BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN BAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT Aldira Surya Kencana merupakan perusahaan yang berpengalaman dalam bidang pertambangan batu bara dan didukung oleh tenaga kerja profesional yang mengutamakan dan menjaga kualitas dan kuantitas secara profesional.untuk pasar luar negeri dan pasar dalam negeri sering dilakukan antara lain ke negara China seperti China International co.ltd dan Semen Tonasa untuk dalam negeri. Pengolahan manajemen akan sangat memegang peranan penting dalam segi kelancaran, kualitas, kuantitas dan target waktu, serta tidak terlepas dari performa produksi terhadap pelaksanaan pengiriman batu bara (loading). Oleh karena itu komitmen untuk pengadaan batu bara menjadi moto: Buyer dan kepercayaan adalah aset kami Organizational Chart Berikut adalah struktur organisasi PT Aldira Surya Kencana. Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Aldira Surya Kencana 4.2 Hasil Pengumpulan Data Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil pengumpulan data yang didapat terbagi menjadi tiga yaitu pengumpulan data untuk perhitungan AHP, pengumpulan data untuk pemilihan alat berat dan pengumpulan data biaya perusahaan sebelum dilakukan penelitian. Berikut adalah pengumpulan data untuk masing-masing metode yang akan digunakan.

2 4.2.1 Pengumpulan Data AHP (Bobot dan Kriteria) Berikut adalah kriteria pembobotan dan supplier alat berat yang digunakan dalam pembobotan untuk perhitungan AHP berdasarkan wawancara kepada pemilik perusahaan. Tabel 4.1 Kriteria Pembobotan dan Supplier Alat Berat Kriteria Supplier Alat Berat Harga Sewa PT Truckindo Utama Harga Pengiriman PT Sedi Tractor Utama Ketepatan Waktu PT Arema United Tractor Service Maintenance Pengumpulan Data Pemilihan Alat Berat Berikut adalah pengumpulan data untuk perhitungan alat berat Kapasitas Pengangkutan Setelah mendapatkan data tipe alat berat dan kapasitas pengangkutan per hari maka dapat ditentukan kapasitas angkut per bulan. Kapasitas pengangkutan per bulan ini kemudian dibagi menjadi dua yaitu kapasitas pengangkutan per bulan dengan 1 shift kerja (9 jam kerja dan 1 jam istirahat) dan kapasitas pengangkutan per bulan dengan 2 shift kerja (18 jam kerja dan 2 jam istirahat). Hasil perhitungan kapasitas pengangkutan dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3. Tabel 4.2 Kapasitas Pengangkutan Excavator dan Wheel Loader 1 Shift Kerja Nama Alat Kapasitas/Bulan (kg) Kapasitas/Bulan (ton) Excavator PC ,64 Excavator PC ,8 Excavator PC ,44 Excavator PC ,08 Excavator PC ,72 Wheel loader WA ,2 Wheel loader WA ,9 Wheel loader WA ,8 Wheel loader WA ,1 Tabel 4.3 Kapasitas Pengangkutan Excavator dan Wheel Loader 2 Shift Kerja Nama Alat Kapasitas/Bulan (kg) Kapasitas/Bulan (ton) Excavator PC ,28 Excavator PC ,6 Excavator PC ,88 Excavator PC ,16 Excavator PC ,44 Wheel loader WA ,4 Wheel loader WA ,8 Wheel loader WA ,6 Wheel loader WA ,2

3 Volume Pergeseran Tanah Proses pergeseran tanah dilakukan oleh bulldozer. Untuk menemukan batu bara dengan HGI (Hard-grove Grindability Index) rata-rata volume tanah yang harus digeser adalah m 3. Sama dengan excavator dan wheel loader, Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 menunjukkan kapasitas volume tanah yang dapat digeser oleh bulldozer masing-masing dalam 1 shift kerja dan 2 shift kerja. Tabel 4.4 Kapasitas Pengangkutan Bulldozer 1 Shift Kerja Nama Alat Kapasitas/Jam (m3) Kapasitas/Bulan (m3) Bulldozer D65E_P Bulldozer D85ESS-2A Bulldozer D155A Bulldozer D275A-5R Tabel 4.5 Kapasitas Pengangkutan Bulldozer 2 Shift Kerja Nama Alat Kapasitas/Jam(m3) Kapasitas/Bulan (m3) Bulldozer D65E P Bulldozer D85ESS-2A Bulldozer D155A Bulldozer D275A-5R Biaya Sewa, Bahan Bakar dan Total Biaya Untuk memenuhi permintaan batu bara, perusahaan menyewa alat berat diantaranya excavator, bulldozer, wheel loader dan dump truck. Masing-masing dari alat ini memiliki biaya sewa per jam. Sehingga biaya sewa sangat bergantung pada jumlah jam kerja yang ditetapkan perusahaan. Biaya sewa ini sudah termasuk dengan biaya operator yang mengoperasikan alat berat tersebut. Rincian biaya ini berdasarkan pada jangka waktu perputaran argo biaya pada masing-masing alat berat. Berikut adalah gantt chart yang menunjukkan lama penggunaan masing-masing alat berat. Gambar 4.2 Gantt Chart Jangka Waktu Penggunaan Masing-masing Alat Berat

4 Maka dari itu, pada Tabel 4.6 dan 4.7 dapat disimpulkan besar biaya sewa masing-masing alat berat adalah sebagai berikut. Tabel 4.6 Biaya Sewa Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 1 Shift Kerja Nama Alat Harga (Jam) Harga (Bulan) Excavator PC 100 Rp Rp Excavator PC 200 Rp Rp Excavator PC 300 Rp Rp Excavator PC 400 Rp Rp Excavator PC 500 Rp Rp Bulldozer D65E_P-12 Rp Rp Bulldozer D85ESS-2A Rp Rp Bulldozer D155A-6 Rp Rp Bulldozer D275A-5R Rp Rp Wheel loader WA320-3 Rp Rp Wheel loader WA380-3 Rp Rp Wheel loader WA500-3 Rp Rp Wheel loader WA600-3 Rp Rp Tabel 4.7 Biaya Sewa Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 2 Shift Kerja Nama Alat Harga (Jam) Harga (Bulan) Excavator PC 100 Rp Rp Excavator PC 200 Rp Rp Excavator PC 300 Rp Rp Excavator PC 400 Rp Rp Excavator PC 500 Rp Rp Bulldozer D65E_P-12 Rp Rp Bulldozer D85ESS-2A Rp Rp Bulldozer D155A-6 Rp Rp Bulldozer D275A-5R Rp Rp Wheel loader WA320-3 Rp Rp Wheel loader WA380-3 Rp Rp Wheel loader WA500-3 Rp Rp Wheel loader WA600-3 Rp Rp Untuk menentukan biaya bahan bakar diperlukan data penggunaan bahan bakar masing-masing alat berat dalam 1 hari dengan harga Rp 9.800,-/Liter. Rincian biaya bahan bakar dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan 4.9. Tabel 4.8 Biaya Bahan Bakar Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 1 Shift Kerja Nama Alat Penggunaan Bahan Biaya Penggunaan Bahan Bakar/Hari (Liter) Bakar (Bulan) Excavator PC ,5 Rp Excavator PC Rp Excavator PC Rp Excavator PC Rp Excavator PC Rp Bulldozer D65E_P Rp Bulldozer D85ESS-2A 250 Rp Bulldozer D155A-6 312,5 Rp

