pembuatan produk Top Black Herbal. Alatalat yang digunakan untuk proses pembuatan harus bersih agar pada saat dilakukan proses pembuatan tidak terjadi kontaminasi terhadap bahan baku yang digunakan. Kemudian bahan yang akan digunakan proses pembuatan produk Top Black Herbal harus diperhatikan kebersihannya. Menimbang bahan baku yang akan dilakukan proses pembuatan ramuan oenghitam rambut ini, dengan masingmasing berat yaitu pada merang padi sebanyak 5kg, lidah buaya 3kg, dan jeruk nipis 3kg. 2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan pada proses pembuatan produk penghitam rambut meliputi pencucian, perajangan dan penggilingan. a. Pencucian Gambar 4.5 Pencucian Lidah buaya menggunakan air bersih

7 digilib.uns.ac.id 28 Pencucian bertujuan ntuk menghilangkan kotoran yang melekat pada bahan baku pencucian menggunakan air yang mengalir dan bersih. Pencucian dilakukan pada bahan baku sebelum proses pembuatan, contoh pada merang padi sebelum dilakukan pembakaran harus dilakukan pencucian agar tidak adanya serangga atau kotoran yang masih melekat pada batang merang padi tersebut. Kemudian pencucian dilakukan pada lidah buaya sesudah dilakukannya panen dikebun. Pencucian dilakukan bertujuan agar pada saat proses selanjutnya tidak ada bakteri yang ikut tercampur pada bahan baku. b. Perajangan Gambar 4.6. pemotongan pada lidah buaya dan jeruk nipis Perajangan merupakan proses selanjutnya setelah dilakukan pencucian terutama pada lidah buaya, lidah buaya yang sudah bersih di potong kemudian dipisahkan dari kulitnya dan ditampung pada baskom. Selanjutnya untuk jeruk nipis hanya di potong kemudian di peras di atas alat saringan agar air dan biji terpisahkan. c. Penggilingan Gambar 4.7 Memasukkan Bahan Baku ke dalam Blender

8 digilib.uns.ac.id 29 Proses penggilingan merupakan proses penghalusan pada bahan untuk pembuatan produk Top Black herbal. Proses penggilingan bertujuan untuk menghaluskan bahan baku menggunakan blender. Bahan baku lidah buaya yang sudah di lakukan proses pencucian dan perajangan dimasukkan kedalam blender, lalu merang padi yang sudah menjadi cairan berwarna hijau dengan aroma yang wangi dimasukkan sebanyak 1500 ml kedalam blender dan terakhir jeruk nipis yang sudah diperas dari 1,5 kg menyusut setelah diperas menjadi 200 ml dicampurkan kedalam blender dan siap untuk dihaluskan sampai halus dan terdapat busa. Bahan sudah berubah menjadi halus tetapi perlu dilakukan penyaringan kembali agar terpisahkan dari ampas gel lidah buaya setelah di blender dan diwadhkan pada baskom besar. Setelah disaring didiamkan selama 1 malam mengendap dan dilakukan penyaringan kembali sampai tekstur ramuan menjadi sedikit lebih kental. 3. Tahap Penyelesaian Gambar 4.8 Tahap Penyelesaian pada produk Top Black Herbal Tahap penyelesaian meliputi pengemasan. Pengemasan merupakan suatu proses akhir yang sangat menentukan kelancaran proses distribusi atau pemasaran produk. Pengemasan merupakan salah satu cara untuk mempertahankan mutu produk dalam jangka waktu yang diinginkan (Dewandari 2009). Fungsi utama pengemasan antara lain menjaga produk dari kontaminasi, melindungi terhadap kerusakan fisik, dan menghambat kerusakan mutu.

9 digilib.uns.ac.id 30 Kemasan yang digunakan pada produk ramuan penghitam rambut Top Black Herbal yaitu botol. Karena botol merupakan standar kemasan untuk mengemas bahan cair. Keuntungan dari botol yaitu tidak mudah tumpah pada saat akan digunkana kembali jika terdapat sisa. Tahap penyelesaian untuk menyelesaikan produk Top Black Herbal meliputi pemotongan sticker, menuangkan cairan merang padi kedalam botol 60 ml kemudian menempelkan sticker tujuan dari menempelkan sticker yaitu agar konsumen mengetaui merk dari produk, mengetahui manfaat dari produk, komposisi serta tanggal kadaluarsa pada produk dan terakhir produk Top Black Herbal sudah siap dipasarkan. C. Target Pemasaran Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan dalam dunia persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut agar tetap bertahan hidup dan berkembang. Seorang pemasar dituntut untuk memahami permasalahan pokok di bidangnya dan menyusun strategi agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Menurut William (2007), pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barangbarang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Produk Top Balck Herbal dipasarkan dengan sasaran semua kalangan masyarakat mulai dari remaja hingga dewasa. Pemasaran produk disini lebih memfokuskan kepada orang dewasa yang sudah mementingkan penampilannya terutama rambut, serta para ibuibu dan bapakbapak yang tetap menjaga penampilannya agar terlihat muda dengan rambut yang hitam alami, kuat dan sehat. Membutuhkan waktu selama 2 minggu untuk memasarkan produk Top Black Herbal dan hasil yang diperoleh setelah dilakukannya penjualan di wilayah di kota Cirebon yaitu area Sunday Morning yang target pasaran lebih diminati oleh para kalangan lanjut usia, kemudian di kota Solo yang tepatnya di area Car Free Day (CFD) Slamet Riyadi yang banyak diminati oleh kalangan dewasa atau para mahasiswa. Produk yang terjual selama 2 minggu yaitu commit sebanyak to user 24 pcs dengan bentuk kemasan masih

