BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
|
|
- Yuliani Farida Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Gold Coin Medan-Mill Indonesia adalah bagian dari Gold Coin Group yang merupakan anggota dari Zuelling Group yang ada di Swiss. Perusahaan Zuellig Group merupakan pelopor pabrik pakan ternak di Asia Tenggara, dengan nama Gold Coin Group sebagai perusahaan induk yang berada di Swiss yang berdiri pada tahun Saat ini Gold Coin Group telah tersebar di Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Pilipina, Cina, Srilanka, Laos dan India. Di Indonesia diberi nama PT. Gold Coin Indonesia, dan PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill merupakan salah satu cabang yang bertempat di Medan, Sumatera Utara. Lahirnya PT. Gold Coin dilatar belakangi oleh adanya peluang pasar yang semakin terbuka untuk melakukan usaha produksi pakan. Perusahaan PT. Gold Coin- Medan Mill dibangun dalam 3 tahap, yaitu: 1. Pembangunan Proyek dimulai pada Januari Produksi Koperasi Percobaan pada Oktober Produksi Koperasi Komersil pada Desember 1981 Gold Coin Group memiliki teknologi muktahir yang didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dalam memproduksi pakan ternak yang berkualitas tinggi dan stabil. Dalam perkembangannya Gold Coin Group senantiasa didukung oleh tenaga-tenaga teknis yang mempunyai pengalaman tinggi di lapangan.
2 Tenaga teknis tersebut membantu peternak secara profesional dalam teori dan praktek dalam pengembangan hewan ternak. Produk yang dihasilkan oleh PT. Gold Coin Indonesia Medan Mill dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kemudian karena pengaruh krisis moneter, produksi pakan pada tahun 1998 menurun hal ini disebabkan karena tingginya harga bahan baku dan rendahnya permintaan. Seiring dengan pulihnya perekonomian nasional maka volume penjualan juga meningkat. Program jangka panjang Gold Coin Indonesia Medan Mill adalah meningkatkan volume penjualan dengan melaksanakan diversifikasi produk, penambahan fasilitas produksi, tenaga kerja yang terlatih dan laboratorium yang modern serta melakukan aktivitas benchmarking sehingga kualitas pakan ternak tetap tinggi dan terjaga. Sebagai komitmen terhadapa kualitas produksi maka pada bulan Januari 2009 perusahaan ini mendapatkan Sertifikat ISO : Ruang Lingkup Bidang Usaha Gold Coin Group bergerak dalam usaha produksi pakan ternak di wilayah Asia Pasifik. PT. Gold Coin Indonesia-Medan menghasilkan ton pakan ternak sebagai produk utama dan pakan khusus setiap tahunnya. Adapun pakan ternak sebagai produk utama terdiri dari pakan unggas, sapi, dan kambing. Sedangkan untuk pakan khusus terdiri dari pakan ikan dan udang.
3 2.3. Organisasi dan Manajemen Perusahaan Struktur Organisasi Struktur organisasi PT. Gold Coin Indoenesia berbentuk gabungan lini dan fungsional. Hubungan lini karena pembagian tugas dilakukan dalam bidang atau area pekerjaan pada perusahaan. Selain itu perusahaan ini juga mengaplikasikan struktur organisasi berbentuk fungsional, yang berarti pembagian tugas juga dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi yang membentuk hubungan fungsional. Bentuk hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1.
4 Branch manager Deputy General Manager Secretary Sales Manager Purc. Executive Mill Controller Personal Officer Factory Manager Prod. Planning Inv. Control Technical Service Chemist QAO Exe. Staff Acc. Payble Admin. GL&Tax Security Stock Supervisor Production Supervisor Maintenance Supervisor DO Admin. Operator telepon/ resepsionis Prod. Admin Control Room Mechanical Sales Admin. Store Keeper Feed Additive Electrical Credit Controller Mesenger Receiving Dumping Boiler Driver Delivery Sacking Off Temporary Cleaning Service Gardener Weight Bridge Operator Pellet Operator onal Operator Forklift Sweeper Lini Truck Transportation Temporary Sweeper Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Gold Coin Medan-Mil