5 Tabel 4.8 Biaya Bahan Bakar Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 1 Shift Kerja (Lanjutan) Nama Alat Penggunaan Bahan Biaya Penggunaan Bahan Bakar/Hari (Liter) Bakar (Bulan) Bulldozer D275A-5R 420 Rp Wheel loader WA Rp Wheel loader WA ,5 Rp Wheel loader WA Rp Wheel loader WA Rp Tabel 4.9 Biaya Bahan Bakar Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 2 Shift Kerja Nama Alat Penggunaan Bahan Biaya Penggunaan Bahan Bakar/Hari (Liter) Bakar (Bulan) Excavator PC Rp Excavator PC Rp Excavator PC Rp Excavator PC Rp Excavator PC Rp Bulldozer D65E_P Rp Bulldozer D85ESS-2A 500 Rp Bulldozer D155A Rp Bulldozer D275A-5R 840 Rp Wheel loader WA Rp Wheel loader WA Rp Wheel loader WA Rp Wheel loader WA Rp Total biaya didapatkan dengan menjumlahkan biaya sewa per bulan ditambah biaya penggunaan bahan bakar per bulan. Hasil perhitungan total biaya dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Tabel Tabel 4.10 Total Biaya Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 1 Shift Kerja Nama Alat Total Harga Excavator PC 100 Rp Excavator PC 200 Rp Excavator PC 300 Rp Excavator PC 400 Rp Excavator PC 500 Rp Bulldozer D65E_P-12 Rp Bulldozer D85ESS-2A Rp Bulldozer D155A-6 Rp Bulldozer D275A-5R Rp Wheel loader WA320-3 Rp Wheel loader WA380-3 Rp Wheel loader WA500-3 Rp Wheel loader WA600-3 Rp

6 Tabel 4.11 Total Biaya Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 2 Shift Kerja Nama Alat Total Harga Excavator PC 100 Rp Excavator PC 200 Rp Excavator PC 300 Rp Excavator PC 400 Rp Excavator PC 500 Rp Bulldozer D65E_P-12 Rp Bulldozer D85ESS-2A Rp Bulldozer D155A-6 Rp Bulldozer D275A-5R Rp Wheel loader WA320-3 Rp Wheel loader WA380-3 Rp Wheel loader WA500-3 Rp Wheel loader WA600-3 Rp Pengumpulan Data Pengeluaran Biaya Perusahaan Berikut ini adalah hasil pengumpulan data sekunder dari perusahaan mengenai kisaran pengeluaran biaya untuk penyewaan alat berat dan tambahan-tambahan lain. Tabel 4.12 Biaya Penyewaan Alat Berat Nama Alat/Transaksi Jumlah Sewa/Jam Jam Hari Biaya/Bulan (IDR) Kerja Kerja (IDR) Excavator PC Excavator PC Bulldozer D85ESS-2A Bulldozer D Wheel loader WA Pengiriman Jumlah Tabel 4.13 Biaya Bahan Bakar Alat Berat Nama Alat Jumlah BBM (Liter) Harga/Liter Biaya/Bulan (IDR/Liter) (IDR) Excavator PC Excavator PC Bulldozer D85ESS-2A Bulldozer D Wheel loader WA Jumlah Tabel 4.14 Alat Penunjang Operasional Nama Alat Jumlah Harga Satuan (IDR) Biaya/Bulan (IDR) Mobil Storing L Pompa Air Penerangan Jumlah

7 Tabel 4.15 Biaya Upah Pegawai Lapangan Jabatan Jumlah Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) Project manager Asst. manager Supervisor Safety Operator Checker Dumpman Water Tank Fuel Tank Jumlah Tabel 4.16 Biaya Upah Pegawai Kantor Jabatan Jumlah Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) Sekretaris Administrasi Keuangan Personalia Security Tukang Masak/Cuci Office Boy Jumlah Tabel 4.17 Biaya Perlengkapan Lapangan Perlengkapan Jumlah Biaya Satuan (IDR) Biaya Keseluruhan (IDR) Baju dan Celana Sepatu Safety Helmet Kacamata Jumlah Tabel 4.18 Rekapitulasi Pengeluaran Biaya Jenis Pengeluaran Biaya (IDR) Rental Alat Berat Bahan Bakar Produksi Penunjang Operasi Tambang Upah Tenaga Kerja Lapangan Upah Tenaga Kerja kantor Pakaian Kerja Jumlah Pengolahan dan Analisis Data Tahap perhitungan ini akan terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap perhitungan AHP untuk menentukan supplier umtuk menyewa alat berat, tahap perhitungan jumlah dan biaya alat berat pada supplier yang telah terpilih dan tahap perbandingan biaya sebelum penelitian dan setelah penelitian.

