TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MODIFIKASI TEMPAT SAMPAH KERTAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANO MODEL DAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MODIFIKASI TEMPAT SAMPAH KERTAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANO MODEL DAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MODIFIKASI TEMPAT SAMPAH KERTAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANO MODEL DAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tugas Akhir ini Disusun Guna Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: PITRI PUSPITA DEWI E PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2015

2 ii

3 iii

4 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah dengan rahmat dan hidayah- Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Rancang Bangun Modifikasi Tempat Sampah Kertas Menggunakan Pendekatan Kano Model dan Metode Quality Function Deployment (QFD) ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis banyak mendapat bimbingan, pengarahan dan saran yang bermanfaat dari berbagai pihak. Maka dari itu, dalam kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Allah SWT, atas segala petunjuk-nya sehingga Penulis dapat melaksanakan Tugas Akhir dengan baik dan lancar. 2. Bapak Dr. Eng Yuliman Purwanto, M. Eng selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro. 3. Bapak Dr. Rudi Tjahyono, M.M selaku ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro. 4. Bapak Jazuli, S.T, M.Eng dan Ibu Ratih Setyaningrum, MT selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam proses pelaksanaan Tugas Akhir dan penyusunan laporan ini. 5. Orang Tua, yang selalu memberikan dukungan dan motivasi moril kepada Penulis dalam setiap proses yang dijalani oleh Penulis. iv

5 6. Para responden di sekitar area Kota Semarang yang telah bersedia memberikan masukan dan informasi mengenai penelitian. 7. Teman-teman Teknik Industri, saudara dan sahabat yang selalu memberikan banyak informasi, motivasi, semangat dan doa untuk Penulis. Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari pembaca sekalian. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang perancangan produk pada umumnya dan menjadi referensi bagi adik-adik kelas. Terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Semarang, 3 November 2015 Penulis v

6 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Pembatasan Masalah Keaslian Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Produk Perancangan dan Pengembangan Produk Model Kano Metodologi Quality Function Deployment (QFD) vi

7 2.5 House Of Quality (HOQ) Anthropometri Pengukuran Bentuk Tubuh Teknik Sampling Uji Statistik BAB III METODOLOGI PENELITIAN Obyek Penelitian Jenis dan Sumber Data Data Primer Data Sekunder Metode Pengumpulan Data Observasi Wawancara Studi Pustaka Kuisioner Alur Penelitian Metode Penelitian Identifikasi Kebutuhan Pengumpulan Data Pengolahan Data Pengujian Data Penerapan Model Kano Penerapan Quality Function Deployment (QFD) vii

8 3.5 Analisa perancangan Produk BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Survey Awal Hasil Pengolahan Model Kano Pengujian Validitad dan Reabilitas Kuesioner Kano Tabulation of survey Diagram Kano Analisa Penerapan QFD Identifikasi Kebutuhan Konsumen Pengumpulan Data Kuesioner QFD Pengujian Validitas dan ReabilitasbData Kuesioner QFD Hasil Olah Data Tingkat Kepentingan Hasil Olah Data Tingkat Kepuasan Nilai Goal Nilai K Value Nilai Adjustment Factor Nilai Improvement Ratio Nilai Adjusment Improvement Ratio Nilai Adjusment Importance Perhitungan House Of Quality(HOQ) Data Anthropometri Uji Kecukupan Data Antropometri Uji Keseragaman Data Antropometri viii

9 4.4.3 Perhitungan Persentil Perancangan Produk Desain Gambar Sitem Kerja Produk Analisa Biaya BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

10 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model Kano Gambar 2.2 Memposisikan Atribut Gambar 2.2 House Of Quality Gambar 3.1 Alur Penelitian Gambar 3.2 Memposisikan Atribut Gambar 4.1 Diagram Kano Gambar 4.2 House of Quality (HOQ) Gambar 4.3 Grafik Uji Keseragaman Data Gambar 4.4 Desain Gambar Gambar 4.5 Produk Tempat Sampah Kertas x

11 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Keaslian Penelitian... 5 Tabel 2.1 Evaluasi Kano Tabel 2.2 Tabulation of Surveys Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Tabel 3.2 Evaluasi Kano Tabel 3.3 Tabulation of Surveys Tabel 3.4 Karakteristik Nilai Extent of Satisfaction Tabel 4.1 Reability Statistic Fungsional Tabel 4.2 Correlation-Item Statistic Fungsional Tabel 4.3 Reability Statistic Disfungsional Tabel 4.4 Correlation-Item Statistic Disfungsional Tabel 4.5 Tabulation of Survey Tabel 4.6 Nilai Extent of Satisfaction dan Extent of Dissatisfaction Tabel 4.7 Pemetaan Atribut Pernyataan Tabel 4.8 Reability Statistic Tingkat Kepentingan Tabel 4.9 Correlation-Item Statistic Tingkat Kepentingan Tabel 4.10 Reability Statistic Tingkat Kepuasan Tabel 4.11 Correlation-Item Statistic Tingkat Kepuasan Tabel 4.12 Rekap Data Tingkat Kepentingan Tabel 4.13 Skala Tingkat Kepentingan Tabel 4.14 Rekap DataTingkat Kepuasan xi

12 Tabel 4.15 Rekap DataTingkat Kepuasan Tabel 4.16 Nilai Goal Tabel 4.17 Nilai K Value Tabel 4.18 Nilai Adjustment Factor Tabel 4.19 Nilai Improvement Ratio Tabel 4.20 Nilai Adjusted Improvement Ratio Tabel 4.21 Nilai Adjustment Importance Tabel 4.22 Respon Teknis Tabel 4.23 Simbol Korelasi Teknis Tabel 4.24 Matriks Korelasi Teknis Tabel 4.25 Simbol Matrik Relasi Tabel 4.26 Korelasi Karakteristik dengan Kebutuhan Konsumen Tabel 4.27 Perhitungan Absolute Weight Tabel 4.28 Perhitungan Absolute Importance Tabel 4.29 Target Spesifikasi Tabel 4.30 Analisa Benchmarking Tabel 4.31 Perbandingan Harga Tabel 4.32 Data Anthropometri Tabel 4.33 Perhitungan Persentil Tabel 4.34 Analisa Biaya xii

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Terbuka Lampiran 2 Kuesioner Kano Lampiran 2 Rekap Data Pernyataan Fungsional Dan Disfungsional Kano Lampiran 4 Kuesioner QFD Lampiran 5 Rekap Data Tingkat Kepentingan Dan Kepuasan QFD Lampiran 6 Kuesioner Benchmarking Lampiran 7 Rekap Data Kuesioner Benchmarking Lampiran 8 Output Validitas dan Reabilitas Fungsional dan Disfungsional Lampiran 9 Output Validitas dan Reabilitas Tingkat kepentingan dan Kepuasan 96 Lampiran10 Gambar Produk xiii

14 INTISARI Kebersihan lingkungan merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga alam sekitar. Salah satu contohnya dengan membuang sampah di tempat sampah. Ada 2 jenis sampah yaitu organik dan anorganik. Sebagai contoh di kantor atau di sekolah sering dijumpai sampah anorganik sejenis kertas, sampah kertas sering memenuhi kapasitas tempat sampah. Karena hal tersebut Mereka enggan untuk memadatkan isi tempat sampah dengan menggunakan kaki atau tangan kosong. Dari hasil penyebaran kuisioner 30 respoden menyatakan 97 % tempat sampah belum efektif dan 90% perlu adanya inovasi pada tempat sampah. Dari permasalahan tersebut, tujuan peneliti yaitu merancang produk tempat sampah kertas yang sesuai dengan kebutuhan konsumen melalui pendekatan model Kano dan metode QFD serta perhitungan antropometri. Pendekatan model kano digunakan untuk mengklasifikasikan atribut-atribut kebutuhan konsumen ke dalam 4 kategori. Hasil pengolahan metode Kano menunjukkan bahwa tidak ada atribut yang masuk ke dalam kategori Indifferent, dimana dari 11 pernyataan 3 masuk pada kategori attractive, 4 pada one dimensional dan 4 sisanya pada must be. Sedangkan pengolahan metode Quality Function Deployment (QFD) dan House Of Quality (HOQ) menerjemahkan kebutuhan konsumen dalam bentuk karakteristik teknis dan dikembangkan ke dalam target spesifikasi serta analisa perhitungan untuk mendapatkan urutan prioritas untuk perancangan produk. Hasil dari QFD dan HOQ menunjukan atribut yang memiliki prioritas pertama yaitu adanya inovasi penambahan alat press pada produk tempat sampah ketas dengan nilai absolute importance sebesar 161,35. Untuk perancangan produk menggunakan perhitungan antropometri, dimensi tubuh yang diambil yaitu tinggi popliteal menggunakan persentil 5 sebesar 36,97. Hasil semua perhitungan diwujudkan dalam perancangan produk dalam bentuk prototpye. Kata Kunci :Model Kano, Metode Quality Function Deployment (QFD), House Of Quality (HOQ) xiv

15 ABSTRACT The cleanliness of the environment is a matter that needs to be considered to keep the natural surroundings. One example to throw garbage in the trash. There are 2 types of waste that is organic and anorganic. For example, in the office or at school often encountered similar inorganic waste paper, waste paper bins often meet capacity. Because it is they are reluctant to condense the contents of the trash on legs or bare hands. From the results of the questionnaire 30 respondents stated 97% bins have not been effective and 90% the need for innovation in the trash. These problems, the goal of researchers is to design a trash paper products that fit the needs of consumers through Kano model approach and methods of QFD and anthropometric calculations. Kano model approach is used to classify the attributes consumers' needs into four categories. Kano method of processing results showed that none of the attributes that fit into the category Indifferent, where of 11, 3 statement entered in the category of attractive, 4 on onedimensional and 4 rest on must be. While processing method of Quality Function Deployment (QFD) and House Of Quality (HOQ) to translate the needs of consumers in the form of technical characteristics and developed into a target specification and analysis calculations to get the order of priorities for the design of the product. Results of QFD and HOQ shows the attributes that have first priority is innovation in addition to the press tool trash ketas products with a value of absolute importance. For designing products using calculations anthropometry, body dimensions taken that high popliteal using 5 percentile of The results of all the calculations embodied in the design of the product in the form prototpye. Keywords: Kano Model, Method Quality Function Deployment (QFD), House Of Quality (HOQ) xv

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk lingkungan (homo ecologus). Artinya manusia adalah bagian yang tak terpisahkan dari suatu ekosistem (Dwiyatmo, 2007). Secara naluriah manusia memiliki kecenderungan untuk selalu memahami lingkungannya. Manusia dan lingkungan memiliki ikatan keterjalinan sedemikian dekat satu dengan yang lain. Begitu pentingnya lingkungan bagi kehidupan kita mengharuskan kita untuk selalu menjaganya. Kebersihan lingkungan merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga lingkungan sekitar. Salah satu contoh aktivitas untuk menjaga lingkungan sekitar yaitu membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, sehingga lingkunganpun akan menjadi bersih dan bebas dari pencemaran sampah. Banyak kota-kota besar di Indonesia yang memiliki masalah besar dalam hal kebersihan lingkungan. Di kota Semarang sampah menjadi salah satu masalah terbesar yang harus diatasi. Dimana dari jumlah penduduk Kota Semarang Tahun 2012 sebesar jiwa (BPS, 2012). Volume timbunan sampah yang di hasilkan oleh masyarakat di Kota Semarang sebesar m3/hari, dengan presentase sampah organik 62 %, sampah anorganik dapat dimanfaatkan 29 %, sampah anorganik tidak dapat dimanfaatkan 9 %. 1

17 2 Selain sampah rumah tangga, sampah hasil limbah pabrik ada juga sampah dari lingkungan kantor serta lingkungan sekolah.sebagai contoh pada lingkungan sekolah dan lingkungan kantor terdapat sampah anorganik seperti kertas, karton, dan lain sebagainya. Sampah jenis kertas ini biasanya sering memenuhi kapasitas penampungan tempat sampah. Mereka pun enggan untuk memadatkan isi tempat sampah dengan menggunakan kaki atau tangan kosong sehingga tempat sampah menjadi kurang efektif untuk menampung sampah kertas. Dalam penelitian ini diawali dengan dilakukannya survey pendahuluan dengan memberikan kuisioner mengenai penggunaan tempat sampah kepada 30 responden di daerah Semarang, sehingga diharapkan hasil tersebut mewakili keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap tempat sampah kertas. Hasil dari survey tersebut menyatakan bahwa 97% menyatakan tempat sampah kertas saat ini belum efektif, 90% perlu adanya inovasi terhadap tempat sampah, 65% pada perubahan desain dan 74% untuk penambahan teknologi. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penulisan Tugas Akhir ini peneliti mengambil judul Rancang Bangun Modifikasi Tempat Sampah Kertas Menggunakan Pendekatan Kano Model dan Metode Quality Function Deployment (QFD).

18 3 1.2.PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang produk tempat sampah kertas yang sesuai kebutuhan konsumen melalui pendekatan metode Kano dan QFD TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini yaitu merancang produk tempat sampah kertas yang sesuai kebutuhan konsumen melalui pendekatan metode Kano dan QFD MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari hasil Tugas Akhir ini diantaranya: 1. Bagi Peneliti Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat selama dibangku perkuliahan sehingga dapat memberikan konstribusi yang nyata bagi masyarakat. 2. Bagi Akademik Sebagai penambahan pustaka baru serta sebagai perbandingan untuk penelitian lebih lanjut.

19 4 3. Bagi Masyarakat Diharapkan dapat menjadi referensi untuk metode perancangan produk agar produk yang dihasilkan sesuai dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, selain itu dengan adaya produk ini mengajarkan masyarakat bahwa perlunya tempat sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan PEMBATASAN MASALAH Untuk menghindari meluasnya masalah dan mempermudah memahami permasalahan yang akan dibahas maka perlu adanya batasan masalah, yaitu : 1. Penelitian ini dilakukan untuk merancang produk tempat sampah khusus untuk sampah jenis kertas. 2. Pengukuran parameter teknik dalam penelitian ini menggunakan metode Kano dan QFD. 3. Rancangan hasil penilitian ini berupa prototype produk.

20 KEASLIAN PENELITIAN Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Peneliti Metode Hasil Dara Muthia H (2013) Ernanda Arief F (2009) Kano dan QFD Kansei dan QFD Integrasi metode Kano dengan Quality Funtion Deployment untuk meningkatkan mutu pelayanan hotel terhadap keinginan dari pelanggan serta menyusun prioritas perbaikan kualitas pelayanan yang seharusnya diberikan kepada pelayan hotel ABC. Perancangan gerobak sampah yang ergonomis dengan menggunakan metode Kansei Engineering dan metode Quality Funtion Deployment. Perbaikan desain gerobak sampah dengan mengetahui keinginan operator gerobak sampah dan pemilik fasilitas gerobak, yaitu Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.