10 digilib.uns.ac.id 31 dalam alumunium foil. Pemasaran selanjutnya menggunakan via online dan promosi pada wilayah kampus yaitu kemasan menggunakan botol agar para konsumen lebih tertarik untuk membelinya, pemasaran pada produk Top Black Herbal kemasan botol sangat diterima oleh pada konsumen, dalam seminggu hari promosi produk Top Black Herbal kemasan botol laku sebanyak 26 botol. D. Analisis Riset Pasar Riset pasar adalah sesuatu yang penting dalam bisnis karena dengan riset pasar akan diketahui apa yang akan dibutuhkan pasar atau masyarakat dan juga mengetahui pesaingpesaing bisnis, dengan mengetahui apa yang dibutuhkan pasar dan pesaing yang ada dapat membuat produk atau service yang sesuai dengan pasar dan dapat membuat produk atau service dapat bersaing di pasaran. Berdasarkan hasil riset pasar dapat juga diketahui siapa yang membutuhkan produk atau service yang telah ditawarkan, dimana produk atau service tersebut dibutuhkan dan juga kapan produk atau service tersebut dibutuhkan, serta kualitas produk atau service yang diinginkan oleh konsumen. Dapat juga diketahui besar permintaan nyata dan potensi permintaan, kemudian kapan saat permintaan memuncak, kapan saat permintaan itu menurun sehingga kecenderungan dan trend pasar dapat diketahui apakah terus menaik atau pada saat tertentu akan menurun, sehingga lebih mudah merencanakan strategi pemasaran bisnis yang paling tepat dan diharapkan bisa menghasilkan keuntungan yang optimal. Dapat disimpulkan bahwa riset pasar adalah otak utama dalam berbisnis, karena ini adalah bagian utama yang bertanggung jawab menentukan kemana langkah strategi bisnis kedepannya. Demikian riset pemasaran berperan sebagai dasar penyusunan, dimana harus didukung dengan data yang akurat, relevan, terpercaya, obyektif, dan tepat waktu. Riset pemasaran menurut Malhotra (2004), merupakan identifikasi, pengumpulan, analisis dan penyebarluasan informasi secara sistematis dan obyektif dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan identifikasi dan pemecahan

11 digilib.uns.ac.id 32 masalah dan peluang dalam bidang pemasaran. Berikut merupakan hasil kuesioner dari konsumen setelah menggunkan produk Top Black Herbal: Tabel 4.1. Analisis Riset Pasar terhadap Produk Top Black Herbal Keterangan Identitas Responden Suka Tidak Suka Jenis Kelamin Pria Wanita Usia 1823 Tahun 2430 tahun 3140 tahun 4150 tahun >50 tahun Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa Ibu Rumah Tangga PNS Pensiunan Wirausaha Penghasilan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Sumber: Analisis Data Primer Tahun Berdasarkan pembagian kuesioner kepada para konsumen yang sudah membeli serta mencoba produk Top Black Herbal wajib mengisi kuesioner yang sudah dibagikan kepada konsumen sebanyak 30 kuesioner. Berikut merupakan hasil respon dari berbagai konsumen yang diperoleh lebih banyak diminati oleh wanita dibandingkan pria yaitu sebanyak 13 konsumen. Berdasarkan usia yang lebih diminati oleh para konsumen yaitu berusia 3140 tahun dengan total peminat 10 konsumen dibandingkan dengan usia remaja 1823 tahun. Status dari konsumen yang sudah memberikan penilaiannya dengan mengisi kuesioner lebih diminati oleh Pegawai Negeri Sipil dengan total konsumen sebanyak 11, kemudian para konsumen yang berminat dengan produk Top Black Herbal memiliki penghasilan ratarata Rp ,00 Rp ,00. Berdasarkan hasil riset pasar diatas terdapat beberapa konsumen yang tidak menyukai produk Top Black Herbal, seperti halnya para pria yang tidak begitu menyukainya dengan alasan karena prosesnya rumit, tetapi tidak hanya

12 digilib.uns.ac.id 33 pria terdapat 1 orang konsumen yang tidak menyukainnya dengan alasan karena dia lebih menyukai rambut berwarna selain hitam. Berikutnya hasil kuesioner untuk usia para konsumen yang tidak menyukai penggunaan produk Top Black Herbal sebanyak 5 konsumen yaitu dari 3 dari usia 1823 dengan alasan mereka lebih menyukai rambut berwarna selain hitam yang sedang banyak diminati oleh kalangan anak muda jaman sekarang yang mewarnai rambutnya dengan warna selain hitam. Selanjutnya hasil kuesioner dari status pekerjaan para konsumen tedapat 2 konsumen yang tidak menyukai produk Top Black Herbal yaitu dari kalangan mahasiswa dengan alasan yang tidak jauh beda dengan lainnya. Penghasilan para konsumen yang tidak menyukai terdapat 3 konsumen dari penghasilan perbulannya Rp ,00 Rp ,00 dengan alasan karena penjualan produk tersebut tidak begitu penting bagi mereka selagi ada salon yang simple kenapa harus menggunakannya di rumah. Berikut beberapa komentar dari respon konsumen terhadap produk penghitam rambut berbahan dasar merang padi (Top Black Herbal): 1. Konsumen menyukai produk Top Black Herbal karena menurut salah satu konsumen setelah menggunakan produk ini yaitu rambut menjadi halus, wangi dan terlihat perubahan menjadi hitam alami setelah pemakaian rutin. 2. Konsumen menyukai produk Top Black Herbal karena khasiat dari produk ini dan harga yang terjangkau. 3. Konsumen menyukai produk Top Black Herbal karena setelah menggunakan produk Top Black Herbal dengan rutin, ketombe menjadi hilang dan rambut menjadi sehat. 4. Konsumen menyukai produk Top Black Herbal karena produk ini berasal dari bahan baku yang sederhana tetapi memiliki khasiat yang bagus terhadap rambut. E. Analisis Usaha Ramuan Top Black Herbal Menurut Dwi (2002), analisis dapat diartikan sebagai penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya commit dan to penjelasan user bagian itu sendiri, serta