8 4.3.1 Pengolahan dan Analisis Data AHP Dengan menggunakan data kriteria yang telah ditentukan oleh perusahaan, berikut adalah hubungan antar kriteria dengan masing-masing supplier. Gambar 4.3 Diagram Hirarki antara Supplier dengan Kriteria Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menggunakan software Expert Choice adalah menulis goal atau tujuan dari penelitian. Gambar 4.4 Pengisian Awal pada Expert Choice Setelah melakukan pengisian tujuan dari penelitian, selanjutnya mengisi alternatif-alternatif yang dipakai dalam penelitian tersebut. Dalam kasus ini PT Aldira Surya Kencana memiliki alternatif-alternatif tersebut yaitu PT Truckindo Utama, PT Sedi Tractor Indonesia dan PT Arema United. Setelah melakukan pengisian alternatif, langkah selanjutnya adalah menulis kriteria-kriteria pemilihan supplier yang ditetapkan oleh pihak perusahaan. Kriteria tersebut adalah: 1. Harga Sewa Alat Berat 2. Ongkos Pengiriman Alat Berat 3. Ketepatan Waktu Pengiriman Alat Berat 4. Perawatan dan Perbaikan Alat Berat (Service Maintenance)

9 Setelah itu perusahaan menentukan bobot pada setiap kriteria yang akan dipakai dalam perhitungan metode AHP. Pemberian bobot pada setiap kriteria didasarkan pada keinginan perusahaan yang dilandasi dengan data-data yang dimiliki oleh perusahaan sehingga peneliti hanya berperan sejauh membimbing perusahaan dalam memberikan penilaian pembobotan pada setiap kriteria. Gambar 4.5 Pembobotan Berdasarkan Harga Sewa Alat Berat Gambar 4.6 Pembobotan Berdasarkan Ongkos Pengiriman Alat Berat

10 Gambar 4.7 Pembobotan Berdasarkan Ketepatan Waktu Pengiriman Alat Berat Gambar 4.8 Pembobotan Berdasarkan Perawatan dan Perbaikan Alat Berat

11 Setelah mengisi bobot tiap kriteria, perusahaan juga harus memberikan kembali bobot berdasarkan prioritas antar kriteria. Gambar 4.9 Pembobotan Antar Kriteria Dengan software Expert Choice yang digunakan untuk menentukan supplier alat berat, hasil yang paling sesuai dengan pembobotan dari perusahaan adalah dengan memilih PT Arema United Tractor sebagai supplier. Gambar 4.10 Hasil Pemilihan Supplier Alat Berat Berikut adalah analisis penilaian kriteria yang merupakan hasil dari perhitungan metode AHP dengan menggunakan software Expert Choice: 1. Total Harga Sewa Alat Berat memiliki persentase sebesar 56,2%. Hal ini memiliki arti bahwa PT Aldira Surya Kencana akan selalu memilih harga yang termurah terlebih dahulu dan menjadikan sebagai prioritas utama perusahaan. Dengan biaya sewa yang semakin murah, tentunya akan lebih sedikit biaya yang dikeluarkan perusahaan, sehingga perusahan dapat lebih mengoptimalkan biaya yang ada.

12 2. Kriteria yang menjadi prioritas selanjutnya adalah ketepatan waktu pengiriman alat berat dengan persentase 28,5%. Prioritas ketepatan waktu merupakan salah satu hal penting bagi PT Aldira Surya Kencana. Ketepatan waktu pengiriman akan menjadikan dasar atau pondasi apakah sebuah proyek yang sedang dikerjakan akan selesai tepat waktu atau tidak. Apabila terjadi keterlambatan pada sektor pengiriman alat berat ke area tambang, tentunya hal ini akan merugikan banyak pihak. Selain waktu produksi yang akan terlambat, perusahaan juga harus membayar uang keterlambatan yang sesuai dan tertera pada kontrak jual beli. 3. Perawatan dan perbaikan alat berat merupakan kriteria selanjutnya yang diprioritaskan oleh PT Aldira Surya Kencana dengan nilai persentase 10.5%. Perawatan dan perbaikan atau service maintenance yang diberikan oleh pihak supplier tentunya akan dapat menunjang kegiatan produksi sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik. 4. Kriteria yang berada pada prirotas terakhir adalah ongkos pengiriman alat berat dengan persentase 4,9%. Dalam hal ini, ongkos yang dimaksud adalah biaya pengiriman dan biaya pemulangan alat berat dari dan kepada supplier. Kriteria ini menjadi prioritas yang terakhir dikarenakan biaya yang dikenakan antar supplier ini tidak memiliki perbedaan yang terlalu signifikan. Maka dari itu, PT Aldira Surya Kencana menempatkan kriteria ini pada urutan terakhir dari kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan softwareexpert Choice, didapatkan bahwa PT Arema United Tractor menempati posisi paling pertama, yaitu dengan nilai persentase 56,3%. Pada urutan kedua terdapat PT Sedi Tractor Utama dengan nilai persentase 31,9% dan posisi paling akhir di tempati oleh PT Trackindo Utama dengan persentase 11,8%. Dengan melihat nilai persentase tersebut PT Aldira Surya Kencana sebaiknya menggunakan jasa supplier dari PT Arema United Tractor sebagai prioritas utama dalam menyewa alat-alat berat untuk menunjang produksi batu bara, PT Sedi Tractor Utama pada proritas kedua dan PT Truckindo Utama pada prioritas ketiga Pengolahan dan Analisis Data Biaya Alat Berat dengan Pemodelan Integer Linear Programming dengan Software LINDO Setelah penentuan supplier yang akan digunakan untuk menyewa alat berat dimana supplier yang terpilih adalah PT Arema United Tractor, dilakukanlah perhitungan jumlah alat berat dengan menggunakan metode ILP. Pemodelan dilakukan untuk meminimumkan biaya sewa alat berat dan untuk mengetahui apakah alat berat yang disewa oleh perusahaan selama ini sudah memberikan hasil yang optimal berdasarkan output dan biaya dan juga memberikan saran kepada perusahaan mengenai alat-alat berat yang digunakan agar bisa meminimumkan biaya. Pemodelan dilakukan berdasarkan tipe 1 shift kerja dan 2 shift kerja dan penyelesaian model dilakukan dengan menggunakan software LINDO Pemodelan untuk Satu Shift Kerja Berikut adalah variabel-variabel yang digunakan dalam pemodelan: 1. A1 = Jumlah Excavator PC A2 = Jumlah Excavator PC A3 = Jumlah Excavator PC300

13 4. A4 = Jumlah Excavator PC A5 = Jumlah Excavator PC B1 = Jumlah Bulldozer D65EP B2 = Jumlah Bulldozer D85ESS-2A 8. B3 = Jumlah Bulldozer D155A-6 9. B4 = Jumlah Bulldozer D275A-5R 10. C1 = Jumlah Wheel loader WA C2 = Jumlah Wheel loader WA C3 = Jumlah Wheel loader WA C4 = Jumlah Wheel loader WA600-3 Setelah ditentukan variabel-variabel yang akan digunakan dalam pemodelanfungsi tujuan (objective function) dan pembatas-pembatas (constraint) dapat dirumuskan sehingga didapatkan: Objective Function (dalam satuan ribu) Min Z = 48444,2 A A A A A B B B B ,4 C ,1 C ,4 C C4 Subject To 1151,64 A ,8 A ,44 A ,08 A ,72 A B B B B ,2 C ,9 C ,8 C ,1 C A1,A2,A3,A4,A5,B1,B2,B3,B4,C1,C2,C3,C4 0 ; Integer Dengan memasukkan model ini ke dalam software LINDO (Gambar 4.11), akan didapatkan hasil sebagai berikut: Gambar 4.11 Model ILP 1 Shift Kerja