5 Tenaga Kerja dan Jam Kerja Tenaga kerja PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill saat ini memiliki 106 tenaga kerja yang dikelompokkan ke dalam tingkat yang sesuai dengan pendidikannya yaitu S1 ke atas, D III, SMU ke bawah. Untuk tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SMU ke bawah dibagi menjadi MWK (Monthly Worker) dan DWK (Daily Worker). PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill juga mengadakan kontrak kerja dan kontrak kerja ini bersifat sementara. Kontrak kerja tersebut disesuaikan dengan permintaan departemen masing-masing dan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan. keseluruhan tenaga kerja adalah 106 orang yang dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Tenaga Kerja PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill No Jabatan 1 Branch Manager 1 Orang 2 Deputi General Manager 1 Orang 3 Secretary 1 Orang 4 Sales Manager 1 Orang 5 Purchasing Executive 1 Orang 6 Mill Controller 1 Orang 7 Personel Offiser 1 Orang 8 Factory Manager 1 Orang 9 Production Planning Inventory Control 2 Orang 10 Technical Service 3 Orang 11 Chemist/Quality Control 3 Orang 12 Quality Ansurance Officer 1 Orang 13 Executive Staff 4 Orang 14 Account Payable Admin 1 Orang 15 GL & Tax 1 Orang 16 Cost Account 1 Orang 17 Cashier 1 Orang 18 Delivery Order Admin 1 Orang 19 Sales Administration 1 Orang 20 Credit Controller 1 Orang
6 Tabel 2.1. Tenaga Kerja PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill (Lanjutan) No Jabatan 21 Security Coordinator 1 Orang 22 Members of Security 6 Orang 23 Operator 1 Orang 24 Messenger 1 Orang 25 Driver 2 Orang 26 Temporary Cleaning Service 2 Orang 27 Temporary Gardener 1 Orang 28 Stock Supevisor 1 Orang 29 Production Supervisor 2 Orang 30 Maintenance Supervisor 1 Orang 31 Production Administration 2 Orang 32 Store Keeper 1 Orang 33 Receiving 3 Orang 33 Delivery 1 Orang 34 Weight Bridge 1 Orang 35 Forklift Operator 4 Orang 36 Sweeper 1 Orang 37 Bird Feed Stock 1 Orang 38 Truck Transfortation 2 Orang 39 Temporary Sweeper 3 Orang 40 Controll Room 3 Orang 41 Feed Additive 3 Orang 42 Dumping 2 Orang 43 Hand Dumping 2 Orang 44 Mixer 2 Orang 45 Sacking Off 2 Orang 46 Pellet Operator 2 Orang 47 Temporary Sweeper 2 Orang 48 Temporary Sacking Off 8 Orang 49 Temporary Dumping 5 Orang 50 Mechanical 1 Orang 51 Electrical 2 Orang 52 Stock Keeper 1 Orang 53 Boiler 2 Orang 54 Generator Maintence 1 Orang 55 Lab. Asisstant 2 Orang 56 Asistant QAO 1 Orang Total 106 Orang Sumber: PT.Gold Coin Indonesia
7 Jam Kerja PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill beroperasi secara kontinu selama 16 jam/hari. Tenaga kerja secara umum bekerja 40 jam/minggu. Waktu kerja bagi karyawan PT. Gold Coin Indonesia - Medan Mill dapat dikelompokkan menjadi dua shift, yaitu: 1. Waktu Kerja Shift I a. Senin-Jumat : Pukul WIB b. Sabtu & Minggu : Libur 2. Waktu Kerja Shift II a. Senin-Jumat : Pukul WIB b. Sabtu & Minggu : Libur Sistem Pengupahan dan Fasilitas lainnya Sistem Pengupahan PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill memberikan gaji/upah karyawan diatas Upah Minimum Regional (UMR) sesuai dengan peraturan pemerintah. Pada PT. Gold Coin Indoneia-Medan Mill terdapat 80 orang pekerja tetap dan 23 orang pekerja kontrak. Pemberian upah pada setiap pekerja kontrak dilakukan dengan sistem borongan. upah yang diterima dihitung berdasarkan beban kerja yang dilakukan dalam hitungan ton bahan baku yang dibeli dan barang jadi yang diproduksi. Sistem borongan ini ditetapkan bukan dalam pekerja inti, dengan kata lain hanya pada bongkar muat. Sistem pengupahan pada PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill antara lain:
8 1. Pekerja dapat menerima langsung seluruh upah selama satu bulan bekerja secara langsung (dalam sekali pembayaran). 2. Pekerja dapat menerima seluruh upah selama satu bulan kerja dalam dua tahap pembayaran, yaitu pada minggu ke dua dalam setiap bulannya, pekerja dapat menerima setengah dari upah pokok ditambah dengan overtime dan dikurangi dengan pajak penghasilan Fasilitas-Fasilitas dari Perusahaan PT. Gold Coin Indoneia-Medan Mill adalah perusahaan yang memperhatikan norma keselamatan kerja dan kesejahteraan karyawan. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kinerja yang tinggi, PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh segenap karyawan sebagai berikut: 1. Pemberian upah ditetapkan setelah melihat jam kerja, hari kerja, kerja lembur, dan golongan. 2. Pemberian tunjangan hari raya, bonus tahunan, dan tujangan uang makan. 3. Mendaftarkan pekerja ke JAMSOSTEK dan asuransi lainnya. 4. Bekerja sama dengan rumah sakit tertentu untuk pelayanan kesehatan karyawan. 5. Adanya acara tahunan bersama seluruh karyawan beserta keluarga karyawan PT. Gold Coin Indoneia-Medan Mill. 6. Tersedia sarana transportasi untuk para karyawan.