21 6 Hana Catur Wahyuni (2012) Rosnani Ginting (2015) Kano dan QFD Kano dan QFD Aplikasi metode Kano dan QFD dalam desain sepatu wanita untuk meningkatkan daya saing produk UKM. Mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen beserta atribut-atribut yang diperlukan dalam suatu desain sepatu, sehingga desain sesuai dengan persepsi konsumen dan dapat meningkatkan daya saing produk UKM. Perancangan alat penyadap karet di Kabupaten Langkat Sumatra Utara dengan metode Quality Funtion Deployment (QFD) dan model Kano. Dimana mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan alat penyadap karet, sehingga dapat menghasilkan alat penyadap yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

22 7 Merlyana Kusuma W (2014) Yunia Dwie N (2009) Kano dan QFD Kano dan QFD Analisis dan usulan perbaikan kualitas layanan menggunakan model Kano dan Quality Function Deployment (QFD) di restoran siap saji x cabang plaza Surabaya. Usulan yang diberikan yaitu berhubungan dengan atribut perbaikan guna meningkatkan kualitas pelayanan di restoran siap saji x, sehingga restoran mempunyai keunggulan pelayanan dibandingkan dengan restoran siap saji lainnya. Product design development for modular computer table to support green lifecycle Engineering. Mengembangan arsitektural produk meja komputer modular yang sesuai dengan kebutuhan konsumen untuk mencapai desain meja komputer yang sesuai dengan green life cycle engineering.

23 8 Hendra Frenky T (2013) Anindya Lakshitta (2009) QFD dan Kano QFD DAN TRIZ Optimasi quality function deployment (QFD) berbasis model kano untuk memaksimalkan kepuasan konsumen. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan kelengkapan karakteristik teknis yang optimal yang tetap memberikan kepuasan konsumen yang tinggi sehingga konsumen akan tertarik menggunakan kartu prabayar XL. Perancangan jumbo bag dengan pendekatan QFD dan TRIZ dalam upaya peningkatan produktivitas. Merancang alat yang dapat meningkatkan produktivitas dari waktu bongkar muat. Jumbo bag tersebut berfungsi sebagai alat pengaman dan alat bantu material handling. Sumber : Olah Data, 2015

24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PRODUK Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli (Ulrich&Eppinger, 2001). Produk merupakan keluaran yang diperoleh dari suatu proses produksi dan pertambahan nilai yang dilakukan terhadap bahan baku (material input). Proses transformasi akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun dimensi fisik dari bahan baku serta material lainnya (non fisik) sesuai dengan rancangan. Proses transformasi ini baru akan memberikan arti positif bila diikuti adanya pertambahan nilai (value added) dari output yang dihasilkan baik berupa pertambahan nilai fungsional maupun nilai ekonomisnya PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK Perancangan dan pengembangan produk dapat diterjemahkan sebagai serangkaian aktifitas yang saling berkaitan yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, sampai ke tahap produksi, penjualan serta pengiriman produk. Selama ini dimensi laba bagi investor merupakan dimensi yang banyak digunakan untuk menilai usaha pengembangan produk. Akan tetapi terdapat lima dimensi spesifik antara lain dalam perancangan dan pengembangan produk, antara lain (Ulrich&Eppinger, 2001): 9

25 10 a. Kualitas Produk Hal ini meliputi seberapa baik produk yang dihasilkan, apakah produk tersebut telah memuaskan keinginan pelanggan dan apakah produk tersebut kuat serta handal. b. Biaya Produk Biaya produk ini merupakan biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit produk. Biaya ini akan menentukan besanya laba yang dihasilkan pada volume penjualan dan pada harga tertentu. c. Waktu Pengembangan Produk Dimensi ini akan menentukan kemampuan dalam berkompetisi yang mana waktu dan pengembangan produk menunjukkan daya tanggap terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha pengembangan yang dilakukan. d. Biaya Pengembangan Biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan produk dan merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit. e. Kapabilitas Pengembangan Dimensi ini menunjukkan kemampuan pengembang yang lebih baik untuk mengembangkan produk masa depan sebagai hasil pengalaman yang diperoleh saat ini.

26 11 Menurut Ulrich&Eppinger (2001) terdapat tiga fungsi penting dalam proyek pengembangan produk, yaitu: 1. Pemasaran Fungsi pemasaran di dalam pengembangan produk adalah untuk menjembatani antara tim pengembang produk dengan pelanggan. Bentuk riilnya dengan memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, identifikasi segmen pasar dan identifikasi kebutuhan pelanggan, menetapkan target produk, merancang peluncuran dan promosi produk. 2. Perancangan Fungsi perancangan merupakan fungsi penting dalam mengidentifikasi bentuk fisik produk agar dapat memenuhi keinginan pelanggan. Tugas bagian perancangan ini meliputi desain engineering (mekanik, elektrik, dll) dan desain industri (estetika, ergonomi, dll). 3. Manufaktur Fungsi manufaktur bertanggungjawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk untuk menghasilkan produk MODEL KANO Model Kano merupakan model yang digunakan untuk mengkategorikan atribut suatu produk berdasarkan seberapa baik produk tersebut mampu memberikan efek terhadap kepuasan pelanggan. Model Kano memberikan tampilan secara linier terhadap hasil yang diberikan oleh kinerja suatu produk atau

27 12 jasa kepada kepuasan pelanggan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang berpotensi menimbulkan kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Selain itu Model Kano juga memiliki kekurangan diantaranya adalah hasil dari Model Kano hanya dapat mengelompokkan kebutuhan pelanggan, namun tidak bisa mengkuantifikasikan nilai performansi tersebut. Model Kano juga tidak dapat menggali alasan dari persepsi pelanggan mengenai atribut-atribut tertentu. Model Kano dapat mengelompokkan atribut kebutuhan produk ke dalam enam kategori : 1. Kategori Must-be Atribut yang berada pada kategori ini dianggap merupakan kriteria dasar dari sebuah produk. Pelanggan akan merasa tidak puas apabila performansi atribut tidak terpenuhi. Pelanggan menganggap bahwa atribut yang berada pada produk ini merupakan atribut yang harus ada dalam produk, namun apabila performansi atribut terpenuhi maka tidak akan berpengaruh pada peningkatan kepuasan pelanggan. 2. Kategori One Dimensional Requirements Tingkat kepuasan pelanggan berbanding lurus atau linier dengan tingkat pemenuhan ketersediaan atribut suatu produk. Kepuasan pelanggan akan menurun jika atribut dalam produk ini tidak terpenuhi, namun pelanggan akan merasa puas jika atribut dalam produk diberikan. Atribut pada kategori one dimensional requirements akan secara eksplisit dituntut oleh pelanggan.

28 13 3. Kategori Attractive Kepuasan pelanggan akan meningkat sesuai dengan peningkatan performansi atribut yang diberikan pada produk, namun penurunan yang terjadi pada performansi atribut tidak akan mengakibatkan penurunan kepuasan pelanggan. Pelanggan akan merasa puas apabila atribut pada produk ini terus ditingkatkan, tetapi pelanggan tidak akan merasa kecewa jika atribut dalam kategori ini tidak ada dalam produk. Pelanggan tidak menuntut dan tidak mengharapkan pemenuhan atribut pada kategori ini. Pemberian atribut pada kategori ini akan memberikan efek positif yang lebih pada pelanggan dan meningkatkan image produk dibenak pelanggan jika dibandingkan dengan produk pesaing. Beberapa pelanggan bahkan akan membayar lebih untuk bisa mendapatkan produk yang memiliki atribut ini. 4. Kategori Indifferent Atribut yang berada pada kategori ini dipandang sebagai atribut kebutuhan yang netral bagi pelanggan, sehingga tidak akan memberikan pengaruh pada perubahan peningkatan atau penurunan kepuasan pelanggan. 5. Kategori Reverse Pelanggan akan merasa tidak puas apabila atribut yang berada pada kategori ini diberikan, sebaliknya kepuasan pelanggan akan muncul apabila atribut tersebut tidak ada.

29 14 6. Kategori Questionable Atribut kebutuhan yang berada pada kategori ini tidak dapat diterjemahkan dengan jelas karena terjadi kontradiksi antara jawaban pelanggan dengan pertanyaan yang saling berpasangan. Kategori ini mengidikasikan bahwa terjadi kebingungan dan kesalahpahaman antara pertanyaan yang diajukan dengan jawaban yang diberikan. Berikut merupakan gambar mengenai pengelompokan atribut kebutuhan pada Model Kano berdasarkan kepuasan pelanggan Gambar 2.1 Model Kano Sumber: Sauerwein et. al (1996) Keuntungan yang didapatkan dengan mengklasifikasikan kebutuhan pelanggan berdasarkan model Kano adalah : 1. Perusahaan menjadi lebih fokus pada pengembangan produk atau jasa.

30 15 Contoh : Akan lebih berguna meningkatkan kategori one dimensional atau attractive yang memiliki pengaruh yang lebih besar pada kualitas produk atau jasa dan tingkat kepuasan pelanggan. 2. Kebutuhan pelanggan lebih dipahami, karena pengklasifikasian kebutuhan pelanggan kedalam kategori must be, one dimensional, dan must-be menjadi lebih fokus. 3. Model Kano dapat dikombinasikan dengan QFD untuk mencapai kepuasan pelanggan yang optimal. Model Kano merupakan syarat mutlak untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, hierarki dan prioritasnya. Model Kano digunakan untuk menentukan kepentingan dan fitur produk atau jasa secara individu untuk kepuasan pelanggan dan menciptakan syarat mutlak yang optimal untuk orientasi proses pada aktivitas pengembangan produk atau jasa. 4. Membantu perusahaan dalam menemukan dan memenuhi kategori attractive. 5. Membantu perusahaan ketika trade - off. Jika ada dua permintaan produk atau jasa yang tidak dapat dipenuhi secara bersamaan karena alasan teknis atau finansial, kriteria tersebut dapat diidentifikasi dengan melihat mana yang memiliki pengaruh yang besar pada kepuasan pelanggan. Sedangkan untuk menentukan kategori atribut setiap responden, dapat dilakukan dengan melihat ketentuan-ketentuan yang ada pada Tabel 2.1 Tabel Evaluasi Kano berikut :

31 16 Tabel 2.1 Evaluasi Kano Keterangan : A = attractive I = indifferent M = must-be R = reverse O = one dimensional Q = questionable Attractive menggambarkan kepuasan pelanggan akan semakin meningkat jika produk atau jasa tersebut berfungsi lebih baik dari biasanya, tapi tingkat kepuasan tidak menurun jika tidak berfungsi lebih baik dari biasanya. Must-be menggambarkan penurunan tingkat kepuasan pelanggan jika produk atau jasa tidak berfungsi dengan semestinya tapi tidak akan meningkatkan kepuasan pelanggan walaupun berfungsi dengan sangat baik. One dimensional menggambarkan semakin baik fungsi produk atau jasa, maka kepuasan pelanggan akan semakin meningkat dan sebaliknya. Indifferent menggambarkan kepuasan pelanggan tidak dipengaruhi oleh sifat produk atau jasa yang fungsional atau disfungsional.

32 17 Selanjutnya menganalisis hasil proses dengan memposisikan setiap pernyataan. Dimana kebutuhan pelanggan yang masuk kategori Attractive (A), Must Be (M), One Dimensional (O), Reverse (R), Questionable (Q) atau Indifferent (I). Dan pengklasifikasian atribut model kano tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Tabulation of Surveys Sumber: Walden, 1993 Memposisiskan atribut melalui perhitungan nilai Extent of Satisfaction dan Extent of Dissatisfaction ke dalam bentuk diagram kano seperti yang terlihat pada gambar 2.2.

33 18 Gambar 2.2 Memposisikan Atribut Sumber: Walden, 1993 Menurut Walden (1993) penentuan kategori Kano untuk setiap atribut dilakukan dengan cara Blauth Formula yaitu; menjumlahkan masing - masing kategori, dan jumlah terbesar adalah yang dipilih sebagai kategori (Wijaya, 2011). Jika (M+O+A) > (R+I+Q), maka kategori yang dipilih adalah yang paling maksimum dari (M+O+A), dan jika (M+O+A) < (R+I+Q), maka kategori yang dipilih adalah yang paling maksimum dari (R+I+Q). Hasil dari tabel kemudian dievaluasi dengan menggunakan koefisien kepuasan pelanggan dengan rumus : Extent of Satisfaction (1) A+O A+O+M+I

34 19 Extent of Dissatisfaction (2) O+M -(A+O+M+I) Tanda minus diletakkan di depan koefisien ketidakpuasan untuk menekankan pengaruh negatif pada kepuasan pelanggan jika kualitas dari produk atau jasa tidak terpenuhi. Nilai koefisien yang positif berkisar dari 0 sampai 1, semakin mendekati 1 semakin tinggi pengaruh pada kepuasan pelanggan dan nilai 0 menandakan bahwa sedikit berpengaruh. Nilai koefisien yang negatif mendekati -1, dan nilai 0 menandakan tidak menyebabkan ketidakpuasan jika tidak terpenuhi METODOLOGI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Wijaya (2011) menjelaskan bahwa Quality Function Deployment (QFD) merupakan pendekatan sistematik yang menentukan tuntutan permintaan pelanggan kemudian menerjemahkannya secara akurat kedalam desain teknis, manufaktur, dan perencanaan produksi yang tepat untuk memungkinkan organisasi melampaui harapan pelanggan. QFD pertama kali ditemukan oleh Prof.Yoji Akao pada tahun 1960, dan digunakan untuk mendukung dan melaksanakan filosofi TQM. Dalam QFD seluruh operasi perusahaan didorong oleh suara pelanggan, oleh karena itu tujuan produk atau jasa didasarkan pada tuntutan pelanggan tidak diinterpretasikan secara salah. Aktivitas pada metode QFD adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan terhadap atribut produk atau jasa melaui penelitian terhadap pelanggan.

35 20 2. Membuat matriks perencanaan (Planning Matrix) a. Tingkat kepentingan konsumen (Importance to Customer) Penentuan tingkat kepentingan konsumen digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsumen memberikan penilaian atau harapan dari kebutuhan konsumen yang ada. b. Pengukuran tingkat kepuasan konsumen terhadap produk (Current Satisfaction Performance) Pengukuran tingkat kepuasan konsumen terhadap produk dimaksudkan untuk mengukur bagaimana tingkat kepuasan konsumen setelah pemakaian produk yang akan dianalisa. Dihitung dengan rumus: c. Nilai target (Goal) Nilai target ini ditentukan oleh pihak perusahaan untuk mewujudkan tingkat kepuasan yang diinginkan oleh konsumen. d. K Value K value ditentukan menurut nilai kebebasan pada hasil atribut kategori kano. Dimana k value didefinisikan sebagai 0,5, 1, 1,5 dan 0 untuk masing-masing atribut kategori Must-be (M), One Dimensional (O). Attractive (A) dan Indifferent (I).