14 Gambar 4.12 Hasil Model ILP 1 Shift Kerja Dari hasil perhitungan dengan software LINDO dapat dilihat bahwa solusi optimal penyewaan alat berat dipenuhi dengan menyewa Excavator PC200 1 buah, Excavator PC400 7 buah, Bulldozer D65EP-12 4 buah, Wheel Loader WA buah dan Wheel Loader WA buah. Total biaya yang dibutuhkan untuk menyewa alat-alat ini adalah Rp ,00. Gambar 4.13 Sensitivity Analysis Model ILP 1 Shift Kerja Untuk pemodelan 1 shift kerja, jika fungsi tujuan berubah untuk setiap variabel, pemodelan tetap dapat digunakan karena rentang yang diperbolehkan untuk setiap variabel adalah 0 sampai dengan tidak terhingga, sedangkan rentang yang diperbolehkan untuk batasan-batasan yang tertera dalam pemodelan adalah minus tak tehingga sampai dengan , ton untuk target produksi, minus tak tehingga sampai dengan m 3 untuk volume tanah yang harus digeser, dan minus tak tehingga sampai dengan , ton untuk kapasitas angkat wheel loader Pemodelan untuk Dua Shift Kerja Sebagai perbandingan untuk mendapatkan hasil yang paling optimal yaitu dalam penentuan shift kerja, maka dilakukan kembali pemodelan namun dengan

15 kondisi 18 jam kerja (2 shift kerja). Dengan variabel yang sama, fungsi tujuan model terkait menjadi: Objective Function (dalam satuan ribu) Min Z = 96888,4 A A A A A B B B B ,8 C ,2 C ,8 C C4 Setelah itu, kembali dirumuskan pembatas-pembatas yang akan digunakan dalam pemodelan. Pembatas-pembatas tersebut adalah: Subject To (Excavator Capacity) 2303,28 A ,6 A ,88 A ,16 A ,44 A (Bulldozer Capacity) B B B B (Wheel Loader Capacity) 3794,4 C ,8 C ,6 C ,2 C A1, A2, A3, A4, A5, B1, B2, B3, B4, C1, C2, C3, C4 0 ; Integer Dengan memasukkan model ini ke dalam software LINDO (Gambar 4.13), akan didapatkan hasil sebagai berikut: Gambar 4.14 Model ILP 2 Shift Kerja Gambar 4.15 Hasil Model ILP 2 Shift Kerja

16 Hasil perhitungan dengan software LINDO dengan model 2 shift kerja, solusi optimal dicapai dengan menyewa Excavator PC300 sebanyak 1 buah dan Excavator PC400 sebanyak 3 buah, Bulldozer D65EP-12 2 buah, Wheel Loader WA buah, dan Wheel Loader WA buah. Total biaya yang dibutuhkan untuk menyewa alat berat tersebut adalah Rp ,00. Gambar 4.16 Sensitivity Analysis Model ILP 2 Shift Kerja Untuk pemodelan 2 shift kerja, jika fungsi tujuan berubah untuk setiap variabel, pemodelan tetap dapat digunakan karena rentang yang diperbolehkan untuk setiap variabel adalah 0 sampai dengan tidak terhingga, sedangkan rentang yang diperbolehkan untuk batasan-batasan yang tertera dalam pemodelan adalah minus tak tehingga sampai dengan , ton untuk target produksi, minus tak tehingga sampai dengan m 3 untuk volume tanah yang harus digeser, dan minus tak tehingga sampai dengan ton untuk kapasitas angkat wheel loader Perbandingan Total Biaya Keseluruhan Berdasarkan perhitungan, dapat dilihat bahwa total biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk suatu permintaan normal dengan lama waktu kerja 18 jam (2 shift kerja) adalah sebesar Rp ,- dimana jumlah ini merupakan pengeluaran dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.19 Total Biaya Pengeluaran Perusahaan Sebelum Optimisasi Jumlah Alat yang Dibutuhkan Excavator PC buah Excavator PC buah Bulldozer D85ESS-2A 3 buah Bulldozer D155 A-6 1 buah Wheel loader WA buah Total Biaya Biaya Sewa Alat Berat Rp ,- Biaya Bahan Bakar Alat Berat Rp ,- Biaya Pengiriman Alat Berat Rp ,- Biaya Upah Karyawan Rp ,- Biaya Lain-lain Rp ,- Total Rp ,-

17 Dengan optimisasi yang telah dilakukan dengan mempertimbangkan ketepatan waktu dalam pemenuhan permintaan pelanggan, total pengeluaran biaya pada perusahaan dapat diminimalkan menjadi Rp ,- dengan waktu kerja 9 jam (1 shift kerja). Rinciannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.20 Biaya Penyewaan Alat Berat Setelah Optimisasi (1Shift Kerja) Nama Alat Jumlah Sewa/Jam Jam Biaya/Bulan Hari Kerja (IDR) Kerja (IDR) Excavator PC Excavator PC Bulldozer D65EP Wheel loader WA Wheel loader WA Biaya Pengiriman Jumlah Tabel 4.21 Biaya Bahan Bakar Alat Berat Setelah Optimisasi (1 Shift Kerja) Nama Alat Jumlah BBM (Liter) Harga/Liter Biaya/Bulan (IDR/Liter) (IDR) Excavator PC Excavator PC Bulldozer D65EP Wheel loader WA Wheel loader WA , Jumlah Tabel 4.22 Alat Penunjang Operasional Setelah Optimisasi (1 Shift Kerja) Nama Alat Jumlah Harga Satuan (IDR) Biaya/Bulan (IDR) Mobil Storing L Pompa Air Penerangan Jumlah Tabel 4.23 Biaya Upah Pegawai Lapangan Setelah Optimisasi (1 Shift Kerja) Jabatan Jumlah Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) Project manager Asst. manager Supervisor Safety Operator Tabel 4.23 Biaya Upah Pegawai Lapangan Setelah Optimisasi (1 Shift Kerja) (Lanjutan) Jabatan Jumlah Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) Checker Dumpman Water tank Fuel tank Jumlah