9 2.4. Proses Produksi Proses produksi adalah upaya untuk menciptakan atau menambah nilai suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada yaitu bahan baku, tenaga kerja, mesin, metode dan juga materi. Pada Pabrik PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill, jenis proses produksinya adalah tipe batch production, dimana proses produksi dilakukan berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen dengan volume produksi dan laju produksi yang tinggi Bahan Baku Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan yang membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan adalah: 1. Jagung Jagung merupakan sumber energi yang baik karena mengandung zat karbohidrat dengan persentase yang tinggi dan zat protein. Jenis jagung yang digunakan pada PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill dibedakan atas jagung lokal dan juga jagung impor. 2. Dedak Dedak yang digunakan dibedakan atas dua jenis yaitu dedak padi dan dedak gandum. Dedak beras dibedakan atas dua jenis yaitu dedak halus dan dedak kasar. Dedak halus merupakan kulit ari beras yang diperoleh dari proses
10 penyosohan beras. Sedangkan dedak kasar merupakan hasil hancuran padi. Pada dedak gandum yang digunakan adalah whaet pollard, yaitu dedak yang berasal dari kulit ari gandum. 3. Bungkil Kacang Kedelai Disebut juga Soya Bean Meal (SBM). Sekitar 50% protein untuk pakan unggas berasal dari bungkil keledai. Pemakaian untuk ayam pedaging berkisar antara 15%-30%, sedangkan untuk ayam petelur 10%-25%. Selain mengandung nilai protein yang tinggi, didalam SBM terkandung asam amino lisin, yaitu asam amino yang paling essensial diantara asam-asam amino yang lainnya. 4. Tepung Ikan Tepung ikan merupakan hasil dari pengolahan ikan yang diolah menjadi tepung. Kandungan tepung ikan meliputi protein, lemak dan juga kalsium. 5. Tepung Daging dan Tulang Disebut juga Meat Bone Meal (MBM). MBM merupakan hasil pengolahan dari daging yang diolah menjadi tepung. MBM ini mengandung protein, lemak dan juga kalsium. 6. Kopra Kopra digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pakan ternak karena mengandung persentase serat yang tinggi. 7. Minyak Sawit (CPO) CPO merupakan bahan yang penting karena memiliki nilai biologis yang tinggi yang diperlukan dalam pembuatan pakan ternak.
11 8. Ampas Sawit Disebut juga Palm Kernel. Ampas sawit ini mengandung nilai protein dan lemak yang tinggi yang sangat diperlukan dalam pembuatan pakan ternak Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat mempengaruhi kualitas produk. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah: a) Bahan liquid : rhodimet (sebagai pembentukan adonan) b) Zat additive : tapioca (menambah rasa) c) Minyak nabati : palm oil (sumber protein dan pemberi warna) d) Vitamin : finase (sumber protein dan pemberi warna) e) Garam dan mineral : sodium (sumber mineral sodium) Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan sebagai pelengkap produk saja. Adapun bahan penolong yang digunakan adalah: a) Air b) Karung plastik sebagai bahan pembungkus produk c) Bahan bakar solar dan minyak pelumas d) Benang jahit e) Sticker/cap
12 Uraian Proses Adapun tahapan proses pembuatan pakan ternak di PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill yaitu: 1. Penuangan (Intake) Bahan yang dituangkan adalah bahan baku. Terdapat tiga buah intake, yaitu intake untuk bahan baku jagung dan intake I dan intake II untuk bahan baku selain jagung. Bahan baku ini akan di bawa ke tempat penyaringan dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator. 2. Penyaringan (Screening) Bahan baku akan melewati suatu sistem magnet dimana kotoran-kotoran besi dan logam yang tercampur dengan bahan baku akan terpisah. Selanjutnya bahan baku akan disaring melalui drum shiever atau drum pengayak untuk memisahkan bahan baku dari kotoran non-logam seperti kayu, plastik, dan benda keras lainnya. Setelah melewati proses penyaringan, bahan baku selain jagung akan dibawa ke bin raw material dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator. 3. Pengeringan Jagung basah harus dikeringkan terlebih dahulu agar tidak mengalami penurunan kualitas. Jagung kering memiliki kadar air normal yaitu sekitar 17%-25%. Oleh karena itu, jagung basah akan dibawa ke tempat pengeringan dengan chain conveyor dan bucket elevator lalu dikeringkan dengan menggunakan dryer dengan cara menyemprotkan udara panas. Setelah jagung basah dikeringkan maka jagung tersebut akan dibawa ke silo jagung kering
