BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data
|
|
- Ivan Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioner Test Variabel Level t-statistik Sumber: Data Diolah Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data Prob ULN PDB PMA KURS JUB ADF Note 1st Difference Prob Note Tidak Stasioner Stasioner Tidak Stasioner Stasioner Tidak Stasioner Stasioner Tidak Stasiner Stasioner Tidak Stasioner Stasioner Dalam mendapatkan estimasi model VECM, tahap pertama yang perlu dilakukan dalam pengujian data adalah dengan cara melakukan uji stasioneritas terhadap data masing-masing variabel, baik data variabel independen maupaun data variabel dependen. Uji stasioneritas dilakukan untuk data yang bersifat time series, pengujian ini dilakukan untuk menghindari adanya regresi lancung atau spuriousregression (Winarno, 2015).
2 Dari hasil uji stasioner yang telah dilakukan sebagaimana terdapat pada tabel 5.1, dapat diketahui bahwa tidak ada variabel yang yang stasioner di tingkat level. Semua variabel yaitu variabel Utang Luar Negeri, Produk Domestik Bruto, Penanamam Modal Asing, Kurs, Jumlah Uang Beredar stasioner pada tingkat 1st diference. Data dapat dikatakan stasioner apabila ADF t-statistik > Crital Value 5%. Karena kelima variabel tersebut stasioner pada 1st difference maka nilai didefinisikan dalam persamaan berikut: ULN 1 = A 0 + A 1 DPDB t 1 + A 2 DPMA t 1 + A 3 DKURS t 1 + A 4DJUB t-1 + ε t Karena D merupakan 1st difference itu artinya bahwa DULN merupakan 1st difference dari utang luar negeri, DPDB merupakan 1st difference dari produk domestik bruto, DPMA merupakan 1st difference dari penanaman modal asing, DKURS merupakan 1st difference dari kurs, DJUB merupakan 1st difference jumlah uang beredar. 2. Uji Panjang Lag Pengujian panjang lag digunakan untuk dapat mengetahui seberapa lama waktu yang dibutuhkan masing-masing variabel kaitannya dengan pengaruh variabel masa lalunya (panjang lag). Penentuan panjang lag optimal dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan sequential modified LR test statistic. Pengujian panjang lag optimal diperlukan untuk mengatasi masalah autokorelasi yang terjadi di dalam sistem VAR untuk menganalisis stabilitas VAR. Dengan adanya lag optimal diharapkan tidak terjadi masalah autokerelasi. Panjang lag dapat
3 dicari dengan menggunakan kriteria Likehood Ratio (LR), Final Prediction Eror (FPE), Akaike Information Crition (AIC), Schwarz Information Crition (SIC), dan Hannan-Quin Crition (HQ) Basuki (2015). Panjang lag optimal dapat ditunjukkan dalam tabel 5.2 sebagai berikut: Tabel 5.2 Kriteria Panjang Lag Lag LogL LR FPE AIC SC HQ NA 3.42e * 9.44e- 11* * * * e *indicates lag order selected by the criterion LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level) FPE: Final prediction eror AIC: Akaike information criterion SC: Schwarz information criterion HQ: Hannan-Quinn information criterion Sumber: Data Diolah Tabel 5.2 memperlihatkan hasil otomatis panjang lag eviews 7. Dapat dilihat bahwa nilai dari LR statistic Final Prediction Eror (FPE), Akaike Information Crition (AIC), Schwarz Information Crition (SC), dan Hannan-Quin Crition (HQ) masing masing berada pada lag 1 ditunjukkan dengan nilai LR sebesar *, FPE sebesar 9.44e-11*, AIC sebesar *, SC sebesar , HQ sebesar Berdasarkan hasil pengolahan di atas panjang lag optimal terletak pada lag 1. Setelah panjang lag diketahui terletak pada lag 1, maka lag 1 merupakan lag yang tepat untuk digunakan dalam model VECM.
4 3. Pengujian Stabilitas VAR Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan setelah pengujian panjang lag optimal adalah pengujian stabilitas VAR. Pengujian stabilitas VAR perlu dilakukan karena jika hasil estimasi stabilitas VAR tidak stabil maka analisis IRF dan FEVD menjadi tidak valid. Sistem VAR dapat dikatakan stabil apabila seluruh akar atau roots-nya memiliki modulus < 1 (Basuki, 2015). Tabel 5.3 Root of Characteristic Polynomial Root Modulus i i i i i i i i No root lies outside the unit circle. VAR statisfies the stability condition. Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 5.3 di atas semua nilai dari akar atau root dan modulus <1. Dapat dijelaskan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini sudah stabil. Artinya, bahwa variabel dapat digunakan dalam model VAR.
