(T.2) PENERAPAN THRESHOLD VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (TVECM) PADA DATA INFLASI DAN SUKU BUNGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "(T.2) PENERAPAN THRESHOLD VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (TVECM) PADA DATA INFLASI DAN SUKU BUNGA"

Transkripsi

1 (T.2) PENERAPAN THRESHOLD VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (TVECM) PADA DATA INFLASI DAN SUKU BUNGA Widiyantono 1), Budi Nurani R 2), Gumgum Darmawan 3) 1)Mahasiswa Program Magister Statistika Terapan Universitas Padjadjaran 2)Staf Pengajar Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran 3)Staf Pengajar Statistika Jurusan FMIPA Universitas Padjadjaran Jl. Ir. H. Juanda 4 Bandung ) widi2az@gmail.com, 2) bnurani@gmail.com, 3) gumstat@yahoo.com Abstrak Pada umumnya data ekonomi time series tidak stasioner pada level series. Teknik analisis data dengan regresi linier (OLS) bila dipaksakan akan menghasilkan spurious regression. Apabila terdapat variabel yang tidak stasioner, maka dapat dilakukan analisis dengan cara membentuk kombinasi linier dari variabel-variabel tersebut dengan metode Vector Error Correction Model (VECM) dengan syarat terdapat kointegrasi antar variabel. Balke dan Fomby (1997) memperkenalkan Threshold Cointegration yang menggabungkan kenonlinieran dan kointegrasi dengan memungkinkan penyesuaian nonlinier dalam jangka panjang (nonlinear adjustments over the longrun) yang dimulai dengan melakukan test untuk adanya sebuah batas atau ambang dimana hipotesis nol adalah linieritas. Dalam rangka menstabilkan perekonomian nasional berbagai kebijakan fiskal dan moneter telah ditempuh pemerintah. Dari segi moneter, pemerintah melalui Bank Indonesia sejak pertengahan tahun 2005 mengadopsi Inflation Targetting Framework (ITF) dengan menggunakan instrumen suku bunga. Hasil uji kointegrasi menunjukkan terdapat keseimbangan jangka panjang antara variabel suku bunga dan inflasi. Threshold model didapatkan dari model VECM yang terbentuk dengan menggunakan algoritma Hansen Seo (2002) yang menggambarkan titik keseimbangan dari variabel-variabel dalam model. Pengujian terhadap keberadaan threshold dengan Seo-Test menunjukkan bahwa suku bunga dipengaruhi oleh dua periode sebelumnya. Pencapaian keseimbangan antara suku bunga dan inflasi berjalan lamban, mencapai 27 bulan. Threshold yang diperoleh sebesar 1,1238%. Kata Kunci : Kointegrasi, Threshold Vector Error Correction Model, inflasi, suku bunga 1. PENDAHULUAN Fenomena inflasi di Indonesia sebagaimana yang terjadi pada negara berkembang pada umumnya masih menjadi penyakit ekonomi makro yang meresahkan pemerintah serta masyarakat. Pengalaman krisis yang menimpa ekonomi dunia dalam beberapa waktu terakhir telah menyadarkan semua pihak bahwa masalah inflasi telah berkembang menjadi persoalan yang semakin kompleks. Inflasi yang tidak terkendali akan merusak kestabilan perekonomian nasional sehingga dapat menghambat keberhasilan pembangunan nasional. Kestabilan inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. 14