18 Tabel 4.24 Biaya Upah Pegawai Kantor Setelah Optimisasi (1 Shift Kerja) Jabatan Jumlah Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) Sekretaris Administrasi Keuangan Personalia Security Tukang Masak/Cuci Office Boy Jumlah Tabel 4.25 Biaya Perlengkapan Lapangan Setelah Optimisasi (1 Shift Kerja) Perlengkapan Jumlah Biaya Satuan (IDR) Biaya Keseluruhan (IDR) Baju dan Celana Sepatu Safety Helmet Kacamata Jumlah Tabel 4.26 Rekapitulasi Pengeluaran Biaya (1 Shift Kerja) Jenis Pengeluaran Biaya (IDR) Rental Alat Berat Bahan Bakar Produksi Penunjang Operasi Tambang Upah Tenaga Kerja Lapangan Upah Tenaga Kerja Kantor Pakaian Kerja Biaya Pengiriman Alat Berat Jumlah Dengan hasil ini, penggunaan alat berat pada perusahaan menjadi optimal terkait dengan pemenuhan pesanan pelanggan dalam hal waktu dan jumlah permintaan. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan penghematan dengan penurunan biaya sebesar Rp ,-. Selain itu, dengan optimisasi yang sama, total pengeluaran biaya pada perusahaan juga dapat diminimalkan menjadi Rp ,- dengan waktu kerja 18 jam (2 shift kerja). Rinciannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.27 Biaya Penyewaan Alat Berat Setelah Optimisasi (2 Shift Kerja) Nama Alat Jumlah Sewa/Jam Biaya/Bulan Jam Kerja Hari Kerja (IDR) (IDR) Excavator PC Excavator PC Bulldozer D65EP Wheel loader Wheel loader Biaya Pengiriman Jumlah

19 Tabel 4.28 Biaya Bahan Bakar Alat Berat Setelah Optimisasi (2 Shift Kerja) Nama Alat Jumlah BBM (Liter) Harga/Liter Biaya/Bulan (IDR/Liter) (IDR) Excavator PC Excavator PC Bulldozer D65EP Wheel loader Wheel loader Jumlah Tabel 4.29 Alat Penunjang Operasional Setelah Optimisasi (2 Shift Kerja) Nama Alat Jumlah Harga Satuan (IDR) Biaya/Bulan (IDR) Mobil Storing L Pompa Air Penerangan Jumlah Tabel 4.30 Biaya Upah Pegawai Lapangan Setelah Optimisasi (2 Shift Kerja) Jabatan Jumlah Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) Project manager Asst. manager Supervisor Safety Operator Checker Dumpman Water tank Fuel tank Jumlah

20 Tabel 4.31 Biaya Upah Pegawai Kantor Setelah Optimisasi (2 Shift Kerja) Jabatan Jumlah Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) Sekretaris Administrasi Keuangan Personalia Security Tukang Masak/Cuci Office Boy Jumlah Tabel 4.32 Biaya Perlengkapan Lapangan Setelah Optimisasi (2 Shift Kerja) Perlengkapan Jumlah Biaya Satuan (IDR) Biaya Keseluruhan (IDR) Baju dan Celana Sepatu Safety Helmet Kacamata Jumlah Tabel 4.33 Rekapitulasi Pengeluaran Biaya (2 Shift Kerja) Jenis Pengeluaran Biaya (IDR) Rental Alat Berat Bahan Bakar Produksi Penunjang Operasi Tambang Upah Tenaga Kerja Lapangan Upah Tenaga Kerja kantor Pakaian Kerja Biaya Pengiriman Alat Berat Jumlah Dengan hasil ini, penggunaan alat berat pada perusahaan menjadi optimal terkait dengan pemenuhan pesanan pelanggan dalam hal waktu dan jumlah permintaan. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan penghematan dengan penurunan biaya sebesar Rp ,-.

OPTIMISASI BIAYA OPERASIONAL PADA PT ALDIRA SURYA KENCANA DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING

OPTIMISASI BIAYA OPERASIONAL PADA PT ALDIRA SURYA KENCANA DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING OPTIMISASI BIAYA OPERASIONAL PADA PT ALDIRA SURYA KENCANA DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING Adithya Surya Chandra, Alfredo, Ricky Liuman, Nyoman Dyota Pramudita Ir. Edi Santoso, M. Sc. Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengambilan Keputusan (Decision Making) Banyak keputusan utama yang dihadapi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan batasan situasi lingkungan operasi. Pembatasan tersebut

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I Lantai III Kantor Bupati Jl. Geser Masohi 97511 Tlp./Fax. (0914) 21685 E-mail : ulp.malukutengah@gmail.com BERITA ACARA ADENDUM DOKUMEN

Lebih terperinci

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA DAFTAR UPAH TENAGA KERJA No Uraian Kode Keterangan 1. Kepala Tukang (L10) /Jam 14,000 2. M a n d o r (L03) /Jam 13,500 3. Pekerja (L01) /Jam 11,000 4. Tukang (L02) /Jam 13,000 DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) BILL OF QUANTITTY Kegiatan : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN Pekerjaan : PEMELIHARAAN JALAN Nama Paket : REHAB/PEMELIHARAAN JALAN NGATABARU - TOMPU Kabupaten : SIGI Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran :

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

RINTA ANGGRAINI

RINTA ANGGRAINI TUGAS AKHIR OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN RELOKASI JALAN ARTERI RAYA PORONG (PAKET 4) KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR RINTA ANGGRAINI 3 040 67 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. Imam Budi Rahardjo, Mengenal Batubara, Berita Iptek, 2006, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. 1. Imam Budi Rahardjo, Mengenal Batubara, Berita Iptek, 2006, Jakarta DAFTAR PUSTAKA 1. Imam Budi Rahardjo, Mengenal Batubara, Berita Iptek, 2006, Jakarta 2. Faridz Tirasonjaya, Ilmu Batubara, 2006. 3. Gentry, D.W, O neill, T.J, Mine Investment Analysis, American Institute

Lebih terperinci

Satrio Agung Wibowo, Harimurti, Achfas Zacoeb

Satrio Agung Wibowo, Harimurti, Achfas Zacoeb Kajian Biaya Penggunaan Alat Berat Untuk Pekerjaan Pengangkutan Dan Penimbunan Pada Proyek Perumahan Villa Bukit Tidar Malang Dengan Program Linier Metode Simpleks Satrio Agung Wibowo, Harimurti, Achfas

