MANAGEMENT MAINTENANCE REPORT EX BAB I PENDAHULUAN
|
|
- Hendri Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini kemajuan di dunia industri semakin menunjukkan efek yang besar di dalam pasar dunia, hal ini terjadi juga karena adanya SDA (Sumber Daya Alam) yang mendukung kemajuan dalam setiap perusahaan industri untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Semakin bertambahnya jumlah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri maka timbul persaingan tidak hanya berbentuk dalam persaingan merebut pasar dalam negeri tapi juga pasar luar negeri. Bertambahnya jumlah industri akan berbanding lurus dengan meningkatnya penggunaan alat-alat industri mulai dari paling sederhana sampai yang sangat canggih. Dunia pertambangan adalah dunia yang memiliki tujuan untuk memperoleh hasil tambang seperti emas, perak, nikel, batubara, untuk diolah dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Adapun secara umum tahapan kegiatan pertambangan yaitu melakukan penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang. Pertambangan batu bara adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral batu bara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang. Alat berat atau heavy equipment adalah alat bantu yang digunakan oleh manusia untuk mengerjakan pekerjaan yang berat/sulit untuk dikerjakan dengan tenaga manusia dalam hal ini yaitu penggunaan alat berat atau heavy equipment excavator dalam bidang pertambangan batu bara. Di dalam proses kegiatan pertambangan batubara perusahaaan kontraktor yang memiliki tugas untuk memproduksi batubara memiliki pelayanan tersendiri Program Studi Teknik Mesin - SV UGM 1
2 dalam system produksinya tersebut seperti : manajemen tambang, pengembangan tambang, operasi tambang, perawatan jalan, perawatan unit/peralatan tambang. Salah satu dari pelayanan tersebut diserahkan kepada perusahaan subkontraktor(support) dalam penanganannya mengenai perawatan unit/peralatan tambang. PT.Hexindo Adiperkasa Tbk. adalah perusahaan subkontraktor dalam bidang sales and service yang tujuannya juga berbanding lurus dengan perusahaan kontraktor yaitu saling berkontribusi untuk meningkatkan kualitas kerja di masing-masing bagian. Hexindo menyediakan alat-alat berat, penyewaan alat-alat berat, penjualan komponen-komponen (part sales), product support and full maintenance contract, dan remanufacturing. Alat yang didistribusikan adalah Hitachi : Excavator, Dozer, Crane, Wheel Loader; John Deere : Backhoe, Loader, Skin der, Greder; Krup : Hydraulic Hammer; Blaw-Knok : Asphalt Powers; Daewoo : Forklift; Ammann : Compactor; Neyrtec : Crusher; RDT (Rigid Dump Truck) : Euclid Dump Truck Excavator merupakan sebuah alat/machine yang digunakan untuk menggali, memuat dan memindahkan material dari satu tempat ke tempat lain. Di dalam kinerja suatu machine atau komponen di dalamnya pasti terdapat batas lifetime dari unit excavator tersebut. Fatal kemungkinan jika tidak ada penanganan secara intensif bagi unit besar yang memiliki cost yang tinggi dan akan mendapat rugi besar jika unit hanya dapat beroperasi dalam jangka umur yang pendek. Excavator membutuhkan perawatan yang extra dalam mencapai jangka umur yang lebih panjang dan dapat beroperasi secara maksimal. PT. Hexindo Adiperkasa, Tbk. memiliki divisi-divisi yang menangani tentang management safety, management finance, dan management maintenance, semua memiliki tugas untuk memperoleh manfaat atau timbal balik untuk customer dan juga untuk perusahaannya sendiri. Management maintenance adalah salah satu bentuk pencegahan untuk mengurangi resiko terjadinya unit breakdown karena didalam management Program Studi Teknik Mesin - SV UGM 2
