Analisis Kausalitas dan Kointegrasi Antara Foreign Direct Investment (FDI) dengan Pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) di Australia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Kausalitas dan Kointegrasi Antara Foreign Direct Investment (FDI) dengan Pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) di Australia"

Transkripsi

1 Analisis Kausalitas dan Kointegrasi Antara Foreign Direct Investment (FDI) dengan Pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) di Australia (Metode Cointegrasi test dan Granger Causality test) MUHAMMAD ALHASYMI Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU Stambuk Abstrak Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis kausalitas dan kointegrasi antara dua variabel yaitu investasi (FDI) dan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto / Gross Domestic Product (GDP) di Australia selama kurun waktu 40 tahun ( ) dengan menggunakan metode Cointegration Test dan Granger Causality Test. Dari hasil analisis data memperlihatkan Investasi (FDI) dan tingkat GDP di Australia menunjukkan tren yang terus meningkat selama kurun waktu Dari analisis Cointegration Test menunjukkan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang antara Investasi Asing Langsung (FDI) dan GDP di Australia. Sedangkan melalui analisis Granger Causality Test menunjukkan adanya hubungan searah antara Investasi (FDI) dan GDP Australia. Key Word : Gross Domestic Product (GDP), Foreign Direct Investment (FDI), Cointegration test dan Granger Causality test. Pendahuluan Umumnya dalam teori pembangunan diketahui bahwa investasi dan tingkat pertumbuhan GDP suatu negara memiliki hubungan timbal balik (kausalitas) yang positif. Hubungan yang positif tersebut dapat terjadi, karena jika GDP suatu negara meningkat maka pendapatan penduduk di negara tersebut juga akan bertambah yang secara otomatis akan menambah total tabungan dan bisa menciptakan investasi yang semakin besar. Namun dalam penelitian ini hanya dibahas variabel Investasi Asing Langsung / Foreign Direct Investment (FDI). Dalam kasus ini investasi merupakan fungsi dari (GDP). GDP (Gross Domestic Product) erat kaitannya dengan laju pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara diperlukan total GDP dari negara tersebut. Implikasi dari adanya hubungan kausalitas dan kointegrasi antara GDP dan Investasi Asing (FDI) adalah pada pembuatan proyeksi atau perkiraan kebutuhan investasi disetiap tahunnya dan target total GDP yang akan diperoleh setiap tahunnya yang berguna dalam menghitung tingkat atau laju pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Dengan berpegang pada asumsi bahwa hubungan timbal balik dan kointegrasi antara total GDP dan investasi asing (FDI) akan terjadi, sehingga dalam membuat proyeksi investasi harus memperhitungkan variabel dari GDP. Pentingnya investasi bagi pertumbuhan GDP atau ekonomi suatu negara memang terbukti secara empiris. Dari penelitian yang dilakukan Muhammad Shaikh dan Hussain Shar (2010), dalam studinya Causality Relationship between Foreign Direct Investment, Trade and Economic Growth in Pakistan memperlihatkan bahwa ada hubungan kausal (timbal balik) antara pertumbuhan ekonomi, ekspor dan inventasi asing (FDI). Dan menyimpulkan bahwa investasi (FDI di Pakistan telah menarik pertumbuhan ekonomi dan ekspor. Dan studi yang dilakukan oleh Rehmat Ullah, Khalid Javed dan Falak Sher (2012), dengan judul Foreign Direct Investment, Economic Growth, Trade and Domestic Investment Relationship: An Econometric Analysis of Selected South Asian Countries, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi secara positif oleh investasi. Tapi Causality test tidak mendukung kausalitas dari keterbukaan perdagangan terhadap GDP. Juga studi 1