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Nama Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber dana : APBD Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah - 4 Perbaikan Tepi Perkerasan

Lebih terperinci

Kontrak Maintenance (Man Power)

Kontrak Maintenance (Man Power) PROPOSAL PENAWARAN Kontrak Maintenance (Man Power) Diajukan Untuk Kebutuhan Sistem Pelumasan PT. Multi Prima Universal Marketing Division PT. Lupeg Sejahtera 2012. Jakarta, 03 September 2012. No : LPG-PROP-02/MPU/0001/09/2012.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbaik. Produk dengan kualitas yang baik memerlukan bahan baku dengan

BAB I PENDAHULUAN. terbaik. Produk dengan kualitas yang baik memerlukan bahan baku dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuntutan pelanggan akan produk yang berkualitas tinggi menyebabkan perusahaan selalu berusaha untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang terbaik. Produk dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ilmiah memerlukan suatu kerangka penelitian sebelum pelaksanaannya. Kerangka penelitian tersebut harus disusun secara sistematis dan terarah, berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur selalu memerlukan persediaan. Tanpa persediaan para pengusaha suatu waktu akan dihadapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Batu bara merupakan salah satu sumber daya energi yang sudah sejak lama

BAB 1 PENDAHULUAN. Batu bara merupakan salah satu sumber daya energi yang sudah sejak lama BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batu bara merupakan salah satu sumber daya energi yang sudah sejak lama digunakan, terutama untuk kegiatan produksi pada industri dan pembangkit listrik. Sebagai salah

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA. a) Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan Tabel 8.1 Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan

BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA. a) Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan Tabel 8.1 Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan VIII-1 BAB VII 8.1 Pendahuluan Guna mengetahui dana yang dibutuhkan untuk pembangunan bendung karet Wonokerto Demak perlu dibuat rencana anggaran biaya sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan. Rencana

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 FlowChat Penelitian Berikut merupakan diagram penelitian yang menggambarkan urutan proses dari awal penelitian hingga tahap akhir dilakukannnya penelitian : Mulai Tahap Persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT IR merupakan perusahaan induk dengan beberapa bisnis utama yang bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan kepemilikan beberapa konsesi

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR PRESENTASI TUGAS AKHIR ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM 186+940- KM 191+940 PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : Junaidi Abdillah NRP : 31120404505 Dosen

Lebih terperinci

PERJANJIAN SEWA ( RENTAL ) ALAT BERAT ( KONTRAK )

PERJANJIAN SEWA ( RENTAL ) ALAT BERAT ( KONTRAK ) PERJANJIAN SEWA ( RENTAL ) ALAT BERAT ( KONTRAK ) Pada hari ini Juma at Tanggal Enam Belas Januari Dua Ribu Sembilan ( 16 Januari 2009 ), kami yang bertandatangan dibawah ini : I. Nama Perusahaan : PT.

Lebih terperinci

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA DAFTAR UPAH TENAGA KERJA No Uraian Kode Satuan Harga Keterangan 1. M a n d o r (L03) /Jam 13,500 2. Pekerja (L01) /Jam 11,000 3. Tukang (L02) /Jam 13,000 DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN No Uraian Kode Satuan

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA 32+375 STA 35+400 Oleh : 1. PRAHARINTA CHOIRONY ZULVAN W 3111030030 2. AGUS RENANTO ROSIDY 3111030006 Dosen Pembimbing : Ir. SULCHAN

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB V ANALISA DAN HASIL BAB V ANALISA DAN HASIL Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat dilakukan beberapa analisa seperti yang dijelaskan berikut ini: 5.1 Analisa Aliran Material dengan From To

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perencanaan produksi yang optimal akan sia-sia jika distribusi yang diterapkan suatu perusahaan tidak tepat dan efektif. Hal tersebut dapat menimbulkan

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN REKAPITULASI HARGA LOKASI : KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN : 2016 URAIAN JUMLAH HARGA 1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Semenisasi Jalan A. Jumlah Harga Pekerjaan (termasuk biaya umum dan keuntungan) B. Pajak

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA SUMATRA

PERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA SUMATRA PERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA 138+000-151+000 SUMATRA Disusun oleh : KHAIRUL MUTTAQIN 3107 040 207 Peta Lokasi Peta Lokasi Peta Lokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Pembangunan Proyek Percepatan Pembangkit Tenaga Listrik berbahan bakar batubara berdasarkan pada Peraturan Presiden

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA

DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA BIAYA No. URAIAN KODE HP KAPASITAS HARGA SEWA KET. ALAT ALAT/JAM (di luar PPN) 1. ASPHALT MIXING PLANT E01 125.0 50.0 T/Jam 1,710,625,000 1,217,541.46 Alat Baru

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

ADDENDUM-03. Maksud dan Tujuan

ADDENDUM-03. Maksud dan Tujuan ADDENDUM-03 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan diterbitkannya Addendum ini adalah untuk memberikan informasi dan ketentuan-ketentuan tambahan Instruksi Kepada Peserta mengenai hal-hal yang belum ada atau

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA BAB IV PENYAJIAN DATA Pada bab IV ini ditampilkan data-data yang diperlukan untuk pengerjaaan pengolahan data dan analisis. Data-data yang didapatkan merupakan data sekunder yang diantaranya bersumber

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Struktur Hirarki

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Struktur Hirarki BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Struktur Hirarki Pada penelitian ini menggunakan Metoda Fuzzy AHP untuk mengukur kinerja supplier pada kategori catering di PT Garuda Indonesia. Adapun saat ini PT Garuda

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa transportasi dan penyimpanan peti

BAB III OBJEK PENELITIAN. perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa transportasi dan penyimpanan peti BAB III OBJEK PENELITIAN III. 1 Objek Penelitian III. 1. 1. Sejarah Singkat PT Global Terminal Marunda yang selanjutnya disebut PT GTM merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa transportasi

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN Pekerjaan : Pembangunan Jalan Usaha Tani Ghonsume Lokasi : Desa Ghonsume Tahun Anggaran : 2013 Total Panjang Fisik : 1,650 Km NO. DIVISI Uraian Jumlah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : DAU + DAK Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, kesimpulan dari penelitian ini adalah. Pertamina (Persero) Terminal BBM Balongan, terdapat 60 unit mobil