13 digilib.uns.ac.id 34 hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Analisis produk dan pasar merupakan langkah yang penting dan menentukan dalam proses perencanaan strategi. Analisis seperti ini banyak dengan harga jual yang lebih tinggi. Kemudian masingmasing sasaran dapat dicapai dengan berbagai jalan. Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bisnis merupakan aktifitas yang menyediakan barang dan jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen, dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan usaha informal lainnya (Brown 1976). Langkah pertama untuk menganalisa suatu usaha adalah menentukan biaya produksi yang terdiri dari biaya tetap (investasi) dan biaya variabel (operasional). Biaya produksi merupakan modal yang harus dikeluarkan untuk melakukan usaha. Biaya produksi dapat dibedakan antara biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang penggunaanya tidak habis dalam satu musim produksi, sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang habis dalam satu musim produksi. Analisis finansial sangat dibutuhkan dalam usaha apapun untuk mengetahui tingkat efisiensi, serta tingkat keberhasilan usaha dan layak tidaknya usaha tersebut untuk dijalankan. Biaya variabel dan biaya tetap adalah dua jenis biaya yang pokok. Biaya tetap atau juga disebut fixed cost adalah biaya yang jumlah totalnya tetap selama periode waktu tertentu meskipun terjadi perubahan besar dalam total kegiatan atau volume yang berkaitan dengan biaya tetap tersebut. Biaya tetap merupakan jenis biaya yang bersifat statis (tidak berubah) dalam ukuran tertentu. Berikut merupakan tabel 1 yang menunjukkan jumlah biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi ramuan penghitam rambut alami berbahan dasar merang padi.

14 digilib.uns.ac.id 35 Tabel 4.2. Biaya Tetap dalam Pembuatan Ramuan Penghitam Rambut Alami Berbahan Dasar Merang Padi Nama Barang Jumlah Umur (Bulan) Harga/ Satuan (Rp) Total Harga (Rp) Total/ Bulan (Rp) Blender Sendok Timbangan Digital Handscoon Pisau Baskom Saringan Alat Pres Total Sumber: Analisis Data Primer/2015 Biaya tetap yang diperoleh untuk melakukan produksi ramuan penghitam rambut yaitu sebesar Rp ,00. Biaya tetap dan unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan memiliki hubungan yang terbalik. Hubungan terbalik ini maksudnya adalah semakin banyak unit yang kita produksi atau semakin banyak aktivitas yang kita lakukan maka biaya tetap per unit atau per aktivitas yang kita lakukan akan semakin kecil jumlahnya. Tabel 4.3. Biaya Variabel dalam pembuatan produk Penghitam Rambut Nama Bahan Jumlah Harga/Satuan (Rp) Harga Total (Rp) Merang Padi 5 Kg Lidah Buaya 3 Kg Jeruk Nipis 2 Kg Botol 60 ml Alumunium Foil 25 Botol 25 pcs Air 3 liter Sticker 50 Lembar Gaji Transportasi Listrik Pulsa Pemasaran Total Sumber: Analisis Data Primer/2015

15 digilib.uns.ac.id 36 Tabel 4.3 merupakan total biaya variabel yang harus dikeluarkan untuk pembuatan produk penghitam rambut alami berbahan dasar merang padi ini. Total biaya variabel yang dikeluarkan dalam satu kali produksi untuk menghasilkan ramuan penghitam rambut alami berbahan dasar merang padi adalah sebesar Rp ,00. Biaya variable adalah biaya yang jumlahnya berubah sebanding (proposional) dengan perubahan volume kegiatan. Berbeda dengan biaya tetap yaitu biaya yang sampai tingkat kegiatan tertentu jumlahnya tetap, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan. Jika biaya tetap memiliki hubungan terbalik dengan jumlah unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan maka, secara total biaya variabel memiliki hubungan searah dengan jumlah unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan. Hubungan searah ini maksudnya adalah semakin banyak unit yang kita produksi atau semakin banyak aktivitas yang kita lakukan, maka akan semakin banyak biaya variabel yang kita keluarkan. Proses produksi ramuan penghitam rambut dilakukan sebnyak 2 kali produksi dalam satu bulan, proses produksi pertama membutuhkan waktu 3 hari kerja karena membutuhkan waktu untuk mendiamkan hasil merang padi yang sudah di bakar didiamkan semalam agar merang padi mengendap, setelah itu dilakukan pengemdapan kembali setalah proses produksi agar hasil yang dipeoleh pada cairan ramuan penghitam rambut tersebut sdikit mengental, hasil dari satu kali produksi dalam 3 hari yaitu sebanyak 25 pcs. Kemudian saat proses produksi kedua dalam jangka waktu yang sama memperoleh hasil 25 pcs. Sehingga mempeoleh 50 pcs dalam 1 bulan. Harga setiap kemasan sebesar Rp ,00. Adapun analisis usaha dalam satu kali produksi ramuan penghitam rambut alami berbahan dasar merang padi sebagai berikut: 1. Biaya Total (TC) Biaya Total (TC) = Total Biaya Tetap (TFC) + Total Biaya Variabel (TVC) = Rp ,00 + Rp ,00 = Rp ,00

