DAFTAR PUSTAKA. Dahl, D.C. and J.W. Hammond Marketing and Price Analysis: The Agriculture Industries. McGraw Hill Book Company, New York.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA. Dahl, D.C. and J.W. Hammond Marketing and Price Analysis: The Agriculture Industries. McGraw Hill Book Company, New York."

Transkripsi

1 129 DAFTAR PUSTAKA Adang, A. dan P.U. Hadi Analisis Dinamika Ekspor dan Keunggulan Komparatif Minyak Kelapa Sawit di Indonesia. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor, Bogor. Adiyoga, W., K. O. Fuglie dan R. Suherman Integrasi Pasar Kentang di Indonesia: Analisis Korelasi dan Kointegrasi. Informatika Pertanian, 15(1): Amiruddin, M. N., A. K. A. Rahman dan F. Shariff Market Potential and Challenges for The Malaysian Palm Oil Industry in Facing Competition From Other Vegetables Oils. Oil Palm Industry Economic Journal, 5(1): Anwar, C Prospek Karet Alam Indonesia di Pasar Internasional: Suatu Analisis Integrasi Pasar dan Keragaan Ekspor. Disertasi Doktor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Asmarantaka, R.W Pemasaran Produk-Produk Pertanian. Dalam Bunga Rampai Agribisnis: Seri Pemasaran. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor Press, Bogor. Buana, L Prospek Pengembangan Kelapa Sawit di Indonesia: Tinjauan Ekonomi Industri Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan. Capricorn Indonesia Consult (CIC) Inc Studi Tentang Industri dan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia. Capricon Indonesia Consult, Jakarta. Dahl, D.C. and J.W. Hammond Marketing and Price Analysis: The Agriculture Industries. McGraw Hill Book Company, New York. Enders, W Applied Econometric Time Series. John Wiley, New Jersey. Engel, R.F. dan C.W.J. Granger Cointegration and Error Correction: Representation, Estimation, and Testing. Review of Economics and Statistics, 64(2): Gujarati, D Ekonometrika Dasar. Terjemahan. Erlangga, Jakarta. Heytens, P.J Testing Market Integration. Food Research Institute Studies, 20(1): Irawan, A. dan D. Rosmayanti Analisis Integrasi Pasar Beras di Bengkulu. Jurnal Agro Ekonomi, 25(1):37-54.

2 130 Kang, M.G. and N. Mahajan An Introduction to Market-Based Instruments To Agricultural Price Risk Management. Agricultural Management, Marketing and Finance Working Document: Agricultural Support Systems Division. Food and Agriculture Organization of The United Nations, Rome. Lolowang, T.F Analisis Penawaran dan Permintaan Kakao Indonesia di Pasar Domestik dan Internasional. Tesis Magister Sains. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Nicholson, W Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Terjemahan. Edisi Kedelapan. Erlangga, Jakarta. Pahan, I Panduan Lengkap Kelapa Sawit: Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga Hilir. Penebar Swadaya, Jakarta. Ravallion, M Testing Market Integration. American Journal of Agricultural Economics, 68(1): Rahman, A.K.A., F. M. Shariff, R. Abdullah and N. H. Sharif Price Volatility Spill Over in The Malaysian Palm Oil Industry. Oil Palm Industry Economic Journal, 7(1): Rifin, A Analisis Pemasaran Minyak Kelapa Sawit di Indonesia. Dalam Bunga Rampai Agribisnis: Seri Pemasaran. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor Press, Bogor. Salvatore, D Ekonomi Internasional. Terjemahan. Edisi Kelima Jilid Pertama. Erlangga, Jakarta. Simbolon, J.S.C Analisis Integrasi Pasar Beras Domestik dengan Pasar Beras Dunia. Skripsi Sarjana. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Syafii, A Perdagangan Berjangka dan Manfaatnya bagi Petani. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Jakarta. Simatupang, P. dan J. Situmorang Integrasi Pasar dan Keterkaitan Harga Karet Indonesia dengan Singapura. Jurnal Agro Ekonomi. 7(1): Sitorus, E Keterpaduan Pasar Tuna Segar Benoa/Bali, Indonesia dan Pasar Sentral Tuna Tokyo, Jepang. Tesis Magister Sains. Program Magister Agribisnis, Universitas Udayana, Denpasar. Sugiarto, T. Herlambang, Brastoro, R. Sudjana dan S. Kelana Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif. Cetakan Keempat. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