36 21 e. Adjustment Factor Nilai adjustment factor merupakan nilai yang digunakan untuk menghitung nilai adjusted improvement ratio. Adjustment Factor = max([cs],[cd]) Dimana, CS = Customer Satisfaction DS = Customer Dissatisfaction f. Rasio Perbaikan (Improvement Ratio) Improvement ratio merupakan nilai yang bertujuan untuk mengukur derajat kepuasan konsumen pada setiap pengguna atribut untuk masing-masing kualitas yang tercantum. Sedangkan nilai improvement ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Improvement Ratio, R 0 = Dimana, t = User Satisfaction target (goal) u = User importance g. Adjusted Improvement Ratio Nilai ini merupakan langkah perhitungan yang digunakan untuk menghubungkan parameter dalam metode kano ke dalam matriks QFD. Hasil ini dapat memberikan kepentingan mutlak untuk memperoleh analisis akhir. Adapun rumus perhitungan adjusted improvement ratio adalah sebagai berikut : R I = (1+f) k x R 0 Dimana, f = Adjustment factor

37 22 k = Kano category R 0 = Improvement ratio h. Adjustment Importance Hasil nilai ini dapat memberikan pemahaman yang jelas tentang memprioritaskan kualitas yang diharapkan oleh pengguna. Adapun rumus perhitungan Adjustment Importance adalah sebagai berikut : Adjustment importance = adjusted improvement ratio x user importance. 3. Menentukan ciri khas produk atau jasa yang menguntungkan melalui Karakteristik Teknis. 4. Mengidentifikasi nilai hubungan antara kebutuhan pelanggan dengan karakteristik pada Matriks Hubungan. 5. Mengidentifikasi hubungan antara sesama karakterisik teknis pada Respon Teknis. 6. Penentuan prioritas Penentuan ini menunjukkan prioritas yang akan dikembangkan lebih dulu berdasarkan kepentingan teknik. 7. Mengidentifikasi dan menganalisis produk atau jasa yang ada sekarang dengan beberapa produk atau jasa dari pesaing untuk perbaikan sehingga dapat membantu dalam menyusun nilai sasaran yang dipersepsikan.

38 23 Berdasarkan penelitian Cohen (1995) dan Ariani (2009) terdapat manfaat QFD bagi perusahaan yaitu : 1. Mengurangi biaya. Pengurangan biaya dapat terjadi melalui keputusan awal dalam proses pengembangan produk atau jasa. Produk atau jasa yang dihasilkan benar benar sesuai dengan spesifikasi berdasarkan pelanggan sehingga tidak ada pembuangan bahan baku, pengurangan biaya bahan baku, pengurangan biaya lembur atau upah. 2. Meningkatkan pendapatan. Pengurangan biaya yang terjadi karena telah sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan menyebabkan hasil yang didapatkan meningkat. 3. Pengurangan waktu produksi. Pengurangan waktu dikarenakan produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan, sehingga memungkinkan tidak ada pengulangan proses. 4. Fokus ke pelanggan. Perusahaan mendapatkan masukan dan umpan balik dari pelanggan mengenai kebutuhan dan harapan. 5. Orientasi pada dokumen. Data data mengenai proses, kebutuhan dan harapan yang didapatkan digunakan sebagai dokumentasi untuk informasi mengenai kebutuhan dan harapan pelanggan yang selalu diperbaiki dari waktu ke waktu.

39 24 6. Orientasi kerjasama tim. Semua keputusan dalam proses didasarkan pada diskusi mendalam dan jajak pendapat, sehingga setiap tindakan yang dilakukan perlu diidentifikasi sebagai bagian dari proses maka setiap individu memahami posisinya paling tepat dan mendorong kerjasama tim. 7. Efisiensi waktu. Waktu pengembangan produk atau jasa akan lebih efisien karena spesifikasi telah diidentifikasi sesuai dengan kebuthan pelanggan, sehingga tidak terjadi pemborosan waktu. Adapun kelemahan dari QFD, seperti yang dikemukakan Wijaya (2011) yaitu : 1. Memerlukan keahlian spesifik beragam. Input pada QFD membutuhkan analis pasar. Penerjemahan karakteristik kualitas membutuhkan keahlian perancangan. Penerjemahan ke spesifikasi teknis membutuhkan keahlian insinyur produksi. 2. Kesulitasn dalam pengisisan matriks, terutama jika ukurannya terlalu besar. Bertambahnya m input pelanggan dan n karakteristik kualitas akan menambah ukuran sebanyak m x n, berarti ada tambahan m x n sel yang harus dipertimbangkan hubungannya. 3. Hanya merupakan alat, tidak ada kejelasan kerangka pemecahan masalah. QFD merupakan metode yang beroperasi berdasarkan input, mengolahnya, dan mengeluarkan input tertentu. Keberhasilan alat ini ditentukan oleh kejelian melihat konteks permasalahan yang dapat dikategorikan menjadi penentuan sumber input yang tepat dan tindak lanjut yang dilakukan pada output.

40 25 4. Bersifat proyek tanpa kelanjutan. QFD biasanya hanya berupa proyek satu kali, tidak ada pembakuan institusi atau job description yang tetap untuk orang - orang yang terlibat didalamnya HOUSE OF QUALITY (HOQ) Proses QFD melibatkan pembuatan satu atau lebih matriks (disebut juga tabel kualitas). Matriks pertama yang dibuat disebut House of Quality (HOQ). Matriks ini memperlihatkan kebutuhan pelanggan dan karakteristik teknis dari tim pengembang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut (Cohen, 1995). HOQ adalah sebuah struktur, ekspresi sistematis dari produk atau proses yang dilakukan oleh tim pengembang untuk memahami aspek-aspek pada keseluruhan proses perencanaan produk baru, pelayanan atau proses (Cohen, 1995). Gambar 2.2 berikut menunjukkan bentuk umum dari setiap bagian matriks House of Quality.

41 26 Gambar 2.3 House of Quality Sumber: Ginting, 2010 Dalam menggunakan matriks House of Quality harus melalui prosedur sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi keinginan konsumen ke dalam atribut-atribut produk Pada tahap ini akan diuji sampai sejauh mana tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Umumnya konsumen terhadap suatu produk. Umumnya konsumen menyatakan pendapatnya mengenai suatu produk ke dalam atribut-atribut yang sangat umum, sehingga yang terpenting dalam tahap ini adalah mengidentifikasi pernyataan konsumen dengan baik untuk menghindari kesalahan interpretasi. 2. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut

42 27 Penentuan peringkat atribut ini dapat dilakukan dengan memberikan bobot persentase pada masing-masing atribut dengan menggunakan skala prioritas. 3. Mengevaluasi atribut-atribut dari produk pesaing Performansi dari pesaing dianalisis, keterangan mengenai atribut yang diprioritaskan pesaing dikaji. 4. Membuat matriks perlawanan antara atribut produk dengan karakteristik Atribut-atribut yang telah diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis pada tahap di atas dimasukkan ke dalam suatu matriks, dimana atribut diletakkan vertikal pada tepi sebelah kiri, sedangkan karakteristik teknis diletakkan horisontal pada tepi atas. Karakteristik teknis yang dipilih harus nyata dan dapat diukur. 5. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknis dan atribut produk Untuk menyatakan hubungan yang terjadi antara karakteristik teknis dan atribut, biasanya menggunakan skor, dimana skor yang tertinggi menggambarkan tingkat kemudahan yang tinggi bagi tim perancang untuk mengidentifikasi karakteristik teknis yang paling berpengaruh pada kepuasan konsumen dan sebaliknya. 6. Mengidentifikasi interaksi yang relevan di antara karakteristik teknis

43 28 Dalam House of Qualty, besaran diletakkan pada bagian roof. Bekerja dengan matriks roof seperti ini dapat memudahkan dalam memeriksa interaksi yang terjadi pada setiap pasangan karakteristik teknis. 7. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik teknis Pada tahap ini tim perancang menentukan target yang ingin dicapai untuk pengukuran parameter karakteristik teknis dalam memuaskan keinginan konsumen dan meningkatkan produknya melebihi produk pesaing ANTHROPOMETRI Istilah Anthropometri berasal dari kata anthro yang berarti manusia dan metri yang berarti ukuran. Secara definitif Anthropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Sedangkan menurut (Nurmianto, 2008) anthropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Anthropometri secara luas digunakan untuk pertimbangan ergonomis dalam suatu perancangan (desain) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas merupakan faktor yang penting dalam menunjang

44 29 peningkatan pelayanan jasa produksi. Data Anthropometri yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal: 1. Perancangan areal kerja (work stasion, interior mobil, dll). 2. Perancangan peralatan kerja (perkakas, mesin, dll). 3. Perancangan produk-produk kosumtif (pakaian, kursi, meja, dll). 4. Perancangan lingkungan kerja fisik. Anthropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh. Anthropometri dibagi atas dua bagian, yaitu: Anthropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada tubuh manusia yang berada dalam posisi diam. Anthropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang bergerak, sehingga lebih kompleks dan lebih sulit diukur. 1) Anthropometri statis Dimensi yang diukur pada Anthropometri statis diambil secara linier (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadaan diam. Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia, diantaranya:

45 30 a. Umur Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai kirakira berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Kemudian manusia akan berkurang ukuran tubuhnya saat berumur 60 tahun. b. Jenis kelamin Jenis kelamin manusia yang berbeda akan mengakibatkan dimensi anggota tubuhnya berbeda. Perbedaan dimensi tubuh manusia dikarenakan fungsi yang berbeda. Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan pinggul. c. Suku bangsa (etnis) Variasi dimensi akan terjadi, karena pengaruh Etnis. d. Pekerjaan Selain faktor-faktor diatas, aktifitas kerja sehari-hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia. 2) Anthropometri dinamis Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis, yaitu: a. Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaanmekanis dari suatu aktfitas. Contoh : dalam mempelajari performance atlet. b. Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat bekerja.

46 31 Contoh : jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja yang dilakukan dengan berdiri atau duduk. c. Pengukuran variabilitas kerja. Contoh: analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari seorang juru ketik atau operator komputer. Selain faktor-faktor diatas, masih ada beberapa kondisi tertentu (khusus) yang dapat mempengaruhi variabilitas ukuran dimensi tubuh manusia yang juga perlu mendapat perhatian, seperti: a. Cacat tubuh, dimana data Anthropometri disini akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang-orang cacat. b. Tebal/tipisnya pakaian yang harus dikenakan, dimana faktor iklim yang berbeda pula dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Artinya, dimensi orangpun akan berbeda dalam satu tempat dengan tempat yang lain. c. Kehamilan (pregnancy), dimana kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran dimensi tubuh (untuk perempuan) dan tentu saja memerlukan perhatian khusus terhadap produk-produk yang dirancang bagi segmentasi seperti itu. Data antropometri yang menyajikan data ukuran dari berbagai macam anggota tubuh manusia dalam percentiler tertentu akan sangat besar manfaatnya pada saan perancangan produk ataupun fasilitaas kerja akan dibuat. Agar rancangan suatu produk nantinya bisa sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang akan mengoperasikannya, maka prinsip prinsip apa yang harus diambil di dalam

47 32 aplikasi data antropometri tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu seperti diuraikan berikut ini : a. Prinsip Perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim Agar bisa memenuhi kebutuhan pokok tersebut maka ukuran yang diaplikasikan ditetapkan dengan cara : Untuk dimensi minimum yang harus ditetapkan dari suatu rancangan produk umumnya didasarkan pada nilai percentile yang terbesar seperti 95-th percentile. Untuk dimensi maksimum yang harus ditetapkan diambil berdasarkan nilai percentile yang paling rendah (5-th) dari distribusi data antropometri yang ada. Secara umum aplikasi data antropometri untuk perancangan produk ataupun fasilitas kerja akan menetapkan nilai 5-th percentile untuk dimensi maksimum dan 95-th untuk dimensi minimumnya. b. Prinsip Perancangan Produk Yang Bisa Dioprasikan Diantara Rentang Ukuran Tertentu. Disini rancangan bisa dirubah rubah ukurannya sehingga cukup pleksibel dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai macam ukuran tubuh. Dalam kaitannya untuk mendapatkan rancangan yang fleksibel, semacam ini maka data antropometri yang umum diaplikasikan adalah dalam rentang nilai 5-th s/d 95-th percentile. c. Prinsip Perancangan Produk Dengan Ukuran Rata Rata

48 33 Berkaitan dengan aplikasi data antropometri yang diperlukan dalam proses perancangan produk ataupun fasilitas kerja, maka ada beberapa rekomendasi yang bisa diberikan sesuai dengan langkah langkah sebagai berikut : Pertama kali terlebih dahulu harus ditetapkan anggota tubuh yang mana nantinya akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan tersebut. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam perancangan tersebut. Tentuka populasi terbesar yang harus di antisipasi, diakomodasikan dan menjadi target utama pemakai rancangan produk tersebut. Tetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti semisal apakah rancangan tersebut untuk individual yang ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel, ataukah ukuran rata rata. Pilihlah persentase populasi yang harus diikuti ; 5%, 50% 95% Untuk setiap dimensi tubuh yang telah diidentifikasikan selanjutnya tetapkan nilai ukurannya dari tabel data antropometri yang sesuai Pengukuran Bentuk Tubuh Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui bentuk tubuh manusia, sehingga dirasakan nyaman dan menyenangkan. Terdapat 5 tingkat kenyamanan, yaitu : 5- ketidaknyamanan / sakit yang tidak tetahankan. 4- sakit yang masih bisa ditahan. 3- sakit. 2- kematian rasa.

49 34 1- sensasi yang dirasakan. 0- Tidak ada sensasi. Misalnya kita akan mengukur tingkat kenyamanan suatu kursi, maka untuk menentukan terjadinya sensasi tersebut, terdapat 9 titik penting pertemuan antara badan dengan kursi yang menentukan kenyamanan, yaitu: A- Daun pundak ( bagian yang menonjol dari tukang belikat ). B- Dasar pundak. C- Daerah punggung yang melengkung. D- Daerah lengkungan pinggang. E- Pantat F- Pantat paling bawah. G- Pangkal paha. H- Pertengahan paha Beberapa pengolahan data yang harus dilakukan pada data Anthropometri adalah : 1) Kecukupan data N = k s N X 2 X X 2 2 Tingkat kepercayaan = 95 %, sehingga k = 1,96 ~ 2 S = derajat ketelitian Apabila N < N, maka data dinyatakan cukup.