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, kesimpulan dari penelitian ini adalah. Pertamina (Persero) Terminal BBM Balongan, terdapat 60 unit mobil BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, kesimpulan dari penelitian ini adalah 1. Bukti fisik (Tangible) Dimensi ini

Lebih terperinci

BAB I I. PENDAHULUAN. a. Extraction, meliputi Drilling, Blasting, Loading, Hauling dan Dumping. b. Refining, Crushing, Milling dan Processing

BAB I I. PENDAHULUAN. a. Extraction, meliputi Drilling, Blasting, Loading, Hauling dan Dumping. b. Refining, Crushing, Milling dan Processing BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perusahaan kontraktor tambang International memiliki target produksi yang sangatlah besar. Seluruh kegiatan perusahaan difokuskan terutama pada kegiatan penambangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Supply Chain Tujuan Supply Chain adalah mengoptimalkan aktivitas pada rantai pengadaan guna menciptakan efesiensi. Rantai pengadaan dimulai dari pemesanan

Lebih terperinci

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Nama Proyek Lokasi Proyek : Pembangunan Hotel 2 Basement, 10 Lantai : Jl. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat Peruntukan : Hotel Bintang 3 Luas Bangunan

Lebih terperinci

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah BIDANG PENGAIRAN DINAS PEKERJAAN UMUM KEGIATAN : DAFTAR ANALISA SATUAN JENIS PEKERJAAN Pembangunan Turap/ Talud/Bronjong KABUPATEN TOBA SAMOSIR PEKERJAAN : 0 NOMOR : SUB SEKTOR : PROGRAM : LOKASI : 0 KODE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. batubara menjadi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena batubara merupakan

BAB I PENDAHULUAN. batubara menjadi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena batubara merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, industri pertambangan batubara menjadi primadona di bidang industri pertambangan. Sejalan dengan terjadinya peningkatan kebutuhan energi

Lebih terperinci

STUDI PEMILIHAN ALTERNATIF PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK

STUDI PEMILIHAN ALTERNATIF PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK JUDUL PENELITIAN STUDI PEMILIHAN ALTERNATIF PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK Oleh : IRAWAN SUDARSONO Nrp. 3106 207 713 1 Latar Belakang Timbulan

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN KODE PAKET : 15.2028 LOKASI KABUPATEN : BOGOR PROPINSI No. URAIAN TANDA PERIKSA 1 Rekaman Surat Perjanjian Kemitraan KSO (Bila diperlukan) 2 Surat Kuasa (Bila diperlukan) 3 Jaminan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah tata cara yang terperinci mengenai tahap-tahap melakukan sebuah penelitian. Metodologi penelitian pada penelitian ini

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov. PROYEK AKHIR PU Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA 0+000 - STA 1+500 Kab. Luwu Utara Prov. Sulawesi Selatan Pembimbing : Ir. Sulchan Arifin, M.Eng. Dipresentasikan Oleh

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN BERAS DI PENGGILINGAN PADI KARDI JAYA UTAMA TOLAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING

OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN BERAS DI PENGGILINGAN PADI KARDI JAYA UTAMA TOLAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING JIMT Vol. 13 No. 1 Juni 2016 (Hal. 38 48) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN BERAS DI PENGGILINGAN PADI KARDI JAYA UTAMA TOLAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MUHAMMAD RIDWAN OLEH : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

TUGAS AKHIR MUHAMMAD RIDWAN OLEH : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA TUGAS AKHIR OLEH : MUHAMMAD RIDWAN 3111040602 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Pelaksanaan Pembangunan jalan di Ruas Jalan Trenggalek Pacitan STA 15+ 000

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA BILL OF QUANTITY (BOQ) DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Kegiatan : Pembangunan Embung Teknis Lokasi : Desa Lookeu, Kecamatan Tasifeto Barat Kab. Belu Tahun Ang. : 2016 HARGA SATUAN PEKERJAAN ( Rp. ) JUMLAH HARGA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data Untuk menganalisi permasalahan pengoptimalan produksi, diperlukan data dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berat Indonesia berkembang pesat. Bahkan untuk wilayah Asia Tenggara,

I. PENDAHULUAN. berat Indonesia berkembang pesat. Bahkan untuk wilayah Asia Tenggara, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kurun waktu tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 industri alat berat Indonesia berkembang pesat. Bahkan untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yang

Lebih terperinci

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN REKAPITULASI HARGA PEKERJAAN PEKERJAAN : PENINGKATAN JALAN LINGKUNGAN TIBAN INDAH RT. 06 RW. 02 PERUM CIPTA LAND TIBAN SEKUPANG LOKASI : KOTA TAHUN ANGGARAN : 2016 URAIAN PEKERJAAN 1. Pekerjaan Persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar

BAB I PENDAHULUAN. Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Dengan

Lebih terperinci

MANAGEMENT MAINTENANCE REPORT EX BAB I PENDAHULUAN

MANAGEMENT MAINTENANCE REPORT EX BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini kemajuan di dunia industri semakin menunjukkan efek yang besar di dalam pasar dunia, hal ini terjadi juga karena adanya SDA (Sumber Daya Alam) yang mendukung

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR

ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR 57 ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR Z.A Fikri 1), Budi Rahmawati 2), Ninik Paryati 3) 1,2,3) Teknik Sipil Universitas Islam 45 Bekasi Jl. Cut Meutia No. 83

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN Program : Pembangunan Jalan Dan Jembatan Kegiatan : Pengerasan Jalan Bengkinang Kelurahan Loa Tebu Lokasi : Kec. Tenggarong Sumber Dana : APBD Kab.