16 digilib.uns.ac.id 37 Biaya total merupakan hasil penjumlahan dari total biaya tetap dan total biaya variabel. Perusahaan wajib mengeluarkan biaya total ini untuk dapat melakukan proses produksi. Biaya total yang harus dikeluarkan untuk memproduksi ramuan penghitam rambut alami berbahan dasar merang padi adalah Rp , Total Penerimaan (TR) Total Penerimaan = Harga (P) x Jumlah Produksi (Q) = Rp ,00 x 50 = Rp ,00 Penerimaan merupakan jumlah yang diterima suatu perusahaan dari penjualan sejumlah barang atau output hasil produksinya. Total penerimaan dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah satuan barang yang telah terjual dengan harga barang yang bersangkutan tiap unit. Total penerimaan yang didapat dari hasil penjualan produk ramuan penghitam rambut sebanyak 50 pcs/lembar sebesar Rp , Pendapatan Pendapatan = Penerimaan (TR) Biaya Total (TC) = Rp ,00 Rp ,00 = Rp ,00 Pendapatan merupakan selisih dari total jumlah penerimaan dikurangi biaya total produksi. Pendapatan yang didapat adalah sebesar Rp ,00 4. BEP (Break Event Point) / Titik Impas Pulang Modal Break Event Point (BEP) adalah kondisi dimana perusahaan tidak mengalami untung dan tidak mengalami kerugian. Kesimpulannya yaitu bahwa perusahaan yang mencapai titik Break Event Point adalah perusahaan yang telah memiliki kesetaraan antara modal yang dikeluarkan untuk proses produksi dengan pendapatan produk yang dihasilkan. Analisis Break Event Point adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi commit biayabiaya to user yang timbul serta mendapatkan

17 digilib.uns.ac.id 38 keuntungan atau profit. BEP sangatlah penting apabila ingin mendirikan usaha supaya tidak mengalami kerugian, manfaat dari BEP yaitu alat perencanaan untuk menghasilkan laba, memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan, mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan dan mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti. Berikut merupakan analisis Break Event Point (BEP) untuk produk ramuan penghitam rambut alami berbahan dasar merang padi: a. BEP (Unit) BEP (Unit) = = = = Total Biaya Tetap Harga Jual Biaya Variabel tiap botol Rp ,00 Rp ,00 Rp18.000,00 50 Rp13.485,00 Rp18.000,00 Rp 9.784,00 Rp13.485,00 Rp 8.216,00 = 1,6 = 1 pcs Artinya, dalam usaha produk ramuan penghitam rambut ini perlu menjual 1 pcs agar terjadi Break Event Point (BEP). Pada penjualan produk penghitam rambut ke1, maka produk ini mulai memperoleh keuntungan. b. BEP (Rp) BEP (Rp) = Total Biaya Tetap Harga Jual Biaya Variabel tiap botol Harga Jual Rp13.485,00 = x Rp18.000,00 Rp ,00 Rp18.000,00 50

18 digilib.uns.ac.id 39 Rp13.485,00 = x Rp18.000,00 Rp18.000,00 Rp 9.784,00 Rp15.047,00 = x Rp18.000,00 Rp 8.216,00 = Rp ,00 Artinya, uang penjualan produk penghitam rambut alami ini perlu agar terjadi Break Event Point (BEP) sebesar Rp ,00. Pada penerimaan uang penjualan lebih dari Rp ,00 artinya produk penghitam rambut sudah memperoleh keuntungan. 5. R/C Ratio (Nilai Kelayakan Suatu Usaha) Total Penerimaan R/C Ratio = Total Biaya Produksi = Rp ,00 Rp ,00 = 1.8> 1 Analisis R/C Ratio merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu unit usaha dalam melakukan proses produksi mengalami kerugian, impas atau untung. Analisis R/C Ratio merupakan analisis yang membagi antara penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan. Apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari satu maka usaha yang dijalankan mengalami keuntungan, apabila R/C Ratio yang diperoleh sama dengan satu maka usaha tersebut impas atau tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Apabila nilai R/C Ratio yang diperoleh kurang dari satu maka usaha tersebut mengalami kerugian. Berdasarkan perhitungan analisis R/C Ratio di atas didapat bahwa nilai R/C Ratio adalah sebesar 1,8. Nilai tersebut lebih dari satu dan menunjukkan bahwa produk ramuan penghitam rambut alami berbahan dasar merang padi layak untuk dijalankan karena mendapatkan keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengolahan teh saat ini pada dasarnya sama dengan pengolahan teh terdahulu. Zaman yang semakin canggih membuat alat-alat pengolahan teh berkembang menjadi teknologi

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA HAIR TREATMENT TONIC SABUYA ( SANTAN DAN LIDAH BUAYA ) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN (PKM-K)