2 yang dilakukan José Luis, Carlos Rivera dan Priscilla Castro (2009), dengan judul Economic growth, foreign direct investment and international trade: evidence on causality in the mexican economy, menunjukkan hubungan kausal bidirectional dari FDI dan GDP di Meksiko. Berdasarkan uraian di atas, maka kajian dari penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan kausalitas (timbal balik) dan kointegrasi antara GDP dan Investasi (FDI) di Australia selama kurun waktu dengan menggunakan metode Cointegration Test dan Granger Causality Test. Perumusan Masalah Permasalahan dalam kajian ini adalah : 1. Apakah ada hubungan kointegrasi antara total GDP dan Investasi (FDI) di Australia dalam jangka panjang. 2. Apakah terdapat hubungan kausalitas (timbal balik) antara total GDP dan Investasi (FDI) di Australia. Metode Penelitian A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dibuat untuk mengkaji hubungan kausalitas dan kointegrasi antara total GDP dan investasi (FDI) di Australia dalam kurun waktu B. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan jenis data time series selama kurun waktu yang diperoleh dari situs World Bank. C. Metode Analisis Penelitian ini menggunakan metode Analisis Cointegrasi test dan Granger Causality test. Analisis Cointegration test bertujuan untuk melihat hubungan pertumbuhan GDP dan Investasi Asing (FDI) dalam jangka panjang di Australia. Sedangkan Granger Causality test digunakan dengan tujuan menganalisis dan melihat hubungan timbal balik (kausal) antara pertumbuhan GDP dan investasi asing (FDI) di Australia. Dalam kaitannya dengan metode di atas maka dalam pengujiannya terhadap perilaku data time series dan integrasinya dapat dipandang sebagai uji prasyarat bagi penggunaannya pada metode Cointegrasi test dan Granger Causality test. Sebelum melakukan model estimasi terhadap metode-metode tersebut, maka terlebih dahulu harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Uji Akar Unit (Unit root test) Uji akar unit oleh Dickey Fuller dan Phillips-Perron digunakan untuk melihat stasionaritas data runtun waktu yang diteliti dengan menggunakan program Eviews 7. Adapun rumus atau formula yang digunakan dari uji Augmented Dickey Fuller (ADF) dinyatakan sebagai berikut : Sedangkan pada uji Phillip-Perron (PP) adalah : dimana D merupakan differensial Hipotesis null yang digunakan kedua uji di atas adalah, Ho : = 0 untuk ADF, dan = 1 untuk PP. Stasioneritas data didasarkan pada perbandingan nilai statistik dari Mackinnon. Jika nilai ADFstat dan PPstat > nilai kritis Mackinnon, maka data stasioner dan jika sebaliknya maka data tidak stasioner. 2. Uji Kointegrasi (Cointegration test) Cointegration test ditujukan untuk mengetahui hubungan keseimbangan dalam jangka panjang antara FDI dan pertumbuhan GDP di Australia dengan menggunakan metode Johansen test. Metode ini mensyaratkan untuk melakukan dua uji statistik. Yaitu, dengan Uji Trace (Trace test, trace ) yaitu menguji Hipotesis nol yang mensyaratkan jumlah dari arah kointegrasi adalah < p. Uji ini dapat dilakukan dengan menggunakan formula berikut : 2

3 [ ] Dimana r+1,... n adalah nilai eigenvectors terkecil ( p r ). Hipotesis nol yang dipakai adalah jumlah dari arah kointegrasi sama dengan banyaknya r. Atau jumlah vektor kointegrasi < r, dimana r = 0, 1, 2 dan seterusnya. Dan untuk uji statistik yang kedua adalah uji maksimum eigenvalen ( maks ) dengan formula : maks (r, r+1) = -T in (1 - r+1 )... (4) Dengan didasarkan pada uji hipotesis nol bahwa terdapat r dari vektor kointegrasi yang berlawanan ( r + 1 ) dengan vektor kointegrasi. Untuk dapat melihat hubungan kointegrasi tersebut dilihat dari rasio besarnya nilai Trace statistik dan Max-Eigen statistik dengan nilai critical value pada α = 5%. 3. Uji Granger Causality Granger Causality test digunakan untuk melihat hubungan dua arah dari kedua variabel tersebut. Apakah memiliki hubungan yang searah atau tidak ada hubungan sama sekali. Metode Granger Causality test : Maka tidak terdapat hubugan kausalitas antara X dan Y ( X dan Y bebas satu sama lain). [ ] Maka terdapat kausalitas dua arah antara Y dan X. Dan untuk memperkuat indikasi keberadaan berbagai bentuk kausalitas seperti yang dijelaskan di atas maka harus dilakukan F test untuk masing-masing model regresi. Analisis dan Pembahasan Perkembangan GDP Australia Australia sebagai salah satu negara maju di dunia tentu memiliki total GDP yang juga cukup besar. Dari data yang diperoleh melalui world bank dapat dilihat bahwa pertumbuhan GDP Australia dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan secara nominalnya. Pada tahun 1970 GDP total Australia masih sebesar US$ 41,699 (juta). Dan tahun 2010 GDP Australia tercatat sebesar US$ 1,131,623 (juta). Sedangkan pertumbuhan GDP (%) Australia dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Tabel 1. GDP Growth (annual %) Dimana t dan V t adalah error terms yang diasumsikan tidak mengandung korelasi serial, dan m = n = r = s. Berdasarkan hasil regresi dari kedua bentuk model persamaan (5) dan (6) di atas akan menghasilkan empat kemungkinan mengenai nilai koefisien regresi dari persamaan-persamaan tersebut sebagai berikut : [ ] Maka terdapat kausalitas satu arah dari Y ke X. Tahun GDP growth % Tahun GDP growth % Sumber : Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan GDP Australia secara fluktuatif meningkat dari tahun ke tahun dan pertumbuhannya sempat turun pada tahun 2003 sebesar 3.3% dan tahun [ ] Maka terdapat kausalitas satu arah dari X ke Y (3.0%). Namun, penurunan secara signifikan dapat kita lihat pada tahun 2009 pertumbuhannya hanya sebesar 1.4% menurun dibanding tahun