3 maintenance mengurusi tentang seluruh keadaan komponen dalam unit excavator berdasarkan H/M (Hours/meter) nya dan membuat report dari setiap unit untuk mengetahui performance unit, dalam hal ini montly report (montly availability) EX Berdasarkan H/M (Hours/meter) yang telah diketahui maka dapat menganalisa service apa yang harus diberikan untuk mengurangi tingkat kerusakan unit dan berdasarkan performance unit dapat diketahui dan diberikan langkah-langkah untuk lebih meningkatkan performance unit kedepannya. I.2 Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan diatas, maka permasalahan untuk tugas akhir ini sebagai berikut : 1. Bagaimana cara mengetahui management kerja dari sebuah unit di dalam suatu perusahaan sekaligus hasil performance kerjanya? 2. Bagaimana cara menghitung dan menganalisa performance unit EX ? 3. Bagaimana cara mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan selama proses maintenance terjadi,dan mengetahui kerugian yang tejadi. I.3 Batasan Masalah Dalam pembuatan dan penulisan Tugas Akhir ini ruang lingkup pembahasan yang akan dibatasi adalah mengenai analisa hasil report performance unit (monthly availability) EX tentang point point didalam monthly availability, baik dalam sistem perhitungannya maupun faktor-faktor yang mempengaruhi system planning maintenan-nya sehingga hal-hal yang menyimpang dari ruang lingkup ini tidak dibahas lebih lanjut. I.4 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan Tugas Akhir dalam Management maintenance Report EX yaitu : Program Studi Teknik Mesin - SV UGM 3
4 1. Memahami management kerja dari sebuah unit di dalam suatu perusahaan sekaligus performance kerjanya. 2. Dapat menjelaskan langkah perhitungan dan analisa performance unit EX Dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab kesalahan selama proses maintenance terjadi, dan mengetahui kerugian yang tejadi. I.5 Metode Pengumpulan Data a. Data Primer Suatu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, dalam hal ini adalah PT. Hexindo Adiperkasa Tbk. Kideco Project. Data primer dapat diperoleh dengan metode : 1. Metode Observasi Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan dengan mengamati secara langsung obyek penelitian dengan pengamatan. 2. Metode Study Literatur Metode kepustakaan adalah metode pengumpulan data-data yang diperoleh dari buku buku yang ada kaitannya dengan batasan masalah. 3. Metode Interview Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan dengan bertanya secara langsung kepada responden. Dalam hal ini adalah pembimbing maupun pihak-pihak yang memiliki informasi yang dibutuhkan, sehingga dapat membantu dan memberikan penjelasan tentang masalah yang diteliti. b. Data Sekunder Dalam data sekunder ini, data-data diperoleh tidak secara langsung pada responden melainkan dengan berdasar pada literatur yang mendukung penyusunan laporan. Literatur ini didapat dari brosur, buku petunjuk, studi kepustakaan atau membaca buku-buku yang berkaitan langsung dengan masalah serta keterangan yang didapat dari instansi perusahaan yang bersangkutan. Program Studi Teknik Mesin - SV UGM 4
5 I.6 Sistematika Penulisan Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, menggunakan sistematika penulisan dengan urutan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode pengumpulan data sistematika penulisan. Bagian ini merupakan inti dari Tugas Akhir karena mengapa dan apa yang diharapkan dari pembuatan Tugas Akhir ini terdapat dalam pendahuluan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang uraian bahan pustaka dan tentang dasar pengetahuan yang akan dibahas pada penulisan Tugas Akhir ini. Teori ini diambil dari berbagai literature yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas untuk membantu menganalisa masalah dan mendapatkan kesimpulan awal. BAB III MANAGEMENT PLAN AND SERVICE Pada bab ini berisi tentang dasar-dasar mengenai plan and service kemudian menjelaskan mengenai tugas tugas yang dilakukan planner untuk melayani mekanik atau customernya dalam memenuhi kebutuhan unit. BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN MONTHLY AVAILABILITY Pada bab ini berisi pembahasan tentang hasil analisa dan perhitungan dari monthly availability dan faktor faktor penyebabnya. BAB V PENUTUP Pada bab ini merupakan tahapan dari kesimpulan akhir dari keseluruhan penulisan Tugas Akhir dan saran agar dapat menjadi lebih baik. Program Studi Teknik Mesin - SV UGM 5
6 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Program Studi Teknik Mesin - SV UGM 6