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA HAIR TREATMENT TONIC SABUYA ( SANTAN DAN LIDAH BUAYA ) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN (PKM-K) USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA HAIR TREATMENT TONIC SABUYA ( SANTAN DAN LIDAH BUAYA ) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN (PKM-K) Diusulkan Oleh : 1. Zulfrianingtias Cahyani Putri D11.2012.01442 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Wonoanti. Pengambilan sampel Desa dilakukan dengan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. A. Analisis Biaya Industri Rumah Tangga Tahu di Desa Karanganayar

VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. A. Analisis Biaya Industri Rumah Tangga Tahu di Desa Karanganayar VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU A. Analisis Biaya Industri Rumah Tangga Tahu di Desa Karanganayar Biaya dalam industri tahu meliputi biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya

Lebih terperinci

KUESIONER PETANI PAKKAT

KUESIONER PETANI PAKKAT 50 KUESIONER PETANI PAKKAT ANALISIS FINANSIAL DAN PEMASARAN ROTAN SEEL (Daemonorops melanochaetes Bl.) DI KECAMATAN SIMANGAMBAT KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA Kecamatan Kabupaten Provinsi No. Urut Sampel

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun oleh: Ketua : Cholifah C34090047

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan teknologi pengolahan sagu Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 2. Analisis Biaya Produksi Nipah Menjadi Agar-agar dalam Satu Kali Produks i di Kawasan Paluh Merbau, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. No Biaya Item Harga Satuan (Rp)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dengan kondisi agroekosistem suatu tempat. Di lingkungan-lingkungan yang paling

TINJAUAN PUSTAKA. dengan kondisi agroekosistem suatu tempat. Di lingkungan-lingkungan yang paling TINJAUAN PUSTAKA Kambing Etawa Kambing sangat digemari oleh masyarakat untuk diternakkan karena ukuran tubuhnya tidak terlalu besar, perawatannya mudah, cepat berkembang biak, jumlah anak perkelahiran

Lebih terperinci

ANALISA BREAK EVENT POINT

ANALISA BREAK EVENT POINT MANAJEMEN KEUANGAN II ANALISA BREAK EVENT POINT Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 10 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISA BREAK EVENT POINT Pengertian Analisis

Lebih terperinci

POTENSI USAHA PEMBUATAN PRODUK RAMUAN PENGHITAM RAMBUT TOP BLACK HERBAL (BERBAHAN DASAR MERANG PADI) TUGAS AKHIR

POTENSI USAHA PEMBUATAN PRODUK RAMUAN PENGHITAM RAMBUT TOP BLACK HERBAL (BERBAHAN DASAR MERANG PADI) TUGAS AKHIR POTENSI USAHA PEMBUATAN PRODUK RAMUAN PENGHITAM RAMBUT TOP BLACK HERBAL (BERBAHAN DASAR MERANG PADI) TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Pertanian Di Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran) ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran) Oleh: 1 Sunarti, 2 Dedi Herdiansah Sujaya, 3 Tito Hardiyanto

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis Biaya Produksi Pala Menjadi Sirup Pala Dalam Sebulan (3x produksi) di Kabupaten Bireuen

Lampiran 1. Analisis Biaya Produksi Pala Menjadi Sirup Pala Dalam Sebulan (3x produksi) di Kabupaten Bireuen 58 Lampiran 1. Analisis Biaya Produksi Pala Menjadi Sirup Pala Dalam Sebulan (3x produksi) di Kabupaten Bireuen No Biaya Item 1. Biaya Tetap - Ongkos transportasi PP (Bireuen-Medan) - Biaya akomodasi Harga

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN 1 DAFTAR ISI I. Kata Pengantar II. Daftar Isi III. Pendahuluan...1 IV. Bahan Tambahan 1. Pemanis...1 2. Asam Sitrat...1 3. Pewarna...1 4. Pengawet...2 5. Penstabil...2 V. Bentuk Olahan 1. Dodol...2 2.

Lebih terperinci

Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran

Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran Menyajikan aneka macam minuman segar di moment buka puasa maupun ketika hari lebaran tiba, menjadi salah satu rutinitas yang tak bisa dipisahkan dari

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA UPAYA PEMANFAATAN DAUN ANTANAN (Centella asiatica L) MENJADI TEH YANG BERKHASIAT BAGI KESEHATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA UPAYA PEMANFAATAN DAUN ANTANAN (Centella asiatica L) MENJADI TEH YANG BERKHASIAT BAGI KESEHATAN PKM KEWIRAUSAHAAN USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA UPAYA PEMANFAATAN DAUN ANTANAN (Centella asiatica L) MENJADI TEH YANG BERKHASIAT BAGI KESEHATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: 1. Susan Nita Budhi : 6101411225 /

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jewawut, pencampuran bahan-bahan, mencetak/membentuk choco chip,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jewawut, pencampuran bahan-bahan, mencetak/membentuk choco chip, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Hasil.1.1 Proses pembuatan choco chip jewawut Pembuatan Choco chip jewawut diawali dengan pembuatan tepung jewawut, pencampuran bahan-bahan, mencetak/membentuk choco chip,

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan

Lebih terperinci

KUESIONER RESPONDEN/PENGOLAH IJUK AREN

KUESIONER RESPONDEN/PENGOLAH IJUK AREN 68 Lampiran 1. KUESIONER RESPONDEN/PENGOLAH IJUK AREN ANALISIS FINANSIAL DAN PEMASARAN PRODUK IJUK AREN DI DESA PELINTAHAN, KECAMATAN SEI RAMPAH, KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PENGENALAN TEMPAT Dusun Desa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada TINJAUAN PUSTAKA Agroindustri Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi

Lebih terperinci

Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda. Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda

Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda. Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda Cara Paling Ampuh Merawat Wajah Secara Alami, Sehat dan Agar Awet Muda Bagaimana cara merawat wajah secara alami? Hal ini pertanyaan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM HOGICE, ES KRIM JAHE PEREDA DISMENOREA SEBAGAI USAHA PROSPEKTIF BERBASIS KESEHATAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM HOGICE, ES KRIM JAHE PEREDA DISMENOREA SEBAGAI USAHA PROSPEKTIF BERBASIS KESEHATAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM HOGICE, ES KRIM JAHE PEREDA DISMENOREA SEBAGAI USAHA PROSPEKTIF BERBASIS KESEHATAN BIDANG KEGIATAN: PKM-KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Sonya Ciptaloka

Lebih terperinci

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Produk Kue cubit ubi jalar ungu adalah salah satu produk diversifikasi dari makanan tradisional kue cubit.kue berukuran kecil ini berdiameter sekitar 4cm. Kue cubit

Lebih terperinci

A. JUDUL: Mendulang Rupiah dari Gerih (Burger Sirih) sebagai Kreasi Makanan Sehat Pencegah Timbulnya Plak pada Gigi

A. JUDUL: Mendulang Rupiah dari Gerih (Burger Sirih) sebagai Kreasi Makanan Sehat Pencegah Timbulnya Plak pada Gigi 1 A. JUDUL: Mendulang Rupiah dari Gerih (Burger Sirih) sebagai Kreasi Makanan Sehat Pencegah Timbulnya Plak pada Gigi B. LATAR BELAKANG Dewasa ini, kemajuan usaha makanan terutama yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Produk Es krim jambu merah adalah es krim yang terbuat dari susu cair full cream, susu skim, whipping cream, kuning telur, gula halus serta buah jambu biji merah.

Lebih terperinci

17 Cara Mengatasi Rambut Kering dan Rusak Dengan Cepat Dan Mudah Tanpa Harus ke Salon

17 Cara Mengatasi Rambut Kering dan Rusak Dengan Cepat Dan Mudah Tanpa Harus ke Salon evellena.com http://www.evellena.com/?p=4355&preview=true 17 Cara Mengatasi Rambut Kering dan Rusak Dengan Cepat Dan Mudah Tanpa Harus ke Salon Saya pikir kamu pasti setuju dengan saya jika saya katakan:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu

Lebih terperinci

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat A. Penggunaan Siapa yang tidak kenal dengan selai? Bahan pelengkap dalam menyantap roti atau singkong rebus ini memiliki rasa yang manis dan terbuat dari buah segar. Tak hanya itu, variasi rasa dari selai

Lebih terperinci

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd NATA putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id Nata adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai tekstur kenyal, putih, menyerupai gel dan terapung pada bagian permukaan cairan (nata

Lebih terperinci

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

Bab XIII STUDI KELAYAKAN Bab XIII STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN 1. Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi

Lebih terperinci

MASKER WAJAH KOMBINASI ARANG AKTIF, TEPUNG BERAS, DAN MADU SEBAGAI ALTERNATIF PERAWATAN KULIT WAJAH SECARA ALAMI

MASKER WAJAH KOMBINASI ARANG AKTIF, TEPUNG BERAS, DAN MADU SEBAGAI ALTERNATIF PERAWATAN KULIT WAJAH SECARA ALAMI LAPORAN TUGAS AKHIR MASKER WAJAH KOMBINASI ARANG AKTIF, TEPUNG BERAS, DAN MADU SEBAGAI ALTERNATIF PERAWATAN KULIT WAJAH SECARA ALAMI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 39 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Budidaya tanaman pare ini dilakukan dari mulai pengolahan lahan manual dengan menggunakan cangkul, kemudian pembuatan bedengan menjadi 18 bedengan yang

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA PRODUKSI

ANALISA BIAYA PRODUKSI ANALISA BIAYA PRODUKSI Pengertian Biaya Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Sabun LIBUAI (Lidah Buaya Anti Iritasi) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Sabun LIBUAI (Lidah Buaya Anti Iritasi) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Sabun LIBUAI (Lidah Buaya Anti Iritasi) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Lifda Nirmala Putri 20160308005(Angkatan 2016) Rendy Eri Adriansyah

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Qorina Andriyani 13030234013 / 2013 Dewi Firdausi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas

Lebih terperinci

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Lokasi Penelitian Kecamatan Telaga berjarak 6 Km dari ibu kota Kabupaten Gorontalo. Daerah ini bertofografi rendah dengan

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN USAHA PRODUKSI PERMEN JELLY KOLANG KALING DI LIMBANGAN KENDAL

ANALISA KELAYAKAN USAHA PRODUKSI PERMEN JELLY KOLANG KALING DI LIMBANGAN KENDAL Techno, ISSN 1410-8607 Volume 17 No. 1, April 2016 Hal. 028 032 ANALISA KELAYAKAN USAHA PRODUKSI PERMEN JELLY KOLANG KALING DI LIMBANGAN KENDAL ANALISA KELAYAKAN USAHA PRODUKSI PERMEN JELLY KOLANG KALING

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN HALAMAN JUDUL PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : 1. Ruli Nurmala (1201413055) 2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB III METODE PELAKSANAAN BAB III METODE PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Proses Produksi yang berjudul Proses Pembuatan Es Krim Wortel dilaksanakan mulai bulan Maret 2016 sampai bulan Mei 2016 di Laboratorium