4 sebesar 3.8%, penurunan tingkat GDP growth pada 2009 dikarenakan dampak krisis global yang melanda pada tahun 2008 silam. Dan pada 2010 pertumbuhan GDP Australia mulai mengalami kenaikan sebesar 2.3% yang menandai perekonomian Australia yang mulai membaik. Perkembangan FDI (Foreign Direct Investment) di Australia Jumlah Investasi Asing (FDI) di Australia selama kurun waktu 30 tahun mengalami fluktuasi yang cukup tajam yang jumlahnya selalu berubah-ubah tahun ke tahun. Seperti pada tahun 2006 jumlah FDI yang masuk ke Australia sebesar US$ 2,482 (juta). Pada 2007 jumlahnya meningkat secara signifikan sebesar US$ 21,110 (juta). Namun setahun kemusian pada 2008 turun hingga mencapai US$ 9,170 (juta). Untuk lebih jelasnya jumlah FDI yang masuk ke Australia dari tahun ke tahun dapat dilihat melalui figure 1. Figure 1. Foreign Direct Investment Australia Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Uji Akar Unit (Unit Root test) Uji akar unit bertujuan untuk melihat apakah data yang digunakan stasioner atau tidak. Dan membuat data yang akan digunakan menjadi stasioner. Uji dilakukan dengan menggunakan program Eviews 7 dengan hasil yang digambarkan melalui tabel di bawah ini Tabel 2a. Hasil Pengujian ADF pada variabel FDI Null Hypothesis: D(LFDI) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level % level % level *MacKinnon (1996) one-sided p-values. Tabel 2b. Hasil Pengujian ADF pada variabel GDP Null Hypothesis: D(LGDP) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9) t-statistic Prob.* Foreign Direct Investment ( US$ Million ) YEAR Augmented Dickey-Fuller test statistic Test critical values: 1% level % level % level *MacKinnon (1996) one-sided p-values Sumber : World Bank Dari grafik di atas kita bisa melihat gambaran jumlah Investasi Asing yang masuk ke Australia selama kurun waktu 40 tahun terakhir. Grafik di atas memberikan gambaran bahwa jumlah investasi asing yang masuk ke Australia mengalami fluktuatif. Dan jika dilihat terdapat jumlah investasi dengan nilai di bawah nol (negatif) seperti yang terjadi pada tahun 2005 dengan nilai investasi asing sebesar US$ 1,661 (juta). Dari hasil uji akar unit di atas menunjukkan bahwa hasil uji akar unit (unit root test) untuk variabel investasi asing (FDI) dan pertumbuhan GDP stasioner pada drajat integrasi 1 atau pada I(1). Dimana kedua variabel yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada data first difference dengan tingkat signifikansi α=1%. Hal tersebut diketahui dari nila Probabilitas = (untuk FDI) dan (untuk GDP). Kedua nilai tersebut lebih kecil daripada 0.01 (α=1%), yang menjelaskan bahwa kedua variabel stasioner pada derajat integrasi 1. nilai negatif berarti bahwa investor asing disinvest dalam periode tersebut. 4