2 Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial masyarakat. Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter ditempuh pemerintah sebagai upaya untuk menstabilkan perekonomian. Kebijakan fiskal yang berkesinambungan berusaha menekan defisit anggaran serendah mungkin melalui peningkatan pajak maupun pengurangan subsidi. Sejak pertengahan tahun 2005 telah terjadi perubahan paradigma dalam kebijakan moneter yaitu perubahan dari stabilisasi yang berbasis jumlah uang yang beredar menjadi Inflation Targeting Framework (ITF) dengan menggunakan instrumen suku bunga. Tujuan akhir kebijakan moneter adalah menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang salah satunya tercermin dari tingkat inflasi yang rendah dan stabil. Untuk mencapai tujuan itu Bank Indonesia menetapkan suku bunga kebijakan BI Rate sebagai instrumen kebijakan utama untuk mempengaruhi aktivitas kegiatan perekonomian dengan tujuan akhir pencapaian inflasi. Namun jalur atau transmisi dari keputusan BI rate sampai dengan pencapaian sasaran inflasi tersebut sangat kompleks dan memerlukan waktu (time lag). Banyak metode yang dapat digunakan dalam mengkaji hubungan antara inflasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah dengan Vector Autoregressive (VAR) dan Vektor Error Correction Model (VECM). VAR dibangun dengan pertimbangan meminimalkan pendekatan teori dengan tujuan agar mampu menangkap fenomema ekonomi dengan baik. VAR adalah model non struktural sedangkan Vektor Error Correction Model (VECM) merupakan solusi untuk membuat model yang mempunyai masalah non stasioner dan sifat kointegrasi pada variabel-variabel ekonomi (Widarjono, 2007). Pada umumnya data time series ekonomi tidak stasioner dan kemungkinan terdapat sifat kointegrasi diantara variabel-variabel tersebut, oleh karena itu pendekatan yang sesuai untuk diterapkan adalah VECM untuk menghindari adanya spurious regression. Pengembangan dari VECM adalah Threshold Vector Error Correction Model (TVECM) yaitu model dengan suatu ambang batas (threshold) tertentu sehingga tercipta dua atau lebih kondisi yang berbeda. Model ini diperkenalkan oleh Balke dan Fomby (1997) dalam papernya yaitu Threshold Cointegration yang menggabungkan kenonlinieran dan kointegrasi dengan memungkinkan penyesuaian nonlinier dalam jangka panjang (nonlinear adjustments over the longrun). Threshold model sering diaplikasikan dalam toxicology, sebagai contoh adalah penelitian tentang dosis obat yaitu berapa batasan dosis obat yang akan menimbulkan efek jika melebihinya. Penggunaan model threshold lainnya adalah peneitian tentang kandungan suatu zat dalam makanan dalam batas tertentu dapat memicu tumbuhnya sel kanker atau tidak (carsinogenic). Dalam bidang ekonomi model threshold juga dapat diaplikasikan, 15

3 misalnya penelitian tentang inflasi. Inflasi akan berdampak negatif bagi perkonomian suatu negara jika melebihi suatu batas tertentu, sebaliknya akan berdsampak positif jika inflasi berada dibawah threshold-nya. Dalam kaitannya dengan Inflation Targeting Framework (ITF) yaitu pengendalian inflasi dengan instrument suku bunga, maka perlu dikaji penggunaan threshold dalam pemodelannya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mendapatkan nilai threshold pada model bivariate yaitu laju inflasi dan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk mendapatkan suatu model TVECM serta menguji keberartian dari model sehingga dapat diketahui bagaimana nilai keseimbangannya yang dapat memberikan informasi bagaimana kebijakan yang diambil dalam pengendalian inflasi. 2. METODOLOGI Asumsi dasar dalam analisis time series adalah kestasioneran. Meskipun demikian, apabila terdapat variabel yang secara individu tidak stasioner, bukan berarti bahwa variabelvariabel tersebut tidak dapat digunakan. Apabila terdapat variabel yang tidak stasioner, maka dapat dilakukan analisis dengan cara membentuk kombinasi linier dari variabel-variabel tersebut. Apabila kombinasi linier dapat terbentuk dimana residualnya bersifat stasioner, maka variabel tersebut dikatakan terkointegrasi atau memiliki hubungan (equilibrium) jangka panjang. 2.1 Kointegrasi dan VECM Definisi kointegrasi dikemukakan oleh Enders (2004), yaitu : 1. Kointegrasi merupakan kombinasi linier dari variabel-variabel yang tidak stasioner. 2. Semua variabel harus terintegrasi pada order yang sama. Jika suatu variabel mempunyai derajat integrasi yang berbeda, misalkan x = I(2) dan y = I(1), maka kedua variabel ini dikatakan tidak terkointegrasi. 3. Jika x t mempunyai n komponen, maka kemungkinan terdapat (n-1) vektor kointegrasi yang independen linier. Banyaknya vektor kointegrasi ini dikenal juga sebagai cointegrating rank. Sebagai penjelasan, misalkan terdapat model sebagai berikut: y = β + β x + e (1) dimana β 0 = konstanta dan β 1 = koefisien regesi (slope). Berdasarkan uji stasioneritas, kedua variabel yaitu y dan x tidak stasioner pada tingkat dasar (level series), sedangkan pada turunan pertama, kedua variabel stasioner. Walaupun demikian, terdapat kemungkinan 16