3 131 Sugema, I., M.F. Hasan, Aviliani, U. Hidayat dan Sugiyono Strategi Pengembangan Kelapa sawit. Institute of Development and Finance, Jakarta. Suparmin Analisis Ekonomi Perberasan Nasional: Peran Bulog dalam Stabilisasi Harga Beras di Pasar Domestik. Disertasi Doktor. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Thomas, R.L Modern Econometric: An Introduction. Addison-Wesley Longman Limited, Edinburg. Tomek, G.W. dan K.L. Robinson Agricultural Product Prices. Cornell University Press, Ithaca. Wayan, R.S Peluang Investasi Bisnis Kelapa Sawit di Indonesia. Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, Bogor. Wang, X, Understanding the Risk of Futures Exchange: Evidence from SHFE. Asian Social Science. 4(10): Widarjono, A Ekonometrika: Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Penerbit Ekonisia Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Winarno, W.W Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan Eviews. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Keluarga Pahlawan Negara, Yogyakarta. Yang, J., D.A.Bessler., D.J. Leatham., Asset Storability and Price Discovery in Commodity Futures Market: A New Look. The Journal of Futures Markets. 21(3) :

4 L A M P I R A N 132

5 133 Lampiran 1. Summary Johansen Test Series: LOG(ROT) LOG(MAL) LOG(IND) LOG(KED) Exogenous series: LOG(ERM) LOG(ERI) Warning: Rank Test critical values derived assuming no exogenous series Lags interval: 1 to 2 Data Trend: None None Linear Linear Quadratic Rank or No Intercept Intercept Intercept Intercept Intercept No. of CEs No Trend No Trend No Trend Trend Trend Selected (5% level) Number of Cointegrating Relations by Model (columns) Trace Max-Eig Log Likelihood by Rank (rows) and Model (columns) Akaike Information Criteria by Rank (rows) and Model (columns) * Schwarz Criteria by Rank (rows) and Model (columns) *

6 134 Lampiran 2. Johansen Test Series: LOG(ROT) LOG(MAL) LOG(IND) LOG(KED) Exogenous series: LOG(ERM) LOG(ERI) Warning: Critical values assume no exogenous series Lags interval (in first differences): 1 to 2 Unrestricted Cointegration Rank Test Hypothesized Trace 5 Percent 1 Percent No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Critical Value Value None ** At most At most At most Keterangan: *(**) denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level Trace test indicates 1 cointegrating equation(s) at both 5% and 1% levels Hypothesized Max-Eigen 5 Percent 1 Percent No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Critical Value Value None ** At most At most At most Keterangan: *(**) denotes rejection of the hypothesis at the 5%(1%) level Max-eigenvalue test indicates 1 cointegrating equation(s) at both 5% and 1% levels

7 135 Lampiran 3. Analisis VECM Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ] Cointegrating Eq: CointEq1 LOG(ROT(-1)) LOG(MAL(-1)) ( ) [ ]*** LOG(IND(-1)) ( ) [ ]*** LOG(KED(-1)) ( ) [ ] C Error Correction: D(LOG(ROT)) D(LOG(MAL)) D(LOG(IND)) D(LOG(KED)) CointEq ( ) ( ) ( ) ( ) [ ]*** [ ]*** [ ]** [ ]*** D(LOG(ROT(-1))) ( ) ( ) ( ) ( ) [ ]*** [ ]*** [ ]*** [ ]*** D(LOG(ROT(-2))) ( ) ( ) ( ) ( ) [ ]** [ ]** [ ] [ ] D(LOG(MAL(-1))) ( ) ( ) ( ) ( ) [ ]*** [ ]*** [ ]*** [ ]*** D(LOG(MAL(-2))) ( ) ( ) ( ) ( ) [ ]** [ ] [ ] [ ] D(LOG(IND(-1))) ( ) ( ) ( ) ( ) [ ] [ ]* [ ] [ ] D(LOG(IND(-2))) ( ) ( ) ( ) ( )