13 dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator. Di silo jagung kering ini, jagung akan di-blower yaitu didinginkan agar jagung tidak panas akibat bertumpuknya jagung-jagung. Selanjutnya dari silo jagung kering akan dibawa ke bin raw material dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator. 4. Penimbangan (dosing) Semua bahan baku telah menempati bin-bin sesuai dengan yang telah ditentukan. Kemudian akan dilakukan penimbangan (dosing). Timbangan terdapat dua buah yaitu timbangan I dan timbangan II. Sesuai dengan formula yang telah ditetapkan bahan akan ditimbang untuk 1 batch sebanyak 3 ton. Lalu dibawa ke bin hopper dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator. 5. Penggilingan Bahan baku akan masuk ke dalam vibrator shifter untuk memisahkan bahan baku dengan ukuran yang kasar, sedang dan halus. Bahan baku dengan ukuran kasar dan sedang akan mengalami proses penggilingan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam mesin mixer, sedangkan bahan baku halus dapat langsung menuju mesin mixer. Proses pengilingan dilakukan dengan dua buah mesin hammer mill yang berkapasitas 22 ton/jam dan berputar dengan kecepatan 3000 rpm dengan daya sebesar 132 kw. Bahan baku yang masuk akan mengalami proses pemukulan dengan kecepatan tinggi sehingga bahan baku akan terpukul dan terlempar ke arah saringan/pengayak yang dipasang sepanjang sisi mesin penggiling. Mesin
14 penggiling ini dilengkapi dengan dust collector yang berfungsi membuang udara panas hasil sampingan dari proses penggilingan. Udara panas hasil pengilingan dihisap oleh blower malalui dust filter sehingga udara panas yang bersih di buang ke udara, sedangkan debu yang tersaring jatuh ke hopper penampung. Pada proses ini, blower berfungsi untuk mempercepat proses penggilingan sehingga bahan yang halus akan cepat tersaring dan bahan yang kasar akan cepat terpukul oleh pisau-pisau. Hasil pengilingan disimpan terlebih dahulu di hammer mill pack sebelum masuk ke proses selanjutnya. 6. Pencampuran (mixing) Bahan baku dari hammer mill pack akan dicampur hingga rata di mixer. Pada saat proses mixing ini bahan tambahan cair berupa CPO, rhodimet dan choline Cl, zat aditif, garam, mineral dan vitamin dicampur dengan bahan baku. Mesin mixer yang digunakan berkecepatan 22 rpm dan kapasitas 4 ton/jam dengan daya 30 kw. Mesin ini terdiri dari pisau-pisau pengaduk yang berputar pada sumbunya. Lama pencampuran dapat diatur dengan alat pengontrol dari ruang panel. Jika produk yang diinginkan dalam bentuk mash (tepung), hasil pencampuran dari mesin mixer akan dibawa ke bin finished product. Untuk produk berbentuk pellet, bahan hasil campuran akan melalui proses peletizing sedangkan untuk produk berbentuk crumble akan melalui proses peletizing dan crumbling. 7. Pembutiran (Peletizing) Bahan terlebih dahulu dipanaskan dengan steam berasal dari boiler. Steam yang digunakan bersuhu 85 0 C. Pemanasan dilakukan agar proses penekanan
15 menjadi lebih mudah. Setelah itu dilakukan proses penekanan/press. Proses pemeletan dilakukan dengan mesin press yang terdiri dari ring die press yang mempunyai lubang-lubang dengan ukuran tertentu, dimana die ring berputar dengan kecepatan 1500 rpm dan kapasitas 15 ton/jam dengan daya 200 kw, pada bagian tengahnya terdapat 2 buah rol yang berputar searah dengan putaran die ring press dengan kecepatan yang sama dan saling menekan. Dengan demikian bahan campuran yang masuk akan berputar dan ditekan keluar melalui lubang-lubang yang terdapat pada ring die press, di luar ring die press terdapat pisau yang akan memotong hasil pellet, sehingga ukuran sesuai dengan yang diinginkan. Setelah itu butiran bentuk pellet dibawa ke mesin cooler untuk didinginkan sampai temperatur udara luar (28 0 C). Hasil dari mesin cooler ini akan dibawa ke bin finished product jika produk yang diinginkan dalam bentuk pellet. Namun jika produk yang diinginkan dalam bentuk crumble, maka hasil dari mesin cooler ini akan dibawa ke mesin crumble. 8. Proses Pembentukan Crumble Bentuk crumble adalah butiran pellet dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai dengan yang diinginkan dengan menggunakan mesin crumble yang berputar dengan kecepatan 22 rpm dan daya 1,5 kw. Setelah proses crumble selesai, bahan dibawa dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator ke vibrator untuk disaring kembali. Hasil pengayakan dibawa ke bin finished product untuk proses sacking.