50 35 2) Keseragaman data BKA / BKB = ± kσ σ = standar deviasi 3) Percentile Pada umumnya, percentile yang digunakan adalah : = -1,645σ = = + 1,645σ Dapat pula diberikan toleransi terhadap perbedaan yang mungkin dijumpai dari data yang tersedia dengan populasi yang dihadapi dalam merekomendasikan ukuran suatu rancangan ( allowance ) TEKNIK SAMPLING Mendesain sampling adalah bagian dari proses penelitian. Pada suatu sampel, elemen adalah obyek atau orang yang diminta untuk memberikan informasi. Pada penelitian survey, elemen disebut juga responden. Populasi adalah total dari semua elemen yang memiliki karakter yang sama. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik atau parameter dari suatu populasi. Peneliti bisa mendapatkan informasi mengenai parameter populasi dari sensus maupun sampel. Sensus melibatkan beberapa elemen dalam suatu populasi. Dengan kata lain, sampel adalah sub grup dari populasi. Menurut Malhotra (2006), langkah-langkah dalam menentukan data sampel ada lima tahap yaitu :

51 36 1) Menentukan populasi Mendesain sampling dimulai dengan menentukan target populasi. Target populasi adalah kumpulan elemen atau obyek yang memiliki informasi yang peneliti cari. Hal yang penting bagi peneliti untuk menentukan target populasi jika data yang diolah mengarah pada masalah penelitian. Menentukan target populasi melibatkan terjemahan masalah penelitian ke dalam pernyataan siapa yang harus dimasukkan ke dalam sampel atau tidak. 2) Menentukan kerangka sampling Kerangka sampling adalah representasi dari elemen suatu target populasi. Terdiri dari daftar arah untuk menentukan target populasi. Jika terjadi kesalahan pada kerangka sampling, peneliti memiliki beberapa pilihan yaitu menentukan ulang populasi, representasi kerangka penelitian bisa diverifikasi saat proses pengambilan data, dan data bisa disesuaikan secara statistik untuk mendapatkan hasil yang representatif. 3) Memilih metode sampling Memilih metode sampling melibatkan pemilihan sampling nonprobabilitas dan probabilitas. Sampling non-probabilitas lebih tergantung pada pengambilan keputusan pribadi dari peneliti saat memilih elemen sampel. Peneliti bisa memilih secara random berdasarkan kenyamanan atau keputusan bijak mengenai elemen mana yang akan dimasukkan ke dalam sampel. Pada sampling probabilitas, elemen sampling dipilih secara random. Kemungkinan untuk memilih sampel potensial dari populasi bisa dilakukan terlebih dahulu.

52 37 4) Menentukan ukuran sampel Ukuran sampel tergantung pada jumlah elemen yang dimasukkan ke dalam penelitian. Menentukan ukuran sampel melibatkan pertimbangan kualitatif dan kuantitatif. Faktor kualitatif yang harus dipertimbangkan peneliti untuk menentukan ukuran sampel adalah pentingnya keputusan, alamiahnya penelitian, jumlah variabel, alamiahnya analisa, ukuran sampel yang digunakan pada penelitian yang sama, dan batasan sumber daya UJI VALIDITAS DAN REABILITAS Instrumen kuesioner dalam sebuah penelitian memerlukan pengujian validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas diperlukan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur (Umar, 2003). Validitas berhubungan dengan kenyataan dan tujuan pengukuran. Pengukuraan dikatakan valid jika tujuannya nyata dan benar, tidak valid artinya memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuan. Suatu instrumen dinyatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Pengujian dilakukan dengan menggunakan software SPSS yang secara umum didasarkan pada korelasi Bivariate Pearson dan Correlated Item-Total Corelation. Cara kerja metode Bivariate Pearson adalah dengan mengkorelasikan nilai setiap pertanyaan dengan nilai total atau penjumlahan dari semua item, sedangkan Correlated Item-Total Corelation dilakukan dengan mengkorelasikan nilai masing-masing pertanyaan dengan nilai total (Jogiyanto, 2008). Rumus Bivariate Pearson adalah :

53 38 Keterangan : rxy = koefisien korelasi, X = skor pertanyaan, Y = skor total N = banyaknya subjek Pengujian reliabilitas diperlukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran konsisten jika alat ukur yang digunakan berulangkali (Umar, 2003). Relibilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurnya. Konsisten artinya pengukuran yang dilakukan berulangkali terhadap suatu subjek yang sama didapatkan hasil yang tidak berbeda. Reliabilitas dapat diukur dengan Cronbach s Alpha. Jika nilai Cronbach s Alpha mendekati 1 maka reliabilitasnya semakin tinggi. Umumnya nilai reliabilitas adalah > 0,6. Rumus Cronbach s Alpha adalah : Keterangan : ɑ = Reliabilitas, σ 2 xi = jumlah varian 2 k = jumlah item pertanyaan, σ x = total varian

54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. OBYEK PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di area semarang, Penulis memilih obyek berupa tempat sampah kertas JENIS DAN SUMBER DATA Dalam suatu penelitian dibutukan data yang lengkap dan benar agar kesimpulan dari penlitian dapat dipertanggungjawankan. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian, yaitu data kuisioner Data Sekunder Data sekunder digunakan sebagai referensi dalam penelitian yaitu berupa: a. Jurnal dari dalam maupun luar negri b. Buku-buku pustaka 3.3. METODE PENGUMPULAN DATA Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara seperti berikut: Observasi Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan terjun langsung ke lapangan dan mengamati obyek secara teliti. Dalam penelitian ini observasi 39

55 40 dilakukan dengan datang langsung ke area perkantoran dan area sekolah mengamati masalah-masalah yang ada Wawancara Wawancara adalah pengumpulan data melalui tanya jawab secara langsung pada narasumber yang berkaitan dengan penelitian. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada para pengguna tempat sampah kertas Studi Pustaka Studi pustaka dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada dari penelitian sebelumnya dan referensi-referensi yang berkaitan dengan penelitian Kuesioner Dalam penelitian ini, diberikan beberapa pertanyaan secara tertulis kepada para responden dalam bentuk kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan para konsumen terhadap perancangan tempat sampah kertas ALUR PENELITIAN Dalam sebuah penelitian diperlukan metode yang tepat untuk melakukannya. Gambar 3.1 berikut merupakan flowchart dari penelitian ini.

56 41 Gambar 3.1 Alur Penelitian Metode Penelitian Dalam perancangan tempat sampah kertas sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang ada, maka diperlukan pendekatan yang sesuai. Tahapan awal yang dilakukan dalam perancangan tempat sampah ini adalah melakukan survey pendahuluan terhadap kebutuhan dari konsumen.

57 Identifikasi Kebutuhan Untuk mengidentifikasi kebutuhan dalam merancang produk menggunakan model Kano dan metode Quality Function Deployment (QFD) Pengumpulan Data Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Tujuan pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan tujuan survey. Kuesioner ini berisi tentang data tingkat kepentingan yang diperlukan untuk pengembangan produk tempat sampah kertas. Tabel 3.1 Daftar Pernyataan Variabel Atribut Pernyataan Modifikasi dan Inovasi Fungsional Modifikasi dengan adanya alat press Pengoperasian produk mudah Daya Tahan Estetika Bahan Baku Kontruksi Finishing Desain Bahan baku menggunakan Galvanis, Pegas Kontruksi yang kuat Finishing yang menarik Desain tempat sampah yang unik Ergonomis Ukuran Ukuran yang sesuai kapasitas. Ekonomis Bersaing Harga alat terjangkau Sumber : Olah Data, 2015

58 43 Dalam penyusunan kuesioner terdapat 2 tahap yaitu tahap awal dan tahap akhir. Tahap awal merupakan tahap penyusunan kuesioner berdasarkan kebutuhan konsumen. Kuesioner awal yang dibuat merupakan kuesioner terbuka. Adapun teknik pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada responden. Daftar pertanyaan yang disusun merupakan pertanyaan terbuka, dimana pertanyaan tersebut berguna untuk menggali kebutuhan konsumen yang sebenarnya. Setelah menyusun kuesioner tahap awal, maka dilakukan penyebaran keusioner tahap kedua sebanyak 30 responden. Teknik pengambilan sampel responden dalam penelitian ini adalah random sampling, dimana pengambilan individu untuk sampel dari populasi dengan cara random. Suatu cara disebut random jika tiap-tiap individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampel. Namun demikian yang digunakan harus memenuhi karakteristik seperti yang telah ditentukan oleh peneliti. Dalam kuesioner ini selain menentukan tingkat kepentingan konsumen juga menentukan tingkat kepuasan konsumen yangdiukur dengan menggunakan metode skala Likert yang dimodifikasi sebagai berikut: 1. Sangat Penting (SP) diberi bobot 5 2. Penting (P) diberi bobot 4 3. Cukup Penting (CP) diberi bobot 3 4. Tidak Penting (TP) diberi bobot 2 5. Sangat Tidak Penting (STP) diberi bobot 1

59 44 Dalam kuesioner ini selain menentukan tingkat kepentingan konsumen juga menentukan tingkat kepuasan konsumen yangdiukur dengan menggunakan metode skala Likert yang dimodifikasi sebagai berikut: 1. Sangat Baik (SP) diberi bobot 5 2. Baik (P) diberi bobot 4 3. Cukup Baik (CP) diberi bobot 3 4. Kurang Baik (TP) diberi bobot 2 5. Tidak Baik (STP) diberi bobot Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian ini meliputi: Pengolahan Data Hasil Kuesioner Setelah menyebarkan kuesioner ke 30 responden hasil kuesioner tersebut diolah dan dengan dikelompokkan berdasarkan tingkat kepentingan yang diperlukan untuk mengembangkan produk tempat sampah kertas Pengujian Data Data dari penyebaran kuesioner yang dibutuhkan terkumpul, maka dilakukan pengujian data, berupa pengujian validasi data dan pengujian reliabilitas data. Pengujian dilakukan agar data tersebut menjadi valid dan layak untuk digunakan sebagai sarana menganalisis suatu permasalahan Penerapan Model Kano Langkah-langkah penelitian dengan menggunakan Model Kano adalah :

60 45 Langkah 1: Identifikasi ide/permintaan pelanggan atau menganalisa yang akan diukur. Langkah 2 : Membuat Kuesioner Kano Dalam pembuatan Kuesioner yang perhitungannya menggunakan Model Kano maka sifat dari Kuisioner tersebut adalah setiap satu pertanyaan memiliki dua bagian yaitu functional dan disfunctional. 1. I like it that way 2. It must be that way 3. I am neutral 4. I can live with it that way 5. I dislike it that way Dalam pembuatan pertanyaan, pertanyaan yang telah diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Kelima variabel dalam Kano tersebut termasuk skala Likert, karena memiliki gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk setiap variabel tidak diberi skor dalam pengolahan datanya tetapi mengikuti langkah-langkah yang sesuai dengan Model Kano yaitu dengan menggunakan Tabel Evaluasi Kano pada Tabel 3.2. Langkah 3: Memproses hasil jawaban Kuisioner dengan menggunakan Tabulation of Surveys seperti terlihat pada Tabel 3, untuk memproses hasil jawaban Tabel Evaluasi Kano. Langkah 4: Menganalisa hasil proses. Langkah yang dilakukan dengan memposisikan setiap atribut pertanyaan.

61 46 Tabel 3.2 Evaluasi Kano Sumber: Walden, 1993 Keterangan : A :Attractive; R : Reverse; M :Must-be; Q : Questionable; O :One Dimensional; I : Indifferent Tabel 3.3 Tabulation of Surveys Sumber: Walden, 1993

62 47 Gambar 3.2 Memposisikan Atribut Sumber: Walden, 1993 Untuk memposisikan diperlukan rata-rata dari satisfaction dan dissatisfaction dari setiap atribut. Untuk itu ada aturan dalam mengevaluasi yaitu : M > O > A > I Menghitung rata-rata setiap atribut : Extent of Satisfaction (1) A+O A+O+M+I

63 48 Extent of Dissatisfaction (2) O+M (A+O+M+I)(-1) Dari hasil rata-rata dapat diketahui nilai yang memungkinkan mengetahui atribut yang menjadi kepuasan pelanggan dan ketidakpuasan pelanggan. Atribut yang bernilai positif dipertahankan sedangkan yang negatif dilakukan tindakan perbaikan. Tabel 3.4 Karakteristik Nilai Extent Of Satisfaction Sumber: Walden, 1993 Model Kano merupakan teknik yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan Penerapan Quality Function Deployment (QFD) Penerapan Quality Function Deployment (QFD) dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan terhadap atribut produk atau jasa melaui penelitian terhadap pelanggan. 2. Membuat matriks perencanaan (Planning Matrix)

64 49 a. Tingkat kepentingan konsumen (Importance to Customer) Penentuan tingkat kepentingan konsumen digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsumen memberikan penilaian atau harapan dari kebutuhan konsumen yang ada. b. Pengukuran tingkat kepuasan konsumen terhadap produk (Current Satisfaction Performance) Pengukuran tingkat kepuasan konsumen terhadap produk dimaksudkan untuk mengukur bagaimana tingkat kepuasan konsumen setelah pemakaian produk yang akan dianalisa. Dihitung dengan rumus: c. Nilai target (Goal) Nilai target ini ditentukan oleh pihak perusahaan untuk mewujudkan tingkat kepuasan yang diinginkan oleh konsumen. d. K Value K value ditentukan menurut nilai kebebasan pada hasil atribut kategori kano. Dimana k value didefinisikan sebagai 0,5, 1, 1,5 dan 0 untuk masing-masing atribut kategori Must-be (M), One Dimensional (O). Attractive (A) dan Indifferent (I).