5 4. Uji Kointegrasi Uji kointegrasi dilakukan pada penilitian ini untuk menentukan apakah variabel yang tidak stasioner pada tingkat level tersebut telah memenuhi syarat untuk proses integrasi, dimana semua variabel telah stasioner pada derajat yang sama yaitu pada derajat 1. Pengujian kointegrasi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui keberadaan hubungan antar variabel, khususnya dalam jangka panjang. Apabila ditemukan kointegrasi pada variabel-variabel dalam model ini. Hal tersebut menunjukkan terdapat hubungan jangka panjang antar variabel dan dapat dilanjutkan dengan menggunakan model VECM. Dalam estimasi VECM harus ada hubungan kointegrasi di dalamnya. Dalam penelitian ini pengujian kointegrasi menggunakan metode Johansen s Cointegration Test dengan Critical Value 0,05. Hasil uji kointegrasi ditunjukkan pada tabel 5.4. Tabel 5.4 Hasil Uji Kointegrasi (Johansen s Cointegration Test) Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05 Critical Eigenvalue No. Of CE(s) Statistic Value Prob.** None * At most 1 * At most At most At most Trace test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level *denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level **MacKinnon-Haug-Michellis (1999) p-values
6 Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue) Hypothesized No. Of CE(s) Eigenvalue Max-Eigen Statistic 0.05 Critical Value Prob.* * None * At most 1 * At most At most At most Max-eigenvalue test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level *denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level **MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 5.4 di atas, dapat dilihat bahwa nilai trace statistic dan maximum eigenvalue pada r = 0 lebih besar darpada critical value dengan tingkat signifikansi 5 persen. Sehingga dapat dijelaskan bahwa dalam taraf uji 5 persen (0.05), terdapat dua rank variabel yang memiliki hubungan kointegrasi. Hal tersebut dapat dibuktikan dari nilai trace statistic lebih besar dari nilai critical value 5 persen yaitu Nilai trace statistic lebih besar dari nilai critical value 5 persen yaitu Nilai max-eigen statistic lebih besar dari nilai critical value 5 persen yaitu , serta max-eigen statistic lebih besar dari nilai critical value 5 persen yaitu Sehingga dapat diartikan bahwa H0 yang menyatakan bahwa tidak ada kointegrasi ditolak dan H1 yang menyatakan bahwa terdapat kointegrasi diterima atau dengan kata lain, variabel-variabel yang digunakan memiliki hubungan dalam jangka panjang (kointegrasi satu dengan yang lainnya).
7 Berdasarkan analisis ekonometrika di atas dapat dilihat bahwa di antara lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini, terdapat dua kointegrasi pada tingkat signifikansi 5 persen. Dari hasil uji kointegrasi mengindikasikan bahwa di antara pergerakan utang luar negeri, PDB, PMA, Kurs, JUB (jumlah uang beredar M1) memiliki hubungan stabilitas/keseimbangan dan kesamaan pergerakan dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil pengujian di atas maka dapat dikatakan bahwa estimasi VECM dalam penelitian ini bisa digunakan dan dapat melakukan pengujian yang selanjutnya. 5. Uji Kausalitas Granger Uji kualitas granger bertujuan untuk mengetahui apakah diantar variabel tersebut memiliki hubungan timbal balik atau tidak, karena masing-masing variabel dalam penelitian memiliki kesempatan untuk menjadi variabel eksogen maupun endogen. Pada uji granger ini menggunakan VAR Pairwise Granger Causality Test dan menggunakan taraf 5%. Berikut hasil analisis Pairwise Granger Causality Test : Tabel 5.5 Hasil Uji Kausalitas Granger Null Hypothesis: F-Statistic Prob. PDB does not Granger Cause ULN ULN does not Granger Cause PDB PMA does not Granger Cause ULN ULN does not Granger Cause PMA JUB does not Granger Cause ULN ULN does not Granger Cause JUB KURS does not Granger Cause ULN ULN does not Grange Cause KURS