16 9. Pengepakan (Sacking Off) Produk jadi tersebut akan dicurahkan ke karung plastik ataupun karung kertas dengan belt conveyor dan proses tersebut berlangsung secara otomatis dan dilanjutkan dengan penimbangan berat neto produk yang diinginkan, yaitu 50 kg/karung. Setelah itu karung dijahit dengan sewing machine dan diangkut ke gudang produk jadi dengan alat angkut forklift. Produk jadi berupa mash, pellet, crumble dan konsentrat akan dibawa ke proses sacking off Mesin dan Peralatan Mesin dan peralatan merupakan jenis peralatan produksi. Secara umum mesin didefinisikan sebagai peralatan yang memerlukan tenaga penggerak (power), sedangkan peralatan atau equipment didefinisikan sebagai peralatan yang tidak memerlukan tenaga penggerak (power) Mesin Produksi Adapun mesin produksi yang digunakan di PT. Gold Coin Indonesia- Medan Mill adalah: a) Chain Conveyor : Mengangkut raw material ke bucket elevator : 10 unit Tipe : VM 700 Panjang : 7,5 KW : 28 rpm : mm
17 b) Elevator Tipe Panjang Kapasitas : Mengangkut raw material ke tempat yang lebih tinggi : 10 unit : 250 LG : 3 KW : 85 rpm : 8110 mm : 50 ton/jam c) Screw Conveyor Tipe Panjang Kapasitas : Mengangkut material dari satu proses ke proses lainnya : 10 unit : 250 LG : 212 KW : 1500 rpm : 8550 mm : 18,75 ton/jam d) Vibrator Shifter Tipe : Menyaring material yang halus dan kasar : 2 unit : E-534 Mugensen : 3,4 KW/380 V : 1500 rpm
18 e) Hammer Mill : Menggiling atau menghaluskan bahan baku yang kasar : 2 unit Tipe : 700-2D Kapasitas : 132 KW : 3000 rpm : 22 ton/jam f) Mixer Mess Tipe Kapasitas : Mencampur bahan : 1 unit : Rebound : 150 KW : 50 rpm : 10 ton/jam g) Mixer Pelet & Crumble Fungai Tipe Kapasitas : Mencampur Bahan : 1 unit : Rebound : 250 KW : 50 rpm : 20 ton/jam
19 h) Mixer Conditioner Merek : Menghomogenisasikan bahan : 2 unit : Van Arsen : 11 KW : 1500rpm i) Pellet Mill : Menghasilkan pakan bentuk pellet : 1 unit Tipe : C 750/250 : 200 KW/380 V : 1500rpm j) Cooler : Mendinginkan pakan dari mesin pellet : 1 unit Tipe : TK 2600/1900 Kapasitas : 30 KW (hidrolic pump) : 22 rpm : 22 ton/jam k) Crumble Merek : Membentuk crumble : 2 unit : Van Arsen
20 : 1,5 KW Kapasitas : 22 rpm : 15 ton/jam l) Blower : Menarik udara panas dari dalam Hammer Mill sekaligus mempercepat turunnya material Merek : 2 unit : Van Arsen : 7,5 KW : 3000 rpm m) Sewing Machine : Menjahit karung pakan sebagai produk akhir : 3 unit Tipe : Model 90/100 Merek : Fischbein Peralatan Peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah : a) Buffer Bin Kapasitas : Sebagai tangki penyimpanan sementara : 1 unit : 3 ton
21 b) Dryer : Mengurangi kadar air sampai 15% Merek Tipe Suhu Kapasitas : 1 unit : GSI : Horizontal : 200 derajat F- 250 derajat F : 10 ton/jam c) Drum Shiever : Menyaring palstik dan bahan yang dapat menghambat raw material yang melewati conveyor dan elevator Merek Tipe : 3 unit : Van Arsen : TZ 700x2300 : 2,2 KW d) Cyclon Merek Tipe : Sebagai pemisah partikel-partikel halus : 1 unit : Van Arsen : 1600/450x908 RECHTS
22 e) Magnet Merek : Menarik logam yang masuk bersama bahan baku : 3 unit : Van Arsen Tipe : PM 3 f) Dust Collector : Menyaring bahan agar material yang digiling tidak terbuang ke udara Merek : 2 unit : Van Arsen Tipe : CAE 215 g) Air Lock : Mencegah kebocoran udara sekaligus menarik bahan yang terdapat dalam 1 cyclon Merek : 1 unit : Van Arsen Tipe : HT 250 h) Dosing Weigher Merek Tipe : Alat penimbang bahan baku dan produk jadi : 2 unit : Van Arsen : 3 ton dan 1 ton
23 i) Slide Gate : Membatasi material yang digunakan : 35 unit j) Intake Jagung : Tempat penuangan bahan baku jagung : 1 unit k) Intake II : Tempat penuangan bahan baku berupa SBM, MBM. : 2 unit l) Bin Penyimpanan : Tempat penyimpanan berupa rawa material yang akan diproduksi : 24 unit m) Bin Finish Product : Tempat penyimpanan produk jadi yang akan disacking : 8 unit
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Gold Coin Group dengan merek dagang GOLD COIN merupakan bagian dari Zuellig Group yang berada di Swiss yang berdiri sejak tahun1953. Perusahaan Zuellig
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Sejarah perusahaan pakan ternak di Asia Tenggara dipelopori oleh Perusahaan Zuellig Group sejak tahun 1953, dengan perusahaan induk berada di Swiss
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Sejarah perusahaan pakan ternak di Asia Tenggara diawali oleh Perusahaan Zuellig Group, perintis produksi pakan ternak di Asia Tenggara, sejak tahun
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabas Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di pengolahan pakan ternak unggas dan perikanan. Perusahaan ini didirikan pada bulan April