4 bahwa kombinasi linier kedua variabel tersebut stasioner. Oleh karena itu, perlu diperiksa residual dari Persamaan (1) yang dapat ditulis sebagai berikut: e = y β β x (2) Dari Persamaan (2), residual e t merupakan kombinasi linier kedua variabel. Jika residual e t stasioner maka kedua variabel terkointegrasi yang artinya kedua variabel mempunyai hubungan jangka panjang. Pengujian kointegrasi ini disebut metode residual yang dikembangkan pertama kali oleh Engel-Granger (1987). Hubungan kointegrasi secara visual dapat dilihat secara grafis, dimana variabel yang terkointegrasi akan bergerak secara bersamaan. Residual yang dihasilkan apabila diplot dengan waktu akan terlihat relatif konstan, tidak terlihat kecenderungan naik atau turun, dengan kata lain residual tersebut stasioner pada tingkat dasar I(0). Konsep penting dalam ECM adalah keseimbangan jangka panjang dari data time series yang sering disebut kointegrasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ECM merupakan kelanjutan dari pengujian kointegrasi yang bertujuan untuk mengoreksi penyimpangan terhadap keseimbangan jangka panjang. Enders (2004) menyatakan bahwa dalam ECM, hubungan dinamis jangka pendek antar variabel dalam sistem dipengaruhi oleh deviasi/penyimpangan dari keseimbangan jangka panjang. Variabel-variabel dalam ECM adalah variabel-variabel first differencing dalam model VAR yang dibedakan oleh error correction term (ECT) atau dengan kata lain, representasi ECM menggunakan variabelvariabel yang terkointegrasi pada order 1 [I(1)], sehingga disimpulkan bahwa ECM didesain untuk digunakan pada data time series yang non stasioner dan terkointegrasi. Bentuk umum dari VECM adalah sebagai berikut : y = πy + π y + ε atau dapat ditulis sebagai y = αβ y + π y + ε (3) dengan β y merupakan Error Correction Term (ECT). ECT adalah perbedaan untuk kembali ke vektor kointegrasi awal. Matrik α adalah matrik yang menggambarkan speed of adjustment atau kecepatan untuk kembali ke keseimbangan jangka panjang, selain matrik itu α juga disebut sebagai koefisien error correction term, sedangkan β' adalah matrik parameter kointegrasi. Bentuk VECM pada persamaan (3) dapat juga dinyatakan dalam bentuk matriks. Misalkan x t adalah sebuah time series I (1) berdimensi p dengan vektor kointegrasi (β) px1 atau misalkan x t = [x 1 x 2] T. w t (β) = β T x t menunjukan persamaan error correction I(0) atau w t (β) = x 1 βx 2. Persamaan linier VECM dari order l + 1 dapat ditulis sebagai berikut : X = A X (β) + μ (4) dengan: 17

5 1 A = (a a a ), i = 1,2 W (β) X dan X (β) = X X X t-1(β) adalah vektor berukuran k x 1 dan A adalah matriks berukuran k x 2 dimana k = p + 2, p adalah banyaknya persamaan dan adalah jumlah lag dalam model. U t diasumsikan vektor deret difference martingale (martingale difference sequence) dengan kovarian matriks = E(u tu t T). 2.2 Threshold VECM Balke dan Fomby (1997) memperkenalkan Threshold Cointegration yang menggabungkan kenonlinieran dan kointegrasi dengan memungkinkan penyesuaian nonlinier dalam jangka panjang (nonlinear adjustments over the longrun). Dimulai dengan melakukan test untuk adanya sebuah batas atau ambang dimana hipotesis nol adalah linieritas. Threshold Vector Error Correction Model (TVECM) adalah suatu model yang digunakan untuk mengetahui suatu kondisi yang dibatasi oleh ambang batas (threshold), sehingga tercipta dua atau lebih kondisi yang berbeda. Hansen dan Seo (2002) mengajukan SupLM test untuk mendeteksi keberadaan threshold dalam suatu model VECM serta menyusun suatu algoritma untuk memperoleh Maximum Likelihood Estimation dari suatu model threshold untuk data bivariat dengan menurunkan asymptotic distribution dan mensimulasikan asymptotic critical value serta menyajikan pendekatan bootstrap. Penerapan threshold pada VECM membagi persamaan menjadi dua dengan batasan suatu nilai, sehingga berdasarkan persamaan linear (VECM) di atas (3) menjadi : X = A X (β) + μ, jika ω (β) γ A X (β) + μ, jika ω (β) > γ Dimana A 1 dan A 2 adalah matriks koefisien dalam kedua regime, dengan A 1 = A 2 ketika tidak ada threshold, adalah parameter threshold, atau secara sederhana dapat dituliskan sebagai berikut : dengan: x = A X (β)d (β, γ) + A X (β)d (β, γ) + u (6) d 1t (β, ) = l(w t 1 (β) ), d 2t (β, ) = l(w t 1 (β) > ) dan I (.) menunjukan fungsi indikator. (5) 18