8 Lanjutan Tabel 5.5 Hasil Uji Kausalitas Granger Null Hypothesis: F-Statistic Prob. PMA does not Grange Cause PDB PDB does not Grange Cause PMA JUB does not Grange Cause PDB PDB does not Grange Cause JUB KURS does not Grange Cause PDB PDB does not Grange Cause KURS JUB does not Grange Cause PMA PMA does not Grange Cause JUB KURS does not Grange Cause PMA PMA does not Grange Cause KURS KURS does not Grange Cause JUB JUB does not Grange Cause KURS Sumber: Data Diolah Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa yang memiliki hubungan kausalitas granger adalah variabel dengan nilai probabilitas lebih kecil dari α 0,05. Pada tabel di atas didapatkan hasil sebagai berikut: a. Variabel ULN signifikan mempengaruhi variabel PDB (0.0087) artinya menolak hipotesis nol, sedangkan variabel PDB tidak signifikan mempengaruhi variabel ULN (0.2666). Dengan demikian, disimpulkan bahwa terjadi hubungan searah antara variabel ULN dan PDB, yaitu hanya variabel ULN yang secara statistik mempengaruhi variabel PDB, dan tidak sebaliknya. b. Variabel ULN tidak signifikan mempengaruhi variabel PMA (0.0832) artinya H0 tidak dapat ditolak dan begitu pula sebaliknya variabel PMA secara statistik tidak signifikan mempengaruhi variabel ULN (0.1465). Probabilitas masing-masing lebih besar dari
9 0.05, H0 tidak dapat ditolak, dan disimpulkan tidak adanya kausalitas antara variabel ULN dengan PDB. c. Variabel ULN tidak signifikan mempengaruhi variabel JUB (0.2599) artinya H0 tidak dapat ditolak dan begitupula sebaliknya variabel JUB secara statistik tidak signifikan mempengaruhi variabel ULN (0.3522). Probabilitas masing-masing lebih besar dari 0.05, H0 tidak dapat ditolak, dan disimpulkan tidak adanya kausalitas antara variabel ULN dengan JUB. d. Variabel ULN tidak signifikan mempengaruhi variabel KURS (0.5938) artinya H0 tidak dapat ditolak dan begitu pula sebaliknya variabel KURS secara statistik tidak signifikan mempengaruhi ULN (0.2902). Probabilitas masing-masing lebih besar dari 0.05, H0 tidak dapat ditolak, dan disimpulkan tidak adanya kausalitas antara variabel ULN dengan KURS. e. Variabel PDB tidak signifikan mempengaruhi variabel PMA (0.5938) artinya H0 tidak dapat ditolak, sedangkan variabel PMA signifikan mempengaruhi varaibel PDB (0.0220) sehingga menolak hipotesis nol. Dengan demikian, disimpulkan bahwa terjadi kausalitas searah antara variabel PMA dan PDB, yaitu variabel PMA secara statistik mempengaruhi variabel PDB, dan tidak berlaku sebaliknya. f. Variabel PDB tidak signifikan mempengaruhi variabel JUB (0.6514) artinya H0 tidak dapat ditolak dan begitupula sebaliknya variabel
10 JUB secara statistik tidak signifikan mempengaruhi PDB (0.6131). Probabilitas masing-masing lebih besar dari 0.05, H0 tidak dapat ditolak, dan disimpulkan tidak adanya kausalitas antara variabel PDB dengan JUB. g. Variabel PDB tidak signifikan mempengaruhi variabel KURS (0.6514) artinya H0 tidak dapat ditolak, sedangkan variabel KURS signifikan mempengaruhi variabel PDB (0.0363) sehingga menolak hipotesis nol. Dengan demikian, disimpulkan bahwa terjadi kausalitas searah antara variabel KURS dan PDB, yaitu hanya variabel KURS yang secara statistik mempengaruhi variabel PDB, dan tidak berlaku sebaliknya. h. Variabel PMA tidak signifikan mempengaruhi JUB (0.2728) artinya H0 tidak dapat ditolak dan begitu pula sebaliknya variabel JUB tidak signifikan mempengaruhi variabel PMA (0.1465). Probabilitas masing-masing lebih besar dari 0.05, dan disimpulkan tidak adanya kausalitas antara variabel PMA dan JUB. i. Variabel PMA tidak signifikan mempengaruhi KURS (0.9102) artinya H0 tidak dapat ditolak dan begitupula sebaliknya variabel KURS tidak signifikan mempengaruhi variabel PMA (0.1500). Probabilitas masing-masing lebih besar dari 0.05, dan disimpulkan tidak adanya kausalitas anatara variabel PMA dan KURS. j. Variabel JUB tidak signifikan mempengaruhi KURS (0.2983) artinya H0 tidak dapat ditolak, sedangkan variabel KURS signifikan