65 50 e. Adjustment Factor Nilai adjustment factor merupakan nilai yang digunakan untuk menghitung nilai adjusted improvement ratio. Adjustment Factor = max([cs],[cd]) Dimana, CS = Customer Satisfaction DS = Customer Dissatisfaction f. Rasio Perbaikan (Improvement Ratio) Improvement ratio merupakan nilai yang bertujuan untuk mengukur derajat kepuasan konsumen pada setiap pengguna atribut untuk masing-masing kualitas yang tercantum. Sedangkan nilai improvement ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Improvement Ratio, R 0 = Dimana, t = User Satisfaction target (goal) u = User importance g. Adjusted Improvement Ratio Nilai ini merupakan langkah perhitungan yang digunakan untuk menghubungkan parameter dalam metode kano ke dalam matriks QFD. Hasil ini dapat memberikan kepentingan mutlak untuk memperoleh analisis akhir. Adapun rumus perhitungan adjusted improvement ratio adalah sebagai berikut : R I = (1+f) k x R 0 Dimana, f = Adjustment factor k = Kano category

66 51 R 0 = Improvement ratio h. Adjustment Importance Hasil nilai ini dapat memberikan pemahaman yang jelas tentang memprioritaskan kualitas yang diharapkan oleh pengguna. Adapun rumus perhitungan Adjustment Importance adalah sebagai berikut : Adjustment importance = adjusted improvement ratio x user importance. 3. Menentukan ciri khas produk atau jasa yang menguntungkan melalui Karakteristik Teknis. 4. Mengidentifikasi nilai hubungan antara kebutuhan pelanggan dengan karakteristik pada Matriks Hubungan. 5. Mengidentifikasi hubungan antara sesama karakterisik teknis pada Respon Teknis. 6. Penentuan prioritas Penentuan ini menunjukkan prioritas yang akan dikembangkan lebih dulu berdasarkan kepentingan teknik. 7. Mengidentifikasi dan menganalisis produk atau jasa yang ada sekarang dengan beberapa produk atau jasa dari pesaing untuk perbaikan sehingga dapat membantu dalam menyusun nilai sasaran yang dipersepsikan ANALISA PERANCANGAN PRODUK Sebelum perancangan produk terlebih dahulu perhitungan data anthropometri. Hal ini dilakukan agar produk yang dirancang menjadi ergonomis bagi para penggunanya. Data dimensi tubuh yang digunakan untuk perancangan

67 52 produk adalah tinggi popliteal dengan perhitungan persentil. Setelah ukuran sudah ditentukan maka tahap selanjutnya membuat desain dalam software autocad. Tahap akhir yaitu merealisasikan desain kedalam bentuk prototype produk.

68 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. SURVEY AWAL Penelitian pada tahap awal ini dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuisioner terbuka terhadap pengguna tempat sampah kertas. Dimana cara tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi dan masalah apa yang dihadapi oleh konsumen terhadap tempat sampah kertas,dan juga untuk mengidentifikasi kebutuhan kosumen terhadap tempat sampah yang diinginkan. Penyebaran Kuisioner dibagikan kepada 30 responden di area Semarang. Hasil dari survey tersebut menyatakan bahwa 97% menyatakan tempat sampah saat ini di lingkungan belum efektif, 90% perlu adanya inovasi terhadap tempat sampah kertas, 65% pada perubahan desain dan 74% untuk penambahan teknologi. Data hasil kuisioner terbuka tersebut akan dipertimbangkan untuk menyusun kuisioner pada tahap model Kano. 4.2.HASIL PENGOLAHAN DENGAN MODEL KANO Pada tahapan ini langkah awal yang dilakukan yaitu penyebaran kuisioner Kano terhadap 50 responden. Dimana dalam kuisioner Kano dibagi menjadi 2 klasifikasi yaitu fungsional dan disfungsional serta atribut-atribut kuisioner diperoleh dari pertimbangan hasil dari kuisioner awal yaitu kuisioner tebuka. 53

69 Pengujian Validitas dan Reabilitas Kuisioner Kano Pengujian validitas dan Reabilitas menggunakan software SPSS, dimana nilai r tabel harus diketahui terlebih dahulu. Karena jumlah respondennya 50 maka nilai r tabel 0,2787 (N=50, df=48). Dengan demikian data dikatakan valid dan reliabel apabila hasil dari Corrected Item Total Correlation dan Cronbach s Alpha lebih besar dari nilai r tabel ( > 0,2787). Berikut hasil dari pengujian tersebut: 1. Pernyataan Fungsional Tabel 4.1 Reability Statistic Fungsional Sumber : Olah Data, 2015 Tabel 4.2 Correlation-Item Statistic Fungsional Corrected Item Total Correlation P1 0,499 P2 0,539 P3 0,475 P4 0,490 P5 0,600 P6 0,517 P7 0,570 P8 0,594 P9 0,640 P10 0,490 P11 0,639 Sumber : Olah Data, 2015

70 55 Dari hasil uji diatas bahwa Corrected Item Total Correlation > 0,2787, maka dapat disimpulkan bahwa data yang di uji valid dan hasil uji Cronbach s Alpha > tabel r (0,765 > 0,2787) sehingga dinyatakan reliabel. 2. Pernyataan Disfungsional Tabel 4.3 Reability Statistic Disfungsional Sumber : Olah Data, 2015 Tabel 4.4 Correlation-Item Statistic Disfungsional Corrected Item Total Correlation P1 0,487 P2 0,690 P3 0,475 P4 0,560 P5 0,636 P6 0,690 P7 0,503 P8 0,309 P9 0,475 P10 0,573 P11 0,668 Sumber : Olah Data, 2015 Dari hasil uji diatas bahwa Corrected Item Total Correlation > 0,2787, maka dapat disimpulkan bahwa data yang di uji valid dan hasil uji Cronbach s Alpha > tabel r (0,764 > 0,2787) sehingga dinyatakan reliabel.

71 Tabulation of Survey Setelah data kuisioner di uji Validitas dan Reabilitasnya maka tahap selanjutnya dilakukan pengevaluasian berdasarkan tabel evaluasi Kano.Pada tabel evaluasi Kano terdapat 6 kategori, yaitu: A = Attractive M = Must be O = One dimensional R = Reverse Q = Questionable I = Indifferent Dari Evaluasi tersebut, kemudian menghubungkan hasil kategori Kano pada Bagian Fungsional dengan bagian Disfungsional. Tabel 4.5 Tabulation of Survey PERNYATAAN A M O I Q R TOTAL GRADE O O A A O M M M M A O Sumber : Olah Data, 2015 Dari hasil di atas dapat diketahui kategori tiap-tiap pernyataan, yaitu: 1. Bahan material produk yang kuat dan awet (One dimensional) 2. Konstruksi produk yang kuat (One dimensional) 3. Adanya alat press pada produk untuk menekan sampah bila penuh (Attractive)

72 57 4. Mempunyai bentuk dan warna yang menarik (Attractive) 5. Dimensi produk yang ideal (One dimensional) 6. Pengoperasian produk yang mudah (Must be) 7. Penggunaan produk yang nyaman (Must be) 8. Produk mudah dipindah-pindahkan (Must be) 9. Perawatan produk mudah (Must be) 10. Kapasitas penampungan minimal 10 liter (Attractive) 11. Harga produk terjangkau (One dimensional) Diagram Kano Sebelum memposisikan atribut ke dalam Diagram Kano yang perlu dilakukan adalah menghitung nilai Extent of Satisfaction dan Extent of Dissatisfaction.Berikut hasil dari perhitungannya: Tabel 4.6 Nilai Extent of Satisfaction dan Extent of Dissatisfaction No Satisfaction Dissatisfaction 1 0,58-0,68 2 0,50-0,64 3 0,58-0,40 4 0,59-0,47 5 0,54-0,66 6 0,28-0,88 7 0,36-0,54 8 0,32-0,64 9 0,26-0, ,58-0, ,52-0,64 Sumber : Olah Data, 2015

73 58 Setelah nilai Extent of Satisfaction dan Extent of Dissatisfaction telah diketahui, kemudian dimasukan ke dalam bentuk diagram. Dari Diagram Kano dapat dilihat posisi atribut-atribut masuk dalam kategori apa saja. Attractive e One dimensional Indifferent Must be Gambar 4.1 Diagram Kano Sumber : Olah Data, 2015 Berdasarkan gambar 4.1, Diagram Kano menunjukkan bahwa dari 4 kategori yang ada tidak ada pernyataan yang masuk ke kategori Indefferent. Untuk pernyataan 3,10,4 masuk ke dalam kategori Attractive, pernyataan1,2,5,11 masuk dalam kategori One dimensional dan untuk kategori Must be yaitu pernyataan 6,7,8,9. Berikut pemetaannya:

74 59 Tabel 4.7 Pemetaan Atribut Pernyataan Kategori Attractive One dimensional Must be Indefferent Pernyataan Adanya alat press pada produk untuk menekan sampah bila penuh Kapasitas penampungan minimal 10 liter Mempunyai bentuk dan warna yang menarik Bahan material produk yang kuat dan awet Konstruksi produk yang kuat Dimensi produk yang ideal Harga produk terjangkau Pengoperasian produk yang mudah Penggunaan produk yang nyaman Produk mudah dipindah-pindahkan Perawatan produk mudah Sumber : Olah Data, 2015 Dari 11 pernyataan tidak ada pernyataan yang di eliminasi sehingga semua pernyataan tersebut masuk ke tahap pengolahan selanjutnya, yaitu pengolahan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) ANALISA PENERAPAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Pada metode ini yaitu mengetahui atribut untuk tingkat kepuasan konsumen kemudian menentukan karakteristik teknik pada produk sehingga mewujudkan kebutuhan konsumen yang diinginkan Identifikasi Kebutuhan Konsumen Untuk identifikasi kebutuhan konsumen atribut diperoleh dari hasil kuisioner model Kano, dimana hasil menunjukkan tidak ada pernyataan yang dieliminasi, sehingga semua pernyataan yang ada di model Kano digunakan dalam kuisioner QFD yang berjumlah 11 pernyataan.

75 Pengumpulan Data Kuisioner QFD Pengumpulan data pada tahap ini dilakukan dengan penyebaran kuisioner kepada 50 responden. Kuisioner QFD yang di sebar mengenai tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk tempat sampah kertas Pengujian Validitas dan Reabilitas Kuisioner QFD Untuk Kuisioner QFD juga melakuakan uji validitas dan Reabilitas seperti pada Kuisioner Kano dengan menggunakan software SPSS, dimana nilai r tabel harus diketahui terlebih dahulu. Karena jumlah respondennya 50 maka nilai r tabel 0,2787 (N=50, df=48). Dengan demikian data dikatakan valid dan reliabel apabila hasil dari Corrected Item Total Correlation dan Cronbach s Alpha lebih besar dari nilai r tabel ( > 0,2787). Berikut hasil dari pengujian tersebut: 1. Tingkat Kepentingan Tabel 4.8 Reability Statistic Tingkat Kepentingan Sumber : Olah Data, 2015 Dari hasil uji reliabilitas tersebut ternyata nilai Cronbach s Alpha = 0,711 berarti hasil kuesioner tersebut reliabel karena nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari nilai r tabel (0,711 > 0,2787).

76 61 Tabel 4.9 Correlation-Item Statistic Tingkat Kepentingan Corrected Item Total Correlation P1 0,314 P2 0,497 P3 0,355 P4 0,370 P5 0,334 P6 0,524 P7 0,611 P8 0,456 P9 0,651 P10 0,368 P11 0,428 Sumber : Olah Data, 2015 Dari hasil uji diatas bahwa Corrected Item Total Correlation > 0,2787, maka dapat disimpulkan bahwa data yang di uji valid. Karena hasil uji Validitas dan Reabilitas dinyatakan valid dan reliabel maka dapat di lanjutkan ke tahap pengolahan selanjutnya. 2. Tingkat Kepuasan Tabel 4.10 Reability Statistic Tingkat Kepuasan Sumber : Olah Data, 2015 Dari hasil uji reliabilitas tersebut ternyata nilai Cronbach s Alpha = 0,749 berarti hasil kuesioner tersebut reliabel karena nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari nilai r tabel (0,749 > 0,2787).

77 62 Tabel 4.11 Correlation-Item Statistic Tingkat Kepuasan Corrected Item Total Correlation P1 0,573 P2 0,490 P3 0,458 P4 0,642 P5 0,372 P6 0,514 P7 0,324 P8 0,355 P9 0,299 P10 0,484 P11 0,495 Sumber : Olah Data, 2015 Dari hasil uji diatas bahwa Corrected Item Total Correlation > 0,2787, maka dapat disimpulkan bahwa data yang di uji valid. Karena hasil uji Validitas dan Reabilitas dinyatakan valid dan reliabel maka dapat di lanjutkan ke tahap pengolahan selanjutnya Hasil Olah Data Tingkat Kepentingan Dari hasil penilaian 50 responden terhadap atribut yang ada ditingkat Kepentingan kemudian di lakukan olah rekap data. Untuk penilaian menggunakan skala Likert yang bernilai dari 1 sampai 5, dimana likert 1(sangat tidak penting), 2(tidak penting), 3(cukup penting), 4(penting) dan 5(sangat penting). Berikut rekap data Tingkat Kepentingan:

78 63 Tabel 4.12 Rekap Data Tingkat Kepentingan Sumber : Olah Data, 2015 Dari hasil rekap data Tingkat kepentingan kemudian di lanjut olah data untuk mencari Skala Tingkat Kepentingan.

79 64 Tabel 4.13 Skala Tingkat Kepentingan Sumber : Olah Data, 2015 Dari hasil skala Tingkat Kepentingan di ketahui ada 11 urutan peringkat skala, untuk urutan yang memiliki nilai kepentingan tertinggi yaitu pada pernyataan (1) bahan material yang kuat dan awet dan untuk skala terendah yaitu pada pernyataan (8) Produk mudah di pindah-pindahkan Hasil Olah Data Tingkat Kepuasan Untuk penilaian menggunakan skala Likert yang bernilai dari 1 sampai 5, dimana likert 1(tidak puas), 2(kurang puas), 3(cukup puas), 4(puas) dan 5(sangat puas). Kuisioner Tingkat Kepuasan di tujukan untuk 50 responden juga. ). Berikut rekap data Tingkat Kepentingan:

80 65 Tabel 4.14 Rekap DataTingkat Kepuasan Sumber : Olah Data, 2015 Tabel 4.15 Rekap DataTingkat Kepuasan Sumber : Olah Data, 2015 Urutan yang memiliki nilai kepuasan tertinggi pada produk tempat sampah yang sudah ada di pasaran yaitu pada pernyataan (8) Produk mudah di pindahpindahkan dan untuk skala terendah yaitu pada pernyataan (2) Kontruksi produk yang kuat.

81 Nilai Goal Nilai Goal di dapat dari membandingkan nilai terbaik pada tingkat kepuasan konsumen. Nilai Goal ditujukan untuk menunjukkan sasaran yang ingin dicapai peneliti untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan memberikan nilai dengan skala 1 sampai dengan 5. Tabel 4.16 Nilai Goal Sumber : Olah Data, Nilai K Value Untuk nilai K Value masing-masing dari kategori kano mempunyai nilai ketentuan, yaitu: Must-be (M) = 0,5 One Dimensional (O) = 1 Attractive (A) = 1,5 Indifferent (I) = 0

82 67 Tabel 4.17 Nilai K Value Sumber : Olah Data, 2015 Dari penentuan nilai K Value diketahui bahwa hanya ada 3 kategori Kano yang mendapatkan nilai K Value, yaitu kategori O (1), M (0,5) dan A (1,5) Nilai Adjustment Factor Menentukan Nilai Adjusment Factor dengan rumus: Adjustment Factor = max([cs],[cd]) Keterangan: CS = Customer Satisfaction DS = Customer Dissatisfaction Untuk Customer Satisfaction dan Customer Dissatisfaction diambil dari perhitungan Model Kano. Nilai Adjusment Factor ini digunakan untuk mengetahui seberapa penting masing-masing atribut dalam pemenuhan kebutuhan konsumen.