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mendapatkan kesempatan berusaha di Thailand. Awalnya mereka
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Charoen Pokphand Indonesia didirikan pada tahun 1921 oleh dua bersaudara Chia Ek dan Chia Seow Whooy yang meninggalkan negeri China untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Sejarah perusahaan pakan ternak di Asia Tenggara diawali oleh Perusahaan Zuellig Group, perintis produksi pakan ternak di Asia Tenggara, sejak tahun
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Gold Coin Group dengan merek dagang GOLD COIN merupakan bagian dari Zuellig Group yang berada di Swiss yang berdiri sejak tahun1953. Perusahaan Zuellig
Lebih terperinciP E R E N C A N A A N P R O D U K S I Y A N G O P T I M A L DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING DI PT. GOLD COIN INDONESIA
P E R E N C A N A A N P R O D U K S I Y A N G O P T I M A L DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING DI PT. GOLD COIN INDONESIA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. industri pakan ikan di Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mabar Feed Indonesia merupakan salah satu perseroan dalam bidang industri pakan ikan di Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Lokasi pabrik dan kantor
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Central Proteinaprima Tbk (CPP) didirikan pada 30 April 1980
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Central Proteinaprima Tbk (CPP) didirikan pada 30 April 1980 dengan nama PT. Proteina Prima, dimana PT. Central Proteinaprima Tbk adalah anak
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PABRIK PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP SYNCHRONOUS MANUFACTURING
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PABRIK PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP SYNCHRONOUS MANUFACTURING Budi Christianto, Witantyo Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto 12A
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
II-1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Central Proteina Prima Tbk merupakan pabrik makanan ternak yang pada awalnya bernama PT. Charoen Pokphand Indonesia yang berganti nama pada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada Tahun 1970 usaha peternakan ayam rasionalisasi mulai berkembang pesat di Indonesia dan walaupun demikian produksi daging dan telur ayam kampung
Lebih terperinciDitulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39
Ketersediaan sumber pakan hijauan masih menjadi permasalahan utama di tingkat peternak ruminansia. Pada musim kemarau tiba mereka terpaksa harus menjual dengan harga murah untuk mengatasi terbatasnya hijauan
Lebih terperinciDitulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39
Jawabannya tentu tidak. Ada beberapa teknologi pengawetan hijauan pakan ternak seperti silase, hay, amoniasi, fermentasi. Namun masing-masing teknologi tersebut mempnuyai kekurangan dan kelebihan. Salah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono, MSc
PERENCANAAN PERALATAN PROSES PRODUKSI PELET IKAN DENGAN KAPASITAS 2 TON / JAM Oleh : Syam Abdirrizal 2106 030 032 Dosen Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono, MSc 1 ABSTRAK Kebutuhan akan permintaan pelet ikan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran. I Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab Uraian tugas dan tanggung jawab dari masing masing jabatan yang ada di PT. Central Proteina Prima Tbk adalah sebagai berikut : 1. General Manager General
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Indojaya Agrinusa merupakan industri yang memproduksi pakan ternak, seperti pakan ayam, pakan puyuh dan pakan ikan. PT. Indojaya Agrinusa berdiri
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Central Proteina Prima merupakan anak perusahaan dari Charoen Pokphand Overseas Investment Co, Ltd. Hongkong, yang mulai berdiri pada tahun 1953.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah
Lebih terperinciTUGAS INDUSTRI SEMEN SPESIFIKASI PERALATAN PABRIK SEMEN
TUGAS INDUSTRI SEMEN SPESIFIKASI PERALATAN PABRIK SEMEN KESNI SAVITRI 0807121210 1. ALAT UTAMA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS RIAU 2010 2. BLENDING SILO ( Pencampuran dan Homogenisasi)
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Fisik Pelet Daun Indigofera sp. Pelet daun Indigofera sp. yang dihasilkan pada penelitian tahap pertama memiliki ukuran pelet 3, 5 dan 8 mm. Berdasarkan hasil pengamatan
Lebih terperinciPT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.