8 136 Lampiran 3. Lanjutan [ ] D(LOG(KED(-1))) ( ) ( ) ( ) ( ) [ ] [ ]* [ ] [ ]** D(LOG(KED(-2))) ( ) ( ) ( ) ( ) [ ] [ ] [ ] [ ] C ( ) ( ) ( ) ( ) [ ]* [ ] [ ] [ ]*** LOG(ERM) ( ) ( ) ( ) ( ) [ ]* [ ]* [ ]* [ ]*** LOG(ERI) ( ) ( ) ( ) ( ) [ ] [ ] [ ]* [ ] R-squared Adj. R-squared Sum sq. resids S.E. equation F-statistic Log likelihood Akaike AIC Schwarz SC Mean dependent S.D. dependent Determinant Residual Covariance 5.94E-12 Log Likelihood Log Likelihood (d.f. adjusted) Akaike Information Criteria Schwarz Criteria Keterangan: (*** ) nyata pada 1% = 2.32 (**) nyata pada 5% = 1.96 (*) nyata pada 10% = 1.64

9 137 Lampiran 4. Analisis Impulse Response Response of LOG(ROT): Bulan LOG(ROT) LOG(MAL) LOG(IND) LOG(KED) Response of LOG(MAL): Bulan LOG(ROT) LOG(MAL) LOG(IND) LOG(KED) Response of LOG(IND): Bulan LOG(ROT) LOG(MAL) LOG(IND) LOG(KED) Response of LOG(KED): Bulan LOG(ROT) LOG(MAL) LOG(IND) LOG(KED)

10 138 Lampiran 4. Lanjutan Cholesky Ordering: LOG(ROT) LOG(MAL) LOG(IND) LOG(KED) Lampiran 5. Analisis Variance Decomposition Variance Decomposition of LOG(ROT): Period S.E. LOG(ROT) LOG(MAL) LOG(IND) LOG(KED) Variance Decomposition of LOG(MAL): Period S.E. LOG(ROT) LOG(MAL) LOG(IND) LOG(KED)

11 139 Lampiran 5. Lanjutan Variance Decomposition of LOG(IND): Period S.E. LOG(ROT) LOG(MAL) LOG(IND) LOG(KED) Variance Decomposition of LOG(KED): Period S.E. LOG(ROT) LOG(MAL) LOG(IND) LOG(KED)

12 140 Lampiran 5. Lanjutan Cholesky Ordering: LOG(ROT) LOG(MAL) LOG(IND) LOG(KED)

13 This document was created with Win2PDF available at The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.

Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan

Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan LAMPIRAN Lampiran 1. Data Penjualan dan Pasokan Bulan January 2005 2006 2007 Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan 293.57 291.82 325.64 546.955 359.88 762.063 February 297.05 291.82 341.45

Lebih terperinci

KAJIAN AKTIVITAS EKONOMI LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE DOI: /medstat

KAJIAN AKTIVITAS EKONOMI LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE DOI: /medstat p-issn 1979 3693 e-issn 2477 0647 MEDIA STATISTIKA 9(2) 2016: 119-132 http://ejournal.undip.ac.id/index.php/media_statistika KAJIAN AKTIVITAS EKONOMI LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskriptif Data 1. Analisis Bank Indonesia Rate Bank Indonesia rate atau yang disebut dengan suku bunga Bank Indonesia (BI) merupakan kebijakan moneter (keuangan) yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioner Test Variabel Level t-statistik Sumber: Data Diolah Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data Prob ULN 2.065415 0.9998

Lebih terperinci

1. Hasil Uji untuk Variabel Harga Minyak Goreng Domestik. 2. Hasil Uji untuk Variabel Harga CPO Domestik

1. Hasil Uji untuk Variabel Harga Minyak Goreng Domestik. 2. Hasil Uji untuk Variabel Harga CPO Domestik 73 Lampiran 9. Hasil Uji Akar Unit (Unit Root Test). Test Type : Augmented Dickey-Fuller Test for Unit Root in : 1st Difference Include in Test Equation : Intercept Automatic Selection : Akaike Info Criterion

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 70 BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1. Uji Stasioneritas Uji stasioneritas merupakan tahap yang paling penting dalam menganalisis data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing

Lebih terperinci

1 analisis regresi dengan pendekatan VECM

1 analisis regresi dengan pendekatan VECM 1 analisis regresi dengan pendekatan VECM BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI, SE., M.SI MODEL VECM 10. Pengertian VECM VECM (atau Vector Error Correction Model) merupakan metode turunan dari VAR.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai penutup dari skripsi ini, akan disajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, akan di sampaikan pula saran yang didasarkan pada

Lebih terperinci

JASEP, Vol. 2 No. 1, Mei 2016 ISSN : INTEGRASI DAN PERGERAKAN PRODUKSI, HARGA KARET (HEVEA BRASILIENSIS) DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