11 6. Uji VECM mempengaruhi variabel JUB (0.0243) sehinga menolak hipotesis nol. Dengan demikian, disimpulkan bahwa terjadi kausalitas searah antara variabel KURS dan JUB, yaitu variabel KURS secara statistik mempengaruhi JUB, dan tidak berlaku sebaliknya. Hasil dari pengolahan data pada VECM akan mendapatkan hubungan jangka panjang dan jangka pendek antara variabel dependen (DULN) dan variabel (DPDB, DPMA, DJUB, DKURS). Pada penelitian ini menggunakan lag 1 berdasarkan pada lag length criteria. Table dibawah ini menunjukan hubungan jangka panjang dan jangka pendek antara Pembiayaan ULN (DULN) sebagai variabel dependen dan variabel lainnya sebagai variabel independen, berikut hasilnya : Tabel 5.6 Model VECM Jangka Panjang Jangka Panjang Variabel Koefisien T-statistik D(LOG(PDB(-1))) D(LOG(PMA(-1))) JUB(-1) D(LOG(KURS(-1))) Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 3.6, diperoleh hasil estimasi VECM dalam jangka panjang yang menjelaskan bahwa PDB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ULN. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-statistik parsial variabel PDB atau lebih besar dari nilai t-tabel yang artinya H0 ditolak. Dengan kata lain, variabel PDB berpengaruh signifikan terhadap utang luar negeri. Nilai koefisien variabel PDB dalam
12 jangka panjang sebesar -2.04, artinya ketika terjadi kenaikan PDB 1 persen maka akan menurunkan utang luar negeri sebesar persen. Estimasi jangka panjang VECM menunjukkan bahwa PMA tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap utang luar negeri. Karena nilai t-statistik parsial variabel PMA sebesar lebih kecil dari nilai t- tabel yang artinya H0 tidak dapat ditolak. Dengan kata lain, variabel PMA tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap utang luar negeri. Estimasi VECM dalam jangka panjang yang menjelaskan bahwa JUB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ULN. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-statistik parsial variabel JUB atau lebih besar dari nilai t-tabel yang artinya H0 ditolak. Dengan kata lain, variabel JUB berpengaruh signifikan terhadap utang luar negeri. Nilai koefisien variabel JUB dalam jangka panjang sebesar -0.05, artinya ketika terjadi kenaikan JUB 1 persen maka akan menurunkan utang luar negeri sebesar persen. Estimasi VECM dalam jangka panjang yang menjelaskan bahwa KURS berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ULN. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-statistik parsial variabel KURS atau lebih besar dari nilai t-tabel yang artinya H0 ditolak. Dengan kata lain, variabel KURS berpengaruh signifikan terhadap utang luar negeri. Nilai koefisien variabel KURS dalam jangka panjang sebesar , artinya ketika terjadi kenaikan KURS 1 persen maka akan menurunkan utang luar negeri sebesar persen.
13 Tabel 5.7 Hasil Estimasi VECM (Vector Error Correction Model) Jangka pendek Variabel Koefisien t-statistik Parsial CointEq [ ] D(LOG(ULN(-1)),2) [ ] D(LOG(PDB(-1)),2) [ ] D(LOG(PMA(-1)),2) [ ] D(JUB(-1)) [ ] D(LOG(KURS(-1)),2) [ ] C -0, [ ] Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa dalam jangka pendek untuk variabel LogPDB memiliki nilai t-hitung sebesar dan lebih kecil daripada nilai t-tabel sebesar yang artinya bahwa H0 tidak dapat ditolak sehingga variabel PDB tidak berpengaruh terhadap ULN. Variabel LogPMA memiliki nilai t-hitung sebesar dan lebih kecil daripada nilai t-tabel sebesar yang artinya bahwa H0 tidak dapat ditolak sehingga variabel PMA tidak berpengaruh terhadap ULN. Variabel JUB memiliki nilai t-hitung sebesar dan lebih kecil daripada nilai t-tabel sebesar yang artinya bahwa H0 tidak dapat ditolak sehingga variabel JUB tidak berpengaruh terhadap ULN. Variabel LogKURS memiliki nilai t-hitung sebesar dan lebih kecil daripada nilai t-tabel sebesar yang artinya bahwa H0 tidak dapat ditolak sehingga variabel KURS tidak berpengaruh terhadap ULN. Dapat disimpulkan bahwa dalam jangka pendek seluruh variabel independen yaitu PDB, PMA, JUB dan KURS tidak mempengaruhi variabel ULN.