Lebih terperinci

Peluang Usaha Ayam Bakar

Peluang Usaha Ayam Bakar Peluang Usaha Ayam Bakar Nama : Tio Beno Putra NIM : 10.12.4362 Kelas : S1 SI 2A ABSTRAK Ayam bakar banyak digemari. Namun, kebanyakan orang lebih memilih membeli daripada membuat sendiri makanan ini.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana. kriteria tertentu yang diharapkan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana. kriteria tertentu yang diharapkan dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian tentang perbandingan gizi tahu dari kedelai dan tahu biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana jenis

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

USAHA MINUMAN SEHAT SARI LIDAH BUAYA SERBUK SIAP SEDUH SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN ALAMI

USAHA MINUMAN SEHAT SARI LIDAH BUAYA SERBUK SIAP SEDUH SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN ALAMI PKMK-1-11-1 USAHA MINUMAN SEHAT SARI LIDAH BUAYA SERBUK SIAP SEDUH SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN ALAMI Retno Tri Wahyuni, Fanty Nur Laili, Aninda Yulian Pritasari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan 46 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Usaha Pengolahan Pisang Di Kota Palu Usaha pengolahan pisang merupakan usaha pengolahan kedua terbanyak di Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu.

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT Karina Shafira*), Lily Fauzia **), Iskandarini ***) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A.

BAB III METODOLOGI A. BAB III METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan praktik produksi enting-enting kacang tanah, kacang kedelai dan kedondong ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas

Lebih terperinci

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Penerimaan dan pengeluaran dalam bisnis merupakan komponen yang sangat penting untuk melihat aktivitas yang berlangsung

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Modul ke: AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH:

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH: Ketua : Ranti Ayu Mustikawati F0215090 / Angkatan 2015

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sejak tahun 2011 yang memproduksi pupuk. UMKM Pupuk PAZ s Bio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sejak tahun 2011 yang memproduksi pupuk. UMKM Pupuk PAZ s Bio BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Objek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum UMKM Pupuk PAZ s Bio Fertilizer merupakan salah satu UMKM yang dikenal di Bondowoso Jawa Timur sebagai salah satu industri yang berdiri

Lebih terperinci

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Ishak Manggabarani 1, Baharuddin 2 Program Studi Agribisnis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanan Praktek Produksi Proses Pembuatan Teh Herbal Daun Sirsak dengan Campuran Kayu Manis, Daun Stevia dan Secang dalam Kemasan Celup dilaksanakan mulai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi merupakan suatu proses transformasi atau perubahan dari dua atau lebih input (sumberdaya) menjadi satu atau lebih output

Lebih terperinci

METODOLOGI. = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah dari pengamatan σ i ε ij

METODOLOGI. = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah dari pengamatan σ i ε ij II. METODOLOGI 2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT), Kecamatan Mempaya, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Waktu penelitian dimulai dari April

Lebih terperinci

BREAK EVENT POINT (BEP)

BREAK EVENT POINT (BEP) BREAK EVENT POINT (BEP) Dwi Purnomo www.labsistemtmip.wordpress.com Cost- Basic Price Price Basic Price Based Profit Margin Losses Distribution cost Direct material. Direct Labor Indirect cost Primary

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PD. Galuh Sari merupakan perusahaan yang didirikan oleh Bapak Amir dan Istrinya yang bernama Ibu Maemunah pada tahun 2001 yang berlokasi di Jl.

Lebih terperinci

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. WITRI SETIYANI (D0114105/2014)

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PD. Alam Lestari 4.1.1 Sejarah Perkembangan PD. Alam Lestari PD. Alam Lestari adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) produsen susu bubuk kedelai yang diproduksi

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN : USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Antonius Indra Legowo Dimas Aditya

Lebih terperinci

Bedak Dingin Beras dan Air Sari Bengkoang

Bedak Dingin Beras dan Air Sari Bengkoang Bedak Dingin Beras dan Air Sari Bengkoang Nur Pujiati 1), Tegar Wanda Kristiani 2), Lusiana Dewi 3), Abdul Karim,SE, MSi, Akt 4) Program Studi Akuntasi, Universitas Semarang Email: nurpujiati59@gmail.com;

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa proses pengolahan susu kambing menjadi yoghurt. Melalui beberapa tahapan yang digambarkan melalui bagan alir dbawah ini

Lebih terperinci

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat ABSTRAK Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat memperoleh laba yang maksimal. Laba dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu biaya, harga jual serta volume penjualan. Analisis Cost-Volume-Profit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan subsektor dari pertanian yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kebutuhan masyarakat akan hasil ternak seperti daging,

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG (PROFITABILITY ANALISYS OF SOYBEANS PROSSESING IN HOUSEHOLD INDUSTRY OF TASIK GARUT IN LEBONG DISTRICT) Reswita

Lebih terperinci

IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR

IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR IV. DESKRIPSI USAHA PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR 4.1 Gambaran Umum Kelompok Tani Hurip Kelompok Tani Hurip terletak di Desa Cikarawang Kecamatan Darmaga. Desa Cikarawang adalah salah satu Desa di Kecamatan

Lebih terperinci

YOUNG LADY FACE TONER

YOUNG LADY FACE TONER LAPORAN TUGAS AKHIR YOUNG LADY FACE TONER: TONER WAJAH BERBAHAN DASAR FILTRAT FERMENTASI NASI PUTIH DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK MENTIMUN UNTUK MENJAGA KEREMAJAAN KULIT Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Keripik Pisang Mocca Tahapan-tahapan proses pengolahan keripik pisang mocca di UKM FLAMBOYAN terdiri atas : 1. Penyiapan bahan baku Adapun jenis pisang