JASEP, Vol. 2 No. 1, Mei 2016 ISSN : INTEGRASI DAN PERGERAKAN PRODUKSI, HARGA KARET (HEVEA BRASILIENSIS) DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU INTEGRASI DAN PERGERAKAN PRODUKSI, HARGA KARET (HEVEA BRASILIENSIS) DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Yetty Oktarina Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Baturaja Jl. Ratu Penghulu

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL ANALISIS Pengujian vektor autoregresi pada penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi perangkat lunak Eviews versi 6 yang dikembangkan dan didistribusikan oleh Quantitative

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Dalam mendapatkan estimasi model VECM, tahap pertama yang harus dilakukan pada pengujian data adalah dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dilakukan pengujian terhadap data yang meliputi pemilihan model dengan membandingkan antara model linear dan model logarima, pengujian kausalitas,

Lebih terperinci

BAB V HASIL ESTIMASI DAN ANALISA

BAB V HASIL ESTIMASI DAN ANALISA 81 BAB V HASIL ESTIMASI DAN ANALISA Pembahasan pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil regresi yang dimulai dari tahap awal hingga terakhir, sehingga nantinya dapat diketahui bagaimana penerapan model

Lebih terperinci

BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI, SE., M.SI MODEL VAR

BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI, SE., M.SI MODEL VAR 1 regresi model VAR BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI, SE., M.SI MODEL VAR 9.1 Pengertian VAR Vector Autoregression atau VAR merupakan salah satu metode time series yang sering digunakan dalam penelitian,

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL VAR DAN VECM DALAM EKONOMI

APLIKASI MODEL VAR DAN VECM DALAM EKONOMI BAHAN AJAR APLIKASI MODEL VAR DAN VECM DALAM EKONOMI MODEL VAR Pengertian VAR AGUS TRI BASUKI Dosen Fakultas Ekonomi Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Vector Autoregression atau VAR merupakan salah satu metode

Lebih terperinci

INTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK

INTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK 81 VII. INTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia saat ini dengan produksi CPO pada tahun 2010 mencapai 23,6 juta ton atau mencapai 44% dari total produksi

Lebih terperinci

DAMPAK BELANJA PEMBANGUNAN DAN PENERIMAAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH

DAMPAK BELANJA PEMBANGUNAN DAN PENERIMAAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH The 6 th Aceh Development International Conference 2017 Proceedings, Optimizing Applicable Researches Volume 1, March 24-26, 2017 International Islamic University Malaysia, Kuala Lumpur, ISBN 978-967-5742-11-8.

Lebih terperinci

Oleh: Chenny Seftarita, S.E, M.Si

Oleh: Chenny Seftarita, S.E, M.Si KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN NASIONAL DI INDONESIA Oleh: Chenny Seftarita, S.E, M.Si (chennyseftarita@gmail.com) Abstrak-The nature of links between the government activity and economic growth

Lebih terperinci

k int 12( T /100) (Hayashi, 2000 dalam Eviews, 2002).

k int 12( T /100) (Hayashi, 2000 dalam Eviews, 2002). 51 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Inovasi Sistem Pembayaran 5.1.1 Uji Unit Root Pada tahap pertama, karakteristik data diuji dengan menggunakan uji akar unit. Uji ini diterapkan untuk melihat

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious 48 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) Pengujian akar unit merupakan tahap awal sebelum melakukan estimasi model time series. Pemahaman tentang pengujian akar unit ini mengandung

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Stasioneritas Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji VECM, maka perlu terlebih dahulu dilakukan uji stasioneritas. Uji stationaritas yang

Lebih terperinci

ANALISIS VECTOR AUTOREGRESION (VAR) TERHADAP INTERRELATIONSHIP ANTARA IPM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA

ANALISIS VECTOR AUTOREGRESION (VAR) TERHADAP INTERRELATIONSHIP ANTARA IPM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA ANALISIS VECTOR AUTOREGRESION (VAR) TERHADAP INTERRELATIONSHIP ANTARA IPM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA MASTA SEMBIRING Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Kualitas Instrumen 1. Hasil Uji Stasioneritas Data (Unit Root Test) Uji stasioneritas data menggunakan metode pengujian ADF (Augmented Dickey Fuller)