83 68 Tabel 4.18 Nilai Adjustment Factor Sumber : Olah Data, Nilai Improvement Ratio Improvement Ratio merupakan penentuan tingkatan yang ingin dicapai untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau dengan kata lain untuk mengukur derajat kepuasan konsumen. Rumus untuk menghitung Nilai Improvement Ratio yaitu R 0 = Keterangan : t = Goal (User Satisfaction target) u = User importance Tabel 4.19 Nilai Improvement Ratio Sumber : Olah Data, 2015

84 Nilai Adjusted Improvement Ratio Adjusted Improvement Ratio merupakan parameter penghubung antara Model Kano ke dalam Metode QFD. Dimana rumus Adjusted Improvement Ratio yaitu R I = (1+f) k x R 0 Keterangan: f = Adjustment k = Kano category R 0 = Improvement ratio Tabel 4.20 Nilai Adjusted Improvement Ratio Sumber : Olah Data, 2015

85 Nilai Adjustment Importance Nilaia Adjustment Importance digunakan sebagai Informasi kepada perancang untuk hasil prioritas atribut yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Berikut rumus perhitungannya: Adjustment Importance = R I x u Keterangan : R I = adjusted improvement ratio u = user importance Tabel 4.21 Nilai Adjustment Importance Sumber : Olah Data, 2015

86 Perhitungan House Of Quality (HOQ) 1. Penentuan Respon Teknis Penentuan respon teknis yaitu perencanaan target kebutuhan berdasarkan kebutuhan yang diinginkan konsumen. Kebutuhan konsumen tersebut akan diterjemahkan dalam bentuk istilah teknis. Tabel 4.22 Respon Teknis Sumber : Olah Data, Matriks Korelasi Teknis Pada Korelasi teknis ini yang saling berkorelasi antara sesama karakteristik teknis. Simbol korelasi teknis yang digunakan sebagai berikut: Tabel 4.23 Simbol Korelasi Teknis Simbol Arti Tidak ada hubungan Hubungan kuat Hubungan yang sangat kuat Sumber : Olah Data, 2015

87 72 Dari tabel 4.23 diketahui bahwa ada 2 simbol korelasi teknis yaitu simbol hubungan yang paling kuat dan hubungan kuat. Berikut tabel Matriks korelasi teknis antar sesama karakteristik teknis: Tabel 4.24 Matriks Korelasi Teknis Sumber : Olah Data, Matriks Relasi Untuk matriks relasi yaitu korelasi antara karakteristik teknis dengan kebutuhan konsumen. Berikut simbol yang digunakan: Tabel 4.25 Simbol Matrik Relasi Simbol Arti Nilai Tidak ada hubungan 0 Hubungan lemah 1 Hubungan sedang 3 hubungan kuat 9 Sumber : Olah Data, 2015

88 73 Dari tabel 4.25 diketahui ada 3 simbol hubungan, yaitu simbol dengan nilai 9 dengan arti korelasi mempunyai hubungan yang kuat antara karakteristik teknis dengan kebutuhan konsumen, nilai 3 korelasi mempunyai hubungan yang sedang dan nilai 1 korelasi mempunyai hubungan yang lemah, apabila tidak adanya simbol berarti tidak adanya korelasi antara 2 atribut tersebut. Berikut ini pada tabel 4.26 merupakan hasil dari korelasi karakterisrik teknis dan kebutuhan konsumen: Tabel 4.26 Korelasi Antara Karakteristik Teknis Dengan Kebutuhan Konsumen Sumber : Olah Data, 2015 Dari tabel 4.26 telah diketahui hubungan antara karakteristik teknis dengan kebutuhan konsumen dengan menggunakan simol-simbol matriks relasi. Selanjutnya perhitungan nilai Absolute Weight dan Absolute Importance.

89 74 4. Menghitung Nilai Absolute Weight dan Absolute Importance Perhitungan absolute weight dan absolute importance digunakan untuk memperoleh hasil prioritas kebutuhan konsumen yang akan diaplikasikan pada perancangan dan pengembangan produk pada tahap selanjutnya. Berikut Rumus perhitungannya: Absolute Weight, AW = i x r Absolute Importance, AI = j x r Keterangan : i = User Importance j = Adjusment Importance r = Relationship Rating Tabel 4.27 Perhitungan Absolute Weight Sumber : Olah Data, 2015

90 75 Lanjutan Tabel 4.27 Perhitungan Absolute Weight Sumber : Olah Data, 2015

91 76 Tabel 4.28 Perhitungan Absolute Importance Sumber : Olah Data, 2015

92 77 Lanjutan Tabel 4.28 Perhitungan Absolute Importance Sumber : Olah Data, 2015 Dari hasil perhitungan Perhitungan absolute weight dan absolute importance diketahui urutan prioritas sebagai berikut: 1. Adanya alat press pada produk untuk menekan sampah bila penuh 2. Konstruksi produk yang kuat 3. Dimensi produk yang ideal 4. Bahan material produk yang kuat dan awet

93 78 5. Harga produk terjangkau 6. Kapasitas penampungan minimal 10 liter 7. Penggunaan produk yang nyaman 8. Pengoperasian produk yang mudah 9. Mempunyai bentuk dan warna yang menarik 10. Perawatan produk mudah 11. Produk mudah dipindah-pindahkan 5. Menentukan Target Spesifikasi Pengembangan atribut pada karakteristik teknis yang berdasarkan kebutuhan konsumen digunakan untuk menentukan target spesifikasi pada perwujudan desain produk selanjutnya. Berikut daftar target spesifikasi yang dibutuhkan: Tabel 4.29 Target Spesifikasi Urutan Target Spesifikasi prioritas 1 Adanya Pegas ketebalan 6 mm dengan kerenggangan 4 cm 2 Kontruksi dapat menahan tekanan saat sampah di press 3 Ukuran tempat sampah dengan diameter alas 30 cm dan tinggi 37 cm. Bahan material logam jenis monoklinik, Per Baja dengan 0,75< 4 kandungan karbon >1,40 5 Harga Jual < Rp ,00 6 Spesifikasi ukuran yang sesuai dengan kapasitas penampungan > 10 liter Nyaman saat mengoperasikan produk dengan menggunakan kaki saat 7 mengepres. 8 Mudah dalam penggunaan produk Mempunyai bentuk Spiral mengikuti body per dan perpaduan warna 9 yang serasi. 10 Mudah saat dibersihkan 11 Mudah diangkat dan diletakan di sisi ruangan manapun Sumber : Olah Data, 2015

94 79 6. Analisa Benchmarking Untuk analisa Benchmarking tahap awal yang dilakukan yaitu penyebaran kuisioner untuk perbandingan produk tempat sampah kantor yang ada di pasaran sebelmnya dengan tempat sampah kantor dengan penambahan alat press, dimana kuisioner ditujukan kepada 50 responden. Berikut hasil analisa Benchmarking : Tabel 4.30 Analisa Benchmarking Sumber : Olah Data, 2015

95 80 Tabel 4.31 Perbandingan Harga Produk Tempat Sampah dipasaran Tempat Sampah Kertas Harga tempat sampah kertas lebih terjangkau Rp ,00. Harga tempat sampah Stainless dipasaran Rp ,00 7. House of Quality (HOQ) Hasil semua langkah- langkah diatas dimulai dari penentuan respon teknis sampai analisa Benchmarking digabungkan dalam satu bentuk yaitu pada House of Quality (HOQ).

96 Bahan material Stainless steel, Per Baja Dapat menahan Tekanan saat sampah di press Adanya Per elastis untuk memudahkan pengepresan Mempunyai bentuk Spiral mengikuti body per dan pemberian warna menggunakan pilox Ukuran tempat sampah dengan diameter alas 30 cm dan tinggi 40 cm. Mudah dalam penggunaan Nyaman saat mengoperasikan produk dengan menggunakan kaki saat mengepres. Mudah diangkat dan diletakan di sisi kantor manapun Mudah saat di bersihkan Spesifikasi ukuran yang sesuai dengan kapasitas penampungan > 10 liter. Harga Jual < Rp ,00 Product Characteristic Importance to Customer Bahan baku kuat dan tahan lama Kontruksi yang kokoh Inovasi dengan penambahan fungsi Bentuk dan finishing yang unik Ukuran yang ideal Praktis dalam penggunaan produk Kenyamanan penggunaan produk Produk mudah diangkat Produk mudah dibersihkan Spesifikasi produk disesuaikan kapasitas Harga Bersaing Kategori Kano Nilai k User satisfaction Goal Target adjusment factor Improvement Ratio Adjusted Improvement Ratio Adjusted Importance 81 = Strong Positive = Positive = Negative = Strong Negative = 9 (Hubungan Kuat) О = 3 (Hubungan Sederhana) = 1 (Hubungan Lemah) Product Requirement Bahan material produk yang kuat dan awet Konstruksi produk yang kuat Adanya mesin press pada produk untuk menekan sampah bila penuh Mempunyai bentuk dan warna yang menarik Dimensi produk yang ideal Pengoperasian produk yang mudah Penggunaan produk yang nyaman Produk mudah dipindah-pindahkan Perawatan produk mudah Kapasitas penampungan minimal 10 liter Harga produk terjangkau 4, O 1 1,48 5 0,68 1,09 1,83 8,40 4, O 1 1,32 5 0,64 1,11 1,81 8, , A 1,5 1,56 5 0,58 1,10 2,19 9, ,34 1 A 1,5 1,60 4 0,59 0,92 1,85 8, ,38 O 1 1,56 5 0,66 1,14 1,89 8, ,02 1 M 0,5 2,04 5 0,88 1,24 1,71 6, , M 0,5 2,00 5 0,54 1,32 1,63 6,20 3,70 1 M 0,5 2,44 4 0,64 1,08 1,38 5, ,10 M 0,5 1,84 4 0,64 0,98 1,25 5, ,56 A 1,5 1,40 5 0,58 1,10 2,18 9, ,44 O 1 2,36 5 0,64 1,13 1,85 8, Gambar Tem Target Spec Absolute Weight (AW) Absolute Important (AI) Urutan 67,84 80,42 82,16 52,20 74,16 53,60 56,22 42,20 45,84 58,70 62,52 121,56 148,88 161,35 94,02 140,42 97,70 100,79 62,60 62,54 122,47 120, Tempat Sampah Lama Gambar 4.2 House of Quality (HOQ)

97 DATA ANTHROPOMETRI Dalam merancang produk dibutuhkan data antropometri, dimana ukuran dan bentuk produk menyesuaikan dengan keadaan fisik pengguna. Dalam produk tempat sampah kertas ini hanya dibutuhkan data Tinggi Popliteal (TPO). Berikut ini adalah data antropometri yang dibutuhkan: Tabel 4.32 Data Anthropometri Sumber : Olah Data, 2015

98 Uji Kecukupan Data Anthropometri Dari data antropometri dari 50 responden kemudian dilakukan perhitungan untuk uji kecukupan data. Data dinyatakan cukup apabila N lebih kecil dari N (50 responden). Berikut ini adalah perhitungan uji kecukupan data: Tingkat kepercayaan (k) = 95% = 2 Tingkat ketelitian (s) = 5% = 0,05 N = k s N X 2 X X 2 2 = 2 0,05 50(86311) ( ) = = (2,60) 2 N = 6,78 = 40*134, Dari hasil perhitungan uji kecukupan data nilai N adalah 6,78 lebih kecil dari jumlah responden (50), maka data dinyatakan cukup.

99 Uji Keseragaman Data Anthropometri Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui bahwa data tidak menyimpang dari batas yang ditentukan. Data dinyatakan seragam apabila hasil perhitungan berada di antara Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB). Berikut ini adalah hasil uji keseragaman data: ( x x) N 1 2 = = 2,73 Peta Kontrol dengan tingkat kepercayaan 95% BKA X + k = 41, (2,73) = 46,91 BKB X - k = 41,46-2 (2,73) = 36,01 Dari hasil pengujian diketahui hasil untuk standar deviasi 2,73, hasil BKA 46,91 dan hasil dari BKB 36,01. Dan hasil menunjukkan bahwa data TPO berada diantara BKA dan BKB, maka data dapat dikatakan seragam. Lebih jelasnya lihat pada grafik di bawah ini:

100 DATA RATA" BKA BKB Gambar 4.3 Grafik Uji Keseragaman Data Sumber : Olah Data, Perhitungan Persentil Perhitungan persentil terdiri dari 3, yaitu persentil 5, 50 dan 95. Berikut perhitungannya: P5 = - 1,645σ P50 = P95 = + 1,645σ Tabel 4.33 Perhitungan Persentil Dimensi P5 P50 P95 Tinggi Popliteal 36,97 41,46 45,95 Sumber : Olah Data, 2015

101 86 Dari hasil uji persentil diketahui hasil untuk persentil 5 yaitu 36,97, persentil 50 sebesar 41,46 serta persentil 95 sebesar 45,95. Persentil yang digunakan dalam perancangan produk menggunakan persentil 5 karena operator yang memiliki tinggi popliteal terkecil bisa menjangkau tinngi tempat sampah, secara otomatis yang memiliki tinggi popliteal terbesar juga dapat menjangkau PERANCANGAN PRODUK Dari tahapan di atas, hasil dari korelasi Kano dan Quality Funtion Deployment (QFD) menghasilkan target spesifikasi produk yang telah diurutkan proritas per atributnya serta ditunjang dengan perhitungan antropometri. Oleh karena itu langkah selanjutnya yaitu membuat rancangan desain yang berupa prototype dan melakukan analisa biaya pembuatan produk Desain Gambar Berikut ini adalah desain gambar tampak depan dan tampak atas beserta dengan ukurannya:

102 Gambar 4.4 Desain Gambar 87

103 Sistem Kerja Produk Gambar 4.5 Produk Tempat Sampah Kertas Tempat sampah perkantoran khusus kertas ini menerapkan sistem kerja yang mudah, yaitu: 1. Buang sampah pada lubang yang tersedia diatas penutup tempat sampah, Dalam membuang konsumen tanpa harus membuka atau bersentuhan langsung dengan tempat sampah. 2. Apabila sampah kertas sudah penuh maka tempat sampah dapat dipress dengan cara menginjakkan telapak kaki di atas penutup tempat sampah, secara otomatis apabila penutup sudah diinjak maka akan