6 Setelah didapatkan nilai threshold, maka perlu dilakukan pengujian apakah threshold effectnya signifikan secara statistik atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah : H 0 : A 1 = A 2 atau model adalah Linier VECM H 1 : A 1 A 2 atau model adalah Threshold VECM Prosedur untuk mengestimasi model dan nilai threshold dalam penelitian ini menggunakan algoritma yang dikembangkan Hansen-Seo (2002) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laju inflasi bulanan (INF) dan suku bunga SBI 1 bulan (SBI) dari Januari 2000 sampai dengan Agustus 2011 (n=140) yang berasal dari Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia. Threshold variabel yang digunakan adalah tingkat suku bunga. Statistik deskriptif dari data terlihat pada tabel 1. Identifikasi terhadap kedua variabel menggunakan Phillips Perron Unit Root Test memberikan kesimpulan bahwa kedua variabel tidak stasioner pada data asli (level), namun keduanya stasioner setelah dilakukan pembedaan (differencing) orde 1 (first difference). Tabel 1 Statistika Deskriptif data Tingkat Suku Bunga dan Laju inflasi Statistik Suku Bunga (SBI) Laju Inflasi (INF) Min st Qu Median Mean rd Qu Max Variabel SBI INF Tabel 2 Hasil Uji Phillips Perron Unit Root Test Kondisi Philips Perron Test p-value Kesimpulan Data Asli (level) Terima H 0 First Difference 0.01 Tolak H 0 Data Asli (level) Terima H 0 First Difference 0.01 Tolak H 0 Secara visual kedua variable terlihat bergerak secara bersama-sama, kenaikan ataupun penurunan dari SBI direspon dengan kenaikan atau penurunan laju inflasi, dengan demikian diduga terdapat hubungan kointegrasi antara kedua variabel tersebut. 19

7 Uji kointegrasi dalam penelitian ini menggunakan uji kointegrasi Johansen. Uji kointegrasi dilakukan pada suatu kombinasi linear dua atau lebih variabel yang tidak stasioner. Walaupun secara parsial suatu variabel tidak stasioner tapi setelah dikombinasikan dengan variabel lain maka kombinasi linear tersebut bisa stasioner. Jika kombinasi linear yang stasioner itu ada, maka variabel-variabel time series yang tidak stasioner itu dikatakan terkointegrasi dan kombinasi linearnya disebut dengan persamaan kointegrasi dan diinterpretasikan sebagai hubungan equilibrium jangka panjang antar variabel. Seluruh variabel yang diikutsertakan dalam pengujian kointegrasi harus terintegrasi pada order yang sama (Enders, 2004). Hasil uji kointegrasi Johansen dengan tingkat signifikansi α = 5% memberikan kesimpulan bahwa terdapat setidaknya satu vektor kointegrasi pada dua variabel tersebut, dengan kata lain bahwa terdapat hubungan kointegrasi atau keseimbangan jangka panjang antara laju inflasi dan tingkat suku bunga. Gambar 3.1 Plot data laju inflasi bulanan (INF) dan tingkat suku bunga (SBI) Pemodelan linier VECM dengan menggunakan program R menghasilkan : Tabel 3.3 Estimasi Model Linier VECM Koefisien SBI INF ECT (0.0033) (0.0146) Konstanta (0.0321) (0.1426) SBI t (0.0876) (0.3894) INF t (0.0186) (0.0828) SBI t (0.0825) (0.3669) INF t (0.0198) (0.0880) Ket : Tanda dalam kurung adalah nilai standar error Tabel 3 di atas dapat disusun menjadi suatu persamaan: SBI = ω SBI SBI INF INF (7) 20