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan dunia industri kian hari kian pesat, tidak hanya berbentuk dalam persaingan merebut pasar dalam negeri tapi juga pasar luar negeri menjadi dambaan setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat. Bermula dari manusia yang membuat berbagai macam alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat. Bermula dari manusia yang membuat berbagai macam alat bantu yang bertujuan untuk membantu atau mempermudah
Lebih terperinci2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA BAB I KINERJA INDUSTRI ALAT BERAT 1 1.1. KINERJA SAAT INI 1 Grafik 1.1. Produksi dan Pertumbuhan Produksi Alat Berat di Indonesia, 2006 2016 2 Grafik
Lebih terperinci2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA
2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA DAFTAR ISI BAB I KINERJA INDUSTRI ALAT BERAT 1 1.1. KINERJA SAAT INI 1 Grafik 1.1. Produksi dan Pertumbuhan Produksi Alat Berat di Indonesia, 2006
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai banyak lokasi pertambangan yang terdapat didaerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai banyak lokasi pertambangan yang terdapat didaerah Kalimantan. Dalam kegiatan eksploitasi pertambangan batubara selalu menggunakan unit-unit alat
Lebih terperinciPoliteknik Manufaktur Astra
MEMPERCEPAT PROSES TROUBLESHOOTING HYDRAULIC LOW POWER PADA UNIT KOMATSU PC200 SERIES DENGAN TOOL MAIN RELIEF TESTER DI PT. UNITED TRACTORS BRANCH SAMPIT Galih Satya Dharma 1, Ajib Rosadi 2 Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (dump truck), berfungsi untuk mengolah lahan (dozer dan grader), berfungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Alat berat atau heavy equipment adalah alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sulit untuk dilakukan dengan tenaga manusia. Alat berat memiliki
Lebih terperinciBAB I I. PENDAHULUAN. a. Extraction, meliputi Drilling, Blasting, Loading, Hauling dan Dumping. b. Refining, Crushing, Milling dan Processing
BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perusahaan kontraktor tambang International memiliki target produksi yang sangatlah besar. Seluruh kegiatan perusahaan difokuskan terutama pada kegiatan penambangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. undercarriage
BAB I PENDAHULUAN Excavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dari satu tempat ke tempat yang lain. Tujuan penggunaan excavator adalah untuk membantu melakukan pekerjaan
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan Laporan Tugas Akhir, Bramantyo 12/332955/SV/01666 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT Hexindo Adiperkasa Tbk divisi remanufaktur adalah perusahaan yang bertugas untuk merekondisi komponen dari produk alat berat Hitachi, sehingga dihasilkan komponen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berat Indonesia berkembang pesat. Bahkan untuk wilayah Asia Tenggara,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kurun waktu tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 industri alat berat Indonesia berkembang pesat. Bahkan untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT IR merupakan perusahaan induk dengan beberapa bisnis utama yang bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan kepemilikan beberapa konsesi
Lebih terperinci2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI ALAT BERAT DI INDONESIA DAFTAR ISI BAB I KINERJA INDUSTRI ALAT BERAT 1 1.1. KINERJA SAAT INI 1 Grafik 1.1. Produksi dan Pertumbuhan Produksi Alat Berat di Indonesia, 2006
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan zaman, yang juga diiringi dengan laju pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan manusia dalam hal ketersediaan energi perlu ditingkatkan pula.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batubara menjadi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena batubara merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, industri pertambangan batubara menjadi primadona di bidang industri pertambangan. Sejalan dengan terjadinya peningkatan kebutuhan energi
Lebih terperinciKontrak Maintenance (Man Power)
PROPOSAL PENAWARAN Kontrak Maintenance (Man Power) Diajukan Untuk Kebutuhan Sistem Pelumasan PT. Multi Prima Universal Marketing Division PT. Lupeg Sejahtera 2012. Jakarta, 03 September 2012. No : LPG-PROP-02/MPU/0001/09/2012.