104 89 menekan per yang akan mengepres sampah kertas, kemudian Per pun akan kembali ke kondisi semula dikarenakan kondisi per yang elastis. 3. Untuk pembuangan sampah apabila kapasitas sudah terisi penuh dan sudah tidak bisa di pres lagi, maka tinggal buka penutup tempat sampah kemudian ambil sampah hasil pres-presan dan buang ke pembuangan akhir Analisa Biaya Setelah rancangan desain selesai maka dilakukan perhitungan biaya berdasarkan kebutuhan bahan yang diperlukan, selanjutnnya perhitungan harga jual produk dapat dilihat pada tabel Tabel 4.34 Analisa Biaya Sumber : Olah Data, 2015

105 BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Kesimpulan dari perancangan produk tempat sampah kertas berdasarkan hasil analisa dan pembahasan di atas adalah: Perancangan Produk tempat sampah kertas menggunakan metode Kano dan Quality Funtion Deployment (QFD). Dari hasil pendekatan Kano model diketahui pengelompokan atribut dari 11 pernyataan masuk dalam 3 kategori yaitu 3 pernyataan pada kategori Attractive, 4 pernyataan pada kategori One dimensional dan 4 pernyataan kategori Must be. Dari keseluruhan atribut tidak ada yang masuk ke kategori Indefferent. Kemudian masuk pada hasil korelasi model kano dengan Quality Funtion Deployment (QFD) diketahui hasil urutan prioritas atribut dalam target spesifikasi yang akan digunakan untuk perancangan produk. Hasil dilihat dari nilai Absolute Importance tertinggi sebesar 161,35 yaitu pada pernyataan adanya inovasi penambahan alat press pada tempat sampah kertas. Dari hasil urutan priotitas kemudian perhitungan data anthropometri menggunakan dimensi tinggi popliteal untuk mengetahui ukuran perancangan produk, dengan data yang diambil pada persentil 5 sebesar 36,97. Dan tahap akhir dari ukuran yang didapat di buat dalam sebuah desain dan direalisasikan dalam bentuk prototype. 90

106 5.2.SARAN Dalam perancangan produk tempat sampah kantor ini masih diperlukan pengembangan produk yang lebih baik lagi. Serta sistem kerja yang masih manual perlu dikembangkan lebih lanjut menjadi sistem kerja produk yang otomatis. 91

107 DAFTAR PUSTAKA Amran, Tiena Pengukuran Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metode Kano Dan Root Cause Analysis (Studi Kasus PLN Tangerang). Univeritas Trisakti, Jakarta. Arief, Ernanda Perancangan Gerobak Sampah yang Ergonomis dengan Menggunakan Metode Kansei Engineering dan Metode Quality Function Deployment. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Bappeda, Kota Semarang Dalam Angka, Pemerintah Kota Semarang. Catur, Hana Aplikasi Metode Kano dan QFD dalam Desain Sepatu Wanita untuk Meningkatkan Daya Saing Produk UKM. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sidoarjo. Dwie, Yunia Product Design Development for Modular Computer Table to Support Green Lifecycle Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Dwiyatmo, Kus Pencemaran Lingkungan dan Penangananya. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama. Frenky, Hendra Optimasi Quality Function Deployment (QFD) Berbasis Model Kano Untuk Memaksimalkan Kepuasan Konsumen. Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara. Ginting, Rosnani Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu. 92

108 93 Ginting, Rosnani Perancangan Alat Penyadap Karet di Kabupaten Langkat Sumatera Utara dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Model Kano. Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara. Hashim, Aldila. and Dawal, Siti Z Kano Model and QFD Integration Approach For Ergonomic Design Improvement. University of Malaya, Malaysia. Kano, N., Seraku, N., Takahashi, F., & Tsuji, S. (1984). Attractive Quality and Must-be Quality. The Journal of the Japanese Society for Quality Control, Kusuma, Merlyana Analisis dan Usulan Perbaikan Kualitas Layanan Menggunakan Model Kano dan Quality Function Deployment (QFD) di Restoran Siap saji X Cabang Plaza Surabaya. Universitas Brawijaya, Malang. Lakshitta, Anindya Perancangan Jumbo Bag Dengan Pendekatan QFD dan TRIZ Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Muthia, Dara Integrasi Metode Kano dengan Quality Function Deployment untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel. Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara. Ulrich, Karl T. and Steven D, Eppinger Perancangan dan Pengembangan Produk. Jakarta: Salemba Teknik.

109 94 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 KUISIONER TERBUKA PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Pitri PuspitaDewi E Bapak/Ibu yang saya hormati, Saya mahasiswa jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Dalam hal ini saya sedang mengadakan penelitian Tugas Akhir. Kuesioner ini berhubungan dengan persepsi Anda terhadap penggunaan tempat sampah kertas Hasil Kuesioner ini tidak untuk dipublikasikan, melainkan untuk kepentingan penelitian semata. Atas bantuan, kesediaan waktu dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih. Nama : Umur : Petunjuk pengisian: Berilah tanda ( ) pada kolom jawaban yang Anda pilih. Isi (...) sesuai dengan pendapat Anda. Pertanyaan: 1. Apakah Anda menggunakan kertas dalam Keseharian? Iya Tidak 2. Jika iya, Seberapa sering Anda membuang sampah kertas? Sering Tidak sering

110 95 3. Jika sering, apakah ada tempat sampah khusus untuk membuang sampah kertas? Ada Tidak ada 4. Jika ada, tempat sampah seperti apa yang ada di lingkungan anda? Jawab: Selama ini tempat sampah seperti apa yang Anda jumpai? Jawab: Sejauh ini, apakah tempat sampah yang ada di lingkungan Anda sudah cukup efisien dalam penggunaannya? Jawab: Dalam penggunaannya, apakah tempat sampah tersebut masih memiliki kekurangan? Masih Tidak Alasan: Jika Masih, apakah perlu adanya inovasi untuk tempat sampah tersebut? Perlu Tidak perlu 9. Jika perlu, dari beberapa hal berikut mana yang perlu diinovasi? Bentuk Bahan Asesories tambahan Warna Desain Penambahan fungsi teknologi Daya Tahan

111 96 Lain-lain Dari produk tempat sampah yang sudah ada, apakah harga sudah sesuai dengan fungsi yang ditawarkan? Jawab: Apakah bahan yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan? Jawab: Jika ada produk tempat sampah baru, lalu inovasi seperti apa yang Anda inginkan? Jawab: Berikan saran Anda terhadap pengembangan tempat sampah kertas tersebut! Jawab:...

112 97 LAMPIRAN 2 KUISIONER KANO PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Pitri Puspita Dewi E Responden yang terhormat, Saya Mahasiswa dari Program Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Semarang, saat ini sedang melakukan penelitian sebagai dasar penyusunan tugas akhir sebagai sarjana. Penelitian ini membahas tentang pembuatan produk tempat sampah kertas berdasarkan harapan konsumen/voice of costumer. Nama : Umur : Pekerjaan : Alamat : Berilah penilaian dengan memberikan tanda (X) pada skala yang telah ditentukan. Skala yang ditentukan adalah seabagai berikut: 1. I like it that way (suka) 2. It must be that way (harus) 3. I am neutral (netral) 4. I can live with it that way (boleh) 5. I dislike it that way (tidak suka) NO. PERNYATAAN ATRIBUT Bahan material produk yang digunakan kuat dan awet X Contoh : (Pembacaan Penilaian : Saya mengharuskan bahan material yang digunakan kuat dan awet) PENILAIAN

113 98 [DISFUNGSIONAL] BAGAIMANA PENILAIAN ANDA TENTANG DESAIN TEMPAT SAMPAH PERKANTORAN JIKA,... NO PERNYATAAN 1 Bahan material produk tidak kuat dan tidak awet 2 Bahan material yang berat dan mudah berkarat 3 Tidak adanya mesin press pada produk untuk menekan sampah bila penuh 4 Bentuk dan warna tempat sampah yang kurang menarik 5 Dimensi produk yang tidak ideal 6 Konstruksi produk tidak kuat 7 Pengoperasian produk yang sulit 8 Produk tidak mudah dipindah-pindahkan 9 Perawatan produk tidak mudah 10 Kapasitas penampungan maksimal 10 liter 11 Harga produk mahal PENILAIAN (FUNGSIONAL) BAGAIMANA PENILAIAN ANDA TENTANG DESAIN TEMPAT SAMPAH PERKANTORAN JIKA, NO PERNYATAAN 1 Bahan material produk yang kuat dan awet 2 Konstruksi produk yang kuat 3 Adanya mesin press pada produk untuk menekan sampah bila penuh 4 Mempunyai bentuk dan warna yang menarik 5 Dimensi produk yang ideal 6 Pengoperasian produk yang mudah 7 Penggunaan produk yang nyaman 8 Produk mudah dipindah-pindahkan 9 Perawatan produk mudah 10 Kapasitas penampungan minimal 10 liter 11 Harga produk terjangkau PENILAIAN LAMPIRAN 3 DATA FUNGSIONAL DAN DISFUNGSIONAL

114 99 DATA FUNGSIONAL

115 100 DISFUNGSIONAL

116 101 LAMPIRAN 4 KUISIONER QFD PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Pitri Puspita Dewi E Responden yang terhormat, Saya Mahasiswa dari Program Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Semarang, saat ini sedang melakukan penelitian sebagai dasar penyusunan tugas akhir sebagai sarjana. Penelitian ini membahas tentang pembuatan produk tempat sampah perkantoran berdasarkan harapan konsumen/voice of costumer. Nama : Pendidikan Terakhir : Umur : Jenis Kelamin : TINGKAT KEPENTINGAN Kepentingan Skala Keterangan 1 Sangat tidak penting 2 Tidak penting 3 Cukup penting 4 Penting 5 Sangat penting No Pernyataan Bahan material produk yang kuat dan awet Bahan material yang ringan Bahan material yang dipakai memiliki harga murah Adanya mesin press pada produk untuk menekan sampah bila penuh Konstruksi produk yang kuat Pengoperasian produk yang mudah Penggunaan produk yang nyaman Produk mudah dipindah-pindahkan Mempunyai bentuk dan warna yang menarik Kapasitas penampungan minimal 10 liter Dimensi produk yang ideal Kepentingan

117 102 TINGKAT KEPUASAN Bagaimana kepuasan Anda terhadap produk tempat sampah kantor yang baru. Keterangan: Kepuasan Skala Keterangan 1 Tidak puas 2 Kurang puas 3 Cukup puas 4 Puas 5 Sangat puas No. 1 Pernyataan Bahan material produk yang kuat dan awet 2 Bahan material yang ringan 3 4 Bahan material yang dipakai memiliki harga murah Adanya mesin press pada produk untuk menekan sampah bila penuh Kepentingan Konstruksi produk yang kuat Pengoperasian produk yang mudah Penggunaan produk yang nyaman Produk mudah dipindah-pindahkan Mempunyai bentuk dan warna yang menarik Kapasitas penampungan minimal 10 liter Dimensi produk yang ideal

118 103 LAMPIRAN 5 REKAP DATA TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN TINGKAT KEPENTINGAN

119 104 TINGKAT KEPUASAN

120 105 LAMPIRAN 6 KUISIONER BENCHMARKING PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Pitri Puspita Dewi E Bapak/Ibu yang saya hormati, Saya mahasiswa jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Dalam hal ini saya sedang mengadakan penelitian Tugas Akhir. Kuesioner ini berhubungan dengan persepsi Anda sebagai pengguna tempat sampah. Hasil Kuesioner ini tidak untuk dipublikasikan, melainkan untuk kepentingan penelitian semata. Atas bantuan, kesediaan waktu dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih. Nama : Pendidikan Terakhir : Umur : Jenis Kelamin : PETUNJUK PENGISIAN: Anda diminta untuk mengisi kolom penilaian terhadap pernyataan yang diberikan. Kolom tersebut adalah KOLOM KEPUASAN. KEPUASAN: Bagaimana kepuasan Anda terhadap produk tempat sampah dengan model terbaru.

121 106 KETERANGAN: KOLOM KEPUASAN Kepuasan Skala Keterangan 1 Tidak puas 2 Kurang puas 3 Cukup puas 4 Puas 5 Sangat puas No Pernyataan Bahan material produk yang kuat dan awet Bahan material yang ringan Bahan material yang dipakai memiliki harga murah Adanya mesin press pada produk untuk menekan sampah bila penuh Konstruksi produk yang kuat Pengoperasian produk yang mudah Penggunaan produk yang nyaman Produk mudah dipindah-pindahkan Mempunyai bentuk dan warna yang menarik Kapasitas penampungan minimal 10 liter Dimensi produk yang ideal Kepuasan

122 LAMPIRAN 7 REKAP DATA KUISIONER BENCHMARKING 107

123 108 LAMPIRAN 8 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS PADA ATRIBUT FUNGSIONAL DAN DISFUNGSIONAL ATRIBUT FUNGSIONAL

124 109 ATRIBUT DISFUNGSIONAL

125 110 LAMPIRAN 9 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN TINGKAT KEPENTINGAN

126 111 TINGKAT KEPUASAN

RANCANG BANGUN MODIFIKASI TEMPAT SAMPAH KERTAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANO MODEL DAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

RANCANG BANGUN MODIFIKASI TEMPAT SAMPAH KERTAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANO MODEL DAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) RANCANG BANGUN MODIFIKASI TEMPAT SAMPAH KERTAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANO MODEL DAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Pitri Puspita Dewi 1), Jazuli 2), Ratih Setyaningrum 3) Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran penelitian secara keseluruhan sehingga diketahui proses, metode dan hasil yang diperoleh dalam penelitian. Terlihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian yang akan dilakukan adalah sistem pelayanan informasi yang dimiliki oleh bus Trans Jogja sebagai elemen pendukung dari moda transportasi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dan mengumpulkan informasi tentang tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia untuk perancangan mesin, peralatan,

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flow Chart Metodologi Penelitian Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL METHOD, KANO MODEL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus : Balai Pengamanan Fasilitas

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD Perancangan Alat Perajang Umbi-umbian dengan Metode Quality (Nuning Artati dkk.) PERANCANGAN ALAT PERAJANG UMBI-UMBIAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEVELOPMENT (QFD) Nuning Artati*, Sutarno, Nugrah Rekto

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU

SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU Disusun oleh: JOANA DEBORA 5303013005 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No. (014) 8-33 ISSN 30 934X Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN KEMASAN PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN METODE KANO DAN QFD