8 INF = ω SBI SBI INF INF (8) Model di atas menunjukkan bahwa variabel SBI berpengaruh positif pada periode sebelumnya, sedangkan pada dua periode sebelumnya berpengaruh negatif terhadap perubahan SBI pada saat ini. Variabel INF baik satu dan dua periode sebelumnya berpengaruh positif terhadap perubahan SBI pada saat ini. Disisi lain perubahan INF pada saat ini dipengaruhi secara positif oleh INF dan SBI pada periode sebelumnya, sedangkan pada dua periode sebelumnya keduanya berpengaruh negatif. Dari model yang tersusun ini akan dijadikan dasar untuk penghitungan threshold dengan algoritma yang diajukan Hansen-Seo yaitu mencari nilai Log-Likelihood paling minimum dari model yang telah terbentuk. Pengolahan dengan program R memperoleh nilai threshold (gamma) sebesar 1,1238 dan nilai parameter kointegrasi (beta) sebesar -1,1275. Threshold yang diperoleh membagi model menjadi dua regime yaitu regime bawah dan regime atas dengan persentase observasi pada masing-masing regime sebesar 32,6% dan 67,4% seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 4 Model Threshold VECM Koefisien Regime Bawah (33,6%) Regime Atas (66,4%) SBI INF SBI INF ECT (0.0614) (0.0002) (0.0758) (0.0158) Intercept (0.1732) (0.0134) (0.0531). (0.3965) SBI t (0.0004) (8.3e-10) (2.1e-06) (0.2773) INF t (0.0065) (0.2201) (0.0047) (0.0381) SBI t (0.6516) (0.6035) (0.2395) (0.8007) INF t (0.5485) (1.2e-05) (0.0217) (0.3422) Ket : Tanda dalam kurung adalah nilai standar error Tabel di atas apabila disusun menjadi persamaan menjadi : x = A X (β)d (β, γ) + A X (β)d (β, γ) + u (9) dengan: d 1t (β, ) = l(w t 1 (β) ) dan d 2t (β, ) = l(w t 1 (β) > ), serta 21

9 A = dan A = Nilai ECT pada model menunjukkan kecepatan penyesuaian suatu variabel pada saat menyimpang dari nilai kesimbangan menuju ke kondisi keseimbangannya. Seperti terlihat pada Tabel 4, koefisien ECT untuk regime bawah untuk model suku bunga terhadap inflasi sebesar atau 3,65% dan pada regime atas sebesar atau 1,98%. Nilai pada regime bawah artinya perubahan ketidakseimbangan suku bunga (SBI) pada bulan yang lalu akan dikoreksi sebesar 3 % pada bulan berikutnya, sehingga untuk mencapai keseimbangan SBI pada inflasi akan memerlukan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 27 bulan. Hasil pemodelan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa perubahan suku bunga saat ini dipengaruhi oleh periode sebelumnya dan dua periode sebelumnya walaupun sangat kecil. Suku bunga pada bulan yang lalu memberikan pengaruh terbesar terhadap perubahan suku bunga saat ini maupun inflasi saat ini yang ditunjukkan oleh nilai yang terbesar diantara nilai koefisien yang lain. Pengujian terhadap keberadaan threshold dilakukan menggunakan Seo Test dengan hipotesisnya : H 0 = A 1 = A 2 atau model adalah linier VECM H 1 = A 1 A 2 atau model adalah threshold VECM Hasil pengujian mendapatkan nilai sup Wald test sebesar dengan regressor bootstrap p-value sebesar 0,01 yang berarti bahwa threshold effect untuk setiap regime memang berbeda yang menandakan bahwa keberadaan threshold dalam pemodelan suku bunga dan inflasi sudah tepat. 4. KESIMPULAN Keberadaan threshold dalam model VECM penting dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan. Keberadaan threshold yang menandakan adanya perbedaan dua kondisi dapat menjadi bahan pertimbangan kebijakan yang diambil mengingat efek berbeda yang ditimbulkan kedua kondisi tersebut. Model threshold VECM menunjukkan bahwa perubahan suku bunga saat ini dipengaruhi dua periode sebelumnya (2 lag). Pencapaian keseimbangan suku bunga dan inflasi berlangsung sangat lamban, mencapai 27 bulan untuk menuju equilibrium. Threshold yang diperoleh dari model sebesar 1,1238%, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai suku 22