Lebih terperinciAUDIT ENERGI DI SEKTOR TRANSPORTASI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA STUDI KASUS ANALISIS INDEKS BAHAN BAKAR (FUEL INDEKS) BAB I PENDAHULUAN
I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Arutmin indonesia adalah salah satu perusahaan penghasil dan pengekspor batubara terbesar di Indonesia. PT Arutmin mengoperasikan 5 tambang yaitu Senakin,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia pertambangan di Indonesia mengalami
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini dunia pertambangan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup krusial, khususnya dalam kaitannya dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di Indonesia. PT. ABC merupakan kontraktor yang menyediakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur selalu memerlukan persediaan. Tanpa persediaan para pengusaha suatu waktu akan dihadapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedang menggalakkan proyek pembangunan di segala bidang untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat ini sedang menggalakkan proyek pembangunan di segala bidang untuk dapat meningkatkan taraf hidup bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan adalah penentuan persyaratan, spesifikasi dan kriteria teknik yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan teknis pelaksanaannya
Lebih terperinci2015 LAPORAN INDUSTRI KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT
2015 LAPORAN INDUSTRI KINERJA PERUSAHAAN ALAT BERAT DAFTAR ISI BAB I UNITED TRACTORS 1.1. KINERJA KEUANGAN Grafik 1.1. Pendapatan dan Pertumbuhan Pendapatan PT United Tractors, 2000 2015 Grafik 1.2. Laba
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang melibatkan para investor dan kontraktor asing. Kalau jumlah proyek-proyek skala besar yang berorientasi jangka panjang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis alat berat / alat konstruksi semakin bergairah seiring dengan semakin surutnya dampak krisis ekonomi moneter. Dalam tiga tahun terakhir, lahan usaha alat-alat
Lebih terperinciLATAR BELAKANG II. PARA PIHAK
PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 09/KPPU-Pat//V/2017 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN SAHAM (AKUISISI) KCM CORPORATION. OLEH HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY CO. LTD I. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi yang berbasis pada teknologi informasi komputer menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk menunjang persaingan didalam suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. alat-alat tersebut untuk mendapatkan harga besaran estimasi kapasitas alat yang paling
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan sistem mekanisasi menggunakan alat-alat berat, hal yang sangat penting dilakukan adalah menghitung kapasitas operasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu barang tambang yang dimiliki Indonesia dalam jumlah yang banyak.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, baik dari sektor kelautan, hutan maupun pertambangan. Akan tetapi disektor pertambanganlah yang paling sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Batu bara merupakan salah satu sumber daya energi yang sudah sejak lama
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batu bara merupakan salah satu sumber daya energi yang sudah sejak lama digunakan, terutama untuk kegiatan produksi pada industri dan pembangkit listrik. Sebagai salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat memacu industri-industri terus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Dalam bidang industri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
2.1 Dump Truck 2.1.1 Pengertian Dump Truck BAB II LANDASAN TEORI Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (> 500m).