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Stasioneritas 5.1.1 Uji Akar Unit ( Unit Root Test ) Tahap pertama dalam metode VAR yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setipa masing-masing variabel,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1) Dalam jangka pendek produksi beras Indonesia berpengaruh negatif dan. terhadap besarnya impor beras Indonesia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1) Dalam jangka pendek produksi beras Indonesia berpengaruh negatif dan. terhadap besarnya impor beras Indonesia. 56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dan uji dalam penelitian ini, peneliti mengambil beberapa kesimpulan yaitu : 1) Dalam jangka pendek produksi beras Indonesia berpengaruh

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Pra Estimasi 4.1.1. Kestasioneran Data Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung

Lebih terperinci

INTEGRASI SPASIAL PADA PASAR MINYAK GORENG DI INDONESIA

INTEGRASI SPASIAL PADA PASAR MINYAK GORENG DI INDONESIA 101 IX. INTEGRASI SPASIAL PADA PASAR MINYAK GORENG DI INDONESIA Meskipun industri minyak goreng sawit telah tersebar di 19 propinsi, sentra produksi minyak goreng yang utama masih terpusat di Indonesia

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Intrumen Data. 1. Uji Stasioner Data. Tahap pertama dalam metode VECM yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setiap masing-masing variabel,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan ini adalah jawaban atau fakta yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi utang luar negeri di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Bab ini menjelaskan tentang analisis data dan hasil pengolahan data. Jenis data yang digunakan penulis adalah data time series dengan kurun waktu

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini BAB IV Hasil dan Pembahasan A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja suatu

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Stasioner Data / Uji Akar (Unit Root Test) Suatu data atau variabel dapat dikatakan stasioner apabila nilai rata-rata dan memiliki varians yang konstan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 59 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan pelaksanaan tahapan-tahapan metode VECM yang terbentuk dari variabel-variabel capital gain IHSG (capihsg), yield obligasi 10 tahun (yieldobl10)

Lebih terperinci

ANALISIS KOINTEGRASI JUMLAH WISATAWAN, INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI BALI

ANALISIS KOINTEGRASI JUMLAH WISATAWAN, INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI BALI ANALISIS KOINTEGRASI JUMLAH WISATAWAN, INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI BALI Made Aristiawan Jiwa Atmaja 1, I Putu Eka N. Kencana 2, G.K. Gandhiadi 3 1 Jurusan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA. yang paling banyak dikonversi menjadi biodiesel di Amerika Serikat sekitar 9% (Wikipedia, 2009).

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA. yang paling banyak dikonversi menjadi biodiesel di Amerika Serikat sekitar 9% (Wikipedia, 2009). PENDAHULUAN Harga berbagai jenis minyak nabati dunia ditengarai berinteraksi satu sama lain karena adanya penggunaan yang saling menggantikan (substitusi) di antara berbagai jenis minyak nabati. Hal yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Hasil uji kausalitas Granger menginformasikan adanya hubungan kausalitas dua arah (bi-directional causality) antara variabel pertumbuhan DPK ( DPK), yakni pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Berdasarkan data pada lampiran 1 maka analisis deskriptif sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Berdasarkan data pada lampiran 1 maka analisis deskriptif sebagai berikut. 45 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Berdasarkan data pada lampiran 1 maka analisis deskriptif sebagai berikut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif deskripstif merupakan pengujian hipotesis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000 28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Data 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari

Lebih terperinci

INTERKORELASI ANTARA BI RATE DENGAN BAGI HASIL TABUNGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA

INTERKORELASI ANTARA BI RATE DENGAN BAGI HASIL TABUNGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA INTERKORELASI ANTARA BI RATE DENGAN BAGI HASIL TABUNGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA Lianti, T. Mustaqim 1) Elsha Nora 2) 1,2) Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe 3) Alumni Politeknik Negeri Lhokseumawe Abstract:

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN 18 III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Mengetahui kointegrasi pada setiap produk adalah salah satu permasalahan yang perlu dikaji dan diteliti oleh perusahaan. Dengan melihat kointegrasi produk,

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS BAB 1V HASIL DAN ANALISIS 4.1 Diskripsi Data Penelitian 4.1.1 Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar adalah harga suatu mata uang suatu Negara dalam satuan mata uang asing, yang mana jumlah mata uang asing tersebut

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2012. Penelitian dilakukan di Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo). Penentuan tempat dilakukan

Lebih terperinci

TRANSMISI HARGA PASAR GULA RAFINASI DI INDONESIA PENDAHULUAN

TRANSMISI HARGA PASAR GULA RAFINASI DI INDONESIA PENDAHULUAN P R O S I D I N G 217 TRANSMISI HARGA PASAR GULA RAFINASI DI INDONESIA Fitrotul Laili 1, Ratya Anindita 1, Budi Setiawan 1 1 Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Email: laili.brawijaya.university@gmail.com

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 56 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).