PENGEMBANGAN DESAIN KEMASAN PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN METODE KANO DAN QFD PENGEMBANGAN DESAIN KEMASAN PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN METODE KANO DAN QFD Anang Yanuar Setia Budi, Jazuli, Ratih Setyaningrum Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perpustakaan Terintegrasi (PTUKM) merupakan pengintegrasian dari perpustakaan terdistribusi yang sebelumnya dimiliki oleh fakultas-fakultas yang terdapat di (UKM). Pengintegrasian ini dilakukan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR REDESAIN GEROBAK USAHA MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

LAPORAN TUGAS AKHIR REDESAIN GEROBAK USAHA MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT LAPORAN TUGAS AKHIR REDESAIN GEROBAK USAHA MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Diajukan untuk memenuhi syarat gelar sarjana S-1 Pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ergonomi Ergonomi adalah suatu aturan atau norma dalam suatu sistem kerja, Setiap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan hendaknya selalu berpegangan pada prinsip ergonomis karena

Lebih terperinci

PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI

PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI 1) Titiek Koesdijati, 2) Tri Yusufi Rahmadhani 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas PGRI Adi Buana

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita Nurcahyawening NRP 9113201301 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Moses L. Singgih,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2016. Adapun tempat yang dijadikan objek

Lebih terperinci

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Christopherus Endradi Nanda Kusuma Haryanto Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : TUGAS AKHIR Perancangan dan Pengembangan Produk Meja Sablon Rotari dengan Metode QFD (Quality Function Deployment), Ergonomi dan CAD (Computer Aided Design) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Bundling Product bundling adalah strategi penjualan yang diterapkan di pemasaran. Product bundling mempunyai tujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam berbagai macam

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia 69 3. METODE PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan, maka perlu disusun langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut : Keterangan flowchart : 1. Survey Pendahuluan Studi litaratur dilakukan

Lebih terperinci

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi kasus di Shop And Drive Astra Otoparts CV. Fastlube Mas ) SKRIPSI Diajukan Oleh : FRIDA SANDIA PUSPITA

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU REDESIGN KURSI DAN MEJA PERKULIAHAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) SECARA ERGONOMIS DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI Rini Alfatiyah, William Marthin ABSTRAK Salah satu faktor yang dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Anthropometri Menurut Sritomo (1989), salah satu bidang keilmuan ergonomis adalah istilah anthropometri yang berasal dari anthro yang berarti manusia dan metron yang

Lebih terperinci

ANTHROPOMETRI NURJANNAH

ANTHROPOMETRI NURJANNAH ANTHROPOMETRI NURJANNAH Suatu studi yang menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusia dan aplikasi rancangan yang menyangkut geometri fisik, massa dan kekuatan tubuh (Sritomo,2003). Satu kumpulan data numerik

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 35 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Proses gambar 4. 1 Alur proses Klaim Biaya Pengobatan 36 4.2. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data didapat dari hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Antropometri Istilah Antropometri berasal dari kata Anthro yang berarti manusia dan metri yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Obyek penelitian yang diamati adalah sasaran yang menjadi sumber informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI...

BAB 2 LANDASAN TEORI... iii ABSTRAK Saat ini lembaga pendidikan bukan hanya sekedar tempat untuk belajar dan memperoleh pendidikan. Hampir seluruh lembaga pendidikan berusaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan pengajaran

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) TOPIK 4: QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH INTISARI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH INTISARI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH INTISARI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Unit Operasi Hydrocracking Complex (HCC) di PT Pertamina (Persero) RU V Balikpapan, Jalan Yos Sudarso No 1 Balikpapan, Kalimantan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam setiap penelitian selalu menggunakan metode penelitian. Penggunaan metode ini bertujuan untuk memperoleh hasil yang bersifat obyektif, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Semakin ketatnya persaingan akan produk pangan agroindustri merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen. Oleh karena itu, setiap perusahaan melakukan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai 45 tahun yang digunakan untuk aktivitas harian selain bekerja dan kuliah. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu di buat alur penelitian adapun alur penelitian dapat dilihat dari flow chart berikut

Lebih terperinci

Bab 3. Metodologi Penelitian

Bab 3. Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan untuk dapat merumuskan permasalahan berdasarkan pengamatan terhadap kondisi obyek yang diamati. Berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita N. 1) dan Moses L. Singgih 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III DISAIN PRODUK

BAB III DISAIN PRODUK BAB III DISAIN PRODUK 3.1. Pendahuluan Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu berusaha mencitakan sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Untuk mewejudkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha ABSTRAK Seiring dengan krisis ekonomi yang menimpa Indonesia saat ini, terjadi banyak sekali perkembangan di segala aspek di dalam negeri salah satunya adalah perkembangan di dunia bisnis terutama bisnis

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014 ANALISIS KUALITAS LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL), MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus: Restoran X Lokasi Surabaya) Soca Waskitha 1) dan Suparno 2)

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA KERJA LAS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PT DWI GADING WIJAYA MANDIRI)

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA KERJA LAS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PT DWI GADING WIJAYA MANDIRI) TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA KERJA LAS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PT DWI GADING WIJAYA MANDIRI) Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik Guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Definisi QFD QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menentapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET

SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET Disusun oleh: RICKY YULIANTONI PRIHANDAJA 5303012002 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. DESAIN PERANCANGAN SARUNG TANGAN PENGOLAHAN TAHU SECARA ERGONOMIS (Studi Kasus:Sentra Industri Tahu, Kartosuro)

LAPORAN TUGAS AKHIR. DESAIN PERANCANGAN SARUNG TANGAN PENGOLAHAN TAHU SECARA ERGONOMIS (Studi Kasus:Sentra Industri Tahu, Kartosuro) LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN PERANCANGAN SARUNG TANGAN PENGOLAHAN TAHU SECARA ERGONOMIS (Studi Kasus:Sentra Industri Tahu, Kartosuro) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 4. Gasal 2014

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 4. Gasal 2014 PERANCANGAN PRODUK Chapter 4 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 6/10/2014 Perancangan Produk - Gasal

Lebih terperinci

PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS

PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto, Siswiyanti Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : saufik34@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut

Lebih terperinci

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Modul- 3 Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Kegiatan Belajar -4 POKOK BAHASAN KONSEP DASAR DAN APLIKASI PENGUKURAN ANTROPOMETRI VARIABEL ANTROPOMETRI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Anthropometri Anthropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Sedangkan menurut Nurmianto (1991) anthropometri adalah satu

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) Ir. Syamsul Bahri, M.Si 1, Ir. Amri, MT 2 dan Elza Ayu Alviany 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo keinginan konsumen adalah Quality Function Deployment (QFD). Penerapan metode QFD diawali dengan pembentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Definisi Manajemen Operasi Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Proses menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

METODE KANO (STUDI KASUS PADA MAHASISWA S1 TELKOM UNIVERSITY ANGKATAN

METODE KANO (STUDI KASUS PADA MAHASISWA S1 TELKOM UNIVERSITY ANGKATAN ANALISIS KUALITAS LAYANAN ELEKTRONIK (e-servqual) SISTEM INFORMASI AKADEMIK i-gracias MENGGUNAKAN METODE KANO (STUDI KASUS PADA MAHASISWA S1 TELKOM UNIVERSITY ANGKATAN 2012-2014) ELECTRONIC SERVICE QUALITY

Lebih terperinci

ANALISIS SISTIM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MODEL KANO

ANALISIS SISTIM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MODEL KANO ANALISIS SISTIM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MODEL KANO Oleh: Humaira 1)2),Indri Rahmayuni 1)3), Defni 1)4) 1) Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang Kampus Unand Limau Manis

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. sebanyak 30 buah. Kemudian dilakukan uji valliditas dan reliabilitas.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. sebanyak 30 buah. Kemudian dilakukan uji valliditas dan reliabilitas. 46 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1.Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data diperoleh dari pengguna jam weker. pengumpulan data dilakukan dengnan langkah awal penyebaran kuisioner terbuka

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYISIR IJUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANTROPOMETRI (STUDI KASUS DI CV.

PERANCANGAN ALAT PENYISIR IJUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANTROPOMETRI (STUDI KASUS DI CV. PERANCANGAN ALAT PENYISIR IJUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANTROPOMETRI (STUDI KASUS DI CV. ARBA JAYA) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 MENGOPTIMALKAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PRODUK SPRINGBED DENGAN MENGGUNAKAN QFD-ANP DAN GOAL PROGRAMMING TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai 45 METODA PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Semakin ketatnya persaingan produk agroindustri pangan merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

SKRIPSI. Nama : Heri Santika NIM : Program Studi Manajemen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

SKRIPSI. Nama : Heri Santika NIM : Program Studi Manajemen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA EVALUASI KUALITAS PELAYANAN FUNCTION ROOM DAN PRODUKTIVITAS KERJA DIVISI SEMINAR SERTA PIHAK YANG TERKAIT DALAM PENCAPAIAN TARGET KERJA DIVISI SEMINAR DI PT. CIPTA PARAMULA SEJATI SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Penelitian menggunakan cara intergrasi model Servqual, model Kano dan metode QFD dilakukan pertama kali di tahun 2001 oleh Tan dan Pawitra untuk mengevaluasi pelayanan

Lebih terperinci

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan) SKRIPSI GITA ASTETI GINTING 100823002

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan hanya dapat terbentuk apabila pelanggan merasa puas atas produk dan pelayanan yang diterima mereka. Kepuasan pelanggan inilah yang menjadi

Lebih terperinci

OPTIMASI KEPUASAN KONSUMEN DENGAN INTEGRASI PENERAPAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

OPTIMASI KEPUASAN KONSUMEN DENGAN INTEGRASI PENERAPAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) OPTIMASI KEPUASAN KONSUMEN DENGAN INTEGRASI PENERAPAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep menjadi informasi nyata. Persaingan yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama 80 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Sepatu memiliki tujuan tersendiri bagi para pemakainya, berbagai jenis dan model sepatu yang berbeda-beda sudah banyak dibuat dan dikembangkan. Tujuan

Lebih terperinci

APLIKASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PERANCANGAN INTERIOR MOBIL LISTRIK NASIONAL (MOLINA) UNS

APLIKASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PERANCANGAN INTERIOR MOBIL LISTRIK NASIONAL (MOLINA) UNS APLIKASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PERANCANGAN INTERIOR MOBIL LISTRIK NASIONAL (MOLINA) UNS SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : FAUZAN

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK Permata GYM & SPA merupakan pusat kebugaran yang ingin memperkenalkan konsep hidup sehat kepada masyarakat luas dengan menawarkan program kebugaran yang bermanfaat khususnya di kota Bandung. Dari

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data penelitian untuk perencanaan atau perancangan arsitektur atau kota dibagi dalam tiga kelompok yaitu survei, observasi dan arsip.

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk

Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk 5.1. Analisis Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah pengumpulan data dengan cara observasi

Lebih terperinci

MODEL KANO DALAM MENGUKUR KEPUASAN PELANGGAN DI RESTAURAN CEPAT SAJI

MODEL KANO DALAM MENGUKUR KEPUASAN PELANGGAN DI RESTAURAN CEPAT SAJI MODEL KANO DALAM MENGUKUR KEPUASAN PELANGGAN DI RESTAURAN CEPAT SAJI Hendy Tannady, Riky Mulyadi Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi & Desain Universitas Bunda Mulia hendytannady@yahoo.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD Didik Hendriatna*), Suparno Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pemberian zat aditif mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan industri pertanian sekarang ini. Zat aditif yang dimaksud adalah berbagai

Lebih terperinci

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT On the organizations or institution, especially formal organization, as Travel agency, improving service quality have major impact. Degree of service quality in Baraya Travel become a parametric

Lebih terperinci

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG Tri Widodo & Heli Sasmita Tiga_wd@yahoo.co.id Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Layanan Perpustakaan Menggunakan Metode Kano Di Perpustakaan Universitas Kadiri

Analisis Kualitas Layanan Perpustakaan Menggunakan Metode Kano Di Perpustakaan Universitas Kadiri Analisis Kualitas Layanan Perpustakaan Menggunakan Metode Kano Di Perpustakaan Universitas Kadiri Mahmudatul Huda 1*, Heribertus Budi Santoso 2, Sri Rahayuningsih 3 1,2,3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Usaha di bidang kuliner seperti warung tenda, food court, cafe maupun restoran merupakan salah satu usaha yang banyak berdiri di Bandung. Salah satu pelakunya adalah Atmosphere Resort Cafe, yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN INTISARI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah Mulai Observasi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Penetapan Tujuan Identifikasi atribut penelitian Pembuatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas rahmat dan bimbingan- Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini sebagai salah satu persyaratan kelulusan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan masalah

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. EVALUASI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGANMENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) (Kantor Pos Cabang Wonogiri)

TUGAS AKHIR. EVALUASI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGANMENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) (Kantor Pos Cabang Wonogiri) TUGAS AKHIR EVALUASI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGANMENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) (Kantor Pos Cabang Wonogiri) Diajukan untuk memenuhi syarat gelar sarjana S-1 Pada

Lebih terperinci

SKRIPSI. IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) dan ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) TERHADAP PERANCANGAN PRODUK HANGER BOOK

SKRIPSI. IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) dan ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) TERHADAP PERANCANGAN PRODUK HANGER BOOK SKRIPSI IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) dan ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) TERHADAP PERANCANGAN PRODUK HANGER BOOK Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Judul... i Pengajuan... ii Pengesahan... iii Persembahan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... viii Daftar Gambar... xi Daftar Rumus... xii DaftarTabel... xiii Daftar Lampiran... xv Intisari...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini secara sistematis mengenai tahapan yang dilakukan dalam membuat penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dapat digambarkan dengan sebuah flowchart pada gambar

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahap-tahap penelitian yang sistematis untuk membantu penelitian menjadi terarah dengan baik. Berikut adalah metodologi penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2)

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2) ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2) 2. Ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang segala pertimbangan manusia (membahas kelebihan dan keterbatasan manusia), dan secara sistematis manfaat tersebut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Model Kano Evaluasi Model Kano

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Model Kano Evaluasi Model Kano BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Model Kano 5.1.1 Evaluasi Model Kano Evaluasi model Kano menunjukkan atribut yang telah dinilai secara fungsional dan disfungsional oleh pelanggan/penumpang melalui kuesioner.

Lebih terperinci

PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERBAIKAN KEMASAN KEJU GOUDA MUDA DENGAN MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

REDESAIN GEROBAK MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

REDESAIN GEROBAK MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT REDESAIN GEROBAK MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu Ukuran dan model dari kursi taman/teras yang lama. Data anthropometri tentang ukuran

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

LAPORAN TUGAS AKHIR. PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment) LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment) Disusun Oleh : BAYU CHRISDIYANTO NIM : D 600 070 013

Lebih terperinci