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Profil Industri Alat Berat Alat berat (heavy equipment) adalah peralatan atau mesin yang didesain secara khusus untuk aplikasi konstruksi, pertambangan, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penggunaan dana yang besar, serta memiliki resiko yang besar pula.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dalam bidang industri khususnya pertambangan umumnya membutuhkan penggunaan dana yang besar, serta memiliki resiko yang besar pula. Oleh karena itu, sebelum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang baik, untuk periode tahun tertentu pertumbuhan ini terlihat sangat
Lebih terperinciPT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI NO. PSM/JAS-KBN/06 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 06 Juni 2014 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Hal 1 dari 7 SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bucket Wheel Excavator (B.W.E) 2.1.1 Pengertian Bucket Wheel Excavator (B.W.E) Bucket wheel excavator (B.W.E) adalah alat berat yang digunakan pada surface mining, dengan fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bawah naungan PT Astra International Tbk, dengan struktur kepemilikan mayoritas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. United Tractors Tbk (UT) adalah sebuah perusahaan yang berada di bawah naungan PT Astra International Tbk, dengan struktur kepemilikan mayoritas 56%. UT memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan alat berat yang tepat memegang peranan yang penting. Peralatan dianggap memiliki kapasitas tinggi bila peralatan tersebut menghasilkan produksi yang tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan galian tersebut dari mineral pengotor yang melekat bersamanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kominusi adalah suatu proses untuk mengubah ukuran suatu bahan galian menjadi lebih kecil, hal ini bertujuan untuk memisahkan atau melepaskan bahan galian tersebut
Lebih terperinciCATERPILLAR PRODUCT LINE
CATERPILLAR PRODUCT LINE Disini kami akan menjelaskan mengenai bagaimana mengenali machine-machine Caterpillar berdasarkan kodenya. Agar orang tidak salah lagi dalam penyebutan alat berat. Karena seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai banyak kekayaan alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Jenis kekayaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Untuk memecahkan dan membahas permasalahan yang terjadi peneliti menggunakan penelitian deskriptif atau survey dengan metode penelitian studi kasus.
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA
PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA Kelvin Rudy Sutanto 1, Michael Halmar Kosasi 2, Andi 3 ABSTRAK : Pemilihan alat berat mempengaruhi efisiensi dan profitabilitas pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penambangan terdiri dari tahapan penggalian, pemuatan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penambangan terdiri dari tahapan penggalian, pemuatan, dan pengangkutan. Alat angkut yang umum digunakan adalah dump truck. Produktivitas dump truck sangat
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA
TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA Taufik Dwi Laksono, Dosen Teknik Sipil Universitas Wijayakusuma Purwokerto Dwi Sri Wiyanti, Dosen Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami hal yang sama, persaingan-persaingan antar perusahaan sudah beralih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan dewasa ini globalisasi telah masuk ke semua aspek kehidupan, sehingga persaingan pun semakin ketat dan tajam. Dalam dunia usaha juga mengalami hal yang
Lebih terperinciPertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi mineral dan bahan tambang lainnya dari dalam bumi.
Pengertian Pertambangan Pertambangan adalah : 1. Kegiatan, teknologi, dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan mulai dari prospeksi, eksplorasi, evaluasi, penambangan, pengolahan, pemurnian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang juga diiringi dengan laju pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan manusia dalam hal ketersediaan energi perlu ditingkatkan pula.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan industri khususnya alat berat sudah sangat pesat kemajuannya, berbagai produk-produk dengan banyak design yang dikeluarkan oleh produsen-produsen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri bara merupakan salah satu sektor industri yang sangat penting, karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha dalam
Lebih terperinciHARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Disain Penelitian Dari sifat masalah penelitian dari uraian latar belakang masalah dapat dikategorikan kedalam penelitian kasus dan penelitian lapangan. Menurut Usman
Lebih terperinciPengaruh Pembebanan Overload Bucket Terhadap Kekuatan Material Komponen Arm Pada Excavator Hitachi 2500 Tipe Backhoe
Pengaruh Pembebanan Bucket Terhadap Kekuatan Material Komponen Arm Pada Excavator Hitachi 2500 Tipe Backhoe Lia Pongsapan Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Balikpapan Jalan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Industri pembiayaan merupakan salah satu alternatif pembiayaan bukan Bank yang saat ini semakin berkembang di Indonesia. Industri Pembiayaan yang diatur dalam POJK No. 29/2014