5 2. Hasil Uji Kointegrasi (Cointegration test) Uji Kointegrasi ditujukan untuk melihat hubungan jangka panjang dari variabel-variabel yang Diteliti sehingga hasil estimasi dari penelitian ini dapat digunakan untuk melihat hubungan keseimbangan jangka panjang dari kedua variabel yang diteliti. Tabel 3. Hasil Uji Kointegrasi dengan Metode Johansen Hypothesized Trace 0.05 No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None * At most 1 * Trace test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level * denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level **MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values Dari hasil uji Kointegrasi pada tabel 3. Dapat dilihat bahwa nilai trace statistic lebih besar dari critical value pada α = 5%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel GDP dan FDI yang digunakan dalam penelitian ini memiliki hubungan jangka panjang. Dengan demikian dapat disimpulkan adanya hubungan keseimbangan dalam jangka panjang antara pertumbuhan GDP dan investasi asing (FDI) di Australia selama kurun waktu penelitian. 3. Hasil Uji Granger Causality (Granger Causality test) Granger Causality test digunakan untuk melihat hubungan kausalitas (timbal balik) antara variabel-variabel yang diteliti yaitu pertumbuhan GDP dan investasi asing (FDI). Tabel 4a. Uji Granger Causality (Lag 1) Pairwise Granger Causality Tests Lags: 1 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. LFDI does not Granger Cause LGDP LGDP does not Granger Cause LFDI Dari tabel 4a di atas dapat dilihat bahwa dari hasil pengujian Granger diketahui bahwa : 1. H 0 : LFDI tidak mempengaruhi LGDP H 1 : LFDI mempengaruhi LGDP Nilai probabilitas F-Statistic lebih besar dari α=5%, ( > 0.05), H 1 diterima (Investasi asing mempengaruhi GDP). 2. H 0 : LGDP tidak mempengaruhi LFDI H 1 : LGDP mempengaruhi LFDI Nilai probabilitas F-Statistic lebih kecil dari α=5%, ( < 0.05), H 0 diterima (GDP tidak mempengaruhi Investasi asing). Maka pada Lag 1 hasil uji Granger Kausaliti menunjukkan hubungan searah dari investasi asing terhadap GDP Tabel 4b. Uji Granger Causality (Lag 4) Pairwise Granger Causality Tests Lags: 4 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. LFDI does not Granger Cause LGDP LGDP does not Granger Cause LFDI Dari tabel 4b di atas dapat dilihat bahwa dari hasil pengujian Granger diketahui bahwa : 3. H 0 : LFDI tidak mempengaruhi LGDP H 1 : LFDI mempengaruhi LGDP Nilai probabilitas F-Statistic lebih besar dari α=5%, ( > 0.05), H 1 diterima (Investasi asing mempengaruhi GDP). 4. H 0 : LGDP tidak mempengaruhi LFDI H 1 : LGDP mempengaruhi LFDI Nilai probabilitas F-Statistic lebih besar dari α=5%, ( > 0.05), H 1 diterima (GDP mempengaruhi Investasi asing). Maka pada Lag 4 hasil uji Granger Kausaliti menunjukkan hubungan kuasalitas (dua arah/timbal balik) antara kedua variabel. Dimana investasi asing mempengaruhi GDP dan juga sebaliknya GDP mempengaruhi Investasi asing (FDI). Hasil temuan ini semakin memperkuat studi yang dilakukan José Luis, Carlos Rivera dan Priscilla Castro (2009), yang menunjukkan hubungan kausal bidirectional (dua arah) dari FDI dan GDP di Meksiko. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa investasi asing langsung (FDI) dan pertumbuhan GDP di Australia memiliki hubungan 5

6 timbal balik yang cukup erat di antara variabel-variabel tersebut selama kurun waktu penelitian. Kesimpulan dan Saran Didasarkan pada hasil analisis dan estimasi yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Investasi Asing (FDI) di Australia mengalami fluktuasi selama kurun waktu (seperti yang ditunjukkan di dalam Figure 1). Selama kurun waktu tersebut total investasi asing di Australia sebesar lebih dari US$ Milyar. 2. Dari Uji Kointegrasi yang telah dilakukan menunjukkan hubungan keseimbangan dalam jangka panjang antara Investasi asing dan GDP di Australia 3. Dan berdasarkan uji Granger Kausaliti memperlihatkan hubungan kausalitas (timbal balik) antara investasi asing (FDI) dan GDP di Australia. Iqbal, Muhammad Shazad. Faiz Muhammad Shaikh and Amir Hussain Shar. Causality Relationship between Foreign Direct Investment, Trade and Economic Growth in Pakistan. Asian Social Science, Vol. 6, September 2010 Sumanjaya, Rahmad dan Paidi Hidayat. Analisis Kasusalitas dan Kointegrasi Antara Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara. Jurnal Wahana Hijau PWD USU, 1-11 Dari beberapa uraian di atas, maka disarankan agar Australia terus menjaga hubungan keseimbangan jangka panjang antara investasi asing dan pertumbuhan GDPnya dalam rangka menciptakan iklim investasi yang kondusif. Referensi dari Buku Ajija, Shochrul R, Dyah W Sari, Rahmat H Setianto dan Martha R Primanti Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta : Salemba Empat. Kuncoro, Mudrajad Masalah, Kebijakan dan Politik EKONOMIKA PEMBANGUNAN. Jakarta : Penerbit Erlangga Referensi dari Jurnal Awan, Rehmat Ullah. Khalid Javed and Falak Sher. Foreign Direct Investment, Economic Growth, Trade and Domestic Investment Relationship: An Econometric Analysis of Selected South Asian Countries. Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business, Vol. 3, January 2012 Cruz, De la Jose Luis. Carlos Rivera and Priscilla Castro. Economic growth, foreign direct investment and international trade: evidence on causality in the mexican economy. Editora Universa, Vol. 9,

Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan

Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan LAMPIRAN Lampiran 1. Data Penjualan dan Pasokan Bulan January 2005 2006 2007 Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan 293.57 291.82 325.64 546.955 359.88 762.063 February 297.05 291.82 341.45

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioner Test Variabel Level t-statistik Sumber: Data Diolah Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data Prob ULN 2.065415 0.9998

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskriptif Data 1. Analisis Bank Indonesia Rate Bank Indonesia rate atau yang disebut dengan suku bunga Bank Indonesia (BI) merupakan kebijakan moneter (keuangan) yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. perubahan sehingga harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan data dilakukan dengan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. perubahan sehingga harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan data dilakukan dengan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Sumber Data Keselurahan data yang diterima sebelumnya belum mengindikasikan dinamika perubahan sehingga harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan data dilakukan dengan

Lebih terperinci

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah) Lampiran I Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun 1983-2007 (juta rupiah) Tahun Penerimaan Pajak Pengeluaran Pemerintah 1983 150.392 1.627.530 1984 155.699 1.842300 1985 149.670

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Berdasarkan data pada lampiran 1 maka analisis deskriptif sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Berdasarkan data pada lampiran 1 maka analisis deskriptif sebagai berikut. 45 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Berdasarkan data pada lampiran 1 maka analisis deskriptif sebagai berikut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Kualitas Instrumen 1. Hasil Uji Stasioneritas Data (Unit Root Test) Uji stasioneritas data menggunakan metode pengujian ADF (Augmented Dickey Fuller)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dilakukan pengujian terhadap data yang meliputi pemilihan model dengan membandingkan antara model linear dan model logarima, pengujian kausalitas,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Dalam mendapatkan estimasi model VECM, tahap pertama yang harus dilakukan pada pengujian data adalah dengan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Pra Estimasi 4.1.1. Kestasioneran Data Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan III. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Data Input Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan Foreign Direct Investment ((FDI). Deskripsi tentang satuan pengukuran, jenis

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious 48 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) Pengujian akar unit merupakan tahap awal sebelum melakukan estimasi model time series. Pemahaman tentang pengujian akar unit ini mengandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Stasioner Data / Uji Akar (Unit Root Test) Suatu data atau variabel dapat dikatakan stasioner apabila nilai rata-rata dan memiliki varians yang konstan

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL VAR DAN VECM DALAM EKONOMI

APLIKASI MODEL VAR DAN VECM DALAM EKONOMI BAHAN AJAR APLIKASI MODEL VAR DAN VECM DALAM EKONOMI MODEL VAR Pengertian VAR AGUS TRI BASUKI Dosen Fakultas Ekonomi Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Vector Autoregression atau VAR merupakan salah satu metode

Lebih terperinci

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA BI RATE DENGAN JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA BI RATE DENGAN JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA ANALISIS KAUSALITAS ANTARA BI RATE DENGAN JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA Maria Alvyonita Paidi Hidayat Abstract : This research has a purpose to analyze causality relationship between BI Rate and money

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada variabel dependen utang luar negeri Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Unit Root Test Augmented Dickey Fuller (ADF-Test)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Unit Root Test Augmented Dickey Fuller (ADF-Test) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing variabel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Bab ini menjelaskan tentang analisis data dan hasil pengolahan data. Jenis data yang digunakan penulis adalah data time series dengan kurun waktu

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 56 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 59 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan pelaksanaan tahapan-tahapan metode VECM yang terbentuk dari variabel-variabel capital gain IHSG (capihsg), yield obligasi 10 tahun (yieldobl10)

Lebih terperinci

1 analisis regresi dengan pendekatan VECM

1 analisis regresi dengan pendekatan VECM 1 analisis regresi dengan pendekatan VECM BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI, SE., M.SI MODEL VECM 10. Pengertian VECM VECM (atau Vector Error Correction Model) merupakan metode turunan dari VAR.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif, yaitu penelitian yang mengukur suatu variabel, sehingga lebih mudah dipahami secara