2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan pendirian dihadapan Notaris Walter
Lebih terperinciLampiran 1: Mesin dan Peralatan
Lampiran 1: Mesin dan Peralatan 1. Mesin Mesin yang dipakai pada proses produksi kernel palm oil umumnya menggunakan mesin semi otomatis. Tenaga manusia digunakan untuk mengawasi jalannya proses produksi.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini penulis mencari beberapa sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai peternak, makanan ternak adalah hal yang utama yang harus dilakukan untuk memenuhi hasil yang optimal dalam suatu hal yang menentukan baik atau buruknya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya
Lebih terperinciFeed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46
Pakan mempunyai peranan yang sangat penting didalam kehidupan ternak. Kita ketahui bahwa biaya pakan merupakan biaya terbesar dari total biaya produksi yaitu mencapai 70-80 %. Kelemahan sistem produksi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut:
LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktur Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan mengenai perbaikan dan perkembangan perusahaan
Lebih terperinciColeman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:
Wafer Pakan (Feed Wafer) Roti/Wafer pakan merupakan salah satu teknologi pengolahan pakan yang efektif dan diharapkan dapat menjaga kontinuitas ketersediaan pakan ternak, terutama pada musim kemarau. Stevent
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) adalah perusahaan perseroan dengan
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) adalah perusahaan perseroan dengan Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP) nomor : 659/III/PMA/1992, tanggal
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja pada PT. Sejati Coconut Industri Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi yang sekarang ini semakin berkembang. Teknologi tidak mengenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua manusia tidak pernah lepas dari teknologi sehari-hari. Banyak teknologi yang sekarang ini semakin berkembang. Teknologi tidak mengenal siapa yang akan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V-31 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT XYZ merupakan perusahaan yang menghasilkan produk tepung tapioka. Perusahaan ini berlokasi di salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan bambu menjadi kertas budaya cina atau dalam istilah etnis cina
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
II-22 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Olagafood Industri didirikan pada bulan Mei 1997 di Medan, Indonesia oleh Bapak Djoesianto Law. Awalnya, perusahaan ini bergerak dalam produksi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. udang. PT. Central Proteinaprima merupakan anak perusahaan dari Charoen
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Proteinaprima adalah perusahaan yang memproduksi pakan udang. PT. Central Proteinaprima merupakan anak perusahaan dari Charoen Pokphand
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V-26 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Florindo Makmur merupakan perusahaan manufaktur yang mengolah singkong menjadi tepung tapioka.perusahaan ini berlokasi di Jl. Besar Desa
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Gold Coin Pertama kali didirikan berdasarkan akte notaris Hendra Karyadi, SH No. 7 tanggal 22 Desember 1979 yang disahkan
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
PENDAHULUAN Latar Belakang Produksi udang di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menyatakan, pencapaian produksi udang nasional
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasaran minyak goreng dengan bahan dasar kopra dan kelapa sawit. Pabrik ini telah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Mas Permai adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pemasaran minyak goreng dengan bahan dasar kopra dan kelapa sawit. Pabrik ini telah
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Simba merupakan suatu perusahaan swasta yang berdiri dengan nama lengkap PT Simba Indosnack Makmur. Keterangan-keterangan umum
Lebih terperinciBAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:
BAB VII LAMPIRAN Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: Ukuran buah jambu biji merah: - Diameter = + 10 cm - 1kg = 7-8 buah jambu biji merah (berdasarkan hasil pengukuran)
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batangkuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan melalui
Lebih terperinciPENGETAHUAN BAHAN PAKAN. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc
PENGETAHUAN BAHAN PAKAN Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan pakan : Mempunyai nilai gizi yang tinggi Mudah diperoleh Mudah diolah Mudah dicerna
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industrty adalah sebuah perusahaan yang memproduksi karet compound untuk ban vulkanisir dengan sistem masak panas,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha penggemukan. Penggemukan sapi potong umumnya banyak terdapat di daerah dataran tinggi dengan persediaan
Lebih terperinciMetode Uji Kualitas Bahan Pakan Oleh : ATI SIHOMBING, SP Pembahasan
Metode Uji Kualitas Bahan Pakan Oleh : ATI SIHOMBING, SP Pembahasan Pengawasan adalah seluruh proses kegiatan penilaian terhadap obyek pengawasan dan/atau kegiatan tertentu dengan tujuan untuk memastikan
Lebih terperinciII KAJIAN KEPUSTAKAAN. merupakan problema sampai saat ini. Di musim kemarau hijauan makanan ternak
8 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Hijauan Pakan Dalam meningkatkan meningkatkan produksi ternak, ketersediaan hijauan makanan ternak merupakan bagian yang terpenting, karena lebih dari 70% ransum ternak terdiri
Lebih terperinciLampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Manager Bunut Rubber Factory Manager Factory merupakan pimpinan tertinggi di pabrik yang mengelola kebijakan di pabrik, penanggung jawab utama atas jalannya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.