Lebih terperinci

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 17. (2) 2014 ISSN

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 17. (2) 2014 ISSN 31 ANALISIS INTEGRASI PASAR PINANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Asbiliyah 1), Zulkifli Alamsyah 2) dan Saidin Nainggolan 2) 1) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2)

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Unit Root Test Augmented Dickey Fuller (ADF-Test)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Unit Root Test Augmented Dickey Fuller (ADF-Test) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing variabel,

Lebih terperinci

Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005: :12)

Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005: :12) Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005:01 2015:12) DISUSUN OLEH : SITI FATIMAH 27212052 LATAR BELAKANG Kebijakan moneter

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil estimasi VECM menunjukkan bahwa pada dalam jangka pendek,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Dinamika Perbankan Syariah di Jawa Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Dinamika Perbankan Syariah di Jawa Tengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dinamika Perbankan Syariah di Jawa Tengah Perkembangan sistem ekonomi syariah di Indonesia terlihat semakin pesat. Fenomena perbankan syariah di Indonesia dimulai

Lebih terperinci

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah) Lampiran I Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun 1983-2007 (juta rupiah) Tahun Penerimaan Pajak Pengeluaran Pemerintah 1983 150.392 1.627.530 1984 155.699 1.842300 1985 149.670

Lebih terperinci

ANALISIS EKSPOR, KURS DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI PENDAPATAN DOMESTIK BRUTO INDONESIA TAHUN (Suatu Pendekatan Model VECM)

ANALISIS EKSPOR, KURS DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI PENDAPATAN DOMESTIK BRUTO INDONESIA TAHUN (Suatu Pendekatan Model VECM) ANALISIS EKSPOR, KURS DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI PENDAPATAN DOMESTIK BRUTO INDONESIA TAHUN 1970-2013 (Suatu Pendekatan Model VECM) Oleh : Prasetyo Ardi Nugroho Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI, EKSPOR, DAN KURS TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROVINSI MALUKU, : PENDEKATAN ERROR CORRECTION

ANALISIS INVESTASI, EKSPOR, DAN KURS TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROVINSI MALUKU, : PENDEKATAN ERROR CORRECTION EKO-REGIONAL, Vol.6, No.1, Maret 2011 ANALISIS INVESTASI, EKSPOR, DAN KURS TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROVINSI MALUKU, 1986-2009: PENDEKATAN ERROR CORRECTION Oleh: Marthen Anthon Pentury

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Secara statistik variabel dana pihak ketiga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu.

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. 64 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Variabel X 1 (PDRB) Kabupaten Kapuas Hulu berpengaruh secara signifikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock 40 III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock kredit perbankan, pembiayaan pada lembaga keuangan non bank dan nilai emisi saham pada pasar modal

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR (KURS) DI INDONESIA PERIODE

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR (KURS) DI INDONESIA PERIODE ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR (KURS) DI INDONESIA PERIODE 1984-213 Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonometrika II Dosen Pembimbing : Drs. Agus Tri Basuki, SE, M.Si Disusun

Lebih terperinci

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA INFLASI, NILAI TUKAR, DAN RETURN

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA INFLASI, NILAI TUKAR, DAN RETURN ANALISIS KETERKAITAN ANTARA INFLASI, NILAI TUKAR, DAN RETURN SAHAM (Studi pada Sektor Barang Konsumsi yang Listing di BEI dan yang Termasuk pada Indeks LQ-45) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Anindita Ajeng

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN SITUASI PASAR DAN INTEGRASI HARGA JAGUNG DI INDONESIA PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN SITUASI PASAR DAN INTEGRASI HARGA JAGUNG DI INDONESIA PENDAHULUAN P R O S I D I N G 143 PERKEMBANGAN SITUASI PASAR DAN INTEGRASI HARGA JAGUNG DI INDONESIA Anisa Aprilia Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya anisa.asa@ub.ac.id PENDAHULUAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis dan Sumber Data 41 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data Analisis integrasi pasar dan transmisi harga merupakan bagian dari analisis data time series. Penelitian ini menggunakan data bulanan pada periode Januari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu badan hukum yang memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai salah satunya yaitu mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai

Lebih terperinci

VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN EKSPOR NON MIGAS DI INDONESIA

VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN EKSPOR NON MIGAS DI INDONESIA VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN EKSPOR NON MIGAS DI INDONESIA Oleh: Chenny Seftarita, S.E, M.Si (penulis adalah dosen Fakultas Ekonomi UNSYIAH) (Email: chennyseftarita@yahoo.co.id) Abstract-This paper investigated

Lebih terperinci

No Judul Penulis Periode Metodologi Variabel yang digunakan Hasil Penelitian. Least Square

No Judul Penulis Periode Metodologi Variabel yang digunakan Hasil Penelitian. Least Square 109 Lampiran 1. Ringkasan Hasil Studi Empiris No Judul Penulis Periode Metodologi Variabel yang digunakan Hasil Penelitian 1 Exchange rate Sweta Chaman Q1 1980 structural Nilai tukar efektif riil Pengeluaran

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit 48 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Kestasioneritasan Data Uji stasioneritas data dilakukan pada setiap variabel yang digunakan pada model. Langkah ini digunakan untuk menghindari masalah regresi lancung

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perkembangan APBN, (Rp triliun)

Lampiran 1. Perkembangan APBN, (Rp triliun) LAMPIRAN Lampiran 1. Perkembangan APBN, 000 009 (Rp triliun) Uraian 000 001 00 APBN APBN-P Real APBN APBN-P Real APBN APBN-P Real A. Pendapatan Negara dan Hibah 15.9 194.1 05.3 63. 99.9 301.1 301.9 305.

Lebih terperinci

(T.2) PENERAPAN THRESHOLD VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (TVECM) PADA DATA INFLASI DAN SUKU BUNGA

(T.2) PENERAPAN THRESHOLD VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (TVECM) PADA DATA INFLASI DAN SUKU BUNGA (T.2) PENERAPAN THRESHOLD VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (TVECM) PADA DATA INFLASI DAN SUKU BUNGA Widiyantono 1), Budi Nurani R 2), Gumgum Darmawan 3) 1)Mahasiswa Program Magister Statistika Terapan Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Mercu Buana dengan data yang diambil adalah harga penutupan dari tahun 2009-2015, untuk

Lebih terperinci

INTEGRASI PASAR FISIK CRUDE PALM OIL DI INDONESIA, MALAYSIA DAN PASAR BERJANGKA DI ROTTERDAM DIAN HAFIZAH

INTEGRASI PASAR FISIK CRUDE PALM OIL DI INDONESIA, MALAYSIA DAN PASAR BERJANGKA DI ROTTERDAM DIAN HAFIZAH 1 INTEGRASI PASAR FISIK CRUDE PALM OIL DI INDONESIA, MALAYSIA DAN PASAR BERJANGKA DI ROTTERDAM DIAN HAFIZAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 2 SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN HIBAH JURUSAN MANAJEMEN

LAPORAN PENELITIAN HIBAH JURUSAN MANAJEMEN 0 LAPORAN PENELITIAN HIBAH JURUSAN MANAJEMEN Analisis Hubungan Kointegrasi dan Kausalitas Serta Hubungan Dinamis Antara Shanghai Composite Index (SHCOMP) China dan Indeks Hargaa Saham Gabungan (IHSG) Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS KETERKAITAN HARGA MINYAK NABATI DI PASAR INTERNASIONAL

ANALISIS KETERKAITAN HARGA MINYAK NABATI DI PASAR INTERNASIONAL ANALISIS KETERKAITAN HARGA MINYAK NABATI DI PASAR INTERNASIONAL Triana Sri Indah M. Sibarani *, Rahmanta Ginting **, Diana Chalil ** * Alumnus Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian dapat dijadikan landasan dalam setiap tahap penelitian. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui metode

Lebih terperinci

STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN ANALISIS VAR

STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN ANALISIS VAR Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT, NILAI TUKAR, DAN GOVERNMENT EXPENDITURE TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT, NILAI TUKAR, DAN GOVERNMENT EXPENDITURE TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 2 Bulan Februari Tahun 2017 Halaman: 294 303 ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Stasioneritas/ Unit Root Test Uji stasioneritas dalam penelitian ini adalah menggunakan uji akar-akar unit (Unit Root Test) dengan