14 7. Analisis Impulse Respon Function (IRF).04 Response of D(LOG(PDB)) to D(LOG(ULN)).04 Response of D(LOG Gambar 5.1 Hasil Analisis IRF PDB terhadap shock ULN Response of D(LOG(PDB)) to D(LOG(PUMKM)) Gambar 5.1 menunjukan respon PDB terhadap guncangan ULN direspon secara fluktuatif namun respon tersebut lebih ke arah yang negatif dimana pada periode ke-3 respon PDB mulai ke arah positif namun, pada periode ke-4 bergerak negatif kembali sampai periode ke- 10. Hal ini menunjukan bahwa PDB berpengaruh negatif sehingga untuk menutupi defisit anggaran pemerintah selalu menggunakan ULN sebagai instrumen pembiayaan pembangunan negara.
15 .6 Response of D(LOG(PMA)) to D(LOG(ULN)).6 Response of D( Gambar 5.2 Hasil Analisis IRF PMA terhadap shock ULN Response of D(LOG(PMA)) to D(LOG(ULN)) Gambar 5.2 menunjukkan respon PMA terhadap guncangan variabel ULN di respon secara fluktuatif dan bergerak kearah yang positif dari periode ke-1 hingga periode ke-7 dan bergerak stabil dari periode ke-8 hingga periode ke-10. Hal ini menunjukkan bahwa ketika PMA meningkat maka ULN akan meningkat karena investor asing yang menginvestasikan modalnya di Indonesia beberapa dalam bentuk utang.
16 .04 Response of JUB to D(LOG(ULN)).04 Response of Gambar 5.3 Hasil Analisis IRF JUB terhadap shock ULN Response of JUB to D(LOG(ULN)) Gambar 5.3 menunjukkan respon JUB terhadap guncangan variabel ULN di respon stabil dan bergerak kearah yang positif hingga periode ke-10. Sehingga jumlah uang beredar meningkat maka inflasi juga akan meningkat. Kenaikan inflasi akan menurunkan daya beli masyarakat sehingga pendapatan nasional turun. Penurunan pendapatan nasional mengakibatkan defisit anggaran yang semakin besar sehingga menutupi defisit anggaran menggunakan instrumen utang luar negeri.
17 .15 Response of D(LOG(KURS)) to D(LOG(ULN)).15 Response of D(LOG(KU Gambar 5.4 Hasil Analisis IRF KURS terhadap shock ULN Response of D(LOG(KURS)) to D(LOG(ULN)) Gambar 5.4 menunjukkan respon KURS terhadap guncangan variabel ULN di respon secara fluktuatif dan bergerak kearah yang positif hingga periode ke-10. Ketika nilai KURS meningkat maka nilai kurs tersebut terdepresiasi yang mengakibatkan utang luar negeri juga semakin membesar. 8. Variance Decompotion Tabel 5.8 Hasil Analisis Variance Decompotion Period S.E. ULN PDB PMA JUB KURS Sumber: Data Diolah
18 Dari tabel 5.8 di atas merupakan hasil dari Variance Decompotion. Pada periode pertama DULN dipengaruhi oleh variabel itu sendiri sebesar 100 persen. Sementara itu pada periode pertama variabel PDB, PMA, JUB, dan Kurs belum memberikan pengaruh terhadap ULN. Periode dua sampai periode sepuluh pengaruh dari DULN tersebut sebesar 60%. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa periode pertama variabel DULN dipengaruhi oleh PDB sebesar 0% akan tetapi di kahir periode DPDB mempengaruhi DULN sebesar 6.9%. Pada variabel DPMA berpengaruh 0% terhadap DULN dan meningkat menjadi 1.6%. Pada variabel DJUB berpengaruh 0% terhadap DULN dan meningkat menjadi 4.9%. Pada variabel DKURS berpengaruh 0% terhadap DPUMKM dan meningkat menjadi 28%.