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS

V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS 59 V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS 5.1 Pengujian Asumsi Time Series 5.1.1 Uji Stasioneritas Uji Stasioneritas merupakan uji awal untuk setiap data time series yang masuk dalam model dalam

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 70 BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1. Uji Stasioneritas Uji stasioneritas merupakan tahap yang paling penting dalam menganalisis data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif, yaitu menggunakan metode numerik dan grafis untuk mengenali pola sejumlah

Lebih terperinci

VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN EKSPOR NON MIGAS DI INDONESIA

VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN EKSPOR NON MIGAS DI INDONESIA VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN EKSPOR NON MIGAS DI INDONESIA Oleh: Chenny Seftarita, S.E, M.Si (penulis adalah dosen Fakultas Ekonomi UNSYIAH) (Email: chennyseftarita@yahoo.co.id) Abstract-This paper investigated

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua data mengenai variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total pembiayaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Intrumen Data. 1. Uji Stasioner Data. Tahap pertama dalam metode VECM yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setiap masing-masing variabel,

Lebih terperinci

Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005: :12)

Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005: :12) Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005:01 2015:12) DISUSUN OLEH : SITI FATIMAH 27212052 LATAR BELAKANG Kebijakan moneter

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Stasioneritas 5.1.1 Uji Akar Unit ( Unit Root Test ) Tahap pertama dalam metode VAR yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setipa masing-masing variabel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Mercu Buana dengan data yang diambil adalah harga penutupan dari tahun 2009-2015, untuk

Lebih terperinci

BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI, SE., M.SI MODEL VAR

BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI, SE., M.SI MODEL VAR 1 regresi model VAR BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI, SE., M.SI MODEL VAR 9.1 Pengertian VAR Vector Autoregression atau VAR merupakan salah satu metode time series yang sering digunakan dalam penelitian,

Lebih terperinci

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA (Metode Cointegration test dan Granger Causality test)

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA (Metode Cointegration test dan Granger Causality test) Volume 2 No. 1, Maret 2010 ANALISIS KAUSALITAS ANTARA PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA (Metode Cointegration test dan Granger Causality test) Rikwan E.S. Manik Dosen Departemen

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector

HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector 52 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. waktu dari objek penelitian ini adalah 26 tahun yaitu dari tahun B. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. waktu dari objek penelitian ini adalah 26 tahun yaitu dari tahun B. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah variabel konsumsi rumah tangga dan Produk domestik regional bruto (PDRB) perkapita di Jawa Tengah. Kurun waktu dari objek penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Stasioneritas/ Unit Root Test Uji stasioneritas dalam penelitian ini adalah menggunakan uji akar-akar unit (Unit Root Test) dengan

Lebih terperinci

INTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK

INTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK 81 VII. INTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia saat ini dengan produksi CPO pada tahun 2010 mencapai 23,6 juta ton atau mencapai 44% dari total produksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur,

BAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur, BAB III METODE PENELITIN A. Jenis dan Pendektan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL ANALISIS Pengujian vektor autoregresi pada penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi perangkat lunak Eviews versi 6 yang dikembangkan dan didistribusikan oleh Quantitative

Lebih terperinci

ANALISIS KAUSALITAS DAN KOINTEGRASI ANTARA JUMLAH UANG BEREDAR, INFLASI, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

ANALISIS KAUSALITAS DAN KOINTEGRASI ANTARA JUMLAH UANG BEREDAR, INFLASI, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA ANALISIS KAUSALITAS DAN KOINTEGRASI ANTARA JUMLAH UANG BEREDAR, INFLASI, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Paidi Hidayat Dosen Dept. EP FE USU e-mail : pay_s@yahoo.com Abstract: This study aimed to

Lebih terperinci

BAB V HASIL ESTIMASI DAN ANALISA

BAB V HASIL ESTIMASI DAN ANALISA 81 BAB V HASIL ESTIMASI DAN ANALISA Pembahasan pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil regresi yang dimulai dari tahap awal hingga terakhir, sehingga nantinya dapat diketahui bagaimana penerapan model

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif deskripstif merupakan pengujian hipotesis

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini 51 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Error Correction (VEC) yang dilengkapi dengan dua uji lag structure tambahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Produk Domestik Bruto Indonesia Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik, PDB Indonesia dari tahun 1990 sampai tahun 2014