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SKPA : Nama Pekerjaan : Lokasi : Kegiatan : Tahun Anggaran : No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Analisa Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pembersihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Data Produk yang Dihasilkan Perusahaan Sampai sekarang ini PT. Jakarana Tama telah memproduksi 7 jenis produk GAGA mie 100. Ketujuh jenis ini dibedakan berdasarkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG Management of Heavy Equipment on Earth Working AP 10 Batang Weleri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan dunia industri kian hari kian pesat, tidak hanya berbentuk dalam persaingan merebut pasar dalam negeri tapi juga pasar luar negeri menjadi dambaan setiap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF waktu penyelesaian proyek dapat dikurangi sehingga biaya yang dikeluarkan akibat keterlambatan tersebut dapat ditekan seminimum mungkin. Aktivitas-aktivitas sisa yang ada kemudian diidentifikasi berdasarkan

Lebih terperinci

2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA

2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA 2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA BAB I KINERJA INDUSTRI ALAT BERAT 1 1.1. KINERJA SAAT INI 1 Grafik 1.1. Produksi dan Pertumbuhan Produksi Alat Berat di Indonesia, 2006 2016 2 Grafik

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN PEKERJAAN NO. DIVISI URAIAN JUMLAH 1 2 3 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UMUM DRAINASE PEKERJAAN TANAH PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN PERKERASAN BERBUTIR PERKERASAN ASPAL

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 49 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipresentasikan metodelogi penelitian yang diuraikan menjadi tujuh sub bab yaitu fokus kajian dan tempat, diagram alir penelitian, k-chart penelitian, konseptual

Lebih terperinci

Tugas Akhir Universitas Pasundan Bandung BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir Universitas Pasundan Bandung BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum terjadinya peningkatan kebutuhan energi mempunyai keterkaitan erat dengan makin berkembang kegiatan ekonomi dan makin bertambah jumlah penduduk. Di Indonesia,

Lebih terperinci

Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming

Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming Dwi Sutrisno 1, M. Adha Ilhami 2, Evi Febianti 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, seiring dengan perkembangan perangkat keras komputer, perangkat lunak juga mengalami perkembangan yang pesat, terutama pada perangkat

Lebih terperinci

Paparan Publik PT ABM Investama Tbk

Paparan Publik PT ABM Investama Tbk Paparan Publik 2015 PT ABM Investama Tbk Disclaimer Presentasi ini telah disiapkan oleh PT ABM Investama Tbk ( "ABMM" atau "Perseroan") semata-mata untuk informasi umum. Presentasi ini adalah untuk tujuan

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penulis mengenai analisis efisiensi manajemen distribusi fisik pada PT. Idar Buana, maka diambil kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v vii viii x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Mei 2007 pemerintah Indonesia melalui Wakil Presiden RI saat itu, Muhammad Jusuf Kalla, meluncurkan program konversi minyak tanah ke liquid petroleum gas (LPG).

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY ( BQ ) BILL OF QUANTITY ( BQ ) REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PERDESAAN NAMA PAKET : PENINGKATAN JALAN TANAH KE ASPAL MENUJU MESJID LIANG AWAIYA, P = 425 M L = 3 M TAHUN ANGGARAN : 2015

Lebih terperinci

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015 LAMPIRAN IX PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 44 TENTANG STANDARISASI HARGA SATUAN BANGUNAN, UPAH DAN ANALISA PEKERJAAN UNTUK KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2015 A N A L

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat CV. Jawara Kasih Sejati CV. Jawara Kasih Sejati (Perusahaan) secara resmi didirikan pada tanggal 23 Desember 2005 di hadapan notaris publik Laurensia Emilia,S.H.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai banyak lokasi pertambangan yang terdapat didaerah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai banyak lokasi pertambangan yang terdapat didaerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai banyak lokasi pertambangan yang terdapat didaerah Kalimantan. Dalam kegiatan eksploitasi pertambangan batubara selalu menggunakan unit-unit alat

Lebih terperinci

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG REKAPITULASI KEGIATAN : REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG PANJANG 3,3 KM PEKERJAAN : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG PANJANG 3,3 KM LOKASI : UPT TANJUNG AGUNG KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

LAMPIRAN 1 PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN LAMPIRAN 1 Lampiran Penawaran 2012 NAMA PAKET KEGIATAN No Divisi PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN : : : Urai an Nilai Pekerjaan ( % ) Bulan 1 Minggu 1 2 3 4 2 >>> >>> 1 Umum 2 3 4 5 6 7 Drainase.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pengangkutan dengan jenis muatan berupa bahan baku pabrik kertas. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. bidang pengangkutan dengan jenis muatan berupa bahan baku pabrik kertas. Jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Gajah Mas merupakan perusahaan di Surabaya yang bergerak di bidang pengangkutan dengan jenis muatan berupa bahan baku pabrik kertas. Jasa pengangkutan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang hal-hal yang mendasari penelitian diantaranya yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring berkembangnya dunia konstruksi pembangunan dan pengembangan wilayah di Indonesia semakin besar. Pembangunan di berbagai sektor terlihat dengan adanya fasilitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Widiasanti (2013), manajemen diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Pengertian

Lebih terperinci

5.5.4 Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di

5.5.4 Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di ABSTRAK Rumah Sakit Kebonjati berlokasi di Jalan Kebonjati no. 152, Bandung. Dalam rangka menata kembali jadwal kerja shift bagi para perawatnya agar sesuai dengan Peraturan Kepegawaian yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa beberapa materi yang ada di kamus kompetensi saat ini tidak terdapat pada materi yang ada dalam form penilaian saat ini sehingga perlu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Inventori dan Kebutuhan Peralatan Bongkar Batu Bara pada Pabrik Semen PT Semen Indonesia

Analisis Tingkat Inventori dan Kebutuhan Peralatan Bongkar Batu Bara pada Pabrik Semen PT Semen Indonesia 1 Analisis Tingkat Inventori dan Kebutuhan Peralatan Bongkar Batu Bara pada Pabrik Semen PT Semen Indonesia Fandy Achmad Okky Pratama dan Stefanus Eko Wiratno Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi merupakan bagian yang penting dalam menunjang dan mengatur kinerja perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, sistem yang digunakan dalam suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR (HAND OUT)

BAHAN AJAR (HAND OUT) BAHAN AJAR (HAND OUT) Matakuliah : Tenologi Alat Berat SKS : 3 SKS Sub Bahasan : Pengenalan komponen dan pengenalan sistem excavator Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif Kode : OTO 017 Pertemuan

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA PROYEK : PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN PAKET : PENINGKATAN JALAN SANGKULIRANG I RT. 14 KEL. LOA IPUH KECAMATAN TENGGAROG LOKASI : KECAMATAN TENGGARONG

Lebih terperinci

2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA

2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA 2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA DAFTAR ISI BAB I KINERJA INDUSTRI ALAT BERAT 1 1.1. KINERJA SAAT INI 1 Grafik 1.1. Produksi dan Pertumbuhan Produksi Alat Berat di Indonesia, 2006

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian ini akan dijelaskan mengenai struktur kerja penelitian, data-data yang diperlukan, metode pengumpulan data serta hasil yang diharapkan. 3.1.

Lebih terperinci