10 bunga riil periode 1 bulan yang harus dipertahankan sebesar 1,1238%. Daerah diatas batas tersebut merupakan regime atas, semakin tinggi suku bunga riil dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Hal ini sejalan dengan Studi Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (1999) menggunakan simulasi SBI (1 bulan) guna memperoleh nilai peramalan inflasi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ditemukan bahwa kebijakan suku bunga yang tidak terlalu tinggi mampu mencapai tingkat inflasi yang lebih rendah dalam jangka menengah panjang. Penelitian tersebut menemukan bahwa hubungan antara suku bunga dengan laju inflasi adalah negatif, dengan lag sekitar 4 sampai 5 triwulan. 5. DAFTAR PUSTAKA Balke, NS, and Fomby TB Threshold Cointegration, International Economic Review, Vol. 38, Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Penyusunan Model Proyeksi Inflasi. Bagian Studi Sektor Riil Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter. Bank Indonesia : Jakarta Enders, W Applied Econometric Time Series 2 nd Edition, John Wiley & Sons Inc, New York. Engle, R.F and Granger CWJ, Cointegration and Error Correction Representation, Estimation and Testing. Econometrica. Vol. 55 p Hansen, BE and Seo, B Testing Two-Regime Threshold Cointegration in Vector Error Correction Models. Journal of Econometrics. Vol. 110, Widarjono, A Ekonometrika : Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis, Penerbit Ekonesia, Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta. 23

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000 28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Data 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini 43 III.METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006) yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang 43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mengambang seperti uang beredar, suku bunga Indonesia(BI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series yang didapat dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik dan melalui

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN 18 III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Mengetahui kointegrasi pada setiap produk adalah salah satu permasalahan yang perlu dikaji dan diteliti oleh perusahaan. Dengan melihat kointegrasi produk,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini 51 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Error Correction (VEC) yang dilengkapi dengan dua uji lag structure tambahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data 23 III. METODE PENELITIN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember 2009. Data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak 46 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu berupa data tahunan yang berbentuk angka dan dapat diukur/dihitung. Sumber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang III. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Data Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia Periode 2000-2014 adalah cadangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang 30 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Laporan Bank Indonesia, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock 40 III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock kredit perbankan, pembiayaan pada lembaga keuangan non bank dan nilai emisi saham pada pasar modal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data 1. Data Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Variabel Sektor Moneter dan Riil Terhadap Inflasi di Indonesia (Periode 2006:1

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB),

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB), III. METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB), SukuBunga Deposito, Inflasi, dan Obligasi PemerintahTerhadap Simpanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang diamati yaitu inflasi sebagai variabel dependen, dan variabel independen JUB, kurs, BI rate dan PDB sebagai variabel yang

Lebih terperinci

BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis

BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) 3.1 Teori Error Correction Model (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis regresi yang pada dasarnya adalah studi atas ketergantungan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang 53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS) dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini 27 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini bersumber dari Bank Indonesia (www.bi.go.id), Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id).selain

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam III. METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bulanan yang mencakup periode Tahun 2009.01-2014.08.Data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari 40 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Berdsarkan kajian beberapa literatur penelitian ini akan menggunakan data sekunder. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time

Lebih terperinci

ANALISIS KOINTEGRASI JUMLAH WISATAWAN, INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI BALI

ANALISIS KOINTEGRASI JUMLAH WISATAWAN, INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI BALI ANALISIS KOINTEGRASI JUMLAH WISATAWAN, INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI BALI Made Aristiawan Jiwa Atmaja 1, I Putu Eka N. Kencana 2, G.K. Gandhiadi 3 1 Jurusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi, 391 III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi, dan Suku Bunga Luar Negeri Terhadap Nilai Impor Non Migas di Indonesia (Periode 2001:I 2012:IV)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, DJIA, WTI,