Lebih terperinci

Bab V. Penutup. 5.1 Kesimpulan

Bab V. Penutup. 5.1 Kesimpulan Bab V Penutup 5.1 Kesimpulan Negara-negara yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sembilan negara Asia yang pernah terkena krisis tahun 1997 dengan periode pengamatan tahun 2011-2014. Berdasarkan

Lebih terperinci

Analisis Kausalitas dan Kointegrasi Antara Foreign Direct Investment (FDI) dengan Pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) di Australia

Analisis Kausalitas dan Kointegrasi Antara Foreign Direct Investment (FDI) dengan Pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) di Australia Analisis Kausalitas dan Kointegrasi Antara Foreign Direct Investment (FDI) dengan Pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) di Australia (Metode Cointegrasi test dan Granger Causality test) MUHAMMAD ALHASYMI

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Papua Barat adalah variabel angka melek huruf (AMH), rata-rata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder berupa data BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder berupa data bulanan periode 1998-2010. Variabel, data, satuan dan sumber data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil kesimpulan yaitu 1) Dalam jangka pendek jumlah uang beredar tidak berpengaruh atau tidak signifikan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Produk Domestik Bruto Indonesia Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik, PDB Indonesia dari tahun 1990 sampai tahun 2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Obyek/Subyek yang diamati dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Modal Kerja UMKM dengan variabel independen DPK, NPF, Margin, dan Inflasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian. Dalam penelitian ini penulis memilih impor beras sebagai objek melakukan riset di Indonesia pada tahun 1985-2015. Data bersumber dari Badan Pusat Statistika

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua data mengenai variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total pembiayaan

Lebih terperinci

www.jurnalmandiri.com issn : 2580-3220, e-issn : 2580-4588 J. Mandiri., Vol. 1, No. 1, Juni 2017 (57-67) 2017 Lembaga Kajian Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM) PENGARUH MAKRO EKONOMI TERHADAP

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisisis regresi diperoleh nilai dari R 2 sebesar 0.669740, berarti penyebaran data

Lebih terperinci

ANALISIS INTEGRASI PASAR VERTIKAL CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.) DI JAWA TIMUR

ANALISIS INTEGRASI PASAR VERTIKAL CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.) DI JAWA TIMUR AGRISE Volume XIV No.2 Bulan Mei 2013 ISSN: 1412-1425 ANALISIS INTEGRASI PASAR VERTIKAL CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.) DI JAWA TIMUR (ANALYSIS OF GREAT RED CHILI PEPPERS (Capsicum annuum L.) VERTICAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk menggambarkan bagaimana pengaruh capital gain IHSG dengan pergerakan yield obligasi pemerintah dan pengaruh tingkat suku bunga terhadap IHSG dan

Lebih terperinci

ANALISIS VARIABEL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN SOSIAL DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE (SEBUAH KAJIAN DENGAN PENDEKATAN ECM DAN VECM)

ANALISIS VARIABEL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN SOSIAL DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE (SEBUAH KAJIAN DENGAN PENDEKATAN ECM DAN VECM) Vol. 4, No. 1, April 2014 E S E N S I Jurnal Bisnis dan Manajemen ANALISIS VARIABEL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN SOSIAL DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE 1980-2013 (SEBUAH KAJIAN DENGAN PENDEKATAN ECM

Lebih terperinci

KOINTEGRASI HARGA JAGUNG PIPIL IMPOR, HARGA JAGUNG PIPIL SUMATERA UTARA DAN KABUPATEN KARO

KOINTEGRASI HARGA JAGUNG PIPIL IMPOR, HARGA JAGUNG PIPIL SUMATERA UTARA DAN KABUPATEN KARO KOINTEGRASI HARGA JAGUNG PIPIL IMPOR, HARGA JAGUNG PIPIL SUMATERA UTARA DAN KABUPATEN KARO Febry Tita Ekaputri *), Thomson Sebayang **) dan M. Jufri **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

KAUSALITAS UPAH MINIMUM REGIONAL DENGAN LAJU INFLASI DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN (DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARI AH)

KAUSALITAS UPAH MINIMUM REGIONAL DENGAN LAJU INFLASI DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN (DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARI AH) KAUSALITAS UPAH MINIMUM REGIONAL DENGAN LAJU INFLASI DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 1990-2012 (DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARI AH) SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Langkah-langkah dalam menentukan model EGARCH pada pemodelan data

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Langkah-langkah dalam menentukan model EGARCH pada pemodelan data BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Langkah-langkah dalam menentukan model EGARCH pada pemodelan

Lebih terperinci