19
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Dalam mendapatkan estimasi model VECM, tahap pertama yang harus dilakukan pada pengujian data adalah dengan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious
48 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) Pengujian akar unit merupakan tahap awal sebelum melakukan estimasi model time series. Pemahaman tentang pengujian akar unit ini mengandung
Lebih terperinciPenjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan
LAMPIRAN Lampiran 1. Data Penjualan dan Pasokan Bulan January 2005 2006 2007 Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan 293.57 291.82 325.64 546.955 359.88 762.063 February 297.05 291.82 341.45
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Kualitas Instrumen 1. Hasil Uji Stasioneritas Data (Unit Root Test) Uji stasioneritas data menggunakan metode pengujian ADF (Augmented Dickey Fuller)
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Unit Root Test Augmented Dickey Fuller (ADF-Test)
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing variabel,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Intrumen Data. 1. Uji Stasioner Data. Tahap pertama dalam metode VECM yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setiap masing-masing variabel,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Pra Estimasi 4.1.1. Kestasioneran Data Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskriptif Data 1. Analisis Bank Indonesia Rate Bank Indonesia rate atau yang disebut dengan suku bunga Bank Indonesia (BI) merupakan kebijakan moneter (keuangan) yang
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. menguji data yang bersifat time series agar terhindar dari spurious regression. Jika nilai t-
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Unit Root Test Uji akar unit atau disebut juga dengan uji akar stasioner yang digunakan untuk menguji data yang bersifat time series agar terhindar dari spurious
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
56 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Stasioner Data / Uji Akar (Unit Root Test) Suatu data atau variabel dapat dikatakan stasioner apabila nilai rata-rata dan memiliki varians yang konstan
Lebih terperinci1 analisis regresi dengan pendekatan VECM
1 analisis regresi dengan pendekatan VECM BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI, SE., M.SI MODEL VECM 10. Pengertian VECM VECM (atau Vector Error Correction Model) merupakan metode turunan dari VAR.
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN
70 BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1. Uji Stasioneritas Uji stasioneritas merupakan tahap yang paling penting dalam menganalisis data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang diamati yaitu inflasi sebagai variabel dependen, dan variabel independen JUB, kurs, BI rate dan PDB sebagai variabel yang
Lebih terperinciAPLIKASI MODEL VAR DAN VECM DALAM EKONOMI
BAHAN AJAR APLIKASI MODEL VAR DAN VECM DALAM EKONOMI MODEL VAR Pengertian VAR AGUS TRI BASUKI Dosen Fakultas Ekonomi Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Vector Autoregression atau VAR merupakan salah satu metode
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Stasioneritas Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji VECM, maka perlu terlebih dahulu dilakukan uji stasioneritas. Uji stationaritas yang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector
52 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. langkah yang penting sebelum mengolah data lebih lanjut. Data time series yang
60 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Stasioneritas Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini akan didasarkan pada langkahlangkah yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab III. Langkah pertama merupakan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas. Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
59 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan pelaksanaan tahapan-tahapan metode VECM yang terbentuk dari variabel-variabel capital gain IHSG (capihsg), yield obligasi 10 tahun (yieldobl10)
Lebih terperinciBAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini
BAB IV Hasil dan Pembahasan A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja suatu
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Stasioneritas 5.1.1 Uji Akar Unit ( Unit Root Test ) Tahap pertama dalam metode VAR yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setipa masing-masing variabel,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pertumbuhan indeks pembangungan manusia Indonesia dan metode penelitiannya adalah analisis kuantitatif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif mewakili seluruh contoh populasi dalam penelitian. Hal ini menjelaskan mengenai kecenderungan data tengah dan pengukuran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Dinamika Perbankan Syariah di Jawa Tengah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dinamika Perbankan Syariah di Jawa Tengah Perkembangan sistem ekonomi syariah di Indonesia terlihat semakin pesat. Fenomena perbankan syariah di Indonesia dimulai
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Stasioneritas/ Unit Root Test Uji stasioneritas dalam penelitian ini adalah menggunakan uji akar-akar unit (Unit Root Test) dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Obyek/Subyek yang diamati dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Modal Kerja UMKM dengan variabel independen DPK, NPF, Margin, dan Inflasi sebagai variabel
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kuantitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen dan independen. Variabel dependen
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang
40 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi 4.1.1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang telah ditentukan harus dipenuhi. Salah satu asumsi
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
18 III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Mengetahui kointegrasi pada setiap produk adalah salah satu permasalahan yang perlu dikaji dan diteliti oleh perusahaan. Dengan melihat kointegrasi produk,