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, DJIA, WTI, 67 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, DJIA, WTI, Gold, Inflasi, M2 dan RBI data yang digunakan adalah data sekunder berupa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat 49 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari data publikasi Bank Indonesia berupa Statistik Ekonomi Moneter, Laporan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Tabel 8. Deskripsi Data Input Nama Data Selang periode runtun waktu Satuan pengukuran Sumber Data Inflasi (CPI) Bulanan Tahun Dasar 2000 Indeks

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap (Annual Report) pada periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENILITIAN 44 BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansi-instansi antara lain Bank

Lebih terperinci

TRANSMISI HARGA PASAR GULA RAFINASI DI INDONESIA PENDAHULUAN

TRANSMISI HARGA PASAR GULA RAFINASI DI INDONESIA PENDAHULUAN P R O S I D I N G 217 TRANSMISI HARGA PASAR GULA RAFINASI DI INDONESIA Fitrotul Laili 1, Ratya Anindita 1, Budi Setiawan 1 1 Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Email: laili.brawijaya.university@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang 45 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan melalui pengolahan data yang dihitung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan unsur yang penting dalam pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan unsur yang penting dalam pengambilan keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peramalan merupakan unsur yang penting dalam pengambilan keputusan karena beberapa faktor yang berpengaruh, tidak dapat ditentukan pada saat keputusan diambil.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Masri Singarimbun dan Sofian Effendi membagi jenis penelitian ke dalam tiga jenis yaitu : 1. Penelitian Penjajakan (Exploratif Research) yaitu penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel BI rate, kurs tengah dan M2 (broad money) dalam mempengaruhi laju inflasi di Indonesia. B. Jenis

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa III. METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Saham di Indonesia (Periode 2005:T1 2014:T3) variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis dan Sumber Data 41 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data Analisis integrasi pasar dan transmisi harga merupakan bagian dari analisis data time series. Penelitian ini menggunakan data bulanan pada periode Januari

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research) BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research) dilakukan dengan mempelajari berupa catatan yaitu melakukan pencatatan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2012. Penelitian dilakukan di Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo). Penentuan tempat dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series) 41 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series) periode Januari 2001- Desember 2008 yang diperoleh dari publikasi resmi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis III. METODE PENELITIAN A.Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi, pertumbuhan ekonomi, reformasi pengawasan perpajakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam katagori metode penelitian kuantitatif karena menggunakan data yang diukur dengan sekala numerik (angka) dan analisis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian. Dalam penelitian ini penulis memilih impor beras sebagai objek melakukan riset di Indonesia pada tahun 1985-2015. Data bersumber dari Badan Pusat Statistika

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter yang sebelumnya mempunyai sasaran ganda (pencapaian inflasi yang rendah dan peningkatan kesempatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia

III. METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk menggambarkan bagaimana pengaruh capital gain IHSG dengan pergerakan yield obligasi pemerintah dan pengaruh tingkat suku bunga terhadap IHSG dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah nilai tukar rupiah, sedangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series bulanan periode Mei 2006 sampai dengan Desember 2010. Sumber data di dapat dari Statistik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian dapat dijadikan landasan dalam setiap tahap penelitian. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui metode

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini, dibahas mengenai model Vector Error Correction (VEC),

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini, dibahas mengenai model Vector Error Correction (VEC), BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini, dibahas mengenai model Vector Error Correction (VEC), prosedur pembentukan model Vector Error Correction (VEC), dan aplikasi model Vector Error Correction (VEC) pada penutupan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account III. METODELOGI PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account sebagai variabel terikat dan nilai tukar, inflasi, PDB, dan aktiva luar negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yang terdiri dari nilai tukar Rupiah terhadap Dolar yang bergerak dari

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner)

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner) BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil estimasi berdasarkan metode penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dan pembahasan analisis hasil estimasi tersebut. Pembahasan dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif, yaitu penelitian yang mengukur suatu variabel, sehingga lebih mudah dipahami secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu (timeseries) bulanan dari periode 2008:04 2013:12 yang diperoleh dari laporan Bank