Lebih terperinci

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Analisis biaya dan Pendapatan Pendekatan nominal (nominal approach) Pendekatan nilai yang akan datang (Future value approach)

Lebih terperinci

PEMBUATAN ABON MANDAI SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT

PEMBUATAN ABON MANDAI SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT PEMBUATAN ABON MANDAI SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT Uswatun Chasanah dan Hikma Ellya Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Hasnur hikmapolihasnur@gmail.com ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai Salah Satu Alat Bantu Manajemen Dalam Menentukan Laba Optimum. Unit analisis adalah PT. X yaitu perusahaan manufaktur yang bergerak di

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES (pra Rancangan Pabrik,kgrtas kgrajinan dari enceng gondok. BAB III PERANCANGAN PROSES Perancangan pabrik home industri ini menghasilkan produk kertas kerajinan yang siap dibuat untuk kerajinan yang unik.

Lebih terperinci

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB III METODE PELAKSANAAN BAB III METODE PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proses pembuatan dari Tape Ketan Beta karoten ini akan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 1 Mei 2015 pukul 09.00-17.00 di Jln. Gombang alas

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU Andi Ishak, Umi Pudji Astuti dan Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian

Lebih terperinci

FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016

FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016 FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016 COVER ANALISIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA + (Tuliskan nama usaha yang di survey) BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3.

Lebih terperinci

Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Jeruk Nipis

Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Jeruk Nipis Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Jeruk Nipis Ketika anda membaca artikel ini, pasti anda sedang mencari cara untuk menghilangkan jerawat anda. Jerawat memang masalah yang sangat komplek sekali. Tak hanya

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) Oleh: 1 Nurul Fitry, 2 Dedi Herdiansah, 3 Tito Hardiyanto 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI Qanytah dan Trie Reni Prastuti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Bukit Tegalepek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni 2013 di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. B. Metode Penelitian Metode

Lebih terperinci

A. JUDUL Pemanfaatan Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Pembuatan Nugget B. LATAR BELAKANG MASALAH

A. JUDUL Pemanfaatan Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Pembuatan Nugget B. LATAR BELAKANG MASALAH A. JUDUL Pemanfaatan Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Pembuatan Nugget B. LATAR BELAKANG MASALAH Industri makanan dan minuman di indonesia memiliki potensi yang cukup bagus untuk dikembangkan. Selain untuk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Profil Industri Rumah Tangga olahan Salak Pondoh. Kegiatan pengolahan Salak Pondoh sudah dilakukan oleh warga masyarakat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Profil Industri Rumah Tangga olahan Salak Pondoh. Kegiatan pengolahan Salak Pondoh sudah dilakukan oleh warga masyarakat V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Industri Rumah Tangga olahan Salak Pondoh Kegiatan pengolahan Salak Pondoh sudah dilakukan oleh warga masyarakat Desa Donokerto selama 10 tahun terakhir. Pengolahan Salak

Lebih terperinci

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Dendeng daging sapi giling yang diperoleh dari

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu

Lampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu LAMPIRAN 35 Lampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu 1. Pemanenan Kedelai* 2. Perontokan Biji Kedelai** 3. Pencucian Kedelai 4. Pengupasan Kulit Ari Kedelai 5. Kedelai Setelah Dicuci 6. Penggilingan Kedelai

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan produksi minuman serbuk instan stomachica dilaksanakan pada tanggal 1 Februari sampai 30 Mei 2016 di Desa Tarub RT

Lebih terperinci

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS 99 Buana Sains Vol 12 No 1: 99-103, 2012 PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS Muhsina, S. Masduki dan A A. Sa diyah PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT Manajemen Keuangan Agroindustri Riyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email : riyanti.fp@ub.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Pengertian manajemen produksi dan operasi tidak terlepas dari pengertian manajemen. Menurut Assauri (2008:18), istilah manajemen

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mangga merupakan komoditas buah yang mudah rusak. Kerusakan buah mangga dapat disebabkan karena ketidak hati-hatian

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Profil Industri Rumah Tangga Olahan Salak. kegiatan pengolahan salak ini merupakan salah satu program dari

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Profil Industri Rumah Tangga Olahan Salak. kegiatan pengolahan salak ini merupakan salah satu program dari V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Industri Rumah Tangga Olahan Salak Pengolahan salak menjadi keripik salak dan manisan salak sudah lama dilakukan oleh beberapa masyarakat terutama di Kecamatan Turi dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan beberapa pengamatan dan pengujian maka peneliti menghasilkan satu produk baru dengan melakukan inovasi terhadap jajanan pasar Indonesia yaitu lemper,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DE BROC S, INOVASI BISNIS PANGAN MODERN COKLAT KAYA SERAT DAN ANTIOKSIDAN BERBAHAN BAKU BROKOLI

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DE BROC S, INOVASI BISNIS PANGAN MODERN COKLAT KAYA SERAT DAN ANTIOKSIDAN BERBAHAN BAKU BROKOLI LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DE BROC S, INOVASI BISNIS PANGAN MODERN COKLAT KAYA SERAT DAN ANTIOKSIDAN BERBAHAN BAKU BROKOLI BIDANG KEGIATAN: PKM Kewirausahaan Disusun oleh: Harum Fadhilatunnur

Lebih terperinci