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit
48 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Kestasioneritasan Data Uji stasioneritas data dilakukan pada setiap variabel yang digunakan pada model. Langkah ini digunakan untuk menghindari masalah regresi lancung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk menggambarkan bagaimana pengaruh capital gain IHSG dengan pergerakan yield obligasi pemerintah dan pengaruh tingkat suku bunga terhadap IHSG dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia yang mempunyai laporan keuangan yang transparan dan di publikasikan oleh
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL ANALISIS Pengujian vektor autoregresi pada penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi perangkat lunak Eviews versi 6 yang dikembangkan dan didistribusikan oleh Quantitative
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek
53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini akan menganalisis kinerja kebijakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series
40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari
Lebih terperinciBAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. 51 Universitas Indonesia. Keterangan : Semua signifikan dalam level 1%
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Stasioneritas Data Data yang akan digunakan untuk estimasi VAR perlu dilakukan uji stasioneritasnya terlebih dahulu. Suatu data dikatakan stasioner jika nilai rata-rata
Lebih terperinciANALISIS VECTOR AUTOREGRESION (VAR) TERHADAP INTERRELATIONSHIP ANTARA IPM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA
ANALISIS VECTOR AUTOREGRESION (VAR) TERHADAP INTERRELATIONSHIP ANTARA IPM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA MASTA SEMBIRING Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan ini adalah jawaban atau fakta yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi utang luar negeri di Indonesia
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif deskripstif merupakan pengujian hipotesis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Produksi padi Indonesia meskipun mengalami fluktuasi namun masih menunjukkan pertumbuhan
Lebih terperinciAnalisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005: :12)
Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005:01 2015:12) DISUSUN OLEH : SITI FATIMAH 27212052 LATAR BELAKANG Kebijakan moneter
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian. Dalam penelitian ini penulis memilih impor beras sebagai objek melakukan riset di Indonesia pada tahun 1985-2015. Data bersumber dari Badan Pusat Statistika
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Mercu Buana dengan data yang diambil adalah harga penutupan dari tahun 2009-2015, untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000
28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Data 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Sedangkan subjek penelitian menggunakan perbankan syariah di Jawa Tengah diproxykan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,
Lebih terperinciKAJIAN AKTIVITAS EKONOMI LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE DOI: /medstat
p-issn 1979 3693 e-issn 2477 0647 MEDIA STATISTIKA 9(2) 2016: 119-132 http://ejournal.undip.ac.id/index.php/media_statistika KAJIAN AKTIVITAS EKONOMI LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. perubahan sehingga harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan data dilakukan dengan
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Sumber Data Keselurahan data yang diterima sebelumnya belum mengindikasikan dinamika perubahan sehingga harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan data dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Bab ini menjelaskan tentang analisis data dan hasil pengolahan data. Jenis data yang digunakan penulis adalah data time series dengan kurun waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari
40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang relevan dengan penelitian. Semua data yang digunakan merupakan data deret
Lebih terperinciIV.HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Energi XYZ Semula pengusahaan gas XYZ di Indonesia adalah perusahaan gas swasta Belanda yang berdiri pada tahun 1859. Pada
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
51 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Error Correction (VEC) yang dilengkapi dengan dua uji lag structure tambahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu badan hukum yang memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai salah satunya yaitu mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series)
Lebih terperinciBAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI, SE., M.SI MODEL VAR
1 regresi model VAR BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI, SE., M.SI MODEL VAR 9.1 Pengertian VAR Vector Autoregression atau VAR merupakan salah satu metode time series yang sering digunakan dalam penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis dengan menggunakan metode
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR NEGERI INDONESIA PERIODE ( ) Pembimbing : Agus Tri Basuki, SE., M.Si.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR NEGERI INDONESIA PERIODE (1984-2013) Pembimbing : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. Disusun oleh: Septiyanti Ristuningsih 20130430356 JURUSAN ILMU EKONOMI
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengandung akar-akar unit atau tidak. Data yang tidak mengandung akar unit
32 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Estimasi VAR 4.1.1 Uji Stasioneritas Uji kestasioneran data pada seluruh variabel sangat penting dilakukan untuk data yang bersifat runtut waktu guna mengetahui apakah
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek penelitian, maka penelitian ini hanya menganalisis mengenai harga BBM dan nilai tukar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. Berdasarkan data pada lampiran 1 maka analisis deskriptif sebagai berikut.