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang berkembang dinamis, perusahaan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang berkembang dinamis, perusahaan yang berorientasi profit harus terus menerus memonitor lingkungan bisnisnya dan lingkungan internalnya agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, memacu industri farmasi untuk meningkatkan kualitas produksi obatnya. Tuntutan akan adanya obat-obatan
Lebih terperinciMANAJEMEN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR
MANAJEMEN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan oleh ARAWE KENRISKY BHASKARA NIM:
Lebih terperinciHARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah
Lebih terperinciMANAJEMEN PERALATAN BERAT UNTUK JALAN, oleh Ir. Riduan R. Amin, M.T. Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Telp:
MANAJEMEN PERALATAN BERAT UNTUK JALAN, oleh Ir. Riduan R. Amin, M.T. Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail:
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 13 halaman Mata Kuliah : Metoda dan Peralatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis project..., Fibri Kusumawardani, FT UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan Kualitas (quality) merupakan salah satu kunci utama suksesnya suatu bisnis untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor, baik pada industri produk maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar berwarna gelap vesicular batuan vulkanik yang bisanya porfiritik (berisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batuan andesit berasal dari pembekuan magma di dekat atau di atas permukaan bumi, karena itu sering disebut batuan beku luar. Andesit sebagian besar berwarna gelap
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE
EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE CAT 385 DAN CAT 345 TERHADAP PRODUKSI PENAMBANGAN SAKELOLA PAKET 09-218 BANKO BARAT TAHUN 2013 PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK THE EVALUATION OF BACKHOE EXCAVATOR CAT 385
Lebih terperinciMODIFIKASI DESAIN DIMENSI SILINDER BUCKET PADA HYDRAULIC EXCAVATOR PC
MODIFIKASI DESAIN DIMENSI SILINDER BUCKET PADA HYDRAULIC EXCAVATOR PC 1250-7 Hasan Basri 1, Ery Diniardi 2, Anwar Ilmar Ramadhan 3 1 Jurusan Teknik Otomotif dan Alat Berat, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciHARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang
Lebih terperinciANALISA KERUSAKAN KOMPONEN UNDERCARRIAGE EXCAVATOR HITACHI EX200 PADA PT. TAKABEYA PERKASA GROUP DENGAN METODE FMEA
ANALISA KERUSAKAN KOMPONEN UNDERCARRIAGE EXCAVATOR HITACHI EX200 PADA PT. TAKABEYA PERKASA GROUP DENGAN METODE FMEA Irfan Maulana 1, Akhyar Ibrahim 2, Darmein 2 2 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi
Lebih terperinciPT. LIFTCO INDO PERKASA
PT. LIFTCO INDO PERKASA KANTOR PUSAT : PERGUDANGAN MULTIGUNA JL. RAYA SERPONG KM.77 B-8 TANGERANG 15310 TELP : (021) 539 9580, 539 7370 FAX : (021) 539 9579 HOTLINE SERVICES : 0878 8237 6767 WEB : WWW.LIFTCOINDOPERKASA.COM
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Operasional sebuah perusahaan modifikasi otomotif memiliki ciri khas tersendiri
I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG DAN MASALAH Operasional sebuah perusahaan modifikasi otomotif memiliki ciri khas tersendiri dibanding perusahaan otomotif lainnya. Salah satu kinerja utama perusahaan
Lebih terperinciGambar 2.1 Dump Truck Sumber:Lit 6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dump Truck 2.1.1 Pengertian Dump Truck Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (> 500m).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Komatsu Marketing and Support Indonesia (PT. KMSI) didirikan pada tanggal 1 July 2005 sebagai perusahaan modal asing sebesar $ 5.000.000
Lebih terperinciHARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : DAU + DAK Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase
Lebih terperinciDalam ilmu teknik sipil, alat berat digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur
Erizal 3/19/2012 1 PENDAHULUAN Dalam ilmu teknik sipil, alat berat digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur Tujuan penggunaan alat adlh memudahkan manusia dalam
Lebih terperinciejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012
ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN 0000-0000,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012 ANALISA TEKNIS PRODUKSI ALAT BERAT UNTUK PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT X PT. BINTANG SYAHID
Lebih terperinciSISTEM ID KIMPER (ID KIMPER SYSTEM)
PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) SOP - HSE - 007 PENGESAHAN NAMA POSISI TANGGAL TANDA TANGAN Disusun oleh Tejo Prihantoro HSE Superintendent Disetujui Oleh Daan Saputra Project Manager REVISI REV. ALASAN
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Caterpillar di tahun 1971 sampai sekarang dan kini telah memiliki lebih dari
BAB IV PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum 1. Sejarah Perusahaan PT Trakindo Utama didirikan oleh pemiliknya, AHK Hamami pada tanggal 17 April 1970. Perusahaan ini menjadi dealer tunggal yang ditunjuk Caterpillar
Lebih terperinciDAFTAR ISI PERNYATAAN...