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit 48 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Kestasioneritasan Data Uji stasioneritas data dilakukan pada setiap variabel yang digunakan pada model. Langkah ini digunakan untuk menghindari masalah regresi lancung

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran 3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pengembangan bahan bakar alternatif untuk menjawab isu berkurangnya bahan bakar fosil akan meningkatkan permintaan terhadap bahan bakar alternatif, dimana salah

Lebih terperinci

INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 15, Nomor 2, Oktober 2014, hlm.109-117 INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Asri Febriana 1, Masyhudi Muqorobbin 2 1Pusat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time

METODE PENELITIAN. Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time 37 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time series) dari periode 2005Q1 2014Q4. Penggunaan data pada penelitian ini meliputi

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS BAB 1V HASIL DAN ANALISIS 4.1 Diskripsi Data Penelitian 4.1.1 Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar adalah harga suatu mata uang suatu Negara dalam satuan mata uang asing, yang mana jumlah mata uang asing tersebut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas. Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA INFLASI DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA INFLASI DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURAKARTA TAHUN ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA INFLASI DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURAKARTA TAHUN 1986 2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Stasioneritas Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji VECM, maka perlu terlebih dahulu dilakukan uji stasioneritas. Uji stationaritas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia yang mempunyai laporan keuangan yang transparan dan di publikasikan oleh

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN 18 III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Mengetahui kointegrasi pada setiap produk adalah salah satu permasalahan yang perlu dikaji dan diteliti oleh perusahaan. Dengan melihat kointegrasi produk,

Lebih terperinci

Keywords : Unit Root Test, Johansen Cointegration Test, VAR, VECM, and Granger Causality.

Keywords : Unit Root Test, Johansen Cointegration Test, VAR, VECM, and Granger Causality. ANALISIS KAUSALITAS ANTARA FDI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI ASEAN Herlina Adelia Manullang Paidi Hidayat Abstract: The aim of the study is to analyze the relationship between the variables FDI and economic

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN

SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN OLEH RANI HAYATI 090501022 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 ABSTRACT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock 40 III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock kredit perbankan, pembiayaan pada lembaga keuangan non bank dan nilai emisi saham pada pasar modal

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. inflasi dengan pengangguran di Indonesia periode , yang terjadi pada

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. inflasi dengan pengangguran di Indonesia periode , yang terjadi pada BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji kausalitas Granger ada hubungan satu arah antara inflasi dengan pengangguran di Indonesia periode 1991-2014, yang terjadi pada lag 3. Artinya,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang relevan dengan penelitian. Semua data yang digunakan merupakan data deret

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kuantitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu badan hukum yang memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai salah satunya yaitu mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai

Lebih terperinci

ANALISIS KOINTEGRASI JUMLAH WISATAWAN, INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI BALI

ANALISIS KOINTEGRASI JUMLAH WISATAWAN, INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI BALI ANALISIS KOINTEGRASI JUMLAH WISATAWAN, INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI BALI Made Aristiawan Jiwa Atmaja 1, I Putu Eka N. Kencana 2, G.K. Gandhiadi 3 1 Jurusan

Lebih terperinci

lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi. Data tersebut diperoleh dari

lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi. Data tersebut diperoleh dari 33 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi. Data tersebut diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan metode purposive sampling yang digunakan, sampel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan metode purposive sampling yang digunakan, sampel yang 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemiskinan rumah tangga yang secara berturut-turut pada periode tahun 1981

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) Kestasioneran data merupakan hal yang sangat penting dalam analisis data time series. Hal ini karena penggunaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, sampel yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dari tahun 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Obyek/Subyek yang diamati dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Modal Kerja UMKM dengan variabel independen DPK, NPF, Margin, dan Inflasi sebagai variabel

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini 43 III.METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006) yang

Lebih terperinci

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA CAPITAL INFLOW DAN NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA DINA OKTARIA PAIDI HIDAYAT

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA CAPITAL INFLOW DAN NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA DINA OKTARIA PAIDI HIDAYAT ANALISIS KAUSALITAS ANTARA CAPITAL INFLOW DAN NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA DINA OKTARIA PAIDI HIDAYAT ABSTRACK This study aims to know whether there is a significant interrelationship between the Capital