45 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Berdasarkan data pada lampiran 1 maka analisis deskriptif sebagai berikut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua data mengenai variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total pembiayaan
Lebih terperinciINTEGRASI SPASIAL PADA PASAR MINYAK GORENG DI INDONESIA
101 IX. INTEGRASI SPASIAL PADA PASAR MINYAK GORENG DI INDONESIA Meskipun industri minyak goreng sawit telah tersebar di 19 propinsi, sentra produksi minyak goreng yang utama masih terpusat di Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock
40 III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock kredit perbankan, pembiayaan pada lembaga keuangan non bank dan nilai emisi saham pada pasar modal
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
46 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series dari tahun 1986-2010. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS),
Lebih terperinciANALISIS EKSPOR, KURS DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI PENDAPATAN DOMESTIK BRUTO INDONESIA TAHUN (Suatu Pendekatan Model VECM)
ANALISIS EKSPOR, KURS DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI PENDAPATAN DOMESTIK BRUTO INDONESIA TAHUN 1970-2013 (Suatu Pendekatan Model VECM) Oleh : Prasetyo Ardi Nugroho Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data
23 III. METODE PENELITIN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember 2009. Data
Lebih terperinciV. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS
59 V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS 5.1 Pengujian Asumsi Time Series 5.1.1 Uji Stasioneritas Uji Stasioneritas merupakan uji awal untuk setiap data time series yang masuk dalam model dalam
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian dapat dijadikan landasan dalam setiap tahap penelitian. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui metode
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dilakukan pengujian terhadap data yang meliputi pemilihan model dengan membandingkan antara model linear dan model logarima, pengujian kausalitas,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tahun 1980 hingga kuartal keempat tahun Tabel 3.1 Variabel, Notasi, dan Sumber Data
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data kuartalan. Periode waktu penelitian ini dimulai dari kuartal pertama tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif dengan hubungan kausal dimana terdapat variabel bebas dan terikat.dilihat dari data yang diperoleh,
Lebih terperinciANALISA PENERIMAAN PAJAK REKLAME KOTA MALANG
ANALISA PENERIMAAN PAJAK REKLAME KOTA MALANG JURNAL ILMIAH Disusun Oleh: Silvia Ristina Puspitaningsih 0910210088 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 ANALISA
Lebih terperinciPerkembangan M1 dan M2
2011 Juni Des Maret Sept 2013 Juni Des Maret Sept 2015 Juni Des Maret Sept dalam miliar rupiah 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pergerakan Permintaan Uang di Indonesia Dalam melihat pergerakan permintaan
Lebih terperinciAnalisis Kausalitas dan Kointegrasi Antara Foreign Direct Investment (FDI) dengan Pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) di Australia
Analisis Kausalitas dan Kointegrasi Antara Foreign Direct Investment (FDI) dengan Pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) di Australia (Metode Cointegrasi test dan Granger Causality test) MUHAMMAD ALHASYMI
Lebih terperinciBAB V HASIL ESTIMASI DAN ANALISA
81 BAB V HASIL ESTIMASI DAN ANALISA Pembahasan pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil regresi yang dimulai dari tahap awal hingga terakhir, sehingga nantinya dapat diketahui bagaimana penerapan model
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015
25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciANALISIS DETERMINAN INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2010: :06 PENDEKATAN VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (VECM)
ANALISIS DETERMINAN INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2010:01-2016:06 PENDEKATAN VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (VECM) Tusinah Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tusinah128@gmail.com
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dapat diperoleh dari pasar uang atau bisa juga dari pasar valas.
38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Dalam perdagangan internasional kegiatan mengimpor barang dari suatu Negara ke Negara lain yang dilakukan para importir tidak mungkin membayarnya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk melihat perkembangan suatu variabel yang digunakan dalam penelitian yang diteliti oleh
Lebih terperinciINTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK
81 VII. INTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia saat ini dengan produksi CPO pada tahun 2010 mencapai 23,6 juta ton atau mencapai 44% dari total produksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder berupa data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder berupa data bulanan periode 1998-2010. Variabel, data, satuan dan sumber data yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Produk Domestik Bruto Indonesia Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik, PDB Indonesia dari tahun 1990 sampai tahun 2014
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak
46 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu berupa data tahunan yang berbentuk angka dan dapat diukur/dihitung. Sumber
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN IMPOR DI INDONESIA PERIODE RAMADITYA BAYU PAMUNGKAS.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN IMPOR DI INDONESIA PERIODE 1985-2014 RAMADITYA BAYU PAMUNGKAS Email: ramaditya.bayu@gmail.com Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Exchange Rate Rp/US$ ER WDI Tax Revenue Milyar Rupiah TR WDI Net Export US Dollar NE WDI
3 BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait dengan permasalahan penelitian seperti
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perkembangan Produk Domestik Bruto Nasional Produk domestik bruto adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam suatu negara dalam kurun waktu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series
30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series bulanan periode Mei 2006 sampai dengan Desember 2010. Sumber data di dapat dari Statistik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan dengan cara mengukur variabel yang di lingkari oleh teori atau satu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan memiliki tujuan yang pada dasarnya mendapatkan keuntungan demi kelancaran usahanya dan mampu bersaing dalam lingkungan bisnis secara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu (timeseries) bulanan dari periode 2008:04 2013:12 yang diperoleh dari laporan Bank
Lebih terperinci