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TRIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. mobil bekas dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun
BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum Cipaganti Group 1985 Awal Usaha Keberadaan Cipaganti Group dimulai dengan dibukanya usaha jual beli mobil bekas dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan akan energi mengalami peningkatan yang sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan sumber energi utama bagi manusia. Indonesia
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab vii I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 1 1.3 Identifikasi Masalah...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengawas/perencana, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dunia Jasa Konstruksi 2.1.1 Pengertian Umum Jasa Konstruksi Menurut Danang Parikesit (disadur Marpaung 2009) di Indonesia, industri konstruksi dipahami sebagai gabungan dua
Lebih terperinciUndercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS)
UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI DIPLOMA TEKNIK MESIN Jl. Yacaranda Sekip Unit IV, Yogyakarta RPKPM (Rencana Program dan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan - 4 Undercarriage and
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan usaha yang semakin ketat menuntut suatu perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan usaha yang semakin ketat menuntut suatu perusahaan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik terhadap customer, hal tersebut dikarenakan untuk
Lebih terperinciPENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur)
PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur) Oleh: Dosen pembimbing: Annis Nur Uzma Ir. Putu artama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hewan tumbuan dan organisme lain namun juga mencangkup komponen abiotik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya sumber daya, baik itu sumber daya manusia atau pun sumber daya alam. Dari aspek sumber daya alam, kekayaan yang dimiliki
Lebih terperinciFORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SKPD I : Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran : 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Meningkatnya Rehabilitasi/
Lebih terperinciPEMBUATAN PROGRAM ANALISA BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELI-SEWA BACKHOE
PEMBUATAN PROGRAM ANALISA BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELI-SEWA BACKHOE Fandi 1, Christopher 2 dan Ratna 3 ABSTRAK : Dalam pengadaan alat berat untuk sebuah proyek konstruksi, dikenal dua alternatif
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
48 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian perlu dibuat urut-urutan proses pengerjaan yang dilakukan. Urut-urutan proses pengerjaan tersebut disebut Metodologi Penelitian. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia yang sangat cepat menyebabkan banyak industri yang tumbuh dan bersaing dalam mendapatkan konsumennya. Melihat gejala tersebut
Lebih terperinciLOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)
LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q) q 60 E Q q = q 1. k dimana, q 1 = kapasitas munjung k = factor bucket Waktu siklus a)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.United Tractors, Tbk. (UT) adalah sebuah perusahaan terkemuka yang merupakan distributor terbesar alat berat di Indonesia, menyediakan produk dari
Lebih terperinciSistem Registrasi Alat Berat Konstruksi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Sistem Registrasi Alat Berat Konstruksi User Guide Agustus, 2016 1 Tujuan Pembuatan Dokumen Dokumen user guide Sistem Registrasi Alat Berat Kontstruksi ini
Lebih terperinciPENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR
PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR Abstrak Oleh : James Wilson Siahaan Prodi Teknik Pertambangan
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PERBAIKAN DAN PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (RE-MANUFACTURING AND MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK 200-8 di PT. MULTI HIDRACHROME INDUSTRI JAKARTA Laporan Kerja Praktek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maka pada tingkat awal pengolahan batugamping terutama dalam peremukan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembuatan semen, batugamping merupakan bahan baku utama. Maka pada tingkat awal pengolahan batugamping terutama dalam peremukan harus berjalan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Lingkup suatu proses pengadaan dalam pelaksanaan proyek konstruksi menempati nilai dengan porsi terbesar dari total keseluruhan nilai proyek. Lingkup tersebut
Lebih terperinci