Lebih terperinci

KAUSALITAS DAN KOINTEGRASI ANTARA PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI KURUN WAKTU

KAUSALITAS DAN KOINTEGRASI ANTARA PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI KURUN WAKTU KAUSALITAS DAN KOINTEGRASI ANTARA PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI KURUN WAKTU 1983-2104 1 Roza Linda Rozza_Linda@Yahoo.com ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kausalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang diamati yaitu inflasi sebagai variabel dependen, dan variabel independen JUB, kurs, BI rate dan PDB sebagai variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif kausal, Menurut Sugiyono (2007 : 30) penelitian asosiatif kausal adalah

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif kausal, Menurut Sugiyono (2007 : 30) penelitian asosiatif kausal adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal, Menurut Sugiyono (2007 : 30) penelitian asosiatif kausal adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Masri Singarimbun dan Sofian Effendi membagi jenis penelitian ke dalam tiga jenis yaitu : 1. Penelitian Penjajakan (Exploratif Research) yaitu penelitian

Lebih terperinci

Analisis Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat Di Indonesia : Pendekatan Moneter Tahun

Analisis Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat Di Indonesia : Pendekatan Moneter Tahun Analisis Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat Di Indonesia : Pendekatan Moneter Tahun 1990-2015 Ginola Tri Shindy Email : trisindy.ginola@gmail.com Prodi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner)

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner) BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil estimasi berdasarkan metode penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dan pembahasan analisis hasil estimasi tersebut. Pembahasan dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini

BAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini BAB IV Hasil dan Pembahasan A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut : BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja

Lebih terperinci

ANALISIS VECTOR AUTOREGRESION (VAR) TERHADAP INTERRELATIONSHIP ANTARA IPM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA

ANALISIS VECTOR AUTOREGRESION (VAR) TERHADAP INTERRELATIONSHIP ANTARA IPM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA ANALISIS VECTOR AUTOREGRESION (VAR) TERHADAP INTERRELATIONSHIP ANTARA IPM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA MASTA SEMBIRING Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT, NILAI TUKAR, DAN GOVERNMENT EXPENDITURE TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT, NILAI TUKAR, DAN GOVERNMENT EXPENDITURE TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 2 Bulan Februari Tahun 2017 Halaman: 294 303 ANALISIS PENGARUH FOREIGN DIRECT INVESTMENT,

Lebih terperinci

Kausalitas Inflasi Dan Pertumbuhan Ekonomi Surabaya Tahun

Kausalitas Inflasi Dan Pertumbuhan Ekonomi Surabaya Tahun 1 Kausalitas Inflasi Dan Ekonomi Surabaya Tahun 1984-2014 (The Causality beetwen inflation and economic growth in Surabaya 1984-2014) Muhammad Ryan Abu Hasan As'ari, Rafael Purtomo, Muhammad Adenan Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Sedangkan subjek penelitian menggunakan perbankan syariah di Jawa Tengah diproxykan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal berdirinya sebuah negara, pertumbuhan ekonomi. merupakan permasalahan umum yang terjadi dalam jangka panjang oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal berdirinya sebuah negara, pertumbuhan ekonomi. merupakan permasalahan umum yang terjadi dalam jangka panjang oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak awal berdirinya sebuah negara, pertumbuhan ekonomi merupakan permasalahan umum yang terjadi dalam jangka panjang oleh setiap negara. Dimana setiap negara

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

KAJIAN AKTIVITAS EKONOMI LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE DOI: /medstat

KAJIAN AKTIVITAS EKONOMI LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE DOI: /medstat p-issn 1979 3693 e-issn 2477 0647 MEDIA STATISTIKA 9(2) 2016: 119-132 http://ejournal.undip.ac.id/index.php/media_statistika KAJIAN AKTIVITAS EKONOMI LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang III. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Data Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia Periode 2000-2014 adalah cadangan

Lebih terperinci

PROYEKSI DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) MENGGUNAKAN VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

PROYEKSI DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) MENGGUNAKAN VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) PROYEKSI DATA PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) MENGGUNAKAN VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) SKRIPSI Disusun Oleh : INDRA SATRIA 240 102 111 300 43 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen dan independen. Variabel dependen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

Lebih terperinci

Airin et al., Hubungan Kausalitas Antara Utang Luar Negeri Dan Cadangan Devisa...

Airin et al., Hubungan Kausalitas Antara Utang Luar Negeri Dan Cadangan Devisa... 1 Hubungan Kausalitas Antara Utang Luar Negeri Dan Cadangan Devisa Di Indonesia Periode 2003.I 2013.IV (The Causality Relationship Between External Debt And Foreign Exchange Reserves In Indonesia Period

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. series. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, suku bunga

III. METODE PENELITIAN. series. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, suku bunga III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, suku

Lebih terperinci