Lebih terperinciVI. TEKNIK FORMULASI RANSUM
Teknik Formulasi Ransum VI. TEKNIK FORMULASI RANSUM Setiap ternak yang dipelihara secara intensif, termasuk unggas harus diberi pakan untuk memenuhi semua kebutuhan zat gizinya khususnya untuk keperluan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ternak puyuh mempunyai potensi yang tinggi untuk dikembangkan baik sebagai penghasil telur maupun penghasil daging. Menurut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi menimbulkan dampak positif bagi perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak negatifnya berupa makin banyaknya limbah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mabar Feed Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pakan ternak ayam petelur dan daging. Produk lain yang
Lebih terperinciUmumnya bungkil kedelai didatangkan dari beberapa negara seperti Amerika, Argentina, Brazil, Cina dan India., sehingga mutu dan komposisinyapun sangat
PENGARUH CARA EKSTRAKSI DALAM UJI TINGKAT KEMATANGAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN METODE MERAH-KRESOL SAULINA SITOMPUL Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor 16002 RINGKASAN Bungkil kedelai yang digunakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan alat-alat kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini didirikan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Medan Canning & Frozen Industries (PT. MTC) didirikan pada tahun 1984 berdasarkan akte pendirian No. 153 tanggal 31 Januari 1984 dibuat oleh
Lebih terperinciKONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA
KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA Indonesia adalah negara TROPIS Dengan ciri khas kualitas rumput yang rendah Pemberian pakan hanya dengan rumput Pemberian pakan campuran rumput dan konsentrat hijauan hijauan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian
Kandungan Nutrisi Pakan HASIL DAN PEMBAHASAN Pakan Penelitian Kandungan nutrisi pakan tergantung pada bahan pakan yang digunakan dalam pakan tersebut. Kandungan nutrisi pakan penelitian dari analisis proksimat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kilang Padi Bersama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan padi menjadi beras atau penggilingan padi (Rice Milling
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT.Masyarakat Pratama Anindita pertama kali didirikan di Jakarta pada tahun 1965. Pada saat pendiriannya masih dalam bentuk persekutuan Commanditer
Lebih terperinciINOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU
INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa
Lebih terperinciPENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN
PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN Junaidi, Ariefin 2, Indra Mawardi 2 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi Dan Perawatan 2 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan pelengkap (Hartadi dkk., 1991). Konsentrat terdiri dari campuran jagung,
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakan Konsentrat Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan makanan dan dimaksudkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Hadi Baru didirikan tanggal 1 Agustus 1964 dihadapan notaris, Roesli SH, di Medan dengan Akte No.97/HB/1961 tertanggal 17 Januari 1961 dengan
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN PAKAN
8. PROSES PEMBUATAN PAKAN Proses pembuatan pakan merupakan kelanjutan dari proses pemilihan dan pengolahan bahan baku. Dalam proses pembuatan pakan ditempuh beberapa tahap pekerjaan, yaitu: penggilingan/penepungan,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat
Lebih terperinciTabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00
LAMPIRAN I Stasiun Kerja I II Tabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00 1 Usaha Average D 0,00 Kondisi Kerja Average D 0,00 0,00
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam
13 BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam Pellet Terhadap Serat Kasar dan Kualitas Fisik Pellet dilaksanakan pada bulan Juli 2014 di Laboratorium
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. SOCFINDO (SOCFINDO) berdiri pada tanggal 7 Desember 1930 dengan nama Socfin Medan S.A. Pada tahun 1965, PT. SOCFINDO dialihkan di bawah pengawasan
Lebih terperinciMANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum
MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Abstrak Penelitian
Lebih terperinciSUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN
SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi cocopress, keset kaki dan cocopeat yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Protein hewani merupakan zat makanan yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran II : Mesin-mesin dan Peralatan yang digunakan PTPN III PKS Rambutan A. Mesin Produksi Adapun jenis dari mesin- mesin produksi yang digunakan oleh PTPN III PKS Rambutan dapat dilihat pada tabel
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Prima Indah Saniton merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang Sanitary Ware. PT. Prima Indah Saniton didirikan pada tahun 1992 oleh
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus
18 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus androgynus) dalam ransum terhadap persentase potongan komersial karkas, kulit dan meat bone ratio dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III Produksi Asphalt Mixing Plant (AMP) Jenis Takaran
BAB III Produksi Asphalt Mixing Plant (AMP) Jenis Takaran 3.1. Pengertian Asphalt Mixing Plant ( AMP ) Asphalt Mixing Plant (AMP) atau unit produksi campuran beraspal adalah seperangkat perlalatan mekanik
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. Carsurindo Siperkasa merupakan perusahaan pengolah kayu yang berlokasi di jalan Sumbawa 2 KIM II Mabar Belawan. Perusahaan ini didirikan
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi: Formulasi Pakan
PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA Materi: Formulasi Pakan FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 ORGANISASI MATERI MENYUSUN FORMULA PAKAN BERBAGAI METODE
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROSES
BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan
Lebih terperinciPERENCANAAN PERBAIKAN MUTU PRODUK JADI B E R D A S A R K A N M E T O D E K A I Z E N DI PT. GROWTH PAKANINDO SPESIAL
PERENCANAAN PERBAIKAN MUTU PRODUK JADI B E R D A S A R K A N M E T O D E K A I Z E N DI PT. GROWTH PAKANINDO SPESIAL TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan. Pemeliharaan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pengolahan bambu. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penyimpanan Pellet Suhu dan kelembaban ruang penyimpanan sangat berpengaruh terhadap sifat fisik dan pertumbuhan serangga pada pellet yang disimpan. Ruang penyimpanan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Pakan Uji Pakan yang digunakan adalah pelet kering berbasis sumber protein nabati yang berjenis tenggelam dengan campuran crude enzim dari rumen domba. Pakan uji yang diberikan
Lebih terperinci