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun waktu (timeseries) yang diperoleh dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu badan hukum yang memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai salah satunya yaitu mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia yang mempunyai laporan keuangan yang transparan dan di publikasikan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework

III. METODOLOGI PENELITIAN. urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework 63 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework (BMTF) periode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Pada bab sebelumnya telah disinggung mengenai error correction model (ECM) seringkali digunakan dalam menguji stabilitas permintaan uang. Penggunaannya karena ECM memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen dan independen. Variabel dependen

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Akar Unit (Stasionaritas) Data deret waktu dikatakan stasioner jika menunjukkan pola yang konstan dari waktu kewaktu. Adapun uji akar unit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua data mengenai variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit Indonesia, harga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang terdiri dari data kualitatif dan

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang terdiri dari data kualitatif dan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu jenis data yang di peroleh antara lain dari literatur, laporan, buku ataupun sumber

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dilakukan pengujian terhadap data yang meliputi pemilihan model dengan membandingkan antara model linear dan model logarima, pengujian kausalitas,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang relevan dengan penelitian. Semua data yang digunakan merupakan data deret

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia secara keseluruhan dengan mengambil data per bulan dari Juli 2011 sampai dengan Juni 2016.

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SILABUS MATA KULIAH

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SILABUS MATA KULIAH SILABUS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Ekonometrika II Kode Mata Kuliah : EKO 601 Kredit : 3(3-0) Semester : 3 Deskripsi : mata kuliah ini membahas berbagai metode ekonometrika time series univariate dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) Kestasioneran data merupakan hal yang sangat penting dalam analisis data time series. Hal ini karena penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada

Lebih terperinci

Model Dinamik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pasca Krisis Moneter: Suatu Pendekatan Koreksi Kesalahan (Model Koreksi Kesalahan)

Model Dinamik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pasca Krisis Moneter: Suatu Pendekatan Koreksi Kesalahan (Model Koreksi Kesalahan) Jurnal Sains & Matematika (JSM) ISSN Artikel 0854-0675 Penelitian Volume 15, Nomor 1, Januari 2007 Artikel Penelitian: 19-24 Model Dinamik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pasca Krisis Moneter: Suatu Pendekatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek 53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini akan menganalisis kinerja kebijakan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun 27 III.METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun waktu) yang merupakan data sekunder. Data tingkat inflasi, inflasi mitra dagang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perkembangan Produk Domestik Bruto Nasional Produk domestik bruto adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam suatu negara dalam kurun waktu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. berbagai institusi seperti Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, World Bank,

METODE PENELITIAN. berbagai institusi seperti Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, World Bank, III. METODE PENELITIAN A.Sumber Data dan Variabel Analisis penelitian ini menggunakan data sekunder. Sumber data diperoleh dari berbagai institusi seperti Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, World Bank,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh pengaruh Desentralisasi Fiskal, Jumlah Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit, dan Tingkat Kemiskinan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran 3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pengembangan bahan bakar alternatif untuk menjawab isu berkurangnya bahan bakar fosil akan meningkatkan permintaan terhadap bahan bakar alternatif, dimana salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Data dan Sumber Data Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu time series berupa data bulanan pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian terhadap fakta yang tertulis. Dokumen atau arsip data yang diteliti berdasarkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan III. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Data Input Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan Foreign Direct Investment ((FDI). Deskripsi tentang satuan pengukuran, jenis

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data

3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data sekunder yang digunakan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada variabel dependen utang luar negeri Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan dengan cara mengukur variabel yang di lingkari oleh teori atau satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (OJK). Objek tersebut terdiri dari Bank Umum Syaria (BUS) dan Unit Usaha

BAB III METODE PENELITIAN. (OJK). Objek tersebut terdiri dari Bank Umum Syaria (BUS) dan Unit Usaha 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitan dalam penelitian ini adalah seluruh bank syariah di Indonesia yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Objek

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time

METODE PENELITIAN. Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time 37 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time series) dari periode 2005Q1 2014Q4. Penggunaan data pada penelitian ini meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Sedangkan subjek penelitian menggunakan perbankan syariah di Jawa Tengah diproxykan

Lebih terperinci